PRESENTASI HENIKA

advertisement
“Analisis Laporan Keuangan
Dengan Menggunakan Rasio
Keuangan
Untuk
Menilai
Kinerja PT. Avianca Muliatama”
Nama
NPM
Dosen Pembimbing
: Henika Wening Tia
: 23210238
: Eva Khadijah, SE., MM
Pendahuluan
Latar
Belakang
• Perusahaan, kreditor dan investor membutuhkan informasi yang tepat dan
akurat salah satunya dengan menggunakan laporan keuangan. Dengan
menggunakan laporan keuangan perusahaan dapat melihat kinerja keuangan
dan menganalisa perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Untuk
melihat kinerja dan menganalisis dari sudut pandang investor dapat
menggunakan rasio keuangan antara lain : Laba per lembar saham, Rasio
harga saham terhadap laba, Rasio pembayaran deviden dan Rasio imbal hasil
deviden, Imbal hasil atas total aktiva, Imbal hasil atas ekuitas pemegang
saham biasa, dan nilai buku per lembar saham.
Rumusan
• Bagaimana rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio
profitabilitas pada PT AVIANCA MULIATAMA pada tahun
2010-2012?
• Bagaimana kinerja PT AVIANCA MULIATAMA pada tahun
2010-2012?
Batasan
• PT Avianca Muliatama hanya laporan keuangan periode
tahun 2010 sampai dengan 2012
Tujuan
Masalah
• Untuk mengetahui bagaimana rasio likuiditas, leverage,
and profitabilitas pada PT AVIANCA MULIATAMA pada
tahun 2010-2012.
• Untuk mengetahui kinerja PT AVIANCA MULIATAMA
pada tahun 2010-2012.
Manfaat Penelitian
• Manfaat Akademis
• Manfaat Praktis
Metode Penelitian
• Studi Pustaka
• Studi Lapangan
Alat Analisis
Laba per
Lembar
Saham
Rasio Harga
Saham
Terhadap
Laba
Rasio
Pembayaran
Deviden
Rasio Imbal
Hasil Deviden
Imbal Hasil
Atas total
Aktiva
Imbal Hasil
Atas Ekuitas
Pemegang
Saham Biasa
Nilai Buku per
Lembar
Saham
Pembahasan
Laba per lembar saham (earning per share –
EPS)
Analisis : Dari 10.000 lembar saham dengan nilai nominal
Rp 100.000 per lembar, pada tahun 2010 diperoleh laba
sebesar Rp 15.073,174 per lembar saham, pada tahun 2011
dari 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100.000
per lembar diperoleh laba sebesar Rp 82.517,546 per lembar
saham, dan pada tahun 2012 dari 10.000 lembar saham
dengan nilai nominal Rp 100.000 per lembar diperoleh laba
sebesar Rp 64.331,516 per lembar.
Rasio Harga Saham terhadap Laba (priceearnings ratio – PER)
Analisis : Pada tahun 2010 saham terjual dengan harga
6,6 kali dari laba per saham saat ini. Pada tahun 2011
saham terjual dengan harga 1,2 kali dari laba per
saham saat ini. Dan pada tahun 2012 saham terjual
dengan harga 1,5 kali dari laba per saham.
Rasio Pembayaran Deviden (devidend
payout ratio)
Analisis : Pada tahun 2010, 2011, dan 2012
tidak ada pembayaran deviden.
Rasio Imbal Hasil Deviden (devidend yield
ratio)
Analisis : Pada tahun 2010, 2011, dan 2012
tidak ada imbal hasil deviden.
Imbal Hasil atas Total Aktiva
(return on total assets)
Analisis : Pada tahun 2011 diperoleh imbal hasil
sebesar 16,21% dari rata-rata aktiva yang digunakan
selama tahun lalu dan pada tahun 2012 diperoleh
imbal hasil sebesar 9,76% dari rata-rata aktiva yang
digunakan selama tahun lalu.
Imbal Hasil Ekuitas Pemegang Saham
Biasa (return in common stockholder’s
equity)
Analisis : Imbal hasil atas ekuitas pemegang saham biasa
pada tahun 2011 sebesar 16,54% diatas dengan imbal hasil
atas total aktiva yang dihitung pada bagian sebelumnya
sebesar 16,21% dan pada tahun 2012 sebesar 9,990%
diatas dengan imbal hasil atas total aktiva yang dihitung
pada bagian sebelumnya sebesar 9,76%.
Nilai Buku per Lembar saham (book value per share)
Analisis : Pada tahun 2010 terlihat nilai buku per lembar saham sebesar Rp494.921 per lembar lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai pasar saham sebesar Rp 100.000 per lembar, pada tahun 2011
terlihat nilai buku per lembar saham sebesar Rp 267.397 per lembar lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai pasar saham sebesar Rp 100.000 per lembar dan pada tahun 2012 terlihat nilai buku per lembar
saham Rp 295.274 per lembar lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pasar saham sebesar Rp
100.000 per lembar.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya kinerja PT. Avianca Muliatama
ditinjau dari sudut pandang investor diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Dilihat dari rasio Laba per lembar saham mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan selanjutnya
mengalami penurunan pada tahun 2012, tetapi masih menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Dilihat
dari rasio harga saham terhadap laba pada tahun 2010-2012 kurang efektif karena pada tahun 2010-2011 terjadi
penurunan dan pada tahun 2011-2012 PER relatif rendah. Hal itu menyebabkan investor berfikir bahwa prospek
pertumbuhan laba perusahaan yang akan datang tidak bagus. Pada rasio pembayaran dan imbal hasil deviden
tidak ada laporan pembagian deviden. Pada rasio imbal hasil atas total aktiva ini dapat dikatakan baik atau efektif
karena pada tahun 2010-2012 rasio yang diperoleh lebih besar daripada bunga deposito. Hal ini menunjukkan
bahwa investor lebih memilih menanamkan saham diperusahaan. Dilihat pada rasio imbal hasil atas pemegang
saham biasa pada tahun 2010-2012 perusahaan dapat dikatakan efektif karena hasil rasio ini lebih besar dari rasio
imbal hasil atas total aktiva. Dan dilihat dari rasio nilai buku per lembar saham pada tahun 2010-2011 mengalami
penurunan karena pada tahun 2011 terjadi penambahan jumlah lembar saham dan pada tahun 2012 mengalami
kenaikan karena terjadi penambaan ekuitas pemegang saham tetapi masih menunjukkan adanya peningkatan
yang signifikan.
Saran
1.
Perusahaan sebaiknya lebih bijak dalam penggunaan modal saham untuk
kegiatan operasional perusahaannya.
2.
Perusahaan sebaiknya memaksimalkan aktiva agar tidak ada aktiva yang
menganggur atau tidak terpakai secara maksimal.
Download