1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan ini bisa benar kalau menyimak globalisasi di dunia keuangan di mana pasar modal adalah ujung yang paling awal tersentuh globalisasi ini dan membayangkan manfaat yang dapat dipetik dari bebasnya modal bergerak akibat globalisasi itu. Negara miskin, misalnya, kalau mampu memberi return yang tinggi bagi investor, tetap akan kebagian aliran modal. Pasar modal yang di yakini sebagai wahana penghimpunan dana jangka panjang merupakan alternatif sumber dana bagi perusahaan swasta, BUMN, maupun perusahaan daerah. Pasar modal atau Capital Market merupakan tempat yang mempertemukan antara permintaan dan penawaran dana jangka panjang. Permintaan danajangka panjang dari perusahaan-perusahaan baik swasta dan pemerintah untuk pembiayaan perluasan usaha atau investasi. Sedang penawaran datang dari masyarakat baik yang langsung memasuki pasar modal maupun tidak langsung (melalui tabungan yang ada di Bank). Pasar modal di Indonesia sudah ada dan dikenal sejak zaman penjajahan Belanda dengan didirikannya Vereneging Voor de Effecten Handel di Batavia, Jakarta pada tanggal 14 Desember 1912.Setelah mengalami beberapa gejolak dari pendudukan Jepang dan Kemerdekaan Republik Indonesia sampai akhir tahun 1960 an, perkembangan pasar modal di Indonesia terus mengalami penurunan hal 1 2 ini disebabkan oleh kondisi politik maupun inflasi yang dahsyat sehingga masyarakat kurang menaruh minat terhadap pasar modal. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara, pemindahan dari pihak yang kelebihan dana (Surplus Spending Unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (Deficit Spending Unit). Kegiatan di pasar modal ini mendorong terciptanya alokasi dana efisien, karena dengan adanya pasarmodal, investor sebagai pihak yang kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal. Asumsinya, investasi yang memberikan return relatif besar adalah sektor-sektor yang paling produktif yang ada di pasar. Saham selain mempunyai nilai nominal (nilai yang tercantum dalam lembaran saham) juga mempunyai nilai kurs, yaitu harga yang benar-benarterjadi di bursa. Nilai kurs akan naik atau turun mengikuti permintaan danpenawaran. Harga saham merupakan daya tarik bagi investor (calon investor)maupun perusahaan. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaanperusahaan.Kekuatan pasar ditunjukkan oleh terjadinya transaksi perdagangansaham pasar modal. Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan dalammenghasilkan permintaan sahamperusahaan keuntungan, tersebut, maka sehingga akan pada meningkatkan gilirannya akan meningkatkan pula hargasaham perusahaan. Investor harus berhati-hati dalam pembuatan keputusan investasi dengan memahami informasi yang berhubungan dengan perusahaan yang menerbitkan saham sehingga dengan informasi tersebut investor melakukan berbagai analisis. 3 Analisis dalam investasi pasar modal amatlah sangat penting, sebab pasar modal adalah pasar abstrak sehingga untuk mengambil keputusan, kita harus mampu menganalisis informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.Pemahaman mengenai laporan keuangan ini hanya salah satu teknik analisis di pasar modal, yang disebut dengan analisis fundamental. Menurut Tjiptono (2006:189) mengatakan bahwa analisis fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi mikro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan, termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Menurut Husnan (2005:205) para analis fundamental mencoba untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara: 1. Mengestimasi nilai faktor – faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang 2. Menerapkan hubungan variabel – variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis fundamental bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi atau memproyeksikan nilai dari suatu saham yang nantinya hasil analisis ini digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Suatu saham bisa dikatakan berada dalam posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan berada dalam posisi undervalue bila harga pasar dari suatu saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang semestinya dan sebaliknya jika harga pasar 4 suatu saham lebih besar dari nilai wajarnya atau nilai semestinya berarti saham tersebut sedang berada dalam posisi overvalue. Investor sering dihadapkan pada pertanyaan mendasar dalam melakukan rencana investasi seperti apakah saham di pasar mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan.Nilai sebenarnya dari perusahaan digambarkan oleh nilai intrinsik dan nilai buku dari saham yang merupakan nilai fundamental (fundamental value).Nilai intrinsik dapat dicari dengan menggunakan pendekatan Price Earning Ratio (PER). Sedangkan nilai buku dapat dicari dengan membagi total ekuitas yang ada di laporan keuangan perusahaan itu dengan jumlah saham biasa yang beredar dari perusahaan tersebut. Adapun target analisis fundamental ini adalah memberikan jawaban atas pertanyaan, apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau tidak. Jika sehat, maka perusahaan tersebut layak untuk dijadikan tempat investasi, misalnya dengan membeli sahamnya. Berdasarkan uraian diatas penulis melakukan penelitian tentang analisis fundamental dari aspek financial performance dengan judul “Analisis Perbedaan Nilai Intrinsik Saham Dan Harga Pasar Saham Berdasarkan Pendekatan Analisa Fundamental Pada Perusahaan Industri Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia“. 1. 2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 5 a. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan harga intrinsik saham perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages tahun 2009 - 2012 yang dihitung dengan pendekatan Price EarningRatio ? b. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan nilai buku perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages tahun 2009 – 2012? 1. 3 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian adalah : a. Mengetahui dan menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan harga intrinsik saham perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages dengan pendekatan price earning ratio. b. Mengetahui dan menganalisis apakah adabeda yang signifikan antara nilai buku per lembar saham dengan harga pasar saham. 1. 4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Kontribusi Praktis a. Sebagai bahan pertimbangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan. b. Penelitian ini menambah referensi dalam menganalisis perusahaan khususnya pada industri yang bergerak di bidang food and beverages. 6 c. Untuk memberikan gambaran tentang PER terhadap penilaian wajar harga saham. 2. Kontribusi Teoritis a. Memberikan informasi yang lebih bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis dengan menambahkan faktor-faktor yang masih relevan. b. Dapat memberi ilmu pengetahuan bagi peneliti dan semua pihak yang tertarik dengan manajemen keuangan. c. Dalam menambah konsep dalam bidang ekonomi. 3. Kontribusi Kebijakan a. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. 1. 5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian skripsi ini adalah menganalisis finance fundamental yang menggunakan metode Price Earning Ratiopada perusahaan food and beverages yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk menghindari pembahasan yang lebih luas, penulis menggunakan laporan keuangan perusahaan food and beverages periode 2009 – 2012dan faktor yang bersifat teknis, politis, sosial dan ekonomi yang mendasariharga saham tidak di bahas dalam penelitian ini. Penulis melakukan penelitian kepustakaan (Library Research) dan pengambilan data laporan keuangan di Pojok Bursa BEI yang berada di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) untukmemperoleh data-data yang 7 relevan sebagai bahan penulisan skripsi. Penulis mencari bahan-bahan bacaan yang digunakan sebagai referensi seperti buku-buku, internet, dan sumber-sumber lainnya.