pengaruh asanggaran terhadap kinerja manajerial dengan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan
untuk memiliki suatu pengelolaan kinerja manajemen yang baik agar dapat bersaing
dan memperluas lingkup bisnisnya. Kinerja manajerial merupakan hasil kerja dari
suatu organisasi dengan memahami suatu kerangka tujuan, standar, dan
persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati. Untuk mendapatkan kinerja
manajerial yang baik, suatu manajemen perlu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen.
Mahoney et al., (1963) dalam Himawan dan Ika (2010) berpendapat bahwa
kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang ada dalam teori
manajemen klasik, yaitu seberapa jauh manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi,
pemilihan staf, negosiasi dan perwakilan. Selain itu, perusahaan juga harus dapat
menjalankan aktivitas-aktivitasnya dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif
dan efisien. Untuk mengetahui apakah aktivitas tersebut efektif dan efisien, dapat
dilakukan dengan mengukur kinerja manajerial dari perusahaan tersebut.
Kinerja manajerial membutuhkan peran dari manajer dalam menjalankan
serangkaian aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun, bukan
berarti peran bawahan dalam penilaian kinerja manajerial tidak ada. Mereka juga
1
sangat berperan dalam penilaian kinerja manajerial, karena mereka adalah pelaksana
aktivitas perusahaan.
Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan, salah satu komponen
yang paling penting dalam perencanaan ialah anggaran, suatu perencanaan keuangan
yang dibuat untuk masa depan. Anggaran merupakan sebuah perencanaan mengenai
kegiatan di masa yang akan datang, yang mengidentifikasikan kegiatan yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan (Sinuraya, 2009). Anggaran merupakan elemen
yang penting dalam kegiatan operasional suatu perusahaan untuk membantu manajer
dalam membuat keputusan dan perencanaan. Tujuan anggaran dibuat adalah untuk
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
perusahaan
dalam
segi
keuangan
untuk
menjalankan segala aktivitasnya demi mencapai tujuan yang sudah dibuat.
Anggaran merupakan bagian dari program kerja yang memuat strategi
perusahaan dan digambarkan dalam bentuk proyeksi keuangan yang didasarkan pada
beberapa aktivitas yang akan dijalankan. Penyusunan anggaran yang tepat dapat
memberikan dampak yang baik dalam kelangsungan hidup perusahaan apabila
anggaran tersebut tepat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung
perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Namun, jika anggaran yang
dibuat tidaklah tepat, maka akan banyak kemungkinan buruk yang terjadi, baik
demotivasi bagi karyawan yang menjalankan kegiatan perusahaan maupun tidak
tercapainya tujuan yang diinginkan.
Menurut Hansen dan Mowen (2000) dalam Indarto dan Ayu (2011)
2
anggaran secara khusus digambarkan sebagai sebuah ungkapan keuangan dari
rencana strategis baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan, yang
didalamnya memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan tersebut, sehingga,
bagi sebuah perusahaan proses penyusunan anggaran menjadi suatu hal yang penting
dan harus diperhatikan supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Penyusunan
anggaran yang tidak tepat dapat menimbulkan penurunan kinerja karena para
pelaksana anggaran tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai yang sudah
direncanakan
akibat
tidak
tepatnya
proyeksi
keuangan
terhadap
rencana
aktivitas-aktivitas perusahaan yang akan dilakukan. Setelah anggaran dibuat, manajer
perlu melakukan aktivitas pengawasan serta evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran
yang sudah dibuat agar anggaran tersebut dapat meningkatkan kinerja dan
mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya. Salah satu
aspek yang penting dalam anggaran ialah proses penyusunan anggaran yang dapat
memproyeksikan keuangan terhadap setiap rencana aktivitas perusahaan dalam
upayanya mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, adanya saran dan
pendapat atas penyusunan anggaran oleh atasan maupun bawahan sangat membantu
dalam penyusunan anggaran yang tepat.
Partisipasi anggaran ialah keterlibatan yang dilakukan individu dalam proses
perancangan anggaran, serta pengaruh bawahan terhadap pembuatan keputusan
dalam proses penyusunan anggaran sebagai faktor utama yang dapat membedakan
antara anggaran partisipatif dengan anggaran non-partisipatif (Milani, 1975 dalam
3
Indiarto dan Ayu, 2011). Dalam penelitian Sinuraya (2009) menyatakan banyaknya
penelitian dalam bidang akuntansi manajemen yang memperhatikan pada masalah
partisipasi anggaran, hal ini karena partisipasi yang dinilai memiliki konsekuensi
terhadap perilaku anggota perusahaan. Pentingnya penyusunan anggaran membuat
perusahaan sebaiknya melibatkan partisipasi dari manajer tingkat atas maupun bawah
dalam penyusunan anggaran demi tercapainya tujuan perusahaan serta meningkatkan
kinerja manajerial. Keterlibatan setiap individu sebagai pelaksana anggaran akan
memberikan informasinya terkait dengan aktivitas yang akan dijalankan.
Dengan adanya partisipasi dari setiap manajer dalam penyusunan anggaran,
maka memungkinkan anggaran lebih mudah dicapai dengan melakukan negoisasi
terhadap target anggaran yang akan dibuat. Melalui partisipasi anggaran, maka
penyusunan
anggaran
dapat
dilakukan
dengan
lebih
akurat,
karena
informasi-informasi terkait dengan penyusunan anggaran diperoleh dari keterlibatan
bawahan sebagai pelaksana anggaran dengan memberikan informasi yang relevan
dengan tugasnya, sehingga anggaran yang akurat dapat menciptakan kinerja yang
baik. Sebaliknya, jika anggaran tersebut tidak akurat dan tidak dapat mendukung
pelaksana anggaran untuk menjalankan tugasnya, maka yang terjadi adalah kinerja
manajerial akan menurun karena anggaran yang diberikan tidak sesuai dengan tugas
mereka. Oleh sebab itu, realisasi terhadap anggaran atas pelaksanaan tugas pelaksana
anggaran harus sesuai dengan anggaran yang sudah dibuat.
Wulandari dan Sujana (2013) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa
4
partisipasi anggaran berpengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial.
Namun, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinuraya (2009) yang
menunjukkan bahwa hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial tidak
memiliki hubungan langsung. Hal ini disebabkan mungkin hubungan antara
partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial bukan hubungan langsung tetapi
merupakan sebuah hubungan yang dimediasi oleh variable lainnya.
Disisi lain, keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut dengan pekerjaannya pada umumnya akan meningkat apabila diberikan
kepada manajer yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Kepuasan kerja
didefinisikan sebagai kesenangan atau emosi positif yang membagi penilaian dari
prestasi karyawan terhadap pekerjaannya atau pengalaman kerja (Locke, 1976 dalam
Triyanto dan Santosa, 2009). Apabila manajer memiliki kepuasan kerja yang tinggi,
maka akan meningkatkan komitmennya dalam menjalankan tugasnya. Sehingga,
partisipasinya dalam penyusunan anggaran akan lebih baik jika memiliki kepuasan
kerja yang tinggi yang juga akan berdampak kepada peningkatan kinerja manajerial.
Farahmita (2013) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa kepuasan kerja manajer
yang semakin tinggi akan memperkuat pengaruh positif partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial.
Hansen, Mowen dan Guan (2009) berpendapat sistem manajemen biaya
(cost management system) is primarily concerned with producing outputs for internal
information users, using inputs and processes needed to satisfy management
5
objectives. Tidak hanya kepuasan kerja, namun pengetahuan manajer tentang
manajemen biaya juga dapat meningkatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial. Pengetahuan mengenai biaya akan membantu manajer dalam
memahami kebutuhan proses bisnis dan aktivitas perusahaan (Shields dan Young,
1994 dalam Farahmita, 2013). Biaya mempunyai peran yang sangat penting untuk
perusahaan
dalam
menjalankan
kegiatan-kegiatan
operasionalnya.
Dalam
penyusunan anggaran, biaya merupakan aspek terpenting untuk dapat membuat
proyeksi keuangan yang akan diimplementasikan kepada aktivitas perusahaan.
Pengetahuan mengenai biaya membuat penyusunan anggaran dalam suatu
perusahaan dapat dikatakan tepat atau tidak, oleh karena itu manajer harus
memahami segala kebutuhan kegiatan operasional dilihat dari sisi biaya yang
dibutuhkan. Sehingga, pengetahuan manajer terhadap biaya akan mendukung dalam
penyusunan anggaran yang tepat dan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
kedepannya. Seperti yang diungkapkan oleh Farahmita (2013) bahwa pengetahuan
manajemen biaya yang semakin tinggi akan memperkuat pengaruh positif partisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial.
Keterlibatan bawahan dalam penyusunan anggaran memberikan kesempatan
mereka untuk menyampaikan pendapatnya mengenai informasi yang realistis dan
akurat terhadap anggaran yang ditentukan. Mereka akan memberikan pendapat yang
memungkinan anggaran yang dibuat sesuai dengan aktivitas yang dijalani, sehingga
anggaran tersebut realistis untuk dicapai. Kecukupan anggaran menjadi salah satu
6
faktor pendukung dalam peningkatan kinerja manajerial. Kecukupan anggaran
merupakan keyakinan pegawai bahwa dia memiliki anggaran yang cukup untuk
bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya (Setyawan dan Rohman, 2013).
Jika dalam proses penyusunan anggaran tercipta kecukupan anggaran yang
artinya anggaran dapat mencukupi seluruh rencana aktivitas perusahaan maka proses
penyusunan anggaran tersebut akan terlaksana dengan baik. Apabila proses
penyusunan anggaran terlaksana dengan baik dan menciptakan anggaran yang dapat
mencukupi aktivitas perusahaan yang akan dijalankan secara tidak langsung juga
akan meningkatkan kinerja manajerial sebagai pelaksana anggaran. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Sinuraya (2009) yang menguji kecukupan anggaran
sebagai variabel intervening terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan
kinerja manajer, menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan kecukupan anggaran
mempunyai hubungan yang positif namun kecukupan anggaran memiliki pengaruh
negatif terhadap kinerja manajer.
Dalam penyusunan anggaran partisipatif, bawahan yang ikut terlibat dalam
pemberian masukan berupa informasi mengenai pemahaman yang lebih baik atas
pengetahuan yang relevan akan membantu manajer dalam memilih peluang yang
lebih efektif untuk memprediksi lingkungan yang akan dihadapi, selain itu juga dapat
memberikan alternatif dalam pembuatan sebuah keputusan yang bertujuan untuk
mencapai tujuan dari perusahaan melalui job-relevant information. Indarto dan Ayu
(2011) mendefinisikan job-relevant information sebagai informasi yang dapat
7
memfasilitasi pembuatan keputusan yang relevan dengan tugas. Melalui job-relevant
information penyusunan anggaran akan menjadi lebih akurat, karena bawahan yang
ikut berpartisipasi didalamnya akan memberikan informasi-informasi yang relevan
dan membantu manajer dalam membuat keputusan yang penting sehingga dapat
meningkatkan kinerja setiap individu bawahan dalam menjalankan tugasnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Himawan dan Ika (2010) menunjukkan bahwa
job-relevant information mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial, sehingga job-relevant information dapat memoderasi
pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Farahmita (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:
1. Variabel moderating
Pada penelitian ini terdapat dua variabel moderating yang ditambahkan
yaitu kecukupan anggaran yang merujuk kepada penelitian Sinuraya
(2009) dan job-relevant information yang merujuk kepada penelitian
Himawan dan Ika (2010). Sedangkan, pada penelitian Farahmita (2013)
hanya menggunakan dua variabel moderating yaitu kepuasan kerja dan
pengetahuan tentang manajemen biaya.
2. Objek dan tahun penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini yaitu perusahaan jasa yang berada di
Jakarta, Tangerang dan Bekasi, serta dilakukan pada tahun 2014.
8
Sedangkan, objek penelitian Farahmita (2013) yaitu semua jenis
perusahaan dan dilakukan pada tahun 2013.
1.2
Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang dikaji merupakan salah satu aspek yang penting dalam
penulisan penelitian ini. Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi
permasalahan yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, batasan objek yang akan
diteliti terdiri dari:
1. Perusahaan jasa yang berada pada daerah Jakarta, Tangerang dan Bekasi.
2. Responden yang dipilih berupa manajer level menengah dengan nama jabatan
setara dengan supervisor, asisten manajer, manajer junior, manajer atau
manajer senior yang sudah bekerja di tempat bekerjanya selama minimal 1
tahun, agar individu sudah memahami mengenai mekanisme anggaran yang
berlaku di tempat kerja dan sudah mampu mengukur kinerjanya.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka yang dapat dirumuskan pada
penelitian ini adalah:
1. Apakah Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial ?
2. Apakah Kepuasan Kerja dapat memoderasi hubungan antara Partisipasi
Anggaran dengan Kinerja Manajerial ?
9
3. Apakah Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya dapat memoderasi hubungan
antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial ?
4. Apakah Kecukupan Anggaran dapat memoderasi hubungan antara Partisipasi
Anggaran dengan Kinerja Manajerial ?
5. Apakah Job-Relevant Information dapat memoderasi hubungan antara
Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial ?
1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis dan memperoleh bukti tentang:
1. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial.
2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran
dengan Kinerja Manajerial.
3. Pengaruh Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya terhadap hubungan antara
Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial.
4. Pengaruh Kecukupan Anggaran terhadap hubungan antara Partisipasi
Anggaran dengan Kinerja Manajerial.
5. Pengaruh Job-Relevant Information terhadap hubungan antara Partisipasi
Anggaran dengan Kinerja Manajerial.
10
1.5
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan akan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1.
Bagi Manajer dan Karyawan
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada manajer
dan karyawan yang berkaitan dalam kegiatan penyusunan anggaran supaya
dapat melaksanakan penganggaran yang tepat dan akurat.
2.
Bagi Akademisi
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi
pengembangan teori serta menjadi acuan bagi peneliti berikutnya.
3.
Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
serta memperluas wawasan peneliti untuk memahami partisipasi anggaran
dalam proses penyusunan anggaran.
1.6
Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka
diperlukan sistematika penulisan yang berisi informasi yang akan dibahas pada
tiap-tiap bab yaitu:
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan terdapat latar belakang mengenai motivasi
11
penelitian ini dibuat, serta selanjutnya batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II
TELAAH LITERATUR
Bab ini akan mengemukakan landasan teori yang relevan dengan
partisipasi
anggaran,
kepuasan
kerja,
pengetahuan
tentang
manajemen biaya, kecukupan anggaran, job-relevant information
dan kinerja manajerial. Selain itu, dalam bab ini juga akan
menguraikan penelitian
yang sudah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dan perumusan hipotesis.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum objek
penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel,
populasi
dan
sampel,
teknik
pengumpulan
data,
teknik
pengumpulan sampel dan teknik analisis data.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Menguraikan pemaparan hasil-hasil penelitian dari tahap analisis,
desain, hasil pengujian hipotesis dan implementasinya, berupa
penjelasan teoritik.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan pemaparan jawaban atas masalah penelitian serta
12
tujuan penelitian, pemaparan atas keterbatasan yang ada pada saat
penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.
13
Download