BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas akuntansi/entitas pelaporan keuangan daerah Berkaitan dengan pertanggungjawaban penggunaan anggaran, maka sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka Badan Diklat Kabupaten Pidie sebagai entitas akuntansi wajib menyampaikan laporan keuangan terdiri dari: a. Laporan Realisasi Anggaran; b. Neraca; dan c. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Penyusunan laporan keuangan tahun 2014 mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Basis Kas untuk pengakuan pendapatan, Belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran b. Basis Akrual untuk pengakuan Aset, Kewajiban dan Ekuitas dalam Neraca 16 17 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan Pos-pos dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah tahun 2014 disajikan menggunakan mata uang rupiah. Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1) Pos-pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Belanja diakui sebagai nominal pengeluaran dari Kas Daerah Pengeluaran oleh Bendahara Pengeluaran pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pidie diakui sebagai belanja setelah dokumen pertanggungjawabannya disahkan oleh verifikator Badan Diklat. Klasifikasi belanja merupakan konversi dari APBD tahun 2014 yang mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 ke dalam klasifikasi sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai berikut: (1) Belanja Operasi terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal (2) Belanja Modal terdiri dari Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja Gedung dan Bangunan, Belanja Jalan, Belanja Irigasi dan Jaringan, Belanja Aset Tetap Lainnya dan Belanja Aset Lainnya. (3) Belanja Tidak terduga (4) Belanja Transfer terdiri dari Bagi Hasil Pajak Kabupaten, Bagi Hasil Retribusi ke Kabupaten dan Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Kabupaten. 18 2) Pos-pos Neraca (1) Kas - Kas di Kas Daerah adalah sisa uang tunai yang tercatat di rekening Kas Daerah yang diakui sebesar nilai nominalnya. - Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sisa uang persediaan di Bendahara Pengeluaran yang belum di pertanggungjawabkan per neraca. (2) Piutang Piutang diakui pada saat timbulnya hak Pemerintah Kabupaten Pidie kepada pihak ketiga sebesar nilai nominalnya yaitu: - Piutang pajak diakui sebesar nominal Surat Ketetapan Pajak Daerah yang belum dilunasi oleh wajib pajak. - Piutang Retribusi diakui sebesar nilai nominal Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang belum dilunasi oleh wajib retribusi. - Piutang lainnya diakui sebesar nilai nominal Surat tagihan/dokumen yang diperlakukan sama yang belum dilunasi oleh pihak ketiga. (3) Persediaan Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. 19 Persediaan dicatat pada akhir tahun periode akuntansi dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan. (4) Investasi Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang diakui sebesar nilai nominal pengeluaran uang dari Kas Daerah yang dipergunakan untuk tujuan investasi (5) Aset Tetap - Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan/operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh dan atau untuk kepentingan masyarakat umum. - Aset Tetap dinyatakan dalam neraca dengan nilai perolehannya yaitu sebesar nominal belanja modal. Apabila Aset Tetap dengan menggunakan nilai perolehan tidak memungkinkan maka nilai Aset Tetap didasarkan pada harga perolehan yang wajar/diestimasikan. Dalam hal penilaian aset tetap dengan nilai historis maupun harga perolehan yang diestimasikan tidak memungkinkan maka aset tetap yang bersangkutan dinyatakan dalam neraca dengan nilai Rp. 1,00 untuk tiap satuan barang. - Aset Tetap yang berasal dari hibah/donasi dari Pemerintah atasan atau pihak ketiga diakui pada saat kepemilikannya sudah berpindah kepada Pemerintah Kabupaten Pidie. 20 - Aset Pemerintah Daerha tidak dilakukan penyusutan - Aset Tetap akan dihapuskan apabila rusak berat, berlebih, usang, hilang dan sebagainya berdasarkan Surat Keputusan (SK) penghapusan dan nilainya dikeluarkan dari nilai Aset Tetap. - Atas pengeluaran Non Belanja Modal yang berkaitan dengan Aset Tetap tidak ditetapkan kebijakan kapitalisasi biaya/belanja. - Pengelompokkan Aset Tetap tahun 2014 sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). (6) Dana Cadangan Dana cadangan adalah dana yang dibentuk untuk membiayai kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran. Pertambahan dana cadangan diakui sebesar nominal pengeluaran dari Kas Daerah untuk pembentukan dana cadangan dan pengurangannya diakui sebesar nominal penerimaan di Kas Daerah atas penarikan/pencairan Dana Cadangan. (7) Aset Lainnya Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan kedalam aset lancar, aset tetap dan investasi permanen. Aset Lainnya terdiri dari: - Tagihan penjualan angsuran diakui sebesar nominal perjanjian jual beli/kontrak penjualan angsuran, 21 - Kemitraan dengan pihak ketiga atau Built Operate and Transfer (BOT) diakui sebesar nilai nominal/perolehan aset sesuai dengan perjanjian BOT. - Lain-lain aset dinilai sebesar nilai perolehannya. (8) Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban kepada pihak ketiga yang harus/diharapkan dibayar dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan/neraca, yang terdiri dari: - Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) diakui sebesar sisa pungutan yang belum disetorkan kepada pihak yang berhak atas pelaksanaan potongan nilai SP2D oleh BPKD berupa iuran wajib, gaji PNS dan pungutan pajak-pajak pusat. - Bagian Lancar Utang Dalam Negeri – Pemerintah Pusat diakui sebesar nominal dari bagian utang jangka panjang kepada pemerintah pusat yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca. - Utang jangka pendek lainnya diakui sebesar nominal kewajiban kepada pihak ketiga yang harus dibayar. 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan 22 Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pidie tahun 2014 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 dan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 dan kebijakan akuntansi yang berterima umum untuk hal-hal yang bersifat spesifik. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomis yang dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali terhadap aktiva tetap apabila tidak diperoleh harga perolehan digunakan harga perolehan yang diestimasikan. Transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas modifikasian yaitu merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual. Periode akuntansi adalah sama dengan periode anggaran.