PROSEEDING KONGRES ILMIAH ISFI XVI 2008 Uji Aktivitas Penurunan Kadar Glukosa Darah Infusa Akar Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L) pada Kelinci Jantan yang Dibebani Glukosa Blood glucose level decrease activity of Mirabilis jalapa’s root in Male Rabbit Retno Wahyuningrum 1*) , Tjiptasurasa 1) dan Asri Ika Wijayanti 1) 1) Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto * Jl. Raya Dukuhwaluh PO.BOX 202 Purwokerto, email : [email protected] Intisari Perubahan gaya hidup terutama pola makan yang bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan yang lebih modern merupakan salah satu penyebab semakin meningkatnya penderita diabetes mellitus di beberapa negara. Salah satu tumbuhan yang digunakan secara empiris oleh masyarakat dalam mengobati diabetes mellitus adalah bunga pukul empat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa darah perlakuan infusa akar bunga pukul empat pada kelinci. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kelinci jantan sebanyak 15 ekor yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif dengan pemerian akuades, kelompok II sebagai kontrol positif dengan pemberian glibenklamid dosis 0,3285 mg/kg BB, kelompok III, IV, dan V sebagai kelompok dengan pemberian infusa akar tumbuhan bunga pukul empat dengan dosis masing-masing 0,1643 g/kg BB; 0,3285 g/kg BB; dan 0,6571 g/kg BB. Data dianalisis menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Post hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan infusa akar bunga pukul empat memberikan efek penurunan kadar glukosa darah kelinci. Kata kunci: infusa akar bunga pukul empat, uji antidiabetik Abstract The aim of this research was to investigate antidiabetic effect of Mirabilis jalapa’s root infuse to male rabbits. This research conducted with 15 male rabbits which were grouped into 5 groups. The first group as negative control using aquadest, second group as positive control using glibenclamid 0,3285 mg/kg BW, third, fourth and fifth group using infuse of Mirabilis jalapa’s roots with the dose 0,1643; 0,3285; 0,6571 mg/kg BW. The result of this research show that the treatment to male rabbits with infuse of Mirabilis jalapa’s root could decrease blood glucose level. Key words: Infuse of Mirabilis jalapa’s root, antidiabetic effect Pendahuluan Sejak dahulu bangsa Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat sebagai salah satu upaya menanggulangi maslah kesehatan, hal ini jauh sebelum obat-obatan modern dikenal oleh masyarakat. Pengetahuan tentang pemanfaatan obat tersebut merupakan warisan turun temurun. Indonesia memiliki 300 jenis tumbuhan dari 2000-3000 tumbuhan yang telah dikenal dan telah diketahui mempunyai efek terapi atau khasiat obat. Hal ini sangat menguntungkan bagi penduduk Indonesia 1 Retno Wahyuningrum dkk untuk menggunakannya sebagai obat alami. Dengan semakin mahalnya obat modern di pasaran maka dunia pengobatan bertekad untuk kembali ke alam. Di Indonesia, jumlah penyakit diabetes mellitus meningkat. Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita Diabetes saat ini keempat terbesar dunia atau sebanyak 8,6 juta orang setelah Amerika Serikat (17,7 juta), Cina (20,8 juta) dan India (31,7 juta). Salah satu tanaman yang secara empiris digunakan sebagai antidiabetes adalah bunga pukul empat (Mirabilis jalapa, L). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa darah oleh infusa akar bunga pukul empat pada kelinci jantan yang dibebani glukosa. Metodologi Bahan yang digunakan adalah akar bunga pukul empat, glibenklamid, aqua pro injeksi, CMC Na 0,5%, EDTA 10%, TCA 10% dan pereaksi GOD-PAP. Hewan uji yang digunakan adalah 15 ekor kelinci jantan dengan bobot badan antara 1-2 kg, dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok. Peralatan yang digunakan adalah spektrofotometri visibel, panci infus, alat-alat gelas, neraca analitik, timbangan hewan, spuit injeksi 10 ml, jarum per oral, pisau bedah. 1. Pembuatan infus akar bunga pukul empat Ditimbang 10 gram akar bunga pukul empat yang telah dikeringkan dan diserbuk kemudian dimasukkan ke dalam panci infus, ditambahkan aquades 100 ml, dipanaskan selama 15 menit terhitung selama suhu mencapai 90°C, sambil sesekali diaduk. Disaring panas melalui kain flanel, ditampung dan diukur filtrat yang diperoleh. Ampas yang tertinggal disari dengan aquades panas hingga volume infus 100 ml. 2. Pengujian antidiabetik Sebelum digunakan untuk penelitian, kelinci dipuasakan selama 24 jam. Pada hari percobaan, semua hewan uji ditimbang dan terlebih dahulu diambil darahnya untuk 2 mengetahui kadar glukosa darah kelinci sebelum perlakuan. Kelinci tersebut dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, yaitu : Kelompok I : Kontrol negatif akuades 5 ml/kg BB Kelompok II : Kontrol positif glibenklamid 0,3285 g/kgBB dalam CMC Na Kelompok III : Infusa akar bunga pukul empat dosis 0,1643 g/kgBB Kelompok IV : Infusa akar bunga pukul empat dosis 0,3285 g/kgBB Kelompok V : Infusa akar bunga pukul empat dosis 0,6571 g/kgBB Setelah 30 menit, seluruh hewan uji diberi glukosa 50% dengan dosis 1 g/kgBB. Pengambilan cuplikan darah dari vena marginalis kelinci dilakukan pada menit ke90, 120, 150, dan 180. Cuplikan darah ditampung dalam tabung yang berisi EDTA 10% 1 ml, divortek selama 30 detik untuk mencegah terjadinya penggumpalan dan menghomogenkan campuran tersebut. Campuran ini kemudian disentrifuge selama 10 menit pada putaran 3000-6000 rpm. Supernatan yang jernih diambil 1 ml, lalu ditambahkan TCA 10% sebanyak 1 ml dan disentrifuge kembali selama 10 menit. Supernatan yang jernih diambil 10 µl, ditambahkan 1000 µl pereaksi GOD-PAP, diinkubasi selama 20 menit pada suhu 2025°C, kemudian dibaca serapannya dengan spektrofotometri visibel pada panjang gelombang 520 nm. Kadar glukosa darah dihitung dengan menggunakan rumus : Kadar glukosa darah = Abs sampel × Konsentrasi s tan dar mg dl Abs s tan dar glukosa Data yang diperoleh dianalisis dengan uji anova dilanjutkan dengan uji pos hoc. Hasil dan Pembahasan Penetapan kadar glukosa darah pada penelitian ini menggunakan metode GODPAP yaitu berupa reagen diagnosa untuk menentukan jumlah glukosa pada plasma secara in vitro dengan sistem fotometri. Di PROSEEDING KONGRES ILMIAH ISFI XVI 2008 Uji Aktivitas Penurunan Kadar Glukosa Darah dalam komposisi GOD-PAP terdapat indikator pewarna quenoimine yaitu turunan dari 4-aminoantipirin dan fenol dari hidrogen peroksida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Glukosa + O2 GOD → Asam glukonat + 2H2O 2H2O + 4-aminoantipyrin + fenol PAP → Quinoneimin + 4H2O Reaksi ini menghasilkan kompleks warna berupa warna merah muda, maka metode penetapan kadar glukosa darah ini bisa dikategorikan sebagai prinsip dasar kolorimetri. Reaksi enzimatik membutuhkan waktu untuk berlangsungnya suatu reaksi mengingat hal ini maka perlu dilakukan inkubasi sampai terbentuk senyawa berwarna yang stabil dan siap diukur secara spektrofotometri. Efek penurunan kadar glukosa darah oleh infusa akar bunga pukul empat dapat ditunjukkan oleh purata kadar glukosa darah hewan uji setelah perlakuan dan harga AUC . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar glukosa darah untuk kelompok perlakuan yang diberi infusa akar bunga pukul empat. Sedangkan untuk kelompok kontrol negatif, kadar glukosa darah terus naik sampai menit ke 180. Hal ini bisa dilihat pada gambar I. Grafik Kadar Glukosa Darah Hewan Uji setelah Perlakuan Kadar Glukosa Darah (mg/dl) 40 35 30 Kelompok I 25 Kelompok II 20 Kelompok III 15 Kelompok IV 10 Kelompok V 5 0 0 90 120 150 180 Waktu (menit) Gambar I. Grafik Kadar Glukosa Darah Hewan Uji setelah Perlakuan vs Waktu Selain purata kadar glukosa darah, aktivitas penurunan kadar glukosa darah juga dapat dilihat dari harga AUC (Area Under Curve). Data AUC kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel I. Tabel I. AUC Kadar Glukosa Darah Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Negatif Kontrol Positif Infusa 0,1643 g/kgBB Infusa 0,3285 g/kgBB Infusa 0,6571 g/kgBB AUC Kadar Glukosa Darah (mg.jam/dl) 1 2 3 Rata-Rata 116,052 123,789 120,843 120,228 95,107 95,211 86,999 92,439 90,264 92,369 90,159 90,931 86,474 90,580 93,738 90,264 88,842 86,685 79,463 84,997 PROSEEDING KONGRES ILMIAH ISFI XVI 2008 3 Retno Wahyuningrum dkk Secara statistik (anova satu arah, taraf kepercayaan 95%) dilanjutkan dengan LSD (Least Signifficant Different) menunjukkan bahwa infusa akar bunga pukul empat memiliki potensi menurunkan kadar glukosa darah kelinci sebanding dengan glibenklamid dosis 0,3285 mg/kgBB. Identifikasi kandungan kimia dalam infusa akar bunga pukul empat dengan kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa infusa akar bunga pukul empat mengandung senyawa golongan flavonoid. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian, disimpulkan bahwa infusa akar bunga pukul empat mampu menurunkan kadar glukosa darah kelinci jantan yang dibebani glukosa sebanding dengan glibenklamid dosis 0,3285 mg/kgBB. Daftar Pustaka Johnson, M., 1998, Diabetes. Terapi dan Pencegahannya. Midian, S., (ed), 1993, Penapisan Farmakologi. Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, Jakarta : Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam. Utami, P., 2005, Tanaman Obat untuk Mengatasi Diabetes Mellitus, Jakarta : Agromedia Pustaka. 4 PROSEEDING KONGRES ILMIAH ISFI XVI 2008