9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People

advertisement
Yayasan Aliansi Remaja Independen (ARI)
Website: http://aliansiremajaindependen.org
9 Kebutuhan dan
Rekomendasi
Utama Orang
Muda (Young
People)
Indonesia
terkait ICPD PoA
Yayasan Aliansi Remaja Independen
(ARI), sebuah lembaga non-profit yang
dibentuk dan dijalankan oleh orang muda
di berbagai wilayah di Indonesia telah
berhasil memetakan kebutuhan orang
muda yang telah disarikan dari berbagai
pertemuan, konsultasi, dan konferensi
nasional dan internasional terkait isu
pembangunan
dan
kependudukan,
khususnya terkait orang muda1, berikut ini
merupakan daftar rekomendasi dengan
melihat situasi dan urgensi kebutuhan
orang muda terkait isu-isu orang muda
yang relevan dengan Rencana Aksi (PoA)
International Conference on Population
and Development.
1
Masukkan ini berdasarkan input dan analisis 15
advokat muda yang terlibat menghadiri dan
mengawal hasil/rekomendasi dari konferensi:
Commission on Population and Development ke45 bertema Adolescent and Youth (2012), Global
Youth Forum (2012), UNFPA Global Survey and
National Youth Consultation (2012), High-Level
Panel on Eminent Persons (HLPEP), The 6th AsiaPacific Population Conference (2013), The 7th
Asia-Pacific Conference on Reproductive and
Sexual Health and Rights (APCRSHR), ASEAN Youth
Forum (2014), serta pertemuan nasional Youth
Forum (2013) yang dilaksanakan oleh Aliansi Satu
Visi, Indonesia.
1. PENDIDIKAN KESEHATAN
SEKSUAL DAN REPRODUKSI
YANG KOMPREHENSIF
1.1 Orang muda (baik yang berada
didalam maupun diluar sekolah)
memiliki kebutuhan atas pendidikan
kesehatan seksual dan reproduksi
yang komprehensif dan tepat
berdasarkan jenjang usia, dengan
mengacu pada indikator
pembelajaran terkait anatomi dan
fisiologi seksual dan reproduksi,
penyakit atau infeksi terkait
kesehatan seksual dan reproduksi,
gender, relasi dengan pasangan,
perencanaan pernikahan/keluarga
berencana, kontrasepsi, serta
keterampilan sosial untuk mendukung
mereka memiliki keputusan yang
aman dan sehat terkait kehidupan
seksual dan reproduksinya.
1.2 Merekomendasikan Pemerintah
untuk bekerjasama dengan antar
instansi pemerintah yang memiliki
mandat/tupoksi tekait pembangunan
orang muda, kelompok masyarakat
sipil (LSM),
organisasi/kelompok/komunitas
orang muda dengan karakteristik
yang beragam, mitra pembangunan,
serta akademisi dalam menyusun
program dan kurikulum terkait
pemberian pendidikan kesehatan
seksual dan reproduksi yang
komprehensif kepada orang muda di
sekolah maupun diluar sekolah.
1.3 Merekomendasikan pemerintah
untuk menciptakan lingkungan dan
kebijakan yang mendukung orang
muda untuk mendapatkan pendidikan
Yayasan Aliansi Remaja Independen (ARI)
Website: http://aliansiremajaindependen.org
kesehatan seksual dan reproduksi
yang komprehensif, dengan
menghilangkan hambatan-hambatan
(khususnya hambatan legal dan
sosial) baik di level nasional maupun
daerah serta mengalokasikan sumber
dana yang memadai untuk program
terkait pendidikan kesehatan seksual
dan reproduksi untuk orang muda.
2. LAYANAN KESEHATAN
YANG RAMAH REMAJA
2.1 Orang muda membutuhkan akses
yang setara terhadap layanan
kesehatan baik layanan kesehatan
publik maupun swasta yang aman,
dapat diakses dengan mudah,
terjangkau secara biaya, tidak
mendiskriminasi orang muda
(bagaimanapun latar belakang atau
identitasnya), serta dapat menjaga
kerahasiaan orang muda yang
mengakses layanan tersebut.
2.2 Layanan kesehatan yang diberikan
kepada orang muda harus sesuai
dengan prosedur pelayanan yang
ramah remaja (khususnya terkait
waktu operasional layanan, fasilitas
hingga biaya), dengan melibatkan
orang muda secara bermakna dalam
proses penyusunan, pengembangan,
serta evaluasi prosedur layanan
kesehatan.
2.3 Merekomendasikan pemerintah
untuk mendorong akses orang muda
terhadap layanan kesehatan (demand
creation) dengan mengintegrasikan
secara efektif pemberian pendidikan
kesehatan seksual dan reproduksi
yang komprehensif di sekolah dengan
layanan kesehatan.
2.4 Merekomendasikan pemerintah
untuk memastikan penjangkauan
program Pemerintah terkait
pelayanan kesehatan kepada orang
muda tidak fokus pada kuantitas
fasilitas/jangkauan, namun juga
memperhatikan kualitas dari
pelayanan kesehatan yang diberikan.
2.5 Orang muda membutuhkan akses
terhadap komoditas kesehatan
seksual dan reproduksi yang modern,
dapat diakses dengan mudah, serta
terjangkau.
2.6 Merekomendasikan pemerintah
untuk menciptakan lingkungan dan
kebijakan yang mendukung orang
muda untuk mendapatkan layanan
kesehatan ramah remaja yang
berkualitas dengan menghilangkan
hambatan-hambatan (khususnya
hambatan legal dan sosial) baik di
level nasional maupun daerah serta
mengalokasikan sumber dana untuk
program terkait pemberian layanan
kesehatan untuk orang muda.
3. MENYOSIALISASIKAN SECARA
MASIF BAHAYA TERKAIT
PRAKTIK TRADISIONAL YANG
MENGANCAM KESEHATAN
SEKSUAL DAN REPRODUKSI
ORANG MUDA, KHUSUSNYA
PEREMPUAN MUDA
3.1 Merekomendasikan pemerintah
untuk melakukan promosi secara
masif kepada publik terhadap bahaya
praktik-praktik tradisional yang
mengancam kesehatan seksual dan
Yayasan Aliansi Remaja Independen (ARI)
Website: http://aliansiremajaindependen.org
reproduksi orang muda, khususnya
praktik sunat perempuan.
3.2 Merekomendasikan pemerintah
untuk melakukan pendekatan dengan
tokoh agama dan tokoh masyarakat
dalam upaya menyosialisasikan
bahaya Sunat Perempuan kepada
publik, sesuai dengan yang tertera
dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Pencabutan Permenkes No.
1636/Menkes/PER/XI/2010 tentang
Sunat Perempuan.
3.3 Merekomendasikan pemerintah
untuk bekerjasama dengan antar
instansi pemerintah yang memiliki
mandat/tupoksi tekait promosi
kesehatan, kelompok masyarakat sipil
(LSM),
organisasi/kelompok/komunitas
orang muda dengan karakteristik
yang beragam, mitra pembangunan,
serta akademisi dalam upaya
menyosialisasikan bahaya Sunat
Perempuan kepada publik.
4. MEREVISI USIA LEGAL
MINIMUM MENIKAH BAGI
PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
4.1 Merekomendasikan pemerintah
untuk menaikkan usia minimum
menikah menjadi usia 20 tahun baik
bagi perempuan dan laki-laki, dengan
pertimbangan status dan kondisi
kesiapan organ seksual dan
reproduksi, psikologis, kemapanan
ekonomi, serta hak atas pendidikan
baik bagi perempuan dan laki-laki.
5. PENDIDIKAN YANG
BERKUALITAS SEBAGAI HAK
ORANG MUDA
1.1 Merekomendasikan pemerintah untuk
melakukan pemerataan akses
terhadap pendidikan, khususnya
pendidikan formal (jenjang
pendidikan dasar hingga menengah
atas) baik di wilayah perkotaan,
perdesaan, hingga pedalaman.
1.2 Merekomendasikan pemerintah untuk
menghilangkan hambatan legal dan
sosial yang menghambat perempuan
muda untuk tetap berada di sekolah
serta membuat kebijakan dan/atau
program pendidikan yang
memastikan perempuan muda tetap
mendapatkan hak atas pendidikan
yang setara dan berkualitas.
1.3 Merekomendasikan pemerintah untuk
menciptakan dan
mengimplementasikan sistem
pendidikan yang inklusif dan nondiskriminatif bagi orang muda,
apapun kondisinya.
1.4 Merekomendasikan pemerintah untuk
melakukan peningkatan kualitas
terkait infrastruktur, kurikulum,
hingga tenaga pendidik dengan
melibatkan orang muda secara
bermakna dalam proses
pengembangan hingga evaluasi dari
upaya peningkatan kualitas tersebut.
1.5 Merekomendasikan pemerintah untuk
menciptakan dan mengembangkan
ruang publik, khususnya institusi
pendidikan yang bebas dari
Yayasan Aliansi Remaja Independen (ARI)
Website: http://aliansiremajaindependen.org
diskriminasi dan kekerasan terhadap
orang muda.
1.6 Merekomendasikan pemerintah untuk
mengembangkan kebijakan, sistem
dan/atau program yang memastikan
orang muda melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi hingga
pendidikan menengah atas maupun
perguruan tinggi (school transition).
6. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
KECAKAPAN HIDUP BAGI
ORANG MUDA
2.1 Merekomendasikan pemerintah untuk
mengembangkan pendidikan
kecakapan hidup (life-skills) dengan
penguatan terhadap kegiatan
ekstrakurikuler, kewirausahaan, serta
hobi dan bakat orang muda.
2.2 Merekomendasikan pemerintah untuk
membuat kebijakan dan/atau
program pendidikan terkait keahlian
bekerja dan kewirausahaan bagi
orang muda yang fokus pada
pengelolaan potensi/kekayaan lokal
serta bakat dan minat orang muda.
2.2 Merekomendasikan pemerintah untuk
membuat kebijakan dan/atau
program pendidikan yang berpegang
pada prinsip mempromosikan
toleransi, perdamaian, menghormati
keberagaman, dan anti-kekerasan
kepada orang muda.
7. PEKERJAAN YANG LAYAK DAN
NON-DISKRIMINATIF BAGI
ORANG MUDA
1.1 Merekomendasikan pemerintah
untuk memastikan orang muda
mendapatkan hak atas pekerjaan
yang layak melalui kebijakan dan
program ketenagakerjaan yang efektif
yang mendukung lapangan pekerjaan
dengan sistem yang stabil, aman,
non-diskriminatif, dan menyediakan
perlindungan dari risiko kerja serta
upah yang layak bagi orang muda.
1.2 Merekomendasikan pemerintah
untuk memprioritaskan pembuatan
lapangan pekerjaan serta penciptaan
tenaga kerja yang terampil melalui
program-program yang mendukung
kewirausahaan serta pengembangan
kapasitas orang muda melalui
pelatihan kerja (job training),
mengintegrasikan pendidikan
kewirausahaan dengan kurikulum
pendidikan, sistem magang dengan
upah yang cukup, serta memastikan
pekerja muda mendapatkan jaminan
sosial yang memadai.
1.3 Merekomendasikan pemerintah
untuk bekerjasama dengan sektor
privat dalam mendukung
kepemimpinan perempuan dalam
lapangan pekerjaan. Pemerintah
perlu memastikan tidak adanya
kesenjangan gender dalam lapangan
pekerjaan dengan menghilangkan
diskriminasi dan hambatan legal bagi
perempuan untuk tergabung dalam
lapangan pekerjaan.
Yayasan Aliansi Remaja Independen (ARI)
Website: http://aliansiremajaindependen.org
1.4 Merekomendasikan pemerintah
untuk menciptakan dan
mengembangkan lapangan pekerjaan
dan sistem ketenagakerjaan yang
layak dan non-diskriminatif bagi orang
muda, khususnya orang muda dengan
kebutuhan khusus (difabel), hingga
orang muda dalam kelompok yang
termarjinalisasi.
1.5 Merekomendasikan pemerintah
untuk menghilangkan syarat
pemeriksaan kesehatan (mandatory
medical check up) dalam proses
rekrutmen kerja, seperti tes
kehamilan, HIV dan AIDS, hingga tes
keperawanan yang bersifat
diskriminatif.
8.
PARTISIPASI ORANG MUDA
SECARA BERMAKNA DALAM
PROGRAM DAN/ATAU
PERUMUSAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH TERKAIT ORANG
MUDA
1.1 Merekomendasikan pemerintah untuk
melibatkan orang muda secara
bermakna dalam pembuatan
keputusan terkait kebijakan dan/atau
program terkait orang muda, dalam
tingkatan perencanaan,
implementasi, pengembangan, dan
monitoring dan evaluasi, untuk
menciptakan dan menguatkan
kesempatan orang muda dalam
memahami hak asasi dan tanggung
jawab mereka sebagai warga negara,
serta menghilangkan hambatan (legal
dan sosial) yang membatasi kontribusi
nyata mereka kepada masyarakat,
serta mendukung inisiatif, kegiatan,
hingga organisasi/kelompok orang
muda agar dapat berkembang dan
berkontribusi secara efektif dalam
pembangunan.
9.
KETERSEDIAAN, KETERBUKAAN,
DAN PENGGUNAAN DATA
TERPILAH
1.1 Merekomendasikan pemerintah
untuk menyediakan data terpilah
khususnya terkait pendidikan,
kesehatan, dan ketenagakerjaan
orang muda yang dipilah berdasarkan
rentang usia (10-24, 10-14, 15-19, dan
20-24 tahun), gender, serta lokasi,
yang selanjutnya dapat diakses oleh
publik dan dapat digunakan dalam
upaya analisis situasi serta
pengembangan program kesehatan
orang muda secara efektif dan
berbasis bukti (evidence-based).
Kontak:
Ryan (Koordinator Divisi Riset dan Pengembangan) Aliansi Remaja Independen (ARI)
+628 1295999122
[email protected]
Download