http://sumut.kemenag.go.id/ 02/01/2015 Natal – Setelah Genap Waktunya Oleh: Josapat Marbun, M.PdK Galatia 4:4 berbunyi :“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada Hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (LAI)---dengan demikian kita termasuk menjadi bagian dari keluarga Allah yang indah, berharga dan menyembah-Nya.. “Setelah Genap Waktunya” Kata - kata tersebut mempunyai arti, persiapan yang sudah rampung. Tujuan kasih karunia Allah berjalan sepanjang tahun, abad, dan selama beribu-ribu tahun. Persiapan menyeluruh yang dikerjakan Tuhan Allah untuk kedatangan Anak-Nya ke bumi. Kita hidup di dalam waktu. Tetapi bagi Allah tidak ada yang namanya waktu. Allah merencanakan seluruh rencana sejarah umat manusia, Dia adalah Alpha dan Omega, dan semuanya itu ada oleh pertimbangan-Nya. Dia sudah merencanakannya sejak semula. Bagi Allah tidak ada yang namanya waktu. Saya membayangkan waktu selama beribu-ribu tahun dimana Allah menciptakan dunia yang sangat menakjubkan di sekitar kita ini, dengan pekerjaan tangan-Nya yang kreatif. “Tetapi setelah genap waktunya”---chronos. Kita menggunakan kata tersebut dengan banyak kombinasi dalam bahasa Inggris—chronology atau chronicles. Allah telah mengatur waktu untuk segala sesuatunya, sebagaimana yang ditulis di dalam kitab Pengkhotbah, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya” (NKJV). Ada waktu untuk lahir---anda tidak berkuasa apa-apa atas hal ini. Ada waktu untuk meninggal, di dalam maksud dan kasih karunia Allah. Ada waktu dimana Allah akan membangkitkan kita dari kematian. Ada waktu kita berhadap-hadapan dengan-Nya di sorga, dan Tuhan akan memberikan kita penghargaan atas hasil kerja kita---suatu waktu, suatu waktu yang telah direncanakan, setelah genap waktunya. Oleh sebab itu, ada waktu Tuhan harus dilahirkan dan seluruh sejarah serta zaman berpusat kepada kejadian tersebut. Ada waktu yang sudah direncanakan bagi Dia untuk disalibkan, dibangkitkan dari kematian. Ada waktu, yang sudah direncanakan bagi Dia untuk naik ke sorga dan waktu yang sudah direncanakan dimana Tuhan akan datang kembali. http://sumut.kemenag.go.id/ 02/01/2015 Hal ini juga dapat berarti bahwa selalu saja ada tujuan akhir Allah dari penderitaan yang dialami oleh umat manusia selalu. Mungkin saya tidak mengetahuinya, melihatnya atau mengalaminya, tetapi pasti ada penggenapan---ada suatu maksud akan kasih karunia melalui penderitaan yang dialami oleh umat manusia. Yang dipersiapkan dalam penggenapan Allah, yaitu tujuan-tujuan Allah dalam sejarah umat manusia, tidak hanya dalam bidang agama dan kebudayaan saja. Ada juga persiapan di bidang politik untuk mempersiapkan kedatangan bayi Kristus ke dunia. Kerajaan Roma menggabung seluruh bangsa di dunia menjadi satu seperti jalan-jalan Roma. Alexander Yang Agung, ketika dia mulai menaklukkan dunia yang sudah maju, membawa serta gurunya, Aristoteles. Dan Alexander yang Agung membuat seluruh dunia ini berbahasa Yunani. Badan-badan Yunani, filosofi Yunani, arsitektur Yunani, dan kebudayaan Yunani serta berbahasa Yunani---dari satu satu kerajaan ke kerajaan lainnya, seluruh dunia yang berada ini berbahasa Yunani. Mereka berbicara bahasa Yunani. Ketika Alexander meninggal pada usia tiga puluh tiga tahun---dia seumur dengan Tuhan kita. Ketika Alexander yang Agung meninggal, kerajaannya dibagi oleh keempat jenderalnya menjadi empat bagian, dan mereka menjalankan Helenisasi Yunani terhadap dunia yang sudah maju tersebut. Dari satu wilayah ke wilayah lainnya menjadi Yunani. Oleh sebab itu, ketika pengkhotbah Kristen menyatakan pekerjaan Allah yang menakjubkan di dalam Jesus Kristus, mereka menyampaikannya dengan sebuah bahasa yang universal. Dari satu satu wilayah ke daerah wilayah lainnya, mereka menyampaikan khotbah dalam bahasa Yunani dan seluruh dunia dapat mengerti. Ketika Paulus menulis suratnya ke kota besar Roma, yang dia beri judul Kitab Roma, dia menulisnya dalam bahasa Yunani. Dan ketika Rasul Yohanes menulis surat-suratnya kepada tujuh jemaat di Asia, dia menulis suratsurat tersebut dalam bahasa Yunani. Dari satu wilayah ke wilayah lainnya dari kerjaan itu, berbahasa Yunani. Dan para pengkhotbah pertama Kristen itu, para pemenang jiwa-jiwa, para pemberita dari kasih karunia Allah yang menakjubkan, ketika mereka berdiri di mana saja di dunia yang sudah maju itu, mereka dapat mengerti dan dapat mendengar. Bahasa Yunani. Tanpa disadari Alexander yang Agung atau angan-angan para penerusnya dalam membangun kerajaan Yunani, mereka sebenarnya sedang mempersiapkan jalan, penggenapan, untuk kasih karunia Allah akan kedatangan Yesus Kristus. Dan hari itupun tiba, penggenapan Allah, ketika persiapan yang yang lengkap sudah selesai. “Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang http://sumut.kemenag.go.id/ 02/01/2015 perempuan”, sehingga Dia dapat menebus kita untuk diangkat menjadi keluarga Allah. Ya Tuhan, Tuhan, betapa Kitab Suci yang indah, betapa pujian dan sukacita dan ucapan syukur yang menakjubkan---saat Natal, saat inkarnasi, saat kelahiran, saatnya Yesus, datang ke dunia untuk menebus kita bagi Allah. Siapa yang tidak senang menyambut Natal ? Siapa yang tidak akan turut serta di dalam penyembahan bersama orang Majus dan bersujud di kaki-Nya, dan siapa yang hatinya tidak terangkat untuk memuji Allah atas kasih karunia yang sangat luar biasa itu ? Kejadian ini tidak pernah terbayangkan, karena begitu menakjubkan !