Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa MENGEFEKTIFKAN PERANAN GURU BERBASIS KOMPETENSI MELALUI MODEL COVEY Rokhmaniyah UNS FKIP PGSD Kampus VI Kebumen [email protected] ABSTRAK Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk: (1)memberikan salah satu alternatif konsep cara mengefektifkan peranan guru berbasis kompetensi melalui model Covey; (2) Mendeskripsikan kendala dan solusi dalam mengefektifkan peranan guru berbasis kompetensi melalui model Covey. Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengungkap kendala dan solusi dari sebuah upaya mengefektifkan peran guru berbasis kompetensi melalui model Covey. Penelitian dilaksanakan pada tiga Sekolah Dasardi Kabupaten Kebumen, yaitu: SD Negeri 1 Kutosari, SD Negeri 5 Kutosari, dan SD Negeri Tambakprogaten.Subjek penelitian ialah guru SD berjumlah 31 orang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa model covey sangat efektif untuk mengoptimalkan peran guru dalam memberikan layanan pembelajaran kepada siswa. Hasil maksimal ditemukan di sekolah terakreditasi A. Setelah di sekolah terakreditasi B, maka C. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Kata Kunci: Peran Guru, Kompetensi, Model covey seimbang dengan hasil yang dicapai. Jadi, PENDAHULUAN Setiap manusia mempunyai peranan rohnya efektif adalah keseimbangan dalam menjalankan kehidupannya. Ada (Covey,1986: yang dijadikan fokus masalah ialah, “Bagaimana berperan sebagai kepala rumah 7).Selanjutnya, tangga, ibu rumah tangga, kakak, kepala mengefektifkan desa, ketua kelompok, dan sebagainya. kompetensi melalui model Covey?”Apakah Peranan dilaksankan mengacu pada pada kendala dan solusi utntuk mengefektifkan peraturan, hukum, atau norma yang ada. peran guru melalui model Covey? Peranan Apakah semua peranan telah dilaksanakan berbasis kompetensi merupakankunci sukses secara maksimal? Berdasarkan pengamatan guru masih terdapat beberapa guru yang belum kesehariannya melaksakan peranannya secara baik dan pengajar. benar. Penulisan artikel ini digunakan peranan dalam guru yang berbasis melaksanakan sebagai pendidik tugas dan Dari masalah di atas, maka tujuan pendekatanteori Covey dengan didasarkan penulisan pada standar kompetensi guru. Seseorang (1)memberikan salah satu alternatif konsep disebut cara mengefektifkan peranan guru berbasis efektif menggunakan apabila kemampuan peranan-peranan tersebut artikel ini adalah untuk: kompetensi melalui model Covey; (2) 407 ISBN 978-602-70471-2-9 Mendeskripsikan kendala dan solusi dalam dikembangkan mengefektifkan bermartabat. peranan sebagai profesi yang guru berbasis model Covey. Efektif atau hasil guna ialah cara adalah melakukan sesuatu (pekerjaan) yang benar kompetensi guru berdasarkan Peraturan (do the right things), sedangkan efisiensi Menteri (daya guna) ialah cara melakukan pekerjaan kompetensi melalui Kompetensi yang dimaksud Pendidikan (Permendiknas)Nomor Nasional 16 Tahun 2007 dengan benar (do things right). Efektif tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi dapat ditinjau dari sudut kuantitatif dan Guru. ini kualitatif. Pengertian bermanfaat bagi guru, kepala sekolah, dan kuantitatif ialah pengawas sekolah dalam realisasi dengan target. Semakin tinggi Mudah-mudahan konsep mengefektifkan peranan guru. efektif secara perbandingan antara realisasi yang dicapai, semakin tinggi nilai Di dalam Undang-Undang Republik efektifnya. Efektif menurut pengertian Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Bab I kualitatif ialah tingkat pencapaian tujuan Pasal 1 tentang Guru dan Dosen dinyatakan organisasi atau tingkat kepuasan yang bahwa guru adalah pendidik profesional dicapai organisasi. Semakin tercapai tujuan dengan tugas utama mendidik, mengajar, seseorang atau organisasi semakin efektif membimbing, mengarahkan, melatih, dan seseorang atau organisasi itu. Semakin puas mengevaluasi peserta didik pada anak usia seseorang atau organisasi, semakin efektif dini jalur pendidikan formal, pendidikan seseorang atau organisasi itu. Kepuasan dasar, Guru meliputi kepuasan internal dan eksternal mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan organisasi(Usman, 2013: 326). Namun, yang sangat strategis dalam pembangunan dalam nasional pengertian efektif pada umumnya seperti pendidikan dalam (mencerdaskan menengah. bidang kehidupan pendidikan bangsa dan artikel ini tidak menggunakan yang telah disebutkan di atas. Artikel ini meningkatkan kualitas manusia Indonesia menggunakan pendekatan teori yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak menurut Covey,efektif adalah kemampuan mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, menggunakan teknologi, dan seni dalam mewujudkan seimbang dengan hasil yang dicapai. Teori masyarakat yang maju, adil, makmur, dan Covey ini dipilih karena relevan dengan beradab beradasarkan Pancasila dan UUD judul artikel di atas(Covey, 1986: 7). RI 408 Tahun 1945) sehingga perlu peranan-peranan efektif tersebut Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa Peranan menurut Stoner dan Freeman adalah sifat, pengetahuan dan kemampuan (2000: 67)adalah bentuk-bentuk perilaku pribadi yang diharapkan pada setiap orang untuk menjalankan tugasnya secara efektif (Usman melaksanakan dkk.: 35). Selanjutnya Conny R. Semiawan fungsinya. melaksanakan fungsi Seseorang dirinya dengan seseorang dalam yang relefan dalam pidatonya mengatakan bahwa memperhatikan peranannya terhadap orang kompetensi adalah kemampuan (ability), lain. Peranan berkaitan dengan kedudukan keterampilan seseorang sosial correcy dan tuntas untuk menjalankan orang perannya secara lebih efisien (2006: 3). mampu melaksanakan peranannya secara Lebih jelas lagi definisi yang dikemukakan baik oleh Surya Dharma bahwa kompetensi maupun di dalam organisasi. dan benar keharmonisan komunitas Jika maka akan tercipta sikap yang adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke lingkungan sosial maupun organisasi. Tidak dalam pekerjaannya dalam bentuk jenis dan berbeda jauh peranan tingkatan perilaku yang berbeda (2005: 23). harapan-harapan Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa normatif dan tugas-tugas yang membatasi kompetensi merupakan kemampuan yang seseorang apa yang harus dan tidak harus dimiliki seseorang dilaksanakan di dalam organisasi(Stoner dan sikap, dan keterampilan untuk menjalankan Freeman, 2000: 68). Peranan disamakan peranannya dalam tugas sehari-hari secara dengan tugas. efektif. dengan kenyamanan dan di menurut dan setiap (skills), definisi Getzeladalah diembannya Berdasarkan peranan yang maka seseorang dapat mengarahkan pelaksanaan tugas kerjanya di dalam organisasi. dengan METODE PENELITIAN Artikel Istilah kompetensi dipahami secara berbeda makna meliputi pengetahuan, yang ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan metode studi sama. kasus untuk mengungkap kendala dan solusi Campbell dan Sommersmengemukakan, ” dari sebuah upaya mengefektifkan peran Similar skill, guru berbasis kompetensi melalui model competenscies, capabilities, organizational Covey. Penelitian dilaksanakan pada tiga knowledge, Sekolah terms-strengths, intangibel interchangeable authors”(Usamandkk, assetsare by used different 2006: 34). Meginsonmengatakan bahwa kompetensi Dasardi Kabupaten Kebumen, yaitu: SD Negeri 1 Kutosari, SD Negeri 5 Kutosari, dan Tambakprogaten.Subjek SD penelitian Negeri ialah 409 ISBN 978-602-70471-2-9 guru SD berjumlah 31 orang. Sumber data lahir batin), tetapi bukan mengurusi uang di penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru, sekolah. Sulit dan peserta didik. Teknik pengumpulan data mengajar di digunakan pikirannya observasi, wawancara, dan dibayangkan depan sedang guru kelas sementara bingung membuat dokumentasi. Untuk menjaga keabsahan laporan data digunakan teknik triangulasi sumber terbagi bagaimana mencari uang tambahan dan teknik. Mekanisme penelitian sbb: (1) guna keperluan dirinya dan keluarganya. Analisis kebutuhan, (2) verifikasi dan Sangat validasi tempat penelitian, (4) Sosialisasi membimbing anak orang lain, sementara tentang paradigma penelitian dan materi anaknya sendiri tidak dapat sekolah karena penelitian, wawancara ironis, Bahkan guru konsentrasi bekerja keras kasus, (6) ketiadaan biaya. Sungguh sangat ironis ada observasi, (7) guru yang menjadi tukang ojek sementara analisis hasil, (8) penyususnn draft laporan, penumpangnya adalah peserta didiknya atau dan (9) diseminasi hasil penelitian. orang-tua pelaksanaan (5) keuangan. jika solusi dan peserta didiknya sendiri. Pertanyaannya, di mana kewibawaan guru HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut? Waktu guru bukan habis untuk 1. Peranan Guru Berbasis Kompetensi menyiapkan pelajaran tetapi habis mencari Guru merupakan singkatan Gagasan, uang ke sana ke mari. Terlebih-lebih di Usaha, Rasa, dan Uang. Setiap guru harus zaman materialistis sekarang ini, seseorang mempunyai gagasan (iptek) yang cemerlang dinilai, dihormati, disegani, ditakuti karena sehingga mampu mengembangkan tujuan kekayaannya. Seseorang memperoleh pembelajaran, materi pelajaran, motode dan kekuasaannya karena beruang media mengajar, penilaian belajar dengan banyak.Berkaitan dengan hal tersebut di atas baik. Gagasan itu tidak hanya dalam tataran pemerintah telah mengangkat predikat guru teori atau khayalan tetapi harus diwujudkan di tengah masyarakat dengan menerbitkan melalui doa dan usaha keras. Guru juga standar kualifikasi dan kompetensi guru harus memiliki rasa asah, asuh, dan asih yang dituangkan di dalam permendiknas agar kehadirannya diharapkan peserta didik, Nomor 16 Tahun 2007. Selain itu, untuk kepergiannya dikenang dan ditangisi peserta meningkatkan didik. Guru sebagai sumber ilmu. Kemudian pemerintah telah memberikan tunjangan yang terakhir yang tidak kalah pentingnya profesional. Sebuah tantangan sekaligus adalah guru harus punya uang (sejahtera 410 kesejahteraan guru Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa peluang yang dihadapi sekolah ialah bagaimana mengefektifkan peran guru? Kompetensi guru peserta didik untuk mengaktualisasi menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 terdiri dari empat pedagogik, kompetensi inti, kepribadian, yaitu: sosial, 6) Memfasilitasi pengembangan potensi dan profesional. berbagai potensi yang dimiliki. 7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. a. Kompetensi Pedagogik Pedagogik adalah ilmu mendidik 9) Memanfaatkan hasil penilaian dan anak. Oleh karena itu, dalam kompetensi ini evaluasi untuk diharapkan seorang guru mampu mengubah pembelajaran. kepentingan perilaku peserta didik dari yang sebelumnya 10) Melakukan tindakan reflektif untuk tidak baik menjadi baik, tidak bisa menjadi peningkatan kualitas pembelajaran. bisa, Dari dan Kompetensi tidak tahu menjadi pedagogik tahu. meliputi sepuluh subkompetensi pedagogik dapat ditentukan peranan guru dalam pembelajaran, yaitu guru sebagai subkompetensi sebagai berikut. 1) Menguasai karakteristik peserta didik konselor, edukator,informator, dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, fasilitator,dan evaluator. Sebagai konselor, emosional, dan intelektual. guru harus mampu membantu memecahkan 2) Menguasai teori belajar dan prinsip- kesulitan yang dialami peserta didik. prinsip pembelajaran yang mendidik. Sebagai edukator, guru harus mampu yang menciptakan pembelajaran yang mendidik. terkait dengan bidang pengembangan Pembelajaran yang mengarahkan peserta yang diampu. didik sebagai manusia yang bermoral dan 3) Mengembangkan kurikulum 4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. bermartabat serta mampu bertanggung jawab terhadap masa depan dirinya.Selain informasi sebagai edukator, guru diharapkan tidak dan komunikasi untuk kepentingan tertinggal dengan informasi aktual dan penyelenggaraan penting bagi pendidikan anak. Dengan 5) Memanfaatkan teknologi kegiatan pengembangan yang mendidik. demikian, guru mampu membawa perubahan (agen of change) ke arah kemajuan peserta didik. Guru mampu 411 ISBN 978-602-70471-2-9 memberikan informasi yang up to date subkompetensi kepribadian ialah sebagai kepada berikut. peserta didiknya. Di dalam pembelajaran guru diharapkan mampu Bertindak sesuai dengan norma agama, memfasilitasi hukum, sosial, dan kebudayaan nasional peserta menemukan didik sendiri dalam pengalaman Indonesia. belajarnya. Guru tidak lagi sebagai nara 1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang sumber pembelajaran. Guru tidak lagi jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi menyiapkan peserta didik dan masyarakat. seluruh konsep-konsep pengetahuan, tetapi peserta didik diarahkan untuk yang menemukan sendiri 2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, konsep-konsep tersebut. Evaluasi penting berwibawa. diadakan oleh guru untuk mengetahuai 3) Menunjukkan dewasa, arif, etos kerja, tercapai tidaknya kompetensi dasar dan tanggungjawab untuk mengetahui kemajuan belajar peserta bangga menjadi guru, dan rasa percaya didik. Evaluasi harus dilaksanakan secara diri. terencana, efektif, dan efisien. Untuk itu, seorang guru diwajibkan mampu berperan sebagai evaluator yang baik, yaitu mampu yang dan tinggi, rasa 4) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Secara tersirat peran guru berdasar menyelenggarakan evaluasi pembelajaran kompetensi sesuai klimator.Gibson, Invancevich, dan Donelly dengan prinsip-prinsip evaluasi kepribadian ialah pembelajaran(sahih, objektif, adil, terpadu, mengemukakan terbuka, dan serangkaian keadaan lingkungan kerja yang berkesinambungan, sistematis, berkriteria, dirasakan langsung atau tidak langsung akuntabel). oleh para pekerja, yang merupakan salah b. Kompetensi Kepribadian satu kekuatan yang mempengaruhi perilaku menyeluruh Berbeda dengan kompetensi pedagogik, pekerja(1992: iklim kerjamerupakan 702).Iklim kerja adalah kompetensi kepribadian adalah keseluruhan suasana yang terjadi dalam lingkungan yang melekat pada kerja yang diciptakan oleh pola hubungan meliputi sikap, perilaku.Kompetensi pragmatik, kepribadian 412 diri individu yang sifat, pedagogik sedangkan bersifat gaya, dan antara pribadi dalam bekerja (Kreps, 1990: bersifat 193). Dari kedua pendapat di atas bila kompetensi personal. Adapun dikaitkan dengan iklim pembelajaran merupakan suasana atau kondisi yang Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa dirasakan oleh peserta didik dan mempengaruhi perilaku peserta didik. Guru diharapkan menciptakankan suasana lama di sekolah. Untuk itu, seorang guru harus berupaya tampil dengan kepribadian mampu pembelajaran yang menarik siswa, dewasa, dan ramah agar siswa tidak pernah merasakan yang menyenangkan bagi peserta didik. kebosanan bila di sekitar gurunya. Guru tidak membeda-bedakan peserta didik c. Kompetensi Sosial berdasarkan keyakinan yang dianut, suku, Kompetensi sosial adalah adat-istiadat, daerah asal, dan gender. kompetensi yang berkaitan dengan sikap Peserta didik betah tinggal berlama-lama seorang guru dalam menghadapi peserta bersama di didik, teman sejawat, dan lingkungan. bersedih jika orang lain. meliputi subkompetensi sebagai guru dan teman-teman kelasnya. Peserta didik terdengar bel tanda pembelajaran telah berikut. berakhir. Peserta didik tidak ingin segera 1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, pulang dari sekolah. DePorter, Mark serta tidak diskriminatif karena Reardon, & Sarah Singer mengatakan pertimbangan jenis kelamin, agama, bahwa keteladanan membangun hubungan, ras, memperbaiki belakangkeluarga, dan status sosial kredibilitas, dan meningkatkan pengaruh (2001: 38). Lebih lanjut mereka fisik, latar ekonomi. bahwa 2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, kegairahan, kesenangan, dan kegembiraan dan santun dengan sesama pendidik, dalam tenaga kependidikan, orang tua, dan suasana menjelaskan kondisi yang nyaman dan mendukung. Di mana gurunya tidak hanya masyarakat. peduli tetapi terlibat dalam kesuksesannya. 3) Beradaptasi di tempat bertugas di Sebuah senyum tersungging di bibir Astuti, seluruh wilayah Republik Indonesia dan banyak bayangan, suara, dan perasaan yang melintasi budaya. otaknya. Namun, kenyataan sekarang masih sering didapati di sebuah memiliki 4) Berkomunikasi keragaman dengan sosial komunitas sekolah peserta didik bersorak kegirangan profesi sendiri dan profesi lain secara ketika lisan dan tulisan atau bentuk lain. bel tanda pembelajaran telah berakhir lebih awal dari waktu yang telah Berdasarkan deskripsi kompetensi dijadwalkan. Hal ini menunjukkan bahwa sosial di atas, peran guru sebagai mediator peserta didik tidak betah tinggal berlama- dan komunikator. Sebagai mediator, guru 413 ISBN 978-602-70471-2-9 harus mampu menghubungkan antara guru yang gagap teknologi, informasi, dan sekolah dengan orang tua peserta didik dan komunikasi (TIK). masyarakat untuk memecahkan kesulitan d. Kompetensi Profesional yang dialami peserta pembelajaran.Guru didik Kompetensi profesional merupakan mampu kompetensi berkomunikasi dengan orang tua peserta penguasaan didik santun, Adapun, subkompetensi ini sebagai berikut. program 1)Menguasai materi, struktur, konsep, dan pembelajaran dan kemajuan peserta didik. pola pikir keilmuan yang mendukung Guru mata pelajaran yang diampu. dan empatik, harus dalam masyarakat dan efektif secara tentang diharapkandapat memberikan pelayanan yang prima terhadap orang tua yang guru 2) Menguasai menunjuk terhadap standar pada bidangnya. kompetensi dan peserta didik dan masyarakat. Guru dituntut kompetensi dasar mata pelajaran/bidang tampil dengan senyuman di depan peserta pengembangan yang diampu. didik, orang masyarakat tua ketika peserta didik, mengastasi dan masalah pembelajaran. Dengan demikian, masalah 3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4) Mengembangkan keprofesionalan secara yang dialami oleh peserta didik, orang tua berkelanjutan peserta tindakan reflektif. didik, pembelajaran dan masyarakat terkait dapat tereksplor secara objektif dan komprehensif. 5) Memanfaatkan teknologi informasi dan mengembangkan diri. dapat berkomunikasi dengan teman sejawat, ilmiah, dan komunitas melakukan komunikasi untuk berkomunikasi dan Sebagai komunikator, guru dituntut profesi dengan ilmiah Secara tersirat, berdasarkan kompetensi profesional tersebut di atas lainnya melalui berbagai media dalam dapat rangka meningkatkan kualitas pendidikan. berperan sebagai kreator dan inovator, dan Selain motivator. itu, guru mengkomunikasikan diharapkan kesimpulan Kreatif adalah bahwa guru kemampuan inovasi menciptakan sesuatu dari yang belum ada. pembelajaran kepada komunitas profesi Adapun, inovatif adalah mengembangkan sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk sesuatu yang telah ada (Rokhmaniyah, lain. Oleh karena itu, guru diharapkan 2009: 47). Namun, belajar kreatif menurut senantiasa mengasah dirinya dengan rajin Semiawan (1987:33) adalah penambahan membaca dan berkarya agar tidak menjadi perilaku 414 hasil-hasil dapat ditarik baru dari yang sebelumnya. Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa Artinya, inovatif termasuk ke dalam perilaku kreatif. Guru damai (learnig to live together), dan belajar dituntut menciptakan sehingga untuk mampu gagasan-gagasan dapat melakukan baru perubahan perilaku siswa ke arah kemajuan.” Jangan salahkan siswa tidak kreatif, tapi karena gurunya mampu hidup bersama secara tenteram dan yang tidak mampu membuat untuk menjadi diri sendiri (memiliki identitas diri dan mandiri) (learning to be). 2. Mengefektifkan peranan menurut Teori Covey Efektif menurut Coveyialah kemampuan menggunakan peranan-peranan siswanya kreatif. Jangan salahkan guru tidak tersebut kreatif karena kepala sekolah yang tidak dicapai. Agar peranan-peranan seimbang mampu mengkreativitaskan gurunya. Jangan dengan hasil yang dicapai, maka Covey salahkan kepala sekolah tidak kreatif karena (1989: 8) memberikan cara-caranya melalui pengawas tujuh kebiasaan (seven habits) seperti sekolahyang tidak mampu membuat kepala sekolah berperilaku yang kreatif.” Kreativitas seorang guru dapat sebagai motivator peserta didiknya. seimbang dengan hasil yang berikut ini. Program memadukan seven skill dan habits adalah karakter secara Perubahan sebagai hasil pengalaman peserta seimbang yang dimulai bukan dari melatih didik bermakna skill, melainkan dari pembentukan karakter. baginya. Untuk itu, arahkan peserta didik Karakter hanya dapat dibentuk melalui untuk mampu menemukan gagasan-gagasan pembiasaan yang baru atau mengembangkan gagasan- karakter memerlukan waktu yang lama dan gagasan lama yang telah ada. memperhatikan tujuh kebiasaan sebagai sendiri adalah sangat Guru yang baik (good teacher) baru mampu mendongeng, guru yang lebih baik (better teacher) baru mampu menerangkan, atau (habit). Pembentukan berikut. a.Bersikap Proaktif Bukan Reaktif Seseorang adalah orang yang guru terbaik (best teacher) baru mampu paling bertanggung jawab atau menjadi mendemonstrasikan, termasyhur penanggung jawab utama tindakannya (excellent teacher) mengispirasikan peserta sendiri. Covey (1986:15) mengatakan didiknya. Tujuan belajar mampu membuat bahwa manusia adalah programmer peserta didik: belajar untuk mengetahui perilakunya sendiri. Sebagai manusia (learning to know), belajar untuk bertindak kita bertanggung jawab atas hidup kita atau bekerja (learning to do), belajar untuk sendiri. Orang yang proaktif dapat guru 415 ISBN 978-602-70471-2-9 mengatur suasana hati mereka sendiri.Ia pergi sehingga ia lebih baik mengerti di menjadi lebih banyak akal, rajin, kreatif, mana ia sekarang dan ke mana ia akan inovatif, dan lebih kooperatif. Orang pergi proaktif tidak suka memaksa. Ia cerdik, demikian, digerakkan oleh nilai, membaca realitas, langkah yang akan ia ambil dan selalu dan tahu membedakan mana yang berada pada arah yang benar. Memulai dibutuhkan (need) dan mana yang dari akhir atau menetapkan tujuan diinginkan (want).Kebiasaan proaktif, merupakan latihan untuk memimpin diri hampir sama dengan nilai tanggap lan sendiri. Orang bertindak karena ada sembada dalam budaya Jawa yang motivasi. Motivasi akan efektif jika artinya tanggap (respons) dengan apa tujuan yang ingin dicapai jelas (Maslow, yang diperbuat sekaligus bertanggung 1984: 52).Orang-orang yang efektif jawab. sadar sepenuhnya bahwa semua hal Hasil wawancara menyatakan (Covey,1986: diawali 17). Dengan iamengetahui dari ”niat” langkah- dalam dirinya. bahwa guru kurang proaktif dan kreatif. Mereka lalu menciptakan visi, misi, dan Hasil observasi menunjukkan bahwa tujuan guru masih sering menggunakan model- memperjelas tujuan-tujuan yang harus model dicapai. pembelajaran yang otoritas didominasi oleh guru. Guru yang kreatif dalam hidupnya. Mereka Sebelum memulai tahun ajaran, membuat dan menggunakan model atau guru metode silabus pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran baru yang diwajibkan mengembangkan memberdayakan peserta didik tidak pembelajaran, mencapai 50%. Artinya, belum semua senantiasa guru pembelajaran atau kompetensi dasar mampu inovator. sebagai Hasil kreator atau dokumentasi yang guru diharapkan menyampaian hendak dicapai. tujuan Tujuan menunjukkan bahwa prestasi paling pembelajaran yang disampaikan dapat banyak memotivasi siswa belajar. Selain itu, diraih oleh guru-guru dan peserta didik di sekolah terakreditasi A. b. Memulai dari Akhir Memulai dari guru akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas. Ini berarti mengetahui ke mana ia akan 416 dalam kegiatan pendahulan pembelajara, dituntut untuk memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa Hasil observasi menunjukkan wawancara menyatakan bahwa para bahwa guru 90 % dari 31 orang guru guru dalam mengajar telah memasukkan telah mampu mengembangkan silabus pendidikan karakter, misalnya tertib pembelajaran. masuk mengelola Namun, guru pembelajaran yang ruang kelas, menggunakan dengan bahasa santun, disiplin mengatur waktu menyampaikan tujuan pembelajaran dan pembelajaran, dan mengingatkan peserta memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berperilaku sopan. Namun, didik baru 60%. Artinya, belim semua masih ada beberapa guru yang belum guru mampu mengatur dirinya untuk disiplin menyadari perannya sebagai motivator. masuk kelas, berbahasa santun di depan c. Mengutamakan yang Paling Utama peserta didik, dan bekerja keras. Penentuan prioitas ini penting karena keterbatasan sumber daya d. Tak Ada yang Kalah, Menang VS Menang termasuk waktu yang kita miliki. Waktu dan kegiatan biasanya MenangVS Menang adalah dibagi kerangka pikiran dan hati yang terus berdasarkan tingkat kemendesakan dan menerus mencari keuntungan bersama di kepentingannya. Jadi, kegiatan yang dalam diutamakan dapat dipilih berdasarkan: Menang VS Menang berarti bahwa (1) sangat mendesak dan sangat penting, kesepakatan atau solusi memberikan (2) mendesak dan penting, keuntungan dan kepuasan bersama dari (3) mendesak dan tidak penting, dan berbagai pihak yang berunding atau (4) Tidak mendesak dan tidak penting bekerjasama Mengutamakan semua interaksi ataupun manusia. berkonflik. kepentingan Dengan solusi Menang VS Menang, pembelajaran semua pihak merasa bahagia. Tidak ada sehingga siswa tidak merasa dirugikan pihak yang bahagia tetapi di atas adalah penting. Kegiatan guru di sekolah penderitaan orang lain. Kebiasaan ”Tak difokuskan untuk kepentingan peserta ada yang kalah” sangat sesuai dengan didik. Sebagai edukator, guru dituntut nilai untuk dapat memanfaatkan waktu secara (menang efektif dan efisien. Kualitas peserta dipakai saat menghadapi pertentangan didik sebagai hasil binaannya adalah dengan orang lain. peserta yang didik utama dalam diperhatikan. Menang tanpa Tanpa Ngasorake merendahkan) yang Hasil 417 ISBN 978-602-70471-2-9 Climator merupakan peran guru memahami orang lain, melihat dunia untuk menciptakan suasana harmonis dengan kaca mata lain. Untuk ini, Anda dan harus dapat mengerti orang lain lebih menyenangkan pembelajaran baik maupun dalam di luar dahulu, baru Anda bisa mengerti. pembelajaran. Guru diharapkan tidak Empatibukanlah simpati. Simpati pernah berpikir untuk menang atau adalah semacam kesepakatan, semacam kalah. Tidak ada yang menang dan tidak penilaian, kadang merupakan emosi dan ada ialah respons yang lebih sesuai. Akan tetapi, bagaimana dapat mengarahkan peserta orang sering hidup dari simpati sehingga didik yang mampu sebagai agen of membuat mereka tergantung. Berbeda change Namun, dengan empati. Empati bukanlah Anda observasi setuju dengan seseorang, tetapi Anda menunjukkan bahwa terdapat guru yang mengerti orang lain sepenuhnya, secara belum mau mengaku kesalahan dirinya mendalam, emosional, dan sekaligus ketika menjelaskan materi mengalami intelektual. yang kalah, bagi berdasarkan kekeliruan. yang ada dirinya. hasil Rasa gengsi masih Peran guru sebagai komunikator disandang oleh guru. Akibatnya, siswa yang baik sangat tepat dilakukan melalui menjadi takut mengemukakan pendapat cara ini. Mendengarkan orang lain bicara yang benar tetapi berlawanan dengan memerlukan latihan dan pembiasaan. guru. Hasil wawancara dengan peserta Sering ditemukan dalam rapat guru didik menyatakan bahwa guru menjadi terdapat peserta rapat secara spontan marah ketika ada peserta didik yang menyela pembicaraan atau justru turut mengatakan bahwa guru salah berbicara. menerangkan. Artinya, guru belum didapatkan semuanya mampu sebagai climator. Selain itu, seseorang sering yang pula senang memaksakan orang lain untuk mengerti e. Mencoba Mengerti Lebih Dahulu, Baru Dimengerti dahulu pada dirinya, sebelum ia memahami apa yang diminta orang lain Kadang-kadang orang melihat tersebut. Cara ini sangat baik dunia sesuai dengan persepsi masing- dicontohkan dan dibiasakan kepada masing. Tidak sebagaimana adanya. peserta didik dalam pembelajaran. Untuk bisa berkomunikasi dengan baik, orang 418 harus lebih dahulu bisa Hasil observasi menyatakan bahwa masih ada guru yang tidak sabar Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa mendegarkan keluhan peserta didik, lalu pembelajaran diupayakan tidak terjadi secepatnya guru memotong curahan gep-gep tertentu pada peserta didik. perhatian Peserta didik dilatih melalui learning peserta didik. Akibatnya, peserta didik kecewa dan tidak percaya comunity diri. Jadi, guru belum mampu sebagai menyelesaikan tugas yang diberikan komunikator dan fasilitator yang baik. oleh guru. Hasil wawancara menyatakan f. Bersinerji untuk bersama-sama bahwa masih ada guru yang acuh tak Sinerji adalah intisari dari acuh terhadap permasalahan peserta yang berpusat pada didik di luar ruang kelas. Oleh karena kebiasaan. Sinergi adalah intisari dari itu, sering terjadi tawuran dan bahkan keorangtuaan pembunuhan. Artinya, belum semua kepemimpinan yang berpusat pada kebiasaan. Sinerji berfungsi sebagai katalisator, menyatukan, dan melepaskan kekuatan terbesar di dalam guru mampu sebagai mediator. g. Menajamkan Diri Guru dituntut untuk selalu diri manusia. Sinerji dapat dimaknai memiliki ketajaman diri. Oleh karena bekerja bersama-sama hasilnya lebih itu, ia perlu latihan untuk terus menerus besar dibandingkan bekerja sendiri. membiasakan Sinerji juga dapat diartikan bekerja Kadang-kadang ketika sibuk bekerja, ia sendiri-sendiri berarti lupa akan keseimbangannya. Seharusnya dibandingkan dengan bekerja bersama- antara pemeliharaan dengan produksi sama. Koentjaraningrat juga mengatakan diseimbangkan. Perawatan secara tekun bahwa Indonesia dan rutin sangat dianjurkan untuk guru. adalah senang bergotong royong (kerja Sebagai kreator dan inovator, guru juga bakti) hampir ada kesamaannya dengan dituntut agar mengembangkan dirinya kebiasaan sinergi Covey di atas (2002: melalui pendidikan dan pelatihan serta 8). melaksanakan hampir mentalitas tidak bangsa Peran guru sebagai fasilitator dan mediator diharapkan mangakomodir peserta didik menajamkan penelitian. dirinya. Hasil observasi menunjukkan bahwa belum dapat mencapai 70 % guru telah mampu untuk mengembangkan diri melalui merasa saling membutuhkan, bersatu pendidikan. Banyak guru yang pasrah dalam akan keadaan dirinya. Hasil wawancara memecahkan pembelajaran. Di persoalan dalam kelas mengatakan bahwa guru yang pasif 419 ISBN 978-602-70471-2-9 mengembangkan diri secara umum lain dengan: (1) dilakukan penilaian terjadi pada guru yang telah berusia 45 kinerja tahun dilakukan supervisi penelitian sangat minim tersedia di supervisi klinis; setiap sekolah. Artinya, guru belum pembinaan secara rutin setiap akhir sepenuhnya mampu sebagai kreator dan pekan inovator. pengawas; 3. ke atas. Dokumnetasi hasil Kendala da Solusi Mengefektifkan Peran Guru Berbasis Kompetensi secara oleh intensif; (2) akademik dan (3) kepala (4) dilakukan sekolah difasilitasi dan untuk berkembang dan maju; (5) diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan; (6) dilengkapai sarana melalui Model Covey Beberapa guru kendala ditemukan dan prasarana pembelajaran; dan (7) guru dibudayakan sekolah yang berkarakter model dengan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, Covey sebagai berikut. Masih ada guru dan santun), disiplin, kreatif, inovatif, yang mampu memainkan peranannya mau bekerja keras, da produktif. dalam berbasis mengefektifkan kompetensi peran melalui sebagai konselor dan mediator, untuk SIMPULAN menjadi guru yang proaktif tetapi tidak reaktif. Masih ada guru yang kurang Efektif ialah kesimbangan berbagai peduli terhadap masalah yang dihadapi peranan dengan yang dihasilkannya. peserta didiknya. Masih ada guru yang Empat kompetensi yang harus dikuasai mengelola pembelajaran dengan tidak guru menyampaikan tujuan dan memberikan sosial, dan profesional. Adapun, peranan motivasi terhadap peserta didik. Masih guru berdasarkan kompetensi guru ialah ada beberapa guru yang pasif untuk guru mengembangkan dirinya baik melalui fasilitator, evaluator, motivator, kreator, pendidikan inovator, mediator, dan klimator.Cara maupun pelatihan serta yaitu: pedagogik, sebagai edukator, kepribadian, konselor, penelitian. Adapun, kendala di sekolah mengefektifkanperan guruberbasis terakreditasi B dan C secara menyeluruh kompetensi melalui model Covey ,yaitu: berkaitan dengan sarana dan prasarana (1) bersikap proaktif bukan reaktif;(2) yang kurang mendukung. memulai dari akhir; (3) mengutamakan untuk yang paling utama, (4) tidak yang yang mengatasi kendala-kendala di atas antara kalah, menang vs menang; (5) mencoba Solusi 420 yang dilakukan Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa mengerti lebih dimengerti,(6) dahulu, bersinerji, dan baru (7) menajamkan diri. Dalam penerapannya, ada budaya kita yang mendukung dan menghambat. Cara memulainya dari yang diri sendiri, dari yang mudah, dari yang kecil, dan dari yang murah dulu. DAFTAR PUSTAKA Covey, S.R. (1989).The 7 Habits of Highly Effective People.New York: Rockefeller Center DePorter, Bobbi, Reardon, Mark & Singer,Sarah. (2001). Quantum Teaching. Terjemahan. Ary Nilandari. Bandung: Kaifa. Gibson, Invancevich, dan Donelly, (1992). Kerja dan Manajemen: Perilaku, Struktur, dan Proses. Terjemahan. Djoerban wahid. Jakarta: Erlangga Gary L. Kreps, (1990). Organizational Communication, Theory and Prectice (New York: Longman Usman, Husaini.(2013). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. McGregor. (1967). The Human Side Enterprise. New York: McGraw Hill. Rokhmaniyah, Pengaruh persepsi Sukses, Sifat-Sifat Pemimpin, dan Penggunaan Kekuasaan terhadap Perilaku Pemimpin SMK di Kabupaten Kebumen. Disertasi. (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2009). Semiawan. Conny R. (2006). Memantapkan Peran LPTK dalam Peningkatan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pidato dies natalis ke42 Universitas Negeri Yogyakarta. _______(1987). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah: Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia. Stoner dan Freeman. (2000). Management. 5th Edition. Engelewood Cliffs, New Jersey: Prentice- Hall International Editions. Surya Dharma. (2005). Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2003 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas _______dkk. (2006). Pengembangan Mutu tenaga Tata Usaha Sekolah. (Jakarta: Depdiknas. Koentjaraningrat.(2002). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Maslow, A.H. (1984).Motivation and Personality. New York: AddisonWesley. 421