Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan menghalangi jalan cahaya. dalam perkembangan katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan penguatan lensa, menyebabkan penderita menderita miopi, menguning secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika tidak diobati. Kondisi ini biasanya mempengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain. Sebuah katarak senilis, yang terjadi pada usia lanjut, pertama kali akan terjadi keburaman dalam lensa, kemudian pembengkakan lensa dan penyusutan akhir dengan kehilangan transparasi seluruhnya. Selain itu, seiring waktu lapisan luar katarak akan mencair dan membentuk cairan putih susu, yang dapat menyebabkan peradangan berat jika pecah kapsul lensa dan terjadi kebocoran. bila tidak diobati, katarak dapat menyebabkan glaukoma. Penyebaran Katarak yang terjadi akibat usia lanjut bertanggung jawab atas 48% kebutaan yang terjadi di dunia, yang mewakili 18 juta jiwa, menurut WHO. kelayakan bedah katarak di beberapa negara belum memadahi sehingga katarak tetap menjadi penyebab utama kebutaan. Bahkan di mana ada layanan bedah yang tersedia, pengelihatan rendah yang terkait dengan katarak masih dapat dijumpai, sebagai hasil dari lamanya menunggu untuk operasi dan hambatan untuk dioperasi, seperti biaya, kurangnya informasi dan masalah transportasi. Di Amerika Serikat, katarak yang terjadi akibat usia lanjut dilaporkan mencapai 42% dari orang-orang antara usia 52 sampai 64, 60% dari orang-orang antara usia 65 dan 74, dan 91% dari mereka antara usia 75 dan 85. [sunting] Gejala Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram, ketajaman pengelihatan berkurang, sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak ke mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukan dan jika kekurangan sensitivitas kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi dengan spesialis mata. Di dunia berkembang, khususnya di kelompok berisiko tinggi seperti penderita diabetes, disarankan untuk mencari konsultasi medis jika 'halo' yang terjadi disekitar lampu jalan di malam hari, terutama jika fenomena ini tampak hanya dengan satu mata. Gejala-gejala katarak sangat mirip dengan gejala citrosis mata. [sunting] Penyebab lampu celah foto pemburaman kapsuler anterior terlihat beberapa bulan setelah implantasi lensa intraokular di mata, gambar diperbesar Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat terjadi lebih awal), mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. faktor-faktor genetik sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena "antisipasi" dalam katarak pra-senilis. Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik. Sebuah studi menunjukan katarak berkembang diantara pilot-pilot pesawat komersial tiga kali lebih besar dari pada orang-orang dengan pekerjaan selain pilot. Hal ini diduga disebabkan oleh radiasi berlebihan yang berasal dari luar angkasa. Katarak juga biasanya sering terjadi pada orang yang terkena radiasi inframerah, seperti para tukang (meniup)kaca yang menderita "sindrom Pengelupasan". Eksposur terhadap radiasi gelombang mikro juga dapat menyebabkan katarak. Kondisi atopik atau alergi yang juga dikenal untuk mempercepat perkembangan katarak, terutama pada anak-anak. Katarak dapat terjadi hanya sebagian atau penuh seluruhnya, stasioner atau progresif, keras atau lembut. Beberapa obat dapat menginduksi perkembangan katarak, seperti kortikosteron dan Seroquel. atarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, menyebabkan gangguan pada penglihatan. Penampang anatomi mata menunjukkan posisi lensa mata Mata tampak depan dengan lensa yang jernih Apa penyebab KATARAK ? Katarak umumnya merupakan proses penuaan. Paparan sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu seperti diabetes juga dapat mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat terjadi pada saat lahir atau trauma pada mata. Apa gejala-gejala KATARAK ? Beberapa gejala umum Katarak antara lain: 1. Pandangan kabur yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata atau ukuran kacamata yang sering berubah. 2. Warna-warna tampak kusam. 3. Susah melihat di tempat yang terang akibat silau. 4. Kesulitan saat membaca atau mengemudi di malam hari. Tulisan dan gambar berwarna dilihat oleh mata normal Tulisan dan gambar berwarna dilihat oleh mata dengan katarak Pemandangan siang hari yang silau saat dilihat oleh mata dengan katarak Lampu-lampu yang menyilaukan di malam hari saat dilihat oleh mata dengan katarak Dokter mata Anda dapat mendiagnosa adanya Katarak pada saat Anda memeriksakan mata Anda. Mata ta lensa ya Operasi KATARAK Dokter mata Anda biasanya akan merekomendasikan operasi katarak pada saat Anda merasa penglihatan Anda tidak dapat diperbaiki dengan kacamata dan cukup mengganggu kegiatan Anda sehari-hari. Di KMN ahli-ahli mata kami melakukan operasi katarak dengan teknik terkini, mesin dan alat-alat tercanggih, sehingga operasi katarak saat ini lebih aman dan nyaman. Lebih dari 95% operasi katarak di KMN menggunakan teknik Fakoemulsifikasi (Phaco-emulsification). Fako-emulsifikasi adalah teknik operasi katarak yang paling canggih saat ini, menggunakan irisan yang sangat kecil (kurang dari 3mm) pada sisi kornea. Alat fakoemulsifikasi digunakan untuk melunakkan (emulsifikasi) dan mengeluarkan lensa katarak pada saat yang bersamaan. Setelah itu, lensa intra-okuler (IOL) yang dapat dilipat dimasukkan ke dalam mata. Operasi selesai tanpa memerlukan jahitan. Waktu operasi biasanya kurang dari 30 menit. Di KMN juga sudah tersedia mesin Fakoemulsifikasi Ozil™ yang membuat operasi menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan teknik operasi modern, Anda tidak perlu menginap di rumah sakit dan dapat segera kembali beraktifitas. Berbagai operasi katarak yang dilakukan di KMN : - Operasi Katarak pada bayi dan anak – anak - Operasi Katarak dengan pemasangan lensa IOL - Operasi Katarak dengan Endocapsular Rings - Operasi Katarak karena trauma - Pemasangan IOL Sekunder Katarak adalah proses kekeruhan yang terjadi pada sebagian atau seluruh bagian lensa mata. Penyebab katarak adalah karena faktor usia, kecelakaan, terganggunya metabolisme tubuh akibat penyakit berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan. Gejala yang dirasakan oleh penderita katarak adalah penglihatan yang berkabut, silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat keruh. Katarak dibagi memjadi beberapa jenis yaitu: Katarak Senilis (Ketuaan), yaitu katarak yang timbul setelah umur 40 tahun, proses pasti belum diketahui, diduga karena ketuaan. Katarak Kongenital, yaitu katarak yang timbul sejak dalam kandungan atau timbul setelah dilahirkan, umumnya disebabkan karena adanya infeksi, dan kelainan metabolisme pada saat pembentukan janin. Katarak Kongenital yang sering timbul karena infeksi saat ibu mengandung, terutama pada kehamilan 3 bulan pertama. Katarak Traumatika, yaitu katarak yang dapat menyerang semua umur, biasanya karena pasca trauma baik tajam maupun tumpul pada mata terutama mengenai lensa. Katarak Komplikata, adalah katarak yang timbul pasca infeksi mata. Penanganan Katarak Katarak dapat diatasi dengan operasi yaitu pengambilan lensa keruh. Ada beberapa teknik operasi yang dilakukan di Rumah Sakit, yaitu: Operasi dengan irisan luas dengan jahitan konvensional dan dengan irisan kecil tanpa jahitan lensa dikeluarkan dengan alat Phaceomulsifikasi (small incision surgery). Pemilihan teknik operasi ini tergantung kekerasan lensa mata. Setelah lensa katarak diambil, penderita hanya dapat menghitung jari pada jarak 1 meter, kecuali penderita diganti lensanya. Penggantian lensa ada dua cara yaitu: Penderita setelah dioperasi diberi kacamata atau lensa kontak positif kurang lebih 10 dioptri. Penderita dipasang lensa tanam bersamaan waktu dilakukan operasi, keuntungannya adalah penderita setelah operasi penderita langsung dapat melihat jelas, tidak perlu memakai kacamata sangat tebal, lapang pandang penderita tetap luas dan distorsi sinar dapat dihilangkan. Abstrak Katarak didefinisikan sebagai perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Disebut sebagai katarak matur jika dengan pemeriksaan shadow tes hasilnya negatif. Sedangkan jika dengan pemeriksaaan shadow tes hasilnya positif maka didefinisikan sebagai katarak imatur. Pasien pada kasus ini didiagnosis sebagai katarak matur dengan terapi operasi yaitu dengan teknik EKEK(Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler) dan dilanjutkan pengobatan berupa tetes mata yaitu cendomycos dan cendocitrol dan cefimixe sebagai antibiotik sistemik. Keywords: katarak matur,katarak imatur History Seorang wanita, usia 64 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan kedua matanya kabur untuk melihat. Kedua matanya kabur seperti timbul awan putih yang berawal sejak 1 tahun yang lalu. Awan putih di penglihatanya awalnya sedikit lama-kelamaan menjadi banyak dan akhirnya pasien susah untuk melihat, nyeri tidak ada, nrocos tidak ada, mata merah tidak ada, riwayat trauma tidak ada. Pasien belum pernah berobat ke dokter. Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu. Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga. Pemeriksaan fisik ditemukan KU baik, tanda vital normal. Pemeriksaan visus OD 6/300 dan OS 5/300, pemeriksaan slitlamp didapatkan kgambaran kabut puih di kedua lensa mata. Pemeriksaan subyektif mata ditemukan shadow tes negatif, dengan funduskopi didapatkan fundus tidak terlihat karena tertutupi awan putih di lensa. Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium darah lengkap dengan hasil dalam batas normal. Diagnosis ODS Katarak Matur Terapi Dilakukan operasi EKEK (Ektraksi Katarak Ekstra Kapsuler) dan dilanjutkan obat tetes mata cendocytrol tiap 6 jam 2 tetes pada kedua mata dan cendomycos tiap 4 jam 2 tetes pada kedua mata. Cefixime tablet 100 mg per 12 jam selama 5 hari. Pemberian edukasi pada keluarga agar kontrol jika obata tetes habis. Diskusi Pasien ini memenuhi kriteria katarak matur dari keluhan yang ada, dengan gejala berupa keluhan tidak bisa melihat karena tertutupi bayangan awan putih yang semakin lama semakin tebal. Hal ini meyakinkan diagnosis ke arah katarak matur, ditambah dari pemeriksaan fisik pada mata yang semakin mendukung ke arah katarak matur, yaitu shadow tes kedua mata negatif. Katarak didefinisikan sebagai perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat terjadi lebih awal), mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. faktor-faktor genetik sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena "antisipasi" dalam katarak pra-senilis. Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik. Sebuah studi menunjukan katarak berkembang diantara pilot-pilot pesawat komersial tiga kali lebih besar dari pada orang-orang dengan pekerjaan selain pilot. Hal ini diduga disebabkan oleh radiasi berlebihan yang berasal dari luar angkasa. Katarak juga biasanya sering terjadi pada orang yang terkena radiasi inframerah, seperti para tukang (meniup)kaca yang menderita "sindrom Pengelupasan". Eksposur terhadap radiasi gelombang mikro juga dapat menyebabkan katarak. Kondisi atopik atau alergi yang juga dikenal untuk mempercepat perkembangan katarak, terutama pada anak-anak. Katarak yang terjadi akibat usia lanjut bertanggung jawab atas 48% kebutaan yang terjadi di dunia, yang mewakili 18 juta jiwa, menurut WHO. kelayakan bedah katarak di beberapa negara belum memadahi sehingga katarak tetap menjadi penyebab utama kebutaan. Bahkan di mana ada layanan bedah yang tersedia, pengelihatan rendah yang terkait dengan katarak masih dapat dijumpai, sebagai hasil dari lamanya menunggu untuk operasi dan hambatan untuk dioperasi, seperti biaya, kurangnya informasi dan masalah transportasi. Di Amerika Serikat, katarak yang terjadi akibat usia lanjut dilaporkan mencapai 42% dari orang-orang antara usia 52 sampai 64, 60% dari orang-orang antara usia 65 dan 74, dan 91% dari mereka antara usia 75 dan 85. Katarak imatur sebagian lensa keruh atau katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Pada katarak imatur akan dapat bertambah volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degenerative. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaucoma sekunder. Pada katarak matur kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan ini bias terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur atau intumessen tidak dikeluarkan maka cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan kelsifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran kedalaman normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh, sehingga uji bayangan iris negative. Adapun klasifikasi katarak berdasarkan usia, yaitu: • Katarak congenital, katarak yang sudah terlihat pada usia dibawah 1 tahun • Katarak juvenile, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun • Katarak senilis, katarak yang terjadi setelah usia 50 tahun Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien katarak adalah pemeriksaan sinar celah (slitlamp), funduskopi, pada kedua mata bila mungkin, tonometer selain daripada pemeriksaan prabedah yang diperlukan lainnya seperti adanya infeksi pada kelopak mata, konjungtiva, karena dapat menjadi penyulit yang berat berupa panoftalmitis pasca bedah dan fisik umum. Pada katarak sebaiknya dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan sebelum dilakukan pembedahan untuk melihat apakah kekeruhan sebanding dengan turunnya tajam penglihatan. Pada katarak nuclear tipis dengan myopia tinggi akan terlihat tajam penglihatan yang tidak sesuai, sehingga mungkin penglihatan yang turun akibat kelainan pada retina dan bila dilakukan pembedahan maka akan memberikan hasil tajam pengllihatan yang tidak memuaskan. Sebaliknya pada katarak kortikal posterior yang kecil akan mengakibatkan penurunan tajam penglihatan yang sangat berat pada penerangan yang sedang ataupun keras akantetapi bila pasien berada ditempat gelap maka tajam penglihatan akan memperlihatkan banyak kemajuan. Prinsip penanganan terapi katarak adalah tindakan pembedahan. Setelah pembedahan lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak atau lensa tanam intraokuler. Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk bekerja ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan bila koreksi tajam penglihatan yang terbaik yang dapat dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk lagi bila ketajaman pandang mempengaruhi keamanan atau kualitas hidup, atau bila visualisasi segmen posterior sangat perlu untuk mengevaluasi perkembangan berbagai penyakit retina atau saraf optikus, seperti diabetes dan glaukoma. Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. 1) Pengangkatan lensa Ada dua macam teknik pembedahan ynag bias digunakan untuk mengangkat lensa: - Pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya. - Pembedahan intrakapsuler : pengangkatan lensa beserta kapsulnya. Namun, saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan. 2) Penggantian lensa Penderita yang telah menjalani pembedahan katrak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang teleh diangkat. Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokuler dan biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata. Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan selama beberapa minggu setelah pembedahan di berikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh. Adapaun penatalaksanaan pada saat post operasi antara lain : 1. Pembatasan aktivitas, pasien yang telah melaksanakan pembedahan diperbolehkan : 2. - Menonton televisi; membaca bila perlu, tapi jangan terlalu lama - Mengerjakan aktivitas biasa tapi dikurangi - Pada awal mandi waslap selanjutnya menggunakan bak mandi atau pancuran - Tidak boleh membungkuk pada wastafel atau bak mandi; condongkan sedikit kepala kebelakang saat mencuci rambut 3. Tidur dengan perisai pelindung mata logam pada malam hari; mengenakan kacamata pada siang hari 4. Ketika tidur, berbaring terlentang atau miring pada posisi mata yang tidak dioperasi, dan tidak boleh telengkup 5. Aktivitas dengan duduk 6. Mengenakan kacamata hitam untuk kenyamanan - Berlutut atau jongkok saat mengambil sesuatu dari lantai - Dihindari (paling tidak selama 1 minggu) - Tidur pada sisi yang sakit - Menggosok mata, menekan kelopak untuk menutup - Mengejan saat defekasi - Memakai sabun mendekati mata - Mengangkat benda yang lebih dari 7 Kg - Berhubungan seks - Mengendarai kendaraan - Batuk, bersin, dan muntah - Menundukkan kepala sampai bawah pinggang, melipat lutut saja dan punggung tetap lurus untuk mengambil sesuatu dari lantai. Kesimpulan Katarak seringkali muncul pada orang tua dimana pada orang tua terjadi proses denaturasi protein lensa yang akan berakibat pembentukan bayangan kabut/awan putih yang semakin lama semakin menebal. Terapi pada katarak adalah dengan tindakan pembedahan. Setelah pembedahan lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak atau lensa tanam intraokuler. Referensi 1. Ocha Webblog.(2010). Katarak. Http://Katarak « Ocha WeBlog.htm 2. Wikipedia.(2010). Bahaya Penyakit Katarak. http://bahaya-penyakit-katarak.html 3. Indonesian Children.(2009). Bahaya Penyakit Katarak. Http://Penyakit Mata KATARAK « KORAN INDONESIA SEHAT.htm 4. Suharjo.(2007).Ilmu Kesehatan Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Yogyakarta. 5.Iliyas,Sidarta.(2009).Ilmu penyakit Mata.Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta Penulis Sigit Ari Prabowo, Bagian Ilmu Mata, RSUD Panembahan Senopati, Kab.Bantul, Yogyakarta. lensa kontak Semakin hari lensa kontak semakin populer. Harganya yang semakin terjangkau dengan pilihan warnawarninya membuat lensa kontak makin banyak diminati, tidak saja untuk tujuan fungsional tapi juga sebagai pelengkap kosmetik. Sayangnya penggunaan lensa kontak bukan tanpa masalah. Mata gatal, pengendapan protein dan mata berair seringkali menyertai penggunaan lensa kontak. Berikut sejumlah tips untuk membantu anda meminimalisasi iritasi dan menjaga mata tetap sehat. Yang Sebaiknya Anda Lakukan ; - Pilihlah lensa kontak dengan kadar air 50-60 persen. Jika terlalu tinggi, justru akan cepat menyereap air sehingga mata pun cepat kering. - Bersihkan secara rutin lensa kontak anda dengan larutan garam atau protein tablet untuk menghindari terjadinya pengendapan protein pada lensa. - Cek mata anda ke dokter mata, paling tidak sekali setahun. Hal ini amat penting untuk menjaga kesehatan mata dan penggunaan lensa kontak secara aman. - Sebelum menyentuh lensa kontak, cucilah tangan terlebih dulu agar tidak mengontaminasi lensa konta. - Pasang dulu lensa kontak anda sebelum anda memakai make up, dan lepaskan dulu sebelum membersihkan make up. - Biasakan untuk memegang lensa kontak diatas handuk kecil yang bersih. Dengan demikian jika lensa terlepas jatuh , akan tetap bersih dan tidak rusak. Selain itu juga lebih mudah ditemukan. - Pakai pelembab yang berbahan dasar non oil (tidak mengandung minyak). - Simpan selalu lensa pada tempatnya dan selalu jaga kebersihannya. - Tempat penyimpanan lensa kontak pun harus dibilas hingga bersih tiap kali selesai digunakan dan sebaiknya ganti setiap sebulan sekali. Pasalnya, cairan disinfektan untuk merendam lensa kontak saat tidak digunakan bertujuan untuk melepas lapisan deposit atau protein mata dan kotoran dari lensa kontak. Jika tempat tidak dibilas hingga bersih, deposit dan kotoraan yang mengendap di bagian dasarnya dapat terangkat kembali ketika akan merendam lensa kontak di periode berikutnya. - Kedipkan mata lebih sering saat sedang menggunakan hair dryer atau jika kena angin kencang untuk mencegah mata kekeringan. Yang Sebaiknya TIDAK Anda Lakukan ; - Hindari berenang dengan menggunakan lensa kontak. Pasalnya, kandungan kaporit maupun kotoran yang tedapat di air dapat mengontaminasi lensa dan akhirnya mengganggu kenyamanan mata. - Menggunakan maskara yang waterproof. Maskara jenis ini sulit dibersihkan dengan air, dan jika menempel di lensa sulit untuk menghilangkannya. - Menggunakan hairspray setelah memasang lensa kontak. Tetapi jika terpaksa, tutup mata saat menyemprotkan hairspray, dan tutup terus beberapa detik setelahnya. - Menggunakan lotion atau cream. Lensa anda akan terlapis film karenanya. - Menggunakan larutan garam rumah. Larutan garam yang tidak semestinya bisa berpotensi menyebabkan kebutaan sementara. - 'Memegang' lensa dengan bibir atau membasahinya dengan saliva. Bakteri yang ada di bibir ataupun air liur bisa menjadi sumber infeksi mata. - Sebaiknya tidak menggunakan lensa kontak lebih dari 12 jam. Mata pun perlu beristirahat dan mengambil oksigen kembali, sehingga sebelum tidur sebaiknya lepas terlebih dulu dan ganti dengan kacamata. JENIS LENSA KONTAK Dari segi repleacement-nya, lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis, sesuai rekomendasi dari pabrikannya. 1. Disposable, alias bisa dibuang usai 2. Frequent replacement. Harus diganti setiap 3-6 3. Permanen. Dapat dipakai selama setahun atau 4. Dari segi pemakaiannya, lensa kontak dibagi Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai - Overnight wear (bisa dipakai saat tidur). dipakai. bulan. lebih. dua: tidur). Hati-Hati Terhadap Lensa Kontak Peneliti mengatakan, bahwa lensa kontak yang secara umum digunakan sekarang, semuanya dibuat dengan menggunakan kualitas bahan polimer tinggi, meskipun material yang digunakan setiap merek perusahaan tidak sama persis, namun hasil percobaan menunjukkan, bahwa semua lensa kontak bisa mengurai dan berubah secara perlahan-lahan di bawah sinar radiasi komputer, sehingga molekul material semula mengalami metamorfosa, dan molekul-molekul kecil yang setelah mengalami penguraian, ada yang bisa mencapai lensa mata melalui perembesan ke dalam peredaran getah bening, berpadu dengan jaringan regenerasi lensa mata, dan mengakibatkan polimer tinggi yang baru. Pada umumnya, polimer tinggi hanya sedikit bisa dikeluarkan ke permukaan bola mata dari dalam bola mata, dan akhirnya menjadi tahi mata. Tetapi saat jumlahnya banyak, ukuran polimer tinggi bisa melampaui ukuran lubang pengeluaran, di saat demikian, berbagai macam benda dalam bola mata akan menumpuk di dalam lensa mata, dan perlahan-lahan membentuk katarak. Bagi anda yang memakai lensa kontak dan sering menggunakan komputer, saat istirahat harus melepaskan lensa kontak, lagi pula harus memiliki waktu yang cukup agar bola mata mengeluarkan sampah (kotoran), jika tidak demikian maka penimbunan dari hari ke hari akan sangat mudah mengidap penyakit katarak. Lensa Kontak Bikin Penampilan Sempurna Selasa, 19 Oktober 2010 - 18:31 wib Dewi Arta - Okezone Pintar pakai lensa kontak (Foto: Google) KESEHATAN mata nyatanya sangat memengaruhi segala aspek kehidupan. Itu sebabnya saat ini lensa kontak sangat dipercaya membantu penglihatan dan menyempurnakan penampilan mereka yang mengalami gangguan penglihatan. Berangkat dari alasan kepraktisan, lensa kontak dipilih sebagai alternatif alat bantu penglihatan paling digemari. Namun sayangnya, hingga kini masih banyak orang menggunakan lensa kontak belum tepat dan terkadang tidak disadari oleh si pemakai. Untuk itulah, diperlukan seorang pakar yang menanganinya, seperti diucapkan Tri Rahayu SpM selaku Ketua Divisi Refraksi dan Lensa Kontak, Departemen Mata RSCM. “Hingga kini masih banyak persepsi yang salah mengenai lensa kontak. Untuk itulah, perlu seorang pakar kesehatan yang selalu mengikuti perkembangan tentang lensa kontak,” jelasnya saat ditemui dalam acara “Press Briefing Ciba Vision Academy For Eyecare Excellence” Indonesia di Penang Bistro Restaurant, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (19/10/2010). Dr Widya Artini SpM selaku Kepala Departemen Mata, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pun mengungkapkan pentingnya peranan ECP atau opticians yang selama ini selalu berhadapan langsung dengan pemakai lensa kontak. “Di Indonesia, para ECP seperti opticians memiliki peran penting membantu dokter mata memberikan layanan pada pasien dalam meningkatkan kesehatan mata mereka. Melalui program pendidikan yang tepat, saya optimistis bahwa potensi dari para opticians yang berada di seluruh wilayah Indonesia akan lebih dioptimalkan kemampuannya untuk memberikan bantuan kepada pasien dalam rangka menggunakan lensa kontak,” terangnya. Tri pun menambahkan, adanya program pelatihan yang dikhususkan bagi opticians dapat meningkatkan mutu kualitas mereka dalam memberikan pelayanan. “Terselenggaranya pelatihan dapat membantu para profesional perawatan kesehatan mata selalu dapat meningkatkan pelayanannya secara profesional, karena kalau sampai salah menggunakan lensa kontak bisa menyebakan iritasi dan infeksi pada mata,” sambungnya. Pelatihan ini pun dinilai karena orang-orang yang berkecimpung di bidang kesehatan mata membutuhkan wadah yang dapat memberikan informasi klinis mengenai lensa kotak dan perawatan lensa, sehingga mereka pun bisa memberikan informasi tepat pada para pengguna lensa kontak. Menerangkan lebih lanjut, menurut Tri, tidak semua orang bisa mengenakan lensa kontak. Mengapa? Ini juga dilihat dari kondisi mata tersebut. “Tidak semua orang bisa memakai lensa kontak karena dilihat dari kondisi matanya. Terutama mata kering berat harus lebih sering dikontrol supaya tidak ada masalah serius. Dianjurkan untuk para pemakai lensa kontak sebaiknya memeriksa matanya setiap enam bulan sekali,” jelasnya. ListenRead phonetically Mengingat pentingnya peranan orang-orang berkecimpung di dunia kesehatan mata, Ciba Vision meluncurkan sebuah inisiatif pendidikan yang inovatif serta komprehensif secara global yang dinamakan Ciba Vision Academy for Eyecare Excellence atau CV Academy yang dibuka secara resmi pada 25 Oktober mendatang di RSCM Departemen Mata, dimana akan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada 500 ECP atau opticians setiap tahun. “Ciba Vision berkomitmen tinggi untuk bermitra dengan para ECP untuk memastikan bahwa para pasien yang menggunakan lensa kontak menerima pelayanan dan perawatan terbaik. Ini juga memfokuskan upaya-upaya kami dalam penyediaan berbagai program pendidikan dan pelatihan yang berbeda, serta sesuai dengan kebutuhan saat ini bagi masyarakat Indonesia, termasuk keterampilan khusus untuk melakukan fitting lensa kontak tertentu serta perencanaan bisnis,” tandas Danny Widodo selaku Country Head Ciba Vision Indonesia. (tty) Berita Terkait: Kesehatan Apung, kok tidak pakai kacamata lagi?,” Tanya Novi. Muhammad Nurrahmansyah, yang biasa dipanggil Apung itu hanya menjawab singkat, “kan udah dilaser.” Percakapan tersebut terjadi sekitar sepulah tahun lalu. Hingga kini, Apung tak lagi memakai kacamata. Padahal, sebelum menjalani terapi pada matanya tersebut ia tak pernah lepas dari kacamata berlensa tebal. Kini, laser yang dimaksud oleh Apung itu dikenal dengan istilah lasik, singkatan dari Laser-In-Situ Keratomileusis. Lasik merupakan terapi untuk memperbaiki penglihatan seseorang dengan menggunakan penyinaran sinar laser dingin. Manfaat besar lasik bagi yang mempunyai masalah dengan penglihatan adalah menanggalkan kacamata. Bagi sebagian orang penggunaan kacamata dianggap menganggu kenyamanan dan penampilan. Walau tak sedikit juga yang menggunakan kacamata untuk mempercantik penampilannya. Aryani, seorang ibu rumah tanga di Jakarta mengatakan, dengan lasik ia mampu menghindari ketergantungannya pada kacamata. “Banyak teman yang kaget setelah saya menjalani lasik. Dulu kemana saja saya tak lepas dari kacamata berlensa tebal,” papar Aryani yang menjalani lasik tujuh tahun lalu. Yang telah merasakan manfaat lasik bukan hanya Apung dan Aryani. Robby Tumewu, Helmi Yahya, Sarah Sechan, dan Nurul Arifin termasuk selebriti yang menanggalkan kacamata berkat lasik. Lasik dikenal di Indonesia pada awal tahun 90-an. Di Jakarta telah banyak tempat yang menyediakan layanan lasik diantaranya Jakarta Eye Center, Laser Sight Center serta Klinik Mata Nusantara. Dengan menggunakan peralatan canggih, tempat-tempat penyedia jasa lasik tersebut menjanjikan dapat mengidentifikasi, mengukur, dan mengoreksi masalah pada mata lebih akurat. Bahkan pasien dapat menjalani operasi secara singkat, tanpa rasa sakit dan tidak perlu menjalani rawat inap. Di Jakarta Eye Center, lasik dilakukan melalui dua tahapan. Tahap pertama adalah pembuatan flap (lapisan tipis) pada kornea dengan menggunakan sinar laser. Pada tahap ke dua flap ini kemudian dibuka dan bagian dalam kornea disinar dengan laser sehingga terbentuk permukaan kornea yang baru. Setelah penyinaran selesai dilakukan, flap dikembalikan ke posisi semula, dan dalam waktu tiga menit flap akan melekat dengan sendirinya tanpa perlu dijahit. “Proses lasik yang dijalani tak menyakitkan dan berjalan dengan cepat,” ungkap Aryani yang mempercayakan terapi matanya itu pada Jakarta Eye Center. Siapapun dapat menjalani lasik asal berusia lebih dari 18 tahun. Selain itu tidak sedang hamil atau menyusui. Sebelum menjalani lasik, sudah tidak memakai soft contact lens selama 14 hari atau hard contact lens selama 30 hari berturut-turut. Lasik hanya memerlukan waktu kurang dari 20 menit untuk kedua belah mata. Akan tetapi dalam waktu yang singkat itu, seorang dokter harus membuat banyak sekali keputusan yang sangat penting. Oleh sebab itu mempercayakan tindakan lasik kepada pusat pelayanan kesehatan mata yang berpengalaman dan memiliki fasilitas lengkap, serta dokter yang handal dan berpengalaman adalah tindakan yang bijaksana. Berbagai tempat penyedia jasa lasik di Indonesia telah menggunakan teknologi mutakhir. Allegretto Wave Eye-Q yang diklaim sebagai mesil lasik tercepat di dunia digunakan oleh Jakarta Eye Center. Adapun Laser Sight Centres Indonesia menggunakan teknologi dari Bausch & Lomb, perusahaan Jerman yang khusus memproduksi seluruh sistem wavefront analyzer-nya sendiri, sehingga tercipta suatu sistem yang terintegrasi bertitel ZyOptix. Sedangkan dr Sjakon G Tahija, presiden Direktur PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Healthcare Services Division mengatakan bahwa Klinik Mata Nusantara menggunakan teknologi VISX Lasik dengan sistem VISX Star S4 Excimer Laser System dan WaveScan Wavefron System. Dengan teknologi mutakhir yang digunakan berbagai tempat penyedia jasa lasik tersebut, kepercayaan terhadapnya tinggi. Nurul Arifin mempercayakan penanganan matanya pada Laser Sight Centre Indonesia di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sedangkan Apung dan Aryani menjalani lasik di Jakarta Eye Center. Terapi yang mampu menanggalkan kacamata tersebut ternyata harus merogoh saku lebih dalam. Di Indonesia, biaya lasik sekitar delapan hingga puluhan juta rupiah untuk satu mata. Harga itu tergantung dari hasil analisa dokter terkait masalah yang ada pada mata yang akan dilasik. Kini telah banyak rumah sakit di Indonesia yang terus meningkatkan kemampuan dan teknologi medisnya. Upaya tersebut dilakukan untuk melayani kalangan menengah atas yang biasa menjalani terapi di luar negeri. Selain lasik yang telah mampu dilakukan berbagai temapat di Indonesia, kini penderita penyakit jantung, stroke dan penyakit lain yang terkait organ tubuh dapat terbantu dengan mudah dan cepat. Rumah Sakit Harapan Kita telah menyediakan Multi Slice CT Scan keluaran Jerman. Dengan alat seharga satu juta Euro itu, penderita penyakit jantung, stroke dan penyakit lain yang terkait organ tubuh dapat mengetahui letak kerusakan organ tubuh dengan cepat dan akurat. Keakuratan pemeriksaan dengan alat ini juga cukup tinggi karena dapat mengintip bagian dalam tubuh sampai 16 irisan. Sebelum di scan pasien terlebih dahulu diberi bahan kontras melalui suntikan, agar organ tubuhnya dapat dengan jelas terbaca oleh layar monitor. Pasien kemudian berbaring dalam alat scaning selama proses pemeriksaan dilakukan tanpa menimbulkan rasa sakit. Dengan 16 irisan itu kondisis penyakit pasien dapat diteliti lebih cermat. Bukan hanya itu alat ini juga bermanfaat untuk mendeteksi kemungkinan stroke di masa depan, dengan memperhatikan kondisi pembuluh darah yang ada. Teknologi canggih dan mutakhir pada bidang CT Scan dengan 64 slices ini juga tersdia di Rumah sakit Medistra. Perangkat itu dapat melihat dengan sangat jelas dan detail secara noninvasive (tanpa katerisasi jantung) keadaan pembuluh darah jantung koroner. Perangkat medis yang mampu mendeteksi plak (tumpukan kolesterol) penyebab penyempitan pembuluh darah itu biasanya digunakan warga Indonesia di berbagai rumah sakit di luar negeri. Di Jakarta, untuk sekali pemeriksaan dengan Multi Slice CT Scan dikenakan biaya Rp 500 ribu-Rp 6 Juta. Di Malaysia, layanan serupa mengenakan tarif sekitar Rp 5 juta-Rp 16 juta. Sedangkan di Singapore Heart, Stroke & Cancer Centre tarif penggunanan Multi Slice CT Scan berkisar 5.000-7.000 dolar Singapura. Dengan berbagai fasilitas medis yang tersedia di Indonesia, alasan untuk selalu berobat ke luar negeri karena teknologinya canggih menjadi tak relevan. Selain mengeluarkan biaya besar, karena harus menanggung ongkos dan akomodasi, ketenangan berobat di negeri sendiri tak diperoleh. Peluang itulah yang kini dimanfaatkan oleh berbagai rumah sakit untuk melayani pasien yang biasa berobat ke luar negeri.** APAKAH LASIK ITU? Bagi anda yang mengidamkan dapat tampil mempesona tanpa kacamata atau lensa kontak, saat ini dengan tindakan LASIK (Laser-In-Situ Keratomileusis), impian tersebut dapat terwujud. LASIK adalah prosedur mutakhir dengan penyinaran Laser dingin untuk mengoreksi gangguan refraksi rabun jauh (myopia), rabun dekat (hipermetropia), dan silinder (astigmatism). Setelah mendapat tindakan LASIK Anda tidak lagi membutuhkan bantuan kaca mata atau Lensa Kontak untuk dapat melihat dengan jelas. PROSEDUR LASIK Dokter spesialis mata melakukan operasi LASIK dengan membuat lapisan tipis pada kornea. Lapisan tipis ini kemudian dibuka dan bagian dalam kornea disinar dengan Laser sehingga terbentuk permukaan kornea yang baru. Setelah penyinaran selesai, lapisan tipis ini dikembalikan ke posisi semula dan akan melekat dengan sendirinya tanpa perlu dijahit. Prosedure tindakan ini seluruhnya menggunakan teknologi komputer dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. WAVEFRONT GUIDED LASIK Teknologi Wavefront awalnya diterapkan pada mesin teropong bintang. Teknologi ini membantu manusia untuk dapat melihat benda di ruang angkasa yang jauhnya ratusan juta kilometer. Pada mesin LASIK masa kini teknologi wavefront diadopsi untuk mendiagnosis mata karena kemampuannya dalam memperhitungkan ketidak teraturan pembiasan (aberasi) sinar yang masuk ke dalam mata dengan tepat. Aberasi yang terjadi pada setiap individu berbeda-beda. Semakin besar aberasi, ketajaman penglihatan semakin berkurang. Dengan teknologi Wavefront maka penyinaran laser dapat disesuaikan dengan keadaan tiap individu mata. LASIK DENGAN TEKNOLOGI IRIS RECOGNITION Tindakan LASIK dapat dilakukan pada kedua mata di hari yang sama. Setiap mata diambil data diagnostiknya yang kemudian ditransfer ke mesin laser. Untuk meningkatkan ketepatan diagnosis pada setiap individu mata, mesin LASIK generasi terbaru dilengkapi dengan teknologi Iris Recognition. Kehandalan teknologi Iris Recognition dalam mengenali struktur iris mata setiap individu sudah terbuktikan. Di Pentagon, pusat pertahanan negara Amerika, teknologi ini digunakan untuk scan mata setiap orang yang akan masuk ke tempat-tempat yang berstatus High Level Security. Di dunia ini tidak ada satu orangpun yang mempunyai struktur iris mata yang sama, oleh sebab itu kelebihan mesin laser yang dilengkapi dengan teknologi iris recognition adalah tingkat keberhasilan operasi lebih tinggi dibandingkan dengan mesin yang tidak menggunakan teknologi ini. APAKAH OPERASI LASIK SAKIT? Prosedure LASIK sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Persiapannya kurang lebih 10-15 menit antara lain adalah membuat lapisan tipis di permukaan kornea, sedangkan penyinaran Laser hanya berlangsung kurang lebih 30 detik. Untuk menjalani LASIK, Anda tidak perlu tinggal di rumah sakit. Selama operasi Anda tetap dalam kondisi sadar dan hanya bola mata Anda yang menjalani bius tetes. Selesai tindakan LASIK penglihatan Anda tidak akan langsung jelas, diperlukan waktu 1-2 hari untuk proses penyembuhannya. EFEK SAMPING Setiap tindakan medis kadang-kadang ada efek sampingnya. Khusus LASIK efek samping itu hampir tidak ada. Yang mungkin dirasakan oleh pasien adalah sedikit rasa sakit yang timbul pada waktu proses penyembuhan, dan biasanya hal ini dapat diatasi dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit. Risiko lain dapat juga terjadi walaupun terbilang sangat jarang. Misalnya, kelebihan atau kekurangan koreksi, atau yang mungkin terjadi pada penderita myopia tinggi kelainan refraksi ringan dapat timbul kembali. Namun Anda tidak perlu khawatir karena kelainan ini dapat dikoreksi dengan tindakan LASIK ulangan beberapa bulan kemudian. APAKAH ANDA KANDIDAT LASIK? - Usia 18 tahun keatas - Tidak sedang hamil atau menyusui - Kedua belah mata harus dalam keadaan sehat - Refraksi mata Anda sudah stabil selama 1 tahun - Anda sudah tidak memakai soft contact lens selama 14 hari atau hard contact lens selama 30 hari berturut-turut TAHAPAN OPERASI LASIK 1. Pada tahap awal, dilakukan pemeriksaan terhadap ketajaman penglihatan, tekanan bola mata, dan luas lapang penglihatan. 2. Dari hasil pemerikasaan awal, dokter akan memastikan apabila operasi LASIK dapat dilaksanakan, pasien akan mendapatkan pemeriksaan lanjutan. 3. Pada pemeriksaan berikutnya, bentuk permukaan kornea pasien didiagnosis dengan alat ORBSCAN, sedangkan ketidak teraturan cahaya yang masuk kedalam mata diukur dengan ZYWAVE. 4. Dokter memeriksa hasil diagnosis, kemudian memasukan datanya ke mesin LASIK. 5. Operasi LASIK dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan. Proses penyinaran berlangsung selama kurang lebih 30 detik per mata. 6. Setelah operasi pasien harus melakukan pemeriksaan ulang (kontrol) selama 3 (tiga) bulan tanpa dipungut biaya. Setelah membaca artikel ini, apakah anda tertarik untuk melakukan lasik pada mata Anda? (idionline) DEFINISI Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. PENYEBAB Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. Katarak bisa disebabkan oleh: cedera mata penyakit metabolik (misalnya diabetes) obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid). Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir (atau beberapa saat kemudian). Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh: * Infeksi kongenital, seperti campak Jerman * Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia. faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah: o Penyakit metabolik yang diturunkan o Riwayat katarak dalam keluarga o Infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan. Katarak pada dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan. Katarak pada dewasa dikelompokkan menjadi: * Katarak immatur : lensa masih memiliki bagian yang jernih * Katarak matur : lensa sudah seluruhnya keruh * Katarak hipermatur : bagian permukaan lensa yang sudah merembes melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada struktur mata yang lainnya. Kebanyakan lensa agak keruh setelah usia 60 tahun. Sebagian besar penderita mengalami perubahan yang serupa pada kedua matanya, meskipun perubahan pada salah satu mata mungkin lebih buruk dibandingkan dengan mata yang lainnya. Banyak penderita katarak yang hanya mengalami gangguan penglihatan yang ringan dan tidak sadar bahwa mereka menderita katarak. Faktor yang mempengaruhi terjadinya katarak adalah: * * Kadar kalsium darah * * Pemakaian kortikosteroid Berbagai penyakit peradangan dan yang jangka penyakit rendah Diabetes panjang metabolic * Faktor lingkungan (trauma, penyinaran, sinar ultraviolet). GEJALA Semua sinar yang masuk ke mata harus terlebih dahulu melewati lensa. Karena itu setiap bagian lensa yang menghalangi, membelokkan atau menyebarkan sinar bisa menyebabkan gangguan penglihatan. Beratnya gangguan penglihatan tergantung kepada lokasi dan kematangan katarak. Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap. Gangguan penglihatan bisa berupa: * * Kesulitan melihat pada Melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya * penurunan ketajaman penglihatan (bahkan Gejala lainnya malam hari terasa menyilaukan mata pada siang hari). adalah: * Sering berganti kaca mata * Penglihatan ganda pada salah satu mata. kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mata (glaukoma), yang bosa menimbulkan rasa nyeri. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah: pemeriksaan mata standar, termasuk pemeriksaan dengan slit lamp usg mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak. PENGOBATAN Satu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan. Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari. Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar. Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan. Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. Pengangkatan lensa ada 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa: * Pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya. untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (fakoemulsifikasi). * Pembedahan intrakapsuler : lensa beserta kapsulnya diangkat. pada saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan. Penggantian lensa penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat. Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokuler, biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata. Operasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. setelah pembedahan jarang sekali terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius. untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, selama beberapa minggu setelah pembedahan diberikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh. PENCEGAHAN Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak. Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata. Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak. Mata Bayi Tidak Fokus? Waspadai Katarak! Selasa, 26 Mei 2009 - 10:33 wib Foto: Corbis KATARAK. Penyakit mata yang selama ini mungkin Anda pahami sebagai penyakit mata para lansia (lanjut usia). Padahal katarak ini bisa menyerang bayi yang baru lahir sekalipun. Anda perlu waspada Moms. Jika didapati mata bayi Anda tidak fokus, bola matanya bergerak-gerak terus seperti mencari-cari sesuatu, itu salah satu tanda bayi Anda menderita katarak. Berikut ini ulasan menarik Dr Florence Meilani Manurung SpM dari Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta dan Prof Dr H Sidarta Ilyas SpM dari Klinik Mata Talang, Jakarta mengenai katarak. Tanda-tanda Katarak Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Terlihat ada warna putih di tengah bola mata yang hitam atau cokelat. Kekeruhan ini menghalangi masuknya cahaya sampai ke retina sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Katarak yang menyerang bayi dikenal dengan Katarak Kongenital. Proses masuknya sinar pada syaraf mata sangat penting bagi penglihatan bayi pada masa mendatang, karena bila terdapat gangguan masuknya sinar setelah bayi berumur empat bulan, maka syaraf mata akan menjadi malas dan berkurang fungsinya. Apabila katarak tipe ini dibiarkan, maka bayi akan mencari-cari sinar melalui lubang pupil yang gelap, dan akhirnya bola mata akan bergerak-gerak terus karena sinar tetap tidak ditemukan. Mendeteksi dan menangani katarak sejak dini sangatlah penting, sebelum terjadi ambliopia pada mata. Ambliopia adalah ketidakmampuan retina menerima bayangan benda dari luar. Retina tidak terangsang oleh cahaya dengan baik sehingga bisa menghambat perkembangan retinanya. Akibatnya bukan tak mungkin si kecil akan menderita kebutaan. Memang tak mudah mendeteksinya. Apalagi, selain bayi Anda belum bisa berkomunikasi, perkembangan visualnya pun berjalan setahap demi setahap. Dimulai hanya melihat terang-gelap, warna, objek, baru kemudian terbentuk sistem yang menghubungkan mata dengan otaknya secara sempurna. Definisi Neuritis opetik adalah gangguan penglihatan yang disebabkan karena peradangan pada saraf optik. Deskripsi Neuritis optik terjadi akibat saraf optik yang merupakan jaras yang membawa impuls penglihatan ke otak mengalami peradangan serta sarung mielin yang membungkus saraf tersebut mengalami kerusakkan (proses ini disebut juga demielinisasi). Terjadinya sangat khas pada salah satu mata (70%) yang menyebabkan gangguan penglihatan yang cepat dan progresif tetapi bersifat sementara. Sekitar 30% penderita terjadi pada kedua mata. Neuritis optik cenderung menyerang dewasa muda dengan usia rata-rata 30-an. Tujuh puluh lima persen penderita merupakan wanita. Kerusakkan saraf terjadi pada bagian saraf optik yang letaknya di belakang bola mata dan disebut juga neuritis retrobulbar serta sering dikaitkan dengan penyakit sklerosis multipel. Peradangan saraf optik dan edema (pembengkakan) terjadi akibat tekanan intrakranial pada tempat dimana saraf masuk ke dalam bola mata. Peradangan di tempat tersebut disebut papilitis. Penyebab dan Gejala-gejala * neuritis optik adalah * bintik/bercak * nyeri * * gangguan * ditemukan satu atau lebih penglihatan pertengahan saat pergerakkan sakit buta warna penglihatan pada gangguan ketajaman buta, * jika Gejala-Gejala,/b> terutama gejala lapang bola malam berikut ini: kabur pandang mata kepala mendadak hari penglihatan Neuritis optik sering diakibatkan oleh penyakit sklerosis multipel. Penyebab lainnya adalah infeksi virus, jamur, ensefalomielitis, penyakit-penyakit otoimun atau tumor yang menekan saraf penglihatan atau penyakit-penyakit pembuluh darah (misalnya radang arteri temporal). Beberapa bahan kimia beracun seperti metanol dan timah hitam dapat menyebabkan kerusakkan saraf optik. Kerusakkan saraf optik dapat juga dikarenakan penyalahgunaan alkohol dan rokok. Neuritis optik dapat juga disebabkan karena gangguan sistem kekebalan tubuh. Diagnosis Dokter mata akan memeriksa mata penderita dan menentukan diagnosis neuritis optik. Pemeriksaan mata lengkap termasuk pemeriksaan ketajaman penglihatan, pemeriksaan buta warna serta pemeriksaan retina dan diskus optik dengan menggunakan oftalmoskop. Tanda-tanda klinis seperti gangguan reaksi pupil jelas terlihat selama pemeriksaan mata tetapi pada beberapa keadaan mata terlihat normal. Riwayat medis penderita dapat digunakan untuk mengetahui apakah pernah terpapar/kontak dengan bahan-bahan beracun seperti timah hitam yang dapat menyebabkan neuritis optik. Pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan MRI (magnetic resonance imaging) diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Dengan MRI dapat dibuktikan tanda-tanda sklerosis multipel. Terapi Pengobatan neuritis optik tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Gangguan penglihatan yang disebabkan infeksi virus akan membaik sendiri setelah diberikan pengobatan terhadap virus. Neuritis optik yang disebabkan bahan-bahan beracun dapat diatasi bila sumber-sumber/kontak dengan racun dihindari. Pemberian kortikosteroid suntikan yang dilanjutkan dengan pemberian oral pada penderita neuritis optik akibat sklerosis multipel sangat cepat memperbaiki penglihatan penderita, tetapi masih diperdebatkan penggunaanya untuk mencegah kekambuhan. Terapi Percobaan Neuritis Optik menunjukkan bahwa steroid yang diberikan dengan suntikkan intravena efektif untuk mengurangi serangan neuritis optik akibat penyakit sklerosis multipel hingga 2 tahun, tetapi perlu penelitian lebih lanjut. Prednison yang diberikan secara oral tampaknya dapat meningkatkan serangan berulang neuritis optik sehingga terapi ini tidak dianjurkan. Pencegahan Gangguan penglihatan yang disebabkan karena neuritis optik biasanya bersifat sementara. Remisi (penyembuhan) spontan terjadi dalam dua hingga lima minggu. Saat masa pemulihan, 65% - 80% ketajaman penglihatan penderita menjadi lebih baik. Prognosis jangka panjang tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika serangan ini ditimbulkan oleh infeksi virus maka akan mengalami penyembuhan sendiri tanpa meninggalkan efek samping. Jika neuritis optik dipicu oleh sklerosis multipel, maka serangan berikutnya harus dihindari. Tigapuluh tiga persen penderita neuritis optik akan kambuh dalam lima tahun. Tiap kekambuhan menyebabkan pemulihannya tidak sempurna bahkan memperburuk penglihatan seseorang. Ada hubungan yang kuat antara neuritis optik dengan sklerosis multipel. Pada orang yang tidak mengalami sklerosis multipel maka separuh dari mereka yang mengalami gangguan penglihatan akibat neuritis optik akan menderita penyakit ini dalam 15 tahun. Pencegahan Pemeriksaan mata secara teratur untuk menjaga kesehatan mata. Pengobatan dini terhadap masalah penglihatan dapat mencegah kerusakkan permanen pada saraf mata. Daftar Istilah Atrofi Melisut atau matinya Sklerosis sel-sel tubuh. Multipel Penyakit otoimun yang menyerang sistem saraf pusat yang ditandai dengan kerusakkan selubung myelin yang menutupi saraf. Arteritis Temporal Juga disebut peradangan sel raksasa arteri. Peradangan pada pembuluh darah arteri besar yang berlokasi di kepala yang ditandai dengan sakit kepala dan nyeri wajah. Test Ketajaman Penglihatan Pemeriksaan mata untuk menentukan ketajaman penglihatan, yang dilakukan dengan menentukan objek dan atau huruf pada suatu bagan Lepasnya retina dapat menyerang satu dari 10.000 orang setiap tahun di Amerika Serikat. Kejadian ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada usia berapapun, walaupun biasanya terjadi pada orang usia setengah baya atau lebih tua. Kejadian ini lebih besar kemungkinannya terjadi pada orang yang menderita rabun jauh (miopia) atau berkacamata minus dan pada orang orang yang anggota keluargannya ada yang pernah mengalami lepasnya retina.Lepasnya retina dapat pula terjadi akibat pukulan yang keras. Selain itu, walaupun agak jarang, kondisi ini merupakan penyakit keturunan dan bahkan terjadi pada bayi dan anak-anak. Bila tidak segera dilakukan tindakan, lepasnya retina akan mengakibatkan cacat penglihatan atau kebutaan. Retina adalah jaringan tipis dan transparan yang peka terhadap cahaya, yang terdiri dari sel-sel dan serabut saraf. Retina melapisi dinding mata bagian dalam seperti kertas dinding melapisi dinding rumah. Retina berfungsi seperti lapisan film pada kamera foto: cahaya yang melalui lensa akan difokuskan ke retina. Sel-sel retina yang peka inilah yang menangkap “gambar” dan menyalurkannya ke otak melalui syaraf optik. Sebab dan Gejala Lepasnya Retina Sebagian besar lepasnya retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan-robekan kecil atau lubanglubang di retina. Kadang-kadang proses penuan yang normalpun dapat menyebabkan retina menjadi tipis dan kurang sehat, tetapi yang lebih sering mengakibatkan kerusakan dan robekan pada retina adalah menyusutnya korpus vitreum, bahan jernih seperti agar-agar yang mengisi bagian tengah mata. Korpus vitreum erat melekat ke retina pada beberapa lokasi di sekeliling dinding mata bagian belakang. Bila korpus vitreum menyusut, ia dapat menarik sebagian retina bersamanya, sehingga menimbulkan robekan atau lubang pada retina. Walaupun beberapa jenis penyusutan korpus vitreum merupakan beberapa hal yang normal terjadi pada peningkatan usia dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan pada retina, korpus vitreum dapat pula menyusut pada bola mata yang tumbuh menjadi besar sekali (kadang-kadang ini merupakan akibat dari rabun jauh), oleh peradangan, atau karena trauma. Pada sebagian besar kasus retina baru lepas setelah terjadi perubahan besar struktur korpus vitreum. Bila sudah ada robekan-robekan retina cairan encer seperti air dapat masuk dari korpus vitreum kelubang di retina dan dapat mengalir diantara retina dan dinding bagian belakang. Cairan ini akan memisahkan retina dari dinding mata bagian belakang dan mengakibatkan retina lepas. Bagian retina yang terlepas tidak akan berfungsi dengan baik dan di daerah itu timbul penglihatan kabur atau daerah buta. Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis lepasnya retina yang disebabkan oleh penyakit mata lain, seperti tumor, peradangan, hebat atau sebagai komplikasi dari diabetes. Ini disebut ablasio retina sekunder. Dalam hal ini tidak ditemukan robekan ataupun lubang-lubang di retina dan retina hanya bisa kembali ke posisinya yang normal dengan mengobati penyakit yang menyebabkan lepasnya retina. Orang-orang setengah baya dan lebih tua kadang-kadang melihat bintik-bintik hitam mengapung dan kilatan-kilatan cahaya. Keadaan ini biasanya lebih jarang ditemukan pada anak-anak ataupun dewasa muda. Pada sebagian kasus keluhan-keluhan ini tidak menunjukan adanya masalah serius. Tetapi pada beberapa mata bintik-bintik dan kilatan-kilatan cahaya yang muncul tiba-tiba mungkin menunjukan penyusutan korpus vitreum yang cukup banyak sampai menimbulkan robekan diretina. Untuk menentukan apakah ada robekan retina maka dokter spesialis mata harus memeriksa bagian dalam mata dan melakukan pemeriksaan mata menyeluruh. Pemeriksaan seperti ini sebaiknya dilakukan segera setelah keluhan ditemukan, karena robekan retina yang masih baru mungkin masih dapat diobati tanpa melakukan operasi yang lama dan sebelum ia berkembang menjadi retina lepas yang lebih hebat. Beberapa lepasnya retina mungkin terjadi tanpa ada bintik-bintik hitam ataupun kilatan-kilatan yang nyata. Dalam hal ini mungkin penderita menyadari penglihatan mereka seolah bergelombang atau berair atau pada penglihatan pinggir terdapat bayangan hitam. Perkembangan lepas retina yang lebih lanjut akan mengaburkan penglihatan berat pada satu mata kecuali bila retina yang lepas itu diperbaiki. Ada beberapa ablasio retina yang terjadi tiba-tibaa dan pasien buta total pada satu mata dengan mendadak. Cacat penglihatan yang muncul cepat seperti ini dapat pula disebabkan oleh pendarahan ke korpus vitreum ketika retina robek. Penemuan dan diagnosa Retina yang lepas tidak dapat dilihat dari luar mata. Karena itu bila ada keluhan seperti diatas, pasien harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata. Dokter akan memeriksa dengan teliti retina dan mata bagian dalam dengan alat yang disebut oftalmoskop. Dengan cahaya yang terang dan pembesaran dari alat tersebut, dokter dapat menentukan lokasi daerah retina yang robek atau daerah yang lemah yang perlu diperbaiki dalam pengobatan. Alat-alat diagnostik khusus lainnya yang mungkin perlu digunakan adalah lensa kontak khusus, mikroskop, dan pemeriksaan ultrasonograpi (USG) Terapi Bila retina robek tetapi belum lepas, maka lepasnya retina itu dapat dicegah dengan tindakan segera. Bila retina telah lepas maka retina itu harus di perbaiki dengan tindakan operasi oleh dokter spesialis mata. Penempelan kembali retina yang sukses, terdiri dari penempelan robekan retina, dan pencegahan agar retina tidak tertarik lepas lagi. Ada beberapa prosedur bedah yang dapat digunakan. Prosedur yang dipilih tergantung pada beratnya lepas retina dan pertimbangan dokter. Fotokoagulasi Laser: Bila ditemukan robekan-robekan kecil di retina dengan sedikit atau tanpa lepasnya retina, maka robekan ini dapat direkatkan lagi dengan sinar laser. Laser akan menempatkan luka-bakar- luka-bakar kecil disekeliling pinggir robekan. Luka bakar ini akan menimbulkan jaringan parut yang mengikat pinggir robekan dan mencegah cairan lewat dan berkumpul dibawah retina. Bedah laser oftalmologi sekarang biasanya dilakukan sebagai tindakan pada pasien berobat jalan dan tidak memerlukan sayatan bedah. Pembekuan (kriopeksi): Membekukan dinding bagian belakang mata yang terletak di belakang robekan retina, dapat merangsang pembentukan jaringan parut dan merekatkan pinggir robekan retina dengan dinding belakang bolamata. Pembekuan biasanya dilakukan dengan prosedur pasien berobat jalan tetapi memerlukan pembiusan setempat pada mata. Tindakan Bedah: Bila cukup banyak cairan telah terkumpul dibawah retina dan memisahkan retina dengan mata bagian belakang, maka diperlukan operasi yang lebih rumit untuk mengobati lepas retina itu. Teknik operasinya bermacam-macam, tergantung pada luasnya lapisan retina itu. Teknik operasinya bermacam-macam, tergantung pada luasnya lapisan retina yang lepas dan kerusakan yang terjadi, tetapi semuannya dirancang untuk menentukan dinding mata kelubang retina, menahan agar kedua jaringan itu tetap menempel sampai jaringan parut melekatkan lagi robekan. Kadang-kadang cairan harus dikeluarkan dari bawah retina untuk memungkinkan retina menempel kembali ke dinding belakang mata. Seringkali sebuah pita silikon atau bantalan penekanan diletakan diluar mata dengan lembut menekan dinding mata ke retina. Dalam operasi ini dilakukan pula tindakan untuk menciptakan jaringan parut yang akan merekatkan robekan retina, misalnya dengan pembekuan, dengan laser atau dengan panas diatermi (aliran listrik dimasukan dengan sebuah jarum). Pada ablasio retina yang lebih rumit mungkin diperlukan teknik yang disebut vitrektomi. Dalam operasi ini korpus vitreum dilepaskan dari serat-serat jaringan ikat di dalam retina, dan korpus vitreum yang menciut dikeluarkan dari mata. Pada beberapa kasus bila retina itu sendiri sangat berkerut dan menciut maka retina mungkin harus didorong ke dinding mata untuk sementara waktu dengan mengisi rongga yang tadinya berisi korpus vitreum dengan udara atau gas. Lebih dari 90% lepasnya retina dapat direkatkan kembali dengan teknik-teknik bedah mata modern. Kadang-kadang diperlukan lebih dari satu kali operasi. Bila retina berhasil direkatkan kembali mata akan mendapatkan kembali sebagai fungsi penglihatan dan kebutaan dapat di cegah. Tetapi seberapa jauh penglihatan dapat dipulihkan dalam jangka enam bulan sesudah tindakan operasi yang berhasil akan tergantung pada sejumlah faktor.Pada umumnya fungsi penglihatan akan lebih sedikit pulih bila retina telah cukup lama terlepas atau muncul pertumbuhan jaringan dipermukaan retina. Empat puluh persen dari lepasnya retina yang berhasil direkatkan kembali akan dapat menghasilkan penglihatan yang baik. Sedang kasus-kasus sisanya masih mendapatkan penglihatan yang cukup untuk membaca dan atau berjalan dalam berbagai derajat. Sayangnya korpus vitreum yang terus menyusut dan munculnya pertumbuhan lapisan dipermukaan retina menyebabkan tidak semua retina yang terlepas dapat direkatkan kembali. Bila retina tidak dapat direkatkan kembali, maka mata akan terus menurun penglihatannya dan akhirnya menjadi buta. Operasi dapat dilakukan baik dengan bius setempat maupun dengan bius umum, tergantung pada kesehatan penderita dan waktu yang diperkirakan diperlukan untuk merakatkan kembali retina. Jarang sekali perlu menahan ablasio retina untuk tidak bergerak dalam jangka panjang sebelum ataupun sesudah operasi. Tetapi penderita yang memerlukan injeksi udara atau gas harus mempertankan posisi kepala tertentu sampai beberapa hari sesudah operasi. Penderita dengan lepasnya retina sederhana biasanya sudah di bolehkan berjalan sehari sesudah operasi dan dipulangkan dari rumah sakit beberapa hari. Biasanya setelah pulang dari rumah sakit maka yang dibutuhkan hanyalah salep dan obat tetes mata. Kadang-kadang diperlukan kacamata atau lensa kontak bila setelah bedah retina ternyata penglihatan perlu koreksi. Siapa yang berwenang Mengobati Ablasio Retina? Dokter spesialis mata yang berwenang mengobati ablasio retina. Dokter spesialis mata adalah dokter yang telah dididik, dilatih dan diberi izin untuk memberi pelayanan mata secara menyeluruh, yang mencakup tindakan pemeriksaan medik mata, membuat resep mata koreksi, mendiagnosa berbagai penyakit dan kelainan pada mata, serta menentukan prosedur medik dan operasi yang tepat dan diperlukan untuk pengobatan. Ada pula dokter spesialis mata yang mendapat tambahan latihan dalam merawat dan mengobati penyakit-penyakit korpus vitreum dan retina termasuk ablasio retina. Pasien dengan keluhan lepasnya retina perlu segera ditangani oleh dokter yang akan memeriksa dengan teliti mata bagian dalam dan memberi nasehat pengobatan yang diperlukan. Orang-orang yang menderita rabun jauh (miopia) dengan kacamata minus tinggi atau yang anggota keluarganya pernah mengalami ablasio retina, sebaiknya memeriksakan matanya secara berkala ke dokter agar perubahan pada korpus vitreum dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga disamping diagnosa, dokter dapat mencegah lepasnya retina yang mungkin akan terjadi. Penyebab Katarak Kongenital Katarak pada bayi sebabnya bisa macam macam. Tetapi, penyebab yang paling sering adalah bayi terinfeksi virus rubella saat masih dalam kandungan. Disebut sebagai rubella syndrome atau campak Jerman dan rentan terjadi pada tiga bulan pertama usia kehamilan. Adapun gejalanya seperti gatal-gatal, panas disertai bercak merah pada kulit. Penyakit ini disebabkan virus yang berasal dari udara, cara menyerangnya sebagaimana virus influenza. Untuk mencegahnya, pada wanita usia subur bisa dengan menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, wanita tersebut diberi imunisasi dan baru boleh hamil tiga bulan setelah penyuntikan. Selain rubella, ibu hamil penderita diabetes juga berisiko melahirkan bayi berkatarak. Harus Operasi Seorang bayi yang sudah dipastikan menderita katarak harus segera dioperasi/bedah katarak. Setidaknya bayi tersebut sudah berusia 2 bulan atau tergantung dari kondisi kesehatannya secara keseluruhan. Namun operasi sebaiknya dilakukan sebelum bayi berusia tiga bulan agar retina matanya tetap bisa berkembang dengan baik. Operasi katarak dilakukan dengan bius total. Lensa yang keruh diangkat dengan sebuah irisan kecil pada mata. Fakoemulsifikasi Teknologi bedah katarak modern menggunakan mesin Fakoemulsifikasi dengan teknologi Cold Phacoemulsification. Lebar sayatan luka operasi sangat minimal yakni 1,8-2,2 mm. Luka sayatan tidak perlu dijahit dan menggunakan lensa buatan (lensa intra ocular/lensa implant/lensa tanam) untuk mengganti lensa yang katarak. Pada orang dewasa operasi ini tidak memerlukan rawat inap. Sedangkan untuk bayi dibutuhkan rawat inap selama 1 malam. (Mom& Kiddie//tty)