BAB I PENDAHULUAN Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pidie dibentuk berdasarkan Qanun Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Qanun Kabupaten Pidie Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pidie. Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pidie adalah unsur pelaksana tugas umum pemerintahan dibidang pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui pendidikan dan pelatihan teknis, fungsional dan struktural sesuai dengan peraturan perundangundangan. Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pidie dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran, program maupun kegiatan telah mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. Pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah agar berasaskan prestasi kerja. Hal tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban dari suatu kegiatan untuk sebuah produk/hasil yang mengutamakan output. Berkaitan dengan pertanggungjawaban penggunaan anggaran, maka sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, setiap SKPK sebagai entitas akuntansi harus menyampaikan 1 2 Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan ( CALK ). Catatan Atas Laporan Keuangan Badan Diklat Kabupaten Pidie ini merupakan laporan kegiatan dari hasil akhir penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Diklat dan merupakan pertanggung jawaban kepada Atasan dan Bupati. Sehubungan dengan hal tersebut sudah seharusnyalah Badan Diklat Kabupaten Pidie membuat pertanggungjawaban dalam sebuah Laporan kepada Atasan, Lembaga – lembaga pengawasan sebagai wujud jaminan realisasi kegiatan yang teruji dalam sebuah akuntabilitas kerja. Sebagai wujud dari akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan setiap organisasi harus menyususn pertanggungjawaban pelaporan keuangan serta pengawasan keuangan sehingga dengan paradigma tersebut akan terciptanya pelaksanaan pengelolaan keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pidie yang lebih tertib, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab. Catatan Atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atas daftar terinci atau analisis atas nilai suatu Pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Keuangan, Neraca, termasuk pula penyajian informasi yang di haruskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti Kewajiban Kontinjensi dan Komitmen-Komitmen lainnya. 3 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1) Maksud penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan kabupaten pidie Tahun 2014 adalah untuk memberikan gambaran terhadap pelaksanaan APBK Badan Diklat Kabupaten Pidie Tahun Anggaran 2014. a) Akuntabilitas Mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada unit organisasi pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pertanggung jawaban tersebut telah disampaikan melalui Laporan Keuangan secara periodik. b) Manajerial Menyediakan informasi pengelolaan keuangan keuangan pemerintah untuk serta perencanaan dan mempermudah pengendalian yang efektif atas seluruh asset, hutang dan ekuitas dana. c) Transparansi Menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). d) Keseimbangan antar generasi (intergenerational equity) 4 Membantu para pengguna laporan untuk mengetahui apakah penerimaan pemerintah daerah pada periode laporan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan dating di asumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. 2) Tujuan Pelaporan Keuangan Pelaporan keuangan menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan: a) Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran; b) Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dalam perundang-undangan; c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah serta hasil-hasil yang telah dicapai; d) Menyediakan informasi mengenai bagaimana pemerintah daerah menangani seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya. e) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi pemerintah daerah berkaitan dengan sumber-sumber 5 penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; f) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan pemerintah daerah, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Landasan hukum dari penyusunan laporan keuangan tersebut adalah: a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah; d. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; e. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah; f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; g. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; h. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan 6 Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; i. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; dan j. Qanun Kabupaten Pidie Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pidie Tahun 2011 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pidie Nomor 37). 1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Memuat penjelasan mengenai sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan : Bab I Pendahuluan 1.1.Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2.Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja 2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan 2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 7 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada Dalam Pencapaian Target yang telah Ditetapkan Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas akuntansi / entitas pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam SAP Bab V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan 5.1. Rincian dari Penjelasan masing-masing Pos-pos Pelaporan Keuangan 5.1.1. Pendapatan 5.1.2. Belanja 5.1.3. Aset 5.1.4. Kewajiban 5.1.5. Ekuitas Dana 5.2. Pengungkapan Atas Pos-pos Aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas 8 pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi Non Keuangan Bab VII Penutup