Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN : 2337 - 8085 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR Yunita Fitrianda1 dan Saudah2 Akademi Kebidanan Saleha Banda Aceh Email : [email protected] 1,2 ABSTRAK Tablet zat besi merupakan mikroelement yang esensial bagi tubuh. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain Cross Sectional ini dilakukan pada tanggal 8 s/d 11 juli tahun 2014 di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 343 ibu hamil, yang menjadi sampel yaitu sebanyak 77 ibu hamil, Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling, Intrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi 21 pertanyaan, yang terdiri dari 2 pertanyaan tentang ketidakpatuhan, 10 pertanyaan tentang pengetahuan, 4 pertanyaan tentang informasi, dan 5 pertanyaan tentang peran petugas, dengan mengacu pada kerangka konsep penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji statistik (chi-square) dengan tingkat kemaknaan 90% (p < 0,1). Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan katidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan nilai p=0,004 (p<0,10), terdapat hubungan antara informasi dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan nilai p=0,002 (p<0,10), dan terdapat hubungan antara peran petugas dengan ketidak patuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan nilai p=0,001 (p<0,10). Terdapat hubungan pengetahuan, informasi, peran petugas dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi. Diharapkan kepada ibu hamil hendaknya dapat memperhatikan kesehatan dirinya dengan makan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi suplemen zat besi untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam tubuh, serta tidak mengkonsumsi kopi dan teh bersamaan dengan minum tablet zat besi karena akan menghambat absorbsi zat besi dalam tubuh. Kata Kunci : Ketidakpatuhan Ibu Hamil, Tablet Zat Besi. PENDAHULUAN Zat besi (Fe) merupakan mikro elemen essensial bagi tubuh yang diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Konsumsi tablet Fe sangat berkaitan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Anemia defesiensi zat besi yang banyak dialami ibu hamil disebabkan oleh kepatuhan mengonsumsi tablet Fe yang tidak baik ataupun cara mengonsumsi yang salah sehingga menyebabkan kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh ibu (Amiruddin, 2007). Ibu hamil yang mengalami anemia dapat menyebabkan terjadinya keguguran, melahirkan sebelum waktunya, bayi berat badan lahir rendah, perdarahan sebelum dan selama persalinan bahkan dapat mengakibatkan kematian ibu dan janinnya (Sadariah, 2012). Anemia pada kehamilan ditunjukkan dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 11gr/100ml. Sementara, hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan, 80,7% perempuan usia 165 Yunita Fitrianda, dan Saudah 10-59 tahun telah mendapatkan Tablet tambah darah (TTD), namun hanya 18% di antaranya yang mengonsumsi sebanyak 90 tablet. Data terbaru bahkan menyebutkan bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Itu artinya 5 dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia (Riskesdas, 2013). Menurut World Health Organization (WHO), 40% kematian di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar didunia terutama bagi wanita usia subur (WUS) (Novita, 2013). Hasil penelitian Namchar Kautsar, menunjukkan bahwa 80,7% perempuan usia 10-59 tahun yang mendapat/membeli tablet tablet Fe dengan jumlah hari minum zat besi. Masih ada19,3% ibu hamil yang tidak minum tablet Fe dan hanya 18,0% yang minum tablet Fe 90 hari atau lebih. Diantara ibu hamil tersebut ada 15,3% yang menjawab tidak tahu. Dan sebanyak 36, 3 % mengaku mengonsumsi tablet besi antara 0-30 hari (Namchar Kautsar, 2010). Di Indonesia program pencegahan anemia pada ibu hamil, dengan memberikan suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Namun banyak ibu hamil yang menolak atau tidak mematuhi anjuran ini karena berbagai alasan. Kepatuhan minum tablet Fe apabila ≥ 90 % dari tablet besi yang seharusnya diminum. Kepatuhan ibu hamil minum tablet zat besi merupakan faktor penting dalam menjamin peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil (Mufdlilah, 2009). Hasil penelitian Nhina Aphatiez, menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang menderita anemia defesiensi zat besi sebanyak 4.427 dari 13.170 angka kelahiran atau 27%, diantaranya 17% mengkonsumsi zat besi dan sisanya sama sekali tidak patuh mengkonsumsi zat besi sesuai dengan anjuran petugas kesehatan (Nhina Aphatiez, 2010). Tablet zat besi sebagai suplemen yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari. Namun, karena berbagai faktor misalnya pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil yang kurang baik, efek samping tablet yang ditimbulkan tablet tersebut dapat memicu seseorang untuk kurang mematuhi konsumsi tablet zat besi secara benar sehingga tujuan dari pemberian tablet tersebut tidak tercapai (Muliaty, 2007). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kegagalan di suatu negara. Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka nasional untuk AKI di Indonesia adalah 228/100.000 kelahiran hidup. Angka ini lebih rendah dibandingkan AKI hasil SDKI tahun 2002-2003 yang mencapai 307/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2009).Menurut Survei Demografi kesehatan indonesia (2007) tentang kedepan masih besar karena target pencapaian penurunan AKI tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah wanita hamil di Indonesia 5.192.427 jiwa, K I adalah 4.969.467 (95,71%) dan K4 adalah 4.583.349 (88,27%), yang mendapatkan tablet zat besi Fe3 4.058.755 (83,8%) sedangkan jumlah wanita hamil di Aceh 111.300 jiwa, K1 adalah 106.647 (95,80%) K4 adalah 93.523 (88,83%) dan yang mendapatkan tablet zat besi Fe adalah 81.897 (73,6%) ( Provil Kesehatan Indonesia, 2011). Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Aceh tahun 2012 bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Aceh sebesar 200/100.000 kelahiran hidup (KH). Sedangkan distribusi cakupan pemberian tablet Fe1 sebesar 70,18% dan cakupan pemberian tablet Fe3 sebesar 63,27%. Cakupan terendah berada pada Kabupaten Aceh Tengah yaitu 12,40% untuk Fe1 dan 10,56% untuk Fe3, AKI sebesar 140/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Aceh, 2012). 166 Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN : 2337 - 8085 Dari laporan data Dinas Kesehatan Aceh Besar, jumlah Ibu hamil dari bulan Januari – Desember 2013 berjumlah 969 orang.Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe pada KI berjumlah 500 orang (92,33%), sedangkan ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe pada K4 berjumlah 469 orang (87,11%) (Dinas kesehatan Aceh Besar, 2013). Data yang diperoleh di Puskesmas Kuta Baro Kecamatan Aceh Besar, jumlah ibu hamil dari bulan Januari-Mei 2014 berjumlah 343 orang. Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe pada KI berjumlah 213 orang (91,86%) sedangkan ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe pada K4 berjumlah 130 orang (87,11%) (Puskemas Kuta Baro, 2014). Dari hasil wawancara terhadap 10 orang ibu hamil yang berkunjung ke Wilayah Kerja Pukesmas Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2014 didapatkan bahwa 3 orang tidak mengetahui tentang tablet Fe serta tidak pernah mendapatkan informasi melalui media apapun, dan tidak pernah mendapatkam arahan melalui petugas kesehatan dan 3 orang mengetahui tentang tablet Fe tetapi tidak mengkonsumsi dengan teratur, serta pernah mendapatkan informasi melaluit elevisi, namun tidak pernah mendapatkan arahan dari petugas kesehatan, sedangkan 4 orang lagi mengetahui tentang tablet Fe, dan pernah mendapat informasi melalui televisi, serta pernah mendapatkan arahan dari petugas kesehatan dan mengkonsumsinya dengan teratur, sesuai anjuran petugas kesehatan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidak patuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi, di wilayah kerja pukesmas kuta baro, Kabupaten Aceh Besar tahun 2014. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu mempelajari dinamika hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, dengan cara pendekatan, observasi dan pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar dari bulan Januari s/d Mei 2014 yaitu sebanyak 343 orang. Tehnik pengambil sampel dilakukan dengan cara Quota sampling yaitu sampel atas pertimbangan peneliti, sehingga sampel yang di gunakan yaitu sebanyak 77 ibu hamil. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan cara analisis bivariate, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Kuta Baro Kab. Aceh Besar mulai tanggal 8 s/d 11 Juli 2014, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 167 Yunita Fitrianda, dan Saudah Analisa Bivariat a. Pengetahuan Ibu Hamil Tabel 1. Hubungan Pengetahuan dengan Ketidakpatuhan Ibu Hamil dalam Mengkosumsi Tablet Zat Besi No Pengetahuan 1 2 3 Baik Cukup Kurang Jumlah Ketidakpatuhan Patuh Tidak Patuh F % F % 3 75 1 25 17 33,3 34 66,7 1 4,5 21 95,5 21 56 F 4 51 22 77 Total % 100 100 100 Pvalue 0,004 Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwa dari 51 responden didapatkan yang berpengetahuan cukup dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 34 responden (66,7%), Sedangkan dari 4 responden yang berpengetahuan baik dan patuh mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 3 responden (75%). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan (Chi Square) di dapatkan nilai p= 0,004 sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima yang berarti ada hubungan pengetahuan Dengan Ketidakpatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkosumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. b. Informasi Yang di Peroleh Ibu Hamil Tabel 2. Hubungan Informasi Dengan Ketidakpatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkosumsi Tablet Zat Besi No Informasi 1 2 Baik Kurang Jumlah Ketidakpatuhan Ibu Hamil Patuh Tidak Patuh F % F % 19 63,3 11 25 2 4,3 45 95,5 21 56 F 30 47 77 Total % 100 100 Pvalue 0,002 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 47 responden yang mendapatkan informasi dalam kategori kurang dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 45 (95,7%), Sedangkan dari 30 responden yang mendapatkan informasi dalam kategori Baik dan patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 19 responden (63%). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan (Chi Square) di dapatkan nilai p= 0,002 sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima yang berarti ada hubungan informasi dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkosumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. 168 Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN : 2337 - 8085 c. Peran Petugas Tabel 3. Hubungan Peran Petugas dengan Ketidakpatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Ketidakpatuhan Ibu Hamil No Peran Petugas Patuh Tidak Patuh Total Pvalue F % F % F % 1 Baik 18 43,9 23 56,1 30 100 0,001 2 Kurang 3 8,3 33 91,7 47 100 Jumlah 21 56 77 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 41 responden yang mendapatkan motivasi/arahan dari petugas kesehatan dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 23 responden (56,1%), Sedangkan dari 36 responden yang tidak mendapatkan motivasi/arahan dari petugas kesehatan dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 33 responsen (91,7%). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan (Chi Square) di dapatkan nilai p= 0,001 sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima yang berarti ada hubungan peran petugas dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Pembahasan 1. Pengetahuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 51 responden didapatkan yang berpengetahuan cukup dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 34 responden (66,7%), Sedangkan dari 4 responden yang berpengetahuan baik dan patuh mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 3 responden (75%). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan (Chi Square) di dapatkan nilai p= 0,004 sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima yang berarti ada hubungan pengetahuan dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkosumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Namchar Kautsar (2010), hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan ketidakapatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi. Menurut Mulyati (2007), Tingkat pengetahuan ibu hamil yang rendah akan mempengaruhi bagaimana ibu hamil menjaga kehamilannya. Pengetahuan kurang memiliki risiko 1,45 kali lebih besar untuk menderita anemia dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil yang berpengetahuan baik. Peneliti berasumsi bahwa ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi sangat berhubungan dengan pengetahuan, sehingga semakin tingginya pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil maka akan semakin baik pula kepatuhan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi, Oleh karena itu diharapkan adanya peningkatan pengetahuan bagi ibu hamil untuk tercapainya suatu pengetahuan maka di butuhkan petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan di setiap desa yang memiliki ibu hamil agar pengetahuan ibu hamil lebih meningkat dan terwujudnya kesadaran para ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi. 169 Yunita Fitrianda, dan Saudah 2. Informasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 47 responden yang mendapatkan informasi dalam kategori kurang dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 45 (95,7%), Sedangkan dari 30 responden yang mendapatkan informasi dalam kategori Baik dan patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 19 responden (63%). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan (Chi Square) di dapatkan nilai p= 0,002 sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima yang berarti ada hubungan informasi dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkosumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Nhina (2010), Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan ketidakapatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi. Menurut Lukman (2008), Informasi akan memberi pengaruh pada pengetahuan seseorang, Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah, tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media massa, missal TV, radio, internet, atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Peneliti berasumsi bahwa ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi sangat berhubungan dengan informasi yang didapat sehingga semakin banyak informasi yang didapat oleh ibu hamil maka akan semakin baik pula kepatuhan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi, Oleh karena itu dibutuhkan adanya peningkatan informasi bagi ibu hamil untuk tercapainya suatu informasi maka ibu hamil harus lebih rajin membaca, mendengar dan melihat, baik itu melalui televise, majalah, Koran dan internet, mengenai manfaat tablet zat besi bagi ibu hamil dan janin, sehingga dapat menambah kesadaran ibu hamil untuk mengkonsumsi tabletzat besi. 3. Peran Petugas Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 41 responden yang mendapatkan motivasi/arahan dari petugas kesehatan dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 23 responden (56,1%), Sedangkan dari 36 responden yang tidak mendapatkan motivasi/arahan dari petugas kesehatan dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu sebanyak 33 responsen (91,7%). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan (Chi Square) di dapatkan nilai p= 0,001 sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima yang berarti ada hubungan peran petugas dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Wulandari (2012), Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara peran petugas dengan ketidakapatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi. Menurut Cikwi (2008), Peran petugas adalah Sebagai motivator, petugas harus menanyakan kepatuhan ibu hamil dalam minum tablet besi sesuai dengan ketentuan dan ketersediaannya cukup. Tablet zat besi harus diminum satu tablet sehari selama 90 hari. Dengarkan keluhan yang disampaikan ibu dengan penuh minat dan yang perlu diingat adalah semua ibu memerlukan dukungan moril selama kehamilannya. Peneliti berasumsi bahwa ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi sangat berhubungan dengan peran petugas semakin banyak ibu hamil yang mendapatkan motivasi/arahan dari petugas kesehatan maka akan semakin baik pula kepatuhan ibu hamil 170 Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN : 2337 - 8085 untuk mengkonsumsi tablet zat besi, Oleh karena itu dibutuhkan adanya peningkatan motivasi/arahan dari petugas kesehatan agar ibu hamil termotivasi untuk mengkonsumsi tablet zat besi, dengan tercapainya suatu maksud maka AKI dan AKB akan semakin menurun. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan antara faktor pengetahuan dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan nilai p=0,004. 2. Ada hubungan antara faktor informasi dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan nilai p=0,002. 3. Ada hubungan antara faktor peran petugas dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan nilai p=0,001. Saran Diharapkan kepada petugas kesehatan yang memberikan pelayanan di wilayah kerja puskesmas kuta baro dengan memberikan penyuluhan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi agar dapat meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi tersebut. DAFTAR PUSTAKA Amiruddin, 2007, Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Ibu Hamil di Indonesia (Evidence Based), yogyakarta. Cikwi, 2008, Hubungan Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Mensosialisasikan Tablet Besi dengan Kepatuhan Ibu Hamil Minum Tablet Besi di Kabupaten Bantul, Tesis,Universitas Gajah Mada. Kautsar, N, 2010, Hubungan Pengetahuan Dengan Ketidakpatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar, Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Makassar. Lukman, 2008, Peranan Gizi Dalam Siklus Kesehatan, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta. Muliaty, 2007, Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Untuk Mencegah Anemia, [internet] tersedia dalam: Http://Muliaty.Wordpress.Com, (diakses) tanggal : 6 februari 2014. Novita, 2013, Pengaruh Pengawas Minum Obat Tablet Fe Pada Ibu Hamil Yang Anemia Terhadap Kenaikan Hb Diwilayah Kerja Puskesmas Padang Luar Kab. Agam, [internet] tersedia dalam:http://www. repository.unand.ac.id (Diakses) tanggal: 15 April 2014. Notoatmodjo, S, 2012, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Rineka Cipta, Jakarta. Riskesdas, 2013, Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil, [internet] tersedia dalam: http://Riskesdas.blogspot.com, (diakses) tanggal: 6 Februari 2014. Sadariah, (2012), Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Bara-Baraya Makassar Tahun 2012 , Kebidanan UIT, Jakarta. 171 Yunita Fitrianda, dan Saudah Wulandari, S, 2012, Hubungan Prilaku Dengan Ketidakpatuhan Dalam Menkonsumsi Tablet Zat Besi Di Desa Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, Universitas Diponegoro. 172