Media Rist Akuntansi - E-Journal Universitas Bakrie

advertisement
KEMAMPUAN KOMPONEN ARUS KAS DAN TOTAL ARUS KAS
MEMODERASI LABA AKUNTANSI DENGAN RETURN SAHAM
Jurica Lucyanda
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Prima Putri Hermatika
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920
e-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh laba akuntansi terhadap return saham serta
kemampuan komponen arus kas dan total arus kas sebagai variabel moderasi yang memoderasi
hubungan laba akuntansi dengan return saham. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain laba akuntansi, komponen arus kas yang terdiri atas arus kas operasi, arus kas
investasi, arus kas pendanaan, total arus kas dan return saham. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
berturut-turut dari tahun 2007-2010. Hipotesis diuji menggunakan analisis regresi linear
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba akuntansi berpengaruh terhadap return
saham. Selain itu komponen arus kas dan total arus kas memoderasi hubungan laba akuntansi
dengan return saham. Hasil ini menunjukkan bahwa investor memperhatikan arus kas secara
komponen maupun keseluruhan atau total untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Kata kunci: laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, total arus
kas, dan return saham.
Abstract
The aim of this empirical study is to examine the influence of accounting earnings toward stock
return and the ability of component of cash flow and total cash flow as moderating variable
which be moderated the relationship accounting earnings toward stock return. The variables
used in this research are accounting earnings; component of cash flow which consists of cash
flow operating, cash flow investing, cash flow financing; total cash flow, and stock return. The
population for this research is the mining companies listed in Indonesia Stock Exchange
covering the period 2007-2010. The sample was chosen using the purposive sampling. The
hypotheses are tested using simple and multiple linear regression analysis. The result of this
research shows that accounting earnings variable has influence towards stock return. The
component of cash flow are able to moderate the relationship accounting earnings with stock
return, and total cash flow is able to moderate the relationship accounting earnings with stock
return.
Keywords: earnings, cash flow operating, cash flow investing, cash flow financing, total cash
flow, and stock return.
1
investor harus merasa yakin bahwa
PENDAHULUAN
Perubahan harga saham yang
ukuran kinerja yang menjadi perhatian
terjadi di pasar merupakan sinyal
mereka adalah yang mampu secara baik
adanya informasi terbaru yang masuk
menggambarkan
ke pasar. Informasi terbaru tersebut bisa
perusahaan serta prospek pertumbuhan
berupa pengumuman emiten terhadap
dimasa depan dengan lebih baik, serta
suatu peristiwa, seperti laba, pembagian
menyediakan
dividen, merger, dan pengungkapan
peramalan aliran kas masa depan suatu
informasi
saham
strategi
yang
dapat
yang
kondisi
sebuah
biasa
ekonomi
dasar
diukur
bagi
dengan
menjelaskan posisi terakhir keuangan
menggunakan harga atau return saham
perusahaan (Wisadha, 2008).
(Juanita, 2008).
Informasi dalam harga saham
Salah satu informasi penting
dapat berupa kinerja perusahaan. Salah
yang dapat digunakan oleh investor
satu faktor yang mencerminkan kinerja
untuk menilai kinerja perusahaan di
perusahaan adalah laporan keuangan
lingkungan internal adalah laba. Dalam
yang
Statement
harus
dibuat
oleh
pihak
of
Financial
Accounting
manajemen secara teratur. Saat ini
Concepts (SFAC) No. 1 menjelaskan
parameter
yang
pentingnya informasi laba selain untuk
dari
menilai kinerja manajemen dapat pula
kinerja
mendapatkan
perusahaan
perhatian
utama
investor dan kreditor adalah arus kas
digunakan
dan laba (Juanita, 2008). Husnan (1994)
kemampuan laba serta menaksir risiko
dalam Hilal (2009) menjelaskan bahwa
dalam investasi dan kredit (Financial
dalam pasar modal yang efisien, harga
Accounting Standard Board, 1978).
saham mencerminkan semua informasi
Selain itu keberadaan informasi laba
publik yang relevan yang tersedia di
dan arus kas dipandang oleh pemakai
pasar. Informasi publik tersebut antara
informasi sebagai suatu hal yang saling
lain
(accounting
melengkapi guna mengevaluasi kinerja
earnings) dan laporan arus kas (cash
perusahaan secara keseluruhan (Laksmi
flow) yang diterbitkan melalui laporan
dan Ratnadi, 2006).
laba
akuntansi
keuangan. Ketika dihadapkan pada dua
ukuran kinerja perusahaan tersebut,
untuk
Statement
memprediksi
of
Accounting
Concept No. l menjelaskan bahwa laba
2
akuntansi merupakan pengukuran yang
sebagai komponen penyusun laporan
baik atas prestasi perusahaan. Selain itu
keuangan merupakan salah satu sumber
laba akuntansi dapat digunakan dalam
informasi lingkungan internal yang
memprediksi
dapat
arus
kas
yang
akan
menjadi
perhatian
investor.
datang. Ada yang beranggapan bahwa
Laporan arus kas ditujukan untuk
laba akuntansi secara umum relevan
melaporkan
untuk model keputusan para investor
pengeluaran kas selama satu periode
dan kreditor, tetapi asumsi ini belum
yang berasal dari aktivitas operasi,
terbukti mengandung kesahihan empiris
investasi, dan pendanaan.
penerimaan
dan
Laporan arus kas memberikan
(Financial Accounting Standard Board,
informasi yang memungkinkan para
1978).
Penelitian
(1968)
dalam
membuktikan
Ball
dan
Kusuma
bahwa
Brown
pemakai untuk mengevaluasi perubahan
(2001)
dalam aktiva bersih perusahaan, struktur
pengumuman
keuangan
dan
kemampuan
untuk
earnings memiliki kandungan informasi
mempengaruhi jumlah serta waktu arus
yang berguna di pasar modal. Hasil
kas dalam rangka adaptasi dengan
penelitian
perubahan
menyimpulkan
bahwa
keadaan
dan
peluang.
terdapat keterkaitan antara earnings dan
Informasi arus kas berguna untuk
harga
menilai
saham.
Pengujian
dilakukan
dan
memungkinkan
para
dengan mendeteksi adanya unexpected
pemakai mengembangkan model untuk
earnings dan abnormal rate of return
menilai
untuk mengetahui keterkaitan antara
sekarang dari arus kas masa depan dari
earnings dan harga saham. Selain itu
berbagai perusahaan. Informasi tersebut
terdapat juga pengujian atas hubungan
juga
earnings, abnormal rate of return, dan
pelaporan
volume
perusahaan karena dapat meniadakan
perdagangan
yang
telah
dan
membandingkan
meningkatkan
kinerja
nilai
daya
banding
operasi
berbagai
dibuktikan bahwa earnings memiliki
pengaruh
kandungan informasi bagi pelaku pasar
akuntansi
modal (Kusuma, 2001).
transaksi dan peristiwa yang sama
Parameter kinerja perusahaan
penggunaan
yang
berbeda
perlakuan
terhadap
(Ikatan Akuntan Indonesia, 2009).
selain laba yaitu laporan arus kas
3
Laporan arus kas menyajikan
informasi tentang sumber penggunaan
kas
bersih
dari
kendali para pemegang saham yang
memiliki mayoritas saham perusahaan.
Pembayaran dividen khususnya
aktivitas-aktivitas
pendanaan.
cash dividend kepada para pemegang
Pengaruh dari arus kas dan setara kas
saham sangat tergantung pada posisi kas
tersebut dalam suatu periode dapat
yang tersedia, hal ini dibuktikan oleh
dilaporkan sehingga saldo awal dan
penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno
akhir
(2001)
operasi,
investasi,
kas
dan
dan
setara
kas
dapat
yang menyimpulkan
bahwa
investasi
posisi arus kas (cash position) dan debt
termasuk melakukan dan penagihan
to equity ratio berpengaruh terhadap
piutang,
dividend payout ratio.
direkonsiliasi.
Aktivitas
pembelian,
dan
penjualan
aktiva tetap serta pembelian utang dan
Sinaga (2008) meneliti pengaruh
saham perusahaan lain sehingga data
laba akuntansi, komponen arus kas, dan
cash flow juga dipandang sebagai
total arus kas terhadap return saham.
informasi
Penelitian tersebut memperoleh hasil
penting
untuk
investor
bahwa laba berpengaruh terhadap return
(Munte, 2009).
Rosdini
(2009)
saham dan arus kas operasi berpengaruh
besar
kecilnya
terhadap return saham, akan tetapi
return saham yang salah satunya berupa
model ini perlu dikaji ulang karena pada
dividen
pengujian
pengaruh
operasional
terhadap
Penelitian
menyatakan
bahwa
yang
dibayarkan
pemegang
saham
kebijakan
dividen
kepada
tergantung
pada
masing-masing
arus
return
kas
saham
terjadi anomali pasar sehingga pengaruh
perusahaan dan dilakukan berdasarkan
yang terjadi
pertimbangan berbagai faktor. Gitman
penelitian itu tidak sesuai dengan teori
(2003)
(2009)
pada pasar yang efisien dimana semakin
menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
baik arus kas operasional maka akan
memengaruhi kebijakan dividen suatu
semakin tinggi expected return saham.
perusahaan
adalah
debt
covenant,
Hilal (2009) meneliti pengaruh laba
likuiditas,
posisi
kas,
prospek
akuntansi, total arus kas dan net profit
pertumbuhan perusahaan, dan kuasa
margin (NPM) terhadap return saham
dalam
Rosdini
adalah negatif. Hasil
memperoleh hasil bahwa laba dan total
4
Penelitian
arus kas tidak berpengaruh terhadap
sebelumnya
return saham, tetapi NPM mempunyai
sehubungan dengan laba akuntansi, arus
pengaruh terhadap return saham.
kas, dan return saham menunjukkan
Penelitian
Pradhono
dan
hasil
yang
berbeda-beda,
sehingga
Christiawan (2004) memperoleh hasil
diperlukan sebuah variabel moderasi
bahwa arus kas operasi dan earning
untuk memperkuat hubungan antara
berpengaruh
yang
kedua variabel tersebut. Murray (1990)
saham,
menjelaskan bahwa antara hubungan
diterima
terhadap
oleh
return
pemegang
sedangkan variabel economic value
variabel
added
diperlukan variabel moderasi untuk
dan
residual
income
tidak
independen
dan
dependen
berpengaruh terhadap return saham.
memperkuat
Penelitian Octora, Salim dan Petrolina
independen dan dependen. Selain itu
(2005) memperoleh hasil bahwa arus
penelitian yang menggunakan arus kas
kas operasional berpengaruh terhadap
sebagai
return saham, sedangkan economic
hubungan laba akuntansi dengan return
value added dan ROI tidak berpengaruh
saham masih jarang dilakukan, maka
terhadap
return
saham.
dari
Kusuma
(2005)
memperoleh
Penelitian
hasil
hubungan
variabel
itu
moderasi
peneliti
melakukan
variabel
antara
tertarik
pengujian
untuk
kembali.
bahwa laba tidak berpengaruh terhadap
Penelitian ini mereplikasi penelitian
return saham, sedangkan arus kas
Laksmi dan Ratnadi (2006). Perbedaan
operasional
penelitian
berpengaruh
terhadap
ini
dengan
return saham. Penelitian Dastgir, Sajadi
sebelumnya
dan Akhgar (2006) menyatakan bahwa
menambahkan variabel moderasi, yaitu
terdapat hubungan yang kuat antara
total arus kas. Penambahan variabel
return saham dan komponen laporan
moderasi berupa total arus kas ini
laba rugi dan komponen laporan arus
dilakukan
kas. Diantara banyak komponen laporan
penelitian Laksmi dan Ratnadi (2006)
rugi laba dan laporan arus kas, laba
tersebut.
bersih (rugi) dan arus kas investasi
mempunyai
hubungan
yang
signifikan dengan return saham.
paling
adalah
penelitian
berdasarkan
dengan
saran
dari
Berdasarkan pada uraian latar
belakang di atas, maka tujuan penelitian
adalah menguji secara empiris: (1)
5
pengaruh laba akuntansi terhadap return
walaupun laporan arus kas lebih baik
saham; (2) kemampuan komponen arus
karena menunjukkan hubungan yang
kas (arus kas operasi, arus kas investasi
kuat
dan arus kas pendanaan) memoderasi
pengeluaran arus kas perusahaan.
hubungan laba akuntansi dengan return
tentang
penerimaan
Akuntansi
dasar
dan
aktual
saham; dan (3) kemampuan total arus
menyediakan informasi mengenai arus
kas
laba
kas perusahaan dimasa depan dengan
saham.
melaporkan arus kas masuk dan keluar
memoderasi
akuntansi
hubungan
dengan
return
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kalangan
arus
kas
tersebut
dapat
akademis
diestimasikan dengan tingkat kepastian
dalam melakukan penelitian lebih lanjut
yang diterima dan bukan pada saat kas
mengenai arus kas dan laba akuntansi.
diterima atau dibayarkan. Beaver (1984)
kontribusi
bagi
setelah
yang dikutip oleh Charles (1999),
TINJAUAN PUSTAKA DAN
mengungkapkan
HIPOTESIS
mencerminkan ekspektasi manajemen
Laba Akuntansi
tentang aliran kas di masa datang dan
Menurut Widoatmojo (2006),
laba dimaksudkan untuk mengukur
bahwa
aktual
sistem ini didasarkan pada informasi
yang lebih lengkap.
efisiensi suatu perusahaan. Efisiensi
berhubungan
dengan
sumber-sumber
untuk
penggunaan
ekonomi
memperoleh
Return Saham
perusahaan
laba.
Ukuran
Ang (1997) dalam Fuadi (2009)
menjelaskan
bahwa
return
saham
efisiensi umumnya dilakukan dengan
adalah
membandingkan laba periode berjalan
dinikmati oleh investor atas suatu
dengan laba periode sebelumnya atau
investasi yang dilakukan. Return saham
dengan perusahaan lain dengan industri
memungkinkan seorang investor untuk
yang sama. Hingga saat ini banyak
membandingkan
partisipan
memandang
ataupun keuntungan yang diharapkan
laporan laba rugi akuntansi akrual
yang disediakan oleh berbagai saham
sebagai informasi terbaik dalam menilai
pada
prospek
diinginkan. Di sisi lain, return pun
pasar
arus
yang
kas
dimasa
depan,
tingkat
tingkatan
keuntungan
keuntungan
pengembalian
yang
aktual
yang
6
memiliki peran yang amat signifikan di
kemampuan
perusahaan
dalam menentukan nilai dari sebuah
menghasilkan
kas
saham.
mempertahankan
Triyono dan Jogiyanto (2000)
kapasitas
untuk
dari
operasi,
dan
memperluas
operasinya,
memenuhi
menjelaskan bahwa terdapat dua unsur
kewajiban keuangannya dan membayar
pokok return total saham, yaitu capital
deviden (Sinaga dan Pamudji, 2008).
gain dan yield. Capital gain merupakan
Tujuan utama laporan arus kas
hasil yang diperoleh dari selisih antara
adalah memberikan informasi tentang
harga pembelian (kurs beli) dengan
penerimaan kas dan pembayaran kas
harga penjualan (kurs jual), artinya jika
suatu entitas selama periode tertentu.
kurs beli lebih kecil dari pada kurs jual
Laporan arus kas melaporkan arus kas
maka investor dikatakan memperoleh
melalui tiga jenis transaksi, yaitu: arus
capital gain, dan sebaliknya disebut
kas dari aktivitas operasi yaitu arus kas
dengan capital loss. Yield merupakan
dari transaksi yang mempengaruhi laba
persentase penerimaan kas periodik
bersih; arus kas dari aktivitas investasi
terhadap harga investasi periode tertentu
yaitu arus kas dari transaksi yang
dari suatu investasi. Untuk saham yield
mempengaruhi investasi dari aktiva
adalah persentase deviden terhadap
lancer; dan arus kas dari aktivitas
harga
pendanaan yaitu arus kas dari transaksi
saham
periode
sedangkan
obligasi,
persentase
bunga
diperoleh
terhadap
sebelumnya,
yield
adalah
pinjaman
harga
yang
yang mempengaruhi ekuitas dan utang
perusahaan (Abdullah, 2004).
Jumlah arus kas yang berasal
obligasi
dari
periode sebelumnya.
aktivitas
operasi
merupakan
indikator yang menentukan apakah dari
operasinya
Arus Kas
perusahaan
dapat
Arus kas melaporkan arus kas
menghasilkan arus kas yang cukup
masuk dan arus kas keluar yang utama
untuk melunasi pinjaman, memelihara
dari suatu perusahaan selama satu
kemampuan
periode (Ikatan Akuntan Indonesia,
membayar
2009).
investasi baru tanpa mengandalkan pada
informasi
Laporan
yang
ini
menyediakan
berguna
operasi
deviden
dan
perusahaan,
melakukan
mengenai
7
sumber pendanaan dari luar (Ikatan
komponen arus kas, dan laba akuntansi
Akuntan Indonesia, 2009).
terhadap
return
saham.
Hasil
Pengungkapan terpisah arus kas
penelitiannya menemukan bahwa laba
yang timbul dari aktivitas pendanaan
akuntansi berpengaruh terhadap return
perlu dilakukan sebab berguna untuk
saham.
memprediksi klaim terhadap arus kas
Christiawan (2004) memperoleh hasil
masa depan oleh para pemasok modal
bahwa earning berpengaruh terhadap
perusahaan. Beberapa contoh arus kas
return yang diterima oleh pemegang
yang berasal dari aktivitas pendanaan
saham.
adalah: penerimaan kas dari emisi
mendorong investor untuk membeli
saham atau instrumen modal lainnya;
saham perusahaan yang bersangkutan
pembayaran kas kepada para pemegang
karena tertarik akan laba investasi yang
saham
saham
lebih tinggi. Ini secara langsung akan
perusahaan; penerimaan kas dari emisi
mendorong pada peningkatan harga
obligasi, pinjaman wesel, hipotik dan
saham dan return saham perusahaan
pinjaman lainnya; pelunasan pinjaman;
(Linda dan Syam, 2005).
untuk
menebus
Penelitian
Laba
Pradhono
yang
tinggi
dan
akan
dan pembayaran kas oleh penyewa guna
Berbeda dengan penelitian Hilal
usaha (lessee) untuk mengurangi saldo
(2009) menghasilkan simpulan bahwa
kewajiban yang berkaitan dengan sewa
laba
guna
terhadap return saham. Begitu pun juga
usaha
pembiayaan
(Ikatan
akuntansi
tidak
berpengaruh
dengan penelitian Kusuma (2005) yang
Akuntan Indonesia, 2009).
menghasilkan simpulan bahwa laba
Laba Akuntansi dan Return Saham
Penelitian Laksmi dan Ratnadi
tidak
berpengaruh
terhadap
return
saham. Berdasarkan hasil penelitian
(2006) menguji dampak pemoderasian
sebelumnya,
maka
hipotesis
yang
komponen arus kas terhadap hubungan
diajukan:
laba akuntansi dan return saham yang
H1: Laba akuntasi berpengaruh positif
menghasilkan simpulan bahwa laba
terhadap return saham
akuntansi berpengaruh terhadap return
saham.
Penelitian
menguji
pengaruh
Sinaga
total
(2010)
arus
kas,
8
Laba Akuntansi, Komponen Arus
H2a:
Arus
(1990)
operasi
memoderasi
Kas, dan Return Saham
Murray
kas
hubungan
laba
akuntansi dengan return saham.
menjelaskan
bahwa antara variabel independen dan
mampu
H2b:
Arus
kas
investasi
mampu
dependen diperlukan variabel moderasi
memoderasi
untuk memperkuat hubungan kedua
akuntansi dengan return saham.
variabel tersebut. Maka dari itu, arus
H2c:
Arus
kas
hubungan
pendanaan
laba
mampu
kas dianggap mampu untuk menjadi
memoderasi
hubungan
laba
variabel moderasi antara laba akuntansi
akuntansi dengan return saham.
dan return saham. Argumentasi variabel
moderasi yang berupa arus kas tersebut
Laba Akuntansi, Total Arus Kas, dan
karena
Return Saham
laba
yang
tinggi
belum
Penelitian yang dilakukan oleh
menjamin return saham yang tinggi
pula, jadi tergantung penggunaan kas
Laksmi
yang
menghasilkan
direncanakan.
Dengan
dan
menggunakan laporan arus kas dapat
komponen
dianalisis
memoderasi
perolehan
penggunaannya
kas
sehingga
dan
dapat
Ratnadi
(2006)
kesimpulan
arus kas tidak
hubungan
bahwa
mampu
antara
laba
akuntansi dan return saham. Maka dari
diestimasikan return saham yang akan
itu,
diberikan
memberikan saran untuk menambahkan
oleh
perusahaan
(Munte,
Laksmi
dan
Ratnadi
(2006)
variabel moderasi lain yaitu total arus
2009).
Hasil penelitian Laksmi dan
kas yang dianggap mampu memoderasi
Ratnadi (2006) gagal menjelaskan teori
hubungan antara laba akuntansi dan
tersebut di atas, dimana hasil penelitian
return
menunjukkan bahwa komponen arus
penelitian dari Laksmi dan Ratnadi
kas tidak mampu memoderasi hubungan
(2006), maka hipotesis yang diajukan:
antara laba akuntansi dengan return
H3: Total arus kas mampu memoderasi
saham. Berdasarkan hasil penelitian
hubungan antara laba akuntansi
sebelumnya
dengan return saham.
maka
hipotesis
yang
saham.
Berdasarkan
saran
diajukan:
9
METODE PENELITIAN
yang telah mempublikasikan laporan
Populasi dan Sampel Penelitian
keuangannya untuk kebutuhan analisis.
Populasi dalam penelitian ini
adalah
perusahaan-perusahaan
yang
bergerak pada bidang pertambangan
Perusahaan yang memenuhi kriteria
judgement
sample
ini
ada
10
perusahaan.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan
teknik
(BEI) periode 2007-2010. Pengambilan
pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan
disebutkan
metode purposive sampling. Kriteria
menggunakan
sampel dalam penelitian ini adalah
dapat diketahui dari seluruh perusahaan
sebagai berikut: (a) perusahaan yang
pertambangan dari tahun 2007 sampai
terdaftar di BEI pada periode 2007-
dengan tahun 2010 yang memenuhi
2010 dan terdaftar sebagai emiten
kriteria.
(perusahaan)
secara
perusahaan sampel yang digunakan
berturut-turut; dan (b) perusahaan yang
dalam penelitian ini adalah sebagai
datanya tersedia secara lengkap atau
berikut :
pertambangan
sampel
di
atas,
yang
yaitu
purposive
Adapun
telah
dengan
sampling,
rincian
jumlah
Tabel 1. Sampel Penelitian
Kriteria Sampel
Perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2007-2010 dan
terdaftar sebagai emiten (perusahaan) pertambangan.
Perusahaan yang datanya tidak tersedia secara lengkap atau yang telah
mempublikasikan laporan keuangannya untuk kebutuhan analisis
Jumlah
10
(0)
Perusahaan yang sesuai kriteria sampel penelitian
10
Jumlah pengamatan
40
Outlier
2
38
10
Sumber
Data
dan
Teknik
dan transaksi yang terjadi selama satu
periode dengan biaya yang berkaitan
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam
dengan pendapatan tertentu. Bentuk
penelitian ini adalah data sekunder.
hubungan
Data yang digunakan dalam penelitian
tersebut adalah: Return Saham = f
ini yaitu data laba akuntansi, arus kas
(Laba Akuntansi). Laba Akuntansi ini
dan return saham dari perusahaan
merupakan
pertambangan
2007-2010
untuk
yang
antara
laba
variabel-variabel
bersih
sebelum
periode
tahun
extraordinary items dan discounted
diperoleh
dari
operations. Ukuran ini mendasarkan
Indonesian Capital Market Directory
pada
penelitian
(ICMD) Bursa Efek Indonesia. Teknik
Zimmerman (1995), Paul dan Zarowin
pengumpulan data dilakukan melalui
(1999), Francis dan Schipper (1999).
riset arsip (archieval research).
Alasan
mengeluarkan
Kothari
kedua
dan
item
tersebut adalah untuk menghilangkan
Definisi Operasionalisasi Variabel
elemen yang mungkin menyebabkan
merupakan
pertumbuhan laba meningkat dalam
tingkat keuntungan atau pendapatan
satu periode yang tidak akan timbul
yang diperoleh dari investasi dalam
dalam periode lainnya. Laba akuntansi
instrumen
Return
saham.
saham
investasi
Return
surat
berharga
pada penelitian ini menggunakan proksi
saham
diukur
yang sama dengan Sinaga dan Pamudji
menggunakan rumus: (Hartono, 2011)
Rit =
(2008) yaitu Laba Bersih Setelah Pajak
Pt – Pt -1 + Dit
(Earning After Taxs/ EAT). EAT diukur
Pt –1
menggunakan rumus: EAT = Earning –
Tax
Keterangan:
Arus kas operasi merupakan
Rit
= Return saham pada perode t
Pt-1
= Harga saham pada periode t-1
aktivitas penghasil utama perusahaan
Pt
= Harga saham periode
dan aktivitas lain selain investasi dan
Dit
= Dividen yang dibagikan oleh
pendanaan. Arus kas operasi pada
penelitian ini diproksi menggunakan
perusahaan i pada periode ini (t)
adalah
selisih antara arus kas operasi masuk
perbedaan pendapatan yang direalisasi
dengan arus kas operasi keluar (Sinaga
Laba
akuntansi
11
dan Pamudji, 2008). Rumus yang
total selisih antara arus kas operasi, arus
digunakan adalah: CFO = CFO Masuk
kas investasi dan arus kas pendanaan
– CFO Keluar
(Sinaga dan Pamudji, 2008). Total arus
Arus kas investasi merupakan
aktivitas yang menyangkut perolehan
kas diukur dengan rumus: TOTCF =
CFO + CFI + CFP
atau pelepasan aktiva jangka panjang
(aktiva tidak lancar) serta investasi lain
Metode Analisis Data
Untuk
yang tidak termasuk dalam setara kas,
uji
hipotesis
dalam
mencakup aktivitas meminjamkan uang
penelitian ini menggunakan analisis
dan
regresi
mengumpulkan
piutang
serta
linear
sederhana
(simple
memperoleh dan menjual investasi dan
regression analysis) dan analisis regresi
aktiva
kas
berganda (multiple regression analysis).
investasi pada penelitian ini diproksi
Model regresi yang digunakan akan
menggunakan selisih antara arus kas
benar-benar menunjukkan hasil yang
investasi
signifikan
jangka
panjang.
masuk
dengan
Arus
arus
kas
dan
representative
atau
investasi keluar (Sinaga dan Pamudji,
disebut BLUE (Best Linier Unbiased
2008). Rumus yang digunakan adalah:
Estimator)
CFI = CFI Masuk – CFI Keluar
tersebut memenuhi asumsi dasar klasik
Arus kas pendanaan merupakan
apabila
yang
mengakibatkan
adalah
apabila
perubahan
dalam
jumlah
normal,
tidak
komposisi
ekuitas
dan
pinjaman
regresi
regresi. Asumsi dasar klasik regresi
aktivitas
serta
model
data
berdistribusi
terjadi
autokolerasi,
heteroskedastisitas,
dan
perusahaan. Arus kas operasi pada
multikolonearitas
penelitian ini diproksi menggunakan
independent dalam regresi tersebut.
selisih antara arus kas pendanaan masuk
Setelah model yang akan diuji bersifat
dengan arus kas pendanaan keluar
BLUE, maka tahap selanjutnya adalah
(Sinaga dan Pamudji, 2008). Rumus
dilakukan uji hipotesis.
yang digunakan adalah: CFP = CFP
Masuk – CFP Keluar
Total Arus kas operasi pada
penelitian ini diproksi menggunakan
Model
antar
regresi
variabel
linear
yang
digunakan untuk tiap-tiap hipotesis
adalah sebagai berikut.
Hipotesis 1: RS = a + b1 Lak + e
12
Hipotesis 2: RS = a + b1Lak + b2
AKO + b3 Lak.AKO + e
Hipotesis 3: RS = a + b1Lak + b2 AKI
+ b3 Lak.AKI + e
Hipotesis 4: RS = a + b1Lak + b2
AKP + b3 Lak.AKP + e
Lak
AKO
AKI
AKP
TAK
a
b1, b2, b3,
e
= laba akuntansi
= arus kas operasi
= arus kas investasi
= arus kas pendanaan
= Total Arus Kas
= konstanta
= koefisien regresi
= error
Hipotesis 5: RS = a + b1Lak + b2
HASIL DAN PEMBAHASAN
TAK + b3 Lak.TAK + e
Uji Statistik Deskriptif
Keterangan:
Deskriptif dari variabel-variabel
RS
= return saham
penelitian ditunjukkan oleh Tabel 2.
Tabel 2. Statistik Deskriptif
Variabel
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Laba Akuntansi
38
-1729449764000.00
7890038410000.00
1319046757545.18
2045676349715.01
Arus Kas Operasi
38
-578645028000.00
9591944850000.00
1812961599759.29
2512851126918.68
Arus Kas Investasi
38
-16884595740000.00
7396691430000.00
-1399531027328.18
4030168318909.04
Arus Kas Pendanaan
38
-8371741850000.00
12390415310000.00
162907228294.26
3092535115599.39
Total Arus Kas
38
-2681008640000.00
5299717392191.00
576337800725.37
1595029444967.97
Return Saham
38
-1.8293
5.6667
.6057
1.2400
Sumber : Lampiran 1
Variabel
akuntansi
sebesar 4030168318909.04 rupiah, yang
sebesar
berarti bahwa sebaran data arus kas
2045676349715.01 rupiah, yang berarti
investasi dalam penelitian ini memiliki
bahwa sebaran data laba akuntansi
variasi
dalam penelitian ini memiliki variasi
Variabel arus kas pendanaan memiliki
sebesar 2045676349715.01. Variabel
standar
arus kas operasi memiliki standar
3092535115599.39 rupiah, yang berarti
deviasi
2512851126918.68
bahwa sebaran data arus kas pendanaan
rupiah, yang berarti bahwa sebaran data
dalam penelitian ini memiliki variasi
arus kas operasi dalam penelitian ini
sebesar 3092535115599.39. Variabel
memiliki
sebesar
total arus kas memiliki standar deviasi
2512851126918.68. Variabel arus kas
sebesar 1595029444967.97 rupiah, yang
investasi
berarti bahwa sebaran data total arus kas
memiliki
laba
standar
sebesar
deviasi
variasi
memiliki
standar
deviasi
sebesar
4030168318909.04.
deviasi
sebesar
13
dalam penelitian ini memiliki variasi
saham
menyebabkan
rendahnya
sebesar 1595029444967.97. Variabel
kerugian dan besarnya keuntungan yang
return saham mempunyai nilai rata-rata
diperoleh para investor.
sebesar 0.6057, hal ini dapat dijelaskan
bahwa
perusahaan-perusahaan
Uji Asumsi Klasik
pertambangan yang terdaftar di Bursa
Berdasarkan hasil uji normalitas
Efek Indonesia mempunyai kemampuan
pada Tabel 3 menunjukkan bahwa
dalam memberikan keuntungan yang
angka probabilitas dari nilai residual
diperoleh bagi kepemilikan saham oleh
untuk semua persamaan lebih besar dari
investor
yang
0,05 artinya data yang digunakan dalam
dilakukannya adalah rata-rata sebesar
penelitian ini memiliki berdistribusi
0.6057. Makin tingginya nilai return
normal.
atas
investasi
Persamaan 1
Tabel 3 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2 tailed)
0.334
38
0.945
Persamaan 2
Persamaan 3
Persamaan 4
Persamaan 5
38
38
38
38
Model Regresi
0.982
0.983
0.982
0.950
0.290
0.289
0.122
0.328
masalah multikolinearitas yang artinya
Uji Multikolinieritas
Berdasarkan Lampiran 1 dapat
tidak ada multikolinearitas diantara
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
variabel-variabel bebas sehingga layak
multikolinearitas pada pengujian model
digunakan untuk analisis lebih lanjut.
regresi persamaan kedua sampai dengan
pengujian model regresi persamaan
kelima karena nilai VIF dari masing-
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
muncul
masing variabel lebih kecil dari 10. Hal
ketika varian dari distribusi probabilitas
ini dapat disimpulkan bahwa persamaan
gangguan tidak konstan untuk seluruh
model
pengamatan atas variabel penelitian.
regresi
tidak
mengandung
14
Metode yang digunakan untuk menguji
dapat dilihat pada Lampiran 3. Dari
heteroskedastisitas dalam penelitian ini
hasil uji autokorelasi dengan metode
adalah dengan diagram scatterplot.
Run-Test menunjukkan bahwa angka
Hasil uji heteroskedastisitas dengan
probabilitas dari nilai residual seluruh
diagram scatterplot dapat ditunjukkan
persamaan adalah lebih besar dari 0,05,
pada
sehingga
lampiran
4.
Dari
diagram
scatterplot di lampiran 4 tersebut dapat
disimpulkan
tidak
ada
autokorelasi.
disimpulkan bahwa tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar keatas
Uji Hipotesis
Pengujian
dan dibawah 0 pada sumbu Y sehingga
tidak
terjadi
heteroskedastisitas
1
ini
dilakukan dengan analisis regresi linier
sederhana
(Lampiran 2).
hipotesis
yang
bertujuan
untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh
laba akuntansi terhadap return saham.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi pada penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan Run
Hasil analisis pengujian hipotesis 1 ini
dapat ditunjukkan pada Tabel 4.
Test pada uji non parametrik (non
parametric test). Hasil uji autokorelasi
Tabel 4. Uji Hipotesis 1
Unstandardized Coeff.
Standardized Coeff.
Model
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.124
.194
Laba Akuntansi
3.653
.000
.603
a. Dependent Variable: Return Saham
T
.637
4.532
Sig.
.528
.000
Berdasarkan Tabel 4, hasil uji
Ratnadi (2006) dan penelitian Laksmi
regresi sederhana menjelaskan bahwa
dan Ratnadi (2006), yang menghasilkan
laba
bahwa
akuntansi
berpengaruh
positif
perusahaan
yang
memiliki
terhadap return saham. Hasil penelitian
kemampuan untuk meningkatkan laba,
ini mendukung penelitian Husnan dan
cenderung harga sahamnya juga akan
Pudjastuti (1998) dalam Laksmi dan
meningkat.
15
arus kas operasi mampu memoderasi
Hipotesis 2a, 2b, dan 2c
Pengujian hipotesis 2a, 2b dan
2c
menggunakan
regresi
return saham diterima. Hasil ini sejalan
berganda yang bertujuan untuk menguji
dengan teori yang menyatakan bahwa
apakah arus kas operasi, arus kas
laba yang tinggi dan diperkuat dengan
investasi
arus kas pendanaan
adanya arus kas operasi yang tinggi
mampu memoderasi hubungan laba
akan menghasilkan return saham yang
akuntansi dengan return saham. Hasil
semakin tinggi pula. Penelitian ini
pengujian hipotesis 2a didijelaskan pada
mendukung
Tabel
pengujian
Ratnadi (2006) yang menghasilkan
hipotesis 2a diperoleh nilai signifikansi
kesimpulan bahwa arus kas operasi
t pada moderasi arus kas operasi sebesar
tidak mampu memoderasi hubungan
0,007. Hasil ini menunjukkan bahwa
antara laba akuntansi dan return saham.
dan
5.
analisis
hubungan antara laba akuntansi dengan
Berdasarkan
penelitian
Tabel 5. Uji Hipotesis 2
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
T
(Constant)
.029
.193
.152
Laba Akuntansi
7.096
.000
1.171
6.113
Arus Kas Operasi
1.499
.000
.030
.138
Lak.AKO
-6.526
.000
-.739
-2.873
a. Dependent Variable: Return Saham
Hasil pengujian hipotesis 2b
ditunjukkan
pada
hasil
Tabel
Laksmi
dan
Sig.
.880
.000
.891
.007
dengan teori yang menyatakan bahwa
6.
laba yang tinggi tidak selalu menjamin
Berdasarkan pengujian ini diperoleh
return saham yang tinggi pula sehingga
nilai signifikansi t pada moderasi arus
tergantung
kas investasi sebesar 0,007. Hasil ini
direncanakan. Dengan kata lain bahwa
menjelaskan bahwa arus kas investasi
laba yang tinggi dan diperkuat dengan
mampu memoderasi hubungan antara
adanya arus kas investasi yang tinggi
laba akuntansi dengan return saham
menghasilkan
diterima. Hasil penelitian ini sejalan
semakin tinggi pula. Penelitian ini
penggunaan
return
kas
saham
yang
yang
16
mendukung
penelitian
Laksmi
dan
Ratnadi (2006) yang menghasilkan
memoderasi
hubungan
akuntansi
dan
antara
return
laba
saham.
bahwa arus kas investasi tidak mampu
Tabel 6. Uji Hipotesis 2b
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
(Constant)
.045
.182
Laba Akuntansi
3.957
.000
Arus Kas Investasi
-1.306
.000
Lak.AKI
4.293
.000
Dependent Variable: Return Saham
Pengujian
.653
-.424
.728
Sig.
.805
.000
.101
.007
laba yang tinggi tidak selalu menjamin
dilakukan dengan analisis regresi linier
return saham yang tinggi pula sehingga
berganda
tergantung
bertujuan
2c
T
.249
5.425
-1.686
2.898
ini
yang
hipotesis
Standardized
Coefficients
Beta
untuk
penggunaan
kas
yang
mengetahui dan menganalisis apakah
direncanakan. Dengan menggunakan
arus kas pendanaan mampu memoderasi
laporan arus kas, maka dapat dianalisis
hubungan antara laba akuntansi dengan
perolehan
return saham. Hasil pengujian hipotesis
sehingga dapat diestimasikan return
2c ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7
saham
menunjukkan nilai signifikansi t pada
perusahaan
moderasi arus kas pendanaan sebesar
penelitian
0,003. Hasil ini menjelaskan bahwa arus
penelitian Laksmi dan Ratnadi (2006)
kas pendanaan mampu memoderasi
yang menghasilkan kesimpulan bahwa
hubungan antara laba akuntansi dengan
arus kas pendanaan tidak mampu
return saham diterima. Hasil ini sejalan
memoderasi
dengan teori yang menyatakan bahwa
akuntansi dan return saham.
kas
yang
dan
penggunaannya
akan
diberikan
oleh
(Munte,
2009).
Hasil
ini
tidak
hubungan
mendukung
antara
laba
17
Tabel 7. Uji Hipotesis 2c
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.152
.174
Laba Akuntansi
2.936E-13
.000
.484
Arus Kas Pendanaan 1.931E-13
.000
.482
Lak.AKP
-6.132E-26
.000
-.736
a. Dependent Variable: Return Saham
Sig.
.389
.000
.038
.003
yang dimoderasi total arus kas yang
Hipotesis 3
Hasil
T
.873
3.926
2.161
-3.228
pengujian
menunjukkan jumlah bersih kas yang
hipotesis 3 ini dapat ditunjukkan pada
tersedia di perusahaan pada akhir
Tabel 8. Berdasarkan pengujian ini
periode mampu meningkatkan return
diperoleh nilai signifikansi t pada
saham perusahaan di masa yang akan
moderasi total arus kas sebesar 0,077.
datang. Hal ini sejalan dengan teori
Dengan demikian nilai signifikansi t
yang menyatakan bahwa laba yang
lebih kecil dari nilai signifikansi yang
tinggi tidak selalu menjamin return
digunakan yaitu sebesar 0,10 atau
saham
(0,077 < 0,10), maka dapat dinyatakan
tergantung
bahwa
direncanakan
total
analisis
arus
kas
mampu
yang
tinggi
pula
penggunaan
karena
sehingga
kas
yang
arus
kas
laba
merupakan salah satu indikator nilai
akuntansi dan return saham. Hipotesis 3
pasar perusahaan. Artinya perusahaan
yang menyatakan bahwa total arus kas
yang mempunyai arus kas yang tinggi
mampu memoderasi hubungan antara
berarti mempunyai nilai pasar yang
laba akuntansi dengan return saham
tinggi. Nilai pasar yang tinggi ini akan
diterima.
mendorong
memoderasi
hubungan
antara
Hasil hipotesis 3 ini menyatakan
bahwa
moderasi
total
arus
investor
untuk
tertarik
berinvestasi pada saham perusahaan itu.
kas
Tentu saja ini akan meningkatkan harga
berpengaruh terhadap hubungan antara
saham perusahaan dan pada akhirnya
laba akuntansi dan return saham. Hal
berimbas pada meningkatnya return
ini menjelaskan bahwa laba akuntansi
perusahaan (Hughes, 1986).
18
Tabel 8. Uji Hipotesis 3
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.063
.195
Laba Akuntansi
4.875
.000
.804
Total Arus Kas
1.221
.000
.157
Lak.TAK
-8.572
.000
-.393
a. Dependent Variable: Return Saham, *signifikan di level 10%
t
.323
4.568
.902
-1.824
Sig.
.749
.000
.373
.077*
SIMPULAN DAN SARAN
return saham seperti free cash flow dan
Simpulan
dividend payout ratio (DPR).
Hasil
pertama
pengujian
menunjukkan
hipotesis
bahwa
laba
akuntansi berpengaruh positif terhadap
return saham. Hasil pengujian hipotesis
kedua,
ketiga,
dan
keempat
menunjukkan bahwa komponen arus
kas yang terdiri dari arus kas operasi,
arus kas investasi,
dan
arus kas
pendanaan terbukti mampu memoderasi
hubungan antara laba akuntansi dengan
return saham. Begitu pun juga dengan
hipotesis kelima yaitu total arus kas
mampu memoderasi hubungan antara
laba akuntansi dan return saham.
Saran
Untuk
penelitian
selanjutnya
sebaiknya digunakan variasi variabel
lain yang diduga berpengaruh terhadap
hubungan antara laba akuntansi dan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, F. (2004). Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Malang:
UMM Press.
Dastgir, M., Sajadi, H. S., dan Akhgar,
O. M. (2010). The Association
between Components of Income
Statement, Components of Cash
Flow Statement and Stock
Returns. Business Intelligence
Journal. Vol. 3 No. 1, 9-21.
Financial Accounting Standard Board.
(1978). Statement of Financial
Accounting Concepts No. 1,
Objectives of Financial Reporting
by Business Enterprises. Norwalk,
CT: FASB.
Fuadi, D. W. (2009). Analisis Pengaruh
Suku
Bunga,
Volume
Perdagangan, dan Kurs terhadap
Return Saham Sektor Properti
yang Listed di BEI: Studi Kasus
Pada Saham Sektor Properti yang
Listed di BEI Periode 2003-2007.
Semarang:
UniversitasDiponegoro.
19
Hartono, J. (2011). Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi 7.
Yogyakarta: BPFE.
Hilal,
F. (2009). Pengaruh Laba
Akuntansi, Total Arus Kas dan
Net Profit Margin terhadap Return
Saham Perusahaan Asuransi yang
Terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia.
Yogyakarta:
Universitas Islam Indonesia.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009).
Standart Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Juanita, N. T. (2008). Pengaruh
Kandungan Informasi Arus Kas,
Komponen Arus Kas, dan Laba
Akuntansi
terhadap
Return
Saham: Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek
Indonesia.
Surakarta:
Universitas Muhammadiyah.
Kusuma, I. W. (2002). Pengaruh
Pemoderasi Karakteristik Industri
terhadap Hubungan Motivasi dan
Tingkat Manajemen Laba. Jurnal
Akuntansi dan Manajemen: STIE
YKPN Yogyakarta.
Kusuma, P. D. I. (2005). Nilai Tambah
Kandungan Informasi Laba dan
Arus Kas Operasi. Solo: Jurnal
Simposium Nasional Akuntansi
VIII.
Laksmi, P. A. D., dan Ratnadi, N. M. D.
(2006). Dampak Pemoderasian
Komponen Arus Kas terhadap
Hubungan Laba Akuntansi dengan
Return
Saham.
Denpasar:
Universitas Udayana
Linda, dan Syam, F. (2005). Hubungan
Laba Akuntansi, Nilai Buku, dan
Total Arus Kas dengan Market
Value: Studi Akuntansi Relevansi
Nilai. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia. Vol. 8, No. 3,
September 2005, 286-309.
Munte, M. H. M. (2009). Pengaruh
Faktor Fundamental terhadap
Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Medan:
Universitas
Sumatera
Utara:
Thesis.
Murray, D. (1990). The Performance
Effects of Participative Budgeting:
An Integration of Intervening and
Moderating Variables. Behavioral
Research in Accounting.Volume
2.
Octora, M., Salim, Y., dan Petrolina, T.
A. (2005). Analisa Pengaruh
Penilaian Kinerja Dengan Konsep
Konvensional dan Konsep Value
Based Terhadap Rate of Return.
Solo: Jurnal Simposium Nasional
Akuntansi VIII.
Pradhono, dan Christiawan, Y. J.
(2004). Pengaruh EVA, Residual
Income, Earnings dan Arus Kas
Operasi terhadap Return yang
Diterima Pemegang Saham (Studi
Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).
Jurnal
Ekonomi
Akuntansi
Universitas Kristen Petra.
Rosdini, D. (2009). Pengaruh Free
Cash Flow terhadap Dividend
Payout Ratio. Working Paper.
Bandung: Universitas Padjajaran.
Sinaga, H. H. (2010). Analisis Pengaruh
Total Arus Kas, Komponen Arus
Kas, Laba Akuntansi terhadap
Return
Saham.
Skripsi.
20
Universitas
Semarang.
Diponegoro
Sutrisno. (2001). Analisis Faktor-faktor
yang mempengaruhi Dividend
Payout Ratio. TEMA, Volume II,
Nomor 1, Maret 2001.
Triyono, dan Jogiyanto, H. (2000).
Hubungan Kandungan Informasi
Arus Kas, Komponen Arus Kas
dan Laba Akuntansi dengan Harga
atau Return Saham. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia. 3(1): 54-67.
Wisadha, I. G. S. (2008). Dampak
Strategi Pengungkapan Informasi
Emiten terhadap Perubahan Harga
Saham. Denpasar: Universitas
Udayana.
21
Download