METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015 69

advertisement
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI PADA
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
MENULIS NARASI UNTUK SISWASEKOLAH DASAR
Johariyah
SD Negeri 1 Jetis, Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia
Pos-el: [email protected]
Abstrak: Pengembangan kemampuan menulis narasi siswa SD belum dapat
dilakukan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mewujudkan
proses pengembangan kemampuan menulis narasi ini secara lebih baik. Upaya
tersebut dapat dilakukan dengan cara penggunaan produk pendidikan seperti buku
yang dapat menunjang pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah
suatupendekatan yang karakteristiknya memenuhi tujuan belajar siswa. Dengan
enam komponen yang ada pada pendekatan saintifik maka akan dihasilkan bahan
ajar menulis narasi yang berkualitas karena dapat memotivasi siswa untuk lebih
aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini 1. mendiskripsikan bahan ajar
yang berorientasi pada pendekatan saintifik dalam pembelajaran menulis narasi
untuk siswa kelas V sekolah dasar. 2. mendiskripsikan keefektifan bahan ajar
yang berorientasi pada pendekatan saintifik dalam pembelajaran menulis narasi
untuk siswa kelas V sekolah dasar. Bahan ajar ini berisi6 bagian, bagian satu
mencermati narasi, bagian kedua menanya, setelah mencermati cerita, siswa
membuat pertanyaan bacaan. Bagian ketiga mengidentifikasiatau memberi judul.
Bagian keempat menalar, dengan melengkapi cerita. Bagian kelima mencoba,
dengan menyelesaikan cerita,dan bagian keenam memproduksi atau membuat
narasi. Bahan ajar yang berorientasi pada pendekatan saintifik ini layak dan
efektif untuk digunakan pada pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas V
SD. Hal tersebut berdasar hasil uji produk , bahwa nilai rata-rata pre tes kelompok
eksperimen adalah 66,38 sedangkan nlai rata-rata post tes adalah 87,15 dan
membuktikan nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami kenaikan sebesar
20,77.
Kata kunci: bahan ajar, menulis narasi, pendekatan saintifik
DEVELOPING THE SCIENTIFIC-BASED NARRATIVE WRITING
TEACHING MODULEFOR ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
Abstract:Development ofthe abilityto writenarrativeelementary studentscouldn’t
be doneoptimally. Therefore, itis necessary torealize thedevelopmentprocess
ofthisnarrativewriting skillsbetter. Such effortscan bedone bythe use
ofeducationalproductssuch asteaching modulethatcansupport learning. The
scientificapproachisanapproachwhose
characteristicsmeetstudent
learningobjectives.
Withsixcomponents
in
thescientificapproachit
will
producequalified narrative writingteaching modulesbecause it canmotivate
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
69
studentsto be moreactivein learning. The purposeof this researchwas
todescribethe
feasibilityandeffectiveness
ofteaching
materialsorientedscientificapproachin
teachingnarrative
writingforelementaryschoolfifth
grade
students.Based
on
theresults
ofquestionnaire
analysisneeds
of
teachers,
validationexperts,
andteacherassessmentnarrative writingteaching materialswithscientificapproach,
that is equal to3.16are included inboth categories.Teaching materialcontains
sixsections. Partof thewatchcontainsexamples ofstoriesandreadingquestions. The
second partcontainsexamples ofstoriesandmakereadingquestions. The third
sectionidentifieswithgivingthe titlestory. Make sensetoinclude them in
thefourthpartof the story,andpart ofthe fifthtry, withaccomplishingthe story, as
well
asproducingthe
sixthsectionby
writinga
story.
Besidesdecentafterexperimentaltestresult isthe productof students has increasedas
evidenced by theaverage ofthe initial value66.38, becomes87.15.
Key words: module, narrative writing, scientific approach
Metodeini berusaha membelajarkan
PENDAHULUAN
Permendikbud No. 65 Tahun
mengenal
masalah,
merumuskan
masalah,
mencari
Pendidikan Dasar dan Menengah telah
solusi
menguji
jawaban
mengisyaratkan
sementara
2013
tentang
Standar
tentang
Proses
perlunya
siswa
untuk
atau
atas
suatu
proses pembelajaran yang dipandu
masalah/pertanyaan
dengan
melakukan penyelidikan (menemukan
kaidah-kaidah
pendekatan
dengan
saintifik.Upaya penerapan pendekatan
fakta-fakta
saintifik dalam proses pembelajaran
pada
ini sering disebut-sebut sebagai ciri
kesimpulan dan menyajikannya secara
khas dan menjadi kekuatan tersendiri
lisan
dari keberadaan kurikulum 2013, yang
saintifik
tentunya menarik untuk dipelajari dan
seperti dikemukakan di atas bisa
dielaborasi lebih lanjut.
diterapkan di jenjangsekolah dasar.
Salah
satu
metode
melalui
akhirnya
maupun
dapat
tulisan.
dengan
Berdasar
penginderaan),
menarik
Pendekatan
langkah-langkah
kurikulum
pembelajaran yang dipandang sejalan
tersebut,
dengan
melaksanakan pembelajaran dengan
saintifik,
70
prinsip-prinsip
adalah
pendekatan
metode
inkuiri.
seorang
guru
2013
akan
mengamati,menanya, mengidentifika-
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
si, menalar, mencoba danmempro-
yang akan dipelajari siswa pada setiap
duksi yang tidak saja melibatkan aspek
kelas. Untuk SD kelas V, materi
teori, tetapi juga aspek praktik. Dalam
menulis
hal tersebut dibutuhkan kompetensi
dalamnya.Dengan demikian,
guru dalam merancang pembelajaran.
ajar di sekolah menuntut adanya
Oleh karena itu, diperlukan
partisipasi dan aktivasi siswa lebih
narasi
juga
di
bahan
berbagai upaya. Selain dengan cara
banyak
melakukan strategi pembelajaran yang
Pengembangan lembar kegiatan siswa
sesuai, upaya peningkatan kemampuan
menjadi salah satu alternatif bahan ajar
menulis
dapat
yang akan bermanfaat bagi siswa
dilakukan dengan cara penggunaan
menguasai kompetensi tertentu, karena
produk-produk pendidikan yang dapat
lembar
menunjang
membantu siswa menambah informasi
narasi
siswa
juga
pembelajaran
menulis
dalam
termuat
pembelajaran.
kegiatan
siswa
dapat
tentang materi yang dipelajari melalui
narasi.
Produk-produk
pendidikan
tersebut di antaranya adalah buku,
kegiatan belajar secara sistematis dan
mandiri.
Bahan
kaset, VCD, dan CD interaktif.Produk-
ajar
yang
akan
produk pendidikan tersebut, salah
dikembangkan dalam pembelajaran
satunya adalah buku.Buku merupakan
menulis narasi adalah bahan ajar yang
salah satu produk pendidikan yang
terkait dengan aspek religius, aspek
paling strategis.Buku dapat diperoleh
sosial, pengetahuan dan keterampilan
siswa
itu,
untuk membekali siswa bersosialisasi
dibanding dengan sumber belajar yang
dan beradaptasi dengan lingkungan-
lain
nya.
secara
seperti
mudah.
internet
Selain
atau
CD
pembelajaran interaktif, buku lebih
Menghadapi
permasalahan
mudah digunakan dan dibaca oleh
yang mendasar ini, peneliti mencoba
siswa. Pada umumnya, saat ini siswa
mengembangkan
dan guru telah menggunakan bahan
berorientasi pada pendekatan saintifik
ajar yang berasal dari pemerintah,
sebagai implementasi dari kurikulum
sebagai sumber pembelajaran. Bahan
tahun 2013.Melalui penelitian
ajar memuat seluruh kompetensi dasar
sekaligus akan dipaparkan tentang
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
bahan
ajar
yang
ini
71
bagaimana
menciptakan
produk
kurikulum
(curriculum
material)
berbentuk modul. Hal ini dikaitkan
adalah isi atau muatan kurikulum
dengan pokok permasalahan yang ada,
yang harus dipahami oleh siswa dalam
yaitu kurang optimalnya hasil belajar
upaya mencapai tujuan kurikulum.
Berdasarkan pendapat-pendapat
siswa karena kurang menariknyabahan
narasi.
tersebut dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan latar belakang diatas,
bahan ajar adalah seperangkat materi
peneliti
yang disusun secara sistematis, baik
ajarmenulis
teks
ingin
meneliti
tentang
pengembangan bahan ajar berorientasi
tertulis
pada
maupun
tidak
tertulis,
saintifik
dalam
sehingga tercipta suatu lingkungan
pembelajaran menulis narasi
untuk
atau suasana yang memungkinkan
pendekatan
siswa belajar.
siswa kelas V Sekolah Dasar .
Terdapat
Menurut Lestari (2012)bahan
ajarmerupakan
materi
yang
mengapa
sejumlah
perlu
alasan
dilakukan
dituangkan melalui segala bentuk
pengembangan bahan ajar, seperti
bahan baik cetak maupun noncetak
yang
yang merupakan informasi, digunakan
Pembinaan Sekolah Menengah Atas
oleh guru untuk membantu siswa
(2008:
ketika
pembelajaran
ketersediaan bahan sesuai tuntutan
berlangsung, dalam rangka mencapai
kurikulum, artinya bahan belajar yang
tujuan pembelajaran sesuai dengan
dikembangkan harus sesuai dengan
kurikulum.
kurikulum. Bahan ajar juga harus
proses
Menurut
disebutkan
8-9)
oleh
sebagai
Direktorat
berikut:
Majid(2007:174),
memperhatikan karakteristik sasaran,
bahan ajar adalah segala bentuk
artinya bahan ajar yang dikembangkan
bahan, informasi, alat dan teks yang
dapat disesuaikan dengan karakteristik
digunakan
membantu
siswa sebagai sasaran, karakteristik
guru/instruktor dalam melaksanakan
tersebut meliputi lingkungan sosial,
kegiatan belajar mengajar. Bahan
budaya, geografis maupun tahapan
yang dimaksud bisa berupa tertulis
perkembangan
maupun
untuk
bahan
tertulis.Bahan
72
ajar
siswa.Pengembangan
yang
tidak
bahan ajar harus dapat menjawab atau
atau
materi
memecahkan masalah atau kesulitan
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
itu
bahan ajar yang tidak sesuai dengan
ketersediaan bahan sesuai tuntutan
kompetensiyang ingin dicapai oleh
kurikulum, artinya bahan belajar yang
siswa.Berkenaan dengan buku sumber
dikembangkan harus sesuai dengan
sering terjadisetiap ganti semester atau
kurikulum.Hal
ganti tahun ganti buku.
dalam
belajar.Oleh
itu
karena
sesuai
dengan
Sehubungan dengan itu,perlu
pendapat Arsyad (2009:84) bahwa
berkenaan
dengan
ajar
secara
ini,
pemilihanbahan
umum
masalah
disusun rambu-rambu pemilihan dan
pemanfaatan
bahan
ajar
untuk
dimaksud meliputi cara penentuan
membantuguru agar mampu memilih
jenismateri,kedalaman, ruang lingkup,
materi pembelajaran atau bahan ajar
urutan
danmemanfaatkannya
penyajian,
perlakuan
(treatment)terhadap
materi
dengan
tepat.Dengan pemilihan bahan ajar
yang
berkualitasakan
berkenaan dengan bahanajar adalah
dalam
peningkatan
memilih
pembelajaran
sumberdimanabahanajaritudidapatkan.
Adasebuah pepatah berkaitan dengan
Adakecenderungansumberbahanajardi
tugas
titikberatkanpadabuku.Padahalbanyak
pengembangkurikulum
sumber bahan ajar selain buku yang
pengembang bahan ajar, yaitu:Guru
dapat digunakan. Bukupun tidak harus
yang
satumacam dan tidak harus sering
siswanya
untuk tidak
berganti seperti terjadi selama ini.
mencapai
standar
Berbagaibuku
secaranasional,
pembelajaran.
Masalah
lain
yang
dapatdipilihsebagai
guru
membantu
kualitas
peserta
sebagai
bermutu
hasil
didik.
pengajar,
dan
memungkinkan
hanyadapat
nilai
akademik
tetapi
sumber bahan ajar.Termasuk masalah
jugamendapatkan pengetahuan dan
yang sering dihadapi guru berkenaan
keahlian yang penting untuk “belajar”
dengan
selama hidup.
bahan
memberikan
ajaradalah
bahan
materipembelajaran
guru
ajar
atau
terlalu
luas
Mengembangkan bahan ajar
berarti
mengajarkan
suatu
mata
atauterlalu sedikit, terlalu mendalam
pelajaran melalui tulisan. Oleh karena
atau terlalu dangkal, urutan penyajian
itu, prinsip-prinsip yang digunakan
yangtidak tepat, dan jenis materi
dalam mengembangkan modul sama
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
73
dengan
yang
digunakan
dalam
dan subpokokbahasanyang tercantum
pembelajaran biasa. Bedanya adalah,
dalam
bahasa
bersifat
kedua,Pengemasan Kembali Informasi
setengah formal dan setengah lisan,
(Information Repackaging), dimana
bukan bahasa buku teks yang bersifat
penulis/guru tidak menulis modul
sangat formal.
sendiri, tetapi memanfaatkan buku-
yang
digunakan
Ada tiga teknik yang dapat
dipilih
dalam
menyusun
modul.
silabus.Yang
buku teks dan informasi yang telah
ada di pasaran untuk dikemas kembali
Ketiga teknik tersebut menurut Sitepu
menjadi
(2012:123), yaitu menulis sendiri,
karakteristik modul yang baik.Modul
pengemasan kembali informasi, dan
atau
penataan informasi. Pertama, menulis
dikumpulkan berdasarkan kebutuhan
Sendiri (Starting from Scratch) adalah
(sesuai dengan kompetensi, silabus
penulis/guru dapat menulis sendiri
dan RPP), kemudian disusun kembali
modul yang akan digunakan dalam
dengan gaya bahasa yang sesuai.
proses pembelajaran. Asumsi yang
Selain itu juga diberi
mendasari cara ini adalah bahwa guru
keterampilan atau kompetensi yang
adalah
akan dicapai, latihan, tes formatif, dan
berkompeten
modul
informasi
yang
yang
memenuhi
sudah
ada
tambahan
dalambidangilmunya,mempunyaikem
umpan balik.Sedangkan yang ketiga
ampuanmenulis,danmengetahuikebutu
adalah
han
(Compilation).Cara ini mirip dengan
siswadalambidangilmutersebut.Untuk
cara kedua, tetapi dalam penataan
menulismodulsendiri,disampingpengu
informasi tidak ada perubahan yang
asaanbidang
dilakukan
ilmu,jugadiperlukankemampuanmenul
diambil dari buku teks, jurnal ilmiah,
ismodulsesuai
artikel, dan lain-lain.
denganprinsip-
prinsippembelajaran,bimbingan,latiha
penataan
terhadap
informasi
modul
yang
Dengan kata lain, materi-materi
n,danumpanbalik.Pengetahuan
tersebut dikumpulkan, digandakan dan
itudapatdiperolehmelauipembelajaran,
digunakan secara langsung. Materi-
dansilabus. Jadi,materi yang disajikan
materi tersebut dipilih, dipilah dan
dalam modul adalah pokokbahasan
disusun berdasarkan kompetensi yang
74
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
akan dicapai dan silabus yang hendak
mampu berfikir logis, runut dan
digunakan sesuai kurikulum 2013
sistematis,
Permendikbud No. 65 Tahun
2013
tentang
Standar
Proses
tentang
perlunya
Order Thingking/HOT).
Combie White (1997) dalam
bukunya yang berjudul “Curriculum
proses pembelajaran yang dipandu
Innovation;
dengan
Classroom
kaidah-kaidah
saintifik/ilmiah.
pendekatan
Upaya
penerapan
menggunakan
kapasistas berfikir tingkat tinggi (High
Pendidikan Dasar dan Menengah telah
mengisyaratkan
dengan
A
Celebration
Practice”
of
telah
mengingatkan kita tentang pentingnya
dalam
membelajarkan para siswa tentang
proses pembelajaran ini sering disebut-
fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih
sebut sebagai ciri khas dan menjadi
penting,
kekuatan tersendiri dari keberadaan
ungkapnya.
Pendekatan
saintifik/ilmiah
Kurikulum
2013,
menarik
yang
untuk
dan
demikian
dalam pembelajaran menuntut adanya
perubahan
dielaborasi lebih lanjut.
fakta“,
Penerapan pendekatan saintifik
tentunya
dipelajari
selain
setting
dan
bentuk
yang
pembelajaran tersendiri yang berbeda
meyakini bahwa melalui pendekatan
dengan pembelajaran konvensional.
saintifik,
selain
menjadikan
Beberapa metode pembelajaran yang
siswa
lebih
dalam
dipandang sejalan dengan prinsip-
dan
prinsip pendekatan saintifik, antara
dapat
lain: yang pertamaProblem Based
Banyak
para
ahli
dapat
aktif
mengkonstruksi
pengetahuan
keterampilannya,
juga
mendorong siswa untuk melakukan
Learning;kedua
penyelidikan guna menemukan fakta-
Learning; yang ketiga Inkuiri/Inkuiri
fakta
Sosial;
dari
kejadian.
suatu
fenomena
Artinya,
dalam
atau
proses
dan
Project
yang
Investigation.
Based
keempatGroup
Metode-metode
ini
pembelajaran, siswa dibelajarkan dan
berusaha membelajarkan siswa untuk
dibiasakan
mengenal
untuk
menemukan
masalah,
merumuskan
kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk
masalah,
beropini apalagi fitnah dalam melihat
menguji jawaban sementara atas suatu
suatu fenomena. Mereka dilatih untuk
masalah/pertanyaan
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
mencari
solusi
atau
dengan
75
melakukan penyelidikan (menemukan
pembelajaransangat mungkin untuk
fakta-fakta
diberikan mulai pada usia tahapan ini.
melalui
penginderaan),
menarik
Tentu saja, harus dilakukan secara
kesimpulan dan menyajikannya secara
bertahap, dimulai dari penggunaan
lisan
Apakah
hipotesis dan berfikir abstrak yang
pendekatan saintifik dengan langkah-
sederhana, kemudian seiring dengan
langkah seperti dikemukakan di atas
perkembangan
bisa diterapkan di semua jenjang
berfikirnya dapat ditingkatkan dengan
pendidikan?
menggunakan hipotesis dan berfikir
pada
akhirnya
dapat
maupun
tulisan.
Teori Perkembangan Kognitif
kemampuan
abstrak yang lebih kompleks.
dari Piaget yang mengatakan bahwa
Berdasar Permendikbud nomor
mulai usia 11 tahun hingga dewasa
66 tahun 2013 bahwa penilaian pada
(tahap formal-operasional), seorang
pendekatan
individu telah memiliki kemampuan
penilaian
mengkoordinasikan
assessment).
baik
secara
saintifik
menggunakan
nyata
(authentic
Penilaian
nyata
simultan maupun berurutan dua ragam
(authentic assessment) adalah proses
kemampuan
yang
kognitif
pertamakapasitas
yaitu:
menggunakan
dilakukan
mengumpulkan
guru
untuk
informasi
tentang
berfikir
perkembangan belajar yang dilakukan
mengenai sesuatu khususnya dalam
siswa. Penilaian ini diperlukan untuk
hal
dengan
mengetahui apakah siswa benar-benar
menggunakan anggapan dasar yang
belajar atau tidak; apakah pengalaman
relevan dengan lingkungan yang dia
belajar siswa memiliki pengaruh yang
respons;
positif terhadap perkembangan baik
hipotesis;
kemampuan
pemecahan
masalah
dan
keduakapasitas
menggunakan
intelektual maupun mental siswa.
prinsipprinsipabstrak;kemampuanuntu
Penilaian yang autentik dilakukan
k mempelajari materi-materi pelajaran
secara
yangabstrak
pembelajaran. Penilaian ini dilakukan
secara
luas
dan
Dengan demikian, tampaknya
76
dengan
proses
secara terus-menerus selama kegiatan
mendalam.
pendekatan
terintegrasi
saintifik
dalam
pembelajaran berlangsung. Oleh sebab
itu, tekanannya diarahkan kepada
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
proses belajar bukan kepada hasil
menemukan
belajar. Berdasarkan penjelasan di
lambang-lambang
atas, pendekatan saintifik memiliki
menggambarkan suatu bahasa yang
delapan komponen, yaitu pertama
dipahami oleh seseorang sehingga
konstruktivisme,
observasi,
orang lain dapat membaca lambang-
ketiga bertanya, keempat pemecahan
lambang grafik tersebut kalau mereka
masalah, kelima masyarakat belajar,
memahami bahasa dan gambaran
yang keenam pemodelan, sedang yang
grafik itu.
kedua
sebenarnya.
penelitian
ini,
menerapkan
Dalam
peneliti
semua
akan
komponen
diperlukan
melukiskan
grafik
Dalam
ketujuh refleksi, serta yang kedelapan
penilaian
atau
yang
kegiatanmenulis,
adanya
kompleksitas
kegiatan untuk menyusun karangan
secara
baik
pendekatan saintifik tersebut dalam
keterampilan
aspek isi bahan ajar.
penuangan
yang
meliputi:
1)
gramatikal,
isi,
3)
2)
keterampilan
proses
stilistika, 4) keterampilan mekanis,
pembelajaran aktif yang dijadikan
dan 5) keterampilan memutuskan
kunci
(Heaton dalam Slamet, 2007: 142).
Menulis
untuk
adalah
meningkatkan
Berdasarkan uraian tersebut di
komunikasi (baik tertulis maupun
lisan) dan berpikir, menulis adalah
atas,
proses sosial dalam bentuk formal
menulis adalah serangkaian proses
maupun informal, dan menulis adalah
kegiatan
kegiatan
memerlukan
utama
(walaupun
tidak
dapat
didefinisikan
yang
bahwa
kompleks
tahapan-tahapan,
yang
dan
eksklusif) dalam kegiatan sosial. Hal
menuangkannya ke dalam bentuk
tersebut
tulisan
sejalan
dengan
pendapat
sehingga
pembaca
dapat
Suparno dan Yunus (2008: 1.3)
memahami isi dari gagasan yang
menulis dapat didefinisikan sebagai
disampaikan. Dengan kata lain bahwa
suatu kegiatan penyampaian pesan
menulis
merupakan
serangkaian
(komunikasi) dengan menggunakan
kegiatan
yang
melahirkan
bahasa tulis sebagai alat medianya.
pikiran dan perasaan melalui tulisan,
22)
Sementara
Tarigan
(2008:
menyatakan,
menulis
adalah
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
sehinga
akan
berbentuk
ceritera
untuk
77
disampaikan
kepada
biografi,
pembacaberbentuk narasi.
Narasi
yangberupa bentuk fiksi diantaranya
dengan
sederhana,
otobiografi,
pengalaman.Paragraf
atau
kisah
naratif
adalah
dikenal sebagai cerita. Narasi adalah
paragraf yang menceritakan suatu
salah satu jenis karangan yang sifatnya
peristiwa
bercerita,
baik
karangan atau paragraf naratif terdapat
pengalaman,
pengamatan,
berdasarkan
atau
kejadian.
Dalam
maupun
alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.
berdasarkan rekaan pengarang. Naratif
Paragraf naratif tidak memiliki kalimat
berasal dari kata to narrate, yang
utama.Naratif
berarti
bercerita.Cerita
percakapan atau tulisan yang bertujuan
rangkaian
peristiwa
adalah
atau
kejadian
merupakan
menyampaikan
atau
bentuk
menceritakan
secara kronologis, baik fakta maupun
rangkaian peristiwa atau penglaman
rekaan atau fiksi. Naratif bisa saja
manusia berdasarkan perkembangan
dimulai dari peristiwa di tengah atau
dari
paling
2003:29).
belakang
sehingga
waktu
kewaktu
Naratif
(Fatimah,
dibangun
oleh
memunculkan alur yang flashback.
sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan
Naratif bisa bergaya sudut pandang
menarik jika tidak ada konfiks. Selain
orang
alur cerita, konfiks
pertama
sehingga
terasa
dan susunan
subjektivitas pengarangnya, atau orang
kronlogis.
ketiga yang akanterasa sangat objektif.
Ciri-ciri naratif lebih lengkap lagi
(Kraf, 2009: 138).
diungkapkan oleh Fatimah (2003: 31)
Menurut
Fatimah
(2003:53)
sebagaiberikut: pertama berupa cerita
paragraf naratif adalah paragraf yang
tentang peristiwa atau pengalaman
menceritakan suatu peristiwa atau
penulis.Kejadian atau peristiwa yang
kejadian.
disampaikan berupa peristiwa yang
Dalam
karangan
atau
paragraf naratif terdapat alur cerita,
benar-benar
tokoh, setting, dan konflik. Paragraf
semata-mata imajinasi atau gabungan
naratif
kalimat
keduanya. Yang kedua berdasarkan
utama.Contoh-contoh naratif berupa
konfiks, karena tanpa konfiks bias
bentuk nonfiksi diantaranya novel,
karya narasi tidak menarik.Ketiga
cerpen,
memiliki nilai estetika, dan yang
78
tidak
dan
memiliki
drama.
Sedangkan
terjadi,
dapat
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
berupa
terakhir menekankan susunan secara
edang
kronologis.
menggunakankonflikdanurutancerita.
Menurut Liang Gie (2008: 322)
wacana narasi merupakan salah satu
kelima
Sedang
yang
terakhir
dapatmenggunakandialog.
jenis wacana yang berisi cerita. Hal
Tujuan dari karangan naratif
ini berarti bahwa menulis narasi
adalah untuk menggambarkan sesuatu.
adalah salah satu jenis karangan yang
Banyak siswa beranggapan bahwa
sifatnya bercerita, baik berdasarkan
karangan
pengalaman,
pembuatan
pengamatan,
maupun
narasi
seperti
makalah.
dalam
Sementara
berdasarkan rekaan pengarang.
informasi dalam karangan ini adalah
Ciri yang dikemukakan beberapa ahli
dasar untuk bentuk lain dari menulis.
memiliki persamaan, bahwa narasi
Contoh karangan narasi adalah sebuah
memiliki ciri berisi suatu cerita,
“buku catatan harian” yang tidak
menekankan susunan kronologis atau
hanya sebagai buku catatan biasa,
dari waktu ke waktu dan memiliki
tetapi
konfiks.Perbedaannya, Kuncoro lebih
tindakan mereka, plot dan beberapa
memilih
adegan yang terjadi selama kegiatan
ciri
yang
menonjolkan
juga
mencakup
karakter,
berlangsung.
pelaku.
Karangan narasi harus sesuai
alursehinggadapatmembuatpembacam
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
erasakanlangsung dari cerita yang
dibaca
tersebut.Sebelum
membuat
metode research and development
karangan narasi, ada beberapa halyang
(R&D)
perlu kita perhatikan yaitu: pertama,
Sugiyono
diceritakandarisudutpandangtertentu.
penelitian dan pengembangan adalah
Kedua
metode penelitian yang digunakan
membuatdanmendukungsuatusudutpa
untuk menghasilkan produk tertentu
ndang.
dan
Yang
yang
menguji
dikemukakan
oleh
(2010:407).Metode
keefektifan
produk
ketiga diisidengandetailyangtepat.
tersebut. Sesuai yang dinyatakan oleh
Keem-
Sukmadinata
pat menggunakankatakerjayangjelas.S
penelitian dan pengembangan suatu
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
(2010:164)
bahwa
79
adalah suatu proses atau langkah-
metode
langkah untuk mengembangkan suatu
eksperimental
produk baru atau penyempurnaan
167). Metode penelitian deskriptif
produk yang telah ada, yang dapat
digunakan
dipertanggungjawabkan. Borg & Gall
untuk
(Sukmadinata,2010:194)
kondisi yang ada, yakni
lebih
evaluative,
dan
metode
Sukmadinata
dalam
menghimpun
(2010:
penelitian
data
awal
tentang
mencakup,
mengarahkan bahwa penelitian dan
pertama kondisi produk-produk yang
pengembangan pada praktik penelitian
sudah ada atau bahan dasar embrio
pendidikan, yaitu suatu proses yang
untuk produk yang dikembangkan.
dipakai untuk mengembangkan dan
Kedua, hal yang berkaitan dengan
memvalidasi
pendidikan.
pengguna baik siswa, guru, Kepala
Metode penelitian ini merujuk pada
Sekolah maupun Sekolah itu sendiri.
model Borg & Gall dengan sedikit
Ketiga kondisi factor-faktor pendu-
penyesuaian sesuai konteks penelitian.
kung dan penghambat pengembangan.
Penelitian ini tujuan akhirnya adalah
Pengguna dari produk yang akan
mengembangkan suatu produk yang
dihasilkan, mencakup unsur manusia,
berupa
sarana-prasarana, biaya, pengelolaan,
produk
bahan
narasi.Rancangan
ajar
penelitian
menulis
yang
dan lingkungan.
penelitian dan
Metode evaluatif digunakan
pengembangan dengan produk berupa
untuk mengevaluasi proses uji coba
bahan
bahasa
pengembangan suatu produk. Produk
Indonesia, kompetensi dasar menulis
dikembangkan melalui serangkaian uji
karangan dengan berbagai topik dan
coba.
materi menulis narasi. Bahan ajar
diadakan
yang dikembangkan berupa bahan ajar
evaluasi proses. Berdasarkan temuan-
yang berorientasi pada pendekatan
temuan
saintifik dalam pembelajaran menulis
penyempurnaan-penyempurnaan.
digunakan adalah
ajar
pembelajaran
Setiap
kegiatan
evaluasi
hasil
uji
hasil
coba
uji
coba
maupun
diadakan
Metode eksperimen digunakan
narasi.
ini
untuk menguji keampuhan dari produk
menggunakan beberapa metode yang
yang dihasilkan. Walaupu dalam tahap
digunakan, yaitu metode deskriptif,
uji coba telah telah ada pengukuran,
Dalam
80
penelitian
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
tetapi
pengukuran
tersebut
masih
Toyareka
sebagai
kelompok
dalam rangka pengembangan produk,
eksperimen. Pembelajaran dilaksana-
belum
kelompok
kan pada hari Senin, tanggal 15 sampai
pembanding.Dalam eksperimen telah
19 Januari 2015 selama 70 menit atau
diadakan
pada
2 jam pelajaran. Proses pembelajaran
kelompok eksperimen juga pada kelas
dilaksanakan oleh guru kelas 5 pada
pembanding.Dalam eksperimen telah
pukul 10.00 s.d 11.10 WIB. Peneliti
diadakan
ada
kelompok
pengukuran
selain
pengukuran
eksperimen
kelompok
selain
pada
bersama guru kelas 5 yang lain
juga
pada
menjadi
atau
berlangsung
pembanding
observer.
di
Pembelajaran
kelas
dengan
kontrol.Pembanding hasil eksperimen
menggunakan bahan ajar yang telah
pada kedua kelompok tersebut dapat
dikembangkan. RPP dan kegiatannya
menunjukkan tingkat keampuhan dari
sama seperti yang dilaksanakan pada
produk yang dihasilkan.
uji luas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Proses Pembelajaran pada
Kelompok Kontrol
Pengembangan Bahan Ajar yang
Berorientasi pada Pendekatan
Saintifik dalam Proses
Pembelajaran Menulis Narasi Uji
Produk
Proses
Jetis
1 sekolah yang diteliti, yakni SD
Toyareka.
mendeskripsikan
dan
Peneliti
uji
produk, dilaksanakan di SD Negeri 2
Pada uji coba produk, terdapat
Negeri
pembelajaran
akan
menganalisis
sebagai
Pembelajaran
kelompok
dilaksanakan
kontrol.
untuk
membandingkan antara pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar yang
telah
dikembangkandengan
yang
menggunakan buku ajar yang telah
proses pembelajaran pada 1 sekolah.
ada. Pada hari Senin, tanggal 15
sampai 19 Januari 2015 selama 70
1.
Proses Pembelajaran Uji
Produk pada Kelompok
Eksperimen
Proses
pembelajaran
menit atau 2 jam pelajaran. Proses
pembelajaran dilaksanakan oleh guru
uji
produk, dilaksanakan di SD Negeri 2
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
kelas 5 pada pukul 10.00 s.d 11.10
WIB. Peneliti bersama guru kelas 5
81
yang
lain
menjadi
pengamat.
kegiatannya menggunakan RPP yang
Pembelajaran berlangsung di kelas
sudah ada, hanya menggunakan siklus
dengan menggunakan bahan ajar yang
yang sama dengan yang dilakukan
telah
pada kelompok eksperimen.
dikembangkan.
RPP
dan
Tabel 1
Uji-t Pre-test SD N 2 Jetis dan SD N 2 Toyareka
Hasil nilai Cr
0,3943
Nilai t-tabel
sign 0,05=2,021
sign 0,01=3,551
Tabel 2
Uji-t Posttest SD N 2 Jetis dan SD N 2 Toyareka
Hasil nilai Cr
11,7296
Nilai t tabel
sign 0,05=2,021
sign 0,01=3,551
Tabel 3
Uji-t Pretest dan Posttest SD N 2 Jetis
Hasil nilai Cr
1,6170
Nilai t tabel
sign 0,05=2,003
sign 0,01=3,242
Tabel 4
Uji-tPretest dan Posttest SD N 2 Toyareka
Hasil nilai Cr
9,6168
tabel t
sign 0,05=2,064
sign 0,01=3,745
Dari
hasil
penghitungan
tersebut ditarik kesimpulan bahwa
82
nilai t-hitung sama dengan 9,6168;
sedangkan
t-tabel
sama
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
dengan
1,6170 dan selisih 7,9998, oleh karena
meningkatkan prestasi pembelajaran
itu
besar
menulis narasi untuk siswa kelas V
sehingga
Sekolah Dasar maka bahan ajar yang
menunjukkan adanya hubungan yang
berorentasi pada pendekatan saintifik
signifikan. Hal tersebut membuktikan
inilah merupakan alternatif yang tepat.
nilai
t-hitunglebih
dibandingt-tabel
bahwa pengembangan bahan ajar yang
berorientasi pada pendekatan saintifik
pada kelompok eksperimen lebih baik
dalam
meningkatkan
kemampuan
menulis narasi daripada uji coba
kelompok
kontrol.Hal
bermakna
bahwa
ini
dapat
pengembangan
bahan ajar yang berorientasi pada
pendekatan saintifik efektif digunakan
pada pembelajaran menulis narasi
untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Simpulan
Berdasarkan
uraian
hasil
penelitian pengembangan bahan yang
berorientasi pada pendekatan saintifik
pada pembelajaran menulis narasi
untuk siswa kelas V Sekolah Dasar
adalah
layak
dan
efektif
untuk
digunakan.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian
dan
simpulan,
maka
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir
Menulis. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan
Pembelajaran Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Sitepu.2012. Penulisan Buku Teks
Pelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sukmadinata. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Suparno dan Mohamad Yunus. 2008.
Keterampilan Dasar Menulis.
Jakarta : Universitas Terbuka
Slamet, St.Y. 2007. Dasar-Dasar
Keterampilan
Berbahasa
Indonesia.
Surakarta:
Universitas Sebelas Maret
Press.
Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
disampaikan
rekomendasi berikut. Dalam rangka
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
83
84
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
Download