MENGEFEKTIFKAN PERANAN GURU BERBASIS KOMPETENSI

advertisement
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
MENGEFEKTIFKAN PERANAN GURU BERBASIS KOMPETENSI MELALUI
MODEL COVEY
Rokhmaniyah
UNS FKIP PGSD Kampus VI Kebumen
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk: (1)memberikan salah satu alternatif konsep cara
mengefektifkan peranan guru berbasis kompetensi melalui model Covey; (2) Mendeskripsikan kendala
dan solusi dalam mengefektifkan peranan guru berbasis kompetensi melalui model Covey. Artikel ini
merupakan hasil penelitian kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengungkap kendala dan
solusi dari sebuah upaya mengefektifkan peran guru berbasis kompetensi melalui model Covey.
Penelitian dilaksanakan pada tiga Sekolah Dasardi Kabupaten Kebumen, yaitu: SD Negeri 1
Kutosari, SD Negeri 5 Kutosari, dan SD Negeri Tambakprogaten.Subjek penelitian ialah guru SD
berjumlah 31 orang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa model covey sangat efektif untuk
mengoptimalkan peran guru dalam memberikan layanan pembelajaran kepada siswa. Hasil maksimal
ditemukan di sekolah terakreditasi A. Setelah di sekolah terakreditasi B, maka C. Hal ini dipengaruhi
oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Kata Kunci: Peran Guru, Kompetensi, Model covey
seimbang dengan hasil yang dicapai. Jadi,
PENDAHULUAN
Setiap manusia mempunyai peranan
rohnya
efektif
adalah
keseimbangan
dalam menjalankan kehidupannya. Ada
(Covey,1986:
yang
dijadikan fokus masalah ialah, “Bagaimana
berperan sebagai kepala rumah
7).Selanjutnya,
tangga, ibu rumah tangga, kakak, kepala
mengefektifkan
desa, ketua kelompok, dan sebagainya.
kompetensi melalui model Covey?”Apakah
Peranan dilaksankan mengacu pada pada
kendala dan solusi utntuk mengefektifkan
peraturan, hukum, atau norma yang ada.
peran guru melalui model Covey? Peranan
Apakah semua peranan telah dilaksanakan
berbasis kompetensi merupakankunci sukses
secara maksimal? Berdasarkan pengamatan
guru
masih terdapat beberapa guru yang belum
kesehariannya
melaksakan peranannya secara baik dan
pengajar.
benar. Penulisan artikel ini digunakan
peranan
dalam
guru
yang
berbasis
melaksanakan
sebagai
pendidik
tugas
dan
Dari masalah di atas, maka tujuan
pendekatanteori Covey dengan didasarkan
penulisan
pada standar kompetensi guru. Seseorang
(1)memberikan salah satu alternatif konsep
disebut
cara mengefektifkan peranan guru berbasis
efektif
menggunakan
apabila
kemampuan
peranan-peranan
tersebut
artikel
ini
adalah
untuk:
kompetensi melalui model Covey; (2)
407
ISBN 978-602-70471-2-9
Mendeskripsikan kendala dan solusi dalam
dikembangkan
mengefektifkan
bermartabat.
peranan
sebagai
profesi
yang
guru
berbasis
model
Covey.
Efektif atau hasil guna ialah cara
adalah
melakukan sesuatu (pekerjaan) yang benar
kompetensi guru berdasarkan Peraturan
(do the right things), sedangkan efisiensi
Menteri
(daya guna) ialah cara melakukan pekerjaan
kompetensi
melalui
Kompetensi
yang
dimaksud
Pendidikan
(Permendiknas)Nomor
Nasional
16
Tahun
2007
dengan benar (do things right). Efektif
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi
dapat ditinjau dari sudut kuantitatif dan
Guru.
ini
kualitatif.
Pengertian
bermanfaat bagi guru, kepala sekolah, dan
kuantitatif
ialah
pengawas sekolah dalam
realisasi dengan target. Semakin tinggi
Mudah-mudahan
konsep
mengefektifkan
peranan guru.
efektif
secara
perbandingan
antara
realisasi yang dicapai, semakin tinggi nilai
Di dalam Undang-Undang Republik
efektifnya.
Efektif
menurut
pengertian
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Bab I
kualitatif ialah tingkat pencapaian tujuan
Pasal 1 tentang Guru dan Dosen dinyatakan
organisasi atau tingkat kepuasan yang
bahwa guru adalah pendidik profesional
dicapai organisasi. Semakin tercapai tujuan
dengan tugas utama mendidik, mengajar,
seseorang atau organisasi semakin efektif
membimbing, mengarahkan, melatih, dan
seseorang atau organisasi itu. Semakin puas
mengevaluasi peserta didik pada anak usia
seseorang atau organisasi, semakin efektif
dini jalur pendidikan formal, pendidikan
seseorang atau organisasi itu. Kepuasan
dasar,
Guru
meliputi kepuasan internal dan eksternal
mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan
organisasi(Usman, 2013: 326). Namun,
yang sangat strategis dalam pembangunan
dalam
nasional
pengertian efektif pada umumnya seperti
pendidikan
dalam
(mencerdaskan
menengah.
bidang
kehidupan
pendidikan
bangsa
dan
artikel
ini
tidak
menggunakan
yang telah disebutkan di atas. Artikel ini
meningkatkan kualitas manusia Indonesia
menggunakan pendekatan teori
yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak
menurut Covey,efektif adalah kemampuan
mulia serta menguasai ilmu pengetahuan,
menggunakan
teknologi, dan seni dalam mewujudkan
seimbang dengan hasil yang dicapai. Teori
masyarakat yang maju, adil, makmur, dan
Covey ini dipilih karena relevan dengan
beradab beradasarkan Pancasila dan UUD
judul artikel di atas(Covey, 1986: 7).
RI
408
Tahun
1945)
sehingga
perlu
peranan-peranan
efektif
tersebut
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
Peranan menurut Stoner dan Freeman
adalah sifat, pengetahuan dan kemampuan
(2000: 67)adalah bentuk-bentuk perilaku
pribadi
yang diharapkan pada setiap orang untuk
menjalankan tugasnya secara efektif (Usman
melaksanakan
dkk.: 35). Selanjutnya Conny R. Semiawan
fungsinya.
melaksanakan
fungsi
Seseorang
dirinya
dengan
seseorang
dalam
yang relefan dalam
pidatonya
mengatakan
bahwa
memperhatikan peranannya terhadap orang
kompetensi adalah kemampuan (ability),
lain. Peranan berkaitan dengan kedudukan
keterampilan
seseorang
sosial
correcy dan tuntas untuk menjalankan
orang
perannya secara lebih efisien (2006: 3).
mampu melaksanakan peranannya secara
Lebih jelas lagi definisi yang dikemukakan
baik
oleh Surya Dharma bahwa kompetensi
maupun
di
dalam
organisasi.
dan
benar
keharmonisan
komunitas
Jika
maka
akan
tercipta
sikap
yang
adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke
lingkungan sosial maupun organisasi. Tidak
dalam pekerjaannya dalam bentuk jenis dan
berbeda jauh
peranan
tingkatan perilaku yang berbeda (2005: 23).
harapan-harapan
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
normatif dan tugas-tugas yang membatasi
kompetensi merupakan kemampuan yang
seseorang apa yang harus dan tidak harus
dimiliki seseorang
dilaksanakan di dalam organisasi(Stoner dan
sikap, dan keterampilan untuk menjalankan
Freeman, 2000: 68). Peranan disamakan
peranannya dalam tugas sehari-hari secara
dengan tugas.
efektif.
dengan
kenyamanan
dan
di
menurut
dan
setiap
(skills),
definisi
Getzeladalah
diembannya
Berdasarkan peranan yang
maka
seseorang
dapat
mengarahkan pelaksanaan tugas kerjanya di
dalam organisasi.
dengan
METODE PENELITIAN
Artikel
Istilah kompetensi dipahami secara
berbeda
makna
meliputi pengetahuan,
yang
ini
merupakan
hasil
penelitian kualitatif dengan metode studi
sama.
kasus untuk mengungkap kendala dan solusi
Campbell dan Sommersmengemukakan, ”
dari sebuah upaya mengefektifkan peran
Similar
skill,
guru berbasis kompetensi melalui model
competenscies, capabilities, organizational
Covey. Penelitian dilaksanakan pada tiga
knowledge,
Sekolah
terms-strengths,
intangibel
interchangeable
authors”(Usamandkk,
assetsare
by
used
different
2006:
34).
Meginsonmengatakan bahwa kompetensi
Dasardi
Kabupaten
Kebumen,
yaitu: SD Negeri 1 Kutosari, SD Negeri 5
Kutosari,
dan
Tambakprogaten.Subjek
SD
penelitian
Negeri
ialah
409
ISBN 978-602-70471-2-9
guru SD berjumlah 31 orang. Sumber data
lahir batin), tetapi bukan mengurusi uang di
penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru,
sekolah.
Sulit
dan peserta didik. Teknik pengumpulan data
mengajar
di
digunakan
pikirannya
observasi,
wawancara,
dan
dibayangkan
depan
sedang
guru
kelas
sementara
bingung
membuat
dokumentasi. Untuk menjaga keabsahan
laporan
data digunakan teknik triangulasi sumber
terbagi bagaimana mencari uang tambahan
dan teknik. Mekanisme penelitian sbb: (1)
guna keperluan dirinya dan keluarganya.
Analisis kebutuhan, (2) verifikasi dan
Sangat
validasi tempat penelitian, (4) Sosialisasi
membimbing anak orang lain, sementara
tentang paradigma penelitian dan materi
anaknya sendiri tidak dapat sekolah karena
penelitian,
wawancara
ironis,
Bahkan
guru
konsentrasi
bekerja
keras
kasus,
(6)
ketiadaan biaya. Sungguh sangat ironis ada
observasi,
(7)
guru yang menjadi tukang ojek sementara
analisis hasil, (8) penyususnn draft laporan,
penumpangnya adalah peserta didiknya atau
dan (9) diseminasi hasil penelitian.
orang-tua
pelaksanaan
(5)
keuangan.
jika
solusi
dan
peserta
didiknya
sendiri.
Pertanyaannya, di mana kewibawaan guru
HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut? Waktu guru bukan habis untuk
1. Peranan Guru Berbasis Kompetensi
menyiapkan pelajaran tetapi habis mencari
Guru merupakan singkatan Gagasan,
uang ke sana ke mari. Terlebih-lebih di
Usaha, Rasa, dan Uang. Setiap guru harus
zaman materialistis sekarang ini, seseorang
mempunyai gagasan (iptek) yang cemerlang
dinilai, dihormati, disegani, ditakuti karena
sehingga mampu mengembangkan tujuan
kekayaannya.
Seseorang
memperoleh
pembelajaran, materi pelajaran, motode dan
kekuasaannya
karena
beruang
media mengajar, penilaian belajar dengan
banyak.Berkaitan dengan hal tersebut di atas
baik. Gagasan itu tidak hanya dalam tataran
pemerintah telah mengangkat predikat guru
teori atau khayalan tetapi harus diwujudkan
di tengah masyarakat dengan menerbitkan
melalui doa dan usaha keras. Guru juga
standar kualifikasi dan kompetensi guru
harus memiliki rasa asah, asuh, dan asih
yang dituangkan di dalam permendiknas
agar kehadirannya diharapkan peserta didik,
Nomor 16 Tahun 2007. Selain itu, untuk
kepergiannya dikenang dan ditangisi peserta
meningkatkan
didik. Guru sebagai sumber ilmu. Kemudian
pemerintah telah memberikan tunjangan
yang terakhir yang tidak kalah pentingnya
profesional. Sebuah tantangan sekaligus
adalah guru harus punya uang (sejahtera
410
kesejahteraan
guru
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
peluang
yang
dihadapi
sekolah
ialah
bagaimana mengefektifkan peran guru?
Kompetensi
guru
peserta didik untuk mengaktualisasi
menurut
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 terdiri
dari
empat
pedagogik,
kompetensi
inti,
kepribadian,
yaitu:
sosial,
6) Memfasilitasi pengembangan potensi
dan
profesional.
berbagai potensi yang dimiliki.
7) Berkomunikasi
secara
efektif,
empatik, dan santun dengan peserta
didik.
8) Menyelenggarakan
penilaian
dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
a. Kompetensi Pedagogik
Pedagogik adalah ilmu mendidik
9) Memanfaatkan hasil penilaian dan
anak. Oleh karena itu, dalam kompetensi ini
evaluasi
untuk
diharapkan seorang guru mampu mengubah
pembelajaran.
kepentingan
perilaku peserta didik dari yang sebelumnya
10) Melakukan tindakan reflektif untuk
tidak baik menjadi baik, tidak bisa menjadi
peningkatan kualitas pembelajaran.
bisa,
Dari
dan
Kompetensi
tidak
tahu
menjadi
pedagogik
tahu.
meliputi
sepuluh
subkompetensi
pedagogik dapat ditentukan peranan guru
dalam pembelajaran, yaitu guru sebagai
subkompetensi sebagai berikut.
1) Menguasai karakteristik peserta didik
konselor,
edukator,informator,
dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
fasilitator,dan evaluator. Sebagai konselor,
emosional, dan intelektual.
guru harus mampu membantu memecahkan
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-
kesulitan yang dialami peserta didik.
prinsip pembelajaran yang mendidik.
Sebagai edukator, guru harus mampu
yang
menciptakan pembelajaran yang mendidik.
terkait dengan bidang pengembangan
Pembelajaran yang mengarahkan peserta
yang diampu.
didik sebagai manusia yang bermoral dan
3) Mengembangkan
kurikulum
4) Menyelenggarakan
kegiatan
pengembangan yang mendidik.
bermartabat serta mampu bertanggung
jawab terhadap masa depan dirinya.Selain
informasi
sebagai edukator, guru diharapkan tidak
dan komunikasi untuk kepentingan
tertinggal dengan informasi aktual dan
penyelenggaraan
penting bagi pendidikan anak. Dengan
5) Memanfaatkan
teknologi
kegiatan
pengembangan yang mendidik.
demikian,
guru
mampu
membawa
perubahan (agen of change) ke arah
kemajuan peserta didik. Guru mampu
411
ISBN 978-602-70471-2-9
memberikan informasi yang up to date
subkompetensi kepribadian ialah sebagai
kepada
berikut.
peserta
didiknya.
Di
dalam
pembelajaran guru diharapkan mampu
Bertindak sesuai dengan norma agama,
memfasilitasi
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
peserta
menemukan
didik
sendiri
dalam
pengalaman
Indonesia.
belajarnya. Guru tidak lagi sebagai nara
1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang
sumber pembelajaran. Guru tidak lagi
jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
menyiapkan
peserta didik dan masyarakat.
seluruh
konsep-konsep
pengetahuan, tetapi peserta didik
diarahkan
untuk
yang
menemukan
sendiri
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mantap,
stabil,
konsep-konsep tersebut. Evaluasi penting
berwibawa.
diadakan oleh guru untuk mengetahuai
3) Menunjukkan
dewasa,
arif,
etos
kerja,
tercapai tidaknya kompetensi dasar dan
tanggungjawab
untuk mengetahui kemajuan belajar peserta
bangga menjadi guru, dan rasa percaya
didik. Evaluasi harus dilaksanakan secara
diri.
terencana, efektif, dan efisien. Untuk itu,
seorang guru diwajibkan mampu berperan
sebagai evaluator yang baik, yaitu mampu
yang
dan
tinggi,
rasa
4) Menjunjung tinggi kode etik profesi
guru.
Secara tersirat peran guru berdasar
menyelenggarakan evaluasi pembelajaran
kompetensi
sesuai
klimator.Gibson, Invancevich, dan Donelly
dengan
prinsip-prinsip
evaluasi
kepribadian
ialah
pembelajaran(sahih, objektif, adil, terpadu,
mengemukakan
terbuka,
dan
serangkaian keadaan lingkungan kerja yang
berkesinambungan, sistematis, berkriteria,
dirasakan langsung atau tidak langsung
akuntabel).
oleh para pekerja, yang merupakan salah
b. Kompetensi Kepribadian
satu kekuatan yang mempengaruhi perilaku
menyeluruh
Berbeda dengan kompetensi pedagogik,
pekerja(1992:
iklim kerjamerupakan
702).Iklim
kerja
adalah
kompetensi kepribadian adalah keseluruhan
suasana yang terjadi dalam lingkungan
yang melekat pada
kerja yang diciptakan oleh pola hubungan
meliputi
sikap,
perilaku.Kompetensi
pragmatik,
kepribadian
412
diri individu yang
sifat,
pedagogik
sedangkan
bersifat
gaya,
dan
antara pribadi dalam bekerja (Kreps, 1990:
bersifat
193). Dari kedua pendapat di atas bila
kompetensi
personal.
Adapun
dikaitkan
dengan
iklim
pembelajaran
merupakan suasana atau kondisi yang
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
dirasakan
oleh
peserta
didik
dan
mempengaruhi perilaku peserta didik.
Guru
diharapkan
menciptakankan
suasana
lama di sekolah. Untuk itu, seorang guru
harus berupaya tampil dengan kepribadian
mampu
pembelajaran
yang menarik siswa, dewasa, dan ramah
agar
siswa
tidak
pernah
merasakan
yang menyenangkan bagi peserta didik.
kebosanan bila di sekitar gurunya.
Guru tidak membeda-bedakan peserta didik
c. Kompetensi Sosial
berdasarkan keyakinan yang dianut, suku,
Kompetensi
sosial
adalah
adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
kompetensi yang berkaitan dengan sikap
Peserta didik betah tinggal berlama-lama
seorang guru dalam menghadapi peserta
bersama
di
didik, teman sejawat, dan lingkungan.
bersedih jika
orang lain. meliputi subkompetensi sebagai
guru
dan
teman-teman
kelasnya. Peserta didik
terdengar bel tanda pembelajaran telah
berikut.
berakhir. Peserta didik tidak ingin segera
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif,
pulang dari sekolah.
DePorter, Mark
serta
tidak
diskriminatif
karena
Reardon, & Sarah Singer mengatakan
pertimbangan jenis kelamin, agama,
bahwa keteladanan membangun hubungan,
ras,
memperbaiki
belakangkeluarga, dan status sosial
kredibilitas,
dan
meningkatkan pengaruh (2001: 38). Lebih
lanjut
mereka
fisik,
latar
ekonomi.
bahwa
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik,
kegairahan, kesenangan, dan kegembiraan
dan santun dengan sesama pendidik,
dalam
tenaga kependidikan, orang tua, dan
suasana
menjelaskan
kondisi
yang
nyaman
dan
mendukung. Di mana gurunya tidak hanya
masyarakat.
peduli tetapi terlibat dalam kesuksesannya.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di
Sebuah senyum tersungging di bibir Astuti,
seluruh wilayah Republik Indonesia
dan banyak bayangan, suara, dan perasaan
yang
melintasi
budaya.
otaknya.
Namun,
kenyataan
sekarang masih sering didapati di sebuah
memiliki
4) Berkomunikasi
keragaman
dengan
sosial
komunitas
sekolah peserta didik bersorak kegirangan
profesi sendiri dan profesi lain secara
ketika
lisan dan tulisan atau bentuk lain.
bel
tanda
pembelajaran
telah
berakhir lebih awal dari waktu yang telah
Berdasarkan
deskripsi
kompetensi
dijadwalkan. Hal ini menunjukkan bahwa
sosial di atas, peran guru sebagai mediator
peserta didik tidak betah tinggal berlama-
dan komunikator. Sebagai mediator, guru
413
ISBN 978-602-70471-2-9
harus
mampu
menghubungkan
antara
guru yang gagap teknologi, informasi, dan
sekolah dengan orang tua peserta didik dan
komunikasi (TIK).
masyarakat untuk memecahkan kesulitan
d. Kompetensi Profesional
yang
dialami
peserta
pembelajaran.Guru
didik
Kompetensi profesional merupakan
mampu
kompetensi
berkomunikasi dengan orang tua peserta
penguasaan
didik
santun,
Adapun, subkompetensi ini sebagai berikut.
program
1)Menguasai materi, struktur, konsep, dan
pembelajaran dan kemajuan peserta didik.
pola pikir keilmuan yang mendukung
Guru
mata pelajaran yang diampu.
dan
empatik,
harus
dalam
masyarakat
dan
efektif
secara
tentang
diharapkandapat
memberikan
pelayanan yang prima terhadap orang tua
yang
guru
2) Menguasai
menunjuk
terhadap
standar
pada
bidangnya.
kompetensi
dan
peserta didik dan masyarakat. Guru dituntut
kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
tampil dengan senyuman di depan peserta
pengembangan yang diampu.
didik,
orang
masyarakat
tua
ketika
peserta
didik,
mengastasi
dan
masalah
pembelajaran. Dengan demikian, masalah
3) Mengembangkan materi pembelajaran
yang diampu secara kreatif.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara
yang dialami oleh peserta didik, orang tua
berkelanjutan
peserta
tindakan reflektif.
didik,
pembelajaran
dan
masyarakat
terkait
dapat
tereksplor
secara
objektif dan komprehensif.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan
mengembangkan diri.
dapat berkomunikasi dengan teman sejawat,
ilmiah,
dan
komunitas
melakukan
komunikasi untuk berkomunikasi dan
Sebagai komunikator, guru dituntut
profesi
dengan
ilmiah
Secara
tersirat,
berdasarkan
kompetensi profesional tersebut di atas
lainnya melalui berbagai media dalam
dapat
rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
berperan sebagai kreator dan inovator, dan
Selain
motivator.
itu,
guru
mengkomunikasikan
diharapkan
kesimpulan
Kreatif
adalah
bahwa
guru
kemampuan
inovasi
menciptakan sesuatu dari yang belum ada.
pembelajaran kepada komunitas profesi
Adapun, inovatif adalah mengembangkan
sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk
sesuatu yang telah ada (Rokhmaniyah,
lain. Oleh karena itu, guru diharapkan
2009: 47). Namun, belajar kreatif menurut
senantiasa mengasah dirinya dengan rajin
Semiawan (1987:33) adalah penambahan
membaca dan berkarya agar tidak menjadi
perilaku
414
hasil-hasil
dapat
ditarik
baru
dari
yang
sebelumnya.
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
Artinya,
inovatif
termasuk
ke
dalam
perilaku kreatif.
Guru
damai (learnig to live together), dan belajar
dituntut
menciptakan
sehingga
untuk
mampu
gagasan-gagasan
dapat
melakukan
baru
perubahan
perilaku siswa ke arah kemajuan.” Jangan
salahkan siswa tidak kreatif, tapi karena
gurunya
mampu hidup bersama secara tenteram dan
yang tidak
mampu membuat
untuk
menjadi
diri
sendiri
(memiliki
identitas diri dan mandiri) (learning to be).
2.
Mengefektifkan peranan menurut
Teori Covey
Efektif
menurut
Coveyialah
kemampuan menggunakan peranan-peranan
siswanya kreatif. Jangan salahkan guru tidak
tersebut
kreatif karena kepala sekolah yang tidak
dicapai. Agar peranan-peranan seimbang
mampu mengkreativitaskan gurunya. Jangan
dengan hasil yang dicapai, maka Covey
salahkan kepala sekolah tidak kreatif karena
(1989: 8) memberikan cara-caranya melalui
pengawas
tujuh kebiasaan (seven habits) seperti
sekolahyang
tidak
mampu
membuat kepala sekolah berperilaku yang
kreatif.” Kreativitas seorang guru dapat
sebagai
motivator
peserta
didiknya.
seimbang
dengan
hasil
yang
berikut ini.
Program
memadukan
seven
skill
dan
habits
adalah
karakter
secara
Perubahan sebagai hasil pengalaman peserta
seimbang yang dimulai bukan dari melatih
didik
bermakna
skill, melainkan dari pembentukan karakter.
baginya. Untuk itu, arahkan peserta didik
Karakter hanya dapat dibentuk melalui
untuk mampu menemukan gagasan-gagasan
pembiasaan
yang baru atau mengembangkan gagasan-
karakter memerlukan waktu yang lama dan
gagasan lama yang telah ada.
memperhatikan tujuh kebiasaan sebagai
sendiri
adalah
sangat
Guru yang baik (good teacher) baru
mampu mendongeng, guru yang lebih baik
(better teacher) baru mampu menerangkan,
atau
(habit).
Pembentukan
berikut.
a.Bersikap Proaktif Bukan Reaktif
Seseorang
adalah
orang
yang
guru terbaik (best teacher) baru mampu
paling bertanggung jawab atau menjadi
mendemonstrasikan,
termasyhur
penanggung jawab utama tindakannya
(excellent teacher) mengispirasikan peserta
sendiri. Covey (1986:15) mengatakan
didiknya. Tujuan belajar mampu membuat
bahwa manusia adalah programmer
peserta didik: belajar untuk mengetahui
perilakunya sendiri. Sebagai manusia
(learning to know), belajar untuk bertindak
kita bertanggung jawab atas hidup kita
atau bekerja (learning to do), belajar untuk
sendiri. Orang yang proaktif dapat
guru
415
ISBN 978-602-70471-2-9
mengatur suasana hati mereka sendiri.Ia
pergi sehingga ia lebih baik mengerti di
menjadi lebih banyak akal, rajin, kreatif,
mana ia sekarang dan ke mana ia akan
inovatif, dan lebih kooperatif. Orang
pergi
proaktif tidak suka memaksa. Ia cerdik,
demikian,
digerakkan oleh nilai, membaca realitas,
langkah yang akan ia ambil dan selalu
dan tahu membedakan mana yang
berada pada arah yang benar. Memulai
dibutuhkan (need) dan mana yang
dari akhir atau menetapkan tujuan
diinginkan
(want).Kebiasaan proaktif,
merupakan latihan untuk memimpin diri
hampir sama dengan nilai tanggap lan
sendiri. Orang bertindak karena ada
sembada dalam budaya Jawa yang
motivasi. Motivasi akan efektif jika
artinya tanggap (respons) dengan apa
tujuan yang ingin dicapai jelas (Maslow,
yang diperbuat sekaligus bertanggung
1984: 52).Orang-orang yang efektif
jawab.
sadar sepenuhnya bahwa semua hal
Hasil
wawancara
menyatakan
(Covey,1986:
diawali
17).
Dengan
iamengetahui
dari
”niat”
langkah-
dalam
dirinya.
bahwa guru kurang proaktif dan kreatif.
Mereka lalu menciptakan visi, misi, dan
Hasil observasi menunjukkan bahwa
tujuan
guru masih sering menggunakan model-
memperjelas tujuan-tujuan yang harus
model
dicapai.
pembelajaran
yang
otoritas
didominasi oleh guru. Guru yang kreatif
dalam
hidupnya.
Mereka
Sebelum memulai tahun ajaran,
membuat dan menggunakan model atau
guru
metode
silabus pembelajaran. Sebelum memulai
pembelajaran
baru
yang
diwajibkan
mengembangkan
memberdayakan peserta didik tidak
pembelajaran,
mencapai 50%. Artinya, belum semua
senantiasa
guru
pembelajaran atau kompetensi dasar
mampu
inovator.
sebagai
Hasil
kreator
atau
dokumentasi
yang
guru
diharapkan
menyampaian
hendak
dicapai.
tujuan
Tujuan
menunjukkan bahwa prestasi paling
pembelajaran yang disampaikan dapat
banyak
memotivasi siswa belajar. Selain itu,
diraih
oleh
guru-guru
dan
peserta didik di sekolah terakreditasi A.
b. Memulai dari Akhir
Memulai
dari
guru
akhir
berarti
memulai dengan pengertian yang jelas.
Ini berarti mengetahui ke mana ia akan
416
dalam kegiatan pendahulan pembelajara,
dituntut
untuk
memberikan
motivasi terkait dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
Hasil
observasi
menunjukkan
wawancara menyatakan bahwa para
bahwa guru 90 % dari 31 orang guru
guru dalam mengajar telah memasukkan
telah mampu mengembangkan silabus
pendidikan karakter, misalnya tertib
pembelajaran.
masuk
mengelola
Namun,
guru
pembelajaran
yang
ruang
kelas,
menggunakan
dengan
bahasa santun, disiplin mengatur waktu
menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pembelajaran, dan mengingatkan peserta
memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk berperilaku sopan. Namun,
didik baru 60%. Artinya, belim semua
masih ada beberapa guru yang belum
guru
mampu mengatur dirinya untuk disiplin
menyadari
perannya
sebagai
motivator.
masuk kelas, berbahasa santun di depan
c. Mengutamakan yang Paling Utama
peserta didik, dan bekerja keras.
Penentuan prioitas ini penting
karena
keterbatasan
sumber
daya
d.
Tak Ada yang Kalah, Menang VS
Menang
termasuk waktu yang kita miliki. Waktu
dan
kegiatan
biasanya
MenangVS
Menang
adalah
dibagi
kerangka pikiran dan hati yang terus
berdasarkan tingkat kemendesakan dan
menerus mencari keuntungan bersama di
kepentingannya. Jadi, kegiatan yang
dalam
diutamakan dapat dipilih berdasarkan:
Menang VS Menang berarti bahwa
(1) sangat mendesak dan sangat penting,
kesepakatan atau solusi memberikan
(2) mendesak dan penting,
keuntungan dan kepuasan bersama dari
(3) mendesak dan tidak penting, dan
berbagai pihak yang berunding atau
(4) Tidak mendesak dan tidak penting
bekerjasama
Mengutamakan
semua
interaksi
ataupun
manusia.
berkonflik.
kepentingan
Dengan solusi Menang VS Menang,
pembelajaran
semua pihak merasa bahagia. Tidak ada
sehingga siswa tidak merasa dirugikan
pihak yang bahagia tetapi di atas
adalah penting. Kegiatan guru di sekolah
penderitaan orang lain. Kebiasaan ”Tak
difokuskan untuk kepentingan peserta
ada yang kalah” sangat sesuai dengan
didik. Sebagai edukator, guru dituntut
nilai
untuk dapat memanfaatkan waktu secara
(menang
efektif dan efisien. Kualitas peserta
dipakai saat menghadapi pertentangan
didik sebagai hasil binaannya adalah
dengan orang lain.
peserta
yang
didik
utama
dalam
diperhatikan.
Menang
tanpa
Tanpa
Ngasorake
merendahkan)
yang
Hasil
417
ISBN 978-602-70471-2-9
Climator merupakan peran guru
memahami orang lain, melihat dunia
untuk menciptakan suasana harmonis
dengan kaca mata lain. Untuk ini, Anda
dan
harus dapat mengerti orang lain lebih
menyenangkan
pembelajaran
baik
maupun
dalam
di
luar
dahulu, baru Anda bisa mengerti.
pembelajaran. Guru diharapkan tidak
Empatibukanlah simpati. Simpati
pernah berpikir untuk menang atau
adalah semacam kesepakatan, semacam
kalah. Tidak ada yang menang dan tidak
penilaian, kadang merupakan emosi dan
ada
ialah
respons yang lebih sesuai. Akan tetapi,
bagaimana dapat mengarahkan peserta
orang sering hidup dari simpati sehingga
didik yang mampu sebagai agen of
membuat mereka tergantung. Berbeda
change
Namun,
dengan empati. Empati bukanlah Anda
observasi
setuju dengan seseorang, tetapi Anda
menunjukkan bahwa terdapat guru yang
mengerti orang lain sepenuhnya, secara
belum mau mengaku kesalahan dirinya
mendalam, emosional, dan sekaligus
ketika menjelaskan materi mengalami
intelektual.
yang
kalah,
bagi
berdasarkan
kekeliruan.
yang
ada
dirinya.
hasil
Rasa
gengsi
masih
Peran guru sebagai komunikator
disandang oleh guru. Akibatnya, siswa
yang baik sangat tepat dilakukan melalui
menjadi takut mengemukakan pendapat
cara ini. Mendengarkan orang lain bicara
yang benar tetapi berlawanan dengan
memerlukan latihan dan pembiasaan.
guru. Hasil wawancara dengan peserta
Sering ditemukan dalam rapat guru
didik menyatakan bahwa guru menjadi
terdapat peserta rapat secara spontan
marah ketika ada peserta didik yang
menyela pembicaraan atau justru turut
mengatakan
bahwa
guru
salah
berbicara.
menerangkan.
Artinya,
guru
belum
didapatkan
semuanya mampu sebagai climator.
Selain
itu,
seseorang
sering
yang
pula
senang
memaksakan orang lain untuk mengerti
e. Mencoba Mengerti Lebih Dahulu, Baru
Dimengerti
dahulu
pada
dirinya,
sebelum
ia
memahami apa yang diminta orang lain
Kadang-kadang
orang
melihat
tersebut.
Cara
ini
sangat
baik
dunia sesuai dengan persepsi masing-
dicontohkan dan dibiasakan kepada
masing. Tidak sebagaimana adanya.
peserta didik dalam pembelajaran.
Untuk bisa berkomunikasi dengan baik,
orang
418
harus
lebih
dahulu
bisa
Hasil
observasi
menyatakan
bahwa masih ada guru yang tidak sabar
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
mendegarkan keluhan peserta didik, lalu
pembelajaran diupayakan tidak terjadi
secepatnya guru memotong curahan
gep-gep tertentu pada peserta didik.
perhatian
Peserta didik dilatih melalui learning
peserta
didik.
Akibatnya,
peserta didik kecewa dan tidak percaya
comunity
diri. Jadi, guru belum mampu sebagai
menyelesaikan tugas yang diberikan
komunikator dan fasilitator yang baik.
oleh guru. Hasil wawancara menyatakan
f. Bersinerji
untuk
bersama-sama
bahwa masih ada guru yang acuh tak
Sinerji
adalah
intisari
dari
acuh terhadap permasalahan peserta
yang
berpusat
pada
didik di luar ruang kelas. Oleh karena
kebiasaan. Sinergi adalah intisari dari
itu, sering terjadi tawuran dan bahkan
keorangtuaan
pembunuhan. Artinya, belum semua
kepemimpinan
yang
berpusat
pada
kebiasaan. Sinerji berfungsi sebagai
katalisator,
menyatukan,
dan
melepaskan kekuatan terbesar di dalam
guru mampu sebagai mediator.
g. Menajamkan Diri
Guru
dituntut
untuk
selalu
diri manusia. Sinerji dapat dimaknai
memiliki ketajaman diri. Oleh karena
bekerja bersama-sama hasilnya lebih
itu, ia perlu latihan untuk terus menerus
besar dibandingkan bekerja sendiri.
membiasakan
Sinerji juga dapat diartikan bekerja
Kadang-kadang ketika sibuk bekerja, ia
sendiri-sendiri
berarti
lupa akan keseimbangannya. Seharusnya
dibandingkan dengan bekerja bersama-
antara pemeliharaan dengan produksi
sama. Koentjaraningrat juga mengatakan
diseimbangkan. Perawatan secara tekun
bahwa
Indonesia
dan rutin sangat dianjurkan untuk guru.
adalah senang bergotong royong (kerja
Sebagai kreator dan inovator, guru juga
bakti) hampir ada kesamaannya dengan
dituntut agar mengembangkan dirinya
kebiasaan sinergi Covey di atas (2002:
melalui pendidikan dan pelatihan serta
8).
melaksanakan
hampir
mentalitas
tidak
bangsa
Peran guru sebagai fasilitator dan
mediator
diharapkan
mangakomodir
peserta
didik
menajamkan
penelitian.
dirinya.
Hasil
observasi menunjukkan bahwa belum
dapat
mencapai 70 % guru telah mampu
untuk
mengembangkan
diri
melalui
merasa saling membutuhkan, bersatu
pendidikan. Banyak guru yang pasrah
dalam
akan keadaan dirinya. Hasil wawancara
memecahkan
pembelajaran.
Di
persoalan
dalam
kelas
mengatakan bahwa guru yang pasif
419
ISBN 978-602-70471-2-9
mengembangkan
diri
secara
umum
lain dengan: (1) dilakukan penilaian
terjadi pada guru yang telah berusia 45
kinerja
tahun
dilakukan
supervisi
penelitian sangat minim tersedia di
supervisi
klinis;
setiap sekolah. Artinya, guru belum
pembinaan secara rutin setiap akhir
sepenuhnya mampu sebagai kreator dan
pekan
inovator.
pengawas;
3.
ke
atas.
Dokumnetasi
hasil
Kendala da Solusi Mengefektifkan
Peran Guru Berbasis Kompetensi
secara
oleh
intensif;
(2)
akademik
dan
(3)
kepala
(4)
dilakukan
sekolah
difasilitasi
dan
untuk
berkembang dan maju; (5) diberikan
kesempatan untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan; (6) dilengkapai sarana
melalui Model Covey
Beberapa
guru
kendala
ditemukan
dan prasarana pembelajaran; dan (7)
guru
dibudayakan sekolah yang berkarakter
model
dengan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan,
Covey sebagai berikut. Masih ada guru
dan santun), disiplin, kreatif, inovatif,
yang mampu memainkan peranannya
mau bekerja keras, da produktif.
dalam
berbasis
mengefektifkan
kompetensi
peran
melalui
sebagai konselor dan mediator, untuk
SIMPULAN
menjadi guru yang proaktif tetapi tidak
reaktif. Masih ada guru yang kurang
Efektif ialah kesimbangan berbagai
peduli terhadap masalah yang dihadapi
peranan dengan yang dihasilkannya.
peserta didiknya. Masih ada guru yang
Empat kompetensi yang harus dikuasai
mengelola pembelajaran dengan tidak
guru
menyampaikan tujuan dan memberikan
sosial, dan profesional. Adapun, peranan
motivasi terhadap peserta didik. Masih
guru berdasarkan kompetensi guru ialah
ada beberapa guru yang pasif untuk
guru
mengembangkan dirinya baik melalui
fasilitator, evaluator, motivator, kreator,
pendidikan
inovator, mediator, dan klimator.Cara
maupun
pelatihan
serta
yaitu:
pedagogik,
sebagai
edukator,
kepribadian,
konselor,
penelitian. Adapun, kendala di sekolah
mengefektifkanperan
guruberbasis
terakreditasi B dan C secara menyeluruh
kompetensi melalui model Covey ,yaitu:
berkaitan dengan sarana dan prasarana
(1) bersikap proaktif bukan reaktif;(2)
yang kurang mendukung.
memulai dari akhir; (3) mengutamakan
untuk
yang paling utama, (4) tidak yang yang
mengatasi kendala-kendala di atas antara
kalah, menang vs menang; (5) mencoba
Solusi
420
yang
dilakukan
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
mengerti
lebih
dimengerti,(6)
dahulu,
bersinerji,
dan
baru
(7)
menajamkan diri. Dalam penerapannya,
ada budaya kita yang mendukung dan
menghambat. Cara memulainya dari yang
diri sendiri, dari yang mudah, dari yang
kecil, dan dari yang murah dulu.
DAFTAR PUSTAKA
Covey, S.R. (1989).The 7 Habits of Highly
Effective
People.New
York:
Rockefeller Center
DePorter, Bobbi, Reardon, Mark &
Singer,Sarah. (2001). Quantum
Teaching.
Terjemahan.
Ary
Nilandari. Bandung: Kaifa.
Gibson, Invancevich, dan Donelly, (1992).
Kerja dan Manajemen: Perilaku,
Struktur, dan Proses. Terjemahan.
Djoerban wahid. Jakarta: Erlangga
Gary L. Kreps, (1990). Organizational
Communication,
Theory
and
Prectice (New York: Longman
Usman, Husaini.(2013). Manajemen: Teori,
Praktik, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
McGregor. (1967). The Human Side
Enterprise. New York: McGraw Hill.
Rokhmaniyah, Pengaruh persepsi Sukses,
Sifat-Sifat
Pemimpin,
dan
Penggunaan Kekuasaan terhadap
Perilaku
Pemimpin
SMK
di
Kabupaten Kebumen. Disertasi.
(Jakarta: Universitas Negeri Jakarta,
2009).
Semiawan. Conny R. (2006). Memantapkan
Peran LPTK dalam Peningkatan
Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. Pidato dies natalis ke42 Universitas Negeri Yogyakarta.
_______(1987). Memupuk Bakat dan
Kreativitas
Siswa
Sekolah
Menengah: Petunjuk bagi Guru dan
Orang Tua. Jakarta: Gramedia.
Stoner dan Freeman. (2000). Management.
5th Edition. Engelewood Cliffs, New
Jersey: Prentice- Hall International
Editions.
Surya Dharma. (2005). Manajemen Kinerja
Falsafah Teori dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2003
tentang Guru dan Dosen. Jakarta:
Depdiknas
_______dkk. (2006). Pengembangan Mutu
tenaga Tata Usaha Sekolah.
(Jakarta: Depdiknas.
Koentjaraningrat.(2002).
Kebudayaan
Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Maslow, A.H. (1984).Motivation and
Personality. New York: AddisonWesley.
421
Download