PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh : M. FANZON 101132025 PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Alhamdulillahirobil‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kupersembahkan karya ini untuk: Bapak dan Ibu (alm) tercinta yang telah meluapkan kasih sayangnya. Terimakasih atas pengorbanan yang telah kalian berikan. Pendamping hidupku dan anak-anakku yang telah mewarnai hari-hariku. Terimakasih atas doa dan semangatnya. Rekan-rekan sejawat yang telah berjuang bersama-sama. Almamaterku. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh yang lain. Q.S. Al Insyirah: 5 Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaannya sendiri (QS. Ar-Ra’d 13: 11) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : M. Fanzon NIM : 101132025 Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Yogyakarta, 15 Oktober 2012 Yang menyatakan, vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : M. Fanzon NIM : 101132025 Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG” Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 15 Oktober 2012 Yang menyatakan, vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG Oleh: M. Fanzon NIM.101132025 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan pelajaran IPS SDN Banyakan Mertoyudan Magelang tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah 22 siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Untuk menguji validitas instrumen, digunakan pendapat dari ahli (expert judgment). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang tahun 2011/2012. Hal ini ditunjukan oleh nilai rata-rata ulangan siswa kondisi awal 65, meningkat menjadi 74,31 pada siklus I. Siswa yang memenuhi KKM (70) pada kondisi awal 11 (50%) siswa dan pada siklus I 17 (77,27%) siswa. Kata kunci: prestasi belajar, kontekstual, IPS viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT INCREASED ACADEMIC ACHIEVEMENT IN SOCIAL STUDIES WITH CONTEXTUAL APPROACH TO FIFTH GRADE’S ELEMENTARY STUDENTS OF SDN BANYAKAN Oleh: M. Fanzon NIM.101132025 This research aims to determine that applying contextual approach in lessons specifically in IPS (social studies) of 5th graduate elementary students of SDN Banyakan Mertoyudan Magelang can increase student’s achievement to learn how to appreciate the merit of our predecessor during the period of defending the independence of Indonesia. This research object was classroom action ressearch. The subjects of this research were 22 students of 5th class in SDN Banyakan, Mertoyudan, Magelang in 2011/2012. The reasearch instruments used multiple choice questions for students. The technique of the instruments validity used judgment expert. The results show that applying contextual approach in lessons specifically in IPS (social studies) of 5th graduate elementary students of SDN Banyakan Mertoyudan Magelang can increase student’s achievement. In first cycle student’s achievement increased from 65 to 74.31. The student who pass the KKM (70) at beginning are 11 (50%) and at first cycle are 17 (77,27%) student’s. Keyword: learning achievement, contextual, IPS (social studies) ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan pertolongan kepada hamba-Nya, sehingga dengan hidayah dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari banyak pihak yang dengan ikhlas telah merelakan waktu dan tenaganya untuk membantu penulis menyusun skripsi. Selanjutnya, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin penelitian. 2. Romo G. Nugrahanta S. J., S.S., B.ST., selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan bantuan untuk kelancaran penyelesaian skripsi. 3. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M. A., selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi. 4. Kepala SDN Banyakan Mertoyudan Magelang dan rekan sejawat. 5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 15 Oktober 2012 Penulis M. Fanzon x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Jadwal Kegiatan Ajaran 2011/2012 .......................................................... 28 Tabel 2. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus I ..................................................................... 34 Tabel 3. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus II .................................................................... 35 Tabel 4. Kondisi awal prestasi belajar dan kondisi akhir yang diharapkan ............ 39 Tabel 5. Hasil Ulangan Siswa pada Siklus I ........................................................... 39 Tabel 6. Rata-rata Hasil Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ............. 42 Tabel 7. Hasil Penelitian dan Sesudah Tindakan .................................................... 43 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN 1. Silabus .......................................................................................................... 2. RPP ............................................................................................................... 3. Kisi-kisi Soal ................................................................................................. 4. Hasil Nilai Formatif Siswa ........................................................................... xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN ...…………………………………………... ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..……………………………………….…. iv HALAMAN MOTTO ……………………………………………………... v HALAMAN KEASLIAN KARYA …………….…………………………. vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...……………………………. vii ABSTRAK ...………………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x DAFTAR TABEL ………………………………………………….…........ xi DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….…….…... xii DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xiii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..……………………………………. 1 B. Pembatasan Masalah ..……………………………………….. 4 C. Rumusan Masalah …………………………………………… 4 D. Pemecahan Masalah …………………………………………. 4 E. Batasan Pengertian …………………………………………... 5 F. Tujuan Penelitian …………………………………………..... 5 G. Manfaat Hasil Penelitian ...…………………………………... 6 BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………... 8 A. Kajian Pustaka. ………………………………………………. 8 1. Tinjauan Belajar dan Pembelajaran ….…………………… 8 a. Belajar ……………………………………………….. 8 b. Pembelajaran ………………………………………… 9 c. Pretasi Belajar ……………………………………….. 10 2. Pengajaran IPS ..………………………………………...... 11 a. Pengertian IPS …………....………………………….. 11 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Kesulitan Belajar IPS ………......……………………. 11 c. Menghargai Jasa Para Pahlawn dalam Mempertahankan Kemerdekaan .……………………. 12 3. Metode Mengajar ………………………………………… 13 B. Penelitian–penelitian Terdahulu …………………………….. 23 C. Kerangka Berfikir …..………………………………………... 24 D. Hipotesis Tindakan …………………………………..……... 25 BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 26 A. Jenis Penelitian ......………………………………………..… 26 B. Setting Penelitian ……………………………………………. 27 C. Rencana Tindakan Tiap Siklus ……………………………… 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..……………… 38 A. Hasil Penelitian .....………………………………………..…. 38 B. Pembahasan ......………………………………………..……. 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….. 47 A. Kesimpulan ......………………………………………..…….. 47 B. Saran ......………………………………………..……………. 47 C. Keterbatasan Penelitian …………………………………..…. 48 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..... 49 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, pemecahan masalah, dan manfaat peneltian A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan UU RI no. 2 tahun 1989, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan Nasional adalah yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian Indonesia mengharapkan kepada para pendidik untuk berperan aktif sebagai tulang punggung dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah sumber daya manusia yang berkualitas dibentuk. Melalui pendidikan akan menghasilkan manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas sebagaimana yang dicita-citakan dalam pendidikan nasional adalah manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriamn dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pembelajaran Ilmu Pengtahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) dapat dilihat di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan SD 2006. Mata pelajaran 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1). Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2). Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial; 3). Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; 4). Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional maupun global. Menghargai jasa para pahlawan terdapat pada silabus mata pelajaran IPS tingkat SD/ MI kelas V semester dua pada Standar Kompetensi (SK) 2. Menghargai Peranan Tokoh Perjuangan dan Masyarakat dalam Mempersiapkan dan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan SK tersebut Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa dan materi pokok yang yang diajarkan oleh guru adalah sebagai berikut: Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok/ Pelajaran 2.4. Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Perjuangan mempertahankan Mempertahankan Kemerdekaan kemerdekaan. Sumber: Kurikulum Satuan Pendidikan Tingkat SD IPS Tahun 2006 Berdasarkan hasil ulangan siswa kelas V SDN Banyakan tahun pelajaran 2010/2011 semester dua tentang “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan” hanya memiliki nilai rata-rata 65. Sebanyak 56% dari dari 25 siswa tidak tuntas pada KD ini. Nilai tersebut tidak sesuai dengan KKM yang diharapkan. KKM untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Pada pembelajaran IPS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 sehari-hari guru sudah menjelaskan secara lisan, tertulis di papan tulis, memberikan contoh bahkan memberikan soal-soal latihan, namun ketika diberi kesempatan untuk bertanya sedikit sekali siswa yang mengajukan pertanyaan. Ketika guru yang bertanya kepada siswa, hanya beberapa siswa saja yang bisa menjawab dengan tepat dan itupun siswa yang tergolong pandai di kelas. Dan ketika diberi tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan” hasil rata-rata nilai siswa rendah. Rendahnya penguasaan materi tersebut disebabkan karena guru kurang tepat dalam memilih cara atau media dalam pembelajaran. Menurut Peter Shea (depdiknas, 2004: 14) siswa belajar 10% dari apa yang siswa baca; 20% dari apa yang didengar; 30% dari apa yang dilihat; 50% dari apa yang dilihat dan didengar; 70% dari apa yang siswa katakan dan 90% dari apa yang siswa katakan dan lakukan. Jadi siswa akan lebih memahami materi pembelajaran melalui pengalaman belajar. Semakin konkrit materi atau jika siswa mengalami sendiri maka siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami materi yang dipelajari. Berdasarkan kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa dan dengan mempertimbangkan pendapat Peter Shea tentang pengalaman belajar maka dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa, salah satunya adalah dengan pendekatakan kontekstual. Pengguanaan pendekatan kontekstual pada materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. B. Pembatasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini dibatasi hanya pada siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang 2. Penelitian ini dibatasi hanya pada menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dengan pendekatan kontekstual untuk matapelajaran IPS. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas V di SDN Banyakan Mertoyudan Magelang? D. Pemecahan Masalah Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tentang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan pelajaran IPS kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang. E. Batasan Istilah Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti membatasi penggunaan istilahistilah yang berkaitan dengan materi penelitian, yaitu: 1. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui praktek dan latihan sejak lahir sehingga anak memperoleh pengalaman yang berguna bagi dirinya. 2. Prestasi belajar adalah hasil yang telah diperoleh setelah melakukan praktek dan latihan yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya dari apa yang telah dipelajari dan mendapatkan pengalamn yang bermanfaat bagi dirinya. 3. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari ilmu bumi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosial dan tata negara. 4. Menghargai jasa pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. 5. Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengkaitkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. F. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan pelajaran IPS SDN Banyakan Mertoyudan Magelang G. Manfaat Hasil Penelitian 1. Bagi peneliti Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam hal PTK dan meningkatkan wawasan tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dengan pendekatan kontekstual. Peneliti adalah guru yang langsung terjun pada proses pembelajaran sehingga dapat mengetahui kendala-kendala apa saja yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran sehinga peneliti dapat melakukan intropeksi diri. Hal apa saja yang menjadikan kendala yang menyebabkan pembelajaran kurang optimal. 2. Bagi siswa Dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengenal tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan yang ada di sekitar lingkungan. 3. Bagi guru atau rekan sejawat Menambah wawasan dan alternatif pembelajaran guru dalam meningkatkan prestasi belajar pada materi menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 4. Bagi sekolah Sebagai masukan kepada sekolah tentang pendekatan kontekstual sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan minat siswa dalam belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas kajian pustaka hasil-hasil penelitian terdahulu, kerangka berfikir dan hipotesis tindakan A. Kajian Pustaka 1. Tinjauan Belajar dan Pembelajaran a. Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Santrock dan Yessen (1994) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relative permanen karena adanya pengalaman. Reber (1988) mendefinisikan belajar dalam dua pengertian, pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalamaan dalam wujud perubahan tingkah laku karena adanya interaksi individu dengan lingkungan. Syaiful Bahri dalam buku ”Psikologi Belajar” menerangkan beberapa pengertian belajar. Menurut James O. Whittaker belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 pengalaman. Cronbach mengatakan learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Howard L Kingskey berpendapat learning is the process by which behavior (in broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Jadi bisa dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui latihan dan pengalaman. b. Pembelajaran Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberi pelayanan agar siswa belajar. Perbedaan antara belajar dan pembelajaran pada penekanannya. Masalah belajar lebih menekankan pada bahasan tentang siswa dan proses yang menyertai dalam rangka perubahan tingkah lakunya. Adapun pembahasan mengenai pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar. Menurut Oemar Hamalik (2009: 57) dalam buku kurikulum dan pembelajaran dikatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Komaruddin (2000: 179) dalam buku Syaiful Sagala (2010: 12) pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 memperoleh pengetahuan atau pemahaman atau keterampilan (termasuk penguasaan kognitif, afektif dan psikomotorik) melalui studi, pengajaran, atau pengalaman. c. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Cece Wijaya, prestasi belajar itu dapat berupa pernyataan dalam bentuk angka dan nilai tingkah laku. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Thorndike dan Hasein yang menyatakan bahwa hasil belajar akan diketahui bila terjadi perubahan tingkah laku yang akan dinyatakan dalam angka atau nilai (Cece Wijaya, 1994: 27). Menurut Hadari Nawawi (1998: 100), prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi tertentu. Tulus Tu’u (2004: 75) mendefinisikan prestasi belajar siswa sebagai berikut: 1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. 2. Pengajaran IPS a. Pengertian IPS IPS adalah ilmu yang mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari ilmu bumi, ekonomi, antropologi, sosiologi dan tata negara (Kurikulum Pendidikan Dasar oleh Dr. Magfuri, hal 4). b. Kesulitan Belajar IPS Sehubungan dengan permasalahan yang ada di jenjang SD khususnya di SDN Banyakan Mertoyudan dan terutama pada kemampuan menjelaskan menghargai jasa pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Masalah ini terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah: 1) Contoh-contoh yang diberikan terkadang masih abstrak 2) Penggunaan media pengajaran kurang maksimal 3) Penggunaan metode mengajar yang kurang bervariasi Dari faktor-faktor di atas, faktor yang akan diatasi dalam rencana penelitian ini adalah kurang penggunaan media pengajaran oleh guru yang kurang maksimal. Sehubungan kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah dengan pendekatakan kontekstual. Pengguanaan pendekatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 kontekstual pada materi menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. c. Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari sekolah dasar yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat mata pelajaran geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga negara yang cinta damai. Dari beberapa unsur IPS penulis mencoba membahas tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan yaitu bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka. Sikap tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain: 1) Rela berjuang demi bangsa dan negara 2) Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan memerjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah diambil dengan lapang dada mereka menerima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 keputusan tersebut (Endang Susilaningsih dan Linda S. Limbong, 2008: 171). 3. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Dalam pembelajaran terdapat beragam jenis metode pembelajaran. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Guru dapat memilih metode yang dipandang tepat dalam kegiatan pembelajaran. Menurut D. H. De Quljoe dan A. Gozali mengatakan bahwa macammacam metode pengajaran sebagai berikut: a. Metode ceramah b. Metode tanya jawab c. Metode diskusi d. Metode resitasi e. Metode demonstrasi dan eksperimen f. Metode kerja kelompok g. Metode karya wisata Dari metode-metode mengajar tersebut di atas ada beberapa metode yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar di SD pada umumnya dan pelajaran IPS khususnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 Adapun kebaikan dan keburukan masing-masing metode tersebut akan diterangkan sebagai berikut: a. Metode ceramah Metode ceramah adalah suatu cara menyampaikan bahan pengajaran kepada anak secara lesan. Keberhasilan metode ceramah ini tidak semata-mata karena kehebatan guru dalam bermain kata-kata atau kalimat tetapi juga didukung oleh alat-alat pembantu lain seperti gambar, potret, benda, barang tiruan, film, peta dan sebagainya. Kebaikan metode ini antara lain sebagai berikut: 1) dapat diikuti anak didik dalam jumlah banyak 2) guru dapat menguasai seluruh kelas 3) organisasi kelas sangat sederhana 4) tidak membutuhkan alat pelajaran yang banyak Sedangkan keburukan-keburukannya antara lain: 1) guru kurang mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang sudah diberikan 2) dapat menimbulkan verbalisme 3) anak cepat bosan kalau ceramahnya kurang menarik b. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak menguasai bahan pelajaran yang diberikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Maksud dari memberikan pertanyaan adalah: 1) memperhatikan keaktifan anak belajar 2) meningkatkan anak dalam belajar 3) menanamkan kesadaran tanggung jawab 4) mengadakan penilaian Kebaikan metode ini adalah: 1) metode ini baik dan efektif 2) memenuhi prinsip aktifilet 3) melatih mengemukakan pendapat Adapun keburukannya antara lain: 1) pertanyaan kurang jelas 2) kadang-kadang kurang memperhatikan kemampuan individu 3) anak salah pengertian tentang pertanyaan guru c. Metode resitasi Metode resitasi adalah suatu cara mengajar dengan jalan memberikan tugas pekerjaan atau pekerjaan rumah pada anak. Dalam memberikan pekerjaan rumah perlu diingat bahwa bahan harus sesuai dengan bahan yang pernah diberikan dan guru harus mengontrol betulbetul. Kebaikan dari metode ini adalah: 1) hasil belajar sudah diingat 2) inisiatif dan usaha belajar anak terpupuk 3) memupuk rasa tanggung jawab 4) melatih melakukan kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Adapun keburukannya adalah: 1) kadang kurang pengawasan 2) prinsip individualistis dilupakan 3) guru kadang kurang menghargai anak d. Metode karya wisata Metode karya wisata adalah metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati secara langsung. Kebaikan metode ini adalah: 1) anak mendapat pengalaman langsung 2) anak merasakan lebih puas 3) dapat memupuk inisiatif dan tanggung jawab Adapun keburukannya adalah: 1) pengawasan kurang terfokus 2) anak sulit dikendalikan jika anak berjumlah banyak memerlukan waktu dan biaya yang banyak e. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu para guru dalam mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara penegetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masayarakat (Nurhadi, 2003: 4). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar. Seseorang belajar apa dan kapan waktunya tergantung pada lingkungan, mereka dianggap penting dan relevan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang mempelajari sesuatu karena mereka memiliki kesempatan untuk menerapkan pembelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari. Upaya guru untuk membantu siswa memahami relevansi materi pembelajaran yang dipelajarinya itu adalah dengan melakukan suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di kelas. Pembelajaran kontekstual terfokus pada perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan juga pemahaman kontekstual siswa tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajarinya dengan dunia nyata (Sumiati Asri, 2009: 13). E. Mulyasa (2007: 103) menjelaskan bahwa pendekatan kontekstual memungkinkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan karena pembelajaran dilakukan secara alamiah sehingga peserta didik langsung mempraktikan apa yang dipelajari. Pendekatan kontekstual mendorong peserta didik memahami hakikat, makna dan manfaat belajar sehingga memungkinkan mereka rajin dan termotivasi untuk senatiasa belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 John Dewey (1918) merumuskan kurikulum dam metodologi pembelajaran yang berkaitan dengan pengalaman dan minat siswa. Siswa akan belajar dengan baik jika yang dipelajarinya terkait dengan pengetahuan dan kegiatan yang telah diketahuinya dan terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Depdiknas 2004: 18). Ada tujuh komponen dalam pendekatan kontektual. Komponenkomponen tersebut adalah (Lukmanul Hakiim, 2009: 57-61): 1) Kontruktivisme (constructivism) Kontruktivisme adalah mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan yang baru. 2) Bertanya (questioning) Dengan bertanya dapat mengembangkan sifat ingin tahu siswa. 3) Menemukan (inquiry) Siswa diberi pembelajaran untuk menangani permasalahan yang mereka hadapi ketika berhadapan dengan dunia nyata. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 4) Masyarakat belajar (learning community) Siswa hidup dalam lingkungan masyarakat, dengan demikian masayarakat dapat dijadikan sumber daya untuk mengembangkan pemahaman pembelajaran kontekstual. 5) Permodelan (modeling) Permodelan artinya menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Siswa akan lebih memahami materi jika dalam pembelajaran guru menghadirkan model. Siswa akan mampu mengamati dan mencontoh apa yang ditunjukkan oleh guru. 6) Refleksi (reflection) Refleksi merupakan ringkasan dari pembelajaran yang telah dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. 7) Penilaian sebenarnya Penilaian sebenarnya adalah melakukan peneilaian sebenarnya dengan berbagai cara. Tugas guru adalah menilai sejauh mana keberhasilan pembelajaran. Untuk memahami pembelajaran kontekstual ada enam prinsip dalam pembelajaran kontekstual (Sumiati dan Asra, 2009: 18), yaitu: 1) Menekankan pada pemecahan masalah 2) Mengenal kegiatan mengajar terjadi pada berbagai konteks seperti rumah, masyarakat dan tempat bekerja 3) Mengarahkan siswa untuk menjadi pembelajar yang aktif 4) Menekankan pembelajaran dalam konteks kehidupan siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 5) Mendorong siswa belajar dari satu dengan lainnya dan belajar bersama-sama 6) Menggunakan penilaian otentik. Beberapa catatan dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu: 1) kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh baik fisik maupun mental 2) kontekstual memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata 3) Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan peserta didik di lapangan 4) Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain (Wina Sanjaya, 2006: 270-272). Kebaikan-kebaikan metode kontektual antara lain: 1) mengutamakan pada pengetahuan dan dunia nyata 2) mengembangkan daya fikir siswa 3) berpusat pada siswa 4) mengembangkan siswa aktif, kritis dan memecahkan masalah 5) siswa belajar menyenangkan, mengasyikan dan membosankan. Kelemahan metode ini adalah: 1) guru kadang kesulitan karena pengalaman siswa berbeda-beda tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 2) daya pikir siswa berbeda-beda 3) kadang sulit mengendalikan siswa dengan jumlah yang banyak Penerapan pembelajaran kontekstual dalam pokok bahasan “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan”. Berikut ini peneliti sajikan skema pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Komponen a. menggali pengetahuan awal siswa b. mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna Kontruktivisme c. mengaitkan pengetahuan awal tentang (constructivism) “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan” dengan dunia nyata a. setiap kelompok mempresentasikan hasil Bertanya diskusi (questioning) b.siswa berdiskusi secara klasikal c. siswa bersama guru membuat kesimpulan a. Siswa diberi masalah atau tugas kelompok Menemukan (inquiry) b.Siswa menyelesaikan masalah c. Siswa menyimpulkan dalam diskusi a. pembagian kelas menjadi beberapa kelompok (satu kelompok antara 4-5 siswa) Masyarakat belajar b.siswa belajar dengan berdiskusi dalam (learning community) kelompok untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya c. siswa dibawa ke monumen d.guru memberikan contoh cara kerja LKS Permodelan e. dalam proses pembelajaran guru mengajarkan (modeling) dalam bentuk model bukan hanya lesan Siswa mengungkapkan (lesan/ tulisan) yang telah Refleksi (reflection) dipelajari secara kelompok atau mandiri Penilaian sebenarnya meliputi kemampuan Penilaian sebenarnya kognitif, afektif dan psikomotor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 Berdasarkan skema di atas, proses pembelajaran konsep “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan” dengan pendekatan kontekstual dilaksanakan sebagai berikut: 1) pendahuluan yaitu memberiksn apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaiatan dengan “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan” 2) pembagian kelompok yang terdiri dari empat sampai lima siswa yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda-beda. Pembegian kelompok dengan menjadikan siswa yang berbeda-beda kemampuannya dimaksudkan agar siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit, sehingga mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah dengan teman sekelompoknya 3) memberikan permasalahan kepada siswa berupa pertanyaan pada LKS. Bersama teman sekelompoknya siswa memecahkan masalah. Diharapkan siswa pengalaman dan dapat menemukan pengetahuan serta sendiri berdasarkan mendiskusikan dengan kelompoknya. Dilanjutkan dengan menarik kesimpulan. 4) Presentasi yaitu memberikan kesempatan setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. 5) Diskusi secara klasikal dimaksudkan agar siswa saling melengkapi hasil temuan antar kelompok satu dengan kelompok lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 6) Refleksi yaitu siswa mengungkapkan kembali secara lisan atau tulisan apa yang telah mereka pelajari untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pokok bahasan “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan”. B. Penelitian-penelitian Terdahulu Ivan Stevanus (2010) meneliti tentang Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Kontekstual dan Kooperatif pada Mata Pelajaran IPS SD. Hasil penelitiannya adalah: 1. Ada peningkatan hasil belajar setelah guru menerapkan model pembelajaran STM 2. Ada peningkatan hasil belajar setelah guru menerapkan model pembelajaran kontekstual 3. Ada peningkatan hasil belajar setelah guru menerapkan model pembelajaran kooperatif 4. Dari ketiga model tersebut, model pembelajaran kontekstual memperoleh hasil yang paling tinggi Carmi (2010) meneliti tentang Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Pokok Bahasan Kenampakan Alam (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SDN Mekarsari Cikalongkulon Cianjur). Skripsi. Hasil penelitiannya adalah: 1. Ada peningkatan kesiapan menerima pelajaran, menyimak tujuan yang disampaikan guru, melakukan pengamatan terhadap objek, aktif mengadakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 latihan, mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi pelajaran, berani mengemukakan pedapat, aktif bertanya jawab dan berani tampil di depan. 2. Hasil belajar siklus I : 58,52; II : 66,67; III : 75 3. Jadi pendekatan kontekstual berpengaruh positif terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi kenampakan alam. I Ketut Wirta, S.Pd (2010) meneliti tentang Model Pembelajaran Kontekstual dan Asesmen Penerapan Kinerja untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Siswa Kelas VIII B di SMPN 4 Nusa Penida tahun ajaran 2009/2010. Hasil penelitiannya adalah: 1. Keaktifan belajar dalam mata pelajaran IPS meningkat, dengan persentase angka rata-rata kelas pada siklus I: 69,81% dan pada siklus II: 73,46%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 3,65% 2. Ada peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS dengan persentase nilai rata-rata kelas pada siklus I : 58,52; II : 66,67, meningkat 0,24% Dari ketiga penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat membantu dalam proses belajar mengajar di sekolah. Pendekatan tersebut mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik, khususnya pada mata pelajaran IPS. C. Kerangka Berpikir Untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa tidak dapat lepas dari penggunaan alat peraga dan pendekatan pembelajaran yang tepat karena alat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 peraga dan pendekatan pembelajaran harus diperhatikan sungguh-sungguh. Peningkatan dan pengembangan penggunaan alat peraga dan pendekatan kontekstual sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar IPS. Prestasi belajar siswa dipengaruhi faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri yaitu berupa kemauan yang kuat, kebutuhan jiwa dan minat yang kuat. Sedangkan faktor ekstern adalah yang berasal dari luar diri manusia seperti masyarakat, keluarga dan sarana prasarana. Prestasi belajar siswa akan meningkat secara optimal jika siswa selalu berlatih. Diharapkan jika siswa rajin berlatih maka prestasi belajar IPS siswa akan meningkat. Sebaliknya jika siswa malas berlatih maka prestasi belajar IPS siswa akan menurun. Disamping siswa rajin berlatih dan guru dalam pembelajaran menggunakan pendekatan pemebelajaran kontekstual maka prestasi belajar IPS siswa akan tinggi. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian pustaka, penelitian-penelitian yang relevan dan kerangka berpikir maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPS tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang tahun 2011/2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data, instrumen validitas dan analisi data, dan kriteria keberhasilan. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Menurut Supardi (Suharsimi Arikunto, 2006: 104), penelitian tindakan kelas (PTK) didefinisikan sebagai bentuk kajian yang bersifat refleksi oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional sari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Desain PTK yang diikuti dalam penelitian ini adalah dari Kemmis dan Taggart yang diambil dari buku karangan Kasbolah (2001: 10). Yang memuat 4 langkah, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: 2. Pelaksanaan tindakan 1. Rencana tindakan SIKLUS I 3. observasi 4. refleksi 1. Rencana tindakan 4. refleksi SIKLUS II 2. Pelaksanaan tindakan 3. observasi ? Gambar 1. Rencana Tindakan Setiap Siklus B. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian : SDN Banyakan Mertoyudan Magelang 2. Subjek penelitian : Semua siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang, sejumlah 22 siswa. 3. Objek penelitian : Peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada pelajaran IPS tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan 4. Waktu penelitian : Pengambilan data dilakukan antara bulan Januari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 sampai dengan April tahun pelajaran 2011/2012. Analisis data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Ajaran 2011/2012 No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst 1 Pengumpulan data awal 2 Observasi 3 Ijin pengambilan data 4 Pengambilan data 5 Analisia data 6 Penyusunan data 7 Pengajuan proposal 8 Pelaksanaan penelitian 9 Konsultasi/ revisi 10 Laporan/ revisi laporan 11 Ujian skripsi Sep C. Rencana Tindakan Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan agar rencana penelitian dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 1. Persiapan a. Permintaan ijin pada kepala sekolah Persiapan yang dilakukan pada awal penelitian adalah meminta ijin kepada kepala sekolah SDN Banyakan Mertoyudan Magelang. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan penelitian berjalan lancar. b. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami dalam proses belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 c. Identifikasi masalah Setelah melakukan wawancara, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan menentukan tindak lanjut. d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok dilakukan dengan merumuskan isi materi dan kompetensi dasar yang bermasalah sehingga diperoleh indikator dari materi yag bermasalah. e. Menyusun rencana siklus Perencanaan siklus dilakukan dengan menentukan banyaknya siklus yang akan dilakukan dalam PTK ini. f. Menyiapkan sumber bahan pengajaran g. Menyusun silabus, RPP, dan LKS h. Membuat kisi-kisi dan soal tes atau evaluasi pada siklus I dan II 2. Rancangan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan perencanaan beberapa langkah atau rancangan penelitian. Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah: a. Perencanaan: Perencanaan merupakan kegiatan yang disusun sebelum tindakan dimulai. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah peneliti mengetahui masalah dalam pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 b. Pelaksanaan tindakan: Pelaksanaan tindakan merupakan perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya c. Pengamatan: Pengamatan atau observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengamat untuk mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan guru d. Refleksi: Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis hasil observasi, terutama untuk melihat berbagai kelemahan yang perlu diperbaiki. 3. Rencana Tindakan Tiap Siklus Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Langkah-langkah dalam dua siklus tersebut diantaranya adalah: a. Siklus I 1) Rencana Tindakan Siklus I Menyusun silabus, RPP, LKS dan mempersiapkan instrumen. 2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam pembuka dan apersepsi b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan materi menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 c) Siswa memperhatikan gambar para pahlawan d) Siswa mendengarkan penjelasan tentang gambar-gambar para pahlawan. Siswa diajak ke monumen terdekat. e) Siswa secara berkelompok mengidentifikasikan gambar-gambar para pahlawan sebelum kemerdekaan, pahlawan proklamasi dan pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Siswa menyebutkan beberapa bentuk penghargaan terhadap para pahlawan dengan mengisi LKS f) Siswa mengumpulkan LKS 3) Observasi Siklus I a) Mencatat hal-hal penting dalam kegiatan pembelajaran pada lembar observasi b) Mengoreksi LKS 4) Refleksi Siklus I a) Mengidentifikasikan kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan selama kegiatan pembelajaran. b) Berdiskusi dengan rekan sejawat tentang kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan selama kegiatan pembelajaran. c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan merencanakan selanjutnya. yang sudah kegiatan ditetapkan pembelajaran sebelumnya pada untuk pertemuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 b. Siklus II 1) Rencana Tindakan Siklus II a) Kegiatan daiawali dengan salam pembuka. b) Apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran pada pertemuan sebelumnya. c) Siswa berkumpul pada kelompok masing-masing, pengelompokan sesuai pertemuan sebelumnya. Siswa diajak ke monumen terdekat. d) Siswa diberi tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya. e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. f) Siswa memperhatikan gambar-gambar pahlawan mengidentifikasikan sesuai dengan macam pahlawan. g) Siswa menyebutkan macam pahlawan dan bentuk-bentuk penghargaan terhadap para pahlawan. h) Siswa mengisi lembar kerja dalam kelompok kemudian dikumpulkan. i) Siswa mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan guru secara individu. 2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 3) Observasi Siklus II a) Mencatat hal-hal penting dalam kegiatan pembelajaran pada lembar observasi b) Mengoreksi LKS 4) Refleksi Siklus II a) Mengidentifikasikan kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan selama kegiatan pembelajaran. b) Berdiskusi dengan rekan sejawat tentang kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan selama kegiatan pembelajaran. c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan merencanakan yang sudah kegiatan ditetapkan pembelajaran sebelumnya pada untuk pertemuan selanjutnya. c. Pengumpulan Data dan Instrumen 1) Peubah Dalam penelitian ini peubahnya adalah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS khususnya menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. 2) Indikator Peningkatan prestasi belajar siswa dalam menyimpulkan hasil pengamatan monumen para pahlawan dakam mempertahankan kemerdekaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 3) Jenis Data Data diperoleh dari skor ulangan. 4) Cara Pengumpulan Data a) Dokumentasi: mengumpulkan dokumen-dokumen yang sudah tersedia. b) Observasi: melakuakan pengamatan terhadap subjek penelitian. 5) Instrumen Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah 20 soal-soal ulangan tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Kisi-kisi Soal Siklus I Standar Kompetensi: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kompetensi Dasar: 2.4. Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan Tabel 2. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus I Indikator No Soal 1. Menyebutkan tokoh-tokoh 1, 2, 8, 12 perjuangan mempertahankan kemerdekaan. 2. Menyebutkan perang-perang yang terjadi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. 3, 6, 10, 11 3. Menjelaskan perang-perang yang terjadi dalam rangka mempertahankan Bentuk Soal Pilihan Ganda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 kemerdekaan. 4. Memberikan contoh sikap menghargai jasa tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI. 5, 7 4, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Kisi-kisi Soal Siklus II Tabel 3. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus II Indikator 1. Menyebutkan perjanjian/ perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 2. Menjelaskan perjanjian/ perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 3. Menyebutkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjanjian atau perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 4. Memberikan contoh usaha siswa sebagai pemuda penerus bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan RI. No Soal 6, 7, 11 Bentuk Soal Pilihan Ganda 3, 8, 10, 12, 14 1, 2, 4, 5, 9, 13 15, 16, 17, 18, 19, 20 6) Validitas Soal Untuk menguji validitas soal, dapat digunakan pendapat dari ahli (expert judgment). Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan materi/teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun tersebut. Ahli memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total (Sugiyono, 2009: 177). Tim ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing. Butirbutir soal yang digunakan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. 4. Analisis Data a. Kriteria Keberhasilan Tabel 4. Kondisi awal prestasi belajar dan kondisi akhir yang diharapkan. No Peubah Prestasi belajar Indikator Rata-rata nilai anak dalam mengerjakan soal-soal ulangan tentang “Menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan” Siswa mencapai KKM (70) b. Langkah-langkah Analisis 1) Penyekoran Benar: 1 Salah: 0 2) Menghitung jumlah skor setiap anak Kondisi awal 65 50% Kondisi pada akhir siklus Siklus I Siklus II 67,5 70 70% 75% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 3) Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus 4) Mempertimbangkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan kondisi awal untuk menentukan apakah ada perubahan peningkatan prestasi atau tidak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil penelitian dan pembahasan A. Hasil Penelitian Penelitinan Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V Banyakan Mertoyudan Magelang, dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2012-19 Mei 2012. Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) siklus, setiap siklus terdiri dari 4 (empat) bagian yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. 1. Siklus I a. Rencana Kegiatan Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan ini sesuai dengan rencana yaitu menyiapkan silabus, RPP, LKS serta instrumen yang akan diujikan pada akhir siklus 1. b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Belajar dan Mengajar pada siklus 1 dilaksanakan 1 kali pertemuan dua jam pelajaran pada tanggal 10 Mei 2012 di kelas V dengan jumlah siswa 22. Pembelajaran berlangsung dengan pendekatan kontekstual dan media gambar dalam menghargai jasa para pahlawan mempertahankan kemerdekaan dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada akhir siklus 1 diadakan ulangan dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Dengan ulangan ini 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 peneliti depat mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa setelah menerima pembelajaran. c. Observasi Pengamatan ini dilakukan peneliti dengan bantuan teman sejawat. Observasi ini dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan. Pengamatan yang dilakukan guru pamong (teman sejawat) adalah memantau apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan recana pelaksanaan pembelajaran atau tidak, dan mengamati keikutsertaan siswa dalam pembelajaran. Adapun hal yang diperoleh peneliti ketika pembelajaran berlangsung yaitu siswa kelihatan semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, khususnya dalam berdiskusi tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Disamping itu peneliti melaksakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Pada akhir siklus I (pertama) dilaksanakan ulangan yang bertujuan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Adapun hasil dari ulangan harian yang didapat oleh siswa kelas V pada siklus I dijelaskan pada tabel dibawah ini. Tabel 5. Hasil Ulangan Siswa pada Siklus I No Nama Nilai Tuntas 1 LW 60 - 2 BP 60 - 3 MS 70 Tidak Tuntas - PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 No Nama Nilai Tuntas 4 PA 50 - 5 AA 80 - 6 AID 70 - 7 BN 70 - 8 DKW 90 - 9 EDS 70 - 10 FIN 85 - 11 FD 70 - 12 GF 80 - 13 GPN 75 - 14 LHM 65 15 LH 85 - 16 NA 90 - 17 NS 65 18 NTK 80 - 19 AR 90 - 20 RF 80 - 21 SR 80 - 22 SH 70 - Jumlah 1635 Rata-rata 74,32 Tidak Tuntas - - Persentase 17 5 77,27% 22,73% d. Refleksi 1) Keberhasilan siswa pada siklus I yaitu siswa mampu menguasai materi tentang menghargai jasa para pahlawan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 mempertahankan kemerdekaan RI, sehingga dalam mengerjakan soal banyak jawaban yang tepat. Karena penjelasan dengan pendekatan kontekstual dan dilengkapi media yang lain. Dalam pengamatan media gambar dan berdiskusi, siswa bersemangat, kreatif, dan bekerjasama dalam kelompoknya. 2) Pada akhir siklus I ternyata siswa sudah berhasil mencapai target prestasi belajar yang direncanakan untuk dicapai pada akhir siklus II. Rata-rata nilai siswa adalah 74,32 dari target 70. Persentase ketuntasan siswa adalah 77,27%. Oleh karena itulah peneliti menghentikan penelitiannya pada siklus I. Dari hasil ulangan, siswa pada tabel 5 diperoleh nilai rata-rata kelas 74,32 melebihi nilai rata-rata kondisi awal yaitu 65. Dari hasil ulangan tersebut, siswa yang mendapat nilai 70 atau lebih adalah 17 siswa atau 77,27% dari jumlah seluruh siswa 22. Sedang siswa yang nilainya masih dibawah 70 ada 5 siswa atau 22,73%, peneliti menentukan nilai KKM 70. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sudah memenuhi target pada siklus I, karena nilai rata-rata kelas pada siklus I mencapai 74,32 (lebih besar 9,32), maka penelitian dihentikan pada siklus I. Karena rata-rata nilai ulangan kelas telah memenuhi indikator keberhasilan siklus. Peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum dilakulan penelitian sampai hasil akhir pelaksanaan siklus I dapat dilihat pada tabel 6. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Tabel 6. Rata-rata Hasil Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus I Peubah Prestasi belajar Siklus 2 Kondisi Awal Target Pencapaian Target Penca paian Rata-rata nilai kelas dalam mengerjakan soal ulangan tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan RI 65 67,5 74,32 70 - Persentasi jumlah siswa mencapai KKM (70) 50% 70 77,27% 75 - Indikator Berdasarkan tabel 5 terdapat kenaikan rata-rata nilai ulangan sampai akhir siklus I. Data awal sebelum adanya tindakan nilai rata-rata hasil ulangan siswa adalah 65 dan pada akhir siklus I rata-rata nilai ulangan siswa mencapai 74,32. Pada hasil ulangan siklus I yang mendapat nilai 70 atau lebih ada 17 siswa atau 77,27 % dari 22 siswa dan siswa yang nilainya kurang dari 70 ada 5 siswa atau 22,73 % dari 22 siswa. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas meningkat dan sudah melebihi indikator keberhasilan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa sudah tercapai dan penelitian tidak perlu dilanjutkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 B. Pembahasan Tabel 7. Hasil Penelitian dan Sesudah Tindakan Sesudah Tindakan No Nama Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ketuntasan Ketuntasan Nilai Nilai Ya Tidak 1 LW 45 60 - 2 BP 50 60 - 3 MS 60 70 4 PA 50 50 5 AA 70 80 - 6 AID 65 70 - 7 BN 60 70 - 8 DKW 80 90 - 9 EDS 65 70 - 10 FIN 80 85 - 11 FD 70 70 - 12 GF 70 80 - 13 GPN 70 75 - 14 LHM 60 65 15 LH 70 85 - 16 NA 75 90 - 17 NS 65 65 - - - Ya Tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Sesudah Tindakan No Nama Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ketuntasan Ketuntasan Nilai Nilai Ya Tidak 18 NTK 60 80 - 19 AR 70 90 - 20 RF 75 80 - 21 SR 70 80 - 22 SH 50 70 - 1430 1635 Total Persentase Nilai Ratarata 65 17 5 77,27% 22,73% Ya 74,32 Hasil nilai Formatif kondisi Awal dua siswa mendapat nilai 80, dua siswa mendapat nilai 75, tujuh siswa mendapat nilai 70, empat siswa mendapat nilai 60,tiga siswa mendapat nilai 65, tiga siswa mendapat nilai 50 dan satu mendapat nilai 45. Pada ulangan siklus I mendapat nilai 90 tiga siswa, dua siswa mendapat nilai 85, lima siswa mendapat nilai 80, satu siswa mendapat nilai 75, enam siswa mendapat nilai 70, dua siswa mendapat nilai 65, dua siswa mendapat 60, dan satu siswa mendapat nilai 50. Dari data tersebut, yang memperoleh nilai ulangan harian di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada nilai ulangan kondisi awal sebanyak 11 siswa atau mencapai 50% dari 22 siswa. Sebanyak 11 siswa masih memperoleh nilai ulangan dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau 50%. Pada ulangan siklus I tiga siswa mendapat nilai 90, dua siswa mendapat Tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 nilai 85, lima siswa mendapat nilai 80, satu siswa mendapat 75, enam siswa mendapat nilai 70, dua siswa mendapat nilai 65, dua siswa mendapat nilai 60 dan satu siswa mendapat nilai 50. Berdasarkan data tersebut yang memperoleh nilai ulangan harian di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada ulangan siklus I sebanyak 17 siswa atau mencapai 77,27%. Sebanyak 5 siswa yang masih memperoleh nilai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau 22,73% dari 22 siswa. Penelitian pada siklus I ini nilai rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai indikator keberhasilan akhir siklus I, maka siklus I tidak perlu dilanjutkan. Dari hasil penelitian ini yang telah dijabarkan di atas ada lima siswa atau 22,73 % dari 22 siswa yang tidak mengalami perubahan peningkatan, karena pola belajar dan kemampuan mereka yang tidak berubah dan tetap pada belajar mereka masing-masing. Dari data nilai kondisi awal sebanyak 11 siswa 50% siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), setelah tindakan pada siklus I lima siswa atau 22,73% dari 22 siswa jadi mengalami peningkatan presentasi ketuntasan 27,27%. Dengan demikian hasil penelitian ini membuktikan hipotesis bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang tahun ajaran 2011/2012. Hasil dari penelitian yang terdiri dari data awal atau sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus I ada tidaknya ketuntasan berdasarkan nilai yang diperoleh tiap siswa dapat ditunjukkan pada tabel 5. Pada penelitian tindakan kelas ini terlihat bahwa terdapat kenaikan ratarata nilai ulangan siswa yang cukup besar yaitu sebanyak 14,33%. Dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 pendekatan kontekstual terlihat bahwa siswa menjadi lebih mudah memahami materi karena siswa mempelajari hal-hal yang terkait dengan dunia nyata. Mempelajari materi IPS dengan gambar akan membantu siswa dalam belajar karena siswa tidak hanya mendengar tetapi juga melihat. Semakin banyak indra yang digunakan dan semakin konkrit materi akan membantu siswa untuk menstimulus atau membentuk sendiri pemahaman mereka terhadap materi yang sedang dipelajari. Lingkungan belajar siswa juga mampu mempengaruhi siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan diajak ke monumen pembelajaran menjadi tidak monoton sehingga siswa tidak jenuh. Siswa menjadi lebih semangat belajar sehingga mudah dalam memahami materi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab 5 ini akan membahas kesimpulan dan saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPS tentang Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Merpertahankan Kemerdekaan dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012”, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual pada pelajaran IPS bab menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Banyakan semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Nilai rata-rata kondisi awal 65 pada akhir siklus satu ratarata nilai ulangan siswa menjadi 74,32 (meningkat sebesar 14,33%). Jumlah siswa yang memenuhi KKM (70) pada kondisi awal 50% (11 siswa) meningkat menjadi 77,27% (17 siswa) pada siklus I. B. Saran Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti laksanakan dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 Penggunaan pendekatan kontekstual pada pelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka diharapkan bagi para guru mampu mengimplementasikan pendekatan tersebut dalam pembelajaran 2. Bagi Sekolah Penggunaan pendekatan kontekstual pada pelajaran IPS bab menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, maka diharapkan sekolah mampu memberikan fasilitas yang mampu menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual 3. Bagi peneliti yang lain Hendaknya peneliti yang lain mampu mengembangkan penelitian dengan pendekatan yang lebih bervariasi untuk meningkatkan mutu pendidikan C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Target keberhasilan dalam penelitian ini terlalu rendah, sehingga mudah tercapai dalam satu siklus 2. Penelitian ini hanya terdiri dari satu siklus pembelajaran, padahal idealnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari minimal dua siklus pembelajaran. Mengingat keterbatasan waktu, peneliti tidak melanjutkan dengan siklus II. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 DAFTAR PUSTAKA Carmi. Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Pokok Bahasan Kenampakan Alam. www. Respository.upi.edu. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI (Semester I dan II). Jakarta: Cipta Jaya. E. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Endang Susilaningsih dan Linda S. Limbong. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Aneka Ilmu. I Ketut Wirta, S.Pd. Model Pembelajaran Kontekstual dan Asesmen Penerapan Kinerja untuk Meningkatkan Aktivitas dan Pretasi Siswa Kelas VIII B di SMPN 4 Nusa Penida tahun ajaran 2009/2010. SMPN 4 Nusa Penida. Ivan Stevanus. Perbedaan Pemerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Kontekstual dan Kooperatif pada Mata Pelajaran IPS SD. FKIP Universitas Katolik Indonesia, Atmajaya. Kasbolah Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri Malang. Lukmanul Hakiim. 200). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Magfuri. 199). Kurikulum Pendidikan Dasar. Nurhadi dan Senduk, Agus Gerrard. 2003. Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press Oemar Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Siti Partini Suardiman. 1980. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studing. Sugihartono dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. _____. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. _____. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sumiati Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Wina Sanjaya. 2009. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. . 2006. strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yatim Riyanto. 2010. Paradigma Baru pembelajaran. Jakarta: kencana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Silabus Siklus I Satuan Pendidikan : SD Mata Pelajaran : IPS Kelas/ Semester : V/ 2 Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia Kompetensi Dasar 2. 4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahan kan kemerdekaan Materi Pelajaran Perjuangan mempertahan kan kemerdekaan Nilai Budaya Karakter Rasa ingin tahu Mandiri Kreatif Kerja keras Disiplin Demokrasi Tanggung jawab Menghargai prestasi Jujur Kegiatan Pembelajaran Menyanikan bersama “Maju Tak Gentar” Berdiskusi peristiwa 10 November 1945 di Surabaya Mencari informasi penyebab terjadinya peristiwa Mencatat kronologis peristiwa pertempuran Ambarawa dan Medan Area Indikator Penilaian 1. Menyebutkan para tokoh perjuangan Tes tertulis dalam mempertahankan kemerdekaan di Indonesia. dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. 3. Menyebutkan terjadi pertempuran dalam yang rangka contoh-contoh menghargai pejuang jasa dalam kemerdekaan Kurikulum KTSP Th. 2006 Tantya Husni P, Th. 2008, IPS 5, Semarang, mempertahankan kemerdekaan. 4. Memberi 2 X 35 menit Sumber IPS V, Aneka Ilmu 2. Menjelaskan perang-perang yang terjadi Waktu sikap tokoh-tokoh mempertahankan Pusat Perbukuan Dep. Dik. Bud. (Hal 120-124) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama sekolah : SDN Banyakan Mata pelajaran : IPS Kelas/ semester :V/2 Pertemuan ke- : Alokasi waktu : 2 x 35 menit A. Standar kompetensi: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. B. Kompetensi dasar: 2. 4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. C. Indikator: 1. Menyebutkan para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan di Indonesia. 2. Menjelaskan perang-perang yang terjadi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. 3. Menyebutkan pertempuran yang terjadi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. 4. Memberi contoh-contoh sikap menghargai jasa tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan D. Tujuan Pembelajaran: 1. Setelah memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan 2. Setelah membaca dan memperhatikan gambar, siswa dapat menjelaskan pertempuranpertempuran yang terjadi dalam mepertahankan kemerdekaan 3. Setelah dilakukan diskusi tentang pertempuran yang terjadi dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa dapat meneyebutkan pertempuran-pertempuran yang terjadi dalam mempertahankan kemerdekaan RI. 4. Setelah memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat memberi contoh sikap menghargai jasa tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI. 5. Melalui diskusi tentang menghargai jasa para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa cermat teliti, berani, dan menyumbangkan idenya dalam melaporkan hasil diskusi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Alat dan Sumber: Alat : Media gambar pahlawan Sumber : Kurikulum KTSP Th. 2006 IPS V, Tantya Husni P, Th. 2008, Aneka Ilmu, Semarang. IPS 5, Pusat Perbukuan Dep. Dik. Bud. (Hal 120-124) F. Metode Pembelajaran : 1. Pendekatan : Contextual Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif Kontekstual) 2. Metode : a. Ceramah bervariasi b. Tanya Jawab c. Diskusi d. Penugasan G. Langkah – Langkah Pembelajaran : 1. Pendahuluan a. Guru membuka dengan doa dan salam b. Guru mengecek kehadiran siswa c. Guru mengajak siswa-siswinya menyanyikan bersama “Maju Tak Gentar” 2. Kegiatan inti a. Anak dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4-5 murid, kemudian diajak ke monumen. b. Setiap kelompok diberi materi untuk didiskusikan c. Siswa membaca petunjuk diskusi dalam LKS, kemudian melaksanakan tugas di dalamnya. d. Siswa secara berkelompok mengidentifikasikan gambar-gambar para pahlawan sebelum kemerdekaan, pahlawan proklamasi dan pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Siswa menyebutkan beberapa bentuk penghargaan terhadap para pahlawan dengan mengisi LKS e. Siswa mengisikan LKS sesuai petunjuk dan menjawab pertanyaan dalam LKS dan dilaporkan kepada guru. f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan cermat, teliti, dan penuh tanggung jawab. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g. Bersama guru dan siswa menarik kesimpulan 3. Penutup a. Guru mengadakan tes formatif, siswa mengerjakan tes formatif tesbut. b. Guru menganalisa hasil diskusi sebelumnya dan hasil tes formatif c. Guru menguatkan kesimpulan H. Evaluasi : 1. Prosedur Pre tes Proses Pos tes 2. Teknik Penilaian Tes Lesan Tes Tertulis Non-tes : a) Perbuatan b) Produk lain misal: keaktifan siswa, kliping 3. Instrumen 4. Pedoman Skor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lembar Kerja Kalian sudah melihat foto-foto para pahlawan bangsa. Kalian juga sudah mengetahui siapa yang termasuk Pahlawan Nasional, Pahlawan Kemerdekaan, Pahlawan Revolusi, Pahlawan Proklamator, Pahlawan mempertahankan kemerdekaan, dan Pahlawan Pengisi Kemerdekaan. Lengkapilah tabel di bawah ini! No Nama Pahlawan Proklamator Peranannya No Nama Pahlawan Mempertahankan Kemerdekaan Peranannya Sikap mengharagai jasa para pahlawan bangsa harus kita tanamkan sejak dini. Bentuk-bentuk penghargaan yang bagaimanakah yang diberikan kepada para pahlawan dalam mepertahankan kemerdekaan? Diskusikanlah dengan kelompok kalian, kemudian jawab/isilah tabel dibawah ini! No Bentuk-bentuk penghargaan terhadap para pahlawan 1 2 3 4 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rubrik Pengamatan Efektif No Kejujuran Nama Sedang Baik Sangat Baik Keterangan 1 2 3 4 5 Rubrik Pengamatan Ketrampilan No Aspek Ketrampilan Nama Ketepatan Kecepatan Kesopanan 1 2 3 4 5 Skor A= 80-100 C= 56-65 B= 60-80 D < 60 Instrumen : Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d yang merupakan jawaban yang tepat! NA = Ketelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama sekolah : SDN Banyakan Mata pelajaran : IPS Kelas/ semester :V/2 Pertemuan ke- : Alokasi waktu : 2 x 35 menit A. Standar kompetensi: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. B. Kompetensi dasar: 2. 4. Menghargai prjangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. C. Indikator: 1. Menyebutkan perjanjian/ perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 2. Menjelaskan perjanjian/ perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 3. Menyebutkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjanjian atau perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 4. Memberikan contoh usaha siswa sebagai pemuda penerus bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan RI. D. Tujuan Pembelajaran: 1. Setelah memperhatikan penjelasan guru dan melihat foto-foto perjuangan para pahlawan, siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan 2. Setelah membaca dan memperhatikan gambar perjanjian, siswa dapat menjelaskan perjanjian yang dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3. Setelah dilakukan diskusi tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjanjian, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjanjian linggarjati, meja bundar dan renville. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Setelah memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat memberi contoh sikap sebagai penerus bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan RI. 5. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan cermat, teliti dan tanggung jawab. E. Alat dan Sumber: Alat : Media gambar pahlawan Sumber : Kurikulum KTSP Th. 2006 Tantya Husni P, Th. 2008, IPS 5, Semarang, Aneka Ilmu, Pusat Perbukuan Dep. Dik. Bud. (Hal 120-124) F. Metode Pembelajaran : 1. Pendekatan : Contextual Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif Kontekstual) 2. Metode : a. Ceramah bervariasi b. Tanya Jawab c. Diskusi d. Penugasan G. Langkah – Langkah Pembelajaran : 1. Pendahuluan a. Guru membuka dengan doa dan salam b. Guru mengecek kehadiran siswa c. Guru mengajak siswa-siswinya menyanyikan bersama “Halo-halo Bandung” 2. Kegiatan inti a. Anak dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4-5 murid, kemudian diajak ke monumen. b. Setiap kelompok diberi materi untuk didiskusikan c. Siswa membaca petunjuk diskusi dalam LKS, kemudian melaksanakan tugas di dalamnya. d. Siswa mengisi LKS sesuai petunjuk, kemudian menyelesaikan tugas pada LKS dan dilaporkan kepada guru. e. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan cermat, teliti, tanggung jawab dan memasukkan idenya. 3. Penutup a. Guru mengadakan tes formatif, siswa mengerjakan tes formatif tesbut. b. Guru menganalisa hasil diskusi sebelumnya dan hasil tes formatif c. Guru menguatkan kesimpulan H. Evaluasi : 1. Prosedur Pre tes Proses Pos tes 2. Teknik Penilaian Tes Lesan Tes Tertulis Non-tes : a) Perbuatan b) Produk lain misal: keaktifan siswa, kliping 3. Instrumen 4. Pedoman Skor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lembar Kerja Perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dilakukan secara fisik dan diplomasi/ perjanjian. Berdiskusilah dengan kelompokmu! Kemudian jawablah pertanyaan dan lengkapilah tabel di bawah ini! No Peristiwa Perjuangan secara Fisik No Peristiwa Perjuangan secara Deplomasi Tokohnya Wakil dari Indonesia Wakil dari Negara Lain Kalian sebagai penerus bangsa, memilih manakah perjuangan secara sepihak atau perjuangan secara deplomasi? Jelaskan! Rubrik Pengamatan Afektif No 1 2 3 4 Nama Kejujuran Sedang Baik Sedang Keterangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Rubrik Pengamatan Diskusi No Nama Aspek Ketrampilan Ketepatan Kecepatan Kesopanan Ketelitian 1 2 3 4 5 Skor A= 80-100 C= 56-65 B= 60-80 D < 60 Instrumen : Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d yang merupakan jawaban yang tepat! NA = Keterangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KISI-KISI SOAL SIKLUS I Standar Kompetensi: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Indikator 1. Menyebutkan tokoh-tokoh perjuangan mempertahankan kemerdekaan. 2. Menyebutkan perangperang yang terjadi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. 3. Menjelaskan perangperang yang terjadi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. 4. Memberikan contoh sikap menghargai jasa tokohtokoh pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI. No Soal 1, 2, 8, 12 Bentuk Soal Pilihan Ganda 3, 6, 10, 11 5, 7 4, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 SOAL 1. Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia adalah … a. Ir. Soekarno dan Ahmad Soebarjo c. Ir. Soekarno dan Moh. Yamin d. Moh. Yamin dan Moh. Hatta b. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta 2. Pencipta lagu Indonesia Raya adalah … a. Ahmad Subarjo b. Sayuti Melik c. A. T. Mahmud d. W. R. Soepratman 3. Perang yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman terkenal dengan sebutan perang … a. Padri c. Puputan d. Margarana b. Gerilya 4. Peran saya dalam mengisi kemerdekaan dengan … a. ikut berperang c. giat belajar b. menjadi TNI-Polri d. bekerja di pemerintahan 5. Pasukan Sekutu yang mendarat di Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II atau setelah Indonesia merdeka adalah … a. NICA c. UNCI b. KNIL d. AFNIE PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Pemimpin TKR dalam peristiwa Medan Area adalah … c. Gubernur Suryo a. Kolonel Achmad Tahir b. Kolonel Sudirman d. Mohammad Toha 7. Serangan umum 1 Maret 1949 terjadi di kota … a. Semarang b. Yogyakarta c. Magelang d. Surakarta 8. Pemimpin perlawanan arek-arek Surabaya adalah … c. Jenderal Sudirman a. Bung Tomo b. Mas Iman d. Ir. Soekarno 9. Untuk mengenang peristiwa pertempuran Surabaya, setiap tanggal 10 November diperingati sebagai hari … a. Angkatan Bersenjata c. Pahlawan b. Infantri d. Kebangkitan Nasional 10. Penyebab terjadinya pertempuran Surabaya 10 November 1945 adalah … a. Pemerintah RI menyerang tentara Inggris b. Inggris melanggar janji c. Pejuang RI mengangkat sejata d. Tewasnya Jenderal Mallaby 11. Peristiwa 10 November adalah peristiwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI melawan tentara … a. Belanda c. Jepang d. Portugis b. Inggris 12. Salah satu korban pertempuran lima hari di Semarang, yang namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit di kota Semarang adalah … c. Dr. Hendarto a. Dr. Karyadi b. Dr. Sardjito d. Dr. Abdurrahman 13. Lagu Halo-halo Bandung mengingatkan kita pada peristiwa perjuangan yaitu … a. Pertempuran Medan area c. Bandung lautan api b. Pertempuran Ambarawa d. Pertempuran 10 November 14. Sikap saya sebagai pelajar untuk mempraktekkan semangat kepahlawan adalah … c. Bermalas-malasan di rumah a. Tekun dan rajin belajar b. Memukuli pencuri yang tertangkap d. Membantu Ibu di rumah 15. Semangat cinta tanah air disebut juga … a. Kolonialisme b. Nasionalisme c. Idealisme d. Patriotisme PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Sikap saya saat mengunjungi museum atau peninggalan sejarah adalah … a. Menghargai dengan tidak merusak apa yang ada di tempat tersebut b. Mencoret-coret tembok atau monumen yang ada c. Membuang sampah sembarangan agar tempat tersebut kotor d. Menghargai dengan datang setiap hari ke tempat tersebut 17. Berikut ini yang bukan sikap patriotisme, yang tidak patut kita lakukan adalah … a. Jujur dalam berkata c. Berbohong dan korupsi b. Membela kebenaran d. Berlaku adil 18. Berikut ini yang bukan bentuk penghargaan terhadap para pahlawan adalah … a. Mengabadikan nama-nama pahlawan sebagai nama jalan atau gedung b. Membangun tugu peringataan, monumen atau patung untuk mengenang jasa mereka c. Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan pada hari-hari tertentu d. Mengisi kemerdekaan dengan bersenang-senang dan berfoya-foya 19. Nama-nama jalan di kota Magelang yang menggunakan nama pahlawan adalah jalan … a. Pierre Tendean b. A. S. Simanjuntak c. Pemuda d. Moh. Hatta 20. Contoh sikap kita sebagai pelajar dalam menghargai jasa para pahlawan adalah … a. Berziarah ke makamnya setiap hari b. Sering mengunjungi monumen pahlawan c. Terlalu menagung-agungkan jasanya d. Belajar sungguh-sungguh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KISI-KISI SOAL SIKLUS II Indikator 1. Menyebutkan perjanjian/ perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 2. Menjelaskan perjanjian/ perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 3. Menyebutkan tokohtokoh yang terlibat dalam perjanjian atau perundingan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 4. Memberikan contoh usaha siswa sebagai pemuda penerus bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan RI. No Soal 6, 7, 11 Bentuk Soal Pilihan Ganda 3, 8, 10, 12, 14 1, 2, 4, 5, 9, 13 15, 16, 17, 18, 19, 20 SOAL 1. Pada Perjanjian Renville, delegasi Indonesia yang mewakili adalah … c. J. H. Van Marseveen a. Amir Syarifudin b. Abdul Kadir Widjojoatmodjo d. Moh. Hatta 2. Tentara Belanda dalam Perjanjian Renville diwakili oleh … a. Amir Syarifudin c. J. H. Van Marseveen d. Moh. Hatta b. Abdul Kadir Widjojoatmodjo 3. Perundingan yang dilaksanakan sebagai hasil usaha Komisi Tiga Negara (KTN) adalah … a. Konferensi Meja Bundar c. Perundingan Renville b. Perundingan Linggarjati d. Perundingan Roem-Royen 4. Komisi Tiga Negara (KTN) terdiri atas negara … a. Australia, Belgia dan Swedia b. Amerika Serikat, Swedia dan Belgia c. Australia, Belgia dan Amerika Serikat d. Austria, Belgia dan Amerika Serikat 5. Dalam perundingan Linggarjati, pihak Indonesia dipimpin oleh … a. Van Mook c. Amir Syarifudin b. H. Agus Salim d. Sutan Syahrir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Wilayah Republik Indonesia menjadi sempit setelah terjadi perjanjian … c. Roem-Royen a. Linggarjati b. Renville d. KMB 7. Linggarjati terletak di sebelah selatan kota … a. Bandung b. Cirebon c. Sumedang d. Subang 8. Tujuan Konferensi Meja Bundar di Den Haag adalah … a. Menghentikan gerakan militer b. Mempercepat kedaulatan Indonesia c. Menarik pasukan Belanda dari Indonesia d. Mempercepat kedaulatan Belanda 9. Delegasi BFO dalam Konferensi Meja Bundar dipimpin oleh … c. Van Merseven a. Sultan Hamid II b. Ir. Soekarno d. Ahmad Soebarjo 10. Agresi Militer I oleh Belanda terjadi pada tanggal … a. 21 Juni 1947 c. 12 Juli 1947 b. 12 Juni 1947 d. 21 Juli 1947 11. Konflik akibat Agresi Militer I Belanda dapat diselesaikan melalui perundingan … c. Perundingan Linggarjati a. Perundingan Renville b. Konferensi Meja Bundar d. Perundingan Roem-Royen 12. Pada agresi militer II, Belanda memusatkan serangannya ke kota … a. Jakarta c. Bukittinggi b. Semarang d. Yogyakarta 13. Pemerintah Darurat Republik Indonesia pada masa Agresi Militer II adalah … a. Padang c. Bukittinggi b. Sawahlunto d. Batusangkar 14. Pada Agresi Militer II, Bung Hatta ditangkap oleh Belanda kemudian ditawan di … a. Brastagi c. Deli d. Ende b. Bangka 15. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa … a. Guru b. Pemimpin c. Pahlawan d. Orangtua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Contoh sikap kita sebagai pelajar dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa kita adalah … a. Belajar sungguh-sungguh agar mendapat hadiah dari Ayah b. Bermalas-malasan dan hanya bermain saja c. Belajar sungguh-sungguh agar tidak menjadi bangsa yang terjajah d. Mencontek agar nilai kita lebih baik daripada teman kita 17. Semboyan yang harus kita tanamkan pada diri kita agar semakin baik adalah … a. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin b. Hari ini sama dengan hari kemarin c. Hari ini lebih buruk dari hari kemarin d. Hari ini tidak ada perubahan 18. Salah satu cara untuk mempertahankan keutuhan bangsa adalah dengan cara menjaga kerukunan, berikut ini yang mencerminkan sikap menjaga kerukunan adalah … a. Membeda-bedakan suku bangsa saat berteman b. Tolong menolong tanpa membedakan status c. Menghina teman yang beda agama d. Iri terhadap teman yang lebih kaya 19. Jika ada dua teman yang berkelahi, sikap saya adalah … a. Ikut-ikutan karena salah satunya adalah sahabat saya b. Membiarkan begitu saja seakan tidak terjadi apa-apa c. Acuh tak acuh berpura-pura tidak tahu d. Berusaha melerai agar tidak ada yang terluka 20. Berikut ini sikap siswa yang tidak mencerminkan jiwa kepahlawanan adalah … a. Tekun dan rajin belajar untuk mencapai cita-cita b. Bila ada materi yang tidak dimengerti bertanya pada Guru c. Mencontek saat ulangan agar mendapat nilai yang baik d. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Fakultm Keguruandan llmu Pendidikan UNTYENSITAS SANATA DtrANMA YOGYAItANTA Nomor : 389.38.D/FKIP/Vn/ 20t2 Hal , Permohonan Ijin Penelitian Kepada Yth. Bapak/IbuKepala SD NegeriBanyakan Ditempat Denganhormat, Denganini kami memohonkanijin bagi mahasiswakami, Nama No. Mahasiswa ProgramStudi Jurusan Fakultas Perguruan Tinggi , M. Fanzon,B.A. 101132025 Pendidikan Guru SekolahDasar(programSKGJ-ppKHB) Ilmu Pendidikan Keguruandan Ilmu Pendidikan UniversitasSanataDharmayogyakarta untuk melaksanakan penelitiandalam rangkapersiapanpenyusunanskripsinya,denganketentuan bahwawaktu penelitiandisesuaikan denganwaktu yang diberikanoleh pihaksekolah. Judulskripsi : DosenPembimbing: PeningkatanPrestasiBelajar IPS MenggunakanpendekatanKontekstual PadaSiswaKelasV SDNBanyakanMertoyudanMagelang Drs. Y.B.Adimassana, M.A. Atas perhatiandan ijin yang diberikan,kami ucapkanterima kasih, Yogyakarta,26 Juli 2OL2 Yth. KepalaDisdikporaKabupatenMagelang Mahasiswaybs. Arsip. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGELANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SEKOLAII DASAR NEGERI BAI\IYAKAN KECAMATAN MERTOYUDAN Alamat: Jl. Prajenan Baru Banyakan Mertoyudan Magerang s6172 SURAT KETERANGAII No: 421.2/26A/ 20.t0.05.sN2012 Yangbertandatangandi bawahini: Nama JUMryEM NIP 19600906t979lt 2004 Pangkat,GOL./ ruang PEMBINA/ IV A Jabatan KepalaSDN BanyakanKecamatanMertoyudan Unit Ke{a SDNBanyakan Menerangkandengansesungguhnyabahwa: Nama M. FANZON, BA NIM t01132025 Prodi/ Fakultas PendidikanGuru SekolahDasar/ FKIP PerguruanTinggi Universitas SanataDharma yogyakarta Telah melaksanakanpenelitian di sDN Banyakanpada bulan Januari_Juni. ..PENINGKATAN DENgAN JUdUIPCNEIitiAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGLINAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG". Demikian SuratKeteranganini dibuatuntuk digunakansebagaimana mestinya. , A.Ma.Pd 1979rr2004