sistem kapitalisme di era globalisasi

advertisement
Eksistensi Pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 Tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan Dalam Penyelesaian Perkara Utang Piutang di
Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
EKSISTENSI PELAKSANAAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG
NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI
DI PENGADILAN DALAM PENYELESAIAN PERKARA
UTANG PIUTANG DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI
JAKARTA SELATAN
Masidin, S.H., M.H.1
Bagian ke 2 dari Tulisan
III. MEDIASI SEBAGAI CARA PENYELESAIAN
SENGKETA
UTANG PIUTANG
A. Tinjauan tentang perjanjian utang piutang
Ketentuan Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(selanjutnya disingkat KUHPerd) menyebutkan bahwa suatu persetujuan
adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Menurut R. Subekti suatu
perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain
atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
Wirjono Prodjodikoro
menyatakan bahwa perjanjian adalah suatu
perhubungan hukum mengenai harta benda antara dua pihak, dalam mana
satu pihak berjanji atau dianggap berjanji untuk melakukan sesuatu hal atau
untuk tidak melakukan sesuatu hal, sedang pihak lain berhak menuntut
pelaksanaan janji itu. Sedangkan pengertian perikatan menurut R. Subekti
adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak,
berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut suatu hal dari pihak yang
lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. Dengan
demikian, hubungan antara perikatan dan perjanjian adalah bahwa perjanjian
itu melahirkan perikatan, perjanjian adalah sumber perikatan.
1. Perjanjian Utang piutang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Penerbit Balai Pustaka, mendefinisikan utang adalah “uang yang
1
Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Nasional, Jakarta
ILMU dan BUDAYA | 4859
Download