TUGAS FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA 2 GINA RIZKI INDRIA (2013 66 256) Menyusun Kerangka Teori I. Rumusan Masalah Adakah hubungan Hipertensi dengan terjadinyaStroke? II. Kerangka Teori A. Stroke “Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau secara tepat dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu”¹ “Stroke adalah ganguan fungsi otak yang mengakibatkan aliran darah ke otak berkurang sehingga otak kekurangan suplai darah yang terjadi secara cepat dan mendadak tanpa kesadaran”² “Stroke adalah penyakit gangguan fungsional akut, fokal maupun global, akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, atau berakibat kematian” ³ Jadi, Stroke adalah gangguan fungsi yang diakibatkan oleh gangguan aliran darah pada otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu. Sumber: 1. Muhammad Irfan, Fisioterapi Bagi Insane Stroke, (Yogyakarta: Graha Ilmu 2010), h. 60 2. Feigin,Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan Stroke, (Jakarta:PT Buana Ilmu Populer, 2006), h. 3 3. Junaidi, Stroke A-Z, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2006), h. 18 “Jenis stroke ada 2, yaitu (1) stroke hemoragik dan (2) stroke non hemoragik. Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah di otak sehingga terjadi perdarahan ke dalam jaringan otak (disebut hemoregia intraserebrum atau hematoma intraserebrum) atau ke dalam ruang subaraknoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak (disebut hemoragia subaraknoid). Sedangkan Stroke non hemoragik adalah gangguan peredaran darah otak yang disebabkan oleh adanya penyumbatan suatu arteri serebral yang terjadi karena thrombus yang terlepas dari perlengketannya (emboli) atau karena thrombus setempat yang belum total mengurangi jatah darah kawasannya pada waktu tekanan sistemik menurun” 4 Banyak kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan stroke, tetapi awalnya adalah dari pengerasan arteri atau yang disebut juga sebagai arteriosklerosis. B. Hipertensi The Joint National Community on Preventation, Detection evaluation and treatment of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan dunia WHO dengan International Society of Hipertention membuat definisi hipertensi yaitu apabila tekanan darah seseorang tekanan sistoliknya 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi. “Secara sederhana tekanan darah ditentukan oleh dua faktor yaitu curah jantung dan tahanan perifer” 5 “Dari sebuah penelitian diketahui bahwa pada hipertensi essential akan didahului oleh curah jantung yang meningkat, yang diawali oleh keadaan hiperkinetik dimana volume darah masih relatif tetap. Kemudian dilanjutkan dengan kenaikan tahanan perifer dan volume darah. Lalu pada fase berikutnya curah jantung akan menurun tapi tahanan perifernya terus meninggi serta diikuti oleh proses arteriosklerosis” 6 Sumber: 4. Muhammad Irfan, opcit, h.61 5. Ibid, h.85 6. Loc.cit “Pada hipertensi kronik, dimana sudah didapati kelainan arteriosklerosis, hipovelemia serta curanh jantung menurun dan tahanan perifer yang tinggi, maka penurunan tekanan darah arterial secara drastis akan mengganggu fungsi autoregulasi, sehingga akan terjadi penurunan aliran darah ke otak secara tajam. Pada keadaan normal aliran darah ke otak berkisar antara 80 – 100 ml/ 100 gram jaringan otak. Apabila terjadi hipertensi yang lama dan proses arterioskelrosis maka lumen pembuluh darah otak makin mengecil sehingga terjadi reduksi aliran darah otak (CBF = Cerebral Blood Flow). Apabila CBF ini terus menurun maka akan terjadi proses iskemik sehingga suplai energi yang diperlukan untuk kegiatan sel-sel otak menjadi tidak ada, sehingga terbentuk suatu oadema vasogenik yang menyebabkan terjadinya nekrotik pada selsel otak yang nantinya akan mempengaruhi jaringan sekitarnya menjadi tidak berfungsi lagi meskipun tidak mengalami infark” 7 III. Hipotesis Stroke terjadi akibat adanya gangguan aliran darah pada otak. Gangguan aliran darah ini bisa berupa pecahnya pembuluh darah atau penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya arteriosklerosis yang merupakan kondisi awal penyebab terjadinya stroke.Danhiperstensi mempercepat pengerasan dinding pembuluh darah arteri dan mengakibatkan penghancuran lemak pada sel otak polos sehingga mempercepat proses aterosklerosis. Jadi secara teoritis dapat disimpulkan bahwa “ada hubungan antara hipertensi dengan terjadinya stroke” Sumber: 7. Ibid, h.86