Analisis Dan Perancangan Sistem Tes Buta Warna Menggunakan Objek Citra Roby Prasetio Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM. Jhoni No. 70 Medan, Indonesia [email protected] Abstrak Buta warna merupakan sebuah penyakit yang terjadi pada salah satu panca indera manusia yang berfungsi untuk melihat objek yaitu mata. Buta warna penyakit yang mengakibatkan seseorang tidak dapat membedakan warna, dimana buta warna merupakan sebuah kendala jika orang tersebut ingin bekerja di sebuah instansi yang menggunakan warna sebagai bahan pengoprasian. Penyakit buta warna selama ini dapat diketahui dengan tes penunjukan beberapa warna yang akan dipilih oleh pihak penguji, proses yang dilakukan dengan manual dapat dipermudah jika terdapat sebuah sistem yang dapat menganalisa penyakit buta warnaa pada seseorang. Dan untuk menguji seseorang buta warna atau tidak, maka dibutuhkan objek pengujian berupa gambar atau citra yang berisi warna - warna. Kata Kunci : Warna Buta Menguji, Aplikasi, Gambar Abstract Color blindness is a disease that occurs in one of the human senses which serves to see objects that eye. Color blindness is a disease that results in a person can not distinguish color, which color blindness is an obstacle if the person wants to work in an institution that uses color as color blindness operational.Penyakit material for this can be seen by appointment test some colors that will be selected by the examiner , a process done by hand could be facilitated if there is a system that can analyze disease warnaa blind someone. And to test a color-blind or not, it is necessary to test objects such as pictures or images that contain color-warna.Dengan displaying multiple images to analyze a person's choice whether she colorblind or not, using the possibilities that will be collected and organized into a conclusion the color blindness disease on a user. Key words : Color Blind Test, Applications, Images 1. Pendahuluan Buta warna merupakan sebuah penyakit yang terjadi pada salah satu panca indera manusia yang berfungsi untuk melihat objek yaitu mata. Buta warna penyakit yang mengakibatkan seseorang tidak dapat membedakan warna, dimana buta warna merupakan sebuah kendala jika orang tersebut ingin bekerja di sebuah instansi yang menggunakan warna sebagai bahan pengoprasian. [1] Penyakit buta warna selama ini dapat diketahui dengan tes penunjukan beberapa warna yang akan dipilih oleh pihak penguji, proses yang dilakukan dengan manual dapat dipermudah jika terdapat sebuah sistem yang dapat menganalisa penyakit buta warnaa pada seseorang. Dan untuk menguji seseorang buta warna atau tidak, maka dibutuhkan objek pengujian berupa gambar atau citra yang berisi warna-warna. Citra merupakan kumpulan piksel yang berisikan warna - warna yang saling berkombinasi untuk menghasilkan sebuah informasi. Dengan citra yang diujikan ke seseorang yang akan diuji, maka akan terlihat seseorang tersebut menderita buta warna atau tidak. [2] Dengan ditampilkannya beberapa pilihan citra untuk menganalisa seseorang apakah dia buta warna atau tidak, menggunakan kemungkinan kemungkinan yang akan dikumpulkan dan dikelola menjadi sebuah kesimpulan mengenai penyakit buta warna pada user / pengguna. Analisa penyakit buta warna dilakukan dengan cara pengujian manual dengan kertas dan gambar, maka dibutuhkan sebuah system yang dapat mempermudah tes penyakit buta warna kepada seseorang menggunakan komputer yang dapat mempercepat hasil untuk mengetahui seseorang mengidap penyakit buta warna atau tidak. 2. Perancangan Sistem Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem. Merancang Konsep Analisis sistem bekerja sama dengan pemakai, mungkin juga bekerja sama dengan profesional komunikasi seperti produser, sutradara, penulis naskah, editor elektronik terlibat dalam merancang konsep yang menentukan keseluruhan pesan dan membuat aliran (urutan) pada aplikasi multimedia yang akan dibuat. Untuk dapat merancang konsep dalam membuat aplikasi multimedia dibutuhkan kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan untuk menyajikan gagasan atau ide baru. Sedangkan inovasi merupakan aplikasi dari gagasan atau ide baru tersebut. Untuk menciptakan ide yang orisinil tidaklah mudah, maka dapat digunakan beberapa teknik untuk menciptakan ide, yaitu penyesuaian (adaptasi). tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. [3] berupa perangkat keras dan perangat lunak. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam perancangan yaitu sebuah komputer yang memiliki processor minimal dual core processor dan RAM 2 GB. 5. Sedangkan untuk perangkat lunaknya, perancangan membutuhkan sebuah software untuk membuat interface aplikasi dan untuk memuat kode atau script didalamnya yaitu Microsoft Visual Studio. Input jawaban tes USER 3. Implementasi Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Teknik Harapan Jl. HM Joni No.70 Medan. Metode pengumpulan data dan informasi untuk dilaksanakannya penulisan dan penelitian ini adalah: 1. Metode Observasi, yaitu Penulis melakukan pengamatan terhadap data - data citra untuk pengenalan penyakit buta warna. 2. Metode Tes, Penulis melakukan tanya jawab kepada penderita buta warna mengenai warna yang susah di kenali. 3. Metode Literatur, yaitu Penulis membaca bukubuku pedoman untuk melakukan perancangan sistem dan beberapa refrensi dari website untuk penulisan dan penelitian jurnal serta perancangan sistem. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka langkah - langkah analisis apa saja data yang diperlukan untuk proses jalannya Manajemen data, adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Citra Untuk Pengujian 2. Kriteria Buta Warna 3. Hasil dan Kesimpulan Buta Warna Setelah analisa dan pengumpulan data terlaksana, maka proses selanjutnya adalah merancang dan menganalisa sistem yang akan dibangun. Pengujian tes buta warna terhadap seseorang selama ini menggunakan cara manual dengan hasil yang tidak langsung tampil saat selesai tes, Untuk itu dibutuhkan sebuah aplikasi untuk menguji seseorang mengenai penyakit buta warna, dan untuk kebutuhan akan sebuah baik maka dari itu dibutuhkan kriteria aplikasi yang seperti : 1. Mudah digunakan. 2. Memiliki tampilan modern dan menarik. 3. Memiliki tingkat keamanan yang baik. 4. Didalam perancangan aplikasi untuk memenuhi kriteria diatas, dibutuhkan perangkat pendukung PROSES PENGUJIAN HASIL DARI JAWABAN TAMPILKAN HASIL Gambar 1. DFD Aplikasi Database digunakan untuk menyimpan data yang dimuat, diubah, ditambah, diedit melalui sistem yang akan dirancang, adapun database disini memiliki beberapa buah tabel yang memiliki fungsi masing - masing. Adapun tabel yang terdapat pada Database Sistem ini adalah Tabel User (Tb_User). Dari hasil analisis sistem yang dilakukan, selanjutnya dilakukan perancangan terhadap bentuk sistem yang akan dihasilkan. Dalam tahap perancangan ini, dirancang bentuk - bentuk form yang akan ditampilkan sebagai media interaksi antara pengguna dengan sistem, algoritma program yang akan digunakan sebagai alat bantu dalam proses coding program serta struktur menu program. Aplikasi yang dirancang terdiri dari beberapa form yaitu form untuk daftar, mulai tes, form daftar peserta, form hasil tes. Form Daftar, di dalam perancangan form ini terdapat beberapa buah textbox yang digunakan untuk mengisi data pengguna, serta dua buah button untuk keluar dan untuk mulai. Berikut tampilannya : Form Daftar NIK Nama Mulai Exit Gambar 2. Tampilan Form Daftar Perancangan form login bertujuan agar user hanya dapat menggunakan aplikasi ini terdaftar dan untuk mengetahui siapa saja yang terlah menggunakan aplikasi. Form ini digunakan untuk masuk ke form utama, dimana pada form login disediakan input untuk id yang didapat setelah login. Berikut gambaran perancangan form login : Setelah perancangan, berikut tampilan dari form form nya : Form Daftar digunakan untuk mendaftarkan peserta pengujian ke sistem, setelah pendaftaran, pengguna akan mendapatkan id untuk login. Berikut tampilan dari form pendaftaran : LOGIN .. ID Login Gambar 3. Form Login Form Utama, Form ini digunakan untuk memilih form yang akan di pilih, apakah untuk tes atau melihat hasil, terdiri dari 3 buah tombol yang digunakan untuk memilih form - form tersebut. Berikut gambaran perancangan form utama : FORM UTAMA TES HASIL Keluar Gambar 4. Form Utama Form Tes, Form ini berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap yang menggunakan aplikasi untuk proses tes. Dimana terdapat opsi jwaban dan soal dari gambar / citra. Berikut tampilan form tes : Gambar 7. Tampilan Awal Form Daftar Dari hasil pengujian diatas, ketika pengguna telah memiliki ID, maka pengguna cukup mengklik login, maka akan langsung ke form login, jika tidak maka pengguna harus mengisi data berupa nomor induk KTP dan nama. Berikut tampilan pesan mendapatkan ID login dari aplikasi : Citra Pertanyaan Opsi A Opsi C Opsi B Opsi D Gambar 5. Form Tes Citra yang ditampilkan random dari sistem, dan hasilnya akan disimpan sistem untuk di buat perhitungan dan kesimpulan. Form Hasil, Form ini berfungsi untuk menampilkan hasil dari tes yang telah dilakukan, terdapat data dan hasil tes. Gambar 8. Tampilan Penerimaan ID Dari Aplikasi Form ini seperti namanya, memiliki fungsi untuk masuk ke form utama, dimana form ini memiliki satu buah textbox untuk memasukkan Id. Apabila id terdaftar maka akan masuk ke form utama, jika tidak maka akan tampil pesan error atau salah id. Berikut tampilan form login : FORM HASIL Nama Waktu Ujian Lama UJian Soal Dijawab Soal Benar Score Kesimpulan Main Menu Gambar 6. Form Hasil Setelah hasil tes ditampilkan maka user dapat mengulang kembali tes atau keluar dari tes. Gambar 9. Tampilan Form Login Setelah mengisi ID, user dapat menekan tombol enter dan aplikasi akan menampilkan form utama jika id terdaftar, dan akan menampilkan pesan erro tidak terdaftar jika id salah. Berikut tampilan pesan salah dari aplikasi : Gambar 10. Tampilan Ketika Salah id Jika penguna terdaftar, maka akan menampilkan form utama yang berisi menu ke form tes dan hasil. Form utama berisi menu menu yang digunakan untuk memilih form tes dan hasil, berikut tampilan form utama : Gambar 11. Form Utama Terdapat tiga buah tombol untuk masuk ke form tes, ke form hasil, dan untuk keluar. Setelah tombol diklik akan masuk ke form yang diinginkan. Form ini digunakan untuk menjawab pengujian dari buta warna yang diajukan ke pengguna, berikut tampilan form tes : dan D untuk menjawab soal, jawaban akan di simpan oleh aplikasi dan akan ditampilkan hasil nya pada form hasil test. Proses perhitungan skor berdasarkan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan ijian, jawaban benar yang akan menghasilkan kesimpulan pengguna menderita buta warna atau tidak. [5] Form ini digunakan untuk menampilkan hasil dari pengujian dari buta warna yang diajukan ke pengguna, berikut tampilan form Hasil : Gambar 13. Form Hasil Form ini menampilkan nama, waktu ujian, lama ujian, soal dijawab, soal benar, score, dan kesimpulan. Di dalam kesimpulan ditampilkan hasil apakah user buta warna atau tidak. [4] 4. Penutup Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka terancanglah aplikasi yang dapat melakukan pengujian mengenai penyakit buta warna yang dapat dimanfaatkan oleh instansi – instansi yang membutuhkan kandidat atau pekerja yang tidak buta warna. Angka yang terdapat pada gambar adalah ? A. 28 B.26 C.29 D.23 Gambar 12. Form Tes Form ini menggunakan picturebox untuk menampilkan gambar dan soal akan ditampilkan pada textbox, terdapat empat buah button A, B, C 5. Daftar Pustaka [1] M. Rizal Wahana Komputer, (2011), Membuat Aplikasi client server dengan Microsoft Visual Studio 2008, Edisi I, Yogyakarta : Penerbit Andi [2] MB Bangun, “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Iklan Lokasi Usaha Berbasis Web”, (2011). [3] Nafisah, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Web Pada PT Adi Jaya Bandung”, (2011). [4] Heri, ”Analisa Penyakit Buta Warna Pada Anak”, (2012). [5] Lidya SK, “Penggunaan Citra Digital Dalam Defenisi Kunci Public”, (2013).