1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal,
Pada umumnya bentuk informasi yang digunakan oleh para calon investor dan
para pemegang saham untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dengan
menggunakan neraca maupun laporan laba rugi.Harga saham selalu mengalami
perubahan.Oleh karena itu, investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor
yang memengaruhi harga saham tersebut.Harga suatu saham dapat ditentukan
menurut hukum permintaan dan penawaran.Makin banyak yang membeli suatu
saham, maka harga saham cenderung bergerak naik.
Persoalan yang timbul adalah sejauh mana kinerja perusahaan mampu
mempengaruhi harga saham di pasar modal. Harga saham merupakan fungsi dari
nilai perusahaan.Apabila kinerja perusahaan go public meningkat, nilai
perusahaan akan semakin tinggi pula. Di bursa efek, hal itu akan diapresiasi oleh
pasar dalam bentuk kenaikan harga sahamnya. Sebaliknya, berita buruk tentang
kinerja perusahaan akan diikuti dengan penurunan harga sahamnya di pasar
modal. Hal tersebut merupakan argumentasi yang melandasi mengapa perubahan
harga saham relevan dijadikan dasar penilaian kinerja perusahaan yang go public.
1
2
Hal ini menyangkut masalah keberadaan struktur modal perusahaan yang
menggambarkan pengaturan komposisi yang tepat antara hutang jangka panjang
dengan ekuitas, karena sumber pendanaan tersebut merupakan salah satu hal
penting dari manajer keuangan dalam meningkatkan pertumbuhan bagi
perusahaan (Aries, 2011 : 57).
Dengan kata lain dana itu dipakai untuk memperkuat struktur modal
perusahaan, maka perusahaan mampu mengendalikan modal tersebut secara
efektif dan efisien serta tepat sasaran (Fahmi,2011:179).
Saham adalah surat berharga (efek) yang memiliki nilai. Setiap investor
atau calon investor sudah seharusnya mengetahui harga atau nilai suatu saham
yang besarnya berbeda-beda. Harga nominal dan harga perdana adalah harga
saham yang akan berhubungan dengan yang membeli saham di pasar perdana,
sedangkan harga pembukaan, harga pasar dan harga penutupan akan berkaitan
dengan yang bertransakasi di pasar sekunder atau bursa efek.
Teori struktur modal bertujuan memberikan landasan berpikir untuk
mengetahui struktur modal yang optimal.suatu struktur modal yang optimal
dikatakan apabila dengan tingkat risiko tertentu dapat memberikan nilai
perusahaan yang maksimal.dalam kaitannya dengan struktur modal ini,setiap
perusahaan dapat diukur dengan harga saham atau biaya modal yang dikeluarkan
oleh perusahaan dalam memperoleh sumber dana yang bersangkutan.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan kerena
baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
3
finansial perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham
perusahaan. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai
dampak yang luas terutama apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan
hutang, maka beban tetap yang harus ditanggung perusahaan semakin besar pula.
Hal itu juga berarti akan meningkatkan risiko finansial, yaitu risiko saat
perusahaan tidak dapat membayar beban Struktur modal adalah perimbangan atau
perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Oleh
karena itu, struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER). DER
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan
hutang) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan
( Kusumajaya, 2011).
Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri
dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau system ekonomi untuk industri
yang sama (Machfoedz dalam Dewi, 2014).Growthopportunity bagi setiap
perusahaan
berbeda-beda,
hal
ini
menyebabkan
perbedaan
keputusan
pembelanjaan yang diambil oleh manajer keuangan.
Perusahaan dengan growth opportunity tinggi cenderung membelanjai
pengeluaran investasi dengan modal sendiri untuk menghindari masalah
underinvestment yaitu tidak dilaksanakannya semua proyek investasi yangbernilai
positif oleh pihak manajer perusahaan (Hermuningsih, 2013).
Menurut
memperoleh
safrida
hasil
(2008),perusahaan
positif
dalam
artian
yang
tumbuh
pemantapan
dengan
posisi
di
cepat
peta
4
persaingan,menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi
oleh adanya penungkatan pangsa pasar.Pertumbuhan cepat juga memaksa sumber
daya manusia yang dimiliki untuk scara optimal memberikan kontribusinya agar
pertumbuhan cepat,maka dalam mengelola pertumbuhan perusahaan harus
memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya.
Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi cenderung
menggunakan sumber dana dari luar. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
yang cepat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal daripada
perusahaan yang lambat pertumbuhannya.Pertumbuhan dianggap mengalami
peningkatan apabila perusahaan telah menunjukkan prestasi melalui laba yang
dihasilkan. Semakin banyak laba yang dihasilkan maka semakin banyak pula
tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi.Agar pertumbuhan perusahaan
berjalan dengan cepat, maka memiliki komitmen dalam mempertahankan dan
mengembangkan perusahaannya.
Struktur modal melalui DER terhadap harga saham. Banyak penelitian
yang memiliki hubungan antara DER dan harga saham. penelitian mengenai
pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham telah banyak dilakukan oleh
para ahli sebelumnya. Stella (2009) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Akan tetapi, hasil
penelitian inibertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia
(2003). Penelitiannya menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak
terdapat pengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini juga didukung
oleh Subiyantoro dan Andreani (2003).
5
Pertumbuhan Perusahaan terhadap harga saham melaui ROA .Penelitian
mengenai pengaruh hubungan antara Return On Assets (ROA) terhadap harga
saham sudah banyak dilakukan para ahli sebelumnya. Wulandari (2009) dalam
penelitiannya menunjukkan variabel ROA secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
harga
saham.Hasil
penelitian
ini
juga
didukung
Kusumawardani (2010). Namun hasil penelitian tersebutbertentangan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Subiyantoro dan Andreani (2003), bahwa
Return On Assets (ROA) tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap harga
saham. Hasil riset tersebut didukung oleh Sasongko dan Wulandari (2006),
Anastasia (2003), dan Stella (2009).
Oleh karena itu penulis termotivasi untuk melakukan pengujian kembali
hubungan antara Struktur Modal (DER) dan pertumbuhan perusahaan (ROA)
terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
tertarik
melakukan
penelitian
tentang
“Pengaruh
Struktur
Modal
Dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham pada perusahaan Food and
Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
6
2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap harga saham pada
perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap harga
saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi Praktis
Dapat digunakan sebagai referensi bagi perusahaan khususnya bagi
para manager dalam upaya memaksimalkan harga saham sebagai
tujuan utama perusahaan.
2. Kontribusi Teoritis
Untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan
terhadap harga saham pada perusahaan food and beverages dan serta
menambah referensi buku empiris sebagai rekomendasi penelitian
yang dilakukan dimasa yang akan datang.
7
3. Kontribusi Kebijakan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sarana informasi yang dapat
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah,perlu adanya ruang lingkup dalam
penelitian.Ruang lingkup penelitian ini adalah mengenai pengaruh struktur modal
dan pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham. Dimana perusahaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Periode penelitian yang digunakan selama
empat tahun, yakni tahun 2012 sampai dengan 2015.
Download