PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH PERBEDAAN JENIS TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PRODUKSI BUDIDAYA TANAMAN OKRA HIJAU (Abelmoschus esculantus (L.) Moench) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh Eva Setia Putri Saragih 131434070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH PERBEDAAN JENIS TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PRODUKSI BUDIDAYA TANAMAN OKRA HIJAU (Abelmoschus esculantus (L.) Moench) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh Eva Setia Putri Saragih 131434070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN “ you will when you believe” Karya sederhana ini kupersembahkan untuk: Kedua orang tuaku tercinta, Sauddin Saragih dan Hotlan Manik Adikku terkasih, Jeremi Sahotman Saragih dan Vivi Elsa Chintya Saragih Sahabat-sahabatku yang selalu memberi dukungan Keluarga Besar Pendidikan Biologi angkatan 2013 Almamaterku, Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perbedaan Tanah Sebagai Media Tanam Terhadap Produksi Tanaman Okra Hijau (Abelmoschus esculantus (L.) Moench)”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu menyertai dan memberkati penulis selama perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini sehingga semua dapat berjalan dengan baik. 2. Orang tua, Tante Melda, Tante Nita, Bou Ima dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan semangat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pendidikan ini. 3. Drs. Antonius Tri Priyantoro,M.For.Sc selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. 4. Dr.Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ selaku dosen pembimbing yang selalu sabar membimbing,memberikan solusi atas permasalahan yang dialami penulis dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang sudah mengajar dan mendidik serta memberikan pengalaman baru bagi penulis selama perkuliahan. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Segenap Staf dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan melayani keperluan penulis selama masa studi di Pendidikan Biologi. 7. Sahabat terkasih Nisa Sulastri, Bruder Dieng, Frater Wempy, Paulina, Ani, Artho Moses, Anastia Aryantie, Susan dan Yogi yang telah membantu, memberikan dukungan, semangat, motivasi dan kebersamaannya. 8. Pak Slamet dan Kak Sam yang telah membagikan ilmu tentang tanaman kepada penulis dan selalu memberikan dukungan semangat. 9. Detta, Andit, Agnes, dan Tia sebagai teman Kost Flamboyan yang tak hentinya memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis. 10. Sahabatku Efelina Gultom, Cita Tambunan, Nita Situmorang, Devita Hutagalung, Kristina Lumban Batu, dan Arya yang memberikan dukungan dan doa dari kota masing-masing. 11. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2013 yang menjadi teman seperjuangan penulis dalam melaksanakan studi di Universitas Sanata Dharma. 12. Semua pihak yang belum disebutkan satu persatu yang turut membantu dan mendukung penulis dalam perkuliahan hingga skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih. Penulis viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PENGARUH PERBEDAAN JENIS TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PRODUKSI BUDIDAYA TANAMAN OKRA HIJAU (Abelmoschus esculantus (L.) Moench) Eva Setia Putri Saragih Universitas Sanata Dharma 2017 Tanaman okra merupakan sayuran dalam bentuk buah.Okra juga dikenal sebagai obat diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan perlakuan jenis tanah terhadap produksi tanaman okra serta mengetahui jenis tanah yang lebih baik untuk produksi tanaman okra hijau. Penelitian dilaksanakan di kebun penelitian Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang berlangsung sejak Maret hingga Mei 2017. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Media yang digunakan antara lain tanah mediteran, aluvial, regosol dan kontrol. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah dan berat basah buah. Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA taraf signifikasi 0.05 dilanjutkan uji Duncan taraf signifikasi 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis media tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman dan jumlah buah, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan jumlah daun dan berat basah buah. Tanah aluvial baik dalam meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah buah okra Kata kunci : Okra hijau, jenis tanah, produksi,budidaya. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT INFLUENCE OF DIFFERENCE TYPES OF SOIL AS PLANT MEDIUM TOWARDS THE PRODUCTION CULTIVATION OF GREEN OKRA (Abelmoschus esculantus (L.) Moench) Eva Setia Putri Saragih Sanata Dharma University 2017 Okra is a fruit vegetable. It is also known as diabetic medicine. The aims of this research were to know the influence of different soil type treatment toward Okra production as well as knowing a better soil for Okra production. The research was conducted in Biology Education Departement of Sanata Dharma University research garden from March to May 2017. This research used Completely Random Design with 4 treatments and 5 repetitions. Soil media which were used were mediterranean soil, alluvial soil, regosol soil and control. Measurement parameter was including plant high, number of leaves, number of fruit and fresh weight of fruit. Collected data were analyzed using ANOVA with significant level 0,05 followed by Duncan test with significant level 0.05. The result showed that different soil media affectively influence toward the growth of plant hight and number of fruits, but did not affectively influence toward the growth of leaves and fresh weight of fruit. Alluvial soil was good to improve plant hight and number of fruits. keywords: Green Okra, soil types, production,cultivation. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA..................vi KATA PENGANTAR...........................................................................................vii ABSTRAK..............................................................................................................ix ABSTRACT..............................................................................................................x DAFTAR ISI..........................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang................................................................................................1 B. Rumusan Masalah...........................................................................................4 C. Tujuan Penelitian............................................................................................4 D. Manfaat Penelitian..........................................................................................4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6 A. Tanaman Okra................................................................................................6 1. Sejarah dan Klasifikasi............................................................................6 2. Morfologi.................................................................................................7 3. Syarat Tumbuh..........................................................................................9 4. Penanaman...............................................................................................9 5. Pemeliharaan Tanaman.............................................................................9 6. Panen.......................................................................................................11 B. Varietas Lucky Five......................................................................................12 C. Jenis Tanah...................................................................................................12 1. Tanah Aluvial........................................................................................12 2. Tanah Regosol........................................................................................14 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Tanah Mediteran.....................................................................................15 D. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................................17 E. Kerangka Berfikir........................................................................................18 F. Hipotesa .....................................................................................................19 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................20 A. Jenis Penelitian.............................................................................................20 B. Batasan Penelitian.......................................................................................20 C. Tempat dan Waktu......................................................................................21 D. Desain Penelitian.........................................................................................21 E. Prosedur Percobaan......................................................................................21 F. Analisi Data..................................................................................................24 G. Instrumen Penelitian.....................................................................................25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................26 A. Hasil Penelitian.............................................................................................26 B. Pembahasan..................................................................................................36 C. Keterbatasan Dalam Penelitian.....................................................................45 BAB V Implementasi Terhadap Pembelajaran ...............................................47 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................50 A. Kesimpulan...................................................................................................50 B. Saran.............................................................................................................50 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................51 LAMPIRAN........................................................................................................54 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Gambar tanaman okra hijau................................................................7 Gambar 2.2. Varietas okra yang ada di Indonesia.................................................13 Gambar 2.3. Peta pembagian jenis tanah Gunung Kidul.......................................16 Gambar 2.4. Bagan kerangka berpikir...................................................................19 Gambar 4.1. Grafik pertambahan tinggi tanaman okra tiap minggu.....................26 Gambar 4.2.Grafik rata-rata pertambahan tinggi tanaman okra pada keempat media tanam........................................................................28 Gambar 4.3. Tabel hasil uji Duncan tinggi batang................................................29 Gambar 4.4. Grafik pertumbuhan jumlah daun okra hijau tiap minggu................30 Gambar 4.5 Grafik rerata pertambahan jumlah daun selama tujuh minggu..........31 Gambar 4.6 Grafik rerata jumlah buah okra hijau tiap panen pada keempat jenis tanah........................................................................................32 Gambar 4.7 Grafik rerata jumlah buah pada tiap perlakuan................................33 Gambar 4.8. Tabel hasil uji Duncan jumlah buah okra.........................................34 Gambar 4.9 Grafik rerata berat basah buah okra hijau pada keempat jenis media tanah......................................................................................35 Gambar 4.10 Tabel rerata berat basah buah okra hijau pada tiap perlakuan.........35 Gambar 4.11 Daun yang terkena putih bersama semut-semut...............................45 Gambar 4.12 Daun yang mengkerut akibat gangguan kutu putih........................45 Gambar 4.13 Hama belalang.................................................................................45 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus...............................................................................................54 Lampiran 2. RPP..................................................................................................58 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa.........................................................................67 Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian...................................................70 Lampiran 5 . Data Pertumbuhan Jumlah Daun.....................................................80 Lampiran 6. Data Pertambahan Tinggi Tanaman .................................................81 Lampiran 7. Data Tinggi Batang Tanaman Okra Hijau.........................................82 Lampiran 8. Data Jumlah Buah Tanaman Hijau....................................................83 Lampiran 9. Data Berat Basah Buah Okra Hijau..................................................84 Lampiran 10. Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Buah, dan Berat Basah Buah.............................................85 Lampiran 11. Uji Homogenitas Data Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Jumlah Buah, dan Berat Basah Buah.............................................87 Lampiran 12. Uji ANOVA Terhadap Tinggi Batang Tanaman Okra Hijau ........89 Lampiran 13. Uji ANOVA Terhadap Jumlah Daun Tanaman Okra Hijau...........90 Lampiran 14. Uji ANOVA Terhadap Jumlah Buah Tanaman Okra Hijau ...........91 Lampiran 15. Uji Kruskal Wallis Terhadap Berat Basah Buah Okra Hijau..........92 Lampiran 16. Dokumentasi...................................................................................93 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam, baik flora maupun fauna. Kekayaan flora yang dimiliki tak luput dari potensi jenis tanah beragam yang dimiliki oleh Indonesia. Banyaknya flora yang dimiliki di Indonesia membuat beberapa di antaranya tidak begitu diperhatikan dan dibudayakan untuk pemanfaatan yang lebih intens.Adapun salah satunya yaitu okra atau biasanya disebut bendi atau jagung belanda di daerah Kalimantan. Aslinya, tanaman ini berasal dari Afrika Barat. Okra merupakan tanaman sayuran yang berbentuk buah. Buah okra hijau berwarna hijau dan bentuknya panjang. Okra merupakan tanaman kapaskapasan yang dikenal dengan julukan Lady’s finger karena bentuk buahnya yang panjang dan ujungnya meruncing seperti jari lentik seorang wanita. Buah okra itu berlendir dan memiliki 5- 7 ruang sebagai tempat biji. Tanaman okra di Indonesia ditanam sejak tahun 1877 terutama di Kalimantan Barat (Santoso, 2016). Namun,tanaman ini lebih sering dibudidayakan oleh petani Tionghoa sebagai sayuran untuk kebutuhan keluarga sehari-hari dan hanya banyak ditemukan di pasar swalayan, rumah makan, restoran dan hotel. Okra dapat juga menjadi komoditas non migas yang potensial, sehingga tanaman ini mempunyai peluang bisnis yang mendatangkan keuntungan yang besar bagi petani. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Buah okra hijau ini banyak mengandung lendir sehingga baik dijadikan sup. Buah okra muda mengandung kadar air 85,70 % ; protein 8,30 % ; lemak 2,05 % ; karbohidrat 1,4 % dan 38,9 % kalori per 100 g ( Nadira, 2009). Diabetes merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat zaman ini. Penderita diabetes yang meningkat ini disebabkan oleh pola makan makanan manis yang berlebihan. Semakin meningkatnya diabetes maka obat yang tersedia juga banyak, hanya saja obat yang paling baik untuk tubuh adalah obat herbal karena tidak memiliki efek samping bagi tubuh penderita. Akhir-akhir ini okra diketahui dapat menjadi obat diabetes. Hal ini diketahui dalam sebuah studi terhadap tanaman okra pada hewan yang diterbitkan oleh sebuah Journal of Pharmacy & BioAllied. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari India dengan menggunakan tikus yang telah diinduksi diabetes. Penelitian ini menemukan bahwa biji dan kulit dari okra memiliki sifat antidiabetes yang menyebabkan tikus tetap stabil tingkat glukosa darahnya (Anonim, 2016). Okra hijau yang merupakan obat herbal diabetes ini dibutuhkan banyak oleh penderita diabetes, hanya saja harganya cukup mahal . Okra sendiri memiliki potensi sebagai tanaman budidaya. Tanah di Indonesia begitu banyak jenisnya, beberapa diantaranya ialah organosol, aluvial, andosol, regosol, podzol dan mediteran yang dapat dijadikan lahan pertanian atau pembudidayaan. Okra dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0- 800 meter di atas permukaan laut dan tidak memerlukan jenis tanah yang khusus, namun faktor tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas okra. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata,baik gunung ataupun pantai. Letak wilayah pantai pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta berada di sebelah selatan yang tercakup dalam wilayah Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunung Kidul. Reki (dalam Riyantoro, 2005) mengatakan bahwa bentangan pantai selatan ini panjangnya lebih dari 70 km yang berpotensial sebagai objek wisata. Tetapi, lahan pantai yang luas tersebut masih merupakan lahan tidur dan belum banyak diberdayakan. Yogyakarta sebagai kota wisata inipun memiliki beragam jenis tanah, seperti pada Gunung Kidul dengan tanah kapurnya, Bantul dengan tanah regosol (bukit pasirnya), dan tanah aluvial yang berada dekat wilayah letusan gunung Merapi, misalnya tanah di Desa Paingan. Ketika penulis melakukan perjalanan ke daerah wisata Gunung Kidul dan Bantul,penulis melihat tanaman yang ditanam lebih banyak jati,jagung dan singkong di daerah Gunung Kidul sedangkan di pantai Samas,Bantul lahan hanya ditanami tanaman cemara udang. Pada kedua wilayah ini masih banyak ditemukan juga lahan yang belum dimanfaatkan. Sementara pada tanah aluvial Desa Paingan belum banyak warga yang menanam okra. Terkenalnya okra akhir-akhir ini dengan khasiatnya dan berbagai jenis tanah yang belum dimanfaatkan di kota wisata Yogyakarta membuat peneliti ingin melakukan penelitian untuk melihat pengaruh jenis tanah regosol,mediteran, dan aluvial sebagai media tanam terhadap produksi budidaya tanaman okra. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas ialah : 1. Apakah ada pengaruh perbedaan jenis tanah Aluvial, Regosol dan Mediteran sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan produksi (jumlah buah dan berat basah buah) tanaman Okra Hijau (Abelmoschus esculentus) ? 2. Jenis tanah manakah dari ketiga tanah yang memberikan pengaruh baik untuk tanaman Okra Hijau? C. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini ialah: 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan ketiga jenis tanah Aluvial, Regosol, dan Mediteran sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tinggi tanaman,jumlah daun dan produksi tanaman Okra Hijau. 2. Menemukan jenis tanah yang memberikan pengaruh baik untuk tanaman Okra Hijau. D. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti Menambah pengetahuan baru di bidang pertanian dan budidaya tanaman okra. b. Bagi masyarakat Menambah pengetahuan untuk pemanfaatan lahan aluvial, regosol atau mediteran untuk pembudidayaan okra serta menjadi sarana perbaikan ekonomi, menyadarkan masyarakat untuk memanfatkan flora Indonesia, dan okra mudah dijumpai pada pasar tradisional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 c. Bagi dunia pendidikan Memberikan kontribusi pengetahuan ilmiah di bidang biologi dan pertanian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Okra 1. Sejarah dan Klasifikasi Tanaman okra berasal dari benua Afrika kemudian dibawa ke Amerika sekitar tiga abab lalu. Pada perkembangannya, tanaman okra tersebar ke berbagai daerah tropik dan subtropik seperti India,Afrika Barat, dan Brazil, yang pada akhirnya lebih populer di negara-negara benua Amerika,Eropa dan Australia. Saat ini okra telah banyak terkenal di sejumlah negara Asia, tak terkecuali Asia Tenggara. Adapun negara bagiannya ialah Filipina, Malaysia, Thailand,Vietnam dan Indonesia. Tanaman okra sebenarnya telah lama dibudidayakan di Indonesia oleh petani Tionghoa. Namun, tanaman yang ditanam sejak 1877 di Kalimantan Barat ini belum begitu populer. Tetapi sekarang okra sudah mulai diketahui sebab khasiatnya yang dapat menurunkan kadar gula darah. Daerah yang mengembangkan tanaman okra di antaranya adalah Ngampel,Kendal,Boja, Jember dan Banten.Produksi okra Jember telah menembus pasar ekspor ke Jepang (Rukmana dan Yudirachman, 2016). Adapun Klasifikasi Tanaman Okra ialah: Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Bangsa : Malvales Anak Kelas : Malvaceae (suku kapas-kapasan) Genus : Abelmoschus Species : Abelmoschus esculentus (L.) Moench ( Departement of Bio technology Ministry of Science and Technology Government of India, 2012:2) Gambar 2.1 : Tanaman Okra Hijau Sumber: Koleksi Pribadi 2. Morfologi Tanaman okra termasuk tanaman anak kelas Malvaceae (kapaskapasan). Tanaman ini memiliki batang berwarna hijau kemerahan dengan tinggi batang tanaman subur mencapai 1,5 – 2 m. Daun okra berbentuk lima jari, tulang daun berbentuk menyirip dan tangkai daun sepanjang 10-25 cm. Bunga okra berbentuk terompet berwarna kekuningan dan merah tua pada bawahnya. Okra termasuk tanaman hermaprodit, yaitu pada setiap bunga terdapat putik dan benang sari (Santoso, 2016). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Buah okra berbentuk silindris panjang seperti kapsul,berongga, berujung runcing, berparuh dan bergerigi (Rukmana dan Yudirachman, 2016). Buah okra memiliki warna beragam tergantung pada jenisnya, yaitu hijau tua atau hijau muda,ungu dan kemerah-merahan. Jenis okra yang berbatang besar,buahnya lebih panjang dan agak melengkung,warnanya sedikit pucat dan rasanya sedikit alot. Sedangkan jenis okra yang berbatang pendek, warna buahnya lebih hijau,pendek dan rasanya lebih renyah. Buah okra memiliki 57 ruang sebagai tempat biji dan tersusun membujur. Buah okra yang masih muda banyak mengandung lendir. (Rachman dan Sudarto, 1991). Pada 100 gr buah okra muda mengandung 90 gr air, 2 gr protein, 7 gr karbohidrat ,1 gr serat, 70-90 mg kalsium dengan total energi 145 kJ. Selain itu, buah okra juga mengandung glutation ( semacam komponen antioksidan) yang bermanfaat untuk menjaga sel-sel agar tetap prima dan menangkal radikal bebas penyebab kanker ( Santoso, 2016). Adapun khasiat-khasiat tanaman okra ialah membantu menstabilkan kadar gula darah pada penderita diabetes, membantu tubuh untuk mengembangkan sistem kekebalan terhadap infeksi dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang berbahaya. Selain itu, okra juga bermanfaat bagi wanita hamil sebab okra dapat membantu menurunkan resiko cacat pada tabung syaraf janin dalam kandungan ( Rukmana dan Yudirachman, 2016). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 3. Syarat Tumbuh Tanaman okra dapat tumbuh pada ketinggian 1-800 mdpl. Tanaman okra dapat ditanam pada musim kemarau. Pada musim hujan okra dapat pula ditanam, tetapi perlu dibuatkan parit atau drainase, karena tanaman ini tidak tahan genangan air ( Kadir dan Yudo, 1991 dalam Nadira dkk, 2009). Tanaman okra tumbuh dalam keasaman (pH) tanah 6-7,apabila tingkat keasaman rendah perlu dilakukan pengapuran. Misalnya dengan dolomit 20 kg per 100 m2 atau sekitar 2 ton/hektar (Rukmana dan Yudirachman, 2016). 4. Penanaman Benih okra dapat ditanam langsung maupun disemai dahulu.Benih yang ditanam ialah benih yang sudah tua dan diseleksi dengan cara perendaman. Perendaman dilakukan menggunakan air hangat selama 4-6 jam. Benih disebar dan ditutup tanah tipi-tipis. Bibit siap dipindah ke lahan tanam setelah berumur 14 hari dengan jarak tanam yang dianjurkan 90-125 cm x 28-62 cm (Kirana dkk, 2015). 5. Pemeliharaan Tanaman Pada minggu pertama, okra diberikan penyiraman sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Hal ini dilakukan karena tanah harus basah dan lembab saat awal pertumbuhan. Selanjutnya, penyiraman dilakukan 1-2 hari sekali tergantung kondisi tanah.Tanah lebih baik tetap bersih dari gulma. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 Penyakit penting yang menyerang tanaman okra antara lain antraknosa, bercak daun, dan busuk buah. Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporiodes Penz. Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak tidak teratur pada daun dengan ukuran kurang dari 5 mm. Pusat bercak sering pecah, sehingga menyebabkan bercak berlubang. Daun yang sakit akan mengering dan gugur. Serangan pada tangkai daun dapat menyebabkan daun layu dan rontok. Batang muda yang terinfeksi memiliki bercak-bercak berwarna kelabu, yang berkembang menggelangi batang sehingga menyebabkan matinya bagian yang terserang. Bunga yang terinfeksi berbintik-bintik kecil dan berwarna hitam,terutama bila keadaan cuaca lembab.Serangan berat dapat menyebabkan rontoknya sebagian atau seluruh kuncup bunga. Buah juga terinfeksi, terlihat gejala khas bercak-bercak hitam pada bagian kulit,yang sedikit demi sedikit melekuk dan bersatu, sehingga daging buah membusuk. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang, rotasi tanaman,pengaturan jarak tanam agar lingkungan tidak terlalu lembab, sanitasi dan drainase yang benar. Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Cercospora sp. Gejala awal pada daun berupa bercak klorosis berwarna kekuningan. Bercak ini kemudian berkembang dan tengahnya mengalami nekrosis, sehingga berwarna coklat dan dibatasi oleh halo berwarna kuning.Bercak nekrotik ini bentuknya tidak teratur,berdiameter 1-2 cm, pusatnya berwarna kelabu, tepinya berwarna cokelat tua, dan pada umumnya berada di antara dua tulang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 daun utama.Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan sanitasi lingkungan, drainase yang baik, dan pergiliran tanaman. Penyakit busuk buah disebabkan oleh jamur Phytophthora sp . Gejala serangan penyakit ini mula-mula buah berbercak-bercak kebasah-basahan, lalu warnanya berubah menjadi cokelat, cokelat tua dan hitam.Setelah 5 hari, pada bercak ini tampak jamur putih yang terdiri atas miselium dan sporangium.Penyakit busuk buah ini juga dapat terjadi pada buah yang letaknya tinggi. Hal ini diduga jamur yang dibawa oleh serangga Cara pengendalian penyakit ini antara lain dengan perbaikan drainase tanah agar tidak terlalu basah (lembab), memangkas daun-daun yang tidak produktif untuk mengurangi kelembapan kebun, menghindari luka mekanis pada bagian akar dan pangkal batang sewaktu pemeliharaan tanaman, dan eradikasi atau pemusnahan total tanaman yang terserang berat (Rukmana dan Yudirachman, 2016). 6. Panen Okra dapat dipanen ketika berumur kurang lebih dua bulan setelah tanam atau 10 hari setelah bunganya muncul. Saat panen yang baik adalah pagi atau sore hari dengan interval 2 hari sekali. Panen dapat berlangsung sampai dua bulan, bahkan ada varietas yang masa panennya mencapai 3-4 bulan. Buah yang dipanen ialah buah berukuran sekitar 5-10 cm. Buah yang sudah terlalu tua atau terlalu besar tidak baik untuk dikonsumsi, tetapi baik untuk benih (Anonim, 2015). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Buah yang dipanen tidak hanya dilihat dari ukurannya, tetapi juga warna Buah okra yang siap dipanen berwarna hijau tua,lengkungan pada buah terlihat sempurna,tidak cacat dan tidak terlalu tua (Rukmana danYudirachman, 2016). B. Varietas Lucky Five Varietas unggul okra banyak diproduksi oleh perusahaan benih di dunia. Misalnya, Known You Seed Taiwan yang mengenalkan benih okra varietas Lucky Five,South Sea, dan Pure Luck. Sakata Seed Jepang mengenal kan okra varietas hibrida Green Best dan nonhibrida Penta Green. Takii Seed Jepang mengenalkan varietas hibrida Green Star,Sun Star, non hibrida Better Five, Clemson Spineless,Artist (okra merah). Setiap varietas okra memiliki keunggulan masing-masing ( Rukmana dan Yudirachman, 2016). Perusahaan benih Known You Seed tidak hanya memiliki varietas okra yang disebut di atas, tetapi juga memiliki varietas Chant, Greennie, Ever Lucky,Peterpan, Greeny Splendor, dan Carmine Splendor. Varietas yang digunakan oleh peneliti ialah varietas Lucky Five Karakteristik varietas ini ialah tanaman agak pendek,pertumbuhan yang kuat, percabangan baik,berbuah banyak, polong berwarna hijau,bentuknya segi lima, buah halus, panjang dan tanpa bulu. Varietas ini tahan panas dan buahnya dapat mencapai 100 buah/tanaman (Rukmana dan Yudirachman, 2016). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Gambar 2.2 : Varietas okra yang ada di Indonesia ( Katalog No. 19 Known You Seed) C.Jenis Tanah 1. Tanah Aluvial (Tanah Paingan) Tanah ini berasal dari endapan baru, berlapis-lapis (bukan hasil perkembangan tanah), bahan organik yang terdapat jumlahnya berubah- ubah dan tidak teratur dengan kedalamannya. Lapisan yang dimaksud ialah bukan horison karena terbentuk secara pedogenesis, tetapi bahan atau material yang diendapkan berbeda dari waktu ke waktu dan lama pengendapan juga berbeda sehingga terbentuk lapisan yang berbeda. Sifat tanah aluvial dipengaruhi oleh sumber bahan asalnya sehingga kesuburannya ditentukan oleh bahan asalnya. Contohnya tanah yang berasal dari endapan sungai Bengawan Solo yang bersumber dari Pegunungan Seribu umumnya kekurangan unsur hara fosfor (P) dan kalium (K) tetapi banyak kandungan kapurnya (Ca). Endapan yang berasal dari Sungai Opak, Progo dan Gelagah yang tanahnya berasal dari Gunung Merapi yang masih muda akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 menjadi tanah yang subur ( Supriyo dkk, 2009). Tanah Paingan berasal dari Gunung Merapi. Tanah aluvial sepanjang aliran besar merupakan campuran dari material yang banyak mengandung unsur hara bagi tanaman, sehingga dianggap sebagai tanah yang subur tetapi permasalahannya ialah pengawasan tata air (perlindungan terhadap banjir), drainase dan irigasi. Tanah aluvial di Indonesia pada umumnya memberi hasil padi (misalnya Krawang, Indramayu,Delta Brantas), tebu (Surabaya) dan palawija yang cukup baik (Petra, 2014). 2. Tanah Regosol Tanah ini banyak terdapat di sepanjang pantai di banyak pulau Indonesia. Di Pantai Selatan Jawa misalnya di Parang Tritis dan Samas Bantul, Kulon Progo,Purworejo.Kebumen dan Cilacap. ( Supriyo dkk, 2009). Tanah regosol merupakan tanah atau gumuk yang terbentuk dari pasir pantai hasil erosi (debu vulkanik) dan terbawa oleh sungai, kemudian terbawa oleh kekuatan angin laut yang bersifat deflasi atau akumulasi. Pasir yang ringan akan terbawa oleh gaya ombak laut dan terlempar lebih jauh dari bibir pantai, sedangkan pasir yang berat ( partikel lebih besar dan biasanya berwarna hitam) teronggok dekat bibir pantai yang landai. Pasir yang kering dan ringan tertiup angin ke arah daratan dan diendapkan di daerah yang ada vegetasi sebagai penumpu sehingga terbentuk daerah bukit pasir. Menurut Supriyo,jika daratan pantai meluas, bukit pantai yang semula dipengaruhi angin laut menjadi tidak dipengaruhi dan tidak menjadi asin ( Supriyo dkk, 2009). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Secara spesifik, ciri regosol adalah berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan bahan organik rendah. Sifat tanah yang demikian membuat tanah tidak dapat menampung air dan mineral yang dibutuhkan tanaman dengan baik ( Taufik,2014). Adapun kendala gumuk pasir ditanami ialah: a. Kemampuan menyimpan air sangat rendah b. Unsur hara yang tersedia sangat rendah c. Kandungan garam sangat tinggi d. Kecepatan angin sangat kuat, maka evapotranspirasi sangat besar sehingga mempercepat kekeringan. Untuk mengatasi kendala di atas antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau) karena pupuk yang berasal dari bahan organik dapat menyimpan air dalam jumlah yang banyak (Supriyo dkk, 2009). 3. Tanah Mediteran Dalam USDA, tanah mediteran merupakan tanah ordo alfisol. Alfisol berkembang pada iklim lembab dan sedikit lembab. Tanah ini dicirikan oleh penimbunan lempung (clay) di horison bawah (horison B). Lempung yang tertimbun tersebut berasal dari horison di atasnya karena adanya gerakan air dari atas ke bawah (vertikal). Tekstur lempung berat sehingga kalau kering gumpal sangat keras, kalau basah sangat lekat. Tanah ini terdapat pada topografi berbukit-bergunung, sehingga jika hujan airnya cepat mengalir ke bawah, tidak menggenang, memberi kondisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 aerob, sering terbentuk konkresi-konkresi kapur (putih) dan besi (warna karat), umumnya mempunyai solum yang dalam, reaksi tanahnya asam lemah-netral/ sedikit alkalis, kejenuhan basanya >35 % (Supriyo, 2009). Tanah mediteran merupakan hasil pelapukan batuan kapur (limestone). Larutan-larutan besi (Fe) dari sumber batu kapur dan atau/dolomit menyusup ke dalam retakan dan lubang-lubang, CO2 bereaksi dengan H2O menghasilkan asam karbonat menyebabkan pelindian Ca dan atau Mg dan menyisakan Fe (teroksidasi) yang berwarna merah dan Si yang mengendap ( Haryono dan Cahyono, 2009). Warna tanah ini berkisar antara merah sampai kecoklatan. Tanah ini terdapat di daerah perbukitan kapur Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Di Yogyakarta tanah ini terdapat di daerah Gunung Kidul. Gambar 2.3 : Peta Pembagian Jenis Tanah Gunung Kidul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 D. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian Tujuan Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Okra Terhadap Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Tanah Aluvial oleh Hasibuan dkk (2014) Mengetahui dosis kompos tandan kosong kelapa sawit yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil okra pada tanah Aluvial di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Akselerasi 1) Mengetahui Pertumbuhan pengaruh jenis Cendana media tanah (Santalum album) Grumosol ( Dengan Aplikasi Vertisol), Mediteran Unsur Hara (Alfisol), dan Makro Esensial Regosol (Entisol) Pada Tiga Jenis terhadap Tanah oleh pertumbuhan semai Faridah dkk, cendana. (2012). 2) Pengaruh jenis dan dosis pupuk (biosulfo,biofosfo, dan NPK) terhadap petumbuhan semai cendana. 3) Pengaruh jenis media tanah, jenis serta dosis pupuk terhadap ketersediaan hara pada tanah dan jaringan daun tanaman. Penelitian ini dilakukan di Lab. Silvikultur Intensif, Klebengan, Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit pada dosis yang berbeda pada tanah aluvial tidak signifikan mempengaruhi variabel yang diamati (tinggi tanaman,klorofil daun,luas daun, volume akar,berat kering tanaman,umur berbunga, berat buah segar pertanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Mediteran secara positif mempengaruhi semua parameter pertumbuhan (pertumbuhan tinggi, dan diameter panjang akar) diikuti oleh Regosol dan Grumosol, sementara aplikasi jenis dan dosis pupuk yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter tumbuhan. Tanah Mediteran memiliki kandungan N dan K paling tinggi dibandingkan jenis tanah Regosol dan Grumosol,sementara tanah Regosol memiliki kandungan Ptersedia yang tertinggi diikuti dengan Mediteran dan Grumosol.Interakasi antara tanah Grumosol dengan pupuk biofosfo dan biosulfo menghasilkan kadar P-tersedia tanah yang terendah.Untuk kurun waktu 3 bulan,pemberian pupuk biofosfo,biosulfo dan NPK pada dosis yang berbeda meningkatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Penelitian Tujuan Fakultas Kehutanan UGM. Hasil Penelitian kadar P,S,dan N jaringan daun tanpa tren perubahan yang jelas. E.Kerangka Berfikir Penderita diabetes saat ini semakin meningkat yang disebabkan pola makan makanan manis yang berlebihan. Semakin meningkatnya diabetes maka obat yang tersedia juga banyak, hanya saja obat yang paling baik untuk tubuh adalah obat herbal karena tidak memiliki efek samping bagi tubuh penderita. Salah satu obat herbal untuk diabetes adalah okra. Tidak hanya untuk penyakit diabetes, okra juga baik untuk mengembangkan sistem kekebalan terhadap infeksi dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang berbahaya ( Rukmana dan Yudirachman, 2016 ). Okra merupakan sayuran dalam bentuk buah. Okra yang merupakan obat herbal diabetes ini dibutuhkan banyak hanya saja harganya cukup mahal. Okra sendiri memiliki potensi sebagai tanaman budidaya. Lahan di Yogyakarta memiliki banyak jenis tanah, contohnya tanah aluvial Paingan, tanah regosol Pantai Samas, dan tanah mediteran Gunung Kidul. Untuk menguji potensi tersebut maka perlu dilakukan eksperimen pengaruh perbedaan jenis tanah sebagai media tanam terhadap produksi budidaya tanaman okra hijau. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 Berikut ini adalah bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini: Budidaya tanaman okra varietas Lucky Five Jenis Tanah di DIY Keadaan Tanah Tanah Aluvial, tanah Mediteran, tanah Regosol Uji pengaruh jenis tanah terhadap produksi budidaya T okra varietas Lucky tanaman Five Jenis tanah yang cocok untuk budidaya okra varietas Lucky Five Gambar 2.4. Bagan kerangka berpikir E. Hipotesis 1. Ada pengaruh perbedaan tanah aluvial,regosol,dan mediteran sebagai media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Okra Hijau. 2. Pertumbuhan okra paling baik pada tanah aluvial karena tanah aluvial memili unsur hara atau mineral yang banyak karena berasal dari Gunung Merapi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan tiga variabel yaitu variabel bebas,variabel terikat, dan variabel terkendali (kontrol). 1. Variabel bebas adalah: a. Tanah aluvial dari tanah Paingan b. Tanah regosol dari Pantai Samas c. Tanah mediteran dari Gunung Kidul 2. Variabel terikat adalah : a. Tinggi batang b. Jumlah daun c. Jumlah buah d. Berat basah buah 3. Variabel terkendali (kontrol) adalah : Air,suhu, udara, kelembaban tanah, pupuk kompos, umur bibit, pemeliharaan, penyiraman, hama, dan penyakit. B. Batasan Penelitian Penelitian tentang pengaruh perbedaan jenis tanah sebagai media tanam terhadap produksi budidaya tanaman okra hijau memiliki beberapa batasan, yaitu: 1. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah okra hijau ( Abelmoschus esculantus (L.) Moench ) varietas Lucky five. 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 2. Jenis tanah yang digunakan ialah tanah aluvial dari Desa Paingan, tanah regosol dari Pantai Samas Bantul , tanah mediteran dari daerah Panggang, Gunung Kidul dan tanah kontrol positif campuran dari ketiga tanah sebagai pembanding. 3. Parameter yang diukur ialah pertumbuhan tanaman dengan mengukur tinggi batang dan jumlah daun tanaman, serta produksi tanaman dengan menghitung jumlah buah dan berat basah buah okra hijau. C. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kebun penelitian Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang terletak sebelah selatan Kampus III Universitas Sanata Dharma, desa Paingan, Maguwoharjo, Depok , Sleman,Yogyakarta.Penelitian ini akan dilakukan kurang lebih 2-3 bulan. D. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian RAL ( Rancangan Acak Lengkap) dengan perlakuan tanah dari tiga jenis tanah : tanah aluvial paingan, tanah regosol pantai Samas dan tanah mediteran Gunung kidul serta kontrol positif sebagai pembanding yang terdiri dari campuran ketiga jenis tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2/3 ember : 2/3 ember : 2/3 ember : 1 ember. Jenis tanah ini sebagai media yang mempengaruhi tinggi batang, jumlah daun,jumlah buah dan berat basah buah. E. Prosedur Percobaan 1. Penyiapan Lahan a. Pembersihan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 b. Lahan yang telah bersih disusun bambu sebagai alas agar akar tanaman tidak menembus tanah. c. Menyiapkan polybag untuk media tanam dengan ukuran 40x40 cm. 2. Penyiapan Media Tanah a. Menyiapkan tanah pasir yang berasal dari Pantai Samas, tanah kapur yang berasal dari Gunung Kidul, dan tanah lempung berpasir yang berada di sekitar lahan penelitian, tanah desa Paingan. b. Masing-masing media tanah diberikan perlakuan yang berbeda: a) Pasir pantai Samas dicampur dengan pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1 (2 ember pasir pantai dan 1 ember pupuk kompos). b) Tanah mediteran Gunung Kidul dicampur dengan pupuk kompos dan perbandingan 2 : 1 (2 ember tanah mediteran dan 1 ember pupuk kompos). c) Tanah paingan dicampur dengan pasir dan pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1 (2 ember tanah paingan dan 1 ember pupuk kompos). d) Kontrol positif mengunakan campuran tanah Paingan, Gunung Kidul, dan pasir pantai Samas dengan pupuk kompos dalam perbandingan 2/3 : 2/3 : 2/3 : 1 (2/3 ember tanah Gunung Kidul,2/3 ember tanah Paingan, 2/3 ember pasir Pantai Samas dan 1 ember pupuk kompos) e) Setelah semua tercampur rata, tanah tersebut dimasukkan ke dalam polybag. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 3. Penanaman Benih okra disemai dahulu selama dua minggu . Benih yang akan disemai adalah biji okra yang sudah tua dan sudah diseleksi terlebih dahulu dengan cara perendaman. Selain untuk seleksi, perendaman berfungsi juga untuk mempercepat perkecambahan. Lama perendaman sekitar 4-6 jam. Benih yang telah diseleksi dapat segera ditanam. 4. Perawatan dan Pemeliharaan a. Penyiraman dilakukan tergantung pada ada tidaknya hujan. Apabila tidak ada hujan ,penyiraman dilakukan sekali sehari pada sore hari. b. Hindari hujan saat awal pertumbuhan terjadi agar tidak merusak tanaman. 5. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan baik pada pertumbuhan vegetatif maupun pertumbuhan generatif. Pertumbuhan vegetatif meliputi pengukutan tinggi batang dan jumlah daun. Pengambilan data dilakukan seminggu sekali dengan cara: - Pengukuran tinggi batang dilakukan dengan cara mengukur batang tanaman dari pangkal batang primer hingga ujung. - Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung keseluruhan jumlah daun yang ada pada tanaman okra. Pertumbuhan generatif meliputi perhitungan jumlah buah yang dihasilkan serta berat basah dari hasil panen buah okra. - Perhitungan jumlah buah okra akan dilakukan ketika buah muda sudah sedikit lebih panjang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 - Buah dipanen pada hari yang sama,dikumpulkan dan dimasukkan dalam kantong plastik lalu ditimbang menggunakan timbangan digital yang memakai satuan gram.Panen dilakukan sebanyak 5 kali. F. Analisi Data Data yang telah diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan, merupakan data mentah yang meliputi tinggi batang, jumlah daun,jumlah buah, serta berat basah buah. Analisis data menggunakan uji ANOVA. ANOVA merupakan salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean(rata-rata) pengaruh/perlakuan dari suatu percobaan. Dalam melakukan analisis data dengan menggunakan uji ANOVA diperlukan uji data normalitas dan homogenitas (Siregar, 2015). Uji normalitas bertujuan untuk memperlihatkan data penelitian yang digunakan memiliki distribusi yang normal atau tidak. Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan (α = 0,05). Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah jika nilai signifikan lebih besar dari α, maka data tersebut berdistribusi normal.Apabila nilai signifikan lebih kecil dari α, maka data tersebut tidak berdistribusi normal (Irianto, 2004). Setelah dilakukan uji normalitas maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah jika nilai signifikan lebih kecil dari α, maka dapat dikatakan bahwa varian dari lebih atau dua kelompok populasi data adalah tidak sama. Sedangkan apabila nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 signifikansi lebih besar dari α, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama (Irianto, 2004). Jika data normal dan homogenitas maka dilanjutkan dengan uji ANOVA, jika value p < 0,05 maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Apabila uji homogenitas tidak signifikan maka uji statistik yang dilanjutkan ialah uji Kruskal-Wallis. Analisis data ini dilakukan menggunakan program SPSS versi 20.0. G. Instrumen Penelitian 1. Alat Polybag, cangkul, ember, penggaris,meteran, skop,bambu,pH meter tanah, gelas ukur, 2. Bahan Air,pupuk kompos, tanah kapur, tanah aluvial, pasir pantai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pertambahan Tinggi Batang Okra Hijau Cara termudah untuk mengetahui adanya pertumbuhan pada tanaman ialah dengan mengamati perubahan tinggi batang yang terjadi. Pengukuran tinggi batang dilakukan saat tanaman berumur dua minggu hingga tujuh minggu. Pengukuran tinggi batang okra dimulai dari pangkal batang hingga pucuk tertinggi batang. Pertambahan tinggi batang diperoleh dari selisih tinggi batang akhir dikurangi tinggi batang awal. Di bawah ini disajikan grafik pertambahan tinggi batang okra hijau per minggu pada keempat jenis media tanam. Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) Pertambahan Tinggi Batang Okra Hijau Tiap Minggu 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Kontrol Mediteran Aluvial Regosol Gambar 4.1. Grafik pertambahan tinggi batang okra hijau tiap minggu pada keempat jenis media tanam. 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa pada minggu kedua terjadi pertambahan jumlah yang cukup tinggi. Kemudian pada minggu ketiga hingga kelima terjadi kenaikan yang tidak jauh berbeda pada keempat jenis tanah, tetapi pada minggu kedua tanah aluvial mengalami sedikit penurunan pertambahan tinggi batang, yaitu 6,4 cm tetapi pada minggu kelima, tinggi batang pada media tanah aluvial mengalami puncak pertumbuhan dengan pertambahan tinggi 18,8 cm yang kemudian mengalami penurunan tinggi batang pada minggu ketujuh. Pada minggu keenam, tanaman dengan media tanah regosol mengalami puncak pertumbuhan juga dengan pertambahan tinggi 15,2 cm, sedangkan pada tanaman dengan media tanam mediteran mengalami puncak pertumbuhan tinggi pada minggu ketiga dan kelima dengan pertambahan tinggi 11,6 cm dan tanaman dengan media tanam kontrol mengalami puncak pertumbuhan tinggi dengan pertambahan 16,6 cm. Tabel pertambahan tinggi batang okra hijau secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Pengamatan dan pertambahan tinggi batang tanaman okra hijau dilakukan setiap satu minggu sekali samapai tanaman berumur tujuh minggu. Berikut adalah rata-rata hasil pengamatan tinggi batang pada tiap media tanam: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Rata-Rata Pertambahan Tinggi Batang Okra Hijau tinggi tanaman ( cm ) 80 60 40 20 0 Kontrol Mediteran Aluvial Regosol Gambar 4.2. Rata-rata pertambahan tinggi batang okra hijau pada keempat jenis media tanam. Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa pertambahan tinggi batang yang tertinggi ialah pada perlakuan dengan media tanah aluvial,yaitu 68 cm. Kemudian diikuti oleh media kontrol, 61,6 cm, media regosol 60 cm, dan pertambahan tinggi batang terendah ialah pada media tanah mediteran,yaitu 55 cm. Berdasarkan uji ANOVA yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai signifikansi 0,03 < 0,05 maka HO ditolak dan HI diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada pertambahan tinggi batang tanaman terhadap setiap perlakuan yang diberikan. Hasil uji ANOVA selanjutnya diteruskan dengan uji Duncan karena adanya perbedaan yang signifikan pertambahan tinggi tanaman pada setiap perlakuan. Setelah dilakukan uji Duncan, hasil yang diperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 ialah pada perlakuan tanah regosol dan kontrol tidak berbeda secara nyata. Sedangkan pada perlakuan tanah mediteran dan aluvial berbeda nyata. tinggibatang Duncan perlakuan N Subset for alpha = 0.05 1 2 MED 5 55,0000 REG 5 60,0000 60,0000 K 5 61,6000 61,6000 ALU 5 Sig. 68,0000 ,130 ,071 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000. Gambar 4.3. Tabel hasil uji Duncan tinggi batang Nilai yang berada pada kedua tabel 1 dan 2 tidak berbeda nyata sedangkan yang berada pada salah satu tabel berbeda nyata. 2. Pertumbuhan Jumlah Daun Perhitungan jumlah daun tanaman okra dimulai dari awal perpindahan bibit okra ke dalam polybag. Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka dengan sempurna. Hasil pengamatan jumlah daun dapat dilihat pada grafik di bawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 jumlah daun (helai) Grafik Pertumbuhan Jumlah Daun Tiap Minggu 35 30 25 20 15 10 5 0 Kontrol Mediteran Aluvial Regosol Gambar 4. 4. Grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman okra hijau tiap minggu pada keempat media tanam. Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa setiap perlakuan pertumbuhan daun meningkat dengan baik, walaupun peningkatan daun tersebut tidak jauh berbeda. Pada minggu ketiga hingga minggu kelima pertumbuhan daun tanaman dengan media aluvial lebih meningkat dibandingkan daun tanaman dengan media tanah lainnya, namun pada minggu berikutnya jumlah daun aluvial hampir sama dengan jumlah daun tanaman media lainnya. Pertumbuhan daun dari tertinggi hingga terendah ialah daun dengan tanaman media mediteran, yaitu 29,6 helai, diikuti oleh tanaman dengan media tanah kontrol 28,8 helai, tanaman dengan media aluvial 27,8 helai dan daun dengan tanaman media tanah regosol sebanyak 27,4 helai. Setelah dilakukan perhitungan jumlah daun dilakukan perhitungan pertambahan jumlah daun. Pertambahan jumlah daun diperoleh dari selisih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 jumlah daun awal pengambilan data dan jumlah daun data terakhir. Ratarata pertambahan jumlah daun dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Rerata Pertambahan Jumlah Daun jumlah daun ( helai ) 25 20 15 10 5 0 Kontrol Mediteran Aluvial Regosol Gambar 4.5 : Grafik rerata pertambahan jumlah daun selama tujuh minggu pada keempat jenis tanah. Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun pada tiap jenis media tanam berbeda. Pertambahan jumlah daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman pada jenis tanah mediteran, yaitu 24,6 diikuti dengan tanaman pada jenis tanah kontrol, yaitu 23,8. Rata-rata pertambahan jumlah daun pada urutan ketiga adalah tanaman pada jenis tanah aluvial, yaitu 22,8 sedangkan pertumbuhan jumlah daun paling sedikit adalah tanaman pada jenis tanah regosol yaitu 22,4. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,492 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada pertambahan jumlah daun pada tiap perlakuan. Setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 perlakuan meningkatkan pertumbuhan daun , namun rata-rata pertambahan jumlah daun antar perlakuan tidak berbeda nyata. 3. Jumlah buah Okra mulai berbuah ketika tanaman sudah berumur lima minggu. Buah yang diambil berwarna hijau muda dan panjang maksimal 10 cm. Panen dilakukan sebanyak lima kali. Rata-rata jumlah buah pada masingmasing perlakuan ditampilkan pada grafik di bawah ini : Rata-Rata Jumlah Buah Setiap Panen jumlah buah (buah) 2,5 2 Kontrol 1,5 Mediteran 1 Aluvial 0,5 Regosol 0 Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen 4 Panen 5 Gambar4,6. Rata-rata jumlah buah okra hijau tiap panen pada keempat jenis tanah. Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa tanaman dengan media tanah aluvial menghasilkan jumlah buah paling tinggi pada panen kelima dengan rata-rata jumlah buah 2 kemudian diikuti dengan rata-rata jumlah buah pada tanaman regosol, yaitu 1,4 pada minggu kelima. Rerata jumlah buah pada tanaman dengan media kontrol dan mediteran memiliki rata-rata jumlah buah yang sama untuk produksi puncak buahnya. Rata-Rata jumlah buah pada masing-masing jenis tanah dapat dilihat pada grafik berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Rata-Rata Jumlah Buah Tiap Perlakuan 8 jumlah buah ( buah ) 7 6 5 4 3 2 1 0 Kontrol Mediteran Aluvial Regosol Gambar 4.7: Grafik rata-rata jumlah buah okra hijau pada tiap perlakuan Dari gambar grafik di atas diketahui bahwa rata-rata jumlah buah yang dihasilkan oleh tanaman pada perlakuan media tanah aluvial memiliki rata-rata jumlah buah paling banyak dibandingkan perlakuan lainnya, yaitu 7, diikuti oleh tanaman yang diberi perlakuan regosol, yaitu dengan rata-rata buah 6,2. Rata-rata jumlah buah yang ketiga ialah 5,4 pada tanaman dengan perlakuan kontrol dan rata-rata jumlah buah paling sedikit ialah pada tanaman dengan perlakuan media tanah mediteran, yaitu 5,2. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,045 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada jumlah buah terhadap setiap perlakuan yang diberikan. Perlakuan yang memberikan perbedaan secara signifikan terhadap jumlah buah yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 dihasilkan dapat dilihat dari hasil uji Duncan, yaitu tanah kontrol dan mediteran berbeda nyata terhadap tanah aluvial. jumlahbuah Duncan perlakuan N Subset for alpha = 0.05 1 2 med 5 1,0400 k 5 1,0800 reg 5 1,2400 alu 5 Sig. 1,2400 1,4400 ,194 ,172 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000. Gambar 4.8. Tabel hasil uji Duncan jumlah buah Nilai yang berada pada kedua tabel 1 dan tabel 2 tidak berbeda nyata sedangkan yang hanya berada pada salah satu tabel berbeda nyata. 4. Berat basah buah Berat basah buah okra diperoleh dengan cara menimbang buah pada waktu yang sama saat buah dipanen. Hasil rata-rata berat basah buah okra hijau dapat dilihat pada grafik berikut ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Gambar 4.9. Grafik rata-rata berat basah buah okra hijau pada keempat jenis media tanah. Dari gambar 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata berat basah buah okra hijau yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan tanah mediteran lebih besar yaitu 16,33 gram pada panen ketlima.Tanaman yang diberi perlakuan tanah kontrol memiliki rata-rata berat basah 14,21gram pada panen kelima, diikuti dengan perlakuan tanah regosol, yaitu 12,48 gram pada panen kedua dan rata-rata berat basah yang paling kecil ialah berat basah buah tanaman pada perlakuan mediteran, yaitu 10,75 gram pada panen kedua. Hasil rata-rata berat basah buah setelah lima kali panen dapat dilihat pada tabel berikut: Gambar 4.10 : Tabel rata-rata berat basah buah okra hijau pada tiap perlakuan (gram ). Perlakuan 1 66,79 Kontrol Mediteran 36,17 43,1 Aluvial 36,8 Regosol 2 72,07 42,25 39,83 61,15 Ulangan 3 40,15 50,1 88,25 35,14 Total 4 56,28 41,94 57,1 41,2 5 51,13 49,57 48,3 73,24 286,42 220,03 276,58 247,53 RataRata 57,28 44,06 55,31 49,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa rata-rata berat basah buah setelah lima kali panen yang lebih tinggi dihasilkan oleh tanaman dengan media tanah kontrol yaitu 57,28 gram, kemudian diikuti oleh tanaman dengan media tanah aluvial, yaitu 55,31 gram, tanaman dengan media regosol 49,5 gram dan rata-rata berat basah buah yang terendah ialah tanaman dengan media tanah mediteran, yaitu 44,06 gram Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan, diperoleh bahwa data yang diperoleh normal , yaitu nilai signifikan 0,843 > 0.05 sedangkan nilai signifikan pada homogenitas 0,001 < 0,05 sehingga varian data yang diperoleh tidak homogen. Berdasarkan hal ini maka uji berikutnya dilakukan dengan test Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal- Wallis mengatakan bahwa nilai signifikan 0,741 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap berat basah buah pada setiap perlakuan yang diberikan. B. Pembahasan 1. Tinggi Batang Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pertambahan tinggi tiap perlakuan berbeda dan hasil uji ANOVA mengatakan pertambahan tinggi yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada penelitian ini perlakuan perbedaan jenis tanah sebagai media tanam memberi pengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman okra hijau. Pada mingu kedua pertambahan tinggi tanaman okra mengalami kelonjakan secara bersamaan. Pada minggu ketiga sampai minggu kelima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 pertumbuhan tinggi batang dapat dikatakan stabil. Namun pada minggu keenam dan ketujuh pertumbuhan tanaman mengalami kelonjakan dan penurunan pertambahan tinggi. Pada tanaman dengan media aluvial mengalami puncak pertumbuhan pada minggu keenam, namun pada minggu terakhir mengalami penurunan, hal yang sama terjadi juga pada tanaman dengan media tanah regosol. Tanaman dengan media tanah mediteran mengalami penurunan pada minggu keenam dan kembali mengalami puncak pertumbuhan yang sama dengan minggu kelima di minggu ketujuh. Pertumbuhan tinggi tanaman okra hijau pada minggu kedua hingga kelima merupakan fase pertumbuhan vegetatif. Hal dapat dilihat dari pertumbuhan tinggi yang meningkat. Pada minggu keenam dan minggu ketujuh merupakan fase pertumbuhan generatif, dimana unsur hara sudah terbagi untuk perkembangan bunga dan buah. Jenis tanah yang menghasilkan pertambahan tinggi batang tertinggi hingga terendah ialah aluvial, regosol, kontrol, dan mediteran. Sebagai media pertumbuhan tanaman, jenis, sifat, dan kemampuan tanah menentukan keberhasilan dan produktivitas suatu lahan. Menurut Hanafiah ( 2013), tanah sebagai media tumbuh merupakan tempat akar berpenetrasi (sifat fisik) yang selama cadangan nutrisi (hara) masih tersedia di dalam benih, hanya air yang diserap oleh akar-akar muda, kemudian bersamaan dengan berkembangnya perakaran cadangan makanan ini menipis, untuk melengkapi kebutuhannya maka akar-akar ini mulai pula menyerap nutrisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 baik berupa ion-ion organik seperti N,P,K dan lain-lain, senyawa organik sederhana, serta zat-zat pemacu tumbuh seperti vitamin, hormon, dan asam-asam organik. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa fungsi pertama tanah ialah sebagai tempat akar berpenetrasi. Kemudahan tanah untuk dipenetrasi ini tergantung pada tekstur dan struktur jenis tanah tersebut. Tanah aluvial memiliki tekstur debu dan berstruktur lepas, tanah regosol memiliki tekstur pasir dan tanpa struktur, tanah mediteran bertekstur dan berstruktur liat (clay) yang terlihat massif (padu tanpa ruang pori, yang lembek jika basah dan keras jika kering). Perbedaan tekstur dan struktur tanah ini mempengaruhi porositas tanah pada masing-masing jenis tanah. Tanah yang didominasi pasir memiliki pori-pori makro besar (disebut poreus) sehingga daya pegangnya terhadap air sangat lemah. Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah masuk-keluar tanah, hanya sedikit air yang tertahan. Tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso (agak poreus) sehingga luas situs sentuhnya menjadi cukup luas, menghasilkan daya pegang terhadap air yang cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup mudah masuk- keluar tanah, sebagian air akan tertahan. Tanah yang didominasi liat banyak mempunyai pori-pori mikro (tidak poreus) sehingga luas permukaan sentuhnya menjadi sangat luas sehingga daya pegang terhadap air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk dalam pori-pori terperangkap dan udara sulit masuk (Hanafiah,2013). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa pada media tanam aluvial memiliki porositas agak besar (tidak kecil dan tidak besar) dan bertekstur baik. Tanah yang bertekstur baik akan mempunyai kondisi drainase dan aerasi yang baik pula sehingga lebih memudahkan sistem perakaran tanaman untuk berpenetrasi dan menyerap hara dan air. Akar akan lebih panjang dan cepat mencari sumber air sehingga pertumbuhan tinggi tanaman menjadi lebih baik. Pada tanah regosol dan kontrol positif (sebagai pembanding) memiliki porositas besar sehingga cukup sulit menyimpan air dan mengakibatkan kandungan air dalam tanah sedikit. Sedangkan tanah mediteran memiliki sifat tidak poreus sehingga akar sulit untuk berpenetrasi serta semakin sulit air dan udara bersikulasi (air dan udara sedikit tersedia) tetapi air yang ada tidak mudah hilang dari tanah. Akar yang sulit untuk berpenetrasi memiliki akar yang pendek sehingga batang tanaman yang ditopang oleh akar juga pendek. 2. Jumlah Daun Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah daun pada tiap perlakuan mengalami peningkatan pertumbuhan daun tetapi tidak memiliki selisih yang jauh. Berdasarkan gambar 4.5 menunjukkan rata-rata jumlah daun tertinggi pada perlakuan menggunakan media tanah mediteran dibandingkan dengan media tanah kontrol, aluvial dan regosol. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 dengan menggunakan media tanah mediteran mendukung tanaman untuk meningkatkan jumlah daun. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanah tidak memberikan pengaruh atau perbedaan yang signifikan terhadap pertambahan jumlah daun. Meski tinggi tanaman bertambah, namun proses pertumbuhan daun berkurang hal ini karena pertumbuhan batang okra yang bercabang mengakibatkan nutrisi tanah terbagi, faktor lainnya juga dipengaruhi kurangnya cahaya yang diterima oleh daun untuk berfotosintesis dan mempengaruhi perkembangan tanaman serta unsur hara yang berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi cuaca yang sering hujan saat penanaman berlangsung. Kandungan bahan organik juga mempengaruhi pH tanah. pH tanah akan turun apabila bahan organik mengalami proses dekomposisi karena melepaskan asam. Wijanarko (2012) mengatakan bahwa dalam proses dekomposisi, mikrorganisme bawah tanah memanfaatkan senyawa karbon dalam bahan organik untuk memperoleh energi dengan hasil sampingan CO2. Hal ini menyebabkan selama dekomposisi, kadar C bahan organik akan berkurang sehingga nisbah C/N semakin rendah. Rata-rata pH tanah keempat perlakuan ialah kontrol dengan pH 5,1 , mediteran 4,7 , aluvial 5,3 , dan regosol 5,5. pH tanah keempat perlakuan yang asam ini diduga menyebabkan kurangnya kandungan bahan organik sehingga pertumbuhan daun tidak signifikan akibat proses dekomposisi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 3. Jumlah buah Berdasarkan gambar 4.8 diketahui bahwa tanaman dengan media tanah aluvial menghasilkan produksi buah tertinggi. Hal ini juga selaras dengan grafik gambar 4.8, dimana tanaman dengan media aluvial menunjukkan jumlah buah yang dominan lebih tinggi dari pada tanaman dengan media tanah lainnya. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan perlakuan media tanam memberikan perbedaan yang signifikan. Tanaman dengan media tanah aluvial memiliki tinggi tanaman yang tertinggi dan cabang yang banyak sehingga jumlah buah yang dihasilkan paling banyak. Banyaknya buah yang terbentuk dipengaruhi oleh kandungan unsur P (fosfor) dan K (kalium). Unsur P membantu pembentukan bunga dan buah, unsur K membantu dalam perkembangan jaringan penguat pada tangkai buah sehingga mengurangi gugurnya buah (Lingga dalam Samanhudi, 2006). Kushendarto (dalam Bariyyah, 2015) juga mengatakan bahwa kecukupan unsur hara fosfor dalam bentuk cadangan makanan pada batang akan membantu merangsang pembentukan buah. Tanaman dengan media aluvial memiliki cabang batang yang lebih banyak dibandingkan jenis tanah yang lain sehingga buku produktif batang lebih banyak dan buah yang dihasilkan juga banyak. Tanah aluvial memiliki tinggi batang tertinggi, jumlah buah terbanyak tetapi pertumbuhan daun yang tidak banyak. Hal ini disebabkan karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 terbaginyaunsur hara dan hasil fotosintesis lebih didorong ke fase generatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Koswara dalam Negara (2015) bahwa produksi buah akan ditentukan oleh laju fotosintesis yang dikendalikan oleh ketersediaan unsur hara dan air. Selama fase reproduktif, daerah pemanfaatan reproduksi menjadi sangat kuat dalam memanfaatkan hasil fotosintesis dan membatasi pembagian hasil asimilasi untuk daerah pertumbuhan vegetatif. Hal ini menyebabkan fotosintat yang dihasilkan difokuskan untuk ditransfer ke bagian buah guna perkembangannya. Pada tanaman dengan media tanah mediteran memiliki tinggi batang yang paling rendah, tetapi menghasilkan jumlah daun terbanyak, namun menghasilkan buah paling sedikit. Daun yang banyak tetapi produksi buah yang sedikit disebabkan oleh adanya unsur Si yang mengendap pada tanah. Tanah mediteran terbentuk dari batuan gamping/ batu kapur. Larutan-larutan besi ( Fe ) sumber baru kapur menyusup ke dalam retakan dan lubang-lubang, CO2 bereaksi dengan H2O menghasilkan asam karbonat meyebabkan pelindian Ca dan atau Mg dan menyisakan Fe yang teroksidasidan Si yang mengendap ( Supriyo,2009). Pengaruh silika pada tanaman dikaitkan dengan unsur fosfor dalam tanah dan tanaman. Si mampu mengantikan P dari kompleks pertukaran sehingga ketersedian P meningkat. Ketersediaan P dalam tanah akan berkurang apabila senyawa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 beracun Al dan Fe meningkat ( Nugroho, 2009 ). Unsur P dan Si yang mengendap akibat Al dan Fe meningkat menyebabkan tanaman kekurangan fosfor sehingga perkembangan bunga lambat serta pemasakan buah yang lambat juga. 4. Berat Basah Buah Pengukuran berat basah buah dilakukan sesaat setelah buah dipanen dengan menggunakan timbangan digital. Berat basah buah dipengaruhi oleh keefektifan tanaman dalam menyerap unsur hara. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diketahui juga bahwa berat basah buah tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah buah. Hal ini disebabkan oleh unsur hara atau nutrisi dari tanah serta hasil fotosintesis tidak diserap dengan baik oleh akar tanaman pada masing-masing perlakuan karena perbedaan daya serap akar yang berbeda. Parameter jumlah buah yang tinggi pada tanah aluvial tetapi ternyata tidak diikuti oleh perbedaan pertumbuhan buah. Buah berkembang dengan asupan hasil fotosintesis. Daun merupakan tempat berfotosintesis, maka dari itu jumlah daun yang sama atau tidak berselisih jauh menyebabkan berat basah buah tidak berbeda. Ukuran buah aluvial yang kecil dapat juga menyebabkan berat buah tidak diikuti dengan tingginya jumlah buah karena hasil distribusi fotosintesisnya kecil. Gurinto dalam Negara ( 2015) mengatakan jumlah maupun ukuran sel yang semakin besar membutuhkan lebih banyak hasil-hasil fotosintesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 yang ditranslokasi ke dalam buah. Fotosintesis membutuhkan unsur hara yang cukup dan akan menyebabkan peningkatan laju fotosintesis. Yadi, dkk, (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman akan ditentukan oleh laju fotosintesis yang dikendalikan oleh ketersediaan unsur hara dan air. 5. Hama Hama merupakan variabel terkendali yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman okra hijau, oleh karena itu hama menjadi perhatian penuh peneliti. Hama yang mengganggu perkembangan daun yang ditemukan selama penelitian adalah belalang kayu (Valanga nigricornis). Belalang ini banyak ditemukan dan banyak yang berukuran besar. Belalang kayu memakan daun-daun okra yang diteliti. Selain daun berlubang dan rusak oleh belalang, salah satu tanaman pada media regosol diserang oleh hama kutu putih (Paracoccus marginatus). Kutu putih adalah jenis kutu-kutuan yang seluruh tubuhnya diselimuti oleh lapisan lilin berwarna putih. Kutu putih menghisap cairan tumbuhan dengan memasuki stilet ke dalam jaringan epidermis daun. Pada waktu yang bersamaan kutu putih mengeluarkan racun ke dalam daun sehingga mengakibatkan daun mengkerut dan menggulung (Andini, 2015). Serangga kutu putih ini biasanya bersimbiosis dengan semut. Semut akan melindungi kutu putih dari serangan musuhnya serta membantu dalam penyebaran kutu putih, sedangkan semut akan memperoleh sumber makanan yaitu embun madu dari kutu putih. Itu sebabnya pada daun yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 terkena kutu putih selalu disertai dengan semut. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hama belalang dan kutu putih, peneliti memberikan pestisida alami yang terbuat dari brotowali, bawang dan tembakau serta rajin menyikat bagian bawah daun agar terhindar dari kutu putih dan perkembangan tanaman membaik. (4. 11 ) (4.12) (4.13) Gambar 4.11 : Daun yang terkena kutu putih bersama semut-semut. Gambar 4.12 : Daun yang mengkerut akibat gangguan kutu putih. Gambar 4.13 : Hama belalang. Berdasarkan pengamatan hama ini, maka untuk penelitian serupa perlu dikendalikan agar pengaruhnya tidak lebih besar dari faktor yang diteliti. C. Keterbatasan Dalam Penelitian Penanaman dipusatkan pada perbedaan jenis tanah sebagai media tanam,maka akan lebih baik jika masing-masing jenis tanah dilakukan uji kandungan agar kandungan bahan organik atau unsur hara lebih jelas. Selama penelitian, peneliti tidak mengukur suhu/ temperatur tanah dan suhu ruangan sebab temperatur tanah berpengaruh terhadap unsur hara tanah. Penggunaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 kompos terlalu banyak juga bisa menurunan daya pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN Penelitian yang dilakukan denga judul Pengaruh Perbedaan Jenis Tanah Sebagai Media Tanam Terhadap Produksi Tanaman Okra Hijau (Abelmoschus Esculantus (L.) Moench) dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Biologi khususnya pada kelas XII semester I, yaitu pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan pada kurikulum 2013 yang direvisi tahun 2016. Berikut adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang digunakan: Kompetensi Inti : 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsi dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh mahluk hidup di tingkat seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya. 2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas. 3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. 4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Sebelum diterapkan pada proses pembelajaran, terlebih dahulu disipakan rancangan pembelajaran yang berisi silabus, RPP, LKS, dan instrumen penilaian. Rancangan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Perbedaan jenis tanah sebagai media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhn tinggi batang dan jumlah buah tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah daun dan berat basah buah okra hijau. 2. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tinggi batang dan jumlah buah ialah tanah aluvial tetapi untuk pertumbuhan jumlah daun dan berat basah buah tidak ada jenis tanah yang optimal. B. SARAN 1. Perlu dilakukan uji kandungan masing-maisng tanah yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk melihat kandungan bahan organik dan unsur hara tanaman yang valid. 2. Perlu dilakukan pengukuran temperatur tanah dan tempertur ruangan untuk melihat penyesuaian suhu tanah dengan unsur hara tanah. 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Andini, M., 2015, Si kutu “ Putih”, Hama Kecil Berdampak Besar Pada Tanaman Pepaya, tersedia dalam http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-mainmenu26/info-lainnya/24-lain-lain/832-si-kutu-putih-hama-kecil-berdampakbesar-pada-tanaman-pepaya, diakses pada tanggal 20 Juli 2017. Anonim, 2015. Peluang Terbuka Budidaya Okra tersedia pada www.jurnal asia.com/bisnis/peluang-terbuka-budidaya-okra/ diakses pada tanggal 13 Februari 2017. Anonim, 2016. Tanaman Okra Dapat Sembuhkan Diabetes, Teruji Dalam Penelitian Ilmiah, tersedia dalam Infoherbalis.com/2016/01/tanamanokra-dapat-sembuhkan-diabetes-teruji-dalam-penelitian-ilmiah.html diakses pada tanggal 16 Mei 2016. Baryyah, K., Sigit S., dan Usmadi, 2015, Pengaruh Kombinasi Media Organik dan Konsentrasi Nutrisi terhadap Daya Hasil Tanaman Melon ( Cucumis melo L.), Planta Tropika Journal of Agro Science Vol 3.2 Departement of Biotechnology Ministry of Science & Technology Government of India,2011, Biology of Abelmoschus esculentus L. (Okra), India. Faridah E., Haryono S., dan M.Gunawan W, Akselerasi Pertumbuhan Cendana (Santalum album) Dengan Aplikasi Unsur Hara Makro Esensial Pada Tiga Jenis Tanah, Jurnal Ilmu Kehutanan Vol IV No. 1. Galuh, Yosefi M, 2014,Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur (Vitis venifera) Varietas Probolingo Biru, Skripsi, Universitas Sanata Dharma Hanafiah,A,K., 2013, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Rajawali Pers, Jakarta. Hasibuan,H.N., Dwi Z., dan Evi G, 2014, Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra Terhadap Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Tanah Aluvial, Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol. 3(3). Ichsan, M.C, Riskiyandika, P., dan Wijaya I., 2015. Respon Produktifitas Okra (Abelmoschus esculentus) Terhadap Pemberian Dosis Pupuk Petroganik dan Pupuk N. Agritop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. Irianto, A. 2004, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Prenada Media Group, Jakarta. 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Kirana,R., Redi G., dan Iteu M.H., 2015, Budidaya dan Produksi Benih Okra tersedia dalam Holtikultura.litbang.pertanian.go.id/teknologi-detail21.html diakses tanggal 22 Februari 2017. Nadira, S., B. Hatidjah., dan Nuraeni. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus) Pada Perlakuan Pupuk Dekaform dan Defoliasi, J. Agrisains 10 (1) : 10-15 Negara,S,S., Santosa, S,J, dan Hardiatmi S. 2015. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Teh dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Timun ( Cucumis sativus L. ), Jurnal Inovasi Pertanian Vol 14. No. 1. Nugroho,S.G., Dermiyati, J.A dan Yusnaini. 2009. Perubahan populasi mikroorganisme pelarut fosfat pada lahan sawah dengan pertanian intensif menjadi sistem pertanian organik berkelanjutan. Jurnal Tanah Trop. Vol 14 (2) : 143-148. Petra, Richardo H.S, 2014, Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur Probolinggo Super (Vitis venifera klon BS 85) dengan Metode Tabulampot, Skripsi, Universitas Sanata Dharma. Ramli, 2014, Efisiensi Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pare ( Momordica charantia. L). Fakultas Pertanian Universitas Tamansisw, Padang. Riyantoro, A.E., dan Fitri, A.P., Pemanfaatan Lahan Pasir Pantai Untuk Budi Daya Buah Naga (Cactaceae Hylocereus) , Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Yogyakarta, PKMI-3-8-1. Rukmana dan Yudirachman, 2016, Budidaya Sayuran Lokal, Penerbit Nuansa Cendekia, Bandung. Samanhudi dan Harjoko,D., 2006, Pengaturan Komposisi Nutrisi dan Media Dalam Budidaya Tanaman Tomat dengan Sistem Hidroponik. Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UNS. Santoso,H.B, 2016,Organik Urban Farming- Halaman Organik Minimalis, Lily Publisher, Yogyakarta. Siregar,S., 2015, Statistik Terapan untuk Perguruan Tinggi,Prenadamedia Group, Jakarta. Supriyo,H., Koranto,D.A.C., dan Bale, A.,2009. Buku Ajar Klasifikasi Tanah KTB 313 2/1 SKS, Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada. Taufik,D., 2014, Mengenal Jenis Karakter Penyebaran dan Pemanfaatan Tanah Pertanian di Indonesia, tersedia dalam https:// organichcs.com/2014/05/11/mengenal-jenis-karakter-penyebaran-dan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 pemanfaatan-tanah-pertanian-di-indonesia diakses pada tanggal 28 Februari 2017. Wijanarko, Andi, Purwanto, Heru, Shieddiq. Djafar dan Indradewa. 2012. Pengaruh Kualitas Bahan Organik dan Kesuburan Tanah Terhadap Mineralitas Nitrogen dan Serapan N oleh Tanaman Ubi Kayu di Ultisol. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika, 2: 1-14. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Lampiran 1 SILABUS Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas/Semester : XII/Gasal Kompetensi Inti : KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI. 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsi dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI. 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI SUMBER WAKTU BELAJAR 4 x 45 menit Buku Biologi SMA Kelas XII Video Internet 1. Pertumbuhan dan Perkembangan 1.1 Mengagumi dan 1. Pertumbuhan memahami keteraturan dan dan kompleksitas ciptaan Tuhan Perkembangan tentang proses-proses yang Pertumbuhan terjadi pada tubuh mahluk dan hidup di tingkat seluler dan Perkembangan menjaga keteraturan Tumbuhan tersebut sebagai tindakan Faktor-faktor pengamalan menurut yang agama yang dianutnya. mempengaruhi 2.1 Berperilaku ilmiah pertumbuhan (memiliki rasa ingin tahu, dan objektif, jujur, teliti, perkembangan cermat, tekun, hati-hati, tumbuhan. bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan berdiskusi 3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan 1. Konsep pertumbuhan dan Observasi perkembangan Pengamatan Mengamati sikap ilmiah saat Mengamati pertumbuhan pada tanaman melalui video. mengamati, melaporkan Membaca literatur tentang pertumbuhan secara lisan, tumbuhan. dan berdiskusi Menanya dalam Siswa diarahkan untuk merumuskan kelompok pertanyaan mengenai pertumbuhan dan melalui lembar perkembangan pada tumbuhan serta pengamatan. faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Mengumpulkan Data (Eksperimen/ Portofolio Eksplorasi) Laporan Menggali informasi tentang konsep tertulis pertumbuhan dan perkembangan mengenai makhluk hidup melalui tayangan video percobaan Diskusi tentang faktor-faktor yang pengaruh mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. faktor luar Mengasosiasikan terhadap Diskusi mengerjakan LKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN Menarik kesimpulan tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Mengkomunikasikan Presentasi hasil kerja LKS dan diskusi mengenai konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. perkembangan makhluk hidup 4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman 2. Merencanakan dan melaksanakan percobaan Mengkaji hasil kerja ilmiah. 2. Merencanakan percobaan dan melaksanakan Mengamati Menjelaskan tentang kerja ilmiah pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Menanya Memberikan pertanyaan mengenai langkah-langkah eksperimen (percobaan) dan penyusunan laporan hasil kerja eksperimen Mengumpulkan Data ( Eksperimen/Eksplorasi). Mendiskusikan dan membuat rancangan serta usulan penelitian faktor luar yang PENILAIAN pertumbuhan tanaman. Tes Tes tertulis mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ALOKASI SUMBER WAKTU BELAJAR PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Melaksanakan percobaan berdasarkan rancangan yang telah disusun dan disepakati kelompok. Melakukan pengamatan eksperimen dengan mencatat data. Mengasosiasikan Mengolah data hasil eksperimen Menarik kesimpulan dari hasil percobaan Mengkomunikasikan Menyusun laporan hasil percobaa secara tertulis Melaporkan hasil eksperimen secara lisan melalui presentasi. PENILAIAN ALOKASI SUMBER WAKTU BELAJAR PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII / Ganjil Alokasi Waktu : 4 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI. 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsi dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI. 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI No. Kompetensi Dasar Indikator 1. 1.2 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh mahluk hidup di tingkat seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya. 2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas. 3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup 1.1.1 Menghargai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas karunia-Nya. 4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman 4.1.1. Melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. 4.1.2 Melakukan presentasi hasil percobaan. 4.1.3 Menyusun laporan hasil percobaan secara ilmiah dengan penulisan ilmiah yang benar. 2. 3. 4. 2.1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah, meliputi teliti,jujur,tanggung jawab dan bekerja sama dalam melakukan diskusi dan percobaan. 3.1.1.Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup 3.1.2 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.2.1.1 Melalui refleksi siswa dapat mensyukuri dan menghargai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan menurut agama yang dianutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 2.1.1.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menunjukkan perilaku ilmiah meliputi kerja sama, santun, toleran, responsif,proaktif dan bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.1.1.1 Melalui studi pustaka peserta didik dapat menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan tepat. 3.1.2.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. 4.1.1.1 Setelah membuat rancangan percobaan, siswa dapat melaksanakan percobaan sesuai prosedur. 4.1.2.1. Setelah melaksanakan percobaan, siswa mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas. 4.1.3.1 Setelah melaksanakan praktikum, siswa mampu melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan secara tertulis dengan menggunakan penulisan yang benar. D. MATERI AJAR Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan a. Pertumbuhan dan perkembangan bakal biji dan bakal buah (awal) b. Pertumbuhan primer dan sekunder Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor dalam (internal) meliputi genetis (hereditas) dan proses fisiologis individu yang bersifat spesifik. Faktor luar meliputi pengaruh iklim, tanah, dan biota tempat tumbuhan berada. Merancang dan melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 E.PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Scientific 2. Metode :5M F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media : power point dan papan tulis 2. Alat dan bahan : laptop, viewer, LKS 3. Sumber belajar : Buku cetak Biologi Kelas XII dan internet G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit ) Tahap Pendahuluan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu - Memberi salam - Doa - Dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa - Mengecek kesiapan siswa untuk belajar Apersepsi - Guru bertanya kepada siswa : “ Pernahkah memperhatikan kalian anak kecil yang tumbuh semakin besar atau melihat tanaman yang kecil menjadi besar? “ Motivasi 10 menit - Guru bertanya kepada siswa : “ Mengapa mereka bisa semakin besar? Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu perkembangan?” - Menyampaikan Orientasi tujuan atau materi yang akan dibahas. - Siswa diminta untuk membuat Mengorganisasi kelompok Mengamati -Siswa mengamati pertumbuhan pada video tumbuhan mangga. Menanya Inti -Guru menuntun siswa untuk merumuskan pertanyaan. -Guru merespon pertanyaan siswa Mengumpulkan informasi -Guru mempersilahkan secara berkelompok siswa mencari referensi untuk mengerjakan LKS mengenai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Mengasosiasi -Siswa berdikusi mengerjakan LKS. Mengkomunikasikan -Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 70 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu -Guru mengklarifikasi bila belum tepat dan memberi penguatan bagi hasil presentasi yang benar. Penutup Merangkum -Guru mengajak siswa untuk menyampaikan rangkuman 10 menit materi yang dibahas. Evaluasi -Diajukan beberapa pertanyaan untuk melihat seberapa pemahaman siswa. Tindak Lanjut -Guru memberikan tugas untuk membaca rancangan percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pertemuan 2 ( 2 x 45 menit) Tahap Pendahuluan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu - Memberi salam - Doa - Dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa -Mengecek kesiapan siswa untuk belajar Apersepsi -Guru mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai materi pelajaran sebelumnya. Motivasi -Guru menayangkan gambar pertumbuhan kecambah dalam 10 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu gelas air mineral. Orientasi - Menampilkan tujuan atau ruang lingkup materi yang akan dibahas. Mengorganisasi -Siswa diminta untuk membentuk kelompok. Mengamati -Mengamati penjelasan mengenai kerja ilmiah percobaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Inti Menanya -Memberikan pertanyaan mengenai langkah-langkah kerja percobaan. Mengumpulkan Informasi -Melaksanakan percobaan yang telah disusun. -Melakukan pengamatan percobaan dan mencatat data yang dihasilkan. Mengasosiasi -Mengolah data hasil percobaan tentang pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman. -Menarik kesimpulan dari hasil percobaan. Mengkomunikasikan -Siswa mempresentasikan hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Tahap Kegiatan Pembelajaran percobaan di depan kelas. -Siswa melaporkan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis. Penutup Merangkum -Guru membimbing merangkum butir-butir siswa hasil percobaan Apresiasi -Guru meminta semua murid untuk bertepuk tangan atas usaha belajar hari ini. Refleksi -Siswa diminta mengungkapkan manfaat pelajaran atau materi yang diperoleh atas materi pertemuan ini. Tindak lanjut -Siswa diminta percobaan direncanakan. H. PENILAIAN HASIL BELAJAR 1. Jenis/ Teknik Penilaian a. Kognitif : Tes tertulis b. Afektif : Lembar observasi c. Psikomotorik : Kinerja 2. Bentuk Instrumen a. Lembar Kerja Siswa ( LKS) yang melakukan telah Alokasi Waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 b. Rubrik Penilaian c. Pedoman skoring I. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) 2. Instrumen Penilaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Nama Anggota: Lampiran 3 1........................................... 2........................................... LEMBAR KERJA SISWA 1 3............................................ 4............................................ 5............................................. A. Judul : Pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. B. Tujuan : -Siswa dapat menjelaskan faktor internal dan eksternal yang mem pengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. -Siswa dapat menganalisi hubungan faktor internal dan faktor eks ternal yang mempengarui pertumbuhan dan perkembangan tana man. C. Alat dan Bahan: Alat tulis, video, LKS D. Langkah Kerja 1. Bergabunglah dalam kelompok yang telah ditentukan. 2. Perhatikan video yang telah ditayangkan. 3. Diskusikanlah faktor eksternal yang anda temukan pada video tersebut dan faktor internalnya menurut kelompok. 4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas. E. Pertanyaan Diskusi 1. Jelaskan maksud dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman! 2. Tuliskan dan jelaskan faktor eksternal dari video dan faktor internalnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman! 3. Bagaimana interaksi antara faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. F. Kesimpulan .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Nama Anggota: 1........................................... LEMBAR KERJA SISWA 2 2........................................... 3............................................ 4............................................ 5............................................. A. Judul : Melakukan rancangan percobaan pengaruh faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. B. Tujuan : 1. Siswa mampu melaksanakan rancangan percobaan mengenai pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan tanaman. 2. Siswa mampu membuat laporan ilmiah berdasarkan hasil percobaan. C. Alat dan Bahan: - Gelas beker - Kertas saring - Alat tulis - Benang - Biji kacang merah - Biji jagung D. Langkah Kerja 1. Rendamlah biji kacang merah dan jagung selama 24 jam 2. Siapkan kertas saring berukuran 20 cm x 20 cm 3. Letakkan lima biji kacang merah dan jagung pada kertas saring yang berbeda. 4. Lipat kertas saring dan ikat agar biji tidak keluar. 5. Masukkan biji yang berada dalam kertas saring ke dalam gelas beker yang berisi air secukupnya. Usahakan bugkus tersebut terapung atau ada bagian kacang merah dan jagung yang berada di atas air (dapat dilakukan dengan memberi pemberat). 6. Letakkan gelas beker tersebut pada kondisi lingkungan yang berbeda,misalnya di tempat gelap dan terang. Hipotesis apa yang dapat dibuat? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 7. Setelah tiga hari,buka lipatan kertas saring dan amati pertumbuhannya. 8. Ukur panjang batang dan akar yang terbentuk (cm) dengan bantuan benang dan mistar. E. Pertanyaan Diskusi 1. Bagaimana proses pertumbuhan serta perkembangan biji kacang merah dan biji jagung? 2. Berdasarkan hasil yang diperoleh, apakah hipotesis yang dibuat di awal percobaan terbukti benar? 3. Buatlah laporan percobaan berdasarkan penulisan ilmiah. F. Kesimpulan ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Lampiran 4 KISI-KISI SOAL Indikator C1 Menjelaskan √ proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup Menjelaskan faktor pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup Membuat rancangan percoban tentang pengaruh luar terhadap pertumbuhan tanaman. C2 C3 C4 Nomor Kunci Bentuk Soal Jawaban Soal 1 D PG 5 C PG 2 B PG 4 C PG 3 D PG √ 1 Terlampir Essay √ 2 Terlampir Essay √ √ √ √ C5 C6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Soal-Soal Test I. PILIHAN GANDA 1. Seorang siswa menanam beberapa biji dengan dipendam 1 cm dalam tanah. Setelah beberapa hari tumbuh pucuk daun. Ia kemudian menggali benih tersebut dan nampak sepasang kotiledon masih tersisa di dalam tanah. Berdasarkan gejala yang teramati tersebut dapat disimpulkan bahwa tipe perkecambahannya adalah... a. Epikotil d. Hipogeal b. Hipokotil e. Radikula c. Epigeal 2. Perhatikan data pengamatan panjangtanaman kacang hijau pada dua pot selama 10 hari berikut: Hari kePot A(cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 – 0,4 1,8 2,6 3,1 4,9 5,9 6,5 7,2 7,7 Pot B(cm) 0,2 0,5 2,4 3,1 4,2 6,1 8,2 8,9 10,3 11,5 Keterangan: Pot A: Pot B: – Berisi tanah gembur – Berisi sekam padi + pasir – Diletakkan di tempat terang – diletakkan di tempat teduh – Temperatur udara 25 °C – Temperatur udara 24°C Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau dipengaruhi oleh …. a. jenis tanaman b. cahaya c. media dalam pot d. umur tanaman e. suhu lingkungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 3. Selama musim kemarau panjang pohon jati dan pohon kedondong menggugurkan daunnya. Hal ini disebabkan terkonsentrasinya hormon pada bagian kuncup untuk menghambat pembelahan sel. Hormon yang dimaksud adalah a. Auksin c. Sitokinin b. Giberelin d. Absisat e. Etilen 4. Dua stek batang tanaman mawar ditanam pada 2 pot (A dan B) dengan media tanam sekam padi. Setelah tumbuh tunas pada pot A diberi pupuk urea, sedangkan pada pot B tidak diberi urea. Setelah 1 bulan temyata tanaman mawar pada pot A tumbuh lebih cepat daripada tanaman mawar pada pot B. Unsur hara apa yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan tanaman mawar? a. Fosfor c. Nitrogen b. Sulfur d. Hidrogen e.Karbon 5. Biji kacang hijau direndam dalam air selama 2 jam, lalu dipindahkan ke dalam wadah tertutup. Beberapa hari kemudian biji mengalami perkecambahan. Peran air pada proses perkecambahan biji tersebut adalah a. merangsang kerja auksin b. menyerap zat makanan dalam biji c. merangsang metabolisme embrio dalam biji untuk tumbuh d. mengandung zat mak anan untuk pertumbuhan embrio e. menguraikan zat amilum dalam biji II. ESSAY 1. Ada 4 tanaman tomat yang ditempatkan pada dua tempat yang berbeda. 2 tanaman ditempatkan di tempat terang dan 2 tanaman lainnya di tempat yang gelap. Saat diamati, tanaman tomat tersebut memiliki pertumbuhan yang berbeda. Tanaman tomat yang ditanam pada tempat terang memiliki pertumbuhan yang lebih baik dari tanaman di tempat gelap. Menurutmu, faktor apa yang mempengaruhi terjadinya perbedaan tersebut? Jelaskan! (20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 2. Seorang pecinta sayur hendak menanam sayur sawi di kebunnya dengan menggunakan media tanah aluvial dan media sekam+pasir untuk melihat tanah yang lebih baik untuk tanaman sawinya. Buatlah rencana penelitian berdasarkan teks tersebut dengan format : (30) a. Judul penelitian b. Rumusan masalah c. Hipotesis d. Variabel bebas dan variabel terikat KUNCI JAWABAN II.Essay 1. Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat pada tempat gelap tersebut adalah hormon auksin. Auksin berperan dalam merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh. Hormon auksin lebih berperan pada tanaman di tempat gelap karena auksin tidak dapat aktif dengan baik pada tempat yang terang. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi adalah cahaya . Hal ini karena tanaman ditempatkan pada tempat yang berbeda. Tanaman di tempat terang lebih medapat cahaya sedangkan di tempat gelap kurang/tidak mendapat cahaya sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomatnya. 2. Judul penelitian : Pengaruh media tanah aluvial dan sekam+pasir terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Rumusan masalah : Apakah ada pengaruh perbedaan media tanah aluvial dan sekam+pasir terhadap pertumbuhan tanaman sawi? Hipotesis : Ada pengaruh perbedaan media tanah aluvial dan sekam+pasir terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Variabel bebas : media tanah aluvial dan media sekam+pasir Variabel terikat : pertumbuhan tanaman sawi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Rubrik Penilaian A. Pilihan Ganda No. 1 Skor Aspek 10 Menjawab benar 0 Tidak menjawab dengan benar atau tidak menjawab sama sekali 2 10 Menjawab benar 0 Tidak menjawab dengan benar atau tidak menjawab sama sekali 3 10 Menjawab benar 0 Tidak menjawab dengan benar atau tidak menjawab sama sekali 4 10 Menjawab benar 0 Tidak menjawab dengan benar atau tidak menjawab sama sekali 5 10 Menjawab benar 0 Tidak menjawab dengan benar atau tidak menjawab sama sekali B.Essay No 1 Skor Aspek 20 Jika menjawab faktor internal hormon auksin, penjelasan kerja hormon, faktor eksternal cahaya dan menjelaskan pengaruhnya. 15 Jika menjawab benar tiga poin 5 Jika menjawab 1 poin 0 Tidak menjawab sama sekali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 No Skor Aspek 30 Menjawab benar dan lengkap judul penelitian, 2 rumusan masalah, hipotesis, variabel bebas, variabel terikat. 18 Menjawab benar tiga poin 6 Menjawab benar satu poin 0 Tidak menjawab sama sekali Penilaian Test No. Nama Siswa Butir Soal 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai 1 2 Skor Siswa Skor 1 2 3 4 5 dst Nilai : Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal Instrumen Penilaian Observasi Pengamatan Afektif No Nama Siswa Aspek yang Dinilai Kerjasama Disiplin Tanggung jawab 1 2 3 dst Kategori : 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang Total PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Nilai : Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal Keterangan: Nilai 91-100 81-90 71-80 60-70 < 60 Kategori Amat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Rubrik Penilaian Afektif Aspek yang Dinilai Kerja sama Skor Indikator 3 Mampu berdinamika dalam kelompok,mengerjakan tugas kelompok dan menghargai pendapat. Jika hanya 2 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Mengikuti pelajaran tepat waktu, patuh terhadap peraturan yang berlaku,mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Jika hanya 2 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Memahami materi/pembahasan kelompok, mengerjakan dan mengumpulkan tugas, menerima resiko dari tindakan yang diperbuat. Jika hanya 2 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Disiplin 2 1 3 Tanggung jawab 2 1 3 2 1 Penilaian Kegiatan Percobaan Judul Kegiatan : Hari/ Tanggal : Kelas : No Nama Persiapan 1 2 dst Aspek Penilaian Pelaksanaan Hasil Jumlah Skor Nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Rubrik Penilaian Kegiatan Percobaan Aspek Persiapan 3 Skor Pelaksanaan 2 1 3 Hasil 2 1 3 2 1 Nilai Indikator Pemilihan alat dan bahan tepat, menggunakan jas lab, mulai tepat waktu. Jika dua indikator yang terlihat Jika hanya satu indikator yang terlihat Langkah kerja pelaksanaan tepat, waktu pelaksanaan yang tepat, menjaga tata tertib lab Jika hanya dua indikator yang terlihat Hanya satu indikator yang terlihat Data dan kesimpulan sesuai, analisis data sesuai dengan parameter yang diukur, mengunakan bahasa yang mudah dipahami. Jika hanya dua indikator yang terlihat Hanya satu indikator yang terlihat : Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal Penilaian Kegiatan Presentasi No Kelompok Aspek yang dinilai Skor Kekompakan Bahasa Isi Menjawab yang Presentasi Pertanyaan Digunakan 1 2 dst Rubrik Penilaian Kegiatan Presentasi Aspek Kekompakan Skor Indikator 3 Kompak dalam menyampaikan presentasi, semua anggota kelompok mendapat bagian dalam presentasi,semua anggota kompak dalam mencari jawaban pertanyaan 2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat 1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat Penyampaian presentasi menggunakan bahasa yang Bahasa yang 3 sopan, bahasa yang digunakan jelas dan sesuai dengan digunakan EYD. 2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat 1 Jika hanya 1 indikator yang terlhat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Aspek Isi Presentasi Menjawab Pertanyaan Skor 3 2 1 3 2 1 Indikator Sesuai dengan topik atau permasalahan, jelas dan sopan Jika hanya 2 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan, semua anggota kelompok dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, menjawab pertanyaan dengan singkat dan jelas Jika hanya 2 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Rubrik Penilaian Laporan Praktikum Aspek yang dinilai Sistematika Penuliasan Laporan Data Pengamatan Skor Indikator 5 Penulisan laporan sesuai dengan format,lengkap,sistematik,bahasa yang digunakan komunikatif, dasar teori sesuai dengan tujuan praktikum Jika hanya 4 indikator yang terlihat Jika hanya 3 indikator yang terlihat Jika hanya 3 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Melampirkan data ,data yang disajikan jelas,mudah dipahami, disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, sesuai dengan hasil percobaan Jika hanya 4 indikator yang terlihat Jika hanya 3 indikator yang terlihat Jika hanya 2 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Pembahasan berhubungan dengan literatur yang digunakan,sesuai hasil percobaan,bahasa yang digunakan komunikatif, jelas dan mudah dipahami. Jika hanya 4 indikator yang terlihat Jika hanya 3 indikator yang terlihat Jika hanya 2 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Kesimpulan sesuai dengan tujuan percobaan,pembahasan,berdasarkan pengamatan, ringkas dan komunikatif. Jika hanya 4 indikator yang terlihat Jika hanya 3 indikator yang terlihat Jika hanya 2 indikator yang terlihat Jika hanya 1 indikator yang terlihat Tepat waktu Terlambat pengumpulan 1 hari 4 3 2 1 5 Pembahasan 4 3 2 1 5 Kesimpulan 4 3 2 1 5 Ketepatan pengumpulan 4 3 2 1 5 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Aspek yang dinilai laporan Nilai Skor 3 2 1 Indikator Terlambat pengumpulan 2 hari Terlambat pengumpulan 3 hari Terlambat pengumpulan 4 hari : jumlah skor yang diperoleh x 80 Skor maksimal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Lampiran 5 Tanggal 01/04/2017 08/04/2017 15/04/2017 22/04/2017 29/04/2017 06/05/2017 13/05/2017 PJB Tanggal 01/04/2017 08/04/2017 15/04/2017 22/04/2017 29/04/2017 06/05/2017 13/05/2017 PJB Tabel Data Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Okra Hijau K1 5 7 10 15 16 21 28 23 Kontrol K2 K3 K4 k5 5 5 5 5 8 8 8 9 11 10 13 11 16 17 16 17 24 20 20 21 28 25 28 27 28 30 30 28 23 25 25 23 A1 5 7 10 16 22 25 26 21 Aluvial RataTotal Rata A2 A3 A4 A5 5 5 5 5 25 5 7 8 7 7 36 7,2 9 14 11 11 55 11 15 22 18 18 89 17,8 20 29 24 20 115 23 25 31 29 26 136 27,2 25 32 29 27 139 27,8 20 27 24 22 114 22,8 Total 25 40 55 81 101 129 144 119 RataRata 5 8 11 16,2 20,2 25,8 28,8 23,8 Tanggal 01/04/2017 08/04/2017 15/04/2017 22/04/2017 29/04/2017 06/05/2017 13/05/2017 PJB Tanggal 01/04/2017 08/04/2017 15/04/2017 22/04/2017 29/04/2017 06/05/2017 13/05/2017 PJB Mediteran M1 M2 M3 M4 M5 5 5 5 5 5 7 7 7 7 7 8 9 10 8 7 17 15 14 13 14 25 21 21 21 22 26 26 26 24 27 31 27 30 30 30 26 22 25 25 25 R1 5 7 9 14 17 21 28 23 Regosol R2 R3 R4 R5 5 5 5 5 7 7 6 8 7 10 7 8 9 14 14 16 18 24 19 23 23 27 21 27 25 32 23 29 20 27 18 24 Total 25 35 42 73 110 129 148 123 Total 25 35 41 67 101 119 137 112 RataRata 5 7 8,4 14,6 22 25,8 29,6 24,6 RataRata 5 7 8,2 13,4 20,2 23,8 27,4 22,4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Lampiran 6 Tanggal K1 01/04/2017 08/04/2017 15/04/2017 22/04/2017 29/04/2017 06/05/2017 13/05/2017 Jumlah 0 6 8 7 8 18 11 58 Tabel Data Pertambahan Tinggi Tanaman Okra Hijau Kontrol K2 K3 K4 0 7 5 9 7 15 22 65 0 7 8 7 10 10 20 62 0 6 6 8 11 16 14 61 K5 x 0 0 7 6,6 5 6,4 9 8 6 12 19 15,6 16 16,6 62 61,6 Mediteran Aluvial Mi M2 M3 M4 M5 0 5 7 9 10 15 7 53 0 5 7 9 11 8 25 65 0 6 7 7 12 8 12 52 0 5 8 9 15 12 2 51 x 0 0 6 5,4 7 7,2 9 8,6 10 11,6 10 10.6 12 11,6 54 55 Regosol A1 A2 A3 A4 A5 0 6 6 11 9 21 18 71 0 4 6 9 14 17 14 64 0 7 9 9 10 14 18 67 0 5 5 10 11 23 14 68 0 4 8 8 15 19 16 70 x 0 5,2 6,8 9,4 11,8 18,8 16 68 R1 R2 R3 R4 R5 0 6 6 9 11 14 14 62 0 6 5 2 10 11 9 43 0 6 7 10 12 16 9 60 0 6 6 10 15 19 13 69 0 6 8 9 13 16 16 68 x 0 6 6,4 8 12,2 15,2 12,2 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Lampiran 7 Tabel Data Tinggi Batang Tanaman Okra Hijau Kontrol Mediteran Tanggal 01/04/2017 08/04/2017 15/04/2017 22/04/2017 29/04/2017 06/05/2017 13/05/2017 K1 22 28 36 43 51 69 80 K2 23 30 35 44 51 66 88 K3 23 30 38 45 55 65 85 K4 24 30 41 49 60 76 90 K5 23 30 35 44 50 69 85 x 23 29,6 37 45 53,4 69 85,6 M1 M2 M3 M4 M5 13 11 12 13 12 18 16 18 18 18 25 23 25 26 25 34 32 32 35 34 44 43 44 50 44 59 51 52 62 54 66 76 64 64 66 Aluvial x 12,5 17,6 24,8 33,4 45 55,6 67,2 A1 11 17 24 35 44 65 83 A2 12 16 22 31 45 62 76 A3 11 18 27 36 46 60 78 Regosol A4 12 17 22 32 43 60 74 A5 12 16 24 32 47 66 82 x 11,6 16,8 23,8 33,2 45 62,6 78,6 R1 12 18 26 35 46 60 74 R2 11 17 22 24 34 45 54 R3 10 16 23 33 45 61 70 R4 11 17 23 33 48 67 80 R5 12 18 26 35 48 64 80 x 11,2 17,2 24 32 44,2 59,4 71,6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Lampiran 8 Data Jumlah Buah Okra Hijau Kontrol Panen K1 K2 K3 Mediteran K4 x K5 M1 M2 M3 Aluvial M4 M5 x A1 A2 A3 Regosol A4 A5 x R1 R2 R3 R4 x R5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1,2 1 2 1 1 1 1,2 2 1 1 1 2 1 1,2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1,4 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1,4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1,2 1 1 2 1 2 1,6 1 1 1 1 2 1,2 5 2 1 1 1 1 1,2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1,4 JUMLAH 6 5 5 6 5 5,4 5 5 5 5 6 5,2 6 6 10 6 7 7 5 7 6 6 7 6,2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Lampiran 9 Data Berat Basah Buah Okra Hijau Panen Kontrol Panen K1 K2 1 15,01 10,41 5,12 5,22 4,24 8 2 14,13 7,16 12,09 16,4 11,44 12,24 3 5,17 5,12 4,3 12,46 14 8,21 4 8,86 8,38 5,75 7,58 11,54 8,42 5 23,62 18,23 12,89 6,42 9,91 14,21 JUMLAH 66,79 72,07 40,15 56,28 51,13 57,28 Panen K3 K4 RataRata K5 Aluvial A1 A2 A3 A4 RataRata A5 1 8,66 4,95 15,57 5,98 8,76 13,58 2 4,57 6,32 16,33 23,9 16,2 13,46 3 4,64 11,19 5,18 4,25 4,14 5,88 4 11,8 6,63 17,55 6,69 11,6 3,65 5 13,4 10,74 33,62 16,3 7,6 16,33 JUMLAH 43,1 39,83 88,25 57,1 48,3 55,31 1 2 3 4 5 JUMLAH Mediteran M1 8,56 12,71 3,91 4,27 6,72 36,17 RataM2 M3 M4 M5 Rata 8,22 4,69 8,15 4,42 6,8 11,44 10,91 12,4 6,3 10,75 5,1 11,7 6,68 9,42 7,36 6,31 7,56 4,97 24,12 9,44 11,18 15,2 9,74 5,31 9,63 42,25 50,1 41,94 49,57 44,06 Panen 1 2 3 4 5 JUMLAH Regosol R1 8,78 12,2 4,71 4,99 6,1 36,8 R2 R3 R4 R5 9,25 7,97 4,48 9,34 14,83 8,06 10,4 16,95 20,93 4,99 21,5 7,6 5,03 6,1 7,55 16,21 10,72 8,02 8,12 23,14 61,15 35,14 41,2 73,24 RataRata 7,96 12,48 11,94 7,97 11,22 49,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Lampiran 10 Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumalah Buah, dan Berat Basah Buah 1. Tinggi Tanaman One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test tinggitanama n N Normal Parameters Most Extreme Differences a,b Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 20 61,1500 7,43587 ,139 ,093 -,139 ,620 ,837 2. Jumlah Daun One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test jumlahdau n N 20 Mean 23,4000 a,b Normal Parameters Std. 2,39297 Deviation Absolute ,148 Most Extreme Positive ,102 Differences Negative -,148 Kolmogorov-Smirnov Z ,662 Asymp. Sig. (2-tailed) ,772 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 3. Jumlah Buah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test jumlahbua h N 20 Mean 1,2000 a,b Normal Parameters Std. ,25955 Deviation Absolute ,250 Most Extreme Positive ,250 Differences Negative -,220 Kolmogorov-Smirnov Z 1,118 Asymp. Sig. (2-tailed) ,164 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 4. Berat Basah Buah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test beratbasah N 20 Mean 9,9765 a,b Normal Parameters Std. 3,18295 Deviation Absolute ,138 Most Extreme Positive ,138 Differences Negative -,081 Kolmogorov-Smirnov Z ,615 Asymp. Sig. (2-tailed) ,843 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil uji normalitas ditunjukkan bahwa tinggi batang, data jumlah daun, jumlah buah, dan berat basah buah okra hijau berdistribusi normal karena nilai sig > 0.05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Lampiran 11 Uji Homogenitas Data Tinggi Batang, Jumlah Daun, Jumlah Buah dan Berat Basah Buah 1. Tinggi Tanaman Test of Homogeneity of Variances tinggitanaman Levene df1 df2 Sig. Statistic 1,621 3 16 ,224 Tabel di atas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai level statistik 1,621 dan nilai sig 0,224 > 0,05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap media tanah terhadap tinggi tanaman okra hijau memiliki varians yang sama ( homogen). 2. Jumlah Daun Test of Homogeneity of Variances Jumlahdaun Levene df1 df2 Sig. Statistic 2,517 3 16 ,095 Tabel di atas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai level statistik 2,517 dan nilai sig 0,095 > 0,05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap media tanah terhadap jumlah daun okra hijau memiliki varians yang sama ( homogen). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 3. Jumlah Buah Test of Homogeneity of Variances Jumlahbuah Levene df1 df2 Sig. Statistic 3,586 3 16 ,067 Tabel di atas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai level statistik 3,586 dan nilai sig 0,067 > 0,05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap media tanah terhadap jumlah buah okra hijau memiliki varians yang sama ( homogen). 4. Berat Basah Buah Test of Homogeneity of Variances beratbasah Levene df1 df2 Sig. Statistic 8,997 3 16 ,001 Tabel di atas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai level statistik 8,997 dan nilai sig 0,001 < 0,05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap media tanah terhadap berat basah buah okra hijau tidak memiliki varians yang sama (tidak homogen). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Lampiran 12 Uji ANOVA Terhadap Tinggi Batang Tanaman Okra Hijau ANOVA tinggitanaman Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between 431,350 3 143,783 3,715 ,033 Groups Within Groups 619,200 16 38,700 Total 1050,550 19 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig 0,033 < 0,05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa jenis tanah yang berbeda mempengaruhi tinggi batang tanaman okra hijau secara signifikan maka hipotesis diterima. tinggitanaman Duncan perlakua n N Subset for alpha = 0.05 1 2 MED 5 55,0000 REG 5 60,0000 60,0000 K 5 61,6000 61,6000 ALU 5 68,0000 Sig. ,130 ,071 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Lampiran 13 Uji ANOVA Terhadap Jumlah Daun Tanaman Okra Hijau ANOVA Jumlahdaun Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between 14,800 3 4,933 ,840 ,492 Groups Within Groups 94,000 16 5,875 Total 108,800 19 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig 0,492 > 0,05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa jenis tanah yang berbeda tidak mempengaruhi jumlah daun tanaman okra hijau secara signifikan maka hipotesis ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Lampiran 14 Uji ANOVA Terhadap Jumlah Buah Tanaman Okra Hijau ANOVA jumlahbuah Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between ,496 3 ,165 3,374 ,045 Groups Within Groups ,784 16 ,049 Total 1,280 19 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig 0,045 < 0,05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa jenis tanah yang berbeda mempengaruhi tinggi batang tanaman okra hijau secara signifikan maka hipotesis diterima. jumlahbuah Duncan perlakua n N Subset for alpha = 0.05 1 2 med 5 1,0400 k 5 1,0800 reg 5 1,2400 1,2400 alu 5 1,4400 Sig. ,194 ,172 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 Lampiran 15 Uji Kruskal Wallis Terhadap Jumlah Buah Tanaman Okra Hijau Ranks perlakuan N beratbasah k med alu reg Total Mean Rank 5 5 5 5 20 11,60 8,00 11,60 10,80 Test Statisticsa,b beratbasah Chi1,251 Square df 3 Asymp. ,741 Sig. a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: perlakuan Nilai p value ( Asymp.Sig.) menunjukkan 0,741 > 0,05 . Hal ini berarti perlakuan dengan media jenis tanah yang berbeda tidak memberi pengaruh terhadap berat basah buah okra. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Lampiran 16 Pengambilan jenis tanah Semaian Okra Hijau DOKUMENTASI Kumpulan jenis tanah yang sudah diambil. Tanaman okra yang telah dipindahkan ke lahan Penjemuran jenis tanah Tanaman okra hijau yang bercabang dan berbuah Buah okra hijau yang ditimbang dengan timbangan digital