upaya meningkatkan pemahaman materi siswa melalui metode

advertisement
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI
SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS V MI AL-MA’ARIF
KEBUMEN KECAMATAN BANYUBIRU
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
HANIK FAWZIYAH
125 070 14
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
20110
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI
SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS V MI AL-MA’ARIF
KEBUMEN KECAMATAN BANYUBIRU
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
HANIK FAWZIYAH
125 070 14
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
20110
KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Sala ga 50721
http :// www.stainsalatiga.ac.id
e-mail : [email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara: Hanik Fawziyah dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507014
yang berjudul / Upa ya meningkatkan Pemahaman Materi Siswa Melalui Metode
Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Mi Al- Ma’arif Kebumen Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 telah dimunaqosahkan
dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga, pada hari Sabtu, 20 Maret 2010, dan telah di terima sebagian dari syarat-syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Salatiga,
20 Maret 2010
4 Rabiul Akhir 1431H
Panitia Ujian
Ketua sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M. Ag
NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag
NIP. 19660215 199103 1 001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Hanik Fawziyah
NIM
: 12507014
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga, 01 Maret 2010
Yang menyatakan,
Hanik Fawziyah
MOTTO
Harapan dan do’aku akan ku perjuangkan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan:
1. Bapak Abdul Ghofur , Ibu Sri Mulyati dan Simbah Puatiyah terkasih yang
telah memberikan motivator dan do’anya dengan rasa keikhlasan.
2. Suami tercinta S.Nurhadi yang setia mendampingiku dalm suka maupun
duka.
3. Romo KH. Mahfudz Ridwan, Lc beserta Ibu Nyai Nafisah selaku guru
spiritual dalam proses pencerahan hati.
4. Mbak Hikmah, Mbak Lia, dek Nanik, Sikecil Sofia, Abid dan Haida.
5. Keluarga besar Batang.
6. Mbak Ana maslakhah Sahabat Karibku yang selalu membantuku dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Semua Teman-teman dan adik-adikku di pondok pesantren edi mancoro
yang seperti keluargaku sendiri khususnya(De-de’mins, De’ ndut Tika,
seluruh kamar “E” )
8. Semua teman-temanku seperjuangan angkatan 2007 transfer PGMI.
9. Dan semua sahabatku di manapun berada.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
selalu hadir dan memberikan rahmat, taufik dan hidayah di dalam diri kita.
Amin…Sholawat dan salam sejahtera teruntuk Nabi Muhammad Saw, beserta
keluarga, para sahabat, penerus perjuangan hingga kepada para umat Muslimin
dimanapun berada.
Penulisan
skripsi
ini
berjudul
UPAYA
MENINGKATKAN
PEMAHAMAN MATERI SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI
PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V MI AL-MA’ARIF KEBUMEN
KECAMATAN
BANYUBIRU
KABUPATEN
SEMARANG
TAHUN
PELAJARAN 2009/2010. Guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat-syarat
guna memperoleh gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga, jurussan tarbiyah (PGMI).
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai bantuan,
kerjasama dan dorongan serta dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Bapak Pembantu Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga.
3. Bapak Jaka Siswanta, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, serta sarannya sampai
terwujudnya skripsi ini.
4. Bapak Ibu dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Bapak Rozikin. S.ag Selaku kepala sekolah MI Al-Ma’arif Bannyubiru.
6. Ibu Budiningsih selaku wali kelas V Mi al-ma’arif Banyubiru. dan seluruh
siswa kelas V yang sangat membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
7. Bpk K.H. Mahfudz Ridwan, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro
yang senantisa memberikan penyegaran rohani kepada penulis.
8. Seluruh teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.
Teriring do’a semoga amal baik bapak, ibu dan saudara sekalian
mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna baik secara
esensial maupun tata bahasa, tata tulis ataupun segi lain, karena segala
keterbatasan yang ada pada penulis. untuk itu saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini
Semoga tulisan yang sangat sederhana ini bisa bermanfaat bagi
perkembangan pendidikan khususnya pendidikan ilmu pengetahuan sekolah dasar.
Salatiga, 01Maret 2010
Penulis
(
)
ABSTRAK
Fawziyah, Hanik. 2010. Upaya Meningkatkan pemahaman materi siswa melalui
metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA kelas V MI Al-Ma’arif
Kebumen Banyubiru Kabupaten Semarang tahun 2009/2010. Skripsi.
Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing: Drs. Jaka siswanta, M.
Pd.
Kata kunci: Meningkatkan Pemahaman materi IPA, Metode Demonstrasi.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman materi
siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen.
Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Apakah
penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan
minat sisw di MI Kebumen, Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010?, (2)
Apakah penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan pemahaman materi siswa di MI Kebumen, Banyubiru, Kab.
Semarang tahun 2009/2010?.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Adapun langkah-langkah
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus.
Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman materi
siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi pokok sifat bahan dan perubahan
sifat benda. Rata-rata kelas pada saat dilaksanakan pre tes dikategorikan masih
rendah karena baru 28% siswa yang sudah memahami materi pelajaran IPA .
kemudian pada pelaksannan post tes mengalami peningkatan ditunjukkan dengan
siswa yang sudah sudah tuntas dalam pemahaman materi mencapai 85%.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................... vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI
........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………....xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
D. Hipotesis Tindakan .................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
F. Definisi Operasional .................................................................. 8
G. Metodologi penelitian ................................................................. 9
H. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................... 14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar ..................................................................... 16
B. Pemahaman Siswa ..................................................................... 22
C. Tinjauan Tentang Materi ........................................................... 23
D. Tinjauan Tentang Penerapan Metode Demonstrasi .................... 26
E. Tinjauan Tentang Aktivitas ....................................................... 29
F. Tinjauan Tentang IPA…………………………………………...30
BAB III GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI al-Ma’arif ................................................ 23
1. Sejarah Singkat Berdirinya MI al-Ma’arif ............................ 33
2. Struktur organisasi .............................................................. 27
3. Keadaan Guru dan Karyawan ............................................. 28
4. Fasilitas MI al-Ma’arif ......................................................... 28
B. Subyek penelitian dan karakteristik obyek penelitian ................ 34
C. Pelaksanaan tindakan ................................................................ 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian………………………………………………….41
B. Pembahasan ............................................................................. 43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 48
B. Saran-saran ............................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................50
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................................51
DAFTAR TABEL
1.
Tabel 4. 1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ............................................. 41
2.
Tabel 4. 2 Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus I ................................. 42
3.
Tabel 4. 3 Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus II ................................ 43
4.
Tabel 4. 4 Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklu III ................................ 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................. 52
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................ 55
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ............................... 58
4. Struktur Organisasi MI Al-Ma’arif Kebumen ................................ 61
5. Lembar soal pre-tes ....................................................................... 62
6.
Lembar soal post-tes ………………………….. ............................ 64
7.
Kunci Jawaban Pre-tes …………….………................................. 66
8.
Kunci jawaban post-tes……………… .......................................... 67
9. Hasil Observasi Siswa Siklus I…….. .............................................. 68
10. Hasil Observasi Siswa Siklus II …… ............................................ 69
11. Hasil Observasi Siswa Siklus III …............................................... 70
12. Analisis Hasil Pre-test………………………………. .................... 71
13. Analisis Hasil Pos-tes …………….…….…................................. 72
14. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus I .......................................... 73
15. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus II. ....................................... 74
16. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus III ....................................... 75
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam merupakan suatu ilmu yang mempelajari
gejala dan perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut
merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasan
Allah tersebut dapat di renungkan dan di jadikan pelajaran yang sangat
berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga kita termasuk
orang-orang yang bersyukur. Firman Allah yang berhubungan dengan
perubahan alam adalah surat An-nur ayat: 44.
           
Artinya “Allah menggilirkan malam dan siang, sesungguhnya yang demikian
itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang memiliki
penglihatan”.
Agar pelajaran IPA dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran
yang tepat , sebagai seorang guru harus bisa memilih dan merencanakan
metode yang akan di gunakan dalam menyampaikan dan memecahkan
berbagai masalah pendidikan. Metode adalah suatu cara yang harus dilalui
untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran. (Arief,
2001:40). Sebagaimana kita ketahui bahwa metode mengajar merupakan
sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar,
dengan demikian yang perlu di perhatikan oleh guru adalah ketepatan memilih
metode mengajar sesuai dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta
kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode. Metode
belajar terdiri dari berbagai macam diantaranya, metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, inquiri, simulasi, pemberian tugas dan resitasi, demonstrasi,
kerja kelompok, pemecahan masalah, dan karya wisata.
Menurut pendapat Budiningsih selaku guru mata pelajaran IPA di
kelas V Mi Al-Ma’arif, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya
pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA yaitu kurangnya minat siswa
dalam mengikuti pelajaran, jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga
pembelajaran tidak kondusif, kurangnya perhatian dari orang tua, tingkat
pendidikan orang tua yang masih rendah, penggunaan metode masih
konfensional atau ceramah menyebabkan siswa merasa bosan sehingga siswa
kurang memahami materi yang di ajarkan atau di sampaikan.
Dari hasil survei di MI AL-Ma’arif Kebumen Banyubiru pada hari
Selasa, tanggal 17 november 2009, ditemukan beberapa masalah yaitu
rendahnya minat belajar siswa di sebabkan penggunaan metode yang masih
monoton yaitu metode ceramah, sehingga pemahaman dalam penerimaan
materi pelajaran IPA belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini di buktikan
dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar. Banyak siswa yang tidak
mengerjakan pekerjaan rumah, dikarenakan kurangnya perhatian dari orang
tua. Ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika pembelajaran berlangsung,
hal ini di sebabkan karena komunikasi antar guru dengan siswa banyak
mengalami hambatan.
Minat yang rendah mengakibatkan kurangnya pemahaman dalam
pembelajaran, kurangnya pemahaman ini menimbulkan hasil yang belum
maksimal. Dalam proses belajar mengajar masih ditemukan murid yang
kurang menaruh minat pada beberapa mata pelajaran, padahal pada umumnya
murid-murid menaruh minat besar pada pelajaran tertentu.
Dalam pembelajara IPA, peran seorang guru adalah sebagai fasilitator
yang memungkinkan tercapainya kondisi yang baik bagi siswa untuk belajar.
Terciptanya Kondisi yang baik bisa menumbuhkan minat dan meningkatkan
gairah siswa dalam belajar sehingga siswa merasa senang, mudah menerima
dan memahami pelajaran IPA.
Pemahaman bukan hanya sekedar tahu atau hafal, akan tetapi siswa
benar-benar dapat mengetahui dan memahami serta menerapkan materi yang
di ajarkan. IPA merupakan suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan
pemahaman dari pada hafalan, sehingga kesuksesan siswa dalam belajar IPA
terletak pada kemampuan siswa dalam memahami konsep, hukum atau azasazas dan teori.
Untuk menunjang pemahaman proses pembelajaran IPA, diperlukan
alat peraga yang sesuai dengan materi yang akan di sampaikan. Pembuatan
alat peraga ini tidak hanya di lakukan oleh guru sendiri akan tetapi dapat pula
di kerjakan bersama siswa, biasanya guru hanya membuat desain, sedangkan
siswa mengerjakan berdasarkan bimbingan dari guru. Cara kerja seperti ini
memberikan keuntungan antara lain: Dengan bantuan alat peraga siswa akan
lebih memahami konsep yang di ajarkan, Siswa dapat memanfaatkan atau
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampailan IPA-nya untuk hal yang
bermanfaat, Menambah keterampilan siswa, Menambah daya kreatifitas siswa,
Hubungan antara guru dan siswa akan semakian erat, Biaya pengadaan alat
relativ lebih murah dan waktu pengadaan dapat di atur sesuai dengan
kebutuhan, Jumlah alat di sekolah bertambah.
Setelah peneliti melihat masalah yang terjadi di MI Al-Ma’arif
Kebumen Banyubiru, peneliti mempunyai alternativ/ solusi yang tepat untuk
memecahkan masalah tersebut
yaitu dengan merubah metode pengajaran
yang selama ini di lakukan. Karena dengan menggunakan metode ceramah,
siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang di sampaikan oleh guru
dan mereka lebih cenderung merasakan bosan. Metode yang tepat untuk
pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan metode demonstrasi, di mana
metode ini sangat mendukung untuk meningkatkan pemahaman materi siswa ,
karena dengan metode tersebut siswa dapat terangsang dan termotivasi.
Metode demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang guru
menunjukkan, memperlihatkan suatu proses sehingga seluruh siswa dalam
kelas dapat melihat, mengamati, mendengar bahkan mungkin meraba dan
merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru (Roestiyah, 1991 :125).
Penerapakan metode demonstrasi ini divariasi dengan metode ceramah dan
tanya jawab sehingga guru lebih mudah menyampaikan materi dan siswa
mudah memahami dan menerima materi yang di sampaikan oleh guru. Metode
ini juga memeberikan kesempatan kepada siswa untk melakukan pengamatan
secara cermat terhadap materi yang di sampaikan.
Dalam pemecahan masalah ini peneliti menerapkan PTK (penelitian
tindakan kelas) untuk meningkatkan pemahaman materi siswa kelas V MI AlMa’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri, melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Di bidang pendidikan,
PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat
bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas.
Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan solusi
dari masalah yang timbul di kelas, dengan menerapkan berbagai ragam teori
dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Dari latar belakang yang
tertulis di atas maka penulis mengangkat judul:
“UPAYA
MENINGKATKAN
PEMAHAMAN
MATERI
SISWA
MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN
IPA
KELAS
V
MI
AL-MA’ARIF
KEBUMEN
KECAMATAN
BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN
2009-2010”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, masalah
penelitian ini dapat di rumuskan:
1. Apakah penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan minat siswa kelas V Mi Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2009-2010?
2. Apakah penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan pemahaman mataeri siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kebuman
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2009-2010?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat di rumuskan bahwa
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA
dapat meningkatkan minat siswa kelas V MI Al-Ma’arif
Kebumen
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, Tahun 2009-2010.
2. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan
pemahaman materi siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2009-2010.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis
merupakan
jawaban
sementara
yang
harus di uji
kebenarannya melalui kegiatan penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto
hipotesis dapat di artikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1996:67).
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah
dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang
mungkin benar atau mungkin salah.
Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatakan minat siswa pada
mata pelajaran IPA kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang
2. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman materi
siswa pada mata pelajaran IPA kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
E. Manfaat Penelitian Tindakan
Dari penulisan ini di harapkan nantinya akan memberikan manfaat
bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya.
Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Di harapkan bisa menambahkan khasanah teori yang sudah ada dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Manfaat praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi para guru agar menggunakan metode
pembelajaran yang baik untuk mendorong minat belajar siswa.
b. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memperhatikan pelajaran
dengan baik yang di tunjang dengan penggunaan metode yang sesuai
dengan materi pelajaran.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan
penulis bahas, maka untuk lebih jelasnay penulis menguraikan arti kata-kata
yang sesuai dalam judul.
Adapun kata-kata tersebut adalah:
1. Upaya
Merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan (Dwi Ad, 2001:576).
Yang di maksud disini yaitu usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa
meningkatkan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA di
kelas.
2. Meningkatkan
Meningkatakan tarfmartabat atau kedudukan seseorang lebih tinggi
dari sebelumnya (Darminto, 1986: 177)
3. Pemahaman
Yaitu suatu tingkatan yang lebih tinggi daripada pengetahuan, karena
pengetahuan sifatnya hanya hafalan, sedangkan pemahaman memerlukan
kemampuan menangkap makna dari suatu konsep. Oleh sebab itu di
perlukan adanya hubungan antara konsep dan makna yang ada di
dalamnya.
4. Materi
Adalah sesuatu yang menjadi bahan untuk dijadikan, dipikirkan, di
bicarakan,di karangkan
5. Demonstrasi
Cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang di
pelajari, baik sebenarnya atupun tiruan, yang sering di sertai dengan
penjelasan lisan.
6. IPA
Suatu ilmu yang mempelajari sebab akibat dari kejadian yang terjadi di
alam ini (Padmawinata, 1981: 1)
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang di tetapkan berupa penelitian tindakan
kelas yang di dasarkan pada permasalahan yang muncul dalam
pembelajaran IPA kelas V Mi Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru Kabupaten
Semarang Tahun 2009-2010
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga siklus. Setiap
siklus di laksanakan sesuai dengan perubahan yang di capai, seperti yang
telah di desain dalam faktor-faktor yang telah di selidiki. Pada awalnya
peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang selama ini di
lakukan, mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan dengan teman
sejawat, serta mengkaji teori ataupun metode yang relevan.
Berdasarkan refleksi awal serta diskusi yang di lakukan dengan
rekan tersebut, maka langkah yang di anggap paling
tepat untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran IPA adalah dengan
Metode Demonstrasi. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut
maka prosedur pelaksanaan PTK ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan atau observasi, refleksi.
2. Subyek Penelitian
Dasar
pertimbangan pilihan subyek, yakni penelitian ini di
terapkan di Mi Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru Semarang tahun ajaran
2009-2010, dengan jumlah siswa 43.
3. Langkah-Langkah Atau Siklus Penelitian
a. Perencanaan
Pada tahap ini di lakukan persiapan yang sangat matang agar
pembelajaran IPA dapat tercapai. kegiatan in meliputi:
1) Peneliti menetapkan alternatif untuk meningkatkan pemahaman
belajar, dalam pembelajaran IPA pada materi perubahan sifat
benda.
2) Peneliti membuat perencanaan pengajaran dengan mengembangkan
metode demonstrasi pada materi perubahan sifat benda.
3) Peneliti
melakukan
simulasi
pembelajaran
mengembangkan metode demonstrasi.
IPA
dengan
4) Peneliti membuat dan melengkapi alat media pembelajaran pada
materi perubahan sifat benda.
5) Peneliti membuat lembar observasi.
6) Peneliti mendesain alat evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran
yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakukan proses belajar,
apersepsi, pre-tes, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap apersepsi,
siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran, guru
memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran
serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar.
Dalam melaksanakan guru akan menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi, kemudian divariasi dengan
metode tanya jawab dan ceramah, sehingga siswa akan lebih mudah
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
c. Observasi
Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan
siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
d. Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dalam
tahap ini, secepatnya dilakukan analisis dan pemaknaan dengan
maksud untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah
mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil
observasi tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat disajikan landasan
untuk melakukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
Untuk lebih jelasnya tahap-tahapan tersebut di atas dapat digambarkan
dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut:
Perencanaa
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaa
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS III
Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
4. Instrumen Penelitian
a. Tes
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal-soal yang
disusun sesuai dengan kandungan materi, baik berupa pre-tes maupun
post-tes. Dengan menggunakan lembar jawaban, siswa mengerjakan
tugas seperti yang dikehendaki muatan soal.
b. Pedoman Dokumentasi
Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini dilihat setiap akhir
pertemuan, sehingga dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan
tingkat kecerdasannya.
c. Pedoman observasi
pedoman observasi ini disusun untuk memantau perkembangan
dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa .
5. Pengumpulan Data
a. Tes
Bentuk tes yang dipakai adalah tes objektif. Tes objektif adalah
tes yang hanya satu jawaban dianggap benar.
b. Dokumentasi
Merupakan salah satu alat pengumpul data. Dapat
buku, notulen rapat,
buku,
kitab
dan
berupa
majalah, foto, rapor, buku transkrip, agenda,
lain-lainya.
Dokumentasi
digunakan
untuk
menemukan karakteristik populasi dan sampel. Di samping itu juga,
berguna sebagai bukti pelaksanaan tindakan yaitu melalui pemotretan
dan untuk menemukan gambaran tentang existensi MI Al-Ma’arif
Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
c. Observasi
Digunakan untuk mengetahui tentang perubahan yang terjadi
selama setelah menggunakan metode demonstrasi.
6. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu di lakukan analisis data. Pada penelitian tindakan
kelas ini menggunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang di peroleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman materi siswa.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi
Dari Uraian di atas dapat di susun sistematika enulisan skripsi sebagai
berikut:
BAB I
Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi
operasional dan metodologi penelitian.
BAB II
Menjelaskan tentang kajian landasan teori yang meliputi:
pengertian belajar, pemahaman siswa, tinjauan tentang materi,
tinjauan tentang metode demonstrasi, tinjauan tentang keaktifan
tinjauan tentang IPA.
BAB III
Menjelaskan
tentang
gambaran
umum
subyek
penelitian,
pelaksanaan penelitian yang meliputi diskripsi pelaksanaan siklus I,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan diskripsi
pelaksanaan siklus II dan III
BAB IV
Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang
meliputi hasil penelitian.
BAB V
Bab ini adalah akhir dari uraian dalam penulisan skripsi yang berisi
saran dan kesimpulan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Belajar menduduki tempat yang utama dalam pendidikan, hal ini
tidaklah mengherankan karena interaksi guru dan murid di kelas yang di
jelmakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. usaha apapun yang di
lakukan guru di sekolah pada hakikatnya di arahkan pada pemberian
pengalaman kepada para siswanya sehingga secara cultural dan pribadi akan
terjadi kegiatan belajar yang relevan.Pada dasarnya belajar merupakan suatu
proses namun paraa ahli mendefinisikan belajar menurut visi nya masingmasing, akan tetapi secara garis besar mereka tetap mengacu pada pengertian
umum bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku.
Belajar adalah suatau proses perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya
sehingga
mereka
lebih
mampu
berinteraksi
dengan
lingkungannya (Usman dan Setiawati, 1993:4). secara umum belajar dapat
dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relative
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif (Syah, 2000: 11).
Berarti belajar mengandung ruang lingkup yang luas dan yang sangat
berarti bagi kebudayaan dan pribadi. walaupun demikian, perubahanperubahan yang di perlihatkan oleh pencapaian prestasi itu hanyalah
menggambarkan sebagian kecil dari seluruh bidang kegiatan belajar. dari sini
dapat di pahami bahwa kegiatan belajar yang di lakukan oleh manusia itu
berlangsung terus menerus sepanjang hayat.
1. Tujuan belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu di ciptakan adanya
sistem lingkungan atau kondisi belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan
berkaitan dengan mengajar. Mengajar merupakan suatu usaha penciptaan
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem
lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau di pengaruhi oleh berbagai
komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponenkomponen tersebut yaitu tujuan pembelajaran yng ingin di capai, materi
yang ingin di ajarkan, jenis kegiatan yang di lakukan dan sarana prasarana
belajar yang tesedia. Tujuan belajar sangat banyak dan bervariasi, dari
uraian di atas dapat di lihat tujuan belajar secara umum.
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat
mengembangkan kemampuan brerfikir tanpa bahan pengetahuan,
sebaliknya kemampuan berfikirpun akan memperkaya pengetahuan.
Tujuan
inilah
yang
memiliki
kecenderungan
lebih
besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini
peranan guru lebih menonjol.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan
suatu keterampilan baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Keterampilan memang dapat dididik yaitu dengan banyak melatih
kemapuan. Demikian juga mengungkapkan perasaan melalui bahasa
tulis atau lisan, semua memerlukan latihan. Interaksi yang mengarah
pada pencapaian itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan
semata-mata menghafal atau meniru.
c. Pembuatan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak
didik, sebagai seorang guru harus bijak dan lebih hati-hati dalam
pendekatannya. Untuk di butuhkan kecakapan mengarahkan motivasi
dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri
sebagai contoh atau model. Pembentukan sikap dan perilaku anak
didik tidak akn terlepas dari penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu
guru tidak hanya pengajar, akan tetapi betul-betul sebagai pendidik
yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.
(Surakhmad, 1994: 28-30)
Jadi pada intinya tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, penanaman sikap dan nilai.
2. Jenis- jenis belajar
Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan
yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik
dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan
perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar
ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan
manusia yang juga bermacam-macam.
a. Belajar abstrak
Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara
berpikir abstrak. tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan
pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata
b. Belajar keterampilan
Belajar keteramplan adalah belajar dengan menggunakan
gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat
syaraf dan otot-otot. Tujuannya adalah memperolaeh dan meguasai
keterampilan jasmaniah tertentu.
c. Belajar sosial
Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami
massalah-maslah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalahmasalah tersebut. Tujuannya aalah untuk menguasai pemahaman dan
kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah
keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok dan masalahmasalah yang bersifat kemasyarakatan.
d. Belajar pemecahan masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya merupakan belajar
yang menggunakan metode-metode ilmih atau belajar secara
sistematis, logis, eratur, dan telliti. Tujuannya adalah untuk
memperoleh kemamppuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan
masalah secara rasional, lugas dan tuntas.
e. Belajar rasional
Belajar
rasional
adalah
belajar
dengan
menggunakan
kemampuan berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal
sehat). Tujuannya ialah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan
menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
f. Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan
baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar
kebiasaan selain menggunakan perintah, suritauldan dan pengalaman
khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya adalah
agar
siswa
memperoleh
sikap-sikap
dan
kebiasaan-kebiasaan
perbuatan baru yang tepat dan positif dalam arti selaras dengan
kebutuhan ruang dan waktu (konstektual).
g. Belajar apresiasi
Belajar apresisi adalah belajar mempertimbangakan arti penting
atau nilai suatu obyek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa yan dalam hal ini kemampuan
menghargai secara tepat terhadap nilai obyek tertentu
h. Belajar pengetahuan
Belajar pengetahuan adalah belajar dengan cara melakukan
penyelidikan mendalam terhadap obyek pengetahuan tertentu. Tujuan
belajara pengetahuan adalah agar siswa memperoleh atau menambah
informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang
biasanya
lebih
rumit
dan
memerlukan
kiat
khusus
dalam
mempelajarinya, mislanya dengan menggunakan alat-alat laboratorium
dan penelitian lapangan (Syah, 1995:122-124).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat di bedakan
menjadi dua macam
a. Faktor internal (faktot dalam siswa) yakni kondisi-kondisi jasmani dan
rohani siwa, intelegensi dan bakat, minat dan motifasi, dan cara
belajar. (Dalyono, 1997: 55-58).
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa. (Dalyono, 1997: 59-60).
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. Jadi karena faktor-faktor tersebut di atas
muncul siswa yang berpemahaman tinggi dan siswa yang berpemahaman
rendah. Seorang guru yang kompeten dan profesional di harapakn dapat
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa
yang menunjukkan kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi
factor-faktor yang menghambat proses belajar siswa.
4. Minat belajar siswa
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri (Slameto, 1988 :182). suatu minat dapat di ekspresikan melalui suatu
pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya, dapat pula di lihat melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap suyek tertentu cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tesebut.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang
diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau
kecakapan tertentu mempengaruhi diriya, melayan tujuan-tujuannya,
memuaskan kebutuhannya.
Upaya
yang
harus
dilakukan
oleh
seorang
guru
untuk
meningkatkan minat selain memotivasi adalah kekreatifan guru dalam
menggunakan media pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar tidak
hanya guru yang aktif tetapi siswa juga aktif.
B. Pemahaman Siswa.
Pemahaman merupakan suatu tingkatan dalam pendidikan yang yang
kedudukannya lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan , karena pengetahuan
sifatnya hanya sekedar bersifat hafalan sedangkan pemahaman memerlukan
kemampuan menangkap makna dari suatu konsep.
Pemahaman dapat di golongkan menjadi tiga yaitu:
a. Menterjemahkan yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di
dalam suatu obyek.
b. Penafsiran yaitu seperti menafsirkan grafik, menghubungkan konsep yang
berbeda serta membedakan antara yang pokok dan yang tidak pokok.
c. Pemahaman ekstrapalasi yakni kesanggupan melihat di balik yang tertulis,
tersirat dan tersebut meramalkan sesuatu atau meperluas wawasan
(Purwanto, 1997:84).
C. Tinjauan Tentang Materi
1. Pengertian materi
Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan adalah kemampuan dan
keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran
pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari Silabus, yakni
perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada
saat Kegiatan Pembelajaran. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari
keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai
oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan
pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator.
Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu
peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi
pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment)
terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar guru dapat membuat
persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami
berbagai
aspek
yang
berkaitan
dengan
pengembangan
materi
pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun
prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan
tersebut.
2. Jenis-Jenis Materi Pembelajaran
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.
a. Fakta
Adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran,
meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat,
nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Indonesia.
b. Konsep
Adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang
bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri
khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh: penyimpangan sosial
adalah suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau
masyarakat (Horton & Hunt, 1987: 191).
c. Prinsip
Adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi
terpenting, meliputi dalil, rumus, paradigma, teorema, serta hubungan
antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh:
Perilaku menyimpang timbul karena tidak adanya nilai atau norma yang
dapat ditaati secara teguh, diterima secara luas, dan mampu mengikat
serta mengendalikan masyarakat dsb (Durkhaim, 1897).
d. Prosedur
Merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam
mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh: praktik
penelitian sosial, dsb.
e. Sikap atau Nilai
Merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran,
kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan
bekerja, dsb. Contoh: aplikasi sosiologi dalam kehidupan sehari-hari
dalam bentuk sikap toleransi dalam menghadapi fenomena sosial yang
bervariasi.
D. Tinjauan Tentang Metode Demonstrasi.
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau
benda tertentu yang sedang di pelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang
harus di sertai dengan penjelasan lisan (Sudirman dkk, 1989:133). Metode ini
baik digunakan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang hl-hal
yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu,
proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggynakannya,
komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara
dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
Pengertian lain mengenai metode demonstrasi adalah metode mengajar
yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan
bagaimana
melakukan
sesuatu
kepada
anak
didik
(Daradjat,1995:296)
1. Kelebihan metode demonstrasi
a. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih
konkret. Dengan demikian dapat menghindarkan verbalisme.
b. Siswa di harapkan lebih mudah dalam memahami apa yang telah di
pelajari.
c. Proses pelajaran akan lebih menarik.
d. Siswa dirancang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
e. Melalui metode ini dapat di sajikan materi pelajaran yang tidak
mungkin atau ikurang sesuai dengan menggunakan metode lain.
2. Kekurangan metode demonstrasi.
a. Metode ini memerlukan keterampilan guru secarra khusus, karena
tanpa di tunjang denga hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan
efektif.
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
samping sering memerlukan waktu yang cukup panjang, yang
mungkin terpaksa mengambil waktu atua jam pelajaran lain.
d. Cara pelaksanaannya.
e. Perencanaan dan persiapan demonstrsi.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada langkah ini, antara lain:
a. Penentuan tujuan demonstrasi yang akan di lakukan.
b. Materi yang akan di demonstrasikan.
c. Siapkanlah fasilitas penunjang demonstrasi seperti peralatan,
tempat dan mungkin juga biaya yang di butuhkan.
d. Penataan peralatan dan kelas pada posisi yang baik.
e. Pertimbangkan jumlah siswa di hubungkan dengan hal yang akan
di demonstrasikan agar siswa dapat melihatnya dengan jelas.
f. Buatlah garis besar langkah atau pokok-pokok yang akan di
demonstrasikan secara berurutan dan tertulis di papan tulis atau
pada kertas lebar, agar dapat dibaca siswa dan guru secara
keseluruhan.
g. Untuk menghindarkan kegagalan dalam pelaksanaan, sebaiknya
demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu.
3. Pelaksanan demonstrasi.
Setelah segala sesuatu di rencanakan dan disiapkan, langkah
berikutnya ialah mulai melaksanakan demonstrasi. Beberapa hal yang
perlu di perhatikan antara lain:
a. Sebelum memulai, periksalah sekali lagi kesiapan peralatan yang akan
di demonstrasikan,
tempat
dan
pokok-pokok
yang
akan
di
demonstrasikan.
b. Siapkanlah siswa, barangkali ada hal-hal yang pelu mereka catat.
c. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian siswa. Ingatah pokokpokok materi yang akan di demonstrasikan agar demonstrasi mencapai
sasaran.
d. Ingatlah pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar
demonstrasi mencapai sasaran.
e. Pada waktu berjalannya demontrasi, sekali-sekali perhatikanlah
keadaan siswa apakah semua mengikuti dengan baik.
f. Untuk menghindarkan ketegangan, ciptakanlah suasana yang humoris.
g. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut tentang apa yang di lihat dan di dengarnya.
4. Tindak lanjut dan evaluasi demonstrasi.
Sebagai tindak lanjut setelah di laksanakan, suatu demontrasi
sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini
dapat berupa pemberian tugas tertentu, misalkan tugas membuat laporan,
tugas menjawab pertanyaan atau masalah dan mengadakan latihan atau
percobaan lebih lanjut yang mungkin di selesaikan siswa.
E. Aktivitas
1. Dalam pembelajaran agar anak aktif perlu adanya aktivitas dalam kelas.
aktivitas anak terutama terdiri dari mendengarkan, mencatat, menjawab
pertanyaan yang di ajukan kepadanya. mereka bekerja hanya atas perintah
guru (Nasution, 1982: 88)
2. Jenis-jenis aktiviitas
a. Visual activitas seperti membaca, memperhatikan, demonstrasi,
percobaan.
b. Oral activitas seperti menyatakan, merumuskan, member saran dan
mengeluarkan pendapat.
c. Listening seperti mendengarkan musik, mendengarkan pidato.
d. Writing activitas seperti mennulis cerita, karangan.
e. Drawing activitas seperrti menggambar, membuat grafik peta,
diagram, pola
f. Motor activitas seperti melakkukan percobaan, membuat kkonstruksi,
model, bermain, berkebun.
g. Mental activitas seperti menangkap, mengingat, memecahkan soal.
h. Emosional activitas seperti menaruh minat, meras bosan, gembira dan
berani.
F. Tinjauan Tentang IPA
1. Pengertian IPA
Menurut Bullock IPA adalah suatu studi yang banyak berkaitan
dengan manusia dan masyarakat. suatu studi yang memerlukan imajinasi
atau perasaan pengamatan dan juga snslisis. (Budiman, 2002:2).
Sedangkan
menurut
(Rahma,
1992:18)
IPA adalah
suatu
pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disususn dengan cara khusus
yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyusunan teori dan saling
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
2. Tujuan pembelajaran IPA.
Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai
pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sifat
ilmiah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam
sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi
dan memehami alam sekitar secara ilmiah.
Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar yaitu:
1. Mengembangan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang
brmanfaat dan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengembanngkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya
hubungan saling memepengaruhi antara IPA, lingkungan, teknonologi,
dan masyarakat.
3. Mngembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
4. Berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam.
5. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaaan tuhan.
6. Memiliki pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan jenjamg selanjutnya (Sapriati, 2008:
24).
3. Nilai IPA dalam pendidikan
a. Kecakapan berfikir dan bekerja menurut langkah-langkah yang teratur.
b. Ketermapilan mengadakan pengamatan dan penggunaan alat-alat
eksperimentasi.
c. Memiliki sikap ilmiah anntara lain:
1) Tidak berprasangka buuruk dalam mengambil keputusan.
2) Sanggup
menerima gagasan-gagasan dan saran-saran
baru
(toleran).
3) Sanggup mengubah kesimpulan dari hasil eksperimennya billa ada
bukti-bukti yang meyakinkan benar.
4) Bebas dari ketahayulan.
5) Dapat membedakan antara fakta dan opini.
6) Membuat perencanaan teliti sebelum bertindak.
7) Teliti, hati-hati dan seksama dalam bertindak.
8) Ingin tahu, apa, bagaimana dan mengapa demikian?
9) Menghargai pendapat dan penemuan para ahli sains.
10) Menghargai baik isi maupun metode sains.
4. Nilai IPA dalam keagamaan
Ada suara-suara yang meragukan sains sebagai alat pendidikan,
suara itu berperasangka bahwa memepelajari sains secara mendalam akan
menuntut manusia kearah atheism, karena sains hanya bersangkut paut
dengan kebendaan atau materi. bahwa IPA tidak membahas ketuhanan,
dan IPA mengadakan eksperimentasi untuk membuktikan tidak adanya
Tuhan. teteapi semakin mendalam orang mempelajari IPA, semakin
sadarlah orang itu akan adanya sesuatuketertiban di alam raya ini.
BAB III
PELAKSANAAN TINDAKAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru.
MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru, berdiri pada tahun 1956
tepatnya pada tanggal 1 Februari. Pendirinya yaitu para tokoh ulama
Kebumen dimana para tokoh itu menginginkan sekolahan yang berbasis
agama. Pada tanggal 2 januari 1978 Mi ini mendapat surat dari departemen
agama dengan No: Lk/3.c/211/pem. MI/1978, Sekolahan ini diberi nama
Madrasah Ibtida’iyah Kebumen, yang dikelola oleh Yayasan Al-Ma’arif.
Letak madrasah ini di sebuah pedesaan yang sangat stratregis, dan
mudah di jangkau karena dekat dengan jalan raya, yaitu tepatnya di Desa
Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan
piagama kreditasi Madrasah, No. Kw.11.4/4/PP.03.2/623.22.46/2005,
madrasah ini terakreditasi B atau baik. Jumlah Siswa di MI Al-Ma’arif
Kebumen pada tahun pelajaran 2009/2010 adalah 247 siswa. Kelas 1
berjumlah 42 siswa, kelas 2 yaitu 44 siswa, 44 siswa kelas 3, 39 kelas 4,
kelas 5 berjumlah 42 siswa dan kelas 6 berjumlah 36 siswa.
2. Struktur Organisasi MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru pada Tahun
2009/2010.
Di MI Al-Ma’arif Kebumen ini terdapat struktur organisasi yang
berfungsi untuk mengelola sekolah sehingga tujuan yang ingin dicapai
dapat terwujud. Madrasah ini di kepalai oleh Rozikin S.Ag sedangkan
wakilnya yaitu Siti Maemunah S.Ag. untuk lebih jelasnya dapat di lihat
pada lampiran.
3. Keadaan Guru dan Karyawan
Guru di Mi Al-ma’arif ini berjumlah 11 orang dan 1 karyawan.
Mereka terdiri dari 4 pegawai negeri, 1 tata usaha dan yang lainnya Guru
Wiyata Bhakti.
Rozikin, S.Ag., Nur Sururiah, B.A., Siti Maemunah,
S.Ag., dan Siti Barokah S.Ag (pegawai negeri). Muhammad Son’ani,
S.Pdi., Budiningsih, S.Pd., Ahmad Bindari, S.Ag., Muhammad Adib,
A.Ma.(guru wiyata bakti), dan seorang
karyawan yaitu Mustamiroh,
A.Ma.
4. Fasilitas MI Al-Ma’arif Kebumen
Mi Al-Ma’arif ini mempunyai 6 ruang kelas, 1 ruang untuk kepala
sekolah, 1 ruang guru yang ditempati oleh 10 guru dan seorang karyawan,
1 ruang kesehatan, 1 perpustakaan sekolah dan 5 kamar mandi yang
letaknya di belakang sekolah.
B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V MI Kebumen
Kecamatan Banyubiru Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa
kelas V yaitu 42 siswa yang terdiri dari 20 siswa putra dan 22 siswa putri.
latar belakang orang tua mereka kebanyakan berprofesi sebagai petani. obyek
penelitian ini adalah mata pelajaran IPA pada pokok bahasan sifat bahan dan
perubahan sifat benda. Penelitian ini dimulai pada hari Rabu tanggal 18
November 2009 dan selesai pada hari Senin tanggal 18 Januari 2010.
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajar (RPP).
2) Menyiapkan materi pelajaran pada sub pokok bahasan hubungan
antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya.
3) Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan
siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi.
4) Menyiapkan alat dan bahan untuk demonstrasi.
5) menyusun lembar soal pre test untuk mengetahui kesiapan siswa
dalam mengikuti pelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada
tanggal 6 Januari 2010 dan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan
yaitu:
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam.
2) Guru melakukan apresepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai
dengan materi hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya.
3) Guru menjelaskan materi hubungan anatara sifat bahan dengan
penyusunnya menggunakan metode demonstrasi. dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang baru
diajarkan.
4) Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.
5) Guru menutup pelajaran dengan salam
c. Observasi
Proses observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran digunakan
untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta peningkatkan
minat dan pemahaman materi siswa tentang hubungan antara sifat
bahan dengan bahan pennyusunnya. Kegiatan siswa yang diamati
oleh peneliti pada siklus I ini adalah minat, keaktifan dan pemahaman
siswa selama proses pembelajaran.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis pada tahap ini. Dari hasil observasi, peneliti dan guru dapat
merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar
observasi maupun hasil pekerjaan siswa. Hasil analisis data yang
dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk
merencanakan siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1. Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajar (RPP).
2. Menyiapkan materi pelajaran pada sub pokok bahasan perubahan
sifat benda.
3. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan
siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi.
4. Menyiapkan alat dan bahan untuk demonstrasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan pada
tanggal 11 Januari 2010. Berdasar perencanaan, kegiatan yang
dilaksanakan yaitu:
1) Guru membuka pelajaran dengan salam.
2) Guru menerangkan materi dengan pokok bahasan perubahan sifat
benda dengan membawa beberapa alat dan bahan untuk
demonstrasi.
3) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok untuk memudahkan
proses demonstrasi.
4) Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran.
5) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi
Proses observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran digunakan
untuk mengetahui peningkatkan minat dan pemahaman siswa
tentanberbagai sifat benda. kegiatan siswa yang diamati pada siklus II
adalah minat, keaktifan dan pemahaman siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru
yang diamati antara lain cara menyampaikan materi, kemampuan
berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode dan sikap-sikap yang
lain selama pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis pada tahap ini. Dari hasil observasi, peneliti dapat
merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar
observasi maupun hasil pekerjaan siswa. Hasil analisis data yang
dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk
merencanakan siklus selanjutnya.
3. Siklus III
a. Perencanaan
1. Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajar (RPP).
2. Menyiapkan materi pelajaran pada sub pokok bahasan perubahan
sifat benda dan fakor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan
siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi.
4. Menyiapkan alat dan bahan untuk demonstrasi.
5. Menyususn lembar soal post tes untuk mengetahui pemahaman
materi siswa setelah melakasanakan siklus ke III.
b. Pelaksanakan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada tanggal
16 Januari 2010, berdasar perencanaan kegiatan yang dilaksanakan
meliputi:
1) Guru membuka pelajaran dengan salam.
2) Guru menjelaskan materi tentang perubahan sifat benda dan faktorfaktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan metode
demonstrasi. kemudian guru mengulas kembali materi pada siklus I
dan siklus II dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
3) Guru memberikan latihan soal.
4) peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa
5) Guru menutup pelajaran dengan salam
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan dan jenis yang diamati
sama dengan siklus I dan siklus II, yang diharapkan ada peningkatan
minat dan pemahaman materi dalam pembelajaran IPA pokok bahasan
perubahan sifat benda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil observasi peneliti dapat
merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar
observasi guru dan siswa serta hasil tes pemahaman materi siswa.
Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan
dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu kesimpulan apakah
metode itu efektif atau tidak untuk meningkatkan pemhaman materi
siswa
pada mata pelajaran IPA
perubahan sifat benda.
pokok bahasan sifat bahan dan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi Awal
Berdasarkan tes awal, dari hasil pre-test dapat dilihat bahwa
pemahaman materi IPA siswa kelas V masih rendah. Dari sejumlah 42
siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 hanya 12 siswa, dan yang
lainnya masih di bawah kriteria ketuntasan minimal yanga ada di Mi AlMa’arif Kebumen. sehingga baru 28 % dari seluruh siswa yang sudah
memehamai materi pelajaran IPA (lihat table 4.1 dan lampiran).
Tabel 4.1 Ketuntasan pemahaman siswa
Jenis Tes
Jumlah
Siswa
Prosentase
Ketuntasan
Pre-test
42
28%
Post-test
42
85%
Keterangan
Tuntas
Tidak
tuntas
V
V
2. Hasil dari Siklus I
a. Hasil Observasi Terhadap Guru
Pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilakukan oleh peneliti
pada siklus I dapat diketahui melalui lembar observasi. Dari 10 butir
jenis pengamatan tercatat 6 butir mendapat tanggapan ragu-ragu (yaitu
butir 2,3,5,6,8 dan 9) sedang 4 butir yang lain ditanggapi setuju (yaitu
butir 1, 4, 5, 7 dan 10) (lihat pada lampiran).
b. Hasil Pengamatan Sikap Siswa
Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa
ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I (lihat lampiran) dapat di
lihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilihat
pada tabel dibawah ini..
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sikap pada Siklus I
No
1
2
Aspek Penilaian
Minat
Keaktifan
Hasil Pengamatan
260
275
Nilai Rata-rata
6,1
6,5
Dari table (4.2) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada
minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu 6,1. dan Nilai rata-rata
keaktifan siswa dalam kelas yaitu 6,5. Adapun target rata-rata kelas
yang ingin di capai adalah nilai 7 keatas dalam kategori baik (Safari,
2003:54).
3. Hasil dari Siklus II
a. Hasil Observasi Terhadap Guru
Pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilakukan oleh peneliti
pada siklus II dapat diketahui melalui lembar observasi yang ke dua.
Dari 10 butir jenis pengamatan tercatat 2 butir mendapat tanggapan
ragu-ragu (yaitu butir 3 dan 9 ), dan 8 butir yang lain ditanggapi setuju
(yaitu butir 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8 dan 10) (lihat pada lampiran).
b. Hasil Observasi Terhadap Siswa
Berdasarkan analisis hasil pengamatan sikap siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung pada siklus (lihat lampiran) terlihat hasil
rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Sikap pada Siklus II
No
1
2
Aspek Penilaian
Minat
Keaktifan
Hasil Pengamatan
304
301
Nilai Rata-rata
7,2
7,1
Dari table (4.3) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada
minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu 7,2. Sedang Nilai rata-rata
keaktifan siswa dalam kelas yaitu 7,1. Adapun target rata-rata kelas
yang ingin di capai adalah nilai 7 keatas dalam kategori baik.
4. Hasil dari Siklus III
a. Hasil Observasi Terhadap Guru
Setelah pembelajaran pada siklus III selesai, pengamatan
aktifitas guru dapat diketahui melalui lembar observasi yang ke-3. Dari
10 butir jenis pengamatan tercatat 3 butir yang mendapat tanggapan
setuju (yaitu butir 2, 3 dan 9), dan 7 butir ditanggapi sangat setuju
(yaitu butir 1, 4, 5, 6, 7, 8 dan 10) (lihat pada lampiran).
b. Hasil Observasi Terhadap Sikap Siswa
Berdasarkan analisis hasil pengamatan sikap siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung pada siklus III (lihat lampiran) terlihat
hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Sikap pada Siklus III
No
1
2
Aspek Penilaian
Minat
Keaktifan
Hasil Pengamatan
324
314
Nilai Rata-rata
7,7
7,4
Dari table (4.4) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada
minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu 7,7. Dan Nilai rata-rata
keaktifan siswa dalam kelas yaitu 7,4. Adapun target rata-rata kelas
yang ingin di capai adalah nilai 7 keatas dalam kategori baik.
c. Hasil pemahaman materi siswa
Dari data analisis hasil post-test pada akhir siklus III (lampiran),
dapat dilihat ketercapaian atau ketuntasan pemahaman materi siswa.
Yakni sejumlah 42 siswa yang telah mendapat nilai 53 ada 2 siswa, 60
ada 4 siswa. jadi jumlah siswa yang belum tuntas dalam pemahaman
materi ada 6 siswa. Hal ini berarti siswa yang sudah tuntas dalam
pemahaman materi mencapai 85% dan yang belum tuntas 15% (lihat
table 4.1).
B. Pembahasan
Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA sangat
mambantu pemahaman siswa khususnya pada materi sifat bahan dan
perubahan sifat benda. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan
metode demonstrasi, guru menjelaskan materi dengan memeragakan atau
mempertunjukkan suatu proses atau sistuasi benda tertentu yang sedang
dipelajari sehingga pemahaman siswa
akan lebih melekat, karena
pembelajaran IPA tidak hanya sekedar hafalan, akan tetapi benar-benar harus
memahami materi yang di ajarkan. Setelah itu guru memberikan latihan soal
dengan disertai bimbingan dan pengawasan, memungkinkan siswa untuk
segera memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Selain itu metode ini juga
membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkrit, serta setelah mengamati
siswa dapat mencoba atau melakukannya sendiri.
Penelitian
tindakan
kelas
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi ternyata membuahkan hasil dan akibat yang sangat baik. Hal ini
dapat dilihat dari pengamatan terhadap guru dan siswa yang dilakukan oleh
peneliti. Sedangkan untuk melihat peningkatan pemahaman materi siswa, bisa
dilihat dari hasil belajar siswa.
Yakni dari hasil yang didapat dari siklus I dari 42 siswa, rata-rata
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dikelas yaitu 6,1 dan untuk
keaktifan siswa rata-rata 6,3. sedangkan untuk kategori baik yaitu 7. Hasil
pengamatan terhadap guru yaitu dari 10 butir sikap, 6 butir mendapat
tanggapan ragu-ragu, 4 butir mendapat tanggapan setuju, maka pada siklus II
6 butir tersebut perlu perbaikan.
Perbaikan keenam butir tersebut adalah:
1. Sebelum melakukan pembelajaran, guru harus menguasai materi. supaya
dalam menyampaikan materi lebih meyakinkan.
2. Guru harus terampil dalam menjelaskan materi agar proses pembelajaran
akan lebih menarik.
3. Guru harus benar-benar merancanng dan mempersiapkan media yang akan
digunakan dalam menyampaikan materi, agar siswa mudah memahami
materi yanga di sampaikan.
4. Sebelum melakukan pembelajaran, guru sudah menentukan metode yang
akan digunakan dalam mengajar.
5. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru harus mampu memotivasi
siswa.
6. Guru melaksanakan pembelajaran dengan variasi, supaya siswa tidak
merasa bosan.
Dengan adanya perbaikan tersebut, pada siklus II terjadi
peningkatan, yaitu dari 42 siswa, rata-rata minat siswa dalam mengikuti
pelajaran di kelas yaitu 7,2. sedangkan untuk rata-rata keaktifan siswa 7,1.
Namun hasil pengamatan terhadap sikap guru masih ada butir yang
ditanggapi dengan ragu-ragu yaitu butir 2 dan 8.
Adapun perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus II antara lain:
1. Diharapkan guru lebih terampil lagi dalm menjelaskan materi yang di
ajarkan.
2. Siswa perlu mendapat
motivasi dan pengawasan selama proses
pembelajaran dengan metode ini berlangsung.
Dengan perbaikan-perbaikan tersebut, pada siklus III terjadi
peningkatan yaitu dari 42 siswa, nilai rata-rata minat siswa dalam mengikuti
pelajaran yaitu 7,7. Sedangkan rata-rata keaktifan siswa hasilnya yaitu 7,4.
hasil pengamatan terhadap sikap guru menunjukkan tanggapan setuju dan
sangat setuju untuk semua butir. Hal ini berarti perbaikan-perbaikan tersebut
berhasil dengan baik.
Pada akhir siklus III dapat dilihat bahwa ketuntasan pemahaman
materi siswa telah berhasil atau sesuai target yang diharapkan, yaitu 85% dari
keseluruhan siswa telah mendapat nilai minimal 6,5. Dengan begitu, tujuan
yang diharapkan dari pelaksanaan pembelajaran dengan metode demonstrasi
sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siswa telah tercapai.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakasanakan di Mi Al-Ma’arif
Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang kelas V pada mata
pelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi dapat di simpulkan
sebagai berikut:
1. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran yang telah di lakukan selama 3 siklus. di
tunjukkan dengan hasil peningkatan Rata-rata tiap siklus. pada siklus I
yaitu 6,1 siklus II yaitu 7,2 dan siklus III yaitu 7,7.
2. Sifat bahan dan perubahan sifat benda pada mata pelajaran IPA dengan
menggunakan metode demonstrsai dapat meningkatakan pemahaman
materi siswa dibuktikan dengan hasil peningkatan dari pre tes 28% dan
hasil post test 85%.
B. Saran
Agar proses belajar mengajar IPA lebih efektif dan memberikan
hasil yang optimal bagi siswa maka di sampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan belajar aktif memerlukan persiapan yang cukup
matang, sehingga guru harus mampu menentukan topik yang bener-benar
bisa di terapakan dengan cara belajar aktif melalui metode demonstrasi,
sehingga di peroleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan pemahaman materi siswa, guru hendakanya
sering melakaukan demonstrasi meski dalam taraf sederhana sehingga
siswa nantinya akan dapat mencoba atau mempraktekkan sendiri.
3. Untuk penelitian yang serupa hendakanya dilakukan perbaikan-perbaikan
agar diperoleh hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Agama Islam. Jakarat: Ciputat Pers.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Ikrar Mandiri
Abadi.
Dalyono. Psikologi pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.
Darajat, Zakiah.1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Ciputat Pers.
Darminto,Wjs. Purwo. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Padmawinata. 1981. Dasar-dasar Pendidikan Sains. jakarat: Bhatar Karya Aksara.
Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan Remaja. Bandung: Rosdakarya.
Rahma, Eny. 1992. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Roestiyah N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sapriati, Amalia. 2008. Pembelajaran IPA. Universitas Terbuka.
Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta.
Syah, Muhibin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Winarno, surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: tarsito
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
SD/MI
: MI Ma’arif Kebumen
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V / I
Waktu
: 3 Jam Pelajaran (1x Pertemuan)
Memahami
Standar Kompetensi :
hubungan
antara
sifat
bahan
dengan
penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil
suatu proses.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan
:
penyusunnya, misalnya benang, kain dan kertas.
Indikator
:
 Mengidentifikasi
beberapa
jenis
sifat
bahan
berdasarkan
struktur
penyusunannya., misalnya bahan tali temali.
 Memberi contoh penggunaan berbagai jenis bahan berdasarkan strukturnya.
 Mengidentifikasi bahan-bahan yang ingin di uji kebenarannya.
 Membandingkan kekuatan berbagai jenis bahan yang di uji, missal: berbagai
jenis benang/kertas.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1.
Mencari informasi tentang berbagai jenis tali serta kegunaannya sesuai
struktur penyusunnya.
2.
Menguji kekuatan tali melalui percobaan.
3.
Mengumpulkan data-data bahan yang ingin diuji kekuatannya.
B. Materi Pembelajaran
Hubungan Antara Sifat Baahan dengan bahan penyusunnya
Sifat suatu barang tergantung dari penyusunnya. sifat-sifat bahan meliputi
kekuatan, kelenturan, ketahanan terhadap air atau api, hangat, halus atau kasar,
dan juga kekakuan. suatu benda dibuat berdasarkan sifat-sifat bahan tersebut.
1.
Benang
Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintesis
(Buatan). Sifat bahan tergantung dari penyusunnya. benang yang terbuat
dari kapas umumnya lebih kuat daripada benang nilon.
2.
Kain
Kain terbuat dari serat.Serat-serat ini dipintal membentuk benang.
benang kemudian di tenun dan dijadikan kain. serat ada dua macam yaitu
serat alami dan serat sintetis.
3.
Kertas
Kayu merupakan bahan dasar pembuatan kertas. kayu dapat dibuat
kertas karena memiliki serat selulosa yang kuat. berbagai jenis kerats
memiliki sifat dan kekuatanyang berbeda. pada umumnya, kertas memiliki
sifat mudah menyerap air dan cenderung mudah sobek.
C. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Ceramah
3. Tanya jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan I (Siklus I) pada tanggal 6 Januari 2010
a. Pendahuluan (kegiatan awal)
1) Berdo’a bersama dilanjutkan mengabsen siswa.
2) Apersepsi : Jas hujan lebih tahan air daripada jaket kain. apa
penyebanya? bahan apakah yang digunakan untuk membuat jas hujan?
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagi peserta didik secara berkelompk.
2) Guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang hubungan
antara kekuatan bahan dengan sifat bahan.
3) Guru mendemonstrasikan materi, dengan menguji kekuatan tali,
benang, dan kertas.
4) Siswa mengerjakan lembar soal Pretes.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru mengadakan evaluasi
2) Pembelajaran ditutup dengan salam
E. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Buku IPS kelas V
2. Buku LKS kelas V
3. Bahan-bahan untuk demonstrasi Benang, kertas dan Tali.
F. Penilaian
1. Teknik
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2. Bentuk instrumen
a. Lembar observasi
b. Tes pilihan ganda
3. Soal atau instrument
Tes pilihan ganda (lihat lampiran)
Rabu, 6 Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Guru Mapel IPS
Rozikin, S.Ag
NIP: 19640413 199103 1 003
Budiningsih, S.Pdi
NIP:
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
SD/MI
: MI Ma’arif Kebumen
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahua Alam
Kelas/Semester : V / I
Waktu
: 3 Jam Pelajaran (1x Pertemuan)
Standar Kompetensi :
Memahami
hubungan
antara
sifat
bahan
dengan
penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil
suatu proses.
Kompetensi Dasar
:
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan
sifat benda , baik sementara ataupun tetap.
Indikator
:
 Mengidentifikasi tentang sifat benda, seperti bentuk, warna, kelenturan,
kekerasan, dan bau sebelum dan sesudah mengalami perubahan.
 Mendeskripsikan sifat benda sesudah menngalami perubahan, sebagai hasil
suatu proses, misalnya lilin dipanaskan, kertas dibakar, semen dicampur
dengan air dan pembusukan buah.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1.
Mengumpulkan data tentang isfat benda, seperti bentuk, warna, kelenturan,
kekerasan dan bau sebelum dan sesudah mengaliami perubahan.
2.
Melakukan percobaan tentang perubahan Sifat-sifat bahan akibat
pembakaran pemanasan, dan pembusukan.
B. Materi Pembelajaran
Sifat Benda
Setiap benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan
benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.
1.
Bentuk
Benada yang berupa bangun datar mempumyai bentuk persegi,
persegi pannjang, segitiga dan lingkaran. Benda yang mempunyai bangun
ruang mempunyai bentuk bola, kubus, balok, kerucut, dan tabung.
2.
Warna
Setiap benda mempunyai warna. misalnya batu berwarna hitam ,
mangga berwarna hijau dll.
3.
Kelenturan
Kelenturan adalah sifat benda yang mudah di lengkungkan. benda
yang bersifat lentur dapat dibengkokkan dan tidak mudah patah.
4.
Kekerasan
Kekerasan adalah kemampupan suatu benda unttuk menahan
goresan. suatu benda bersifat lebih keras daripaada benda lain jika dapat
menggores benda tersebut.
5.
Bau
Benda ada yang baud an ada yang tidak berbau. bau benda meliputi
harum, busuk dan amis.
C. Metode Pembelajaran
1.
Demontrasi
2.
Ceramah
3.
Tanya jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
2. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2010
a.
Pendahuluan (kegiatan awal)
1) Berdo’a bersama dilanjutkan mengabsen siswa.
2) Apersepsi
b.
: Apakah sifat tanah liat dan batu bata berbeda?
Kegiatan Inti
1) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok.
2) Guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang perubahan
sifat benda. serta guru memberikan kesempatan kepada siswa unttuk
bertanya tentang materi.
3) Guru mendemonstrasikan materi dengan membawa karet, kayu,
batu, jeruk, balok.
c.
Kegiatan Akhir
1) Guru mengadakan evaluasi, dengan memberi soal secara lisan.
2) Pembelajaran ditutup dengan salam
E. Sumber dan Media Pembelajaran
1.
Buku IPS kelas V
2.
Buku LKS kelas V
F. Penilaian
1.
Teknik
a. Pengamatan
2.
Bentuk instrumen
a. Lembar observasi
Sabtu, 9 Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Guru Mapel IPS
Rozikin, S.Ag
NIP: 19640413 199103 1 003
Budiningsihm, S.Pdi
NIP:
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
SD/MI
: MI Ma’arif Kebumen
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V / I
Waktu
: 3 Jam Pelajaran (1x Pertemuan)
Standar Kompetensi :
Memahami
hubungan antara sifat
bahan dengan
penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil
suatu proses.
Kompetensi Dasar
:
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan
sifat benda , baik sementara ataupun tetap.
Indikator
:
 Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan pada benda.
 Mengidentifikasi benda yang dapat dan tidak dapat kembali kewujud semula
setelah mengalami suatu proses.
 Mendeskripsikan kondisi benda setelah mengalami proses berdasrkan
pengamatan.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1.
Mengumpulkan data berbagai faktor yang dapat menngubah sifat benda
berdasrkan pengamatan.
2.
Melakukan percobaan untuk mengamati perubahan benda yang bersifat
sementara dan tetap.
B. Materi Pembelajaran
Perubahan
SIfat
Benda
dan
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhinya
Benda-benda dapat berubah wujud. benda dapat berubah wujud menjadi
cari atau gas. perubahan wujud ini menyebabkan perubahan sifat benda.
1.
Berbagai penyebab perubahn sifat benda
a. Pemanasan
b. Pembakaran
c. Pencampuran dengan air
d. Pembusukan
2.
Macam-macam perubahn sifat benda
a. Perubahan sifat benda yang bersifat sementara
perubahan bersifat semantara adalah perubahan benda yang dapat
kembali kewujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. perubahan
sementara di sebut juga perubahan fisika.
b. Perubahan sifat benda yang bersifat tetap
perubahan bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat
kembali kewujud semula. perubahan ini menghasilkan zat baru.
perubahan bersifat tetap disebut perubahan kimia.
C. Metode Pembelajaran
1.
Demonstrasi
2.
Ceramah
3.
Tanya jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
3. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2010
e.
Pendahuluan (kegiatan awal)
1) Berdo’a bersama dilanjutkan mengabsen siswa.
2) Apersepsi
f.
: Kertas jika di bakar akan berubah menjadi?
Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan materi macam-macam peruhan sifat benda dan
factor yang mempengaruhinya.
2) Guru mendemonstrasikan materi dengan membawa Koran, korek
api, lilin, Es, Terigu, Air. Untuk mengetahui penyebab terjadinya
perubahan sifat benda.
g.
Kegiatan Akhir
1) Guru mengadakan evaluasi, dengan memberi latihan soal post tes
yang dibuat sebelumnya.
2) Pembelajaran ditutup dengan salam
E. Sumber dan Media Pembelajaran
1.
Buku IPS kelas V
2.
Buku LKS kelas V
F. Penilaian
1.
Teknik
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2.
Bentuk instrumen
a. Lembar observasi
b. Tes pilihan ganda dan uraian
3.
Soal atau instrumen
a. Tes pilihan ganda (lihat lampiran)
b. Tes uraian (lihat lampiran)
Rabu, 13 Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Guru Mapel IPS
Rozikin, S.Ag
NIP: 19640413 199103 1 003
Budiningsih, S.Pdi
NIP:
Lampiran 4
Tabel I. Struktur Organisasi MI Al-Ma’arif
Kebumen 2009/2010
Rozikin S.Ag
Kepala Sekolah
Nur Sururiyah
Bendahara
Siti Maemunah
S.A
Wakasek
Wali Kelas I
Wali Kelas VI
Budiningsih
M. Son’ani
Siti Barokah
Nur Latifah
Wali Kelas V
Wali Kelas IV
Wali Kelas III
Wali Kelas II
A. Bindari
M. Adib
Ina Imroa
Mustamiroh
B. Kesiswaan
Bid. Humas
Bid. Sarpras
B. kurikulum
Siti Asiyah
Kertangkes
Hadi
Ika Kurnia
Wahyudi
Rebana
Pramuka
Qiro’an
Maryatun
Chaerun
Qur’an Hadist
Perpus
Lampiran 5
INSTRUMEN TES PENELITIAN
Lembar soal pre test
Nama :
No
:
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini!
1. Sifat benang yang paling kuat terdapat pada …..
a. benang jahit
b. benang sulam
c. benang laying-layang
d. benang songket
2. Benang nilon terbuat dari bahan …..
a. hewan
b. tumbuhan
c. serat kayu
d. sintetis
3. Kain katun banyak dipilih untuk bahan pakaian daripada kain nilon karena …..
a. lebih tahan air
b. bersifat menyerap keringat
c. lentur dan mudah di cuci
d. mudah di jahit
4. Kain wol lebih cock digunakan untuk jaket karena …..
a. tahan panas
b. berupa bahan alami
c. bersifat menahan panas
d. harganya mahal
5. Jas hujan di buat dari bahan yang bersifat …..
a. menyerap air
b. menyerap panas
c. tidak mudah kusut
d. kedap air
6. Kain sutera di buat dari ….. ulat sutera
a. telur
b. kepomponng
c. kotoran
d. air liur
7. Karung beras (karung goni) yang sangat kasar dan kaku terbuat dari bahan …..
a. kapuk
b. serat rami
c. kapas
d. nilon
8. Campuran bubur kertas dengan kanji, tanah liat, atau bahan tertentu disebut …..
a. pulp
b. lignin
c. selulosa
d. serat
9. Kertas tahan air karena adanya lapisan plastik pada permukaannya disebut kertas
…..
a. HVS
b. manila
c. karton
d. minyak
10. Kertas minyak digunakan untuk membungkus makanan karena sifatnya …..
a. tahan air
b. tahan panas
c. menyerap panas
d. tidak mudah kusut
Lampiran 6
Lembar soal post tes
Nama:
No :
1. Kapur tulis dapat digores dengan kuku karena …..
a. kapur tulis bersifat keras
b. kuku bersifat keras
c. kapur tulis bersifat lentur
d. kuku bersifat lentur
2. Buah mangga dapat berubah sifat secara alami karena …..
a. pembusukan
b. pemanasan
c. pencampuran dengan air
d. pembakaran
3. Benda yang dapat berubah sifat bila di campur aiar yaitu…..
a. terigu
b. kayu
c. karet
d. batu
4. Karet dapat mengalami perubahan sifat jika …..
a. ditekan
b. ditarik dengan kuat
c. dicampur dengan air
d. dibakar
5. Benda yang dapat kembali ke wujud semula setelah di panaskan yaitu …..
a. kayu
b. liin
c. kertas
d. plastik
6. Perubahan benda yang bersifat semantara yaitu…..
a. buah membusuk
b. pembuatan tempe
c. es balok mencair
d. besi berkarat
7. Salah satu cirri perubahan benda yang bersifat tetap yaitu…..
a. dapat kembali kebentuk semula
b. tidak dapat kembali kebentuk semula
c. tidak menghasilkan zat baru
d. tidak terjadi perubahan bentuk
8. Mentega akan mencair jika di panaskan. jika cairan mentega didinginkan, yang
terjadi yaitu…..
a. mentega memadat kembali
b. mentega tidak mengalami perubahan
c. mentega menguap
d. mentega berubah menjadi minyak goreng
9. Serat dari batang rami merupakan serat yang sangat…..
a. kuat
b. lemah
c. lembut
d. lembek
10. Bahan yang baik digunakan untuk pakaian pada saat musim dingin yaitu…..
a. wol
b. sutera
c. katun
d. campuran katun dan plastik
1.
2.
3.
4.
5.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
Kamu mempunyai buah jeruk. bagaimana bentuk, warna, kelenturan, kekerasan
dan baunya?
Ibu memasak menggunakan kayu bakar. apa hasil pembakaran kayu tersebut?
bagaimana perubahan sifat-sifatnya?
Sampah daun-daunan yang di timbun di dalam tanah . akan mengalami
perubahan?
Antara benang kapas dan nilon. manakah yang lebih kuat? berilah alasannya!
sebutkan bahan penyusun kertas dan sifat-sifatnya!
Lampiran 7
Kunci Jawaban pre test
1. A (Benang jahit)
2. D (Sintetis)
3. B (Bersifat menyerap keringat)
4. C (Menahan panas)
5. D (Kedap air)
6. B (Kepompong)
7. B (Serat rami)
8. A (Pulp)
9. D (Minyak)
10. A (Than air)
Lampiran 8
Kunci jawaban post test
1. A(Kuku bersifat keras)
2. A(Pembusukan)
3. A(Terigu)
4. D(Dibakar)
5. B(Lilin)
6. C(Es balok mencair)
7. B(Tidak dapat kembali kewujud semula)
8. A(Mentega memedat kembali)
9. A(Kuat)
10. A(Wol)
Lampiran 9
Hasil Observasi Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Nama Siswa
Aspek yang diamati
Rata-rata
Minat
Keaktifan
Rata-rata
M miftahul huda
Agung setyawan
Siti nur halimah
Delly setiani m
Zairotun
Ika setyorini
Siti sofiyatun
Zaida akmala nur
M rofiqul a’la
Ana rifatul m
M yazid tawakal
Lailatul lainii
Karimatul huroh
Ahmad hidayat
Syafri yusuf a
Aninul hana
Ristia W
Yuliana alfi n.a
Arwan zuber
Ani fahrun nisa
Adila khoirunnisa
M . mijil purwono
Fiki khoirul u
m. fathuk fahmi
Faridhotul m
Baenatul atika
Nur khasanah
M . lutfi abdul g
Nabila aqidatul I
M. alwi syarifudin
Fahrurriza nur f
Fajar alfin Nh
Safira mulia F
Lina nur afifah
M hanif nur fauzi
Arina hayati
Habib husein
M nur lil fadhilah
Ali ma’ruf
Mila khoirun nisa
Yusuf prabowo
Firmansyah abadi
7
6
7
6
7
8
7
6
7
8
8
8
5
8
8
8
6
6
7
6
7
5
6
6
6
7
7
8
6
6
7
6
5
6
6
5
6
6
5
7
6
7
6,5
6
6,5
6
6,5
7,5
7
6,5
7,5
8
7,5
7,5
5
7,5
7
6,5
6
6
6,5
5,5
6.5
5,5
6,5
6,5
6
7,5
6,5
7
6,5
6
6,5
6,5
5,5
6
6,5
5,5
6
6,5
5,5
6,5
5,5
7
Jumlah
Rata-rata
260
6,1
6
6
6
6
6
7
7
7
8
8
7
7
5
7
6
5
6
6
6
5
6
6
7
7
6
8
6
6
7
6
6
7
6
6
7
6
6
7
6
6
5
7
275
Keterangan :
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
6,5
= 8,5 – 10
= 7,0 – 8,4
= 5,5 – 6,9
= 4,0 – 5,4
= 0,0 – 3,9Lampiran 10
A
B
Keterangan
C
D
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
E
Hasil Observasi Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Nama Siswa
M miftahul huda
Agung setyawan
Siti nur halimah
Delly setiani m
Zairotun
Ika setyorini
Siti sofiyatun
Zaida akmala nur
M rofiqul a’la
Ana rifatul m
M yazid tawakal
Lailatul lainii
Karimatul huroh
Ahmad hidayat
Syafri yusuf a
Aninul hana
Ristia W
Yuliana alfi n.a
Arwan zuber
Ani fahrun nisa
Adila khoirunnisa
M . mijil purwono
Fiki khoirul u
m. fathuk fahmi
Faridhotul m
Baenatul atika
Nur khasanah
M . lutfi abdul g
Nabila aqidatul I
M. alwi syarifudin
Fahrurriza nur f
Fajar alfin Nh
Safira mulia F
Lina nur afifah
M hanif nur fauzi
Arina hayati
Habib husein
M nur lil fadhilah
Ali ma’ruf
Mila khoirun nisa
Yusuf prabowo
Firmansyah abadi
Jumlah
Rata-rata
Keterangan :
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
Aspek yang diamati
Rata-rata
Minat
Keaktifan
Rata-rata
7
6
7
8
7
8
7
7
7
8
9
8
7
8
8
8
6
6
7
7
8
6
8
7
7
8
8
8
7
7
7
7
7
6
7
7
6
7
7
8
7
8
304
7,2
7
7
7
7
8
7
8
7
8
8
8
9
7
8
7
6
7
7
7
6
7
7
7
7
7
8
7
7
7
6
7
8
8
7
7
6
7
7
6
7
7
8
301
7,1
7
6,5
7
7,5
7,5
7,5
7,5
7
7,5
8
8,5
8,5
7
8
7,5
7
6,5
6,5
7
6,5
7,5
6,5
7,5
7
7
8
7,5
7,5
7
6,5
7
7,5
7,5
6,5
7
6,5
6,5
7
6,5
7,5
7
8
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
= 8,5 – 10
= 7,0 – 8,4
= 5,5 – 6,9
= 4,0 – 5,4
= 0,0 – 3,9
A
B
Keterangan
C
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
D
E
Lampiran 11
Hasil Observasi Siswa Siklus III
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Nama Siswa
M miftahul huda
Agung setyawan
Siti nur halimah
Delly setiani m
Zairotun
Ika setyorini
Siti sofiyatun
Zaida akmala nur
M rofiqul a’la
Ana rifatul m
M yazid tawakal
Lailatul lainii
Karimatul huroh
Ahmad hidayat
Syafri yusuf a
Aninul hana
Ristia W
Yuliana alfi n.a
Arwan zuber
Ani fahrun nisa
Adila khoirunnisa
M . mijil purwono
Fiki khoirul u
m. fathuk fahmi
Faridhotul m
Baenatul atika
Nur khasanah
M . lutfi abdul g
Nabila aqidatul I
M. alwi syarifudin
Fahrurriza nur f
Fajar alfin Nh
Safira mulia F
Lina nur afifah
M hanif nur fauzi
Arina hayati
Habib husein
M nur lil fadhilah
Ali ma’ruf
Mila khoirun nisa
Yusuf prabowo
Firmansyah abadi
Jumlah
Rata-rata
Keterangan :
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Aspek yang diamati
Rata-rata
Minat
Keaktifan
Rat-rata
8
7
8
8
8
8
7
9
7
8
9
9
8
8
9
8
7
7
7
7
9
7
8
8
8
9
8
8
8
7
8
9
7
6
7
7
6
7
7
8
7
8
324
7,7
7
8
8
7
8
7
8
7
8
8
8
9
7
8
7
7
8
7
8
7
7
7
8
7
7
8
8
7
8
7
7
8
8
7
7
6
7
8
7
8
7
8
314
7,4
7,5
7,5
8
7,5
8
7,5
7,5
8
7,5
8
8,5
9
7,5
8
8
7,5
7,5
7
7,5
7
8
7
8
7,5
7,5
8,5
8
7,5
8
7
7,5
8,5
7,5
6,5
7
6,5
6,5
7,5
7
8
7
8
(A)
(B)
(C)
(D)
= 8,5 – 10
= 7,0 – 8,4
= 5,5 – 6,9
= 4,0 – 5,4
A
B
Keterangan
C
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
D
E
Lampiran 12
ANALISIS HASIL PRETES
No
Nama
Skor tiap soal
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
2
3
4
5
M .miftahul h
0
1
0
1
0
Agung setiawan
0
0
0
1
1
Siti nur halimah
0
0
0
1
1
Delli setyani m
0
0
0
1
0
Zairotun
1
1
0
1
0
Iska setyorini
1
1
0
1
1
Siti sofiyatun
0
1
1
1
0
Zaida akmala n
0
1
1
1
1
M rofiqul a’la
0
1
1
1
1
Ana rifatul m
0
1
1
1
0
M yazid t
1
1
1
1
1
Lailatul laini
0
1
0
1
1
Karimatul huroh
0
0
0
1
0
Ahmad hidayat
0
1
0
1
1
Syafri yusuf a
0
0
1
1
1
Ainul hana
0
1
1
1
1
Risti w
0
1
1
1
1
Yuliana alfi n
0
1
0
1
0
Anwar zuber
0
1
0
1
1
Ani fahrun n
0
0
0
1
1
Adila k.n
0
1
1
1
0
M. mijil p
0
1
0
1
1
Fiki k.u
1
1
0
1
0
M . fathul f
0
1
1
0
0
Faridhoyul m
0
0
0
1
1
Baenatul atika
0
1
0
1
0
Nur khasanah
0
1
1
1
0
M. lutfi ag
1
1
1
1
1
Nabila aqidatul i
0
1
0
1
1
M . alwi s
0
1
1
1
0
Fahrurriza n.f
0
1
0
1
1
Fajar alfi nh
0
1
0
1
1
Safira mullia f
0
1
0
1
0
Lina nur afifah
0
1
0
1
1
M. hanif nf
0
0
0
1
1
Arina hayati
0
1
0
1
1
Habib husen
0
1
1
1
0
M. nur lilfadilah
0
1
0
1
1
Ali ma’ruf
0
0
0
1
1
Mila khoirun n
0
1
0
1
1
Yusuf prabowo
1
0
1
1
1
Firmansyah a
1
1
1
1
1
Jumlah Skor
7
32
16
41
27
Jumlah skor maksimal
41
41
41
41
41
% skor tercapai
17,0
78,0
39,0
100
65,8
Hasil analisis
1.
Ketuntasan belajar perorangan = 12 orang dari 42 siswa
Ketuntasan belajar klasikal
= 12/42 x 100% = 28%
tuntas
2.
Daya serap
= 28%
1,3,6,9,10
Jumlah
skor
6
7
8
9
10
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
25
41
60,9
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
32
41
78,0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
23
41
56,0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
25
41
60,9
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
17
41
41,4
6
5
5
4
5
8
4
7
9
8
9
8
6
7
8
9
7
6
6
3
6
5
4
3
5
6
5
9
4
3
4
5
4
4
5
8
5
5
4
6
5
9
3. kesimpulan
a. perlu perebaikan bagi siswa yang tidak
b. perlu perbaikan untuk soal nomor
%
ketercapaia
n
60
50
40
40
50
80
40
70
90
80
90
80
60
70
80
90
70
60
60
30
60
50
40
30
50
60
50
90
40
30
40
50
40
40
50
80
50
50
40
60
50
90
Ketuntasan
belajar
Ya
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
28%
Lampiran 13
Analisis Hasil Post Test
No
Skor tiap soal
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumla
h skor
% keter
capain
Ketuntasan
ya
1
M .miftahul h
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
8
53,34
2
Agung setiawan
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
9
60,00
3
Siti nur halimah
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
11
73,34
V
4
Delli setyani m
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
12
80,00
V
5
Zairotun
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
9
60.00
6
Iska setyorini
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
12
80,00
V
7
Siti sofiyatun
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
13
86.67
V
8
Zaida akmala n
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
12
80.00
V
9
M rofiqul a’la
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
14
93.34
V
10
Ana rifatul m
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
12
80.00
V
11
M yazid t
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
100
V
12
Lailatul laini
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
14
93,34
V
13
Karimatul huroh
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
93.34
V
14
A hidayat
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
93,34
V
15
16
17
18
19
20
Syafri yusuf a
Ainul hana
Risti w
Yuliana alfi n
Anwar zuber
Ani fahrun n
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
14
15
14
11
10
9
93,34
100
93,34
73,34
66,67
60,00
V
V
V
V
V
21
22
Adila k.n
M. mijil p
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
13
12
86,67
80.00
V
V
23
24
Fiki k.u
M . fathul f
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
12
73.34
80.00
V
V
25
26
Faridhoyul m
Baenatul atika
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
13
80,00
86,67
V
V
27
28
Nur khasanah
M. lutfi ag
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
15
86,67
100
V
V
29
30
Nabila aqidatul i
M . alwi s
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
11
12
73,34
80.00
V
V
31
32
Fahrurriza n.f
Fajar alfi nh
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
12
12
80.00
80,00
V
V
33
34
Safira mullia f
Lina nur afifah
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
11
73,34
73,34
V
V
35
36
M. hanif nf
Arina hayati
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
14
13
93,34
86,67
V
V
37
38
Habib husen
M. nur lilfadilah
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
12
8
80,00
53,34
V
39
40
Ali ma’ruf
Mila khoirun nisa
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
14
9
93,34
60,00
V
41
42
Agus setiawan
Firmansyah a
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
10
12
66,67
80,00
V
V
33
42
29
42
30
42
42
42
35
42
21
42
31
42
35
42
32
42
39
42
34
42
34
42
38
42
36
42
69,0
71,4
100
83,3
50
78,3
83,3
76,2
92,8
80,9
80,9
90,4
85,7
Jumlah skor
Jumlah skor maksimal
% skor tercapai
78,5
Hasil analisis:
1. Ketuntasan pemahaman perorangan
= 36 orang dari 42 siswa
ketuntasan belajar klasikal
= 36/42 x 100 = 85%
2. Daya sera
= 85%
3.Kesimpulan:
a.
perlu perhatian bagi siswa yang tidak tuntas
b.
perlu perbaikan pengajaran untuk soal nomor 2, 3 dan 6
33
42
78,5
tdk
V
V
V
V
V
V
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I
No
Aspek Yang Dinilai
Skor Pilihan
1
2
3
1
Guru membuka pelajaran
2
Guru menguasai materi
V
3
Keterampilan menjelaskan
V
4
Penggunaan baha
4
V
V
sa (lancar, sopan, dan intonasi tepat)
5
Ketepatan memilih media pembelajaran
V
6
Ketepatan menggunakan metode dalam mengajar
V
7
Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
8
Guru memotivasi murid atau mengaktifkan murid
V
9
Mengadakan variasi dan stimulasi
V
10
Menutup pelajaran (menyimpulkan, postes)
V
V
Keterangan:
1
= Sangat tidak setuju
2
= Tidak Setuju
3
= Ragu-ragu
4
= Setuju
5
= Sangat setuju
Kebumen, ……………2010
Pengamat
(..………………)
5
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II
No
Aspek Yang Dinilai
Skor pilihan
1
2
3
4
1
Guru membuka pelajaran
V
2
Guru menguasai materi
V
3
Keterampilan menjelaskan
4
Penggunaan bahasa (lancar, sopan, dan intonasi tepat)
V
5
Ketepatan memilh media dalam pembelajaran
V
6
Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran
V
7
Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
V
8
Guru memotivasi murid atau mengaktifkan murid
V
9
Mengadakan variasi dan stimulasi
10
Menutup pelajaran (menyimpulkan, post-tes)
V
V
V
Keterangan:
1
= Sangat tidak setuju
2
= Tidak Setuju
3
= Ragu-ragu
4
= Setuju
5
= Sangat setuju
Kebumen, ……………2010
Pengamat
(..………………)
5
Lampiran 16
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS III
No
Aspek Yang Dinilai
Skor pilihan
1
2
3
4
5
1
Guru membuka pelajaran
V
2
Guru Mennguasai materi
V
3
Keterampilan menjelaskan
V
4
Penggunaan bahasa (lancar, sopan, dan intonasi tepat)
V
5
Ketepatan menggunakan media dalam pembelajaran
V
6
Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran
V
7
Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
V
8
Guru memotivasi murid atau mengaktifkan murid
V
9
Mengadakan variasi dan stimulasi
10
Menutup pelajaran (menyimpulkan, postes)
V
V
Keterangan:
1
= Sangat tidak setuju
2
= Tidak Setuju
3
= Ragu-ragu
4
= Setuju
5
= Sangat setuju
Kebumen, ……………2010
Pengamat
(..………………)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Hanik Fawziyah, A.Ma
NIM
: 125 07 014
Tempat, Tanggal Lahir
: Kendal, 02 September 1986
Agama
: Islam
Alamat
: Desa Lebosari RT 02 RW V Kecamatan
Kangkung Kabupaten
Pendidikan
Kendal 51353
: TK Nurul Hidayah lulus 1993
SD N 01 Lebosari lulus 1999
MTS Nu 01 Cepiring lulus 2002
SMA Takhassus AL-qur’an Wonosobo lulus 2005
D II PGA STAIN Salatiga lulus 2007
Download