ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA

advertisement
Buletin Sariputra. Oktober, 2014 Vol.1 (1)
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA KACANG
SANGRAI S.B. KAWANGKOAN KABUPATEN MINAHASA
Analysis calculation of production in business bean sangrai s.b. Kawangkoan district minahasa
Ye vi nda Daud 1 ,Dr. Syam si a Zees, M. Pd 2 ,Dj emmi Lumenta, SE, M. Si 3
“F akul tas Ek onomi /P s.Ak untansi ”
Uni ver si tas Sari putra Indonesi a Tomoh on
ABSTRACT.Calculation of the cost of production is an important thing that must be done
by a company in producing a good product. Research issues concerning the calculation
of the cost of production to the operating profit. Kawangkoan research sites in Minahasa
regency. The research aims to determine the production cost associated with operating
income, using the full costing method, method of research is descriptive-analytical
analysis technique used is the technique of calculating the cost of production with the full
costing method that includes both direct costs and indirect costs. Based on this research,
it was found that in calculating the cost of production of business owners Roasted
Peanuts Roasted Peanuts S. B. do not pay attention to the elements of costs attached to
a product. However, after using the full costing method it is known that the cost of
production for 8 sacks Roasted Nuts for a month of production processes Rp. 5.845
million,. While the Nuts Roasted S. B. set production cost is Rp. 6,667,500. while for the
selling price per sack of Rp. 1,200,000, so the selling price is Rp 8 sacks. 9,600,000. thus
the operating profit of Rp 8 sacks. 9,600,000 - Rp. Received 5.845 million operating profit
of Rp. 822 500. While the profits from the company, according to calculations
Rp.9.600.000 - amounting to Rp 6,667,500 Rp. 2.9325 million, thus the cost of production
in accordance bean researchers based on the theory of computation is Rp. 5.845 million.
While calculating the cost of production by peanut roaster peanut S.B is Rp. 6,667,500
Keywords: Cost of production, full costing method.
ABSTRAK.Perhitungan harga pokok produksi merupakan suatu hal yang penting yang
harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam memproduksi suatu produk barang.
Masalah penelitian menyangkut perhitungan harga pokok produksi terhadap laba usaha.
Lokasi penelitian di Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui harga pokok produksi dikaitkan dengan laba usaha, dengan menggunakan
metode full costing, Metode penelitian adalah deskriptif-analisis teknik analisis yang
digunakan adalah teknik perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing
yang mencakup biaya-biaya baik langsung maupun biaya tak langsung. Berdasarkan
hasil penelitian, maka diperoleh bahwa dalam menghitung harga pokok produksi Kacang
Sangrai pemilik usaha Kacang Sangrai S. B. belum memperhatikan unsur-unsur biaya
yang melekat pada suatu produk. Namun, setelah menggunakan metode full costing
maka diperoleh informasi bahwa harga pokok produksi untuk 8 karung Kacang Sangrai
selama satu bulan proses produksi Rp. 5.845.000,. Sedangkan pihak Kacang Sangrai S.
B. menetapkan harga pokok produksi yaitu sebesar Rp. 6.667.500. sementara untuk
harga jual per karung sebesar Rp. 1.200.000, sehingga harga penjualan 8 Karung yaitu
Rp. 9.600.000. dengan demikian laba usaha 8 Karung yaitu Rp. 9.600.000 – Rp.
5.845.000 mendapat laba usaha sebesar Rp. 822.500. Sedangkan laba yang diperoleh
menurut perhitungan perusahan yaitu Rp.9.600.000 – Rp 6.667.500 yaitu sebesar Rp.
2.932.500, dengan demikian harga pokok produksi kacang sesuai perhitungan peneliti
berdasarkan teori adalah Rp. 5.845.000. Sementara perhitungan harga pokok produksi
kacang menurut kacang sangrai S.B adalah Rp. 6.667.500.
Kata Ku nci : Harga pokok p ro duksi, metode full costing.
93
PENDAHULUAN
Perhitungan harga pokok produksi
sangatlah menentukan beroperasinya
suatu usaha dan sangatlah berpengaruh
terhadap laba usaha yang akan dicapai.
Sejalan dengan itu pula perhitungan
biaya amatlah penting karena besar
kecilnya biaya berpengaruh pada laba
perusahaan. Oleh karena itu, dengan
adanya perhitungan harga pokok
produksi yang tepat, pengusaha Kacang
Sangrai bisa menetapkan harga jual
suatu produksi Kacang dimana harga
yang ditetapkan bisa menjamin untuk
menutupi biaya dalam memperoleh
laba.
Perusahaan
pada
dasarnya
bertujuan untuk mencapai laba demi
mempertahankan
kelangsungan
usahanya. Oleh sebab itu, diperlukan
manajemen yang baik dalam bidang
produksi dan pemasaran. Dengan laba
atau sisa hasil perusahaan tersebut
perusahaan akan memiliki kemampuan
untuk berkembang dan tetap mampu
mempertahankan eksistensinya sebagai
suatu sistem dimasa yang akan datang.
METODOLO GI
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di usaha Kacang
Sangrai S. B. Kawangkoan di Kelurahan
Kinali waktu penelitian bulan November
2012 - Juni 2013.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan maksud untuk mengetahui dan
menganalisis perhitungan harga pokok
pada usaha Kacang Sangrai S. B.
Kawangkoan
Penelitian ini mengggunakan sampel
data yaitu data terakhir tahun 2013
dengan populasi yang digunakan adalah
H ASIL DAN PEMB AH AS AN
Kacang Sangrai S. B. (Usaha
Bersama) Kawangkoan berdiri pada
tahun 1975 pemilik Kacang Sangrai ini
mendirikan
usaha
berdasarkan
94
Harga pokok merupakan pengorbanan
sumber ekonomi dalam pengolahan
baru menjadi produk jadi (Mulyadi :
2000).
Analisis perhitungan harga pokok
produksi terhadap laba usaha
merupakan proses pengukuran untuk
mengetahui perkembangan usaha yang
didirikan untuk mengukur sejauh mana
perkembangan usaha yang didirkan
tentunya pengusaha harus melihat
sejauh mana perhitungan harga pokok
produksi terhadap laba usaha selama
berdirinya usaha. Tentunya pengusaha
harus menghitung harga pokok produksi
yang ada selama beroperasinya usaha
dan menghitung seberapa besar laba
usaha yang diperoleh.
Berdasarkan hal tersebut penulis
mengambil kesimpulan bahwa akan
meliti mengenai analisis harga pokok
produksi terhadap laba usaha pada
Kacang Sangrai khususnya usaha
Kacang Sangrai S. B. (Usaha Bersama)
Kawangkoan.
data produksi harga pokok kacang
sangria sejak berdirinya usaha ini pada
tahun 1975 sampai tahun 2013 dengan
teknik analisis perhitungan harga pokok,
pokok produksi dengan metode Full
Costing.
Biaya bahan baku
xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variable xx
Biaya overhead pabrik tetap
xx
Kos produksi
xx
Mulyadi (2010)
pengetahuan dan keinginan. Keinginan
ini timbul di karenakan penjualan
Kacang Sangrai yang terus meningkat
sehingga mencapai laba yang
diinginkan. Adapun perhitungan, harga
pokok produksi Kacang Sangrai untuk
satu bulan proses produksi sebanyak 8
Karung Kacang menurut Kacang
Sangrai S. B. (Usaha Bersama) adalah
sebagai berikut.
Tabel. 1: Perhitungan Harga pokok produksi untuk satu bulan proses produksi sebanyak
8 karung kacang sangrai.
Kacang belimbing
@4 Karung
Rp. 500.000
Rp. 2.000.000
Kacang Merah
@4 Karung
Rp. 500.000
Rp. 2.000.000
Pasir
@6 Loyang
Rp. 15.000
Rp. 90.000
Kayu Api
Rp. 400.000
Plastik 2 ½ Kg
Rp. 55.000
Rp. 137.500
Total Bahan
Rp. 4.627.500
Upah bagian penjemuran
Upah bagian sangrai
@8
Upah bagian sortir
@8
Upah bagian bungkus
@8
Total Upah
Biaya listrik
Biaya
operasional
kendaraan
Biaya
pemeliharaan
kendaraan
Biaya gaji
Total Biaya Lain
Harga Pokok Produksi
Karung
Karung
Karung
Berdasarkan data diatas dapat
diliat belum adanya pengklasifikasian
antara bahan baku, bahan penolong dan
untuk biaya overheard pabrik. Seperti
biaya listrik, biaya oprasional dan
pemeliaraan kendaraan dan biaya gaji.
Namun, setelah dilakukan perhitungan
harga
pokok
produksi
dengan
menggunakan pendekatan Full Costing
maka biaya-biaya yang dikeluarkan
Rp.
Rp.
Rp.
30.000
20.000
25.000
dalam proses
dipisahkan.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
500.000
240.000
160.000
200.000
1.100.000
70.000
Rp.
170.000
Rp.
600.000
Rp.
Rp.
Rp.
100.000
940.000
6.667.500
produksi
dapat
Perhitungan Biaya Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan
utama yang membentuk suatu produk.
Biaya bahan baku merupakan
komponen utama dalam menetapkan
harga pokok produksi oleh karena itu
yang menjadi bahan baku Kacang
Sangrai adalah sebagai berikut.
Tabel. 2. Bahan Baku
Kacang belimbing
@4
Karung
Rp.
500.000
Rp.
2.000.000
Kacang merah
@4
Karung
Rp.
500.000
Rp.
2.000.000
Total bahan baku
Berdasarkan perhitungan diatas
dapat diketahui bahwa total bahan baku
Rp. 4.000.000
untuk satu bulan proses produksi
Kacang Sangrai adalah Rp. 4.000.000.
Penentuan
langsung
Tenaga kerja yang dimaksud
adalah tenaga kerja yang berhubungan
langsung dengan proses produksi.
biaya
tenaga
kerja
95
Dalam perhitungan biaya tenaga kerja
langsung, Kacang Sangrai S. B.
menghitung biaya tenaga kerja
berdasarkan jumlah Kacang yang
disangrai untuk setiap produksi. Upah
tenaga kerja langsung ditetapkan
sebagai berikut :
Tabel. 3. Biaya tenaga kerja langsung
Upah bagian pengeringan
Rp. 500.000
Upah bagian sangrai
Rp. 240.000
Upah bagian sortir
Rp. 160.000
Upah bagian bungkus dan press
Rp. 200.000
Total biaya tenaga kerja
Rp. 1.100.000
Berdasarkan perhitungan diatas
tenaga kerja langsung untuk 8 Karung
pihak Kacang Sangrai S. B. melakukan
Sangrai adalah Rp. 1.100000.
pembebanan biaya
karena itu, yang menjadi biaya overhead
Perhitungan biaya overhead pabrik
pabrik yang digunakan untuk
Biaya overhead pabrik adalah biaya
memproduksi Kacang Sangrai yakni :
yang dikeluarkan untuk kegiatan
Perhitungan biaya bahan penolong
produksi selain biaya bahan baku, biaya
Bahan penolong adalah bahan yang
tenaga kerja langsung. Biaya overhead
digunakan untuk melengkapi bahan
pabrik terdiri atas semua biaya yang
utama atau bahan baku yang menjadi
tidak dapat ditelusuri langsung tetapi
bahan penolong dalam proses produksi
terjadi dalam proses produksi. Oleh
Kacang Sangrai yaitu :
Tabel 4 Bahan Penolong
Pasir 6 Loyang
@ Rp.
15.000
Rp.
90.000
Plastik 2 ½ Kg
@ Rp.
55.000
Rp.
137.500
Kayu Api
Rp.
400.000
Total bahan penolong
Rp.
627.500
Berdasarkan perhitungan diatas
Kacang Sangrai sebesar Rp.627.500.
Jumlah
biaya bahan penolong untuk 8 Karung
b. biaya listrik, biaya pemeliaraan dan
oprasional kendaraan dan biaya gaji
Presentasi ( % ) pembebanan biaia
produk kacang sangrai S.
B
Kawangkoan,
mengunakan
pembebanan biaya untuk satu unit
produk didasarkan pada pada produk
yang dihasilkan. Adapun data biaya
yang di keluarkan kacang sangria S.B
yaitu sebagai berikut:
Biaya listrik
Rp. 8.750
Biaya gaji
Rp. 12.500
Biaya pemeliharaan
Rp. 75.000
Biaya oprasional kendaraanRp. 21.250
96
Rp. 117.500
Jadi total biaya overhead pabrik pada
usaha Kacang Sangrai S. B. sebagai
berikut:
Biaya Variabel :
Biaya bahan penolong Rp. 627.500
Biaya listrik
Rp. 8.750
Biaya gaji
Rp. 12.500
Total Biaya Variabel Rp. 648.750
Biaya Tetap :
Biaya pemeliaraan kendaraanRp. 75.000
biaya oprasional kendaraan Rp. 21.250
Total Biaya tetap
Rp. 96.250
Total biaya overhead pabrik Rp.745.000
Penentuan harga pokok produksi
Setelah semua elemen biaya
dikumpulkan, maka akan dilakukan
perhitungan harga pokok produksi
seperti dibawah ini :
Biaya bahan baku
Rp. 4.000.000
Biaya bahan penolong Rp. 627.500
Biaya tenaga kerja
Rp.1.100.000
Biaya overhead pabrik Rp. 117.500
Harga pokok produksi Rp. 5.845.000
Menurut data produksi volume produksi
yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tabel 5 volume produksi kacang sangrai
Jenis Biaya
Bahan Baku
Produksi
8 Karung
Biaya per unit
Rp. 4.000.000,-/ 8 = Rp. 500.000,-
Bahan Penolong
8 Karung
Rp. 627.500,- / 8 = Rp. 78.437,-
Bahan Tenaga Kerja
8 Karung
Rp. 1.100.000,-/ 8 = Rp. 137.500
BOP
8 Karung
Rp. 117.500,- / 8 = Rp. 14.687,-
Jumlah
Rp. 730.625,-
Untuk perhitungan harga pokok produksi
kacang sangria sebanyak 8 karung
dalam satu bulan proses produksi
dengan metode full costing dapat
disajikan sebagai berikut:
Biaya overhead pabrik :
Biaya overhead variable Rp.648.750
Biaya overhead tetap Rp. 96.250
Total biaya overhead pabrik Rp.745.000
Harga pokok produksi Rp. 5.845.000
Biaya bahan baku
Rp.4.000.000
Biaya tenaga kerja Rp.1.100.000
pokok produksi berdasarkan metode full
costing.
Berikut daftar perbandingan perhitungan
harga pokok produksi pada Kacang
Sangrai S. B. Kawangkoan dan harga
Tabel 6 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi
Penentuan harga pokok produksi pada Penentuan harga pokok produksi dengan metode
usaha Kacang Sangrai S. B. Kawangkoan
full costing
Biaya bahan
Biaya bahan baku
Rp.
4.000.000
kerja Rp.
1.100.000
Kacang belimbing
Rp. 2.000.000
Biaya tenaga
langsung
Kacang merah
Rp. 2.000.000
Biaya overhead pabrik
Pasir
Rp. 120.000
BOP variable
Rp.
648.750
Kayu api
Rp. 400.000
BOP tetap
Rp.
96.250
Plastik
Rp. 137.500
Harga pokok
Produksi
Harga perolehan
bahan baku
Rp 4.657.500
.
97
Rp.5.845.000
Biaya tenaga kerja
langsung
Rp
1.100.000
.
Biaya listrik
Rp. 70.000
Biaya
oprasional
Rp. 170.000
kendaraan
Biaya pemeliharaan
Rp. 600.000
kendaraan
Biaya gaji
Rp. 100.000
Total biaya lain-lain
Rp. 940.000
Harga
pokok Rp 6.667.500
produksi
.
Sumber : Data olahan 2012
Berdasarkan data di atas dapat
dilihat
adanya
perbandingan
perhitungan harga pokok produksi untuk
8 karung kacang sangrai dalam satu
bulan selama proses produksi, menurut
kacang sangrai S.B sebesar Rp.
6.667.500,sedangkan
menurut
perhitungan metode full costing sebesar
Rp. 5.845.000,- dan untuk setiap satu
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang dikemukakan pada
bab sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan:
Bahwa dalam menghitung harga
pokok produksi kacang sangrai, pemilik
usaha kacang sangrai S.B belum
memperhatikan unsur-unsur biaya yang
melekat pada suatu produk. Namun,
setelah mengunakan metode full costing
maka diperoleh informasi bahwa harga
pokok produksi untuk 8 karung kacang
sangrai dalam sebulan selama proses
produksi Rp. 5.845.000, sedangkan
pihak kacang sangrai S.B menetapkan
harga pokok produksi yaitu sebesar Rp.
6.667.500. Sementara untuk harga jual
SARAN
Berdasarkan hasilkan pembahasan
saya simpulkan diatas, maka dapat
disarankan sebagai berikut: 1. Pimpinan
perusahaan dalam menghitung harga
pokok
produksi
hendaknya
98
karung kacang dijual seharga Rp.
1.200.000,- sehingga laba usaha yang
didapat Rp. 9.600.000 – Rp.
5.845.000,- yaitu Rp. 822.500,sedangkan perhitungan laba usaha
menurut kacang sangrai S.B adalah Rp.
9.600.000 – Rp6.667.500 yaitu
Rp.2.932.500
per karung sebesar Rp. 1.200.000
sehingga harga penjualan 8 karung
yaitu Rp. 9.600.000.
Dengan
demikian laba usaha 8 karung yaitu Rp.
9.600.000 – Rp. 5.845.000 mendapat
laba usaha sebesar Rp. 822.500.
Sedangkan laba yang diperoleh
menurut perhitung perusahan yaitu Rp.
9.600.000 – Rp. 6.667.500 yaitu
sebesar Rp. 2.932.500, dengan
demikian perhitungan harga pokok
produksi kacang sesuai perhitungan
peneliti berdasarkan teori adalah Rp.
5.845.000 sedangkan perhitungan harga
pokok produksi kacang bagi pengusaha
adalah Rp. 6.667.500
memperhatikan dan memperhitungkan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
proses produksi. Apabila perusahaan
menggunakan metode full costing dalam
perhitungan harga pokok produksi,
maka
perusahan
dapat
memperhitungkan harga jual suatu
produk secara pasti hal ini karena
perusahan dapat menutupi biaya-biaya
yang dikeluarkan secara penuh dalam
proses produksi. 2. Bagi pengusaha
untuk memperhatikan cara perhitungan
harga pokok produksi per satuan
dengan teliti dalam rangka untuk
memperoleh laba.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Alfa beta
Mulyadi. 2000.
Yogyakarta:
Adikoe Soemah, R. Soemita. H. 1979.
Dasar Akuntansi 3. Bandung. Tarsito
Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya.
(Convetional Costing Just In Time
and Activity Based Costing).
Bandung : PT . Rafika Aditama.
Ansem R. Don dan Mowen M, Maryane.
2006. Manajemen Accounting, edisi
7. Jakarta: Salemba empat.
Akuntansi
Aditya
Biaya.
Media.
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate
Accounting. Yogyakarta:BPFE.
Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya
(Conventional Costing Just In
Time and Activity Based
Costing). Bandung: PT.
Rafika
Aditama.
Halim, Abdul. 2010.
akuntansi
biaya
Yogyakarta: BPFE
Soemarso, S, R. 2005. Akutansi Suatu
Pengantar Buku 2 Edisi 5. Jakarta:
Salemba empat.
Dasar-dasar
Edisi
4.
Harnanto. 1992. Akuntansi Biaya
(Perhitungan
Harga
Pokok
Produksi). Yogyakarta. BPFE.
Sumarni, Murti dan Soeprihanto John.
1998. Pengantar Bisnis. Yogyakarta:
Liberti.
Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya.
Bandung: PT. Rafika
Aditama.
Mulyadi. 1990. Akuntansi
Yogyakarta:BPFE
Usry, Hammer. 1992. Akuntansi Biaya
Perencanaan dan Pengendalian,
Edisi 9. Jakarta: Erlangga.
Biaya.
Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi
Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya.
Edisi ke-5. Yogyakarta:
STIE
99
Download