1 analisis keterlambatan pengembalian dokumen rekam medis

advertisement
ANALISIS KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM
MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI BAGIAN ASSEMBLING DI RSU PKU
MUHAMMADIYAH DELANGGU TRIWULAN I TAHUN 2009
Sari Dwi Hastuti1, Sri Sugiarsi2, Tri Lestari2
Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1,Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2
ABSTRAK
Dalam penyerahan dokumen rekam medis rawat inap dari bangsal rawat inap ke Unit Rekam Medis
bagian assembling terjadi keterlambatan. Hal ini dikarenakan pengembalian dokumen rekam medis
belum dilaksanakan sesuai denagn prosedur tetap, sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam
sistem pelaporan. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Metode
pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Populasi dan sampel penelitian adalah semua
dokumen rekam medis yang dikembalikan dari bangsal rawat inap ke bagian assembling selama bulan
januari sampai maret 2009. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam pengembalian dokumen rekam medis pasien rawat inap terdapat pihakpihak yang terkait didalamnya yaitu dari URI, apotik, kasir, assembling hal tersebut belum sesuai
dengan prosedur tetap. Persentase keterlambatan tertinggi pada bulan febuari sebanyak 53,62% dari
total 138 dokumen yang dikembalikan ke bagian assembling. Persentase penyebab keterlambatan
penyerahan dokumen rekam medis yang tertinggi terdapat pada tingkat kedisiplinan dokter dalam
pengisian data pada dokumen rekam medis (diagnis dan tanda tangan) sebanyak 80%. Secara umum
pelaksanaan pengembalian dokumen rekam medis sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku dirumah
sakit. Perlu adanya peningkatan kesadaran dan kedisiplinan petugas yang bertanggung jawab dengan
sosialisasi kelengkapan data rekam medis pada semua unit pelayanan di rumah sakit antara lain pada
dokter, perawat dan petugas assembling. Memberikan penghargaan bagi petugas yang memenuhi
tanggung jawab melengkapi pengembalian dokumen rekam medis dengan disiplin.
Kata Kunci : Keterlambatan pengembalian, Dokumen Rekam Medis
Kepustakaan : 9 (1991-2002)
1991 tentang petunjuk penyelenggaraan rekam
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan rekam medis yang sesuai
medis di rumah sakit.
dengan standar yang berlaku. Seperti yang
Unit Rawat Inap (URI) merupakan salah
tercantum dalam PERMENKES no. 269/
satu bagian pelayanan klinis yang melayani
MENKES/PER/III/2008, disebutkan bahwa
pasien karena keadaannya harus dirawat
rekam medis adalah berkas yang berisikan
selama satu hari atau lebih. Tugas pokok URI
catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
adalah mencatat semua hasil pelayanan yang
pemeriksaan,
diberikan kepada pasien kedalam formulir
pengobatan,
tindakan
dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada
rekam
pasien. Hal ini sebagai landasan hukum bagi
diserahkan
semua
untuk
khususnya ke Unit Rekam Medis bagian
menyelenggarakan rekam medis rumah sakit.
assembling dalam waktu selambat-lambatnya
Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut dalam
1x24 jam setelah pasien pulang. Penyerahan
surat keputusan Dirjen Yanmed No. 78 tahun
dokumen rekam medis ke Unit Rekam Medis
pengelola
rumah
sakit
medis
yang
kepada
sesuai,
Unit
1 Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
Analisis Keterlambatan Pengembalian
kemudian
Rekam
Medis
43
dengan maksud agar dokumen rekam medis
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
disimpan setelah dokumen rekam medis
pelayanan lain yang telah diberikan kepada
tersebut dikatakan lengkap oleh Unit Rekam
pasien. Dijelaskan lebih lanjut dalam surat
Medis bagian assembling.
keputusan direktorat jenderal pelayanan
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
medik No. 78 tahun 1991 tentang petunjuk
sebagai salah satu rumah sakit swasta yang
penyelenggaraan rekam medis di rumah
menyediakan informasi yang akurat yang
sakit bahwa rekam medis adalah berkas
dibutuhkan oleh pihak yang membutuhkan.
yang berisikan catatan dan dokumen
Akan tetapi masih terdapat ketidaksesuaian
tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan,
dalam pelaksanaannya. Dalam penyerahan
diagnosis,
dokumen rekam medis rawat inap dari bangsal
pelayanan lain yang diberikan kepada
rawat inap ke Unit Rekam Medis bagain
seorang pasien selama dirawat di rumah
assembling terjadi keterlambatan. Hal ini
sakit yang dilakukan di unit-unit rawat
dikarenakan pengembalian dokumen rekam
jalan termasuk gawat darurat dan unit
medis belum dilaksanakan sesuai denagn
rawat inap.
prosedur
Sedangkan menurut Huffman, EK, th 1992,
tetap,
sehingga
mengakibatkan
keterlambatan pembuatan sistem pelaporan.
Tujuan
penelitian
tindakan
dan
rekam medis adalah rekaman atau catatan
Mengetahui
mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana,
keterlambatan pengembalian dokumen rekam
dan bagaimana pelayanan yang diberikan
medis pasien rawat inap di RSU PKU
kepada pasien selama masa perawatan
Muhammadiyah Delanggu, Mengetahui alur
yang
penyerahan dokumen rekam medis rawat inap
pasien dan pelayanan yang diperolehnya
dari bangsal rawat inap ke Unit Rekam Medis
serta memuat informasi yang cukup untuk
bagian
mengidentifikasi
assembling.
adalah
pengobatan,
Mengetahui
tingkat
memuat
pengetahuan
pasien,
mengenai
membenarkan
keterlambatan pengembalian dokumen rekam
diagnosis dan pengobatan serta merekam
medis rawat inap ke Unit Rekam Medis
hasilnya.
bagian
penyebab
diatas dapat disimpulkan bahwa rekam
keterlambatan penyerahan dokumen rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan
medis rawat inap ke Unit Rekam Medis
mengenai identitas pasien dan keadaan
bagian assembling.
pasien
assembling.Mengetahui
Dari
pengertian–pengertian
selama
pasien
memperoleh
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan
1. Pengertian Rekam Medis
termasuk gawat darurat dan unit rawat
Dalam PERMENKES no. 269 / MENKES
/ PER /III / 2008, disebutkan bahwa rekam
44
di
unit–unit
rawat
jalan
inap.
2. Tujuan Rekam Medis
medis adalah berkas yang berisikan catatan
Tujuan diselenggarakannya rekam medis
dan dokumen tentang identitas pasien,
adalah
menunjang
tercapainya
tertib
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 43-59
administrasi
dalam
rangka
upaya
g. Untuk perencanaan dan pemanfaatan
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Tanpa dukungan suatu pengelolaan
sumber daya.
h. Untuk
rekam medis yang baik dan benar,
mustahil tertib administrasi rumah sakit
keperluan
lain
yang
ada
kaitannya dengan rekam medis.
Sedangkan
menurut
Gibony,1991,
berhasil sebagaimana yang diharapkan.
kegunaan rekam medis disingkat ALFRED
Sedangkan tertib administrasi merupakan
yaitu:
salah
satu
faktor
yang
menentukan
a. Administration,
informasi
didalam upaya pelayanan kesehatan di
dihasilkan rekam
rumah sakit.
gunakan
3. Kegunaan Rekam Medis
Pelayanan
dapat
manajemen
di
dalam
pengelolaan berbagai sumber daya.
Adapun kegunaan rekam medis menurut
Dirjen
medis
yang
Medis
b. Legal, alat bukti hukum yang dapat
Departemen
melindungi terhadap pasien, provider
Kesehatan RI dalam keputusan No. 78
kesehatan, serta pengelola dan pemilik
tahun 1991 menjelaskan bahwa rekam
sarana pelayanan kesehatan.
medis di gunakan sebagai:
c. Financial, setiap jasa yang diterima
a. Sumber informasi medis dari pasien
pasien bila dicatat dengan lengkap
yang berobat ke rumah sakit berguna
maka
untuk
menghitung biaya yang harus di bayar
keperluan
pengobatan
dan
pemeliharaan kesehatan pasien.
dapat
digunakan
untuk
pasien.
b. Alat komunikasi antara dokter dengan
d. Research, berbagai macam penyakit
dokter lainnya, antara dokter dengan
yang telah dicatat kedalam dokumen
para
rekam
medis
guna
memberikan
pelayanan, pengobatan dan perawatan.
medis
penelusuran
dapat
guna
dilakukan
kepentingan
c. Bukti tertulis (documentary evidence)
penelitian.
tentang pelayanan yang telah diberikan
e. Education,
para
mahasiswa
atau
peneliti
dapat
belajar
dan
oleh
rumah
sakit
dan
keperluan
lainnya.
d. Alat
mengembangkan
untuk
analisis
dan
evaluasi
ilmunya
dengan
menggunakan dokumen rekam medis.
terhadap kualitas pelayanan yang di
f. Documentation, rekam medis sebagai
berikan oleh rumah sakit dan keperluan
dokumn karena memiliki sejarah medis
lainnya.
seseorang. Oleh sebab ituDepartemen
e. Alat untuk melindungi kepentingan
kesehatan telah mengatur pula tata cara
hukum bagi pasien, dokter, tenaga
pengadaan dan pemusnahan formulir
kesehatan lainnya di rumah sakit.
rekam medis.
f. Untuk penelitian dan pendidikan.
Analisis Keterlambatan Pengembalian Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
45
4. Pengertian
dan
Fungsi
URI
dalam
c. Pemeriksaan
Pelayanan Rekam Medis
laboratorium,
Unit rawat inap atau merupakan instalasi
lainnya.
rawat inap merupakan inti kegiatan (cor
business) rumah sakit yang berfungsi
meliputi
rontgen
d. Diagnosis
fisik,
dan
khusus
kerja/diferensial
diagnosis/diagnosis akhir.
memberikan pelayanan pasien satu hari
e. Persetujuan tindakan/pengobatan.
atau lebih dengan berbagai jenis didalam
f. Pengobatan/tindakan.
suatu ruangan dengan kelas perawatan
g. Catatan konsultasi.
yang berbeda. Perbedaan ruangan dengan
h. Catatan perawat dan tenaga kesehatan
kelas tidak menunjukan perbedaan mutu
pelayanan namun semata-mata pada jenis
dan tarif pelayanan.
lain.
i. Catatan observasi klinik dan hasil
pengobatan.
Unit Rawat Inap merupakan unit yang
j. Resume akhir dan evaluasi pengobatan.
paling banyak menghasilkan informasi dan
k. Nama dan tanda tangan petugas yang
paling
banyak
menggunakan
formulir
bertanggung jawab.
rekam medis. Dengan dikembangkannya
Selain pengisian dokumen rekam medis,
Problem
Record
URI berfungsi pula sebagai pemberi
(POMR), setiap jenis pelayanan dapat
informasi pasien yang berada didalamnya.
berbeda jenis dan isi formulir sesuai
Jumlah dan identitas pasien yang masuk,
dengan kebutuhan informasi medis dan
pindahan dari ruang lain, jumlah dan
keperawatannya. Oleh sebab itu catatan
identitas pasien dipindahkan ke ruang lain,
penggunaan
sangat
pasien yang keluar, yang dirawat di
penting artinya agar efisien dapat dijaga.
intensif, OK, VK dan lain-lain yang keluar
Namun jenis dan kelas perawatan apapun
serta meninggal pencatatan dimulai pada
pasien di rawat, setiap petugas yang
pukul 06.05 satu hari yang lalu sampai
bertanggung
tetap
batas akhir waktunya (cut off) pada pukul
berkewajiban melengkapi isi rekam medis.
06.00 hari pelaporan sedangkan pasien
Rekam
yang datang setelah pukul 06.00 hari itu
Oriented
Medical
formulir
jawab
medis
rawat
menjadi
melayani
inap
dikatakan
lengkap menimal berisi :
dicatat pada hari berikutnya.
a. Identitas Pasien
5. Tugas
b. Anamnese tentang keluhan utama,
Pokok
URI
dalam
Pelayanan
Rekam Medis
riwayat penyakit sekarang, riwayat
Berdasarkan uarian diatas, tugas pokok
penyakit yang pernah diderita, riwayat
URI dalam sistem pelayanan rekam medis
keluarga
sebagai berikut:
tentang
penyakit
yang
mungkinditurunkan/kontak.
46
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 43-59
a. Setiap ada mutasi pasien melaporkan
ke TPPRI
sesuai dengan penyakit yang tertera
pada admision note.
b. Melakukan perekaman dan pencatatan
b. Fungsi Assembling Unit Rekam Medis,
identitas pasien, hasil pemeriksaan,
bertanggung jawab terhadap:
diagnosis, pengobatan dan tindakan
1) Penerimaan
sensus
harian
dan
yang telah dilakukannya kepada pasien
dokumen rekam medis pasien yang
termasuk penulisan kode ICD dan
sudah keluar untuk diproses lebih
ICOPIM yang sesuai.
lanjut.
c. Menentukan tindak lanjut dari hasil
pemeriksaan apakah dirujuk, kontrol
atau dinyatakan sembuh.
rekam medis.
c. Instalasi
d. Membuat surat rujukan dan jawaban
rujukan.
Pemeriksaan
bertanggung
Penunjang,
jawab
terhadap
pemeriksaan, pencatatan, dan pengisian
e. Memberikan
keterangan
kesehatan
sesuai kebutuhan.
f. Membuat
2) Penelitian kelengkapan isi dokumen
sensus
hasil
pemeriksaan
penunjang
dan
ditandatangani oleh penanggung jawab.
harian,
dan
d. Instalasi
Gizi,
bertanggung
jawab
menyerahkan ke bagian assembling
terhadap pencatatan dan pengisian hasil
berikut dokumen rekam medisnya.
konsultasi gizi ke dalam dokumen
g. Bersama-sama bagian keuangan (kasir)
melakukan kontrol pendapatan jasa
pelayanan
rekam medis.
e. Instalasi Bedah Sentral (IBS), kamar
bersalin (VK), kamar intensif, kamar
h. Bila diperlukan membuat visum et
repertum.
bayi bertanggn\ung jawab terhadap :
1) Pencatatan dan pengisian dokumen
i. Bila diperlukan membuat informed
consent
rekam medis hasil tindakan pra dan
post operasi, perjalanan operasi dan
j. Bersama-sama bagian keuangan (kasir)
melakukan kontrol pendapatan jasa
pelayanan.
anastesi dan ditandatangani oleh
dokter yang bertanggung jawab.
2) Pencatatan dan pengisian dokumen
6. Fungsi-fungsi yang Terkait
a. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat
rekam medis hasil pemeriksaan dan
tindakan
perjalanan
perawatan
Inap, bertanggung jawab terhadap:
intensif serta ditandatangani oleh
1) Penerimaan pasien dan penempatan
dokter yang bertanggung jawab.
tempat tidur yangsesuai dengan
3) Pencatatan dan pengisian dokumen
permintaan pasien dan admision
rekam medis perjalanan dan hasil
note.
persalinan,
2) Penyediaan formulir kelengkapan
dokumen rekam medis rawat inap
oleh
dokter
serta
atau
ditandatangani
bidan
yang
bertanggung jawab.
Analisis Keterlambatan Pengembalian Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
47
4) Pencatatan dan pengisian dokumen
sedangkan
sensus
harian
rekam medis identitas bayi, hasil
diserahkan ke fungsi penganalisis dan
pemeriksaan dan tindakan bayi lahir
pelaporan (analisis dan reporting) untuk
serta
diolah lebih lanjut.
ditandatangani
oleh
dokter/petugas yang bertanggung
Sehubungan dengan itu, fungsi assembling
jawab.
mengetahui jenis formulir yang sering
7. Bagian Keuangan, bertanggung jawab
terhadap:
digunakan, maka bagian ini berfungsi pula
sebagai
a. Perhitungan
biaya
jasa
pengendalian
formulir
rekam
pelayanan
medis. Pengendalian formulir ini penting
rumah sakit yang diterima oleh pasien
artinya agar dalam merancang formulir
sesuai dengan tarif rumah sakit pada
lebih efisien sesuai dengan kebutuhan
formulir yang telah disediakan dan
pelayanan
ditandatangani.
informasi bagi manajemen rumah sakit.
b. Penerimaan uang pembayaran jasa
tersebut diatas.
Usulan
pasien
serta
pengadaan
kebutuhan
jumlah
dan
jenis
formulir datang dari unit rekam medis
8. Assembling
khususnya fungsi assembling ini. Dengan
Assembling merupakan bagian di Unit
demikian, salah satu kecakapan petugas
Rekam Medis yang berfungsi sebagai
yang ditempatkan di sini adalah dapat
peneliti
melakukan analisis perancangan formulir.
kelengkapan
isi
dan
perakit
dokumen rekam medis sebelum disimpan.
a. Tugas Pokok Assembling
Dokumen-dokumen rekam medis yang
Assembling
telah disi oleh audit pencatat data rekam
bagian di unit rekam medis yang
medis yaitu Unit Rawat Jalan, Unit Gawat
mempunyai tugas pokok :
Darurat, Unit Rawat Inap dan Instalasi
1) Menerima dokumen rekam medis
Pemeriksaan Penunjang akan dikirim ke
dan sensus harian dari unit-unit
fungsi assembling bersama-sama sensus
pelayanan.
harian setiap hari. Lembar formulir dalam
2) Meneliti
merupakan
salah
kelengkapan
isi
satu
dan
dokumen rekam medis diatur kembali
merakit kembali urutan formulir
sesuai dengan urutan riwayat penyakit
rekam medis.
pasien
dan
diteliti
kelengkapan
isi
3) Mencatat
dan
mengendalikan
dokumen rekam medis, bila belum lengkap
dokumen rekam medis yang isinya
akan
yang
belum lengkap dan secara periodik
bertanggung jawab. Untuk mengendalikan
melaporkan kepada Kepala Unit
dokumen yang belum lengkap digunakan
Rekam Medis mengenai ketidak
kartu kendali. Dokumen rekam medis yang
lengkapan isi dokumen dan petugas
sudah
yang bertanggung jawab terhadap
dikembalikan
lengkap
ke
diserahkan
unit
ke
fungsi
pengkodean dan pengindeks (koding dan
48
indeksing)
kelengkapan isi tersebut.
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 43-59
4) Mengendalikan
penggunaan
formulir-formulir rekam medis dan
secara periodik melaporkan kepada
Kepala
Unit
Rekam
jumlah yang tercatat didalam sensus
harian.
6) Meneliti kelengkapan isi dokumen
Medis
rekam medis dan mencatat identitas
mengenai jumlah dan jenis formulir
pasien ke dalam kartu kendali.
yang telah digunakan.
Sambil meneliti kelengkapan isi
5) Mengalokasikan
mengendalikan
nomor
dan
sekaligus formulir-formulir rekam
rekam
medis di atur kembali sehingga
medis.
sejarah dan riwayat penyakit pasien
6) Menyerahkan
dokumen
rekam
medis yang sudah lengkap ke
fungsi pengkode dan pengindeks.
7) Menyerahkan
sensus
harisn
ke
dan
rekam
kelengkapan
formulirnya kepada unit pengguna.
2) Mencatat
secarik
kertas
yang
dokumen rekam medis kemudian
dokumen
baru
diatas
ditempelkan pada sampul depan
b. Deskripsi Kegiatan Pokok
medis
7) Bila dokumen rekam medis belum
lengkap, tulis ketidak lengkapannya
fungsi analisis dan pelaporan.
1) Menyediakan
mudah ditelusuri.
setiap
penggunaan
dikembalikan ke unit pelayanan
yang
bersangkutan,
dilengkapi
oleh
untuk
petugas
yang
bertanggung
jawab
formulir rekam medis ke dalam
menggunakan
buku
buku
kemudian kartu kendali disimpan
pengendalian
penggunaan
formulir rekam medis.
3) Mengalokasikan
dan
dengan
ekspedisi,
menurut tanggal pengembalian.
mencatat
8) Sensus harian diserahkan ke fungsi
penggunaan nomor rekam medis ke
analisis dan pelaporan untuk diolah
dalam buku penggunaan nomor
lebih lanjut.
rekam medis.
9) Membuat
4) Menerima pengembalian dokumen
lengkapan
rekam medis dan sensus harian
medis.
rawat inap, rawat jalan dan unit
10) Membuat
gawat
darurat
dengan
menandatangani buku ekspedisi.
5) Mencocokan
jumlah
dokumen
c. Fungsi-fungsi
yang tertulis pada sensus harian.
1) Fungsi
harus
sesuai
dokumen
laporan
rekam
penggunaan
yang terkait
dengan
assembling dalam pelayanan rekam
medis:
diterima
isi
ketidak
formulir rekam medis.
rekam medis dengan jumlah pasien
Jumlah dokumen rekam medis yang
laporan
pendaftaran
pasien,
bertanggung jawab terhadap :
dengan
Analisis Keterlambatan Pengembalian Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
49
a) Distribusi penggunaan formulir
rekam medis.
b) Distribusi
dokumen rekam medis.
dokumen
rekam
medis.
2) Fungsi
a) Pencatatan data pasien ke dalam
b) Pencatatan sensus harian gawat
darurat.
pelayanan
rawat
inap,
c) Mengembaian dokumen rekam
bertanggung jawab terhadap :
medis dan sensus harian setiap
a) Pencatatan data pasien ke dalam
hari.
dokumen rekam medis.
d) Melengkapi
b) Pencatatan sensus harian rawat
inap.
yang
belum
rekam
lengkap
setelah
c) Mengembalikan
dokumen
rekam medis dan sensus harian
setiap hari.
medis
dokumen
yang
setelah
belum
rekam
ketidaklengkapannya.
e) Penggunaan
nomor
rekam
pelayanan
penunjang,
bertanggung jawab terhadap :
ketidak
a) Pencatatan data pasien ke dalam
diteliti
e) Penggunaan
5) Fungsi
lengkap
lengkapannya.
dokumen rekam medis.
nomor
rekam
medis bayi baru lahir.
pelayanan
b) Pencatatan sensus harian IPP.
c) Menyerahkan
rawat
jalan
bertanggung jawab terhadap :
sensus
harian
setiap hari.
6) Fungsi pengkode dan pengindeks,
a) Pencatatan data pasien ke dalam
dokumen rekam medis.
bertanggung jawab terhadap :
a) Penelitian penulisan kode di
b) Pencatatan sensus harian rawat
jalan.
dalam dokumen rekam medis.
b) Kelengkapan catatan pada kartu
c) Mengembalikan
dokumen
rekam medis dan sensus harian
setiap hari.
dokumen
yang
setelah
belum
diteliti
rekam
lengkap
ketidak
lengkapannya.
e) Penggunaan
kendali.
c) Pengkodean dan pengindeksan
penyakit.
d) Melengkapi
medis
diteliti
medis gawat darurat.
d) Melengkapi
3) Fungsi
medis
dokumen
d) Pengkodean dan pengindeksan
tindakan/operasi.
e) Pengkodean dan pengindeksan
dokter.
nomor
rekam
medis gawat darurat.
f) Pengkodean dan pengindeksan
kematian.
4) Fungsi pelayanan gawat darurat,
bertanggung jawab terhadap :
50
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 43-59
d. Informasi yang diperlukan Manajemen.
1) Kelengkapan dan ketidaklengkapan
isi dokumen rekam medis
a) Unit
yang
pengembaliannya
yang
rekam medis yang belum lengkap.
4) Prosedur
lengkap dan cepat.
b) Dokter
3) Prosedur pengembalian dokumen
penggabungan
kendali dengan dokumen rekam
medis.
pencatatannya
lengkap.
g. Unsur-Unsur Pengendalian
1) Diserahkannya
c) Paramedis yang pencatatannya
lengkap.
dokumen
rekam
medis dan sensus harian oleh unit
pencatatan data pada setiap hari.
2) Kebutuhan formulir dan desain
formulir-formulir rekam medis.
3) Tingkat kehilangan dokumen rekam
medis.
2) Digunakannya kartu kendali untuk
mengendalikan
dokumen
rekam
medis yang tidak lengkap.
3) Digunakannya buku ekspedisi.
4) Rata-rata waktu yang dibutuhkan
untuk
pengembalian
dokumen
rekam medis.
5) Rata-rata
penyelesaian
kegiatan
rekam medis.
e. Dokumen
dan
h. Tingkat
Ketidaklengkapan
dan
Kebandelan dokumen rekam medis
dapat
assembling setiap satu dokumen
dicari
dengan
perhitungan
sebagai berikut:
1) IMR (Incomplete Medical Record)
Adalah jumlah dokumen rekam
catatan
yang
medis yang belum lengkap setelah
dipergunakan
pasien
1) Dokumen rekam medis.
perawatan.
2) Kartu Kendali.
kesehatan
3) Buku
kartu
pengendalian
penggunaan
formulir rekam medis.
selesai
pelayanan
Pemberi
atau
pelayanan
diberitahu
untuk
melengkapi rekam medis yang telah
lengkap agar sesuai dengan batas
4) Buku catatan penggunaan nomor
rekam medis.
waktu
pelengkapan
yang
telah
ditentukan oleh aturan staf medis:
5) Buku ekspedisi dokumen rekam
medis.
6) Buku catatan tingkat kehilangan
Jumlah berkas rekam medis yang belum lengkap
X 100%
Jumlah rata-rata pasien pulang selam periode
perlengkapan rekam medis tersebut
dokumen rekam medis.
f. Jaringan prosedur yang membentuk
sistem
2) DMR (Delinquent Medical Record)
Adalah dokumen
1) Prosedur
penerimaan
dokumen
rekam medis dan sensus harian.
2) Prosedur peneliti dan assembling.
rekam
medis
dikatakan lengkap setelah lewat
masa pelengkapan dari masingmasing unit pelayanan. Batas waktu
Analisis Keterlambatan Pengembalian Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
51
pelengkapan dokumen rekam medis
menghasilkan
penyempurnaan
2 x 24 jam.
kesehatan dan well being. Program
Quality Assurance merupakan alat
Jumlah berkas rekam medis bandel
yang paling penting untuk memantau
X 100%
Jumlah rata-rata pasien pulang selam periode
perlengkapan rekam medis tersebut
dan mengevaluasi kualitas pelaksanaan
pelayanan kesehatan dalam hal ini
9. Quality Assurance
khususnya kualitas data.
Quality Assurance adalah istilah yang
diambil antara lain dari industri. Secara
10. Tujuan Quality Assurance
a. Untuk mencapai kesempurnaan dalam
harafiah artinya jaminan mutu. Dalam industri
processing
informasi
manufuktur dapat dikatakan secara sederhana,
kesehatan
guna
bahwa
pemberian asuhan pasien yang bermutu
Quality
Assurance
adalah
untuk
meminimalkan produk yang cacat. Ada dua
pengertian untuk istilah Quality Assurance,
sehingga
tidak
jarang
memfasilitasi
tinggi bagi masyarakat.
b. Untuk memastikan bahwa prosedur dan
keracunan
praktek pelayanan rekam medis sudah
pemahaman. Menurut Prof. A. Donabedian
sesuai dengan standar yang berlaku di
sendiri
bidang akreditasi, regulasi, lisensi dan
“Bapak”
terjadi
pelayanan
Quality
Assurance
di
Amerika, memberikan definisi yang berbeda
untuk istilah yang sama sbb:
c. Untuk
a. Quality Assurance dalam arti luas
dan kegiatan yang dimaksudkan untuk
memelihara
dan
rekam
a. Analisis Kuantitatif
luas
ini
guna
Ada tiga jenis analisis dokumentasian
Assurance
arti
medis
11. Jenis Analisis Dokumentasi Rekam Medis
informasi kesehatan yaitu :
dalam
kontribusi
pencapaian tujuan institusi.
meningkatkan mutu asuhan. Quality
sebenarnya adalah manajemen mutu
Adalah suatu review area tertentu
dalam arti umum, kegiatan/program
catatan
apapun di rumah sakit asal bertujuan
bagian yang belum dilengkapi. Analisis
mutu pelayanan.
kuantitatif dilakukan oleh tenaga rekam
b. Quality Assurance dalam arti spesifik
Quality
Assurance
hanya
meliputi
kegiatan–kegiatan
yang
secara
periodik/berlanjut
mengkaji
kondisi
pemberian asuhan, memantau asuhan
itu sendiri dan menelusuri out come
asuhan itu. Kekurangan–kekurangan
dapat
52
memaksimalkan
pelayanan
Quality Assurance semua pengaturan
mengamankan,
manajemen resiko.
ditemukan,
medik
untuk
mengetahui
medis yang mengetahui tentang :
1)Jenis formulir yang digunakan
2)Jenis formulir yang harus ada
3) Orang yang berhak mengisi rekam
medis
4)Orang
yang
harus
melegalisasi
penulisan
sehingga
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 43-59
Yang dimaksud dengan tahu yaitu
apabila bagian yang melakukan tugasnya
dapat
dengan baik. Faktor yang mempengaruhi
mengidentifikasi
menemukan)
lengkap
bagian
ataupun
(mengenal,
yang
tidak
kelengkapan data antara lain:
belum
tepat
a. Sumber Daya Manusia
pengisiannya.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
b. Analisis Kualitatif
dimaksud
adalah
Adalah review untuk mengidentifikasi
bertanggung
pencatatan yang tidak konsisten dan
formulir/berkas.
tidak
pendidikan,
akurat.
memerlukan
Analisis
kualitatif
pengetahuan
terminologi
medis,
tentang
anatomi
dan
fisiologi, dasar proses penyakit, isi
sangat
petugas
jawab
yang
mengisi
Ketrampilan,
kedislipinan
petugas
berpengaruh
terhadap
kelengkapan data.
b. Desain Formulir
catatan medik, akreditasi. Analisis ini
Sebuah formulir harus didesain untuk
dilaksanakan oleh praktisi informasi
memenuhi
tujuan
penggunaannya.
kesehatan
Pemikiran
primer
adalah
yang
telah
terpercaya.
tentang
Analisis kualitatif lebih mendalam dari
apakah formulir akan digunakan untuk
pada analisis kuantitatif dalam :
mengumpulkan data untuk informasi
1) Mendukung kualitas informasi
laporan. Apapun aturan desain dasar
2) Merupakan
aktifitas
dari
risk
management
1) Pelajari
3) Membantu dalam memberikan kode
penyakit dan tindakan yang lebih
spesifik
4) Untuk
rekam
mencakup:
tujuan
dan
pemakaian
formulir dan buatlah rancangan
dengan memikirkan pengguna.
2) Rancanglah formulir sesederhana
meningkatkan
medis
oleh
pencatatan
pemberi
pelayanan harus dilakukan secara
diplomasi.
mungkin,
hilangkan
data
atau
informasi yang tidak diperlukan.
3) Gunakan
terminologi
standard
untuk semua elemen data.
c. Analisis Statistik
4) Aturan
Mencakup
urutan
item–item
data
pengabstrakan
secara logis, sehubungan dengan
(peringkasan) data dari catatan medik
dokumen sumbernya atau dengan
untuk
urutan
pengambilan
keputusan
administrasi dan klinis.
12. Faktor
Pengisian
yang
Berpengaruh
Data
Rekam
perolehannya,
sajikan
informasi dengan cara yang dapat
Terhadap
Medis
menangkap pembaca.
c. Prosedur Tetap (Protap)
Kelengkapan suatu data merupakan syarat
Prosedur tetap atau kebijakan rumah
muntlak dalam penelitian rekam medis
sakit
rumah sakit. Rekam medis terselenggara
bersumber dari buku petunjuk dan
adalah
standar
Analisis Keterlambatan Pengembalian Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
kebijakan
53
pedoman
tertulis
penyelenggaraan
sedang
dilengkapi
tersebut
rekam medis sebagai dasar pelaksanaan
dibutuhkan untuk pelayanan segera dapat
pelayanan
diambil terlebih dahulu untuk pelayanan.
rekam
medis
dari
Departeman Kesehatan dan peraturan
Pengendalian tersebut diawali dengan
perundangan yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian isi data rekam medis
rekam medis. Pedoman tertulis yang
pada setiap lembar formulir rekam medis
ditetapkan sendiri oleh Kepala Unit
yang telah diserahkan ke unit rekam
Rekam Medis yang disahkan oleh
medis. Kegiatan tersebut dilakukan oleh
direktur tentang prosedur pengisian
petugas
dokumen rekam medis yang baik.
medis isinya tidak lengkap dipisahkan
Dengan adanya protap yang baik
dengan dokumen rekam medis yang telah
berpengaruh terhadap petugas (dokter,
lengkap. Ketidak lengkapan isi tersebut
perawat, dan bidan) untuk mengisi
dicatat pada kartu kendali dan kertas kecil.
formulir laporan operasi dan formulir
Setelah pencatatan data yang tidak lengkap
laporan anestesi dengan lengkap karena
kartu
kalau tidak di isi dengan lengkap akan
assembling
mendapatkan sangsi.
ditempelkan pada halaman depan folder
13. Pengendalian Ketidaklengkapan Isi Data
54
yang
assembling.
kendali
Dokumen
disimpan
sedang
rekam
di
fungsi
kertas
kecil
dokumen rekam medis. Penempelan kertas
Rekam Medis
kecil
Pencatatan hasil pelayanan ke dalam
memudahkan petugas yang bertanggung
formulir rekam medis seringkali tidak
jawab segera dapat menemukan ketidak
lengkap, padahal salah satu syarat untuk
lengkapan data rekam medis dalam folder
disimpan Dokumen Rekam Medis harus
dokumen rekam medis. Folder tersebut
sudah terisi dengan lengkap. Oleh karena
diserahkam ke unit pencatat data untuk
itu diperlukan sistem pengendalian ketidak
dilengkapi dengan menggunakan buku
lengkapan isi rekam medis.
ekspedisi (serah-terima dokumen). Kartu
Sistem pengendalian ketidak lengkapan isi
kendali disimpan berdasarkan tanggal
rekam medis yaitu suatu sistem yang
diserahkannya dokumen rekam medis
bertujuan mengendalikan dokumen rekam
tidak lengkap.
medis yang dkembalikan ke unit pencatat
Batas waktu melengkapi isi rekam medis
data rekam medis untuk dilengkapi isi
yaitu selambat-lambatnya 2X24 jam sejak
datanya per lembar formulir sehingga
dokumen diserahkan ke unit pencatatan
dapat diketahui dimana dokumen rekam
data oleh pihak assembling. Bila batas
medis
kapan
waktu dilampaui dokumen rekam medis
diserahkan serta kapan dikembalikan ke
akan diserahkan ke bagian filing untuk
assembling lagi. Dengan demikian, maka
disimpan tersendiri. Oleh bagian filing
apabila ternyata dokumen rekam medis
akan diulangi lagi tata cara tersebut dengan
tersebut
berada
dan
tersebut
dimaksudkan
untuk
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 43-59
batas waktu 14X24 jam setelah waktu
METODELOGI PENELITIAN
penyerahan dokumen rekam medis tidak
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu
lengkap. Selebihnya waktu tersebut dapat
jenis
dikatakan dokumen rekam medis yang
menjelaskan
”bandel”. Oleh karena itu di bagian filing
keterlambatan pengembalian dokumen rekam
dapat membuat laporan tingkat kebandelan
medis pasien rawat inap ke bagian assembling
dokumen
dengan menggunakan pendekatan retrospektif
Medical
rekam
Record
assembling
medis
(DMR)
dapat
(Delinquent
dan
membuat
bagian
laporan
incomplet medical record (IMR))
14. Prosedur Kelengkapan Isi Rekam Medis
yang
atau
No
1
Nama
Variabel
Pengembalian
berkas rekam
medis
harus dalam lembaran (formulir) rekam
medis.
2
Keterlambatan
pengembalian
dokumen
rekam medis
rawat inap
2
Faktor
penyebab
keterlambatan
pengembalian
dokumen
rekam medis
rawat inap.
oleh dokter/tenaga kesehatan lainnya
sesuai dengan kewenangannya dan
ditulis nama terang serta di beri
tanggal.
c. Pencatatan yang dibuat mahasiswa
kedokteran dan mahasiswa lainnya
ditandatangani dan menjadi tanggung
jawab dokter yang merawat atau oleh
dokter yang membimbing.
d. Pencatatan yang dibuat oleh Residens
harus
diketahui
oleh
dokter
pembimbingnya.
e. Dokter
yang
merawat
dapat
memperbaiki kesalahan penulisan dan
melakukannya pada saat itu juga serta
dibubuhi paraf.
dengan
menggambarkan
Tabel 1. Variabel Penelitian dan Definisi
Operasional
lambatnya dalam waktu 1 X 24 jam
b. Semua pencatatan harus ditandatangani
dilakukan
yaitu melihat data–data yang telah ada.
a. Setiap tindakan atau konsultasi yang
dilakukan terhadap pasien, selambat-
penelitian
Definisi Operasional
Pengiriman
kembali
berkas rekam medis
dari
bangsal
ke
assembling
dalam
berkas waktu 1x24 jam
setelah pasien pulang
Penyerahan dokumen
rekam medis rawat inap
dari
bangsal
ke
assemblinh
melebihi
batas waktu yang telah
ditetapkan
dalam
protap
pengembaliandokumen
rekam medis 1x24 jam
setelah pasien pulang
Hal
(keadaan,
peristiwa)
yang
menyebabkan
terjadinya
keterlambatan
pengembalian dokumen
rekam medis pasien
rawat
inap
ke
assembling.
Populasi penelitian adalah keseluruhan
kelompok
subyek
dapatberupa
manusia,
hewan percobaan, data laboratorium dan lainlainyang ciri-cirinya akan diteliti (Arief,M
2008). Dengan memperhatikan pengertian
diatas, maka penelitimengambil populasi yaitu
semua berkas rekam medis yangdikembalikan
dari bangsal rawat inap ke bagian assembling.
Analisis Keterlambatan Pengembalian Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
55
Denganjumlah populasi pada triwulan I
d. Catatan Dokter
sebanyak 430 dokumen rekam medis.
e. Catatan Perawat (Pemberian Obat)
Soehartono (2002) mendefinisikan bahwa
f. Grafik Vital Sign
sampel adalahbagian dari populasi yang akan
g. Resume Keperawatan
diteliti dan yang dianggapmenggambarkan
h. Diagnose dan Rencana Keperawatan
populasinya. Pengambilan sampel dilakukan
i. Evaluasi Keperawatan
denganteknik sampling jenuh yaitu teknik
j. Penempelan
penentuan sampel bila semuaanggota populasi
digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009).
Hasil
Peeriksaan
Penunjang
k. Penempelan Salinan Resep
l. Lembar Penempelan Surat Rujukan
dan Surat Perawatan, Lembar Konsul
HASIL PENELITIAN
Alur pengembalian dokumen rekam medis
dan lain-lain
dari bangsal atau ruang perawatan sampai ke
m. Persetujuan Pengobatan Perawatan
Unit Rekam Medis bagian Assembling dimulai
n. Absensi Kegiatan Dokter di Ruang
dari dokumen rekam medis dari unit rawat
Rawat Inap.
inap di bawa ke apotik untuk menghitung
Unit Rawat Inap/
Bangsal
jumlah pemakaian dan pengembalian obat,
dari apotik dokumen rekam medis dibawa ke
kasir untuk menghitung biaya pasien selama
Dokomuen Rekam
Medis
dilakukan perawatan, dari kasir dokumen
rekam medis di bawa ke unit rekam medis
Apotik
bagian assembling untuk diteliti kelengkapan
Kasir
dokumen rekam medis, apabila dokumen
rekam
medis
tidak
lengkap
petugas
assembling mengembalikan dokumen tersebut
ke unit rawat inap untuk dilengkapi dengan
koding dan index kemudian disimpan di
filling.
Formulir yang digunakan oleh pasien
rawat inap di Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Delanggu:
a. Lembar Masuk dan Keluar
b. Ringkasan Keluar (Resume)
c. Resume
Sementara
56
Pemeriksaan
dan
Terapi
Dokumen rekam medis di
bawa
kekasir
untuk
menghitung biaya pasien
selama dilakukuan
perawatan di RSU PKU
Muh
Delanggu
Dokomue Rekam
Medis
n Rekam
Medis
Assembling
batas waktu 1X24 jam. Dokumen rekam
medis yang sudah lengkap di bawa ke bagian
Dokumen rekam medis di
bawa
ke
apotek
untuk
menghitung
jumlah pemakaian dan
pengemballian obat
Dikemb
alikan
dan
dilengka
pi
oleh
petugas
URI
Dokumen
Rekam
Medistidak
Dokumen
Rekam
MedisLengkap
lengkap
Dokumen
Rekam
Medis
Koding dan
Indeksing
Gambar 1.Alur pengembalian Dokumen
Rekam Medis Pasien Rawat di bagian
Assembling
Tingkat
Keterlambatan
Penyerahan
Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Bagian
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 43-59
Assembling. Dokumen rekam medis yang
dianggap
terlambat
dikembalikan
Tabel 3. Penyebab keterlambatan
adalah
dokumen yang belum dikembalikan ke bagian
n
%
Tingkat
kedisiplinan
dokter dalam pengisian
data pada dokumen Rekam
Medis (diagnosis dan
tanda tangan)
Tanggung jawab perawat
dalam pengisian dokumen
Rekam Medis
4
80
%
2
40
%
3.
Prosedur
dilakukan
tidak
3
60
%
4.
Petugas
kasir
dalam
pengembalian
dokumen
Rekam Medis
3
60
%
No.
Penyebab
1.
assembling melebihi batas waktu yang telah
ditentukan yaitu 1 X 24 Jam.
Tabel 2. Tingkat Keterlambatan Dokumen
Rekam Medis Pada triwulan I tahun 2009
No
1.
2.
Keadaan
Dokumen
Rekam
Medis
Dokumen
rekam
medis yang
dikembalika
n tepat
waktu 1x24
jam
Dokumen
rekam
medis yang
dikembalika
n melebihi
waktu yang
ditetapkan
1X24 jam
Januari
Februari
Maret
n
n
n
%
%
13
8
60,
79
%
64
46,
38
%
41
63,
08
%
89
39,
21
%
74
53,
62
%
65
10
0%
10
0%
13
8
10
0%
65
10
0%
Tetap
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
dari 5 petugas yang di wawancara terdapat
persentase
22
7
Jumlah
%
2.
penyebab
keterlambatan
penyerahan dokumen rekam medis yang
tertinggi terdapat pada tingkat kedisiplinan
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
dokter dalam pengisian data pada dokumen
persentase keterlambatan tertinggi pada bulan
rekam medis (diagnosis dan tanda tangan)
Febuari sebanyak 53,62% dari total 138
sebanyak 80%.
dokumen
yang
dikembalikan
ke
bagian
assembling. Dokumen rekam medis sudah
dilengkapi
dan
dikembalikan
bagian
Alur Penyerahan Dokumen Rekam Medis
assembling 1X24 jam setelah dokumen rekam
Pasien Rawat Inap di Bagian Assembling. Di
medis
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
dikembalikan
ke
di
PEMBAHASAN
unit
yang
bersangkutan untuk dilengkapi sesuai yang
Delanggu
ada dalam prosedur tetap.
rekam medis pasien rawat inap terdapat pihak
Penyebab
Keterlambatan
dalam
pengembalian
dokumen
Penyerahan
- pihak yang terkait didalamnya yaitu bagian
Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Bagian
apotik dan bagian kasir untuk menghitung
Assembling.
biaya selama dilakukan perawatan. Setelah
melalui kedua bagian tersebut dokumen rekam
medis diserahkan di bagian assembling untuk
dirakit dan diteliti kelengkapan dokumen
rekam medis. Apabila ditemukan dokumen
yang
tidak
lengkap
petugas
Analisis Keterlambatan Pengembalian Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
assembling
57
mengembalikan dokumen yang tidak lengkap
tersaji tepat waktu yang berguna sebagai
tersebut ke unit yang bersangkutan dengan
pengambilan keputusan manajemen secara
menggunakan buku ekspedisi dengan batas
efektif
waktu 1X24 jam. Hal tersebut belum sesuai
pembuatan laporan yang dikerjakan oleh
dengan prosedur tetap tentang alur dokumen
petugas.
rekam medis pasien rawat inap ke bagian
mempengaruhi pengobatan selanjutnya yang
assembling. Karena dalam prosedur tetap alur
akan dijalani oleh pasien dan pasien terhambat
pengembalian dokumen rekam medis pasien
dalam
rawat inap setelah dokumen dari bagian apotik
seharusnya dapat diperoleh dari data yang ada
dan kasir, dokumen rekam medis tersebut di
didalam dokumen rekam medis miliknya.
bawa ke unit rawat inap untuk dilengkapi
serta
menyebabkan
Sedangkan
bagi
mendapatkan
Penyebab
keterlambatan
pasien
akan
informasi
Keterlambatan
yang
Penyerahan
terlebih dahulu data-data rekam medisnya dan
dokumen Rekam medis rawat inap di bagaian
setelah itu dokumen dikirim ke Unit Rekam
Assembling. Berdasarkan hasil wawancara
Medis bagian assembling dalam waktu 1X24
dapat
jam setelah pasien pulang.
keterlambatan penyerahan dokumen rekam
Tingkat
Keterlambatan
diketahui
bahwa
penyebab
Penyerahan
medis rawat inap dengan persentase tertinggi
Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Bagian
terdapat pada tingkat kedisiplinan dokter
Assembling. Berdasarkan hasil observasi tabel
dalam tanggung jawab dalam pengisian data
2
tingkat
pada dokumen rekam medis yaitu sebanyak
keterlambatan penyerahan dokumen rekam
80%. Pihak yang terkait dalam pengisian data
medis dengan persentase tertinggi pada bulan
rekam medis selanjutnya adalah dokter yang
Febuari sebanyak 53,62% dari total 138
merawat.
dokumen
penanggung jawab hanya akan meneliti dan
halaman
3
yang
diketahui
bahwa
dikembalikan
ke
bagian
Dalam
pengisian
menandatangani
dilengkapi
bagian
tersebut. Jika dilihat dari tanggung jawabnya
assembling 1X24 jam setelah dokumen rekam
seharusnya para dokter juga mempunyai
medis
yang
tingkat kedisiplinan yang baik dalam menepati
bersangkutan untuk dilengkapi sesuai yang
ketentuan tentang pengembalian dokumen
ada dalam prosedur tetap.
rekam medis karena rekam medis adalah bukti
dikembalikan
dikembalikan
ke
di
unit
rekam
dokter
assembling. Dokumen rekam medis sudah
dan
dokumen
ini
medis
Pengembalian dokumen rekam medis yang
tertulis atas segala bentuk pengobatan dan
tidak tepat waktu dapat menjadi beban petugas
perawatan yang dilakukan dokter terhadap
dalam pengolahan data. Karena data yang
pasiennya (Dirjen Yanmed,1997). Selain itu
diperoleh sudah mengalami keterlambatan,
juga
maka
dalam
tingkat
kedisiplinan
juga
akan
pengembalian dokumen rekam medis yang
ini
akan
baik, dokter juga akan merasakan manfaatnya
mempengaruhi informasi yang disampaikan
apabila dokter sewaktu-waktu membutuhkan
kepada pimpinan rumah sakit menjadi tidak
dokumen rekam medis.
mengalami
58
pengolahannya
dengan
keterlambatan.
Hal
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2008, Hal 43-59
Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik.
KESIMPULAN
Alur pengembalian dokumen rekam medis
pasien rawat inap di bagian assembling di
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu belum
sesuai dengan prosedur tetap yang telah
ditetapkan.
Tingkat
DepKes RI. 1997. Pedoman Pengelolaan
Rekam Medis Rumah Sakit Di
Indonesia Revisi I. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik.
keterlambatan
pengembalian dokumen rekam medis pasien
rawat inap di bagian assembling di RSU PKU
Muhammadiyah Delanggu dengan persentase
tertinggi sebanyak 53,62% pada bulan Febuari
DepKes RI. 2008. Peraturan
Kesehatan
Indonesia
269/MENKES/PER/2008
Rekam Medis. Jakarta:
Kesehatan.
Menteri
Nomor
Tentang
Menteri
2009. Penyebab keterlambatan penyerahan
dokumen rekam medis pasien rawat inap yaitu
tingkat kedisiplinan dokter dalam tanggung
jawab dalam pengisian data pada dokumen
Hatta
Gemala (ed.). 2008. Pedoman
Manajemen Informasi Kesehatan Di
Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
UI Press.
rekam medis (diagnosis dan tanda tangan)
sebanyak 80%.
Perlu adanya peningkatan kesadaran dan
kedisiplinan petugas yang bertanggung jawab
dengan sosialisasi kelengkapan data rekam
MenKes RI. 2007. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
377/Menkes/SK/III/2007
Tentang
Standar Profesi Perekam Medis dan
Informatika
Kesehatan..
Jakarta:
Menteri Kesehatan.
medis pada semua unit pelayanan di rumah
sakit antara lain pada dokter, perawat dan
petugas
assembling.
penghargaan
bagi
memenuhi
petugas
tanggung
jawab
Memberikan
medis
yang
melengkapi
pengembalian dokumen rekam medis dengan
disiplin.
DAFTAR PUSTAKA
Arief
Notoatmodjo S. 2002. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
M. 2008. Pengantar Metodologi
Penelitian untuk Kesehatan. Surakarta:
LPP UNS dan UNS Press.
DepDikNas RI . 2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Shofari B. 2002. Modul Pembelajaran
Pengelolaan Rekam Medis dan
Dokumentasi Rekam Medis. PSRK_01.
Semarang.
Syamsi I. 2004. Efisiensi, Sistem dan
Prosedur Kerja Edisi Revisi. Jakarta :
Bumi Aksara.
Wijono D. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan Volume 2. Surabaya:
Airlangga University Press.
DepKes RI. 1991. Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan
Rekam
Medis/Medical Record Rumah Sakit.
Analisis Keterlambatan Pengembalian Dokumen... (Sari Dwi Hastuti,dkk)
59
Download