KEMAMPUAN KOMPONEN ARUS KAS DAN TOTAL ARUS KAS MEMODERASI LABA AKUNTANSI DENGAN RETURN SAHAM Jurica Lucyanda Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920 Prima Putri Hermatika Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920 e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh laba akuntansi terhadap return saham serta kemampuan komponen arus kas dan total arus kas sebagai variabel moderasi yang memoderasi hubungan laba akuntansi dengan return saham. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain laba akuntansi, komponen arus kas yang terdiri atas arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, total arus kas dan return saham. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia berturut-turut dari tahun 2007-2010. Hipotesis diuji menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham. Selain itu komponen arus kas dan total arus kas memoderasi hubungan laba akuntansi dengan return saham. Hasil ini menunjukkan bahwa investor memperhatikan arus kas secara komponen maupun keseluruhan atau total untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi. Kata kunci: laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, total arus kas, dan return saham. Abstract The aim of this empirical study is to examine the influence of accounting earnings toward stock return and the ability of component of cash flow and total cash flow as moderating variable which be moderated the relationship accounting earnings toward stock return. The variables used in this research are accounting earnings; component of cash flow which consists of cash flow operating, cash flow investing, cash flow financing; total cash flow, and stock return. The population for this research is the mining companies listed in Indonesia Stock Exchange covering the period 2007-2010. The sample was chosen using the purposive sampling. The hypotheses are tested using simple and multiple linear regression analysis. The result of this research shows that accounting earnings variable has influence towards stock return. The component of cash flow are able to moderate the relationship accounting earnings with stock return, and total cash flow is able to moderate the relationship accounting earnings with stock return. Keywords: earnings, cash flow operating, cash flow investing, cash flow financing, total cash flow, and stock return. 1 investor harus merasa yakin bahwa PENDAHULUAN Perubahan harga saham yang ukuran kinerja yang menjadi perhatian terjadi di pasar merupakan sinyal mereka adalah yang mampu secara baik adanya informasi terbaru yang masuk menggambarkan ke pasar. Informasi terbaru tersebut bisa perusahaan serta prospek pertumbuhan berupa pengumuman emiten terhadap dimasa depan dengan lebih baik, serta suatu peristiwa, seperti laba, pembagian menyediakan dividen, merger, dan pengungkapan peramalan aliran kas masa depan suatu informasi saham strategi yang dapat yang kondisi sebuah biasa ekonomi dasar diukur bagi dengan menjelaskan posisi terakhir keuangan menggunakan harga atau return saham perusahaan (Wisadha, 2008). (Juanita, 2008). Informasi dalam harga saham Salah satu informasi penting dapat berupa kinerja perusahaan. Salah yang dapat digunakan oleh investor satu faktor yang mencerminkan kinerja untuk menilai kinerja perusahaan di perusahaan adalah laporan keuangan lingkungan internal adalah laba. Dalam yang Statement harus dibuat oleh pihak of Financial Accounting manajemen secara teratur. Saat ini Concepts (SFAC) No. 1 menjelaskan parameter yang pentingnya informasi laba selain untuk dari menilai kinerja manajemen dapat pula kinerja mendapatkan perusahaan perhatian utama investor dan kreditor adalah arus kas digunakan dan laba (Juanita, 2008). Husnan (1994) kemampuan laba serta menaksir risiko dalam Hilal (2009) menjelaskan bahwa dalam investasi dan kredit (Financial dalam pasar modal yang efisien, harga Accounting Standard Board, 1978). saham mencerminkan semua informasi Selain itu keberadaan informasi laba publik yang relevan yang tersedia di dan arus kas dipandang oleh pemakai pasar. Informasi publik tersebut antara informasi sebagai suatu hal yang saling lain (accounting melengkapi guna mengevaluasi kinerja earnings) dan laporan arus kas (cash perusahaan secara keseluruhan (Laksmi flow) yang diterbitkan melalui laporan dan Ratnadi, 2006). laba akuntansi keuangan. Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja perusahaan tersebut, untuk Statement memprediksi of Accounting Concept No. l menjelaskan bahwa laba 2 akuntansi merupakan pengukuran yang sebagai komponen penyusun laporan baik atas prestasi perusahaan. Selain itu keuangan merupakan salah satu sumber laba akuntansi dapat digunakan dalam informasi lingkungan internal yang memprediksi dapat arus kas yang akan menjadi perhatian investor. datang. Ada yang beranggapan bahwa Laporan arus kas ditujukan untuk laba akuntansi secara umum relevan melaporkan untuk model keputusan para investor pengeluaran kas selama satu periode dan kreditor, tetapi asumsi ini belum yang berasal dari aktivitas operasi, terbukti mengandung kesahihan empiris investasi, dan pendanaan. penerimaan dan Laporan arus kas memberikan (Financial Accounting Standard Board, informasi yang memungkinkan para 1978). Penelitian (1968) dalam membuktikan Ball dan Kusuma bahwa Brown pemakai untuk mengevaluasi perubahan (2001) dalam aktiva bersih perusahaan, struktur pengumuman keuangan dan kemampuan untuk earnings memiliki kandungan informasi mempengaruhi jumlah serta waktu arus yang berguna di pasar modal. Hasil kas dalam rangka adaptasi dengan penelitian perubahan menyimpulkan bahwa keadaan dan peluang. terdapat keterkaitan antara earnings dan Informasi arus kas berguna untuk harga menilai saham. Pengujian dilakukan dan memungkinkan para dengan mendeteksi adanya unexpected pemakai mengembangkan model untuk earnings dan abnormal rate of return menilai untuk mengetahui keterkaitan antara sekarang dari arus kas masa depan dari earnings dan harga saham. Selain itu berbagai perusahaan. Informasi tersebut terdapat juga pengujian atas hubungan juga earnings, abnormal rate of return, dan pelaporan volume perusahaan karena dapat meniadakan perdagangan yang telah dan membandingkan meningkatkan kinerja nilai daya banding operasi berbagai dibuktikan bahwa earnings memiliki pengaruh kandungan informasi bagi pelaku pasar akuntansi modal (Kusuma, 2001). transaksi dan peristiwa yang sama Parameter kinerja perusahaan penggunaan yang berbeda perlakuan terhadap (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009). selain laba yaitu laporan arus kas 3 Laporan arus kas menyajikan informasi tentang sumber penggunaan kas bersih dari kendali para pemegang saham yang memiliki mayoritas saham perusahaan. Pembayaran dividen khususnya aktivitas-aktivitas pendanaan. cash dividend kepada para pemegang Pengaruh dari arus kas dan setara kas saham sangat tergantung pada posisi kas tersebut dalam suatu periode dapat yang tersedia, hal ini dibuktikan oleh dilaporkan sehingga saldo awal dan penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno akhir (2001) operasi, investasi, kas dan dan setara kas dapat yang menyimpulkan bahwa investasi posisi arus kas (cash position) dan debt termasuk melakukan dan penagihan to equity ratio berpengaruh terhadap piutang, dividend payout ratio. direkonsiliasi. Aktivitas pembelian, dan penjualan aktiva tetap serta pembelian utang dan Sinaga (2008) meneliti pengaruh saham perusahaan lain sehingga data laba akuntansi, komponen arus kas, dan cash flow juga dipandang sebagai total arus kas terhadap return saham. informasi Penelitian tersebut memperoleh hasil penting untuk investor bahwa laba berpengaruh terhadap return (Munte, 2009). Rosdini (2009) saham dan arus kas operasi berpengaruh besar kecilnya terhadap return saham, akan tetapi return saham yang salah satunya berupa model ini perlu dikaji ulang karena pada dividen pengujian pengaruh operasional terhadap Penelitian menyatakan bahwa yang dibayarkan pemegang saham kebijakan dividen kepada tergantung pada masing-masing arus return kas saham terjadi anomali pasar sehingga pengaruh perusahaan dan dilakukan berdasarkan yang terjadi pertimbangan berbagai faktor. Gitman penelitian itu tidak sesuai dengan teori (2003) (2009) pada pasar yang efisien dimana semakin menjelaskan bahwa faktor-faktor yang baik arus kas operasional maka akan memengaruhi kebijakan dividen suatu semakin tinggi expected return saham. perusahaan adalah debt covenant, Hilal (2009) meneliti pengaruh laba likuiditas, posisi kas, prospek akuntansi, total arus kas dan net profit pertumbuhan perusahaan, dan kuasa margin (NPM) terhadap return saham dalam Rosdini adalah negatif. Hasil memperoleh hasil bahwa laba dan total 4 Penelitian arus kas tidak berpengaruh terhadap sebelumnya return saham, tetapi NPM mempunyai sehubungan dengan laba akuntansi, arus pengaruh terhadap return saham. kas, dan return saham menunjukkan Penelitian Pradhono dan hasil yang berbeda-beda, sehingga Christiawan (2004) memperoleh hasil diperlukan sebuah variabel moderasi bahwa arus kas operasi dan earning untuk memperkuat hubungan antara berpengaruh yang kedua variabel tersebut. Murray (1990) saham, menjelaskan bahwa antara hubungan diterima terhadap oleh return pemegang sedangkan variabel economic value variabel added diperlukan variabel moderasi untuk dan residual income tidak independen dan dependen berpengaruh terhadap return saham. memperkuat Penelitian Octora, Salim dan Petrolina independen dan dependen. Selain itu (2005) memperoleh hasil bahwa arus penelitian yang menggunakan arus kas kas operasional berpengaruh terhadap sebagai return saham, sedangkan economic hubungan laba akuntansi dengan return value added dan ROI tidak berpengaruh saham masih jarang dilakukan, maka terhadap return saham. dari Kusuma (2005) memperoleh Penelitian hasil hubungan variabel itu moderasi peneliti melakukan variabel antara tertarik pengujian untuk kembali. bahwa laba tidak berpengaruh terhadap Penelitian ini mereplikasi penelitian return saham, sedangkan arus kas Laksmi dan Ratnadi (2006). Perbedaan operasional penelitian berpengaruh terhadap ini dengan return saham. Penelitian Dastgir, Sajadi sebelumnya dan Akhgar (2006) menyatakan bahwa menambahkan variabel moderasi, yaitu terdapat hubungan yang kuat antara total arus kas. Penambahan variabel return saham dan komponen laporan moderasi berupa total arus kas ini laba rugi dan komponen laporan arus dilakukan kas. Diantara banyak komponen laporan penelitian Laksmi dan Ratnadi (2006) rugi laba dan laporan arus kas, laba tersebut. bersih (rugi) dan arus kas investasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. paling adalah penelitian berdasarkan dengan saran dari Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka tujuan penelitian adalah menguji secara empiris: (1) 5 pengaruh laba akuntansi terhadap return walaupun laporan arus kas lebih baik saham; (2) kemampuan komponen arus karena menunjukkan hubungan yang kas (arus kas operasi, arus kas investasi kuat dan arus kas pendanaan) memoderasi pengeluaran arus kas perusahaan. hubungan laba akuntansi dengan return tentang penerimaan Akuntansi dasar dan aktual saham; dan (3) kemampuan total arus menyediakan informasi mengenai arus kas laba kas perusahaan dimasa depan dengan saham. melaporkan arus kas masuk dan keluar memoderasi akuntansi hubungan dengan return Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kalangan arus kas tersebut dapat akademis diestimasikan dengan tingkat kepastian dalam melakukan penelitian lebih lanjut yang diterima dan bukan pada saat kas mengenai arus kas dan laba akuntansi. diterima atau dibayarkan. Beaver (1984) kontribusi bagi setelah yang dikutip oleh Charles (1999), TINJAUAN PUSTAKA DAN mengungkapkan HIPOTESIS mencerminkan ekspektasi manajemen Laba Akuntansi tentang aliran kas di masa datang dan Menurut Widoatmojo (2006), laba dimaksudkan untuk mengukur bahwa aktual sistem ini didasarkan pada informasi yang lebih lengkap. efisiensi suatu perusahaan. Efisiensi berhubungan dengan sumber-sumber untuk penggunaan ekonomi memperoleh Return Saham perusahaan laba. Ukuran Ang (1997) dalam Fuadi (2009) menjelaskan bahwa return saham efisiensi umumnya dilakukan dengan adalah membandingkan laba periode berjalan dinikmati oleh investor atas suatu dengan laba periode sebelumnya atau investasi yang dilakukan. Return saham dengan perusahaan lain dengan industri memungkinkan seorang investor untuk yang sama. Hingga saat ini banyak membandingkan partisipan memandang ataupun keuntungan yang diharapkan laporan laba rugi akuntansi akrual yang disediakan oleh berbagai saham sebagai informasi terbaik dalam menilai pada prospek diinginkan. Di sisi lain, return pun pasar arus yang kas dimasa depan, tingkat tingkatan keuntungan keuntungan pengembalian yang aktual yang 6 memiliki peran yang amat signifikan di kemampuan perusahaan dalam menentukan nilai dari sebuah menghasilkan kas saham. mempertahankan Triyono dan Jogiyanto (2000) kapasitas untuk dari operasi, dan memperluas operasinya, memenuhi menjelaskan bahwa terdapat dua unsur kewajiban keuangannya dan membayar pokok return total saham, yaitu capital deviden (Sinaga dan Pamudji, 2008). gain dan yield. Capital gain merupakan Tujuan utama laporan arus kas hasil yang diperoleh dari selisih antara adalah memberikan informasi tentang harga pembelian (kurs beli) dengan penerimaan kas dan pembayaran kas harga penjualan (kurs jual), artinya jika suatu entitas selama periode tertentu. kurs beli lebih kecil dari pada kurs jual Laporan arus kas melaporkan arus kas maka investor dikatakan memperoleh melalui tiga jenis transaksi, yaitu: arus capital gain, dan sebaliknya disebut kas dari aktivitas operasi yaitu arus kas dengan capital loss. Yield merupakan dari transaksi yang mempengaruhi laba persentase penerimaan kas periodik bersih; arus kas dari aktivitas investasi terhadap harga investasi periode tertentu yaitu arus kas dari transaksi yang dari suatu investasi. Untuk saham yield mempengaruhi investasi dari aktiva adalah persentase deviden terhadap lancer; dan arus kas dari aktivitas harga pendanaan yaitu arus kas dari transaksi saham periode sedangkan obligasi, persentase bunga diperoleh terhadap sebelumnya, yield adalah pinjaman harga yang yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan (Abdullah, 2004). Jumlah arus kas yang berasal obligasi dari periode sebelumnya. aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya Arus Kas perusahaan dapat Arus kas melaporkan arus kas menghasilkan arus kas yang cukup masuk dan arus kas keluar yang utama untuk melunasi pinjaman, memelihara dari suatu perusahaan selama satu kemampuan periode (Ikatan Akuntan Indonesia, membayar 2009). investasi baru tanpa mengandalkan pada informasi Laporan yang ini menyediakan berguna operasi deviden dan perusahaan, melakukan mengenai 7 sumber pendanaan dari luar (Ikatan komponen arus kas, dan laba akuntansi Akuntan Indonesia, 2009). terhadap return saham. Hasil Pengungkapan terpisah arus kas penelitiannya menemukan bahwa laba yang timbul dari aktivitas pendanaan akuntansi berpengaruh terhadap return perlu dilakukan sebab berguna untuk saham. memprediksi klaim terhadap arus kas Christiawan (2004) memperoleh hasil masa depan oleh para pemasok modal bahwa earning berpengaruh terhadap perusahaan. Beberapa contoh arus kas return yang diterima oleh pemegang yang berasal dari aktivitas pendanaan saham. adalah: penerimaan kas dari emisi mendorong investor untuk membeli saham atau instrumen modal lainnya; saham perusahaan yang bersangkutan pembayaran kas kepada para pemegang karena tertarik akan laba investasi yang saham saham lebih tinggi. Ini secara langsung akan perusahaan; penerimaan kas dari emisi mendorong pada peningkatan harga obligasi, pinjaman wesel, hipotik dan saham dan return saham perusahaan pinjaman lainnya; pelunasan pinjaman; (Linda dan Syam, 2005). untuk menebus Penelitian Laba Pradhono yang tinggi dan akan dan pembayaran kas oleh penyewa guna Berbeda dengan penelitian Hilal usaha (lessee) untuk mengurangi saldo (2009) menghasilkan simpulan bahwa kewajiban yang berkaitan dengan sewa laba guna terhadap return saham. Begitu pun juga usaha pembiayaan (Ikatan akuntansi tidak berpengaruh dengan penelitian Kusuma (2005) yang Akuntan Indonesia, 2009). menghasilkan simpulan bahwa laba Laba Akuntansi dan Return Saham Penelitian Laksmi dan Ratnadi tidak berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan hasil penelitian (2006) menguji dampak pemoderasian sebelumnya, maka hipotesis yang komponen arus kas terhadap hubungan diajukan: laba akuntansi dan return saham yang H1: Laba akuntasi berpengaruh positif menghasilkan simpulan bahwa laba terhadap return saham akuntansi berpengaruh terhadap return saham. Penelitian menguji pengaruh Sinaga total (2010) arus kas, 8 Laba Akuntansi, Komponen Arus H2a: Arus (1990) operasi memoderasi Kas, dan Return Saham Murray kas hubungan laba akuntansi dengan return saham. menjelaskan bahwa antara variabel independen dan mampu H2b: Arus kas investasi mampu dependen diperlukan variabel moderasi memoderasi untuk memperkuat hubungan kedua akuntansi dengan return saham. variabel tersebut. Maka dari itu, arus H2c: Arus kas hubungan pendanaan laba mampu kas dianggap mampu untuk menjadi memoderasi hubungan laba variabel moderasi antara laba akuntansi akuntansi dengan return saham. dan return saham. Argumentasi variabel moderasi yang berupa arus kas tersebut Laba Akuntansi, Total Arus Kas, dan karena Return Saham laba yang tinggi belum Penelitian yang dilakukan oleh menjamin return saham yang tinggi pula, jadi tergantung penggunaan kas Laksmi yang menghasilkan direncanakan. Dengan dan menggunakan laporan arus kas dapat komponen dianalisis memoderasi perolehan penggunaannya kas sehingga dan dapat Ratnadi (2006) kesimpulan arus kas tidak hubungan bahwa mampu antara laba akuntansi dan return saham. Maka dari diestimasikan return saham yang akan itu, diberikan memberikan saran untuk menambahkan oleh perusahaan (Munte, Laksmi dan Ratnadi (2006) variabel moderasi lain yaitu total arus 2009). Hasil penelitian Laksmi dan kas yang dianggap mampu memoderasi Ratnadi (2006) gagal menjelaskan teori hubungan antara laba akuntansi dan tersebut di atas, dimana hasil penelitian return menunjukkan bahwa komponen arus penelitian dari Laksmi dan Ratnadi kas tidak mampu memoderasi hubungan (2006), maka hipotesis yang diajukan: antara laba akuntansi dengan return H3: Total arus kas mampu memoderasi saham. Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara laba akuntansi sebelumnya dengan return saham. maka hipotesis yang saham. Berdasarkan saran diajukan: 9 METODE PENELITIAN yang telah mempublikasikan laporan Populasi dan Sampel Penelitian keuangannya untuk kebutuhan analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan Perusahaan yang memenuhi kriteria judgement sample ini ada 10 perusahaan. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan teknik (BEI) periode 2007-2010. Pengambilan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan disebutkan metode purposive sampling. Kriteria menggunakan sampel dalam penelitian ini adalah dapat diketahui dari seluruh perusahaan sebagai berikut: (a) perusahaan yang pertambangan dari tahun 2007 sampai terdaftar di BEI pada periode 2007- dengan tahun 2010 yang memenuhi 2010 dan terdaftar sebagai emiten kriteria. (perusahaan) secara perusahaan sampel yang digunakan berturut-turut; dan (b) perusahaan yang dalam penelitian ini adalah sebagai datanya tersedia secara lengkap atau berikut : pertambangan sampel di atas, yang yaitu purposive Adapun telah dengan sampling, rincian jumlah Tabel 1. Sampel Penelitian Kriteria Sampel Perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2007-2010 dan terdaftar sebagai emiten (perusahaan) pertambangan. Perusahaan yang datanya tidak tersedia secara lengkap atau yang telah mempublikasikan laporan keuangannya untuk kebutuhan analisis Jumlah 10 (0) Perusahaan yang sesuai kriteria sampel penelitian 10 Jumlah pengamatan 40 Outlier 2 38 10 Sumber Data dan Teknik dan transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam dengan pendapatan tertentu. Bentuk penelitian ini adalah data sekunder. hubungan Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah: Return Saham = f ini yaitu data laba akuntansi, arus kas (Laba Akuntansi). Laba Akuntansi ini dan return saham dari perusahaan merupakan pertambangan 2007-2010 untuk yang antara laba variabel-variabel bersih sebelum periode tahun extraordinary items dan discounted diperoleh dari operations. Ukuran ini mendasarkan Indonesian Capital Market Directory pada penelitian (ICMD) Bursa Efek Indonesia. Teknik Zimmerman (1995), Paul dan Zarowin pengumpulan data dilakukan melalui (1999), Francis dan Schipper (1999). riset arsip (archieval research). Alasan mengeluarkan Kothari kedua dan item tersebut adalah untuk menghilangkan Definisi Operasionalisasi Variabel elemen yang mungkin menyebabkan merupakan pertumbuhan laba meningkat dalam tingkat keuntungan atau pendapatan satu periode yang tidak akan timbul yang diperoleh dari investasi dalam dalam periode lainnya. Laba akuntansi instrumen Return saham. saham investasi Return surat berharga pada penelitian ini menggunakan proksi saham diukur yang sama dengan Sinaga dan Pamudji menggunakan rumus: (Hartono, 2011) Rit = (2008) yaitu Laba Bersih Setelah Pajak Pt – Pt -1 + Dit (Earning After Taxs/ EAT). EAT diukur Pt –1 menggunakan rumus: EAT = Earning – Tax Keterangan: Arus kas operasi merupakan Rit = Return saham pada perode t Pt-1 = Harga saham pada periode t-1 aktivitas penghasil utama perusahaan Pt = Harga saham periode dan aktivitas lain selain investasi dan Dit = Dividen yang dibagikan oleh pendanaan. Arus kas operasi pada penelitian ini diproksi menggunakan perusahaan i pada periode ini (t) adalah selisih antara arus kas operasi masuk perbedaan pendapatan yang direalisasi dengan arus kas operasi keluar (Sinaga Laba akuntansi 11 dan Pamudji, 2008). Rumus yang total selisih antara arus kas operasi, arus digunakan adalah: CFO = CFO Masuk kas investasi dan arus kas pendanaan – CFO Keluar (Sinaga dan Pamudji, 2008). Total arus Arus kas investasi merupakan aktivitas yang menyangkut perolehan kas diukur dengan rumus: TOTCF = CFO + CFI + CFP atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain Metode Analisis Data Untuk yang tidak termasuk dalam setara kas, uji hipotesis dalam mencakup aktivitas meminjamkan uang penelitian ini menggunakan analisis dan regresi mengumpulkan piutang serta linear sederhana (simple memperoleh dan menjual investasi dan regression analysis) dan analisis regresi aktiva kas berganda (multiple regression analysis). investasi pada penelitian ini diproksi Model regresi yang digunakan akan menggunakan selisih antara arus kas benar-benar menunjukkan hasil yang investasi signifikan jangka panjang. masuk dengan Arus arus kas dan representative atau investasi keluar (Sinaga dan Pamudji, disebut BLUE (Best Linier Unbiased 2008). Rumus yang digunakan adalah: Estimator) CFI = CFI Masuk – CFI Keluar tersebut memenuhi asumsi dasar klasik Arus kas pendanaan merupakan apabila yang mengakibatkan adalah apabila perubahan dalam jumlah normal, tidak komposisi ekuitas dan pinjaman regresi regresi. Asumsi dasar klasik regresi aktivitas serta model data berdistribusi terjadi autokolerasi, heteroskedastisitas, dan perusahaan. Arus kas operasi pada multikolonearitas penelitian ini diproksi menggunakan independent dalam regresi tersebut. selisih antara arus kas pendanaan masuk Setelah model yang akan diuji bersifat dengan arus kas pendanaan keluar BLUE, maka tahap selanjutnya adalah (Sinaga dan Pamudji, 2008). Rumus dilakukan uji hipotesis. yang digunakan adalah: CFP = CFP Masuk – CFP Keluar Total Arus kas operasi pada penelitian ini diproksi menggunakan Model antar regresi variabel linear yang digunakan untuk tiap-tiap hipotesis adalah sebagai berikut. Hipotesis 1: RS = a + b1 Lak + e 12 Hipotesis 2: RS = a + b1Lak + b2 AKO + b3 Lak.AKO + e Hipotesis 3: RS = a + b1Lak + b2 AKI + b3 Lak.AKI + e Hipotesis 4: RS = a + b1Lak + b2 AKP + b3 Lak.AKP + e Lak AKO AKI AKP TAK a b1, b2, b3, e = laba akuntansi = arus kas operasi = arus kas investasi = arus kas pendanaan = Total Arus Kas = konstanta = koefisien regresi = error Hipotesis 5: RS = a + b1Lak + b2 HASIL DAN PEMBAHASAN TAK + b3 Lak.TAK + e Uji Statistik Deskriptif Keterangan: Deskriptif dari variabel-variabel RS = return saham penelitian ditunjukkan oleh Tabel 2. Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Laba Akuntansi 38 -1729449764000.00 7890038410000.00 1319046757545.18 2045676349715.01 Arus Kas Operasi 38 -578645028000.00 9591944850000.00 1812961599759.29 2512851126918.68 Arus Kas Investasi 38 -16884595740000.00 7396691430000.00 -1399531027328.18 4030168318909.04 Arus Kas Pendanaan 38 -8371741850000.00 12390415310000.00 162907228294.26 3092535115599.39 Total Arus Kas 38 -2681008640000.00 5299717392191.00 576337800725.37 1595029444967.97 Return Saham 38 -1.8293 5.6667 .6057 1.2400 Sumber : Lampiran 1 Variabel akuntansi sebesar 4030168318909.04 rupiah, yang sebesar berarti bahwa sebaran data arus kas 2045676349715.01 rupiah, yang berarti investasi dalam penelitian ini memiliki bahwa sebaran data laba akuntansi variasi dalam penelitian ini memiliki variasi Variabel arus kas pendanaan memiliki sebesar 2045676349715.01. Variabel standar arus kas operasi memiliki standar 3092535115599.39 rupiah, yang berarti deviasi 2512851126918.68 bahwa sebaran data arus kas pendanaan rupiah, yang berarti bahwa sebaran data dalam penelitian ini memiliki variasi arus kas operasi dalam penelitian ini sebesar 3092535115599.39. Variabel memiliki sebesar total arus kas memiliki standar deviasi 2512851126918.68. Variabel arus kas sebesar 1595029444967.97 rupiah, yang investasi berarti bahwa sebaran data total arus kas memiliki laba standar sebesar deviasi variasi memiliki standar deviasi sebesar 4030168318909.04. deviasi sebesar 13 dalam penelitian ini memiliki variasi saham menyebabkan rendahnya sebesar 1595029444967.97. Variabel kerugian dan besarnya keuntungan yang return saham mempunyai nilai rata-rata diperoleh para investor. sebesar 0.6057, hal ini dapat dijelaskan bahwa perusahaan-perusahaan Uji Asumsi Klasik pertambangan yang terdaftar di Bursa Berdasarkan hasil uji normalitas Efek Indonesia mempunyai kemampuan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa dalam memberikan keuntungan yang angka probabilitas dari nilai residual diperoleh bagi kepemilikan saham oleh untuk semua persamaan lebih besar dari investor yang 0,05 artinya data yang digunakan dalam dilakukannya adalah rata-rata sebesar penelitian ini memiliki berdistribusi 0.6057. Makin tingginya nilai return normal. atas investasi Persamaan 1 Tabel 3 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2 tailed) 0.334 38 0.945 Persamaan 2 Persamaan 3 Persamaan 4 Persamaan 5 38 38 38 38 Model Regresi 0.982 0.983 0.982 0.950 0.290 0.289 0.122 0.328 masalah multikolinearitas yang artinya Uji Multikolinieritas Berdasarkan Lampiran 1 dapat tidak ada multikolinearitas diantara disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala variabel-variabel bebas sehingga layak multikolinearitas pada pengujian model digunakan untuk analisis lebih lanjut. regresi persamaan kedua sampai dengan pengujian model regresi persamaan kelima karena nilai VIF dari masing- Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas muncul masing variabel lebih kecil dari 10. Hal ketika varian dari distribusi probabilitas ini dapat disimpulkan bahwa persamaan gangguan tidak konstan untuk seluruh model pengamatan atas variabel penelitian. regresi tidak mengandung 14 Metode yang digunakan untuk menguji dapat dilihat pada Lampiran 3. Dari heteroskedastisitas dalam penelitian ini hasil uji autokorelasi dengan metode adalah dengan diagram scatterplot. Run-Test menunjukkan bahwa angka Hasil uji heteroskedastisitas dengan probabilitas dari nilai residual seluruh diagram scatterplot dapat ditunjukkan persamaan adalah lebih besar dari 0,05, pada sehingga lampiran 4. Dari diagram scatterplot di lampiran 4 tersebut dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi. disimpulkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas Uji Hipotesis Pengujian dan dibawah 0 pada sumbu Y sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas 1 ini dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana (Lampiran 2). hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh laba akuntansi terhadap return saham. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Run Hasil analisis pengujian hipotesis 1 ini dapat ditunjukkan pada Tabel 4. Test pada uji non parametrik (non parametric test). Hasil uji autokorelasi Tabel 4. Uji Hipotesis 1 Unstandardized Coeff. Standardized Coeff. Model B Std. Error Beta (Constant) .124 .194 Laba Akuntansi 3.653 .000 .603 a. Dependent Variable: Return Saham T .637 4.532 Sig. .528 .000 Berdasarkan Tabel 4, hasil uji Ratnadi (2006) dan penelitian Laksmi regresi sederhana menjelaskan bahwa dan Ratnadi (2006), yang menghasilkan laba bahwa akuntansi berpengaruh positif perusahaan yang memiliki terhadap return saham. Hasil penelitian kemampuan untuk meningkatkan laba, ini mendukung penelitian Husnan dan cenderung harga sahamnya juga akan Pudjastuti (1998) dalam Laksmi dan meningkat. 15 arus kas operasi mampu memoderasi Hipotesis 2a, 2b, dan 2c Pengujian hipotesis 2a, 2b dan 2c menggunakan regresi return saham diterima. Hasil ini sejalan berganda yang bertujuan untuk menguji dengan teori yang menyatakan bahwa apakah arus kas operasi, arus kas laba yang tinggi dan diperkuat dengan investasi arus kas pendanaan adanya arus kas operasi yang tinggi mampu memoderasi hubungan laba akan menghasilkan return saham yang akuntansi dengan return saham. Hasil semakin tinggi pula. Penelitian ini pengujian hipotesis 2a didijelaskan pada mendukung Tabel pengujian Ratnadi (2006) yang menghasilkan hipotesis 2a diperoleh nilai signifikansi kesimpulan bahwa arus kas operasi t pada moderasi arus kas operasi sebesar tidak mampu memoderasi hubungan 0,007. Hasil ini menunjukkan bahwa antara laba akuntansi dan return saham. dan 5. analisis hubungan antara laba akuntansi dengan Berdasarkan penelitian Tabel 5. Uji Hipotesis 2 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T (Constant) .029 .193 .152 Laba Akuntansi 7.096 .000 1.171 6.113 Arus Kas Operasi 1.499 .000 .030 .138 Lak.AKO -6.526 .000 -.739 -2.873 a. Dependent Variable: Return Saham Hasil pengujian hipotesis 2b ditunjukkan pada hasil Tabel Laksmi dan Sig. .880 .000 .891 .007 dengan teori yang menyatakan bahwa 6. laba yang tinggi tidak selalu menjamin Berdasarkan pengujian ini diperoleh return saham yang tinggi pula sehingga nilai signifikansi t pada moderasi arus tergantung kas investasi sebesar 0,007. Hasil ini direncanakan. Dengan kata lain bahwa menjelaskan bahwa arus kas investasi laba yang tinggi dan diperkuat dengan mampu memoderasi hubungan antara adanya arus kas investasi yang tinggi laba akuntansi dengan return saham menghasilkan diterima. Hasil penelitian ini sejalan semakin tinggi pula. Penelitian ini penggunaan return kas saham yang yang 16 mendukung penelitian Laksmi dan Ratnadi (2006) yang menghasilkan memoderasi hubungan akuntansi dan antara return laba saham. bahwa arus kas investasi tidak mampu Tabel 6. Uji Hipotesis 2b Unstandardized Coefficients Model B Std. Error (Constant) .045 .182 Laba Akuntansi 3.957 .000 Arus Kas Investasi -1.306 .000 Lak.AKI 4.293 .000 Dependent Variable: Return Saham Pengujian .653 -.424 .728 Sig. .805 .000 .101 .007 laba yang tinggi tidak selalu menjamin dilakukan dengan analisis regresi linier return saham yang tinggi pula sehingga berganda tergantung bertujuan 2c T .249 5.425 -1.686 2.898 ini yang hipotesis Standardized Coefficients Beta untuk penggunaan kas yang mengetahui dan menganalisis apakah direncanakan. Dengan menggunakan arus kas pendanaan mampu memoderasi laporan arus kas, maka dapat dianalisis hubungan antara laba akuntansi dengan perolehan return saham. Hasil pengujian hipotesis sehingga dapat diestimasikan return 2c ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7 saham menunjukkan nilai signifikansi t pada perusahaan moderasi arus kas pendanaan sebesar penelitian 0,003. Hasil ini menjelaskan bahwa arus penelitian Laksmi dan Ratnadi (2006) kas pendanaan mampu memoderasi yang menghasilkan kesimpulan bahwa hubungan antara laba akuntansi dengan arus kas pendanaan tidak mampu return saham diterima. Hasil ini sejalan memoderasi dengan teori yang menyatakan bahwa akuntansi dan return saham. kas yang dan penggunaannya akan diberikan oleh (Munte, 2009). Hasil ini tidak hubungan mendukung antara laba 17 Tabel 7. Uji Hipotesis 2c Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta (Constant) .152 .174 Laba Akuntansi 2.936E-13 .000 .484 Arus Kas Pendanaan 1.931E-13 .000 .482 Lak.AKP -6.132E-26 .000 -.736 a. Dependent Variable: Return Saham Sig. .389 .000 .038 .003 yang dimoderasi total arus kas yang Hipotesis 3 Hasil T .873 3.926 2.161 -3.228 pengujian menunjukkan jumlah bersih kas yang hipotesis 3 ini dapat ditunjukkan pada tersedia di perusahaan pada akhir Tabel 8. Berdasarkan pengujian ini periode mampu meningkatkan return diperoleh nilai signifikansi t pada saham perusahaan di masa yang akan moderasi total arus kas sebesar 0,077. datang. Hal ini sejalan dengan teori Dengan demikian nilai signifikansi t yang menyatakan bahwa laba yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang tinggi tidak selalu menjamin return digunakan yaitu sebesar 0,10 atau saham (0,077 < 0,10), maka dapat dinyatakan tergantung bahwa direncanakan total analisis arus kas mampu yang tinggi pula penggunaan karena sehingga kas yang arus kas laba merupakan salah satu indikator nilai akuntansi dan return saham. Hipotesis 3 pasar perusahaan. Artinya perusahaan yang menyatakan bahwa total arus kas yang mempunyai arus kas yang tinggi mampu memoderasi hubungan antara berarti mempunyai nilai pasar yang laba akuntansi dengan return saham tinggi. Nilai pasar yang tinggi ini akan diterima. mendorong memoderasi hubungan antara Hasil hipotesis 3 ini menyatakan bahwa moderasi total arus investor untuk tertarik berinvestasi pada saham perusahaan itu. kas Tentu saja ini akan meningkatkan harga berpengaruh terhadap hubungan antara saham perusahaan dan pada akhirnya laba akuntansi dan return saham. Hal berimbas pada meningkatnya return ini menjelaskan bahwa laba akuntansi perusahaan (Hughes, 1986). 18 Tabel 8. Uji Hipotesis 3 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta (Constant) .063 .195 Laba Akuntansi 4.875 .000 .804 Total Arus Kas 1.221 .000 .157 Lak.TAK -8.572 .000 -.393 a. Dependent Variable: Return Saham, *signifikan di level 10% t .323 4.568 .902 -1.824 Sig. .749 .000 .373 .077* SIMPULAN DAN SARAN return saham seperti free cash flow dan Simpulan dividend payout ratio (DPR). Hasil pertama pengujian menunjukkan hipotesis bahwa laba akuntansi berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil pengujian hipotesis kedua, ketiga, dan keempat menunjukkan bahwa komponen arus kas yang terdiri dari arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terbukti mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi dengan return saham. Begitu pun juga dengan hipotesis kelima yaitu total arus kas mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi dan return saham. Saran Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya digunakan variasi variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap hubungan antara laba akuntansi dan DAFTAR PUSTAKA Abdullah, F. (2004). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Malang: UMM Press. Dastgir, M., Sajadi, H. S., dan Akhgar, O. M. (2010). The Association between Components of Income Statement, Components of Cash Flow Statement and Stock Returns. Business Intelligence Journal. Vol. 3 No. 1, 9-21. Financial Accounting Standard Board. (1978). Statement of Financial Accounting Concepts No. 1, Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises. Norwalk, CT: FASB. Fuadi, D. W. (2009). Analisis Pengaruh Suku Bunga, Volume Perdagangan, dan Kurs terhadap Return Saham Sektor Properti yang Listed di BEI: Studi Kasus Pada Saham Sektor Properti yang Listed di BEI Periode 2003-2007. Semarang: UniversitasDiponegoro. 19 Hartono, J. (2011). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE. Hilal, F. (2009). Pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus Kas dan Net Profit Margin terhadap Return Saham Perusahaan Asuransi yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standart Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Juanita, N. T. (2008). Pengaruh Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas, dan Laba Akuntansi terhadap Return Saham: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Surakarta: Universitas Muhammadiyah. Kusuma, I. W. (2002). Pengaruh Pemoderasi Karakteristik Industri terhadap Hubungan Motivasi dan Tingkat Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Manajemen: STIE YKPN Yogyakarta. Kusuma, P. D. I. (2005). Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas Operasi. Solo: Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VIII. Laksmi, P. A. D., dan Ratnadi, N. M. D. (2006). Dampak Pemoderasian Komponen Arus Kas terhadap Hubungan Laba Akuntansi dengan Return Saham. Denpasar: Universitas Udayana Linda, dan Syam, F. (2005). Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku, dan Total Arus Kas dengan Market Value: Studi Akuntansi Relevansi Nilai. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 8, No. 3, September 2005, 286-309. Munte, M. H. M. (2009). Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Medan: Universitas Sumatera Utara: Thesis. Murray, D. (1990). The Performance Effects of Participative Budgeting: An Integration of Intervening and Moderating Variables. Behavioral Research in Accounting.Volume 2. Octora, M., Salim, Y., dan Petrolina, T. A. (2005). Analisa Pengaruh Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvensional dan Konsep Value Based Terhadap Rate of Return. Solo: Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VIII. Pradhono, dan Christiawan, Y. J. (2004). Pengaruh EVA, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi Akuntansi Universitas Kristen Petra. Rosdini, D. (2009). Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio. Working Paper. Bandung: Universitas Padjajaran. Sinaga, H. H. (2010). Analisis Pengaruh Total Arus Kas, Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi terhadap Return Saham. Skripsi. 20 Universitas Semarang. Diponegoro Sutrisno. (2001). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio. TEMA, Volume II, Nomor 1, Maret 2001. Triyono, dan Jogiyanto, H. (2000). Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. 3(1): 54-67. Wisadha, I. G. S. (2008). Dampak Strategi Pengungkapan Informasi Emiten terhadap Perubahan Harga Saham. Denpasar: Universitas Udayana. 21