Lembar Pengesahan transparansi November 2015

advertisement
LAPORAN PENGELOLAAN
PINJAMAN DAN HIBAH
EDISI DESEMBER 2015
Direktorat Pinjaman dan Hibah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Kementerian Keuangan
Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II di bawah Direktorat Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang tugas
utamanya adalah melaksanakan pengelolaan pinjaman dan hibah Pemerintah Republik Indonesia.




Pengelolaan pinjaman dan hibah dimaksud antara lain meliputi:
Penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah;
Amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah;
Penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah;
Pengelolaan Debt Swap.
Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan
Direktorat Pinjaman dan Hibah selama bulan Desember 2015.
Klasifikasi Pinjaman dan Hibah
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.54 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan
Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah dan PP No. 10 tahun 2011 tentang Tata Cara
Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, pinjaman dapat berupa:

Pinjaman Dalam Negeri
Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dapat bersumber dari BUMN, Pemerintah Daerah, dan
Perusahaan Daerah.

Pinjaman Luar Negeri
Pinjaman Luar Negeri dapat bersumber dari:
Kreditor Multilateral, yaitu lembaga keuangan internasional yang beranggotakan
beberapa negara yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.
Kreditor Bilateral, yaitu pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak untuk
pemerintah negara asing yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.
Kreditor Swasta Asing (KSA), yaitu lembaga keuangan asing, lembaga keuangan
nasional, dan lembaga non keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan
usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada
Pemerintah berdasarkan perjanjian pinjaman tanpa jaminan dari Lembaga Penjamin
Kredit Ekspor (LPKE).
LPKE, yaitu lembaga yang ditunjuk negara asing untuk memberikan jaminan, asuransi,
pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan keuangan untuk meningkatkan ekspor
negara yang bersangkutan atau bagian terbesar dari dana tersebut dipergunakan
untuk membeli barang/jasa dari negara bersangkutan yang berdomisili dan melakukan
kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia.
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Desember 2015– hal 1
PP No.10 tahun 2011 juga mengatur sumber Hibah sebagai berikut:


Hibah Dalam Negeri, yaitu yang berasal dari lembaga keuangan dalam negeri, lembaga non
keuangan dalam negeri, Pemerintah Daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan
melakukan kegiatan di wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya, dan perorangan.
Hibah Luar Negeri, yaitu yang berasal dari negara asing (bilateral), lembaga di bawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga non
keuangan asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha
di luar wilayah Negara Republik Indonesia, dan perorangan.
Kilas Kinerja
Selama bulan Desember 2015, aktivitas pengelolaan pinjaman dan hibah meliputi
penandatanganan perjanjian pinjaman serta amandemen perjanjian pinjaman dan hibah.
Penandatanganan dilakukan untuk sembilan perjanjian pinjaman baru, amandemen untuk enam
perjanjian pinjaman dan enam perjanjian hibah.
Nilai Pinjaman (Juta USD)
552.2
27.91%
3.9
0.20%
500.0
25.27%
252.2
12.75%
670.1
33.87%
Kemenhan
Kemenko Perekonomian
KemenPUPERA
Kemenhub
PT PLN
Pengelolaan Pinjaman dan Hibah
1.
Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Baru
Penandatanganan perjanjian pada bulan Desember 2015 dilakukan untuk sembilan
perjanjian pinjaman yang terdiri dari enam perjanjian Pinjaman Bilateral, satu perjanjian Pinjaman
Multilateral, Realisasi PDN, dan Pinjaman KSA/LPKE.
Enam perjanjian Pinjaman Bilateral yang telah ditandatangani akan dilaksanakan oleh tiga
executing agency, yakni PT.PLN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(KemenPUPERA) dan Kementerian Perhubungan. Masing-masing executing agency akan
melaksanakan dua perjanjian pinjaman.
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Desember 2015– hal 2
Dua perjanjian Pinjaman Bilateral untuk KemenPUPERA yang ditandatangani pada tanggal
29 Desember 2015 bersumber dari China Exim Bank dengan skema Preferential Buyer Credit Loan
Agreement. Kedua pinjaman tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan tol ruas
Balikpapan-Samarinda senilai USD 53,405,755.75 dan ruas Saran-Kertosono Section senilai USD
198,772,234.89.
Empat perjanjian Pinjaman Bilateral bersumber dari JICA dimanfaatkan untuk dua kegiatan
di Kementerian Perhubungan yaitu Construction Jakarta Mass Rapid Transit Phase 1 Stage 2 senilai
JPY 75.218.000.000, dan Engineering Services Jakarta Mass Rapid Transit East-West Line Project
Phase I senilai JPY 1.919.000.000 yang ditandatangani pada tanggal 4 Desember 2015.
Sedangkan dua kegiatan lainnya dimanfaatkan PT PLN untuk kegiatan Java-Sumatra
Interconnection Transmission Line Project (II) senilai JPY 62.914.000.000 dan Geothermal
Development Acceleration Program (Hululais Geothermal Power Plant Project-Engineering Service)
senilai JPY 657.000.000 yang ditandatangani pada tanggal 18 Desember 2015.
*)Pembangunan Mass Rapid Transit jalan M. Husni Thamrin Jakarta
Terdapat satu perjanjian Pinjaman Multilateral, dari World Bank yaitu First Indonesia
Sustainable and Inclusive Energy Development Program Loan (DPL Energy I) dengan Executing
Agency Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang ditandatangani pada tanggal 4
Desember 2015. Pinjaman ini merupakan pinjaman tunai yang bertujuan untuk membiayai defisit
anggaran.
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Desember 2015– hal 3
Pada tanggal 4 Desember 2015 telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Realisasi PDN
tahun 2015 yang bersumber dari PT. Bank BNI (Persero) senilai Rp 18.622.233.744 (eq. USD1,3
juta).
Pada tanggal 29 Desember 2015 telah ditandatangani perjanjian Pinjaman LPKE/KSA yang
bersumber dari Bank BNI Cabang Singapura senilai EUR2.549.966. Kedua pinjaman tersebut
digunakan untuk membiayai pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan.
2.
Amandemen Perjanjian Pinjaman dan Hibah
Perjanjian pinjaman dan hibah yang diamandemen pada bulan Desember 2015 terdiri dari
tiga perjanjian Hibah Bilateral, tiga perjanjian Hibah Multilateral, tiga perjanjian Pinjaman
KSA/LPKE, dan tiga perjanjian Pinjaman Multilateral
Tiga perjanjian Hibah Bilateral yang diamandemen pada bulan Desember 2015 bersumber
dari JICA sebanyak satu perjanjian, dan dari DFAT Australia sebanyak dua perjanjian. Amandemen
perjanjian Hibah Bilateral dari JICA untuk pembiayaan kegiatan The Project for Enhancement of
Vessel Traffic System in Malacca and Singapore Straits, Phase 2 ditandatangani pada tanggal 18
Desember 2015. Amandemen berupa perpanjangan masa laku penarikan hibah. Hibah ini
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas manajemen dan sistem lalu lintas kapal laut di selat
Malaka dan selat Singapura yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional dengan
Kementerian Perhubungan sebagai executing agency.
Sedangkan amandemen dua perjanjian Hibah Bilateral lainnya bersumber dari DFAT
Australia, ditandatangani secara bersamaan pada tanggal 23 Desember 2015. Pertama adalah
Subsidiary Arrangement untuk program The Australia-Indonesia Partnership for Emerging
Infectious Disease Animal Health (AIP-EIDAH) bertujuan membangun sistem informasi hewan
terintegrasi (iSIKHNAS), pembangunan laboratorium penyakit hewan termasuk jaringan
laboratorium beserta peraturan dan perangkat kebijakan pendukungnya di Kementerian
Pertanian. Yang kedua adalah perjanjian Direct Funding Agreement (DFA) Provincial Road
Improvement and Maintenance (PRIM) yang ditujukan sebagai pilot project pengelolaan jalan
daerah yang lebih baik melalui peningkatan dan pemeliharaan jalan dengan melibatkan kontribusi
pemerintah daerah di Kementerian PUPERA. Kedua amandemen dilakukan untuk memperpanjang
masa laku penarikan hibah.
Tiga perjanjian Hibah Multilateral yang diamandemen pada periode Desember 2015, yang
dilakukan untuk memperpanjang masa laku penarikan hibah, bersumber dari World Bank
sebanyak dua perjanjian dan Uni Eropa sebanyak satu perjanjian. Amandemen perjanjian Hibah
World Bank untuk kegiatan ASTAE Grant for Clean Stove Initiative (Cooperation Relating to Clean
Cooking Solution) ditandatangani pada 3 Desember 2015. Hibah ini bertujuan mendukung
pelaksanaan Indonesia Clean Stove Initiative Program dalam rangka meningkatkan akses ke tungku
bersih dan efisien di Indonesia. Amandemen perjanjian Hibah World Bank untuk kegiatan
Readiness Fund for the Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) ditandatangani pada tanggal 8
Desember 2015. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Pemerintah
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Desember 2015– hal 4
Indonesia untuk merancang strategi nasional dalam hal pengurangan emisi melalui deforestasi
(penggundulan) dan degradasi (penurunan fungsi) hutan/REDD.
Amandemen perjanjian Hibah Multilateral dari Uni Eropa ditandatangani pada tanggal 11
Desember 2015 untuk mendukung kegiatan Support to Indonesia’s Climate Change Response.
Kegiatan ini bertujuan mendorong Indonesia untuk mencapai tujuan perubahan iklim dalam sektor
LULUCF (Land Use, Land-Uses Change and Forestry) melalui perencanaan dan pelaksanaan
pengembangan rendah karbon.
Tiga amandemen perjanjian Pinjaman KSA/LPKE digunakan untuk membiayai alutsista
Kementerian Pertahanan dan almatsus Polri. Amandemen berupa partial cancellation dilakukan
untuk perjanjian KSA/LPKE yang bersumber dari Bank BNI cabang Tokyo ditandatangani pada
tanggal 22 Desember 2015. Dua amandemen Pinjaman KSA/LPKE yang bersumber dari Bank BNI
cabang Singapura dilakukan untuk memperpanjang availability period telah ditandatangani pada
tanggal 30 November 2015, dan amandemen disbursement plan and Seller’s Bank ditandatangani
pada tanggal 23 November 2015. Amandemen baru dapat dilaporkan pada edisi bulan Desember
2015 karena dokumen amandemen pinjaman dimaksud diterima Direktorat Pinjaman dan Hibah
pada akhir bulan Desember 2015.
Tiga amandemen Pinjaman Multilateral yang ditandatangani pada bulan Desember 2015
bersumber dari World Bank sebanyak dua perjanjian pinjaman dan ADB sebanyak satu perjanjian
pinjaman.
Amandemen perjanjian Pinjaman Multilateral dari World Bank untuk kegiatan Water
Resources and Irrigation Sector Management Project Phase II (WISMP-2) senilai USD150.000.000
telah ditandatangani pada tanggal 28 Desember 2015. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya air wilayah sungai dan irigasi, serta
meningkatkan produktivitas pertanian di lahan irigasi. Sedangkan amandemen untuk kegiatan
Power Transmission Development Project di PT PLN Persero telah ditandatangani pada tanggal 18
Desember 2015. Pinjaman ini bertujuan untuk membantu Pemerintah memenuhi permintaan
tenaga listrik di Jawa, Bali, dan Sumatera bagian Tengah dan Selatan. Kedua amandemen
dimaksud dilakukan untuk perpanjangan masa berlaku penarikan pinjaman.
Amandemen Pinjaman Multilateral dari ADB ditandatangani pada tanggal 4 Desember 2015
bertujuan untuk memperpanjang grace period yang semula tiga tahun dari penandatanganan
menjadi tiga tahun dari penarikan pinjaman. Pinjaman ini dimanfaatkan untuk
kegiatan
Precautionary Financing Facility merupakan pinjaman siaga yang bertujuan untuk menyediakan
dana cadangan bagi Pemerintah manakala dibutuhkan.
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Desember 2015– hal 5
Download