HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII DI SMP N 1 SAMBONG KABUPATEN BLORA Naskah Publikasi Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai gelar sarjana S1 Psikologi Diajukan oleh : Fahmi Sri Aryati F 100 080 122 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII DI SMP N 1 SAMBONG KABUPATEN BLORA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : Fahmi Sri Aryati F 100 080 122 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ii ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA DI SMP N 1 SAMBONG KABUPATEN BLORA Suatu pendidikan, belajar menjadi cara untuk menunjukkan adanya suatu perubahan positif hingga nantinya didapatkan ketrampilan serta pengetahuan baru. Belajar merupakan kebutuhan semua orang, sebab dengan belajar seseorang dapat memahami atau menguasai sesuatu sehingga kemampuannya dapat ditingkatkan. Dalam mempelajari dan menyesuaikan suatu pelajaran yang ada di sekolah, banyak siswa SMP yang menghadapi segala persoalan pada dirinya yang menuntut waktu, tenaga dan pikiran siswa. Misalkan tentang kegiatan yang ada di dalam lingkup mata pelajaran sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan umum lainnya serta siswa harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Hal tersebut harus seimbang agar siswa dapat meraih prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor meliputi 1) jasmani yaitu faktor kesehatan tubuh, 2) psikologis yaitu intelegensi (EQ dan IQ), perhatian, minat, bakat motif, kematangan, kesiapan dan efikasi diri. Apabila intelegensi siswa tergolong tinggi maka prestasi belajar pun tinggi, begitu juga sebaliknya. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas VII SMP N 1 Sambong Kabupaten Blora. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMP N 1 Sambong Kabupaten Blora. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII A, VII B dan VII C di SMP Negri 1 Sambong yang berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan studi populasi. Alat pengumpulan data menggunakan skala kecerdasan emosi dan pengambilan hasil rata-rata raport siswa pada semester 1. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi nonparametric spearman’s rho. Berdasarkan analisis nonparametric diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,270; p= 0,003 (p< 0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar, begitu sebaliknya hubungan negatif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi maka semakin rendah prestasi belajar. Sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap prestasi belajar sebesar 7,29%. Kecerdasan emosi mempunyai rerata empirik sebesar109,79dan rerata hipotetik sebesar 92,5 yang berartikecerdasan emosi tergolong tinggi. Sedangkan pada variable prestasi belajar mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 3,13509 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 284,25 yang berarti kecerdasan emosi pada subjek tergolong sedang. Kata kunci : kecerdasan emosi, prestasi belajar bertanggung PENDAHULUAN Sebagaimana telah Hal tersebut ketahui menunjukkan bahwa fungsi dan tujuan bersama bahwa pemerintah sedang giat- pendidikan tidak hanya untuk memberikan giatnya pemahaman melaksanakan kita jawab. pembangunan namun juga menjadi kan disegala bidang, juga dalam hal ini termasuk manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan bidang pendidikan. Pembangunan di bidang yang diamanatkan dalam Undang-undang pendidikan ini dapat di ketahui atas usaha Dasar 1945, yaitu membangun manusia pemerintah yang dikelola oleh Departemen Indonesia seutuhnya baik jiwa maupun Pendidikan dan Kebudayaan yang pada saat raganya sesuai dengan dalam jiwa Undang- ini giat-giatnya melaksanakan pendidikan undang Dasar 1945. baik mengenai isi metode maupun saranasarana pendidikan. Pernyataan diatas, tujuan dan fungsi pendidikan adalah memberikan bekal yang Pendidikan mempunyai peran yang diperlukan oleh sangat menentukan bagi perkembangan dan kehidupan sehari-hari perwujudan diri individu, terutama bagi masyarakat. Melalui pendidikan, seseorang pembangunan bangsa dan negara. Adapun diharapkan mampu membangun sikap dan fungsi dan tujuan pendidikan dapat dilihat tingkah pada undang-undang nomor 20 tahun 2003 ketrampilan yang perlu dan berguna bagi pasal bahwa kelangsungan dan kemajuan diri dalam berfungsi masyarakat, bangsa dan negara (Arikunto, 3 yang Pendidikan menyebutkan nasional mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam laku peserta serta didik sebagai dalam anggota pengetahuan dan 2006). Belajar akan menghasilkan rangka perubahan-perubahan dalam diri seseorang. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan Untuk mengetahui sampai seberapa jauh untuk berkembangnya peserta didik agar perubahan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa penilaian. Begitu juga yang terjadi pada kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak seorang mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri pendidikan selalu diadakan penilaian dari dan menjadi warga yang demokratis serta hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil yang siswa terjadi, yang perlu mengikuti adanya suatu belajar seorang siswa untuk mengetahui di SMP N 1 Sambong Kabupaten Blora, sejauhmana telah mencapai sasaran belajar terdapat 21,63% dari 729 siswa yang inilah yang disebut sebagai prestasi belajar nilainya belum memenuhi KKM yang telah (Purwanto, 2004). ditentukan oleh setiap guru mata pelajaran Prestasi belajar menurut Wirawan umum dan sain. (dalam Susilowati, 2009) adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam Kenyataannya, dalam proses belajar usaha mengajar di sekolah sering ditemukan siswa belajarnya sebagaimana dicantumkan di yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar setara dengan kemampuan inteligensinya. seorang siswa dapat mengetahui kemajuan- Ada siswa yang mempunyai kemampuan kemajuan yang telah dicapainya dalam inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar. belajar yang relatif rendah, namun ada siswa Ada beberapa masalah yang biasanya yang walaupun kemampuan inteligensinya dihadapi oleh siswa di sekolah diantaranya: relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar mata pelajaran merupakan sumber utama yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf bagi para pelajar adalah sebanyak 70%, inteligensi bukan merupakan satu-satunya sedangkan persoalan yang muncul dalam faktor hubungan dengan unsur-unsur sekolah relatif seseorang, karena ada faktor lain yang kecil jauh dibawah mata pelajaran misalnya mempengaruhi. Menurut Goleman (2000), fasilitas sekolah 35%, dengan guru dan biaya kecerdasan sekolah hampir sama yaitu rata-rata 24%, menyumbang Muchtar dan Manan (dalam Hamdan, 2009). sedangkan 80% adalah sumbangan faktor Dalam menyesuaikan pelajaran yang ada di kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah SMP, banyak siswa menghadapi persoalan kecerdasan dengan mata pelajaran disebabkan ada Quotient beberapa pelajaran yang menuntut nwaktu memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, dan pikiran yang banyak. Misalnya pada mengontrol desakan hati, mengatur suasana mata dan hati (mood), berempati serta kemampuan matematika. Dari hasil data yang diperoleh bekerja sama. Berdasarka beberapa uraian pelajaran biologi, fisika yang menentukan intelektual 20% (IQ) bagi emosional (EQ) keberhasilan atau yakni hanya kesuksesan, Emotional kemampuan tersebut dengan adanya kecerdasan emosi memahami atau menguasai sesuatu sehingga yang tinggi diharapkan siswa siswi kelas VII kemampuannya dapat ditingkatkan. di SMP N 1 Sambong Kabupaten Blora Menurut Chaplin (2002), “Prestasi dapat menunjukkan prestasi belajar secara merupakan hasil yang dicapai (dari yang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki dilakukan dan diharapkan). Dari definisi masing-masing, sehingga mampu bersaing tersebut dengan hasil penguasaan pengetahuan dan ketrampilan wawancara dengan Kepala sekolaj dan guru yang dikembangkan oleh mata pelajaran, BP, ada beberapa siswa di SMP N 1 yang lazimnya ditujukan dengan nilai-nilai Sambong Kabupaten Blora memang masih atau angka-angka mempunyai kecerdasan emosi yang rendah negara. siswa-siswi lain. Dari maka prestasi belajar adalah yang diberikan oleh sehingga yang dihasilkannya kurang optimal. Menurut Winkel (1997) belajar pada Berdasarkan uraian di atas, maka manusia dapat dirumuskan sebagai suatu penulis merumuskan permasalahan “apakah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung ada hubungan antara kecerdasan emosi dalam interaksi aktif dengan lingkungan, dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP yang Negeri 1 Sambong Kabupaten Blora”.Dalam dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional Perubahan itu bersifat relatif konstan dan pada diri siswa sebagai salah satu faktor berbekas. menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan dan nilai sikap. penting untuk meraih prestasi akademik, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis Faktor-faktor tertarik untuk meneliti:”Hubungan antara Prestasi Belajar Kecerdasan Emosional dengan Prestasi yang Mempengaruhi Menurut Sumadi Suryabrata (2006) Belajar pada Siswa Kelas VII SMP N 1 dan Shertzer dan Stone Sambong Kabupaten Blora”. secara garis besar (Winkle, 1997), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar LANDASAN TEORI Belajar merupakan kebutuhan semua orang , sebab dengan belajar seseorang dapat dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal : 1. Faktor internal Merupakan faktor yang berasal dari memilah-milah semuanya dan menggunakan dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi informasi ini untuk membimbing pikiran dan prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan tindakan.” (Shapiro, 1998). menjadi dua kelompok, yaitu : Menurut Goleman (2002), kecerdasan 1). Faktor fisiologis emosional adalah kemampuan seseorang Dalam hal ini, faktor fisiologis mengatur kehidupan emosinya dengan yang dimaksud adalah faktor yang inteligensi (to manage our emotional life berhubungan dengan kesehatan dan with pancaindera emosi 2). Faktor psikologis appropriateness yang intelligence); dan menjaga keselarasan pengungkapannya of emotion and (the its Ada banyak faktor psikologis expression) melalui keterampilan kesadaran dapat diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain adalah IQ & dan keterampilan sosial. EQ, Motivasi serta Sikap. 2. Faktor eksternal Faktor-faktor Selain faktor-faktor yang ada dalam yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi Goleman diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang empat mengemukakan dapat mempengaruhi prestasi belajar yang bahwa akan diraih, antara lain adalah faktor mempengaruhi kecerdasan emosional, yaitu: lingkungan keluarga dan faktor lingkungan a. Pengalaman sekolah. terdapat (2001) faktor yang Kecerdasan emosional dapat meningkat sepanjang perjalanan hidup individu. Ketika individu belajar untuk menangani suasana Pengertian Kecerdasan Emosi Salovey dan Mayer mendefinisikan hati, menangani emosi yang menyulitkan, kecerdasan emosional atau yang sering semakin cerdaslah emosi individu dan disebut EQ sebagai himpunan bagian dari mampu membina hubungan yang baik kecerdasan dengan orang lain. sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, b. Usia Semakin kecerdasan tua usia emosinya individu akan maka lebih a. Mengenali Emosi Diri baik Mengenali emosi diri sendiri merupakan dibanding dengan usia yang lebih muda. Hal suatu kemampuan untuk mengenali perasaan ini dipengaruhi oleh individu seiring dengan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini oertambahan usianya. Menurut Goleman merupakan dasar dari kecerdasan emosional, (Papalia, 2001) pembentukan kecerdasan para ahli psikologi menyebutkan kesadaran emosional pada saat remaja paling besar diri sebagai metamood, yakni kesadaran terjadi pada remaja pertengahan. seseorang akan emosinya sendiri. Menurut c. Jenis kelamin Mayer (Goleman, 2002) kesadaran diri Tidak ada perbedaan antara kemampuan pria dan wanita dalam meningkatkan adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila rata-rata kurang waspada maka individu menjadi wanita memiliki ketrampilan emosi yang mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai lebih baik dibandingkan pria. oleh emosi. Kesadaran diri memang belum d. Jabatan menjamin kecerdasan emosionalnya.Tetapi penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting Semakin tinggi jabatan maka semakin tinggi pulakecerdasan emosional seseorang , maka semakin penting ketrampilan antar pribadinya dalam membuatnya menonjol dibanding mereka yang berprestasi biasabiasa saja. untuk mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi. b. Mengelola Emosi Mengelola emosi kemampuan individu dalam merupakan menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan Aspek-aspek Kecerdasan Emosi dalam diri individu. Menjaga agar emosi Goleman yang mengutip Salovey (2002) menempatkan kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosional yang dicetuskannya dan memperluas kemampuan tersebut menjadi 5 aspek kemampuan utama, yaitu : yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita (Goleman,2002). Kemampuan ini mencakup kemampuan lebih mampu untuk mendengarkan orang untuk menghibur diri sendiri, melepaskan lain. kecemasan, e. Membina Hubungan kemurungan ketersinggungan dan atau akibat-akibat yang Kemampuan dalam membina ditimbulkannya serta kemampuan untuk hubungan merupakan suatu keterampilan bangkit yang menunjang popularitas, kepemimpinan dari perasaan-perasaan yang menekan. dan keberhasilan antar pribadi (Goleman, c. Memotivasi Diri Sendiri 2002). Keterampilan dalam berkomunikasi Presatasi harus dilalui dengan merupakan kemampuan dasar dalam dimilikinya motivasi dalam diri individu, keberhasilan membina hubungan. Individu yang berarti memiliki ketekunan untuk sulit menahan diinginkannya dan sulit juga memahami diri terhadap mengendalikan dorongan kepuasan dan hati, serta untuk mendapatkan apa yang keinginan serta kemauan orang lain. mempunyai perasaan motivasi yang positif, Orang-orang yang hebat dalam yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keterampilan membina hubungan ini akan keyakinan diri. sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil d. Mengenali Emosi Orang Lain dalam Kemampuan untuk mengenali emosi pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang orang lain disebut juga empati. Menurut lain. Goleman lingkungannya dan menjadi teman yang (2002) kemampuan seseorang Orang-orang ini dalam untuk mengenali orang lain atau peduli, menyenangkan menunjukkan kemampuan empati seseorang. berkomunikasi (Goleman, 2002). Ramah Individu yang memiliki kemampuan empati tamah, baik hati, hormat dan disukai orang lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial lain yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa- bagaimana siswa mampu membina hubungan apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia dengan orang lain. Sejauhmana kepribadian lebih mampu menerima sudut pandang orang siswa berkembang dilihat dari banyaknya lain, peka terhadap perasaan orang lain dan hubungan interpersonal yang dilakukannya. dapat karena populer dijadikan kemampuannya petunjuk positif METODE PENELITIAN menggunakan Skala kecerdasan emosional Subjek Penelitian tanpa adanya modifikasi yaitu karena skala Subjek penelitian siswa kelas VII A, VII B, dan VII C di SMP N 1 Sambong yang ada telah sesuai dengan keadaan subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini. Kabupaten Blora berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan 2. Dokumentasi Prestasi Belajar adalah studi populasi yaitu menggunakan Dokumentasi merupakan penyajian semua anggota populasi yang ada sebagai kenyataan dan keterangan-keterangan yang subjek penelitian. bersifat informatif atas fakta-fakta dan kebenaran yang benar-benar ada menurut Soeramto (dalam Susilowati, 2009). Prestasi Alat pengumpulan data belajar 1. Skala Kecerdasan Emosi Skala kecerdasan dengan dokumentasi yang prestasi belajar siswa di sekolah. Prestasi (2011) belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata dengan menggunakan skala yang telah ada raport siswa pada satu semester dengan dengan standar KKM yang ditentukan oleh guru digunakan disusun mengacu emosi diungkap Diahriyanti pada teori yang dikemukakan oleh Salovey dan Mayer mata (dalam Goleman, 2002) yang mencakup pendidikan aspek mengenali emosi diri, mengelola Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa emosi Inggris, Seni Budaya, Pendidikan jasmani diri, mengenali memotivasi emosi orang diri lain sendiri, (empati), pelajaran pendidikan agama, kewarganegaraan, Bahasa kesehatan dan Katrampilan. bekerjasama dengan orang lain (Goleman, 2002) yang berguna untuk mengukur Metode Analisis Data sejauhmana kecerdasan emosional dipahami Teknik atau metode analisis data siswa kelas VII SMP Negri 1 Sambong yang digunakan untuk menguji hipotesis Kabupaten yaitu Blora. Alasan menggunakan nonparametric Spearman’s Rho, skala terpakai karena sudah teruji dengan karena di dalam penelitian ini hanya ada dua validitas rxy = 0,195 sampai dengan rbt = variabel 0,624 dan reliabilitas rtt = 0,888. Alasan yang koefisien korelasinya diperoleh dengan mengkorelasikan derajat mendorong perubahan suasana hati hubungan antar dua variabel (Hadi, 2005). seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan nonparametric hasil diperoleh perhitungan nilai koefisien Hal tersebut menyimpulkan bahwa semua emosi menurut Goleman pada korelasi (r) sebesar 0,270; p= 0,003 (p< dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. 0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada Jadi berbagai macam emosi itu mendorong hubungan positif yang sangat signifikan individu untuk memberikan respon atau antara kecerdasan emosi dengan prestasi bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. belajar. Semakin tinggi (optimal) kecerdasan Salovey emosi maka semakin tinggi prestasi belajar, mendefinisikan begitu sebaliknya semakin rendah (minimal) kemampuan seseorang mengatur kehidupan kecerdasan emosi maka semakin rendah emosinya prestasi keselarasan emosi dan pengungkapannya belajar. Hasil penelitian ini dalam Goleman kecerdasan dengan emosi intelegensi; yaitu menjaga menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi melalui : “Ada hubungan positif antara kecerdasan pengendalian diri, motivasi diri, empati dan emosional terhadap prestasi belajar pada ketrampilan sosial. siswa kelas VII” dapat diterima. ketrampilan (2002) Kecerdasan kesadaran emosional diri, sangat Hasil penelitian ini sesuai dengan dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat pendapat para ahli, diantaranya menurut menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Daniel Goleman (2002) emosi merujuk pada Untuk itu peranan lingkungan terutama suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu orang tua pada masa kanak-kanak sangat keadaan mempengaruhi biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. dalam pembentukan kecerdasan emosional. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk Dari hasil analisis diketahui variabel bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi kecerdasan emosi mempunyai rerata empirik terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri sebesar 109,79 dan rerata hipotetik sebesar individu. Sebagai contoh emosi gembira 92,5 yang berarti kecerdasan emosional tergolong tinggi. Secara spesifik terdapat 24 tetap subjek (24%) memiliki kecerdasan emosi menuju kesejahteraan emosi. Emosi yang tergolong sedang, 70 subjek (70%) berlebihan, yang meningkat dengan memiliki kecerdasan emosi yang tergolong intensitas tinggi, mengoyak kestabilan kita (Goleman, dan 6 subjek (6%) memiliki terkendali terlampau kecerdasan emosi yang tergolong sangat 2002). tinggi. kemampuan Menurut Goleman yang mengutip merupakan lama Kemampuan sendiri, untuk kunci ini akan mencakup menghibur melepaskan diri kecemasan, Salovey (2002) menempatkan kecerdasan kemurungan atau ketersinggungan dan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kecerdasan emosional yang dicetuskannya kemampuan dan perasaan-perasaan yang menekan. memperluas kemampuan tersebut menjadi 5 aspek kemampuan utama, yaitu : a. Mengenali Emosi Diri Mengenali emosi untuk sendiri dari c. Memotivasi Diri Sendiri Presatasi diri bangkit dimilikinya harus dilalui motivasi dalam individu, mengenali perasaan sewaktu perasaan ketekunan untuk menahan diri terhadap itu terjadi. Kemampuan ini merupakan kepuasan dan mengendalikan dorongan dasar dari kecerdasan emosional, para hati, serta mempunyai perasaan motivasi ahli psikologi menyebutkan kesadaran yang positif, yaitu antusianisme, gairah, diri sebagai metamood, yakni kesadaran optimis dan keyakinan diri. b. Mengelola Emosi Mengelola memiliki d. Mengenali Emosi Orang Lain Kemampuan emosi berarti diri merupakan suatu kemampuan untuk seseorang akan emosinya sendiri. yang dengan untuk mengenali merupakan emosi orang lain disebut juga empati. kemampuan individu dalam menangani Menurut Goleman (2002) kemampuan perasaan agar dapat terungkap dengan seseorang untuk mengenali orang lain tepat atau selaras, sehingga tercapai atau peduli, menunjukkan kemampuan keseimbangan empati dalam diri individu. Menjaga agar emosi yang merisaukan memiliki seseorang. kemampuan Individu yang empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial Adapun variabel prestasi belajar yang tersembunyi yang mengisyaratkan dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental apa-apa yang dibutuhkan orang lain atau psikis, penguasaan pengetahuan dan sehingga ia lebih mampu menerima ketrampilan ilmu pelajaran yang dimiliki sudut pandang orang lain, peka terhadap oleh siswa dan dioperasionalkan dalam perasaan orang lain dan lebih mampu bentuk indicator berupa nilai raport. Menurut untuk mendengarkan orang lain. Arikunto (2006) pengukuran prestasi belajar e. Membina Hubungan Kemampuan hubungan dapat dilakukan dengan cara memberikan tes dalam membina yang mempunyai fungsi untuk mengukur suatu kemampuan siswa dan keberhasilan program menunjang pengajaran dan mengevaluasi hasil belajar merupakan keterampilan yang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi (Goleman, siswa dengan melihat hasil skor akhir tes siswa. dalam Menurut Chaplin (2002), “Prestasi berkomunikasi merupakan kemampuan merupakan hasil yang dicapai (dari yang dasar dilakukan dan diharapkan). Dari definisi 2002). Keterampilan dalam hubungan. keberhasilan Individu membina sulit untuk tersebut maka prestasi belajar adalah mendapatkan apa yang diinginkannya penguasaan pengetahuan dan ketrampilan dan sulit juga memahami keinginan serta yang dikembangkan oleh mata pelajaran, kemauan orang lain. yang lazimnya ditujukan dengan nilai-nilai Kecerdasan emosi yang tinggi menunjukkan aspek-aspek yang ada dalam atau angka-angka yang diberikan oleh negara. variabel kecerdasan emosi sudah menjadi Dari hasil analisis diketahui variabel bagian dari acuan kuat secara positif oleh kecerdasan emosi mempunyai rerata empirik para siswa. Begitu pula manakala kecerdasan (RE) sebesar 3,13509 dan rerata hipotetik emosi subjek rendah, maka aspek-aspek yang (RH) sebesar 284,25 yang berarti kecerdasan ada dalam kecerdasan emosi tersebut belum emosi pada subjek tergolong sedang. Secara menjadikan aspek acuan secara positif oleh spesifik terdapat 81 subjek (81%) memiliki para siswa. prestasi belajar tergolong sedang, 17 subjek (17%) meiliki prestasi belajar tergolong lingkungan keluarga meliputi antara lain tinggi, 2 subjek (2%) memiliki prestasi yaitu: sosial ekonomi keluarga, pendidikan belajar tergolong sangat tinggi. orangtua, perhatian orangtua dan suasana Pada penelitian ini sumbangan efektif hubungan antara anggota keluarga. (b) (SE) variabel kecerdasan emosi dengan Faktor lingkungan sekolah (sarana dan prestasi belajar sebesar 7,29%, ditunjukkan prasarana, kompetensi guru dan siswa, serta oleh koefisien determinan (r²)= 0,0729. Hal kurikulum dan metode belajar), dan faktor tersebut mengartikan bahwa masih 92,71% lingkungan faktor-faktor partisipasi terhadap pendidikan). lain yang mempengaruhi prestasi belajar selain kecerdasan emosi, misalnya faktor internal dan eksternal. Ada mempunyai beberapa peran faktor penting juga masyarakat (sosial budaya, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan yang antara kecerdasan emosi terhadap prestasi dalam belajar kecerdasan dengan seluruh aspek prestasi belajar sesuai dengan beberapa kecerdasan pendapat antara lain : Sumadi Suryabrata didalamnya memang memberikan kontribusi (1998) dan Shertzer dan Stone (Winkle, bagi prestasi belajar, akan tetapi prestasi secara garis besar belajar tidak hanya dipengaruhi oleh variabel 1997) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan emosi yang terkandung tersebut. prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor KESIMPULAN DAN SARAN eksternal: (1) Faktor internal dibedakan Berdasar kan hasil analisis data dan menjadi dua kelompok, yaitu: (a) Faktor pembahasan yang telah diuraikan fisiologis adalah faktor yang berhubungan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan, yaitu: dengan kesehatan dan pancaindera yaitu 1. Nilai koefisien korelasi (r) sebesar kesehatan badan dan pancaindera. (b) Faktor 0,270; p= 0,003 (p< 0,01). Hasil tersebut psikologis menunjukkan ada hubungan positif yang yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain adalah sangat inteligensi, sikap, dan motivasi. (2) Faktor emosional maka semakin tinggi prestasi eksternalantara belajar, begitu sebaliknya hubungan negatif lain adalah: (a) Faktor signifikan antara kecerdasan yang sangat signifikan antara kecerdasan Berdasarkan hasil penelitian dan emosional maka semakin rendah prestasi kesimpulan di atas, ada beberapa saran-saran belajar. yang dapat diajukan dalam penelitian ini 2. Kecerdasan emosi mempunyai rerata empirik sebesar 109,79 dan rerata hipotetik adalah sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah di SMP N 1 sebesar 92,5 yang berarti kecerdasan emosi Sambong tergolong tinggi. Secara spesifik terdapat 24 Agar kecerdasan emosional siswa dapat subjek (24%) memiliki kecerdasan emosi berpengaruh positif terhadap kehidupannya yang tergolong sedang, 70 subjek (70%) pribadi dan bermasyarakat disarankan untuk memiliki kecerdasan emosi yang tergolong menyusun program sekolah yang mendorong tinggi, kematangan dan 6 subjek (6%) memiliki kecerdasan kecerdasan emosi yang tergolong sangat siswa tinggi. ekstrakurikuler Sedangkan prestasi belajar melalui emosional pada kegiatan-kegiatan dengan mengedepankan mempunyai rerata empirik sebesar 3,13509 pelatihan-pelatihan. Misalnya mengadakan dan rerata hipotetik sebesar 284,25 yang psikotes berarti prestasi belajar tergolong sedang. . kecerdasan emosi siswa. Secara spesifik terdapat 81 subjek (81%) 2. Bagi Guru Kelas VII SMP N 1 Sambong memiliki prestasi belajar tergolong sedang, 17 subjek (17%) untuk mengetahui tingkat Disarankan untuk dapat memahami apa meiliki prestasi belajar yang sedang dirasakan oleh siswa, sehingga tergolong tinggi, 2 subjek (2%) memiliki antara guru dan siswa akan terbentuk prestasi belajar tergolong sangat tinggi. hubungan yang dekat seperti orang tua dan 3. Sumbangan efektif kecerdasan anak. Selain itu akan membuat siswa merasa emosional terhadap prestasi belajar sebesar nyaman saat mengikuti 7,29%, artinya masih 92,71% faktor-faktor kegiatan yang ada di sekolah. Kegiatan yang lain yang mempengaruhi prestasi belajar harus selain kecerdasan emosi, misalnya misalnya mengenali lebih dalam setiap siswanya faktor internal (fisilogis dan psikologis) dan dengan faktor ekternal (lingkungan keluarga dan keluarganya lingkungan sekolah). nasehat dilakukan guru-guru mengetahui serta yang pelajaran kelas yaitu latarbelakang memberikan dapat dan nasehat- meningkatkan perkembangan anak. Untuk memupuk keberhasilan seseorang tidak hanya dinilai kecerdasan emosional siswa, guru dapat dari kecerdasan intelegensi saja, tetapi membangun suasana yang menyenangkan kecerdasan emosi dalam menjalin hubungan dalam proses pembelajaran, misalnya melalui dengan orang lain dan relasi dengan Quantum Teaching dengan: (a) memberi berbagai kepercayaan pada kemampuan siswa, (b) interpersonal menjalin rasa simpati dan pengertian, (c) berkerjasama dengan isntansi-instansi atau keriangan dan ketakjuban dalam proses perusahaan-perusahaan belajar, (d) pengambilan resiko, (e) rasa Mengembangkan kecerdasan emosi tidak saling memiliki, dan (f) keteladanan. saja bisa dilakukan dengan belajar dari 3. Bagi Siswa kelas VII SMP Negri 1 Sambong baik ataupun itu hubungan ketika kelak manapun. pengalaman emosi kepada orang yang berada di sekitar siswa, tetapi juga dapat Bagi siswa kelas VII setelah mengetahui tingkat pihak, kecerdasan dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan emosionalnya psikologis yang ada. Kecerdasan emosi hendaknya menjadikan hal ini sebagai bukan merupakan bakat, tetapi aspek emosi bahan pertimbangan agar dapat lebih di mengatur dan mengontrol emosinya dalam dikembangkan dan dilatih. dalam diri seseorang yang bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang 4. Bagi Sekolah lain khususnya teman-teman di kelasnya Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dan kelas lain agar dapat berinteraksi gambaran dengan baik dan untuk meningkatkan emosional siswa meliputi aspek mengenali prestasi belajarnya bisa saling berkerjasama emosi diri, mengelola emosi, memotivasi dalam itu diri, mengenal emosi orang lain, membina memperhatikan hubungan siswa kelas VII SMP Negri 1 mempengaruhi Sambong belajar disarankan faktor-faktor agar kelompok. lebih yang Selain umum tentang tergolong kecerdasan tinggi. Untuk terbangunnya kecerdasan emosi siswa, mengoptimalkan kecerdasan emosi yang sehingga dapat memilah-milah faktor apa dimiliki oleh siswa kelas VII SMP Negri 1 saja yang dapat meningkatkan kecerdasan Sambong, emosi. Berkaca dari jaman sekarang ini mengadakan sekolah program diharapkan bimbingan dapat dan konseling bagi siswa yang membutuhkan perkembangan bimbingan psikologis, prestasi belajar siswa. Penelitian-penelitian pelatihan tentang kecerdasan emosional dari berbagai misalnya pribadi dengan dalam memberikan emosi peningkatan kecerdasan emosional dengan bimbingan aspek kelompok, role playing (bermain peran) dan memperluas wacana kcerdasan emosional. sebagainya. dapat dan dikembangkan untuk 7. Bagi Fakultas Psikologi 5. Bagi Orang Tua/Wali Diharapkan Peran aktif orang tua sangatlah diharapkan penelitian menindaklanjuti untuk mengembangkan pengetahuan anak. Kecerdasan emosional merupakan kecerdasan emosi dan peningkatan prestasi proses timbal balik dengan lingkungannya belajar serta pembelajaran yang diperoleh anak dari pengembangan kecerdasan emosional dan aktivitas peningkatan prestasi belajar siswa perlu Cara yang dapat pada berkaitan ilmu dalam perkembangan kecerdasan emosional sehari-hari. yang hasil siswa. ke dengan Upaya-upaya dilakukan antara lain dengan membiasakan disosialisasikan sekolah-sekolah, mengungkapkan perasaan saat berbicara mengingat siswa remaja merupaka fase dengan anak, mengajarkan untuk selalu krusial dalam pembentukan karakter. minta maaf bila melakukan kesalahan, 8. Bagi Peneliti selanjutnya memberi kesempatan anak untuk memahami Diharapkan kepada peneliti selanjutnya apa yang dirasakan oleh orang lain, melatih dapat melakukan anak untuk bisa menerima keterbatasan emosonal dirinya, dan selalu memberi contoh untuk mengembangkan selalu mengucap rasa syukur. emosional siswa di sekolah. Pengembangan dari penelitian aspek-asoek kemampuan kecerdasan lain untuk kecerdasan 6. Bagi Ilmuwan Psikologi kecerdasan emosional ini amat penting bagi Diharapkan hasil penelitian ini dapat siswa untuk menunjang dijadikan sebagai media informasi, wacana belajarnya. pemikiran dan kajian teoritis sebagai upaya DAFTAR PUSTAKA peningkatan kecerdasan emosi dengan prestasi belajar yang ada pada siswa dengan mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai kesuksesan Arikunto,S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Chaplin, J. P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Diahriyanti, F. 2011. Keadaan Kecerdasan Emosional Pada Siswa SMP Angkasa Lanud Adi Soemarmo Ditinjau dari Jenis Kelamin. Skripsi. Psikologi Fakultas Universitas Muhammadiyah Surakarta Goleman, Daniel. 2000. Emitional Intelligence (terjemahan). Jakata: PT. GramediaPustaka Utama Bekasi : Gunadarma. Purwanto, N. 2004.Psikologi Pendidikan. Bandung :RemajaRosdakarya Suryabrata, Sumadi. Penelitian. Susilowati,A. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional (terjemahan). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Hadi, S. 2005. Statistik. Yogyakarta: Andi Offset Hubungan PT. Raja Hubungan Antara pada Siswa SMA Negeri 8 Surakarta (tidak diterbitkan). Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Winkel, WS. 1997. Psikologi Pendidikan Gramedia. 2009. Metodologi Efikasi Diri dengan Prestasi Belajar Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Hamdan. Jakarta: 2009. dan 2001. 2006. Grafindo Persada Emotional Intelligence (terjemahan). John. Psikologi Muhammadiyah Surakarta Goleman, Daniel. 2002. Working With Gottman, Fakultas Antara Kepercayaan Diri Dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa SMU N 1 Bekasi. Skripsi. (Tidak diterbitkan) Evaluasi Belajar. Jakarta: