fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah

advertisement
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE
INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI
AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Jurusan Pendidikan Akuntansi
NUZULIA RATNA HIDAYATI
A 210 040 050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
PERSETUJUAN
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE
INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh :
NUZULIA RATNA HIDAYATI
A 210 040 050
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan
Dewan Penguji Skripsi Sarjana S-1
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Sabar Narimo, M. Pd)
(Drs. Djalal Fuadi, MM)
ii
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE
INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh :
NUZULIA RATNA HIDAYATI
A 210 040 050
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal, 1 April 2008
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji :
1. Drs. Sabar Narimo, M. Pd (
)
2. Drs. Djalal Fuadi, MM
(
)
3. Dr. Suyatmini
(
)
Surakarta, 6 April 2008
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. Sofyan Anif, M.Si
NIK. 547
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah dan di sebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran
dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, 6 April 2008
NUZULIA RATNA HIDAYATI
A 210 040 050
iv
MOTTO
“Menjadi penting itu baik, tetapi menjadi baik itu lebih penting”
(Solikhin Abu ‘Izzudin)
“Rasulullah Saw. Bersabda, setiap urusan yang tidak dimulai dengan
Bissmilahirrohmanirrohim, maka terputuslah berkahnya”
(Dari Tafsir Ibnu Katsir)
“Kesuksesan besar itu milik mereka yang menyandarkan kepada Yang Maha Besar”
(Solikhin Abu ‘Izzudin)
v
PERSEMBAHAN
Perkenankan……………..
Wahai Ibu………………..maafkan anakmu yang hanya bias mendoakanmu
Wahai Ayah………………maafkan segala salah khilafku
Wahai Adikku……………maafkan kakakmu ini dan jadilah kelak seorang wanita
yang sholehah
“Almamaterku”
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Allhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah- Nya sehingga penyusunan skripsi ini
berjalan lancar dan terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi
sebagian dari syarat guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya
kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan
ini ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku yang selalu memberi dukungan, doa restu, kasih saying
serta jerih payahnya selama ini yang tak pernah henti ditelan waktu.
2. Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
dan
Pembimbing
Akademik selama menempuh studi.
3. Drs. Jalal Fuadi, MM, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
4. Drs. Sabar Narimo, M.Pd. selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran dan
keikhlasan membimbing, mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.
vii
5. Drs. Jalal Fuadi, MM, selaku pembimbing II yang dengan penuh keiklasan
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Dr. Suyatmini, selaku penguji yang memberikan masukan dan arahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan pelajaran
serta pengalaman baru.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 6 April 2008
NUZULIA RATNA HIDAYATI
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….......
i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………….............................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………….........
iv
HALAMAN MOTTO …………………………………………………......
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………......
vi
KATA PENGANTAR…………...…………………………………….…..
vii
DAFTAR ISI……………...………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………….
xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….
xiii
ABSTRAK ...………………………………………………………………
xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...………………………………….....
1
B. Identifikasi Masalah ……...…………………………………...
5
C. Pembatasan Masalah…....…….………………………………..
6
D. Perumusan Masalah…………..………………………………..
6
E. Tujuan Penelitian ……………………..…………………….....
7
F. Manfaat Penelitian……………………………………………..
7
G. Sistematika Skripsi…………………………………………….
8
ix
BAB II. LANDASAN TEORI
9
A. Tinjauan Pustaka .……………...................................................
10
B. Kajian Teori………………………………………………........
10
1. Prestasi Belajar……………………..………………………
15
2. Metode Mengajar…………………………………………..
18
3. Metode Inkuiri……………………………………………..
26
4. Metode Ekspositori………………………………………...
28
C. Kerangka Pemikiran ……………………………………………
30
D. Hipotesis………………………………………………………..
BAB III. METODE PENELITIAN
31
A. Pengertian dan Jenis Penelitian …………….. ………………...
34
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………
35
C.
Populasi, Sampel dan Sampling………………………………
36
D.
Teknik Pengumpulan Data ……..……………...……………..
38
E. Uji Coba Instrumen …………………………………………...
40
F.
Uji Instrumen………………………………………………….
42
G. Teknik Uji Prasyarat Analisis…………………………………
45
H.
Metode Analisis Data………………………………………….
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46
A. Penyajian Data Hasil Uji Coba .……………………………….
46
1. Uji Validitas……..……………………………….………...
47
2. Uji Reliabilitas Soal…... …………………………………..
47
x
B. Pelaksanaan Pembelajaran... …………………………………..
50
C. Penyajian Data Hasil Belajar…………………………………..
51
D. Pengujian Persyaratan Analisis………………………………...
51
1. Uji Normalitas……………………………………………..
51
2. Uji Matching……………………………………………….
52
3. Uji Homogenitas…………………………………………...
53
E. Analisis Kuantitatif Pengujian Hipotesis………………………
54
F. Analisis Kualitatif……………………………………………...
54
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
59
A. Kesimpulan ……………………………………………………
59
B. Implikasi……………………………………………………….
60
C. Saran …………………………………………………………..
60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal…… ……………………................
46
2. Deskripsi Data Prestasi Belajar…..………………………………………
50
3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data………………………………….
51
4. Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal……………….
52
5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variance…………………………...
52
6. Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t)………………………………………...
53
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Nama Siswa .....................................................………………….
64
2. Hasil Uji Coba..........................................................................................
66
3. Uji Validitas Soal ........ …………………………………………………
68
4. Uji Reliabilitas Soal ..………………………………………….……...….
70
5. Data Nilai Mid........................................... ……………………………….
72
6. Uji Normalitas Data Petes..........................................................................
74
7. Uji Kesepadanan Kemampuan Awal .........................................................
76
8. Uji Homogenitas Data Pretes .....................................................................
77
9. Skor Hasil Tes (Post Test) .........................................................................
78
10. Data Hasil Beljar ........................................................................................
82
11. Uji Normalitas Data Post Test ...................................................................
83
12. Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar Metode Ekspositori dan Inkuiri....
85
xiii
ABSTRAKSI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE
INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
Nuzulia Ratna Hidayati, NIM : A 210 040 050,
Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008, 63 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi
belajar akuntansi, siswa yang mendapat pengajaran akuntansi dengan metode
inkuiri dengan siswa yang mendapatkan pengajaran akuntansi dengan metode
ekspositori. Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan
metode eksperimen, dimana menggunakan 2 kelas. Kelas pertama merupakan
kelas kontrol, sedangkan kelas yang kedua sebagai kelas eksperimen. Penelitian
ini merupakan penelitian populasi karena seluruh siswa kelas 2 dijadikan sebagai
subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
SMU N 1 Cepogo sebanyak 80 siswa, 40 siswa sebagai kelas kontrol dan 40 siswa
sebagai kelas eksperimen, jadi penelitian ini tidak menggunakan sampel maupun
sampling. Sebelum dikenai perlakuan kedua kelas tersebut dimatching dengan uji
beda mean yang berdasarkan nilai raport kelas XI semester 1. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes, dokumentasi, dan
observasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji t (t-test) yang
sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogemitas. Hasil perhitungan analisa
data diperoleh t-hitung sebesar 2,802 dan t-tabel 2,021 pada taraf α 0,05. Karena thitung > t-tabel dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar akuntansi
siswa yang menggunakan metode inkuiri dengan metode ekspositori. Untuk
mengetahui mana yang lebih baik dapat ditentukan dengan nilai rata-rata siswa
yang menggunakan metode inkuiri sebesar 72,400 dan menggunakan metode
ekspositori sebesar 66,600, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
prestasi belajar siswa yang menggunakan metode inkuiri lebih baik daripada
metode ekspositori.
Kata kunci : metode inkuiri, metode ekspositori, prestasi belajar
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang
sehingga diperlukan peningkatan mutu pendidikan agar pendidikan di
Indonesia dapat meningkat. Peningkatan mutu pendidikan adalah cara dalam
upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Ahli-ahli pendidikan telah
menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru
dalam praktek pembelajaran dan merupakan isi mendasar bagi peningkatan
mutu pendidikan secara nasional.
Pendidikan adalah suatu proses yaitu usaha manusia dengan penuh
tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan. Proses
pendidikan yang diselenggarakan secara formal disekolah dimulai dari
pendidikan formal yang paling dasar (SD) sampai perguruan tinggi (PT) dan
tidak lepas dari kegiatan belajar yang merupakan salah satu kegiatan pokok
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Hal ini sependapat dengan
Slamet (1987:1) yang menyatakan bahwa dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok. Kegiatan belajar di sekolah diarahkan agar siswa mampu menerima
dan memahami pengetahuan yang diberikan oleh guru di dalam proses belajar
mengajar.
Menurut Suwarna (2006:105) mengajar merupakan kegiatan yang
dilakukan guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan
1
2
terjadinya proses belajar bagi peserta didik. Dalam mengajar, guru tidak
hanya sekedar menerangkan dan menyampaikan sejumlah materi pelajaran
kepada peserta didik, namun guru hendaknya selalu memberikan rangsangan
dan dorongan agar pada diri siswa terjadi proses belajar. Oleh sebab itu,
setiap guru perlu menguasai berbagai metode mengajar dan dapat mengelola
kelas secara baik sehingga mampu menciptakan iklim yang kondusif.
Dalam setiap kegiatan mengajar, pada dasarnya meliputi tiga kegiatan,
yaitu kegiatan sebelum pembelajaran, kegiatan pelaksanaan pembelajaran,
dan kegiatan sesudah pembelajaran. Agar kegiatan mengajar dapat berjalan
efektif, maka guru harus mampu memilih metode mengajar yang paling
sesuai. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan
kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh
karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai
karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu
menggunakan metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun
kompetensi yang diharapkan.
Akuntansi merupakan salah satu diantara mata pelajaran yang di kelas
IPS yang lebih ditekankan dibandingkan mata pelajaran lain. Tetapi banyak
siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari akuntansi.
Kenyataan yang banyak dijumpai di sekolah selama ini adalah
pembelajaran akuntansi berlangsung secara tradisional yang meletakkan guru
sebagai pusat belajar bagi siswa. Karena siswa memiliki kebutuhan belajar,
teknik-teknik belajar, dan berperilaku belajar, guru harus menguasai metode
3
dan teknik pembelajaran, memahami materi atau bahan ajar yang cocok
dengan kebutuhan belajar, dan berperilaku membelajarkan siswa. Guru
dituntut untuk dapat memilih kegiatan mengajarnya sehingga siswa terhindar
dari kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien.
Guru berperan memotivasi, menunjukkan dan membimbing siswa supaya
siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan siswa berperan untuk
mempelajari kembali, memecahkan masalah guna meningkatkan taraf hidup
dengan berfikir dan berbuat di dalam dan terhadap dunia kehidupan. Untuk
memecahkan masalah pembelajaran yang demikian, perlu dilakukan upaya
pengembangan pembelajaran. Pengembangan pembelajaran yang diperlukan
saat ini adalah pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kreativitas
siswa, serta memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan daya
nalar siswa.
Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, guru harus
membangun hubungan baik yaitu dengan menjalin rasa simpati dan saling
pengertian. Hubungan baik akan membuat jembatan menuju kesuksesan
puncak siswa dalam berbicara dengan bahasa hati siswa. Membina hubungan
baik bisa memudahkan guru melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan
kelas dan memperpanjang waktu fokus.
Salah satu hambatan dalam pembelajran akuntansi adalah bahwa
siswa kurang tertarik pada akuntansi, karena banyak siswa mengalami
kesulitan bila menghadapi soal-soal akuntansi sehingga dapat mengakibatkan
prestasi belajar akuntansi rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran
4
lain. Oleh karena itu kreativitas seorang guru dalam mengajar akuntansi
menjadi faktor penting agar akuntansi menjadi pelajaran yang menyenangkan
dan menarik di dalam kelas. Kenyataan, banyak guru yang menerapkan
metode ekspositori. Sumber utama dalam metode ini adalah penjelasan guru,
siswa hanya pasif mendengarkan materi, menerima dan menelaah begitu saja
ilmu atau info dari guru.
Telah dikemukakan di atas bahwa akuntansi merupakan mata
pelajaran yang kurang diminati siswa. Maka guru harus berusaha
menumbuhkan minat atau ”rasa cinta” siswa pada akuntansi. Pikiran siswa
sebaiknya diarahkan untuk dapat terjun dalam akuntansi dengan cara
melibatkannya secara langsung dalam pembelajaran. Sebagai salah satu
pemecahan dalam masalah ini dipilih pendekatan pembelajaran dengan
metode inkuiri.
Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya denga penuh percaya diri. Guru tidak lagi
berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi,
sekalipun hal itu sangat diperlukan. Disini guru berperan sebagai motivator,
fasilitator, penanya, administrator, pengarah, manajer, dan rewarder. Supaya
guru dapat melakukan perananya secara efektif maka pengenalan kemampuan
siswa sangat diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara mereka menanggapi,
dan sebagainya.
5
Melalui metode tersebut diharapkan dapat melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami
materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu dapat menambahkan rasa percaya
diri siswa bahwa belajar akuntansi itu menyenangkan dan siswa akan
menyukai akuntansi sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH PENGGUNAAN
METODE
EKSPOSITORI
DAN
METODE
INKUIRI
TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI
SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan diatas maka dapat diidentifikasikan masalahnya
sebagai berikut :
1.
Peranan guru yang sangat dominan menyebabkan siswa kurang aktif
dalam proses belajar.
2.
Kurang tepatnya seorang guru dalam memilih dan menggunakan metode
mengajar dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu, memungkinkan
akan mempengaruhi proses belajar mengajar.
3.
Ada kemungkinan perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mendapat
pengajaran akuntansi dengan metode ekspositori dengan siswa yang
mendapatkan pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri.
6
4.
Ada kemungkinan pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri
merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas belajar.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang dianalisa dapat terarah, maka permasalahan
tersebut dibatasi sebagai berikut :
1.
Sesuai dengan judul yang diajukan, penelitian ini hanya berkaitan dengan
pengaruh metode ekspositori dan metode inkuiri terhadap prestasi siswa
pada bidang studi akuntansi kelas XI IPS SMU N 1 Cepogo Boyolali.
2.
Pengamatan dan penelitian terbatas pada guru bidang studi akuntansi
kelas XI IPS SMU N 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2007/2008.
D. Perumusan Masalah
Dalam suatu penelitian untuk menentukan ataupun menemukan suatu
kebenaran, akan dihadapkan pada suatu permasalahan yang di dalamnya
mengandung masalah-masalah yang harus dipecahkan oleh penulis.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka permasalahan
yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
” Apakah ada pengaruh perbedaan penggunaan metode ekspositori
dan metode inkuiri dalam proses pembelajaran akuntansi terhadap prestasi
belajar siswa?”
7
E. Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang
dapat dijadikan petunjuk supaya penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh perbedaan penggunaan metode ekspositori dan metode inkuiri
dalam proses pembelajaran akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Untuk menambah pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang
ada sehubungan dengan masalah yang diteliti.
b. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar
siswa.
c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti
lain.
2. Manfaat praktis
a. Sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan prestasi belajar bagi para
siswa.
b. Sebagai bahan masukan bagi para guru tentang penerapan metode
ekspositori dan metode inkuiri.
8
G. Sistematika Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi teori yang relevan tentang metode inkuiri,
metode ekspositori, prestasi siswa, kerangka pemikiran, dan
hipotesis.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, populasi, sampel, sampling, definisi operasional
variable, metode pengumpulan data, uji coba instrumen dan teknik
analisis data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang penggunaan metode inkuiri dan
metode ekspositori, penyajian data, analisis data, dan pengujian
hipotesis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan uraian yang sistematis tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan.
Hasil penelitian Anita Dwi Afriyani (2007) menyatakan ada perbedaan
prestasi belajar siswa yang signifikan anatra penggunaan metode receptive
dan metode inkuiri dalam proses pembelajaran baik melibatkan variabel
penyerta atau tidak. Hasil uji coba rerata skor menunjukkan prestasi belajar
siswa dengan menggunakan metode inkuiri lebih baik daripada metode
receptive.
Menurut hasil penelitian Harsasi (2000), siswa yang memiliki prestasi
belajar tinggi dalam pembelajaran dengan menggunakan metode discovery
inkuiri berinteraksi lebih positif dibandingkan dengan menggunakan metode
ceramah bervariasi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam
pembelajaran wawasan ketokohan sejarah nasional Indonesia.
Dari penelitian-penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode inkuiri dan ekspositori berpengaruh terhadap proses belajar akuntansi.
9
10
Karena untuk meraih prestasi yang maksimal dipengaruhi oleh metode
pengajaran yang efektif.
B. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar.
Perubahan tersebut meliputi pengetahuan, sikap, kecakapan, dan lainlain. Seseorang yang telah mengalami proses belajar tidak sama
keadaannya bila dibandingkan dengan keadaan pada saat belum belajar.
Individu akan lebih sanggup menghadapi kesulitan, memecahkan
masalah atau menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang
dihadapinya.
Sardiman (2001:20) berpendapat bahwa ”belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya”.
Witherington (dalam Nana Syaodih Sukmadinata, 2003:155)
”belajar
merupakan
perubahan
dalam
kepribadian,
yang
dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
11
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal
1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri
antara lain :
a.
Kelemahan mental, kecerdasan, intelegensi/kecakapan dan
bakat khusus.
b.
Kelemahan fisik, panca indra, syaraf, cacat/karena sakit.
c.
Gangguan yang bersifat emosional
d.
Sikap dan kebiasaan yang salah dalam belajar
2) Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar yang
menyebabkan timbulnya kesulitan belajar antara lain :
a.
Situasi belajar mengajar yang tidak merangsang siswa untuk
aktif
b.
Kurikulum yang kurang fleksibel / terlalu kaku
c.
Beban studi yang terlalu berat
d.
Metode mengajar yang monoton/membosankan
e.
Situasi rumah yang tidak memotivasi anak untuk melakukan
belajar.
Uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah
proses perubahan yang ada dalam diri individu sehingga mengarah pada
penguasaan keterampilan, kecakapan, kemahiran, pengetahuan baru dan
12
sikap
yang
diperoleh,
disimpan
dan
dilaksanakan
sehingga
menimbulkan tingkah laku yang adaptif dan progresif.
b. Prestasi Belajar Akuntansi
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatic yang
kemudian dalam bahasa Indonesia berarti hasil usaha.
Prestasi belajar siswa dinyatakan dengan nilai dalam raport,
menurut Sumadi Suryadibrata (1993:26), nilai raport merupakan
rumusan terakhir dari guru mengenai kemajuan atau hasil belajar siswa
dalam masa tertentu yaitu 4 ataupun 6 bulan.
Prestasi belajar merupakan suatu masalah dalam sejarah
kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia
selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masingmasing. Dalam kamus besar bahasa Indonesia prestasi belajar
didefinisikan sebagai hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan
prasekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian.
Prestasi belajar siswa secara nyata dapat dilihat dalam bentuk
kuantitas yaitu angka. Dalam penelitian ini prestasi belajar yang
dimaksud adalah nilai akuntansi pada waktu ujian akhir semester.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata ( 2003 : 102 )”prestasi belajar
merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan
potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.
13
Poerwodarminto (1991:96) :
”Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah siswa mendapat
pengajaran dalam waktu tertentu”. Hasil pengajaran dapat dikatakan
berhasil apabila pengajaran itu mencapai tujuan yang ingin diraih yaitu
tujuan belajar.
Menurut Zaenal Arifin (1998:30), prestasi belajar mempunyai fungsi :
1. Prestasi
belajar
sebagai
indikator
kualitas
dan
kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
2. Prestasi sebagai penguasaan hasrat ingin tahu.
3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi
belajar dapat dijadikan indikator eksternal dalam arti bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar dijadikan indikator tingkat kesuksesan
anak didik dalam masyarakat.
Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa
proses belajar mengajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa
setelah melalui proses belajar mengajar akuntansi yang dapat dilihat
dari nilai yang tertera dalam raport yang menunjukkan kecakapan siswa
dalam menguasai pelajaran akuntansi.
Keberhasilan belajar yang berwujud prestasi dapat dilihat dari
segi proses belajar mengajar, proses ini tidak hanya terjadi akibat
14
interaksi antara guru dengan siswa saja tetapi meliputi semua proses
yang disengaja untuk mengubah tingkah laku siswa dengan tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi
Belajar merupakan suatu proses di mana siswa berada di
dalamnya. Keberhasilan siswa dalam belajar disamping dipengaruhi
oleh dirinya sendiri (internal) maupun dari luar (eksternal) individu.
Pengenalan terhadap factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai
prestasi belajar dengan sebaik-baiknya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Abu Ahmadi (2004:138) bahwa factor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar meliputi :
1) Faktor internal
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh, yang termasuk factor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh terdiri atas :
1. Faktor intelektif yang meliputi :
a. Faktor potensial yaitu kecepatan dan bakat.
b. Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki.
15
2. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis
2) Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan sosial yang terdiri dari :
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sosial
3. Lingkungan masyarakat
4. Lingkungan kelompok
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar
dan iklim.
3) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.
2. Metode Mengajar
a. Pengertian Metode
Menurut Muhibbin Syah (2004:201)
“Metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara
melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep
secara sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur
sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk
menyelidiki fenomena (gejala-gejala) kejiwaan seperti metode klinik,
metode eksperimen, dan sebagainya”.
16
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode
adalah kegiatan atau cara untuk
melakukan sesuatu dengan
menggunakan fakta dan konsep-konsep yang tersusun secara sistematis
dalam mencapai tujuan tertentu.
b. Pengertian Mengajar
Arifin dalam Adrian, (2004:7) mendefinisikan bahwa mengajar
adalah "suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada
murid
agar
dapat
menerima,
menanggapi,
menguasai
dan
mengembangkan bahan pelajaran itu".
Nasution dalam Adrian, (2004:7) berpendapat bahwa mengajar
adalah "suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi
proses belajar".
Tardif dalam Adrian, (2004:7) :
“Mengajar adalah “any action performed by an individual (the teacher)
with the intention of facilitating learning in another individual (the
learner), yang berarti mengajar adalah perbuatan yang dilakukan
seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau
memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan
kegiatan belajar”.
Berdasarkan uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mengajar merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk mengorganisasi, mengatur dan menyampaikan bahan
pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai
17
dan mengembangkan bahan-bahan pelajaran sehingga terjadi proses
belajar dengan tujuan membantu atau memudahkan melakukan kegiatan
belajar.
c. Metode Mengajar
Menurut Tardif dalam Muhibbin Syah (2004:201) “metode
mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran
kepada siswa”.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode
mengajar adalah cara dalam melakukan suatu kegiatan yang berisi
prosedur baku untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa agar
memudahkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Namun, berbeda dari strategi mengajar (teaching strategy),
metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil belajar yang
dikehendaki. Artinya, dibandingkan dengan strategi, metode pada
umumnya kurang berorientasi pada tujuan (less goal-oriented) karena
metode dianggap konsep yang lebih luas daripada strategi. Gagasan ini
tidak berarti mengurangi signifikansi metode mengajar, lantaran strategi
mengajar itu ada dan berlaku dalam kerangka metode mengajar. Dalam
menggunakan
metode
ceramah
misalnya,
strategi
guru
untuk
mendapatkan perhatian para siswa mungkin berupa penyampaian kisah
18
lucu atau kisah sedih yang sekaligus merupakan contoh yang berfungsi
sebagai pelengkap uraian topic yang sedang ia sajikan.
3. Metode Inkuiri
Metode mengajar yang diterapkan dalam suatu pengajaran
dikatakan efektif jika menghasilkan sesuatu sesuai yang diharapkan atau
dengan kata lain tujuan tercapai.
Metode mengajar dikatakan efisien jika penerapannya dalam
menghasilkan sesuatu yang diharapkan itu relative menggunakan tenaga,
usaha pengeluaran biaya, dan waktu minimum atau semakin kecil tenaga,
usaha biaya dan waktu yang dikeluarkan semakin efisien.
Menurut Uzer Usman (1993:124) mendefinisskan metode inkuiri
adalah “suatu cara menyampaikan pelajaran dengan penelaahan sesuatu
yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentative (ilmiah)
dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan”.
Metode inkuiri memberikan perhatian dalam mendorong diri siswa
mengembangkan masalah. Sudyna (1986:21) mengemukakan bahwa
“inkuiri adalah metode mengajar yang meletakkan dan mengembangkan
cara berfikir ilmiah”.
Menurut Sri Anita W (2001:1-4) mendefinisikan “metode inkuiri
merupakan metode discovery artinya suatu proses mental yang lebih
tingkatannya”.
Upaya
mengembangkan
disiplin
intelektual
dan
ketrampilan yang dibutuhkan siswa untuk membantu memecahkan
masalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memperoleh
19
jawaban atas dasar rasa ingin tahu merupakan bagian proses inkuiri.
Keterlibatan aktif secara mental dalam kegiatan belajar yang sebenarnya.
Inkuiri secara kooperatif memperkaya cara berpikir siswa dan mendorong
mereka hakekat timbulnya pengetahuan tentative dan berusaha menghargai
penjelasan.
Menurut Sura (Oemar Hamalik, 2001:219) “inkuiri atau penemuan
adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau
prinsip,
misalnya
mengamati,
menggolongkan,
membuat
dugaan,
menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya”.
Penemuan yang dilakukan tentu saja bukan penemuan yang sesungguhnya,
sebab apa yang ditemukan itu sebenarnya sudah ditemukan orang lain. Jadi
penemuan disins adalah penemuan pura-pura atau penemuan siswa yang
bersangkutan saja.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran yang
meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah dimana siswa
mengasimilasi
suatu
konsep
atau
prinsip,
misalnya
mengamati,
menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat
kesimpulan dan sebagainya.
Pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai obyek
dan subyek dalam pembelajaran, mempunyai kemampuan dasar untuk
berkembang secara optimal sesuai kemampuan yang dimiliki. Proses
pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang
20
siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peranan guru lebih banyak
menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajat dan fasilitator
belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri
atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan
bimbingan guru.
Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha
meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah, pendekatan
ini
menempatkan
lebih
banyak
belajar
sendiri,
mengembangkan
kekreatifan dalam menyelesaikan masalah. Siswa betul-betul ditempatkan
sebagai subyek yang belajar. Peranan guru dalam pendekatan inkuiri
adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar. Tugas utama guru
adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk
dipecahkan oleh siswa sendiri.
Tugas berikutnya dari guru menyediakan sumber belajar bagi siswa
dalam rangka pemecahan masalah. Sudah barang tentu bimbingan dan
pengawasan guru masih tetap diperlukan, namun campur tangan atau
intervensi terhadap siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Pendekatan inkuiri dalam mengajar termasuk pendekatan modern, yang
sangat didambakan untuk dilaksanakan disetiap sekolah. Adanya tuduhan
bahwa sekolah menciptakan kultur bisu, tidak akan terjadi apabila
pendekatan ini dilakukan.
Kegiatan ini dilaksanakn pada saat tatap muka atau pada saat
kegiatan bukan komunukasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi, tetapi
21
komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai peran aksi. Studi dan
penelitian terhadap pendekatan ini telah banyak dilakukan. Berbagai studi
tersebut antara lain menyimpulkan bahwa pendekatan ekspositori dan
inkuiri tidak berbeda efektif dalam mencapai hasil belajar yang bersifat
informasi, fakta dan konsep, tetapi berbeda secara signifikan dalam
mencapai ketrampilan berfikir, pendekatan inkuiri lebih efektif daripada
pendekatan ekspositori.
Pendekatan inkuiri dalam pembelajaran dapat lebih membiasakan
kepada anak untuk membuktikan sesuatu mengenai materi pelajaran yang
sudah
dipelajari.
Dengan
menggunakan
pendekatan
inkuiri
ini
perkembangan kognitif siswa lebih terarah dan dalam kehidupan seharihari dapat diaplikasikan secara motorik.
Anonim (2007), strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan mengajar pada strategi ini
ialah:
a. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar.
Kegiatan belajar di sini adalah kegiatan mental intelektual dan social
emosional.
b. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan
pengajaran
22
c. Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (selfbelief) pada diri
siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi inkuiri adalah
sebagai berikut.
a. Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah
berpikir
b. Fasilisator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam
proses berpikir siswa
c. Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka
perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri.
d. Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di
dalam kelas.
e. Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan
yang diharapkan
f. Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas
g. Rewarder, yang memberi penhargaan pada prestasi yang dicapai dalam
rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa
Supaya guru dapat melakukan perananya secara efektif maka
pengenalan
kemampuan
siswa
sangat
diperlukan,
terutama
cara
berpikirnya, cara mereka menanggapi, dan sebagainya.
Peserta didik menemukan sendiri pola-pola dan struktur melalui
sederetan
pengalaman
belajar.
Keterangan-keterangan
yang
harus
dipelajari peserta didik itu tidak disajikan dalam bentuk firal, peserta didik
23
diwajibkan melakukan aktivitas mental sebelum keterangan yang
dipelajari itu dimengerti. Fungsi pengajaran disini untuk mengarahkan
peserta didik mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Metode ini berpusat pada peserta didik, namun guru tetap
memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar
sebagai pembimbing dan sebagai sumber informasi data diperlukan siswa.
a. Perencanaan penggunaan metode inkuiri
Ada beberapa perencanaan untuk menggunakan metode inkuiri.
Perencanaan itu menurut Amin Suyitno, dkk (2001:31) sebagai berikut :
1) Aktivitas siswa untuk belajar mandiri perlu dibangkitkan.
2) Hasil akhir harus ditemukan sendiri oleh siswa.
3) Materi prasyarat harus dimiliki siswa.
4) Guru sebagai pembimbing.
b. Langkah-langkah dalam proses inkuiri
Menurut Syaiful Sagala (2003:97) langkah-langkah dalam proses
inkuiri adalah :
1) Menyadarkan peserta didik bahwa mereka memiliki keingintahuan
terhadap sesuatu.
2) Perumusan masalah yang harus dipecahkan peserta didik.
3) Menetapkan jawaban sementara atau hipotesis.
4) Mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan atau hipotesis.
5) Menarik kesipulan jawaban atau generalisasi.
24
6) Mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dari situasi baru.
c. Strategi pelaksanaan metode inkuiri
Menurut E. mulyasa (2006:235) strategi pelaksanaan metode inkuiri
adalah sebagai berikut :
1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap
materi yang akan diajarkan. Sebelum memulai pelajaran guru guru
harus memahami sejauh mana peserta didik memiliki persepsi
terhadap materi tersebut. Kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membandingkan persepsi dengan berbagai pendapat
atau teori yang sudah ada.
2) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau
menjawab pertanyaan serta pekerjaan rumah.
3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan yang mungkin
membingungkan peserta didik.
4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah mereka pelajari
agar dapat dipahami.
5) Guru memberikan penjelasan informasi sebagai pelengkap dan
ilustrasi terhadap data yang telah disajikan.
6) Mendiskusikan aplikasi dan melakukan sesuai dengan informasi
tersebut.
7) Merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
25
d. Kelebihan dan kelemahan metode inkuiri
Kelebihan metode inkuiri sebagai berikut :
1) Siswa aktif dalam kegiatan belajar.
2) Membangkitkan motivasi belajar siswa.
3) Siswa memahami benar bahan pelajaran.
4) Menimbulkan rasa puas bagi siswa dan menambah kepercayaan
pada diri sendiri menjadi penemu.
5) Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya dalam berbagai
konteks.
6) Melatih siswa belajar mandiri.
Kelemahan metode inkuiri sebagai berikut :
1) Menyita waktu banyak.
2) Cara belajar ini diperlukan adanya kesiapan mental.
3) Tidak semua siswa dapat melakukan penemuan.
4) Tidak berlaku untuk semua topic.
5) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas yang besar,
karena sangat merepotkan guru.
Dari beberapa pendapat dan uraian di atas menunjukkan bahwa
inkuiri merupakan bentuk belajar yang fundamental, karena siswa tidak
hanya menerima informasi dari guru, tetapi lebih banyak mencari dan
memberi informasi dalam proses pembelajaran.
26
4. Metode Ekspositori
Metode pembelajaran ekspositori merupakan metode pembelajaran
yang digunakan dengan memberikan keterangan lebih dahulu, definisi,
prinsip dan konsep materi pembelajaran serta memberikan contoh-contoh
latihan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, penugasan dan tanya
jawab sedangkan siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara
cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran
mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara
langsung. Metode ekspositori sering disamakan dengan metode ceramah,
karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.
Soemantri (2001:45) membedakan metode ekspositori dan metode
ceramah, mengingat dominasi guru dalam metode ekspositori banyak
dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat atau
bagian-bagian yang diperlukan, seperti awal pelajaran. Menjelaskan
konsep dan prinsip baru pada saat memberikan contoh kasus di lapangan.
Menurut Herman Hudoyo (1979:133) “menyatakan bahwa
ekspositori adalah suatu cara untuk menyampaikan gagasan atau ide dalam
memberikan info dengan lisan atau tulisan”. Selanjutnya Dimyati dan
Mujiono (1999:172) “menyatakan bahwa metode ekspositori adalah
memindahkan pengetahuan, keterangan dan nilai kepada siswa”.
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode ekspositori adalah suatu cara untuk menyampaikan gagasan atau
ide dengan memberikan keterangan lebih dahulu, definisi, prinsip dan
27
konsep
materi
pembelajaran
dengan
tujuan
untuk
memindahkan
pengetahuan, keterangan dan nilai kepada siswa.
Menurut Wahyudin (2004), dalam pembelajaran dengan strategi
ekspositori guru cenderung menggunakan kontrol proses pembelajaran
dengan aktif, sementara siswa relatif pasif menerima dan mengikuti apa
yang disajikan oleh guru. Strategi pembelajaran ekspositori ini merupakan
proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru ("teacher centered"),
guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama. Meskipun dalam
strategi ekspositori digunakan metode selain ceramah dan dilengkapi atau
didukung dengan penggunaan media, penekanannya tetap pada proses
penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada proses pencarian
dan konstruksi pengetahuan.
Metode ekspositori memberikan kesempatan secara luas kepada
guru untuk merancang program pembelajaran dan siswa tinggal menerima
rancangan guru. Jika dilihat peranan guru dan siswa tersebut metode
ekspositori sangat efektif untuk siswa yang mamiliki tingkat kecerdasan
rendah.
Tujuan utama metode ekspositori adalah jelas, memindahkan
pengetahuan, ketrampilan nilai-nilai kepada siswa. Apabila dianggap
penting untuk menjelaskan informasi khusus yang berhubungan dengan
akuntansi semua itu dapat dikerjakan dengan efektif dan efisien melelui
metode ekspositori. Metode ekspositori itu sendiri memperhatikan nilainilai pengalaman belajar siswa. Tujuan utamanya adalah murni dan
28
sederhana
yaitu
menjelaskan
kepada
siswa
sesuatu
yang
telah
dipersyaratkan di dalam kurikulum.
Peranan guru dalam metode ekspositori merupakan pembimbing
program pelajaran karena merupakan programmer. Guru harus melihat
program pelajaran yang telah ditetapkan untuk dijelaskan dan siswa harus
dapat menguasainya. Guru merupakan sumber data yang penting dan
merupakan komponen pemindah antara sumber pengajaran dengan siswa.
Peranan guru ialah membimbing siswa untuk mendapatkan informasi yang
benar, yang merupakan bagian dari kurikulum yang dipersyaratkan.
Siswa diharapkan dapat memenuhi persyaratan oleh guru. Peranan
siswa dalam metode eksposiitori sering digambarkan secara kurang tepat,
siswqa dianggap pasif. Sebenarnya peranan siswa dapat aktif dalam proses
pembelajaran ekspositori seperti membaca materi, mengerjakan tugas,
mencari jawaban yang benar, mendiskusikan masalah yang diberikan oleh
guru. Namun mereka diarahkan untuk memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh guru.
C. Kerangka Pemikiran
Pembelajaran yang menerapkan metode inkuiri memberikan manfaat
pada siswa yang sangat besar dalam pembelajaran. Metode inkuiri berusaha
merangsang siswa untuk bersifat aktif dan kreatif, memberikan suasana yang
kondusif dan terbuka memungkinkan siswa untuk belajar aktif baik secara
individual mauapun kelompok berani memecahkan masalah yang dihadapi
29
dengan pemikirannya sendiri, menjadikan komponen banyak arah dalam
proses pembelajaran, kondisi demikian akan menggairahkan semangat belajar
siswa yang akhirnya meningkatkan belajar siswa.
Dalam
pembelajaran
menggunakan
metode
ekspositori
pada
kenyataannya kegiatan pembelajaran banyak didominasi oleh guru, peserta
didik kurang aktif dalam pencarian konsep, prinsip atau pengertian materi
yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran siswa menerima bahan
pembelajran yang telah disusun oleh guru, media dan sumber belajar yang
telah ditentukan oleh guru. Pengamatan pmateri pembelajaran akuntansi yang
ditentukan dari guru sehingga informasi yang diperoleh kurang kuat
tersimpan dalam ingatan, siswa lebih mengandalkan pada ingatan, sehingga
kemampuan mentalnya untuk berproses secara analitis sangat minim.
Bertolak dari kerangka pemikiran diatas diduga bahwa ada pengaruh
proses belajar akuntansi dengan menggunakan metode ekspositori dan
metode inkuiri.
Metode Ekspositori
Prestasi
(X1)
(Y1)
Dibandingkan
Metode Inkuiri
Prestasi
(X2)
(Y2)
Gambar Kerangka Pemikiran
30
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2003:52), “Hipotesis merupakan suatu jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Oleh karena itu rumusan
masalah disusun dalam bentuk pertanyaan. Pada penelitian ini dikemukakan
hoipotesis sebagai berikut : “Ada pengaruh perbedaan penggunaan metode
ekspositori dan penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelajaran
akuntansi terhadap prestasi belajar siswa”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pengertian dan Jenis Metode Peneltian
1. Pengertian metode penelitian
Pembahasan metode penelitian ini lebih cenderung dapat dilakukan
sebagai pertanggungjawaban mengenai metode-metode yang dipergunakan
selama penelitian berlangsung dari awal sampai akhir. Tentu saja ketetapan
dan kejelasan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian
merupakan salah satu bagian yang ikut menentukan tingkat kesohihan atau
kebenaran hasil penelitian. Oleh karena itu, penjelasan mengenai metode
penelitian sebagai pertanggungjawaban metode yang dipergunakan sangat
diperlukan. Cara mencari kebenaran yang dianggap atau dipandang ilmiah
adalah melalui metode penelitian.
Menurut Winarno (1990:220) :
“Metode penelitian adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara
atau jalan untuk memecahkan atau menyelidiki suatu masalah yang
dihadapi seseorang secara tepat dan benar sehingga mencapai hasil
yang baik dan menimbulkan perasaan yang puas, aman, dan bangga
bagi seseorang yang melakukan penelitian”.
Menurut Hadari Nawawi (1992:4) “metode adalah cara utama yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan.”
Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa metode adalah
cara atau tekhnik yangn digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
31
32
Suharsimi Arikunto (2002:136) “metode penelitian adalah cara yang
dapat digunakan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa metode penelitian adalah suatu ilmu yang membicarakan cara-cara
penyelidikan
ilmiah
yang
mempunyai
tujuan
untuk
menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenara suatu pengetahuan dengan
menggunakan metode dan tehnik-tehnik serta alat-alat tertentu. Penelitian
adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, serta menguji
kebenaran dari suatu pengetahuan , apabila suatu usaha tersebut dilakukan
dengan menggunakan car-cara atau metode ilmiah untuk penelitian disebut
metode penelitian.
2. Jenis metode penelitian
Menurut M. Nazir (1999:47) dalam melakukan penelitian dapat
digunakan salah satu dari metode-metode yang ada. Sedangkan menurut
Winarno Surachman (1990:13) metode penelitian dibagi menjadi 3 macam
yaitu metode historis, metode deskriptif dan metode eksperimen.
a. Metode historis
Metode penelitian yang meliputi pengumpulan data dan peristiwa atau
gagasan yang timbul di masa lampau dalam usaha memahami situasi
atau keadaan sekarang serta memprediksikan perkembangan yang akan
terjadi di masa mendatang.
33
b. Metode deskriptif
Metode
ini
bertujuan
untuk
menentukan,
menganalisis
dan
mengklasifikasi dengan survey, angket, studi kasus atau dengan
observasi sehingga bemanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
serta dapat diterapkan pada berbagai macam masalah.
c. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penelitian dengan membuat kondisi
buatan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek yang akan
diteliti,
setidaknya
satu
variable
independent
dengan
maksud
mengetahui pengaruhnya terhadap variabek dependen, dengan cara
membandingkan dua kelompok yang diteliti.
Berdasarkan metode penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini menggunakan metode eksperimen, karena penelitian ini
dilaksanakan dengan melakukuan eksperimen sesuai dengan metode
pembelajaran ekspositori dan metode inkuiri yang mana sampelnya terdiri
dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dalam keadaan seimbang.
Menurut Sugiyono (2003:14) terdapat beberapa jenis penelitian
antara lain :a) penelitian kuantitatif dan b) penelitian kualitatif.
a. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan maksut memperoleh data
yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Data
34
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan (scoring).
b. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk kata,
kalimat, skema dan gambar.
Berdasarkan teori tersebut diatas maka dapat diambil pengertian
bahwa penelitian kuantitatif dan kualitatif dilakukan untun mendapatkan
data yang sesuai dengan metode yang rasional.
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggabungkan antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif, dimana data kualitatif berupa hasil
pengamatan secara langsung yang dilakukan peneliti tentang aktifitas guru
dan siswa selama eksperimen berlangsung, sedangkan data kuantitatif
diperoleh dari perhitungan data secara statistik mengenai pengaruh
penggunaan metode ekspositori dan metode inkuiri terhadap prestasi
belajar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMU N I Cepogo Boyolali. Sekolah ini terletak
di desa Paras, Mliwis, Cepogo, Boyolali.
35
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20072008 yang akan dilakukan pada bulan Januari samapai selesai.
C. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2003:90) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan”. Pada penelitian ini yang menjadi populasi
adalah seluruh siswa kelas XI SMU N I Cepogo Boyolali yang berjumlah
80 siswa.
2. Sampel
Suharsimi Arikunto (2006:131) mengemukakan “sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel
apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel”.
Menurut Gey, sebagaimana dikutip oleh Sumanto (1990:28),
menyatakan bahwa jumlah sampel terkecil dapat diterima tergantung jenis
risetnya yaitu :
36
a. Riset deskriptif
: 10% dari populasi atau subyek
b. Riset korelasi
: 30% dari populasi atau subyek
c. Riset kausal komparatif
: 30% dari populasi atau subyek
d. Riset eksperimen
: 50% dari populasi atau subyek
Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dalam penelitian ini
penulis mengambil sampel sebanyak 80 orang siswa dari 80 orang siswa
yang dibagi menjadi dua kelompok masimg-masing terdiri 40 siswa
sebagai sample untuk kelompok ekspositori dan 40 siswa sebagai sampel
inkuiri.
3. Sampling
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2002:124)
menyatakan
bahwa
“Sampling adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan
mengambil sampel secara benar dari suatu populasi”. Pada penelitian
ini tidak ada sampling karena semua anggota populasi dijadikan
sebagai sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan pada suatu
penelitian untuk mendapatkan keterangan-keterangan sehubungan dengan
37
penelitian tersebut, sehingga memperoleh data yang diperlukan. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik observasi, tes dan dokumentasi.
1. Observasi
Margono (1997:158) “Observasi dartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka observasi atau pengamatan secara
langsung yang dilakukan oleh peneliti tentang aktivitas guru dan siswa
selama eksperimen berlangsung.
2. Tes
Suharsimi Arikunto (2001:53), “menyatakan bahwa tes adalah alat
atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dengan cara-cara atau aturan-aturan yang telah ditentukan”.
Metode ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran akuntansi pada pokok bahasan akuntansi dagang. Hasil tes
akhir yang peneliti gunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa adalah
soal pilihan ganda (check point).
3. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:135), “metode dokumentasi adalah
suatu metode yang digunakan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu
38
dengan melihat buku-buku atau arsip-arsip atau catatan-catatan yang
berhubungan dengan masalah yang diselidiki”.
Pada
penelitian
ini
metode
dokumentasi
digunakan
untuk
mengumpulkan data mengenai daftar nama siswa. Alasan penggunaan
metode dokumentasi yaitu :
a. Dokumentasi sekolah merupakan hal yang resmi dan formal
b. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya
c. Dokumentasi mempunyai sifat obyektif
d. Dokumentasi mempunyai sifat keabadian.
E. Uji Coba Instrumen
1. Definisi Operasional Variabel
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(1998:99)
variable
penelitian
merupakan obyek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variable dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Variabel Bebas
Variabel
bebas
adalah
suatu
variabel
yang
akan
pengaruhnya. Variabel bebas dalam hal ini terdapat dua yaitu :
1) Model pembelajaran inkuiri untuk kelompok eksperimen.
diteliti
39
2) Model pembelajaran ekspositori untuk kelompok kontrol.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dapat menimbulkan
hubungan fungsional dan dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam hal
ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar akuntansi
khususnya pada pokok bahasan akuntansi dagang.
2. Kisi-kisi soal tes
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes sebagai instrumen
untuk memperoleh data. Sedangkan soal tes yang dibuat sebanyak 15 soal.
Adapun langkah-langkah penyusunan soal tes adalah sebagai berikut :
a) Melihat GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) akuntansi SMU
N 1 Cepogo tahun ajaran 2007-2008.
b) Penulis melakukan konsultasi dengan guru bidang studi akuntansi di
SMU N 1 Cepogo.
c) Penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing skripsi.
d) Penulis melakukan penyusunan soal sebanyak 15 soal.
Soal-soal ini disesuaikan dengan sub-sub pokok bahasan mata
pelajaran akuntansi. Adapun kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
40
MATERI
JUMLAH
1
Ciri – ciri perusahaan dagang
5
2
Akun-akun khusus yang ada pada perusahaan dagang
5
3
Metode pencatatan dalam perusahaan dagang
5
4
Syarat penyerahan dan pembayaran dalam pembelian
barang dagangan
5
5
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum
5
F. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
yang sahih mempunyai validitas tinggi. Namun sebaliknya instrumen yang
kurang valid memiliki validitas rendah.
Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
sacara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang dimaksud.
Suharsimi Arikunto, (2002:241) Validitas di atas diuji dengan
rumus korelasi product moment, uji ini dilakukan dengan melihat korelasi
atau skor masing-masing item pertanyaan.
41
Adapun rumusnya adalah :
rxy =
{N ∑ X
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
2
− (∑ X )
2
}{N ∑ Y 2 − (∑ Y )2 }
Keterangan:
rxy
: Koefisien korelasi variabel X dan Y
∑X
: Jumlah skor dalam distribusi x
∑Y
: Jumlah skor dalam distribusi y
∑X
∑Y
2
2
N
: Jumlah kuadrat masing-masing skor x
: Jumlah kuadrat masing-masing skor y
: jumlah subyek keseluruhan item, dinyatakan valid
apabila rhitung > critical volume.
Korelasi Product Moment yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS V. 10. Apabila koefisien Korelasi Product Moment hasil cetakan
komputer dari butir pertanyaan, dan pertanyaan yang diuji lebih besar dari
tabel koefisien Product Moment (rhitung > ttabel) maka berarti koefisien
korelasi tersebut signifikan dan butir pertanyaan yang digunakan valid.
Bagi butir pertanyaan yang tidak valid akan digugurkan dari daftar
pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Husein Umar (2002:178) “reliabilitas adalah istilah untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran diulangi dua kali atau lebih”. Pengukuran reliabilitas bertujuan
42
untuk mengetahui ketetapan instrumen atau data yang diteliti, pengukuran
reliabilitas tersebut dengan menggunakan rumus :
⎛ k ⎞ ⎛ Σσb 2
⎟⎟ ⎜⎜
r ll = ⎜⎜
2
k
1
−
⎠ ⎝ σb
⎝
⎞
⎟⎟
⎠
Dimana :
rll
= realibilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
σb 2
= variabel tertentu
Σσb2
= jumlah varians butir
Jika ro > rt dikatakan reliabel sebaliknya jika ro < rt dikatakan tidak
reliabel.
G. Tehnik Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian data apakah data tersebut normal
atau tidak. Penelitian ini untuk uji normalitas menggunakan litosfer dengan
langkah-langkah:
a. Hipotesis
Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
43
Hi : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
b. Statistik Uji
L
= maximum IF ( Z1 ) – S( Z1 ) dimana :
F (Z1) = P( Z < Z1 ) dengan Z – N(0,1)
F (Z1) = proporsi banyaknya Z < Z1 terhadap banyaknya Z1
_
X −X
S( Z1 ) = skor standar, Z1= 1
S
S
= deviasi standar
c. Tarif signifikan α = 0,05
d. Keputusan uji
Jika L < L tabel maka sebuah data bias dikatakan normal sebaliknya
jika L > L tabel maka hasilnya dikatakan tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas adalah pengujian data apakah data tersebut
honogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dengan uji
Barlet, yaitu :
a. Hipotesis
Ho : data berasal dari populasi yang homogen
44
Hi : data berasal dari populasi tidak homogen
b. Statistik uji
X2 =
(
2,203
f log RKG − ∑ f j log S 2j
c
)
Keterangan :
K
: banyaknya sampel
f
: derajad bebas untuk RKG = N – K
fj
: derajad kebebasan untuk S 2j = nj – 1
j
: 1, 2, 3, ………………….; k
N
: banyaknya seluruh nilai (ukuran)
nj
: banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
c = 1+
RKG =
1 ⎛⎜
1 1 ⎞⎟
−
∑
f j j ⎟⎠
3(k − 1) ⎜⎝
∑ SS
∑f
j
; SS j = (n j − 1)S 2 js
j
c. Keputusan uji
Jika X < X22 ; k – 1 maka dapat dikatakan hasilnya homogen sebaliknya
jika X > X22 ; k – 1 maka dapat dikatakan hasilnya tidak homogen.
45
H. Metode Analisis Data
Menurut Budiyono (2000:149) untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan model
pembelajaran ekspositori dan model pembelajran inkuiri menggunakan uji – t,
yaitu sebagai berikut :
X1 − X 2
t=
Sp
sp (1 / n1 + 1 / n 2 )
2
2
dengan
(
n1 − 1)S12 + (n2 − 1)S 22
=
n1 + n2 − 2
Dimana :
X1
= rata-rata dari sampel 1
X2
= rata-rata dari sampel 2
n1
= ukuran besar sampel 1
n2
= ukuran besar sampel 2
S1
= simpang baku dari sampel 1
S2
= simpang baku dari sampel 2
Jika t hitung > tα (n1 + n2 – 2) maka Ho ditolak
Jika t hitung < tα (n1 + n2 – 2) maka Hi diterima
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Hasil Uji Coba (Try Out) Soal Tes
Sebelum soal tes diberikan kepada sampel penelitian, maka terlebih dulu
dilaksanakan try-out (uji coba). Uji coba diberikan kepada 40 orang siswa. Uji
coba soal tes ini dilakukan untuk mengetahui kesahihan (validitas) dan
keandalan (reliabilitas) soal tes untuk menjadi alat pengumpul data.
1. Uji Validitas
Item soal dinyatakan valid jika harga rxy lebih besar dari rtabel pada
taraf signifikansi (α) = 5% yaitu sebesar 0,312. Adapun rangkuman hasil uji
validitas soal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini (Lampiran 3):
Tabel 4.1
Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal
No. item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
rxy
0,373
0,340
0,436
0,579
0,336
0,359
0,447
0,533
0,613
0,430
0,410
0,508
0,380
0,462
0,461
0,529
0,480
0,452
0,457
0,419
0,359
0,481
0,424
0,413
0,432
rtabel (0,05;40)
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
46
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
47
Hasil perhitungan uji validitas terhadap soal tes menunjukkan bahwa
dari 25 item soal semuanya valid, karena harga rxy seluruh item tersebut
lebih besar dari rtabel (N;α) : (40;0,05) sebesar = 0,312 (Lampiran 3).
2. Uji Reliabilitas Soal
Hasil uji reliabilitas menurut pendapat Suharsimi Arikunto
(1993:167), dapat dikonsultasikan dengan ketetapan reliabilitas sebagai
berikut:
Antara 0,800 – 1, 000 = sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,800 = tinggi
Antara 0,400 – 0,600 = cukup
Antara 0,200 – 0,400 = rendah
Antara 0,001 – 0,200 = sangat rendah
Hasil uji reliabilitas terhadap soal tes memperoleh koefisien
reliabilitas (r11) sebesar 0,8311, dimana nilai tersebut berada pada ketetapan
reliabilitas sangat tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes ini
sangat reliabel (andal) dan mampu untuk menjadi alat pengumpul data.
(Lampiran 4).
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri pada
Siswa Kelas XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali Tahun Ajaran 2007/2008
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi siswa untuk menemukan siswa yang aktif dan pasif
dalam belajar melalui serangkaian kegiatan pengumpulan data. Tindakan
48
yang dilakukan untuk mengidentifikasi siswa antara lain: wawancara dengan
guru bidang studi sebelum pelaksanaan tindakan kemudian melakukan
observasi langsung pada siswa
2. Merencanakan solusi masalah, solusi yang peneliti tawarkan untuk
mengatasi masalah peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan
pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri.
3. Pelaksanaan
tindakan,
pada
tahap
pelaksanaan
tindakan,
peneliti
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode ekspositori di
kelas XI A dan metode inkuiri di kelas XI B dalam rangka variasi metode
pembelajaran.
Suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan
sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan. Pada tahap ini
dalam melaksanakan pembelajaran di kelas lebih mengarah pada subtansi
yang menjadi permasalahan pokok untuk dapat meningkatkan ranah
kognitif, afektif dan psikomotor siswa yaitu penerapan metode ekspositori
dan inkuiri. Pada setiap akhir tindakan dilaksanakan tes untuk mengetahui
hasil belajar yang telah dicapai siswa.
4. Observasi dan monitoring. Pada tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan
dengan saat pelaksanaan pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap
ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
diperlukan dan terjadi selama tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan format observasi atau penilaian yang telah
disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan tindakan dari
49
waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses hasil belajar siswa. Data
yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis dan lainlain) dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias
siswa dan lain-lain. Berdasarkan data yang terkumpul tersebut kemudian
dilakukan analisis dan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
5. Refleksi. Pada tahap ini dimaksudkan untuk menguasai secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi ini
mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas
tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dan proses refleksi maka
dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi
kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang
sehingga permasalahan dapat teratasi.
6. Pelaksanaan evaluasi. Tes digunakan untuk mengumpulkan data kenaikan
hasil belajar yang dilaksanakan sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
Kegiatan mi sebagai proses mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan.
Diantara dialog, perencanaan, pengambilan keputusan tindakan, melakukan
tindakan, pengamatan, refleksi, dan evaluasi merupakan proses yang terkait
secara logis, sistematis, dan berkesinambungan. Evaluasi khususnya
diarahkan pada penemuan bukti-bukti adanya peningkatan ranah kognitif
dari siswa.
50
C. Penyajian Data Hasil Belajar
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik
dokumentasi terhadap nilai pretes (nilai semester I) dan pelaksanaan evaluasi
pada akhir pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri (post test).
Setelah dilakukan perhitungan dengan statistik deskriptif, maka diperoleh
karakteristik data sebagai berikut:
Tabel 4.2.
Deskripsi Data Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI SMU Negeri 1
Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008
Kelompok
Perlakuan
Metode Ekspositori
Metode Inkuiri
Nilai Rata-rata
Pre-test
Post-test
64,500
66,600
65,125
72,400
Selisih
2,100
7,275
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan eksperimen
pembelajaran
(pre-tes),
nilai
rata-rata
pre-tes
siswa
pada
kelompok
pembelajaran metode ekspositori adalah sebesar 64,500 (lihat Lampiran 6) dan
kelompok pembelajaran metode inkuiri 65,125. Kemudian setelah dilaksanakan
pembelajaran terjadi peningkatan prestasi belajar, dimana pada pembelajaran
dengan metode ekspositori siswa memperoleh nilai rata-rata 66,600 (lihat
Lampiran 11), sedangkan rata-rata prestasi belajar dengan metode inkuiri
sebesar 72,400. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada pembelajaran
dengan metode ekspositori, prestasi belajar siswa hanya meningkat sebesar
2,100 poin, sedangkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran dengan metode
inkuiri meningkat sebesar 7,275. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa
dalam pembelajaran dengan metode inkuiri lebih meningkat dan lebih tinggi
dibandingkan dengan metode ekspositori.
51
D. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji Lilliefors. Untuk menerima atau menolak
hipotesis dengan cara membandingkan Lo maks dengan L kritis yang
diambil dari daftar nilai kritis uji Lilliefors pada taraf signifikansi (α) = 0,05.
Jika Lo maks < L tabel derajat bebas (db) = 40, maka hipotesis nol ditolak.
Tabel 4.3
Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data
Variabel
Lo Maks
L tabel
(0,05;40)
Keputusan
0,136
0,140
Normal
0,118
0,140
Normal
0,117
0,140
Normal
0,112
0,140
Normal
Pre-tes Kelompok Metode
Ekspositori
Pre-tes Kelompok Metode
Inkuiri
Prestasi Belajar Metode
Ekspositori
Prestasi Belajar Metode Inkuiri
Hasil perhitungan uji normalitas memperoleh harga maksimal (Lo
maks) yang lebih kecil dari Ltabel Liliefors pada taraf signifikansi 5% yaitu
sebesar 0,140, sehingga dapat dinyatakan bahwa keempat data tersebut
memiliki distribusi atau sebaran yang normal. Hasil yang lebih lengkap
dapat dilihat pada perhitungan uji normalitas pada lampiran 6 dan 11.
2. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal (Matching)
Uji
kesepadanan
atau
uji
keseimbangan
kemampuan
awal
dilaksanakan dengan uji t. Uji ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah
ada perbedaan rata-rata hasil pre-tes antara kelompok pembelajaran dengan
52
metode ekspositori dan metode inkuiri (Lampiran 7). Adapun hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4
Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal
Antar Kelompok
Hasil pre-tes kelompok siswa
pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri
thitung
ttabel 5%
0,615
2,021
Keterangan
Tidak
berbeda
Hasil uji t kesepadanan kemampuan awal (Lampiran 7) memperoleh
nilai thtung = 0,615, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% (db=39) adalah
2,021. Dikarenakan thitung < ttabel (0,615 < 2,021), maka dapat dinyatakan
bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama sebelum
eksperimen pembelajaran dilaksanakan. Artinya tidak ada perbedaan hasil
pre-tes antara kelompok siswa kelompok pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Adapun
langkah perhitungannya pada Lampiran 8.
Tabel 4.5
Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variance
Antar Kelompok
Hasil pre-tes kelompok siswa
pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri
Fhitung
Ftabel 5%
0,123
4,08
Keterangan
Tidak
berbeda
Hasil uji homogenitas terhadap variansi antara kedua kelompok perlakuan
memperoleh nilai Fhitung sebesar 0,123, sedangkan Ftabel pada taraf
53
signifikansi 5% dengan db (1;78) adalah 4,08. Dikarenakan Fhitung < Ftabel
(0,123 < 4,00), maka dapat dinyatakan bahwa variansi kedua kelompok
adalah relatif sama, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok dalam
keadaan homogen.
E. Analisis Kuantitatif Pengujian Hipotesis
Data yang digunakan dalam analisis pengujian hipotesis adalah data hasil
evaluasi akhir (post test) setelah pembelajaran dilaksanakan. Seperti diketahui
data prestasi belajar post test telah dinyatakan normal dan berasal dari sampel
yang homogen, kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
(Lampiran 12). Uji t ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan prestasi
belajar akuntansi antara siswa yang diberi pembelajaran metode ekspositori
siswa dan metode inkuiri
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t)
Antar Kelompok
Prestasi belajar akuntansi siswa
pada pembelajaran dengan
metode ekspositori dan inkuiri
thitung
ttabel 5%
2,802
2,021
Keterangan
Berbeda
Hasil analisis tersebut dapat digambarkan dalam daerah kritis penerimaan
Ho dari uji t sebagai berikut:
Daerah tolak Ho
-2,021
Daerah
diterima Ho
Daerah tolak Ho
2,021
2,802
54
Hasil uji memperoleh nilai thitung > ttabel (2,802 > 2,021) pada taraf
signifikansi 5%, maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan prestasi belajar
akuntansi antara kelompok siswa yang diberi pembelajaran metode ekspositori
dan metode inkuiri. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan hipotesis
diterima. Prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan metode
inkuiri (72,400) lebih tinggi dari pada prestasi belajar akuntansi hasil
pembelajaran menggunakan dengan metode ekspositori (66,600) atau terdapat
selisih sebesar. Artinya pembelajaran dengan metode inkuiri lebih baik (lebih
efektif) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
F. Analisis Kualitatif
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru biasanya menerapkan metode
pembelajaran yang berbeda-beda, metode pembelajaran yang diharapkan
memberikan manfaat pada siswa yang sangat besar dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang digunakan adalah metode
inkuiri dan metode ekspositori.
Metode ekspositori hampir sama dengan metode ceramah, tetapi metode
ini guru tidak terlalu mendominasi. Guru tidak terus berbicara, informasi
diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti awal
pelajaran, menjelaskan konsep dan prinsip baru pada saat memberikan contoh
kasus di lapangan. Berbeda dengan metode inkuiri, pada metode ekspositori
siswa kurang terlibat aktif dalam mencari konsep pembelajaran, prinsip-prinsip
pengertian akuntansi yang dipelajari. Siswa disini hanya menerima materi
55
pelajaran dari guru dan kemudian mencatatnya. Semua materi pelajaran
ditentukan opleh guru sehingga informasi yang diperoleh kurang kuat tersimpan
dalam ingatan siswa sehingga kemammpuan untuk berproses analisis sangat
minim.
Pembelajaran dengan metode inkuiri merupakan pembelajaran yang
menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Cara
penyampaian pelajaran dilakukan dengan penelaahan sesuatu yang bersifat
mencari secara kritis, analisis dan argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan. Selain itu metode inkuiri
mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya
merumuskan
problem,
merancang
eksperimen,
melakukan
eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap
ilmiah, obyektif, hasrat ingin tahu, sikap terbuka dan sebagainya (Moh. Uzer
Usman dan Lilis Setiawati , 1993:125).
Hal ini menunjukkan bahwa metode inkuiri merupakan proses
pembelajaran
yang
memberi
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengakomodasikan dan mengasimilasikan informasi yag mengandung proses
mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah,
merencanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik
kesimpulan, serta menimbulkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka,
sehingga pada akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang dapat disetujui
bersama. Sedangkan metode ekspositori hanya bersifat memberikan informasi
dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas.
56
Pembelajaran dengan metode inkuiri menghasilkan prestasi belajar yang
lebih tinggi karena proses belajar yang dilakukan melalui proses:
1. Penciptaan kemerdekaan untuk mewakili dan mengekspresikan ide-ide dan
mengetes ide-ide tersebut dengan data.
2. Penyediaan lingkungan yang responsif sehingga setiap ide atau gagasan
didengar dan dimengerti serta setiap siswa dapat memperoleh data yang
diperlukan.
3. Membantu siswa menemukan suatu pengarahan untuk bergerak maju, suatu
tujuan untuk pengajaran intelektual (tingkat intelektual yang lebih tinggi)
(Moh. Amien, 1996: 37)
Keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan metode inkuiri
adalah (Roestiyah NK, 1991:76-77):
1. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
5. Memberi kepuasan yang berupa interinsik.
6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
57
9. Siswa dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional.
10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi
Berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut, maka pembelajaran dengan
metode inkuiri mampu mencapai hasil belajar yang lebih tingi dibandingkan
siswa yang diberi pembelajaran dengan metode ekspositori. Seperti diketahui
metode ekspositori didasarkan pada metode ceramah yang kemudian dilengkapi
dengan demonstrasi, pemberian tugas, dan tanya jawab. Pembelajaran dengan
metode ekspositori dalam penelitian ini terbukti memperoleh prestasi belajar
yang lebih rendah dibandingkan metode inkuiri.
Dalam penelitian ini metode inkuiri dilaksanakan dengan adanya
bimbingan dari guru. Metode inkuiri terbimbing ini diterapkan bagi para siswa
karena masih dalam taraf tingkat perkembangan, kemampuan intelektualnya
dipandang masih memerlukan bimbingan dalam rangka mengembangkan
kemampuan kognitifnya untuk memecahkan masalah, serta dalam rangka
memperoleh konsep dalam proses belajarnya. Bimbingan dalam metode inkuiri
juga berfungsi memberi petunjuk seperlunya kepada siswa pada permulaannya,
kemudian diberikan lambat laun dikurangi. Bantuan yang harus dikurangi
berupa pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat berpikir dan
menemukan cara-cara penemuan konsep yang tepat.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan penerapan metode ekspositori dan metode inkuiri terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa. Prestasi belajar metode inkuiri lebih tinggi dari pada
metode ekspositori dengan selisih sebesar 5,800. Perbedaan tersebut
58
membuktikan bahwa pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan hipotesis diterima. Siswa kelas
XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali yang diberi pembelajaran dengan metode
inkuiri memperoleh prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan siswa yang
diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya dan mengacu pada perumusan masalah, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali
tahun pelajaran 2007/2008. Siswa diberi pembelajaran dengan metode
inkuiri memperoleh prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan siswa
yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori.
Prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan metode
inkuiri (72,400) lebih tinggi dari pada prestasi belajar akuntansi hasil
pembelajaran menggunakan dengan metode ekspositori (66,600) atau
terdapat selisih sebesar. Artinya pembelajaran dengan metode inkuiri
lebih baik (lebih efektif) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Implikasi
Penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelaharan dapat membantu
siswa dalam memperkaya pengetahuannya, khususnya melalui pemberian
kesempatan kepada siswa untuk mengakomodasikan dan mengasimilasikan
informasi,
seperti
merumuskan
masalah,
merencanakan
eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, serta menimbulkan
59
60
sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, sehingga pada akhirnya dapat
mencapai kesimpulan yang dapat disetujui bersama
Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru dalam memilih metode
pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Selain itu hasil penelitian juga diharapkan dapat menambah pengetahuan
sehingga dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
C. Saran-saran
Dalam rangka menyumbang pemikiran untuk meningkatkan prestasi
belajar ekonomi siswa maka disampaikan saran-saran sebagai beriku:
1. Bagi guru
a. Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran akuntansi, hendaknya
menggunakan metode pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran
agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
b. Diharapkan untuk berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan dan
kompetensi mengajar, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan
variasi metode pembelajaran dapat menjadi lebih baik.
c. Hendaknya selalu mengadakan evaluasi tes blok guna mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang sudah diajarkan.
2. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya menumbuhkan kedisiplinan dan mengikuti proses
belajar mengajar agar prestasi yang dicapai maksimal. Selain itu
pembentukan pengetahuan akan lebih bermakna apabila siswa
berpartisipasi aktif didalamnya.
61
b. Sebaiknya para siswa dapat menyediakan sarana pembelajaran yang
lebih lengkap dalam proses pembelajaran, sehingga dapat membantu
kelancaran proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah
Bagi pihak sekolah diharapkan untuk menciptakan lingkungan belajar dan
sarana pembelajaran yang lebih lengkap, sehingga dapat membantu
kelancaran proses pembelajaran. Selain itu pihak sekolah diharapkan untuk
selalu mengikutsertakan para guru dalam pelataihan-pelatihan yang sering
dilakukan oleh Dinas Pendidikan setempat.
62
DAFTAR PUSTAKA
Adrian. 2004. Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa.
http://www.yahoo.com./artikel.us/art.05-65.html
Ahmadi, Abu. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Depdiknas. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Diakses tanggal 11 Desember 2007.
http://pusdiklatdepdiknas.net/index2.php?option=com_docman&
task=doc_view&gid=10&Itemid=54
Dimyati dan Mudjiyono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hudoyo, Herman. 1979. Teori Dasar Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud.
Margono S. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosda
Karya
Nawawi, Hadari. 1992. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada Press.
Nazir M. 1999. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Poerwodarminto. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Bina Aksara.
Sagala, Syaiful. 2003. Metode Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta.
Santoso, Slamet Iman. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
Sardiman AM. 2002. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Balai
Pustaka.
Soemantri. 2001. Menggagas Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung : Remaja
Rosda Karya.
Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta
63
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sumadi, S. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo Perkasa.
Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik
Profesional. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya.
Umar,s Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Usman, Moh, Uzer. 1993. Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Wahyudin NN. 2004. Efektivitas Strategi Pembelajaran Koperatif dan
Ekspositori terhadap Hasil Belajar Sains Ditinjau dari Cara
Berpikir.
Diakses
tanggal
11
Desember
2007.
http://www.litagama.org/Jurnal/Edisi5/StrategiPemb.htm
Winarno. 1990. Metodelogi Penelitian. Bandung : Tarsito.
Zaenal, A. 1998. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Lampiran 1
Daftar Nama Siswa Try Out
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Agus Suwarsono
Ana Widyastuti
Andri Cahyo FRD
Anik Wakhidah
Anita Ratna P
Arief Wahyu R
Candra Nurseta
Dewi Mutoharoh
Dewi Rinawati
Dhaniayu Putri
Dian Joko S
Dwi Surani
Fitri Sumiyati
Heny Vaatu E
Heru Purwanto
Husain Fitrianro
Ika Handayani
Istiyani
Karina Damayanti
Kusnadi
Jarwo Nugroho
Lindri Ana
Muhammad Rofa’in
Ngatemi
Novi Rahmawati
Nur Aminah
Nur Mutmainah
Nurhana A
Nuryani
Sartini
Setyawan A
Sri Hartatik
Sri Umayah
Sukono
Sutarti
Tri Hastutik
Tri Wiyarti
Warsini
Widyatmoko
Yani Candra K
Daftar Nama Siswa Penelitian
Daftar Siswa Kelas Kontrol
Daftar Siswa Kelas Eksperimen
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Agus Suwarsono
Ana Widyastuti
Andri Cahyo FRD
Anik Wakhidah
Anita Ratna P
Arief Wahyu R
Candra Nurseta
Dewi Mutoharoh
Dewi Rinawati
Dhaniayu Putri
Dian Joko S
Dwi Surani
Fitri Sumiyati
Heny Vaatu E
Heru Purwanto
Husain Fitrianro
Ika Handayani
Istiyani
Karina Damayanti
Kusnadi
Lidia Natalia
Lila Eniyah
Maya Yulfa AS
Novi Dwi Sunarti
Nur Asiah
Nur Hidayah
Nuriah
Purnomo Irawan
Rini Susanti
Siti Jariyah
Sugiyanto
Sukimi
Sumarsih
Tina Rahayu
Tri Winarsih
Wahyu Widyo P
Widayanti
Widyaningsih
Wiwied Tia F
Yati Nalangsari
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Agung Widiantoro
Agus Supriyanto
Ana Maryanah
Anik Apriliani
Ariyanti Sri M
Chandra Agus
Damaria Surya M
Daryanti
Dewi Setyowati
Dwi Nyik Riyanti
Dwi Suranti
Eka Martina
Eko Pujiyati
Etik Untari
Fajar Wahyu S
Farida Anggraeni
Gunawan
Hanun Wulandari
Ika Susilowati M
Jarwo Nugroho
Lindri Ana
Muhammad Rofa’in
Ngatemi
Novi Rahmawati
Nur Aminah
Nur Mutmainah
Nurhana A
Nuryani
Sartini
Setyawan A
Sri Hartatik
Sri Umayah
Sukono
Sutarti
Tri Hastutik
Tri Wiyarti
Warsini
Widyatmoko
Yani Candra K
Yuni Sulistyowati
Lampiran 2
Hasil Uji Coba (Try Out) Soal Tes
No.
Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
2
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
No. Item
3
4
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
5
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
6
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
7
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
8
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
9
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
10
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
11
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
12
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
13
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
15
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
16
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
17
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
18
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
19
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
20
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
21
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
22
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
23
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
24
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
25
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
Skor
Total
16
11
14
11
21
8
21
21
8
15
12
7
22
20
9
14
9
21
5
19
7
15
6
15
13
22
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
16
18
15
12
23
23
23
14
21
11
14
14
23
14
Lampiran 3
Uji Validitas Soal
Correlations
ITEM01
ITEM01
ITEM02
ITEM03
ITEM04
ITEM05
ITEM06
ITEM07
ITEM08
ITEM09
ITEM10
ITEM11
ITEM12
ITEM13
ITEM14
ITEM15
ITEM16
ITEM17
ITEM18
ITEM19
ITEM20
ITEM21
ITEM22
ITEM23
ITEM24
ITEM25
TOTAL
Pearson Correlation
1,000
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
ITEM02
ITEM03
,081
,189
,
40
,081
,618
40
,189
,242
40
,099
,544
40
,320*
,044
40
-,027
,868
40
-,043
,793
40
,217
,178
40
,043
,793
40
,274
,087
40
,274
,087
40
,150
,356
40
-,037
,822
40
-,099
,544
40
,150
,356
40
,618
40
1,000
,
40
,147
,366
40
,135
,405
40
-,169
,297
40
-,067
,683
40
,000
1,000
40
,065
,689
40
,316*
,047
40
,345*
,029
40
,234
,146
40
,000
1,000
40
,323*
,042
40
,081
,618
40
,105
,517
40
,242
40
,147
,366
40
1,000
,
40
,135
,405
40
,282
,078
40
,147
,366
40
,211
,192
40
,274
,087
40
,211
,192
40
,345*
,029
40
-,096
,554
40
,211
,192
40
,116
,475
40
,189
,242
40
,211
,192
40
,386*
,014
,234
,014
40
,150
,356
40
,121
,457
40
,005
,974
40
,303
,058
40
-,135
,405
40
,231
,152
40
,313*
,049
40
,121
,457
40
,121
,457
40
,933
40
,000
1,000
40
,081
,618
40
-,144
,377
40
,030
,855
40
,040
,806
40
,623**
,000
40
,144
,377
40
-,027
,868
40
,406**
,009
40
,146
40
-,105
,517
40
,081
,618
40
-,039
,810
40
,268
,094
40
,147
,366
40
,298
,062
40
,248
,123
40
-,027
,868
40
,189
,242
40
,373*
,340*
,436**
,018
40
,032
40
,005
40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
ITEM24
*
*
*
ITEM25
TOTAL
,121
,121
,373*
,457
40
-,027
,868
40
-,027
,868
40
,209
,196
40
-,137
,398
40
,081
,618
40
,171
,291
40
,323*
,042
40
,364*
,021
40
-,062
,706
40
,274
,087
40
,150
,356
40
,173
,285
40
,121
,457
40
,364*
,021
40
,457
40
,406**
,009
40
,189
,242
40
,209
,196
40
-,252
,117
40
-,027
,868
40
,278
,082
40
,217
,178
40
,364*
,021
40
,050
,758
40
-,173
,284
40
,150
,356
40
-,037
,822
40
,341*
,031
40
,150
,356
40
,018
40
,340*
,032
40
,436**
,005
40
,579**
,000
40
,336*
,034
40
,359*
,023
40
,447**
,004
40
,533**
,000
40
,613**
,000
40
,430**
,006
40
,410**
,009
40
,508**
,001
40
,380*
,015
40
,462**
,003
40
,461**
,003
40
,050
,162
,529**
,758
40
,150
,356
40
,231
,152
40
,217
,178
40
,061
,711
40
,081
,618
40
,121
,457
40
,313*
,049
40
1,000
,
40
,231
,152
40
,317
40
,257
,110
40
,231
,152
40
,111
,494
40
-,061
,711
40
,298
,062
40
,231
,152
40
,313*
,049
40
,231
,152
40
1,000
,
40
,000
40
,480**
,002
40
,452**
,003
40
,457**
,003
40
,419**
,007
40
,359*
,023
40
,481**
,002
40
,424**
,006
40
,413**
,008
40
,432**
,005
40
,413**
,432**
,008
40
,005
40
1,000
,
40
Lampiran 4
Uji Reliabilitas Soal
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
ITEM01
ITEM02
ITEM03
ITEM04
ITEM05
ITEM06
ITEM07
ITEM08
ITEM09
ITEM10
ITEM11
ITEM12
ITEM13
ITEM14
ITEM15
ITEM16
ITEM17
ITEM18
ITEM19
ITEM20
ITEM21
ITEM22
ITEM23
ITEM24
ITEM25
Statistics for
SCALE
Mean
15,0750
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
,6500
,6250
,6250
,3500
,7000
,6250
,4000
,5750
,6000
,6750
,6750
,6000
,4750
,6500
,6000
,6750
,6000
,6500
,5750
,7500
,6250
,6500
,4250
,6500
,6500
,4830
,4903
,4903
,4830
,4641
,4903
,4961
,5006
,4961
,4743
,4743
,4961
,5057
,4830
,4961
,4743
,4961
,4830
,5006
,4385
,4903
,4830
,5006
,4830
,4830
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0
N of
Variables
25
Variance
29,2506
Std Dev
5,4084
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
ItemTotal
Correlation
14,4250
14,4500
14,4500
14,7250
27,5327
27,6897
27,1769
26,4609
Item-total Statistics
ITEM01
ITEM02
ITEM03
ITEM04
,3929
,3559
,3586
,5144
Alpha
if Item
Deleted
,8281
,8296
,8256
,8194
ITEM05
ITEM06
ITEM07
ITEM08
ITEM09
ITEM10
ITEM11
ITEM12
ITEM13
ITEM14
ITEM15
ITEM16
ITEM17
ITEM18
ITEM19
ITEM20
ITEM21
ITEM22
ITEM23
ITEM24
ITEM25
14,3750
14,4500
14,6750
14,5000
14,4750
14,4000
14,4000
14,4750
14,6000
14,4250
14,4750
14,4000
14,4750
14,4250
14,5000
14,3250
14,4500
14,4250
14,6500
14,4250
14,4250
27,7788
27,5872
27,0968
26,6154
26,2045
27,2718
27,3744
26,7686
27,4256
27,0712
27,0250
26,7590
26,9224
27,1224
27,0256
27,4558
27,5872
26,9686
27,2077
27,3276
27,2250
,3568
,3763
,3693
,4616
,5512
,3540
,3327
,4355
,3962
,3872
,3837
,4619
,4044
,3766
,3793
,3487
,3763
,4084
,3432
,3346
,3556
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
,8311
40,0
N of Items = 25
,8293
,8288
,8251
,8214
,8177
,8257
,8265
,8225
,8281
,8244
,8246
,8216
,8237
,8248
,8247
,8259
,8288
,8236
,8262
,8265
,8257
Lampiran 5
Data Nilai Semester I
(Pretes)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Jml
Mean
Maks
Min
Ekspositori
60
75
60
70
75
65
60
65
75
60
60
70
70
55
75
55
65
55
60
55
65
65
70
60
65
65
70
65
70
80
80
50
60
70
50
50
55
60
70
75
2580
64.500
80.00
50.00
Inkuiri
75
70
70
70
80
65
60
65
70
60
60
70
70
65
75
55
70
55
60
65
65
60
60
65
65
65
70
65
70
75
80
50
70
70
50
50
55
70
70
50
2605
65.125
80.00
50.00
Lampiran 6
Uji Normalitas Data Pretes
Explore
Case Processing Summary
Cases
Missing
N
Percent
0
,0%
0
,0%
Valid
N
Pretes Ekspositori
Pretes Inkuiri
40
40
Percent
100,0%
100,0%
Total
N
Percent
100,0%
100,0%
40
40
Descriptives
Pretes Ekspositori
Pretes Inkuiri
Statistic
64,500
65,000
65,128
8,070
50,000
80,000
30,000
10,000
,016
-,703
65,125
65,000
62,163
7,884
50,000
80,000
30,000
10,000
-,374
-,314
Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std. Error
1,276
,374
,733
1,247
,374
,733
Tests of Normality
a
Pretes Ekspositori
Pretes Inkuiri
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Sig.
,136
40
,059
,118
40
,109
a. Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk
Statistic
df
,946
40
,966
40
Sig.
,084
,141
Pretes Ekspositori
Histogram
10
8
6
Frequency
4
2
Std. Dev = 8,07
Mean = 64,5
N = 40,00
0
50,0
55,0
60,0
65,0
70,0
75,0
80,0
Pretes Ekspositori
Pretes Inkuiri
Histogram
14
12
10
8
6
Frequency
4
Std. Dev = 7,88
2
Mean = 65,1
N = 40,00
0
50,0
55,0
Pretes Inkuiri
60,0
65,0
70,0
75,0
80,0
Lampiran 7
Uji Kesepadanan Kemampuan Awal (Pretes)
T-Test
Paired Samples Statistics
Pair
1
Pretes Ekspositori
Pretes Inkuiri
Mean
64,500
65,125
N
Std. Error
Mean
1,276
1,247
Std. Deviation
8,070
7,884
40
40
Paired Samples Correlations
N
Pair
1
Correlation
Pretes Ekspositori
& Pretes Inkuiri
40
Sig.
,676
,000
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Pair
1
Pretes Ekspositori
- Pretes Inkuiri
,6250
Std. Deviation
Std. Error
Mean
6,4239
1,0157
t
,615
df
Sig. (2-tailed)
39
,542
Lampiran 8
Uji Homogenitas Data Pretest
Oneway
Descriptives
Data Pretest
N
Ekspositori
Inkuiri
Total
40
40
80
Mean
64,5000
65,1250
64,8125
Std. Deviation
8,0702
7,8844
7,9334
Std. Error
1,2760
1,2466
,8870
Minimum
50,00
50,00
50,00
Maximum
80,00
80,00
80,00
Test of Homogeneity of Variances
Data Pretest
Levene
Statistic
,173
df1
df2
1
Sig.
,679
78
ANOVA
Data Pretest
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
7,813
4964,375
4972,188
df
1
78
79
Mean Square
7,813
63,646
F
,123
Sig.
,727
Lampiran 9
Skor Hasil Tes pada Siswa dengan Pembelajaran dengan Metode Ekspositori (Post test)
No
Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
4
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
6
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
7
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
8
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
9
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
10
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
11
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
13
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
Nomor Item Soal
14 15 16 17
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
18
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
19
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
20
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
21
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
22
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
23
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
24
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
25
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
Jml
Skor
15
15
14
20
14
14
15
15
12
19
19
18
19
14
15
18
16
19
18
17
14
16
18
19
19
12
Hasi
Belajar
60
60
56
80
56
56
60
60
48
76
76
72
76
56
60
72
64
76
72
68
56
64
72
76
76
48
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
21
18
17
20
18
17
19
16
18
13
18
13
17
17
84
72
68
80
72
68
76
64
72
52
72
52
68
68
Lanjutan Lampiran 9
Skor Hasil Tes pada Siswa dengan Pembelajaran dengan Metode Inkuiri (Post test)
No
Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
2
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
3
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
4
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
5
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
6
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
7
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
8
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
9
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
10
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
11
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
12
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Nomor Item Soal
14 15 16 17
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
18
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
19
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
20
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
21
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
23
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
25
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
Jml
Skor
19
22
22
20
18
16
16
17
16
16
17
17
21
22
22
15
18
17
17
17
21
20
18
22
16
19
18
Hasi
Belajar
76
88
88
80
72
64
64
68
64
64
68
68
84
88
88
60
72
68
68
68
84
80
72
88
64
76
72
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
22
23
24
25
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
18
17
21
18
15
20
19
15
14
18
17
16
17
22
72
68
84
72
60
80
76
60
56
72
68
64
68
88
Lampiran 10
Data Hasil Belajar (Post-test)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Jml
Mean
Maks
Min
Ekspositori
60
60
56
80
56
56
60
60
48
76
76
72
76
56
60
72
64
76
72
68
56
64
72
76
76
48
84
72
68
80
72
68
76
64
72
52
72
52
68
68
2664
66.600
84.00
48.00
Inkuiri
76
88
88
80
72
64
64
68
64
64
68
68
84
88
88
60
72
68
68
68
84
80
72
88
64
76
72
72
68
84
72
60
80
76
60
56
72
68
64
68
2896
78.270
88.00
56.00
Lampiran 11
Uji Normalitas Data Post-test
Explore
Case Processing Summary
Cases
Missing
N
Percent
0
,0%
0
,0%
Valid
N
Post test Ekspositori
Post test Inkuiri
40
40
Percent
100,0%
100,0%
Total
N
Percent
100,0%
100,0%
40
40
Descriptives
Post test Ekspositori
Post test Inkuiri
Statistic
66,600
68,000
88,246
9,394
48,000
84,000
36,000
15,000
-,305
-,862
72,400
72,000
81,067
9,004
56,000
88,000
32,000
15,000
,394
-,799
Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std. Error
1,485
,374
,733
1,424
,374
,733
Tests of Normality
a
Post test Ekspositori
Post test Inkuiri
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Sig.
,117
40
,109
,112
40
,126
a. Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk
Statistic
df
,943
40
,942
40
Sig.
,066
,073
Post test Ekspositori
Histogram
14
12
10
8
6
Frequency
4
Std. Dev = 9,39
2
Mean = 66,6
N = 40,00
0
50,0
55,0
60,0
65,0
70,0
75,0
80,0
85,0
Post test Ekspositori
Post test Inkuiri
Histogram
20
Frequency
10
Std. Dev = 9,00
Mean = 72,4
N = 40,00
0
55,0
60,0
Post test Inkuiri
65,0
70,0
75,0
80,0
85,0
90,0
Lampiran 12
Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar Metode Ekspositori dan
Inkuiri
T-Test
Paired Samples Statistics
Pair
1
Post test Ekspositori
Post test Inkuiri
Mean
66,600
72,400
N
Std. Error
Mean
1,485
1,424
Std. Deviation
9,394
9,004
40
40
Paired Samples Correlations
N
Pair
1
Post test Ekspositori
& Post test Inkuiri
Correlation
40
Sig.
-,013
,938
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Pair
1
Post test Ekspositori
- Post test Inkuiri
5,8000
Std. Deviation
Std. Error
Mean
13,0937
2,0703
t
2,802
df
Sig. (2-tailed)
39
,008
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN AKUNTANSI
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Waktu
: Akuntansi
: XI
:2
: 45 menit
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling benar!
1. Dalam penerapan jurnal khusus transaksi retur penjualan akan dicatat dalam
a. jurnal penjualan
c. jurnal umum
b. jurnal pembelian
d. jurnal penerimaan kas
2. Dalam penerapan pencatatan akuntansi setiap transaksi pembelian barang maupun
penjualan akan dicatat dalam perkiraan ….
a. pembelian
c. HPP
b. penjualan
d. kartu persediaan barang
3. Transaksi pembelian barang secara kredit akan dicatat dalam jurnal ….
a. pembelian
c. pengeluaran kas
b. penjualan
d. umum
4. Transaksi pembayaran hutang dicatat dalam buku besar pembantu ….
a. utang
c. persediaan
b. piutang
d. kas
5. Perusahaan yang menjual barang secara kredit diperlukan buku besar pembantu ….
a. utang
c. pembelian
b. piutang
d. investasi
6. Transaksi yang berpengaruh pada buku pembantu hutang adalah ….
a. pembelian kredit
c. pembelian tunai
b. penjualan tunai
d. pembelian kredit
7. Pengiriman kembali barang yang sudah dibeli karena rusak dicatat dalam jurnal ….
a. penjualan
c. penerimaan kas
b. pembelian
d. umum
8. Retur pembelian barang secara kredit akan dicatat dalam buku jurnal …
a. pembelian
c. umum
b. penjualan
d. pengeluaran kas
9. Faktur penjualan akan dicatat dalam buku pembantu ….
a. utang dagang (D)
c. piutang dagang (D)
b. utang dagang (K)
d. piutang dagang (K)
10. Retur penjualan barang secara kredit akan dicatat dalam buku pembantu ….
a. piutang dagang (D)
c. piutang dagang (K)
b. utang dagang (D)
d. utang dagang (K)
11. Saldo kas awal bulan Januari Rp 4.600.000,00 dalam jurnal penerimaan kas bulan
Januari Rp 12.400.000,00 dan dalam jurnal pengeluaran kas bulan Januari Rp
8.700.000,00. Kas dalam neraca saldo per 31 Januari adalah ….
a. Rp4.600.000,00
c. Rp8.700.000,00
b. Rp12.400.000,00
d. Rp8.300.000,00
12. Dalam jurnal pengeluaran kas perkiraan yang didebit pembelian Rp4.200.000,00,
utang dagang Rp12.400.000,00 dan perlengkapan kantor Rp800.000,00. Dalam
posting ke buku besar perkiraan kas akan ….
a. didebit Rp16.800.000,00
c. didebit Rp17.400.000,00
b. dikredit Rp16.800.000,00
d. dikredit Rp17.4000.000,00
13. Dalam jurnal penjualan menunjukkan jumlah penjualan sebesar Rp16.700.000,00.
Jumlah tersebut akan diposting ke buku besar dengan perkiraan ….
a. piutang dagang Rp16.700.000,00 (D)
b. penjualan Rp16.700.000,00 (K)
c. piutang dagang Rp16.700.000,00 (D) dan penjualan Rp16.700.000,00 (K)
d. penjualan Rp16.700.000,00 (D)
14. Dalam melakukan posting ke buku besar kolom Ref dalam masing-masing perkiraan
diisi dengan ….
a. nomor perkiraan
c. nomor bukti transaksi
b. nomor urut posting
d. kode darimana data itu diambil
15. Berikut ini yang bukan merupakan unsur harga pokok penjualan adalah ….
a. persediaan barang dagangan
c. retur pembelian
b. pembelian barang dagangan
d. beban angkut penjualan
16. Jurnal penyusunan pemakaian perlengkapan kantor adalah ….
a. beban perlengkapan kantor
Rpxxx
perlengkapan kantor
Rpxxx
b. perlengkapan kantor
Rpxxx
kas
Rpxxx
c. beban perlengkapan kantor
Rpxxx
kas
Rpxxx
d. beban perlengkapan kantor
Rpxxx
ikhtisar R/L
Rpxxx
17. Jurnal penyesuaian untuk persediaan akhir dengan dibuka akun ikhtisar laba rugi
adalah ….
a. persediaan barang
Rpxxx
pembelian
Rpxxx
b. ikhtisar laba-rugi
Rpxxx
persediaan barang
Rpxxx
c. persediaan barang
Rpxxx
ikhtisar rugi-laba
Rpxxx
d. persediaan akhir
Rpxxx
persediaan barang
Rpxxx
18. Dalam neraca saldo perkiraan perlengkapan bersaldo debit Rp4.000.000,00 dalam
penyesuaian disebutkan perlengkapan yang masih ada Rp2.500.000,00 maka beban
perlengkapan adalah ….
a. Rp4.000.000,00
c. Rp1.500.000,00
b. Rp2.500.000,00
d. Rp3.000.000,00
19. Berdasarkan soal nomor 8 di atas jurnal penyesuaiannya adalah ….
a. beban perlengkapan
Rp1.500.000,00
perlengkapan
Rp1.500.000,00
b. beban perlengkapan
Rp2.500.000,00
perlengkapan
Rp2.500.000,00
c. beban perlengkapan
Rp4.000.000,00
perlengkapan
Rp4.000.000,00
d. beban perlengkapan
Rp3.000.000,00
perlengkapan
Rp3.000.000,00
20. Dalam neraca saldo per 31 Desember 2007 perkiraan asuransi dibayar di muka
Rp2.400.000,00 dalam penyesuaian disebutkan asuransi dibayar tanggal 1 Agustus
2007 untuk 1 tahun. Beban asuransi tahun 2007 adalah ….
a. Rp2.400.000,00
c. Rp1.000.000,00
b. Rp200.000,00
d. Rp1.400.000,00
21. Berdasarkan soal nomor 10 di atas perkiraan asuransi dibayar di muka per 1 Januari
2008 adalah ….
a. Rp2.400.000,00
c. Rp1.000.000,00
b. Rp200.000,00
d. Rp1.400.000,00
22. Berdasarkan soal nomor 11 di atas jurnal penyesuaian persediaan barang ahir dengan
HPP adalah ….
a. HPP
Rp12.000.000,00
persediaan barang
Rp12.000.000,00
b. persediaan barang
Rp12.00.000,00
HPP
Rp12.000.000,00
c. HPP
Rp10.000.000,00
persediaan barang
Rp10.000.000,00
d. persediaan barang
Rp10.000.000,00
HPP
Rp10.000.000,00
23. Saldo awal kas Rp1.000.000,00 dalam jurnal penerimaan kas berjumlah
Rp4.200.000,00 dan dalam jurnal pengeluaran kas Rp3.200.000,00. Kas dalam neraca
saldo menunjukkan ….
a. Rp1.000.000,00
c. Rp3.200.000,00
b. Rp4.200.000,00
d. Rp2.000.000,00
24. Pada akhir periode terdapat data penyesuaian iklan yang belum dibayar Rp500.000,00
jurnal penyesuaian yang dibuat adalah ….
a. beban iklan
Rp500.000,00
kas
Rp500.000,00
b. beban iklan
Rp500.000,00
iklan terutang
Rp500.000,00
c. beban iklan
Rp500.000,00
iklan akan diterima
Rp500.000,00
d. beban iklan
Rp500.000,00
utang
Rp500.000,00
25. Saldo akun pembelian Rp12.000.000,00 jurnal penyesuaiannya adalah ….
a. HPP
Rp12.000.000,00
pembelian
Rp12.000.000,00
b. Pembelian
Rp12.000.000,00
HPP
c. Pembelian
Ikhtisar rugi/laba
d. Ikhtisar rugi/laba
Pembelian
Rp12.000.000,00
Rp12.000.000,00
Rp12.000.000,00
Rp12.000.000,00
Rp12.000.000,00
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SMA
: SMA N 1 CEPOGO
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
: XI IPS
Standar Kompetensi
: Kemampuan memahami sistim informasi, dasar
hukum, struktur dasar, dan penerapan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Kompetensi Dasar
: kemampuan menerapkan tahapan siklus akuntansi
perusahaan dagang
Indikator
: 1. Siswa dapat menafsirkan perusahaan dagang
2. Siswa dapat menguraikan ciri-ciri perusahaan
dagang
3. Siswa dapat mengklasifikasikan akun-akun
khusus
yang
hanya
dijumpai
dalam
perusahaan dagang
4. mengidentifikasikan metode pencatatan dalam
perusahaan dagang
Alokasi Waktu
: 3x Pertemuan ( 2 x 45)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. menafsirkan perusahaan dagang
2. menguraikan ciri-ciri perusahaan dagang
3. mengklasifikasikan akun-akun khusus yang hanya dijumpai dalam
perusahaan dagang
4.
mengidentifikasikan metode pencatatan dalam perusahaan dagang
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian perusahaan dagang
2. ciri-ciri perusahaan dagang
3. akun-akun khusus yang ada dalan perusahaan dagang
4. metode pencatatan dalam perusahaan dagang
5. syarat penyerahan dan pembayaran dalam pembelian barang dagang
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Metode Ekspositori
Metode Inkuiri
1. Pertemuan 1
1. Pertemuan 1
a. Pendahuluan
a. Pendahuluan
•
Perkenalan
•
Perkenalan
•
Membahas materi yang akan
•
Membahas materi yang akan
dibahas
•
dibahas
Melakukan
tanya
jawab
•
singkat
•
perusahaan
membahas
ciri-ciri
•
Siswa mempelajari ciri-ciri
perusahaan dagang
Siswa mencatat apa yang
•
Tanya jawab dan diskusi
telah diterangkan oleh guru
•
Siswa mengerjakan latihan
•
Guru memberikan soal
•
Siswa mengerjakan soal
c. Penutup
•
perusahaan
dagang
perusahaan dagang
•
Siswa mempelajari tentang
pengertian
dagang
Guru
jawab
b. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang
pengertian
•
tanya
singkat
b. Kegiatan Inti
•
Melakukan
Penilaian
soal
c. Penutup
•
Penilaian
•
Refleksi
:
menyimpulkan
siswa
•
pengertian
:
menyimpulkan
perusahaan dagang
siswa
pengertian
perusahaan dagang
2. Pertemuan 2
2. Pertemuan 2
a. Pendahuluan
•
Refleksi
a. Pendahuluan
guru menanyakan kembali
•
materi yang kemarin
guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
•
guru menanyakan tugas
•
guru menanyakan tugas
•
guru mengecek tugas
•
guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
•
b. Kegiatan Inti
akun-
•
Membahas latihan soal
akun khusus yang ada dalam
•
Siswa mempelajari tentang
Guru menjelaskan
perusahaan dagang
•
Guru
membahas
akun-akun khusus yang ada
tentang
metode pencatatan dalam
dalam perusahaan dagang
•
Siswa mempelajari tentang
perusahaan dagang
metode pencatatan dalam
•
Guru membeerikan tugas
perusahaan dagang
•
Siswa mengerjakan tugas
•
Siswa mempelajari tentang
syarat
penyerahan
pembayaran
dan
dalam
pembelian barang dagang
•
c. Penutup
Tanya jawab dan diskusi
c. Penutup
•
Penilaian
•
Penilaian
•
Refleksi : Siswa membuat
•
Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang akun-
kesimpulan tentang akun-
akun khusus dan metode
akun khusus dan metode
pencatatan
dalam
pencatatan
perusahaan dagang
perusahaan dagang
3. Pertemuan 3
3. Pertemuan 3
a. Pendahuluan
•
a. Pendahuluan
Guru menenyakan kembali
•
materi yang kemarin
•
Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
•
Tanya jawab singkat
b. Kegiatan Inti
•
dalam
Tanya jawab singkat
b. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang
•
Tanya jawab dan diskusi
syarat
dan
•
Siswa mengerjakan LKS
dalam
•
Membahas dan mengkoreksi
penyerahan
pembayaran
pembelian barang dagang
•
Siswa mengerjakan LKS
•
Membahas dan mengkoreksi
LKS
LKS
c. Penutup
c. Penutup
•
Penilaian
•
Penilaian
•
Refleksi : Siswa membuat
•
Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang syarat
kesimpulan tentang syarat
penyerahan dan pembayaran
penyerahan dan pembayaran
dalam
dalam
pembelian
barang
dagang
D. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku teks
b. LKS
dagang
pembelian
barang
E. Penilaian
1. Jenis Tagihan
: Tes
2. Teknik
: Tes Harian
3. Bentuk
: Mejawab pertanyaan lisan/ tertulis
4. Alat Penilaian
: Kertas, pensil, pena
Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini !
a. Jelaskan syarat pembayaran dalam perusahaan dagang !
b. Jelaskan syarat penyerahan barang dalam perusahaan dagang !
c. Sebutkan perkiraan khusus yang ada dalam perusahaan dagang !
d. Sebutkan transaksi yang biasa terjadi dalam perusahaan dagang !
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SMA
: SMA N 1 CEPOGO
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
: XI IPS
Standar Kompetensi
: Kemampuan memahami sistim informasi, dasar
hukum, struktur dasar, dan penerapan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Kompetensi Dasar
: kemampuan menerapkan tahapan siklus akuntansi
perusahaan dagang
Indikator
: Menganalisis dan mencatat transaksi ke jurnal
umum
Alokasi Waktu
: 2x Pertemuan ( 2 x 45)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
Menganalisis dan mencatat transaksi ke jurnal umum
B. Materi Pembelajaran
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Metode Ekspositori
Metode Inkuiri
1. Pertemuan 4
1. Pertemuan 4
a. Pendahuluan
•
Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
a.
Pendahuluan
•
Guru
menenyakan
materi yang kemarin
kembali
•
Membahas
materi
•
yang
akan dibahas
•
Melakukan
dibahas
tanya
•
jawab
singkat
•
Melakukan
tanya
jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
•
Membahas materi yang akan
b. Kegiatan Inti
•
Guru menjelaskan tentang
Siswa mempelajari tentang
cara pencatatan transaksi
cara pencatatan transaksi ke
ke dalam jurnal umum
dalam jurnal umum
•
Siswa mencatat apa yang
telah diterangkan oleh guru
•
Guru memberikan soal
•
Siswa mengerjakan soal
soal
c.
c. Penutup
•
Penilaian
•
Refleksi
:
siswa
menyimpulkan
pencatatan
Penutup
•
Penilaian
•
Refleksi
siswa
cara
pencatatan transaksi ke dalam
ke
jurnal umum
dalam jurnal umum
2. Pertemuan 5
2. Pertemuan 5
:
menyimpulkan
cara
transaksi
Siswa mengerjakan latihan
Ulangan Harian
Ulangan Harian
D. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku teks
b. LKS
E. Penilaian
1. Jenis Tagihan
: Tes
2. Teknik
: Tes Harian
3. Bentuk
: Mejawab pertanyaan lisan/ tertulis
4. Alat Penilaian
: Kertas, pensil, pena
Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini !
Berikut ini sebagian transaksi yang terjadi pada UD Barokah dalam bulan Maret
2007 :
Maret 2
Dibeli barang dagangan dari PT Santika barang dagangan dengan
harga Rp16.000.000,00 syarat 2/10, n/30
Maret 5
Dikirim kembali kepada PT Santika barang yang telah dibeli
Rp2.000.000,00 karena rusak
Maret 15
Dijual barang dagangan kepada Toko Sekawan Rp12.000.000,00
harga pokok Rp10.000.000,00 syarat pembayaran n/30
Maret 16
Diterima kembali dari Toko Sekawan barang yang telah dijual
Rp2.000.000,00 harga pokok Rp.1.800.000,00 karena rusak
Maret 20
Dibayar kepada PT Santika atas pembelian barang tertanggal 2
Maret
Maret 25
Diterima dari Toko Sekawan atas penjualan barang tertanggal 15
Maret
Berdasarkan transaksi di atas buatlah jurnal dengan penerapan pencatatan
perpektual
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SMA
: SMA N 1 CEPOGO
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
: XI IPS
Standar Kompetensi
: Kemampuan memahami sistim informasi, dasar
hukum, struktur dasar, dan penerapan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Kompetensi Dasar
: kemampuan menerapkan tahapan siklus akuntansi
perusahaan dagang
Indikator
: 1. Mencatat transaksi ke jurnal khusus bag 1
2. Mencatat transaksi keuangan ke buku besar
pembantu bag 1
3. Memposting dari jurnal ke buku besar umum
bag 1
Alokasi Waktu
: 3x Pertemuan ( 2 x 45)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Melakukan pencatatan transaksi ke jurnal khusus
2. Melakukan pencatatan transaksi keuangan ke buku besar pembantu
3. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar umum
B. Materi Pembelajaran
1. Pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang ke dalam jurnal khusus
2. Posting dari jurnal khusus ke buku besar umum
3. Posting dari jurnal khusus ke buku besar pembantu
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Metode Ekspositori
Metode Inkuiri
1. Pertemuan 6
1. Pertemuan 6
a. Pendahuluan
• Guru
a.
menenyakan
Pendahuluan
•
kembali
materi yang kemarin
materi yang kemarin
• Membahas materi yang akan
•
dibahas
tanya
•
jawab
singkat
•
c.
Melakukan
tanya
jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
b.
mencatat
Kegiatan Inti
•
Guru menjelaskan tentang
cara
Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan
•
Guru menenyakan kembali
transaksi
Siswa mempelajari tentang
cara
mencatat
transaksi
dalam perusahaan dagang ke
dalam perusahaan dagang ke
dalam jurnal khusus bag 1
dalam jurnal khusus bag 1
Siswa mencatat apa yang
•
Tanya jawab dan diskusi
telah diterangkan oleh guru
•
Siswa mengerjakan latihan
•
Guru memberikan soal
•
Siswa mengerjakan soal
soal
c.
Penutup
•
Penilaian
•
Refleksi
:
menyimpulkan
siswa
cara
Penutup
•
Penilaian
•
Refleksi
:
menyimpulkan
siswa
cara
mencatat transaksi dalam
mencatat transaksi dalam
perusahaan dagang ke dalam
perusahaan dagang ke dalam
jurnal khusus
jurnal khusus
2. Pertemuan 7
2. Pertemuan 7
a. Pendahuluan
a. Pendahuluan
•
guru menanyakan kembali
•
materi yang kemarin
guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
•
guru menanyakan tugas
•
guru menanyakan tugas
•
guru mengecek tugas
•
guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
•
b. Kegiatan Inti
cara
•
Membahas latihan soal
jurnal
•
Siswa mempelajari tentang
Guru menjelaskan
memposting
dari
khusus ke buku besar umum
cara memposting dari jurnal
bag 1
khusus ke buku besar umum
•
Guru memberikan tugas
bag 1
•
Siswa mengerjakan tugas
•
Tanya jawab dan diskusi
kelompok
c. Penutup
•
Penilaian
•
Refleksi : Siswa membuat
•
Penilaian
kesimpulan
tentang
•
Refleksi : Siswa membuat
memposting
dari
c. Penutup
cara
jurnal
khusus ke buku besar umum
kesimpulan
tentang
memposting
dari
cara
jurnal
khusus ke buku besar umum
3. Pertemuan 8
a. Pendahuluan
•
Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
•
guru menanyakan tugas
•
guru mengecek tugas
3. Pertemuan 8
a. Pendahuluan
•
Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
•
Tanya jawab singkat
b. Kegiatan Inti
•
Guru menjelaskan tentang
b. Kegiatan Inti
cara memposting dari jurnal
khusus
ke
buku
•
besar
Siswa mempelajari tentang
cara memposting dari jurnal
pembantu bag 1
khusus
•
Siswa mengerjakan LKS
pembantu bag1
•
Membahas dan mengkoreksi
•
Tanya jawab dan diskusi
LKS
•
Siswa mengerjakan LKS
•
Membahas dan mengkoreksi
c. Penutup
ke
buku
besar
LKS
•
Penilaian
•
Refleksi : Siswa membuat
•
Penilaian
kesimpulan
tentang
•
Refleksi : Siswa membuat
memposting
dari
jurnal
kesimpulan
tentang
khusus
buku
besar
memposting
dari
jurnal
khusus
buku
besar
c. Penutup
ke
cara
pembantu
ke
pembantu
D. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku teks
b. LKS
E. Penilaian
1.
Jenis Tagihan
: Tes
2.
Teknik
: Tes Harian
3.
Bentuk
: Mejawab pertanyaan lisan/ tertulis
4.
Alat Penilaian
: Kertas, pensil, pena
cara
Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini !
Berikut ini transaksi yang terjadi pada UD Melati dalam bulan Maret 2007 :
Maret 1
Dibeli barang dagangan dari PT Sahabat Rp20.000.000, dengan
syarat pembayaran n/30 faktur no. 001
Maret 3
Dibeli perlengkapan toko dari PT Asia Rp4.000.000,00 BKK 001
Maret 6
Dibeli barang dagangan dari PT Kencana Rp1.800.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no.002
Maret 9
Dibayar rekening listrik dan telepon Rp4.200.000,00 BKK 002
Maret 10
Dibayar kepada PT Sahabat atas faktur no. 001 BKK 003
Maret 15
Dibeli barang dagangan dari PT Wahana Rp10.000.000,00 tunai
BKK 004
Maret 18
Dibayar kepada PT Kencana atas pembelian barang dagangan
tertanggal 6 Maret BKK 005
Maret 20
Dibeli barang dagangan dari PT Sahabat Rp15.000.000,00 syarat
pembayaran 2/10, n/30 faktur 004
Maret 24
Dibeli barang dagangan dari PT Kencana Rp18.000.000,00 syarat
pembayaran 2/10, n/30 faktur 006
Maret 26
Dibayar gaji karyawan Rp4.200.000,00 BKK 006
Maret 28
Dibayar kepada PT Sahabat atas pembelian barang tertanggal 24
Maret BKK 007
Maret 30
Dibeli barang dagangan dari PT Sahabat Rp.12.000.000,00 syarat
pembayaran 2/10, n/30 faktur 007
Maret 31
Dibeli barang dagangan secara tunai Rp4.000.000,00 dari PT
Kencana BKK 008
Berdasarkan transaksi di atas, buatlah :
1.
Jurnal pembelian
2.
Jurnal pengeluaran kas
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SMA
: SMA N 1 CEPOGO
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
: XI IPS
Standar Kompetensi
: Kemampuan memahami sistim informasi, dasar
hukum, struktur dasar, dan penerapan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Kompetensi Dasar
: kemampuan menerapkan tahapan siklus akuntansi
perusahaan dagang
Indikator
: 1. Mencatat transaksi ke jurnal khusus bag 2
2. Mencatat transaksi keuangan ke buku besar
pembantu bag 2
3. Memposting dari jurnal ke buku besar umum
bag 2
Alokasi Waktu
: 4x Pertemuan ( 2 x 45)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Melakukan pencatatan transaksi ke jurnal khusus
2. Melakukan pencatatan transaksi keuangan ke buku besar pembantu
3. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar umum
B. Materi Pembelajaran
1. Pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang ke dalam jurnal khusus
2. Posting dari jurnal khusus ke buku besar umum
3. Posting dari jurnal khusus ke buku besar pembantu
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Metode Ekspositori
Metode Inkuiri
1. Pertemuan 9
1.
a. Pendahuluan
• Guru
Pertemuan 9
a.
menenyakan
Pendahuluan
•
kembali
materi yang kemarin
materi yang kemarin
• Membahas materi yang akan
•
dibahas
tanya
•
jawab
singkat
•
c.
Melakukan
tanya
jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
b.
mencatat
Kegiatan Inti
•
Guru menjelaskan tentang
cara
Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan
•
Guru menenyakan kembali
transaksi
Siswa mempelajari tentang
cara
mencatat
transaksi
dalam perusahaan dagang ke
dalam perusahaan dagang ke
dalam jurnal khusus bag 2
dalam jurnal khusus bag 2
Siswa mencatat apa yang
•
Tanya jawab dan diskusi
telah diterangkan oleh guru
•
Siswa mengerjakan latihan
•
Guru memberikan soal
•
Siswa mengerjakan soal
soal
c.
Penutup
•
Penilaian
•
Refleksi
:
menyimpulkan
siswa
cara
Penutup
•
Penilaian
•
Refleksi
:
menyimpulkan
siswa
cara
mencatat transaksi dalam
mencatat transaksi dalam
perusahaan dagang ke dalam
perusahaan dagang ke dalam
jurnal khusus
jurnal khusus
2. Pertemuan 10
2.
a. Pendahuluan
•
Pertemuan 10
a. Pendahuluan
•
guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
•
guru menanyakan tugas
•
guru menanyakan tugas
•
guru mengecek tugas
•
guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
•
b. Kegiatan Inti
cara
•
Membahas latihan soal
jurnal
•
Siswa mempelajari tentang
Guru menjelaskan
memposting
dari
khusus ke buku besar umum
cara memposting dari jurnal
bag 2
khusus ke buku besar umum
•
Guru memberikan tugas
bag 2
•
Siswa mengerjakan tugas
•
c. Penutup
Tanya jawab dan diskusi
c. Penutup
•
Penilaian
•
Penilaian
•
Refleksi : Siswa membuat
•
Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan
tentang
memposting
dari
cara
jurnal
khusus ke buku besar umum
3. Pertemuan 11
a. Pendahuluan
•
Guru menenyakan kembali
guru menanyakan tugas
•
guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
tentang
memposting
dari
cara
jurnal
khusus ke buku besar umum
3.
Pertemuan 11
a. Pendahuluan
•
materi yang kemarin
•
kesimpulan
Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
•
Tanya jawab singkat
b. Kegiatan Inti
•
•
Guru menjelaskan tentang
Siswa mempelajari tentang
cara memposting dari jurnal
cara memposting dari jurnal
khusus
khusus
ke
buku
besar
pembantu bag 2
ke
buku
besar
pembantu bag 2
•
Siswa mengerjakan LKS
•
Tanya jawab dan diskusi
•
Membahas dan mengkoreksi
•
Siswa mengerjakan LKS
LKS
•
Membahas dan mengkoreksi
LKS
c. Penutup
c. Penutup
•
Penilaian
•
Penilaian
•
Refleksi : Siswa membuat
•
Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan
tentang
memposting
dari
khusus
buku
ke
cara
kesimpulan
tentang
jurnal
memposting
dari
jurnal
besar
khusus
buku
besar
pembantu
ke
pembantu
4. Pertemuan 12
4.
Ulangan Harian
Pertemuan 12
Ulangan Harian
D. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku teks
b. LKS
E. Penilaian
1.
Jenis Tagihan
: Tes
2.
Teknik
: Tes Harian
3.
Bentuk
: Mejawab pertanyaan lisan/ tertulis
4.
Alat Penilaian
: Kertas, pensil, pena
cara
Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini !
Berikut ini transaksi yang terjadi pada UD Sahabat dalam bulan Januari 2008 :
Januari 1
Dijual barang dagangan kepada tuan Ali Solo Rp10.000.000,00
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no. 001
Januari 3
Diterima kembali barang yang telah dijual dari Tuan Ali
Rp1.000.000,00 karena rusak dengan bukti nota kredit no.001
Januari 5
Dijual barang dagangan kepada tuan Wijaya Rp1.600.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no. 002
Januari 10
Diterima pelunasan piutang dari tuan Ali atas faktur no. 001
tertanggal 1 Januari
Januari 14
Dijual barang dagangan kepada tuan Ali Rp1.200.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no. 003
Januari 15
Diterima pelunasan piutang dari tuan Wijaya atas faktur no. 002
Januari 20
Dijual barang dagangan kepada tuan Ali Rp1.500.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30
Januari 25
Dijual barang dagangan kepada tuan Wijaya Rp8.000.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30
Januari 26
Diterima kembali barang yang telah dijual dari Tuan Wijaya
Rp600.000,00 karena rusak dengan bukti nota kredit no.002
Januari 28
Diterima pelunasan piutang dari tuan Ali atas faktur no. 003
Januari 30
Diterima pinjaman dari bank Rp20.000.000,00
Berdasarkan transaksi di atas, diminta :
1.
Buat jurnal yang diperlukan
2.
Catat ke dalam buku besar pembantu
Download