1 Analisis Kelayakan Pengembangan Budidaya Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) Pada Perusahaan Samartha Farm di Kenagarian Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan1 LOLITHA UTHARY2,ABDULLAH MUNZIR3,USMAN BULANIN3 1. Hasil penelitian disampaikan pada forum seminar hasil penelitian Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta 2. Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan 3. Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta Email: [email protected] ABSTRACT This study presents an analysis of the feasibility of separating the tiger grouper aquaculture controlled tub and floating net enlargement seen from the technical aspects, market, management, financial and sensitivity analysis. The results showed that the cultivation of tiger grouper viable seen from the technical aspects, but must an improvement in several aspects such as feeding unmeasured and the absence of additional vitamins. Based on market aspects of this business viable because it has the buyers who can afford to buy unlimited amounts. Based on the financial aspects (projected cumulative cash flow over 10 years) for nursery NPV Rp 835,359,056.00; B / C 4147; IRR is 62.79%; and PP 2:16 years, while for enlargement NPV Rp 1,067,136,145.00, B / C 3942; IRR is 57.24%; and PP 2:33 year. The sensitivity analysis with scenarios SR 10% decrease and 10% increase in the price of seedlings showing positive NPV values, Net B / C is more than 1, IRR greater than the DR and PP shorter of the economic life of the business. Keyword ; analysis of the feasibility, tiger grouper aquaculture, cashflow. memliki beberapa keunggulan dibandingkan PENDAHULUAN Saat ini sumberdaya perikanan yang telah dimanfaatkan dalam skala yang cukup besar adalah komoditas ikan karang, seperti ikan Kerapu (Epinephelus spp) yang diproduksi melalui kegiatan penangkapan dan budidaya.Ikan Kerapu hasil budidaya dengan hasil penangkapan di laut.Pertama, ukuran ikan yang seragam dan memungkinkan pembudidaya memanen ikan pada saat ukuran konsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi.Kedua pasokan ikan Kerapu hasil budidaya dapat disediakan 2 secara terus menerus karena masa panennya teknis, dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar. dansensitivitas kenaikan harga. Salah satu wilayah yang mempunyai kontribusi dalam produksi Kerapu adalah Kabupaten Pesisir Selatan. Daerah ini memiliki perairan laut seluas 86.654 teluk, dan 26 pulau serta 20 muara sungai dan kecil. Kondisi ini mengindikasikan bahwa perairan Pesisir Selatan potensial untuk manajemen, finansial, METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kenagarian Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.Lokasi penelitian dengan garis pantai sepanjang 218km, 5 besar pasar, ini ditetapkan dengan sengaja (purposive) pada perusahaan Samartha Farm.Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. pengembangan perikanan buudidaya apalagi Kabupaten Data primer diperoleh dengan Pesisir Selatan memiliki wilayah terumbu melakukan pengamatan langsung dilokasi karang yang budidaya dan wawancara dengan pelaku tersebut usaha, sedangkandata sekunder sebagai data merupakan habitat yang sangat mendukung pelengkap dan penunjang diperoleh dari kehidupan ikan karang khususnya Kerapu. dokumen tertulis dari pemilik usaha dan seluas menunjukkan 1278,18 bahwa Ha daerah instansi terkait lainnya. Samartha Farm adalah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya ikan Kerapu Analisis data dilakukan dengan cara khususnya Kerapu Macan, yang terletak di kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif Kenagarian Mandeh, Kecamatan Koto XI dilakukan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan untuk mengenai aspek-aspek yang dikaji dalam memprediksi pengembangan sistem dan analisis usaha budidaya ikan Kerapu di teknologi budidaya Samartha Farm yang nantinya dijelaskan Samartha Farm ikan Kerapu pada ini maka dilakukan secara untuk mengetahui deskriptif.Aspek-aspek gambaran tersebut meliputiaspek teknis, pasar, dan manajemen. penelitian. untuk Analisis kuantitatif dilakukan untuk pengembangan mengetahui kelayakan finansial dan analisis Kerapu pada sensitifitas usaha budidaya ikan Kerapudi Perusahaan Samartha Farm dari aspek Samartha Farm. Data kuantitatif tersebut Penelitian mengetahui usaha ini bertujuan kelayakan budidaya ikan 3 dikumpulkan, kemudian diolah melalui kapasitas opt kapasitas optimum 10 ton (5m analisis aliran kas (CashFlow) dengan x 2m x 1.25 m) yang tiap sudut bak dibuat menggunakan komputer software microsoft agak excel dan dijelaskan secara deskriptif. Data penumpukan tersebut meliputi biaya investasi dan biaya mempermudah sirkulai air. operasional.Analisis keuntungan dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai biaya yang dikeluarkan serta keseluruhan manfaat yang diterima selama usaha dijalanakan. Hasil analisis keuntungandigunakan untuk analisis lanjutan berupa perhitungan analisis kriteria investasi yaitu NPV, Net B/C, IRR, dan PP. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem dan Teknologi Budidaya Wadah Pemeliharaan Wadah pemeliharaan untuk pendederan ikan Kerapu pada Samartha Farm barupa bak beton dengan ukuran 2m x 3m x 1m 30 unit. untuk menghindari kotoran dan untuk 2. Keramba Jaring Apung Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Samartha Farm di lokasi penelitian, mereka telah mempertimbangkan terlebih dahulu lokasi penelitian yaitu dengan cara melihat beberapa hal, yakni: perairannya terlindung dari angin dan gelombang besar, jauh dari daerah bakau, kecerahan 6 m, kedalaman 10 m, keamanan lokasi juga berkaitan dengan tidak mengganggu jalur pelayaran, pencemarannya rendah karena 1. Bak Terkontrol ( Pendederan ) sebanyak melengkung Bak ditempatkan diruangan semi tertutup untuk menjaga kestabilan suhu dan intensitas cahaya. Bak tersebut berbentuk empat persegi panjang yang setiap sudutnya dibuat melengkung guna menghindari penumpukan sisa pakan dan untuk mempermudah jalannya sirkulasi air. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dwiyanto (2014), bak yang ideal digunakan adalah bentuk empat persegi panjang dengan jauh dari kapal tangga.Sebagaimana dan limbah yang rumah dikemukakan oleh Murtidjo (2002), dasar laut yang disukai oleh ikan Kerapu adalah perairan yang terdiri atas pasir karang yang terdapat diperairan dangkal dengan kedalaman 10 – 40 m. Persiapan wadah pemeliharaan Pada pendederan bak yang digunakan terlebih dahulu menggunakan disiramkan dibersihkan kaporit kedinding dengan 10ppm dan dasar lalu bak kemudian dibiarkan selama 5 menit, setelah itu dinding dan dasar bak digosok dan 4 disiram hingga bersih dan bau kaporinya terlebih hilang. Bak yang telah dibersihkan lalu selama tiga puluh menit, hal ini telah sesuai dikeringkan selama 1-2 hari.Hal tersebut dengan didukung oleh pendapat Minjoyo dkk budidaya Kerapu. (1998), bak pemeliharaan benih biasanya berbentuk segi empat atau bulat dengan dahulu aturan dilakukan yang aklimatisasi dianjurkan untuk Pemberian pakan kedalaman air 1 – 1.5 m. Terlebih dahulu, Pemberian pakan pada saat pendederan bak dibersihkan lalu dikeringkan dan dibilas di bak terkontrol dilakukan setiap satu jam dengan kaporit. dari pukul 05.30 – 17.30 dengan cara Samartha Farm memiliki KJA yang terdiri dari 50 kantong waring, dan 3 rumah jaga untuk pekerja.Media yang digunakan adalah jaring dengan bukaan jaring (mesh size) 1 inci untuk ikan ukuran 15cm, dan 1.5 inci untuk berat ikan >500ons. Ukuran waring yang digunakan adalah 3 x 3 x 3 m per kotak dengan tinggi air 2,5 m. Penebaran benih Bibit Kerapu Macan yang digunakan dalam usaha budidaya Samartha Farm berasal dari Situbondo ( Jawa Timur ) dengan ukuran benih 2-3 cm, sebelum ditebar di KJA benih tersebut didederkan terlebih dahulu pada bak terkontrol milik adlibitum (sampai kenyang), pakan yang diberikan adalah pelet dengan kandungan protein >30%. Pada masa pembesaran di KJA Samartha Farm memberikan pakan rucah 3 kali dalam satu hari pada pukul 07.00-08.00 , 12.00-13.00 , 17.00-18.00 WIB. Pakan yang diberikan adalah ikan rucah yang dibeli dari Bantal/Muko- muko.Dosis pakan rucah yang diberikan tidak terukur dengan baik.Samartha Farm tidak membandingkan antara biomassa ikan dan jumlah pakan yang diberikan sehingga jumlah pakan yang diberikan tidak sesuai dengan ketentuan yang seharusnya.Hal ini menyebabkan tidak efisiennya jumlah pakan yang diberikan kepada ikan. Samartha Farm selama dua bulan hingga Pakan yang diberikan terlebih dahulu benih mencapai ukuran 12 - 15 cm. digunting untuk memperkecil ukurannya.Hal Penebarannya dilakukan pada pagi hari ini dilakukan agar ukuran ikan sesuai dengan padat tebar 200 ekor per unit bak dengan bukaan mulut ikan sehingga tidak untuk masa pendederan dan 200ekor per ada pakan yang terbuang/tidak termakan. kantong untuk KJA. Sebelum benih di tebar Sebagaimana yang dikemukakan oleh 5 Sudirman dan Karim (2008), pakan ikan suhu relatif rendah.Metode panen yang segar harus dicacah hingga ukurannya sesuai dilakukan dengan bukaan mulut ikan, pakan di berikan pemanenan dengan sistem adlibitum yaitu memberi biasanya makan secara sedikit – sedikit sampai ikan permintaan dalam skala besar, dan ukuran tersebut kenyang. seluruh ikan telah memenuhi kriteria jual. panen secara total, yaitu keseluruhan yang dilakukan untuk memenuhi Ukuran ikan yang dipanen berkisar antara Penyortiran 0,5 – 1 Kg. Permintaan ukuran ikan berkisar Pada masa pendederan di bak terkontrol penyortiran dilakukan setiap dua minggu sekali sedangkan pada masa pembesaran di KJA Samartha Farm melakukan penyortiran ikan setiap satu bulan sekali,dilakukannya penyortiran ini membuat nilai SR pada Samartha Farm sangat tinggi yaitu 80%. Perbaikan dan Pembersihan Waring Penggantian dan pembersihan waring selama masa pemeliharaan selalu dilakukan oleh Samartha Farm.Waring kotor akibat penempelan biota laut seperti teritip.Pembersihan dan perbaikan waring dilakukan adalah seminggu sekali ketika dilakukannya pemandian ikan dengan air tawar. Pembersihan waring dilakukan satu minggu sekali dengan cara penyemprotan dengan mesin. Pemanenan Pemanenan Kerapu pada Samartha Farm dilakukan pada sore hari karena pada saat itu antara 0,5 – 2 Kg. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan, secara teknis Samartha Farm telah mengacu kepada literatur-literatur yang ada, namun tidak bisa dipungkiri juga masih ada yang harus dibenahi dalam budidayanya, terutama tentang pemberian pakan yang selama ini tidak terukur dengan penambahan-penambahan yang sebaiknya baik serta multivitamin dilakukan guna meningkatkan kualitas produksi. Analisis Aspek Pasar Hasil panen budidaya kerapu Samartha Farm biasanya langsung dijual kepada pedagang pengumpul (CV.ASS) dan CV tersebut langsung mengeksport kenegaranegara tetangga (Hongkong).Adapun rantai pemasaran kerapu pada Samartha Farm dapatdilihat pada gambar1. 6 Penampung (CV.ASS) Samartha Farm Eksport Gambar1. Rantai Pemasaran Ikan Kerapu Hasil Budidaya di Samartha Farm Ikan Kerapu yang dipenen biasanya sederhana. Bapak Samartha sebagai pemilik berusia satu tahun dengan berat rata-rata 0,7 dan pimpinan perusahaan yang memiliki - 0,8 kg. Samartha farm tidak pernah satu orang manajer lapangan yaitu Bapak kesulitan menjual hasil panen ikan kerapu Yohanes dan 4 orang pekerja yang tamatan ini karena pengumpul CV.ASS mampu dari SUPM Pariaman, tenaga kerja diambil membeli seluruh ikan hasil panen dengan dari lulusan SUPM Pariaman bertujuan agar harga yang berlaku di pasar. mendapatkan Berdasarkan gambaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peluang usaha budidaya ikan Kerapu masih sangat besar dan layak untuk diusahakan karena hasil produksi ikan Kerapu sudah memiliki pembeli yang pasti dan mampu membeli dalam jumlah yang tidak terbatas. garis ahli yang di dunia perikanan.Keuangan dipegang langsung oleh pimpinan perusahaan.Bagian produksi dan pemasaran dipegang lapangan.Pekerjaan oleh teknis manajer dilapangan ditangani oleh tenaga kerja ahli yang secara bergantian menangani pendederan pada bak jaring apung. Struktur organisasi Samartha Samartha Farm menggunakan struktur berbentuk berkualitasdan kerja terkontrol dan pembesaran pada keramba Analisis Aspek Manajemen organisasi tenaga dan Farm dapat dilihat pada Gambar2 cukup Pimpinan Perusahaan Manajer Lapangan Tenaga Kerja Tenaga Kerja Tenaga Kerja Gambar 3. Struktur Organisasi Samartha Farm Tenaga Kerja 7 Struktur keuntungan organisasi ; pengendalian garis yaitu memudahkan – Jumlah ikan yang ditebar pada masa pendederan adalah 6000 ekor/ siklus kegiatan produksi ( 2 Bulan ) dan dalam satu tahun sistem bisa terjadi 4 siklus produksi, harga jual pengupahan, motivasi dan pengendalian untuk benih setelah didederkan adalah Rp yang sederhana dan informal. Sedangkan 15.600/ekor. Keuntungan budidaya ikan kekurangan dari struktur Kerapu untuk pendederan bak terkontrol perusahaan kegiatan memiliki dan mempermudah organisasi ini adalah sangat tergantung pada pimpinan adalah perusahaan, sehingga pimpinan menanggung Sedangkan jumlah ikan yang ditebar pada beban pekerjaan yang cukup besar. masa pembesaran adalah 10.000 ekor/siklus dipengaruhi per tahun. gr/ekor pada saat panen, harga jual ikan 1. Analisis Keuntungan produksi 194.520.000,00 produksi (1 Tahun), dengan berat 800 Analisis Aspek Finansial Jumlah Rp Kerapu oleh Rp.100.000,00/kg. budidaya ikan Kerapu untuk pembesaran survival rate (SR) ikan Kerapu yang keramba didapatkan dari perhitungan jumlah ikan 296.640.000,00 per tahun. yang dipanen dibandingkan dengan yang ditebar. Dari informasi yang didapat selama penelitian tingkat kelangsungan hidup (SR) ikan Kerapu di Samartha Farm adalah 80% untuk pendederan bak terkontrol dan 80% untuk pembesaran keramba jaring apung. Keuntungan jaring apung adalah Rp 2. Analisis Kelayakan Investasi Analisis kelayakan investasi bertujuan untuk melihat kelayakan usaha antara pendederan ikan Kerapu pada bak terkontrol dan pembesaran ikan Kerapu pada keramba jaring apung (KJA). Tabel 1.Kriteria Investasi Pendederan Bak Terkontrol Ikan Kerapu Pada Samartha Farm. No Kriteria Investasi 1 NPV 2 Net B/C 3 IRR 4 Payback Period (PP) Nilai Rp. 835.359.056,00 4.147 62.79% 2.16 tahun 8 Tabel 2.Kriteria Investasi Pembesaran Keramba Jaring Apung Ikan Kerapu Pada Samartha Farm. No Kriteria Investasi 1 NPV 2 Net B/C 3 IRR 4 Payback Period (PP) Nilai Rp. 1.067.136.145,00 3.942 57.24% 2.33 tahun Berdasarakan hasil data dari analisis Net B/C 3.53 dan IRR 69.40%. Selanjutnya kriteria investasi yang dilakukan dalam Rosalina (2013) dalam penelitiannya yang aspek finansial pada usaha pembesaran berjudul budidaya Kerapu Macan Samartha Farm ini Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal di layak untuk dijalankan, kelayakan ini dilihat Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah dari nilai-nilai NPV, Net B/C, IRR, dan PP menunjukkan nilai NPV yang positif yaitu yang didapat. Hasil ini juga sama dengan Rp 33.482.143,00 ; Net B/C 1.78 ; dan IRR yang didapat oleh Rohmawati (2010) dalam 62%. penelitiannya yang berjudul Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ikan Hias Analisis Kelayakan Usaha Analisis Sensitivitas Air Tawar pada Arifin Fish Farm, Desa 1. Penurunan SR Ikan Kerapu 10% Ciluar, Utara Besarnya perubahan SR yang digunakan menunjukkan nilai NPV yang positif yaitu sebesar 10 % dari SR awal 80% pada Rp 2.039.639.749,00 ; Net B/C 4,08 ; IRR pendederan bak terkontrol dan pembesaran 60% dan PP 2,03 tahun. Tim Peneliti keramba Lembaga Penelitian (2006) sebesar 10 % dipilih karena menurut melakukan penelitian Analisis informasi yang didapat ditempat penelitian Kecamatan Bogor Utama tentang Komoditas Unggulan dan Peluang Usaha Budidaya Ikan Kerapu menunjukkan nilai NPV yang positif yaitu Rp 441.080.000,00 ; jaring apung.Nilai penurunan sejauh ini nilai SR terendah itu adalah 70%. 9 Tabel 3.Kriteria Investasi Pendederan Bak Terkontrol Ikan Kerapu dengan Skenario Penurunan SR 10% Pada Samartha Farm. No Kriteria Investasi 1 NPV 2 Net B/C 3 IRR 4 Payback Period (PP) Nilai Rp. 594.468.545,00 2.951 44.038% 3.384 tahun Tabel 4.Kriteria Investasi Pembesaran Keramba Jaring Apung Ikan Kerapu dengan Skenario Penurunan SR 10% Pada Samartha Farm. No Kriteria Investasi 1 NPV 2 Net B/C 3 IRR 4 Payback Period (PP) Nilai Rp. 552.412.824,00 2.041 29.5% 6.191 Tahun Berdasarakan hasil data dari analisis menunjukkan nilai NPV yang posistif yaitu kriteria investasi yang dilakukan dalam Rp 59.878.739,00 ; Net B/C 2,42 ; IRR aspek finansial pada usaha pembesaran 148,62 dan PP 8,17 bulan. Selanjutnya budidaya Kerapu Macan Samartha Farm Bank Indonesia Direktorat Kredit, BPR, dengan skenario penurunan SR 10% ini dan UMKM (2005) melakukan peneitian layak untuk dijalankan, kelayakan ini dilihat tentang Budidaya Ikan Kerapu dengan dari nilai-nilai NPV, Net B/C, IRR, dan PP Keramba Jaring Apung Pola Pembiayaan yang didapat. Hasil ini juga sama dengan Konvensional dengan skenario penurunan yang didapat oleh Utama (2008) dalam harga jual 10% menunjukkan nilai NPV penelitiannya yang positif yaitu Rp 757.459.666,00 ; Net yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Kerapu Macan di Pulau Panggang dengan skenario yang sama yaitu penurunan SR 10% B/C 1.49 ; dan IRR 35.69%. 2. Kenaikan Harga Bibit Ikan Kerapu 10 % 10 Tabel 5.Kriteria Investasi Pendederan Bak Terkontrol Ikan Kerapu dengan Skenario Kenaikan Harga Bibit 10% Pada Samartha Farm. No Kriteria Investasi 1 NPV 2 Net B/C 3 IRR 4 Payback Period (PP) Nilai Rp. 801.035.010 3.977 59.01% 2.278Tahun Tabel 6.Kriteria Investasi Pembesaran Keramba Jaring Apung Ikan Kerapu dengan Skenario Kenaikan Harga Bibit 10% Pada Samartha Farm. No Kriteria Investasi 1 NPV 2 Net B/C 3 IRR 4 Payback Period (PP) Nilai Rp. 952.936.757,00 3.52 48.75% 2.786 tahun Berdasarakan hasil data dari analisis 206,51% dan PP 5,68 bulan. Rohmawati kriteria investasi yang dilakukan dalam (2010) dalam penelitiannya yang berjudul aspek finansial pada usaha pembesaran Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha budidaya Kerapu Macan Samartha Farm Ikan Hias Air Tawar pada Arifin Fish Farm, dengan skenario kenaikan harga bibit 10% Desa ini layak untuk dijalankan, kelayakan ini dengan skenario penurunan harga jual ikan dilihat dari nilai-nilai NPV, Net B/C, IRR, 20% menunjukkan nilai NPV yang positif dan PP yang didapat. Hasil ini juga sama yaitu Rp 1.125.203.260,00 ; Net B/C 2,43 ; dengan yang didapat oleh Utama (2008) IRR 34% dan PP 3,15 tahun. Sedangkan dari dalam penelitiannya yang berjudul Analisis hasil penurunan harga jual sebesar 30% Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Kerapu menunjukkan nilai NPV yang positif yaitu Macan di Pulau Panggang dengan skenario Rp 667.985.016,00 ; Net B/C 1.79 ; IRR yang sama yaitu kenaikan harga bibit 10% 24% dan PP 4.34 tahun. menunjukkan nilai NPV yang positif yakni Rp 63.726.988,00 , Net B/C 2,06 , IRR Ciluar, Kecamatan Bogor Utara 11 Murtidjo, B. Agus. 2002. Budidaya dan KESIMPULAN Ditinjau dari aspek teknis, aspek pasar, aspek manajemen, aspek finansial dan Pembenihan Bandeng. Kasinius, Yogyakarta. analisis sensitivitas usaha budidaya ikan Rohmawati, O. 2010. Analisa Kelayakan Kerapu Macan Pada Perusahaan Samartha Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Farm ini layak dikembangkan karna dari Tawar Pada Arifin Fish Farm, Desa analisis-analisis Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, yang dilakukan selalu menunjukkan hasil yang positif. Kota Bogor. Skripsi. Jurusan Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan DAFTAR PUSTAKA Manajemen.IPB. Bogor. Bank Indonesia Direktorat Kredit, BPR, dan Ikan Rosalina.2013. Analisis Kelayakan Usaha Jaring Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal Pembiayaan di Desa Namang Kabupaten Bangka UMKM.2005.Budidya Kerapu dengan Apung Keramba Pola Tengah. Maspari Journal, Vol. 6, No. Konvensional. 1 : 20-30. Dwiyanto, F. S. 2014.Sarana dan Prasarana Pendederan, Penggelondongan, dan Pembesaran Kerapu.Departemen Sudirman, H., Karim. M.Y. 2008. Ikan Kerapu. Biologi, Ekspolitasi, Kelautan dan Perikanan Direktorat Manajemen dan Budidaya. Jakarta: Jendral Perikanan Budidaya.Balai Yarsif Watampone. Budidaya Air Payau Situbondo. Minjoyo, H., Evalawati Sudjiharno.2004. Budidaya Tim Peneliti Lembaga Penelitian Utama. & Ikan Kerapu Bebek (Cromileptis altivelis) di Bak Terkendali Mari-Culture) (Land-Based Merupakan Suatu Alternatif. Bull. Budidaya Laut 17: 17-21. 2006. Analisis Komoditas Unggulan dan Peluang Usaha Budidaya Ikan Kerapu.Kupang. Utama, F.W. 2008.Analisa Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Kerapu Macan di Pulau Panggang.Skripsi. Jurusan Manajemen Agribisnis. Pertanian. IPB. Bogor. Fakultas