Workshop on NAMA Energy Efficient Electric Motor Systems – 5 May 2015 Co-Organizing Institutions: ESDM, BAPPENAS, ECN MEPS adalah sebuah kebijakan yang menentukan motor listrik dengan kelas IE berapa yang diperbolehkan dibuat dan diimport oleh sebuah negara. Kesadaran dan promosi yang sederhana diperlukan untuk memberikan informasi kepada pengguna, pembeli, dan penjual sebuah kesan awal tentang pilihan penghematan energi, ketersediaan motor listrik yang efisien, kemungkinan melihat motor listrik berserta sistemnya secara menyeluruh, dan keuntungan finansial, termasuk masa pengembalian modal terhadap masa operasi. Untuk membuat hal yang agak komplex ini lebih mudah diakses dan dimengerti, label dapat ditambahkan kepada peralatan mekanik seperti pompa, kipas, kompresor bahkan peralatan penghubung seperti kopling, roga gigi, atau sabuk transmisi. Hal ini akan membantu pengguna, pembeli, dan penjual dengan cara yang mudah untuk mengidentifikasi performansi terbaik dari produk. Meskipun masa pengembalian modal secara relatif akan lebih singkat, kemungkinan maksimumnya 3 tahun, sebuah peralatan yang efisien akan lebih mahal harganya, terutama di awal karena masih tersedia sedikit di pasaran. Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah dapat menstimulasi transformasi pasar di bagian awal dengan menawarkan insentif finansial. Support: Target: Tool: Direct impact Speed Costs high 3-5 years high Awareness and Information low quick varies Labels high 1-2 years low Financial Incentives medium quick varies medium quick varies Government, PLN, Power Utilities and Associations Manufacturer Importer Sales EE motor, pumps, fans... Purchaser Industrial sectors Individual businesses MEPS Energy Audit Energy Management medium 1-2 years varies Motor Policy medium quick low Voluntary Agreements medium quick low Bagi sebuah perusahaan, untuk mengerti sebuah kemungkinan penghematan berbiaya efektif yang nyata, umumnya membutuhkan bantuan expert untuk melakukan inventori yang spesifik pada perusahaan, analysis dan perhitungan. Hal ini bisa bisa diambil dari expert luar negeri (seperti yang terjadi saat ini), tetapi pemerintah juga dapat mendirikan Badan nasional dari auditor yang ahli yang mampu menjual jasanya ke pasar. Asosiasi idustri dan PLN dapat mendukung proses ini. Pemerintah dapat menawarkan insentif finansial untuk proses ini juga. Di luar proses ini, sistem managemen energi 1 dan kebijakan motor listrik akan diberlakukan. Perusahaan sekarang akan mempunyai pengertian akan penghematan energi dan akan mengubah budaya bisnisnya secara permanen. Hal ini termasuk memonitor konsumsi energi, implementasi program-program perawatan, menjaga list inventori dari bagian yang bergerak dan suku cadangnya. Seandainya ada kegagalan pada jalur produksi, engineer akan segera mampu beraksi mengatasinya, hal ini termasuk telah terbangun budaya bisnis yang baru. Ini berarti mengganti peralatan yang rusak dengan sebuah cadangan, dengan efisiensi yang sama atau bahkan lebih baik, daripada harus bergegas ke bengkel untuk memperbaikinya dengan kualitas yang lebih rendah (seperti proses rewinding pada motor listrik). Ketika berbicara sektor industri secara keseluruhan, dalam kerjasama dengan asosiasi terkait, pemerintah dapat membuat "persetujuan sukarela (voluntary agreement)" untuk kesepahaman peningkatan efisiensi di masadepan melalui mekanisme non-regulasi. Ketika kerangka kerja seperti itu telah terbentuk, dan dapat diimplementasikan dengan cepat. Sebuah persetujuan sukarela dapat didukung secara finansial oleh pemerintah. Meskipun persetujuan didasarkan pada prinsip kesukarelaan, hal ini dapat dipandang bahwa sebuah persetujuan yang menerima dukungan finansial akan dikembalikan jika target yang disepakati tidak dapat dicapai. Asosiasi industri dapat dilibatkan dalam hal monitoring, verifikasi, dan publikasi. Jeffrey Sipma (English), +31(0)88 - 515 4315, [email protected] Himsar Ambarita (Bahasa Indonesia), 082161054043, [email protected] ECN Policy Studies Radarweg 60 1043 NT Amsterdam The Netherlands https://www.ecn.nl/expertise/policy-studies/ 2