http://sumut.kemenag.go.id/ Jauhkan Sikap Iffah Oleh : H. Hasan Maksum Nasution, SPd.I, SH Diriwayatkan dari Abu Darda , RA, bahwasannya Rasullah Saw bersabda : “ Tidak ada satu amalan yang paling berat timbangannya di atas misan ( timbangan hari kiamat ) seorang mukmin kecuali akhlaknya yang baik,dan sesungguhnya Allah membenci orang yang bersifat keji dan yang kotor mulut. “ Meskipun tidak menyebut istilah akhlak secara eskplisit, selain bentuk tunggalnya khuluq , AlQur’an berkali-kali menyebutkan konsep yang berkaitan dengan kualitas mental dan prilaku manusia , seperti khair,birr, salih, ma’ruf, hasan,qist, sayyi’ah dan fasad. Al-quran juga menjelasakan norma etis yang bersikap perintah dan larangan, seperti keharusan berlaku adil dan larangan berbuat zholim, keharusan berbakti kepada orang tua dan larangan menyakiti mereka, serta keharusan saling menolong dalam kebaikan dan larangan menolong dalam kejelekan (Berbuat dosa) Dengan demikian dapat dipahami, bahwa Al-Qur’an merupakan ajran akhlak Rasullah Saw ( H.R. Imam , Abu Daud dan Ibnu Majah.) Perhatian yang tinggi terhadap akhlak terlihat pula dalam sejumlah hadits yang menyatakan secara eksplisit istilah khuluq dan akhlak . Didalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA. Bahwasanya Rasulullah Saw bersabda “ sesungguhnya Allah menciptakan akhlak yang mulia dan membenci pekerti yang handal (hina). Dalam melewati jaman dekadensi moral (kemerosotan akhlak), sebagian besar orang-orang baik pun kehilangan akhlak yang disyariatkan oleh Islam dan bahkan sebagian orang menganggap hal ini tidak termasuk perkara yang wajib dilaksanakan. Sesungguhnya akhlak didalam Islam menempati tempat dan kedudukan yang sangat tinggi , tidakkah anda ingat , bahwa nabi kita Saw telah bersabda “ Sesungguhnya aku diutuskannya untuk menyempurnakan akhlak yang muia.” Akhlak-Akhlak Mulia Wujud Yang Agung Akhlak yang mulia itu sendiri akan mewujudkan perkara-perkara yang agung antara lain : kebajikan (Al Birr) hanya akan terwujud dengan akhlak yang mulia , diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’aan RA. Ia berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah tentang kebajikan (Al Biir ) dan dosa, maka beliau menjawab : “ kebajikan itu adalah akhlak yang mulia dan dosa adalah apa yang beredar /tercetus dalam dadamu sementara engkau tidak senang melihat nya /mengetahuinya. Akhlak mulia adalah termasuk amalan yang paling banyak memasukkan seseorang kedalam surga . Akhlak yang mulia merupakan amalan yang paling berat timbangannya dihari kiamat kelak diriwayatkan dari Abu Darda,RA, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda : Tidak ada suatu amalan yang paling berat timbangannya diatas mizan (timbangan hari kiamat) seorang mukmin, kecuali akhlak nya yang baik dan sesungguhnya Allah membenci orang yang keji dan yang kotor mulut”. Berakhlak mulia , Rasulullah Saw menjamin baginya http://sumut.kemenag.go.id/ sebuah rumah disurga yang paling tinggi . Seorang beraklhak mulia mencapai derajat (pahala) orang yang berpuasa dan shalat, dari Aisyah,RA, berkata , saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: sesungguhnya seorang mukmin mencapai dengan akhlaknya yang baik derajat (pahala) orang yang berpuasa dan shalat . “ berakhlak mulia, orang yang paling dekat dengan Rasullah Saw dihari kiamat kelak adalah mereka yang berakhlak utama dan mulia. Akhlak yang mulia baik/baik merupakan sifat dari orang –orang yang terbaik dan terutama serta mulia dalam umat ini. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru bin Al Ash, RA. Bahwasannya Rasullah Saw pernah bersabda :” sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.” Sesungguhnya Akhlak yang mulia itu beserta apa yang telah kita ketahui tentang keutamaan dan kedudukannya sangat bergantung pada diri kita dan balasan yang di berikan adalah sesuai dengan jenis amal yang dilakukan. Barang siapa yang berakhlak pengasih dan penyayang , maka dia mendapatkan Rahmat dari DZAT yang maha pengasih lagi maha penyayang , dalam sebuah hadist syahih bahwasannya Rasullah Saw Bersabda “ sayangilah apa-apa yang ada dimuka bumi ini niscahya kamu akan disayangi oleh Dzat yang ada di langit. Dan sebaliknya barang siapa yang tidak menyayangi , dia tidak akan disayangi. Imam Bukhari Dan Muslim meriwayatkan dari Jarir Bin Abdillah, RA, bahwasannya Rasullah Saw bersabda : ” barang siapa yang tidak menyayangi manusia dia tidak akan di sayangi oleh Allah”. Karenanya , jika kita merindukan rahmat dari Allah, maka sayangilah dirimu sendiri dan orang lain serta janganlah mementingkan diri sendiri , karenanya kasihilah orang yang bodoh dengan ilmu mu, orang yang miskin dengan harta mu, orang yang hina dengan kedudukan mu/jabatan mu, orang tua dan anak kecil dengan kasih saying dan kelembutan mu, orang yang berbuat maksiat dengan doa mu dan hewan-hewan ternak dengan kelembutan mu, karna sesungguhnya orang yang paling dekat dengan rahmat allah adalah yang paling menyayangi makhluk NYA. Dalam ajaran Islam yang sangat penting adalah tindakan dan perbuatan manusia harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Norma- Norma Akhlak Inti ajaran akhlak dalam Islam terletak pada sejumlah norma dasar yang menggambarkan kondisi jiwa. Kemuliaan prilaku seseorang pada dasarnya di kembalikan pada kondisi bathin bukan semata-mata pada bentuk kelakuan itu sendiri. Secara lahiriah prialku seseorang dalam hubungannya dengan sesama boleh jadi mengagumkan atau mengesankan, akan tetapi hakikat yang sesungguhnya mungkin saja sebaliknya. Begitu juga pada tindakan lahiriah yang buruk, sangat mungkin tertanam kondisi jiwa yang baik, karna itu kalangan syufi dalam islam biasanya berteori, bahwa kita jangan semata- mata melihat pola kondisi lahiriah, namun harus juga mempertimbangkan kemungkinan kondisi jiwa atau norma dasar yang ,membelakanginya. http://sumut.kemenag.go.id/ Dalam akhlak Islam, satu norma dasar atau satu kondisi jiwa tidak terikat oleh bentuk aktualisai atau adab yang tunggal. Akhlak/dalam Islam tidak cukup hanya mempertimbangkan kondisi jiwa atau norma dasar, tetapi juga aktualisai dalam tindakan nyata yang bersifat etnis. norma dasar dalam akhlak Islam bertolak dari dua sifat , yakni baik dan buruk , norma yang baik Islam memerintahkan untuk mengaktualisasikan nya dalam tindakan nyata , sebaliknya, terhadap norma buruk ajaran akhlak Islam menandaskan untuk menjauhi atau menghindarinya sekuat tenaga. Jauhkan Sikap Iffah Semestinya kita bertanya kepada diri sendiri apakah kita ini muslim yang sebenarnya, kalau begitu gimana sikap iffah, gimana sikap amanah. Dimana rasa kasih sayang terhadap yang lemah, dimana rasa iba terhadap orang- orang miskin, dimana rasa cinta kasih terhadap sesame muslim. “ iffah adalah menajuhkan diri dari hal-hal yang tidak baik. Sesunggunya kewajiban kita semua dalam menghadapi orang-orang yang bertingkah laku buruk adalah mengikuti apa yang di perintahkan Allah , yaitu saling memaafkan dan membalas tingkah laku jelek dengan akhlak yang mulia, sebagai mana dalam firman Allah SWT .” Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan . (QS.Al Imron : 134). (Penulis adalah Dosen STAI Sumatera, STAI Ilmu Hukum Al Hikmah dan Akper DR.Rusdi Medan).