Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis. Oleh karena itu Ilmu Pengetahuan
Alam bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. BSNP
(2007:13).
Berdasarkan observasi di Sekolah Dasar Negeri Lodoyong 03 Ambarawa,
ditemukan bahwa pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam guru masih
mendominasi pembelajaran dengan pengajaran klasikal menggunakan metode
ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Dalam pembelajaran siswa
cenderung bersikap pasif sedangkan guru berperan dominan. Akibatnya siswa
menjadi kurang aktif, kurang inisiatif dan tidak dilatih untuk berdiri sendiri dalam
hal belajar. Dalam pembelajaran siswa harus mengalami sendiri apa yang
dipelajarinya. Proses belajar tidak hanya menghafal tetapi siswa harus
membangun pengetahuan dipikirannya sendiri tanpa harus dilmu pengetahuan
alamksa sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna. Apabila anak mengalami
sendiri apa yang dipelajari diharapkan hasil belajar siswa juga lebih baik.
Hasil belajar siswa akan menjadi lebih baik apabila guru dapat memilih
dan menetapkan model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi
pelajaran di kelas juga merupakan salah satu penentu keberhasilan. Pemilihan
1
2
model pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran dalam proses belajar
mengajar. Untuk mencapai tujuan pengajaran diperlukan model pembelajaran
yang optimal. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode
pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk
saling membantu satu sama liannyadalam mempelajari materi pelajaran. Dalam
kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling
mendiskusikan dan beragumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka
kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam kesenjangan dalam pemahaman
masing-masing.
Terlebih lagi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, berdasarkan
observasi di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Lodoyong 03 ditemukan bahwa banyak
siswa yang kurang tertarik dengan mata pelajaran ini. Hal ini dikarenakan oleh
guru yang terkadang sulit untuk mencari kegiatan pembelajaran, media ataupun
bahan ajar yang dapat membangkitkan semangat siswa. Dan akhirnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam guru lebih sering menetapkan metode ceramah.
Yang akhirnya membuat siswa bosan dan tidak tertarik dengan mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam. Oleh sebab itu, banyak siswa di Sekolah Dasar Negeri
Lodoyong 03 Ambarawa yang mengalami kesulitan dalam hal belajar Ilmu
Pengetahuan Alam.
Berdasarkan hasil observasi di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Lodoyong 03
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, masih ada siswa yang masih
mengalami kesulitan belajar disebabkan karena keterbatasan sumber belajar atau
bahan ajar. Sumber belajar yang ada di Sekolah Dasar Negeri Lodoyong 03
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang hanya dari buku teks dan LKS saja
sedangkan jumlahnya juga terbatas. Satu buku digunakan untuk dua siswa
sehingga kurang efektif bagi siswa. Selain itu, ada beberapa buku teks tertentu
yang hanya dipinjamkan kepada siswa saat di sekolah saja dan tidak
diperbolehkan untuk dibawa pulang. Jadi siswa hanya bisa belajar dari buku teks
dan dari penjelasan yang disampaikan oleh guru saat berada di kelas. Keterbatasan
buku teks dalam sekolah-sekolah dan ada beberapa buku yang kurang sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini menyebabkan hasil
3
belajar yang diperoleh kurang maksimal sehingga perlu dibuat bahan ajar yang
memadai dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, dapat dijelaskan bahwa melalui
pemilihan metode pembelajaran dan penggunaan bahan ajar yang tepat dapat
menunjang peningkatan hasil belajar siswa pada umumnya dan terutama siswa
yang mengalami kesulitan belajar pada khususnya. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian kolaborasi bersama guru kelas 4 dengan judul
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualyzation Berbantuan
Modul Siswa Kelas 4 Di Sekolah Dasar Negeri Lodoyong 03 Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2012/2013.”
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1.2.1
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4 masih rendah atau di bawah
KKM
1.2.2
Keterbatasan bahan ajar untuk siswa karena sedikitnya sumber belajar
yang dimiliki siswa dan peraturan sekolah yang hanya meminjamkan buku
saat berada di sekolah
1.2.3
Kurangnya daya kreativitas guru dalam pemilihan model pembelajaran
dan bahan ajar
1.2.4
Kurangnya minat siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
1.2.5
Kemampuan siswa yang berbeda-beda
Dampak yang akan terjadi jika permasalah tersebut tidak diberikan tindak
lanjut adalah:(1) Para siswa akan beranggapan bahwa pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam adalah pelajaran yang rumit dan membosankan, karena para peserta didik
masih sulit menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, (2) Siswa merasa ketakutan
dan malas ketika akan belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka dilakukan penelitian
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri
Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran
4
2012/2013 dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited
Individualyzation berbantuan modul untuk melihat pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4 Sekolah Dasar Negeri
Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2012/2013.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut.
Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited
Individualyzation berbantuan modul dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam siswa kelas 4 di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang Semester II tahun ajaran 2012/2013?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4
SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Kabupaten Semarang Semester II tahun
ajaran 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assited Individualyzation berbatuan modul.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1
Bagi
Siswa,
diharapkan
mampu
menjadikan
motivasi-motivasi,
pengalaman serta pengetahuan supaya hasil belajar siswa lebih baik.
Selain itu, siswa juga dapat belajar secara mandiri dan menumbuhkan
semangat serta minat belajar siswa
1.5.2
Bagi guru, diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assited Individualyzation berbantuan modul dalam proses
pembelajaran, dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
5
Team Assited Individualyzation berbantuan modul supaya hasil belajar
siswa lebih baik
1.5.3 Bagi Sekolah, diharapkan dapat menjadi bahan kepustakaan tentang
pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Team Assited Individualyzation dengan berbantuan modul
Download