BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dovetail merupakan brand yang bergerak di dalam industri produk alas kaki wanita. Produk yang menjadi unggulan Dovetail adalah produk inovasi alas kaki wanita dengan konsep interchangeable footwear. Dengan hanya mempunyai 1 sole alas kaki, konsumen dapat memiliki beragam variasi model alas kaki dengan mengganti bagian upper dan sole. Mekanisme pengancing Dovetail berguna untuk menyatukan bagian upper dan sole untuk kemudahan konsumen dalam mengganti variasi model alas kaki sesuai dengan kebutuhan maupun kegiatan yang konsumen lakukan. Target Dovetail sendiri merupakan wanita pelajar dan mahasiswa berusia 15 – 22 tahun. Dovetail telah melakukan in-depth interview terhadap 6 orang pelajar untuk mengetahui permintaan dan kebutuhan dari target pasar. Hasil analisa yang dapat disimpulkan oleh penulis antara lain: 1. Target pasar Dovetail merupakan wanita pelajar dan mahasiswa berusia 15 – 22 tahun. Dari hasil in-depth interview, ditemukan bahwa mereka belum memiliki penghasilan secara mandiri tetapi di lain sisi fashion dan gaya menjadi concern yang sangat penting dalam kehidupannya sehingga dalam pembelian alas kaki dapat dikatakan terhambat karena sangat price sensitive. 129 130 Oleh karena itu, Dovetail membuat inovasi yang baru dalam industri alas kaki Indonesia dengan pembuatan interchangeable footwear. Dovetail percaya alas kaki yang ditawarkan akan dapat diterima oleh pasar Indonesia. 2. Dovetail menawarkan keunikan pada alas kakinya. Melalui hasil survey, wanita usia pelajar dan mahasiswa membutuhkan alas kaki dengan harga yang terjangkau, desain yang bagus dan sesuai selera, dan juga ketersediaan ukuran alas kaki dan kenyamanan sangat penting. Oleh karena itu, Dovetail menciptakan alas kaki yang dapat dikatakan pertama di Indonesia dalam segmen alas kaki yang dapat diganti upper dan solenya sesuai kebutuhan konsumen. 3. Keunikan Dovetail ini belum dimiliki oleh industri di Indonesia. Melalui hasil survey, narasumber tidak memiliki data maupun menemukan produk yang serupa telah ada dan beredar di Indonesia. Hal tersebut membuat Dovetail mengambil kesempatan ini untuk memasuki pasar dengan target usia konsumen 15 – 22 tahun dikarenakan target usia pasar ini memiliki kebutuhan yang tinggi untuk memiliki alas kaki yang unik dengan harga yang bersahabat, keinginan untuk mencoba yang tinggi, sudah familiar dengan dunia teknologi, dan penampilan menjadi salah satu hal terpenting dalam kehidupannya. 4. Fokus utama Dovetail adalah pada channel online dikarenakan hasil in-depth interview menyatakan bahwa target konsumen Dovetail sudah familiar dengan 131 online shopping dan memang cenderung akan lebih memilih dan berkembang di dunia online. Tetapi, Dovetail juga mempunyai channel offline dalam bentuk showroom yang menjadi satu dengan kantor Dovetail dan juga mengikuti bazaar – bazaar yang diselenggarakan di tempat – tempat yang strategis. 5. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk, Dovetail memberlakukan proses quality control. Dovetail akan terus memperhatikan perubahan pasar saat ini dan mengisi peluang bisnis baru untuk mengembangkan lini produk dan juga mengembangkan brand Dovetail di masa depan. Hal yang menjadi perhatian utama Dovetail adalah industri fashion anak muda saat ini dan masa depan. Target dari Dovetail adalah mengadaptasi tren intenasional dan kemudian menggabungkannya dengan tren dalam negeri. 6. Secara financial ratio, ROE, ROA, dan ROI mengalami peningkatan untuk setiap kondisi. Akan tetapi ROE Dovetail lebih besar dibanding ROA karena adanya hutang dagang yang dilakukan Dovetail sehingga proporsi total ekuitas menjadi lebih kecil dari total aset. Financial ratio juga menunjukkan Dovetail sebagai perusahaan yang likuid, mampu mendapatkan keuntungan lebih di setiap tahunnya dan dapat membayar hutang – hutang jangka pendeknya. 7. Berdasarkan dari rencana keuangannya, dapat disimpulkan bahwa bisnis Dovetail layak untuk dijalankan dan dapat menarik investor dalam 132 mengembangkan bisnis ini. Perhitungan keuangan untuk kondisi optimis menunjukkan payback period ada di tahun ke-3 dengan NPV sebesar Rp. 1.219.497.000,- , IRR 68%, dan PI sebesar 20.74. Perhitungan keuangan untuk kondisi normal menunjukkan payback period ada di tahun ke-3 dengan NPV sebesar Rp. 896.123.000,-, IRR 55%, dan PI sebesar 16.55. Dan perhitungan keuangan untuk kondisi pesimis menunjukkan payback periode ada di tahun ke-5 dengan NPV sebesar Rp. 353.397.000,-, IRR 29%, dan PI sebesar 9.51. 5.2 Batasan yang ditemukan Dalam perancangan model bisnis ini, ada beberapa kesulitan yang kami temukan di antara lain: 1. Kesulitan dalam mendapatkan data – data pendukung industri alas kaki, baik secara survey maupun secara faktual kondisi industri alas kaki saat ini dikarenakan data yang kami terima baik dari asosiasi pengrajin alas kaki maupun lembaga survey tidak memiliki data secara terperinci tentang industri ini. Oleh karena itu, dapat dikatakan data di dalam model bisnis ini masih secara permukaan industri saja karena tidak adanya lembaga yang menyediakan data secara terperinci. 2. Kesulitan dalam melakukan pengawasan terhadap pengrajin yang mengerjakan prototype alas kaki Dovetail. Hal ini dikarenakan lokasi pengrajin yang dapat mengerjakan sesuai dengan kualitas dan standar yang 133 baik hanya dapat ditemukan di daerah Bandung sehingga pengawasan dalam produksi prototype dapat dikatakan cukup sulit. 5.3 Saran Berikut adalah saran yang kami berikan agar industri alas kaki Indonesia khususnya alas kaki wanita dapat selalu berkembang: 1. Inovasi menjadi penting dikarenakan masyarakat yang selalu berkembang seiringnya jaman. Oleh karena hal tersebut, inovasi harus selalu diaplikasikan agar tetap dapat bersaing dan berkembang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencari ide inovasi produk yang sesuai dengan tren yang berkembang baik secara mekanisme maupun menambah variasi model alas kaki sehingga ada perkembangan desain dan tidak monoton, 2. Riset demi riset perlu dilakukan agar dapat memprediksi ke arah mana industri alas kaki ini akan berjalan. Pelaku industri harus melakukan riset baik secara internal industri (perkembangan produsen alas kaki) maupun secara eksternal industri (apa yang konsumen inginkan dan tren ke arah mana alas kaki akan berkembang) sehingga brand kami dapat selalu menjadi pilihan bagi konsumen untuk mencukupi kebutuhan alas kaki. 3. Selalu menjaga hubungan baik dengan konsumen menjadi kunci yang penting dalam memenangkan loyalitas konsumen. Kami harus menjaga kualitas layanan kepada konsumen serta menguatkan kembali strategi pemasaran kami 134 agar penjualan dapat meningkat dan awareness yang didapatkan kian hari kian bertambah dan tercipta loyalitas konsumen. 4. Kenyamanan menjadi faktor cukup penting dalam pembelian alas kaki oleh karena itu kualitas produk harus selalu mengutamakan kenyamanan dari konsumen pada saat memakai alas kaki khususnya dalam jangka waktu yang panjang. Mencari langkah – langkah inovasi agar mekanisme interchangeable tidak menjadi penghambat kenyamanan melainkan menjadi nilai tambah agar konsumen merasa nyaman dan mencukupi kebutuhannya akan alas kaki. 5. Mengembangkan lini produk dari Dovetail sehingga semakin luasnya diversifikasi dari produk Dovetail. Tidak hanya alas kaki wanita saja yang dipercantik dengan inovasi demi inovasi tetapi juga tidak menutup kemungkinan adanya inovasi yang mengarah ke produk fashion wanita lainnya selain alas kaki. Perancangan model bisnis ini ditujukan untuk memberikan kontribusi bagi dunia akademis dan juga industri alas kaki khususnya Indonesia. Dalam bidang akademis, kami berharap thesis ini akan menjadi titik awal terciptanya ide – ide inovasi lainnya yang berkaitan dengan dunia fashion alas kaki wanita. 5.3.1 Saran untuk penelitian selanjutnya Berikut adalah beberapa saran dari penulis apabila ada yang tertarik untuk mengembangkan dan mengadaptasi dari model bisnis yang sudah kami susun: 135 1. Diharapkan untuk tidak hanya berfokus pada produk dan pengembangannya, melainkan juga berfokus pada pasar yang dituju. Apa kebutuhan dan keinginan pasar? Pasar seperti apa yang sesuai? Bagaimana kebiasaan dan tingkah laku pasar tersebut? Karena yang membuat sebuah bisnis untuk berhasil dijalankan tidak hanya produk inovasi yang menarik, tetapi juga kesesuaian dengan kebutuhan dan daya beli dari pasar yang dituju. 2. Pencarian data tambahan untuk industri alas kaki sangat sulit untuk didapatkan dan digali secara mendalam. Hubungi asosiasi pengrajin alas kaki dan lakukan interview secara langsung kepada pelaku bisnis industri alas kaki untuk mendapatkan data yang akurat dan kredibel secara perkembangan yang terjadi di industri ini. Punyai semangat juang yang tinggi. Sebuah bisnis tidak akan berhasil apabila tidak diyakini akan berhasil oleh pembuatnya.