Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016 PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) BERBASIS PELESTARIAN JALAK BALI TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN DAN HASIL PETA KOGNITIF SISWA Ayu Manik Santika, Desak Nyoman Budiningsih, Cornelius Sri Murdo Yuwono Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRAK Kurangnya rasa peduli tentang fenomena yang ada dilingkungan sekitar dapat menyebabkan semakin terpuruknya sikap empatik siswa. Hal ini biasa berdampak pada lingkungan mereka yang akan terbengkalai dan rusak karena tidak dirawat dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis pelestarian Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation (FNPF) terhadap kepedulian lingkungan dan hasil peta kognitif siswa. Jenis penelitian PreExperimental Design dengan rancangan penelitian One-group Pretest-Posttest Design yang dilaksanakan di SMA N 1 Nusa Penida. Pengumpulan data menggunakan angket kepedulian lingkungan dengan 3 indikator dan rubrik hasil peta kognitif dengan 4 indikator penilaian. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon Match Pairs yang menunjukkan adanya perbedaan sangat nyata (p<0,01) dari penerapan pendekatan pembelajaran Jelajah Alam sekitar (JAS) berbasis pelestarian Jalak Bali terhadap kepedulian lingkungan siswa dan berbeda nyata (p<0,05) terhadap hasil peta kognitif siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berbasis pelestarian Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation berpengaruh positif terhadap hasil peta kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa Penida. Kata Kunci : Pendekatan JAS, Kepedulian Lingkungan, Peta Kognitif ABSTRACT The lack of a sense of caring about the phenomena exists in the environment around can cause further decline empathic attitude possessed by the students. This usually affects their environment which would break down because it is not treated properly. The purpose of this study was to analyze the effect of the approach of Natural Roaming Around (JAS) based on the preservation of the Bali Starling in captivity Friends of the National Parks Foundation (FNPF) to environmental concerns and the students cognitive map results. This type of research Pre-Experimental Design with the study design One-group pretest-posttest design were carried out in SMA N 1 Nusa Penida from April to May. Collecting data using a questionnaire with three indicators of environmental awareness and cognitive maps of the results section with four assessment indicators. Results analyzed by the Wilcoxon Match Pairs showed significant differences (p <0.01) on the application of learning approaches Natural Roaming Around (JAS) Jalak Bali-based conservation to environmental concerns and the students were significantly different (p <0.05 ) the results of students' cognitive maps. The conclusion of this research is application-based approach Roaming Neighborhood Nature conservation Bali Starling in captivity Friends of the National Parks Foundation has positive influence on students cognitive map results KIR SMAN 1 Nusa Penida. Keywords : JAS Approach, Environmental Concern, Cognitive Maps 55 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016 nyata sehingga lebih mudah dipahami PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu dan diingat oleh siswa. Implementasi usaha yang dilakukan dan bertujuan pendekatan untuk menumbuh kembangkan sumber Alam Sekitar (JAS) lebih menekankan daya manusia itu sendiri. Pendidikan pada kesenangan yang dirasakan oleh memiliki peranan sangat penting bagi peserta manusia karena dengan menempuh menyatakan jalur pendidikan mampu menciptakan mempengaruhi manusia yang diserap berdaya saing berilmu, tinggi, kreatif, Jelajah didik.Berbagai sumber suasana ilmu oleh hati yang dapat para peserta juga didik.Pendekatan pembelajaran yang bertanggung jawab. Pendidikan dapat inovatif mampu menimbulkan rasa dimaknai sebagai proses mengubah senang bagi peserta didik sehingga tingkah laku anak didik agar menjadi mereka manusia dewasa yang mampu hidup pelajaran mandiri pendekatan dan dan pembelajaran sebagai anggota lebih mudah yang mengerti diberikan. Dalam pembelajaran masyarakat dalam lingkungan alam Alam sekitar dimana individu itu berada menyenangkan dapat dilihat secara (Sagala, 2006). eksklusif dalam istilah Bioedutainment Pendekatan pembelajaran Sekitar Jelajah (JAS) karakter yang merupakan strategi pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) secara biologi komprehensif memadukan berbagai menyenangkan melibatkan unsur ilmu pendekatan antara lain eksplorasi dan atau sains, proses penemuan ilmu, evaluasi. Pendekatan keterampilan Jelajah Alam menekankan pembelajaran Sekitar pada (JAS) yang menghibur berkarya, dan kompetisi, tantangan dan sportivitas (Mulyani kegiatan dkk., 2008). pembelajaran yang dikaitkan dengan Sejalan dengan situasi dunia nyata, sehingga selain pendekatan dapat membuka wawasan berpikir (JAS), hal ini dapat dikaitkan dengan siswa yang beragam, pendekatan ini tindakan nyata yang dapat dilakukan memungkinkan dapat oleh peserta didik. Langkah nyata mempelajari berbagai konsep dengan yang dapat dilakukan adalah mampu cara mengaitkannya dengan dunia melestarikan siswa 56 Jelajah penerapan Alam lingkungan Sekitar mereka. Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016 Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat kepunahan burung Jalak Bali di alam. Bahasa (2003), pelestarian yaitu suatu Kepedulian bermula dari perasaan upaya untuk membuat sesuatu tetap yang mendorong munculnya perilaku selama-lamanya, tidak berubah, yang atau tindakan sebagai ungkapan atau dilakukan respon dari perasaan tersebut. secara terus menerus, terarah, dan terpadu. Salah satu dari Dari hasil observasi yang telah sekian banyak bentuk pelestarian yang dilakukan oleh peneliti pada bulan tengah adalah Februari 2016, di SMA N 1 Nusa konservasi satwa endemik Indonesia Penida secara keseluruhan peserta yang keberaannya saat ini sudah didik disana cerdas dibidang akademik berada diambang kepunahan. Satwa- maupun non akademik, namun rasa satwa sangat peduli terhadap lingkungan mereka beragam salah satu contohnya adalah perlu untuk ditingkatkan. Terutama burung tentang gencar endemik Jalak dilakukan Indonesia Bali (Leucopsar cara mengkombinasikan rothschildi), burung ini dikategorikan pendekatan sebagai satwa yang paling terancam permasalahan lingkungan yang ada di punah. Pengurangan daerah jelajah sekitar mereka yang nantinya akan dan mampu juga ditambah lagi dengan penangkapan burung jalak bali ini pembelajaran meningkatkan dengan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan. yang dilakukan secara illegal untuk Berdasarkan latar belakang diperjual belikan baik secara domestik masalah yang telah diuraikan, peneliti maupun internasional, ataupun untuk tertarik untuk melakukan penelitian dipelihara telah menurunkan populasi dengan liarnya di alam sampai batas kritis Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis terendah (Riany, 2013). Sehingga pelestarian burung Jalak Bali dalam dilakukannya suatu usaha konservasi penangkaran Friends of the National secara ex situ terhadap burung Jalak Parks Foundation (FNPF) terhadap Bali kepedulian lingkungan dan hasil peta dalam Friends of sebuah the Foundation penangkaran National (FNPF), Parks Penida untuk pembelajaran kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa yaitu Penida. pelepasliaran burung Jalak Bali di Nusa pendekatan mencegah 57 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 pelestarian METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah PreExperimental rancangan Design. penelitian Pretest-Posttest ISSN 2087-9016 Jalak bali dalam penangkaran Friends of the National Sedangkan Parks Foundation (FNPF), sedangkan One-Group variabel Design, di terikat dalam penelitian mana adalah Kepedulian Lingkungan dan sampel sebelum diberikan perlakuan, hasil Peta Kognitif siswa KIR SMA N terlebih dahulu diberikan pretest dan 1 Nusa Penida. setelah HASIL DAN PEMBAHASAN diberikan selanjutnya perlakuan, diberikan posttest Deskripsi Kepedulian Lingkungan (Sugiyono, 2014). Ditinjau dari skor rata-rata Penelitian pada yang diperoleh pada tahap pretest dan Ajaran tahap posttest juga terdapat perbedaan 2015/2016, pada bulan April sampai yaitu hasil skor rata-rata tiap indikator Mei 2016 di SMA N 1 Nusa Penida, kepedulian lingkungan pada tahap yang beralamat di Jalan Pendidikan, posttest Banjar Nyuh, Nusa Penida. Populasi rata-rata pretest. Hal ini dapat dilihat penelitian adalah seluruh anggota pada Gambar 1 sebagai berikut : Semester dilakukan Genap Tahun Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di 260 SMA N 1 Nusa Penida. Pengambilan sampel teknik penelitian 213,6 160 Sampling, 110 berjumlah 48 60 orang, terdiri dari laki-laki 5 orang dan 10 perempuan 43 orang, dikelompokkan dan 119 Rata-rata Pretest Indikator kepedulian lingkungan menjadi Gambar 1. Diagram Batang Perbandingan Skor Rata-rata Indikator Angket Kepedulian Lingkungan pada Tahap Pretest dan Tahap Posttest. dua, yaitu variabel bebas (independen variable) 214,8 seluruhnya menjadi sampel penelitian. Variabel penelitian 135,7 112,7 yaitu sampling jenuh dimana jumlah populasi siswa KIR 217,7 210 menggunakan Non-Probability lebih tinggi dari pada skor variabel terikat (dependen variable).Variabel bebas pada penelitian ini adalah pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis 58 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016 Berdasarkan Gambar 1 diatas Match dapat dilihat dari ketiga indikator tingkat angket kepedulian lingkungan semua (p=0,000<0,01). mengalami peningkatan dari tahap menunjukkan pretest ke tahap posttest. Pada tahap pendekatan posttest indikator yang mengalami berbasis pelestarian Jalak Bali dalam peningkatan tertinggi adalah indikator penangkaran Friends of the National melestarikan dengan skor rata-rata Parks Foundation (FNPF) berpengaruh sebesar 217,7, dengan peningkatan nyata terhadap kepedulian lingkungan skor dari tahap pretest ke tahap siswa. posttest sebesar 105. Sedangkan pada Deskripsi Hasil Peta Kognitif indikator yang mengalami Pairs, memperoleh signifikansi sebesar Hal bahwa Jelajah Berdasarkan hasil tersebut penerapan Alam Sekitar perbandingan peningkatan terendah adalah indikator skor hasil peta kognitif siswa, jumlah menjaga dengan skor rata-rata sebesar skor hasil peta kognitif mengalami 213,6, dengan peningkatan skor dari peningkatan dari tahap pretest ke tahap pretest ke tahap posttest sebesar posttest, dengan jumlah skor pada 77,9. tahap Hal ini diperkuatdengan posttest lebih tinggi menggunakan uji statistik Wilcoxon dibandingkan jumlah skor pada tahap Match Pairs yang menunjukkan ada pretest yaitu dari skor 34,5 menjadi perbedaan nyata antara tahap pretest 75,7. Perbandingan skor hasil peta dan tahap posttest yang memperoleh kognitif antara tahap pretest dan tahap nilai posttest signifikansi (p<0,01). berdasarkan nilai median Signifikansi tiap-tiap indikator angket dapat dilihat secara rinci pada Tabel 1 kepedulian lingkungan siswa antara sebagai berikut : tahap pretest dan tahap posttest disajikan. Analisis hasil angket hipotesis kepedulian terhadap siswa berdasarkan jumlah skor rata-rata tahap pretest dan posttest dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon 59 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016 Tabel 1. Perbandingan Skor Hasil Peta Kognitif antara Tahap Pretest ke Tahap Posttest berdasarkan Nilai Median Keterangan : Ide inti (Ii), Warna (Wr), Detail (Dt), Pesan (Ps), Jumlah Skor (∑), Kelompok (Klpk) Pretest (N=7) Posttest (N=7) Indikator Indikator Ii Wr Dt Ps ∑ Klpk A 1,0 1,0 2,6 1,0 5,6 A B C 1,0 1,0 1,0 1,0 2,6 1,0 1,0 1,0 5,6 4,0 B C D E 1,0 1,0 2,7 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 5,7 4,0 D E F G 1,0 1,0 2,7 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 5,7 4,0 F G ∑ 7,0 10,3 10,2 7,0 34,5 ∑ Klpk Setelah dilakukan Ii Wr Dt Ps ∑ 2,8 2,8 2,8 2,8 2,7 2,7 2,8 2,6 11,2 11,0 2,8 2,7 2,8 2,8 2,6 2,6 2,6 2,8 10,9 11,0 2,7 2,8 2,8 1,0 2,6 2,7 2,8 2,8 11,0 9,4 2,8 2,8 2,7 2,8 11,2 19,6 18,1 18,6 19,4 75,7 analisis tahap posttest didapatkan skor yang hipotesis terhadap hasil peta kognitif lebih tinggi dibandingkan skor rata- siswa berdasarkan nilai median antara rata pada tahap pretest. Begitu juga tahap pretest dan posttest dengan dilihat dari distribusi frekuensi dimana menggunakan uji statistik Wilcoxon pada Match Pairs, memperoleh tingkat kategori sangat setuju sebesar (0%), signifikansi sebesar (p=0,018<0,05). namun kategori sangat tidak setuju Hal tersebut menunjukkan bahwa sebesar penerapan pendekatan Jelajah Alam tahap posttest siswa dalam kategori Sekitar berbasis pelestarian Jalak Bali sangat setuju mengalami peningkatan dalam penangkaran Friends of the menjadi (50,0%), sedangkan kategori National Parks Foundation (FNPF) sangat tidak setuju sebesar (0%). berpengaruh Perbedaan terhadap hasil peta tahap pretest (41,6%), ini siswa berbeda disebabkan dalam dengan karena kognitif siswa. sebelum diberikan perlakuan pada Pembahasan tahap pretest siswa hanya dapat Berdasarkan hasil penelitian membayangkan, atau memperkirakan dan hasil analisis data terhadap angket tentang keberadaan Jalak Bali dalam kepedulian penangkaran Friends of the National lingkungan siswa, diperoleh jumlah skor rata-rata pada Parks 60 Foundation (FNPF) tanpa Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 ISSN 2087-9016 melihat keadaan yang sebenarnya kepedulian dan hasil peta kognitif dengan kata lain pada tahap ini hanya siswa dalam pelestarian Jalak Bali. terbatas pada persepsi awal siswa. Strategi ini didasarkan pada prinsip Sedangkan diberikan learning by doing dimana siswa dapat penerapan berinteraksi langsung dengan keadaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar, dilapangan sehingga seluruh indera siswa bisa mengeksplor apa yang ada yang dimilikinya akan difungsikan didalam diri mereka dan berinteraksi dengan baik. Hal tersebut sesuai secara langsung dengan lingkungan dengan disekitar Mulyani, setelah perlakuan dengan penangkaran Jalak Bali apa yang dkk., diungkapkan (2008), sehingga mereka bisa melihat fakta pendekatan dan fenomena yang ada dilapangan pengalaman-pengalaman baru yang yang dirasakan langsung oleh siswa. lebih menyenangkan sehingga dapat Berdasarkan JAS bahwa memberikan perbandingan membangkitkan siswa untuk bertindak nilai median peta kognitif pada tahap lebih peduli terhadap lingkungan, baik posttestmemperoleh skor yang lebih lingkungan tinggi yaitu 75,7, dibandingkan pada sekitar. tahap pretest memperoleh skor lebih PENUTUP rendah 34,5. Begitu pula dilihat dari Simpulan perbandingan skor yang diperoleh masing-masing kelompok sosial maupun alam Penerapan pendekatan Jelajah terjadi Alam Sekitar (JAS) peningkatan antara sebelum (pretest) pelestarian dan penangkaran Friends of the National sesudah perlakuan (posttest), Jalak berbasis Bali secara keseluruhan semua kelompok Foundation mengalami peningkatan, karena dalam sangat nyata (p=0,000<0,01) terhadap kegiatan jelajah alam sekitar ini siswa kepedulian dapat menemukan permasalahan baru berpengaruh yang berkaitan dengan pelestarian terhadap hasil peta kognitif siswa KIR burung Jalak Bali, dan memberi solusi SMA N 1 Nusa Penida. Hal ini berarti dari permasalahan-permasalahan yang penerapan pendekatan Jelajah Alam mereka temukan. Sehingga kegiatan Sekitar (JAS) berbasis pelestarian ini Jalak Bali dalam penangkaran Friends berpengaruh positif terhadap 63 (FNPF) dalam berpengaruh lingkungan nyata siswa dan (p=0,018<0,05) Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 of the National Parks Foundation (FNPF) berpengaruh Dwiningtyas, Y. A. (2012). PenerapanPendekatanJelaj ahAlamSekitar (Jas) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pengelolaan Lingkungan (Kelas VII A SMP Negeri 1 SempuBanyuwangiTahunAj aran 2011/2012). Skripsi.Universitas Jember. Diakses pada 17 Maret 2016.Diunduh dari http://dspace.unej.ac.id. Ginantara, K. Dalem, A.A.G.R. Sudirga, S.K. Wirayudha, I.G.N.B. (2009). JenisJenis Tumbuhan sebagai Sumber Pakan Jalak Bali (Leucopsarrothschildi) di Desa Ped Nusa Penida Klungkung Bali .Jurnal Bumi Lestari, 9(1), 97102. Diakses pada tanggal 24 Januari2016 . Hidayah, W. (2014). Pengaruh Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 1 Kretek Bantul. Skripsi.UIN Sunan Kalijaga.Yogyakarta. Mulyani, E.S. Aditya, M. Nugroho, E.K. Tuti, W. Sigit, S. Krispinus, K.P.dan Siti, H.B. (2008) Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes. Paper dipublikasikan pada Jurnal Pembelajaran Biologi Universitas Negeri Semarang. Diakses pada tanggal 25 Januari 2016 dari terhadap kepedulian lingkungan dan hasil peta kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa Penida. Saran Diharapkan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berbasis pelestarian burung Jalak Bali dapat dijadikan salah satu strategi pembelajaran yang perlu diperhitungkan oleh guru dalam mengembangkan berbagai kompetensi belajar siswa, tidak hanya terhadap kepedulian saja. Di samping itu, pelestarian tidak hanya ISSN 2087-9016 terhadap burung Jalak Bali saja tetapi semua flora dan fauna endemik Indonesia dapat diintegrasikan langsung dalam kegiatan belajar untuk membangun pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Azhar, K.(2015).Peningkatan Hasil Belajar Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Pada Materi Keanekaragaman Hayati Di Mts. Miftahul Huda Sarang Rembang Kelas VII Semester Genap. Skripsi. Semarang: Universitas Islam NegeriWalisongo. Diaksespada 17 Maret 2016.Diunduh dari http://eprints.walisongo.ac. id. 64 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 http://biologi.unnes.ac.id/ web_bio/files/DOKUMEN _JAS_1.pdf. Narwanti, S. (2011). Pendidikan Karakter Pengintegrasikan 18 Nilai Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran.Yogyakarta :Familia Prasetyo, K. (2006). Pengembangan Peta Kognitif pada Anakanak Sekolah (Dalam rangka Penanaman Konsep Geo-Spasial untuk Menjaga Keutuhan NKRI) [PDF document]. Prosiding Seminar Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan IGGIPSJUI Jakarta. Diakses pada 26 Maret 2016. Diunduh darihttp://geoedukasi.ump. ac.id/index.php/geoedukasi /article/download/87/71. Putra, I.K.A. Watinasih, N.L. danNuyana, I.L. (2014). Perilaku Harian BurungJalak Bali (Leucopsar rothschildi) Periode Breeding Pada Relung Yang Berbeda Di Bali Bird Park, Gianyar, Bali. Jurnal Biologi. 18(1), 1-4. Diaksespada 24 Januari 2016. Rahmawati, S. U. (2014). Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup. Skripsi.Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses pada 17 Maret 2016. Diunduh dari http://respository.upi.edu. Riany, C. F. A. (2013). Populasi Burung Jalak Bali ISSN 2087-9016 (Leucopsar rothschildi, Stresemann 1912) Hasil Pelepasliaran di Desa Ped dan Hutan Tembeling Pulau Nusa Penida, Bali. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2 (2). Surabaya: Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS). Rumate, F. A. (2005). Strategi Kognitif dalam Pembelajaran. Dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Pelatihan Singkat Penyusunan Kontrak Perkuliahan dan Bahan Ajar Bagi Staf Pengajar PTN KawasanTimur Indonesia. Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Hasanuddin (P3AIUNHAS). Sagala, S. (2006).Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta. Subali, B. (2010).Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi. Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Bandung. Tim Penyusun Kamus Pusat. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka Wikipedia. (2013). Kelompok Ilmiah Remaja. Diakses pada 26 Maret 2016. Diunduh dari https://id.wikipedia.org/wik i/Kelompok_ilmiah_remaja Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Social dan Pendidikan. Jakarta: Sinar Dunia Offsel. 65 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017 66 ISSN 2087-9016