PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN TEKNIK AGUS DAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS VII-A SMP N 2 KENDURUAN TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013 Agus Darmuki* Abstrak: Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar pada siswa kelas VII-A SMP N 2 Kenduruan Tahun Pelajaran 2012-2013 berpijak pada rumusan masalah sebagi berikut :Bagaimakah teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VII-A SMP N 2 Kenduruan Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2012-2013? Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang ditandai oleh adanya siklus. Pada tiap siklusnya terdapat tindakan peneliti yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis. Adapun teknik pengumpulan data berupapengamatan, wawancara, angket, tes, dan instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes, dan triangulasi.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini, dapat peneliti ringkas dalam bentuk kesimpulan.Hal ini dapat dilihat dari data hasil menulis puisi, siswa selalu mengalami peningkatan dalam tiap siklusnya. Sehingga siswa mampu menempuh nilai yang telah ditetapkan yaitu 70. Pada prasiklus siswa yang mencapai SKM sebanyak 15%, pada siklus I siswa yang mencapai SKM sebanyak 55%, dan pada siklus II siswa yang mencapai SKM sebanyak 100% dengan rata-rata 80, ini berarti semua siswa dapat mencapai nilai SKM .Berdasarkan hasil penelitian ini teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi, hasilnya pembelajaran ini sangat efektif dan dapat memancing imajinasi siswa. Kata Kunci : menulis puisi, teknik agus, media, lingkungan sekitar. PENDAHULUAN pendidikan kita akan mengalami kemunduran. Keterampilan menulis merupakan hal yang Keterampilan menulis perlu ditingkatkan, dan kita sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, karena harus memberikan dorongan kepada semua orang suatu karya berasal dari sebuah tulisan.Tapi pada terutama pada generasi muda. zaman modern sekarang ini, banyak orang yang malas Dalam realitasnya tidak sedikit dari kita suka untuk menulis.mereka belum mengerti sepenuhnya mengambinghitamkan tidak ada waktu luang sebagai tentang hakekat dari menulis. Dunia pendidikan penyebab tidak dapat menulis.Akhirnya diketahui sangat membutuhkan generasi penulis muda yang beberapa faktor yang menyebabkan ketidakmampuan berkualitas, jika tak ada lagi yang mempunyai mereka dalam menghasilkan tulisan, salah satunya keinginan untuk menghasilkan sebuah tulisan maka yang merupakan faktor dominan adalah mereka tidak *Dosen Progdi PBSI, IKIP PGRI Bojonegoro Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 37 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... memiliki kemauan yang kuat untuk menulis dan tidak Pembelajaran menulis puisi merupakan salah pernah menyediakan waktu untuk menulis.Marilah satu tuntutan kurikulum 2013.Puisi merupakan genre kita menyadari kekeliruan berfikir yang tanpa disadari sastra yang khas.Penanda kekhasan puisi diantaranya telah menjadi penyebab utama ketidakmampuan kita padat kata, padat makna, bermakna ganda, berrima, untuk menghasilkan sebuah tulisan (Kuncoro, berirama dan bermajas atau bergaya bahasa.Kekhasan 2009:18). puisi tersebut menjadikan puisi sebagai genre sastra Jadi jika kita ingin menghasilkan sebuah yang unik.Dalam Standar Isi untuk SMP, menulis puisi tulisan, hal yang paling penting adalah mempunyai merupakan kompetensi yang harus dikuasai oleh keinginan untuk menulis dan meluangkan waktu siswa.Pencapaian kompetensi menulis puisi bukan hal untuk menulis walaupun itu hanya sebentar. yang mudah. Menentukan pilihan kata yang indah, Menurut Sutarno (2008: 1) Menulis adalah sebuah aktivitas yang tidak berdiri sendiri. Kegiatan itu berkaitan erat dengan hal-hal lain, seperti pengusaan materi, pemahaman metode penelitian dan metode penulisan, pemanfaatan sumber referensi, penguasaan bahasa, pembiasaan diri berlatih, dan penggunaan media yang tepat serta pemilihan segmen pembacanya. Jadi menulis itu membutuhkan rancangan yang baik dan pengetahuan yang luas jika ingin menghasilkan sebuah tulisan yang bagus. Keterampilan menulis juga merupakan salah satu kajian dari keterampilan bahasa.Keterampilan menulis bisa dikatagorikan sebagai kajian yang paling sulit, karena keterampilan menulis butuh ketelitian dan pengetahuan yang luas.Menulis jauh lebih sulit daripada berbicara, alhasil banyak orang yang sangat hebat dalam komunikasi lisan (bicara), namun sangat payah dalam menulis (Leo, 2010: 2).Jadi suatu keterampilan menulis itu perlu diasah dan ketekunan karena keterampilan menulis jauh berbeda dari pada keterampilan berbicara. pilihan kata padat makna, pilihan kata bermajas, dan pilihan kata yang bisa menimbulkan efek bunyi adalah sebuah problematika dalam pembelajaran menulis puisi. Untuk itu, guru dituntut mampu merancang model pembelajaran yang bisa membantu siswa mencapai kompetensi tersebut. Keterampilan menulis puisi perlu ditingkatkan karena Pengajaran sastra di sekolah sampai saat ini masih dinilai gagal mengembangkan sastra. Kegagalan ini sebenarnya telah lama dikeluhkan oleh H.B. Yasin sejak tahun 1979-an. Dua puluh tahun kemudian, keluhan itu masih juga muncul , antara lain dari Sapardi Djoko Damomo dan Taufik Ismail. Pada Kongres Kesenian tahun 1995, Taufik Ismail mengungkapkan bahwa pengajaran sastra disekolah belum seperti yang diharapkan karena masih disatukannya pengajaran sastra dengan bahasa, dan pengajaran sastra hanya sebagian kecil dari pengajaran bahasa.Lebih lanjut Taufik mengusulkan agar pengajaran sastra dipisahkan dari pengajaran bahasa” (Alfiah dan Santoso, 2009:5). Jadi pembelajaran sastra terutama pada sastra puisi harus ditingkatkan dan diberi ruang yang bebas agar siswa lebih paham dan bisa membuat puisi yang bagus dan indah. 38 Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... Proses belajar mengajar menulis puisi di sekolah biasanya berpusat pada guru saja, siswa jarang berperan aktif dalam pembelajaran. Guru hanya Tabel 1. Kondisi Awal Nilai Hasil Belajar Menulis Puisi Kelas VII menerangkan dengan lisan saja tanpa memberikan gambaran yang kongkrit pada suatu pembahasan sub- No Rentang Nilai Refleksi Pratindakan pokok. Khususnya dalam pelajaran menulis puisi, jika 1 Rentang 90-100 0 2 Rentang 80-89 0 3 Rentang 70-79 15,15% 4 Rentang 60-69 36,36% 5 Rentang 0-59 48,48% Jumlah 100% siswa hanya disuruh mendengarkan saja apa yang diucapkan guru maka siswa akan cepat bosan dan lelah dalam proses pembelajaran. Seperti dalam pokok bahasan menulis puisi, jika siswa hanya mendengarkan saja tanpa ada visualisasi daya imajinasi siswa akan sulit berkembang. Kegiatan pembelajaran menulis seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.Semuanya terjadi karena kemampuan siswa dalam menggali imajinasi sangatlah terbatas.Karena mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran (puisi) maka siswa menjadi enggan untuk konsentrasi dan serius mengikuti kegiatan pembelajaran. Diperparah dengan metode guru yang membosankan dalam menyampaikan materi, bahkan guru Oleh karena itu diperlukan strategi baru dalam membelajarkan menulis (puisi). Berdasarkan latar belakang diatas peneliti akan membuat penelitian dengan judul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Menggunakan Teknik Agus dan Media Lingkungan Sekitar Pada Siswa Kelas VII-A SMP N 2 Kenduruan Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2012-2013”. mengajarkannya sebagai bentuk menggugurkan tugasnya menyampaikan materi tentang menulis (puisi).Selain itu guru jarang sekali menggunakan Rumusan Masalah media pembelajaran yang merangsang imajinasi dan motivasi untuk belajar. Bagaimakah teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan keterampilan Kondisi awal kemampuan menulis puisi menulis puisi pada siswa kelas VII-A SMP N 2 laporan pada siswa kelas VII-A SMP N 2 Kenduruan Kenduruan Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2012- Kabupaten Tuban, yang tercermin pada rata-rata nilai 2013? ulangan harian menulis puisicukup rendah.Nilai tersebut yang dapat dilihat pada tabel berikut. Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 39 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... Hipotesis Tindakan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh Teknik Agus dan media media lingkungan deskripsi tentang peningkatan kemampuan menulis sekitar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi menggunakan teknik “Agus” dan media puisi pada siawa kelas VII-A SMP N 2 Kenduruan lingkungan sekitarpada siswa kelas VII-A SMP N 2 tahun pelajaran 2012-2013. Kenduruan Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 20122013 KAJIAN PUSTAKA Menulis Puisi Manfaat Penelitian a. b. Menulis merupakan suatu ketrampilan Manfaat Teoritis berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi Manfaat toritis dari penelitian adalah dapat secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan menambah wawasan dalam pengajaran puisi dan orang lain (Tarigan, 2008: 3). Jadi menulis itu juga masukan tentang manfaat teknik dan media dalam berfungsi sebagai sarana komunikasi tidak langsung, pembelajaran penulisan puisi. tidak bertemu dengan orangnya secara langsung. Puisi adalah karya satra dengan bahasa yang Manfaat Praktis 1. dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan Bagi Sekolah Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan teknik dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran serta karakteristik siswa. 2. (imajinatif) (Waluyo, 2003: 1). Menurut Luxemburg (1992) puisi adalah teksteks monolog yang isinya tidak semata-mata sebuah alur, tetapi terdapat penyajian tipografik Bagi Guru tertentu.Pradopo (1993) merangkum beberapa Memberikan informasi mengenai manfaat pembelajaran dengan teknik Agus dan media 3. bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kiasan pendapat dari para sastrawan ataupun ahli mengenai pengertian puisi. Menurut Altenbernd, puisi adalah lingkungan sekitar dalam meningkatkan pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran keterampilan menulis puisi. (menafsirkan) Bagi Siswa (bernetrum).menurut Samuel Tylor Coleridge Untuk lebih meningkatkan kompetensi mengemukakan puisi itu adalah kata-kata terindah belajar perbaikan dalam susunan yang terindah. Menurut Carlye, puisi pembelajaran dan peningkatan mutu serta merupakan pemikiran yang berifat musikal. proses pembelajaran. Sedangkan menurut Wordsworth puisi adalah siswa dengan dalam bahasa berirama pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. 40 Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... Adapun menurut Auden puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang becampur dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kiasan. baur.Menurut Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkrit Teknik Agus dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detitik-detik yang paling indah dalam hidup kita. Sedangkan simpulan Rachmat Djoko Pradopo, puisi itu adalah karya yang tersusun secara padat dan menyatakan sesuatu dengan hal yang lain. Puisi adalah karya sastra yang syarat dengan Agus merupakan teknik mengajar yang bersumber pada metode kontekstual. Dalamteknik ini terdapat empat kegiatan dasar, sesuai dengan nama teknik tersebut. A; Amati, G; Gagasan (tulis gagasan), U; Uraikan, S; Susunlah. 1. Amati makna, maka siswa akan dapat memetik manfaat Amati di sini mengandung pengertian pemerolehan bahasa yang dapat menambah melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan perbendaharaan kosa kata. Proses kreatif menulis alam lingkungan.Alam lingkungan memuat puisi merupakan tantangan intelek tual dan emosional. berbagai objek; tumbuhan, hewan, langit, Karena bahasa yang digunakan dalam puisi matahari, sungai dll; yang memungkinkan siswa merupakan bahasa figurative yang ambigu. Makna dapat memetik pelajaran darinya. Guru berperan puisi itu sangat kontekstual: tiap kata tidak hanya sebagai pemandu dan memberikan rambu-rambu membawa makna kamus, tetapi ingkaran sinonim dan apa yang harus dilakukan siswa dengan homonim. Kata-kata tidak hanya memiliki makna banyaknya obyek di alam ini, mengarang cerita, tertentu, tetapi membangkitkan pembaca pada kata- membuat puisi dll, yang dalam hal ini ditujukan kata lain yang berkaitan dengan bunyi atau makna pada pembelajaran menulis puisi. kata tersebut, atau turunan dari kata itu, atau kata- Dengan langsung terjun kealam terbuka, kata lain yang bertentangan atau tidak termasuk dalam siswa merasa senang karena tidak terkungkung jenis kata itu (wellek dan Austin warren 1995:219). dalam ruang yang minim dengan berbagai benda Menurut Leigh Hunt, puisi adalah luapan untuk dijadikan obyek bahan tulisannya. Menurut perasaan yang imajinatif. Menurut Mathew Arnol, Ahmadi (1990:60) kita (siswa) mempunyai puisi adalah kritik kehidupan. Sedangkan menurut kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari Herbert Read, puisi bersifat intuitif, imajinatif, dan keadaan sekeliling lingkungan kita. Kita sintetik (Zulfahnur dkk. 1997). berinteraksi dengan lingkungan di sekitar kita Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka secara konstan dan menyadari sumber-sumber dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan kerja informasi yang terpercaya.Kita merupakan kreatif yang merupakan bentuk curahan pengalaman sebagaian dari hukum kausal, kita merupakan dengan penyampaian menggunakan bahasa figuratif. faktor dalam ekuasi dunia, dank arena itu Jadi menulis puisi adalah sarana komunikasi tidak lingkungan terdekat kita selalu memberikan langsung dengan bahasa yang dipadatkan, wawasan yang berguna sebagai sumber informasi yang tak habis-habisnya. Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 41 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... benda mati.Benda hidup contohnya, pohon, Ada beberapa hal yang harus dilakukan burung, semut, manusia, dsb.Sedangkan benda guru sebelum siswa terjun ke alam terbuka. mati dapat berupa, rumah, bangunan, jalan, air Pertama, guru menyampaikan tujuan dsb.Dalam melakukan pengamatan tentunya Tujuan siswa terjun kealam terbuka adalah siswa terlebih dahulu menentukan tema yang untuk menemukan suatu pengalaman, ingin diangkat menjadi bangunan sebuah pengalaman batin setelah mengamati suatu puisi.Peran guru sangat penting disini, guru harus objek.Semisal, siswa ingin membuat puisi dengan memberikan penjelasan yang tentang materi tema ke indahan alam. Sebelumnya ia harus puisi, namun perlu diingat pemberian materi itu merumuskan terlebih dahulu apa-apa saja yang jangan terlalu berlebih tapi juga jangan terlalu akan dia amati untuk mendukung penciptaan sedikit, secukupnya saja. Yang ditututut dalam puisinya nanti. Dengan demikian apayang telah pembelajaran model kontekstual adalah proses diamati tetap terkait dengan tema yang sudah bukan melulu hasil. Jadi dalam membelajarkan direncanakan. materi guru harus jeli dan seleksi. Semisal, Kedua, guru menyampaikan beberapa materi sebelum siswa terjun ke pembelajaran di alam tentang puisi terbuka, siswa terlebih dahulu diberikan contoh Dalam kegiatan awal materi yang puisi yang di dalamnya mengandung pengimajian diberikan hendaknya jangan terlalu berlebih, atau sarana retrorika. Hal itu dilakukan agar secukupnya saja karena akan membingungkan nantinya setelah siswa terjun ke pembelajaran siswa. Cukuplah dengan menjelaskan dan alam siswa tidak akan mengalami kesulitan, meberikan contoh tentang macam-macam maksudnya siswa tidak mengalami kesulitan pengimajian dan sarana retorika. yang akan mengganggu konsentrasinya. Dengan mengetahui macam dan bagaimana membentuk pengimajian, maka siswa 2. Gagasan (tulis gagasan dari apa yang dilihat) akan mengamati dengan daya khayal tentang Gagasan di sini merupakan hasil dari suatu objek, semisal aku melihat daun yang pengamatan yang dituangkan dalam bentuk kata. berguguran, jalanan yang panas dll. Dari sinilah Siswa menuangkan dari apa yang dillihat melalui mulai terbentuk bangunan sebuah puisi, tentunya penalaran pemahamannya ke dalam kata. Kata- puisi siswa yang menarik dengan beragam kata yang ditulis siswa akan dijadikan keunikannya.Selanjutnya perbendaharaan kata sebagai dasar untuk siswa mulai menggabungkannya dengan beberapa sarana menyusun kerangka puisinya. retorika, misalkan metafora. Amati di sini mengandung pengertian, siswa melakukan pengamatan terhadap berbagai obyek di alam sekitar.Seperti disebutkan di atas, obyek itu dapat berupa benda hidup maupun 42 Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... 3. Lingkungan sekitar yang dimaksud disini Urai Urai di sini merupakan mengurai kembali apa yang ditulis dalam bentuk kata. Kata-kata yang ditulis dijabarkan berdasarkan pengembangan kata tersebut dari kedekatan kata merupakan lingkungan sekitar sekolah siswa atau lingkungan sekitar kelas siswa.Media ini sudah ada dan tersedia di sekitar sekolah siswa, lebih murah dan lebih dekat dengan siswa. yang lain bisa sinonimnya, antonimnya, makna konotasi/ denotasinya atau juga majasnya. METODOLOGI PENELITIAN 4. Susun Tempat penelitian yaitu di SMP N 2 Kenduruan Setelah siswa selesai mengamati dan dan Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII- menentukan apa-apa saja yang nanti akan A SMP N 2 Kenduruan Kabupaten Tuban Tahun dijadikannya sebagai bahan penciptaan puisi, Pelajaran 2012-2013. selanjutnya siswa mulai menyusun dan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan merangkainya menjadi sebuah bangunan puisi. metode penelitian tindakan kelas yang ditandai oleh Bangunan puisi yang dicipta oleh siswa bukan adanya siklus. Pada tiap siklusnya terdapat tindakan berarti lengkap sesuai dengan unsur-unsur dalam penelitian. puisi, tapi beberapa saja.Bila siswa sudah paham dengan penjelasan guru mengenai metafora atau Teknik Pengumpulan Data citra perabaan, penglihatan dsb, maka penciptaan Penetapan metode yang digunakan dalam puisi hanya sebatas itu dulu saja, baru setelah proses penelitian adalah masalah yang sangat penting, siswa menguasainya dan mengalaminya dalam sebab kekeliruan dalam bidang ini akan dapat kegiatan penciptaan puisi maka tahap selanjutnya mengakibatkan kesulitan dalam mengumpulkan data meningkat ke materi yang lebih jauh lagi. yang diperlukan. Dalam pembahasan skripsi ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) Metode Media Gambar Lingkungan Sekitar Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai observasi, (2) Metode Wawancara atau interview. 1. Metode Observasi saluran (chanel) untuk menyampaikan suatu pesan Observasi diartikan sebagai pengamatan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala kepada penerimanya (Soeparno, 1988: 1). yang tampak pada objek penelitian” (Margono, Jadi media itu membantu kita untuk menyampaikan informasi, dan memudahkan kita dalam menyampaikan informasi. Penerima pun akan menjadi lebih mudah untuk menangkap informasi. Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 2009: 158).Jadi observasi itu merupakan salah satu teknik dalam mengumpulkan yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada objek penelitian. 43 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... 2. Tetapi setelah dilakukan tindakan pada siklus Metode Wawancara Wawancara dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik dengan tatap muka ataupun melaui saluran media tertentu (Sanjaya, 2011: 96) I dan siklus II meningkat, ini merupakan keberhasilan guru atau peneliti dan siswa dalam menerapkan teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra dalam pokok bahasan menulis puisi.Dengan teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar guru atau peneliti dapat PEMBAHASAN Sebelum tindakan ini dilaksanakan siswa terlihat kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi masih banyak yang asyik bercerita dengan teman sebangkunya dan teman sebelahnya dan ramai sendiri.Siswa merasa kurang senang, mereka menganggap menulis puisi adalah hal yang sulit dan mereka merasa di kelas pembelajarannya membosankandan monoton.Proses pembelajaran masih di dominasi oleh guru, sehingga siswa hanya mengatasi persoalan yang dihadapi oleh siswa sehingga siswa mampu menggali imajinasi, sudah bisa menulis puisi berdasarkan langkah pembelajaran teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar bisa membuat pembelajaran menulis puisi ini lebih bermakna dan menyenangkan. Perbandingan Nilai Hasil Menulis Puisi pada Refleksi Awal, Siklus I dan Siklus II No Rentang Nilai Refleksi Siklus I Siklus II Pratindakan pasif. Setelah pembelajaran dilaksanakan dengan teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar siswa menjadi antusias dan tertarik, semangat siswa bisa ditumbuhkan dengan selalu memotivasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung siswa serius dan tekun dalam mengerjakan tugas menulis puisi. Suasana kelas saat pembelajaran menulis puisi dengan 1 Rentang 90-100 0 0 12,12% 2 Rentang 80-89 0 18,18% 45,45% 3 Rentang 70-79 15,15% 33,33% 42,42% 4 Rentang 60-69 36,36% 48,48% 0 5 Rentang 0-59 48,48% 0 0 Jumlah 100% 100% 100% teknik “Agus” dan media lingkungan sekitarawalnya memang agak gaduh, ramai karena siswa adaptasi dengan lingkungan.Peran peneliti saat pembelajaran berlangsung nampak hilir mudik mendekati dan memberikan penjelasan kepada siswa tentang hal-hal yang mungkin dirasakan sulit. Gurusiap membantu apabila ada kesulitan yang ditemui siswa, dengan kata Berdasarkan tabel tersebut adanya peningkatan nilai jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pada refleksi awal, siklus I dan siklus II dalam menulis puisi pada refleksi prasiklus/awal dengan presentasi 15%, pada siklus I 55%. Sedangkan pada siklus II mencapai 100% dengan rata-rata 80. lain guru dan peneliti lebih banyak sebagai fasilitator siswa, karena penerapan ini baru pertama kali diterapkan maka peneliti banyak berperan agar proses pembelajaran berjalan kondusif. 44 Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... SIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus dan hasil observasi beserta analisis data penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Mukhsin. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Keterampilan Bahasa dan Apresiasi sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang). teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi Alfiah dan Yunarko Budi Santoso. 2009. Pengajaran pada siswa kelas VII-A SMP N 2 Kenduruan Puisi: Sebuah Penelitian Tindakan Kelas. Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2012-2013. Yogyakarta: Balai Pustaka. Hal ini dapat dilihat dari data hasil menulis puisi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1989. siswa selalu mengalami peningkatan dalam tiap Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: siklusnya. Sehingga siswa mampu menempuh Jakarta. nilai yang telah ditetapkan yaitu 70. Pada prasiklus siswa yang mencapai SKM sebanyak Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu 15%, pada siklus I siswa yang mencapai SKM Menulis Artikel, Opini, Kolom, dan Resensi Buku. sebanyak 55%, dan pada siklus II siswa yang Jakarta: Erlangga. mencapai SKM sebanyak 100% dengan rata-rata 80, ini berarti semua siswa dapat mencapai nilai Luxemburg, Jan, Van, dkk.1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia PustakaUtama. SKM. Leo, Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis dan SARAN-SARAN Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, ini ada beberapa hal penting untuk mendapat perhatian. Saran-saran dan pendapat yang penulis kemukakan dapat digunakan sebagai perbaikan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian ini teknik “Agus” dan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi, hasilnya pembelajaran ini sangat efektif dan Menerbitkan Buku. Jakarta: Erlangga. Margono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta. Pradopo, Rachmat Djoko. 1993. Pengkajian Puisi. Analisis Strata Norma dan Ana lisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group. dapat memancing imajinasi siswa dan dirasa tidak membosankan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar. 2. Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT Intan Pariwara. Dalam penggunaan teknik dan media harus tetap memperhatikan karakter siswa dan materi. Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511 45 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik ...... Sutarno. 2008.Menulis yang Efektif. Jakarta: Sagung Seto. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis: Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa. Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Wellek, Rene, dan Austin Werren.1995. Teori Kesusastraan. Jakata: Gramedia Pustaka Utama. Zulfahnur dkk. 1997. Teori Sastra. Jakarta: Depdikbud. 46 Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 ISSN 0215-9511