BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Stroke merupakan suatu

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara
mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak. Setiap tahunnya terdapat 15 juta orang
di seluruh dunia menderita stroke. Diantaranya ditemukan jumlah kematian
sebanyak 5 juta orang dan 5 juta orang lainnya mengalami kecacatan yang
permanen, (WHO, 2010 dalam Puti Kireina Satiti).
Stroke adalah penyakit motor neuron atas dan mengkibatkan kehilangan
kontrol vaskuler terhadap gerakan motorik. Neuron motor melintas
menyebabkan gangguan kontrol motor volunter pada salah satu sisi tubuh
dapat menunjukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang
berlawanan dari otak. Disfungsi motor paling umum adalah hemiplegia
(paralisis pada salah satu sisi) karena lesi pada sisi otak berlawanan.
Hemiperesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh adalah tanda yang lain.
Awal tahapan stroke adalah paralisis dan hilang atau menurunnya refleks
tendon dalam. Refleks tendon dalam ini muncul kembali (biasanya dalam 48
jam), peningkatan tonus disertai dengan spastisitas (peningkatan tonus otot
abnormal) pada ekstremitas yang terkena dapat dilihat (Smeltzer, 2002).
1
Asuhan Keperawatan Pada..., NUR RIFAH KUSDIANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
Stroke non hemoragic dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis
serebri, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat baru bangun tidur, atau
dipagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang
menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder (Arif
muttaqin, 2008).
Stroke memerlukan penanganan yang serius, karena stroke dapat
mengakibatkan penderitanya kehilangan fungsi tubuh seperti kemampuan
untuk berkomunikasi dan berfikir. Oleh sebab itu penyakit ini dapat
menimbulkan masalah bagi penderita maupun orang-orang terdekatnya.
Stroke dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang usia
(Depkes, 2013 dalam Puti Kireina Satiti).
Menururt Riskesdas Depkes RI, 2007 dalam Puti Kireina Satiti laporan
nasionalnya mendapatkan bahwa penyebab utama kematian untuk semua usia
adalah stroke (15,4%), TB (7,5%), hipertensi (6,8%). Stroke iskemik
memiliki presentasi paling besar yaitu sebesar 80%, terbagi atas subtipe
stroke trombotik dan embolik yang dapat mengurangi sirkulasi atau
kebutuhan darah diotak atau mengakibatkan kematian neuron yang
diperlukan otak.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah dalam Puti Kireina Satiti menunjukkan
bahwa prevalensi stroke hemoragik di Jawa Tengah tahun 2009 adalah 0,05%
Asuhan Keperawatan Pada..., NUR RIFAH KUSDIANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3
lebih tinggi dibandingkan dengan angka tahun 2008 sebesar 0,03%.
Sedangkan prevalensi stroke non hemoragik pada tahun 2009 sebesar 0,09%
mengalami penurunan bila di bandingkan prevalensi tahun 2008 sebesar
0,11%.
Badan Kesehatan Dunia memprediksikan bahwa kematian stroke akan
meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker
kurang lebih 6 juta pada tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030. Amerika
serikat mencatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus stroke, dan setiap 4 detik
terjadi kematian akibat stroke. Tahun 2010, Amerika Serikat telah
menghabiskan $73,7 juta untuk membiayai tanggungan medis dan rehabilisasi
akibat stroke. (Anonim, 2010 dalam Niken Laras Gray Kusuma).
Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menyebutkan angka kejadian stroke
menurut data dasar rumah sakit 63,52 per 100.000 penduduk usia diatas 65
tahun, sedangkan jumlah penderita yang meninggal dunia lebih dari 125.000
jiwa. (Ratna, 2011 dalam Niken Laras Gray Kusuma).
Menurut survey di ruang Cempaka RSUD Banyumas didapatkan data
bahwa selama bulan Januari - Mei 2014 kasus penyakit cerebral infarction
masuk dalam peringkat ke 2 dari 10 besar kasus penyakit dengan jumlah
pasien 38 laki-laki sedangkan diruang Bugenvil kasus penyakit cerebral
infarction masuk dalam peringkat ke 7 dari 10 besar kasus di ruangan dengan
jumlah pasien 17 wanita, sedangkan data dari Rekam Medik RSUD Banyumas
penyakit cerebral infarction menempati peringkat ke 7 dari 10 besar kasus
Asuhan Keperawatan Pada..., NUR RIFAH KUSDIANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
4
cerebral dengan jumlah 213 orang di rawat inap.
Melihat data dan fakta-fakta survey di atas maka penulis berkeinginan
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penanganan pada pasien dengan
kasus Stroke Non Hemoragic (SNH). Oleh karena itu, penulis membuat
laporan asuhan keperawatan yang berjudul “ Asuhan keperawatan pada Tn. K
dengan resiko gangguan perfusi jaringan serebral et causa stroke non
hemoragik di Ruang Cempaka RSUD Banyumas.”
B. Tujuan Penulisan
Penyusunan pengelolaan laporan ini, penulis menyusun beberapa tujuan:
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan dokumentasi keperawatan dengan mengaplikasikan
secara langsung pada Tn. K dengan masalah resiko gangguan perfusi
jaringan serebral.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan dan
melakukan pembahasan mengenai:
a.
Pengkajian
b.
Analisa data dan penerapan diagnosa keperawatan
c.
Rencana tindakan keperawatan
d.
Implementasi keperawatan
e.
Evaluasi terhadap pelaksanaan keperawatan yang telah dilakukan
Asuhan Keperawatan Pada..., NUR RIFAH KUSDIANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
5
C. Pengumpulan Data
Penulisan pengelolaan laporan studi kasus ini menggunakan metode
deskriptif dengan memaparkan asuhan keperawatan yang dilakukan secara
komprehensif. Pendekatan dalam proses keperawatan merupakan suatu
pendekatan dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, terdiri dari beberpa
kegiatan yang saling berkaitan. Proses keperawatan terdiri dari pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Penyusunan pengelolaan laporan kasus ini, penulis menggunakan cara
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi – partisipatif
Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung
pada pasien di Ruang Cempaka RSUD Banyumas , mengenai keadaan
fisik dan respon terhadap masalah kesehatan serta keluhan yang dialami.
2. Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau
anamnesa terhadap pasien, keluarga serta kepada tenaga kesehatan yang
bertugas di Ruang Cempaka RSUD Banyumas.
3. Studi Literature
Pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan menggali
sumber - sumber pengetahuan melalui buku - buku atau jurnal terkini,
yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada pasien dan mengakses
browsing dari internet.
Asuhan Keperawatan Pada..., NUR RIFAH KUSDIANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
6
4. Studi dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah sumber-sumber
informasi, seperti catatan rekam medik pasien atau yang lainnya.
D. Tempat dan Waktu
Asuhan keperawatan pada Tn. K dengan resiko gangguan perfusi jaringan
serebral et causa stroke non hemoragik di Ruang Cempaka RSUD Banyumas
selama 2 hari dari tanggal 06 - 07 juni 2014 mulai dari pengkajian sampai
evaluasi.
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa
Hasil laporan kasus ini semoga dapat memberikan manfaat bagi seluruh
mahasiswa atau mahasiswi, khususnya jurusan keperwatan serta dapat
menambah pengetahuan khususnya tentang Stroke Non Hemoragik (SNH).
2. Bagi Rumah Sakit
Semoga hasil laporan kasus ini dapat memberikan informasi dan
masukan bagi rumah sakit atau lembaga, serta dapat dijadikan sebagai data
untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Stroke Non Hemoragik (SNH).
3. Bagi Universitas
Asuhan Keperawatan Pada..., NUR RIFAH KUSDIANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
7
Hasil laporan ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan
referensi, khususnya bagi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
F. Sistematika Penulisan
Mengenai garis besar penulisan laporan pengelolaan ini, penulis menyusun
sebagai berikut :
a. BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan,
pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan, serta sistematika
penulisan.
b. BAB II Tinjauan pustaka terdiri dari pengertian, etiologi, anatomi dan
fisiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan, pathways, dan
perumusan diagnosa keperawatan serta fokus intervensi keperawatan.
c. BAB III Tinjauan kasus terdiri dari pengkajian (analisa data, diagnosa
keperawatan), perencanaan, implementasi, evaluasi.
d. BAB IV Pembahasan. Penulis membahas kesenjangan antara teori yang
penulis pelajari di proses perkuliahan dengan kenyataan. Aplikasi nyata
pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan yang ada di lapangan sesuai
dengan kasus kelolaan yang penulis lakukan.
e. BAB V Penutup (kesimpulan dan saran)
Asuhan Keperawatan Pada..., NUR RIFAH KUSDIANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Download