PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI PADA PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NARASI UNTUK SISWASEKOLAH DASAR Johariyah SD Negeri 1 Jetis, Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia Pos-el: [email protected] Abstrak: Pengembangan kemampuan menulis narasi siswa SD belum dapat dilakukan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mewujudkan proses pengembangan kemampuan menulis narasi ini secara lebih baik. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara penggunaan produk pendidikan seperti buku yang dapat menunjang pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah suatupendekatan yang karakteristiknya memenuhi tujuan belajar siswa. Dengan enam komponen yang ada pada pendekatan saintifik maka akan dihasilkan bahan ajar menulis narasi yang berkualitas karena dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini 1. mendiskripsikan bahan ajar yang berorientasi pada pendekatan saintifik dalam pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas V sekolah dasar. 2. mendiskripsikan keefektifan bahan ajar yang berorientasi pada pendekatan saintifik dalam pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas V sekolah dasar. Bahan ajar ini berisi6 bagian, bagian satu mencermati narasi, bagian kedua menanya, setelah mencermati cerita, siswa membuat pertanyaan bacaan. Bagian ketiga mengidentifikasiatau memberi judul. Bagian keempat menalar, dengan melengkapi cerita. Bagian kelima mencoba, dengan menyelesaikan cerita,dan bagian keenam memproduksi atau membuat narasi. Bahan ajar yang berorientasi pada pendekatan saintifik ini layak dan efektif untuk digunakan pada pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas V SD. Hal tersebut berdasar hasil uji produk , bahwa nilai rata-rata pre tes kelompok eksperimen adalah 66,38 sedangkan nlai rata-rata post tes adalah 87,15 dan membuktikan nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami kenaikan sebesar 20,77. Kata kunci: bahan ajar, menulis narasi, pendekatan saintifik DEVELOPING THE SCIENTIFIC-BASED NARRATIVE WRITING TEACHING MODULEFOR ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Abstract:Development ofthe abilityto writenarrativeelementary studentscouldn’t be doneoptimally. Therefore, itis necessary torealize thedevelopmentprocess ofthisnarrativewriting skillsbetter. Such effortscan bedone bythe use ofeducationalproductssuch asteaching modulethatcansupport learning. The scientificapproachisanapproachwhose characteristicsmeetstudent learningobjectives. Withsixcomponents in thescientificapproachit will producequalified narrative writingteaching modulesbecause it canmotivate METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 69 studentsto be moreactivein learning. The purposeof this researchwas todescribethe feasibilityandeffectiveness ofteaching materialsorientedscientificapproachin teachingnarrative writingforelementaryschoolfifth grade students.Based on theresults ofquestionnaire analysisneeds of teachers, validationexperts, andteacherassessmentnarrative writingteaching materialswithscientificapproach, that is equal to3.16are included inboth categories.Teaching materialcontains sixsections. Partof thewatchcontainsexamples ofstoriesandreadingquestions. The second partcontainsexamples ofstoriesandmakereadingquestions. The third sectionidentifieswithgivingthe titlestory. Make sensetoinclude them in thefourthpartof the story,andpart ofthe fifthtry, withaccomplishingthe story, as well asproducingthe sixthsectionby writinga story. Besidesdecentafterexperimentaltestresult isthe productof students has increasedas evidenced by theaverage ofthe initial value66.38, becomes87.15. Key words: module, narrative writing, scientific approach Metodeini berusaha membelajarkan PENDAHULUAN Permendikbud No. 65 Tahun mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari Pendidikan Dasar dan Menengah telah solusi menguji jawaban mengisyaratkan sementara 2013 tentang Standar tentang Proses perlunya siswa untuk atau atas suatu proses pembelajaran yang dipandu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan kaidah-kaidah pendekatan dengan saintifik.Upaya penerapan pendekatan fakta-fakta saintifik dalam proses pembelajaran pada ini sering disebut-sebut sebagai ciri kesimpulan dan menyajikannya secara khas dan menjadi kekuatan tersendiri lisan dari keberadaan kurikulum 2013, yang saintifik tentunya menarik untuk dipelajari dan seperti dikemukakan di atas bisa dielaborasi lebih lanjut. diterapkan di jenjangsekolah dasar. Salah satu metode melalui akhirnya maupun dapat tulisan. dengan Berdasar penginderaan), menarik Pendekatan langkah-langkah kurikulum pembelajaran yang dipandang sejalan tersebut, dengan melaksanakan pembelajaran dengan saintifik, 70 prinsip-prinsip adalah pendekatan metode inkuiri. seorang guru 2013 akan mengamati,menanya, mengidentifika- METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 si, menalar, mencoba danmempro- yang akan dipelajari siswa pada setiap duksi yang tidak saja melibatkan aspek kelas. Untuk SD kelas V, materi teori, tetapi juga aspek praktik. Dalam menulis hal tersebut dibutuhkan kompetensi dalamnya.Dengan demikian, guru dalam merancang pembelajaran. ajar di sekolah menuntut adanya Oleh karena itu, diperlukan partisipasi dan aktivasi siswa lebih narasi juga di bahan berbagai upaya. Selain dengan cara banyak melakukan strategi pembelajaran yang Pengembangan lembar kegiatan siswa sesuai, upaya peningkatan kemampuan menjadi salah satu alternatif bahan ajar menulis dapat yang akan bermanfaat bagi siswa dilakukan dengan cara penggunaan menguasai kompetensi tertentu, karena produk-produk pendidikan yang dapat lembar menunjang membantu siswa menambah informasi narasi siswa juga pembelajaran menulis dalam termuat pembelajaran. kegiatan siswa dapat tentang materi yang dipelajari melalui narasi. Produk-produk pendidikan tersebut di antaranya adalah buku, kegiatan belajar secara sistematis dan mandiri. Bahan kaset, VCD, dan CD interaktif.Produk- ajar yang akan produk pendidikan tersebut, salah dikembangkan dalam pembelajaran satunya adalah buku.Buku merupakan menulis narasi adalah bahan ajar yang salah satu produk pendidikan yang terkait dengan aspek religius, aspek paling strategis.Buku dapat diperoleh sosial, pengetahuan dan keterampilan siswa itu, untuk membekali siswa bersosialisasi dibanding dengan sumber belajar yang dan beradaptasi dengan lingkungan- lain nya. secara seperti mudah. internet Selain atau CD pembelajaran interaktif, buku lebih Menghadapi permasalahan mudah digunakan dan dibaca oleh yang mendasar ini, peneliti mencoba siswa. Pada umumnya, saat ini siswa mengembangkan dan guru telah menggunakan bahan berorientasi pada pendekatan saintifik ajar yang berasal dari pemerintah, sebagai implementasi dari kurikulum sebagai sumber pembelajaran. Bahan tahun 2013.Melalui penelitian ajar memuat seluruh kompetensi dasar sekaligus akan dipaparkan tentang METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 bahan ajar yang ini 71 bagaimana menciptakan produk kurikulum (curriculum material) berbentuk modul. Hal ini dikaitkan adalah isi atau muatan kurikulum dengan pokok permasalahan yang ada, yang harus dipahami oleh siswa dalam yaitu kurang optimalnya hasil belajar upaya mencapai tujuan kurikulum. Berdasarkan pendapat-pendapat siswa karena kurang menariknyabahan narasi. tersebut dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan latar belakang diatas, bahan ajar adalah seperangkat materi peneliti yang disusun secara sistematis, baik ajarmenulis teks ingin meneliti tentang pengembangan bahan ajar berorientasi tertulis pada maupun tidak tertulis, saintifik dalam sehingga tercipta suatu lingkungan pembelajaran menulis narasi untuk atau suasana yang memungkinkan pendekatan siswa belajar. siswa kelas V Sekolah Dasar . Terdapat Menurut Lestari (2012)bahan ajarmerupakan materi yang mengapa sejumlah perlu alasan dilakukan dituangkan melalui segala bentuk pengembangan bahan ajar, seperti bahan baik cetak maupun noncetak yang yang merupakan informasi, digunakan Pembinaan Sekolah Menengah Atas oleh guru untuk membantu siswa (2008: ketika pembelajaran ketersediaan bahan sesuai tuntutan berlangsung, dalam rangka mencapai kurikulum, artinya bahan belajar yang tujuan pembelajaran sesuai dengan dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum. kurikulum. Bahan ajar juga harus proses Menurut disebutkan 8-9) oleh sebagai Direktorat berikut: Majid(2007:174), memperhatikan karakteristik sasaran, bahan ajar adalah segala bentuk artinya bahan ajar yang dikembangkan bahan, informasi, alat dan teks yang dapat disesuaikan dengan karakteristik digunakan membantu siswa sebagai sasaran, karakteristik guru/instruktor dalam melaksanakan tersebut meliputi lingkungan sosial, kegiatan belajar mengajar. Bahan budaya, geografis maupun tahapan yang dimaksud bisa berupa tertulis perkembangan maupun untuk bahan tertulis.Bahan 72 ajar siswa.Pengembangan yang tidak bahan ajar harus dapat menjawab atau atau materi memecahkan masalah atau kesulitan METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 itu bahan ajar yang tidak sesuai dengan ketersediaan bahan sesuai tuntutan kompetensiyang ingin dicapai oleh kurikulum, artinya bahan belajar yang siswa.Berkenaan dengan buku sumber dikembangkan harus sesuai dengan sering terjadisetiap ganti semester atau kurikulum.Hal ganti tahun ganti buku. dalam belajar.Oleh itu karena sesuai dengan Sehubungan dengan itu,perlu pendapat Arsyad (2009:84) bahwa berkenaan dengan ajar secara ini, pemilihanbahan umum masalah disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk dimaksud meliputi cara penentuan membantuguru agar mampu memilih jenismateri,kedalaman, ruang lingkup, materi pembelajaran atau bahan ajar urutan danmemanfaatkannya penyajian, perlakuan (treatment)terhadap materi dengan tepat.Dengan pemilihan bahan ajar yang berkualitasakan berkenaan dengan bahanajar adalah dalam peningkatan memilih pembelajaran sumberdimanabahanajaritudidapatkan. Adasebuah pepatah berkaitan dengan Adakecenderungansumberbahanajardi tugas titikberatkanpadabuku.Padahalbanyak pengembangkurikulum sumber bahan ajar selain buku yang pengembang bahan ajar, yaitu:Guru dapat digunakan. Bukupun tidak harus yang satumacam dan tidak harus sering siswanya untuk tidak berganti seperti terjadi selama ini. mencapai standar Berbagaibuku secaranasional, pembelajaran. Masalah lain yang dapatdipilihsebagai guru membantu kualitas peserta sebagai bermutu hasil didik. pengajar, dan memungkinkan hanyadapat nilai akademik tetapi sumber bahan ajar.Termasuk masalah jugamendapatkan pengetahuan dan yang sering dihadapi guru berkenaan keahlian yang penting untuk “belajar” dengan selama hidup. bahan memberikan ajaradalah bahan materipembelajaran guru ajar atau terlalu luas Mengembangkan bahan ajar berarti mengajarkan suatu mata atauterlalu sedikit, terlalu mendalam pelajaran melalui tulisan. Oleh karena atau terlalu dangkal, urutan penyajian itu, prinsip-prinsip yang digunakan yangtidak tepat, dan jenis materi dalam mengembangkan modul sama METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 73 dengan yang digunakan dalam dan subpokokbahasanyang tercantum pembelajaran biasa. Bedanya adalah, dalam bahasa bersifat kedua,Pengemasan Kembali Informasi setengah formal dan setengah lisan, (Information Repackaging), dimana bukan bahasa buku teks yang bersifat penulis/guru tidak menulis modul sangat formal. sendiri, tetapi memanfaatkan buku- yang digunakan Ada tiga teknik yang dapat dipilih dalam menyusun modul. silabus.Yang buku teks dan informasi yang telah ada di pasaran untuk dikemas kembali Ketiga teknik tersebut menurut Sitepu menjadi (2012:123), yaitu menulis sendiri, karakteristik modul yang baik.Modul pengemasan kembali informasi, dan atau penataan informasi. Pertama, menulis dikumpulkan berdasarkan kebutuhan Sendiri (Starting from Scratch) adalah (sesuai dengan kompetensi, silabus penulis/guru dapat menulis sendiri dan RPP), kemudian disusun kembali modul yang akan digunakan dalam dengan gaya bahasa yang sesuai. proses pembelajaran. Asumsi yang Selain itu juga diberi mendasari cara ini adalah bahwa guru keterampilan atau kompetensi yang adalah akan dicapai, latihan, tes formatif, dan berkompeten modul informasi yang yang memenuhi sudah ada tambahan dalambidangilmunya,mempunyaikem umpan balik.Sedangkan yang ketiga ampuanmenulis,danmengetahuikebutu adalah han (Compilation).Cara ini mirip dengan siswadalambidangilmutersebut.Untuk cara kedua, tetapi dalam penataan menulismodulsendiri,disampingpengu informasi tidak ada perubahan yang asaanbidang dilakukan ilmu,jugadiperlukankemampuanmenul diambil dari buku teks, jurnal ilmiah, ismodulsesuai artikel, dan lain-lain. denganprinsip- prinsippembelajaran,bimbingan,latiha penataan terhadap informasi modul yang Dengan kata lain, materi-materi n,danumpanbalik.Pengetahuan tersebut dikumpulkan, digandakan dan itudapatdiperolehmelauipembelajaran, digunakan secara langsung. Materi- dansilabus. Jadi,materi yang disajikan materi tersebut dipilih, dipilah dan dalam modul adalah pokokbahasan disusun berdasarkan kompetensi yang 74 METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 akan dicapai dan silabus yang hendak mampu berfikir logis, runut dan digunakan sesuai kurikulum 2013 sistematis, Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses tentang perlunya Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam bukunya yang berjudul “Curriculum proses pembelajaran yang dipandu Innovation; dengan Classroom kaidah-kaidah saintifik/ilmiah. pendekatan Upaya penerapan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan dengan A Celebration Practice” of telah mengingatkan kita tentang pentingnya dalam membelajarkan para siswa tentang proses pembelajaran ini sering disebut- fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih sebut sebagai ciri khas dan menjadi penting, kekuatan tersendiri dari keberadaan ungkapnya. Pendekatan saintifik/ilmiah Kurikulum 2013, menarik yang untuk dan demikian dalam pembelajaran menuntut adanya perubahan dielaborasi lebih lanjut. fakta“, Penerapan pendekatan saintifik tentunya dipelajari selain setting dan bentuk yang pembelajaran tersendiri yang berbeda meyakini bahwa melalui pendekatan dengan pembelajaran konvensional. saintifik, selain menjadikan Beberapa metode pembelajaran yang siswa lebih dalam dipandang sejalan dengan prinsip- dan prinsip pendekatan saintifik, antara dapat lain: yang pertamaProblem Based Banyak para ahli dapat aktif mengkonstruksi pengetahuan keterampilannya, juga mendorong siswa untuk melakukan Learning;kedua penyelidikan guna menemukan fakta- Learning; yang ketiga Inkuiri/Inkuiri fakta Sosial; dari kejadian. suatu fenomena Artinya, dalam atau proses dan Project yang Investigation. Based keempatGroup Metode-metode ini pembelajaran, siswa dibelajarkan dan berusaha membelajarkan siswa untuk dibiasakan mengenal untuk menemukan masalah, merumuskan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk masalah, beropini apalagi fitnah dalam melihat menguji jawaban sementara atas suatu suatu fenomena. Mereka dilatih untuk masalah/pertanyaan METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 mencari solusi atau dengan 75 melakukan penyelidikan (menemukan pembelajaransangat mungkin untuk fakta-fakta diberikan mulai pada usia tahapan ini. melalui penginderaan), menarik Tentu saja, harus dilakukan secara kesimpulan dan menyajikannya secara bertahap, dimulai dari penggunaan lisan Apakah hipotesis dan berfikir abstrak yang pendekatan saintifik dengan langkah- sederhana, kemudian seiring dengan langkah seperti dikemukakan di atas perkembangan bisa diterapkan di semua jenjang berfikirnya dapat ditingkatkan dengan pendidikan? menggunakan hipotesis dan berfikir pada akhirnya dapat maupun tulisan. Teori Perkembangan Kognitif kemampuan abstrak yang lebih kompleks. dari Piaget yang mengatakan bahwa Berdasar Permendikbud nomor mulai usia 11 tahun hingga dewasa 66 tahun 2013 bahwa penilaian pada (tahap formal-operasional), seorang pendekatan individu telah memiliki kemampuan penilaian mengkoordinasikan assessment). baik secara saintifik menggunakan nyata (authentic Penilaian nyata simultan maupun berurutan dua ragam (authentic assessment) adalah proses kemampuan yang kognitif pertamakapasitas yaitu: menggunakan dilakukan mengumpulkan guru untuk informasi tentang berfikir perkembangan belajar yang dilakukan mengenai sesuatu khususnya dalam siswa. Penilaian ini diperlukan untuk hal dengan mengetahui apakah siswa benar-benar menggunakan anggapan dasar yang belajar atau tidak; apakah pengalaman relevan dengan lingkungan yang dia belajar siswa memiliki pengaruh yang respons; positif terhadap perkembangan baik hipotesis; kemampuan pemecahan masalah dan keduakapasitas menggunakan intelektual maupun mental siswa. prinsipprinsipabstrak;kemampuanuntu Penilaian yang autentik dilakukan k mempelajari materi-materi pelajaran secara yangabstrak pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara luas dan Dengan demikian, tampaknya 76 dengan proses secara terus-menerus selama kegiatan mendalam. pendekatan terintegrasi saintifik dalam pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan kepada METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 proses belajar bukan kepada hasil menemukan belajar. Berdasarkan penjelasan di lambang-lambang atas, pendekatan saintifik memiliki menggambarkan suatu bahasa yang delapan komponen, yaitu pertama dipahami oleh seseorang sehingga konstruktivisme, observasi, orang lain dapat membaca lambang- ketiga bertanya, keempat pemecahan lambang grafik tersebut kalau mereka masalah, kelima masyarakat belajar, memahami bahasa dan gambaran yang keenam pemodelan, sedang yang grafik itu. kedua sebenarnya. penelitian ini, menerapkan Dalam peneliti semua akan komponen diperlukan melukiskan grafik Dalam ketujuh refleksi, serta yang kedelapan penilaian atau yang kegiatanmenulis, adanya kompleksitas kegiatan untuk menyusun karangan secara baik pendekatan saintifik tersebut dalam keterampilan aspek isi bahan ajar. penuangan yang meliputi: 1) gramatikal, isi, 3) 2) keterampilan proses stilistika, 4) keterampilan mekanis, pembelajaran aktif yang dijadikan dan 5) keterampilan memutuskan kunci (Heaton dalam Slamet, 2007: 142). Menulis untuk adalah meningkatkan Berdasarkan uraian tersebut di komunikasi (baik tertulis maupun lisan) dan berpikir, menulis adalah atas, proses sosial dalam bentuk formal menulis adalah serangkaian proses maupun informal, dan menulis adalah kegiatan kegiatan memerlukan utama (walaupun tidak dapat didefinisikan yang bahwa kompleks tahapan-tahapan, yang dan eksklusif) dalam kegiatan sosial. Hal menuangkannya ke dalam bentuk tersebut tulisan sejalan dengan pendapat sehingga pembaca dapat Suparno dan Yunus (2008: 1.3) memahami isi dari gagasan yang menulis dapat didefinisikan sebagai disampaikan. Dengan kata lain bahwa suatu kegiatan penyampaian pesan menulis merupakan serangkaian (komunikasi) dengan menggunakan kegiatan yang melahirkan bahasa tulis sebagai alat medianya. pikiran dan perasaan melalui tulisan, 22) Sementara Tarigan (2008: menyatakan, menulis adalah METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 sehinga akan berbentuk ceritera untuk 77 disampaikan kepada biografi, pembacaberbentuk narasi. Narasi yangberupa bentuk fiksi diantaranya dengan sederhana, otobiografi, pengalaman.Paragraf atau kisah naratif adalah dikenal sebagai cerita. Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu salah satu jenis karangan yang sifatnya peristiwa bercerita, baik karangan atau paragraf naratif terdapat pengalaman, pengamatan, berdasarkan atau kejadian. Dalam maupun alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. berdasarkan rekaan pengarang. Naratif Paragraf naratif tidak memiliki kalimat berasal dari kata to narrate, yang utama.Naratif berarti bercerita.Cerita percakapan atau tulisan yang bertujuan rangkaian peristiwa adalah atau kejadian merupakan menyampaikan atau bentuk menceritakan secara kronologis, baik fakta maupun rangkaian peristiwa atau penglaman rekaan atau fiksi. Naratif bisa saja manusia berdasarkan perkembangan dimulai dari peristiwa di tengah atau dari paling 2003:29). belakang sehingga waktu kewaktu Naratif (Fatimah, dibangun oleh memunculkan alur yang flashback. sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan Naratif bisa bergaya sudut pandang menarik jika tidak ada konfiks. Selain orang alur cerita, konfiks pertama sehingga terasa dan susunan subjektivitas pengarangnya, atau orang kronlogis. ketiga yang akanterasa sangat objektif. Ciri-ciri naratif lebih lengkap lagi (Kraf, 2009: 138). diungkapkan oleh Fatimah (2003: 31) Menurut Fatimah (2003:53) sebagaiberikut: pertama berupa cerita paragraf naratif adalah paragraf yang tentang peristiwa atau pengalaman menceritakan suatu peristiwa atau penulis.Kejadian atau peristiwa yang kejadian. disampaikan berupa peristiwa yang Dalam karangan atau paragraf naratif terdapat alur cerita, benar-benar tokoh, setting, dan konflik. Paragraf semata-mata imajinasi atau gabungan naratif kalimat keduanya. Yang kedua berdasarkan utama.Contoh-contoh naratif berupa konfiks, karena tanpa konfiks bias bentuk nonfiksi diantaranya novel, karya narasi tidak menarik.Ketiga cerpen, memiliki nilai estetika, dan yang 78 tidak dan memiliki drama. Sedangkan terjadi, dapat METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 berupa terakhir menekankan susunan secara edang kronologis. menggunakankonflikdanurutancerita. Menurut Liang Gie (2008: 322) wacana narasi merupakan salah satu kelima Sedang yang terakhir dapatmenggunakandialog. jenis wacana yang berisi cerita. Hal Tujuan dari karangan naratif ini berarti bahwa menulis narasi adalah untuk menggambarkan sesuatu. adalah salah satu jenis karangan yang Banyak siswa beranggapan bahwa sifatnya bercerita, baik berdasarkan karangan pengalaman, pembuatan pengamatan, maupun narasi seperti makalah. dalam Sementara berdasarkan rekaan pengarang. informasi dalam karangan ini adalah Ciri yang dikemukakan beberapa ahli dasar untuk bentuk lain dari menulis. memiliki persamaan, bahwa narasi Contoh karangan narasi adalah sebuah memiliki ciri berisi suatu cerita, “buku catatan harian” yang tidak menekankan susunan kronologis atau hanya sebagai buku catatan biasa, dari waktu ke waktu dan memiliki tetapi konfiks.Perbedaannya, Kuncoro lebih tindakan mereka, plot dan beberapa memilih adegan yang terjadi selama kegiatan ciri yang menonjolkan juga mencakup karakter, berlangsung. pelaku. Karangan narasi harus sesuai alursehinggadapatmembuatpembacam METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan erasakanlangsung dari cerita yang dibaca tersebut.Sebelum membuat metode research and development karangan narasi, ada beberapa halyang (R&D) perlu kita perhatikan yaitu: pertama, Sugiyono diceritakandarisudutpandangtertentu. penelitian dan pengembangan adalah Kedua metode penelitian yang digunakan membuatdanmendukungsuatusudutpa untuk menghasilkan produk tertentu ndang. dan Yang yang menguji dikemukakan oleh (2010:407).Metode keefektifan produk ketiga diisidengandetailyangtepat. tersebut. Sesuai yang dinyatakan oleh Keem- Sukmadinata pat menggunakankatakerjayangjelas.S penelitian dan pengembangan suatu METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 (2010:164) bahwa 79 adalah suatu proses atau langkah- metode langkah untuk mengembangkan suatu eksperimental produk baru atau penyempurnaan 167). Metode penelitian deskriptif produk yang telah ada, yang dapat digunakan dipertanggungjawabkan. Borg & Gall untuk (Sukmadinata,2010:194) kondisi yang ada, yakni lebih evaluative, dan metode Sukmadinata dalam menghimpun (2010: penelitian data awal tentang mencakup, mengarahkan bahwa penelitian dan pertama kondisi produk-produk yang pengembangan pada praktik penelitian sudah ada atau bahan dasar embrio pendidikan, yaitu suatu proses yang untuk produk yang dikembangkan. dipakai untuk mengembangkan dan Kedua, hal yang berkaitan dengan memvalidasi pendidikan. pengguna baik siswa, guru, Kepala Metode penelitian ini merujuk pada Sekolah maupun Sekolah itu sendiri. model Borg & Gall dengan sedikit Ketiga kondisi factor-faktor pendu- penyesuaian sesuai konteks penelitian. kung dan penghambat pengembangan. Penelitian ini tujuan akhirnya adalah Pengguna dari produk yang akan mengembangkan suatu produk yang dihasilkan, mencakup unsur manusia, berupa sarana-prasarana, biaya, pengelolaan, produk bahan narasi.Rancangan ajar penelitian menulis yang dan lingkungan. penelitian dan Metode evaluatif digunakan pengembangan dengan produk berupa untuk mengevaluasi proses uji coba bahan bahasa pengembangan suatu produk. Produk Indonesia, kompetensi dasar menulis dikembangkan melalui serangkaian uji karangan dengan berbagai topik dan coba. materi menulis narasi. Bahan ajar diadakan yang dikembangkan berupa bahan ajar evaluasi proses. Berdasarkan temuan- yang berorientasi pada pendekatan temuan saintifik dalam pembelajaran menulis penyempurnaan-penyempurnaan. digunakan adalah ajar pembelajaran Setiap kegiatan evaluasi hasil uji hasil coba uji coba maupun diadakan Metode eksperimen digunakan narasi. ini untuk menguji keampuhan dari produk menggunakan beberapa metode yang yang dihasilkan. Walaupu dalam tahap digunakan, yaitu metode deskriptif, uji coba telah telah ada pengukuran, Dalam 80 penelitian METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 tetapi pengukuran tersebut masih Toyareka sebagai kelompok dalam rangka pengembangan produk, eksperimen. Pembelajaran dilaksana- belum kelompok kan pada hari Senin, tanggal 15 sampai pembanding.Dalam eksperimen telah 19 Januari 2015 selama 70 menit atau diadakan pada 2 jam pelajaran. Proses pembelajaran kelompok eksperimen juga pada kelas dilaksanakan oleh guru kelas 5 pada pembanding.Dalam eksperimen telah pukul 10.00 s.d 11.10 WIB. Peneliti diadakan ada kelompok pengukuran selain pengukuran eksperimen kelompok selain pada bersama guru kelas 5 yang lain juga pada menjadi atau berlangsung pembanding observer. di Pembelajaran kelas dengan kontrol.Pembanding hasil eksperimen menggunakan bahan ajar yang telah pada kedua kelompok tersebut dapat dikembangkan. RPP dan kegiatannya menunjukkan tingkat keampuhan dari sama seperti yang dilaksanakan pada produk yang dihasilkan. uji luas. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Proses Pembelajaran pada Kelompok Kontrol Pengembangan Bahan Ajar yang Berorientasi pada Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran Menulis Narasi Uji Produk Proses Jetis 1 sekolah yang diteliti, yakni SD Toyareka. mendeskripsikan dan Peneliti uji produk, dilaksanakan di SD Negeri 2 Pada uji coba produk, terdapat Negeri pembelajaran akan menganalisis sebagai Pembelajaran kelompok dilaksanakan kontrol. untuk membandingkan antara pembelajaran yang menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkandengan yang menggunakan buku ajar yang telah proses pembelajaran pada 1 sekolah. ada. Pada hari Senin, tanggal 15 sampai 19 Januari 2015 selama 70 1. Proses Pembelajaran Uji Produk pada Kelompok Eksperimen Proses pembelajaran menit atau 2 jam pelajaran. Proses pembelajaran dilaksanakan oleh guru uji produk, dilaksanakan di SD Negeri 2 METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 kelas 5 pada pukul 10.00 s.d 11.10 WIB. Peneliti bersama guru kelas 5 81 yang lain menjadi pengamat. kegiatannya menggunakan RPP yang Pembelajaran berlangsung di kelas sudah ada, hanya menggunakan siklus dengan menggunakan bahan ajar yang yang sama dengan yang dilakukan telah pada kelompok eksperimen. dikembangkan. RPP dan Tabel 1 Uji-t Pre-test SD N 2 Jetis dan SD N 2 Toyareka Hasil nilai Cr 0,3943 Nilai t-tabel sign 0,05=2,021 sign 0,01=3,551 Tabel 2 Uji-t Posttest SD N 2 Jetis dan SD N 2 Toyareka Hasil nilai Cr 11,7296 Nilai t tabel sign 0,05=2,021 sign 0,01=3,551 Tabel 3 Uji-t Pretest dan Posttest SD N 2 Jetis Hasil nilai Cr 1,6170 Nilai t tabel sign 0,05=2,003 sign 0,01=3,242 Tabel 4 Uji-tPretest dan Posttest SD N 2 Toyareka Hasil nilai Cr 9,6168 tabel t sign 0,05=2,064 sign 0,01=3,745 Dari hasil penghitungan tersebut ditarik kesimpulan bahwa 82 nilai t-hitung sama dengan 9,6168; sedangkan t-tabel sama METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 dengan 1,6170 dan selisih 7,9998, oleh karena meningkatkan prestasi pembelajaran itu besar menulis narasi untuk siswa kelas V sehingga Sekolah Dasar maka bahan ajar yang menunjukkan adanya hubungan yang berorentasi pada pendekatan saintifik signifikan. Hal tersebut membuktikan inilah merupakan alternatif yang tepat. nilai t-hitunglebih dibandingt-tabel bahwa pengembangan bahan ajar yang berorientasi pada pendekatan saintifik pada kelompok eksperimen lebih baik dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi daripada uji coba kelompok kontrol.Hal bermakna bahwa ini dapat pengembangan bahan ajar yang berorientasi pada pendekatan saintifik efektif digunakan pada pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian pengembangan bahan yang berorientasi pada pendekatan saintifik pada pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas V Sekolah Dasar adalah layak dan efektif untuk digunakan. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka DAFTAR PUSTAKA Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis. Jakarta : Penerbit Erlangga. Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sitepu.2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Sukmadinata. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Suparno dan Mohamad Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka Slamet, St.Y. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. disampaikan rekomendasi berikut. Dalam rangka METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 83 84 METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015