HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KONSEP DIRI (BODY IMAGE) IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER II-III YANG MENGALAMI PERUBAHAN FISISOLOGIS (CHLOASMA GRAVIDARUM) DI BPS RINI DWI ASTUTIK DESA MUDUNG KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN BOJONEGORO Anis Nur Aini, Nur Hidayati, Moh.Saifudin …………......……….…… …… . .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .…. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar. Pendidikan ibu akan mempengaruhi pengetahuan ibu tentang perubahan fisiologis saat hamil yang akan berdampak pada body image ibu primigravida saat tejadi perubahan fisiologis. Body image adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida yang mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum). Desain peneilitian ini menggunakan metode cross sectional, dengan teknik sampling consecutive sampling, sampel yang diambil adalah sebagian ibu primigravida Trimester II-III yang periksa di BPS Rini Dwi Astutik yaitu sebanyak 28 responden. Data diambil dengan menggunakan koesioner tertutup. Setelah ditabulasi, data dianalisis menggunakan uji spearman rho dengan tingkat signifikasi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primigravida yaitu 60,7% berpendidikan menengah SMA dan sebagian kecil yaitu 14,3% berpendidikan PT. Frekuensi kejadian Body image ibu primigravida adalah sebagian besar yaitu 85,7% ibu primigravida mempunyai body image positif dengan latar belakang pendidikan rendah dan tidak satupun tingkat pendidikan tinggi mempunyai body image positif. Dari pengujian statistik diperoleh p = 0,009 (p<0,005). Sehingga H1 diterima artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida trimester II-III yang mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum). Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya health education pada setiap ibu primigravida untuk meningkatkan pengetahuan tentang perubahan fisiologis pada saat periksa ANC ke BPS. Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Konsep Diri (Body Image), Perubahan Fisiologis (Chloasma Gravidarum) sistem respirasi, traktus digestifus, traktus urinarius dan perubahan pada kulit. Perubahan pada kulit terjadi karena pengaruh hormon esterogen dan progesteron, seperti puting susu dan areola mammae primer dan sekunder menjadi gelap, pada daerah wajah disebut dengan chloasma, pada abdomen terjadi linea nigra dan striae disebut striae gravidarum, pada area dahi, hidung, pipi dan leher juga terjadi perubahan warna menjadi gelap. Semua perubahan ini terjadi sekitar trimester II dan III awal (Varney, Helen, 2006). Perubahan fisiologis yang terjadi pada fisik akan menyebabkan perubahan psikis yang menyebabkan terjadinya body image. Menurut Roberta Honiman dan david J. Castle, body image adalah penilaian mental PENDAHULUAN. …… . … …. Kehamilan merupakan proses pembuahan antara sperma dan sel telur yang membentuk zigot sampai terbentuk janin yang aterm yang lamanya 38-42 minggu. Kehamilan di bagi dalam tiga triwulan (Trimester) yaitu triwulan pertama dari 0 sampai 12 minggu, triwulan ke dua dari 13 sampai 28 minggu, triwulan ke tiga dari 29 sampai 42 minggu (Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010). Pada wanita hamil timbul beberapa perubahan anatomi fisiologis yaitu perubahan fisik, psikis dan emosional. Perubahan fisik yang terjadi pada alat kandungan seperti perubahan pada uterus, vagina dan vulva, servik, ovarium, payudara, sirkulasi darah, SURYA 39 Vol.03, No.X, Des 2011 Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisisologis (Chloasma Gravidarum) seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya. Body image ada dua yaitu body image positif dan negatif. Body image positif adalah ibu merasa bahwa dirinya dalam keadaan yang biasa ibu dapat menerima perubahan yang terjadi pada dirinya. Body image yang negatif adalah ibu menolak dan merasa tidak nyaman akibat perubahan yang terjadi pada tubuhnya yang di tandai dengan ibu hamil merasa gelisah dan malu karena perubahan bentuk tubuhnya. Hal ini cenderung terjadi pada ibu primigravida yaitu ibu hamil pertama kali (Da Pietro dalam Rubin, 2005). Chloasma dapat di jumpai pada hampir 50-70% wanita hamil khususnya pada tipe kulit coklat/gelap. Menurut penelitian di indonesia body image memberikan sumbangan efektif sebesar 19,5% (Muswita Widya, 2010). Hasil penelitian fox dan yamaguci yang melakukan penelitian terhadap 76 wanita sedang hamil pada Trimester II dan III untuk mengetahui perasaan mereka terhadap penampilan dan bentuk tubuh mereka. Hasilnya 67% dari sampel yang sebelum hamil memiliki bentuk tubuh dan wajah yang ideal menyatakan adanya perubahan negatif pada body image mereka selama hamil (Robertson-frey, 2005). Berdasarkan survey awal yang di lakukan peneliti pada bulan maret di bidan pragtek swasta (BPS) Rini Dwi Astutik. Dari 20 responden ibu primigravida trimester II dan III yang mengalami perubahan kulit hiperpigmentasi areola mamae, puting susu dan chloasma gravidarum adalah 14 (70%) dan yang tidak mengalami hiperpigmentasi 6 (30%) dan yang mengalami body image positif sebanyak 10 (71%) body image negatif 4 (29%). Dari data diatas menunjukan bahwa hampir sebagian ibu hamil mengalami body image negatif untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Faktor yang dapat mempengaruhi body image ibu primigravida adalah: usia, lingkungan sosial, sosial okonomi dan tingkat pendidikan. Usia ibu primigravida yang lebih dewasa akan mempengaruhi pola pikir yang positif sehingga mudah menerima informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu primigravida terutama tentang perubahan SURYA fisiologis saat hamil yang membuat ibu primigravida dapat menerima perubahan fisiologis yang terjadi, lingkungan sosial dan pergaulan yang baik akan dapat memudahkan ibu hamil mendapatkan informasi tentang perubahan fisiologis saat hamil yang membuat ibu hamil lebih tenang dan menerima perubahan yang terjadi pada saat hamil sehingga body image negatif tidak terjadi, sosial ekonomi ibu primigravida akan dapat memudahkan ibu primigravida untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga ibu primigravida mempunyai pengetahuan tentang perubahan fisiologis yang baik sehingga ibu mempunyai body image yang positif (Sayful, 2008). Pendidikan adalah suatu peroses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok dan masyarakat (Notoadmodjo, Soekidjo, dikutip oleh Iqbal Mubarak, 2003). Faktor yang mempengaruhi pendidikan ibu primigravida adalah sosial budaya, sosial ekonomi, kurangnya tingkat kesadaran orang tua, letak geografis. Sosial budaya ibu primigravida mempengaruhi pendidikan karena dalam masyarakat wanita dianggap hanya akan menjadi ibu rumah tangga sehingga cenderung tidak perlu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sosial ekonomi ibu primigravida yang rendah menyebabkan ibu primigravida tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena kurangnya biaya pendidikan, faktor kesadaran orang tua ibu hamil yang lahir dari orang tua yang berpendidikan akan lebih memiliki tingkat pendidikan yang tinggi karena orang tua sadar akan pentingnya pendidikan untuk anaknya, letak geografis ibu primigravida yang tinggal didaerah desa terpencil akan lebih mempunyai pendidikan yang rendah dikarenakan faktor kurangnya informasi (Dalyono, 2008). Dampak dari body image negatif pada ibu primigravida adalah ibu menjadi sangat sensitif dan cenderung bereaksi berlebihan, mudah marah, selalu merasa bersalah dan 40 Vol.03, No.X, Des 2011 Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisisologis (Chloasma Gravidarum) menghindari kontak sosial, sehingga dapat mengakibatkan ibu merasa tidak berdaya, perasaan negatif pada tubuhnya dan menarik diri dari lingkungan sosial dan pergaulan, yang dapat mengakibatkan stresor pada ibu hamil jika dibiarkan berlarut maka akan menjadikan depresi dan syok psikologis pada ibu yang berdampak keguguran, ibu malnutrisi, sehingga berdampak negatif pada bayi adalah bayi malnutrisi sehingga dapat menjadikan IUGR (intra uterine growth retardation) pertumbuhan bayi yang telambat, lahir prematur, BBLR (berat bayi lahir rendah) dan bayi lahir mati (Stuart and Sundeen, 2004). Peran tenaga kesehatan khususnya bidan adalah: Memberikan ibu HE tentang perubahan fisiologis pada tubuh terutama hyperpigmentasi pada kulit ibu ini hal yang wajar dan akan hilang setelah ibu melahirkan. Memberikan pelayanan bio, pesiko, sosial dan spiritual yang paripurna sehingga ibu merasa di perhatikan dan ibu akan dapat menerima perubahan fisiologis yang terjadi saat hamil. Menganjurkan ibu ANC teratur untuk deteksi dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi. Menganjurkan keluarga untuk berperan serta dalam memberikan motivasi terutama pada suami dengan selalu menemani ibu waktu ANC dan memberikan perhatian dan kasih sayang sehingga ibu merasa nyaman dan tidak terbebani dengan kehamilanya. HASIL .PENELITIAN … 1. Data Umum 1) Umur ibu primigravida Tabel 1 Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur ibu primigravida Trimester IIIII di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Juni – Juli Tahun 2011. Umur 1 < 20 2 21-30 3 31-40 4 >41 Jumlah Frekuensi 2 6,9 18 62,1 8 27,6 0 0 Jumlah 96,6 28 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primigravida Trimester II-III yaitu 62,1% berumur antara 21-30 tahun. Dan sebagian kecil yaitu 6,9% berumur < 20 tahun. 2) Pekerjaan ibu primigravida Tabel 2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua ibu primigravida Trimester II-III di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Juni – Juli Tahun 2011. Bardasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ” Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisiologis (Chaloasma Gravidarum)” di BPS Rini Dwi Astutik, Mudung, Kepohbaru, Bojonegoro Bulan Juni sampai Juli Tahun 2011. METODOLOGI PENELITIAN No 1 Pekerjaan IRT 2 PNS 3 Pedagang Total Pada penelitian menggunakan consecutive sampling, jumlah populasi 30 responden dan sampel sejumlah 28 responden. SURYA No Jumlah Presentase (%) 16 57,1 10 35,7 2 7,1 28 100,0 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primigravida Trimester II-III yaitu 57,1% sebagai IRT dan sebagian kecil yaitu 7,1% bekerja sebagai pedagang. 41 Vol.03, No.X, Des 2011 Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisisologis (Chloasma Gravidarum) 2. Data Khusus 1) Pendidikan ibu primigravida Trimester II-III Tabel 3 Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ibu primigravida Trimester II-III di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Bulan Juni – Juli Tahun 2011. No Pendidikan Jumlah 1 SD-SMP 7 25,0 2 SMA 17 60,7 3 PT 4 14,3 Total 28 100,0 3) Tabel 5 Presentase (%) No Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primigravida Trimester II-III yaitu 60,7 berpendidikan SMA dan sebagian kecil ibu primigravida 14,3 berpendidikan PT. Body image ibu primigravida Trimester II-III Tabel 4 Distribusi karakteristik responden berdasarkan body image ibu primigravida Trimester II-III di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Bulan Juni – Juli Tahun 2011. Body Image 1 Positif 2 Negatif jumlah Jumlah Prosentase (%) 17 60,7 11 39,3 28 100,0 Body image ibu primigravida yang mengalami Pendidikan ibu prubahan fisiologis primigravida Body Body image image Positif Negatif % ∑ Total % ∑ % 1 SD-SMP 6 85,7 1 14,3 7 100,0 2 SMA 11 64,7 6 35,3 17 100,0 3 PT 0 4 100,0 4 100,0 Jumlah 17 60,7 11 39,3 28 100,0 0 rs = 0,483 dan p = 0,009 Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa seluruh ibu primigravida Trimester IIIII yaitu 100% yang berpendidikan tinggi (PT) mempunyai body image negatif, hampir keseluruhan ibu primigravida Trimester II-III yaitu 85,7% yang berpendidikan rendah (SDSMP) mempunyai body image positif dan sebagian besar ibu primigravida Trimester IIIII yaitu 64,7% yang berpendidikan menengah (SMA) mempunyai body image positif. Dengan menggunakan uji spearman (rs) hasil analisis data dengan bantuan SPSS versi 11,5 didapatkan nilai rs = 0,483 dan p= 0,009 dengan taraf signifikan (α) 0,05 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primigravida trimester II-III yaitu 60,7 memiliki body image positif, dan hampir sebagian yaitu 39,3 memiliki body image negatif . SURYA Tabulasi silang hubungan tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida Trimester II-III yang mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum) di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Bulan Juni – Juli Tahun 2011. ∑ 2) No Hubungan tingkat pendidikan dengan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida Trimester IIIII yang mengalami perubahan fisiologis chloasma gravidarum 42 Vol.03, No.X, Des 2011 Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisisologis (Chloasma Gravidarum) sehingga p<0,05 maka H1 diterima yaitu terdapat hubungan yang sedang antara tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida Trimester II-III yang mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum) di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Bulan Juni – Juli Tahun 2011. cukup akan lebih dapat membiayai anaknya untuk menuntaskan pendidikan. Pemerintah sudah mewajibkan minimal pendidikan 9 tahun tetapi kenyataanya masih banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya karena alasan faktor ekonomi yang kurang baik (Dalyono, 2008). Sosial ekonomi ibu primigravida yang rendah menyebabkan ibu primigravida tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena tidak adanya biaya pendidikan sehingga ibu primigravida hanya dapat melanjutkan pendidikan sampai jenjang SMA hal ini akan mempengaruhi pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis saat hamil kurang. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga (Hasbullah, 2007). Dari sini dapat disimpulkan bahwa ibu primigravida yang lahir dari orang tua yang berpendidikan akan lebih mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan dan ibu primigravida yang lahir dari orang tua yang berpendidikan rendah akan mengabaikan masalah pendidikan. Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi (Wikipedia Geografis, 2010). Letak geografis ibu primigravida yang tinggal didaerah desa terpencil akan lebih mempunyai pendidikan yang rendah dikarenakan faktor kurangnya informasi dan sulitnya transportasi untuk menuju ke tempat pendidikan karena tempatnya yang jauh dan sulit dijangkau sehingga ibu enggan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan hanya melanjutkan sampai SMA saja yang dapat mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan terutama tentang perubahan fisiologis saat hamil. Pendidikan ibu primigravida yang hanya SMA juga dapat mempengaruhi pekerjaan ibu primigravida. PEMBAHASAN .… .… 1. Pendidikan ibu primigravida di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Bulan Juni sampai Juli Tahun 2011. Berdasarkah hasil penelitian pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu primigravida yaitu 60,7% berpendidikan menengah (SMA) yaitu pendidikan menengah dasar yang merupakan pendidikan umum dengan mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Republik Indonesia, 2010). Faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan adalah sosial budaya, sosial ekonomi, kurangnya tingkat kesadaran orang tua dan letak geografis (Dalyono, 2008). Sosial budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi (Dalyono, 2008). Sosial budaya dapat mempengaruhi pendidikan ibu primigravida karena dalam masyarakat mudung wanita dianggap hanya akan menjadi ibu rumah tangga saja hal ini akan mempengaruhi minat ibu primigravida untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sehingga membuat ibu primigravida hanya akan melanjutkan pendidikan sampai SMA saja dan itu mempengaruhi pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis saat hamil khususnya chloasma gravidarum. Pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap tingkat pendidikan seorang anak, orang tua yang bekerja dan berpenghasilan SURYA Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan ibu primigravida yang berkunjung di BPS Rini Dwi Astutik yaitu 57,1% bekerja sebagai ibu rumah tangga. 43 Vol.03, No.X, Des 2011 Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisisologis (Chloasma Gravidarum) Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung (Iqbal Mubarak, W, 2007). ibu primigravida didaerah mudung yang berpendidikan menengah (SMA) lebih banyak menjadi ibu rumah tangga saja, karena dengan pendidikan yang hanya tamat SMA membuat ibu primigravida kurang akan pengetahuan dan pengalaman sehingga ibu primigravida mempunyai kemampuan yang kurang dalam kerja dan hanya bisa bekerja sebagai penunggu toko atau menjadi pembantu rumah tangga hal ini yang mengakibatkan ibu primigravida tidak mau bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga saja. Lingkungan sosial merupakan suatu sistem pengetahuan, gagasan dan ide yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat yang berfungsi sebagai landasan pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam bersikap dan berperilaku dalam lingkungan alam dan sosial di tempat mereka berada (Sairin, 2002). Dengan lingkungan sosial yang baik akan lebih memudahkan ibu primigravida untuk menerima informasi tentang perubahan fisiologis saat hamil sehingga mengurangi perasaan negatif dalam diri ibu. Penghasilan seseorang dapat membantu dalam memenuhi kehidupan yang berupa harta benda yang dapat di pergunakan untuk memenuhi kehidupan baik sekarang dan akan datang (Wahid Iqbal Mubarak, 2003). Dengan penghasilan yang cukup akan memudahkan ibu primigravida untuk mengakses informasi melalui berbagai media sehingga meningkatkan wawasan dan pengetahuan ibu primigravida tentang kesehatan khususnya tentang perubahan fisiologis (chloasma garvidarum) saat hamil sehingga ibu memiliki body image positif. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Republik Indonesia, 2010). Pendidikan yang tinggi akan meningkatkan pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis saat hamil sehingga ibu memiliki body image positif, akan tetapi ibu primigravida yang berpendidikan tinggi bisa memiliki body image negatif hal ini karena faktor lingkungan pergaulan, dimana ibu primigravida dengan pendidikan tinggi akan sering berinteraksi dengan orang lain dan ini membuat ibu merasa terganggu dengan penampilanya saat terjadi perubahan fisiologis (chloasma gravidarum) saat hamil, sedangkan ibu dengan pendidikan rendah mereka tidak memperdulikan penampilanya dan tidak menghawatirkanya sehingga ibu primigravida memiliki body image positif. 2. Body Image ibu primigravida di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Bulan Juni – Juli Tahun 2011. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu primigravida yaitu 85,7% mempunyai body image positif. Faktor yang mempengaruhi body image yaitu usia, lingkungan sosial, sosial ekonomi dan pendidikan (Syaiful, 2008). Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada Tabel 1 didapatkan bahwa sebagian besar ibu primigravida yaitu 62,1% berumur antara 21-25 tahun. Umur tersebut termasuk dalam kategori dewasa muda dengan pola pikir yang koknitif dimana dalam umur ini seorang sudah bisa berfikir matang bahwa hal yang dilakukan sekarang akan berdampak pada masa depan (Papalia and Olds, 2001). Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati (Wikipedia Bahasa Indonesia, 2009). Dengan demikian semakin bertambah usia ibu primigravida akan semakin berkembang pola pikir ibu primigravida sehingga ibu primigravida lebih mempunyai wawasan yang baik tentang perubahan fisiologis saat hamil yang akan meningkatkan pengetahuan ibu primigravida sehingga ibu memiliki body image positif. SURYA 44 Vol.03, No.X, Des 2011 Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisisologis (Chloasma Gravidarum) 4.2.3 Hubungan tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida yang mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum) di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Bulan Juni – Juli Tahun 2011. Dari hasil penelitian tabulasi silang pada Tabel 5 menunjukkan bahwa seluruh ibu primigravida Trimester II-III yaitu 100% yang berpendidikan tinggi (PT) mempunyai body image negatif, hampir keseluruhan ibu primigravida Trimester II-III yaitu 85,7% yang berpendidikan rendah (SD-SMP) mempunyai body image positif. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji spearman rho hasil analisi data dengan bantuan SPSS versi 11,5 didapatkan nilai koefisien korelasi spearman (rs) = 0,483 dan p = 0,009 dengan taraf signifikan (α) 0,05 maka H1 diterima yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida yang mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum) di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Bulan Juni - Juli Tahun 2011. Sesuai dengan soekidjo notoatmodjo (2003) tujuan pendidikan adalah mengubah pengetahuan atau pengertian, pendapat dan konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku atau kebiasaan baru. Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam membentuk suatu prilaku seseorang yang berupa perilaku positif dan negatif, seorang dengan pendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan yang baik dan dapat berfikir positif sehingga saat terjadi perubahan fisiologis ibu tidak merasakan cemas dan khawatir dan akan memiliki body image positif. Tetapi dalam kenyataanya ibu primigravida yang berpendidikan tinggi mempunyai body image negatif ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan ibu primigravida yang sulit menerima keadaan ibu primigravida saat terjadi perubahan fisiologis seperti chloasma gravidarum yang membuat ibu primigravida malu, kecewa dan tidak bisa menerima perubahan fisiologis SURYA yang terjadi pada dirinya sehingga terjadi body image negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak selalu tingkat pendidikan tinggi memiliki body image yang positif hal ini karena pendidikan buka faktor utama yang bisa mempengaruhi body image. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya body image yang negatif pada ibu primigravida saat mengalami perubahan fisiologis chloasma gravidarum dengan cara memberikan HE tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada kulit ibu adalah hal yang wajar dan akan hilang setelah melahirkan. Memberikan pelayanan bio, psiko, sosial dan spiritual yang paripurna sehingga ibu merasa diperhatikan dan ibu akan dapat menerima perubahan fisiologis yang terjadi saat hamil. Menganjurkan ibu primigravida untuk ANC teratur untuk deteksi dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi. Menganjurkan keluarga untuk berperan serta dalam memberikan motivasi terutama pada suami dengan selalu menemani ibu waktu ANC dan memberikan perhatian dan kasih sayang sehingga ibu merasa nyaman dan tidak terbebani dengan kehamilanya sehingga ibu dapat berfikiran positif dan tidak terjadi body image negatif. KESIMPULAN DAN SARAN. … 1. Kesimpulan 1) Sebagian besar ibu primigravida di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro berpendidikan menengah (SMA). 2) Sebagian besar ibu primigravida di BPS Rini Dwi Astutik Desa Mudung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro mempunyai body image positif saat mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum) saat hamil. 3) Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida yang mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum). 45 Vol.03, No.X, Des 2011 Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisisologis (Chloasma Gravidarum) Alex sobur, M.Si, (2003). Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah. Bandung: pustaka setia Arianto, (2009). Citra Diri, http://www.blogspot.com. Diakses :15 Maret 2011 Dalyono, (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Danim, S, (2010). http://ayurai.wordpress.com.pen didikanindonesia. Diakses: 15 Juli 2011. Dapietro dalam rubin,(2005). http://www.nationaleatingdisord ers.org/nedaDir/ files/ BodyImage.pdf. Diakses 14 maret 2011 2. Saran Institusi pendidikan sebagai tempat dalam menempuh ilmu pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk tambahan materi kesehatan khususnya tentang perubahan fisiologis (chloasma gravidarum) saat hamil. Bagi ibu hamil hendaknya lebih aktif mencari informasi baik melalui tenaga kesehatan ataupun melalui media cetak dan media elektronik. Sehingga ibu hamil memperoleh pengetahuan tambahan tentang perubahan fisiologis saat hamil. Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan lebih intensif baik kualitas maupun kuantitas dalam memberikan penyuluhan/KIE kepada ibu hamil khusunya ibu primigravida tentang perubahan fisiologis saat hamil. Perlunya mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam praktek lapangan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, serta perlu melakukan penelitian lanjutan dengan variabel yang berbeda berkaitan dengan perubahan fisiologis. Peneliti berharap untuk para peneliti yang akan datang hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida yang mengalami perubahan fisiologis (chloasma gravidarum) saat hamil dengan menggunakan variabel yang berbeda berkaitan dengan perubahan fisiologis saat hamil. Merupakan masukan bagi profesi kebidanan dalam mengembangkan perencanaan kebidanan yang akan dilakukan tentang hubungan tingkat pendidikan dengan konsep diri (body image) ibu primigravida Trimester II-III yang mengalami perubahan fisiologis (chaloasma gravidarum). Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Republik Indonesia, (2010). Diakses : 13 agustus 2011. Dyah K, (2006). Masalah Ibu Dalam Kehamilan. http://www.blogspot.com Diakses 18 mei 2011. Ida Bagus Gde Manuaba, (2010). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. Iqbal Mubarak, Wahid, (2003). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Mengajar dalam Pendidikan. Jakarta: Graha Ilmu. Muswita widya, (2010). Artikel Pengaruh Body Image Terhadap Penyesuaian Diri Wanita Pada Kehamilan Pertama. Diakses : 15 maret 2011. . . Notoadmodjo, Soekidjo, (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC. A. Azis Alimul Hidayat, (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Utama. . . SURYA .DAFTAR PUSTAKA . 46 Vol.03, No.X, Des 2011 Tingkat Pendidikan Dengan Konsep Diri (Body Image) Ibu Primigravida Trimester II-III Yang Mengalami Perubahan Fisisologis (Chloasma Gravidarum) Papalia Roberta, and Olds, (2001). Psikologi Perkembangan, Jakarta : Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik; Cet.13. Jakarta: Rineka Cipta. Honigman, (2010) http://www.nationaleatingdisord ers.org/nedaDir/files/ BodyImage.pdf. Diakses 14 maret 2011. Suririnah, (2004). Perubahan Fisiologis Ibu Hamil. http://www. infoibu.com Diakses 18 mei 2011 Robertson-frey, (2005). Penelitian Body Image. Diakses : 14 maret 2011 Tirtarahardja, Umar dan La. Sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Saifuddin, Abdul Bari, (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal; Ed.1, Cet.11, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Varney, Helen, (2005). Buku Ajar Asuhan Kebidanan; Volume 1. Jakarta: EGC. Wasis, (2002). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat/oleh, Wasis: editor, Pamilih Eko Karyuni, Monica Ester, Jakarta: EGC. Sairin, (2002) http://wikipedia.com hubungan pendidikan dan budaya. Diakses 13 Agustus 2011. Sayful, Winkjosastro, Hanifa, (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. (2008). http://www.artikelbodyimage.pd f. Diakses :15 maret 2011 Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, (2010). Diakses: 13 Agustus 2011 Stuart and Sundeen, dalam Kelliat, (2004). Body Image Dalam Kehamilan http://www.e-psikologi.com. Di akses tanggal 18 maret 2011 Wikipedia Sugiyono, (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Al Fabeta. SURYA 47 geografis indonesia, (2010). Diakses: 13 Agustus 2011. Vol.03, No.X, Des 2011