Pertemuan VI Materi 6. Diagnosa TL Abnormal • Tujuan Instruksional Umum : Setelah selesai kuliah ini mahasiswa mampu memahami penegakan diagnosa tingkah laku abnormal bagi seseorang. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah selesai kuliah ini mahasiswa mampu : - Mengetahui proses penentuan diagnosis dlm psikiatri; - Memahami cara penegakkan diagnosa bagi tingkah laku abnormal seseorang. - Memahami definisi gangguan mental; - Memahami konsep gangguan mental & butir-butirnya dalam DSM IV; - Memahami pnggunaan DSM IV utk keperluan forensik - Mengenal istilah-istilah dlm Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) pada pemeriksaan psikologi klinis; - Mengerti penggunaan kode diagnostik dalam DSM IV; Materi 6. Diagnosis TL Abnormal • Nama2 tingkah laku abnormal berubah dari waktu ke waktu. • Meskipun perkembangan kategori diagnostik membingungkan, namun diagnosis suatu abnormalitas tetap perlu ditegakkan untuk keperluan komunikasi ilmiah, dan keperluan epidemiologis dll. Proses Diagnosis Psikiatri • Menurut Goldman & Foreman (Goldman, 1992), Diagnosis psikiatri mencakup tiga proses : - Mengorganisasi gejala2, simtom2, keluhan2 (subyektif), & tanda2 (objektif) TL abnormal via interviu & observasi dalam pemeriksaan psikiatris. - Sejumlah simtom dikelompokkan menjadi st sindrom (sejumlah simtom yg seringkali ada bersama2), - Melalui pemeriksaan yang lebih spesifik menentukan gangguan mental yang dihadapinya. • Gangguan mental merupakan penyimpangan pola pikir, emosi, perilaku, persepsi, dari suatu norma sosial & menimbulkan kelemahan sosial (Goldman & Foreman,1992). Istilah2 Yg Mirip Gangguan • Istilah yg mirip “gangguan” adalah “penyakit”, juga “sindrom”; - “gangguan” lebih spesifik dari pada sindrom krn “gangguan” sudah diketahui penyebabnya namun tidak terlalu jelas. - “penyakit” lebih spesifik lagi dari pada “gangguan”, karena telah diketahui penyebab yang jelas, dan diketahui perjalanan gangguan / penyakit itu. - Ex. : alcohol hallucinosis - penyakit, gangguan bipolar afektif - gangguan. • Beberapa konsep yg perlu diketahui : - Keadaan (state), Keadaan abnormal belum tentu gangguan atau penyakit, mungkin hanya merpkn st keadaan yg bersifat sementara. - Disfungsi, yt tidak atau kurang berfungsi slh satu kemampuan, - Sifat, Ekspresi dari suatu sifat kepribadian Perbedaan Definisi • Meski dlm DSM IV dilengkapi dg suatu klasifikasi gangguan mental, namun - tidak ada definisi yang sangat memadai untuk spesifikasi batasan2 yang tepat untuk konsep gangguan mental. • Konsep gangguan mental, spt konsep lain di bidang medis & science, - kurang ada suatu definisi operasional yang konsisten mencakup seluruh situasi. – Semua kondisi medis ditandai bermacam2 taraf abstraksi, Contoh : * patologi struktural spt, ulcerative colitis; * presentasi simtom spt migraine, – Gangguan mental juga dibatasi oleh konsep2, Ex. : kesedihan, kurang kontrol, kurang berguna, kurang cakap, kurang fleksibel, tidak rasional, pola sindromal, dll • Masing2 mrpkan suatu indikator yg digunakan utk gangguan mental, tetapi tidak mrpkan persamaan konsep, dan situasi2 berbeda disebut sebagai perbedaan definisi2. Istilah&Konsep Gangguan Jiwa DSM IV • Istilah Yg digunakan ad Gangguan Mental at Mental Disorder Bukan “Penyakit Jiwa” atau Mental Disease / Mental Illness • Konsep Gangguan Jiwa DSM III / PPDGJ II : Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang, yg secara klinik cukup bermakna, & yg secara khas berkaitan dg suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment / disability) didalam satu atau lebih fungsi penting manusia. Disfungsi adalah disfungsi dalam perilaku, psikologis, atau biologis. dan gangguan itu tidak semata2 didalam hubungan antara orang tsb dengan masyarakat. Konsep Gangguan Jiwa DSM IV • Konsep Gangguan Jiwa DSM IV / PPDGJ III : Mental Disorder is conceptualized as clinically significant behavioural or psychological syndrome or pattern that occurs in an individual and that is assosiated with present distress (a painful symptom) or disability (impairment in one or more important areas of functioning) or with a significant increased risk of suffering death, pain, disability, or an important loss of freedom. Konsep Gangguan Jiwa DSM IV • Konsep “Disability” ICD 10 : Gangguan kinerja (performance) dalam peran sosial & pekerjaan tidak digunakan sebagai komponen esensial untuk diagnosis gangguan jiwa, oleh kareka hal ini berkaitan dengan variasi sosial-budaya yang sangat luas. “Disability” adalah keterbatasan / kekurangan kemampuan untuk melaksanakan suatu aktivitas pada tingkat personal, yt melakukan kegiatan hidup sehari2 yang biasa & diperlukan untuk perawatan diri & kelangsungan hidup (mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air besar & kecil). Butir - Butir Konsep DSM IV • Dr konsep tsb, dirumuskan butir2 sbb : Adanya Gejala Klinis yang bermakna, berupa : Sindrom atau Pola Perilaku; Sindrom atau Pola Psikologis. • Gejala klinis tsb menimbulkan “penderitaan” (distress), al. rasa nyeri, tidak nyaman , tidak tentram, terganggu, disfungsi organ tubuh, dll. • Gejala klinis tsb menimbulkan “disabilitas” (disability) dalam aktivitas kehidupan sehari2 yang biasa & diperlukan untuk perawatan diri & kelangsungan hidup (mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, dll.) Pendekatan Dlm DSM IV • Pendekatan bersifat ateoritis dan deskriptif Ateoritis, yt tidak mengacu pada teori ttt berkenaan dengan etiologis atau proses patofisiologis, kecuali untuk gangguan yang sudah jelas & disepakati penyebabnya. • Ex. Gangguan Mental Organis, dimana organis merupakan faktor yang penting. • Pendekatan ateoritis itu dilaksanakan dengan cara mendeskripsikan secara menyeluruh apa manifestasi gangguan jiwa (deskripsi gambaran klinis) & jarang mengusahakan penjelasan bagaimana timbulnya gangguan tsb. • Pengelompokkan diagnosis gangguan jiwa berdasarkan persamaan dalam gambaran klinisnya. Batasan Gangguan JIwa • Setiap Gangguan Jiwa bukan suatu kesatuan yg tegas dengan batas2 yg jelas antara gangguan jiwa ttt dengan gangguan jiwa lain, juga ada gangguan jiwa & tidak ada gangguan. • Anggapan salah bhw penggolongan gangguan jiwa menggolongkan orang2. Yg digolongkn ad Gangguan2 yang diderita ol seseor. Bukan “Seorang Schizophrenia”, “ Seorang Neurotis” Tapi “Seorang dg Schizophrenia”, “Seorang dg Gangguan Neurotis” Salah jika Semua orang yg menderita gangguan jiwa yg sama adalah juga serupa dalam berbagai hal yg penting lainnya. • Yg benar adalah : Walaupun seseorang menderita gangguan jiwa yang sama, persamaannya hanya pada ciri2 gangguan jiwa tsb, tetapi mereka menunjukkan perbedaan dalam banyak hal penting lain yang dapat mempengaruhi terapi & hasil terapi. Penggunaan DSM IV • DSM IV merupakan suatu klasifikasi gangguan mental yang dikembangkan untuk penggunaan dalam bidang klinis, pendidikan, dan riset. • Kurang familiarnya DSM IV atau penggunaan kriteria DSM IV secara menyimpang tentu mengurangi penggunaan DSM IV sebagai suatu bahasa umum untuk komunikasi. Penggunaan DSM IV Untuk Keperluan Forensik • Penggunaan DSM IV untuk keperluan forensik, dikhawatirkan terdapat risiko bahwa informasi diagnostik akan disalahgunakan atau terjadi salah pengertian. – Bahaya ini timbul dikarenakan keadaannya tidak sempurna antara pertanyaan2 pokok ttg hukum dan informasi diagnosis klinis. • Dalam banyak hal, diagnosis klinis ggg mental DSM IV tidak cukup menetapkan eksistensi bagi maksud2 hukum dr st “ggg mental”, “ketidakmampuan mental”, “penyakit mental” at “kerusakan mental”. Penggunaan DSM IV Untuk Keperluan Forensik • Dalam menentukan apakah seseor menemui suatu standard hukum khusus, spt kompetensi, tanggung jawab kriminal, atau ketidakmampuan, informasi tambahan biasanya diluar diagnosis DSM IV • Hal ini termasuk informasi ttg kelemahan2 fungsi seseor & bgm kelemahan2 ini mempengaruhi kemampuan khusus dalam bertanya. • Itu sangat tepat karena kelemahan2, kemampuan2, & ketidakmampuan2 itu mengubah sangat dalam pd setiap kategori diagnotik dimana kewajiban suatu diagnosis khusus tidak berarti suatu taraf spesifik dari kelemahan atau ketidakmampuan. Keputusan Non Klinis • Pembuat keputusan non klinis juga akan berhati-hati bahwa suatu diagnosis tidak membawa suatu kesimpulan memaksa ttg penyebab dari gangguan mental seseor atau kelemahannya. • Termasuk suatu gangguan dalam klasifikasi tsb tidak menghendaki terdapat pengetahuan tentang penyebabnya. • Kenyataan bahwa presentasi seseor dalam suatu diagnosis DSM IV tidak membawa suatu kesimpulan memaksa tentang taraf kontrol tingkah laku seseor yg diassosiasikan dg suatu gangguan. • Ketika berkurangnya kontrol TL seseor mrpkn gambaran dari suatu gangguan pun, mempunyai diagnosis itu sendiri tidak memperlihatkan bahwa orang tsb tidak dapat mengontrol TLnya pada waktu ttt. Publikasi Pertama DSM IV • DSM IV memperlihatkan suatu konsensus ttg klasifikasi & diagnosis dari gangguan mental yang muncul saat publikasi pertama. • Pengetahuan baru yang didapat dari riset atau pengalaman klinis akan membimbing pada suatu penambahan pengertian dari suatu gangguan dlm DSM untuk suatu identifikasi gangguan baru, dan untuk suatu pemindahan beberapa gangguan pada klasifikasi yad. • Istilah “gangguan mental” perlu dibedakan dg “kondisi medis umum” dalam DSM IV. Perbedaan dasar “gangguan mental”&“kondisi medis umum”ad: “gangguan mental” tidak berhubungan dengan faktor2 atau proses2 fisik atau biologis, Sedangkan “kondisi medis umum” tidak berhubungan dengan faktor2 atau proses2 TL atau psikososial. Kode Diagnostik DSM IV • Penggunaan kode diagnostik mrpkn dasar pd catatan medis. • Pengkodean diagnostik memudahkan pengumpulan & perolehan kembali data & susunan informasi statistik. • Istilah : Subtype; Specifiers “Specify” atau “specify if” Mild, Moderate, Severe, In Partial Remission, In Full Remission, dan Prior History. • Pada setiap kriteria terdapat penjelasan secara rinci batasan-batasan suatu diagnosa itu ditegakkan. Kuis Jawablah pertanyaan berikut ini : 1.Jelaskan proses penentuan diagnosis dalam psikiatri menurut Goldman & Foreman ! 2.Sebutkan pengertian gangguan mental menurut Goldman & Foreman ! 3.Jelaskan butir2 konsep gangguan mental dlm DSMIV ! 4.Manakah diagnosa yang benar Alkoholik atau Seseorang dengan ketergantungan alkohol 5.Dapatkah DSM IV digunakan untuk keperluan forensik, Jelaskan pendapat Sdr.! 6.Sebutkan dan jelaskan Pendekatan yang digunakan dalam DSM IV ! 7.Apa yang dimaksud dengan specified ………… ?