UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V MI AL-MA’ARIF KEBUMEN KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh HANIK FAWZIYAH 125 070 14 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 20110 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V MI AL-MA’ARIF KEBUMEN KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh HANIK FAWZIYAH 125 070 14 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 20110 KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Sala ga 50721 http :// www.stainsalatiga.ac.id e-mail : [email protected] PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudara: Hanik Fawziyah dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507014 yang berjudul / Upa ya meningkatkan Pemahaman Materi Siswa Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Mi Al- Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Sabtu, 20 Maret 2010, dan telah di terima sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Salatiga, 20 Maret 2010 4 Rabiul Akhir 1431H Panitia Ujian Ketua sidang Sekretaris Sidang Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1 002 Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag NIP. 19660215 199103 1 001 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Hanik Fawziyah NIM : 12507014 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 01 Maret 2010 Yang menyatakan, Hanik Fawziyah MOTTO Harapan dan do’aku akan ku perjuangkan PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan: 1. Bapak Abdul Ghofur , Ibu Sri Mulyati dan Simbah Puatiyah terkasih yang telah memberikan motivator dan do’anya dengan rasa keikhlasan. 2. Suami tercinta S.Nurhadi yang setia mendampingiku dalm suka maupun duka. 3. Romo KH. Mahfudz Ridwan, Lc beserta Ibu Nyai Nafisah selaku guru spiritual dalam proses pencerahan hati. 4. Mbak Hikmah, Mbak Lia, dek Nanik, Sikecil Sofia, Abid dan Haida. 5. Keluarga besar Batang. 6. Mbak Ana maslakhah Sahabat Karibku yang selalu membantuku dalam menyelesaikan skripsi. 7. Semua Teman-teman dan adik-adikku di pondok pesantren edi mancoro yang seperti keluargaku sendiri khususnya(De-de’mins, De’ ndut Tika, seluruh kamar “E” ) 8. Semua teman-temanku seperjuangan angkatan 2007 transfer PGMI. 9. Dan semua sahabatku di manapun berada. KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu hadir dan memberikan rahmat, taufik dan hidayah di dalam diri kita. Amin…Sholawat dan salam sejahtera teruntuk Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat, penerus perjuangan hingga kepada para umat Muslimin dimanapun berada. Penulisan skripsi ini berjudul UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V MI AL-MA’ARIF KEBUMEN KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, jurussan tarbiyah (PGMI). Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai bantuan, kerjasama dan dorongan serta dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Bapak Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Bapak Pembantu Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 3. Bapak Jaka Siswanta, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, serta sarannya sampai terwujudnya skripsi ini. 4. Bapak Ibu dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 5. Bapak Rozikin. S.ag Selaku kepala sekolah MI Al-Ma’arif Bannyubiru. 6. Ibu Budiningsih selaku wali kelas V Mi al-ma’arif Banyubiru. dan seluruh siswa kelas V yang sangat membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. 7. Bpk K.H. Mahfudz Ridwan, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro yang senantisa memberikan penyegaran rohani kepada penulis. 8. Seluruh teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu. Teriring do’a semoga amal baik bapak, ibu dan saudara sekalian mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna baik secara esensial maupun tata bahasa, tata tulis ataupun segi lain, karena segala keterbatasan yang ada pada penulis. untuk itu saran dan kritik senantiasa diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini Semoga tulisan yang sangat sederhana ini bisa bermanfaat bagi perkembangan pendidikan khususnya pendidikan ilmu pengetahuan sekolah dasar. Salatiga, 01Maret 2010 Penulis ( ) ABSTRAK Fawziyah, Hanik. 2010. Upaya Meningkatkan pemahaman materi siswa melalui metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru Kabupaten Semarang tahun 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing: Drs. Jaka siswanta, M. Pd. Kata kunci: Meningkatkan Pemahaman materi IPA, Metode Demonstrasi. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman materi siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Apakah penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan minat sisw di MI Kebumen, Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010?, (2) Apakah penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman materi siswa di MI Kebumen, Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010?. Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman materi siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi pokok sifat bahan dan perubahan sifat benda. Rata-rata kelas pada saat dilaksanakan pre tes dikategorikan masih rendah karena baru 28% siswa yang sudah memahami materi pelajaran IPA . kemudian pada pelaksannan post tes mengalami peningkatan ditunjukkan dengan siswa yang sudah sudah tuntas dalam pemahaman materi mencapai 85%. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................... vi HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK ..................................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………....xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 D. Hipotesis Tindakan .................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7 F. Definisi Operasional .................................................................. 8 G. Metodologi penelitian ................................................................. 9 H. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................... 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ..................................................................... 16 B. Pemahaman Siswa ..................................................................... 22 C. Tinjauan Tentang Materi ........................................................... 23 D. Tinjauan Tentang Penerapan Metode Demonstrasi .................... 26 E. Tinjauan Tentang Aktivitas ....................................................... 29 F. Tinjauan Tentang IPA…………………………………………...30 BAB III GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum MI al-Ma’arif ................................................ 23 1. Sejarah Singkat Berdirinya MI al-Ma’arif ............................ 33 2. Struktur organisasi .............................................................. 27 3. Keadaan Guru dan Karyawan ............................................. 28 4. Fasilitas MI al-Ma’arif ......................................................... 28 B. Subyek penelitian dan karakteristik obyek penelitian ................ 34 C. Pelaksanaan tindakan ................................................................ 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian………………………………………………….41 B. Pembahasan ............................................................................. 43 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 48 B. Saran-saran ............................................................................... 49 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................50 LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................................51 DAFTAR TABEL 1. Tabel 4. 1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ............................................. 41 2. Tabel 4. 2 Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus I ................................. 42 3. Tabel 4. 3 Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus II ................................ 43 4. Tabel 4. 4 Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklu III ................................ 44 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran : Halaman 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................. 52 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................ 55 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ............................... 58 4. Struktur Organisasi MI Al-Ma’arif Kebumen ................................ 61 5. Lembar soal pre-tes ....................................................................... 62 6. Lembar soal post-tes ………………………….. ............................ 64 7. Kunci Jawaban Pre-tes …………….………................................. 66 8. Kunci jawaban post-tes……………… .......................................... 67 9. Hasil Observasi Siswa Siklus I…….. .............................................. 68 10. Hasil Observasi Siswa Siklus II …… ............................................ 69 11. Hasil Observasi Siswa Siklus III …............................................... 70 12. Analisis Hasil Pre-test………………………………. .................... 71 13. Analisis Hasil Pos-tes …………….…….…................................. 72 14. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus I .......................................... 73 15. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus II. ....................................... 74 16. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus III ....................................... 75 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam merupakan suatu ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasan Allah tersebut dapat di renungkan dan di jadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga kita termasuk orang-orang yang bersyukur. Firman Allah yang berhubungan dengan perubahan alam adalah surat An-nur ayat: 44. Artinya “Allah menggilirkan malam dan siang, sesungguhnya yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang memiliki penglihatan”. Agar pelajaran IPA dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran yang tepat , sebagai seorang guru harus bisa memilih dan merencanakan metode yang akan di gunakan dalam menyampaikan dan memecahkan berbagai masalah pendidikan. Metode adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran. (Arief, 2001:40). Sebagaimana kita ketahui bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar, dengan demikian yang perlu di perhatikan oleh guru adalah ketepatan memilih metode mengajar sesuai dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode. Metode belajar terdiri dari berbagai macam diantaranya, metode ceramah, tanya jawab, diskusi, inquiri, simulasi, pemberian tugas dan resitasi, demonstrasi, kerja kelompok, pemecahan masalah, dan karya wisata. Menurut pendapat Budiningsih selaku guru mata pelajaran IPA di kelas V Mi Al-Ma’arif, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA yaitu kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran, jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga pembelajaran tidak kondusif, kurangnya perhatian dari orang tua, tingkat pendidikan orang tua yang masih rendah, penggunaan metode masih konfensional atau ceramah menyebabkan siswa merasa bosan sehingga siswa kurang memahami materi yang di ajarkan atau di sampaikan. Dari hasil survei di MI AL-Ma’arif Kebumen Banyubiru pada hari Selasa, tanggal 17 november 2009, ditemukan beberapa masalah yaitu rendahnya minat belajar siswa di sebabkan penggunaan metode yang masih monoton yaitu metode ceramah, sehingga pemahaman dalam penerimaan materi pelajaran IPA belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini di buktikan dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar. Banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua. Ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika pembelajaran berlangsung, hal ini di sebabkan karena komunikasi antar guru dengan siswa banyak mengalami hambatan. Minat yang rendah mengakibatkan kurangnya pemahaman dalam pembelajaran, kurangnya pemahaman ini menimbulkan hasil yang belum maksimal. Dalam proses belajar mengajar masih ditemukan murid yang kurang menaruh minat pada beberapa mata pelajaran, padahal pada umumnya murid-murid menaruh minat besar pada pelajaran tertentu. Dalam pembelajara IPA, peran seorang guru adalah sebagai fasilitator yang memungkinkan tercapainya kondisi yang baik bagi siswa untuk belajar. Terciptanya Kondisi yang baik bisa menumbuhkan minat dan meningkatkan gairah siswa dalam belajar sehingga siswa merasa senang, mudah menerima dan memahami pelajaran IPA. Pemahaman bukan hanya sekedar tahu atau hafal, akan tetapi siswa benar-benar dapat mengetahui dan memahami serta menerapkan materi yang di ajarkan. IPA merupakan suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada hafalan, sehingga kesuksesan siswa dalam belajar IPA terletak pada kemampuan siswa dalam memahami konsep, hukum atau azasazas dan teori. Untuk menunjang pemahaman proses pembelajaran IPA, diperlukan alat peraga yang sesuai dengan materi yang akan di sampaikan. Pembuatan alat peraga ini tidak hanya di lakukan oleh guru sendiri akan tetapi dapat pula di kerjakan bersama siswa, biasanya guru hanya membuat desain, sedangkan siswa mengerjakan berdasarkan bimbingan dari guru. Cara kerja seperti ini memberikan keuntungan antara lain: Dengan bantuan alat peraga siswa akan lebih memahami konsep yang di ajarkan, Siswa dapat memanfaatkan atau mengaplikasikan pengetahuan dan keterampailan IPA-nya untuk hal yang bermanfaat, Menambah keterampilan siswa, Menambah daya kreatifitas siswa, Hubungan antara guru dan siswa akan semakian erat, Biaya pengadaan alat relativ lebih murah dan waktu pengadaan dapat di atur sesuai dengan kebutuhan, Jumlah alat di sekolah bertambah. Setelah peneliti melihat masalah yang terjadi di MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru, peneliti mempunyai alternativ/ solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan merubah metode pengajaran yang selama ini di lakukan. Karena dengan menggunakan metode ceramah, siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang di sampaikan oleh guru dan mereka lebih cenderung merasakan bosan. Metode yang tepat untuk pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan metode demonstrasi, di mana metode ini sangat mendukung untuk meningkatkan pemahaman materi siswa , karena dengan metode tersebut siswa dapat terangsang dan termotivasi. Metode demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar bahkan mungkin meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru (Roestiyah, 1991 :125). Penerapakan metode demonstrasi ini divariasi dengan metode ceramah dan tanya jawab sehingga guru lebih mudah menyampaikan materi dan siswa mudah memahami dan menerima materi yang di sampaikan oleh guru. Metode ini juga memeberikan kesempatan kepada siswa untk melakukan pengamatan secara cermat terhadap materi yang di sampaikan. Dalam pemecahan masalah ini peneliti menerapkan PTK (penelitian tindakan kelas) untuk meningkatkan pemahaman materi siswa kelas V MI AlMa’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri, melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Di bidang pendidikan, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelas, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Dari latar belakang yang tertulis di atas maka penulis mengangkat judul: “UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V MI AL-MA’ARIF KEBUMEN KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009-2010” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, masalah penelitian ini dapat di rumuskan: 1. Apakah penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan minat siswa kelas V Mi Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2009-2010? 2. Apakah penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman mataeri siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kebuman Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2009-2010? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat di rumuskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan minat siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, Tahun 2009-2010. 2. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman materi siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2009-2010. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus di uji kebenarannya melalui kegiatan penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto hipotesis dapat di artikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1996:67). Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau mungkin salah. Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatakan minat siswa pada mata pelajaran IPA kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang 2. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman materi siswa pada mata pelajaran IPA kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. E. Manfaat Penelitian Tindakan Dari penulisan ini di harapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Di harapkan bisa menambahkan khasanah teori yang sudah ada dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Manfaat praktis a. Sebagai bahan masukan bagi para guru agar menggunakan metode pembelajaran yang baik untuk mendorong minat belajar siswa. b. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memperhatikan pelajaran dengan baik yang di tunjang dengan penggunaan metode yang sesuai dengan materi pelajaran. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka untuk lebih jelasnay penulis menguraikan arti kata-kata yang sesuai dalam judul. Adapun kata-kata tersebut adalah: 1. Upaya Merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan (Dwi Ad, 2001:576). Yang di maksud disini yaitu usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa meningkatkan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA di kelas. 2. Meningkatkan Meningkatakan tarfmartabat atau kedudukan seseorang lebih tinggi dari sebelumnya (Darminto, 1986: 177) 3. Pemahaman Yaitu suatu tingkatan yang lebih tinggi daripada pengetahuan, karena pengetahuan sifatnya hanya hafalan, sedangkan pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna dari suatu konsep. Oleh sebab itu di perlukan adanya hubungan antara konsep dan makna yang ada di dalamnya. 4. Materi Adalah sesuatu yang menjadi bahan untuk dijadikan, dipikirkan, di bicarakan,di karangkan 5. Demonstrasi Cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang di pelajari, baik sebenarnya atupun tiruan, yang sering di sertai dengan penjelasan lisan. 6. IPA Suatu ilmu yang mempelajari sebab akibat dari kejadian yang terjadi di alam ini (Padmawinata, 1981: 1) G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang di tetapkan berupa penelitian tindakan kelas yang di dasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPA kelas V Mi Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2009-2010 Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus di laksanakan sesuai dengan perubahan yang di capai, seperti yang telah di desain dalam faktor-faktor yang telah di selidiki. Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang selama ini di lakukan, mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan dengan teman sejawat, serta mengkaji teori ataupun metode yang relevan. Berdasarkan refleksi awal serta diskusi yang di lakukan dengan rekan tersebut, maka langkah yang di anggap paling tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran IPA adalah dengan Metode Demonstrasi. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut maka prosedur pelaksanaan PTK ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, refleksi. 2. Subyek Penelitian Dasar pertimbangan pilihan subyek, yakni penelitian ini di terapkan di Mi Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru Semarang tahun ajaran 2009-2010, dengan jumlah siswa 43. 3. Langkah-Langkah Atau Siklus Penelitian a. Perencanaan Pada tahap ini di lakukan persiapan yang sangat matang agar pembelajaran IPA dapat tercapai. kegiatan in meliputi: 1) Peneliti menetapkan alternatif untuk meningkatkan pemahaman belajar, dalam pembelajaran IPA pada materi perubahan sifat benda. 2) Peneliti membuat perencanaan pengajaran dengan mengembangkan metode demonstrasi pada materi perubahan sifat benda. 3) Peneliti melakukan simulasi pembelajaran mengembangkan metode demonstrasi. IPA dengan 4) Peneliti membuat dan melengkapi alat media pembelajaran pada materi perubahan sifat benda. 5) Peneliti membuat lembar observasi. 6) Peneliti mendesain alat evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakukan proses belajar, apersepsi, pre-tes, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran, guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan guru akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, kemudian divariasi dengan metode tanya jawab dan ceramah, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. c. Observasi Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. d. Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dalam tahap ini, secepatnya dilakukan analisis dan pemaknaan dengan maksud untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat disajikan landasan untuk melakukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya tahap-tahapan tersebut di atas dapat digambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut: Perencanaa Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaa Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan SIKLUS III Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas 4. Instrumen Penelitian a. Tes Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi, baik berupa pre-tes maupun post-tes. Dengan menggunakan lembar jawaban, siswa mengerjakan tugas seperti yang dikehendaki muatan soal. b. Pedoman Dokumentasi Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini dilihat setiap akhir pertemuan, sehingga dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kecerdasannya. c. Pedoman observasi pedoman observasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa . 5. Pengumpulan Data a. Tes Bentuk tes yang dipakai adalah tes objektif. Tes objektif adalah tes yang hanya satu jawaban dianggap benar. b. Dokumentasi Merupakan salah satu alat pengumpul data. Dapat buku, notulen rapat, buku, kitab dan berupa majalah, foto, rapor, buku transkrip, agenda, lain-lainya. Dokumentasi digunakan untuk menemukan karakteristik populasi dan sampel. Di samping itu juga, berguna sebagai bukti pelaksanaan tindakan yaitu melalui pemotretan dan untuk menemukan gambaran tentang existensi MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. c. Observasi Digunakan untuk mengetahui tentang perubahan yang terjadi selama setelah menggunakan metode demonstrasi. 6. Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu di lakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang di peroleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi siswa. H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi Dari Uraian di atas dapat di susun sistematika enulisan skripsi sebagai berikut: BAB I Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional dan metodologi penelitian. BAB II Menjelaskan tentang kajian landasan teori yang meliputi: pengertian belajar, pemahaman siswa, tinjauan tentang materi, tinjauan tentang metode demonstrasi, tinjauan tentang keaktifan tinjauan tentang IPA. BAB III Menjelaskan tentang gambaran umum subyek penelitian, pelaksanaan penelitian yang meliputi diskripsi pelaksanaan siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan diskripsi pelaksanaan siklus II dan III BAB IV Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang meliputi hasil penelitian. BAB V Bab ini adalah akhir dari uraian dalam penulisan skripsi yang berisi saran dan kesimpulan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar menduduki tempat yang utama dalam pendidikan, hal ini tidaklah mengherankan karena interaksi guru dan murid di kelas yang di jelmakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. usaha apapun yang di lakukan guru di sekolah pada hakikatnya di arahkan pada pemberian pengalaman kepada para siswanya sehingga secara cultural dan pribadi akan terjadi kegiatan belajar yang relevan.Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses namun paraa ahli mendefinisikan belajar menurut visi nya masingmasing, akan tetapi secara garis besar mereka tetap mengacu pada pengertian umum bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku. Belajar adalah suatau proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Usman dan Setiawati, 1993:4). secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2000: 11). Berarti belajar mengandung ruang lingkup yang luas dan yang sangat berarti bagi kebudayaan dan pribadi. walaupun demikian, perubahanperubahan yang di perlihatkan oleh pencapaian prestasi itu hanyalah menggambarkan sebagian kecil dari seluruh bidang kegiatan belajar. dari sini dapat di pahami bahwa kegiatan belajar yang di lakukan oleh manusia itu berlangsung terus menerus sepanjang hayat. 1. Tujuan belajar Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu di ciptakan adanya sistem lingkungan atau kondisi belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar merupakan suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau di pengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponenkomponen tersebut yaitu tujuan pembelajaran yng ingin di capai, materi yang ingin di ajarkan, jenis kegiatan yang di lakukan dan sarana prasarana belajar yang tesedia. Tujuan belajar sangat banyak dan bervariasi, dari uraian di atas dapat di lihat tujuan belajar secara umum. a. Untuk mendapatkan pengetahuan Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan brerfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikirpun akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini peranan guru lebih menonjol. b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu keterampilan baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan memang dapat dididik yaitu dengan banyak melatih kemapuan. Demikian juga mengungkapkan perasaan melalui bahasa tulis atau lisan, semua memerlukan latihan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata menghafal atau meniru. c. Pembuatan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, sebagai seorang guru harus bijak dan lebih hati-hati dalam pendekatannya. Untuk di butuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Pembentukan sikap dan perilaku anak didik tidak akn terlepas dari penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu guru tidak hanya pengajar, akan tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. (Surakhmad, 1994: 28-30) Jadi pada intinya tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan, penanaman sikap dan nilai. 2. Jenis- jenis belajar Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-macam. a. Belajar abstrak Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata b. Belajar keterampilan Belajar keteramplan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot. Tujuannya adalah memperolaeh dan meguasai keterampilan jasmaniah tertentu. c. Belajar sosial Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami massalah-maslah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalahmasalah tersebut. Tujuannya aalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok dan masalahmasalah yang bersifat kemasyarakatan. d. Belajar pemecahan masalah Belajar pemecahan masalah pada dasarnya merupakan belajar yang menggunakan metode-metode ilmih atau belajar secara sistematis, logis, eratur, dan telliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemamppuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. e. Belajar rasional Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya ialah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep. f. Belajar kebiasaan Belajar kebiasaan proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan selain menggunakan perintah, suritauldan dan pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (konstektual). g. Belajar apresiasi Belajar apresisi adalah belajar mempertimbangakan arti penting atau nilai suatu obyek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yan dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai obyek tertentu h. Belajar pengetahuan Belajar pengetahuan adalah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap obyek pengetahuan tertentu. Tujuan belajara pengetahuan adalah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, mislanya dengan menggunakan alat-alat laboratorium dan penelitian lapangan (Syah, 1995:122-124). 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat di bedakan menjadi dua macam a. Faktor internal (faktot dalam siswa) yakni kondisi-kondisi jasmani dan rohani siwa, intelegensi dan bakat, minat dan motifasi, dan cara belajar. (Dalyono, 1997: 55-58). b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. (Dalyono, 1997: 59-60). Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Jadi karena faktor-faktor tersebut di atas muncul siswa yang berpemahaman tinggi dan siswa yang berpemahaman rendah. Seorang guru yang kompeten dan profesional di harapakn dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi factor-faktor yang menghambat proses belajar siswa. 4. Minat belajar siswa Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Slameto, 1988 :182). suatu minat dapat di ekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula di lihat melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap suyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tesebut. Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi diriya, melayan tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhannya. Upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan minat selain memotivasi adalah kekreatifan guru dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar tidak hanya guru yang aktif tetapi siswa juga aktif. B. Pemahaman Siswa. Pemahaman merupakan suatu tingkatan dalam pendidikan yang yang kedudukannya lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan , karena pengetahuan sifatnya hanya sekedar bersifat hafalan sedangkan pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna dari suatu konsep. Pemahaman dapat di golongkan menjadi tiga yaitu: a. Menterjemahkan yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalam suatu obyek. b. Penafsiran yaitu seperti menafsirkan grafik, menghubungkan konsep yang berbeda serta membedakan antara yang pokok dan yang tidak pokok. c. Pemahaman ekstrapalasi yakni kesanggupan melihat di balik yang tertulis, tersirat dan tersebut meramalkan sesuatu atau meperluas wawasan (Purwanto, 1997:84). C. Tinjauan Tentang Materi 1. Pengertian materi Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan tersebut. 2. Jenis-Jenis Materi Pembelajaran Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut. a. Fakta Adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Indonesia. b. Konsep Adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh: penyimpangan sosial adalah suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat (Horton & Hunt, 1987: 191). c. Prinsip Adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, paradigma, teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh: Perilaku menyimpang timbul karena tidak adanya nilai atau norma yang dapat ditaati secara teguh, diterima secara luas, dan mampu mengikat serta mengendalikan masyarakat dsb (Durkhaim, 1897). d. Prosedur Merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh: praktik penelitian sosial, dsb. e. Sikap atau Nilai Merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja, dsb. Contoh: aplikasi sosiologi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk sikap toleransi dalam menghadapi fenomena sosial yang bervariasi. D. Tinjauan Tentang Metode Demonstrasi. Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang di pelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang harus di sertai dengan penjelasan lisan (Sudirman dkk, 1989:133). Metode ini baik digunakan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang hl-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggynakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Pengertian lain mengenai metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik (Daradjat,1995:296) 1. Kelebihan metode demonstrasi a. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret. Dengan demikian dapat menghindarkan verbalisme. b. Siswa di harapkan lebih mudah dalam memahami apa yang telah di pelajari. c. Proses pelajaran akan lebih menarik. d. Siswa dirancang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri. e. Melalui metode ini dapat di sajikan materi pelajaran yang tidak mungkin atau ikurang sesuai dengan menggunakan metode lain. 2. Kekurangan metode demonstrasi. a. Metode ini memerlukan keterampilan guru secarra khusus, karena tanpa di tunjang denga hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan efektif. b. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping sering memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atua jam pelajaran lain. d. Cara pelaksanaannya. e. Perencanaan dan persiapan demonstrsi. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada langkah ini, antara lain: a. Penentuan tujuan demonstrasi yang akan di lakukan. b. Materi yang akan di demonstrasikan. c. Siapkanlah fasilitas penunjang demonstrasi seperti peralatan, tempat dan mungkin juga biaya yang di butuhkan. d. Penataan peralatan dan kelas pada posisi yang baik. e. Pertimbangkan jumlah siswa di hubungkan dengan hal yang akan di demonstrasikan agar siswa dapat melihatnya dengan jelas. f. Buatlah garis besar langkah atau pokok-pokok yang akan di demonstrasikan secara berurutan dan tertulis di papan tulis atau pada kertas lebar, agar dapat dibaca siswa dan guru secara keseluruhan. g. Untuk menghindarkan kegagalan dalam pelaksanaan, sebaiknya demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu. 3. Pelaksanan demonstrasi. Setelah segala sesuatu di rencanakan dan disiapkan, langkah berikutnya ialah mulai melaksanakan demonstrasi. Beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain: a. Sebelum memulai, periksalah sekali lagi kesiapan peralatan yang akan di demonstrasikan, tempat dan pokok-pokok yang akan di demonstrasikan. b. Siapkanlah siswa, barangkali ada hal-hal yang pelu mereka catat. c. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian siswa. Ingatah pokokpokok materi yang akan di demonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran. d. Ingatlah pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran. e. Pada waktu berjalannya demontrasi, sekali-sekali perhatikanlah keadaan siswa apakah semua mengikuti dengan baik. f. Untuk menghindarkan ketegangan, ciptakanlah suasana yang humoris. g. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang di lihat dan di dengarnya. 4. Tindak lanjut dan evaluasi demonstrasi. Sebagai tindak lanjut setelah di laksanakan, suatu demontrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas tertentu, misalkan tugas membuat laporan, tugas menjawab pertanyaan atau masalah dan mengadakan latihan atau percobaan lebih lanjut yang mungkin di selesaikan siswa. E. Aktivitas 1. Dalam pembelajaran agar anak aktif perlu adanya aktivitas dalam kelas. aktivitas anak terutama terdiri dari mendengarkan, mencatat, menjawab pertanyaan yang di ajukan kepadanya. mereka bekerja hanya atas perintah guru (Nasution, 1982: 88) 2. Jenis-jenis aktiviitas a. Visual activitas seperti membaca, memperhatikan, demonstrasi, percobaan. b. Oral activitas seperti menyatakan, merumuskan, member saran dan mengeluarkan pendapat. c. Listening seperti mendengarkan musik, mendengarkan pidato. d. Writing activitas seperti mennulis cerita, karangan. e. Drawing activitas seperrti menggambar, membuat grafik peta, diagram, pola f. Motor activitas seperti melakkukan percobaan, membuat kkonstruksi, model, bermain, berkebun. g. Mental activitas seperti menangkap, mengingat, memecahkan soal. h. Emosional activitas seperti menaruh minat, meras bosan, gembira dan berani. F. Tinjauan Tentang IPA 1. Pengertian IPA Menurut Bullock IPA adalah suatu studi yang banyak berkaitan dengan manusia dan masyarakat. suatu studi yang memerlukan imajinasi atau perasaan pengamatan dan juga snslisis. (Budiman, 2002:2). Sedangkan menurut (Rahma, 1992:18) IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disususn dengan cara khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyusunan teori dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. 2. Tujuan pembelajaran IPA. Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sifat ilmiah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memehami alam sekitar secara ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar yaitu: 1. Mengembangan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang brmanfaat dan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mengembanngkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya hubungan saling memepengaruhi antara IPA, lingkungan, teknonologi, dan masyarakat. 3. Mngembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 4. Berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 5. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaaan tuhan. 6. Memiliki pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan jenjamg selanjutnya (Sapriati, 2008: 24). 3. Nilai IPA dalam pendidikan a. Kecakapan berfikir dan bekerja menurut langkah-langkah yang teratur. b. Ketermapilan mengadakan pengamatan dan penggunaan alat-alat eksperimentasi. c. Memiliki sikap ilmiah anntara lain: 1) Tidak berprasangka buuruk dalam mengambil keputusan. 2) Sanggup menerima gagasan-gagasan dan saran-saran baru (toleran). 3) Sanggup mengubah kesimpulan dari hasil eksperimennya billa ada bukti-bukti yang meyakinkan benar. 4) Bebas dari ketahayulan. 5) Dapat membedakan antara fakta dan opini. 6) Membuat perencanaan teliti sebelum bertindak. 7) Teliti, hati-hati dan seksama dalam bertindak. 8) Ingin tahu, apa, bagaimana dan mengapa demikian? 9) Menghargai pendapat dan penemuan para ahli sains. 10) Menghargai baik isi maupun metode sains. 4. Nilai IPA dalam keagamaan Ada suara-suara yang meragukan sains sebagai alat pendidikan, suara itu berperasangka bahwa memepelajari sains secara mendalam akan menuntut manusia kearah atheism, karena sains hanya bersangkut paut dengan kebendaan atau materi. bahwa IPA tidak membahas ketuhanan, dan IPA mengadakan eksperimentasi untuk membuktikan tidak adanya Tuhan. teteapi semakin mendalam orang mempelajari IPA, semakin sadarlah orang itu akan adanya sesuatuketertiban di alam raya ini. BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru. MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru, berdiri pada tahun 1956 tepatnya pada tanggal 1 Februari. Pendirinya yaitu para tokoh ulama Kebumen dimana para tokoh itu menginginkan sekolahan yang berbasis agama. Pada tanggal 2 januari 1978 Mi ini mendapat surat dari departemen agama dengan No: Lk/3.c/211/pem. MI/1978, Sekolahan ini diberi nama Madrasah Ibtida’iyah Kebumen, yang dikelola oleh Yayasan Al-Ma’arif. Letak madrasah ini di sebuah pedesaan yang sangat stratregis, dan mudah di jangkau karena dekat dengan jalan raya, yaitu tepatnya di Desa Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan piagama kreditasi Madrasah, No. Kw.11.4/4/PP.03.2/623.22.46/2005, madrasah ini terakreditasi B atau baik. Jumlah Siswa di MI Al-Ma’arif Kebumen pada tahun pelajaran 2009/2010 adalah 247 siswa. Kelas 1 berjumlah 42 siswa, kelas 2 yaitu 44 siswa, 44 siswa kelas 3, 39 kelas 4, kelas 5 berjumlah 42 siswa dan kelas 6 berjumlah 36 siswa. 2. Struktur Organisasi MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru pada Tahun 2009/2010. Di MI Al-Ma’arif Kebumen ini terdapat struktur organisasi yang berfungsi untuk mengelola sekolah sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud. Madrasah ini di kepalai oleh Rozikin S.Ag sedangkan wakilnya yaitu Siti Maemunah S.Ag. untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada lampiran. 3. Keadaan Guru dan Karyawan Guru di Mi Al-ma’arif ini berjumlah 11 orang dan 1 karyawan. Mereka terdiri dari 4 pegawai negeri, 1 tata usaha dan yang lainnya Guru Wiyata Bhakti. Rozikin, S.Ag., Nur Sururiah, B.A., Siti Maemunah, S.Ag., dan Siti Barokah S.Ag (pegawai negeri). Muhammad Son’ani, S.Pdi., Budiningsih, S.Pd., Ahmad Bindari, S.Ag., Muhammad Adib, A.Ma.(guru wiyata bakti), dan seorang karyawan yaitu Mustamiroh, A.Ma. 4. Fasilitas MI Al-Ma’arif Kebumen Mi Al-Ma’arif ini mempunyai 6 ruang kelas, 1 ruang untuk kepala sekolah, 1 ruang guru yang ditempati oleh 10 guru dan seorang karyawan, 1 ruang kesehatan, 1 perpustakaan sekolah dan 5 kamar mandi yang letaknya di belakang sekolah. B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V MI Kebumen Kecamatan Banyubiru Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa kelas V yaitu 42 siswa yang terdiri dari 20 siswa putra dan 22 siswa putri. latar belakang orang tua mereka kebanyakan berprofesi sebagai petani. obyek penelitian ini adalah mata pelajaran IPA pada pokok bahasan sifat bahan dan perubahan sifat benda. Penelitian ini dimulai pada hari Rabu tanggal 18 November 2009 dan selesai pada hari Senin tanggal 18 Januari 2010. C. Pelaksanaan Penelitian 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajar (RPP). 2) Menyiapkan materi pelajaran pada sub pokok bahasan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya. 3) Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi. 4) Menyiapkan alat dan bahan untuk demonstrasi. 5) menyusun lembar soal pre test untuk mengetahui kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2010 dan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu: 1) Guru membuka pembelajaran dengan salam. 2) Guru melakukan apresepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya. 3) Guru menjelaskan materi hubungan anatara sifat bahan dengan penyusunnya menggunakan metode demonstrasi. dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang baru diajarkan. 4) Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. 5) Guru menutup pelajaran dengan salam c. Observasi Proses observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta peningkatkan minat dan pemahaman materi siswa tentang hubungan antara sifat bahan dengan bahan pennyusunnya. Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti pada siklus I ini adalah minat, keaktifan dan pemahaman siswa selama proses pembelajaran. d. Refleksi Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis pada tahap ini. Dari hasil observasi, peneliti dan guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar observasi maupun hasil pekerjaan siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. 2. Siklus II a. Perencanaan 1. Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajar (RPP). 2. Menyiapkan materi pelajaran pada sub pokok bahasan perubahan sifat benda. 3. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi. 4. Menyiapkan alat dan bahan untuk demonstrasi. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2010. Berdasar perencanaan, kegiatan yang dilaksanakan yaitu: 1) Guru membuka pelajaran dengan salam. 2) Guru menerangkan materi dengan pokok bahasan perubahan sifat benda dengan membawa beberapa alat dan bahan untuk demonstrasi. 3) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok untuk memudahkan proses demonstrasi. 4) Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. 5) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi Proses observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui peningkatkan minat dan pemahaman siswa tentanberbagai sifat benda. kegiatan siswa yang diamati pada siklus II adalah minat, keaktifan dan pemahaman siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain cara menyampaikan materi, kemampuan berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode dan sikap-sikap yang lain selama pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis pada tahap ini. Dari hasil observasi, peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar observasi maupun hasil pekerjaan siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya. 3. Siklus III a. Perencanaan 1. Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajar (RPP). 2. Menyiapkan materi pelajaran pada sub pokok bahasan perubahan sifat benda dan fakor-faktor yang mempengaruhinya. 3. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi. 4. Menyiapkan alat dan bahan untuk demonstrasi. 5. Menyususn lembar soal post tes untuk mengetahui pemahaman materi siswa setelah melakasanakan siklus ke III. b. Pelaksanakan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2010, berdasar perencanaan kegiatan yang dilaksanakan meliputi: 1) Guru membuka pelajaran dengan salam. 2) Guru menjelaskan materi tentang perubahan sifat benda dan faktorfaktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan metode demonstrasi. kemudian guru mengulas kembali materi pada siklus I dan siklus II dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang disampaikan. 3) Guru memberikan latihan soal. 4) peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa 5) Guru menutup pelajaran dengan salam c. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan dan jenis yang diamati sama dengan siklus I dan siklus II, yang diharapkan ada peningkatan minat dan pemahaman materi dalam pembelajaran IPA pokok bahasan perubahan sifat benda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. d. Refleksi Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil observasi peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar observasi guru dan siswa serta hasil tes pemahaman materi siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu kesimpulan apakah metode itu efektif atau tidak untuk meningkatkan pemhaman materi siswa pada mata pelajaran IPA perubahan sifat benda. pokok bahasan sifat bahan dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Observasi Awal Berdasarkan tes awal, dari hasil pre-test dapat dilihat bahwa pemahaman materi IPA siswa kelas V masih rendah. Dari sejumlah 42 siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 hanya 12 siswa, dan yang lainnya masih di bawah kriteria ketuntasan minimal yanga ada di Mi AlMa’arif Kebumen. sehingga baru 28 % dari seluruh siswa yang sudah memehamai materi pelajaran IPA (lihat table 4.1 dan lampiran). Tabel 4.1 Ketuntasan pemahaman siswa Jenis Tes Jumlah Siswa Prosentase Ketuntasan Pre-test 42 28% Post-test 42 85% Keterangan Tuntas Tidak tuntas V V 2. Hasil dari Siklus I a. Hasil Observasi Terhadap Guru Pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I dapat diketahui melalui lembar observasi. Dari 10 butir jenis pengamatan tercatat 6 butir mendapat tanggapan ragu-ragu (yaitu butir 2,3,5,6,8 dan 9) sedang 4 butir yang lain ditanggapi setuju (yaitu butir 1, 4, 5, 7 dan 10) (lihat pada lampiran). b. Hasil Pengamatan Sikap Siswa Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I (lihat lampiran) dapat di lihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.. Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sikap pada Siklus I No 1 2 Aspek Penilaian Minat Keaktifan Hasil Pengamatan 260 275 Nilai Rata-rata 6,1 6,5 Dari table (4.2) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu 6,1. dan Nilai rata-rata keaktifan siswa dalam kelas yaitu 6,5. Adapun target rata-rata kelas yang ingin di capai adalah nilai 7 keatas dalam kategori baik (Safari, 2003:54). 3. Hasil dari Siklus II a. Hasil Observasi Terhadap Guru Pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II dapat diketahui melalui lembar observasi yang ke dua. Dari 10 butir jenis pengamatan tercatat 2 butir mendapat tanggapan ragu-ragu (yaitu butir 3 dan 9 ), dan 8 butir yang lain ditanggapi setuju (yaitu butir 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8 dan 10) (lihat pada lampiran). b. Hasil Observasi Terhadap Siswa Berdasarkan analisis hasil pengamatan sikap siswa ketika proses pembelajaran berlangsung pada siklus (lihat lampiran) terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Sikap pada Siklus II No 1 2 Aspek Penilaian Minat Keaktifan Hasil Pengamatan 304 301 Nilai Rata-rata 7,2 7,1 Dari table (4.3) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu 7,2. Sedang Nilai rata-rata keaktifan siswa dalam kelas yaitu 7,1. Adapun target rata-rata kelas yang ingin di capai adalah nilai 7 keatas dalam kategori baik. 4. Hasil dari Siklus III a. Hasil Observasi Terhadap Guru Setelah pembelajaran pada siklus III selesai, pengamatan aktifitas guru dapat diketahui melalui lembar observasi yang ke-3. Dari 10 butir jenis pengamatan tercatat 3 butir yang mendapat tanggapan setuju (yaitu butir 2, 3 dan 9), dan 7 butir ditanggapi sangat setuju (yaitu butir 1, 4, 5, 6, 7, 8 dan 10) (lihat pada lampiran). b. Hasil Observasi Terhadap Sikap Siswa Berdasarkan analisis hasil pengamatan sikap siswa ketika proses pembelajaran berlangsung pada siklus III (lihat lampiran) terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Sikap pada Siklus III No 1 2 Aspek Penilaian Minat Keaktifan Hasil Pengamatan 324 314 Nilai Rata-rata 7,7 7,4 Dari table (4.4) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu 7,7. Dan Nilai rata-rata keaktifan siswa dalam kelas yaitu 7,4. Adapun target rata-rata kelas yang ingin di capai adalah nilai 7 keatas dalam kategori baik. c. Hasil pemahaman materi siswa Dari data analisis hasil post-test pada akhir siklus III (lampiran), dapat dilihat ketercapaian atau ketuntasan pemahaman materi siswa. Yakni sejumlah 42 siswa yang telah mendapat nilai 53 ada 2 siswa, 60 ada 4 siswa. jadi jumlah siswa yang belum tuntas dalam pemahaman materi ada 6 siswa. Hal ini berarti siswa yang sudah tuntas dalam pemahaman materi mencapai 85% dan yang belum tuntas 15% (lihat table 4.1). B. Pembahasan Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA sangat mambantu pemahaman siswa khususnya pada materi sifat bahan dan perubahan sifat benda. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi, guru menjelaskan materi dengan memeragakan atau mempertunjukkan suatu proses atau sistuasi benda tertentu yang sedang dipelajari sehingga pemahaman siswa akan lebih melekat, karena pembelajaran IPA tidak hanya sekedar hafalan, akan tetapi benar-benar harus memahami materi yang di ajarkan. Setelah itu guru memberikan latihan soal dengan disertai bimbingan dan pengawasan, memungkinkan siswa untuk segera memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Selain itu metode ini juga membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkrit, serta setelah mengamati siswa dapat mencoba atau melakukannya sendiri. Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode demonstrasi ternyata membuahkan hasil dan akibat yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan terhadap guru dan siswa yang dilakukan oleh peneliti. Sedangkan untuk melihat peningkatan pemahaman materi siswa, bisa dilihat dari hasil belajar siswa. Yakni dari hasil yang didapat dari siklus I dari 42 siswa, rata-rata minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dikelas yaitu 6,1 dan untuk keaktifan siswa rata-rata 6,3. sedangkan untuk kategori baik yaitu 7. Hasil pengamatan terhadap guru yaitu dari 10 butir sikap, 6 butir mendapat tanggapan ragu-ragu, 4 butir mendapat tanggapan setuju, maka pada siklus II 6 butir tersebut perlu perbaikan. Perbaikan keenam butir tersebut adalah: 1. Sebelum melakukan pembelajaran, guru harus menguasai materi. supaya dalam menyampaikan materi lebih meyakinkan. 2. Guru harus terampil dalam menjelaskan materi agar proses pembelajaran akan lebih menarik. 3. Guru harus benar-benar merancanng dan mempersiapkan media yang akan digunakan dalam menyampaikan materi, agar siswa mudah memahami materi yanga di sampaikan. 4. Sebelum melakukan pembelajaran, guru sudah menentukan metode yang akan digunakan dalam mengajar. 5. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru harus mampu memotivasi siswa. 6. Guru melaksanakan pembelajaran dengan variasi, supaya siswa tidak merasa bosan. Dengan adanya perbaikan tersebut, pada siklus II terjadi peningkatan, yaitu dari 42 siswa, rata-rata minat siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas yaitu 7,2. sedangkan untuk rata-rata keaktifan siswa 7,1. Namun hasil pengamatan terhadap sikap guru masih ada butir yang ditanggapi dengan ragu-ragu yaitu butir 2 dan 8. Adapun perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus II antara lain: 1. Diharapkan guru lebih terampil lagi dalm menjelaskan materi yang di ajarkan. 2. Siswa perlu mendapat motivasi dan pengawasan selama proses pembelajaran dengan metode ini berlangsung. Dengan perbaikan-perbaikan tersebut, pada siklus III terjadi peningkatan yaitu dari 42 siswa, nilai rata-rata minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu 7,7. Sedangkan rata-rata keaktifan siswa hasilnya yaitu 7,4. hasil pengamatan terhadap sikap guru menunjukkan tanggapan setuju dan sangat setuju untuk semua butir. Hal ini berarti perbaikan-perbaikan tersebut berhasil dengan baik. Pada akhir siklus III dapat dilihat bahwa ketuntasan pemahaman materi siswa telah berhasil atau sesuai target yang diharapkan, yaitu 85% dari keseluruhan siswa telah mendapat nilai minimal 6,5. Dengan begitu, tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan pembelajaran dengan metode demonstrasi sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siswa telah tercapai. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakasanakan di Mi Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang kelas V pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi dapat di simpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang telah di lakukan selama 3 siklus. di tunjukkan dengan hasil peningkatan Rata-rata tiap siklus. pada siklus I yaitu 6,1 siklus II yaitu 7,2 dan siklus III yaitu 7,7. 2. Sifat bahan dan perubahan sifat benda pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrsai dapat meningkatakan pemahaman materi siswa dibuktikan dengan hasil peningkatan dari pre tes 28% dan hasil post test 85%. B. Saran Agar proses belajar mengajar IPA lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal bagi siswa maka di sampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan belajar aktif memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan topik yang bener-benar bisa di terapakan dengan cara belajar aktif melalui metode demonstrasi, sehingga di peroleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka meningkatkan pemahaman materi siswa, guru hendakanya sering melakaukan demonstrasi meski dalam taraf sederhana sehingga siswa nantinya akan dapat mencoba atau mempraktekkan sendiri. 3. Untuk penelitian yang serupa hendakanya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang baik. DAFTAR PUSTAKA Arif, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Agama Islam. Jakarat: Ciputat Pers. Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi. Dalyono. Psikologi pendidikan. Bandung: Rineka Cipta. Darajat, Zakiah.1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Ciputat Pers. Darminto,Wjs. Purwo. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Padmawinata. 1981. Dasar-dasar Pendidikan Sains. jakarat: Bhatar Karya Aksara. Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan Remaja. Bandung: Rosdakarya. Rahma, Eny. 1992. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Roestiyah N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sapriati, Amalia. 2008. Pembelajaran IPA. Universitas Terbuka. Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta. Syah, Muhibin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Winarno, surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: tarsito LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I SD/MI : MI Ma’arif Kebumen Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V / I Waktu : 3 Jam Pelajaran (1x Pertemuan) Memahami Standar Kompetensi : hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan : penyusunnya, misalnya benang, kain dan kertas. Indikator : Mengidentifikasi beberapa jenis sifat bahan berdasarkan struktur penyusunannya., misalnya bahan tali temali. Memberi contoh penggunaan berbagai jenis bahan berdasarkan strukturnya. Mengidentifikasi bahan-bahan yang ingin di uji kebenarannya. Membandingkan kekuatan berbagai jenis bahan yang di uji, missal: berbagai jenis benang/kertas. A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat: 1. Mencari informasi tentang berbagai jenis tali serta kegunaannya sesuai struktur penyusunnya. 2. Menguji kekuatan tali melalui percobaan. 3. Mengumpulkan data-data bahan yang ingin diuji kekuatannya. B. Materi Pembelajaran Hubungan Antara Sifat Baahan dengan bahan penyusunnya Sifat suatu barang tergantung dari penyusunnya. sifat-sifat bahan meliputi kekuatan, kelenturan, ketahanan terhadap air atau api, hangat, halus atau kasar, dan juga kekakuan. suatu benda dibuat berdasarkan sifat-sifat bahan tersebut. 1. Benang Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintesis (Buatan). Sifat bahan tergantung dari penyusunnya. benang yang terbuat dari kapas umumnya lebih kuat daripada benang nilon. 2. Kain Kain terbuat dari serat.Serat-serat ini dipintal membentuk benang. benang kemudian di tenun dan dijadikan kain. serat ada dua macam yaitu serat alami dan serat sintetis. 3. Kertas Kayu merupakan bahan dasar pembuatan kertas. kayu dapat dibuat kertas karena memiliki serat selulosa yang kuat. berbagai jenis kerats memiliki sifat dan kekuatanyang berbeda. pada umumnya, kertas memiliki sifat mudah menyerap air dan cenderung mudah sobek. C. Metode Pembelajaran 1. Demonstrasi 2. Ceramah 3. Tanya jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan I (Siklus I) pada tanggal 6 Januari 2010 a. Pendahuluan (kegiatan awal) 1) Berdo’a bersama dilanjutkan mengabsen siswa. 2) Apersepsi : Jas hujan lebih tahan air daripada jaket kain. apa penyebanya? bahan apakah yang digunakan untuk membuat jas hujan? b. Kegiatan Inti 1) Guru membagi peserta didik secara berkelompk. 2) Guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang hubungan antara kekuatan bahan dengan sifat bahan. 3) Guru mendemonstrasikan materi, dengan menguji kekuatan tali, benang, dan kertas. 4) Siswa mengerjakan lembar soal Pretes. c. Kegiatan Akhir 1) Guru mengadakan evaluasi 2) Pembelajaran ditutup dengan salam E. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS kelas V 2. Buku LKS kelas V 3. Bahan-bahan untuk demonstrasi Benang, kertas dan Tali. F. Penilaian 1. Teknik a. Pengamatan b. Tes tertulis 2. Bentuk instrumen a. Lembar observasi b. Tes pilihan ganda 3. Soal atau instrument Tes pilihan ganda (lihat lampiran) Rabu, 6 Januari 2010 Mengetahui, Kepala Madrasah Guru Mapel IPS Rozikin, S.Ag NIP: 19640413 199103 1 003 Budiningsih, S.Pdi NIP: Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II SD/MI : MI Ma’arif Kebumen Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahua Alam Kelas/Semester : V / I Waktu : 3 Jam Pelajaran (1x Pertemuan) Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Kompetensi Dasar : Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda , baik sementara ataupun tetap. Indikator : Mengidentifikasi tentang sifat benda, seperti bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau sebelum dan sesudah mengalami perubahan. Mendeskripsikan sifat benda sesudah menngalami perubahan, sebagai hasil suatu proses, misalnya lilin dipanaskan, kertas dibakar, semen dicampur dengan air dan pembusukan buah. A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat: 1. Mengumpulkan data tentang isfat benda, seperti bentuk, warna, kelenturan, kekerasan dan bau sebelum dan sesudah mengaliami perubahan. 2. Melakukan percobaan tentang perubahan Sifat-sifat bahan akibat pembakaran pemanasan, dan pembusukan. B. Materi Pembelajaran Sifat Benda Setiap benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau. 1. Bentuk Benada yang berupa bangun datar mempumyai bentuk persegi, persegi pannjang, segitiga dan lingkaran. Benda yang mempunyai bangun ruang mempunyai bentuk bola, kubus, balok, kerucut, dan tabung. 2. Warna Setiap benda mempunyai warna. misalnya batu berwarna hitam , mangga berwarna hijau dll. 3. Kelenturan Kelenturan adalah sifat benda yang mudah di lengkungkan. benda yang bersifat lentur dapat dibengkokkan dan tidak mudah patah. 4. Kekerasan Kekerasan adalah kemampupan suatu benda unttuk menahan goresan. suatu benda bersifat lebih keras daripaada benda lain jika dapat menggores benda tersebut. 5. Bau Benda ada yang baud an ada yang tidak berbau. bau benda meliputi harum, busuk dan amis. C. Metode Pembelajaran 1. Demontrasi 2. Ceramah 3. Tanya jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 2. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2010 a. Pendahuluan (kegiatan awal) 1) Berdo’a bersama dilanjutkan mengabsen siswa. 2) Apersepsi b. : Apakah sifat tanah liat dan batu bata berbeda? Kegiatan Inti 1) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok. 2) Guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang perubahan sifat benda. serta guru memberikan kesempatan kepada siswa unttuk bertanya tentang materi. 3) Guru mendemonstrasikan materi dengan membawa karet, kayu, batu, jeruk, balok. c. Kegiatan Akhir 1) Guru mengadakan evaluasi, dengan memberi soal secara lisan. 2) Pembelajaran ditutup dengan salam E. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS kelas V 2. Buku LKS kelas V F. Penilaian 1. Teknik a. Pengamatan 2. Bentuk instrumen a. Lembar observasi Sabtu, 9 Januari 2010 Mengetahui, Kepala Madrasah Guru Mapel IPS Rozikin, S.Ag NIP: 19640413 199103 1 003 Budiningsihm, S.Pdi NIP: Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III SD/MI : MI Ma’arif Kebumen Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V / I Waktu : 3 Jam Pelajaran (1x Pertemuan) Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Kompetensi Dasar : Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda , baik sementara ataupun tetap. Indikator : Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan pada benda. Mengidentifikasi benda yang dapat dan tidak dapat kembali kewujud semula setelah mengalami suatu proses. Mendeskripsikan kondisi benda setelah mengalami proses berdasrkan pengamatan. A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat: 1. Mengumpulkan data berbagai faktor yang dapat menngubah sifat benda berdasrkan pengamatan. 2. Melakukan percobaan untuk mengamati perubahan benda yang bersifat sementara dan tetap. B. Materi Pembelajaran Perubahan SIfat Benda dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Benda-benda dapat berubah wujud. benda dapat berubah wujud menjadi cari atau gas. perubahan wujud ini menyebabkan perubahan sifat benda. 1. Berbagai penyebab perubahn sifat benda a. Pemanasan b. Pembakaran c. Pencampuran dengan air d. Pembusukan 2. Macam-macam perubahn sifat benda a. Perubahan sifat benda yang bersifat sementara perubahan bersifat semantara adalah perubahan benda yang dapat kembali kewujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. perubahan sementara di sebut juga perubahan fisika. b. Perubahan sifat benda yang bersifat tetap perubahan bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat kembali kewujud semula. perubahan ini menghasilkan zat baru. perubahan bersifat tetap disebut perubahan kimia. C. Metode Pembelajaran 1. Demonstrasi 2. Ceramah 3. Tanya jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 3. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2010 e. Pendahuluan (kegiatan awal) 1) Berdo’a bersama dilanjutkan mengabsen siswa. 2) Apersepsi f. : Kertas jika di bakar akan berubah menjadi? Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan materi macam-macam peruhan sifat benda dan factor yang mempengaruhinya. 2) Guru mendemonstrasikan materi dengan membawa Koran, korek api, lilin, Es, Terigu, Air. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan sifat benda. g. Kegiatan Akhir 1) Guru mengadakan evaluasi, dengan memberi latihan soal post tes yang dibuat sebelumnya. 2) Pembelajaran ditutup dengan salam E. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS kelas V 2. Buku LKS kelas V F. Penilaian 1. Teknik a. Pengamatan b. Tes tertulis 2. Bentuk instrumen a. Lembar observasi b. Tes pilihan ganda dan uraian 3. Soal atau instrumen a. Tes pilihan ganda (lihat lampiran) b. Tes uraian (lihat lampiran) Rabu, 13 Januari 2010 Mengetahui, Kepala Madrasah Guru Mapel IPS Rozikin, S.Ag NIP: 19640413 199103 1 003 Budiningsih, S.Pdi NIP: Lampiran 4 Tabel I. Struktur Organisasi MI Al-Ma’arif Kebumen 2009/2010 Rozikin S.Ag Kepala Sekolah Nur Sururiyah Bendahara Siti Maemunah S.A Wakasek Wali Kelas I Wali Kelas VI Budiningsih M. Son’ani Siti Barokah Nur Latifah Wali Kelas V Wali Kelas IV Wali Kelas III Wali Kelas II A. Bindari M. Adib Ina Imroa Mustamiroh B. Kesiswaan Bid. Humas Bid. Sarpras B. kurikulum Siti Asiyah Kertangkes Hadi Ika Kurnia Wahyudi Rebana Pramuka Qiro’an Maryatun Chaerun Qur’an Hadist Perpus Lampiran 5 INSTRUMEN TES PENELITIAN Lembar soal pre test Nama : No : Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini! 1. Sifat benang yang paling kuat terdapat pada ….. a. benang jahit b. benang sulam c. benang laying-layang d. benang songket 2. Benang nilon terbuat dari bahan ….. a. hewan b. tumbuhan c. serat kayu d. sintetis 3. Kain katun banyak dipilih untuk bahan pakaian daripada kain nilon karena ….. a. lebih tahan air b. bersifat menyerap keringat c. lentur dan mudah di cuci d. mudah di jahit 4. Kain wol lebih cock digunakan untuk jaket karena ….. a. tahan panas b. berupa bahan alami c. bersifat menahan panas d. harganya mahal 5. Jas hujan di buat dari bahan yang bersifat ….. a. menyerap air b. menyerap panas c. tidak mudah kusut d. kedap air 6. Kain sutera di buat dari ….. ulat sutera a. telur b. kepomponng c. kotoran d. air liur 7. Karung beras (karung goni) yang sangat kasar dan kaku terbuat dari bahan ….. a. kapuk b. serat rami c. kapas d. nilon 8. Campuran bubur kertas dengan kanji, tanah liat, atau bahan tertentu disebut ….. a. pulp b. lignin c. selulosa d. serat 9. Kertas tahan air karena adanya lapisan plastik pada permukaannya disebut kertas ….. a. HVS b. manila c. karton d. minyak 10. Kertas minyak digunakan untuk membungkus makanan karena sifatnya ….. a. tahan air b. tahan panas c. menyerap panas d. tidak mudah kusut Lampiran 6 Lembar soal post tes Nama: No : 1. Kapur tulis dapat digores dengan kuku karena ….. a. kapur tulis bersifat keras b. kuku bersifat keras c. kapur tulis bersifat lentur d. kuku bersifat lentur 2. Buah mangga dapat berubah sifat secara alami karena ….. a. pembusukan b. pemanasan c. pencampuran dengan air d. pembakaran 3. Benda yang dapat berubah sifat bila di campur aiar yaitu….. a. terigu b. kayu c. karet d. batu 4. Karet dapat mengalami perubahan sifat jika ….. a. ditekan b. ditarik dengan kuat c. dicampur dengan air d. dibakar 5. Benda yang dapat kembali ke wujud semula setelah di panaskan yaitu ….. a. kayu b. liin c. kertas d. plastik 6. Perubahan benda yang bersifat semantara yaitu….. a. buah membusuk b. pembuatan tempe c. es balok mencair d. besi berkarat 7. Salah satu cirri perubahan benda yang bersifat tetap yaitu….. a. dapat kembali kebentuk semula b. tidak dapat kembali kebentuk semula c. tidak menghasilkan zat baru d. tidak terjadi perubahan bentuk 8. Mentega akan mencair jika di panaskan. jika cairan mentega didinginkan, yang terjadi yaitu….. a. mentega memadat kembali b. mentega tidak mengalami perubahan c. mentega menguap d. mentega berubah menjadi minyak goreng 9. Serat dari batang rami merupakan serat yang sangat….. a. kuat b. lemah c. lembut d. lembek 10. Bahan yang baik digunakan untuk pakaian pada saat musim dingin yaitu….. a. wol b. sutera c. katun d. campuran katun dan plastik 1. 2. 3. 4. 5. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! Kamu mempunyai buah jeruk. bagaimana bentuk, warna, kelenturan, kekerasan dan baunya? Ibu memasak menggunakan kayu bakar. apa hasil pembakaran kayu tersebut? bagaimana perubahan sifat-sifatnya? Sampah daun-daunan yang di timbun di dalam tanah . akan mengalami perubahan? Antara benang kapas dan nilon. manakah yang lebih kuat? berilah alasannya! sebutkan bahan penyusun kertas dan sifat-sifatnya! Lampiran 7 Kunci Jawaban pre test 1. A (Benang jahit) 2. D (Sintetis) 3. B (Bersifat menyerap keringat) 4. C (Menahan panas) 5. D (Kedap air) 6. B (Kepompong) 7. B (Serat rami) 8. A (Pulp) 9. D (Minyak) 10. A (Than air) Lampiran 8 Kunci jawaban post test 1. A(Kuku bersifat keras) 2. A(Pembusukan) 3. A(Terigu) 4. D(Dibakar) 5. B(Lilin) 6. C(Es balok mencair) 7. B(Tidak dapat kembali kewujud semula) 8. A(Mentega memedat kembali) 9. A(Kuat) 10. A(Wol) Lampiran 9 Hasil Observasi Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama Siswa Aspek yang diamati Rata-rata Minat Keaktifan Rata-rata M miftahul huda Agung setyawan Siti nur halimah Delly setiani m Zairotun Ika setyorini Siti sofiyatun Zaida akmala nur M rofiqul a’la Ana rifatul m M yazid tawakal Lailatul lainii Karimatul huroh Ahmad hidayat Syafri yusuf a Aninul hana Ristia W Yuliana alfi n.a Arwan zuber Ani fahrun nisa Adila khoirunnisa M . mijil purwono Fiki khoirul u m. fathuk fahmi Faridhotul m Baenatul atika Nur khasanah M . lutfi abdul g Nabila aqidatul I M. alwi syarifudin Fahrurriza nur f Fajar alfin Nh Safira mulia F Lina nur afifah M hanif nur fauzi Arina hayati Habib husein M nur lil fadhilah Ali ma’ruf Mila khoirun nisa Yusuf prabowo Firmansyah abadi 7 6 7 6 7 8 7 6 7 8 8 8 5 8 8 8 6 6 7 6 7 5 6 6 6 7 7 8 6 6 7 6 5 6 6 5 6 6 5 7 6 7 6,5 6 6,5 6 6,5 7,5 7 6,5 7,5 8 7,5 7,5 5 7,5 7 6,5 6 6 6,5 5,5 6.5 5,5 6,5 6,5 6 7,5 6,5 7 6,5 6 6,5 6,5 5,5 6 6,5 5,5 6 6,5 5,5 6,5 5,5 7 Jumlah Rata-rata 260 6,1 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 7 7 5 7 6 5 6 6 6 5 6 6 7 7 6 8 6 6 7 6 6 7 6 6 7 6 6 7 6 6 5 7 275 Keterangan : Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali (A) (B) (C) (D) (E) 6,5 = 8,5 – 10 = 7,0 – 8,4 = 5,5 – 6,9 = 4,0 – 5,4 = 0,0 – 3,9Lampiran 10 A B Keterangan C D V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V E Hasil Observasi Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama Siswa M miftahul huda Agung setyawan Siti nur halimah Delly setiani m Zairotun Ika setyorini Siti sofiyatun Zaida akmala nur M rofiqul a’la Ana rifatul m M yazid tawakal Lailatul lainii Karimatul huroh Ahmad hidayat Syafri yusuf a Aninul hana Ristia W Yuliana alfi n.a Arwan zuber Ani fahrun nisa Adila khoirunnisa M . mijil purwono Fiki khoirul u m. fathuk fahmi Faridhotul m Baenatul atika Nur khasanah M . lutfi abdul g Nabila aqidatul I M. alwi syarifudin Fahrurriza nur f Fajar alfin Nh Safira mulia F Lina nur afifah M hanif nur fauzi Arina hayati Habib husein M nur lil fadhilah Ali ma’ruf Mila khoirun nisa Yusuf prabowo Firmansyah abadi Jumlah Rata-rata Keterangan : Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Aspek yang diamati Rata-rata Minat Keaktifan Rata-rata 7 6 7 8 7 8 7 7 7 8 9 8 7 8 8 8 6 6 7 7 8 6 8 7 7 8 8 8 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 7 8 7 8 304 7,2 7 7 7 7 8 7 8 7 8 8 8 9 7 8 7 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 8 7 7 7 6 7 8 8 7 7 6 7 7 6 7 7 8 301 7,1 7 6,5 7 7,5 7,5 7,5 7,5 7 7,5 8 8,5 8,5 7 8 7,5 7 6,5 6,5 7 6,5 7,5 6,5 7,5 7 7 8 7,5 7,5 7 6,5 7 7,5 7,5 6,5 7 6,5 6,5 7 6,5 7,5 7 8 (A) (B) (C) (D) (E) = 8,5 – 10 = 7,0 – 8,4 = 5,5 – 6,9 = 4,0 – 5,4 = 0,0 – 3,9 A B Keterangan C V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V D E Lampiran 11 Hasil Observasi Siswa Siklus III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama Siswa M miftahul huda Agung setyawan Siti nur halimah Delly setiani m Zairotun Ika setyorini Siti sofiyatun Zaida akmala nur M rofiqul a’la Ana rifatul m M yazid tawakal Lailatul lainii Karimatul huroh Ahmad hidayat Syafri yusuf a Aninul hana Ristia W Yuliana alfi n.a Arwan zuber Ani fahrun nisa Adila khoirunnisa M . mijil purwono Fiki khoirul u m. fathuk fahmi Faridhotul m Baenatul atika Nur khasanah M . lutfi abdul g Nabila aqidatul I M. alwi syarifudin Fahrurriza nur f Fajar alfin Nh Safira mulia F Lina nur afifah M hanif nur fauzi Arina hayati Habib husein M nur lil fadhilah Ali ma’ruf Mila khoirun nisa Yusuf prabowo Firmansyah abadi Jumlah Rata-rata Keterangan : Sangat Baik Baik Cukup Kurang Aspek yang diamati Rata-rata Minat Keaktifan Rat-rata 8 7 8 8 8 8 7 9 7 8 9 9 8 8 9 8 7 7 7 7 9 7 8 8 8 9 8 8 8 7 8 9 7 6 7 7 6 7 7 8 7 8 324 7,7 7 8 8 7 8 7 8 7 8 8 8 9 7 8 7 7 8 7 8 7 7 7 8 7 7 8 8 7 8 7 7 8 8 7 7 6 7 8 7 8 7 8 314 7,4 7,5 7,5 8 7,5 8 7,5 7,5 8 7,5 8 8,5 9 7,5 8 8 7,5 7,5 7 7,5 7 8 7 8 7,5 7,5 8,5 8 7,5 8 7 7,5 8,5 7,5 6,5 7 6,5 6,5 7,5 7 8 7 8 (A) (B) (C) (D) = 8,5 – 10 = 7,0 – 8,4 = 5,5 – 6,9 = 4,0 – 5,4 A B Keterangan C V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V D E Lampiran 12 ANALISIS HASIL PRETES No Nama Skor tiap soal 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 2 3 4 5 M .miftahul h 0 1 0 1 0 Agung setiawan 0 0 0 1 1 Siti nur halimah 0 0 0 1 1 Delli setyani m 0 0 0 1 0 Zairotun 1 1 0 1 0 Iska setyorini 1 1 0 1 1 Siti sofiyatun 0 1 1 1 0 Zaida akmala n 0 1 1 1 1 M rofiqul a’la 0 1 1 1 1 Ana rifatul m 0 1 1 1 0 M yazid t 1 1 1 1 1 Lailatul laini 0 1 0 1 1 Karimatul huroh 0 0 0 1 0 Ahmad hidayat 0 1 0 1 1 Syafri yusuf a 0 0 1 1 1 Ainul hana 0 1 1 1 1 Risti w 0 1 1 1 1 Yuliana alfi n 0 1 0 1 0 Anwar zuber 0 1 0 1 1 Ani fahrun n 0 0 0 1 1 Adila k.n 0 1 1 1 0 M. mijil p 0 1 0 1 1 Fiki k.u 1 1 0 1 0 M . fathul f 0 1 1 0 0 Faridhoyul m 0 0 0 1 1 Baenatul atika 0 1 0 1 0 Nur khasanah 0 1 1 1 0 M. lutfi ag 1 1 1 1 1 Nabila aqidatul i 0 1 0 1 1 M . alwi s 0 1 1 1 0 Fahrurriza n.f 0 1 0 1 1 Fajar alfi nh 0 1 0 1 1 Safira mullia f 0 1 0 1 0 Lina nur afifah 0 1 0 1 1 M. hanif nf 0 0 0 1 1 Arina hayati 0 1 0 1 1 Habib husen 0 1 1 1 0 M. nur lilfadilah 0 1 0 1 1 Ali ma’ruf 0 0 0 1 1 Mila khoirun n 0 1 0 1 1 Yusuf prabowo 1 0 1 1 1 Firmansyah a 1 1 1 1 1 Jumlah Skor 7 32 16 41 27 Jumlah skor maksimal 41 41 41 41 41 % skor tercapai 17,0 78,0 39,0 100 65,8 Hasil analisis 1. Ketuntasan belajar perorangan = 12 orang dari 42 siswa Ketuntasan belajar klasikal = 12/42 x 100% = 28% tuntas 2. Daya serap = 28% 1,3,6,9,10 Jumlah skor 6 7 8 9 10 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 25 41 60,9 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 32 41 78,0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 23 41 56,0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 25 41 60,9 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 17 41 41,4 6 5 5 4 5 8 4 7 9 8 9 8 6 7 8 9 7 6 6 3 6 5 4 3 5 6 5 9 4 3 4 5 4 4 5 8 5 5 4 6 5 9 3. kesimpulan a. perlu perebaikan bagi siswa yang tidak b. perlu perbaikan untuk soal nomor % ketercapaia n 60 50 40 40 50 80 40 70 90 80 90 80 60 70 80 90 70 60 60 30 60 50 40 30 50 60 50 90 40 30 40 50 40 40 50 80 50 50 40 60 50 90 Ketuntasan belajar Ya Tidak V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 28% Lampiran 13 Analisis Hasil Post Test No Skor tiap soal Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumla h skor % keter capain Ketuntasan ya 1 M .miftahul h 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8 53,34 2 Agung setiawan 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9 60,00 3 Siti nur halimah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 11 73,34 V 4 Delli setyani m 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 80,00 V 5 Zairotun 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9 60.00 6 Iska setyorini 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80,00 V 7 Siti sofiyatun 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 86.67 V 8 Zaida akmala n 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80.00 V 9 M rofiqul a’la 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93.34 V 10 Ana rifatul m 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 80.00 V 11 M yazid t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 V 12 Lailatul laini 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93,34 V 13 Karimatul huroh 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93.34 V 14 A hidayat 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93,34 V 15 16 17 18 19 20 Syafri yusuf a Ainul hana Risti w Yuliana alfi n Anwar zuber Ani fahrun n 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14 15 14 11 10 9 93,34 100 93,34 73,34 66,67 60,00 V V V V V 21 22 Adila k.n M. mijil p 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 12 86,67 80.00 V V 23 24 Fiki k.u M . fathul f 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 12 73.34 80.00 V V 25 26 Faridhoyul m Baenatul atika 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 13 80,00 86,67 V V 27 28 Nur khasanah M. lutfi ag 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 15 86,67 100 V V 29 30 Nabila aqidatul i M . alwi s 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 11 12 73,34 80.00 V V 31 32 Fahrurriza n.f Fajar alfi nh 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 12 80.00 80,00 V V 33 34 Safira mullia f Lina nur afifah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 11 73,34 73,34 V V 35 36 M. hanif nf Arina hayati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 13 93,34 86,67 V V 37 38 Habib husen M. nur lilfadilah 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 12 8 80,00 53,34 V 39 40 Ali ma’ruf Mila khoirun nisa 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14 9 93,34 60,00 V 41 42 Agus setiawan Firmansyah a 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 10 12 66,67 80,00 V V 33 42 29 42 30 42 42 42 35 42 21 42 31 42 35 42 32 42 39 42 34 42 34 42 38 42 36 42 69,0 71,4 100 83,3 50 78,3 83,3 76,2 92,8 80,9 80,9 90,4 85,7 Jumlah skor Jumlah skor maksimal % skor tercapai 78,5 Hasil analisis: 1. Ketuntasan pemahaman perorangan = 36 orang dari 42 siswa ketuntasan belajar klasikal = 36/42 x 100 = 85% 2. Daya sera = 85% 3.Kesimpulan: a. perlu perhatian bagi siswa yang tidak tuntas b. perlu perbaikan pengajaran untuk soal nomor 2, 3 dan 6 33 42 78,5 tdk V V V V V V Lampiran 14 LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I No Aspek Yang Dinilai Skor Pilihan 1 2 3 1 Guru membuka pelajaran 2 Guru menguasai materi V 3 Keterampilan menjelaskan V 4 Penggunaan baha 4 V V sa (lancar, sopan, dan intonasi tepat) 5 Ketepatan memilih media pembelajaran V 6 Ketepatan menggunakan metode dalam mengajar V 7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 8 Guru memotivasi murid atau mengaktifkan murid V 9 Mengadakan variasi dan stimulasi V 10 Menutup pelajaran (menyimpulkan, postes) V V Keterangan: 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat setuju Kebumen, ……………2010 Pengamat (..………………) 5 Lampiran 15 LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II No Aspek Yang Dinilai Skor pilihan 1 2 3 4 1 Guru membuka pelajaran V 2 Guru menguasai materi V 3 Keterampilan menjelaskan 4 Penggunaan bahasa (lancar, sopan, dan intonasi tepat) V 5 Ketepatan memilh media dalam pembelajaran V 6 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran V 7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas V 8 Guru memotivasi murid atau mengaktifkan murid V 9 Mengadakan variasi dan stimulasi 10 Menutup pelajaran (menyimpulkan, post-tes) V V V Keterangan: 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat setuju Kebumen, ……………2010 Pengamat (..………………) 5 Lampiran 16 LEMBAR OBSERVASI SIKLUS III No Aspek Yang Dinilai Skor pilihan 1 2 3 4 5 1 Guru membuka pelajaran V 2 Guru Mennguasai materi V 3 Keterampilan menjelaskan V 4 Penggunaan bahasa (lancar, sopan, dan intonasi tepat) V 5 Ketepatan menggunakan media dalam pembelajaran V 6 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran V 7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas V 8 Guru memotivasi murid atau mengaktifkan murid V 9 Mengadakan variasi dan stimulasi 10 Menutup pelajaran (menyimpulkan, postes) V V Keterangan: 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat setuju Kebumen, ……………2010 Pengamat (..………………) DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Hanik Fawziyah, A.Ma NIM : 125 07 014 Tempat, Tanggal Lahir : Kendal, 02 September 1986 Agama : Islam Alamat : Desa Lebosari RT 02 RW V Kecamatan Kangkung Kabupaten Pendidikan Kendal 51353 : TK Nurul Hidayah lulus 1993 SD N 01 Lebosari lulus 1999 MTS Nu 01 Cepiring lulus 2002 SMA Takhassus AL-qur’an Wonosobo lulus 2005 D II PGA STAIN Salatiga lulus 2007