Morus alba L.

advertisement
30
DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.)
TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON
THE WHITE MALE RATS WISTAR
Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Ni Wayan Rusmiati
[email protected]
ABSTRACT
Leaf of mulberry or Morus alba L. can be used as an alternative medicine of
diuretic. The purpose of this study is to find the diuretic effect of mulberry leaf
infusion (Morus alba L.) toward potassium and sodium concentration level in urine
on the white male rats Wistar.
This was a purely experimental study with pre- and post-test design, consists
of 5 groups, the first group was given distilled water (negative control), the second
group was given furosemide (positive control), the third, fourth and fifth groups were
given a mulberry leaf infusion concentration of 10%, 15 % and 20%. The cumulative
volume of urine and concentration of potassium and sodium were measured by using
spectrophotometer autolyzer. Data before and after 24 hours treatment were analyzed
by SPSS 19.0 for Windows.
The results of this study indicate an mulberry leaf infusion has a diuretic
effect.. The average increase in the excretion of potassium mulberry leaf infusion on
the levels of 10%, 15%, and 20% respectively 169.98 ± 64.01 mmol / L; 297.48 ±
219.91 mmol / L and 111.23 ± 461.156 mmol / L. And the average increase in
sodium excretion amounted to 7.37 ± 5.64 mmol / L; 13.12 ± 6.81 mmol / L and
13.30 ± 8.63 mmol / L. Increase in urine volume, excretion potassium and sodium
mulberry leaf infusion on the levels of 20% is proportionate to furosemide.
Keywords: Diuretic, Mulberry leaf (Morus alba L.), Furosemid, flavonoid.
30
31
UJI EFEK DIURETIK INFUSA DAUN MURBEI (Morus alba L.)
TERHADAP KADAR KALIUM DAN NATRIUM URIN TIKUS PUTIH
JANTAN GALUR WISTAR
Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Ni Wayan Rusmiati
INTISARI
Daun murbei atau Morus alba L digunakan sebagai obat alternatif diuretik.
Tujuan penelitian untuk mengetahui efek diuretik infusa daun murbei (Morus alba L)
terhadap kadar kalium dan natrium urin tikus putih jantan galur Wistar.
Penelitian eksperimental murni pre dan post test, terdiri dari 5 kelompok,
kelompok I diberi aquadest (kontrol negatif), kelompok II diberi furosemid (kontrol
positif), kelompok III, IV, dan V masing-masing diberi infusa daun murbei kadar
10%, 15%, 20%. Setelah diamati selama 24 jam dihitung volume urin kumulatif dan
dilakukan pengukuran kadar kalium dan natrium urin menggunakan spektrofotometer
autolizer. Data volume urin, kadar kalium dan kadar natrium urin sebelum dan
sesudah perlakuan dianalisis menggunakan SPSS 19,0 for Windows
Hasil penelitian menunjukan bahwa infusa daun murbei memiliki efek
diuretik. Rata-rata peningkatan ekskresi kalium infusa daun murbei kadar 10%, 15%,
dan 20% masing-masing sebesar 169,98±64,01 mmol/L; 297,48±219,91 mmol/L dan
461,156±111,23 mmol/L. Rata-rata peningkatan ekskresi natrium masing-masing
sebesar 7,37±5,64 mmol/L; 13,12±6,81 mmol/L dan 13,30±8,63 mmol/L.
Peningkatan volume urin, ekskresi kalium, dan natrium infusa daun murbei kadar
20% sebanding dengan furosemid
Kata kunci : Diuretik, Daun Murbei (Morus alba L.), Furosemid, flavonoid.
PENDAHULUAN
Ginjal
berperan
dan
berpengaruh
terhadap
timbulnya
beberapa penyakit yang berbahaya.
Gejala yang menyertai penyakit ginjal
salah satunya adalah perubahan dalam
buang air kecil, pengeluaran air
kencing yang berkurang menyebabkan
cairan dalam tubuh menjadi lebih
banyak, sehingga dibutuhkan obat
untuk mengeluarkan cairan tersebut
(Guyton & Hall, 1997).
Diuretik adalah obat yang
dapat
menambah
kecepatan
pembentukan urin. Fungsi utama
diuretik adalah untuk memobilitasi
cairan udema, yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa
sehingga volume cairan ekstrasel
kembali menjadi normal (Gunawan,
2007).
Di era modern ini ketika obat
kimia ditemukan bahan obat alami
mulai tersisih. Obat kimia jika
digunakan terus menerus akan
berpengaruh buruk terhadap organorgan dalam tubuh, terutama ginjal.
31
32
Tanaman yang digunakan
sebagai obat tradisional dan diduga
memiliki efek diuretik adalah daun
murbei (Morus alba L.). Senyawa
yang diduga berkhasiat sebagai
diuretik adalah flavonoid (Permadi,
2008).
Karena penggunaan obat kimia
terus menerus akan berpengaruh buruk
terhadap organ-organ dalam tubuh,
terutama ginjal. Maka penulis tertarik
untuk meneliti tumbuhan obat yang
kemungkinan mempunyai efek sebagai
diuretik dengan menggunakan infusa
daun murbei (Morus alba L.) serta
membandingkannya dengan furosemid
Penyiapan bahan baku daun
murbei dikeringkan di bawah sinar
matahari secara tidak langsung dengan
ditutup kain hitam. Setelah kering
daun dibuat serbuk dengan cara
diblender sampai halus dan diayak
dengan nomor ayakan 30 mesh.
Infusa daun murbei (Morus
alba L.) diperoleh dengan cara
memasukkan serbuk daun murbei
sebanyak 20 g ke dalam panci infusa.
Ditambahkan 100 ml air, kemudian
panaskan selama 15 menit terhitung
mulai suhu di dalam panci mencapai
90⁰ C dengan sesekali diaduk. Setelah
15 menit saring sediaan selagi panas
melalui kain flannel, apabila volume
air belum mencapai 100 ml, bilas
ampasnya menggunakan air panas
hingga diperoleh volume 100 ml.
Identifikasi flavanoid dilakukan
dengan cara daun murbei (Morus alba
L.) ditambah metanol sampai terendam
lalu dipanaskan. Filtrat ditambah
H2SO4 pekat, terbentuk warna merah
menunjukkan adanya flavonoid (Adha,
2009).
Penelitian ini menggunakan 25
ekor tikus putih jantan galur wistar,
umur 2 - 3 bulan dengan berat rata-rata
180-200 g dan kondisinya sehat. Uji
diuretik
dilakukan
dengan
pengelompokan hewan uji menjadi 5
kelompok secara random.
Kelompok I (K (-)) : Diberi
aquadest sebanyak 2,5 ml/200 g
sebagai kontrol negatif
Kelompok II (K (+)): Diberi
furosemid dosis 0,5068 mg/ 200 g
(2,534 mg/kg BB) sebanyak 2,5
ml/200 g sebagai kontrol positif
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan meliputi
ayakan, blender, termometer, kompor,
panci infusa, kain flannel, spuit oral,
spuit injeksi, timbangan, alat-alat
gelas,
kandang
metabolik,
spektrofotometer autolyzer, sentrifuge.
Bahan
yang
digunakan
meliputi daun murbei (Morus alba L.) ,
Tikus putih jantan galur Wistar
Furosemid, aquadest, CMC Na 1%,
metanol, H2SO4 pekat, larutan standar
KCL,
larutan
standar
natrium
(Multical=150 mmol NaCl di dalam
1000 ml aquadest), makanan tikus
berupa pellet standar.
Prosedur Penelitian
Determinasi dilakuakan di
Laboratorium
Ekologi
dan
Biosistematik Jurusan Biologi UNDIP
Fakultas MIPA untuk mengetahui
kebenarannya dari daun murbei
(Morus alba L.).
32
33
Kelompok III (P1) : Diberi
infusa daun murbei (Morus alba L.)
kadar 10% b/v sebanyak 2,5 ml/200 g
Kelompok IV (P2) : Diberi
infusa daun murbei (Morus alba L.)
kadar 15% b/v sebanyak 2,5 ml/200 g
Kelompok V (P3) : Diberi
infusa daun murbei (Morus alba L.)
kadar 20% b/v sebanyak 2,5 ml/200 g.
Pengukuran kadar awal Kalium
dan Natrium urin. Sebelum perlakuan
puasakan hewan uji selama 18 jam dan
tetap diberi minum 2,5 ml tiap 3 jam.
Pemberian
aquadest,
suspensi
furosemid, larutan infusa daun murbei
(Morus alba L.) peroral masingmasing tikus adalah 2,5 ml/200 g.
Masukkan hewan uji ke dalam
kandang metabolit dan tetap diberi
makan serta minum 2,5 ml tiap 3 jam.
Catat volume urin kumulatif pada jam
ke-24, urin kumulatif untuk mengukur
kadar kalium dan natrium dengan
menggunakan
metode
spektrofotometer autolyzer.
Data volume urin kumulatif
pada jam ke-24, selisih kadar kalium
dan natrium sebelum dan sesudah
perlakuan yang didapat dianalisis
dengan SPSS 19,0 for windows dengan
taraf kepercayaan 95%.
Genus : Morus, Spesies : Morus alba
L. (Murbei).
Hasil uji kualitatif flavonoid
dengan H2SO4 menunjukkan terjadi
perubahan
warna
dari
kuning
kehijauan menjadi warna merah yang
menunjukkan
adanya
senyawa
flavonoid.
Data penelitian yang diperoleh
meliputi volume urin kumulatif pada
jam ke-24, selisih kadar kalium dan
natrium
sebelum
dan
sesudah
perlakuan.
1.
Volume urin
Tabel I. Hasil Uji LSD Peningkatan Volume
Urin
Kelompok
Perlakuan
K (-) vs P1
K(-) vs P2
K(-) vs P3
K (-) vs K (+)
P1 vs K (-)
P1vs P2
P1 vs P3
P1 vs K (+)
P2 vs K (-)
P2 vs P1
P2 vs P3
P2 vs K (+)
P3 vs K (-)
P3 vs P1
P3 vs P2
P3 vs K (+)
K (+) Vs K(-)
K (+) vs P1
K (+) vs P2
K (+) vs P3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Determinasi tanaman dilakukan di
Laboratorium Ekologi dan Biosistematik
Jurusan
Biologi
Fakultas
MIPA
Universitas
Diponegoro
Semarang
dengan hasil determinasi : 1b, 2b, 3b,
4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a,
15a, ……Golongan 8 : Tanaman
dengan daun tunggal dan tersebar,
109b, 119b, 120a, 121b, 124a,
……Famili 38 : Moraceae ……../
Sig
Keterangan
0.000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,889
0,000
0,000
0,000
0,889
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda Tidak bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda Tidak bermakna
Dari hasil Uji LSD dapat dilihat
bahwa kelompok V (kadar 20%)
memiliki efek yang sama dalam
meningkatkan volume urin dengan
furosemid.
33
34
Tabel II. Nilai AUC Rata- Rata Urin 24
jam Pada Masing-Masing Kelompok
Perlakuan
Kelompok
perlakuan
Kontrol negatif
Kontrol positif
2.
Mean ±SD
AUC Urin 24 Jam
(ml.jam)
49±9,19
164,4±14,55
Infusa 10%b/v
78,72±11,18
Infusa 15%b/v
132,48±13,12
Infusa 20%b/v
165,12±13,78
Dari hasil uji Mann-Whitney
kelompok kontrol positif (furosemid)
dengan perlakuan 1 (infusa 10%),
perlakuan 2 (infusa 15%) dan
perlakuan 3 (infusa 20%) memiliki
efek yang sama dalam meningkatkan
kadar kalium urin, karena kontrol
positif (furosemid) dan senyawa
flavonoid
dalam
daun
murbei
mempunyai mekanisme yang sama
yaitu menghambat reabsorbsi natrium,
kalium dan klorida dalam tubuh
sehingga terjadi peningkatan elektrolit
dalam tubulus, peningkatan elektrolit
tubulus inilah yang menyebabkan
terjadinya diuresis.
Semakin besar nilai AUCnya
berarti semakin besar volume urin
yang dihasilkan. Selanjutnya nilai
AUC digunakan untuk menghitung
persentase daya diuretik.
Tabel III. Daya Diuretik
Terhadap Kontrol Negatif
Rata-Rata
Kelompok perlakuan
Mean ±SD Persentase
Daya Diuretik
Kontrol negatif
-
Kontrol positif
233,88±30,74
Infusa 10%b/v
60,65±22,82
Infusa 15%b/v
170,37±26,75
Infusa 20%b/v
236,98±28,11
Kadar Kalium
Tabel IV. Hasil Uji Mann Whitney
Peningkatan Kadar Kalium Urin
Kelompok
Sig
Keterangan
Perlakuan
0.009
Berbeda bermakna
K (-) vs P1
0,009
Berbeda bermakna
K (-) vs P2
0,009
Berbeda bermakna
K (-) vs P3
Berbeda bermakna
K (-) vs K(+) 0,009
0,347 Berbeda Tidak bermakna
P1 vs P2
0,009
Berbeda bermakna
P1 vs P3
0,175 Berbeda Tidak bermakna
P2vs P3
0,117 Berbeda Tidak bermakna
K(+) vs P1
0,251 Berbeda Tidak bermakna
K(+)vs P2
0,602 Berbeda Tidak bermakna
K(+)vs P3
3. Kadar Natrium
Tabel V. Hasil Uji Mann Whitney
Peningkatan Ekskresi Natrium
Kelompok
Sig
Keterangan
Perlakuan
0.917 Berbeda tidak bermakna
K (-) vs P1
0,028
Berbeda bermakna
K (-) vs P2
0,047
Berbeda bermakna
K (-) vs P3
Berbeda bermakna
K (-) vs K(+) 0,009
0,047
Berbeda bermakna
P1 vs P2
0,117 Berbeda tidak bermakna
P1 vs P3
0,917 Berbeda tidak bermakna
P2vs P3
0,016
Berbeda bermakna
K(+) vs P1
0,076 Berbeda tidak bermakna
K(+)vs P2
0,117 Berbeda tidak bermakna
K(+)vs P3
Nilai persentase daya diuretik
infusa kadar 20% hampir sama dengan
nilai persentase daya diuretik kontrol
positif (furosemid). Hal ini berarti
dilihat dari persentase daya diuretik
infusa kadar 20% memiliki efek yang
hampir sama dengan kontrol positif
(furosemid) dalam meningkatkan
volume urin.
34
35
Dari hasil uji Mann-Whitney
kelompok kontrol positif (furosemid)
dengan perlakuan 2 (infusa 15%) dan
perlakuan 3 (infusa 20%) memiliki
efek yang sama dalam meningkatkan
kadar natrium urin, karena kontrol
positif (furosemid) dan senyawa
flavonoid
dalam
daun
murbei
mempunyai mekanisme yang sama
yaitu menghambat reabsorbsi natrium,
kalium dan klorida dalam tubuh
sehingga terjadi peningkatan elektrolit
dalam tubulus, peningkatan elektrolit
tubulus inilah yang menyebabkan
terjadinya diuresis.
mmol/L
mmol/L.
dan
13,30±8,63
SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut mengenai isolasi
flavonoid dan senyawa aktif
yang terkandung dalam daun
murbei (Morus alba L.) yang
dapat
menimbulkan
efek
diuretika.
2. Perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut tentang toksisitas
daun murbei (Morus alba L)
terhadap ginjal sebagai obat
alternatif diuretika alami.
KESIMPULAN
1. Infusa daun murbei (Morus alba
L.) mempunyai efek diuretik pada
tikus putih jantan galur wistar.
2. Infusa daun murbei (Morus alba
L.) kadar 20% b/v mempunyai
efek diuretik yang sebanding
dengan furosemid.
3. Kadar kalium dan natrium yang
diekskresikan oleh tikus putih
jantan galur wistar meningkat
setelah pemberian infusa daun
murbei.
a. Rata-rata peningkatan ekskresi
kalium setelah pemberian infusa
daun murbei kadar 10%b/v,
15%b/v, dan 20%b/v masingmasing sebesar 169,98±64,01
mmol/L;
297,48±219,91
mmol/L dan 461,156±111,23
mmol/L.
b. Rata-rata peningkatan ekskresi
natrium
setelah pemberian
infusa daun murbei kadar
10%b/v, 15%b/v, dan 20%b/v
masing-masing
sebesar
7,37±5,64 mmol/L; 13,12±6,81
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C., and Hall, J.E., 1997,
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,
Edisi ke-9, 395-402, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Gunawan, S.G., 2007, Farmakologi
dan Terapi, Edisi 5, 389-409,
Departemen Farmakologi dan
Terapeutik FKUI, Jakarta.
Permadi, A., 2008, Tanaman Obat
Pelancar Air Seni, Penebar
Swadaya, Jakarta.
Adha, A.C, 2009, Pengaruh Pemberian
Ekstrak Etanol Daun Alpukat
(Persea
americana
Mill.)
Terhadap Aktivitas Diuretik
Tikus Putih Jantan SpragueDawley,
skripsi,
Fakutas
Kedokteran
Hewan
Institut
Peranian Bogor, Bogor.
35
Download