PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Septya Wardhani, Nuraini, Okianna Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email : [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber belajar oleh guru sosiologi SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan sumber belajar guru sosiologi SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya kurang bervariasi, serta frekuensi pemanfaatan sumber belajar yang bervariasi dalam proses pembelajaran masih sangat jarang. Pemilihan sumber belajar yang dilakukan guru sudah tepat, namun guru mesti memperhatikan kriteria sumber belajar yang dapat menambah motivasi belajar siswa di dalam kelas. Terhadap hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan karena hasil belajar siswa selama ini masih ada yang belum mencapai KKM, serta motivasi belajar siswa didalam kelas masih sangat kurang, karena guru masih sering menggunakan model pembelajaran konfensional dan terpaku pada satu jenis sumber belajar. Kata Kunci : Pemanfaatan Sumber Belajar Abstract: This study aims to determine how the use of learning resources by the State High School sociology teacher at River District Kubu Raya Raya district. The method used in this research is descriptive qualitative. The results showed that the use of learning resources sociology teacher Kingdom River District State High School District Kubu Raya less variable, and the frequency of use of learning resources that vary in the learning process is still very rare. The selection of learning resources that teachers do is right, but the teacher must consider the criteria of learning resources that can increase students' motivation in the classroom. On learning outcomes of students still need to be improved because of student learning outcomes for this still exist that have not yet reached the KKM, as well as students' motivation in the classroom is still lacking, because the teacher is still often use conventional learning models and fixated on one type of learning resources. Keywords : Utilization of Learning Resources tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi suatu Mengajar proses mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 1 Dalam poses mengajar terdapat kegiatan membimbing, melatih keterampilan intelektual, keterampilan psikomotorik, dan memotivasi siswa agar memiliki kemampuan inovatif dan kreatif. Oleh karena itu seorang guru perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan materi pembelajaran, termasuk didalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektifitas pembejaran. Hal ini dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan berbagai sumber belajar secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada peserta didik untuk dapat berinteraksi dengan sumber belajar yang dimanfaatkan. Namun demikian meskipun aspek variasi dalam pemanfaatan sumber belajar harus diperhatikan oleh guru-guru ketika mengajar, bukan berarti guru-guru mengabaikan aspek pemilihan sumber belajar yang bekualitas yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran. Berdasarkan hasil survei pendahuluan, penulis mengamati pembelajaran di SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kuburaya secara umum kegiatan pembelajaran belum memanfaatkan sumber belajar secara maksimal, dalam arti kata sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran hanya sumber belajar yang sudah sangat lazim dari dulu digunakan yaitu buku teks. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan guru dan siswa belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Pembelajaran sosiologi merupakan pembelajaran yang banyak memberikan informasi tentang konsep-konsep berupa fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sosial manusia. Jika guru hanya mengandalkan buku teks saja sebagai sumber belajar akibatnya siswa terjebak didalam pembelajaran yang hanya mengandalkan hafalan saja, dan hafalan itu dapat dengan mudah dilupakan jika tidak dikaji lagi. Cara belajar seperti ini cenderung membuat siswa mudah bosan dalam belajar, lebih buruknya siswa bisa tidak menyukai pelajaran sosiologi. Sumber belajar untuk pengembangan materi pelajaran sosiologi sesungguhnya banyak tersedia serta sangat mudah didapatkan karena materi yang dipelajari sangat dekat dengan kehidupan guru maupun peserta didik. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Selain buku teks, guru haruslah mengembangkan sumber belajarnya dengan memanfaatkan fenomena-fenomena sosial yang terjadi dimasyarakat yang didapatkan dari koran, televisi, internet, video, film dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar akan dihasilkan proses pembelajaran yang berkualitas, menarik dan menyenangkan bagi para siswa. Berkaitan dengan latar belakang di atas maka dari itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pemanfaatan sumber belajar guru Sosiologi SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. 2 METODE Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pngumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2009). Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan suyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 2007). Bentuk penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan secara objektif dan faktual mengenai pemanfaatan sumber belajar guru Sosiologi SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu : 1) Tahap persiapan; 2) Tahap pelaksanaan; 3) Tahap akhir. Tahap Persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain : 1) Melakukan pra riset melalui wawancara kepada guru Sosiologi SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya; 2) Mengamati kegiatan belajar-mengajar di kelas SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya; 3) Meminta data yang dimiliki oleh SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya untuk diolah; 4) Menganalisis hasil pra riset; 5) Menyusun pedoman wawancara dan pedoman observasi untuk riset. Tahap Pelaksanaan 1) Melakukan riset melalui wawancara kepada guru Sosiologi SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan berpedoman pada pedoman wawancara yang telah disusun; 2) Melakukan observasi dalam proses belajar-mengajar mata pelajaran Sosiologi di kelas; 3) Meminta data hasil belajar siswa setelah observasi selesai dilaksanakan. Tahap Akhir 1) Menganalisis data yang diperoleh dari wawancara kepada guru Sosiologi SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya; 2) Menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi; 3) Mendeskripsikan hasil analisis data dan memberikan kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah; 3) Menyusun laporan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data yang disajikan adalah data hasil observasi pemanfaatan sumber belajar guru sosiologi SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan menggunakan pedoman observasi sebanyak kurang lebih 8 kali pertemuan terhadap 4 orang guru. Adapun data hasil 8 kali observasi adalah sebagai berikut: 3 Tabel 1 Data Rekapitulasi Hasil Observasi Tentang Jenis Sumber Belajar JENIS SUMBER BELAJAR MI √ √ √ √ √ Manusia (people) Bahan (material) Lingkungan (setting) Peralatan (device) Teknik/metode (technique) Sumber: Data Olahan, 2013 NAMA GURU FT SR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MZ √ √ √ √ √ Berdasarkan Tabel 1 kelima jenis sumber belajar ini pasti selalu digunakan dalam setiap proses pembelajaran karena kelima jenis sumber belajar ini adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan salam setiap proses pembelajaran, a) Manusia (people) yaitu orang yang menyampaikan pesan pengajaran secara langsung. Contonya adalah guru. b) Bahan (material), yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran. Contohnya buku pelajaran. c) Lingkungan (setting), yaitu ruang dan tempat ketika sumber-sumber dapat berinteraksi dengan para peserta didik. Contohnya adalah ruang kelas. d) Peralatan (device), sesuatu yang bisa disebut media/hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada didalam software. Contohnya adalah papan tulis dan spidol. e) Teknik/metode (technique), prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang untuk menyampaikan pesan. Contohnya adalah ceramah. Tabel 2 Data Rekapitulasi Hasil Observasi Tentang Variasi Pemanfaatan Sumber Belajar Jenis Sumber Belajar Orang Bahan Lingkungan Peralatan Tehnik Sumber Belajar yang Dimanfaatkan Guru Siswa Buku Pengangan Guru LKS Media Cetak Media Elektronik Internet Fenomena Sosial Ruang Kelas Papan Tulis OHP Video Ceramah Tanya jawab Nama Guru MI FT SR MZ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah pemanfaata n setiap jenis sumber belajar 2 6 1 3 6 4 Total Persentasi Belajar mandiri Rool playing Talking stik 18 √ √ √ 17 √ 10 9 9 18 Sumber: Data Olahan, 2013 Berdasarkan Tabel 2, peneliti menskor terlebih dahulu variasi pemafaatan sumber belajar bedasarkan jenisnya : Tabel 3 Data Rekapitulasi Skor Variasi Pemanfaatan Sumber Belajar Oleh Guru Jenis sumber belajar Orang Bahan Lingkungan Sumber belajar yang dimanfaatkan Guru Siswa Buku Pengangan Guru LKS Media Cetak Media Elektronik Internet Fenomena Sosial Ruang Kelas Papan Tulis OHP Video Ceramah Tanya jawab Persentasi Tehnik Belajar mandiri Rool playing Talking stik Sumber: Data Olahan, 2013 Peralatan Jumlah guru yang memanfaatkan 4 1 Jumlah sumber belajar Kategori 2 Kurang Variatif 6 Sangat Variatif 1 Kurang Variatif 3 Kurang Variatif 6 Sangat Variatif 4 4 1 1 4 4 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa dalam pemanfaatan sumber belajar berdasarkan jenisnya pemanfaatan jenis sumber belajar berupa orang, lingkungan, dan alat masih kurang variatif dikarenakan guru masih menggunakan sumber belajar yang standar seperti guru sebagai sumber utama, ruang kelas, papan tulis, ceramah. Sedangkan dalam pemanfaatan jenis sumber belajar berupa bahan dan teknik walaupun di dalam tabel tergolong kategori sangat variatif, namun bila dilihat dari jumlah guru yang memanfaatkannya seperti dalam pemanfaatan sumber belajar berupa tehnik, kurang lebih hanya satu orang guru saja yang memanfaatkannya, sedangkan dalam pemanfaatan sumber belajar berupa bahan tersebut rata-rata guru hanya memanfaatkannya sebagai bahan refrensi saja, namun bahan-bahan tersebut tidak diwujudkan atau dihadirkan dalam proses pembelajaran bersama siswa. Dapat peneliti simpulkan bahwa variasi 5 pemanfaatan sumber belajar adalah kurang variatif. oleh guru sosiologi dalam proses pembelajaran Tabel 4 Hasil Observasi Tentang Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar Nama Guru Sumber Belajar yang Dimanfaatkan Guru Siswa Buku Pengangan Guru LKS Media Cetak Media Elektronik MI Internet Fenomena Sosial Ruang Kelas Papan Tulis OHP Video Ceramah Tanya jawab Persentasi Rool playing Talking stik FT Guru Buku Pengangan Guru LKS Internet Fenomena Sosial Ruang Kelas Papan Tulis Ceramah Tanya jawab Belajar mandiri Guru Buku Pengangan Guru LKS Internet SR Fenomena Sosial Ruang Kelas Papan Tulis Ceramah Tanya jawab Guru Buku Pengangan Guru LKS Fenomena Sosial MZ Internet Ruang Kelas Papan Tulis Ceramah Tanya jawab Sumber: Data Olahan, 2013 Jumlah Pertemuan 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6 6 6 6 6 8 8 8 8 8 8 8 8 8 Jumlah Pemanfaatan 8 2 8 8 1 1 6 8 8 8 1 1 8 3 1 1 2 8 8 8 2 8 8 8 8 1 2 6 6 6 5 6 6 6 6 4 8 8 8 8 1 8 8 8 1 Keterangan SS J SS SS J J S SS SS SS J J SS J J J J SS SS SS J SS SS SS SS J J S S S S S S S S S SS SS SS SS J SS SS SS J Keterangan : SS (Sangat Sering). S (Sering). J (Jarang) 6 Berdasarkan Tabel 4 sumber belajar yang sangat sering dimanfaatkan guru adalah sumber belajar yang sudah umum sekali dan merupakan sumber belajar utama seperti: a) Guru, merupakan sumber belajar utama bagi siswa dalam proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran terbantung kepada bagai mana guru tersebut merancang pembelajaran serta memanfaatkan segala sesuatu sebagai sumber belajar. b) Buku pegangan buku, fenomena sosial dan LKS, merupakan sumber belajar utama yang dipegang oleh guru dan siswa. Buku pegangan guru dan fenomena social merupakan sumber refrensi bagi semua guru, sedangkan sumber refrensi utama siswa adalah sebuah LKS (lembar kerja siswa) yang didalamnya terdapat materi pelajaran yang tentunya masih harus ditambah dengan refrensi lainnya. c) Ruang kelas, merupakan lingkungan paling utama dalam setiap proses pembelajaran dan merupaka tempat yang sangat umum sekali. d) Papan tulis, ,merupakan media yang paling sederhana dalam menyampaikan pesan dalam bentuk tulisan, gambar dan lain-lain. e) Ceramah dan Tanya jawab, merupakan tehnik/metode yang paling sederhana dalam proses pembelajaran. Sedangkan sumber belajar yang lainnya seperti siswa. media cetak, media elektronik, internet, OHP, video, persentasi, rool playing, talking stik masih sangat jarang dimanfaatkan oleh guru bahkan belum dimanfaatkan. Tabel 5 Data Rekapitulasi Tentang Ketepatan Dalam Pemilihan Sumber Belajar Kriteria pemilihan Tdk - Nama guru FT SR Ya Tdk Ya Tdk √ √ √ √ - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √ - - - √ - √ - √ - √ - √ - √ - - √ - √ - √ - - - √ - √ - √ MI Ya √ √ Ekonomis (tidak mahal) Praktis (mudah diperoleh) Fleksibel (dapat digunakan lebih dari sekali) Sesuai Dengan Tujuan √ Intruksional Up date (sesuai dengan √ perkembangan yang terjadi) Mempertimbangkan √ kemampuan siswa (mudah di pahami siswa) Menambah wawasan √ dalam pemahaman materi Menambah motivasi √ Sumber: Data Olahan, 2013 Ya √ √ MZ Tdk - 7 Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa dalam memilih sumber belajar guru sangat memperhatikan kriteria sumber belajar dengan baik. Guru sangat memperhatikan ketepataan sumber belajar yang akan dimanfaatkan. Kriteria yang paling utama yang di perhatikan guru dalam pemilihan sumber belajar adalah kesesuian sumber belajar terhadap materi pembelajaraan. Namun yang kurang diperhatikan oleh guru adalah efektifitas dan efisiensi sumber belajar itu sendiri, sumber belajar yang sering digunakan guru kurang memberikan motifasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif dan kurang merespon pelajaran yang diberikan. Sehingga interaksi siswa dan sumber belajar yang menjadi kunci penting keberhasilan proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Tabel 6 Data Rekapitulasi nilai siswa SMA Negeri di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Nama Guru Kelas Rata-Rata Nilai Ketuntasan Kelas XA 79 Tuntas XB 82 Tuntas XC 80 Tuntas XD 78 Tuntas XE 77 Tuntas MI XF 75 Tuntas XG 79 Tuntas XH 76 Tuntas XI 80 Tuntas XJ 83 Tuntas XI IPS 1 75 Tuntas XI IPS 2 76 Tuntas XI IPS 3 72 Belum tuntas FT XI IPS 4 74 Belum tuntas XI IPS 5 77 Tuntas XII IPS 1 74 Belum Tuntas XII IPS 2 78 Tuntas SR XII IPS 3 75 Tuntas XII IPS 4 76 Tuntas XII IPS 5 73 Belum Tuntas XA 77 Tuntas XB 72 Belum tuntas MZ XC 73 Belum tuntas XI IPS 1 75 Tuntas XI IPS 2 74 Belum tuntas XII IPS 1 79 Tuntas XII IPS 2 78 Tuntas Sumber: guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, 2013 Dari Tabel 6 dapat kita lihat bahwa rata-rata nilai perkelas dari masingmasing guru berbeda ada yang sudah mencapai KKM yaitu 75, namun ada juga 8 kelas yang rata-rata nilainnya belum mencapai KKM. Hasil belajar berupa nilai ulangan harian ini menunjukan perbedaan dimana guru yang menggunakan sumber belajar yang lebih bervariasi nilai rata-rata kelasnya tinggi 80 keatas dan tidak ada kelas yang tidak tuntas, sedangkan guru yang hanya sering menggunakan sumber belajar berupa buku dan lembar kerja siswa (LKS) hasil belajar kelasnya masih ada yang belum mencapai KKM, adapun nilai mereka belum mencapai angka 80, sehingga nilai masih harus ditingkatkan. Selain observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada 4 orang guru sosiologi di SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, adapun hasil dari wawancara tersebut telah diolah dan peneliti rangkum, berikut hasil wawancara terhadap 4 orang guru : (1) Semua guru memanfaatkan jenis sumber belajar berupa manusia/orang yaitu guru itu sendiri; (2) Semua guru memanfaatkan jenis sumber belajar berupa bahan yaitu pemanfaatan buku pelajaran sebagai bahan utama; (3) Semua guru memanfaatkan jenis sumber belajar berupa lingkungan yaitu pemanfaatan ruang kelas sebagai lingkungan utama dalam proses pembelajaran; (3) Semua guru memanfaatkan jenis sumber belajar berupa peralatan yaitu pemanfaatan alat seperti papan tulis dan spidol; (4) Semua guru memanfaatkan jenis sumber belajar berupa metode/ tehnik yaitu merupakan metode ceramah; (5) Selain guru sebagai sumber belajar utama terkadang ada guru yang memanfaatkan siswa sebagai sumber belajar bagi siswa lain melalui tugas diskusi maupun persentasi kedepan kelas; (6) Selain buku pelajaran sebagai sumber belajar utama bagi guru, guru juga memanfaatkan sumber belajar berupa LKS sebagai sumber belajar utama bagi siswa, selain itu guru-guru memanfaatkan internet, media cetak maupun elektronik sebagai bahan tambahan materi pelajaran, serta fenomena-fenomena sosial yang ada di sekitar kehidupan masyarakat; (7) Selama ini guru hanya memanfaatkan ruang kelas sebagai tempat/lingkungan untuk belajar, sedangkan lingkungan-lingkungan lainnya masih belum dikembangkan guru misalnya pemanfaatan perpustakaan, dan tempat-tempat lainnya; (8) Selain alat berupa papan tulis dan spidol sebagai sumber belajar yang umum digunakan ada juga guru yang terkadang memanfaatkan alat seperti alat OHP, media persentasi power poin, kliping, video; (9) Selain pemanfaatan metode ceramah ada guru yang terkadang memanfaatkan metode-metode lainnya seperti Tanya jawab, diskusi, persentasi, talking stik, rool playing; (10) Sumber belajar yang selama ini dimanfaatkan guru juga digunakan bersama dengan siswa namun yang sangat sering adalah sumber belajar berupa lembar kerja siswa (LKS), sedangkan sumber belajar yang lainnya seperti internet, gambar-gambar, video yang digunakan guru sudah dalam bentuk media pembelajaran power poin, itu pun hanya beberapa guru yang menggunakannya, sebagian guru lebih menggunakan sumber belajar berupa lembar kerja siswa (LKS) bersama dengan siswa; (11) Guru lebih sering menggunakan lembar kerja 9 siswa (LKS) sebagai sumber utama yang digunakan bersama dengan siswa; (12) Kriteria guru dalam memilih sumber belajar yang utama adalah kesesuaian sumber belajar terhadap kurikulum dan materi pembelajaran, selain itu sumber belajar mudah di dapatkan, dapat memberikan informasi yang terbaru (up to date), serta mudah diterima dan dipahami oleh siswa; (13) Sumber belajar yang selama ini dimanfaatkan guru sangat membantu dalam menyampaikan materi pelajaran. Serta membantu siswa dalam menambah wawasan mereka dalam memahami materi; (14) Guru tidak mengalami kesulitan dalam memanfaatkan sumber belajar seperti buku, namun untuk pemanfaatan sumber belajar lainnya seperti internet, gambar-gambar, video, media pembelajaran lainnya berupa power poin sebagian besar guru mengalami kesulitan dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan; (15) Guru sangat berharap agar dengan berbagai sumber belajar yang guru manfaatkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal; (16) Hasil belajar siswa rata-rata sudah mencapai KKM namun masih ada juga siswa yang belum tuntas dalam mencapai KKM.. Pembahasan Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya. Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran sudah tercantum dalam kurikulum. Proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar. Kegiatan belajar mengajar ditekankan pada aktivitas siswa dengan melakukan pengamatan benda-benda atau situasi yang ada di lingkungan sekitar. Dari tujuan tersebut dirancang kegiatan pembelajaran memberikan aktivitas siswa untuk melakukan percobaan sederhana yang dapat mempengaruhi pengalaman belajarnya. Sumber belajar dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi dan mampu berinteraksi dengan siswa dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran. oleh sebab itu guru harus mengembangkan dan merancang sumber belajar secara sistematis berdasarkan kebutuhan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan juga berdasarkan karakteristik para siswa yang akan mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Selama ini sumber belajar dianggap suatu barang yang sulit dan membutuhkan biaya yang tinggi untuk mendapatkannya. Hal ini disebabkan karena guru ataupun siswa kurang memiliki kreativitas dan inovasi dalam pemanfaatan bahan-bahan atau benda-benda yang ada di sekitar lingkungannya. Pemanfatan sumber belajar yang dilakukan oleh guru sosiologi di SMA Negeri Kecematan Sungai Raya Kabupaten Kuburaya masih perlu ditingkatkan, karena pemanfaatannya yang kurang variatif serta sangat jarang sekali 10 menghadirkan sumber belajar yang variatif kedalam proses pembelajaran. Sumber belajar merupakan hal pokok yang harus dimiliki guru agar dapat menunjang proses pembelajaran, serta dengan sumber belajar pembelajaran akan lebih konkrit. Saat ini sumber belajar banyak sekali tersedia baik berupa media cetak maupun media elektronik hal ini dapat membantu guru dalam mencari bahan tambahan agar siswa dapat lebih memahami isi materi. Tanpa adanya sumber belajar maka siswa akan sulit sekali memahami isi dari materi yang disampaikan guru karena mereka tidak mengalami sendiri proses interaksi dengan sumber belajar. Dalam mensiasati pentingnya sumber belajar tersebut guru mencari sumber belajar yang berkaitan dengan kurikulum serta sesuai dengan materi pelajaran, selain mencari sumber belajar yang tepat, guru juga menunjukan kepada siswa sumber belajar apa saja yang dapat mereka manfaatkan demi menambah pemahaman materi pelajaran, salah satunya dengan cara menunjukan buku yang dapat menjadi refrensi, memberikan tugas membuat kliping dari koran, mencari bahan dari internet, menyarankan siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Sumber belajar yang selama ini telah dimanfaatkan guru- guru adalah yang paling utama adalah buku pegangan guru, buku ini merupakan sumber utama guru dalam menyampaikan materi pelajaran, buku yang dimiliki guru tidak hanya satu, namun guru memiliki beberapa buku dari berbagai penerbit dari terbitan lama hingga terbitan baru, selain itu guru menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber utama bagi siswa, ada juga guru yang senang browsing di internet buat mencari materi tambahan, sesekali guru memanfaatkan sumber belajar berupa media gambar dan vidio dengan cara membuat media persentasi power poin serta dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk di persentasikan di dalam kelas, dan guru sering menggunakan fenomena-fenomena sosial sebagai contoh nyata dalam memberikan penjelasan pada siswa. Selain itu guru menjadikan siswa itu sendiri sebagai sumber belajar dengan cara memberikan mereka tugas bermain peran (rool playing) sebagai sumber belajar bagi temannya. Guru jarang menghadirkan sumber belajar yang bervariasi dalam proses pembelajaran, paling hanya buku pegangan guru dan lembar kerja siswa yang sering digunakan di dalam proses pembelajaran. Sumber-sumber belajar yang lainnya sesekali digunakan di dalam kelas itupun bila guru menugaskan siswa mencari bahan-bahan tambahan pelajaran, seperti membuat kliping dari koran, mencari video tentang suatu materi, mencari tambahan materi dari internet, bermain peran di dalam kelas, mengunjungi perpustakaan dan lain-lain. Guru masih sangat jarang dalam memfasilitasi sumber belajar bagi siswa dalam setiap proses pembelajaran. Pemanfaatan sumber belajar yang bervariasi akan memberikan kemudahan siswa dalam memahami materi pelajaran, sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Pemaanfaatan sumber belajar yang dapat memberikaan pengalaman secara langsung bagi siswa akan lebih efektif dan efisien, sehingga pemilihan sumber belajar bukan hanya sekedar dapat menambah materi dalam pelajaran melainkan juga harus mampu meningkatkan motivasi serta memberikan pengalaman yang lebih konkret (nyata). 11 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, pemanfaatan sumber belajar oleh guru sosiologi dalam proses pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan dari variasi pemanfaatan sumber belajar yang dilakukan oleh guru sosiologi dalam proses pembelajaran masih kurang variatif serta sangat jarang dilakukan. Selanjutnya berdasarkan kesimpulan masalah umum tersebut dapat ditarik kesimpulan dari sub masalah yaitu : (1) Variasi dalam pemanfaatan sumber belajar oleh guru sosiologi SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya kurang variatif. Hal ini terlihat dari beberapa sumber belajar yang selama ini sudah dimanfaatkan oleh guru hanya berupa sumber belajar yang sangat dasar dan sudah umum seperti guru, buku, ruang kelas, fenomenafenomena sosial. Sedangkan sumber belajar lainnya seperti internet, gambargambar, video, koran, televisi, ceramah, drama, bermain peran (rool playing) hanya sesekali dimanfaatkan bahkan hanya dimanfaatkan sebagai refrensi guru saja; (2) Frekuensi pemanfaatan sumber belajar yang bervariasi dalam proses pembelajaran oleh guru sosiologi SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya masih jarang. Ini terlihat dari guru hanya menggunakan sumber belajar berupa buku dan lembar kerja siswa (LKS) dalam setiap proses pembelajaran. Sedangkan sumber belajar yang lainnya seperti internet, gambar, video, koran, televisi, drama, bermain peran hanya digunakan sesekali itu pun manfaatakan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mencari tugas-tugas dari berbagai sumber. Guru masih sangat jarang menghadirkan langsung sumber belajar yang bervariasi ke dalam kelas, seperti pembuatan media pembelajaran; (3) Ketepatan dalam pemilihan sumber belajar oleh guru sosiologi SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya sudah baik. Hal ini terlihar dari perhatian guru terhadap ketepatan sumber belajar dengan materi pelajaran dan tujuan intruksional, selain itu guru sangat memperhatikan kemudahan dalam mendapatkan sumber belajar, dan guru sangat memperhatikan kesesuian sumber belajar dengan kemampuan siswa. Sumber belajar yang dimanfaatkan harus dapat dipahami siswa dengan mudah; (4) Hasil belajar siswa berkenaan dengan pemanfaatan sumber belajar oleh guru sosiologi SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya cukup baik. Hal ini dikarenakan masih ada kelas yang rata-rata nilainya belum mencapai KKM. Serta rata-rata perkelas walaupun sudah mencapai KKM namun nilainnya masih rendah. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pembahasan tentang hasil tersebut, maka peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut : (1) Untuk lebih meningkatkan variasi dalam pemanfaatan sumber belajar, maka diperlukan usaha guru dalam mencari sumber belajar yang dapat menunjang proses pembelajaran. guru harus meracang pembelajaran dengan memperhatikan pemanfaatan sumber belajar yang bervariasi tidak hanya terpaku kepada guru, 12 buku dan lembar kerja siswa (LKS). Masih banyak sumber belajar yang dirancang maupun yang dimanfaatankan seperti pesan, orang, alat, bahan, teknik, dan lingkungan yang dapat dimanfaatkan sekaligus dan terkombinasi. Seperti pemanfaatans sumber belajar berupa alat dan bahan yang kita kenal dengan media pembelajaran; (2) Dalam pemanfaatan sumber belajar guru harus lebih sering mengahadirkan sumber belajar yang lainnya yang lebih bervariasi, bukan hanya sekedar menggunakan buku dan lembar kerja siswa (LKS) melainkan harus lebih sering menghadirkan sumber belajar di dalam kelas dengan merancang proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber belajar. agar guru tidak repot harus mencari sumber belajar setiap kali merancang pembelajaran guru dapat memilih sumber belajar yang dapat dimanfaatkan berulang-ulang dan dapat disimpan dalam sebuah program, seperti pembuatan media presentasi power poin, penyimpanan sumber belajar dalam suatu perangkat keras yang dapat digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan; (2) Dalam menentukan kriteria pemilihan sumber belajar seharusnya selain memperhatikan ketepatan sumber belajar terhadap tujuan intuksional, guru seharusnya memperhatikan ketepatan sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam setiap proses pembelajaran. pemilihan sumber belajar harus dapat meningkatkan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak monoton dan membosankan sehingga siswa senang dan dapat sepenuhnya mengikuti proses pembelajaran; (3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, pemanfaatan sumber belajar haruslah dapat memberikan pengalaman yang langsung kepada siswa, bukan hanya sumber belajar yang bersifat verbal (ucapan), melainkan sumber belajar harus dapat dilihat (visual), dilihat dan didengar (audio-visual), dan dirasakan agar proses penerimaan materi akan lebih konkrit. Semakin konkrit proses pembelajaran siswa semakin baik hasil belajar dan semakin mudah proses pemahaman siswa; (4) Untuk dapat memberdayakan sumber belajar secara efektif dan efisien dalam pembelajaran, guru tidak mungkin melaksanakannya secara sendiri-sendiri. Untuk dapat merealisasikan kerjasama ini perlu inisiatif dan koordinasi yang diprogramkan secara kelembagaan dan menjadi kewenangan serta tanggung jawab kepala sekolah. DAFTAR RUJUKAN Hadari Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 13