+ Informasi Pasar Alas Kaki di Malaysia Disampaikan oleh: Atase Perdagangan Malaysia + KARAKTERISTIK PASAR DOMESTIK Pasar Malaysia didominasi oleh manufaktur local, beberapa retailer skala besar dan department store. Konsentrasi keberadaan mereka di Negara Selangor dan Federal Territory, yaitu ibukota Malaysia. Secara umum, meskipun kalangan berduit Malaysia dapat membeli sepatu ber merek buatan mana saja, namun sebagian besar pembeli Malaysia adalah kelas menengah yang membeli sepatu dengan harga murah. Untuk menarik perhatian buyer, eksporter harus fleksibel dan siap menerima pesanan dalam jumlah sedikit, khususnya pada awal musim, tergantung pada disain dan style. Buyer menyukai untuk melakukan tes pasar setidaknya selama 6 bulan pertama. + Impor dan Ekspor Alas Kaki oleh Malaysia Impor Alas Kaki Oleh Malaysia 2010 2011 2012 Total Impor (USD Juta) 233.85 270.19 268.06 7.07 101.41 0.17 Impor dari Indonesia (USD Juta) 22.44 25.48 28.12 11.93 12.83 16.67 Pangsa Pasar Indonesia (%) 9.6 9.43 10.49 4.54 12.66 Ekspor Alas Kaki Oleh Malaysia Trend (%) Trend (%) Jan – Mei 2013 Jan – Mei 2013 Perub (%) 2010 2011 2012 Perub (%) Total Ekspor (USD Juta) 222.64 201.31 143.17 19.81 101.41 0.95 Ekspor ke Indonesia (USD Juta) 7.84 11.29 11.20 19.53 6.90 50.22 + PANGSA PASAR + + Fakta Industri Alas Kaki di Malaysia Pemain utama adalah SME’s Terdapat sekitar 1000 perusahaan dengan sekitar 3000 pekerja. Kapasitas produksi 70 juta pasang/tahun Lokasi industri: Perak, Selangor (Seri Kembangan), dan Johor Baru. Kesadaran akan pentingnya “brand”. Contoh Caradin,Crocodile, John Bird, Larrie dan Vincci. Dukungan kebijakan: Merubah kebijakan berbasis komoditi menjadi berbasis industri (Bandar kasut ipoh); Menjadikan Malaysia Surga Berbelanja Produk Branded (penghapusan BM); penyelenggarakan ajang promosi/pameran oleh Malaysian Manufacturer’s Association (MFMA) dalam Malaysia International Shoe Festival (MISF) dan aktif berpartisipasi dalam pameran2 internasional lainnya brand lokal: Dr + Fakta Industri Alas Kaki di Malaysia + Fakta Industri Alas Kaki di Malaysia Musim belanja oleh buyer biasanya Maret dan September. Sehingga eksportir harus melakukan pengaturan jadwal yang ketat. Order dilakukan sebelum tutup tahun untuk memenuhi stok pada perayaan terbesar Malaysia: Hari Raya, Christmas, Tahun Baru dan Deepvali. Buyer Malaysia sering berkunjung dan berbelanja di international trade fairs seperti: GDS Fair di German, Micam Modacalzatura Fair di Milan, Asia Pacific Leather & Footwear Fair di HongKong dan BIFF di Bangkok. Buyer Malaysia tidak nyaman dengan model pembelian dengan batas minimal, mengingat market size Malaysia yang tidak besar. Minimal order biasanya sekitar 200 pasang sd 500 pasang. Sistem konsinyasi lebih disukai untuk memasarkan label baru. Ukuran sepatu biasanya 5 – 6 atau 36 -38. Juga terdapat ukuran ½ bagi alas kaki harga menengah ke atas. Harga, model/disain dan kualitas menjadi faktor utama. + Industri Alas Kaki di Malaysia TANTANGAN Kekurangan Industri Pendukung RESPON INDUSTRI Fokus pada kualitas Hampir seluruh industri alas kaki Malaysia memiliki spesialisasi dalam memproduksi rubber or plastic outer soles, inner soles, clogs dan heels. Sangat sedikit yang memproduksi footwear uppers. Berkonsentrasi kepada produk bernilai tambah tinggi yang didapatkan dari desain dan kualitas yang lebih baik guna menghindari kompetisi langsung dengan produk alas kaki murah dari Cina dan Thailand. Manufaktur alas kaki harus mengimpor hingga 70% dari bagian produk alas kakinya, meningkatkan ongkos produksi dan waktu sourcing Mengupayakan terbentuk dan terjadanya kualitas merek ‘Madein-Malaysia’. Kekurangan tenaga kerja ahli Penempatan pusat produksi di luar negeri Manufaktur telah memindahkan basis operasi ke Cina Hal ini dilakukan karena adanya keuntungan dari segi banyaknya tenaga kerja dan kos operasional yang lebih rendah. + Rekomendasi Industri Alas Kaki Malaysia mempromosikan produknya melalui harga jual yang terbilang rendah. Apabila produk Industri Alas Kaki Indonesia ingin memasuki pasar di Malaysia, maka nilai jual produknya harus bisa menyamai ataupun lebih rendah dari harga produk alas kaki industri Malaysia. Rendahnya nilai jual produk alas kaki di Malaysia disebabkan sebagian besar produk alas kaki Malaysia dibuat di Cina. Pemerintah Indonesia dapat mempertimbangkan untuk berkompetisi di pasar ritel high-end footwear Malaysia untuk mendapatkan momentum promosi produk alas kaki Indonesia dan untuk menghindari pasar ketat di low-end segment yang dipenuhi dengan produk murah asal Cina. Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 20 merek alas kaki asal Malaysia eksis di Indonesia, yang mana hanya memiliki 3 merek alas kaki yaitu Andre Valentino, Edward Forrer dan Rotelli. Meskipun pasar alas kaki di Malaysia hanya sebesar ¼ dari total nilai pasar Indonesia, namun pemerintah Indonesia dapat mempertimbangkan untuk memfasilitasi promosi produk alas kaki Indonesia di Malaysia untuk membantu penetrasi pasar. Perlu diinformasikan bahwa brand awareness “Made in Indonesia” tidak tinggi sehingga menyulitkan pemasaran produk. Pemerintah Indonesia agar dapat membantu penetrasi produk alas kaki Indonesia di Malaysia dengan mencarikan kesempatan kerja sama dengan distributor produk alas kaki ataupun dengan departemen store besar di Malaysia terpilih yang dapat membantu aktivitas promosi dan pemasaran produk. + Rekomendasi Manufaktur • Focus kepada kualitas, desain. • Tidak bersaing dengan .produk asal CIna • Manufaktur dapat Imelibatkan studio desain bagi desain d produksi sepatu Distribusi • Diisarankan untuk bekerja sama dengan importer dan distributor sepatu terkemuka Malaysia yang dapat Melaksanakan kegiatan pemasaran dan promosi. Ritel Marketing • Dalam rangka promosi brand premium Indonesia Manufaktur dapat menyeleksi Distributor di departemen store utama. Tentu saja hal Ini harus didukung kampanye Marketing yang sesuai. • Alternatif rekomendasi lain Adalah dengan memastikan Ketersedian produk di outlet Iritel pakaian jadi dan sepatu • Kegiatan pemasaran diperlukan guna mengukuhkan merek dalam pasar • Hal ini dapat dilakukan melalui importir dan and distributors. • Kampanye pemasaran Harus memasukan iklan di media cetak dan online ,artikel pendukung di koran Lokal atau melalui sponsor kegiatan.