menggabungkan pembelajaran berbasis masalah dengan

advertisement
PENGGUNAAN PROGRAM NETSUPPORT SCHOOL
UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KKPI
DI SMK NEGERI 3 PACITAN
Oleh : Lies Yulianto*
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan dengan latar belakang tingkat keberhasilan
belajar KKPI (Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) di SMK Negeri 3
Pacitan masih rendah. Dimana akar permasalahannya adalah bahwa Pacitan
merupakan kota tertinggal terutama dari segi pendidikan. Hal ini menyebabkan
siswa-siswa sekolah menengah di Pacitan juga tertinggal dalam hal penguasaan
teknologi masa kini (baca Teknologi Informasi). Pengelolaan kelas menggunakan
program bantu NetSupport School diharapkan dapat memberikan perubahan yang
berarti dalam pembelajaran KKPI tersebut. Hal ini didasari bahwa NetSupport
School merupakan sebuah program kecil yang dapat digunakan untuk mengelola
kelas menjadi sedemikian rupa sehingga keadaan kelas dapat dengan mudah
dikuasai dan dikendalikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan program
NetSupport School dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran siswa. Siswa lebih
mandiri atau tidak tergantung sepenuhnya pada kehadiran guru, lebih dapat
mengeksplorasi seluruh kemampuannya, dan tidak sibuk bertanya ke temantemannya yang menyebabkan suasana menjadi gaduh.
Kata Kunci : NetSupport School dan efektifitas pembelajaran.
A.
Pendahuluan
Kabupaten Pacitan merupakan salah satu dari 6 daerah tertinggal di Jawa
Timur. Salah satu yang sangat mendukung hal itu adalah karena rendahnya
tingkat pendidikan di Pacitan, baik secara kuantitas maupun dilihat dari segi
kualitas.
Banyak anak-anak sekolah di Pacitan yang belum mampu mengoperasikan
komputer, bahkan sekedar sebagai operator sekalipun. Budaya “menerima apa
adanya” yang ada dan ketidaktahuan tentang arti pentingnya teknologi informasi
membuat mereka tidak tergerak untuk mempelajarinya.
Saat kegiatan belajar dan mengajar di laboratorium komputer, mereka
kelihatan sulit menangkap dan mempraktikkan materi yang sedang dipelajari.
Bahkan sering dijumpai anak-anak yang mulai jenuh karena tidak segera mampu
menyerap ilmu yang diajarkan guru pembimbing, mereka mencari selingan
dengan bermain game.
Penulis berusaha mencari jalan keluar dari problematika ini. Mencari cara
agar rasa nyaman dan ketertarikan terhadap ilmu komputer tumbuh di hati para
peserta didik. Yang pada akhirnya akan berujung pada suksesnya tujuan
pendidikan secara umum.
Beberapa metode pembelajaran penulis terapkan kepada anak-anak untuk
meningkatkan daya serap mereka, tapi hasilnya masih belum maksimal. Tingkat
efektifitas pembelajaran tersebut masih terasa rendah dan kurang memuaskan.
71
Mungkin jika dilakukan bimbingan secara perseorangan akan berbeda hasilnya,
tapi hal ini tidak mungkin dilakukan di sebuah sekolah.
Dengan latar belakang masalah tersebut di atas, maka peneliti akan
mencoba menggunakan program bantu NetSupport School untuk meningkatkan
efektifitas pembelajaran. Harapan peneliti dengan program NetSupport School
yang dapat digunakan untuk mengelola kelas sekaligus melakukan bimbingan ini
akan membawa perubahan yang berarti dalam pembelajaran KKPI (Ketrampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi) di SMK Negeri 3 Pacitan.
1. Media Pembelajaran
Menurut Ibrahim (1982), media instruksional adalah segala sesuatu
yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan sehingga terjadi interaksi
belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional tertentu.
Proses belajar dan mengajar perlu digunakan sarana yang dapat
membantu proses komunikasi yang disebut media. Memperhatikan
perkembangan tentang penggunaan media pada awalnya, media hanya
dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang
dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model dan objek lainnya. Alat
bantu ini dapat mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Bermacam
peralatan di gunakan guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa
melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme.
Menurut Briggs (Angkowo, 2007) media merupakan segala alat fisik
yang menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Sementara menurut Asosiasi Pendidikan Nasional AS /NEA (Angkowo,
2007), media adalah bentuk-bentuk komunikasi tercetak maupun audio visual
serta peralatannya, yang hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat,
didengar dan dibaca.
Sedangkan dalam arti sempit, yang dimaksud media adalah grafik,
potret, gambar, alat-alat mekanik dan elektronik yang dipergunakan untuk
menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi visual ataupun
verbal.
2. Program NetSupport School
Program NetSupport School adalah sebuah program komputer yang
dapat digunakan untuk mengelola proses pembelajaran praktik komputer di
lab komputer berbasis jaringan (LAN). Program ini dapat dijadikan perangkat
tutorial kepada siswa, membagi dan mengumpulkan tugas, melihat aktifitas
siswa sekaligus mengendalikannya.
72
Gambar 1. Tampilan Awal Program Netsupport School
Apabila ada siswa yang kurang jelas, guru dapat memberikan contoh
langkah-langkah yang nyata cukup dari komputer server. Demikian juga jika
ada siswa yang mencoba membuka program lain, guru dapat memberikan
pesan peringatan langsung ke komputer anak, membekukan komputer
tersebut atau mematikannya. Sehingga anak merasa seolah-olah sedang
belajar komputer secara privat dengan guru komputer. Konsentrasi siswa juga
dapat digiring untuk lebih fokus lagi ke pelajaran. Siswa benar-benar
merasakan ada yang melihat dan mengawasi dan siap memberikan peringatan
ataupun bimbingan jika diperlukan. Hal ini akan menumbuhkan sikap
kemandirian siswa dalam belajar.
Gambar II. Fasilitas Chat
NetSupport School dilengkapi dengan menu atau fasilitas untuk
memonitoring seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
73
Gambar III. Melihat Aktifitas Siswa
Beberapa menu yang disediakan oleh program NetSupport School
sangat mendukung dalam mengelola kelas. Fasilitas chat dan message dapat
digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain. Dengan fasilitas ini dapat
dilakukan tanya jawab dan konsultasi melalui komputer, sehingga seolah-olah
kita belajar secara online yang dibatasi oleh jarak.
Gambar IV. Fasilitas Message
Fasilitas send/collect work dapat digunakan untuk mengirimkan tugas
kepada setiap siswa dan mengumpulkan tugas-tugas siswa langsung ke
komputer server, dapat memperkecil kemungkinan adanya tugas yang
terselip.
74
Gambar V. Distribusi Tugas Siswa
Komputer server juga mempunyai hak penuh untuk mengendalikan
komputer siswa secara remote (dari jauh). Hal ini sangat berguna untuk
memberikan bimbingan langsung secara pribadi ke salah satu siswa tanpa
mengganggu siswa yang lain. Guru dapat mendemonstrasikan langkahlangkah yang benar kepada siswa tersebut tanpa harus pindah dari tempat
duduknya.
Gambar VI. Memberikan Bimbingan Langsung dari Server
Dengan semua fasilitas yang dimiliki oleh program NetSupport School
tersebut tentunya sangat mendukung proses belajar dan mengajar di lab
komputer yang berbasis jaringan lokal. Guru dapat membimbing secara
intensif melalui komputer server dengan fasilitas monitoring yang ada. Guru
juga dapat mengendalikan kegiatan siswa jika ada siswa yang menyimpang
dari tugas dan pelajaran yang sedang berlangsung.
B.
Metodologi Penelitian
75
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa
kelas XI Teknik Mekanik Otomotif 3 SMK Negeri 3 Pacitan yang berjumlah
36 siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan terhadap
respon dan minat siswa tentang penerapan model pengajaran dengan program
bantu NetSupport School.
Data tentang prestasi siswa juga dikumpulkan melalui tes setelah siswa
mendapatkan pembelajaran dengan program bantu NetSupport School pada
siklus I dan siklus II. Data ini digunakan untuk menganalisis tingkat
keberhasilan metode pembelajaran tadi.
3. Instrumen Penelitian
Untuk menjaring data di lapangan, instrumen penelitian yang dipakai
adalah sebagai berikut :
a.
Instrumen untuk mengukur besarnya minat siswa terhadap materi pelajaran
yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda dengan 3 alternatif jawaban. Teknik
pemberian skor dengan cara bertingkat 3, 2 atau 1. Hasilnya dikelompokkan
menjadi 3 kategori, yaitu :
1) Sangat berminat jika memperoleh nilai lebih dari 11.
b.
2) Berminat jika memperoleh nilai antara 8 – 11.
3) Kurang berminat jika mendapat nilai kurang dari 8.
Instrumen tes berupa 15 soal pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban
diberikan kepada siswa sesudah mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan program bantu NetSupport School pada siklus I dan siklus II.
Nilai diberikan dengan cara mengalikan dua jawaban yang benar, kemudian
dibagi tiga, nilai = (jumlah jawaban benar * 2) / 3. Hasilnya adalah nilai dengan
interval antara 0 – 10 dan dikelompokkan menjadi 3 kategori :
1) Baik jika memperoleh nilai lebih dari 7,50.
2) Cukup jika memperoleh nilai antara 6,00 – 7,50.
3) Kurang jika mendapat nilai kurang dari 6,00.
C.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Rancangan dan Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini merupakan bentuk siklus tindakan yang masingmasing siklus meliputi empat tahap, yaitu:
a. Perencanaan.
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan media pembelajaran berupa lab komputer berbasis jaringan
dengan program bantu NetSupport School.
3) Menyusun tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa.
4) Menyusun alat-alat evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa.
76
5) Menyiapkan format pengamatan proses pembelajaran di kelas.
b. Pelaksanaan tindakan.
Tabel. I
No
Kegiatan peneliti
Kegiatan siswa
1
Menerapkan
pembelajaran Mengikuti kegiatan pembelajaran
menggunakan program bantu
NetSupport School
2
Memberikan tugas-tugas untuk Menerima dan mempelajari tugas
dikerjakan di lab komputer
yang diberikan.
3
Membawa siswa masuk ke lab Masuk ke lab, menyalakan
komputer
komputer dan mengerjakan tugas
4
Mengawasi, mengendalikan dan Mengerjakan
tugas
membimbing
siswa
selama petunjuk yang ada
praktek
5
Mengadakan evaluasi
sesuai
Mengerjakan evaluasi
c. Observasi
A.
Selama
pelaksanaan
tindakan,
kolaborator
mengobservasi langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang telah
direncanakan dengan menggunakan format yang telah dipersiapkan.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menganalisis temuan mengenai kelemahan
dan kelebihan selama proses pembelajaran. Hasilnya dijadikan bahan
perbaikan pada siklus berikutnya.
2. Hasil Penelitian
a. Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I proses pembelajaran menggunakan
program bantu NetSupport School terlihat belum begitu berhasil. Hal ini
dapat dilihat dari sikap sebagian besar siswa yang merasa terbebani
dengan pengawasan melekat yang dilakukan oleh gurunya menggunakan
komputer server.
Hasil penelitian pada siklus I ditemukan (1) Masih ada sejumlah
siswa yaitu 58,3% kurang berminat dalam menggunakan metode
pembelajaran ini, mereka lebih terbiasa dengan tutorial secara langsung.
Siswa merasa ada pengawasan melekat sehingga kurang berani
mengeksplorasi kemampuannya; (2) Prestasi belajar siswa belum
memuaskan, karena hanya 12 anak atau 33,3% yang memperoleh nilai
cukup dan baik; (3) Banyak siswa terlihat tegang dalam mengerjakan
tugas yang diberikan.
Untuk memperjelasnya disajikan dalam bentuk tabel berikut:
77
Tabel II. Motivasi Belajar
Kriteria
Sangat Berminat
Cukup berminat
Kurang Berminat
Jumlah
Siklus I
F
6
9
21
36
%
16,7
25,0
58,3
100
Tabel III. Hasil Prestasi Belajar
Kriteria
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Siklus I
F
3
9
24
36
%
8,3
25,0
66,7
100
Dengan didasarkan pada hasil tersebut, maka peneliti akan
melakukan beberapa pembenahan dan perbaikan pada pelaksanaan siklus
II, yang antara lain : (1) Memberi motivasi siswa agar tidak tegang dalam
mengerjakan tugas; (2) Mendorong siswa agar lebih aktif bertanya jika
mengalami kesulitan; (3) Memberikan pengertian kepada siswa bahwa
penyampaian materi menggunakan metode ini cenderung seperti les
privat dan menggiring mereka pada proses belajar yang mandiri tanpa
tergantung pada kehadiran guru.
b. Siklus II
Secara mendasar pelaksanaan tindakan pada siklus II sama
dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I ditambah beberapa perbaikan
sebagai hasil refleksi pada siklus I.
Pada siklus II ditemukan (1) Jumlah siswa yang sangat tertarik
dengan metode pembelajaran ini meningkat menjadi 16 anak (44,4%)
dan yang tertarik menjadi 15 siswa (41,7%); (2) Prestasi belajar siswa
juga mengalami peningkatan, yang mendapat skor cukup menjadi 19
anak (52,8%) dan yang memperoleh nilai baik menjadi 9 anak (25%); (3)
Anak-anak mulai terbiasa dan menikmati metode pembelajaran ini, tidak
ragu-ragu untuk bertanya tentang kesulitan mereka; (4) Siswa terlihat
sudah mandiri dan tidak bertanya satu sama lain.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel IV. Motivasi Belajar
Kriteria
Sangat Berminat
Cukup berminat
Kurang Berminat
Jumlah
Siklus II
F
16
15
5
36
%
44,4
41,7
13,9
100
78
Tabel V. Hasil Prestasi Belajar
Siklus II
Kriteria
F
9
19
8
36
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
%
25,0
52,8
22,2
100
2. Pembahasan
Penggunaan program bantu NetSupport School dalam pembelajaran KKPI
terbukti cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan siklus I dan II
pada tabel dan grafik berikut:
Tabel VI. Motivasi Belajar
Kriteria
Sangat Berminat
Cukup berminat
Kurang Berminat
Jumlah
Siklus I
F
6
9
21
36
Siklus II
%
16,7
25,0
58,3
100
F
16
15
5
36
%
44,4
41,7
13,9
100
Tabel VII. Hasil Prestasi Belajar
Kriteria
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Siklus I
F
3
9
24
36
Siklus II
%
8,3
25,0
66,7
100
F
9
19
8
36
%
25,0
52,8
22,2
100
Grafik 1. Grafik Motivasi Belajar
Sangat
berminat
Cukup
berminat
Kurang
berminat
79
Grafik II. Grafik Motivasi Belajar
Dari grafik di atas dapat dilihat dengan jelas perkembangan prestasi
belajar siswa. Jumlah siswa yang memperoleh nilai baik pada siklus I hanya 3
anak, (8,3%) pada siklus II meningkat menjadi 9 anak (25%). Sementara
siswa yang mendapatkan nilai cukup yang semula 9 anak (25%) pada siklus I
meningkat menjadi 19 anak (52,8%) pada siklus II. Dan yang memperoleh
nilai kurang mengalami penurunan drastis dari 24 anak (66,7%) menjadi 8
anak (22,2%).
Hal tersebut terjadi karena anak-anak mulai dapat menikmati metode
pembelajaran dengan program bantu NetSupport School. Mereka dengan
leluasa dapat mengeksplorasi kemampuannya, bimbingan dan jawaban dari
kesulitan yang dihadapi dapat dilihat langsung pada layar monitor di depan
mereka. Ini terlihat dari data jumlah siswa yang semula sangat berminat
hanya 6 anak (16,7%) pada siklus I menjadi 16 anak (44,4%) pada siklus II.
Dan yang kurang berminat mengalami penurunan yang semula 21 anak
(58,3%) pada siklus pertama turun menjadi 5 anak (13,9%) pada siklus II.
80
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan program bantu NetSupport School dalam pembelajaran KKPI
terbukti efektif.
2. Motivasi dan minat anak terhadap metode pembelajaran ini meningkat
dengan baik dan cenderung semakin menikmati.
3. Kesulitan yang dihadapi dalam penggunaan program bantu ini adalah
ketergantungan pada koneksi jaringan komputer, sehingga koneksi
jaringannya harus benar-benar baik.
4. Proses belajar dan mengajar tidak harus selalu bersifat konvensional dengan
metode tatap muka dan ceramah sehingga semuanya terpusat pada guru yang
mengakibatkan siswa seolah terkekang dan jenuh.
81
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo, Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta: PT Grasindo, 2007.
Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Bandung: Yrama Widya, 2006.
Dwiyogo, Wasis D. Penelitian Kualitatif Penelitian Tindakan, 2003.
Ibrahim, Media Instruksional Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi, Malang: IKIP,
1981.
Lataheru, John D, Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini,
Jakarta : Depdikbud, 1988.
Rohani, Ahmad, Media Instruksional Edukatif, Jakarta : Rineka Cipta, 1997.
Suroso, Classroom Action Research, Jakarta: Pararaton Publising, 2007.
Susilo, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,
2007.
Utomo, Didik, Classroom Action Research, Kediri, 2006.
Wiriaatmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008.
Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Ciputat: GP Press, 2006.
82
Download