pendekatan jelajah alam sekitar (jas) berbasis

advertisement
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
ISSN 2087-9016
PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) BERBASIS
PELESTARIAN JALAK BALI TERHADAP KEPEDULIAN
LINGKUNGAN DAN HASIL PETA KOGNITIF SISWA
Ayu Manik Santika, Desak Nyoman Budiningsih, Cornelius Sri Murdo Yuwono
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mahasaraswati Denpasar
ABSTRAK
Kurangnya rasa peduli tentang fenomena yang ada dilingkungan sekitar dapat menyebabkan
semakin terpuruknya sikap empatik siswa. Hal ini biasa berdampak pada lingkungan mereka
yang akan terbengkalai dan rusak karena tidak dirawat dengan baik. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis
pelestarian Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation (FNPF)
terhadap kepedulian lingkungan dan hasil peta kognitif siswa. Jenis penelitian PreExperimental Design dengan rancangan penelitian One-group Pretest-Posttest Design yang
dilaksanakan di SMA N 1 Nusa Penida. Pengumpulan data menggunakan angket kepedulian
lingkungan dengan 3 indikator dan rubrik hasil peta kognitif dengan 4 indikator penilaian.
Hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon Match Pairs yang
menunjukkan adanya perbedaan sangat nyata (p<0,01) dari penerapan pendekatan
pembelajaran Jelajah Alam sekitar (JAS) berbasis pelestarian Jalak Bali terhadap kepedulian
lingkungan siswa dan berbeda nyata (p<0,05) terhadap hasil peta kognitif siswa. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berbasis pelestarian
Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation berpengaruh positif
terhadap hasil peta kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa Penida.
Kata Kunci : Pendekatan JAS, Kepedulian Lingkungan, Peta Kognitif
ABSTRACT
The lack of a sense of caring about the phenomena exists in the environment around can
cause further decline empathic attitude possessed by the students. This usually affects their
environment which would break down because it is not treated properly. The purpose of this
study was to analyze the effect of the approach of Natural Roaming Around (JAS) based on
the preservation of the Bali Starling in captivity Friends of the National Parks Foundation
(FNPF) to environmental concerns and the students cognitive map results. This type of
research Pre-Experimental Design with the study design One-group pretest-posttest design
were carried out in SMA N 1 Nusa Penida from April to May. Collecting data using a
questionnaire with three indicators of environmental awareness and cognitive maps of the
results section with four assessment indicators. Results analyzed by the Wilcoxon Match
Pairs showed significant differences (p <0.01) on the application of learning approaches
Natural Roaming Around (JAS) Jalak Bali-based conservation to environmental concerns
and the students were significantly different (p <0.05 ) the results of students' cognitive
maps. The conclusion of this research is application-based approach Roaming
Neighborhood Nature conservation Bali Starling in captivity Friends of the National Parks
Foundation has positive influence on students cognitive map results KIR SMAN 1 Nusa
Penida.
Keywords : JAS Approach, Environmental Concern, Cognitive Maps
55
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
ISSN 2087-9016
nyata sehingga lebih mudah dipahami
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu
dan diingat oleh siswa. Implementasi
usaha yang dilakukan dan bertujuan
pendekatan
untuk menumbuh kembangkan sumber
Alam Sekitar (JAS) lebih menekankan
daya manusia itu sendiri. Pendidikan
pada kesenangan yang dirasakan oleh
memiliki peranan sangat penting bagi
peserta
manusia karena dengan menempuh
menyatakan
jalur pendidikan mampu menciptakan
mempengaruhi
manusia
yang
diserap
berdaya
saing
berilmu,
tinggi,
kreatif,
Jelajah
didik.Berbagai
sumber
suasana
ilmu
oleh
hati
yang
dapat
para
peserta
juga
didik.Pendekatan pembelajaran yang
bertanggung jawab. Pendidikan dapat
inovatif mampu menimbulkan rasa
dimaknai sebagai proses mengubah
senang bagi peserta didik sehingga
tingkah laku anak didik agar menjadi
mereka
manusia dewasa yang mampu hidup
pelajaran
mandiri
pendekatan
dan
dan
pembelajaran
sebagai
anggota
lebih
mudah
yang
mengerti
diberikan.
Dalam
pembelajaran
masyarakat dalam lingkungan alam
Alam
sekitar dimana individu itu berada
menyenangkan dapat dilihat secara
(Sagala, 2006).
eksklusif dalam istilah Bioedutainment
Pendekatan
pembelajaran
Sekitar
Jelajah
(JAS)
karakter
yang merupakan strategi pembelajaran
Jelajah Alam Sekitar (JAS) secara
biologi
komprehensif memadukan berbagai
menyenangkan melibatkan unsur ilmu
pendekatan antara lain eksplorasi dan
atau sains, proses penemuan ilmu,
evaluasi.
Pendekatan
keterampilan
Jelajah
Alam
menekankan
pembelajaran
Sekitar
pada
(JAS)
yang
menghibur
berkarya,
dan
kompetisi,
tantangan dan sportivitas (Mulyani
kegiatan
dkk., 2008).
pembelajaran yang dikaitkan dengan
Sejalan
dengan
situasi dunia nyata, sehingga selain
pendekatan
dapat membuka wawasan berpikir
(JAS), hal ini dapat dikaitkan dengan
siswa yang beragam, pendekatan ini
tindakan nyata yang dapat dilakukan
memungkinkan
dapat
oleh peserta didik. Langkah nyata
mempelajari berbagai konsep dengan
yang dapat dilakukan adalah mampu
cara mengaitkannya dengan dunia
melestarikan
siswa
56
Jelajah
penerapan
Alam
lingkungan
Sekitar
mereka.
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
ISSN 2087-9016
Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat
kepunahan burung Jalak Bali di alam.
Bahasa (2003), pelestarian yaitu suatu
Kepedulian bermula dari perasaan
upaya untuk membuat sesuatu tetap
yang mendorong munculnya perilaku
selama-lamanya, tidak berubah, yang
atau tindakan sebagai ungkapan atau
dilakukan
respon dari perasaan tersebut.
secara
terus
menerus,
terarah, dan terpadu. Salah satu dari
Dari hasil observasi yang telah
sekian banyak bentuk pelestarian yang
dilakukan oleh peneliti pada bulan
tengah
adalah
Februari 2016, di SMA N 1 Nusa
konservasi satwa endemik Indonesia
Penida secara keseluruhan peserta
yang keberaannya saat ini sudah
didik disana cerdas dibidang akademik
berada diambang kepunahan. Satwa-
maupun non akademik, namun rasa
satwa
sangat
peduli terhadap lingkungan mereka
beragam salah satu contohnya adalah
perlu untuk ditingkatkan. Terutama
burung
tentang
gencar
endemik
Jalak
dilakukan
Indonesia
Bali
(Leucopsar
cara
mengkombinasikan
rothschildi), burung ini dikategorikan
pendekatan
sebagai satwa yang paling terancam
permasalahan lingkungan yang ada di
punah. Pengurangan daerah jelajah
sekitar mereka yang nantinya akan
dan
mampu
juga
ditambah
lagi
dengan
penangkapan burung jalak bali ini
pembelajaran
meningkatkan
dengan
kepedulian
peserta didik terhadap lingkungan.
yang dilakukan secara illegal untuk
Berdasarkan
latar
belakang
diperjual belikan baik secara domestik
masalah yang telah diuraikan, peneliti
maupun internasional, ataupun untuk
tertarik untuk melakukan penelitian
dipelihara telah menurunkan populasi
dengan
liarnya di alam sampai batas kritis
Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis
terendah (Riany, 2013). Sehingga
pelestarian burung Jalak Bali dalam
dilakukannya suatu usaha konservasi
penangkaran Friends of the National
secara ex situ terhadap burung Jalak
Parks Foundation (FNPF) terhadap
Bali
kepedulian lingkungan dan hasil peta
dalam
Friends
of
sebuah
the
Foundation
penangkaran
National
(FNPF),
Parks
Penida
untuk
pembelajaran
kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa
yaitu
Penida.
pelepasliaran burung Jalak Bali di
Nusa
pendekatan
mencegah
57
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
pelestarian
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah PreExperimental
rancangan
Design.
penelitian
Pretest-Posttest
ISSN 2087-9016
Jalak
bali
dalam
penangkaran Friends of the National
Sedangkan
Parks Foundation (FNPF), sedangkan
One-Group
variabel
Design,
di
terikat
dalam
penelitian
mana
adalah Kepedulian Lingkungan dan
sampel sebelum diberikan perlakuan,
hasil Peta Kognitif siswa KIR SMA N
terlebih dahulu diberikan pretest dan
1 Nusa Penida.
setelah
HASIL DAN PEMBAHASAN
diberikan
selanjutnya
perlakuan,
diberikan
posttest
Deskripsi Kepedulian Lingkungan
(Sugiyono, 2014).
Ditinjau dari skor rata-rata
Penelitian
pada
yang diperoleh pada tahap pretest dan
Ajaran
tahap posttest juga terdapat perbedaan
2015/2016, pada bulan April sampai
yaitu hasil skor rata-rata tiap indikator
Mei 2016 di SMA N 1 Nusa Penida,
kepedulian lingkungan pada tahap
yang beralamat di Jalan Pendidikan,
posttest
Banjar Nyuh, Nusa Penida. Populasi
rata-rata pretest. Hal ini dapat dilihat
penelitian adalah seluruh anggota
pada Gambar 1 sebagai berikut :
Semester
dilakukan
Genap
Tahun
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di
260
SMA N 1 Nusa Penida. Pengambilan
sampel
teknik
penelitian
213,6
160
Sampling,
110
berjumlah 48
60
orang, terdiri dari laki-laki 5 orang dan
10
perempuan
43
orang,
dikelompokkan
dan
119
Rata-rata
Pretest
Indikator kepedulian lingkungan
menjadi
Gambar
1.
Diagram
Batang
Perbandingan Skor Rata-rata Indikator
Angket Kepedulian Lingkungan pada
Tahap Pretest dan Tahap Posttest.
dua, yaitu variabel bebas (independen
variable)
214,8
seluruhnya
menjadi sampel penelitian. Variabel
penelitian
135,7
112,7
yaitu sampling jenuh dimana jumlah
populasi siswa KIR
217,7
210
menggunakan
Non-Probability
lebih tinggi dari pada skor
variabel
terikat
(dependen variable).Variabel bebas
pada penelitian ini adalah pendekatan
Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis
58
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
ISSN 2087-9016
Berdasarkan Gambar 1 diatas
Match
dapat dilihat dari ketiga indikator
tingkat
angket kepedulian lingkungan semua
(p=0,000<0,01).
mengalami peningkatan dari tahap
menunjukkan
pretest ke tahap posttest. Pada tahap
pendekatan
posttest indikator yang mengalami
berbasis pelestarian Jalak Bali dalam
peningkatan tertinggi adalah indikator
penangkaran Friends of the National
melestarikan dengan skor rata-rata
Parks Foundation (FNPF) berpengaruh
sebesar 217,7, dengan peningkatan
nyata terhadap kepedulian lingkungan
skor dari tahap pretest ke tahap
siswa.
posttest sebesar 105. Sedangkan pada
Deskripsi Hasil Peta Kognitif
indikator
yang
mengalami
Pairs,
memperoleh
signifikansi
sebesar
Hal
bahwa
Jelajah
Berdasarkan
hasil
tersebut
penerapan
Alam
Sekitar
perbandingan
peningkatan terendah adalah indikator
skor hasil peta kognitif siswa, jumlah
menjaga dengan skor rata-rata sebesar
skor hasil peta kognitif mengalami
213,6, dengan peningkatan skor dari
peningkatan dari tahap pretest ke
tahap pretest ke tahap posttest sebesar
posttest, dengan jumlah skor pada
77,9.
tahap
Hal
ini
diperkuatdengan
posttest
lebih
tinggi
menggunakan uji statistik Wilcoxon
dibandingkan jumlah skor pada tahap
Match Pairs yang menunjukkan ada
pretest yaitu dari skor 34,5 menjadi
perbedaan nyata antara tahap pretest
75,7. Perbandingan skor hasil peta
dan tahap posttest yang memperoleh
kognitif antara tahap pretest dan tahap
nilai
posttest
signifikansi
(p<0,01).
berdasarkan
nilai
median
Signifikansi tiap-tiap indikator angket
dapat dilihat secara rinci pada Tabel 1
kepedulian lingkungan siswa antara
sebagai berikut :
tahap
pretest
dan
tahap
posttest
disajikan.
Analisis
hasil
angket
hipotesis
kepedulian
terhadap
siswa
berdasarkan jumlah skor rata-rata
tahap pretest dan posttest dengan
menggunakan uji statistik Wilcoxon
59
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
ISSN 2087-9016
Tabel 1. Perbandingan Skor Hasil Peta Kognitif antara Tahap Pretest ke Tahap
Posttest berdasarkan Nilai Median
Keterangan : Ide inti (Ii), Warna (Wr), Detail (Dt), Pesan (Ps), Jumlah Skor (∑),
Kelompok (Klpk)
Pretest (N=7)
Posttest (N=7)
Indikator
Indikator
Ii
Wr
Dt
Ps
∑
Klpk
A
1,0
1,0
2,6
1,0
5,6
A
B
C
1,0
1,0
1,0
1,0
2,6
1,0
1,0
1,0
5,6
4,0
B
C
D
E
1,0
1,0
2,7
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
5,7
4,0
D
E
F
G
1,0
1,0
2,7
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
5,7
4,0
F
G
∑
7,0
10,3
10,2
7,0
34,5
∑
Klpk
Setelah
dilakukan
Ii
Wr
Dt
Ps
∑
2,8
2,8
2,8
2,8
2,7
2,7
2,8
2,6
11,2
11,0
2,8
2,7
2,8
2,8
2,6
2,6
2,6
2,8
10,9
11,0
2,7
2,8
2,8
1,0
2,6
2,7
2,8
2,8
11,0
9,4
2,8
2,8
2,7
2,8
11,2
19,6
18,1
18,6
19,4
75,7
analisis
tahap posttest didapatkan skor yang
hipotesis terhadap hasil peta kognitif
lebih tinggi dibandingkan skor rata-
siswa berdasarkan nilai median antara
rata pada tahap pretest. Begitu juga
tahap pretest dan posttest dengan
dilihat dari distribusi frekuensi dimana
menggunakan uji statistik Wilcoxon
pada
Match Pairs, memperoleh tingkat
kategori sangat setuju sebesar (0%),
signifikansi sebesar (p=0,018<0,05).
namun kategori sangat tidak setuju
Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebesar
penerapan pendekatan Jelajah Alam
tahap posttest siswa dalam kategori
Sekitar berbasis pelestarian Jalak Bali
sangat setuju mengalami peningkatan
dalam penangkaran Friends of the
menjadi (50,0%), sedangkan kategori
National Parks Foundation (FNPF)
sangat tidak setuju sebesar (0%).
berpengaruh
Perbedaan
terhadap
hasil
peta
tahap
pretest
(41,6%),
ini
siswa
berbeda
disebabkan
dalam
dengan
karena
kognitif siswa.
sebelum diberikan perlakuan pada
Pembahasan
tahap
pretest
siswa
hanya
dapat
Berdasarkan hasil penelitian
membayangkan, atau memperkirakan
dan hasil analisis data terhadap angket
tentang keberadaan Jalak Bali dalam
kepedulian
penangkaran Friends of the National
lingkungan
siswa,
diperoleh jumlah skor rata-rata pada
Parks
60
Foundation
(FNPF)
tanpa
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
ISSN 2087-9016
melihat keadaan yang sebenarnya
kepedulian dan hasil peta kognitif
dengan kata lain pada tahap ini hanya
siswa dalam pelestarian Jalak Bali.
terbatas pada persepsi awal siswa.
Strategi ini didasarkan pada prinsip
Sedangkan
diberikan
learning by doing dimana siswa dapat
penerapan
berinteraksi langsung dengan keadaan
pendekatan Jelajah Alam Sekitar,
dilapangan sehingga seluruh indera
siswa bisa mengeksplor apa yang ada
yang dimilikinya akan difungsikan
didalam diri mereka dan berinteraksi
dengan baik. Hal tersebut sesuai
secara langsung dengan lingkungan
dengan
disekitar
Mulyani,
setelah
perlakuan
dengan
penangkaran
Jalak
Bali
apa
yang
dkk.,
diungkapkan
(2008),
sehingga mereka bisa melihat fakta
pendekatan
dan fenomena yang ada dilapangan
pengalaman-pengalaman baru yang
yang dirasakan langsung oleh siswa.
lebih menyenangkan sehingga dapat
Berdasarkan
JAS
bahwa
memberikan
perbandingan
membangkitkan siswa untuk bertindak
nilai median peta kognitif pada tahap
lebih peduli terhadap lingkungan, baik
posttestmemperoleh skor yang lebih
lingkungan
tinggi yaitu 75,7, dibandingkan pada
sekitar.
tahap pretest memperoleh skor lebih
PENUTUP
rendah 34,5. Begitu pula dilihat dari
Simpulan
perbandingan skor yang diperoleh
masing-masing
kelompok
sosial
maupun
alam
Penerapan pendekatan Jelajah
terjadi
Alam
Sekitar
(JAS)
peningkatan antara sebelum (pretest)
pelestarian
dan
penangkaran Friends of the National
sesudah
perlakuan
(posttest),
Jalak
berbasis
Bali
secara keseluruhan semua kelompok
Foundation
mengalami peningkatan, karena dalam
sangat nyata (p=0,000<0,01) terhadap
kegiatan jelajah alam sekitar ini siswa
kepedulian
dapat menemukan permasalahan baru
berpengaruh
yang berkaitan dengan pelestarian
terhadap hasil peta kognitif siswa KIR
burung Jalak Bali, dan memberi solusi
SMA N 1 Nusa Penida. Hal ini berarti
dari permasalahan-permasalahan yang
penerapan pendekatan Jelajah Alam
mereka temukan. Sehingga kegiatan
Sekitar (JAS) berbasis pelestarian
ini
Jalak Bali dalam penangkaran Friends
berpengaruh
positif
terhadap
63
(FNPF)
dalam
berpengaruh
lingkungan
nyata
siswa
dan
(p=0,018<0,05)
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
of the National Parks Foundation
(FNPF)
berpengaruh
Dwiningtyas,
Y.
A.
(2012).
PenerapanPendekatanJelaj
ahAlamSekitar (Jas) Untuk
Meningkatkan
Motivasi
Dan Hasil Belajar Siswa
Pada
Pokok
Bahasan
Pengelolaan Lingkungan
(Kelas VII A SMP Negeri 1
SempuBanyuwangiTahunAj
aran
2011/2012).
Skripsi.Universitas Jember.
Diakses pada 17 Maret
2016.Diunduh
dari
http://dspace.unej.ac.id.
Ginantara, K. Dalem, A.A.G.R.
Sudirga, S.K. Wirayudha,
I.G.N.B. (2009). JenisJenis Tumbuhan sebagai
Sumber Pakan Jalak Bali
(Leucopsarrothschildi) di
Desa Ped Nusa Penida
Klungkung Bali .Jurnal
Bumi Lestari, 9(1), 97102. Diakses pada tanggal
24 Januari2016 .
Hidayah, W. (2014). Pengaruh
Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar (JAS) terhadap
Keaktifan
dan
Hasil
Belajar Biologi Siswa
Kelas X Di SMA Negeri 1
Kretek Bantul. Skripsi.UIN
Sunan
Kalijaga.Yogyakarta.
Mulyani, E.S. Aditya, M. Nugroho,
E.K. Tuti, W. Sigit, S.
Krispinus, K.P.dan Siti,
H.B. (2008) Jelajah Alam
Sekitar (JAS) Pendekatan
Pembelajaran
Biologi.
Semarang: Jurusan Biologi
FMIPA Unnes. Paper
dipublikasikan pada Jurnal
Pembelajaran
Biologi
Universitas
Negeri
Semarang. Diakses pada
tanggal 25 Januari 2016
dari
terhadap
kepedulian lingkungan dan hasil peta
kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa
Penida.
Saran
Diharapkan pendekatan Jelajah
Alam Sekitar berbasis pelestarian
burung Jalak Bali dapat dijadikan
salah satu strategi pembelajaran yang
perlu diperhitungkan oleh guru dalam
mengembangkan berbagai kompetensi
belajar siswa, tidak hanya terhadap
kepedulian saja. Di samping itu,
pelestarian
tidak
hanya
ISSN 2087-9016
terhadap
burung Jalak Bali saja tetapi semua
flora dan fauna endemik Indonesia
dapat diintegrasikan langsung dalam
kegiatan belajar untuk membangun
pembelajaran yang bermakna dan
menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, K.(2015).Peningkatan Hasil
Belajar
Dengan
Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar
Pada
Materi
Keanekaragaman Hayati
Di Mts. Miftahul Huda
Sarang Rembang Kelas VII
Semester Genap. Skripsi.
Semarang:
Universitas
Islam
NegeriWalisongo.
Diaksespada 17 Maret
2016.Diunduh
dari
http://eprints.walisongo.ac.
id.
64
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
http://biologi.unnes.ac.id/
web_bio/files/DOKUMEN
_JAS_1.pdf.
Narwanti, S. (2011). Pendidikan
Karakter
Pengintegrasikan 18 Nilai
Pembentuk
Karakter
dalam
Mata
Pelajaran.Yogyakarta
:Familia
Prasetyo, K. (2006). Pengembangan
Peta Kognitif pada Anakanak Sekolah (Dalam
rangka Penanaman Konsep
Geo-Spasial
untuk
Menjaga Keutuhan NKRI)
[PDF
document].
Prosiding
Seminar
Nasional dan Pertemuan
Ilmiah Tahunan IGGIPSJUI Jakarta. Diakses pada
26 Maret 2016. Diunduh
darihttp://geoedukasi.ump.
ac.id/index.php/geoedukasi
/article/download/87/71.
Putra,
I.K.A.
Watinasih,
N.L.
danNuyana, I.L. (2014).
Perilaku
Harian
BurungJalak
Bali
(Leucopsar
rothschildi)
Periode Breeding Pada
Relung Yang Berbeda Di
Bali Bird Park, Gianyar,
Bali. Jurnal Biologi. 18(1),
1-4.
Diaksespada
24
Januari 2016.
Rahmawati,
S.
U.
(2014).
Meningkatkan
Karakter
Peduli Lingkungan Melalui
Sekolah
Berbudaya
Lingkungan
Hidup.
Skripsi.Universitas
Pendidikan
Indonesia.
Diakses pada 17 Maret
2016.
Diunduh
dari
http://respository.upi.edu.
Riany, C. F. A. (2013). Populasi
Burung
Jalak
Bali
ISSN 2087-9016
(Leucopsar
rothschildi,
Stresemann 1912) Hasil
Pelepasliaran di Desa Ped
dan Hutan Tembeling
Pulau Nusa Penida, Bali.
Jurnal Sains dan Seni
Pomits, 2 (2). Surabaya:
Institut
Teknologi
SepuluhNopember (ITS).
Rumate, F. A. (2005). Strategi
Kognitif
dalam
Pembelajaran.
Dipresentasikan
pada
Seminar dan Lokakarya
Pelatihan
Singkat
Penyusunan
Kontrak
Perkuliahan dan Bahan Ajar
Bagi Staf Pengajar PTN
KawasanTimur Indonesia.
Pusat Peningkatan dan
Pengembangan
Aktivitas
Instruksional
Universitas
Hasanuddin
(P3AIUNHAS).
Sagala, S. (2006).Konsep dan Makna
Pembelajaran.Bandung:
Alfabeta.
Subali,
B.
(2010).Metodologi
Penelitian
Pendidikan
Biologi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Alfabeta. Bandung.
Tim Penyusun Kamus Pusat. (2003).
Kamus
Besar Bahasa
Indonesia.
Jakarta:
BalaiPustaka
Wikipedia. (2013). Kelompok Ilmiah
Remaja. Diakses pada 26
Maret 2016. Diunduh dari
https://id.wikipedia.org/wik
i/Kelompok_ilmiah_remaja
Zuriah, N. (2006). Metodologi
Penelitian
Social
dan
Pendidikan. Jakarta: Sinar
Dunia Offsel.
65
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017
66
ISSN 2087-9016
Download