Manajemen Investasi ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM UNIVERSITAS GUNADARMA Organisasi dan Fungsi Manajemen Investasi Manajemen Investasi selaku manajemen profesional berfungsi membantu para investor untuk mencapai tujuan target investasi mereka dengan memberikan jasa pelayanan mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti. Lingkup jasa manajemen investasi : Melakukan analisa keuangan Pemilihan aset dan pemilihan saham Implementasi perencanaan Melakukan pemantauan terhadap investasi Organisasi dan Fungsi Manajemen Investasi Dengan mempekerjakan Manajer Investasi, kegiatan usaha dari Manajemen investasi terdiri dari : Melakukan penelitian Menjalankan fungsi pesanan dan perdagangaan (dealing) Penyelesaian transaksi Pemasaran Melakukan audit internal Mempersiapkan laporan bagi nasabah Organisasi dan Fungsi Manajemen Investasi Pengelolaan industri manajemen investasi melibatkan banyak pihak yaitu : Karyawan pemasaran; membawa nasabah datang pada industri ini. Staff kepatuhan; untuk memastikan dipenuhinya semua peraturan yang berlaku oleh perusahaan Auditor Internal; untuk melakukan audit internal serta melaksanakan fungsi pengawasan internal Bagian keuangan; bertugas membukukan transaksi keuangan Ahli komputer dan karyawan pendukung lainnya; untuk mencatat setiap transaksi serta evaluasi keuangan dari ribuan nasabah. Hubungan Manajer Investasi dengan Klien Perusahaan manajemen investasi seringkali bertindak sebagai agen atau perantara dari para pemilik saham dan perusahaan. Telah menjadi suatu kepercayaan umum bahwa manajemen investasi selaku agen harus memiliki kemampuan untuk secara aktif memantau kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh nasabahnya. Fokus bisnis pada industri manajemen investasi adalah manajer yang bertugas untuk menginvestasikan dan mendivestasikan investasi nasabahnya. Hubungan Manajer Investasi dengan Klien Penasehat investasi dari suatu perusahaan manajemen investasi yang tersertifikasi harus mengelola investasi nasabahnya sesuai dengan kebutuhan serta profil risiko masing-masing nasabah, dimana penasehat keuangan akan merekomendasikan bentuk investasi yang tepat bagi nasabahnya tersebut. Menentukan Kebijakan Investasi Proses Investasi Menentukan Kebijakan Investasi Langkah kedua dalam proses manajemen investasi adalah membuat pedoman kebijakan untuk memenuhi sasaran invetasi. Penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva/aset.Yaitu investor harus memutuskan bagaimana dana institutsi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva utama umumnya meliputi saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas luar negeri. Menentukan Kebijakan Investasi Beberapa kendala yang ditemui dalam menentukan kebijakan investasi : Kendala dari klien; pembatasan dana yang diinvestasikan pada kelompok aktiva tertentu atau ingin mempertahankan tingkat diversifikasi dan keamanan tertentu. Peraturan; peraturan pembatasan terhadap kelompok aktiva yang dapat diinvestasikan oleh institusi keuangan. Implikasi dari laporan pajak & keuangan Persyaratan pembuatan laporan keuangan turut mempegaruhi cara yang dipilih investor institusi dalam menetapkan kebijakan investasi. Menentukan Kebijakan Investasi Beberapa point penting yang perlu diketahui dalam menentukan kebiajakan invetasi Alokasi aset Berbagai golongan aset adalah obligasi, properti, derivatif dan komoditi, dimana manajer investasi dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini. Berbagai golongan aset ini memiliki dinamika pasar yang berbeda-beda dan saling mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga penempatan dana investasi pada berbagai aset tersebut dapat membawa pengaruh signifikan pada performa investasi. Menentukan Kebijakan Investasi Investasi jangka panjang Sangatlah penting untuk memperhatikan bukti kinerja imbal hasil jangka panjang terhadap aset investasi yang berbedabeda dan melakukan investasi pada jangka waktu tersebut guna mendapatkan hasil investasi terbaik. Misalnya pada suatu jangka waktu yang panjang ( misalnya diatas 10 tahun ) pada beberapa negara , saham menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi, dan obligasi menghasilkan imbal hasil yang lebihy besar dibandingkan memegang tunai. Menurut teori keuangan hal ini disebabkan oleh risiko yang lebih besar pada saham ( lebih bergejolak ) daripada obligasi yang lebih berisiko dibanding tunai. Menentukan Kebijakan Investasi Diversifikasi Manajer pengelola dana dengan memperhatikan latar belakang alokasi aset, akan mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi aset sesuai profil risiko nasabahnya dan membuat daftar perencanaan penempatan investasi yang sesuai. Daftar tersebut akan menunjukkan persentase penempatan dana pada masing-masing saham atau obligasi. Teori diversifikasi portofolio ini diperkenalkan oleh Harry Max Markowitz dan efektivitas dari diversifikasi ini membutuhkan manajemen korelasi antara imbal hasil dan tingkat pengembalian modal, isu internal terhadap portofolio bersangkutan, korelasi silang antara tingkat pengembalian. Terimakasih