KOMPETENSI PROFESIONAL GURU RUMPUN PENDIDIKAN

advertisement
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU RUMPUN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI MTs MUHAMMADIYAH 07 KEJOBONG
KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh:
NOVITRI WAHYUNINGSIH
NIM. 102338110
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2015
ii
iii
iv
MOTTO
Bila suatu urusan dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya
maka tunggulah kehancurannya
(Hadits riwayat Al-Bukhari)
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, skripsi ini
kupersembahkan untuk :
1.
Ayahanda tersayang Saryono Slamet dan Ibunda tercinta Bariyah yang tidak
henti-hentinya berdoa untuk putra-putrinya agar kesuksesan selalu menyertai
kami.
2.
Kakak tersayang Eko Madyo Utomo dan Titi Sumirah yang selalu memberikan
dorongan berupa doa dan semangat kepada penulis.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah
dan karunianya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Kompetensi Profesional Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam Di MTs
Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga Tahun
Pelajaran 2014/2015”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umat islam yang ada didunia
ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali mendapat arahan,
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada
beliau-beliau yang terhormat :
1. Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag., Rektor Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.
2. Drs. H. Munjin, M.Pd.I., Wakil Rektor I Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.
3. Drs. Asdlori, M.Pd.I., Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
4. H. Supriyanto, Lc., M.S.I.,Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.
vii
5. Kholid Mawardi, S.Ag.,M.Hum., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Purwokerto.
6. Dr. Fauzi, M. Ag. Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Purwokerto.
7. Dr. Rohmat, M. Ag., M. Pd.Wakil Dekan II
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Purwokerto.
8. Drs. H. Yuslam, M.Pd.Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Purwokerto.
9. Dr. Suparjo, M.A., Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam sekaligus Penasehat
Akademik Prodi PAI NR C.
10. Drs. Amat Nuri, M.Pd.I. Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
dalam memberikan arahan, bimbingan dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini.
11. Segenap Dosen, Karyawan dan Civitas akademika IAIN Purwokerto.
12. Kepala Madrasah dan Guru MTs Muhammadiyah 07 Kejobong yang
mengijinkan dan membantu sepenuhnya terhadap penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuanganku PAI NR C angkatan tahun 2010, yang dalam
kebersamaan dan perjuangan kita menjadi saksi dalam perjalanan keilmuan yang
sangat indah dan menjadi kenangan yang sangat berkesan dalam hidup penulis.
14. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Tidak ada yang dapat penulis berikan untuk menyampaikan rasa terima kasih,
melainkan hanya doa, semoga amal baik dari semua pihak tercatat sebagai amal
viii
shaleh yang diridhoi Allah SWT dan mendapat balasan yang berlipat ganda di
akhirat kelak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran terhadap segala kekurangan demi
penyempurnaan lebih lanjut. Namun penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Aamiin ya Robbal ‘Alamiin.
Purwokerto, 30 Juni 2015
Penulis,
Novitri Wahyuningsih
NIM. 102338110
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................
ii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ..............................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xiv
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Definisi Operasional .................................................................
6
C. Rumusan Masalah .................................................................... 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 10
E. Kajian Pustaka .......................................................................... 11
F. Sistematika Pembahasan .......................................................... 13
BAB II : KOMPETENSI PROFESIONAL DAN GURU RUMPUN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Kompetensi Profesional............................................................ 15
x
1. Pengertian Kompetensi Profesional .................................. 15
2. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional .......................... 18
B. Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam .................................. 19
1. Pengertian Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam ........ 19
2. Syarat-syarat Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam .... 21
3. Karakteristik Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam ..... 23
4. Tugas dan Tanggungjawab Guru Rumpun Pendidikan
Agama Islam...................................................................... 24
C. Kompetensi Profesional Guru Rumpun Pendidikan Agama
Islam.......... ............................................................................... 27
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 39
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................... 40
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 41
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 44
BAB IV: PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum MTs Muhammadiyah 07 Kejobong ........... 46
B. Sajian
Data
Kompetensi
Profesional
Guru
Rumpun
Pendidikan Agama Islam ......................................................... 55
C. Analisis Data Kompetensi Profesional Guru Rumpun
Pendidikan Agama Islam .......................................................... 71
xi
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 82
B. Saran ......................................................................................... 83
C. Kata Penutup ............................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 01. Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam .................... 28
Tabel 02. Keadaan Guru PNS MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Tahun
Pelajaran 2014/2015 ............................................................................ 51
Tabel 03. Keadaan Guru Tidak Tetap MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Tahun
Pelajaran 2014/2015 ............................................................................. 52
Tabel 04. Keadaan Pegawai MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Tahun
Pelajaran 2014/2015 ............................................................................. 53
Tabel 05. Keadaan Siswa MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Tahun
Pelajaran 2014/2015 ............................................................................. 53
Tabel 06. Sarana dan Prasarana MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Tahun
Pelajaran 2014/2015 ............................................................................ 54
Tabel 07. Hasil Tes Terhadap Guru Rumpun PAI MTs Muhammadiyah 07
Kejobong .............................................................................................. 57
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 01. Struktur Organisasi MTs Muhammadiyah 07 Kejobong .................... 50
xiv
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU RUMPUN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI MTs MUHAMMADIYAH 07 KEJOBONG
KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Novitri Wahyuningsih
NIM: 102338110
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
ABSTRAK
Kompetensi profesional merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru disamping kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi pedagogik. Kompetensi profesional ini berhubungan dengan kemampuan
guru dalam penguasaan materi secara luas dan mendalam. Di MTs Muhammadiyah
07 Kejobong ada tenaga pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya. Dari situlah penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi
profesional guru rumpun Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07
Kejobong Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015.
Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada adalah
untuk mendeskripsikan bagaimana kompetensi profesional guru rumpun Pendidikan
Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang bersifat
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
test, dokumentasi serta observasi penulis dalam pelaksanaan pembelajaran
pendidikan agama islam di kelas.
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis tentang kompetensi
profesional guru rumpun Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07
Kejobong Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015,
maka dapat disimpulkan bahwa guru rumpun pendidikan agama islam di MTs
Muhammadiyah 07 Kejobong sudah memenuhi beberapa indikator kompetensi
profesional dari 5 kompetensi inti yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Kompetensi inti yang pertama terdapat 2 indikator, semuanya telah
dikuasai oleh guru rumpun pendidikan agama islam. Kompetensi inti yang kedua
terdapat 3 indikator, dua indikator sudah dikuasai dan satu indikator belum dikuasai
oleh guru rumpun pendidikan agama islam. Kompetensi inti yang ketiga terdapat 3
indikator, semuanya sudah dikuasai oleh guru rumpun pendidikan agama islam.
Kompetensi inti yang keempat terdapat 4 indikator, tiga indikator sudah dikuasai dan
satu indikator lainnya belum dikuasai oleh guru rumpun pendidikan agama islam.
Kompetensi inti yang kelima terdapat 2 indikator, semuanya sudah dikuasai oleh guru
rumpun pendidikan agama islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong.
Kata kunci : Kompetensi Profesional, Guru rumpun Pendidikan Agama Islam
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia dan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia yang harus
dipenuhi sepanjang hayat. Karena dengan pendidikan manusia akan dapat hidup
berkembang sesuai dengan cita-cita. Tanpa pendidikan mustahil manusia dapat
berkembang secara baik.
Dalam dunia pendidikan, guru merupakan orang yang sangat dominan
dan paling penting, karena bagi siswa guru dijadikan sebagai tokoh tauladan
(panutan), bahkan cenderung dijadikan tokoh identifikasi diri. Sebagai seorang
guru yang memiliki perilaku dan kemampuan untuk mengembangkan siswa
secara utuh, hendaknya guru menguasai berbagai hal sebagai kompetensi dasar
keguruan.
Pendidikan merupakan proses interaksi antara guru (pendidik) dengan
peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ditentukan.
Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama
pendidikan. Ketiganya membentuk triangle, yang jika hilang salah satunya,
maka hilang pulalah hakikat pendidikan. Namun demikian dalam situasi tertentu
tugas guru dapat diwakilkan atau dibantu oleh unsur lain seperti media
teknologi, tetapi tidak dapat digantikan. Mendidik adalah pekerjaan profesional.
1
2
Oleh karena itu guru sebagai pelaku utama pendidikan merupakan pendidik
professional.
Guru adalah orang yang memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu
kepada seseorang atau sekelompok orang. Maka untuk menjadi seorang guru
harus memiliki keahlian khusus, pengetahuan, kemampuan dan dituntut untuk
dapat melaksanakan peranan-peranannya secara profesional yang dalam
tugasnya guru tidak hanya mengajar, melatih tetapi juga mendidik. Sehubungan
dengan tugasnya dalam memantau atau mengembangkan pembelajaran itulah,
maka guru dapat disebut sebagai ujung tombak pembaharuan yang berhasil,
menjadi pendukung nilai-nilai dalam masyarakat, menciptakan kondisi belajar
yang baik serta menjamin keberhasilan pendidikan maka guru harus
meningkatkan kompetensinya. Menurut UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005
(dalam pasal 10) Kompetensi guru terdiri atas: (1) Kompetensi Pedagogik, (2)
Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Sosial, (4) Kompetensi Profesional,
yang diperoleh melalui pendidikan profesi (2005: 9).
Kompetensi Pedagogik ialah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya (Standar
Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a). Kompetensi
Kepribadian ialah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia (Standar
Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir b). Kompetensi
3
profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (Standar
Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c). Kompetensi Sosial
ialah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Standar
Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir d). (Rusman, 2014: 23).
Menurut UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) menyatakan guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi
menurut Slamet PH (2006) terdiri dari Sub-Kompetensi (1) memahami mata
pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar, (2) memahami standar
kompetensi dan standar isi mata plajaran yang tertera dalam Peraturan Menteri
serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),
(3) memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi
ajar, (4) memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan (5)
menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Profesional
berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan
sebagai pengisi waktu luang saja. Guru yang terjamin kualitasnya diyakini
mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Penjaminan mutu guru
4
perlu dilakukan dari waktu ke waktu demi terselenggaranya layanan
pembelajaran yang berkualitas (Syaiful Sagala, 2011: 40).
Pendidikan agama merupakan upaya untuk menumbuh kembangkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui pelaksanaan
nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama. Pendidikan Agama Islam di
sebuah lembaga pendidikan formal, merupakan mata pelajaran
yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk menumbuh kembangkan serta meningkatkan
keimanan dengan melalui penanaman pengetahuan, penghayatan, serta
pengamalan tentang ajaran Islam pada peserta didik. Namun pada umumnya
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih dipandang sebelah mata jika
dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya yang bersifat umum oleh sebagian
peserta didik.
Pendidikan Agama Islam akan membentuk sikap moral serta kepribadian
individu yang baik, bertanggung jawab, berakhlakul karimah, serta berwawasan
tanpa meninggalkan nilai-nilai ajaran agama itu sendiri. Disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawab (2009: 6).
5
Untuk mencapai itu semua diperlukan pelaku-pelaku pendidikan yang
mempunyai kecakapan yang baik dalam melaksanakan tugasnya dalam sebuah
institusi pendidikan. Dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam, yakni seorang
yang mampu mengkonsep pelaksanaan pembelajaran yang baik sehingga apa
yang menjadi tujuan dari dilaksanakannya pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
Akan tetapi melihat realita yang ada, keberadaan guru profesional sangat
jauh dari apa yang dicita-citakan. Menjamurnya sekolah-sekolah yang rendah
mutunya memberikan suatu isyarat bahwa guru profesional hanyalah sebuah
wacana yang belum terealisasi secara merata dalam seluruh pendidikan yang ada
di Indonesia. Hal ini menimbulkan suatu keprihatinan yang tidak hanya datang
dari kalangan akademisi, akan tetapi orang awam sekalipun ikut mengomentari
ketidakberesan pendidikan dan tenaga pengajar yang ada. Kenyataan tersebut
menggugah kalangan akademisi, sehingga mereka membuat perumusan untuk
meningkatkan kualifikasi guru melalui pemberdayaan dan meningkatkan
profesionalisme guru dari pelatihan dan instruksi agar guru memiliki kualifikasi
pendidikan minimal Strata 1 (SI).
Yang menjadi permasalahan baru adalah guru hanya memahami instruksi
tersebut hanya sebagai formalitas untuk memenuhi tuntunan kebutuhan yang
sifatnya administratif. Sehingga kompetensi guru profesional dalam hal ini tidak
menjadi prioritas utama.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari salah satu guru rumpun
PAI Bapak Badriyono, selaku guru mata pelajaran Fiqih pada tanggal 03
6
November 2014 diperoleh informasi bahwa berkaitan dengan Kompetensi
Profesional, guru mata pelajaran rumpun PAI di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga
berjumlah 6 (enam) orang. 3 (tiga) diantaranya mengampu mata pelajaran Fiqih,
dan 3 lainnya mengampu mata pelajaran Aqidah Akhlak, Qur’an Hadist, dan
Sejarah Kebudayaan islam. Berdasarkan tingkat pendidikannya hampir
memenuhi standar yang ditentukan yaitu minimal Strata I (SI). Namun karena
keterbatasan tenaga pengajar khususnya rumpun PAI, maka ada tenaga pengajar
yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Maka dari itulah kemampuan guru secara profesional perlu dilakukan
sertifikasi dan uji kelayakan kompetensi secara berkala sehingga kinerja dapat
dipertahankan dan tetap memenuhi syarat maupun standar profesional.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis termotifasi untuk melakukan
sebuah penelitian tentang “Kompetensi Profesional Guru Rumpun Pendidikan
Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi
“Kompetensi Profesional Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam Di MTs
Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga
Tahun Pelajaran 2014/2015.” perlu ditegaskan pengertian dari istilah-istilah
dalam judul skripsi sebagai berikut :
7
1. Kompetensi Profesional
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 2005: 4). Sedangkan menurut Mc
Ashan (E. Mulyasa, 2003) kompetensi juga dapat diartikan sebagai
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang
telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilakuperilaku
kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik
dengan
sebaik-baiknya
(Kunandar, 2007: 52).
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 2005: 3). Adapun pengertian
profesional menurut Uzer Usman (1992) adalah suatu pekerjaan yang bersifat
profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus
dipelajari dan kemudian harus diaplikasikan bagi kepentingan umum
(Rusman, 2014: 17).
Kompetensi profesional adalah kemampuan dalam penguasaan
akademik (mata pelajaran/bidang studi) yang diajarkan dan terpadu dengan
kemampuan mengajarnya sekaligus sehingga guru itu memiliki wibawa
akademis (Kunandar, 2007: 56). Adapun yang dimaksud kompetensi
8
profesional guru yang dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen bahwa kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
Jadi kompetensi profesional yang dimaksudkan dalam skripsi ini yaitu
kemampuan atau kecakapan yang harus dimiliki oleh seorang guru terhadap
pengetahuannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik
dalam lembaga pendidikan.
2. Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam
Guru adalah sosok yang memiliki rasa tanggung jawab sebagai
seorang pendidik dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang
guru secara profesional yang pantas menjadi figur atau teladan bagi peserta
didiknya (Moh Roqib dan Nurfuadi, 2011: 23). Diartikan juga Guru adalah
jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus (Oemar
Hamalik, 2002: 36).
Pengertian rumpun dalam kamus indonesia adalah (1) kelompok
tumbuhan yang tumbuh anak-beranak seakan akan mempunyai akar yang
sama, (2) golongan besar bangsa atau bahasa yang sama asal dan jenisnya, (3)
orang-orang yang seketurunan sama nenek moyangnya.
Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan
pendidik dalam rangka menyiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami
dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
9
pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Abdul Majid dan Dian Andayani, 2005: 132).
Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam disini berarti seorang tenaga
pendidik/guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang terdiri dari mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits, Fikih, Akidah Akhlak, dan Sejarah Kebudayaan
Islam. Keempat mata pelajaran inilah saling terkait yang merupakan faktor
penentu dalam membentuk sebuah karakter anak didik dalam berperilaku
sehari-hari.
3. MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong Kabupaten
Purbalingga
Merupakan
suatu
lembaga
yang
menyelenggarakan
aktifitas
pendidikan formal yang berciri khas agama Islam setaraf dengan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama yang berada di bawah naungan Yayasan
Muhammadiyah. MTs Muhammadiyah 07 Kejobong berlokasi di Jln. Makam
No. 2 Desa Kejobong.
Yang dimaksud dalam judul “Kompetensi Profesional Guru Rumpun
Pendidikan Agama Islam Di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan
Kejobong Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015” adalah
penelitian tentang kompetensi profesional guru rumpun Pendidikan Agama
Islam, guru MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong
Kabupaten Purbalingga, dan bagaimana tingkat profesionalitas guru rumpun
Pendidikan Agama Islam dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai seorang guru.
10
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, maka penulis
tertarik untuk memfokuskan pelaksanaan penelitian dengan rumusan masalah
yaitu “Bagaimana Kompetensi Profesional Guru Rumpun Pendidikan Agama
Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong Kabupaten
Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015?”
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru rumpun Pendidikan
Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015.
b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat kompetensi
guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong
Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk peneliti memberikan pengalaman dan menambah pengetahuan
tentang kompetensi profesional guru rumpun Pendidikan Agama Islam.
b. Bagi guru Sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kompetensi
profesional
guru
Muhammadiyah
Purbalingga.
rumpun
07
Pendidikan
Kejobong
Agama
Kecamatan
Islam
Kejobong
di
MTs
Kabupaten
11
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka ini digunakan untuk memperoleh suatu informasi tentang
berbagai teori dan konsep yang dijadikan landasan teoris bagi peneliti yang akan
dilakukan agar memiliki dasar yang kokoh. Dalam melakukan penelitian ini,
selain menelaah skripsi yang sejenis, penulis juga mempelajari buku-buku yang
ada hubungannya dengan judul yang penulis buat yang sekiranya dapat dijadikan
bahan referensi. Dalam hal ini penelitian yang membahas tentang Kompetensi
Profesional Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam.
Kompetensi
profesional
seorang
tenaga
pendidik/guru
sangat
menentukan keberhasilan pendidikan yang berlangsung disetiap lembaga
pendidikan, bahkan menjadi bagian yang sangat penting dari sistem pendidikan
yang mempunyai sebuah tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Guru yang
bermutu niscaya akan mampu melaksanakan pendidikan, pengajaran dan
pelatihan yang efektif dan efisien (Syaiful Sagala, 2011: 41). Guru yang
berkompeten terhadap apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya akan
melaksanakan dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya sesuai apa yang menjadi tujuan pendidikan sehingga apa yang
dilakukannya akan membawa perubahan yang mendasar dari hasil proses
pembelajaran.
Pendidikan Agama Islam sebagai dasar dari pembentukan karakter anak
didik yakni pembentukan akhlakul karimah berperan penting dalam menentukan
generasi yang akan datang, generasi berwawasan intelektual yang didasari nilainilai
agama.
Materi
pelajaran
Pendidikan
Agama
Islam
itu
secara
12
keseluruhannya dalam lingkup Al-Qur’an dan al-hadis, keimanan, akhlak,
fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama
manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Abdul Majid dan Dian
Andayani, 2005: 131).
Dari hal itulah gambaran hakekat kualitatif guru yang mempunyai
kompetensi akan tampak jelas dan berarti, dimana penilaian terhadap pencapaian
kompetensi sangat perlu dilakukan dengan cara objektif yang berdasar atas
kinerja yang ada, dengan bukti-bukti penguasaan terhadap pengetahuan,
ketrampilan nilai dan sikap sebagai hasil belajar yang dilakukannya.
Dalam skripsi yang ditulis oleh Nur Baeti (1999) yang berjudul
Profesionalisme Guru Agama Islam di MTs Miftahussalam Banyumas, dia
mengatakan bahwa dalam rangka untuk mengetahui profesional pendidik, ada
baiknya jika kita lihat stratifikasi yang secara sederhana, hal tersebut dapat
distratifikasikan dalam empat macam yaitu pekerja terampil, teknisi terampil,
teknisi ahli profesional, dan elit profesional. Maka dapat dipahami bahwa
seorang pendidik Islam dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam yang
profesional harus memiliki kompetensi-kompetensi yang mendukung bahkan
merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :
1. Penguasaan materi keislaman yang komprehensif, serta wawasan dan bahan
pengayaan terutama pada bidang - bidang yang menjadi tugasnya
13
2. Penguasaan secara strategi pendidikan Islam, termasuk kemampuan
evaluasinya
3. Penguasaan ilmu dan wawasan pendidikan
4. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan pada umumnya
untuk keperluan pengembangan pendidikan Islam
5. Memiliki kepekaan langsung maupun tidak langsung terhadap informasi yang
berkembang yang berhubungan dengan tugasnya sebagai seorang pendidik
Dalam skripsi inti dari permasalahan yang dibahas adalah pendidik yang
mampu menjalankan tugasya dengan kompetensi yang bersifat religius.
Dari pemaparan skripsi di atas dapat dilihat perbedaan yang saya tulis
yakni yang berjudul “Kompetensi Profesional Guru Rumpun Pendidikan Agama
Isla di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan Kejobong Kabupaten
Purbalingga yang membahas tentang kualifikasi pendidikan yang dimiliki guru
rumpun Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong
Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga serta kecakapan akan pengetahuan
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru terhadap kompetensi
profesional.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 3 bagian dengan susunan
bagian awal yang terdiri dari halaman judul, halaman keaslian, halaman
pengesahan, halaman nota pembimbing, abstrak, halaman motto, halaman
persembahan, kata pengantar dan halaman daftar isi. Bagian isi skripsi terdiri
dari V (lima) bab.
14
Bab I (satu), berisi pendahuluan, meliputi latar belakang masalah,
definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian
pustaka, metode penelitian, dan sistimatika penulisan skripsi.
Bab II (dua), kajian teoritis yang pertama kompetensi profesional
meliputi: pengertian kompetensi profesional, ruang lingkup kompetensi
professional, dan substansi kompetensi profesional guru Pendidikan Agama
Islam menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 16 Tahun 2007,
yang kedua guru rumpun Pendidikan Agama Islam meliputi: pengertian guru
rumpun Pendidikan Agama Islam, Syarat-syarat guru rumpun Pendidikan
Agama Islam, karakteristik guru rumpun Pendidikan Agama Islam, tugas dan
tanggung jawab guru rumpun Pendidikan Agama Islam, dan yang ketiga
kompetensi profesional guru rumpun Pendidikan Agama Islam
Bab III (tiga), yaitu metode penelitian terdiri dari: jenis penelitian,
sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
Bab IV (empat), yaitu pembahasan yang berisi tentang hasil Penelitian
tentang gambaran umum MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kecamatan
Kejobong Kabupaten Purbalingga, yang terdiri dari sejarah berdirinya MTs
Muhammadiyah 07 Kejobong, letak geografis MTs Muhammadiyah 07
Kejobong, struktur organisasi, visi dan misi madrasah, keadaan guru, karyawan
dan siswa MTs Muhammadiyah 07 Kejobong, sarana dan prasarana. Penyajian
data dan analisis data.
Bab V (lima), Penutup berisi simpulan, saran-saran, daftar pustaka,
lampiran-lampiran, daftar riwayat hidup.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan penelitian tentang Kompetensi Profesional
Guru rumpun Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong
Tahun Pelajaran 2014/2015, berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa Kompetensi Profesional guru rumpun PAI berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru, dari segi standar kulifikasi
akademik yang dipersyaratkan, yakni dari 6 (enam) guru rumpun Pendidikan
Agama Islam yang ada sudah memiliki pendidikan Strata I (SI), namun sangat
disayangkan ada I (satu) guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
Sedangkan dari segi kompetensi profesional, guru rumpun Pendidikan
Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong sudah memenuhi beberapa
indikator kompetensi profesional dari 5 kompetensi inti yang terdapat pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dari kompetensi
inti yang pertama terdapat 2 indikator, dan semuanya telah dikuasai oleh guru
rumpun Pendidikan Agama Islam. Kompetensi inti yang kedua terdapat 3
indikator, dua indikator sudah dikuasai dan satu indikator lainya belum dikuasai.
Kompetensi inti yang ketiga terdapat 3 indikator, semuanya sudah dikuasai oleh
82
83
guru rumpun Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong.
Kompetensi inti yang keempat terdapat 4 indikator, tiga indikator sudah dikuasai
dan satu indikator lainnya belum dikuasai. Kompetensi inti yang kelima terdapat
dua indikator, dan semuanya telah dikuasai oleh gurur rumpun Pendidikan
Agama Islam di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti sedikit memberikan saransaran yang dapat menjadikan perbaikan dan masukan dalam kaitannya dengan
kompetensi profesional guru rumpun Pendidikan Agama Islam.
1. Kepala Madrasah harus tetap berupaya dalam mempertahankan, membina,
serta meningkatkan kompetensi profesional guru rumpun PAI dengan
melakukan pengawasan, supervisi, serta evaluasi terhadap guru rumpun PAI
sehingga dapat membangun pola pikir guru rumpun PAI untuk lebih
berkembang.
2. Sebagai seorang guru yang profesional dalam melakukan tugasnya, di
samping mengacu pada kompetensi profesional yang telah ditetapkan sebagai
bahan acuan yang harus dipenuhi dalam melaksanaan pembelajaran, guru
juga dituntut harus memiliki standar kualifikasi pendidikan Strata I (SI) dan
Diploma Empat (D4) sesuai dengan bidangnya yang diampu dalam tugas
profesinya sebagai seorang guru dalam sebuah lembaga pendidikan.
3. Guru rumpun Pendidikan Agama Islam
a. Walaupun
guru
rumpun
Pendidikan
Agama
Islam
di
MTs
Muhammadiyah 07 Kejobong telah memilliki kompetensi profesional
84
yang baik, akan lebih baik lagi apabila guru selalu mempunyai kreatifitas
sendiri tanpa mengandalkan sesuatu yang telah ada.
b. Perlu adanya suatu Penelitian Tindakan Kelas dan pembaharuan dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan pemilihan dan penggunaan
metode yang bervariasi, akan muncul ketertarikan pada diri peserta didik
sehingga mereka tidak cepat bosan ketika kegiatan pembelajaran di kelas.
C. Kata Penutup
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis sampaikan rasa syukur
kehadirat Allah SWT, atas segala karunia rahmat, hidayah, dan nikmat yang telah
diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Walaupun dalam penulisan skripsi ini masih dalam bentuk
yang sederhana dan jauh
dari kesempurnaan baik dari segi isi, penulisan,
maupun lainnya, namun penulis berharap semoga penulisan skripsi ini, sedikit
dapat membantu dalam meningkatkan kompetensi profesional khususnya guru
dan semua praktisi pendidikan demi tercapainya sebuah harapan pendidikan yang
lebih baik.
Mengingat keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis, segala
bentuk tegur kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan skripsi ini. Di kesempatan ini penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan, baik berupa dukungan,
tenaga maupun ide pikiran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Dan semoga
semua amal kebaikan yang telah dituangkan dalam proses penyelesaian penulisan
skripsi ini mendapat ridho dan imbalan dari Allah SWT.
85
Akhirnya dengan segala kerendahan, penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca yang budiman serta semua lapisan pada
umumnya. Amin ya rabbal ‘alamin.
Purwokerto, 30 Juni 2015
Penulis
Novitri Wahyuningsih
NIM. 102338110
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma’mur . Kompetensi Guru Profesional, Yogyakarta: Power Book,
2009.
Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Bandung: Alfabeta,
2010
Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Darmadi, Hamid. Kemampuan Dasar Mengajar
Implementasi), Bandung: Alfabeta, 2010.
(Landasan
Konsep
dan
Depdiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007. Jakarta: PT. Bina Tama Raya, 2009.
________. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: BP. Dharma Bhakti, 2009.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2010.
E. Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007.
Fathoni, Abdurahmat. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Hadi, Amirul dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia, 2005.
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi Bandung:
PT Bumi Aksara, 2002.
Kunandar. Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru). Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2007.
Majid, Abdul. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008.
Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005.
Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam 1. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Roqib, Moh. dan Nurfuadi. Kepribadian Guru. Yogyakarta: Grafindo Litera Media,
2009.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan Bandung:
Alfabeta, 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D, Bandung: Alfabeta, 2010.
Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras, 2011.
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Yamin, Martinis. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gunung
Perkasa Press, 2008.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 2005 tentang Guru dan Dosen. 2005.
Download