Unduh File - Pengadilan Tinggi Bandung

advertisement
P U T U S A N
Nomor275/PDT/2017/PT.BDG.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan
mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara antara:
P.T. Usaha Lantang Sejahtera, bertempat tinggal di Ruko Rahmat Jalan Galaxi
Raya Blok A Nomor 24, Jakasampurna, Bekasi Barat,
17145,dalam hal ini diwakili oleh RAYMOND M.LANTANG,
selaku Direktur Utama P.T. Usaha Lantang Sejahtera yang
dalam hal ini memberikan kuasa kepada YUZARMANSYAH,
SH., MH., ANDRIAN KAMIL, SH., MH., dan ESTI RAHAYU,
SH. Advokat & Konsultan Hukum pada kantor Law Office
“YR” ADVOCATES & LEGAL CONSULTANS, alamat di
Komp. Perdagangan Blok M. No. 16 Sumber Jaya Tambun
Selatan, Kabupaten Bekasi berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 30 Maret 2017, selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Tergugat;
Melawan:
Pamuji Widodo, berkedudukan di Jalan Suralaya - 1 RT 03 RW 04 Cilangkap,
Cipayung, Jakarta Timur dalam hal ini memberikan kuasa
kepada Edy Halomoan Gurning, S.H. beralamat di advokat
padaKantor Hukum Edy Gurning & Partners yang beralamat
di Ariobimo Central 5th floor Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2
Kav. 5, Jakarta 12950 berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal
26
April
2017,selanjutnya
disebut
sebagai
Terbanding semula Penggugat;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Membaca,Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 8
Juni
2017,Nomor. 275/PEN/PDT/2017/PT.BDG tentang Penunjukan Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara ini;
Halaman 1 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 24
Maret 2016 telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi pada
tanggal 24 Maret 2016 dibawah register Nomor : 154/Pdt.G/2016/PN. Bks.
Yang uraian selengkapnya sebagai berikut :
1. Bahwa Tergugat merupakan pemilik lahan Perumahan Dawuhan Asri
Sejahtera yang berlokasi di Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara,
Kabupaten Purbalingga – Provinsi Jawa Tengah;
2. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah mengadakan Perjanjian
Kerja Sama Alih Manajemen Pemasaran dan Pembangunan Perumahan
Dawuhan Asri Purbalingga – Jawa Tengah, tertanggal 16 April 2015
(selanjutnya disebut sebagai “PKS”) (Bukti P-1) secara sah, sehingga
mengikat Penggugat dan Tergugat sebagaimana diatur dalam Pasal 1320
KUH Perdata;
3. Bahwa berdasarkan angka i, angka v huruf a, dan angka v huruf d PKS,
Tergugat mengangkat Penggugat sebagai Site Manager di lokasi proyek
Perumahan Dawuhan Asri Sejahtera yang berlokasi di Desa Dawuhan,
Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga – Provinsi Jawa Tengah,
dan mengalihkan seluruh wewenangnya untuk kegiatan dan usaha-usaha
pemasaran dan/ atau pembangunan unit rumah, termasuk diantaranya
yaitu sebagai pihak penyedia modal untuk kegiatan dan usaha-usaha
pemasaran dan/ atau pembangunan unit rumah;
4. Bahwa berdasarkan angka iii huruf b PKS, Penggugat berhak menerima
bagi hasil sebesar 49% (empat puluh sembilan per seratus) dari harga
jual per satu unit rumah, dan berhak mengelola komisi pemasaran
(marketing fee) sebesar 3% (tiga per seratus) dari harga jual per satu
unit rumah;
5. Bahwa berdasarkan angka iv huruf a, angka v huruf f dan angka vii huruf a
PKS, Tergugat memiliki kewajiban dan tanggung jawab sebagai berikut:
Angka iv huruf a PKS
“PIHAK PERTAMA berkewajiban secara finansial terhadap segala biaya
yang berkaitan dan/ atau bersifat sebagai; biaya pengadaan lahan, biaya
perijinan lahan dan/ atau perijinan pembangunan, biaya sertifikasi per unit
lahan dan/ atau rumah, biaya pajak usaha dan/ atau pajak perusahaan,
biaya pajak penjualan dan/ atau pembelian lahan, biaya pajak penjualan
dan/ atau pembelian bangunan, biaya pajak kepemilikan lahan dan/ atau
Halaman 2 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
bangunan, dan biaya-biaya lainnya yang pada sifatnya berada di luar usahausaha yang berkaitan dengan kewajiban PIHAK KEDUA”
Angka v huruf f PKS
“PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan bagi hasil kerjasama dan/
atau menyerahkan komisi pemasaran (marketing fee) kepada PIHAK
KEDUA ketika dana pembiayaan dari Pihak Bank penyedia Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) sudah diterima oleh PIHAK PERTAMA”
Angka vii huruf a PKS
“a. Dalam hal terdapatnya proses penjualan unit rumah dan/ atau
pembangunan unit rumah yang sedang berjalan pada saat perjanjian
kerjasama ini dibuat, maka segala tanggung jawab yang berkaitan
dengan biaya dan kinerja terhadapnya tetap merupakan tanggung jawab
PIHAK PERTAMA”
6. Bahwa masa berlaku PKS ini bagi Penggugat dan Tergugat adalah
sebagaimana diatur dalam angka vi PKS yang menyatakan;
“Kerjasama ini dilaksanakan sampai dengan habisnya unit rumah yang
dijual di Perumahan Dawuhan Asri Purbalingga, dan/atau sampai dengan
kedua belah PIHAK bersepakat untuk mengakhiri kerjasama yang
ditandatangani bersama.”
7. Bahwa terkait permasalahan yang menjadi dasar gugatan a quo antara
Penggugat dan Tergugat sebelumnya telah melakukan beberapa kali
pertemuan yaitu diantaranya pada tanggal 6 Agustus 2015 di lokasi proyek
Perumahan Dawuhan Asri Sejahtera yang berlokasi di Desa Dawuhan,
Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga – Provinsi Jawa Tengah,
yang menghasilkan akan dibicarakan lebih lanjut pada pertemuan
berikutnya;
8. Bahwa pertemuan berikutnya dilakukan pada tanggal 10 Agutus 2015
berlokasi di Ruko Rahmat Jalan Galaxi Raya Blok A Nomor 24,
Jakasampurna, Bekasi Barat, yang dihadiri oleh Penggugat, Tergugat,
Reza, namun Tergugat tidak mau atau menolak untuk menandatangani
hasil-hasil notulensi yang ada;
9. Bahwa selanjutnya dilakukan mediasi oleh Adolf Monang antara Penggugat
dengan Tergugat sepanjang bulan Oktober 2015 yang dilaksanakan di
beberapa tempat diantaranya yaitu di Ruko Rahmat Jalan Galaxi Raya Blok
A Nomor 24, Jakasampurna, Bekasi Barat dengan hasil Tergugat tetap
tidak mau atau menolak untuk menandatangani hasil-hasil notulensi yang
ada;
Halaman 3 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
10. Bahwa mengenai permasalahan yang menjadi dasar gugatan a quo
Penggugat telah melakukan Somasi I (Bukti P-2) pada tanggal 1 Maret
2016 dan Somasi Terakhir (Bukti P-3) pada tanggal 7 Maret 2016, namun
Tergugat sama sekali tidak memberikan tanggapan apapun;
11. Bahwa gugatan a quo diajukan oleh Penggugat di Pengadilan Negeri Kota
Bekasi berdasarkan angka viii huruf b PKS yang menyatakan “Dalam hal
penyelesaian perselisihan tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan,
maka kedua belah PIHAK bersepakat menyelesaikan perselisihan di
Pengadilan Negeri Kota Bekasi”;
Selanjutnya adapun dasar dan alasan Penggugat mengajukan gugatan ini
adalah sebagai berikut:
12. Bahwa
PKS
tersebut
merupakan
Perjanjian
Timbal
Balik
karena
berdasarkan angka iii dan iv PKS yang mengatur mengenai hak dan
kewajiban antara Penggugat dan Tergugat;
13. Bahwa gugatan a quo didasarkan pada wanprestasi yang dilakukan oleh
Tergugat secara berulang-ulang dan juga sulitnya kordinasi dan komunikasi
dengan Tergugat,sehingga ;
a. Pada dasarnya PKS tidak dilaksanakan oleh Tergugat dengan
suatu itikad baik, sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 1338
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek voor
Indonesie) nyatakan yaitu “Persetujuan harus dilaksanakan dengan
itikad baik”;
b. Penggugat mengajukan pembatalan PKS sebagaimana diatur
dalam Pasal 1267 KUH Perdata yang menyatakan “Pihak yang
terhadapnya perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih; memaksa pihak
yang lain untuk memenuhi persetujuan, jika hal itu masih dapat
dilakukan,
atau
menuntut
pembatalan
persetujuan,
dengan
penggantian biaya, kerugian dan bunga.”
TERGUGAT TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN ANGKA IV HURUF A
PKS
14. Bahwa semenjak PKS ditandatangani sampai dengan saat ini Tergugat
sama sekali tidak mendaftarkan kegiatan usahanya yaitu Perumahan
Dawuhan Asri Purbalingga – Jawa Tengah dan juga tidak mendaftarkan
dirinya sebagai Pengusaha Kena Pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Purbalingga (selanjutnya disebut sebagai “KPP Purbalingga”);
15. Bahwa hal ini sudah diketahui oleh Penggugat, dan telah lama Penggugat
ingatkan kepada Tergugat untuk segera menyelesaikan segala urusan
Halaman 4 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
pajak termasuk di antaranya tersebut di atas, namun Tergugat selalu tidak
merespon dan menanggapi;
16. Bahwa Penggugat juga telah mengingatkan kepada Tergugat akan
konsekuensi hukum daripada pelanggaran pajak yang dilakukan oleh
Tergugat selama ini, mengingat hal tersebut selain daripada bentuk
wanprestasi atas PKS juga merupakan bentuk pelanggaran peraturan
perundang-undangan khususnya di bidang perpajakan yang berlaku di
Indonesia;
17. Bahwa hal ini diketahui Penggugat melalui Surat Perintah Kerja
(selanjutnya disebut sebagai “SPK”) yang dikeluarkan oleh Tergugat
terhadap kedua kontraktor dalam pembangunan Perumahan Dawuhan Asri
Sejahtera yaitu SPK kepada CV Alam Indah (Bukti P-4) dan SPK kepada
CV Era Trussindo Jaya (Bukti P-5). SPK – SPK tersebut dibuat oleh
Penggugat berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh PKS dan
berdasarkan keinginan dariRaymond Lantang sebagai Direktur pada
Tergugat untuk tidak membayarkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penghasilan Final (PPh) dari setiap SPK tersebut di atas;
18. Bahwa selanjutnya pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2016 petugas dari
KPP Purbalingga melakukan kunjungan ke kantor pemasaran di lokasi
proyek Perumahan Dawuhan Asri Sejahtera dengan memberikan Surat
Tugas Nomor : ST-273/WPJ.32/KP.09/2015 (Bukti P-6);
19. Bahwa terlebih daripada itu KPP Purbalingga memberikan Surat Nomor S4468/WPJ.32/KP.0906/2016 Perihal Himbauan untuk mendaftarkan diri
sebagai Wajib Pajak Cabang, tertanggal 11 Maret 2016 (Bukti P-7) dan
Surat Nomor S-4467/WPJ.32/KP.09/2016 Perihal Surat Imbauan Untuk
Melaporkan Usaha Sebagai PKP tertanggal 11 Maret 2016
kepada
Tergugat melalui Penggugat (Bukti P-8);
20. Bahwa jelas dengan Tergugat tidak menyelesaikan segala urusan pajak
termasuk di antaranya biaya pajak usaha dan/ atau pajak perusahaan,
biaya
pajak
penjualan
dan/
atau
pembelian
bangunan,
tidak
mendaftarkan kegiatan usahanya, dan tidak mendaftakan diri sebagai
Pengusaha Kena Pajak merupakan bentuk konkret wanprestasi
terhadap
angka iv huruf a PKS dan juga merupakan bentuk
pelanggaran peraturan perundang-undangan khususnya di bidang
perpajakan yang berlaku di Indonesia;
TERGUGAT TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN ANGKA V HURUF F DAN G
PKS
Halaman 5 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
21. Bahwa Tergugat telah mengeluarkan Surat Penunjukan tertanggal 20 April
2015 mengenai penunjukan dan pengangkatan Penggugat sebagai Site
Manager di Perumahan Dawuhan Asri Purbalingga – Jawa Tengah (Bukti
P-9);
22. Bahwa pada tanggal 4 Februari 2016 telah terjadi akad kredit unit B-39 atas
nama Anwar Anggit Riyanto, dan pada tanggal 5 Februari 2016 Pihak Bank
BTN telah mentransfer dana pencairan akad kredit unit B-39 ke nomor
rekening Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Purwokerto 033 00 00 16
98 atas nama Tergugat;
23. Bahwa seharusnya berdasarkan angka v huruf f PKS Tergugat wajib
mentransfer dana pelunasan dari yang telah dicairkan oleh Pihak Bank
BTN melalui nomor rekening Bank Tabungan Negara Kantor Cabang
Purwokerto 033 00 00 16 98 atas nama Tergugat kepada Penggugat
dengan nomor rekening 5015 600 788 Bank BCA Cabang Megakuningan
atas nama PT. Gentala Adiwarna Perkasa (selanjutnya disebut sebagai “PT
GAP”).
24. Bahwa PT GAP merupakan perusahaan milik Penggugat (Bukti P-10) yang
rekeningnya digunakan Penggugat dengan maksud untuk mengkhususkan
dan memisahkan peruntukan dana dalam pelaksanaan PKS;
25. Bahwa selain daripada nomor rekening Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Purwokerto 033 00 00 16 98 atas nama Tergugat tersebut di atas,
Tergugat juga memiliki nomor rekening BCA Kantor Cabang Pembantu
Taman Galaxy Bekasi 5770 289 990 yang diperuntukan untuk menerima
dana dari konsumen (Bukti P-11);
26. Bahwa sampai dengan tanggal 11 Februari 2016, Tergugat juga belum
mentransfer dana tersebut di atas kepada Penggugat, baik dari rekening
Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Purwokerto 033 00 00 16 98
maupun rekening BCA Kantor Cabang Pembantu Taman Galaxy Bekasi
nomor 5770 289 990. Dana tersebut dibutuhkan oleh Penggugat karena di
dalamnya terdapat hak Penggugat sesuai angka iii huruf b PKS, dan biaya
yang akan ditransfer Penggugat kepada kedua kontraktor yaitu CV Alam
Indah (Bukti P-12) dan CV Era Trussindo Jaya (Bukti P-13)
27. Bahwa di hari yang sama yaitu tanggal 11 Februari 2016, Penggugat telah
mencoba untuk menghubungi Tergugat melalui telepon dan pesan singkat
kepada Raymond Lantang selaku Direktur pada Tergugat, Roy Lantang
sebagai adik daripada Raymond Lantang, dan Saudari Via selaku staff
Halaman 6 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
admin pada Tergugat. Namun usaha Penggugat untuk mengkonfirmasi
tidak ditanggapi secara serius;
28. Bahwa pada tanggal 26 Februari 2016 pihak Kontraktor CV.Alam Indah
mengirimkan surat kepada Tergugat dengan nomor surat 10/AI/II/2016
perihal Konfirmasi Invoice yang belum dibayarkan oleh Tergugat (Bukti P14). Selain itu pada tanggal 29 Februari 2016 pihak Kontraktor CV. Eka
Trussindo mengajukan surat
perihal permohonan penjelasan Tergugat
atas keterlambatan pembayaran invoice kepada Tergugat (Bukti P-15);
29. Bahwa pada tanggal 29 Februari 2016 Penggugat mengirimkan surat
elektronik (email) kepada Tergugat dengan judul Surat Permintaan Transfer
Segera (Bukti P-16), namun lagi-lagi Tergugat tidak merespon atau
menanggapi sampai dengan saat ini. Email Penggugat tersebut pada
intinya berisi 2 (dua) hal yaitu:
a. Meminta
agar Tergugat
segera merealisasikan
transfer dana
pencairan akad kredit tertanggal 04 Februari 2016 untuk unit B-39
atas nama Anwar Anggit Riyanto, karena sebagian dana tersebut
akan digunakan untuk membayar invoice atau tagihan kontraktor yang
jatuh tempo pada bulan Februari 2016;
b. Menjelaskan dampak yang dialami oleh konsumen/ pembeli karena
Tergugat tidak segera merealisasikan transfer dana pencairan akad
kredit dari unit-unit sebelumnya yang telah disetujui oleh Pihak Bank
BTN;
30. Bahwa selain Tergugat tidak segera merealisasikan transfer dana
pencairan akad kredit dari unit B-39 atas nama Anwar Anggit Riyanto,
Tergugat sebelumnya juga telah tidak jelas dalam merealisasikan transfer
dana pencairan akad kredit dari unit-unit sebelumnya karena tidak pernah
menyertakan berita transfer resmi apapun terhadap Penggugat;
31. Bahwa transfer dana pencairan akad kredit dari unit-unit sebelumnya
sebagaimana tersebut di atas, yaitu:
a. Unit C-6 atas nama Fajar Setiadi yang telah akad kredit pada tanggal
08 September 2015;
b. Unit B-38 atas nama Tri Pujianto yang telah akad kredit pada tanggal
08 September 2015;
c. Unit C-5 atas nama Intan Pratiwi yang telah akad kredit pada tanggal
21 September 2015;
d. Unit B-37 atas nama Limas Agung Pujianto yang telah akad kredit
pada tanggal 26 Oktober 2015;
Halaman 7 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
32. Bahwa selain daripada itu, Tergugat juga telah tidak secara jelas dalam
merealisasikan transfer bagian hak Penggugat berupa:
a. Bagian Penggugat daripada booking fee sebesar 50% (lima puluh per
seratus)
yang
telah
dibayarkan
oleh
konsumen
berdasarkan
permohonan Kredit Pemilikan Rumah kepada Bank BTN Kantor
Cabang Pembantu Purbalingga pada tahun 2015, namun BTN Kantor
Cabang Pembantu Purbalingga tidak menyetujui permohonan Kredit
Pemilikan Rumah sesuai dengan permohonan konsumen awal,
sebagaimana diatur dalam angka v huruf g PKS, yaitu:
i. Unit B-35 Hook atas nama Ellysa Furi Endah Kartikasari
ii. Unit C-6 atas nama Riki Analiane;
iii. Unit B-26 atas nama Suratman;
iv. Unit B-35 atas nama Hendri Supriyono;
v. Unit B-37 atas nama Johan Arifin;
b. Bagian Penggugat yang terdiri dari seluruh dana yang telah
dibayarkan
oleh
konsumen
yang
telah
disetujui
permohonan
pengajuan Kredit Pemilikan Rumah oleh Bank BTN Kantor Cabang
Pembantu Purbalingga, yaitu Unit B-44 Hook atas nama Artman
Soleh Pranoto yang terdiri dari Pelunasan uang muka dan bagi hasil
dari biaya peningkatan kualitas berupa pondasi footstep dan struktur
beton bertulang persiapan 2 lantai;
33. Bahwa tindakan Tergugat yang tidak jelas dan segera merealisasikan
transfer dana pencairan akad kredit dari unit-unit yang telah disetujui oleh
Pihak Bank BTN, booking fee sebesar 50% (lima puluh per seratus) yang
telah dibayarkan oleh konsumen yang permohonan Kredit Pemilikan
Rumah tidak disetujui oleh Bank BTN Kantor Cabang Pembantu
Purbalingga pada tahun 2015 sesuai dengan permohonan konsumen awal,
dan bagian hak Penggugat yang terdiri dari seluruh dana yang telah
dibayarkan oleh konsumen yang telah disetujui permohonan pengajuan
Kredit Pemilikan Rumah oleh Bank BTN Kantor Cabang Pembantu
Purbalingga telah dilakukan secara berulang-ulang dan jelas merupakan
bentuk konkret dari wanprestasi terhadap angka v huruf f dan g PKS;
34. Bahwa terlebih wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat ini tidak saja
merugikan secara langsung Penggugat, namun juga Tim Pemasaran pada
Perumahan Dawuhan Asri Sejahtera, konsumen-konsumen, kontraktorkontraktor, dan beberapa pihak pemberi Kredit termasuk didalamnya Pihak
Bank BTN;
Halaman 8 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
TERGUGAT TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN ANGKA VII HURUF A PKS
35. Bahwa sebelum PKS ditandatangani antara Penggugat dengan Tergugat,
terlebih dahulu Tergugat telah melakukan proses penjualan unit tanah
kavling dengan konsumen atas nama Ibu Setia Ranti;
36. Bahwa Penggugat mendapatkan aduan dari Bapak Tobing selaku suami
daripada Ibu Setia Ranti terhadap permasalahan proses penjualan proses
penjualan unit tanah kavling blok B-46, yang selanjutnya oleh Penggugat
diberitahukan kepada Tergugat melalui surat elektronik (email) pada
tanggal 7 Maret 2016 (Bukti P-17);
37. Bahwa dengan Tergugat tidak bertanggung jawab atas proses penjualan
unit
tanah
kavling
sebelum
adanya
PKS,
dan
terlebih
terkesan
membebankan masalah tersebut kepada Penggugat jelas merupakan
bentuk konkret wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat terhadap
angka vii huruf a PKS;
38. Bahwa berdasarkan wanprestasi – wanprestasi tersebut di atas Penggugat
memohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
perkara a quo untuk membatalkan PKS, sebagaimana yang diatur dalam
Pasal 1266 KUH Perdata, yaitu;
“Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam persetujuan yang
timbal
balik,
andaikata
salah
satu
pihak
tidak
memenuhi
kewajibannya. Dalam hal demikian persetujuan tidak batal demi hukum,
tetapi pembatalan harus dimintakan kepada Pengadilan.”
39. Bahwa berdasarkan rumusan Pasal 1266 KUH Perdata, Tergugat telah
memenuhi syarat-syarat pembatalan perjanjian, yaitu:
a. Perjanjian Bersifat Timbal Balik
Bahwa PKS yang menjadi objek gugatan a quo jelas merupakan
Perjanjian yang bersifat timbal balik. Hal ini dibuktikan dengan angka
iii dan iv PKS yang mengatur mengenai hak dan kewajiban antara
Penggugat dan Tergugat.
b. Harus Ada Wanprestasi
Bahwa sebagaimana yang telah dijelaskan Penggugat tersebut di
atas
jelas
wanprestasi
tindakan-tindakan
secara
Tergugat
berulang-ulang
atas
merupakan
PKS.
tindakan
Wanprestasi-
wanprestasi yang dilakukan Tergugat dalam melaksanakan PKS
tersebut di atas jelas didasarkan pada Tergugat yang tidak memiliki
itikad baik dalam melaksanakan PKS. Bahkan terlebih tidak hanya
merupakan sebuah tindakan wanprestasi, namun juga Tergugat telah
Halaman 9 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan yang berlaku di Indonesia.
c. Harus Dengan Putusan Hakim
Bahwa dengan Penggugat mengajukan gugatan a quo kepada
Pengadilan Negeri Kota Bekasi jelas membuktikan bahwa upaya
permohonan pembatalan PKS diajukan melalui Pengadilan agar
pembatalan PKS tersebut didasarkan pada putusan Majelis Hakim.
40. Bahwa selain itu, permohonan Pembatalan PKS yang diajukan oleh
Penggugat dikarenakan menurut Penggugat sudah tidak memungkinkan
untuk PKS dilanjutkan karena Tergugat telah nyata-nyata melakukan
pelanggaran
terhadap
peraturan
perundang-undangan
di
bidang
perpajakan yang berlaku di Indonesia dan telah melakukan banyak
wanprestasi secara berulang-ulang atas PKS. Permohonan pembatalan
yang diajukan Penggugat dalam perkara a quo telah dijamin dalam Pasal
1267 KUH Perdata yang menyatakan:
“Pihak yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih;
memaksa pihak yang lain untuk memenuhi persetujuan, jika hal itu masih
dapat dilakukan, atau menuntut pembatalan persetujuan, dengan
penggantian biaya, kerugian dan bunga.”
41. Bahwa Permohonan pembatalan yang diajukan Penggugat dalam perkara
a quo yang didasarkan dengan adanya wanprestasi oleh Tergugat telah
sesuai dengan sebagaimana yang tertulis dalam keputusan Mahkamah
Agung tangal 21 Mei 1973 No. 70 K/Sip/1972:
“Apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi karena tidak
melaksanakan
pembayaran
barang
yang
dibeli,
pihak
yang
dirugikan dapat menuntut pembatalan jual-beli.”
42. Bahwa yang dimaksud dengan ganti kerugian adalah kerugian yang timbul
karena debitur melakukan wanprestasi (lalai memenuhi perikatan). Ganti
kerugian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1246 KUH Perdata, terdiri
dari tiga unsur yaitu:
a. Ongkos atau biaya yang telah dikeluarkan;
b. Kerugian karena kerusakan, kehilangan;
c. Bunga atau keuntungan yang diharapkan dan tidak dapat diperoleh
karena kelalaian.
43. Bahwa atas dalil yang telah disampaikan pada butir 1 hingga 42,
Penggugat mengalami kerugian secara materiil maupun immaterial sebagai
berikut:
Halaman 10 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
1) Kerugian Materiil
No. ‘
Bentuk Kerugian
‘
Jumlah
1. Total bagi hasilkerjasama dan komisi pemasaran ‘ Rp. 296.000.000,dari seluruh unit rumah terhitung semenjak bulan
Mei 2015 sampai dengan Maret 2016 yang belum
dan atau tidak jelas dibayarkan oleh Tergugat yaitu
terdiri dari :
a. Booking Fee Unit C-6
Rp.
500.000,-‘
Rp.
500.000,- ‘
Rp.
500.000,-‘
Rp.
500.000,-‘
atas nama Riki Analiance
b. Booking Fee Unit B-26
atas nama Suratman
c. Booking Fee Unit B-35 atas
Hendri Supriyono
d. Booking Fee Unit B-37 atas
nama Johan Arifin
e. Bagi hasil unit C-6 atas nama
Rp.52.000.000.-‘
Fajar Setiadi
f. Bagi hasil unit B-38 atas nama
Rp. 52.000.000,-‘
Tri Pujianto
g. Bagi hasil unit C-5 Hook
Rp. 56.000.000,-‘
atas nama Intan Pratiwi
h. Pelunasan uang muka dan
Rp. 30.500.000,-‘
Biaya Peningkatan Kualitas
berupa pondasi footstape
dan struktur beton bertulang
unit B-44 Hook atas nama
Artman Soleh Pranoto
i.
Bagi hasil Unit B-37 atas
Rp. 51.500.000,-‘
nama Limas Agung Pujianto
j.
Bagi Hasil Unit B-39 atas nama
Rp.51.500.000,-‘
Anwar Anggit Riyanto
k. Booking Fee Unit B-35 Hook atas
Rp.
500.000,-‘
nama Ellysa Furi Endah Kartikasari
2. Total pengeluaran dan/atau dana
Rp.480.428.676.‘
Investasi yang telah dikeluarkan oleh
Penggugat yang merupakan dana
pribadi maupun dana investor
Halaman 11 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
yang secara otomatis berdampak
dan dirugikan diakibatkan oleh
perbuatan yang dilakukan oleh
Tergugat, terhitung semenjak
bulan Mei sampai dengan Maret
2016 yaitu:
a. Total Pengeluaran Bulan Mei 2015 sebesar
Rp. 21.368.107,b. Total Pengeluaran Bulan Juni 2015 sebesar
Rp. 65.291.650;
c. Total Pengeluaran Bulan Juli 2015 sebesar
Rp. 114.137.763,d. Total Pengeluaran Bulan Agustus 2015 sebesar
Rp. 71.472.951,e. Total Pengeluaran Bulan September 2015 sebesar
Rp. 82.018.368;
f. Total Pengeluaran Bulan Oktober 2015 sebesar
Rp. 33.669.000,g. Total Pengeluaran Bulan Nopember 2015 sebesar
Rp. 19.796.000,h. Total pengeluaran Bulan Desember 2015 sebesar
Rp. 20.094.152,i.
Total Pengeluaran Bulan Januari 2016 sebesar
Rp. 14.133.550,-
j.
Total Pengeluaran Bulan Pebruari 2016 sebesar
Rp. 16.135.135,-
k. Total Pengeluaran Bulan Maret 2016 sebesar
Rp. 22.312.000,Total kerugian materiil
Rp. 776.428.676;
2.Kerugian Immateriil
No.
Bentuk Kerugian
1. Rusaknya nama baik Penggugat dikalangan
Jumlah Rp
Rp. 1.000.000.000;
pebisnis, kontraktor , konsumen, investor,
dan relasi lainnya yang tidak dapat sebutkan satu
persatu dalam gugatan a quo, ditaksir sejumlah
2. Seluruh bagi hasil kerjasama dan komisi pemasaran
5.181.500.000;
Rp.
dari sisa rumah yang harusnya dapat dijual oleh
Halaman 12 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
Penggugat sebagaimana diatur dalam angka VI PKS,
yaitu:
a. Total 50 unit Rumah type Standar di Blok A yang
belum terjual dengan hak Penggugat per unit rumah
terjual adalah sebesar Rp. 55.500.000,berdasarkan harga penjualan terakhir pada bulan
Nopember 2015 yaitu total sebesar Rp. 2.775.000.000,-.
Unit -Unit rumah yang dimaksud adalah unit rumah
dengan nomor A-1,A-2,A3,A-4,A-5,A-6,A-7,A-8,A-9,
A-10,A-11,A-12,A-13,A-14,A-15,A-16,A-17,A-18,A-19
A20,A-21,A-22,A-23,A-24,A-25,A-26,A-27,A-28,A-29,
A-30,A-31,A-32, A-33,A-34,A-35,A-36,A-37,A-38,
A-39,A-40,A-41,A-42,A-43,A-44,A-45,A-46,A-47,A-48,
A-49,A-50;
b. Total 41 Unit Rumah Type Standart di Blok B yang
belum terjual, dengan hak Penggugat per unit rumah
terjual adalah sebesar Rp. 55.500.000,berdasarkan harga penjualan terakhir pada bulan
Nopember 2015 yaitu totaal sebesar Rp. 2.275.500.000,Unit -Unit rumah yang dimaksud adalah unit rumah
dengan nomor B-3,B-4,B-5,B-6,B-7,B-8,B-9,B-10,,B-12,
B-13,B-14,B-15,B-16,B-17,B-18,B-18.1B-19,B-20,B-21,
B-22,B-23,B-24,B-25,B-26,B-28,B-29,B-30,B-31,B-32,
B-33,B-34,B-35,B-40, B-41,B-42,B-43,B-44, B-49,B-50,
B-51,B-52;
c. Total 5 unit rumah yang telah terbangun sebelum
berlakunya PKS dengan omzet diperhitungkan
hanya dari komisi marketing yang sejumlah
Rp. 300.000.000,- per unit rumah, yaitu total
sebesar Rp. 15.000.000,Unit –unit rumah yang dimaksud adalah unit rumah
dengan nomor Blok B-2, Blok C-7, Blok D-1,
Blok D-9, Blok D-10;
d. Total 21 Unit rumah posisi hook yang belum terjual,
dengan tambahan nilai berdasarkan posisi rumah
hook sejumlah Rp. 4.000.000,- per unit rumah,
yaitu total sebesar Rp. 84.000.000,Unit –unit rumah yang dimaksud adalah unit
Halaman 13 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
rumah dengan nomor Blok A-1,A-8,A-9,A-16,A-17,
A-24,A-25,A-30,A-31,A-36,A-37,A-43,A-44,A-50,B-10,
B-18,B-18.1,B-26,B-35,B-44,D-1;
e. Total 8 unit rumah posisi hadap jalan desa
yang belum terjual, dengan tambahan nilai
berdasarkan posisi rumah hadap jalan besar
diperhitungkan sejumlah Rp, 4.000.000,- per
unit rumah, yaitu total sebesar Rp. 32.000.000,Unit –unit rumah yang dimaksud adalah unit
rumah dengan nomor Blok A-44,A-45,a-46,A-47,
a-48,A-49,A-50,D-1;
Rp. 6.181.500.000;
dengan begitu, total kerugian materiil dan immateril yang dialami oleh
Penggugat adalah Rp. 6.957.928.676,- (Enam Miliar Sembilan Ratus Lima
Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Enam Ratus
Tujuh Puluh Enam Rupiah). Karenanya mohon kepada Yang Mulia Majelis
Hakim untuk memerintahkan kepada Tergugat untuk membayarkan uang
sejumlah Rp. 6.957.928.676,- (Enam Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh
Tujuh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Tujuh
Puluh Enam Rupiah) kepada Penggugat;
44. Bahwa selanjutnya demi kepentingan seluruh konsumen, kontraktor, bank
pemberi kredit, investor, dan gugatan ini tidak sia-sia serta terjaminnya
pelaksanaan
putusan
guna
menghindari
adanya
upaya
memindahkan/melarikan barang-barang dari Tergugat maka dengan ini
Penggugat memohonkan Putusan Sela kepada Majelis Hakim perkara a
quo berupa:
I.
Menghentikan
segala
hal
ihwal
terkait
proses
pemasaran
dan
pembangunan perumahan di lahan Perumahan Dawuhan Asri Sejahtera
yang berlokasi di Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Kabupaten
Purbalingga – Provinsi Jawa Tengah sebagaimana yang dimaksud dalam
PKS sampai dengan adanya putusan yang memiliki kekuatan hukum
tetap;
II.
Sita jaminan terhadap benda yang dimiliki oleh Tergugat berupa :
a. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Purwokerto nomor
rekerning 033 00 00 16 98 atas nama Tergugat ;
b. BCA Kantor Cabang Pembantu Taman Galaxy Bekasi nomor
rekening 5770 289 990 atas nama Tergugat;
Halaman 14 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
c. Tanah dan bangunan yang terletak di Ruko Rahmat Jalan Galaxi
Raya Blok A Nomor 24, Jakasampurna, Bekasi Barat;
Maka berdasarkan apa yang telah diuraikan tersebut di atas, dengan ini
Penggugat memohonkan kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa
perkara a quo dan memutuskan sebagai berikut:
Dalam Provisi
1. Menghentikan
segala
hal
ihwal
terkait
proses
pemasaran
dan
pembangunan perumahan di lahan Perumahan Dawuhan Asri Sejahtera
yang berlokasi di Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Kabupaten
Purbalingga – Provinsi Jawa Tengah sebagaimana yang dimaksud dalam
PKS sampai dengan adanya putusan yang memiliki kekuatan hukum
tetap;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan berupa :
a. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Purwokerto nomor rekerning
033 00 00 16 98 atas nama PT Usaha Lantang Sejahtera;
b. BCA Kantor Cabang Pembantu Taman Galaxy Bekasi nomor
rekening 5770 289 990 atas nama PT Usaha Lantang Sejahtera;
c. Tanah dan bangunan yang terletak di Ruko Rahmat Jalan Galaxi
Raya Blok A Nomor 24, Jakasampurna, Bekasi Barat;
Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat terbukti melakukan wanprestasi;
3. Membatalkan Perjanjian Kerja Sama Alih Manajemen Pemasaran dan
Pembangunan Perumahan Dawuhan Asri Purbalingga – Jawa Tengah,
tertanggal 16 April 2015;
4. Menghukum Tergugat membayar ganti kerugian materiil dan immaterial
kepada Penggugat dengan total sejumlah Rp. 6.957.928.676,- (Enam Miliar
Sembilan Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Delapan
Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah);
5. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada
upaya hukum ataupun perlawan (uitvoorbaar bij vooaad).
Menghukum Tergugat membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini.
Membaca surat jawaban Tergugat tertanggal 24 Agustus 2016 sebagai
berikut :
DALAM EKSEPSI
Halaman 15 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
Hubungan hukum. Bahwa hubungan hukum penggugat dengan tergugat
terjadi karena adanya kesepakatan yang dibuat pada tanggal 16 April 2015 dan
dituangkan dalam “SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen
Pemasaran & Pembangunan”
Subyek
Hukum.
Bahwa
dengan
dibuatnya
“SURAT
PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan” untuk selanjutnya
kedudukan penggugat dalam perjanjian tersebut sebagai pihak kedua
sedangkan tergugat sebagai pihak pertama, sehingga masing-masing sesuai
dengan kedudukannya memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan klausul yang
diatur dalam perjanjian.
Obyek Hukum. Bahwa berdasarkan hubungan hukum yang dibuat pada
tanggal 16 April 2015 dan dituangkan dalam “SURAT
PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan”, maka yang
menjadi obyek dalam hubungan hukum antara penggugat dengan tergugat
adalah “SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran &
Pembangunan” yang mengikat kedua belah pihak untuk melaksanakan sesuai
dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Fakta Dalam Posita Gugatan. Bahwa fakta-fakta yang diperoleh dalam posita
gugatan pada angka 1 sampai dengan angka 44 penggugat, antara lain adalah :
Subyek Hukum. Bahwa walaupun penggugat telah menerangkan secara
tegas dalam positanya dan menerangkan hubungan hukum penggugat
dengan tergugat adalah sebagai akibat adanya kesepakatan yang dibuat
pada tanggal 16 April 2015 dan dituangkan dalam “SURAT PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan”, namun
ternyata didalam posita gugatan penggugat banyak menarik pihak-pihak
sebagai subyek hukum diluar dari perjanjian tersebut dan kehadiran
pihak-pihak tidak jelas hubungan hukumnya baik dengan penggugat
maupun dengan tergugat (lihat posita 14; 17; 23; 26 & 28), apabila pihakpihak yang disebutkan oleh penggugat tersebut memiliki kepentingan
atau memiliki hubungan hukum dengan penggugat ataupun dengan
tergugat yang terkait dengan pelaksanaan “SURAT PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan” seharusnya
dijadikan subyek hukum dalam gugatan penggugat, dan oleh karena
penggugat tidak menempatkan pihak-pihak sebagai subyek hukum (lihat
posita 14; 17; 23; 26 & 28), maka terhadap gugatan penggugat dalam
perkara ini menjadi kekurangan subyek hukum.
Halaman 16 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
Prestasi Penggugat. Bahwa dengan mencermati posita gugatan pada
angka 1 sampai dengan posita angka 44 tidak satupun didalam posita
gugatan yang menerangkan dan menjelaskan tentang prestasi yang telah
dilakukan oleh penggugat, walaupun dengan penuh percaya diri
penggugat menerangkan dalam posita 13 dasar gugatannya adalah
wanprestasi dan logika bagi pihak yang hendak melakukan gugatan
wanprestasi tentu dilandasi dengan sebuah atau beberapa prestasi, dan
kenyataan terhadap gugatan wanprestasi yang dilakukan oleh penggugat
tidak dilandasi dengan prestasi penggugat sendiri, sehingga terhadap
peristiwa hukum yang dijadikan dasar gugatan menjadi gugur dengan
sendirinya karena tidak didukung oleh hak yang melekat pada diri
penggugat yang berupa prestasi.
Gugatan Tidak Jelas dan Kabur. Bahwa fakta berdasarkan posita
gugatan penggugat pada angka 1 sampai dengan posita angka 44 tidak
ada penjelasan yang dilakukan oleh penggugat atas prestasi yang
dilakukan dan oleh karena prestasi yang dilakukan penggugat tidak
diterangkan dan tidak dijelaskan menyebabkan hak sebagai penggugat
tidak jelas pula, sebab yang menjadi obyek gugatan penggugat adalah
berkenaan dengan wanprestasi, artinya apabila penggugat hendak
menggugat terkait dengan wanprestasi tentunya penggugat terlebih
dahulu menerangkan dan menjelaskan terhadap prestasi yang telah
dilakukan,
namun
apabila
penggugat
tidak
menerangkan
dan
menjelaskan prestasinya, maka hak penggugat untuk menggugat
tergugat menjadi tidak jelas, sebab atas dasar prestasi itulah yang
menjadikan penggugat memiliki hak untuk menggugat pihak lain
(cq.tergugat) yang dianggap tidak melaksanakan prestasi sama sekali /
terlambat melaksanakan prestasi atau melaksanakan prestasi tidak
sesuai dengan yang diperjanjikan yang menyebabkan kerugian bagi
pihak lainnya.
Bahwa
konsekwensi
terhadap
gugatan
penggugat
yang
pokok
gugatannya adalah tentang wanprestasi, sedangkan penggugat dalam
posita
gugatannya
sama
sekali
tidak
menerangkan
dan
tidak
menjelaskan terhadap prestasi yang telah dilakukannya sebagai
pelaksanaan PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran &
Pembangunan” dibuat pada tanggal 16 April 2015, sehingga terhadap
prestasi penggugat yang tidak diterangkan dan tidak dijelaskan berakibat
gugatan penggugat tidak jelas dan kabuu...ur.
Halaman 17 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
Bahwa apabila gugatan penggugat tidak jelas dan kabur berakibat pula
terhadap gugatan penggugat secara materiil tidak terpenuhi, dan oleh
karena gugatan penggugat tidak memenuhi syarat secara materiil, maka
gugatan penggugat sangat layak dan pantas untuk ditolak.
Dalam Pokok Perkara
Bahwa pada pokoknya Tergugat menolak seluruh dalil-dalil dalam posita
gugatan penggugat, kecuali yang dinyatakan secara tegas oleh Tergugat.
Hubungan hukum. Bahwa hubungan hukum yang terjadi antara penggugat
dengan tergugat adalah terjadi karena adanya kesepakatan yang dibuat dan
tertuang dalam
“SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen
Pemasaran & Pembangunan” dibuat pada tanggal 16 April 2015, selanjutnya
berdasarkan perjanjian tersebut penggugat berkedudukan sebagai pihak kedua
dan tergugat sebagai pihak pertama.
Sebagai konsekwensi dibuatnya perjanjian para pihak memiliki kewajiban timbal
balik berupa hak dan kewajiban, dan terhadap hak dan kewajiban dimaksud
dalam perjanjian yang diatur secara limitatif dalam angka III; IV; & V perjanjian.
Dasar Gugatan. Bahwa sesuai dengan posita gugatan pada angka 13,
kutipannya adalah “ bahwa gugatan a quo didasarkan pada wanprestasi
yang dilakukan oleh tergugat secara berulang-ulang ...dst “
Relevansi
hubungan
hukum
&
dasar
gugatan.
Bahwa
dengan
memperhatikan posita gugatan secara seksama telah cukup jelas hubungan
hukum antara penggugat dengan tergugat, karena penggugat dengan jelas
menerangkan hubungan penggugat dengan tergugat terjadi karena “SURAT
PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan”
dibuat pada tanggal 16 April 2015 seperti yang diterangkan dalam posita 2
gugatan penggugat.
Namun terhadap wanprestasi yang dijadikan dasar penggugat sebagaimana
tertuang dalam posita gugatan pada angka 13, ternyata didalam posita-posita
lainnya yaitu dari posita 14 sampai dengan posita 44, penggugat sama sekali
tidak menerangkan dan tidak pula menguraikan tentang prestasi penggugat
yang berkaitan dengan pelaksanaan
“ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen Pemasaran & Pembangunan”.
Bahwa oleh karena gugatan penggugat berkaitan dengan pelaksanaan “
PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan” ,
maka kedua belah pihak wajib untuk melaksanakan prestasinya sesuai dengan
Halaman 18 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
yang diperjanjikan dan dalam perkara ini penggugat sebagai pihak penuntut /
penggugat atas pelaksanaan perjanjian kerjasama tentu harus dilandasi dengan
perbuatan / prestasi sebagaimana yang diperjanjikan, sehingga atas dasar
prestasi penggugat itu pulalah timbul hak penggugat untuk menuntut kepada
tergugat untuk melaksanakan prestasinya atau meminta ganti atas kerugian
sebagai akibat wanprestasi.
Bahwa fakta terhadap prestasi penggugat sebagai pelaksanaan “ PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan” sama sekali
tidak terurai, tidak dijelaskan dan tidak pula diterangkan didalam posita gugatan
penggugat, artinya didalam gugatannya penggugat tidak menguraikan dan tidak
menjelaskan prestasi yang dilakukan sesuai dengan kedudukannya.
Bahwa omong kosong yang dilakukan penggugat melalui gugatannya adalah
sebuah perbuatan yang sia-sia dan buang-buang waktu, sebab semangat
penggugat untuk menggugat tergugat karena wanprestasi tidak berdasar sama
sekali, seharusnya penggugat sebelum mengajukan gugatannya terlebih dahulu
mempersiapkan data-data terkait dengan prestasinya sendiri baru kemudian
melakukan gugatan sehingga dengan demikian penggugat tidak terjebak oleh
pepatah “kuman diseberang lautan nampak, gajah dipelupuk mata tidak
nampak”
Bahwa fakta tidak ada prestasi yang diuraikan penggugat dalam positanya
secara materiil cacat hukum sebab didalam gugatan penggugat yang
menggugat tergugat didasarkan pada wanprestasi (lihat posita 13), namun
kenyataannya
penggugat
tidak menerangkan
dan
tidak
menjelaskan
prestasinya dalam kedudukannya dalam perkara ini dan/atau sebagai salah satu
pihak dalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran &
Pembangunan”.
Padahal untuk menggugat dengan dasar
wanprestasi
penggugat harus terlebih dahulu menerangkan dan menjelaskan prestasinya
sendiri, sehingga dengan prestasi yang dimilikinya menjadi dasar / hak untuk
menuntut pihak yang dianggap melakukan wanprestasi.
Bahwa terhadap upaya penggugat melakukan gugatan wanprestasi tapi dalam
posita gugatannya tidak menerangkan/menjelaskan prestasinya, dan terhadap
upaya hukum yang keliru tersebut juga dilakukan oleh penggugat ketika
memasukkan pihak lain sebagai subyek hukum dalam gugatannya yang tidak
termasuk sebagai pihak dalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen
Pemasaran & Pembangunan” (lihat posita 14; 17; 23; 28) dan terhadap pihak
lain tersebut tidak masuk sebagai subyek hukum dalam perkara ini atau subyek
Halaman 19 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
hukum dimaksud tidak dijelaskan tentang kedudukan hukumnya atau hubungan
hukumnya dengan penggugat ataupun dengan tergugat.
Gugatan Tidak Jelas dan Kabur. Bahwa fakta berdasarkan posita gugatan
penggugat pada angka 1 sampai dengan posita angka 44 tidak ada penjelasan
yang dilakukan oleh penggugat atas prestasi yang telah dilakukan dan oleh
karena prestasi penggugat tidak diterangkan dan tidak dijelaskan dalam posita
gugatannya
menyebabkan prestasi penggugat tidak jelas pula, sebab yang
menjadi obyek gugatan penggugat adalah berkenaan dengan wanprestasi,
artinya apabila penggugat hendak menggugat terkait dengan wanprestasi
tentunya penggugat wajib menerangkan dan menjelaskan terhadap prestasi
yang telah dilakukan, namun apabila penggugat tidak menerangkan dan
menjelaskan prestasinya, maka hak penggugat untuk menggugat tergugat
menjadi tidak jelas, sebab atas dasar prestasi yang telah dilakukannya itulah
yang menjadikan penggugat memiliki hak untuk menggugat pihak lain
(cq.tergugat) dengan alasan karena dianggap tidak melaksanakan prestasi
sama sekali / terlambat melaksanakan prestasi atau melaksanakan prestasi
tidak sesuai dengan yang diperjanjikan yang menyebabkan kerugian bagi pihak
lainnya.
Bahwa konsekwensi terhadap gugatan penggugat yang pokok gugatannya
adalah tentang wanprestasi, sedangkan penggugat dalam posita gugatannya
sama sekali tidak menerangkan dan tidak menjelaskan terhadap prestasi yang
telah dilakukannya sebagi pelaksanaan PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen Pemasaran & Pembangunan” dibuat pada tanggal 16 April 2015,
sehingga terhadap prestasi penggugat yang tidak diterangkan dan dijelaskan
berakibat gugatan penggugat tidak jelas dan kabuu...ur.
Bahwa apabila gugatan penggugat tidak jelas dan kabur berakibat pula
terhadap gugatan penggugat secara materiil tidak terpenuhi, dan oleh karena
gugatan penggugat tidak memenuhi syarat secara materiil, maka gugatan
penggugat sangat layak dan pantas untuk ditolak.
Tanggapan terhadap posita gugatan. Bahwa sebagai penghargaan terhadap
penggugat dalam membuat gugatannya, maka tergugat hendak memberikan
tanggapan terhadap posita gugatan penggugat walaupun dalam posita 1 sampai
dengan posita 44 penggugat tidak pernah menjelaskan prestasi yang telah
dilakukannya,
meskipun
demikian
tergugat
dengan
senang
hati
akan
memberikan tanggapan terhadap posita penggugat, sebagai berikut :
Halaman 20 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
1. Terhadap posita 1 sampai dengan posita 5 benar, sehingga selebihnya
tergugat tidak memberikan tanggapan terhadap posita tersebut.
2. Terhadap posita 6 berdasarkan pada isi perjanjian pada angka vi secara
materil benar, namun dengan mengingat tanggung jawab penggugat
sebagaimana tertuang dalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen Pemasaran & Pembangunan” pada angka iii, kutipannya
adalah “PIHAK KEDUA mulai hari ini bertanggung jawab untuk
melaksanakan segala kegiatan yang berkaitan dengan; usaha-usaha
pemasaran unit rumah, dan usaha-usaha pembangunan unit rumah,
di lokasi Perumahan Dawuhan Asri Purbalingga - Jawa Tengah.” Jo.
“
PERJANJIAN
KERJASAMA
Alih
Manajemen
Pemasaran
&
Pembangunan” angka iv(b) Jo. “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen Pemasaran & Pembangunan” angka v(b) dan v (c).
Bahwa berdasarkan ketentuan dalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen Pemasaran & Pembangunan” angka iii Jo. “ PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan” angka
iv(b) Jo. “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran &
Pembangunan” angka v(b) dan v (c)
menerangkan tentang prestasi
yang harus dilakukan oleh penggugat sebagai pihak yang memiliki
kewajiban dan bertanggung jawab dalam pembangunan unit rumah,
sehingga unit rumah yang dijual dalam pembangunannya menjadi
tanggung jawab penggugat dan apabila penggugat tidak melaksanakan
pembangunan unit rumah yang dijual, maka penggugat dianggap tidak
melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam “ PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan” dan
dengan demikian penggugat dianggap melakukan wanprestasi.
3. Bahwa posita gugatan penggugat pada angka 7 sampai dengan posita
10 menjadi kewajiban hukum bagi penggugat untuk menerangkan dan
menjelaskan serta membuktikan dalam persidangan, sebab posita
gugatan penggugat tersebut tidak jelas relevansinya dengan dasar
gugatan penggugat yang didasarkan pada wanprestasi.
4. Terhadap posita angka 11, tergugat tidak memberikan tanggapan dan
menjadi kewajiban hukum penggugat untuk membuktikan dalam
persidangan.
5. Bahwa terhadap posita angka 12 benar, dan sesuai dengan gugatan
penggugat
yang mendasari gugatannya pada wanprestasi, maka
terhadap prestasi penggugat setidak-tidak diuraikan pula sesuai dengan
Halaman 21 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
ketentuan dalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen
Pemasaran & Pembangunan” sebagaimana tersebut dalam posita 12,
akan tetapi fakta sebagaimana tersebut dalam posita gugatan penggugat
tidak satupun prestasi yang diterangkan dan dijelaskan oleh penggugat,
artinya penggugat hanya paham terhadap ketentuannya namun tidak
paham terhadap pelaksanaan “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen Pemasaran & Pembangunan”, perihal penggugat tidak
memahami “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran
& Pembangunan” bisa dipelajari dari posita gugatannya yang sama
sekali
tidak
pelaksanaan
menerangkan
“
prestasinya
PERJANJIAN
sendiri
KERJASAMA
sebagai
Alih
bentuk
Manajemen
Pemasaran & Pembangunan”.
6. Bahwa terhadap dalil gugatan penggugat pada posita angka 13 sangat
luar biasa karena penggugat bisa melakukan evaluasi terhadap maksud
dan tujuan serta niat untuk menggugat, sehingga diharapkan penggugat
bisa lebih memahami terhadap apa yang semestinya dilakukannya dan
tidak hanya sekedar memindahkan pasal-pasal saja, dan akan menjadi
lebih bermanfaat apabila penggugat belajar memahami “ PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan” serta
melaksanakannya,
sehingga
lebih
memahami
bagaimana
cara
menggugat dengan dasar wanprestasi.
7. Bahwa terhadap dalil gugatan penggugat pada posita angka 14 sampai
dengan posita angka 20 cukup menarik
untuk diperhatikan sebab
penggugat yang nota bene juga memiliki kewajiban berdasarkan “
PERJANJIAN
KERJASAMA
Alih
Manajemen
Pemasaran
&
Pembangunan” yang dibuat dengan tergugat, dan prestasi sebagaimana
dimaksud dalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen
Pemasaran & Pembangunan” tidak pernah terurai dalam posita gugatan
penggugat, padahal perbuatan penggugat merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan, karena atas dasar perbuatan itulah penggugat
dapat mempergunakan haknya guna menuntut tergugat apabila dianggap
melakukan wanprestasi, sehingga posita angka 14 sampai dengan posita
20 tidak memiliki relevansi dengan pokok perkara dengan mengingat
pokok permasalahan yang timbul dalam perkara ini didasari pada
wanprestasi bukan masalah perbuatan melawan hukum yang tidak
berakibat hukum bagi penggugat.
Halaman 22 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
8. Bahwa terhadap posita 21 & 25 benar, sehingga terhadap posita tersebut
penggugat tidak memberikan tanggapan.
9. Bahwa terhadap posita 22; 23; 24 tergugat hendak menanggapi dengan
sebuah pertanyaan dengan mengingat didalam dalil-dalil gugatan
penggugat yang terurai dalam posita angka 1 sampai dengan posita 44
sama sekali atau tidak satupun didalam posita gugatan penggugat yang
menerangkan tentang prestasi penggugat, dan oleh karena penggugat
tidak menerangkan tentang prestasinya untuk selanjutnya yang menjadi
pertanyaan atas dasar apa penggugat merasa memiliki kepentingan dan
merasa memiliki hak atas dana yang diperoleh tergugat. Selain itu atas
dasar apa penggugat menarik PT. Gentala Adiwarna Perkasa dalam
perkara ini sedangkan didalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen Pemasaran & Pembangunan” tidak ada pihak lainnya
selain penggugat dan tergugat saja, untuk itu menjadi kewajiban hukum
bagi penggugat membuktikan dalam persidangan atas hubungan hukum
tergugat dengan PT. Gentala Adiwarna Perkasa.
10. Bahwa menanggapi posita gugatan pada angka 26 & 27 adalah sebuah
upaya unik yang dilakukan oleh penggugat, sebab apapun yang diuraikan
dalam posita 26 tersebut sangat mengikat dengan prestasi penggugat
sebagai realisasi “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen
Pemasaran & Pembangunan”
dan fakta yang terurai dalam posita
gugatan dari angka 1 sampai dengan posita 44 tidak ada satupun dalam
positanya yang menerangkan dan menjelaskan perbuatan penggugat
sebagai pelaksanaan “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen
Pemasaran & Pembangunan”.
Dan oleh karena dalam klausul “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen Pemasaran & Pembangunan”
mengatur hak dan
kewajiban para pihak, maka menjadi kewajiban kedua belah pihak untuk
melaksanakan kewajibannya sebagai realisasi dari “ PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan”
yang
telah disepakati, maka dengan demikian prestasi para pihak saling
berkaitan dan saling mengikat sehingga terhadap prestasi salah satu
pihak atau kedua belah pihak menimbulkan hak bagi pihak yang
melaksanakan prestasinya dan atas prestasi itu pulalah menjadi dasar
menuntut kepada pihak yang melakukan wanprestasi.
Bahwa atas prestasi itulah para pihak memperoleh haknya sesuai
dengan klausul yang diatur dalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Halaman 23 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
Manajemen Pemasaran & Pembangunan”, dan oleh karena faktanya
penggugat dalam gugatannya tidak menerangkan dan tidak menjelaskan
prestasinya (lihat posita 1 s.d posita 44 gugatan penggugat) , maka
konsekwensinya penggugat dianggap tidak memiliki hak untuk menuntut
tergugat.
11. Bahwa didalam posita 28 penggugat hendak menguji kecermatannya
sendiri dengan cara menarik pihak lain dari luar “ PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan”, kenapa
penggugat dikatakan menguji kecermatannya sendiri karena penggugat
tidak mampu menerangkan dan menjelaskan kedudukannya dalam
hubungan hukumnya dengan tergugat, apabila penggugat memahami
hubungan
hukumnya
PERJANJIAN
dengan
KERJASAMA
tergugat
Alih
yang
tertuang
Manajemen
dalam
Pemasaran
“
&
Pembangunan”, maka tidak ada pihak lain yang dimasukkan dalam
gugatan perkara ini, sebab dalam gugatan dalam perkara ini secara
tegas didasari oleh wanprestasi (lihat posita 13 gugatan penggugat) dan
secara tegas pula penggugat telah menerangkan dalam posita 2
hubungan hukum antara penggugat dengan tergugat adalah sebagai
akibat dari kerjasama alih manajemen pemasaran dan pembangunan,
dengan demikian pihak-pihak yang disebut dalam gugatan penggugat
selain penggugat dan tergugat tidak memiliki hubungan hukum secara
langsung sebab didalam “ PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen
Pemasaran & Pembangunan” hanya ada penggugat sebagai pihak
kedua dan tergugat sebagai pihak pertama.
12. Bahwa terhadap posita angka 29 sampai dengan posita angka 34,
menunjukkan pemahaman yang baik yang dilakukan oleh penggugat
walaupun dalam pemahamannya melupakan pokok permasalahan yang
dijadikan dasar gugatan yaitu sebagaimana tersebut dalam posita
gugatan pada angka 13 yang pada pokoknya menerangkan gugatan
dalam
perkara
ini
didasari
pada
wanprestasi,
namun
terhadap
pemahaman penggugat yang baik tidak direalisasikan oleh penggugat
dalam bentuk prestasi yang dalam perkara ini menjadi kewajiban
penggugat untuk menerangkan dan menjelaskan prestasinya dalam
posita gugatan, dan fakta terhadap prestasi yang dilakukan oleh
penggugat
sebagai
realisasi
pelaksanaan
“SURAT
PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan” dibuat pada
tanggal 16 April 2015, ternyata didalam posita gugatan penggugat dari
Halaman 24 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
angka 1 sampai dengan posita 44 tidak satupun dalam posita gugatan
penggugat
yang
menerangkan
prestasi
penggugat,
oleh
karena
penggugat tidak menerangkan dan menjelaskan prestasinya maka
gugatan penggugat secara formil dan secara materiil tidak terpenuhi
karena tidak adanya prestasi yang dilakukan oleh penggugat berakibat
penggugat tidak memiliki dasar atau untuk menuntut sebab dasar
gugatan penggugat adalah berdasarkan wanprestasi namun ternyata
penggugat tidak menerangkan dan menyebutkan tentang prestasinya
sendiri, sehingga terhadap posita angka 29 sampai dengan posita angka
34 yang tidak didukung oleh prestasi penggugat adalah perbuatan sia-sia
dan tidak dapat dipertahankan sebagai peristiwa hukum.
13. Bahwa dalam posita 41, penggugat dengan cermat mempergunakan
acuan berdasarkan keputusan Mahkamah Agung RI tanggal 21 Mei 1973
No. 70/K/Sip/1972. namun yang patut diperhatikan oleh penggugat
adalah sebelum mempergunakan ketentuan hukum sebaiknya dibaca
dengan seksama apakah ada korelasinya antara ketentuan hukum
dengan permasalahannya, sebab dengan mencermati posita 41 ini
penggugat
hendak
menerapkan
pemahaman
yang
keliru
dan
memaksakan kehendak tentang hubungan hukum penggugat dengan
tergugat yang seolah-olah hubungan hukumnya antara penjual dengan
pembeli dalam jual beli, padahal penggugat secara tegas menerangkan
dalam gugatannya hubungan hukum penggugat dengan tegugat terjadi
karena
adanya
“ PERJANJIAN KERJASAMA Alih
Manajemen
Pemasaran & Pembangunan”, sehingga terhadap posita 41 ini
penggugat telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum dalam
perkara ini.
14. Bahwa dalam posita 42, penggugat tidak cermat dalam mempergunakan
ketentuan pasal 1246 KUHPerdata, sebab ketentuan pasal tersebut
mengatur tentang hubungan hukum antara kreditur dan debitur
sedangkan hubungan hukum penggugat dengan tergugat terjadi karena
adanya
kesepakatan
yang
tertuang
dalam
“
PERJANJIAN
KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran & Pembangunan”.
Dan didalam posita 42 yang kutipannya adalah “ Bahwa yang dimaksud
dengan ganti kerugian adalah kerugian yang timbul karena debitur
melakukan wanprestasi ....dst”, penggunaan istilah debitur dalam posita
42 merupakan kegagalan pemahaman dalam mempergunakan istilah
kreditur/debitur yang justru mengaburkan gugatan penggugat, sehingga
Halaman 25 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
menimbulkan pertanyaan siapa yang disebut / berkedudukan sebagai
debitur dan siapa pula yang disebut/ berkedudukan sebagai kreditur ?
sehingga terhadap posita 42 bisa disimpulkan telah salah dalam
penerapan karena tidak sesuai dengan pokok perkara dan selain itu
hubungan hukum antara penggugat dengan tergugat bukan karena
hubungan antara kreditur dengan debitur melainkan karena dibuatnya
“SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Alih Manajemen Pemasaran &
Pembangunan” dibuat pada tanggal 16 April 2015.
15. Bahwa terhadap posita 43 ini tergugat dengan senang hati menolak
seluruhnya, sebab posita ini tidak dilandasi dengan dasar yang jelas
walaupun penggugat mendalilkan butir 1 hingga 42 (mungkin yang
dimaksud posita 1 sampai posita 42 gugatan penggugat), sebab dengan
mencermati posita 1 sampai dengan posita 42 tidak satupun dari posita
gugatan penggugat yang menerangkan dan menjelaskan tentang
prestasi penggugat, begitu pula uraian sebagaimana tersebut dalam
posita 43.1).1; 2 & 43.2).1; 2 (a), (b), (c), (d), (e); yang tidak
mencerminkan prestasi penggugat seperti yang tersebut dalam posita 1
sampai dengan posita 42 gugatan penggugat, karena didalam posita 1
sampai dengan posita 42 tidak satupun yang menerangkan dan
menjelaskan prestasi penggugat. Dan oleh karena posita 43 ternyata
tidak memiliki relevansi dengan posita 1 sampai dengan posita 42
gugatan penggugat, maka sudah selayaknya posita ini untuk ditolak atau
menjadi kewajiban penggugat untuk membuktikan dalam persidangan.
16. Bahwa posita 44, sangat tidak relevan dengan pokok perkara yang
dilandasi perbuatan wanprestasi (lihat posita 13) dan dalam posita 44 ini
penggugat
secara berombongan menyebutkan alasan permohonan
dalam mengajukan permohonan
putusan sela dengan alasan demi
kepentingan seluruh konsumen, kontraktor, Bank pemberi kredit
&
investor. Dan lebih tidak relevan lagi yaitu dalam permohonan pemohon
(lihat posita 44.I) memohon menghentikan segala hal ihwal terkait proses
pemasaran dan pembangunan perumahan adalah permohonan yang
tidak masuk akal dan sia-sia, justru menjadi kerugian bagi para pihak
yang secara rombongan disebut oleh penggugat tersebut.
Dan terhadap permohonan penggugat pada posita 44.II yang memohon
sita jaminan terhadap obyek yang tersebut dalam posita 44.II huruf a & b
yaitu berupa Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Purwokerto &
BCA Kantor Cabang Pembantu Taman Galaxy Bekasi dan yang perlu
Halaman 26 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
untuk diketahui oleh penggugat adalah kedua obyek yang dimohonkan
sita jaminan berupa Bank tersebut bukan milik tergugat juga tidak atas
nama tergugat, untuk selanjutnya supaya permohonan penggugat
dikabulkan menjadi kewajiban hukum bagi penggugat, untuk selanjutnya
supaya permohonan penggugat dikabulkan menjadi kewajiban hukum
bagi penggugat untuk membuktikan dalam persidangan bahwa tergugat
adalah pemilik obyek berupa Bank atau penggugat hendak bermaksud
menerangkan tergugat memiliki rekening di dua Bank tersebut.
Bahwa terhadap obyek yang tersebut dalam posita 44.II huruf c menjadi
kewajiban
hukum
bagi
penggugat
untuk
membuktikan
dalam
persidangan.
Bahwa berdasarkan uraian tersebut dalam Eksepsi dan dalam Pokok Perkara,
tanpa mengurangi upaya yang dilakukan Penggugat, maka dengan ini Tergugat
memohon Kepada Majelis Hakim berkenan memutuskan yang amarnya adalah
sebagai berikut :
Dalam Eksepsi
1) Menerima Eksepsi Tergugat seluruhnya
2) Menyatakan hukumnya gugatan Penggugat tidak dapat diterima seluruhnya.
Dalam Provisi
 Menolak provisi penggugat seluruhnya
Dalam Pokok Perkara
I.
Menyatakan gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur
II.
Menyatakan gugatan Penggugat cacat formil
III.
Menyatakan gugatan Penggugat cacat materiil
IV.
Menyatakan gugatan penggugat cacat formil dan cacat materiil
V.
Menolak Gugatan Penggugat Seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan
tidak dapat diterima.
VI.
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara akibat adanya
perkara ini.
Membaca
putusanPengadilan
Negeripada
tanggal22
Pebruari
2017,Nomor154/Pdt.G/2016/PN.Bks.yang amar selengkapnya berbunyi sebagai
berikut :
DALAM PROVISI :
-
Menolak gugatan Provisi Penggugat untuk seluruhnya;
Halaman 27 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
DALAM EKSEPSI :
-
Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Tergugat terbukti melakukan wanprestasi;
3. Membatalkan Perjanjian Kerjasama Alih Manajemen Pemasaran dan
Pembangunan Perumahan Dawuhan Asri Perbalingga – Jawa Tengah,
tertanggal 16 April 2015;
4. Menghukum Tergugat membayar ganti kerugian kepada Penggugat sebesar
Rp.776.428.676,-(tujuh ratus tujuh puluh enam juta empat ratus duapuluh
delapan ribu enam ratus tujuh puluh enam rupiah);
5. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara sebesar Rp. 856.000.(delapan ratus lima puluh enam ribu rupiah);
6. Menolak gugatan Penggugat untuk yang lain dan selebihnya;
Membaca permohonan banding yang diajukan olehTergugat melalui
RAYMOND M.LANTANG selaku Direktur Utama P.T.Usaha Lantang Sejahtera
telah mengajukan permohonan banding pada tanggal 17 Maret 2017
sebagaimana
risalah
154/Pdt.G/2016/PN.Bks.
pernyataan
jo.
No.
permohonan
banding
19/Bdg/2017/PN.Bks.
yang
Nomor
dibuat
:
dan
ditandatangani oleh Wakil Panitera Pengadilan NegeriBekasi, permohonan
banding tersebut telah diberitahukan secara seksama kepada Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 21 Aprili 2017;
Membaca memori banding tertanggal 6 April 2017 yang diajukan oleh
Pembanding semula Tergugat
Negeri Bekasi
yang diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan
pada tanggal 6 April 2017, memori banding tersebut telah
diberitahukansecara seksama kepada Terbanding semula Penggugat pada
tanggal 21 April 2017;
Membaca kontra memori banding tertanggal 3 Mei 2017 yang diajukan
oleh
Terbanding
semula
Penggugat
yang
diterima
oleh
Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 9 Mei 2017. Kontra memori banding
tersebut telah diberitahukan secara seksama kepada Pembanding semula
Tergugat pada tanggal 17 Mei 2017;
Membaca risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas (inzage) perkara
perdata nomor 154/Pdt.G/2016/PN.Bks.kepada Pembanding semula Tergugat
yang dibuat oleh Jurusita pada Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 2 Mei
2017 dan kepada Terbanding semula Penggugat
yang dibuat oleh Jurusita
Halaman 28 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 13 April 2017 untuk
memeriksa berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang,bahwa
permohonan
banding
dari
kuasa
Hukum
Pembandingsemula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan UndangUndang,oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang,bahwa
Pembanding
semula
Tergugatdalam
memori
bandingnya telah mengajukan keberatan-keberatan yang pada pokoknya
sebagai berikut :
-
Bahwa hampir sebagian besar pertimbangan hukum dalam putusan
Pengadilan Tingkat Pertama selalu mengacu pada Surat Perjanjian
Kerjasama Alih Manajemen Pemasaran dan Pembangunan Perumahan
Dawuhan Asri, Purbalingga Jawa Tengah tertanggal 16 April 2016;
-
Bahwa Pengadilan Tingkat Pertama menjadikan keterangan saksi yang
hanya satu orang sebagai pertimbangan hukum yang sangat merugikan
Pembanding/Tergugat, karena jelas sudah
ada azas hukum yang
menyatakan “Unus Testum Nullus Testum”;
-
Bahwa Pengadilan Tingkat Pertama tidak mengadakan pemeriksaan
setempat walaupun gugatan adalah gugatan wanprestasi;
-
Bahwa putusan Pengadilan Tingkat Pertama hanya mengadopsi semua
keterangan Terbanding/Penggugat dalam pertimbangan hukumnya;
-
Bahwa Pengadilan Tingkat Pertama telah mencampuradukkan kewenangan
absolut Pengadilan, karena menjadikan permasalahan kewajiban pajak
dalam pertimbangan hukumnya;
Menimbang, bahwa sebaliknya Terbanding semula Penggugat dalam
kontra memori bandingnya tertanggal 3 Mei 2017 pada pokoknya menyangkal
seluruh dalil-dalil yang disampaikan oleh Pembanding semula Tergugat, yang
pada akhirnya memohon kepada Pengadilan Tinggi untuk menguatkan putusan
Pengadilan
Negeri
Bekasi
tanggal
22
Februari
2017
Nomor
154/Pdt.G/2016/PN.Bks.
Menimbang,bahwa Pengadilan Tinggi setelah meneliti dan mencermati
keberatan-keberatan yang diajukan dalam memori banding yang dibuat oleh
Halaman 29 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
kuasa Pembanding semula Tergugat ternyata tidak ada hal-hal yang baru yang
perlu dipertimbangkan labih lanjut, karena semuanya telah dipertimbangkan
oleh Hakim Tingkat Pertama dengan tepat dan benar, oleh karenanya keberatan
tersebut harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding membaca
dan mempelajari dengan seksama berkas perkara beserta salinan resmi
putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 22 Februari 2017 Nomor
154/Pdt.G/2016/PN.Bks. memori banding dan kontra memori banding yang
diajukan dalam perkara ini,Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa
pertimbangan hukum dari Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya
tersebut telah tepat dan benar sehingga oleh Majelis Hakim Tingkat banding
diambil alih dan dijadikan dasar pertimbangannya sendiri dalam memutus
perkara ini dalam tingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka putusan
Pengadilan
Negeri
Bekasi
tanggal
22
Februari
2017
Nomor
154/Pdt.G/2016/PN.Bks. yang dimohonkan banding tersebut harus dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat tetap
dipihak yang kalah baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam
peradilan tingkat banding,makadihukum untuk membayar biaya dalam kedua
tingkat peradilan;
Mengingat, Undang-undang Nomor 20 tahun 1947 tentang Peradilan
Ulangan di Jawa dan Madura, Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Undang-undang Nomor 49 tahun 2009 tentang
Peradilan Umum;
MENGADILI
-
Menerima
permohonan
banding
dari
Pembanding
semula
Tergugat;
-
Menguatkan putusan Pengadilan NegeriBekasi tanggal 22 Februari
2017 Nomor 154/Pdt.G/2016/PN.Bks.yang dimohonkan banding
tersebut;
-
Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar
seluruh
biaya
perkara
peradilan,yang
ditingkat
yang
timbul
banding
dalam
ditetapkan
kedua
tingkat
sejumlah
Rp.
150.000,00 (seratus limapuluh ribu rupiah);
Halaman 30 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
Demikian diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim,pada
hariRabutanggal26 Juli 2017oleh kami Syafaruddin, S.H. Hakim Tinggi
Pengadilan
Tinggi
Jawa
Barat
selaku
Ketua
Majelis
denganDjernih
Sitanggang, Bc.Ip, S.H., M.H.dan Sugito, S.H., M.H.masing-masing sebagai
Hakim Anggota,putusan tersebut pada hari Senin tanggal 31 Juli 2017
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis Hakim dengan
dihadiri oleh Hakim-hakim anggota dan dibantu Tawid Taryono,S.H.,
M.H.Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa
dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.
Hakim-Hakim Anggota
Hakim Ketua Majelis
Ttd
Ttd
Djernih Sitanggang, Bc.Ip, S.H., M.H.
Syafaruddin, S.H.
Ttd
Sugito, S.H., M.H.
Panitera Pengganti
Ttd
Tawid Taryono,S.H., M.H.
Perincian biaya perkara :
1. Biaya Meterai ..............…… Rp.
6.000,00
2. Biaya Redaksi putusan …. Rp.
5.000,00
3. Biaya Pemberkasan …….
Jumlah ……………………….
Rp. 139.000,00
Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)
Halaman 31 dari 31 halaman putusan Nomor 275/PDT/2017/PT BDG
Download