efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori van hiele ditinjau

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI VAN
HIELE DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI SEGITIGA DI KELAS VII B SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Fransiska Atrik Halim
131414078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI VAN
HIELE DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI SEGITIGA DI KELAS VII B SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Fransiska Atrik Halim
131414078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan
perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu
dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur
oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”
(Kolose 3 : 17)
Dengan rendah hati dan penuh syukur saya dedikasikan skripsi ini untuk :
Allah Bapa yang Maha Kuasa
Tuhan Yesus Kristus & Bunda Maria
Bapa, Mama, dan Ketiga Adikku
Teman-teman, keluarga, kenalan, dan kerabat,
dan secara khusus
Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Fransiska Atrik Halim. 2017. Efektivitas Pembelajaran yang Menggunakan
Teori Van Hiele Ditinjau dari Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Segitiga di Kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keterlaksanaan pembelajaran
matematika pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017 dengan menggunakan teori Van Hiele, (2) mengetahui
efektivitas pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele pada
materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 ditinjau dari minat belajar siswa, (3) Untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele pada materi
segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017
ditinjau dari hasil belajar siswa.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 22 orang.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar
angket minat belajar siswa, lembar observasi pembelajaran, dan pedoman
wawancara siswa. Data hasil belajar dan minat belajar siswa akan dianalisis secara
kuantitatif yakni dengan menghitung skor total. Sementara, data keterlaksanaan
pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele akan dianalisis dengan
menghitung persentase penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran.
Berdasarkan analisis maka diperoleh hasil sebagai berikut, (1) Pembelajaran
matematika yang menggunakan teori Van Hiele terlaksana dengan baik pada
materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017, (2) Hasil analisis minat akhir siswa menunjukkan 68,19% siswa
berada pada kategori minat belajar tinggi – sangat tinggi, maka pembelajaran
dengan menggunakan teori Van Hiele tidak efektif ditinjau dari minat belajar
siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017, (3) Hasil analisis post tes siswa menunjukkan 31,82% siswa
berada pada kategori lulus, maka pembelajaran dengan menggunakan teori Van
Hiele tidak efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas
VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017
Kata Kunci: Efektivitas, Pembelajaran, Van Hiele, Minat, Hasil, Belajar, Segitiga.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Fransiska Atrik Halim. 2017. The Effectiveness of Using Van Hiele Theory
Viewed by the Interest and Results of Student Learning on Triangle Material
in Class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in School Year
2016/2017. Undergraduated Thesis. Mathematics Education Study Program,
Department of Mathematics and Sciences Education, Faculty of Teacher
Training and Education, Sanata Dharma University.
This study aims to (1) know the implementation of Mathematics learning on
material triangle class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in
school year 2016/2017 using Van Hiele's theory, (2) to know the effectiveness of
mathematics learning using Van Hiele's theory on material triangle in class VII B
of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in school year 2016/2017 in terms
of student learning interest, (3) To know the effectiveness of learning
Mathematics using Van Hiele's theory on triangle material in class VII B of
BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in school year 2016/2017 viewed by
the student learning results.
The type of research used in this study is quantitative descriptive research.
Subjects in this study are students in class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior
High School in the school year 2016/2017 which amounted to 22 people. The
instruments used in this study are results of student learning test, questionnaires
sheets of student learning interest, learning observation sheets, and student
interviews guidelines. The data of students learning result and students interest of
learning will analyzed by quantitative methods by calculating the total score.
Meanwhile, for the data of implementations of mathematics learning with
applying Van Hiele theory will analyzed by calculating the percentations of
applying Van Hiele theory in the class.
Based on the analysis, the results of this research are (1) the implementations of
Van Hiele theory in mathematics learning on triangle material in class VII B of
BOPKRI 1 Yogyakarta junior high school in school year 2016/2017 was doing
well, (2) the analysis results for students final interest of learning show that
68,19% students are in high – very high learning interest category, it's mean that
the learning process by applying Van Hiele theory is not effective viewed by
students interest of learning on triangle material in class VII B of BOPKRI 1
Yogyakarta junior high school in school year 2016/2017, (3) the analysis results
for post test show that 31,28% students are passed, so learning process by
applying Van Hiele theory is not effective viewed by the students learning results
on triangle material in class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta junior high school in
school year 2016/2017.
Keywords: Effectiveness, Learning, Van Hiele, Interests, Results, Learn, Triangle.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat,
lindungan dan bimbingannya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI
VAN HIELE DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VII B SMP BOPKRI 1
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017”. Penulis menyadari bahwa
begitu banyak pihak yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
4. Bapak Beni Utomo, M. Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
5. Bapak Antonius Yudhi Anggoro, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan
selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Segenap dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalaman kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Segenap staf sekretariat JPMIPA yang telah banyak membantu penulis selama
perkuliahan di program studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma.
8. Bapak Paryadi, S.Pd., selaku Kepala SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah
mengijinkan peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas VII B SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta.
9. Bapak Drs. Adi Undang Mulyono, selaku guru mata pelajaran Matematika
kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah bersedia memberikan jam
pelajarannya bagi penulis untuk melakukan penelitian.
10. Siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah membantu peneliti
selama proses pelaksanaan penelitian ini.
11. Kedua orang tua tercinta Lambertus Halim dan Lusia Lajum serta adik-adik
tersayang Flaviana Abriani Halim, Eufrosina Sovia Halim dan Yohanes
Juliosen Wuang yang selalu memberikan semangat kepada penulis selama
proses penulisan skripsi ini.
12. Keluarga kecil Hidden Kos yang selalu memberikan bantuan, dukungan, doa
dan semangat bagi peneliti selama proses perkuliahan maupun penulisan
skripsi ini.
13. Rekan-rekan SMAK St.Ignatius Loyola Labuan Bajo 2013 yang selalu
memberikan dukungan dan doa bagi penulis.
14. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2013 yang telah memberikan
semangat bagi penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................
v
ABSTRAK ....................................................................................................
vi
ABSTRACT ....................................................................................................
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH ........................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ix
DAFTAR ISI .................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................
6
C. Rumusan Masalah ...................................................................................
7
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................
7
E. Pembatasan Masalah ...............................................................................
8
F. Penjelasan Istilah ....................................................................................
9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Manfaat Penelitian ..................................................................................
10
H. Sistematika Penulisan .............................................................................
11
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................
13
A. Belajar .....................................................................................................
13
1. Pengertian Belajar .............................................................................
13
2. Ciri-Ciri Belajar ................................................................................
16
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ......................................
17
B. Pembelajaran ...........................................................................................
29
1. Pengertian Pembelajaran ...................................................................
29
2. Tipe Pembelajaran ............................................................................
31
C. Pembelajaran Matematika .......................................................................
32
1. Pembelajaran Matematika .................................................................
32
2. Hirarki Pembelajaran Matematika ...................................................
33
D. Pembelajaran Efektif ...............................................................................
34
E. Hasil Belajar ............................................................................................
37
F. Minat Belajar ..........................................................................................
39
G. Teori Van Hiele .......................................................................................
42
1. Tahap Belajar Anak dalam Belajar Geometri ...................................
42
2. Teori Pembelajaran Geometri Menurut Van Hiele ...........................
44
3. Fase-Fase dalam Pengajaran Geometri .............................................
45
H. Materi Pembelajaran ...............................................................................
46
I. Penelitian yang Relevan ..........................................................................
49
J. Kerangka Berpikir ...................................................................................
50
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
53
A. Jenis Penelitian........................................................................................
53
B. Subjek Penelitian ....................................................................................
53
C. Objek Penelitian ......................................................................................
53
D. Bentuk Data ............................................................................................
54
E. Metode Pengumpulan Data .....................................................................
55
F. Instrumen Penelitian ...............................................................................
57
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ......................................
62
H. Teknik Analisis Data ...............................................................................
65
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian.............................................................
70
J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...........................................
71
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...
73
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ............................................
73
1. Deskripsi Tempat Penelitian .............................................................
73
2. Uji Coba Instrumen ...........................................................................
73
3. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................
90
B. Tabulasi Data ..........................................................................................
110
1. Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran dengan
Menerapkan Teori Van Hiele ............................................................
110
2. Data Minat Belajar Siswa .................................................................
112
3. Data Hasil Belajar Siswa ..................................................................
115
4. Data Wawancara Siswa .....................................................................
117
C. Analisis Data ...........................................................................................
135
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Analisis Data Pengamatan Keterlaksanaan
Pembelajaran dengan Menerapkan Teori Van Hiele ........................
135
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa ...................................................
136
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ....................................................
139
4. Analisis Data Wawancara Siswa.......................................................
143
D. Pembahasan .............................................................................................
153
1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan
Teori Van Hiele .................................................................................
153
2. Minat Belajar Siswa ..........................................................................
158
3. Hasil Belajar Siswa ...........................................................................
163
E. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................
167
BAB V PENUTUP .......................................................................................
169
A. Kesimpulan .............................................................................................
169
B. Saran .......................................................................................................
171
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
173
LAMPIRAN ..................................................................................................
176
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Segitiga .........................................................................
46
Gambar 2.2 Sembarang
.....................................................................
48
beserta alas dan tingginya ..................................
49
Gambar 2.3 Segitiga
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fase-Fase dalam Pengajaran Geometri Menurut Van Hiele .........
45
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar ...................................................
58
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa .........................................
59
Tabel 3.3 Panduan Wawancara Siswa ..........................................................
60
Tabel 3.4 Kualifikasi Reliabilitas .................................................................
65
Tabel 3.5 Kategori Hasil Belajar Siswa ........................................................
66
Tabel 3.6 Konversi Skor Kategori Minat Siswa ...........................................
67
Tabel 3.7 Kategorisasi Minat Siswa .............................................................
68
Tabel 3.8 Kategorisasi Keterlaksanaan Pembelajaran ..................................
69
Tabel 3.9 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................
71
Tabel 4.1 Data Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa .................................
75
Tabel 4.2 Hasil Uji Validasi Tahap 1 Angket Minat Belajar Siswa .............
79
Tabel 4.3 Hasil Uji Validasi Tahap 2 Angket Minat Belajar Siswa .............
81
Tabel 4.4 Hasil Uji Validasi Tahap 3 Angket Minat Belajar Siswa .............
83
Tabel 4.5 Hasil Uji Validasi Tahap 4 Angket Minat Belajar Siswa .............
84
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa ......................
86
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa .......................................
86
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Tahap 1 Tes Hasil Belajar Siswa ...................
88
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Tahap 2 Tes Hasil Belajar Siswa ...................
88
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa ...........................
90
Tabel 4.11 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................
91
Tabel 4.12 Keterlaksanaan Pembelajaran .....................................................
110
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.13 Data Minat Belajar Matematika Siswa (Awal) ...........................
113
Tabel 4.14 Data Minat Belajar Matematika Siswa (Akhir) ..........................
114
Tabel 4.15 Data Pre Tes Siswa .....................................................................
115
Tabel 4.16 Data Post Tes Siswa ....................................................................
116
Tabel 4.17 Data Wawancara Siswa...............................................................
117
Tabel 4.18 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran ...................................
135
Tabel 4.19 Kategori Minat Awal Siswa ........................................................
136
Tabel 4.20 Pengelompokan Minat Awal Siswa ............................................
137
Tabel 4.21 Kategori Minat Akhir Siswa .......................................................
138
Tabel 4.22 Pengelompokan Minat Akhir Siswa ...........................................
139
Tabel 4.23 Hasil Analisis Pre Tes Siswa ......................................................
139
Tabel 4.24 Pengelompokan Pre Tes Siswa (Kategori Hasil Belajar) ...........
141
Tabel 4.25 Pengelompokan Pre Tes Siswa (KKM) ......................................
141
Tabel 4.26 Hasil Analisis Post Tes Siswa .....................................................
141
Tabel 4.27 Pengelompokan Post Tes Siswa (Kategori Hasil Belajar) ..........
143
Tabel 4.28 Pengelompokan Post Tes Siswa (KKM) ....................................
143
Tabel 4.29 Hasil Analisis Wawancara Siswa ...............................................
143
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Persentase Minat Belajar Siswa ...................................................
158
Grafik 4.2 Persentase Hasil Belajar Siswa (Kategori) ..................................
163
Grafik 4.3 Persentase Hasil Belajar Siswa (KKM) .......................................
164
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN ..............................................
177
Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................
178
Lampiran 1.2 Lembar Angket Minat Belajar untuk Penelitian .....................
225
Lampiran 1.3 Lembar Tes Hasil Belajar untuk Penelitian ............................
228
Lampiran 1.4 Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang
Menggunakan Teori Van Hiele .............................................
230
Lampiran 1.5 Panduan Skor Tes Hasil Belajar .............................................
234
LAMPIRAN 2 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN OLEH PAKAR .......
237
Lampiran 2.1 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar .........................................
238
Lampiran 2.2 Lembar Validasi Angket Minat Belajar..................................
246
Lampiran 2.3 Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan
Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele .............
252
Lampiran 2.4 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Siswa .......................
255
LAMPIRAN 3 HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN
RELIABILITAS MENGGUNAKAN SSPS .........................
261
Lampiran 3.1 Hasil Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar .......................
262
Lampiran 3.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar ...................
278
Lampiran 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar ................
280
Lampiran 3.4 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Belajar ............
282
LAMPIRAN 4 HASIL PENELITIAN ..........................................................
283
Lampiran 4.1 Hasil Uji Coba Angket Minat Belajar ....................................
284
Lampiran 4.2 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ...........................................
296
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4.3 Hasil Pengisian Angket Minat Belajar Siswa ........................
299
Lampiran 4.4 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa .............................
311
Lampiran 4.5 Hasil Pengisian Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran
yang Menggunakan Teori Van Hiele ....................................
315
LAMPIRAN 5 SURAT IJIN PENELITIAN ................................................
347
Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus ...........................................
348
Lampiran 5.2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah .........
349
LAMPIRAN 6 FOTO-FOTO PENELITIAN ...............................................
350
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang
pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Ada banyak
manfaat yang diperoleh dengan mempelajari matematika misalnya dengan
belajar matematika seseorang dapat menghitung luas suatu daerah atau
memperkirakan keuntungan yang diperoleh dari penjualan suatu produk.
Cockcroft (dalam Shadiq, 2009 : 2) juga mengakui peran penting matematika.
Cockcroft menulis: “It would be very difficult – perhaps impossible – to live a
normal life in very many parts of the world in the twentieth century without
making use of mathematics of some kind.” Akan sangat sulit atau tidaklah
mungkin bagi seseorang untuk hidup di bagian bumi ini pada abad ke-20 ini
tanpa sedikitpun memanfaatkan matematika. Hal ini menegaskan bahwa
matematika menjadi salah satu hal penting yang kita butuhkan dalam
kehidupan kita. Oleh karena itulah, matematika masih menjadi salah satu
pelajaran yang diajarkan di sekolah mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi.
Dalam pembelajaran matematika di sekolah, ada beberapa sub materi yang
diajarkan. Salah satu sub materi yang diajarkan adalah geometri. Penerapan
dari geometri sudah sering ditemukan di lingkungan sekitar bahkan sebelum
kita mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Suwarsono (1990) juga
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menyampaikan tentang potensi-potensi yang dimiliki geometri yang diajarkan
di sekolah, khususnya sekolah menengah yakni mampu menghasilkan proses
belajar yang bermakna (meaningful learning) karena objek-objeknya begitu
mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan kenyataan empiris yang mereka
lihat mengenai benda-benda itu di alam, membantu para siswa dalam
memahami dengan lebih baik ruang (lingkungan) tempat mereka hidup,
khususnya dari segi keruangan (spasial) atau geometrisnya, dapat digunakan
sebagai wahana untuk memperkenalkan cara berpikir dalam matematika yaitu
cara berpikir deduktif-aksiomatis dan mampu membawa siswa agar bisa
menghargai keindahan yang terdapat dalam matematika.
Pembelajaran geometri yang dilaksanakan di sekolah tentu tidak selalu
berjalan mulus. Ada berbagai masalah yang dijumpai dalam pembelajaran
geometri di sekolah. Muhamaad Ridlo Yowono dalam penelitiannya tentang
analisis kesulitan belajar siswa kelas VII SMP dalam menyelesaikan soal
materi segitiga dan alternatif pemecahannya menemukan tiga jenis kesulitan
belajar peserta didik dalam mengerjakan soal materi segitiga. Ketiga kesulitan
itu adalah yaitu (a) kesulitan dalam memahami konsep serta definisi misalnya
konsep alas dan tinggi segitiga, konsep dua garis yang saling berpotongan dan
menyebutkan hubungan antarsudut pada dua garis yang saling sejajar. (b)
Kesulitan dalam mengidentifikasi dan menyebutkan sifat-sifat. Misalnya
kesulitan mengidentifikasi dan mengaitkan sifat segitiga sama sisi dengan sifat
segitiga samakaki. (c) Kesulitan dalam membuktikan rumus. Misalnya
kesulitan membuktikan jumlah besar sudut dalam suatu segitiga adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dan membuktikan rumus luas segitiga jika diketahui ukuran alas dan
tingginya.
Permasalahan seperti diatas tentu saja muncul karena berbagai faktor.
Ketidaksiapan siswa secara individu untuk memahami konsep-konsep yang
rumit dan menghafalkan banyak rumus menjadi salah satu faktor penyebab
kesulitan dalam pembelajaran geometri. Faktor lain yang yang menyebabkan
munculnya masalah dalam pembelajaran geometri antara lain: (1) guru kurang
berinisiatif dalam menciptakan metode penurunan rumus yang sesuai dengan
tingkat intelektual siswa, (2) guru tidak berupaya dalam menciptakan
pembelajaran yang kreatif, efektif, efisien, menyenangkan, aktif, solutif, dan
antisipatif, (3) guru cenderung menyodorkan rumus siap pakai kepada siswa
tanpa menjelaskan cara menemukannya.
Hal serupa juga terjadi di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Berdasarkan
observasi yang dilakukan peneliti di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta,
pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode ceramah sehingga
siswa kurang dilibatkan dalam proses menemukan atau memahami suatu
konsep matematika. Hal ini membuat siswa mudah merasa bosan dan kurang
antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika. Selain itu, dari
wawancara singkat yang dilakukan peneliti dengan guru matematika kelas VII
B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, ada beberapa masalah yang pernah dijumpai
guru dalam pembelajaran matematika pada materi segitiga dan segiempat
yakni siswa seringkali kebingungan mengerjakan soal dengan tipe yang
berbeda dan masih sulit menyelesaikan soal penerapan segitiga dan segiempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa sulit untuk memfokuskan
perhatiannya dalam pembelajaran sehingga hasil belajar mereka kurang
memuaskan.
Teori Van Hiele merupakan salah satu teori pembelajaran yang tidak asing
lagi dalam pembelajaran matematika. Teori Van Hiele dirumuskan oleh dua
peneliti dari Belanda, yaitu Pierre Van Hiele dan Dina Van Hiele pada sekitar
tahun 1957. Teori ini dikhususkan untuk pembelajaran geometri. Teori ini
membicarakan tingkat berpikir siswa dalam materi geometri yang terdiri dari
lima tingkat yakni tingkat 0 (visulisasi), tingkat 1 (analisis), tingkat 2
(relasional atau deduksi informal), tingkat 3 (deduksi formal) dan tingkat 4
(rigor). Selain itu, teori Van Hiele juga membicarakan tentang fase-fase dalam
pengajaran geometri yang terdiri dari fase 1 informasi, fase 2 orientasi
langsung, fase 3 penjelasan, fase 4 orientasi bebas dan fase 5 integrasi. Kelima
fase ini bertujuan untuk meningkatkan suatu tahap berpikir siswa ke tahap
berpikir geometri yang lebih tinggi.
Masalah yang muncul dalam pembelajaran geometri di sekolah khususnya
pada materi segitiga dan segiempat tentunya harus segera diatasi. Hal ini
dilakukan agar hasil pembelajaran yang diperoleh memuaskan. Oleh karena
itu, untuk menyelesaikan masalah tersebut peneliti akan menggunakan teori
Van Hiele dalam pembelajaran geometri khususnya segitiga. Hal ini
dikarenakan teori Van Hiele dikhususkan untuk pembelajaran geometri. Selain
itu, dalam Teori Van Hiele dijelaskan mengenai tingkat berpikir geometri
siswa serta fase-fase pembelajaran geometri. Fase-fase ini sebagian besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, melalui kegiatan
penyelidikan alat peraga geometri untuk menemukan konsep tentang materi
geometri yang dipelajarinya. Sehingga diharapkan penerapan teori Van Hiele
dalam pembelajaran matematika dapat menciptakan pembelajaran yang efektif
ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa terhadap matematika.
Pada penelitian sebelumnya oleh Natanael Jalung Liah (2014) tentang
efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas
IX SMP Budya Wacana Yogyakarta disimpulkan teori belajar Van Hiele lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran
matematika pada materi kesebangunan di SMP Budya Wacana Yogyakarta.
Selain itu, hasil penelitian Rusyda Amrina, Karim (2013) tentang pengaruh
teori belajar Van Hiele terhadap hasil belajar geometri siswa kelas VII SMP
menunjukkan bahwa hasil belajar geometri siswa yang menggunakan teori
belajar Van Hiele lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan meneliti efektivitas pembelajaran
dengan menggunakan teori Van Hiele di bangku sekolah menengah pertama
dengan judul “Efektivitas Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
Ditinjau dari Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Segitiga di Kelas VII
B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Materi yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah segitiga. Selain karena segitiga
merupakan salah satu materi geometri yang dipelajari pertama kali di bangku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sekolah menengah pertama, pemahaman yang baik pada materi segitiga di
bangku kelas VII juga membantu siswa dalam memahami materi segitiga yang
akan mereka pelajari ditingkat lebih lanjut misalnya teorema pythagoras di
kelas VIII dan kesebangunan dan kekongruenan di kelas IX. Perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yakni efektivitas teori Van Hiele
tidak hanya ditinjau dari hasil belajar melainkan juga dari minat belajar siswa
karena minat belajar menjadi salah satu faktor penting dalam proses
pembelajaran. Minat yang tinggi akan membantu siswa untuk semangat dalam
proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh Susanto (Susanto, 2013 : 68) yang
mengatakan bahwa minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam
menunjang tercapainya efektivitas proses belajar mengajar, yang pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan.
Selain itu metode yang digunakan dalam juga berbeda yaitu metode deskriptif
kuantitatif.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang dilakukan ada beberapa masalah
yang ditemui, yakni :
1. Metode
pembelajaran
yang
digunakan
di
kelas
masih
bersifat
konvensional sehingga siswa kurang dilibatkan dalam menemukan konsep
matematika.
2. Sebagian siswa kurang fokus dalam pembelajaran sehingga berdampak
pada hasil belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Siswa seringkali bingung saat mengerjakan soal dengan tipe yang berbeda
dan masih sulit menyelesaikan soal penerapan segitiga dan segiempat
dalam kehidupan sehari-hari.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran matematika pada materi segitiga
kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan
menggunakan teori Van Hiele ?
2. Apakah pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele
efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B
SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ?
3. Apakah pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele
efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B
SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dilaksanakannya penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika pada materi
segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017
dengan menggunakan teori Van Hiele.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Untuk
mengetahui
efektivitas
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga di kelas VII B SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ditinjau dari minat belajar
siswa.
3. Untuk
mengetahui
efektivitas
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga di kelas VII B SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ditinjau dari hasil belajar
siswa.
E. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pertimbangan waktu dan kemampuan peneliti, adapun
batasan masalah untuk penelitian ini adalah :
1. Subyek penelitian dibatasi hanya siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1
Yogyakarta tahun pelajaran 2016/2017.
2. Kompetensi dasar pada penelitian ini adalah memahami sifat-sifat bangun
datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas.
3. Materi yang menjadi fokus dalam penelitian adalah segitiga yang terdiri
dari memahami jenis dan sifat segitiga serta memahami keliling dan luas
segitiga.
4. Penelitian ini hanya membahas tentang efektivitas pembelajaran
matematika yang menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga
ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
5. Hasil belajar siswa hanya dilihat dari aspek kognitif melalui tes hasil
belajar.
F. Penjelasan Istilah
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata dasar efektif yang berarti dapat membawa
hasil atau berhasil guna. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
ketercapaian target yang dibuat.
2. Teori Van Hiele
Teori Van Hiele merupakan salah satu teori belajar aliran kognitif yang
menjelaskan tentang tahap berpikir siswa dalam belajar geometri yang
terdiri dari lima tahapan yakni visualisasi (tahap 0), analisis (tahap 1),
relasional atau deduksi informal (tahap 2), deduksi formal (tahap 3) dan
rigor (tahap 4).
3. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir siswa yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan
kemampuan
mengkonstruksi
pengetahuan
baru
sebagai
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika.
upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Minat Belajar
Minat belajar adalah kecenderungan seseorang merasa tertarik dengan
suatu hal tertentu dan merasa senang mempelajari hal tersebut.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar baik dari segi kognitif, afektif maupun
psikomotorik.
6. Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan
memiliki tiga buah titik sudut.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai referensi model
pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran matematika
khususnya pada materi geometri sehingga dapat meningkatkan minat dan
hasil belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Melalui penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika,
siswa dapat merasakan pengalaman belajar yang baru serta dapat
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga diharapkan siswa mudah
menerima dan memahami materi yang disampaikan khususnya materi
segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengetahuan baru bagi peneliti dalam
menerapkan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika. Selain itu,
pengalaman yang diperoleh dalam penelitian ini menjadi bekal bagi
peneliti saat terjun di dunia pendidikan sebagai guru.
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal Skripsi
Pada bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, halaman
persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, pernyataan
keaslian karya, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
diagram, daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi Skripsi
Bagian isi skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari :
a. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, penjelasan istilah,
dan sistematika penulisan.
b. Bab II Landasan Teori
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
penulisan skripsi ini yang meliputi belajar, pembelajaran, pembelajaran
matematika, pembelajaran efektif, hasil belajar, minat belajar, teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Van Hiele, materi pembelajaran, penelitian relevan dan kerangka
berpikir.
c. Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek penelitian, objek
penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen
penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, teknik
analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian, dan penjadwalan waktu
pelaksanaan penelitian
d. Bab IV Pelaksanaan, Hasil Analisis dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan kegiatan
penelitian, tabulasi data, analisis data, pembahasan, dan keterbatasan
penelitian.
e. Bab V Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran.
3. Bagian Akhir Skripsi
Pada bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan lampiranlampiran penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Istilah belajar bukanlah istilah yang baru khususnya dalam dunia
pendidikan. Menurut R. Gagne (dalam Susanto, 2013 : 1), belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar menurut W.S. Winkel
(dalam Susanto, 2013 : 4) adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung
dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Sementara, E.R. Hilgard (dalam Susanto, 2013 : 3) mendefinisikan belajar
sebagai suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.
Burton (dalam Aunurrahman, 2009 : 35) merumuskan pengertian
belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi
antara
individu
lingkungannya
sehingga
lingkungannya.
Sementara,
dengan individu
mereka
mampu
Singer
(dalam
dan individu
dengan
berinteraksi
dengan
Siregar,
2010
:
4)
mendefinisikan belajar sebagai perubahan prilaku yang relatif tetap yang
disebabkan praktik atau pengalaman yang sampai dalam situasi tertentu.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Slameto (2010 : 2), belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut
Slameto adalah sebagai berikut:
a. Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi
adanya suatu perubahan dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan
yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan
berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa
bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu
dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar
akan bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan
tingkah laku yang benar-benar disadari.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan
sebagainya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti menyimpulkan belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar
sehingga memperoleh pemahaman yang baru dan menghasilkan perubahan
perilaku yang positif dalam interaksinya antara individu dengan individu
atau individu dengan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Ciri-ciri belajar
Berikut adalah beberapa ciri belajar menurut Wragg (dalam
Aunurrahman, 2009 : 35-36) :
a. Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari
atau disengaja.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau
direncanakan oleh pembelajar sendiri dalam bentuk suatu aktivitas
tertentu. Aktivitas ini menunjukkan pada keaktifan seseorang dalam
melakukan sesuatu kegiatan tertentu, baik pada aspek-aspek jasmaniah
maupun aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada
dirinya. Suatu kegiatan belajar dikatakan semakin baik jika intensitas
keaktifan jasmaniah dan mental sesorang tinggi. Sebaliknya, kegiatan
belajar dikatakan tidak intensif jika keaktifan jasmaniah dan mental
sesorang rendah.
b. Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya.
Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek
lain
yang
memungkinkan
individu
memperoleh
pengalaman-
pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan
baru maupun pengalaman atau pengetahuan yang pernah diperoleh
sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu
tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi. Adanya
interaksi individu dengan lingkungan ini mendorong seseorang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
lebih intensif meningkatkan keaktifan jasmaniah maupun mentalnya
guna lebih mendalami sesuatu yang menjadi perhatian.
c. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.
Aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku hasil belajar berkenaan dengan berbagai aspek
yakni aspek motorik, aspek afektif dan aspek kognitif. Perubahan yang
dapat diamati kebanyakan berkenaan dengan perubahan aspek-aspek
motorik. Sedangkan perubahan pada aspek afektif umumnya tidak
mudah dilihat dalam waktu singkat, akan tetapi seringkali dalam
rentang waktu relatif lama. Perubahan pada aspek kognitif ditandai
dengan perubahan kemampuan berpikir dari sebelumya tidak
mengetahui menjadi mengetahui.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar yakni faktor intern dan
faktor ekstern.
a. Faktor Intern
Faktor intern yang mempengaruhi kegiatan belajar dibagi menjadi
tiga yakni faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
1) Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu maka kesehatan menjadi salah satu faktor penting agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kegiatan belajar dapat berjalan baik. Selain itu, keadaan cacat
tubuh juga mempengaruhi belajar siswa. Jika kondisi siswa cacat
tubuh maka sebaiknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus
untuk dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya
terhadap kegiatan belajar.
2) Faktor psikologi.
Faktor psikologi yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kesiapan.
a) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke
dalam
situasi
yang
baru
dengan
cepat
dan
efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara
efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.
Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan
lebih berhasil daripada siswa yang mempunyai tingkat
intelegensi yang rendah.
b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa
harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka
timbulah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar.
c) Minat
Minat (Slameto, 2010 : 57) adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Bila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya sebaliknya pelajaran yang
menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan,
karena minat menambah kegiatan belajar siswa.
d) Bakat
Menurut Hilgard ( dalam Slameto, 2010 : 57) bakat adalah
kemampuan untuk belajar. Bakat juga berpengaruh terhadap
belajar anak. Jika pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang
belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat dalam belajar.
e) Motif
Motif erat hubungannya dengan tujuan yang hendak
dicapai. Motif yang kuat sangatlah diperlukan dalam belajar
agar hasil belajar yang diperoleh baik. Pembentukan motif
yang
kuat
dapat
dilakukan
dengan
adanya
latihan-
latihan/kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang
memperkuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak
dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak
yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan
kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil
jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk
memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan
belajar.
g) Kesiapan
Kesiapan menurut James Drever (dalam Slameto, 2010 :
61) adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena
jika siswa belajar dalam keadaan siap, maka hasil belajarnya
akan lebih baik.
3) Faktor kelelahan
Ada dua jenis kelelahan yakni kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka ia
perlu mengusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan saat belajar.
b. Faktor Ekstern
Ada tiga faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar yakni
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
1) Faktor keluarga
Berikut
adalah
beberapa
faktor
dalam
keluarga
yang
mempengaruhi belajar anak:
a) Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya memiliki pengaruh yang
besar terhadap belajar anaknya. Orang tua sebaiknya
memperhatikan
waktu
belajar,
menyiapkan
alat
yang
diperlukan anak dalam belajar, membantu anak mengatasi
kesulitannya dalam belajar dan lain-lain agar hasil belajar anak
pun baik.
b) Relasi antar anggota keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu
diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga. Hubungan yang
baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang,
disertai dengan bimbingan untuk menyukseskan belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c) Suasana rumah
Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan
suasana rumah yang tenang dan tentram sehingga anak merasa
kerasan/betah tinggal di rumah serta dapat belajar dengan baik.
d) Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga menjadi salah satu faktor
penting yang mempengaruhi anak. Anak yang sedang belajar
membutuhkan fasilitas belajar yang cukup seperti alat tulis dan
buku bacaan. Fasilitas itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai uang yang cukup.
e) Pengertian orang tua
Anak membutuhkan dorongan dan pengertian orang tua
saat belajar. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan
tugas-tugas rumah. Jika anak mengalami kesulitan atau kurang
semangat dalam belajar, orang tua sedapat mungkin memberi
pengertian dan mendorongnya untuk belajar lebih giat lagi.
f) Latar belakang kebudayaan
Tingkat
pendidikan
atau
kebiasaan
dalam
keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Penanaman kebiasaan
yang baik perlu dilakukan sejak dini untuk mendorong
semangat anak dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2) Faktor sekolah
Berikut adalah beberapa faktor di sekolah yang mempengaruhi
belajar anak yakni :
a) Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui
di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Drs. Ign. S.
Ulih Bukit Karo Karo (dalam Slameto, 2010 : 67) adalah
menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar
orang lain itu menerima, menguasai dan mengembangkannya.
Metode mengajar guru yang baik akan mempengaruhi belajar
siswa yang baik pula, sedangkan metode mengajar guru yang
tidak baik akan berdampak kepada belajar anak yang tidak baik
pula.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah
menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai
dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Bahan pelajaran yang
diajarkan tentunya mempengaruhi belajar siswa.
c) Relasi guru dengan siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.
Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam
proses itu sendiri jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi (guru dengan siswa)
yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai
mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha
mempelajari
sebaik-baiknya.
Hal
tersebut
juga
terjadi
sebaliknya, jika siswa membenci gurunya maka ia segan
mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya
pelajarannya tidak maju. Guru yang kurang berinteraksi dengan
siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar-mengajar itu
kurang lancar dan siswa merasa jauh dari guru, maka segan
berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
d) Relasi siswa dengan siswa
Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang
menyenangkan, mempunyai rasa rendah diri atau sedang
mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari
kelompok. Akibatnya masalah yang dihadapinya semakin
parah dan akan mengganggu belajarnya. Ia bahkan bisa
menjadi malas untuk masuk sekolah dengan alasan-alasan yang
tidak jelas karena di sekolah mengalami perlakuan yang kurang
menyenangkan dari teman-temannya. Menciptakan relasi yang
baik antarsiswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh
yang postif terhadap belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e) Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan
siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan
sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan
melaksanakan
tata-tertib,
kedisiplinan
pegawai/karyawan
dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas,
gedung sekolah, halaman dan lain-lain, kedisiplinan Kepala
Sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya,
dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanannya kepada siswa.
Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja
dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu
juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya.
Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus
disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di
perpustakaan.
f) Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa,
karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu
mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang
diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan
kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan
menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
lebih maju. Guru perlu mengusahakan alat pelajaran yang baik
dan lengkap agar dapat mengajar dengan baik sehingga siswa
dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar
dengan baik pula.
g) Waktu sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar
mengajar di sekolah, baik pagi hari, siang, sore/malam hari.
Dengan memilih waktu sekolah yang tepat, akan memberi
pengaruh yang positif terhadap belajar.
h) Standar pelajaran di atas ukuran
Guru harus memberikan standar pelajaran yang sesuai
dengan kemampuan masing-masing siswa namun tetap
memperhatikan tujuan yang hendak dicapai. Jika guru
memberikan standar yang tinggi dalam suatu pelajaran
akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru.
i) Keadaan gedung
Jumlah siswa yang tidak sesuai dengan ukuran ruang
belajar khususnya ruang kelas juga mempengaruhi belajar
anak. Anak akan sulit berkonsentrasi saat belajar di dalam
ruang kelas sempit namun siswanya banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
j) Metode belajar
Belajar hendaknya dilakukan secara teratur setiap hari,
dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang
tepat dan cukup istirahat sehingga mampu meningkatkan hasil
belajar.
k) Tugas rumah
Guru sebaiknya tidak memberikan tugas rumah dalam
jumlah yang banyak agar siswa masih tetap bisa melakukan
tugas lainnya di rumah.
3) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena siswa hidup
bersama dengan masyarakat yang lain di lingkungannya. Berikut
adalah faktor masyarakat yang berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat membantu
perkembangan pribadinya. Namun jika siswa terlalu banyak
ambil bagian dalam kegiatan masyarakat dan ia tidak dapat
mengatur waktu dengan bijak maka belajarnya akan terganggu.
Siswa perlu membatasi kegiatannya dalam masyarakat supaya
jangan sampai mengganggu belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b) Mass media
Jenis mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar,
majalah, buku-buku, komik-komik, dan lain-lain. Mass media
yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan
juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek
juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Jika tidak ada control
dan pembinaan dari orang tua (bahkan pendidik), maka
kemungkinan semangat belajarnya menurun dan bahkan
mundur sama sekali.
c) Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat
masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul
yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu
juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi
yang bersifat buruk juga. Agar siswa dapat belajar dengan baik,
maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul
yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta
pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.
d) Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orangorang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan
mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kepada anak (siswa) yang berada di situ. Anak/siswa tertarik
untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di
sekitarnya. Akibatnya, belajarnya terganggu dan bahkan
anak/siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya
semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatanperbuatan yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya
yang tidak baik tadi. Sebaliknya, jika lingkungan anak adalah
orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik
dan menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita
yang luhur akan masa depan anaknya, anak/siswa terpengaruh
juga
ke
hal-hal
yang
dilakukan
oleh
orang-orang
lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang
yang ada di lingkungannya. Pengaruh itu dapat mendorong
semangat anak/siswa untuk belajar lebih giat lagi.
B. Pembelajaran
1. Pengertian pembelajaran
Istilah pembelajaran berasal dari bahasa Inggris yaitu “instruction”
yang diartikan sebagai usaha yang bertujuan membantu orang belajar
(Gagne dalam Khodijah, 2014 : 175).
Gagne mendefinisikan
pembelajaran sebagai serangkaian peristiwa eksternal yang dirancang
untuk mendukung beberapa proses belajar, yang bersifat internal. Menurut
Miarso (dalam Khodijah, 2014 : 175), pembelajaran adalah suatu usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau
terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.
Di Indonesia pembelajaran merupakan istilah yang tergolong baru dan
mulai populer sejak lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
No.20 tahun 2003 (Susanto, 2013 : 19). Menurut undang-undang ini,
pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut
pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan,
kemahiran, dan pembentukan sikap serta keyakinan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran lebih menitikberatkan pada “bagaimana membuat
pembelajar mengalami proses belajar” bukan pada “apa yang dipelajari”.
Hal ini berarti pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara yang
dilakukan
untuk
mencapai
tujuan
yang
berkaitan
dengan
cara
pengorganisasian materi, cara penyampaian pelajaran, dan cara mengelola
pembelajaran. Komponen pembelajaran ada dua yaitu merancang tujuan
belajar dan mengidentifikasi peristiwa pembelajaran yang tepat untuk
tujuan yang ditentukan (Bell-Gredler dalam Khodijah, 2014 : 176)
Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas penulis menyimpulkan
pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
terencana agar seseorang mengalami proses belajar sehingga ia dapat
memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru.
2. Tipe Pembelajaran
Ada dua tipe pembelajaran secara umum yakni pembelajaran langsung
dan pembelajaran yang tidak langsung. Berikut adalah penjelasan tentang
tipe pembelajaran.
a. Pembelajaran langsung
Pembelajaran langsung adalah suatu bentuk pembelajaran dimana
guru secara langsung menyampaikan pelajaran, mendemonstrasikan,
menjelaskan, dan mengasumsikan tanggung jawab utama untuk
kemajuan pelajaran, serta menyesuaikan apa yang dilakukannya
dengan usia dan kemampuan siswa. Menurut Blair (dalam Khodijah,
2014) prestasi siswa dapat dicapai lebih tinggi dalam kelas di mana
mereka diajar langsung oleh guru mereka dibandingkan belajar sendiri.
Ada beberapa aktivitas yang terjadi dalam pembelajaran langsung
yakni penyajian pelajaran, bimbingan latihan, penilaian hasil tugas,
pemberian umpan balik, dan pemonitoran aktivitas siswa.
b. Pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran tidak langsung adalah suatu bentuk pembelajaran di
mana
siswa
berupaya
sendiri
untuk
memperoleh
fakta
dan
pengetahuan. Pembelajaran tipe ini mendorong siswa untuk berpikir
tentang makna dari pemecahan masalah, serta siswa aktif mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
informasi dan tidak pasif menerima pelajaran. Dalam pembelajaran
tipe ini, guru berfungsi sebagai fasilitator.
C. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Ada begitu banyak definisi matematika yang disampaikan oleh para
ahli. Definsi-definisi tersebut dibuat berdasakan sudut pandang orang yang
bersangkutan. Salah satu definisi matematika yang disampaikan para ahli
yakni matematika (dalam Soedjadi, 2000 : 11) adalah pengetahuan tentang
fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. Ada
beberapa karakteristik dari matematika (dalam Soedjadi, 2000 : 13) yakni
memiliki objek kajian abstrak, bertumpu pada kesepakatan, berpola pikir
deduktif, memiliki simbol yang kosong dari arti, memperhatikan semesta
pembicaraan dan konsisten dalam sistemnya.
Dalam garis-garis besar program pengajaran (GBPP) (dalam Soedjadi,
2000 : 43), adapun tujuan umum diberikannya matematika di jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan umum adalah :
a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di
dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat,
jujur, efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola
pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan.
Pembelajaran matematika (Amir, 2016 : 8) adalah suatu proses belajar
mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas
berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta
dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru
sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi
matematika. Oleh karena itu, hendaknya pembelajaran matematika lebih
berpusat pada siswa agar mereka dapat membangun sendiri pengetahuan
yang diperoleh serta dapat lebih memahami materi yang sedang dibahas.
Peran guru dalam pembelajaran matematika cenderung sebagai fasilitator
yang mengarahkan proses pembelajaran tersebut.
2. Hirarki Pembelajaran Matematika
Guru tentunya sudah memahami bahwa satu standar kompetensi
diajarkan mendahului standar kompetensi lainnya, dan satu kompetensi
dasar diajarkan mendahului kompetensi dasar lainnya. Pada dasarnya,
pengetahuan yang lebih sederhana harus dikuasai para siswa terlebih
dahulu dengan baik agar ia dapat dengan mudah mempelajari pengetahuan
yang lebih rumit. Gagne memberikan alasan pemecahan dan pengurutan
materi pembelajaran dengan selalu menyampaikan pertanyaan ini:
“Pengetahuan apa yang lebih dahulu harus dikuasai siswa agar ia berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mempelajari suatu pengetahuan tertentu?”. Setelah mendapat jawabannya,
ia mengulang
kembali pertanyaan di atas tadi untuk mendapatkan
prasyarat yang harus dikuasai dan dipelajari siswa sebelum ia mempelajari
pengetahuan tersebut. Hal itu dilakukan terus menerus sampai didapatkan
urut-urutan pengetahuan dari yang paling sederhana sampai yang paling
kompleks. Dengan cara itulah kita akan mendapatkan hirarki belajar.
Proses tersebut diperjelas oleh Resnick dan Ford (dalam Amir, 2016)
yang menyatakan : ”A hierarchy is generated by considering the target
task and asking.”What would (this child) have to know and how do in
order to perform this task…?”. Oleh karena itu, hirarki belajar menurut
Gagne harus disusun dari atas ke bawah atau top down. Ini berarti hirarki
belajar dimulai dengan menempatkan kemampuan, pengetahuan, ataupun
keterampilan yang menjadi salah satu tujuan dalam proses pembelajaran di
puncak dari hirarki belajar tersebut. Kemudian diikuti kemampuan,
keterampilan, atau pengetahuan prasyarat (prerequisite) yang harus mereka
kuasai lebih dahulu agar mereka berhasil mempelajari keterampilan atau
pengetahuan di atasnya itu. Contohnya, sebelum mempelajari perkalian,
siswa harus memahami konsep penjumlahan, dan tentunya harus mengenal
konsep bilangan mulai dari konkrit hingga abstrak.
D. Pembelajaran Efektif
Efektivitas dalam KBBI berasal dari kata dasar efektif yang berarti dapat
membawa hasil atau berhasil guna. Efektivitas adalah suatu ukuran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
menyatakan ketercapaian target yang dibuat sehingga efektivitas pembelajaran
dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menyatakan ketercapaian tujuan
dari pembelajaran. Pembelajaran efektif (Susanto, 2013 : 53 – 54) merupakan
tolak ukur keberhasilan guru dalam mengelola kelas.
Efektivitas pembelajaran diukur dari tingkat prestasi yang dicapai siswa.
Prestasi siswa bentuknya bermacam-macam, mulai dari yang sifatnya
pengetahuan generik hingga pengetahuan yang sifatnya spesifik isi.
Pengetahuan
generik
meliputi
pengetahuan
memecahkan
masalah,
menemukan hubungan, dan mampu berpikir logis. Sedangkan pengetahuan
yang sifatnya spesifik isi contohnya mampu mengingat fakta tertentu, mampu
mengklasifikasikan contoh-contoh konsep tertentu, dan mampu mengikuti
prosedur tertentu. Efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini ditinjau dari
minat belajar dan hasil belajar siswa. Berikut adalah kategori efektivitas yang
digunakan dalam penelitian ini :
1. Pembelajaran dikatakan efektif dari segi hasil belajar apabila 75% siswa
mencapai nilai KKM yakni 75. Hal ini disesuaikan dengan acuan
ketuntasan dalam pembelajaran dari Depdiknas. Menurut Depdiknas
(dalam Susanto, 2013 : 54) pembelajaran dikatakan tuntas apabila telah
mencapai angka 75%.
2. Pembelajaran dikatakan efektif dari segi minat belajar jika 75% siswa
memiliki minat yang tinggi-sangat tinggi terhadap pembelajaran
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kunci pembelajaran yang efektif terletak pada guru. Ernest Boyer (dalam
Khodijah, 2014) menyatakan bahwa ciri guru yang efektif adalah 1) mampu
menggunakan bahasa dengan cara yang tepat, baik dalam penggunaan istilah
maupun simbol. Selain itu, 2) bahasa tulisan dan ucapan guru dapat membantu
siswa belajar, serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan 3)
mampu membuat hubungan yang bermakna tentang apa yang diketahuinya.
Borich (dalam Khodijah, 2014) melalui analisisnya yang mendalam
menyimpulkan karakteristik perilaku kunci dari guru yang efektif, yaitu :
1. Kejelasan pelajaran
Guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa, memberikan
penjelasan yang sejelas-jelasnya dengan memberi contoh, melakukan
tanya jawab sesering mungkin untuk mengecek pemahaman siswa,
memnggunakan metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan usia dan
tingkat berpikir siswa.
2. Variasi pembelajaran
Selama pelajaran berlangsung, guru menggunakan teknik pembelajaran
yang bervariasi agar siswa dapat tertarik dan lebih fokus dalam pelajaran.
3. Berorientasi pada tugas dan pelibatan proses belajar
Berorientasi pada tugas dan pelibatan proses belajar menunjukkan
pemberian kesempatan atau waktu pada siswa untuk belajar. Bila proses
pembelajaran hanya didominasi oleh guru tanpa melibatkan aktivitas
belajar siswa, maka sulit diharapkan bahwa prestasi siswa dapat
meningkat. Untuk itu, guru harus senantiasa memonitor seluruh kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
selama pelajaran berlangsung untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa
terlibat dalam proses belajar.
4. Keberhasilan siswa
Keberhasilan siswa maksudnya tingkat di mana siswa memahami dan
menyelesaikan tugas mereka secara benar. Pembelajaran yang efektif
memungkinkan siswa memahami pelajaran dengan tepat dan akhirnya
memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang baik.
Untuk dapat mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif, maka perlu
diperhatikan beberapa aspek diantaranya :
1. Guru harus membuat persiapan mengajar yang sistematis.
2. Proses belajar mengajar (pembelajaran) harus berkualitas tinggi yang
ditunjukkan dengan adanya penyampaian materi oleh guru secara
sistematis, dan menggunakan berbagai variasi di dalam penyampaian, baik
itu media, metode, suara, maupun gerak.
3. Waktu untuk belajar mengajar digunakan dengan bijak dan maksimal.
4. Motivasi belajar guru dan motivasi belajar siswa cukup tinggi.
5. Hubungan interaktif antara guru dan siswa dalam kelas bagus sehingga
setiap terjadi kesulitan belajar dapat segera diatasi.
E. Hasil Belajar
Belajar sebagai suatu proses erat kaitannya dengan hasil belajar itu sendiri.
Menurut Nawawai (dalam Susanto, 2013 : 5), hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu. Susanto (2013 : 5) mendefinisikan hasil
belajar sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan
belajar. Sehingga dapat disimpulkan, hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar baik dari segi kognitif,
afektif maupun psikomotorik.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar
dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris (dalam
Sudjana, 1990: 22 – 23).
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Ranah Psikomotoris
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni
gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan
ekspresif dan interpretatif.
Hasil belajar dalam penelitian ini lebih dititik beratkan pada kemampuan
siswa dari segi kognitif. Efektivitas hasil belajar akan dilihat dari hasil tes
belajar yang menguji kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan
pengajaran tentang segitiga.
F. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Menurut Sukardi, minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan,
kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Syah (2003) berpendapat,
minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Hurlock (dalam Khairani,
2014 : 136) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang
untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
Menurut Winkel (W.S.Winkel, 1991: 105), minat diartikan sebagai
kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang
studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi
itu. Dalam kaitannya dengan belajar, Hansen menyebutkan bahwa minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
belajar siswa erat hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi
dan konsep diri atau identifikasi, faktor keturunan dan pengaruh eskternal
atau lingkungan. Dalam praktiknya, minat atau dorongan dalam diri siswa
terkait dengan apa dan bagaimana siswa dapat mengaktualisasikan dirinya
melalui belajar.
Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh beberapa ahli diatas,
penulis menyimpulkan bahwa minat belajar adalah kecenderungan
seseorang merasa tertarik dengan suatu hal tertentu dan merasa senang
mempelajari hal tersebut.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang :
a. Faktor dorongan dari dalam diri manusia
Ransangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang
sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah
menimbulkan minat. Seseorang yang mempunyai hasrat ingin tahu
terhadap ilmu pengetahuan memiliki kecenderungan untuk belajar.
b. Faktor motif sosial
Minat seseorang terhadap objek atau sesuatu hal juga dipengaruhi
oleh motif sosial. Misalnya seseorang berminat pada prestasi tinggi
agar memiliki status sosial yang tinggi pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Faktor emosional
Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap objek.
Misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu
kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan
dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan
tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat
seseorang berkembang.
3. Pengaruh Minat terhadap Kegiatan Belajar Siswa
Minat merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang
kegiatan belajar siswa karena minat ini merupakan suatu kekuatan
motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap
seseorang, suatu benda, atau kegiatan tertentu (Susanto, 2013 : 66 – 68).
Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa
akan memungkinkan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa
yang bersangkutan. Kenyataan ini juga diperkuat oleh pendapat Sardiman
yang menyatakan bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau
disertai dengan minat. Sementara Wiliam James menyatakan bahwa minat
belajar merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar
siswa. Jadi, dapat ditegaskan bahwa minat merupakan faktor yang
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan belajar. Dalam kegiatan
belajar, juga dalam proses pembelajaran, minat yang diharapkan adalah
minat yang timbul dengan sendirinya dari diri siswa itu sendiri, tanpa ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
paksaan dari luar, agar siswa dapat belajar lebih aktif dan baik. Oleh
karena itu, seyogyanya seorang guru mampu menumbuhkan minat anak
didiknya.
Berdasarkan pengertian, faktor-faktor maupun pengaruh minat terhadap
proses belajar mengajar, penulis menemukan beberapa hal yang dapat
dijadikan indikator untuk mengetahui minat siswa dalam pembelajaran yakni
kesukaan atau kegemaran siswa pada pelajaran tersebut, adanya keinginan
untuk belajar tanpa dipaksakan pihak manapun, memiliki kegairahan yang
tinggi dalam belajar, adanya perasaan senang saat mempelajari materi, serta
memusatkan perhatian selama pembelajaran berlangsung.
G. Teori Van Hiele
1. Tahap Belajar Anak dalam Belajar Geometri
Salah satu teori belajar yang berkaitan dengan pembelajaran
matematika adalah teori Van Hiele. Teori ini termasuk dalam teori belajar
aliran kognitif. Teori belajar yang dikemukakan oleh Van Hiele
menguraikan
tentang
tahap-tahap
perkembangan
kognitif
dalam
memahami geometri. Berikut adalah tahap-tahap belajar anak dalam
belajar geometri menurut Van Hiele :
a. Tahap Pengenalan (Visualisasi)
Pada tahap ini siswa baru mengenal bangun-bangun geometri namun
belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun geometri
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Tahap Analisis
Pada tahap ini anak sudah dapat memahami sifat-sifat dari bangunbangun geometri namun belum mampu mengetahui hubungan yang
terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya.
c. Tahap Relasional (Deduksi Informal)
Pada tahap ini anak sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait
antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya. Anak
yang berada pada tahap ini sudah memahami pengurutan bangunbangun geometri. Selain itu, pada tahap ini anak sudah mulai mampu
melakukan penarikan kesimpulan secara deduktif, tetapi masih pada
tahap awal artinya belum berkembang baik.
d. Tahap Deduksi Formal
Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil
kesimpulan secara deduktif. Anak pada tahap ini juga telah mengerti
pentingnya peranan unsur-unsur yang tidak didefinisikan, disamping
unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma atau problem, dan teorema
namun anak belum memahami kegunaan dari suatu sistem deduktif.
Oleh karena itu, anak pada tahap ini belum dapat menjawab pertanyaan
“mengapa sesuatu itu disajikan teorema atau dalil”.
e. Tahap Keakuratan (Rigor)
Pada tahap ini anak sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari
prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Anak pada
tahap ini sudah memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dalil. Tahap ini merupakan tahap tertinggi dalam memahami geometri
sehingga memerlukan tahap berpikir yang kompleks dan rumit. Oleh
karena itu, jarang atau hanya sedikit sekali anak yang sampai pada
tahap ini sekalipun anak tersebut sudah berada di tingkat SMA.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan teori Van Hiele merupakan
salah satu teori belajar aliran kognitif yang menjelaskan tentang tahap
berpikir siswa dalam belajar geometri yang terdiri dari lima tahapan yakni
visualisasi (tahap 0), analisis (tahap 1), relasional atau deduksi informal
(tahap 2), deduksi formal (tahap 3) dan rigor (tahap 4).
2. Teori Pembelajaran Geometri Menurut Van Hiele
Selain mengemukakan tentang tahap berpikir dalam geometri, Van
Hiele juga menyampaikan tentang beberapa teori dalam pengajaran
geometri yakni :
a. Tiga unsur utama pengajaran geometri yaitu, waktu, materi pengajaran
dan metode penyusun. Apabila ketiga unsur tersebut dikelola secara
terpadu maka akan membantu peningkatan kemampuan berpikir anak
ke tahap yang lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya.
b. Bila dua orang yang mempunyai tahap berlainan satu sama lain
kemudian saling bertukar pikiran, maka kedua orang tersebut tidak
akan mengerti. Menurut Van Hiele, seorang anak yang berada pada
tingkat yang lebih rendah tidak akan mungkin dapat mengerti atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
memahami materi yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dari anak
tersebut.
c. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu anak memahami
geometri dengan pengertian, kegiatan belajar anak harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak itu sendiri, atau disesuaikan
dengan tahap berpikirnya. Dengan demikian anak dapat memperkaya
pengalaman dan cara berpikirnya, selain itu sebagai persiapan untuk
meningkatkan tahap berpikirnya ke tahap yang lebih dari tahap
sebelumnya.
3. Fase-Fase dalam Pengajaran Geometri
Van Hiele mengajukan pembelajaran yang melibatkan 5 fase untuk
meningkatkan suatu tahap berpikir ke tahap berpikir yang lebih tinggi.
Lima fase atau langkah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Fase-Fase dalam Pengajaran Geometri Menurut Van Hiele
Fase
Kegiatan
Fase 1 : Guru dan siswa melakukan tanya jawab dan kegiatan
Informasi
tentang objek-objek yang dipelajari pada tahap berpikir
(Information) yang bersangkutan sembari melakukan observasi untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dan menentukan
pembelajaran selanjutnya.
Fase 2 :
Orientasi
Langsung
(Directed
Orientation)
Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat
yang dengan cermat disiapkan guru untuk
menampakkan kepada siswa struktur yang memberi ciriciri untuk tahap berpikir ini. Alat atau bahan dirancang
menjadi tugas pendek sehingga mendatangkan respon
khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Fase
Kegiatan
Fase 3 : Siswa menyampaikan pandangan berdasarkan hasil
Penjelasan
observasinya.
Guru
membantu
siswa
untuk
(Explication) menggunakan bahasa yang tepat dan akurat.
Fase 4 :
Orientasi
Bebas (Free
Orientation)
Fase 5
Integrasi
Siswa menghadapi tugas yang lebih kompleks yang
memerlukan banyak langkah, cara dan open ended
sehingga mereka menemukan caranya sendiri dalam
menyelesaikan tugas tersebut serta melihat dengan jelas
hubungan antara objek yang dipelajari.
: Siswa meninjau dan meringkas apa yang telah dipelajari.
Guru dapat membantu melengkapi kesimpulan siswa
secara umum. Pada akhir fase kelima ini siswa mencapai
tahap berpikir baru dan siap untuk mengulangi fase-fase
yang ada kembali.
H. Materi Pembelajaran
Diberikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak segaris. Titik A
dihubungkan dengan titik B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C
dihubungkan dengan titik A. Bangun yang terbentuk disebut segitiga.
Gambar 2.1. Contoh Segitiga
Dari gambar segitiga diatas, Μ…Μ…Μ…Μ… , Μ…Μ…Μ…Μ… , Μ…Μ…Μ…Μ… disebut sisi segitiga ABC. Titik
A, B, C merupakan titik sudut segitiga. Perpotongan ketiga buah sisi pada
segitiga ABC membentuk tiga buah titik yakni titik
, titik
, dan titik
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Sehingga dapat disimpulkan, segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi
oleh tiga buah sisi dan memiliki tiga buah titik sudut.
1. Sudut-Sudut dalam Segitiga
a. Jumlah Sudut Segitiga
Jumlah sudut suatu segitiga adalah
b. Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
Besar sudut luar segitiga merupakan jumlah dua sudut dalam yang
tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
2. Jenis dan Sifat Segitiga
a. Berdasarkan Panjang Sisi
Jenis-jenis segitiga apabila ditinjau dari panjang sisinya dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga
sembarang.
1). Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang memiliki tepat dua sisi yang
sama panjang.
2). Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.
3). Segitiga sembarang yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya
saling berbeda.
b. Berdasarkan Besar Sudut
Jenis-jenis segitiga apabila ditinjau dari besar sudutnya dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu segitiga lancip, segitiga tumpul, dan segitiga sikusiku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1). Segitiga lancip yaitu segitiga yang besar semua sudutnya kurang
dari
.
2). Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang besar salah sudutnya adalah
.
3). Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya
lebih dari
.
3. Keliling Segitiga
Keliling suatu segitiga adalah jumlah seluruh panjang sisi segitiga itu.
Misalkan, diberikan sembarang
seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.2. Sembarang
Keliling
dirumuskan sebagai
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4. Luas Segitiga
Pada segitiga, dikenal pengertian alas dan tinggi. Setiap sisi segitiga
dapat menjadi alas. Adapun tinggi segitiga adalah garis tegak lurus yang
ditarik dari titik sudut ke alas dihadapannya atau pun perpanjangannya.
Gambar 2.3. Segitiga
beserta alas dan tingginya
Rumus luas daerah segitiga adalah sebagai berikut :
I. Penelitian yang Relevan
Dalam melakukan penelitian, penulis menemukan beberapa penelitian
yang relevan terutama yang berkaitan dengan penerapan teori Van Hiele
dalam pembelajaran matematika yakni :
1. Natanael Jalung Liah (2014), meneliti tentang efektivitas pembelajaran
yang menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika pada
pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas IX SMP Budya Wacana
Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eskperimen.
Hasil penelitian di kelas eksperimen yakni persentasi siswa yang lulus
KKM 76%, rata-rata persentase keaktifan siswa 40% dan frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
keaktifannya 13 sehingga disimpulkan teori belajar Van Hiele lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran
matematika pada materi kesebangunan di SMP Budya Wacana
Yogyakarta.
2. Rusyda Amrina, Karim (2013), meneliti tentang pengaruh teori belajar
Van Hiele terhadap hasil belajar geometri siswa kelas VII SMP. Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dan
populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negri 3 Banjarmasin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar geometri siswa yang
menggunakan teori belajar Van Hiele lebih tinggi dibandingkan hasil
belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
J. Kerangka Berpikir
Geometri merupakan salah satu cabang dalam matematika. Dalam
pembelajaran geometri di sekolah, masih banyak masalah yang dihadapi baik
dari segi guru maupun siswa. Berbagai masalah tersebut tentunya
membutuhkan solusi yang tepat agar hasil belajar siswa maupun minatnya
dalam belajar menjadi lebih baik. Teori yang ditawarkan peneliti untuk
menyelesaikan masalah dalam pembelajaran geometri di sekolah pada
penelitian ini adalah teori Van Hiele. Teori ini lebih memperhatikan tingkat
berpikir siswa serta melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran
sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep matematika yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sehingga berdampak kepada hasil belajar dan minat belajar siswa dalam
mempelajari matematika.
Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan teori
Van Hiele, tentunya dimulai dengan menggunakan teori Van Hiele tersebut
dalam pembelajaran geometri di sekolah yakni pada materi segitiga. Agar
peneliti dapat mengetahui persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan
teori
Van
Hiele
maka
digunakan
lembar
observasi
pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran teresebut akan diisi oleh
observer yang mengamati pembelajaran yang dilakukan peneliti. Selanjutnya
peneliti akan menghitung persentase indikator yang terlaksana dalam
pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele dan hasilnya akan
dipadankan dengan kriteria keterlaksanaan pembelajaran yang ditentukan.
Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van
Hiele pada materi segitiga dilaksanakan beberapa tahap berikut. Sebelum
dilaksanakan pembelajaran, peneliti akan memberikan tes awal (pre tes) untuk
mengetahui pemahaman awal siswa tentang materi segitiga. Kemudian akan
dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele. Setelah itu,
peneliti akan memberikan tes akhir (post tes) untuk mengetahui pemahaman
akhir siswa tentang materi segitiga. Hasil post tes selanjutnya dikoreksi untuk
mengetahui nilai akhir siswa. Efektivitas pembelajaran dari segi hasil belajar
dapat dilihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yakni 75. Jika 75%
siswa mencapai KKM maka dikatakan pembelajaran matematika yang
menggunakan teori Van Hiele efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
materi segitiga di kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017.
Sementara untuk mengetahui efektivitas pembelajaran yang menggunakan
teori Van Hiele pada materi segitiga dari minat belajar siswa dilaksanakan
beberapa tahap berikut. Sebelum dilaksanakan pembelajaran, peneliti akan
memberikan angket minat belajar untuk mengetahui minat awal siswa
terhadap matematika. Kemudian, diakhir penelitian, peneliti akan memberikan
kembali angket minat belajar yang sama untuk mengetahui minat akhir siswa
setelah dilaksanaan pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele. Hasil
angket selanjutnya dianalisis sesuai dengan teknik analisis yang ditentukan.
Efektivitas pembelajaran dari segi minat belajar dapat dilihat dari jumlah
siswa yang berada pada kategori positif dan sangat positif. Jika 75% siswa
berada pada kategori positf dan sangat positif maka dikatakan pembelajaran
matematika yang menggunakan teori Van Hiele efektif ditinjau dari minat
belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif (Sudjana, 2014 : 64) adalah
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian
yang terjadi pada saat sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
efektivitas pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele
ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa. Data hasil belajar dan minat belajar
siswa akan dianalisis secara kuantitatif yakni dengan menghitung skor total.
Sementara, data keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan teori Van
Hiele akan dianalisis dengan menghitung persentase penerapan teori Van
Hiele dalam pembelajaran.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1
Yogyakarta pada tahun ajaran 2016/2017.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah efektivitas pembelajaran yang
menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
D. Bentuk Data
Ada beberapa bentuk data dalam penelitian ini :
1. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa diperoleh dari jawaban yang diberikan siswa
terhadap pertanyaan yang termuat dalam tes hasil belajar sebelum dan
setelah dilakukan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele. Setiap
jawaban siswa diberikan skor sesuai dengan panduan penskoran yang
dibuat oleh peneliti. Kemudian skor setiap item dijumlahkan untuk
memperoleh skor total dari tes hasil belajar siswa tersebut. Skor total akan
digunakan sebagai panduan untuk mengetahui ketercapaian siswa dalam
pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele.
2. Data Minat Belajar Siswa
Data minat belajar siswa diperoleh dari jawaban yang diberikan siswa
terhadap pernyataan yang termuat dalam angket. Setiap kriteria jawaban
yang ada dalam angket berpadanan dengan skor tertentu sehingga setiap
jawaban siswa akan dikonversikan dalam bentuk skor. Skor total diperoleh
dengan menjumlahkan skor tiap item dalam kuisioner tersebut. Skor total
akan digunakan sebagai panduan untuk menentukan tingkat minat siswa
dalam pembelajaran matematika yang menerapkan teori Van Hiele. Data
minat belajar juga diperkuat dengan wawancara yang dilakukan peneliti
terhadap siswa agar data yang diperoleh valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Data keterlaksanaan pembelajaran diperoleh melalui observasi
pembelajaran yang dilakukan oleh dua orang observer dengan memberikan
tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” pada lembar observasi.
Observasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
pembelajaran matematika yang dilakukan sudah menerapkan teori Van
Hiele. Hasil observasi kemudian dikonversikan dalam bentuk skor agar
dapat dihitung persentasi keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan
teori Van Hiele.
4. Data Tanggapan Siswa
Data tanggapan siswa diperoleh melalui wawancara yang dilakukan
peneliti dengan beberapa siswa. Wawancara dilakukan untuk memperkuat
data tentang minat siswa yang diperoleh melalui angket. Dalam
wawancara, siswa yang dipilih memberikan tanggapan tentang pengaruh
penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika bagi minat
siswa dalam belajar matematika.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Tes Hasil Belajar
Tes sebagai alat penilaian ( Sudjana, 1990 : 35) adalah pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari
siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan
untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar
kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran. Tes hasil belajar dilaksanakan dua kali
dalam penelitian ini yakni sebelum dan sesudah pembelajaran. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi
segitiga
sebelum
dan
setelah
dilakukan
pembelajaran
dengan
menggunakan teori Van Hiele.
2. Penyebaran Angket
Angket (Komalasari, 2011 : 81) merupakan salah satu alat pengumpul
data dalam asesmen nontes, berupa serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang tua, atau
masyarakat). Winkel (dalam Komalasari, 2011 : 81) mendefinisikan
angket sebagai suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus
dijawab secara tertulis juga. Angket digunakan untuk memperoleh
informasi tentang minat belajar siswa sebelum dan setelah dilakukan
pembelajaran matematika pada materi segitiga dengan menerapkan teori
Van Hiele.
3. Observasi/Pengamatan
Pengamatan (Komalasari, 2011 : 57) merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, melalui pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dan pencatatan terhadap gejala-gejala
yang diselidiki. Observasi
(pengamatan) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah observasi
pembelajaran. Tujuan dilakukannya obervasi pembelajaran adalah untuk
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika yang menerapkan
teori Van Hiele pada materi segitiga di kelas VII SMP BOPKRI 1
Yogyakarta.
4. Wawancara
Wawancara (Komalasari, 2011 : 43) merupakan teknik pengumpulan
data dengan cara berkomunikasi, bertatap muka yang disengaja, terencana,
dan sistematis antara pewawancara (interviewer) dengan individu yang
diwawancarai (interviewee). Wawancara dalam penelitian ini digunakan
untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang minat siswa sebelum
dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teori Van Hiele.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP yang disusun adalah RPP
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan mempertimbangkan
standar kompentensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian
kompetensi dan prinsip-prinsip yang berlaku pada pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menerapkan Van Hiele. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1.1.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal Tes
Soal tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran yang
menerapkan teori Van Hiele. Soal tes yang digunakan dalam penelitian
ini berbentuk uraian dan dapat dilihat pada lampiran 1.3. Adapun kisikisi soal tes ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar
Sub Pokok
Bahasan
Indikator
jenis-jenis
Jenis
Segitiga 1. Menyebutkan
segitiga berdasarkan sisinya.
Berdasarkan Panjang
2.
Menyebutkan
jenis-jenis
Sisi
segitiga
berdasarkan
sudutnya.
sifat-sifat
Jenis
Segitiga 1. Menjelaskan
segitiga berdasarkan sisinya.
Berdasarkan Besar
2. Menjelaskan
sifat-sifat
Sudut
segitiga
berdasarkan
sudutnya.
Keliling Segitiga
Menentukan keliling bangun
segitiga.
Luas Segitiga
Menentukan
luas
bangun
segitiga.
Penerapan Keliling Menggunakan keliling dan luas
dan Luas Segitiga
bangun
segitiga
untuk
memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Nomor
Soal
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Lembar Angket Minat Belajar Siswa
Lembar angket digunakan untuk membantu mengukur minat
belajar siswa terhadap matematika sebelum dan sesudah dilaksanakan
pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele. Kriteria yang
digunakan dalam angket mengikuti skala Likert. Ada empat pilihan
yang tersedia yakni sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju
(S), dan sangat setuju (SS). Responden (siswa) diminta untuk
membubuhkan tanda centang pada salah satu pilihan yang sesuai
dengan keadaannya. Angket minat belajar siswa yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1.2. Adapun kisi-kisi angket
minat belajar ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa
Nomor Soal
Indikator
Kesukaan atau kegemaran siswa pada pelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6
tersebut.
Adanya keinginan untuk belajar tanpa dipaksakan 7, 8, 9, 10
pihak manapun.
Memiliki kegairahan yang tinggi dalam belajar.
11, 12, 13, 14,
15, 16
Adanya perasaan senang saat mempelajari materi.
Memusatkan
berlangsung.
perhatian
selama
17, 18, 19, 20
pembelajaran 21, 22, 23, 24,
25
c. Lembar Observasi Pembelajaran
Lembar observasi pembelajaran digunakan untuk mengetahui
keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele. Pada
lembar observasi terdapat dua puluh tujuh pernyataan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menyatakan ragam kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.
Pengamat akan memberikan tanda centang pada kolom “Ya” atau
“Tidak” untuk menyatakan terlaksana atau tidaknya suatu kegiatan
dalam pembelajaran tersebut. Lembar observasi pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1.4.
d. Pedoman Wawancara Siswa
Pedoman wawancara siswa digunakan untuk memperkuat data
tentang minat belajar siswa. Berikut pedoman wawancara yang akan
digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.3. Panduan Wawancara Siswa
No
Pertanyaan
1
Apakah kamu menyukai pelajaran matematika ?
2
Apakah kamu mengumpulkan tugas matematika tepat waktu ?
3
Apakah kamu selalu bersemangat menjawab pertanyaan yang
diberikan guru ?
4
Apakah kamu seringkali mengabaikan tugas matematika ?
5
Apakah kamu merasa tidak betah di kelas saat pelajaran
matematika berlangsung ?
6
Apakah kamu merasa kantuk saat belajar matematika ?
7
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan rasa suka atau rasa gemarmu pada
pelajaran matematika ?
8
Apakah kamu belajar matematika tanpa dipaksakan oleh siapa
pun ?
9
Apakah kamu cenderung pasif dalam diskusi kelompok ?
10
Apakah kamu kurang berminat mengikuti les tambahan
meskipun nilai matematikamu rendah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No
Pertanyaan
11
Apakah kamu belajar matematika jika diingatkan oleh orang
tua saja ?
12
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan keinginanmu untuk belajar
matematika ?
13
Apakah kamu selalu berusaha memahami pelajaran
matematika dengan bertanya kepada guru atau teman ?
14
Apakah kamu selalu berusaha
matematika yang diberikan guru ?
15
Apakah kamu merasa puas walaupun hanya mendapat nilai
matematika setara KKM saja ?
16
Apakah kamu mengerjakan tugas matematika saat ada waktu
luang saja ?
17
Apakah kamu membaca materi matematika jika ada ulangan
saja ?
18
Apakah kamu mudah menyerah saat menyelesaikan soal
matematika yang sulit ?
19
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan semangatmu dalam belajar
matematika ?
20
Bagaimana pendapatmu terkait
matematika itu menyenangkan” ?
21
Apakah kamu bersemangat mempelajari materi matematika ?
22
Apakah kamu mengikuti pelajaran matematika dengan
perasaan bahagia ?
23
Menurutmu, apakah belajar matematika itu membosankan ?
24
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran
matematika membuatmu merasa senang dalam belajar
matematika ?
25
Apakah kamu bertanya jika ada materi matematika yang tidak
dipahami ?
26
Apakah kamu mendengarkan secara saksama pendapat yang
diberikan oleh teman selama pembelajaran ?
27
Apakah kamu malu untuk bertanya jika ada materi yang tidak
menyelesaikan
pernyataan
tugas
“Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No
Pertanyaan
dipahami ?
28
Apakah kamu lebih memilih untuk diam jika tidak memahami
materi matematika yang disampaikan ?
29
Apakah kamu takut bertanya jika ada materi matematika yang
tidak dipahami ?
30
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan perhatianmu selama pembelajaran
matematika berlangsung ?
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus memenuhi syarat
valid dan reliabel terlebih dahulu. Berikut akan dijelaskan validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini.
1. Validitas
Ada dua jenis validasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji
kevalidan instrument yang dibuat peneliti yakni validasi isi dan validasi
butir item.
a. Validasi Isi
Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penelitian dalam
mengukur isi yang seharusnya (Sudjana, 1990 : 13). Peneliti meminta
pertimbangan dari para ahli yakni dosen mata kuliah geometri dan
guru mata pelajaran matematika untuk menguji kesesuaian isi dari
instrumen penelitian yakni RPP, lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran, angket minat, tes hasil belajar dan panduan wawancara
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Validasi Butir Item
Validitas butir item digunakan untuk mengetahui validitas butirbutir item pada suatu instrumen dengan mencari korelasi antara skor
pada masing-masing butir item dengan skor total pada instrumen
tersebut. Validasi butir item dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji validitas dari tes hasil belajar dan angket minat belajar siswa
terhadap matematika.
Rumus korelasi yang digunakan adalah rumus korelasi product momen Pearson yakni :
∑
√{ ∑
∑
∑
∑
}{ ∑
∑
}
Keterangan :
: koefisien korelasi variabel
dan y
: jumlah siswa
: skor yang diperoleh pada suatu butir item
: total skor maksimal yang diperoleh
Item dikatakan valid apabila nilai
Dalam penelitian ini,
Sedangkan nilai
lebih besar dari
.
dicari dengan bantuan software SPSS.
dalam penelitian ini adalah
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian (Sudjana, 1990 : 16) adalah ketetapan atau
keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya,
kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang
relatif sama. Reliabilitas instrumen tes hasil belajar dan angket minat akan
dihitung dengan bantuan software SPSS yang menggunakan rumus Alpha
– Cronbach yakni :
(
∑
)(
∑
Keterangan :
: koefisien reliabilitas
: banyak soal
∑
: jumlah varians tiap-tiap soal
∑
: varian total
Varians tiap-tiap soal dapat dicari dengan cara :
∑
Keterangan :
: Varians tiap-tiap soal
: skor pada soal keN
: jumlah siswa
∑
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berikut
adalah
tabel
kualifikasi
reliabilitas
(Sutrisno
dalam
Ratnawulan, 2015 : 175) yang akan dipadankan dengan koefisian
reliabilitas instrumen yang diperoleh.
Tabel 3.4. Kualifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi
Kualifikasi
0,800 – 1,000
Sangat tinggi
0,600 – 0,799
Tinggi
0,400 – 0,599
Cukup tinggi
0,200 – 0,399
Rendah
0,000 – 0,199
Sangat rendah
Item dikatakan reliabel jika nilai
memenuhi kualifikasi cukup tinggi,
tinggi dan sangat tinggi.
H. Teknik Analisis Data
a. Analisis Data Hasil Belajar
Analisis data tes hasil belajar siswa dilakukan dengan memberikan
skor pada setiap item dalam lembar jawaban siswa. Setiap jawaban siswa
akan dibandingkan dengan panduan penskoran yang telah disiapkan
peneliti. Setelah dibandingkan berdasarkan ketepatan dan kelengkapan
jawaban siswa dengan panduan penskoran yang telah dibuat maka
diberikan skor yang sesuai. Langkah ini diulangi untuk setiap jawaban
pada soal-soal berikutnya hingga seluruh item diberikan skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Langkah selanjutnya adalah menentukan total skor perolehan siswa.
Total skor perolehan siswa didapat dengan menjumlahkan skor pada setiap
item jawaban siswa. Total skor perolehan siswa akan dibandingan dengan
skor maksimum untuk memperoleh nilai akhir siswa seperti yang
dirumuskan di bawah ini :
Nilai Akhir (NA) =
Nilai akhir yang diperoleh siswa akan dibandingkan dengan KKM
mata pelajaran matematika yakni 75. Penerapan teori Van Hiele dalam
pembelajaran matematika dikatakan efektif dalam penelitian ini dilihat
dari hasil belajar jika
siswa mencapai KKM artinya
siswa
memperoleh nilai minimal 75 pada post tes segitiga. Selain itu, nilai akhir
yang diperoleh siswa juga dipadankan dengan kategori hasil belajar siswa
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada setiap kategorinya.
Berikut adalah kategori hasil belajar siswa (dimodifikasi dari ketentuan
rentang nilai dalam buku Pedoman Pelaksanaan PPL Universitas Sanata
Dharma Revisi 2012) :
Tabel 3.5. Kategori Hasil Belajar Siswa
Nilai
Keterangan:
: Nilai akhir siswa.
Kategori
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
b. Analisis Data Minat Belajar Siswa
Langkah awal dalam melakukan analisis terhadap minat belajar siswa
yakni dengan mengkonversikan kategori jawaban siswa yang terdapat
pada lembar angket minat belajar dalam bentuk skor sesuai dengan kriteria
pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6. Konversi Skor Kategori Minat Siswa
Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
4
3
2
1
1
2
3
4
Kategori Minat
Sangat
Setuju
Pernyataan positif
Pernyataan negative
Pernyataan Minat
Pada setiap pernyataan, kategori yang dipilih dikonversikan dalam
bentuk skor sesuai dengan tabel diatas. Selanjutnya, dicari skor total minat
setiap siswa
dengan menjumlahkan skor yang diperoleh pada setiap
item pernyataan. Untuk menentukan jarak interval antara jenjang minat
mulai dari sangat tinggi sampai sangat rendah digunakan rumus
(Widoyoko, 2012) :
dimana skor tertinggi dalam angket ini adalah
terendahnya adalah
sehingga :
dan skor
dan jumlah kelas interval adalah 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan jarak interval tersebut maka diperoleh tabel kategori
minat siswa sebagai berikut :
Tabel 3.7. Kategorisasi Minat Siswa
No
Skor Siswa
Kategori Minat
1
Sangat tinggi
2
Tinggi
3
Rendah
4
Sangat rendah
Keterangan:
: Skor total minat setiap siswa.
Penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika dikatakan
efektif dalam penelitian ini dilihat dari minat belajar jika jumlah siswa
yang berada pada kategori minat tinggi dan sangat tinggi pada minat
belajar akhir siswa mencapai
dari jumlah seluruh siswa di kelas .
c. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Analisis
data
keterlaksanaan
pembelajaran
dimulai
dengan
mengkonversikan pilihan pada lembar keterlaksanaan pembelajaran dalam
bentuk skor. Apabila diberi tanda centang pada kolom “Ya” maka skornya
1 dan apabila diberi tanda centang pada kolom “Tidak” maka diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
skor 0. Selanjutnya presentasi keterlaksaan pembelajaran (
) diperoleh
dengan membandingkan banyak indikator yang terlaksana ( ) dalam
pembelajaran dengan jumlah indikator seluruhnya
. Secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut :
Keterangan :
: presentasi keterlaksanaan pembelajaran
: jumlah indikator yang terlaksana
: jumlah indikator seluruhnya
Presentasi
keterlaksanaan
pembelajaran
yang
diperoleh
akan
dipadankan dengan kategori keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan
tabel berikut (Arikunto, 1988 : 155) :
Tabel 3.8. Kategorisasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Persentase
Kategori
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
d. Analisis Data Tanggapan Siswa
Data tanggapan siswa yang diperoleh melalui wawancara digunakan
untuk memperkuat data minat belajar siswa yang diperoleh melalui angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
minat belajar. Data analisis tanggapan siswa akan dianalisis secara
deskriptif berdasarkan jawaban yang diberikan siswa dalam wawancara
yang dilakukan.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Penyusunan Proposal
2. Persiapan Penelitian
Persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pengurusan ijin ke sekolah
Peneliti mengurus ijin ke sekolah tempat penelitian yakni SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta disertai dengan surat permohonan ijin
penelitian dari kampus yang tertera pada lampiran 5.1.
b. Observasi Pembelajaran
Observasi dilakukan untuk mempelajari karakteristik siswa dan situasi
kelas penelitian guna pemantapan pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan teori Van Hiele.
c. Penyusunan instrumen dan validasi instrumen
3. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian mencakup pelaksanaan pembelajaran yang
menerapakan teori Van Hiele dan penggunaan instrumen untuk
mengetahui efektivitas penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran
matematika pada materi segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4. Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah penelitian dilaksanakan adalah analisis data.
Data yang dianalisis pada tahap ini adalah data keterlaksanaan
pembelajaran, data hasil belajar siswa dan data minat belajar siswa
terhadap matematika. Data dianalis berdasarkan teknis analisis data yang
telah ditetapkan.
5. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir dari penelitian ini adalah penarikan kesimpulan
berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan untuk mengetahui
efektivitas penerapan teori Van Hiele pada materi segitiga.
J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada bulan
Februari – Maret 2017 untuk tahun ajaran 2016/2017.
Tabel 3.9. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
No
Hari, Tanggal
Kegiatan
1
Jumat, 2 Desember 2016
Mengantar surat penelitian ke
SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
2
Kamis, 15 Desember 2016
Konfirmasi surat ke
BOPKRI 1 Yogyakarta
3
Sabtu, 4 Februari 2017
Bertemu guru matematika kelas
VII
untuk
membicarakan
tanggal observasi pembelajaran
dan penelitian
4
Rabu, 8 Februari 2017
Observasi pembelajaran
SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No
Hari, Tanggal
Kegiatan
5
Kamis, 9 Februari 2017
Observasi pembelajaran
6
Kamis, 16 Februari 2017
Uji coba instrumen tes hasil
belajar di kelas VIIC SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta
7
Selasa, 21 Februari 2017
Uji coba instrumen angket minat
belajar di kelas VIIC SMP
Santo Aloysius Turi
8
Rabu, 22 Februari 2017
Pre tes tentang segitiga dan
pengisian angket minat belajar
awal
9
Kamis, 23 Februari 2017
Pertemuan I : Sifat-Sifat
Segitiga berdasarkan Panjang
Sisinya
10
Sabtu, 25 Februari 2017
Pertemuan II : Sifat-Sifat
Segitiga berdasarkan Besar
Sudutnya
11
Rabu, 1 Maret 2017
Pertemuan III : Keliling Segitiga
12
Kamis, 2 Maret 2017
Pertemuan IV : Luas Segitiga
13
Rabu, 8 Maret 2017
Post tes tentang segitiga dan
pengisian angket minat belajar
akhir
14
Jumat, 10 Maret 2017
Wawancara siswa
15
Sabtu, 11 Maret 2017
Wawancara siswa
16
Senin, 13 Maret 2017
Wawancara siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
1. Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang
beralamat di Jl. Mas Suharto No.48 Yogyakarta. Sekolah ini berdiri sejak
tahun 1949 dan berada di bawah naungan Yayasan BOPKRI dengan status
akreditasi A. Kurikulum yang digunakan di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
pada tahun ajaran 2016/2017 adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP).
Pada tahun ajaran 2016/2017 jumlah sumber daya manusia unggul
yakni 25 orang guru dan 7 orang karyawan. Jumlah rombongan belajar
pada tahun ajaran ini adalah 12 dengan rincian 4 rombongan belajar pada
kelas VII, 4 rombongan belajar pada kelas VIII dan 4 rombongan belajar
pada kelas IX. Sementara, jumlah siswanya yakni 310 siswa dengan
rincian 163 yang berjenis kelamin laki-laki dan 147 yang berjenis kelamin
perempuan. Penelitian akan dilakukan di kelas VII B dengan jumlah siswa
22 orang yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 11 orang laki-laki.
2. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas angket minat belajar siswa dan tes hasil belajar siswa. Sebelum
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
diujicobakan, kedua instrumen ini telah dikonsultasikan dan divalidasi
oleh dua orang pakar yakni salah satu dosen pendidikan matematika dan
guru mata pelajaran matematika.
a. Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa
Uji coba angket minat belajar siswa dilakukan kepada 22 orang
siswa di kelas VII C SMP Santo Aloysius Turi. Berikut adalah hasil
pengisian angket minat belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.1. Data Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
K
o
d
e
S
i
s
w
a
M
1
M
2
M
3
M
4
M
5
M
6
M
7
M
8
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 1 3 4 2 3 3 4 1 2 3 2 3 4 2 4 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 4 3 3 2 2 3 1 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3
2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3
3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4
3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4
M
3 3 3 3 2 1 1 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
N
o
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
K
o
d
e
S
i
s
w
a
M
1
0
M
1
1
M
1
2
M
1
3
M
1
4
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
M
4
1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 1 3 2 1 4 4 4 4 1 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 4 3 3 3
1
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
N
o
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
K
o
d
e
S
i
s
w
a
M
1
6
M
1
7
M
1
8
M
1
9
M
2
0
M
2
1
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 1 4 4 3 1 1 4 3 3 4 1 1 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3
3 3 3 4 3 3
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
N
o
2
2
K
Nomor Soal
o
d
e
S
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
s
w
a
M
2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1.1.Analisis Validasi Angket Minat Belajar Hasil Uji Coba
Untuk mengetahui validitas angket minat belajar siswa yang
diujicobakan kepada 22 siswa di kelas VII C SMP Aloysius Turi maka
akan digunakan validitas butir item menggunakan rumus korelasi
Product-Moment. Setiap item pernyataan pada angket minat belajar
siswa akan dihitung koefisien korelasinya dengan bantuan software
SPSS . Item dikatakan valid apabila nilai
(
dalam
perhitungan
penelitian
koefisien
ini
lebih besar dari
adalah
korelasi
angket
minat
).
Hasil
belajar
siswa
menggunakan software SPSS dapat dilihat pada lampiran 3.3. Berikut
adalah ringkasan hasil perhitungan validasi angket minat belajar siswa
:
Tabel 4.2. Hasil Uji Validasi Tahap 1 Angket Minat Belajar Siswa
Keterangan
Pernyataan ke 1
0,429
Valid
2
0,278
Tidak Valid
3
0,519
Valid
4
0,496
Valid
5
0,424
Valid
6
-0,020
Tidak Valid
7
0,151
Tidak Valid
8
0,621
Valid
9
0,005
Tidak Valid
10
0,625
Valid
11
0,180
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Keterangan
Pernyataan ke 12
-0,332
Tidak Valid
13
-0,111
Tidak Valid
14
0,352
Tidak Valid
15
0,126
Tidak Valid
16
0,364
Tidak Valid
17
0,345
Tidak Valid
18
0,471
Valid
19
0,626
Valid
20
0,551
Valid
21
0,394
Tidak Valid
22
0,714
Valid
23
0,576
Valid
24
-0,005
Tidak Valid
25
0,260
Tidak Valid
26
0,316
Tidak Valid
27
0,547
Valid
28
0,709
Valid
29
0,467
Valid
30
0,518
Valid
31
0,678
Valid
32
0,355
Tidak Valid
33
0,664
Valid
34
0,703
Valid
35
0,414
Tidak Valid
36
0,013
Tidak Valid
37
0,047
Tidak Valid
38
0,671
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Keterangan
Pernyataan ke 39
0,350
Tidak Valid
40
0,292
Tidak Valid
41
0,321
Tidak Valid
42
0,745
Valid
43
0,227
Tidak Valid
44
0,247
Tidak Valid
45
0,744
Valid
46
0,670
Valid
47
0,617
Valid
48
0,090
Tidak Valid
49
0,715
Valid
50
0,462
Valid
Pada uji tahap satu, ditemukan 25 pernyataan yang tidak valid dan
25 pernyataan yang valid. Proses validasi tidak berhenti sampai pada
tahap satu namun dilanjutkan ke tahap dua. Pada pengujian tahap dua,
item pernyataan yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam pengujian
sehingga diperoleh hasil validasi sebagai berikut :
Tabel 4.3. Hasil Uji Validasi Tahap 2 Angket Minat Belajar Siswa
Keterangan
Pernyataan ke 1
0,453
Valid
3
0,510
Valid
4
0,475
Valid
5
0,384
Tidak Valid
8
0,560
Valid
10
0,638
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Keterangan
Pernyataan ke 18
0,498
Valid
19
0,659
Valid
20
0,513
Valid
22
0,746
Valid
23
0,619
Valid
27
0,613
Valid
28
0,673
Valid
29
0,500
Valid
30
0,559
Valid
31
0,679
Valid
33
0,629
Valid
34
0,676
Valid
38
0,597
Valid
42
0,827
Valid
45
0,688
Valid
46
0,665
Valid
47
0,584
Valid
49
0,688
Valid
50
0,507
Valid
Pada uji tahap dua, masih ditemukan 1 pernyataan yang tidak valid
sehingga proses validasi dilanjutkan ke tahap tiga. Pada pengujian
tahap tiga, item pernyataan yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam
pengujian sehingga diperoleh hasil validasi sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.4. Hasil Uji Validasi Tahap 3 Angket Minat Belajar Siswa
Keterangan
Pernyataan ke 1
0,427
Valid
3
0,521
Valid
4
0,474
Valid
8
0,548
Valid
10
0,647
Valid
18
0,485
Valid
19
0,661
Valid
20
0,512
Valid
22
0,746
Valid
23
0,622
Valid
27
0,614
Valid
28
0,694
Valid
29
0,507
Valid
30
0,558
Valid
31
0,667
Valid
33
0,627
Valid
34
0,664
Valid
38
0,585
Valid
42
0,825
Valid
45
0,688
Valid
46
0,667
Valid
47
0,597
Valid
49
0,690
Valid
50
0,526
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pada uji tahap tiga semua item pernyataan yang diikutsertakan
terbukti valid. Namun, karena pada penelitian ini jumlah pernyataan
yang akan digunakan dalam angket adalah 25 pernyataan maka peneliti
memilih 2 pernyataan dari 27 pernyataan yang tidak valid untuk
dimasukkan kedalam angket yakni pernyataan nomor 5 dan pernyataan
nomor 14.
Pernyataan nomor 5 dipilih karena pada uji tahap 1
pernyataan tersebut termasuk dalam pernyataan valid sehingga masih
tetap digunakan. Sedangkan pernyataan nomor 14 dipilih karena
selain jumlah pernyataan valid yang mewakili indikator “Adanya
keinginan untuk belajar tanpa dipaksakan pihak manapun” hanya tiga,
aktif
dan
tidaknya
siswa
dalam
diskusi
kelompok
mampu
memperlihatkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika.
Sementara salah satu pernyataan valid yakni pernyataan nomor 49
tidak digunakan dalam penelitian ini dikarenakan sudah ada lima
pernyataan valid yang mewakili indikator “Memusatkan perhatian
selama pembelajaran berlangsung”. Berikut adalah hasil uji tahap tiga
dengan menambahkan pernyataan nomor 5 dan pernyataan nomor 14 :
Tabel 4.5. Hasil Uji Validasi Tahap 4 Angket Minat Belajar Siswa
Keterangan
Pernyataan ke 1
0,475
Valid
3
0,499
Valid
4
0,454
Valid
5
0,414
Tidak Valid
8
0,546
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Keterangan
Pernyataan ke 10
0,647
Valid
14
0,389
Tidak Valid
18
0,491
Valid
19
0,633
Valid
20
0,508
Valid
22
0,729
Valid
23
0,599
Valid
27
0,612
Valid
28
0,663
Valid
29
0,498
Valid
30
0,574
Valid
31
0,682
Valid
33
0,624
Valid
34
0,709
Valid
38
0,581
Valid
42
0,835
Valid
45
0,682
Valid
46
0,649
Valid
47
0,609
Valid
50
0,518
Valid
1.2.Analisis Reliabilitas Angket Minat Belajar Hasil Uji Coba
Selain diuji validitasnya, data hasil uji coba angket minat
belajar siswa juga diuji reliabilitasnya. Untuk menguji reliabilitas
dari instrumen angket minat belajar digunakan rumus Alpha –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Cronbach. Penghitungan dilakukan dengan bantuan software SPSS
sehingga didapat hasil berikut :
Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas Angket
Minat Belajar Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
0.932
0.935
25
Dari tabel diatas dapat dilihat koefisien korelasi reliabilitas
hasil uji coba instrumen angket minat belajar adalah
sehingga memenuhi kategori sangat tinggi (
. Oleh
karena itu, angket minat belajar dinyatakan reliabel.
b. Uji coba Tes Hasil Belajar Siswa
Uji coba tes hasil belajar siswa dilakukan kepada 22 orang siswa di
kelas VIIC SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Berikut adalah hasil
perolehan skor siswa pada setiap soal yang diujicobakan.
Tabel 4.7. Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa
No
Kode
Siswa
1
P1
1
Skor
Maks
3
1
Nomor Soal
2
3
4
Skor
Skor
Skor
Maks Maks Maks
4
17
15
0
2
2
5
Skor
Maks
19
Skor
Total
2
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No
2
Kode
Siswa
P2
Nomor Soal
2
1
1
1
1
Skor
Total
6
3
P3
2
1
3
3
3
12
4
P4
1
0
1
1
2
5
5
P5
3
2
3
14
2
24
6
P6
2.5
1
3
14
19
39.5
7
P7
2
1
1
1
1
6
8
P8
3
1
3
3
3
13
9
P9
3
1
17
15
10
46
10
P10
2
1
8
14
17
42
11
P11
0
2
2
2
2
8
12
P12
3
1
3
3
3
13
13
P13
2
0
1
1
2
6
14
P14
0
0
2
4
4
10
15
P15
2
1
3
14
3
23
16
P16
2
1
3
4
19
29
17
P17
3
1
2
12
2
20
18
P18
2
0
1
8
1
12
19
P19
3
1
3
14
2
23
20
P20
3
0
2
14
14
33
21
P21
2
0
2
8
2
14
22
P22
3
0
10
15
19
47
1.1.Analisis Validasi Tes Hasil Belajar Hasil Uji Coba
Untuk mengetahui validitas tes hasil belajar siswa yang
diujicobakan kepada 22 siswa di kelas VII C SMP BOPKRI 1
Yogyakarta
maka
akan
digunakan
validitas
butir
item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
menggunakan rumus korelasi Product-Moment. Setiap item
pernyataan pada angket minat belajar siswa akan dihitung koefisien
korelasinya dengan bantuan software SPSS. Item dikatakan valid
apabila nilai
ini adalah
lebih besar dari
(
dalam penelitian
). Hasil perhitungan koefisien korelasi
tes hasil belajar siswa menggunakan software SPSS dapat dilihat
pada lampiran 3.1. Berikut adalah ringkasan hasil perhitungan
validasi tes hasil belajar siswa :
Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Tahap 1 Tes Hasil Belajar Siswa
Soal ke –
Keterangan
1
0,472
Valid
2
0,050
Tidak Valid
3
0,599
Valid
4
0,623
Valid
5
0,541
Valid
Pada uji tahap satu, ditemukan satu soal yang tidak valid yakni
soal nomor 2. Proses validasi tidak berhenti sampai pada tahap satu
namun dilanjutkan ke tahap dua. Pada pengujian tahap dua, item
soal yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam pengujian
sehingga diperoleh hasil validasi sebagai berikut :
Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Tahap 2 Tes Hasil Belajar Siswa
Soal ke –
1
Keterangan
0,467
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Soal ke –
Keterangan
3
0,595
Valid
4
0,617
Valid
5
0,551
Valid
Pada uji tahap dua semua item soal yang diikutsertakan terbukti
valid sehingga ada 4 dari 5 soal yang valid. Namun, karena
pertimbangan bahwa indikator soal nomor dua diujikan pada post
tes maka soal nomor dua tetap dimasukan dalam tes hasil belajar
tanpa ada perubahan pada soal sehingga jumlah soal yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 5 soal.
1.2.Analisis Reliabilitas Tes Hasil Belajar Hasil Uji Coba
Selain diuji validitasnya, data hasil uji coba tes hasil belajar
siswa juga diuji reliabilitasnya. Untuk menguji reliabilitas dari
instrumen tes hasil belajar digunakan rumus Alpha – Cronbach.
Penghitungan dilakukan dengan bantuan software SPSS sehingga
didapat hasil berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4.10. Hasil Uji Reliabilitas Tes
Hasil Belajar Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
0.641
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
0.678
5
Dari tabel diatas dapat dilihat koefisien korelasi reliabilitas
hasil uji coba instrumen tes hasil belajar adalah
sehingga memenuhi kategori tinggi (
. Oleh karena
itu, tes hasil belajar dinyatakan reliabel.
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
yang terdiri dari 22 orang siswa dengan rincian 11 orang perempuan dan
11 orang laki-laki. Dalam penelitian ini, peneliti juga berperan sebagai
guru. Penelitian dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan, 4 kali pertemuan
untuk pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele, 1
kali pertemuan untuk pre tes dan pengisian angket minat belajar awal dan
1 kali pertemuan untuk post tes dan pengisian angket minat belajar akhir.
Rincian pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4.11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No
Kegiatan
Hari, Tanggal
1
Rabu, 22 Februari 2017
Pre tes tentang segitiga dan
pengisian angket minat belajar
awal
2
Kamis, 23 Februari 2017
Pertemuan I : Sifat-Sifat
Segitiga berdasarkan Panjang
Sisinya
3
Sabtu, 25 Februari 2017
Pertemuan II : Sifat-Sifat
Segitiga berdasarkan Besar
Sudutnya
4
Rabu, 1 Maret 2017
Pertemuan III : Keliling Segitiga
5
Kamis, 2 Maret 2017
Pertemuan IV : Luas Segitiga
6
Rabu, 8 Maret 2017
Post tes tentang segitiga dan
pengisian angket minat belajar
akhiri
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan kedua untuk penelitian dilaksanakan pada Kamis, 23
Februari 2017 di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada jam
pelajaran ketiga sampai keempat yakni pukul 08.30 WIB - 09.50 WIB.
Semua siswa hadir dalam pembelajaran hari ini. Pada hari ini, peneliti
dibantu oleh dua orang observer yang bertugas untuk mengamati
proses pembelajaran matematika yang menerapkan teori Van Hiele.
Kedua observer itu adalah Bella Kusumawati dan Christiana M. V. A.
Elannor yang merupakan mahasiswa pendidikan matematika angkatan
2013. Agenda untuk pembelajaran hari ini adalah mempelajari jenisjenis segitiga berdasarkan panjang sisinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
1) Kegiatan Pembuka
Pembelajaran
matematika
dimulai
dengan
saling
menyampaikan salam antara peneliti dan siswa. Peneliti juga tidak
lupa menanyakan kabar siswa dan siswa langsung menjawab
“sehat”, “luar biasa” dan “baik”. Setelah itu, peneliti mengecek
kehadiran siswa dengan memanggil satu per satu nama siswa agar
bisa membantu peneliti untuk mengingat wajah dan nama siswa
kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Kemudian, peneliti
membagikan kertas origami yang sesuai dengan nomor absen siswa
dan meminta siswa untuk menuliskan nama panggilannya pada
kertas tersebut dan menempelkannya pada bagian depan saku
bajunya. Hal ini dilakukan guna membantu peneliti dalam
memanggil nama siswa serta memudahkan peneliti untuk membagi
siswa dalam kelompok diskusi.
2) Fase 1 : Informasi (Information)
Pembelajaran matematika dilanjutkan dengan tanya jawab
antara siswa dan guru tentang menentukan gambar yang termasuk
bangun segitiga pada slide ppt yang ditunjukkan peneliti. Peneliti
juga menggali pengetahuan siswa dengan bertanya tentang ciri-ciri
segitiga secara umum. Dua orang siswa yang ditunjuk peneliti
menjawab sifat segitiga yakni dibatasi oleh tiga sisi dan memiliki
tiga titik sudut. Peneliti memberikan penguatan atas jawaban yang
diberikan siswa serta menambahkan satu sifat dari segitiga yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
jumlah sudut dalam segitiga sama dengan
. Setelah itu,
peneliti bersama siswa bertanya jawab tentang pentingnya
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dua orang siswa
memberikan pendapatnya yakni membantu dalam proses jual beli
dan membantu menghitung massa serta umur fosil (dalam bidang
pertambangan). Kemudian, peneliti menyampaikan tujuan dan
langkah-langkah untuk pembelajaran hari ini.
3) Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation)
Pembelajaran
matematika
dilanjutkan
dengan
diskusi
kelompok. Peneliti meminta siswa yang memiliki kartu nama
dengan warna yang sama untuk berkumpul membentuk satu
kelompok. Ada lima kelompok yang terbentuk yakni kelompok
hijau, merah, merah jambu, kuning muda dan kuning tua. Setelah
memastikan semua siswa telah berkumpul bersama kelompoknya,
peneliti lalu membagikan lembar kerja siswa dan alat peraga
segitiga kepada setiap kelompok. Peneliti juga menyampaikan
petunjuk dalam menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut. Untuk
mengisi tabel tentang ukuran sisi-sisi segitiga, siswa harus
mengukur setiap sisi dari segitiga menggunakan penggaris dan
menuliskan hasil pengukurannya pada tabel yang telah disediakan.
Untuk mengisi tabel tentang jenis dan nomor bangun, siswa harus
mengelompokkan
bangun
yang
telah
diteliti
berdasarkan
pengertian dari jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
untuk mengisi tabel tentang sifat-sifat segitiga, siswa dipandu
dengan langkah-langkah yang telah dituliskan pada lembar kerja
siswa.
Peneliti selalu memantau setiap kelompok selama proses
diskusi berlangsung. Peneliti juga membantu siswa yang
kebingungan dalam proses diskusi kelompok dengan memberikan
pengarahan tambahan misalnya ada siswa yang bingung dalam
menentukan nomor bangun yang termasuk segitiga sama kaki,
maka peneliti meminta siswa untuk membaca catatan yang memuat
pengertian segitiga sama kaki dan meminta siswa untuk mengecek
bangun nomor berapa yang sesuai dengan pengertian tersebut.
Peneliti juga membantu siswa untuk menemukan sifat dari segitiga
sama kaki dengan memandu siswa melalui kegiatan melipat,
mengukur panjang sisi dan besar sudut lalu mencatat hasilnya pada
tabel yang disediakan. Sedangkan untuk sifat segitiga sama sisi dan
segitiga sembarang, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mencobanya bersama anggota kelompoknya sesuai dengan
langkah yang telah diberikan.
4) Fase 3 : Penjelasan (Explication)
Setelah diskusi kelompok selesai, pembelajaran dilanjutkan
dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Peneliti meminta salah
satu
kelompok
untuk
maju
dan
mempresentasikan
hasil
penyelidikannnya di depan kelas. Peneliti meminta kelompok lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
untuk
memperhatikan
dengan
saksama
presentasi
sembari
mencocokkan jawaban dengan kelompok presentasi. Pada saat
presentasi
berakhir,
peneliti
memandu
siswa
lain
untuk
memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan terhadap
kelompok yang melakukan presentasi. Peneliti juga memberikan
penguatan dan tambahan atas presentasi yang telah dilakukan
khususnya untuk sifat segitiga.
5) Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation)
Pembelajaran dilanjutkan dengan latihan soal, namun karena
waktu pembelajaran sudah hampir usai maka peneliti hanya
memberikan gambaran tentang cara penyelesaian soal. Selanjutnya
siswa diminta mengerjakan latihan soal tersebut di rumah dan
dibahas pada pertemuan selanjutnya yakni Sabtu, 25 Februari
2016.
6) Fase 5 : Integrasi
Peneliti
memandu
pembelajaran
hari
ini.
siswa
untuk
menyimpulkan
Tiga
orang
siswa
hasil
menyampaikan
pendapatnya yakni hari ini mereka telah mempelajari tentang
segitiga secara umum dan sifat-sifatnya serta mempelajari tentang
jenis
segitiga
berdasarkan
panjang
sisinya
yaitu
segitiga
sembarang, segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi. Kemudian,
guru juga memandu siswa untuk menyampaikan perasaannya atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
pembelajaran hari ini. Ada beragam jawaban yang diberikan siswa
yakni senang, bahagia, seru, keren dan asyik.
7) Kegiatan Penutup
Peneliti pun mengucapkan terima kasih untuk pembelajaran
hari ini dan mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan tugas
serta mempersiapkan materi untuk pertemuan berikutnya tentang
jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. Pembelajaran pada hari
ini pun ditutup dengan menyampaikan salam penutup.
b. Pertemuan 2
Pertemuan ketiga penelitian dilaksanakan pada Sabtu, 25 Februari
2017 pada jam pelajaran kelima sampai keenam yaitu pukul 10.05
WIB - 11.25 WIB. Pada hari ini, peneliti kembali dibantu oleh dua
orang observer yang bertugas untuk mengamati proses pembelajaran
matematika yang menerapkan teori Van Hiele. Kedua observer itu
adalah Bella Kusumawati dan Christiana M. V. A. Elannor yang
merupakan mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2013. Agenda
untuk pembelajaran hari ini adalah mempelajari jenis-jenis segitiga
berdasarkan besar sudutnya.
1) Kegiatan Pembukaan
Pembelajaran
matematika
dimulai
dengan
saling
menyampaikan salam antara peneliti dan siswa. Peneliti juga tidak
lupa menanyakan kabar siswa di kelas VII B. Setelah itu, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
mengecek kehadiran siswa dengan memanggil satu per satu nama
siswa. Pada hari ini, ada salah satu siswa yang tidak hadir
dikarenakan sakit. Kemudian, peneliti membagikan kertas origami
kepada siswa untuk menuliskan nama panggilannya pada kertas
tersebut dan menempelkannya pada bagian depan saku bajunya
seperti pada pertemuan sebelumnya. Tujuannya agar peneliti
mudah dalam menghafalkan nama siswa kelas itu.
2) Fase 1 : Informasi (Information)
Pembelajaran matematika kemudian dilanjutkan dengan tanya
jawab antara siswa dan guru tentang materi pada pertemuan
sebelumnya yakni jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya.
Siswa pun menjawab pertanyaan yang diberikan guru namun masih
ada sifat segitiga berdasarkan panjang sisi yang masih keliru.
Peneliti membantu meluruskan jawaban yang diberikan siswa.
Peneliti juga menggali kembali pengetahuan siswa tentang jenis
sudut yang telah dipelajari pada bab sebelumnya karena materi
tersebut akan sangat membantu siswa mempelajari tentang jenis
segitiga berdasarkan besar sudutnya. Setelah itu, peneliti
menyampaikan pentingnya segitiga dalam kehidupan sehari-hari
misalnya dalam bidang arsitektur, kita menemukan banyak bentuk
segitiga pada sketsa bangunan yang dibuat sehingga materi tentang
segitiga sangat diperlukan. Kemudian, peneliti menyampaikan
tujuan dan langkah-langkah untuk pembelajaran hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3) Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation)
Pembelajaran
matematika
dilanjutkan
dengan
diskusi
kelompok. Peneliti membagi siswa berdasarkan nomor urut pada
daftar hadir siswa. Bagi siswa yang bernomor urut satu sampai
lima membentuk kelompok 1, bagi siswa yang bernomor urut enam
sampai sepuluh membentuk kelompok 2, bagi siswa yang
bernomor urut sebelas sampai lima belas membentuk kelompok 3,
bagi siswa yang bernomor urut enam belas sampai sembilan belas
membentuk kelompok 4, dan bagi siswa yang bernomor urut dua
puluh sampai dua puluh tiga membentuk kelompok 5. Setelah
memastikan semua siswa telah berkumpul bersama kelompoknya,
peneliti lalu membagikan lembar kerja siswa dan alat peraga
segitiga kepada setiap kelompok. Peneliti juga menyampaikan
petunjuk dalam menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut. Untuk
mengisi tabel tentang besar setiap sudut pada segitiga, siswa harus
mengukur besar setiap sudutnya dengan menggunakan busur
derajat dan menuliskan hasil pengukurannya pada tabel yang telah
disediakan. Untuk mengisi tabel tentang jenis segitiga, nomor
bangun dan sifat segitiga, siswa harus mengelompokkan bangun
yang telah diteliti berdasarkan pengertian dari jenis segitiga
berdasarkan besar sudutnya serta dibantu hasil penyelidikan yang
dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Peneliti memantau proses diskusi yang berlangsung disetiap
kelompok. Beberapa kelompok masih kebingungan saat mengisi
tabel pada bagian sifat segitiga. Guru memberikan pengarahan
dengan meminta siswa mengamati kembali hasil penyelidikan yang
telah dilakukan terlebih khusus tentang besar sudut segitiga
tersebut . Misalnya untuk segitiga siku-siku guru memandu siswa
dengan menanyakan “Bagaimana besar sudut pada segitiga sikusiku ?” lalu siswa menjawab “Ada salah satu sudut yang besarnya
. Guru bertanya kembali “Lalu, bagaimana dengan besar dua
sudut lainnya ? Apakah semuanya kurang dari
menjawab “Semuanya kurang dari
besar sudutnya kurang dari
?” dan siswa
. Guru bertanya lagi “ Kalau
, termasuk sudut apakah itu ?” dan
siswa menjawab “Sudut lancip”. Sehingga, guru dan siswa
menyimpulkan sifat dari segitiga siku-siku adalah besar salah satu
suduntnya
dan dua sudut lainnya merupakan sudut lancip.
4) Fase 3 : Penjelasan (Explication)
Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi
kelompok. Peneliti meminta salah satu kelompok untuk maju dan
mempresentasikan hasil penyelidikannnya di depan kelas. Peneliti
meminta kelompok lain untuk memperhatikan dengan saksama
presentasi sembari mencocokkan jawaban dengan kelompok
presentasi. Pada saat presentasi berakhir, peneliti memandu siswa
lain untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
terhadap kelompok yang melakukan presentasi. Peneliti juga
memberikan penguatan atas presentasi yang telah dilaksanakan.
5) Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation)
Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan latihan soal.
Peneliti membagikan soal yang telah disiapkan kepada setiap siswa
dan meminta siswa mengerjakannya secara individu. Peneliti
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakannya di
papan tulis jika sudah selesai. Hal ini juga berlaku untuk latihan
soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Dua orang siswa
lalu maju dan menyelesaikan soal di papan tulis. Siswa pertama
mengerjakan latihan soal tentang jenis segitiga berdasarkan
panjang sisinya dan siswa kedua mengerjakan soal tentang jenis
segitiga berdasarkan besar sudutnya. Setelah selesai, peneliti
bersama siswa membahas sekaligus mengecek kembali pekerjaan
tersebut. Peneliti pun meminta siswa untuk mengumpulkan hasil
pekerjaannya agar dapat dikoreksi.
6) Fase 5 : Integrasi
Sebelum mengakhiri pembelajaran, peneliti memandu siswa
untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Empat orang
siswa menyampaikan pendapatnya yakni hari ini mereka telah
mempelajari tentang jenis dan sifat segitiga berdasarkan besar
sudutnya yaitu segitiga lancip, segitiga tumpul dan segitiga sikusiku. Kemudian, guru juga memandu siswa untuk menyampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
perasaannya atas pembelajaran hari ini. Ada beberapa jawaban
yang diberikan siswa yakni asyik, seru dan menyenangkan.
7) Kegiatan Penutup
Peneliti pun mengucapkan terima kasih untuk pembelajaran
hari ini dan mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan
materi untuk pertemuan berikutnya tentang keliling
segitiga.
Pembelajaran pada hari ini pun ditutup dengan menyampaikan
salam penutup.
c. Pertemuan 3
Pertemuan keempat penelitian dilaksanakan pada Rabu, 1 Maret
2017 pada jam pelajaran pertama sampai kedua yaitu pukul 07.10
WIB – 08.30 WIB. Pada hari ini, peneliti kembali dibantu oleh dua
orang observer yang bertugas untuk mengamati proses pembelajaran
matematika yang menerapkan teori Van Hiele. Kedua observer itu
adalah Bella Kusumawati dan Christiana M. V. A. Elannor yang
merupakan mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2013. Agenda
untuk pembelajaran hari ini adalah mempelajari keliling segitiga.
1) Kegiatan Pembukaan
Pembelajaran
matematika
dimulai
dengan
saling
menyampaikan salam antara peneliti dan siswa. Peneliti juga tidak
lupa menanyakan kabar siswa di kelas VII B. Setelah itu, peneliti
mengecek kehadiran siswa dengan memanggil satu per satu nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
siswa. Pada hari ini, masih ada salah satu siswa yang tidak hadir
dikarenakan sakit. Kemudian, peneliti membagikan kertas origami
kepada siswa untuk menuliskan nama panggilannya pada kertas
tersebut dan menempelkannya pada bagian depan saku bajunya
seperti pada pertemuan sebelumnya. Tujuannya agar peneliti
mudah dalam menghafalkan nama siswa kelas itu.
2) Fase 1 : Informasi (Information)
Pembelajaran matematika dilanjutkan dengan tanya jawab
antara siswa dan guru tentang materi pada pertemuan sebelumnya
yakni jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. Siswa pun
menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Setelah itu, peneliti
menyampaikan pentingnya mempelajari keliling segitiga dalam
kehidupan sehari-hari misalnya untuk membuat pagar dari suatu
bangunan atau taman. Kemudian, peneliti menyampaikan tujuan
dan langkah-langkah untuk pembelajaran hari ini.
3) Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation)
Pembelajaran
matematika
dilanjutkan
dengan
diskusi
kelompok. Peneliti meminta siswa untuk memperhatikan tulisan
pada bagian belakang kartu nama yang mereka dapatkan. Ada lima
jenis kata yang tertulis pada bagian belakang kartu nama tersebut
yakni titik, sudut, garis, sisi dan segitiga. Bagi siswa yang memiliki
kata yang sama berkumpul membentuk satu kelompok sehingga
ada lima kelompok yang terbentuk. Setelah memastikan semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
siswa telah berkumpul bersama kelompoknya, peneliti lalu
membagikan lembar kerja siswa dan alat peraga segitiga kepada
setiap kelompok. Peneliti juga menyampaikan petunjuk dalam
menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut. Untuk mengisi tabel
tentang ukuran setiap sisi pada segitiga, siswa harus mengukur
panjang sisinya dengan menggunakan penggaris dan menuliskan
hasil pengukurannya pada tabel yang telah disediakan. Untuk
mengisi tabel jumlah ketiga sisi segitiga, siswa menjumlahkan
panjang ketiga sisi dari segitiga tersebut. Setelah mengisi tabel,
siswa diminta untuk melengkapi titik-titik pada bagian kedua
lembar kerja siswa tentang keliling segitiga untuk menemukan
sendiri rumus dari keliling segitiga.
Peneliti memantau proses diskusi yang berlangsung disetiap
kelompok. Siswa sebagian besar masih bingung saat melengkapi
titik-titik pada bagian kedua lembar kerja siswa. Peneliti pun
mengarahkan siswa untuk membaca kembali pada bagian catatan
yang menjelaskan tentang keliling suatu bangun. Setelah itu,
peneliti mengarahkan siswa untuk menyimpulkan keliling segitiga
berdasarkan penjelasan keliling suatu bangun. Melalui proses ini,
siswa diharapkan dapat menemukan sendiri rumus dari keliling
segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4) Fase 3 : Penjelasan (Explication)
Setelah diskusi kelompok selesai, pembelajaran dilanjutkan
dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Peneliti meminta salah
satu
kelompok
untuk
maju
dan
mempresentasikan
hasil
penyelidikannnya di depan kelas. Peneliti meminta kelompok lain
untuk
memperhatikan
dengan
saksama
presentasi
sembari
mencocokan jawaban dengan kelompok presentasi. Pada saat
presentasi
berakhir,
peneliti
memandu
siswa
lain
untuk
memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan terhadap
kelompok yang melakukan presentasi. Peneliti juga memberikan
penguatan atas presentasi yang telah dilaksanakan.
5) Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation)
Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan latihan soal tentang
keliling segitiga. Peneliti membagikan soal yang telah disiapkan
kepada setiap siswa dan meminta siswa mengerjakannya secara
individu. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakannya di papan tulis jika sudah selesai. Salah seorang
siswa maju dan menyelesaikan soal di papan tulis. Setelah selesai,
peneliti bersama siswa membahas sekaligus mengecek kembali
pekerjaan
tersebut.
Peneliti
pun
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya agar dapat dikoreksi.
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
6) Fase 5 : Integrasi
Sebelum mengakhiri pembelajaran, peneliti memandu siswa
untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Empat orang
siswa menyampaikan pendapatnya yakni hari ini mereka telah
mempelajari tentang keliling segitiga. Kemudian, guru juga
memandu
siswa
untuk
menyampaikan
perasaannya
atas
pembelajaran hari ini. Ada beberapa jawaban yang diberikan siswa
yakni seru, menyenangkan dan bahagia.
7) Kegiatan Penutup
Peneliti pun mengucapkan terima kasih untuk pembelajaran
hari ini dan mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan
materi untuk pertemuan berikutnya tentang luas segitiga.
Pembelajaran pada hari ini pun ditutup dengan menyampaikan
salam penutup.
d. Pertemuan 4
Pertemuan kelima penelitian dilaksanakan pada Kamis, 2 Maret
2017 pada jam pelajaran kedua sampai ketiga yaitu pukul 08.30 WIB
– 09.10 WIB dan dilanjutkan pada pukul 09.25 WIB – 10.05 WIB.
Pada hari ini, peneliti kembali dibantu oleh dua orang observer yang
bertugas untuk mengamati proses pembelajaran matematika yang
menerapkan teori Van Hiele. Kedua observer itu adalah Bella
Kusumawati dan Christiana M. V. A. Elannor yang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2013. Agenda untuk
pembelajaran hari ini adalah mempelajari luas segitiga.
1) Kegiatan Pembukaan
Pembelajaran
matematika
dimulai
dengan
saling
menyampaikan salam antara peneliti dan siswa. Peneliti juga tidak
lupa menanyakan kabar siswa di kelas VII B. Setelah itu, peneliti
mengecek kehadiran siswa. Pada hari ini, semua siswa hadir dalam
pembelajaran. Pada hari ini peneliti tidak membagikan kertas
origami untuk kartu nama karena perlahan-lahan peneliti sudah
mengingat nama siswa di kelas VII B.
2) Fase 1 : Informasi (Information)
Pembelajaran matematika dilanjutkan dengan tanya jawab
antara siswa dan guru tentang materi pada pertemuan sebelumnya
keliling segitiga. Siswa pun menjawab pertanyaan yang diberikan
guru. Selain itu, peneliti juga mengajak siswa untuk mengingat
kembali rumus untuk menentukan luas persegi panjang karena
akan membantu siswa untuk menemukan rumus dari luas segitiga.
Setelah itu, peneliti menyampaikan pentingnya mempelajari luas
segitiga dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk mengukur
luas
lahan
yang
berbentuk
segitiga.
Kemudian,
peneliti
menyampaikan tujuan dan langkah-langkah untuk pembelajaran
hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3) Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation)
Pembelajaran
matematika
dilanjutkan
dengan
diskusi
kelompok. Peneliti meminta siswa untuk menyebutkan nomor satu
sampai dengan lima secara berurutan. Bagi siswa yang bernomor
satu membentuk kelompok 1, bagi siswa yang bernomor dua
membentuk kelompok 2, bagi siswa yang bernomor tiga
membentuk kelompok 3, bagi siswa yang bernomor empat
membentuk kelompok 4, dan bagi siswa yang bernomor lima
membentuk kelompok 5. Setelah memastikan semua siswa telah
berkumpul bersama kelompoknya, peneliti lalu membagikan
lembar kerja siswa dan alat peraga segitiga kepada setiap
kelompok.
Peneliti
juga
menyampaikan
petunjuk
dalam
menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut. Untuk menemukan
rumus dari luas segitiga, siswa melakukan aktivitas sesuai dengan
yang telah dituliskan pada lembar kerja siswa yang dibagikan.
Peneliti memandu siswa dalam proses melipat, menggunting
dan menempelkan untuk membentuk dua segitiga sembarang yang
kongruen menjadi sebuah persegi panjang. Melalui proses itu siswa
bisa menentukan bahwa luas persegi panjang yang terbentuk sama
dengan dua kali luas segitiga yang membentuknya. Langkah
selanjutnya dikerjakan oleh siswa bersama dengan anggota
kelompoknya dengan melengkapi titik-titik berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
penelitiannya bersama kelompok. Tujuannya agar siswa dapat
menemukan sendiri rumus untuk menentukan luas bangun segitiga.
4) Fase 3 : Penjelasan (Explication)
Setelah diskusi kelompok selesai, pembelajaran dilanjutkan
dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Peneliti meminta salah
satu
kelompok
untuk
maju
dan
mempresentasikan
hasil
penyelidikannnya tentang luas segitiga di depan kelas. Peneliti
meminta kelompok lain untuk memperhatikan dengan saksama
presentasi sembari mencocokan jawaban dengan kelompok
presentasi. Pada saat presentasi berakhir, peneliti memandu siswa
lain untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan
terhadap kelompok yang melakukan presentasi. Peneliti juga
memberikan penguatan atas presentasi yang telah dilaksanakan dan
mengoreksi kesalahan siswa dimana siswa menyebutkan tinggi
persegi panjang yang seharusnya adalah lebar persegi panjang.
5) Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation)
Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan latihan soal tentang
luas segitiga. Peneliti membagikan soal yang telah disiapkan
kepada setiap siswa dan meminta siswa mengerjakannya secara
individu. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakannya di papan tulis jika sudah selesai. Salah seorang
siswa maju dan menyelesaikan soal di papan tulis. Setelah selesai,
peneliti
meminta siswa tersebut
untuk
menjelaskan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
pekerjaannya dan meminta siswa yang lain untuk memperhatikan
dengan saksama proses penyelesaiannya serta memberikan koreksi
jika ada kesalahan dalam proses penyelesaian soal tersebut. Ada
seorang siswa menyampaikan koreksian atas pekerjaan temannya
yakni proses
dikoreksi menjadi
.
Peneliti pun meminta siswa yang menyelesaikan soal tersebut
untuk membenarkan pekerjaannya dan mengucapkan terima kasih
untuk koreksian yang diberikan. Peneliti memnadu para siswa
untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan
kepada dua temannya yang berani mengerjakan dan menyampaikan
pendapatnya tentang hasil pekerjaan mereka. Peneliti pun meminta
para siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya agar dapat
dikoreksi.
6) Fase 5 : Integrasi
Sebelum mengakhiri pembelajaran, peneliti memandu siswa
untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Empat orang
siswa menyampaikan pendapatnya yakni hari ini mereka telah
mempelajari tentang luas segitiga yang diperoleh melalui proses
membentuk persegi panjang dari dua buah segitiga yang kongruen.
Kemudian, guru juga memandu siswa untuk menyampaikan
perasaannya atas pembelajaran hari ini. Ada beberapa jawaban
yang diberikan siswa yakni menyenangkan, bahagia, seru dan
asyik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
7) Kegiatan Penutup
Peneliti pun mengucapkan terima kasih untuk pembelajaran
hari ini dan mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan diri
mengikuti post tes tentang segitiga pada Sabtu, 4 Maret 2017.
Pembelajaran pada hari ini pun ditutup dengan menyampaikan
salam penutup.
B. Tabulasi Data
1. Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori
Van Hiele
Observasi pembelajaran dilakukan oleh dua orang pengamat pada
setiap pertemuannya. Berikut adalah hasil pengamatannya dari kedua
pengamat yang dirangkum pada setiap pertemuannya :
Tabel 4.12. Keterlaksanaan Pembelajaran
Indikator
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Keempat
1
√
√
√
√
2
√
√
√
√
3
√
√
√
√
4
√
√
√
√
5
√
√
√
√
6
√
√
√
√
7
√
√
√
√
8
√
√
√
√
9
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Indikator
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Keempat
10
√
√
√
√
11
√
√
√
√
12
√
√
√
√
13
√
√
√
√
14
√
√
√
√
15
√
√
√
√
16
√
√
√
√
17
√
√
√
√
18
-
√
√
√
19
√
√
√
√
20
-
√
√
√
21
-
√
√
√
22
√
√
√
-
23
-
√
√
-
24
√
√
√
-
25
√
√
√
-
26
√
√
√
√
27
√
√
√
√
Keterangan :
√
: kegiatan yang tertera pada indikator terlaksana
-
: kegiatan yang tertera pada indikator tidak terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2. Data Minat Belajar Siswa
Berikut adalah data minat belajar siswa sebelum dan setelah dilakukan
pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 4.13. Data Minat Belajar Matematika Siswa (Awal)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kode
Siswa
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
B18
B19
B20
B21
B22
1
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
1
3
2
2
3
2
2
2
1
2
3
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
3
1
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
1
2
4
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
4
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
5
3
3
3
3
3
2
1
3
1
3
2
4
3
2
3
2
2
4
2
3
1
3
6
3
1
1
3
3
2
1
3
2
2
2
3
3
2
3
3
2
4
2
3
1
3
7
3
2
2
4
3
2
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
8
2
4
4
3
3
2
4
3
3
3
3
4
1
3
3
4
2
3
2
3
4
3
9
3
2
3
2
2
2
1
3
3
3
2
4
2
2
3
1
2
3
3
3
1
2
10
4
3
2
3
3
3
1
3
3
2
2
4
1
2
3
3
2
3
2
3
2
3
11
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
3
2
4
2
3
1
3
12
2
3
3
3
2
1
4
2
2
3
2
4
2
3
2
4
4
2
2
3
2
2
13
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
2
3
4
2
Nomor Soal
14 15 16
2
3
3
2
4
2
2
4
2
2
3
2
2
4
2
2
3
2
1
4
1
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
4
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
1
3
1
3
3
2
3
4
2
2
3
2
2
3
2
3
4
3
2
2
2
17
1
2
2
3
2
1
1
3
2
2
2
4
2
2
2
2
1
3
2
3
1
1
18
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
4
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
19
1
2
2
3
2
1
1
3
2
2
2
4
2
2
3
2
2
3
2
3
1
1
20
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
4
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
21
3
1
1
4
2
2
3
3
2
3
3
4
3
3
3
1
2
3
3
3
3
2
22
2
2
2
4
2
2
1
3
3
3
3
4
2
3
3
1
2
3
2
2
1
2
23
4
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
4
2
3
3
1
3
2
3
2
2
3
24
4
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
4
2
25
3
3
3
4
4
2
2
3
3
3
3
4
2
3
3
1
2
3
4
3
4
2
Skor
Total
64
57
59
71
63
51
50
67
64
62
58
89
55
59
66
56
54
75
58
66
56
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kode
Siswa
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
B18
B19
B20
B21
B22
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
2
2
1
1
4
2
3
3
1
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
4
2
2
2
1
2
4
2
3
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
1
2
4
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
4
4
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
5
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
1
2
6
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
4
2
1
2
4
2
3
2
2
Tabel 4.14. Data Minat Belajar Matematika Siswa (Akhir)
Nomor Soal
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
3 2 4 3
3
4
2
3
4
2
2
2
2
3 3 4 3
3
3
2
4
3
2
2
2
2
2 2 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 3 4 3
2
3
4
2
3
3
3
3
4
2 3 3 3
2
2
4
4
4
3
3
3
3
2 3 2 3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4 2 2 2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3 3 3 3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3 3 3 2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3 2 3 2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3 3 1 3
2
2
2
1
4
2
2
4
3
4 4 4 4
3
3
3
2
4
4
4
4
4
2 2 3 3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
4 2 3 2
2
4
2
2
3
2
3
3
3
2 2 4 2
1
1
3
2
4
2
2
3
2
2 4 2 1
4
2
2
2
3
2
1
2
2
2 3 3 2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
3 2 3 3
3
2
4
3
4
2
3
4
4
3 2 3 4
3
4
3
2
4
1
2
2
2
3 3 3 3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3 3 4 1
1
1
4
2
3
1
3
2
2
2 3 3 3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
20
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
4
2
3
2
2
2
4
2
3
2
2
21
4
3
3
2
3
2
2
3
2
3
4
4
2
3
3
1
3
2
4
2
2
2
22
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
4
2
4
3
2
2
2
3
3
3
2
23
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
2
3
3
1
3
2
3
3
3
2
24
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
1
3
4
2
25
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
4
4
3
3
3
3
4
2
Skor
Total
70
69
72
73
74
62
66
68
64
63
67
92
59
70
62
52
59
78
64
71
58
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3. Data Hasil Belajar Siswa
Berikut adalah data hasil pre tes dan post tes siswa tentang materi
segitiga :
Tabel 4.15. Data Pre Tes Siswa
1
Skor
Maks
3
Nomor Soal
2
3
4
Skor
Skor
Skor
Maks Maks Maks
4
17
15
5
Skor
Maks
19
Skor
Total
2
12
17
2
2
4
10
0
2
4
2
10
1
0
14
2
2
19
B5
3
0
2
2
19
26
6
B6
1
1
2
15
12
31
7
B7
2
0
2
4
2
10
8
B8
2
0
2
2
2
8
9
B9
1
1
2
15
12
31
10
B10
1
0
2
2
2
7
11
B11
2
1
2
2
19
26
12
B12
2
0
17
2
10
31
13
B13
1
0
2
2
10
15
14
B14
2
0
2
2
18
24
15
B15
3
1
2
2
10
18
16
B16
0
0
2
2
2
6
17
B17
1
1
10
2
8
22
18
B18
1
2
0
2
2
7
19
B19
3
0
2
2
18
25
20
B20
3
2
2
15
2
24
No
Kode Siswa
1
B1
1
0
2
2
B2
2
0
3
B3
2
4
B4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No
Kode Siswa
Nomor Soal
21
B21
3
0
2
2
2
Skor
Total
9
22
B22
1
1
2
2
2
8
5
Skor
Maks
19
Skor
Total
Tabel 4.16. Data Post Tes Siswa
1
Skor
Maks
3
Nomor Soal
2
3
4
Skor
Skor
Skor
Maks Maks Maks
4
17
15
No
Kode Siswa
1
B1
1
1
2
4
2
10
2
B2
1
2
2
4
2
11
3
B3
1
0
17
4
16
38
4
B4
3
1
17
15
19
55
5
B5
1
1
13
15
19
49
6
B6
0
1
2
2
2
7
7
B7
2
1
17
15
19
54
8
B8
0
0
2
15
19
36
9
B9
3
3
12
14
12
44
10
B10
2
1
2
2
2
9
11
B11
3
2
15
4
2
26
12
B12
3
4
17
15
19
58
13
B13
1
1
2
15
16
35
14
B14
0
1
13
2
2
18
15
B15
2
1
4
4
2
13
16
B16
1
2
2
16
2
23
17
B17
1
2
2
10
2
17
18
B18
1
1
2
15
14
33
19
B19
2
2
16
14
17
51
20
B20
1
2
17
15
19
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No
Kode Siswa
Nomor Soal
21
B21
2
3
2
15
16
Skor
Total
38
22
B22
1
1
0
0
0
2
4. Data Wawancara Siswa
Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan 10 orang siswa kelas
VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta untuk memperoleh data tambahan
tentang minat siswa terhadap matematika :
Tabel 4.17. Data Wawancara Siswa
Pertanyaan
Jawaban
Apakah
kamu A1 : E..Iya, emang suka dari dulu.
menyukai
pelajaran
A2: Iya lumayan. Kadang suka kadang nggak.
matematika ?
Sukanya kalau lagi bisa, nggak sukanya kalo
lagi bingung.
B1 : Nggak, dari dulu emang nggak suka
matematika.
B2 : Nggak, nggak sukanya sejak SMP karena
gurunya kasar kalo ngajar.
C1 : Lumayan. Ya kadang suka, kadang
nggak. Sukanya kalo hitung-hitungan, gag
sukanya yang soal cerita-cerita gitu.
D1 : Sedikit. Ya sedikit, setengah gag
setengah iya. Nggak sukanya itu kalau hitunghitungan rumit, sukanya kalau hitunghitungannya gag rumit.
D2 : Sedikit soalnya susah untuk menghitung
aku mbak. Ya malas menghitungnya.
E1 : Nggak, karena matematika itu agak sulit
e bu. Hum sulitnya tuh kalau hitung salah,
terus nganu kalau mau hitung lagi bingung
tuh lo.
E2 : Nggak suka karena gurunya. Dia e judes
e bu. E misalnya tuh kalau salah itu ya bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Pertanyaan
Jawaban
langsung kayak gitu, terus nek kita rame dikit
padahal kita tuh nggak ikut-ikutan ya bu
misalnya aku kan kan bu, aku tuh OSIS terus
dibilangin kamu tuh OSIS terus gitu. Dulu pas
SD senang bu matematika, pas SMP
pertamanya tuh enak, terus pertengahan
semester satu nah itu udah nggak enak tuh.
F1 : Agak suka. Ya kalo pelajarannya nggak
sulit ya suka, kalau sulit ya nggak suka.
Apakah
kamu A1 : Iya, sok-sok iya, sok-sok gag. Iyanya pas
mengumpulkan tugas udah ngerjain PR, kalo gagnya lupa ngerjain
matematika tepat waktu PR.
?
A2 : Iya.
B1 : Gag. Soalnya belum ngedong terus kan
nanti bisa tanya temen terus baru dikumpulin.
B2 : Tepat waktu tapi gag pernah dicek kok,
yow is. Kalau ngerjain tugas nggak dinilai tuh
loh, cuman dikoreksi bareng-bareng aja, kita
kerjain bareng-bareng aja.
C1 : Kadang tepat waktu. Yo digarap sih tapi
kadang aja tepat waktunya.
D1
:
Tidak,
mengerjakannya.
karena
sering
lupa
D2 : Tidak karena lupa dikerjakan mbak.
E1 : Nggak. Ya apa itu, sering lupa e bu di
rumah, soalnya di rumah matematika itu
jarang tak pelajari.
E2 : Nggak pernah ngumpul aku bu. Aku tuh
di rumah sibuk e bu, pulang jam 5 terus. Kan
kalau Senin ada ekstra SMB, Selasa agak
luang, Rabu itu futsal, Kamis volley, Jumat
tonti kayak kemarin, Sabtu kayak hari ini
selo. Nggak ada waktu luang, Minggu aku
refreshing bu.
F1 : Yo, kadang nggak kadang iya. Seringnya
gag kak, kayak gitulah soalnya, sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu selalu A1 : Iya.
bersemangat menjawab
pertanyaan
yang A2 : Ya…nggak terlalu semangat. Gimana ya
kadang takut salah.
diberikan guru ?
B1 : Sedeng-sedengan. Gag semangat, gag
malas juga.
B2 : Nggak, kadang semangat. Kalo bisa ya
semangat, kalau gag ya gag semangat.
C1 : Kadang-kadang ya semangat.
D1 : Tidak karena sulit pertanyaan dari
gurunya.
D2 : Tidak mbak, soalnya sulit jawabannya.
E1 : Jarang, jarang semangat bu.
E2 : Nggak. Yo tergantung opo yo, keadaan
bu misalnya pusing.
F1 : Nggak, nggak semangat kalo
pelajarannya nggak sulit, eh pelajarannya sulit
nggak semangat.
Apakah
kamu A1 : Gag, sering dikerjakan.
seringkali mengabaikan
A2 : Nggak, nggak terlalu.
tugas matematika ?
B1 : Kadang-kadang tak kerjakan, kadangkadang tak abaikan. Kalau dikerjain pas lagi
pengen ngerjain, kalau pas malas tak abaikan.
B2 : He’em, soalnya sulit mbak. Pas pertama
itu mudah, lama kelamaan jadi sulit kok.
C1 : Ya mengerjakan.
D1 : Kadang dikerjakan mbak, tapi sering
diabaikan.
D2 : Iya, sering diabaikan soalnya malas
ngitungnya tadi itu mbak.
E1 : Nggak terlalu sih, tetap diusahakan untuk
dikerjakan.
E2 :Iya, sering. Ehm, selalu ding bu.
F1 : Ya, ya dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu merasa A1 : Iya, betah.
tidak betah di kelas saat
pelajaran matematika A2 : Betah.
berlangsung ?
B1 : Nggak. Gurunya nyebelin.
B2 : Nggak betah, ya karena itu tadi, gurunya
galak.
C1 : Iya.
D1 : Dikit soalnya malas. Yo abis hitunghitungan terus mbak.
D2 : Betah, ya pokoknya betah aja di kelas.
E1 : Lumayan, soalnya gurunya kayak gitu e.
Yo iya, soalnya gurunya kalau suruh kita
maju toh, kalau nggak bisa dicubitin.
E2 : Dibetah-betahin kok bu, sebenarnya
nggak betah. Ya suasananya tuh loh bu bikin
pusing.
F1 : E kadang nggak, kadang betah. Nggak
betahnya, yo pelajarannya sulit.
Apakah kamu merasa A1 : Gag, semangat kok mbak.
kantuk saat belajar
A2 : Pernah. Soalnya bosan
matematika ?
pelajarannya bingung.
karena
B1 : Iya. Kadang-kadang sering merasa
ngantuk, kadang-kadang gag. Kalau mulai
ngantuk ngobrol sama teman biar gag
ngantuk.
B2 : Ho’o ngantuk. Ya nggak tau yo,gimana
ya membosankan. Soalnya kalau gurunya
nerangin suaranya kecil banget tuh loh.
C1 : Kadang-kadang, kalau serius ya ngantuk,
gag ngantukna pas bermain gitu.
D1 :He’em karena pake kipas jadi semilir gitu
jadinya ngantuk mbak.
D2 : Pernah mbak kalo lagi gag ada gurunya
kalo ada gurunya ya segar mbak hehehe.
E1 : Nggak terlalu sih. Ya itu, kalau ngantuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Pertanyaan
Jawaban
juga dimarahin e.
E2 : Nggak, tegang bu karena gurunya tadi.
F1 : Nggak kak, nggak ngantuk.
Apakah penerapan teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran
matematika
meningkatkan
rasa
suka
atau
rasa
gemarmu
pada
pelajaran matematika ?
A1 : Iya. Em jadi lebih bisa mengerjakan
soal-soal yang sebelumnya gag bisa jadi bisa.
Terus kan juga membantu dalam ngerjaian
UTS besok.
A2 : Iya. Nggak banyak-banyak sih. Yo…
kadang suka kadang nggak.
B1 : Gag, gag ada efeknya.
B2 : Lumayan, yo gag tau kan gag bisa
diukur. Pokoknya kalau nyari-nyari caranya
jadi lebih semangat.
C1 : Iya,meningkat sekitar ehm sepuluh
persen gitu hehehe.
D1 : Dikit meningkatkan. Yo lebih suka
matematika karena lebih dong sama
materinya.
D2 : Iya, jadi lumayan tahu, jadinya seneng.
E1 : Ya, lumayan meningkatkan. E…jadi bisa
teliti menghitungnya.
E2 : Nggak, biasa aja.
F1 : Iya, soalnya segitiga. Suka materi
segitiga karena mudah.
Apakah kamu belajar A1 : Iya, kemauan sendiri. Ada waktu khusus
matematika
tanpa untuk belajar setiap malam, 2 – 3 jam.
dipaksakan oleh siapa
A2 : Nggak. Ya niat sendiri.
pun ?
B1 : Iya. Belajar karena kemauan sendiri.
B2 : Nunggu, ya nunggu disuruh orang tua.
C1 : Iya, kemauan sendiri.
D1 : Iya, kemauan sendiri. Belajarnya satu
jam setiap hari.
D2 : Ndak, kemauan sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Pertanyaan
Jawaban
E1 : Iya, keinginan sendiri.
E2 : Nggak pernah belajar e bu.
F1 : Nggak, dipaksakan orang lain. Yo orang
tua.
Apakah
kamu A1 : Soal cenderungnya kalo baru malas yang
cenderung pasif dalam pasif, kalo baru lagi senang ya aktif tapi lebih
diskusi kelompok ?
seringnya ya aktif.
A2 : Kadang aktif kadang nggak. Hmmm…
aktifnya tuh kalo udah ngerti banget, kalo
nggaknya tuh masih bingung gitu.
B1 : E.. Piye yo. Yo aktif
B2 : Ya ikut mikir, walaupun cuman
setengah..hehehe
C1 : Hum,nunggu diperintah teman.
D1 : Aktif mbak, ya nggak nunggu disuruh
teman-teman kalo mau kerjakan soal.
D2 : Yo rajin ngerjain sendiri tanpa disuruh
temen.
E1 : Nggak, aktif bu.
E2 : Aku aktif bu.
F1 : Kadang pasif, kadang nggak. Pasifnya yo
kayak kemarin kak, kelompoknya tuh cowokcowok.
Apakah kamu kurang
berminat mengikuti les
tambahan
meskipun
nilai
matematikamu
rendah ?
A1 : Nggak, tapi sekarang cuma belajar
mandiri aja.
A2 : Iya, sekarang lagi ikut les tambahan.
B1 : Iya.
B2 : Berminat tuh. Dulu pernah ikut les
tambahan tapi sekarang gag.
C1 : Nggak, cuman belajar di sekolah tok.
D1 : Nggak, cuman mau belajar di sekolah
aja.
D2 : Iya berminat mbak, kalo sekarang nggak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Pertanyaan
Jawaban
ikut mbak.
E1 : Nggak bu, ya cuman belajar mandiri aja.
E2 : Tergantung orang tua e bu kalo aku yang
nggak mau bu, sibuk bu.
F1 : Iya kak, kalo sekarang nggak ikut kak.
Apakah kamu belajar A1 : Tidak, kemauan sendiri.
matematika
jika
diingatkan oleh orang A2 : Nggak,emang keinginan sendiri.
tua saja ?
B1 : Nggak, kemauan sendiri.
B2 : Iya.
C1 : Nggak. Yo kemauan sendiri.
D1 : Nggak, emang kemauan sendiri.
D2 : Nggak, emang ada waktu khusus untuk
belajar. Satu hari dua jam belajarnya.
E1 : Nggak, emang udah ada jadwal
belajarnya bu.
E2 : Diingatkan orang tua juga aku nggak
belajar bu.
F1 : Iya.
Apakah penerapan teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran
matematika
meningkatkan
keinginanmu
untuk
belajar matematika ?
A1 : Ya. Karna belajarnya itu menyenangkan,
juga gurunya kemaren.
A2 : Ya lumayan. Ee gimana ya,kayak pengen
belajar matmatika gitu loh.
B1 : Kadang-kadang pengen belajar, kadangkadang gag.
B2 : Nggak, biasa aja.
C1 : Ya meningkatkan.
D1 : Iya, ya tadi itu lebih ngedong dan tau
caranya.
D2 : Iya, ehm…bisa menghitung tidak susah
lagi.
E1 :Lumayan bu. Ya jadi ingin lebih tau
pelajaran matematika. Ya gimana ya, supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Pertanyaan
Jawaban
besok kalau kerja itu, bisa opo tau cara
ngitungnya gimana.
E2 : Nggak bu, biasa aja.
F1 : Nggak, yo gimana yo. Ya nggak apa apa,
tetap malas aja.
Apakah kamu selalu
berusaha
memahami
pelajaran matematika
dengan
bertanya
kepada guru atau teman
?
A1: Iya. Tanyanya biasanya ke guru kalo gak
teman.
A2 : Iya, bertanya ke guru atau ke temanteman.
B1 : Iya. Kadang nanya ke guru, kadang ke
temen.
B2 : Iya. Tanya sama teman, ke guru juga
pernah.
C1 :Iya, kadang tanya ke guru sama ke kakak.
Kalau ke teman nggak pernah.
D1 : Iya, seringnya nanya ke temen-temen,
kalo ke guru jarang.
D2 : Iya, tanya ke guru atau temen gitu mbak.
E1 : Yo jarang e aku bu. Ya kalau temen sih
sering bu, kalau ke guru jarang e aku bu takut
dimarahin.
E2 : Nggak. Ehm kalau tanya sama guru
tergantung gurunya juga. Kalau sama temen
itu kalau kita tanya misalnya pada pelajaran
guru, kita tanya kita tuh dianggap rame tuh
loh bu jadinya takut tanya.
F1 : Iya, yo tanya ke temen sebangku atau
guru gitu.
Apakah kamu selalu A1 : Iya.
berusaha
menyelesaikan
tugas A2 : Ya nggak terlalu. Soalnya ada yang
matematika
yang susah itu ee.
diberikan guru ?
B1 : Iya. Tanya temen caranya, bukan tanya
jawabannya.
B2 : Iya, selalu berusaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Pertanyaan
Jawaban
C1 : Hem, berusaha tapi ya itu kadang gag
dikumpulin hehehe.
D1 : Iya, selalu berusaha.
D2 :Nggak terlalu karena susah soalnya. Ya
paling usaha nanya ke temen mbak.
E1 : Iya, berusaha.
E2 : Tergantung inget apa nggak. Seringnya
nggak inget.
F1 : Yo tak usahain. Kalau pertanyaannya
sulit ya biasanya nggak tak usahaian kalo
sulit.
Apakah kamu merasa
puas walaupun hanya
mendapat
nilai
matematika
setara
KKM saja ?
A1 : Tidak. Maunya ya diatas KKM, sama ya
bisa dapat minimal 90.
A2 : Nggak, ya pengennya delapan puluhan.
B1 : Puas.
B2 : Nggak puas, pengennya minimal delapan
puluh.
C1 : Pengennya lebih dari itu. Kalau cuman
tujuh puluh lima kecewa soalnya nilainya
dikit hehehe.
D1 : Nggak, pengennya diatas tujuh puluh
lima. Minimal delapan puluh.
D2 :Ndak, minimal delapan puluhlah. Ya
caranya belajar lebih giat lagi.
E1 : Iya, puas bu. Nggak mau lebih dari itu,
susah e bu soalnya matematika tuh.
E2 : Wow, puas aku bu. Eh KKMnya cuman
75 aja ? Weh berarti nggak. Pengennya
delapan puluh.
F1 : Puas mbak, kalau diatas delapan puluh yo
aku tuh kaget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Pertanyaan
Jawaban
Apakah
kamu
mengerjakan
tugas
matematika saat ada A1 : Nggak. Jadi pulang sekolah langsung
dikerjain hari itu juga pas pelajaran
waktu luang saja ?
matematika.
A2 : Ya kayak bikin waktunya dari jam
berapa sampai jam berapa gitu.
B1 : Iya, saat pelajaran matematika aja.
B2 : Ho’o nunggu waktu luang aja, sibuk
soalnya mbak.
C1 : Biasanya malam gitu.
D1 : Iya, saat ada waktu luang aja.
D2 :Ehm, iya mbak. Saat waktu luang aja.
E1 :Ehm,iya nunggu waktu luang bu.
E2 : Iya, kalau ada.
F1 : Nunggu waktu luang mbak.
Apakah
kamu A1 : Nggak setiap hari sih, cuman jarang ato
membaca
materi ee yah sering tapi kalo ada waktu luang aja
matematika jika ada kalo membaca.
ulangan saja ?
A2 : Ya kadang kalo mau,misalnya kalo
besok matematika sekarang gitu bacanya.
B1 : Iya. Bacanya pas ulangan aja.
B2 : Nunggu ulangan aja mbak. Ada waktu
khusus untuk belajar tapi kalo matematika itu
males e.
C1 : Hem, saat gag ada pekerjaan di rumah ya
kadang-kadang aja.
D1 : Iya, nunggu ulangan aja nggak setiap
hari dibacanya.
D2 : Iya mbak, kadang pas waktu belajar itu.
E1 : Iya, nunggu ulangan aja bu.
E2 : Nunggu ulangan bu. Ulangan yang
kemarin pas ujian semester itu aku gag
belajar, kemarin pas ulangan segitiga itu juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Pertanyaan
Jawaban
nggak bu hehehe.
F1 : Pas ulangan aja mbak.
Apakah kamu mudah
menyerah
saat
menyelesaikan
soal
matematika yang sulit ?
A1 : Ya kalo ngerjainnya soalnya itu pertama
ya diusaha dulu, kalo udah terasa nggak bisa,
nggak tau sama yang mau ditanyain nggak
ada, jadi terpaksa nggak dikerjain.
A2 : Ya. Kadang iya kadang nggak. Ya kalo
lagi pengen banget dikerjain, ya diusahain. Ya
kalo lagi nggak ya dibiarin.
B1 : Iya, kalau gag bisa ngawur aja.
B2 : Iya, mudah menyerah.
C1 : Iya.
D1 :Nggak,biasanya tanya caranya ke guru
atau teman terus coba dikerjakan.
D2 : Tidak, ya nanya ke guru caranya terus
dicoba.
E1 : Ya kalau aku sih dikerjakan itu yang
gampang dulu, yang sulit nanti nggak tak
kerjain bu terus tanya temen di sekolah
jawabannya bu.
E2 : Nggaklah bu, yo nyontek.
F1 : Iya mbak, yo kalo sulit biasanya nggak
tak usahain.
Apakah penerapan teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran
matematika
meningkatkan
semangatmu
dalam
belajar matematika ?
A1 : Iya. Kalo dulu tu pas pertama itu kan jadi
nggak terlalu dong sama pelajaran
matematika kan, terus jadi belajarnya cuman
satu jam atau setengah jam. Sekarang lebih
lama.
A2 : Ya, lebih kayak lebih suka. Hmmm
karena ya karena matematika itu nggak terlalu
membingungkan.
B1 : Ya, tapi tentang segitiga tok.
B2 : Lumayan. Yo piye yo, yo kayak gitu.
Nggak bisa dijelasin tapi meningkatlah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Pertanyaan
Jawaban
C1 : Iya, lumayan meningkatkan.
D1 :Iya, ya jadi lebih semangat belajar
matematikanya.
D2 :Meningkat, ya lebih mau belajar
matematika lagi karena menyenangkan mbak
pembelajarannya.
E1 : Iya, ya lumayanlah. Sedikit ada
perubahan.
E2 : Tidak, biasa aja.
F1 : Eh gimana yo, gag mbak biasa aja.
Bagaimana
pendapatmu
terkait
pernyataan
“Belajar
matematika
itu
menyenangkan” ?
A1 : Ya setuju,
menyenangkan.
ya
pelajarannya
ya
A2 : Ya karena lebih suka ngitung.
B1 : Kadang menyenangkan,
menyebalkan, tergantung gurunya.
kadang
B2 : Agak setuju, soalnya tuh kan kadangkadang menyenangkan, kadang-kadang gag.
Kalau gurunya lagi baik aja menyenangkan.
C1 : Setuju karena seru bagian ngitungnya.
D1 : Iya setuju, menyenangkan.
D2 : Iya setuju, eee soalnya sudah mengerti
anunya mbak, ehm mengerti pertanyaannya.
E1 : Kalo aku tuh ya sebenarnya matematika
itu nyenengin, yang nggak nyenengin itu
gurunya.
E2 : Tidak senang, eh tidak setuju. Ya nggak
tergantung gurunya.
F1 : Yo gag setuju, sulit mbak.
Apakah
bersemangat
mempelajari
matematika ?
kamu A1 : Iya kalo belajar ya semangat
materi A2 : Ya nggak terlalu banget. Biasa-biasa aja.
B1 : Kadang semangat, kadang gag.
B2 : Pas pertama-tama iki semangat, terus
lama-lama gag karena itu, gurunya tadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Pertanyaan
Jawaban
C1 : Kadang semangat kalau lagi seneng,
kalau lagi nggak seneng ya nggak semangat.
D1 : Iya, bersemangat.
D2 : Iya, bersemangat mbak karena itu tadi
sudah lebih paham.
E1 : Ya semangat bu.
E2 : Nggak bu.
F1 : Yo kadang semangat, kadang malesmalesan tergantung materinya.
Apakah
kamu A1 : Ya perasannya itu biasa aja. Nggak
mengikuti
pelajaran senang, nggak sedih juga.
matematika
dengan
A2 : Ya kadang senang kadang sedih.
perasaan bahagia ?
Sedihnya kalo lagi bingung aja sama
materinya.
B1 : Iya, tapi gag selalu bahagia juga mbak.
B2 : Hum, deg-degan soalnya itu, dianu
gurunya tadi, kan aku pernah dicubit juga.
C1 : Kadang seneng, bahagia karena sama
temen-temen.
D1 : Nggak,biasa aja. Ya kadang seneng,
kadang nggak.
D2 : Ehm nggak juga mbak, biasa aja. Gag
sedih, gag bahagia juga.
E1 :Ya biasa aja bu. Ya kalau salah jawab tuh,
nanti guru deket wah deg-degan bu.
E2 : Wow, tegang yo bu.
F1 : Yo sedikit senang banyakan nggaknya.
Menurutmu,
apakah A1 : Nggak. Karena aku suka.
belajar matematika itu
A2 : Nggak, soalnya sekarang tuh les-lesan.
membosankan ?
Itu setiap hari matematika terus jadi dikasih
PR hari ini langsung dikerjakan.
B1 : Ya, kadang membosankan, kadang
menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Pertanyaan
Jawaban
B2 : Nggak juga ding. Ya, tergantung
materinya.
C1 : Ya, kadang-kadang membosankan.
D1 : Dikit membosankan kayak kalau pas
hitung-hitungan kayak pecahan gitu.
D2 : Tidak membosankan juga mbak.
E1 : Kalo matematika sih nggak, nggak buat
bosan. Gurunya yang buat bosan juga.
E2 : Iya, tergantung gurunya juga bu. Ya
kalau gurunya kayak gini bosan, kalau
gurunya apik nggak bosan.
F1 : Iya, membosankan mbak.
Apakah penerapan teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran
matematika
membuatmu
merasa
senang dalam belajar
matematika ?
A1 : Ya, karena dalam pelajaran itu lebih
langsung mengerti.
A2 : Ya meningkat jadi lebih suka aja.
B1 : Iya
B2 : Nggak juga, lumayanlah mbak.
C1 : Iya, karena ada game-gamenya yang
kelompok-kelompokkan itu bu, yang bagian
mengukur itu.
D1 : Iya, ya senang karena jadi lebih tahu.
D2 :
Iya karena seru pas diskusi
kelompoknya kayak mengukur sudut gitu
mbak.
E1 : Senang, karena nggak diajar guru.
E2 : Seneng bu nek sama ibunya, bebas bu.
Iya, yo gimana ya bu, kalau sama guru kita
ngomong dikit aja disalah-salahin membawa
nama OSIS juga.
F1 : Yo piye yo, nggak mbak.
Apakah kamu bertanya A1 : Iya.
jika
ada
materi
matematika yang tidak A2: Kadang nanya kadang nggak. Nanyanya
ke guru kadang teman.
dipahami ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Pertanyaan
Jawaban
B1 : Gag bertanya.
B2 : Iya. Nanya ke guru atau teman.
C1 : Iya, nanya ke kakak atau teman-teman.
D1 : Iya, nanya ke teman atau guru.
D2 : Iya, tanya ke gurunya.
E1 : Ya, sering e. Ya bertanya ke temen, kalo
orang tua sih di rumah kan aku tinggalnya
sama si mbah to bu jadi nggak tanya.
E2 : Nggak bu.
F1 : Iya, tanya ke temen sebangku atau
depannya. Kalo ke guru sedikit, takut
dimarahin sama guru.
Apakah
kamu
mendengarkan secara
saksama pendapat yang
diberikan oleh teman
selama pembelajaran ?
A1 : Ya, karena bisa aja jawabannya itu benar
atau ada pertanyaan yang belum bisa
dijelasin.
A2 : Ya dengarin biar ngerti aja.
B1 : Iya,mendengarkan.
B2 : Nggak. Yo aku kadang iki sok ngobrol
sendiri, jadi gag terlalu dengerin pendapat
temanku.
C1 : Iya mendengarkan bu.
D1 : Tidak, ya malas aja dengernya mbak.
D2 : Agak-agak, ya gag selalu saya
dengarkan. Kalau tidak ribut ya saya
dengarkan kalau ribut ya nggak didengarkan.
E1 : Ya, sering didengarkan. Ya karena
pentingnya itu ada sedikit, sedikit gag.
E2 : Tapi kalau nyampaiin pendapat
dimarahin gurunya gimana. Tapi nanti aku
yang disalahin e. Yo kan mendengarkan, kan
misalnya temenku disebelah atau belakang
kan kita harus nengok toh, terus sama
gurunya itu langsung dimarah-marahin gitu.
F1 : Yo didengarkan, siapa tau penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu malu A1 :Nggak malu.
untuk bertanya jika ada
materi
yang
tidak A2 : Ya pernah malu tapi nggak terlalu.
dipahami ?
B1 : Nggak malu mbak.
B2 : Nggak, nggak malu.
C1 : Malu kalo gag dong terus takut
dimarahin gurunya.
D1 : Nggak, nggak malu mbak.
D2 : Tidak malu mbak.
E1 : Nggak malu bu.
E2 : Nggak malu.
F1 : Nggak malu.
Apakah kamu lebih
memilih untuk diam
jika tidak memahami
materi
matematika
yang disampaikan ?
A1 : Mending bertanya.
A2 : Nggak juga. Tetap berusaha nanya. Kalo
lagi malu ke guru yah tanyanya ke teman.
B1 : Iya.
B2 : Nggak, bertanya aja.
C1 : Iya, diem aja.
D1 : Nggak, nanya temen gitu.
D2 : Nggak, bertanya ke guru tadi.
E1 : Nggak, tanya.
E2 : Iya, diem bu.
F1 : Ehm yo gag, tanya gitu.
Apakah kamu takut A1 : Nggak takut.
bertanya
jika
ada
materi
matematika A2 : Ya…. Kadang takut kadang nggak. Yo
gimana yo nanti takutnya kayak misalnya
yang tidak dipahami ?
yang pada bisa aku aja yang nggak bisa nanti
disorak-sorakin.
B1 : Takut dikit sama gurunya.
B2 : Nek ke teman sih gag, kalau ke guru rada
takut dimarahin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Pertanyaan
Jawaban
C1 : Iya, takut kalo nanya ke gurunya.
D1 : Kalo sama temen nggak takut mbak, tapi
kalo sama gurunya takut. Takut dimarahin
mbak.
D2 : Tidak takut mbak.
E1 : Yo kalau tanya sama guru takut, tanya
sama temen nggak.
E2 : Iya bu.
F1 : Kalo ke temen nggak, kalo ke gurunya
takut mbak.
Apakah penerapan teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran
matematika
meningkatkan
perhatianmu
selama
pembelajaran
matematika
berlangsung ?
A1 : Ya, meningkat fokus dalam belajar
matematika.
A2 : Ya meningkatlah dikit-dikit. Dikitdikitnya itu yah kayak pengennya itu belajar
matematika itu loh.
B1 : Iya.
B2 : Ehm, nggak tau tapi kayaknya tetap aja
hehehe.
C1 : Iya.
D1 : Iya, yo jadi lebih fokus pas ikut pelajaran
matematika mbak.
D2 : He’em, lebih fokus supaya dapat nilai
tinggi mbak hehehe.
E1 : Iya, jadi lebih fokus. Apa itu, kalau
nggak fokus tuh aku nggak dong tuh loh aku
bu. Ya kadang-kadang dong, kadang-kadang
nggak.
E2 : Nggak juga, biasa aja.
F1 : Hum sedikit, yo materinya sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Pertanyaan
Jawaban
Pertanyaan Tambahan
A1 & A2 : Nilaimu
meningkat
dengan
pesat antara pre tes dan
post tes, bisakah kamu
menceritakan alasannya
?
A1 : Karena dalam pengajaran kak Frinch
kemaren tuh perasaan saya tuh lebih senang
dan lebih langsung mengerti dalam pelajaran
itu dan dalam pelajaran itu saya aktif. Dalam
belajar pun saya lebih serius dan ingin tahu
belajar matematika.
A2 : Soalnnya nggak terlalu sulit, terus lebih
paham sama materinya.
B1 : Yo…aku kan suka rame sendiri terus gag
B1 & B2 : Nilaimu memperhatiin jadi nilainya masih sama
tidak
mengalami semua. Terus aku juga gag dengerin
perubahan,
mengapa penjelasan sama malamnya gag belajar juga.
hal itu terjadi ?
B2 : Kurang konsentrasi, terus lupa rumus
sama sifat-sifatnya segitiga tuh loh.
Malamnya nggak belajar juga soalnya temanteman juga gag belajar.
C1: Nilaimu menurun C1 : Soalnya rame sendiri mbak terus
dengan pesat antara pre malamnya gag belajar.
tes dan post tes, bisa
kamu
ceritakan
alasannya ?
D1 & D2 : Minatmu
dalam
belajar
matematika mengalami
peningkatan, bisakah
kamu
menceritakan
alasannya ?
D1 : Hum, ya karena suka belajar
matematikanya soalnya udah ngerti itu tadi
mbak.
E1 & E2 : Minatmu
dalam
belajar
matematika
tidak
mengalami
peningkatan, bisakah
kamu
menceritakan
E1 :Ya itu bu, karena gurunya itu bu, sering
kalau diterengin aku nggak dong e bu jadi aku
udah terlanjur malas jadi nggak dong. Kalau
udah di suruh ngerjain soal latihan aku pasti
tanya teman lagi.
D2 : Karena sudah paham mbak dengan
materinya yang sudah diajarkan.
E2 : Wah, tergantung gurunya, wes medeni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Pertanyaan
Jawaban
alasannya ?
Jadi nggak ada pengaruhnya bu.
C1 & F1 : Minatmu
dalam
belajar
matematika menurun,
bisakah
kamu
menceritakan alasannya
?
C1 : Takut mbak sama gurunya. Main tangan
soalnya.
F1 : Ehm, soalnya tuh mbaknya baik, njuk
terus piye yo, terus tak abaikan gitu loh. Yo
kayak gitulah pokoknya gag suka matematika
mbak.
C. Analisis Data
1. Analisis
Data
Pengamatan
Keterlaksanaan
Pembelajaran
yang
Menggunakan Teori Van Hiele
Berdasarkan data hasil pengamatan kedua pengamat, adapun
persentase keterlaksanaan pembelajaran yang menggunakan teori Van
Hiele pada setiap pertemuannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.18. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
85,19%
100%
100%
85,19%
Tabel
diatas
menunjukkan
bahwa
persentase
keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele pada ketiga
pertemuan berada pada kategori baik sekali (
). Oleh karena
itu, dapat disimpulkan pembelajaran dengan menerapkan teori Van Hiele
telah terlaksana di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada materi
Segitiga. Meskipun begitu, masih ada beberapa kekurangan yang selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
proses pembelajaran dilakukan pada setiap pertemuannya dan akan
dibahas pada bagian pembahasan.
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa
Analisis dilakukan dengan menghitung skor total dari semua item pada
setiap siswa. Kemudian, skor yang diperoleh dipadankan dengan kategori
minat siswa pada tabel 3.7. sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.19. Kategori Minat Awal Siswa
Kode Siswa
Skor Total
Kategori
B1
64
Tinggi
B2
57
Rendah
B3
59
Rendah
B4
71
Tinggi
B5
63
Tinggi
B6
51
Rendah
B7
50
Rendah
B8
67
Tinggi
B9
64
Tinggi
B10
62
Rendah
B11
58
Rendah
B12
89
Sangat Tinggi
B13
55
Rendah
B14
59
Rendah
B15
66
Tinggi
B16
56
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Kode Siswa
Skor Total
Kategori
B17
54
Rendah
B18
75
Tinggi
B19
58
Rendah
B20
66
Tinggi
B21
56
Rendah
B22
58
Rendah
Data pada tabel diatas dirangkum dengan mengelompokannya
berdasarkan kategori yang sejenis. Kemudian, dihitung persentase
banyaknya
siswa
pada
setiap
kategori
yang
sejenis.
Hasil
pengelompokannya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.20. Pengelompokan Minat Awal Siswa
Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
1
8
13
0
4,55%
36,36%
59,09%
0%
Hal yang sama juga dilakukan untuk menganalisis data minat belajar
siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teori Van Hiele.
Pertama-tama dengan menghitung skor total setiap siswa kemudian
dipadangkan dengan kategori minat pada tabel 3.7, sehingga diperoleh
data sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Tabel 4.21. Kategori Minat Akhir Siswa
Kode Siswa
Skor Total
Kategori
B1
70
Tinggi
B2
69
Tinggi
B3
72
Tinggi
B4
73
Tinggi
B5
74
Tinggi
B6
62
Rendah
B7
66
Tinggi
B8
68
Tinggi
B9
64
Tinggi
B10
63
Tinggi
B11
67
Tinggi
B12
92
Sangat Tinggi
B13
59
Rendah
B14
70
Tinggi
B15
62
Rendah
B16
52
Rendah
B17
59
Rendah
B18
78
Tinggi
B19
64
Tinggi
B20
71
Tinggi
B21
58
Rendah
B22
54
Rendah
Data pada tabel diatas dirangkum dengan mengelompokannya
berdasarkan kategori yang sejenis. Kemudian, dihitung persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
banyaknya
siswa
pada
setiap
kategori
yang
sejenis.
Hasil
pengelompokannya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.22. Pengelompokan Minat Akhir Siswa
Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
1
14
7
0
4,55%
63,64%
31,82%
0%
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Analisis data hasil belajar siswa dilakukan dengan menghitung nilai
akhir berdasarkan rumus yang tertera pada Bab III. Selanjutnya nilai akhir
setiap siswa dibandingkan dengan kategori hasil belajar sesuai tabel 3.5.
dan KKM untuk mata pelajaran matematika yakni 75. Jika nilai akhir
siswa lebih dari atau sama dengan 75 maka siswa dinyatakan lulus, namun
jika nilai akhir siswa kurang dari 75 maka siswa dinyatakan tidak lulus.
Berikut hasil analisis data hasil belajar siswa pada pre tes.
Tabel 4.23. Hasil Analisis Pre Tes Siswa
Kode
Siswa
Nilai
Akhir
Kategori Hasil
Belajar
Keterangan
B1
29,31
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B2
17,24
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B3
17,24
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B4
32,76
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B5
44,83
Sangat Kurang
Tidak Lulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Kode
Siswa
Nilai
Akhir
Kategori Hasil
Belajar
Keterangan
B6
53,45
Kurang
Tidak Lulus
B7
17,24
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B8
13,79
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B9
53,45
Kurang
Tidak Lulus
B10
12,07
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B11
44,83
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B12
53,45
Kurang
Tidak Lulus
B13
25,86
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B14
41,38
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B15
31,03
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B16
10,34
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B17
37,93
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B18
12,07
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B19
43,10
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B20
41,38
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B21
15,52
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B22
13,79
Sangat Kurang
Tidak Lulus
Data pada tabel diatas dirangkum dengan mengelompokannya
berdasarkan kategori dan keterangan yang sejenis. Kemudian, dihitung
persentase banyaknya siswa pada setiap kategori dan keterangan yang
sejenis. Hasil pengelompokannya disajikan pada kedua tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Tabel 4.24. Pengelompokan Pre Tes Siswa (Kategori Hasil Belajar)
Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat baik
0
0%
Baik
0
0%
Cukup
0
0%
Kurang
3
13,64%
Sangat kurang
19
86,36%
Tabel 4.25. Pengelompokan Pre Tes Siswa (KKM)
Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Lulus
Tidak Lulus
0
22
0%
100%
Selain data hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran
dengan teori Van Hiele, analisis data hasil belajar juga dilakukan untuk
data post tes siswa. Berikut hasil analisis data hasil belajar siswa pada post
tes.
Tabel 4.26. Hasil Analisis Post Tes Siswa
Kode
Siswa
Nilai
Akhir
Kategori Hasil
Belajar
Keterangan
B1
17,24
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B2
18,97
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B3
65,52
Cukup
Tidak Lulus
B4
94,83
Sangat Baik
Lulus
B5
84,48
Sangat Baik
Lulus
B6
12,07
Sangat Kurang
Tidak Lulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Kode
Siswa
Nilai
Akhir
Kategori Hasil
Belajar
Keterangan
B7
93,10
Sangat Baik
Lulus
B8
62,07
Cukup
Tidak Lulus
B9
75,86
Baik
Lulus
B10
15,52
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B11
44,83
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B12
100
Sangat Baik
Lulus
B13
60,34
Cukup
Tidak Lulus
B14
31,03
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B15
22,41
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B16
39,66
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B17
29,31
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B18
56,90
Cukup
Tidak Lulus
B19
87,93
Sangat Baik
Lulus
B20
93,10
Sangat Baik
Lulus
B21
65,52
Cukup
Tidak Lulus
B22
3,45
Sangat Kurang
Tidak Lulus
Data pada tabel diatas dirangkum dengan mengelompokannya
berdasarkan kategori dan keterangan yang sejenis. Kemudian, dihitung
persentase banyaknya siswa pada setiap kategori dan keterangan yang
sejenis. Hasil pengelompokannya disajikan pada kedua tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Tabel 4.27. Pengelompokan Post Tes Siswa (Kategori Hasil Belajar)
Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat baik
6
27,27%
Baik
1
4,55%
Cukup
5
22,73%
Kurang
0
0%
Sangat kurang
10
45,45%
Tabel 4.28. Pengelompokan Post Tes Siswa (KKM)
Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Lulus
Tidak Lulus
7
15
31,82%
68,18%
4. Analisis Data Wawancara Siswa
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 siswa dari kelas VII B SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta diperoleh informasi sebagai berikut :
Tabel 4.29. Hasil Analisis Wawancara Siswa
No
1
Pertanyaan
Kesimpulan
Apakah kamu menyukai Berdasarkan wawancara
yang
pelajaran matematika ?
dilakukan, jawaban yang diberikan
setiap siswa berbeda-beda. Ada
siswa yang memang menyukai
matematika sejak dulu, ada yang
kurang menyukai bahkan ada yang
tidak
menyukai
pelajaran
matematika. Alasan siswa yang
kurang
menyukai
matematika
adalah mereka terkadang bingung
dengan materi yang dibahas, siswa
yang bersangkutan kurang suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
No
Pertanyaan
Kesimpulan
dengan soal berbentuk cerita serta
kurang suka dengan hitunghitungan apalagi hitung-hitungan
yang rumit. Sementara, alasan
siswa yang tidak menyukai
matematika adalah matematika
masih dianggap sulit dan suasana
dalam belajar matematika yang
kurang menyenangkan.
2
Apakah
kamu Sebagian besar siswa tidak
mengumpulkan
tugas mengumpulkan tugas tepat waktu
matematika tepat waktu ?
karena masih belum memahami
materi yang dipaparkan di kelas,
tidak ada umpan balik bagi siswa
jika sudah mengumpulkan tugas,
dan siswa jarang mempelajari
kembali materi sesampainya di
rumah sehingga sering lupa jika ada
tugas.
3
Apakah
kamu
selalu
bersemangat
menjawab
pertanyaan yang diberikan
guru ?
4
Apakah kamu
mengabaikan
matematika ?
5
Apakah kamu merasa tidak Dari wawancara yang dilakukan,
betah di kelas saat pelajaran peneliti menemukan dua jawaban
matematika berlangsung ?
yang berbeda. Ada siswa yang
betah di kelas saat pelajaran namun
Sebagian besar siswa kurang
bersemangat menjawab pertanyaan
karena
takut
jawaban
yang
diberikan salah dan seringkali
pertanyaan yang diberikan guru
dirasa sulit oleh siswa.
seringkali Berdasarkan
wawancara
yang
tugas dilakukan, jawaban yang diberikan
siswa bervariasi. Ada siswa yang
sering
mengabaikan
tugas
matematika yang diberikan karena
malas mengerjakan dan materi yang
berkaitan dengan tugas tersebut
sulit namun ada juga siswa yang
sering mengerjakan tugas yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
No
Pertanyaan
Kesimpulan
ada siswa yang tidak betah karena
suasana pembelajaran yang kurang
menyenangkan
serta
mereka
menganggap matematika sebagai
pelajaran yang sulit.
6
Apakah
kamu
kantuk
saat
matematika ?
7
Apakah penerapan teori Van
Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan
rasa
suka
atau
rasa
gemarmu pada pelajaran
matematika ?
8
Apakah
kamu
belajar Ada siswa yang belajar karena
matematika
tanpa dipaksakan orang lain seperti orang
dipaksakan oleh siapa pun ? tua namun sebagian siswa belajar
karena keinginan sendiri bahkan
mereka memiliki waktu khusus
untuk belajar setiap harinya
misalnya 1 jam atau bahkan 2 – 3
jam setiap harinya.
9
Apakah kamu cenderung Ada siswa yang pasif namun ada
pasif
dalam
diskusi juga yang aktif dalam diskusi
kelompok ?
kelompok. Siswa cenderung aktif
jika sudah paham dengan materi
yang dipaparkan, sedangkan siswa
merasa Sebagian besar siswa pernah
belajar merasa ngantuk saat belajar
matematika khususnya di kelas
karena pelajarannya yang kadang
membosankan dan terkesan serius.
Berdasarkan
hasil
wawancara
peneliti dengan siswa, sebagian
besar siswa yang diwawancarai
berpendapat bahwa penerapan teori
Van Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan rasa
gemar mereka terhadap pelajaran
matematika karena lebih bisa
mengerjakan
soal-soal
yang
sebelumnya tidak bisa dikerjakan,
lebih semangat dalam mencari cara
menyelesaikan soal, lebih paham
dengan materi yang disampaikan,
lebih teliti dalam menghitung
terlebih dalam aktivitas mengukur
panjang sisi dan besar sudut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
No
Pertanyaan
Kesimpulan
cenderung pasif jika masih bingung
dengan materi yang disampaikan
atau kurang suka dengan anggota
kelompoknya.
10
Apakah
kamu
kurang
berminat mengikuti les
tambahan meskipun nilai
matematikamu rendah ?
11
Apakah
kamu
belajar Sebagian besar siswa belajar karena
matematika jika diingatkan kemauan sendiri, namun masih ada
oleh orang tua saja ?
siswa yang belajar jika diingatkan
orang tua saja.
12
Apakah penerapan teori Van
Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan
keinginanmu untuk belajar
matematika ?
Berdasarkan
wawancara
yang
dilakukan, sebagian besar siswa
saat ini tidak mengikuti les
tambahan. Namun mereka memiliki
keinginan untuk mengikuti les
tambahan jika nilai mereka rendah
dan orang tua mereka mengijinkan.
Berdasarkan
wawancara
yang
dilakukan, diperoleh informasi dari
10 orang siswa, ada 7 orang siswa
yang
menjawab
bahwa
pembelajaran yang menerapkan
teori Van Hiele meningkatkan
keinginannya
untuk
belajar
matematika karena pembelajaran
yang dilakukan menyenangkan
sehingga lebih mudah dalam
memahami materi, lebih paham
cara menyelesaikan soal, ingin
lebin tahu matematika agar bisa
mengerjakan soal saat ujian.
Namun, ada 3 orang yang
menjawab bahwa pembelajaran
yang menerapkan teori Van Hiele
tidak meningkatkan keinginannya
untuk belajar matematika. Mereka
tidak
merasakan
pengaruh
pembelajaran yang menggunakan
teori Van Hiele.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No
Pertanyaan
Kesimpulan
13
Apakah
kamu
selalu
berusaha
memahami
pelajaran
matematika
dengan bertanya kepada
guru atau teman ?
Hampir
semua
siswa
yang
diwawancarai mengatakan bahwa
mereka akan berusaha memahami
materi
matematika
dengan
bertanya. Jika mereka takut untuk
bertanya kepada guru maka mereka
akan bertanya kepada teman yang
telah paham dengan materi tersebut.
14
Apakah
kamu
selalu
berusaha
menyelesaikan
tugas matematika yang
diberikan guru ?
Jawaban yang diberikan siswa
bervariasi, ada yang selalu berusaha
menyelesaikan
tugas
yang
diberikan misalnya dengan bertanya
kepada teman cara penyelesaiannya
namun kadang mereka tidak
berusaha
karena
soal
yang
diberikan dirasa sulit sehingga
jawabannya pun sulit diperoleh.
15
Apakah kamu merasa puas
walaupun hanya mendapat
nilai matematika setara
KKM saja ?
Dari 10 orang siswa yang
diwawancarai, ada 2 orang siswa
yang menjawab puas jika mendapat
nilai setara KKM dan ada 8 orang
siswa yang tidak puas jika hanya
mendapat nilai setara KKM. Alasan
siswa
puas
karena
mereka
menganggap matematika itu sulit
sehingga mereka sangat bahagia
jika nilai mereka sudah mencapai
KKM, sedangkan 8 lainnya ingin
mendapat nilai lebih tinggi karena
menurut mereka nilai 75 itu sangat
sedikit sehingga mereka akan
belajar lebih giat agar mendapat
nilai minimal 80.
16
Apakah kamu mengerjakan Dari 10 siswa yang diwawancarai,7
tugas matematika saat ada siswa
menjawab
mereka
waktu luang saja ?
mengerjakan tugas matematika saat
ada waktu luang saja sedangkan
tiga lainnya mengerjakan tugas
matematika pada saat waktu khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
No
Pertanyaan
Kesimpulan
belajar.
17
Apakah kamu membaca Sebagian besar siswa membaca
materi matematika jika ada materi matematika menunggu ada
ulangan saja ?
ulangan saja, namun ada juga siswa
yang membaca materi matematika
pada malam hari sebelum pelajaran
matematika dan pada waktu belajar
di rumah yang telah dibuat.
18
Apakah
kamu
mudah
menyerah
saat
menyelesaikan
soal
matematika yang sulit ?
Ada siswa yang mudah menyerah
namun ada yang tidak saat
menyelesaikan soal matematika
yang sulit. Siswa yang tidak mudah
menyerah
biasanya
mencoba
menyelesaikan terlebih dahulu lalu
menanyakan kepada guru atau
teman jika mengalami kesulitan.
Namun, jika soal yang diberikan
masih belum bisa diselesaikan
maka
mereka
tidak
mengusahakannya lagi.
19
Apakah penerapan teori Van
Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan
semangatmu dalam belajar
matematika ?
Ada siswa yang merasa biasa saja
dengan
pembelajaran
yang
menggunakan teori Van Hiele
namun sebagian besar siswa merasa
mereka mengalami peningkatan
semangat dalam belajar matematika
misalnya jam belajar matematika
lebih lama dari biasanya, lebih
ingin belajar matematika karena
pembelajarannya
menyenangkan
dan tidak membingungkan.
20
Bagaimana
pendapatmu
terkait pernyataan “Belajar
matematika
itu
menyenangkan” ?
Sebagian
besar
siswa
yang
diwawancarai berpendapat mereka
setuju bahwa belajar matematika itu
menyenangkan karena mereka
senang dengan hal yang berkaitan
dengan menghitung namun masih
ada siswa yang menganggap belajar
matematika
itu
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
No
Pertanyaan
Kesimpulan
menyenangkan
karena
materi
matematika dianggap sulit dan guru
yang kurang menyenangkan.
21
Apakah kamu bersemangat Sebagian besar siswa menjawab
mempelajari
materi mereka
bersemangat
saat
matematika ?
mempelajari matematika namun
semuanya tetap bergantung pada
materi dan keadaan psikologis
siswa. Jika siswa merasa senang
maka mereka bersemangat,namun
jika
tidak
mereka
tidak
bersemangat dalam mempelajari
matematika.
22
Apakah kamu mengikuti Perasaan siswa dalam mengikuti
pelajaran
matematika pelajaran matematika bervariasi.
dengan perasaan bahagia ?
Siswa terkadang merasa senang,
terkadang sedih, terkadang merasa
grogi jika tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan guru dan
kadang merasa tegang jika nuansa
pembelajarannya cenderung serius.
23
Menurutmu, apakah belajar Ada siswa yang menganggap
matematika
itu belajar matematika itu tidak
membosankan ?
membosankan karena ia memang
menyukai pelajaran matematika,
namun siswa yang lain berpendapat
kadang belajar matematika itu
menyenangkan dan kadang tidak
menyenangkan. Hal ini bergantung
pada suasana pembelajaran dan
materi yang diajarkan.
24
Apakah penerapan teori Van
Hiele dalam pembelajaran
matematika
membuatmu
merasa
senang
dalam
belajar matematika ?
Ada siswa berpendapat bahwa
penerapan teori Van Hiele dalam
pembelajaran matematika tidak
membuat mereka semakin merasa
senang dalam belajar matematika.
Namun, sebagian besar siswa yang
diwawancarai berpendapat bahwa
pembelajaran yang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
No
Pertanyaan
Kesimpulan
teori Van Hiele membuat mereka
semakin senang belajar matematika
karena metode yang digunakan
membuat mereka lebih senang
dalam belajar sehingga lebih
mengerti materi yang diajarkan.
25
Apakah kamu bertanya jika Sebagian
besar
siswa
yang
ada materi matematika yang diwawancarai menjawab mereka
tidak dipahami ?
akan bertanya jika ada materi yang
tidak dipahami baik itu bertanya
kepada guru atau teman di sekolah
maupun bertanya kepada kakak
atau orang tua di rumah.
26
Apakah
kamu
mendengarkan
secara
saksama pendapat yang
diberikan oleh teman selama
pembelajaran ?
27
Apakah kamu malu untuk Hampir semua siswa menjawab
bertanya jika ada materi mereka tidak malu bertanya jika
yang tidak dipahami ?
ada materi yang tidak dipahami.
28
Apakah kamu lebih memilih
untuk diam jika tidak
memahami
materi
matematika
yang
disampaikan ?
29
Apakah
kamu
takut Sebagian besar siswa takut bertanya
bertanya jika ada materi jika ada materi yang tidak dipahami
matematika yang tidak karena gengsi dan tidak ingin
dipahami ?
ditertawakan teman-teman sekelas
Ada siswa yang menjawab bahwa
mereka mendengarkan dengan
saksama pendapat yang diberikan
temannya
karena
mereka
beranggapan
jawaban
yang
diberikan temannya mungkin saja
penting
dan
memberikan
pengetahuan baru bagi mereka.
Namun, ada juga siswa yang tidak
mendengarkan karena kurang serius
selama pembelajaran berlangsung
dan malas mendengarkan apalagi
jika kondisi kelas kurang kondusif.
Hampir semua siswa menjawab
mereka akan lebih memilih
bertanya jika ada materi yang tidak
mereka pahami dibandingkan hanya
diam saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
No
Pertanyaan
Kesimpulan
dan takut dimarahi guru. Namun,
ada siswa yang tidak merasa takut
bertanya jika tidak paham dengan
materi yang diajarkan.
30
Apakah penerapan teori Van
Hiele dalam pembelajaran
matematika meningkatkan
perhatianmu
selama
pembelajaran matematika
berlangsung ?
31
Pertanyaan Tambahan
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa
pembelajaran
yang
menggunakan teori Van Hiele
membuat mereka semakin fokus
karena
lebih
ingin
belajar
matematika agar bisa memperoleh
nilai yang tinggi saat ulangan.
Namun, ada beberapa siswa yang
merasa tidak mengalami perubahan
setelah dilakukan pembelajaran
dengan menggunakan teori Van
Hiele karena menurut mereka
materi yang dipaparkan sulit.
Beberapa alasan yang disampaikan
siswa yakni lebih senang saat
A1 & A2 : Nilaimu
belajar matematika dan aktif selama
meningkat dengan pesat
pembelajaran sehingga mudah
antara pre tes dan post tes,
paham dengan materi yang dibahas.
bisakah kamu menceritakan
alasannya ?
B1 & B2 : Nilaimu tidak Beberapa alasan yang disampaikan
mengalami
perubahan, siswa yakni mereka kurang fokus
mengapa hal itu terjadi ?
dan konsentrasi selama proses
pembelajaran
sehingga
tidak
mendengarkan
dengan
baik
penjelasan yang diberikan guru atau
teman sekelasnya. Selain itu,kurang
mempersiapkan diri dengan baik
untuk mengikuti post tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
No
Pertanyaan
Kesimpulan
C1:
Nilaimu
menurun
dengan pesat antara pre tes
dan post tes, bisa kamu
ceritakan alasannya ?
Beberapa alasan yang disampaikan
siswa
yakni
sering
tidak
memperhatikan penjelasan yang
diberikan oleh guru atau teman
serta kurang mempersiapkan diri
untuk mengikuti post tes.
D1 & D2 : Minatmu dalam
belajar
matematika
mengalami
peningkatan,
bisakah kamu menceritakan
alasannya ?
E1 & E2 : Minatmu dalam
belajar matematika tidak
mengalami
peningkatan,
bisakah kamu menceritakan
alasannya ?
Dari
wawancara,
peneliti
memperoleh informasi
bahwa
siswa lebih suka belajar matematika
karena mereka menjadi paham
dengan materi yang diajarkan. Hal
ini ditandai dengan meningkatnya
nilai siswa tersebut pada post tes
segitiga.
Berdasarkan hasil wawancara,
minat siswa tidak mengalami
peningkatan karena mereka sudah
terlanjur tidak suka dengan
matematika sehingga tidak mudah
untuk membuat mereka kembali
menyukai matematika.
C1 & F1 : Minatmu dalam
belajar
matematika Dari wawancara yang dilakukan,
menurun, bisakah kamu minat siswa menurun karena
mereka tidak suka dengan pelajaran
menceritakan alasannya ?
matematika jadi mereka sulit
menyukai lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
D. Pembahasan
1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Teori Van Hiele
Pembelajaran matematika dengan menggunakan teori Van Hiele telah
dilaksanakan di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. pembelajaran
matematika yang menggunakan teori Van Hiele terdiri atas beberapa fasefase yakni fase informasi, fase orientasi langsung, fase penjelasan, fase
orientasi bebas dan fase integrasi. Kegiatan pembelajaran matematika
dengan menggunakan teori Van Hiele terlaksana selama empat kali
pertemuan.
a. Pertemuan Pertama
Persentase
keterlaksanaan
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pertemuan pertama adalah 85,19%.
Pada pertemuan pertama ada 23 dari 27 indikator pembelajaran dengan
menggunakan
teori
Van
Hiele
dilaksanakan
dalam
proses
pembelajaran. Indikator yang tidak terlaksana pada pertemuan pertama
adalah guru menyiapkan siswa untuk mengerjakan latihan soal, guru
mendorong siswa untuk mengerjakan soal dengan menggunakan
strateginya sendiri, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal dan guru mendorong siswa untuk berani
menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari.
Indikator guru menyiapkan siswa untuk mengerjakan latihan soal
tidak dapat terlaksana karena tidak cukupnya waktu. Hal ini
dikarenakan waktu yang terpotong cukup banyak saat siswa berpindah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
dari ruang kelas ke laboratorium komputer. Selain itu, penentuan posisi
duduk dan pembagian kartu nama untuk setiap siswa juga
menghabiskan waktu hampir 10 menit dikarenakan siswa masih
memilih posisi yang ia ingini.
Indikator guru mendorong siswa untuk mengerjakan soal dengan
menggunakan strateginya sendiri dan guru membantu siswa yang
mengalami
kesulitan
dalam
menyelesaikan
soal
tidak
dapat
dilaksanakan karena soal latihan dijadikan tugas bagi siswa. Hal ini
dilakukan peneliti karena waktu pembelajaran yang sudah hampir
selesai. Selain itu, dengan memberikan tugas diharapkan siswa dapat
mempelajari kembali
materi yang telah diperolehnya selama
pembelajaran di kelas. Namun, agar siswa tidak bingung saat
menyelesaikan tugas di rumah, peneliti memberikan arahan terkait cara
menyelesaikan tugas tersebut.
Indikator terakhir yang tidak terlaksana adalah guru mendorong
siswa untuk berani menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah
dipelajari. Hal ini juga dikarenakan tidak cukupnya waktu. Oleh karena
itu, kesimpulan atas pembelajaran hari itu dilakukan oleh peneliti
kemudian peneliti meminta siswa mengulanginya kembali agar mereka
perlahan-lahan dapat mengingat materi yang telah dipelajari.
Selain indikator diatas, peneliti juga mendapatkan beberapa
masukan dari pengamat yang membantu peneliti dalam penelitian hari
ini. Beberapa saran yang disampaikan adalah saat ada siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
bertanya sebaiknya peneliti memberikan jawaban kepada keseluruhan
siswa sehingga tidak ada pengulangan terhadap pertanyaan yang sama.
Hal ini juga salah satu cara untuk menghemat waktu dan memastikan
semua siswa memperoleh informasi yang sama dalam pembelajaran.
Selain itu, kartu nama sebaiknya langsung diberikan bersama lembar
presensi sehingga tidak menghabiskan waktu yang cukup banyak.
b. Pertemuan Kedua
Persentase
keterlaksanaan
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pertemuan kedua adalah 100%. Pada
pertemuan kedua, 27 indikator pembelajaran dengan menggunakan
teori Van Hiele dapat dilaksanakan semuanya dalam proses
pembelajaran. Hal merupakan peningkatan yang cukup baik bila
dibandingkan dengan persentase keterlaksanaan pada pertemuan
sebelumnya.
Pada pertemuan hari ini pun, siswa terlihat lebih antusias dalam
proses pembelajaran. Soal pada latihan sebelumnya pun dapat dibahas
diakhir kegiatan pembelajaran. Peneliti meminta satu siswa secara
sukarela untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Setelah
itu, peneliti memintanya untuk menjelaskan jawabannya kepada
teman-temannya.
Kekurangan dalam pembelajaran hari ini adalah peneliti kesulitan
dalam mengkondisikan kelas. Situasi kelas hari ini sangat riuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
sehingga peneliti cukup kewalahan. Komentar ini pun disampaikan
oleh pengamat yang turut mengamati keterlaksanaan pembelajaran hari
ini. Ini menjadi bahan evaluasi agar pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dapat dilaksanakan lebih baik lagi.
c. Pertemuan Ketiga
Persentase
keterlaksanaan
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pertemuan ketiga adalah 100%.
Persentase ini sama besarnya dengan persentase keterlaksanaan pada
pertemuan sebelumnya. Peneliti dan siswa mampu melaksanakan
semua indikator pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele
selama pembelajaran matematika berlangsung.
Pada pembelajaran hari ini pun siswa lebih mudah dikondisikan
untuk tenang selama proses pembelajaran berlangsung. Walaupun
begitu, masih ada keributan-keributan kecil yang terjadi seperti saling
berebutan penggaris atau alat peraga segitiga. Beruntung, peneliti
masih bisa mengatasi keributan-keributan kecil tersebut.
Menurut pengamat yang ikut mengamati pembelajaran, tidak
banyak evaluasi yang diberikan untuk pembelajaran pada hari ini.
Pengamat hanya menyarankan agar guru lebih sering untuk
mendatangi kelompok yang sering gaduh dan kurang serius dalam
diskusi kelompok agar mereka merasa diperhatikan dan belajar lebih
serius lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
d. Pertemuan Keempat
Persentase
keterlaksanaan
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pertemuan keempat adalah 85,19%.
Pada pertemuan keempat ada 23 dari 27 indikator pembelajaran
dengan menggunakan teori Van Hiele dilaksanakan dalam proses
pembelajaran. Indikator yang tidak terlaksana pada pertemuan keempat
adalah guru memandu siswa melalui tanya jawab untuk membuat
kesimpulan atas materi yang telah dipelajari, guru mendorong siswa
untuk berani menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah
dipelajari, guru memandu siswa untuk menyampaikan refleksinya atas
pembelajaran yang sudah dilaksanakan, dan guru mendorong siswa
untuk berani menyampaikan refleksinya atas pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
Keempat indikator yang telah disebutkan diatas tidak dapat
dilaksanakan karena waktu yang tidak cukup. Hal ini dikarenakan
peneliti bersama siswa membahas beberapa latihan soal lain yang
terdapat di buku paket siswa. Pembahasan latihan soal bertujuan untuk
mempersiapkan diri siswa mengikuti kegiatan post tes. Namun, karena
waktu yang digunakan untuk menyelesaikan dan membahas soal cukup
banyak, kegiatan penutup tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal.
Kesimpulan dan refleksi pada kegiatan penutup dilaksanakan
secara terburu-buru. Hal ini membuat siswa tidak dapat memahami
dengan baik apa yang disampaikan peneliti. Untuk menanggulanginya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
peneliti telah mempersiapkan ringkasan materi yang dibahas selama
empat kali pertemuan sehingga diharapkan dapat membantu siswa saat
mengingat kembali materi yang telah dibahas pada pertemuan
sebelumnya.
2. Minat Belajar Siswa
PERSENTASE MINAT BELAJAR SISWA
100%
90%
80%
70%
63.64%
59.09%
60%
50%
40%
36.36%
31.82%
30%
20%
10% 4.55% 4.55%
0% 0%
0%
Sangat
Tinggi
Rendah
Sangat
Tinggi
Rendah
Persentase Minat Awal
Persentase Minat Akhir
Grafik 4.1. Persentase Minat Belajar Siswa
Hasil analisis terhadap angket minat belajar awal siswa yang disajikan
pada grafik diatas menunjukkan hasil berikut. Persentase siswa yang
berada pada kategori sangat tinggi sebesar 4,55%. Persentase siswa yang
berada pada kategori tinggi sebesar 36,36%. Persentase siswa yang berada
pada kategori rendah sebesar 59,09%. Sementara, persentase siswa yang
berada pada kategori sangat rendah sebesar 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Hasil analisis terhadap angket minat belajar akhir siswa yang disajikan
pada grafik diatas menunjukkan persentase siswa yang berada pada
kategori sangat tinggi sebesar 4,55%. Persentase yang sama pada kategori
sangat tinggi memperlihatkan tidak ada perubahan jumlah siswa pada
kategori tersebut di awal dan akhir pembelajaran dengan teori Van Hiele.
Namun, jika dilihat dengan saksama, skor siswa pada kategori sangat
tinggi mengalami peningkatan sebesar tiga poin.
Persentase siswa yang berada pada kategori minat tinggi di akhir
pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele sesuai grafik diatas
sebesar 63,64% dengan rincian 27,27% siswa (6 orang) mengalami
peningkatan skor namun kategorinya tetap, 31,82% (7 orang) mengalami
peningkatan dari kategori rendah ke kategori tinggi dan 4,55% (1 orang)
yang skor minatnya tetap. Jika dibandingkan dengan minat awal siswa
pada kategori minat tinggi, dapat terlihat bahwa persentase minat siswa
pada kategori tinggi terjadi peningkatan 27,28%.
Persentase siswa yang berada pada kategori minat rendah berdasarkan
grafik persentase minat belajar sebesar 31,82% dengan rincian 18,18% (4
orang) mengalami peningkatan skor namun kategorinya tetap, 9,09% (2
orang) mengalami penurunan skor namun kategorinya tetap dan 4,55% (1
orang) mengalami penurunan kategori dari tinggi ke rendah. Jika
dibandingkan dengan minat awal siswa pada kategori minat tinggi, dapat
terlihat bahwa persentase minat siswa pada kategori rendah terjadi
penurunan sebesar 27,27%. Sementara, persentase siswa yang berada pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
kategori sangat rendah sebesar 0%. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak
terjadi peningkatan atau penurunan jumlah siswa pada kategori sangat
rendah.
Pada angket minat awal siswa, diperoleh data bahwa jumlah persentase
siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi sebesar 40,91%
dan jumlah persentase siswa yang berada pada kategori rendah dan sangat
rendah sebesar 59,09%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki minat yang kurang terhadap matematika. Sementara, pada angket
minat akhir siswa, jumlah persentase siswa yang berada pada kategori
sangat tinggi dan tinggi sebesar 68,19% dan jumlah persentase siswa
yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah sebesar 31,82%. Jika
dibandingkan antara minat awal dan minat akhir siswa, jumlah persentase
siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi meningkat
sebesar 27,28% dan jumlah persentase siswa yang berada pada kategori
rendah dan sangat rendah menurun sebesar 36,37%.
Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, 81,82% atau 18 dari 22
orang siswa di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta mengalami
peningkatan pada skor minat. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
peneliti dengan beberapa subjek penelitian, diperoleh informasi bahwa
peningkatan skor minat belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa hal yakni
pembelajaran yang dilakukan menyenangkan sehingga mereka lebih
mudah memahami materi yang diberikan, bisa mengerjakan soal yang
sebelumnya tidak bisa dikerjakan, lebih senang dan semangat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
belajar matematika. Sedangkan, 13,4% atau 3 dari 22 orang siswa skor
minatnya mengalami penurunan. Menurut wawancara yang dilakukan,
penurunan skor minat siswa dipengaruhi oleh rasa tidak suka mereka yang
dominan terhadap matematika sehingga mereka sulit untuk menyukai
matematika lagi. Selain siswa yang mengalami peningkatan dan
penurunan, ada 4,55% atau 1 orang siswa yang skor minatnya tidak
berubah. Subjek berpendapat bahwa mereka sudah terlanjur tidak
menyukai matematika sehingga tidak mudah untuk membuat mereka
kembali menyukai matematika. Namun, karena jumlah persentase siswa
yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi pada minat belajar
akhir belum mencapai 75% dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan teori Van Hiele tidak efektif ditinjau dari minat
belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1
Yogyakarta.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa
alasan
yang
menyebabkan
penggunaan
teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran matematika tidak efektif ditinjau dari minat belajar siswa
pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yakni :
a. Hasrat ingin tahu yang rendah terhadap matematika
Salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang adalah
dorongan dari dalam diri manusia seperti hasrat ingin tahu terhadap
ilmu pengetahuan. Berdasarkan analisis angket maupun wawancara
yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa hasrat ingin tahu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
terhadap matematika rendah. Misalnya, siswa kurang berusaha saat
menemukan soal atau materi matematika yang sulit. Siswa juga
seringkali memilih untuk menyontek jawaban teman jika tidak paham
cara untuk menyelesaikan tugas matematika yang diberikan. Hal ini
menyebabkan sulitnya menumbuhkan atau meningkatkan minat belajar
peserta didik terhadap matematika.
b. Minat awal siswa yang rendah terhadap matematika
Rendahnya minat awal siswa terhadap matematika diduga sebagai
salah satu penyebab tidak efektifnya penggunaan teori Van Hiele
dalam pembelajaran matematika. Walaupun teori Van Hiele sudah
digunakan dalam pembelajaran matematika dan terbukti meningkatkan
skor minat siswa dimana 81,82% atau 18 dari 22 siswa mengalami
peningkatan skor minat namun peningkatan minat siswa terhadap
matematika tetap saja belum mencapai standar efektif yang ditetapkan
dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
3. Hasil Belajar Siswa
Persentase Hasil Belajar Siswa
(Kategori Hasil Belajar)
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
86.36%
45.45%
27.27%
0%
Sangat baik
22.73%
4.55%
0%
Baik
0%
Cukup
Pre Tes
Post Tes
13.64%
0%
Kurang
Sangat
kurang
Grafik 4.2. Persentase Hasil Belajar Siswa (Kategori)
Hasil analisis terhadap pre tes siswa berdasarkan kategori hasil belajar
yang ditunjukkan pada grafik 4.2. diatas menunjukkan bahwa persentase
siswa yang berada pada kategori sangat baik, baik dan cukup dalam pre
tes masing-masing adalah 0%. Persentase siswa yang berada pada kategori
hasil belajar kurang adalah 13,64%. Sedangkan, persentase siswa yang
berada pada kategori hasil belajar sangat kurang adalah 86,36%.
Hasil analisis terhadap post tes siswa berdasarkan kategori hasil belajar
yang ditunjukkan grafik 4.2. diatas menunjukkan persentase siswa yang
berada pada kategori sangat baik sebesar 27,27%. Persentase siswa yang
berada pada kategori baik sebesar 4,55%. Sementara, persentase siswa
yang berada pada kategori cukup sebesar 22,73% dan persentase siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
yang berada pada kategori kurang sebesar 0%. Sedangkan, persentase
siswa yang berada pada kategori sangat kurang sebesar 45,45%.
Dari grafik diatas terlihat ada perubahan antara hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran matematika pada materi
segitiga dengan teori Van Hiele. Pada kategori hasil belajar sangat baik,
baik dan cukup terjadi peningkatan masing-masing sebesar 27,27%, 4,55%
dan 22,73%. Sementara pada kategori hasil belajar kurang dan sangat
kurang terjadi penurunan masing-masing sebesar 13,64% dan 40,91%.
Berdasarkan hasil analisis keseluruhan, ada 12 dari 22 siswa atau 54,55%
siswa yang mengalami peningkatan kategori hasil belajar. Hal ini
memperlihatkan sebagian besar siswa mengalami peningkatan hasil belajar
setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan teori
Van Hiele.
PERSENTASE HASIL BELAJAR SISWA
(KKM)
100%
100%
90%
80%
68.18%
70%
60%
Persentase Lulus
50%
40%
31.82%
30%
20%
10%
Persentase Tidak Lulus
0%
0%
Pre Tes
Post Tes
Grafik 4.3. Persentase Hasil Belajar Siswa (KKM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Jika dibandingkan dengan KKM matematika yakni 75 maka diperoleh
hasil analisis terhadap hasil belajar seperti pada grafik 4.3. diatas. Hasil
analisis terhadap hasil belajar awal siswa (pre tes) menunjukkan
persentase siswa yang berada pada kategori lulus sebesar 0% dan
persentase siswa yang berada pada kategori tidak lulus sebesar 100%. Hal
ini menunjukkan bahwa semua siswa di kelas VII B SMP BOPKRI 1
Yogyakarta tidak lulus pada pre tes segitiga. Hasil analisis terhadap hasil
belajar akhir siswa (post tes) menunjukkan persentase siswa yang berada
pada kategori lulus sebesar 31,82% dan persentase siswa yang berada pada
kategori tidak lulus 68,18 %.
Dari grafik diatas terlihat ada perubahan antara hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran dengan teori Van Hiele.
Pada kategori lulus terjadi peningkatan sebesar 31,82%. Berdasarkan hasil
analisis secara keseluruhan, 68,18% atau 15 dari 22 orang siswa
mengalami peningkatan nilai walaupun tidak semuanya mencapai KKM.
Menurut hasil wawancara, peningkatan nilai siswa pada post tes
dipengaruhi oleh beberapa hal yakni siswa lebih senang saat belajar
matematika dan lebih aktif selama proses pembelajaran sehingga mudah
memahami materi yang dibahas. Sedangkan, 27,27% atau 6 dari 22 siswa
mengalami penurunan nilai dan 4,55% atau 1 orang tidak mengalami
peningkatan nilai. Melalui wawancara dengan beberapa subjek penelitian,
diperoleh informasi bahwa penurunan nilai siswa dipengaruhi oleh
kurangnya perhatian siswa saat guru atau teman memberikan penjelasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
serta kurang mempersiapkan diri untuk mengikuti post tes sehingga hasil
yang diperoleh pun tidak memuaskan. Namun, karena jumlah persentase
siswa yang mencapai KKM (lulus) belum mencapai 75% dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele
tidak efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas
VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa
alasan
yang
menyebabkan
penggunaan
teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran matematika tidak efektif ditinjau dari hasil belajar siswa
pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta karena
alasan berikut :
a. Intensitas belajar siswa yang kurang
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa
subjek penelitian, sebagian besar dari mereka belajar matematika jika
ada ulangan saja. Selain itu, mereka belajar saat diingatkan oleh orang
tua saja. Mereka pun seringkali mengabaikan tugas yang diberikan
sehingga mereka kurang terlatih dalam menyelesaikan soal. Akibatnya
saat mengikuti tes hasil belajar, mereka tidak dapat menyelesaikan soal
dengan baik sehingga hasil belajarnya rendah.
b. Rasa ingin tahu terhadap matematika rendah
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, peneliti memperoleh
beberapa informasi yakni siswa kurang berusaha saat menemukan soal
atau materi matematika yang sulit. Mereka seringkali memilih untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
menyontek jawaban teman jika tidak paham dengan cara untuk
memperolehnya
atau
mereka
lebih
memilih
untuk
tidak
mengumpulkan tugas tersebut. Hal ini tentu saja berakibat pada
semakin menumpuknya materi yang tidak mereka pahami sehingga
kesulitan saat mengerjakan soal dalam tes.
c. Perbedaan metode yang digunakan membuat siswa menjadi kurang
serius dalam mengikuti pembelajaran
Siswa yang terbiasa dengan suasana pembelajaran yang serius,
menjadi
lebih
santai
saat
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan teori Van Hiele. Hal ini membawa dampak negatif bagi
siswa karena membuat siswa menjadi kurang memperhatikan proses
pembelajaran yang dilakukan. Akibatnya, materi yang disampaikan
tidak dapat dipahami dengan baik sehingga hasil belajarnya pun
rendah.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yaitu :
1. Efektivitas pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai faktor seperti
motivasi belajar, aktivitas siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa
dalam pembelajaran, minat belajar dan hasil belajar siswa tetapi dalam
penelitian ini efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele
hanya ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
2. Waktu yang terbatas dalam penelitian sehingga tidak dapat dilakukan
observasi yang lebih mendalam tentang situasi dan kondisi subjek
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, diperoleh
hasil sebagai berikut :
1. Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
Hasil
pengamatan
terhadap
pembelajaran
yang
dilakukan
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan teori
Van Hiele telah terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan
persentase keterlaksanaan pembelajaran yang berada pada kategori baik
sekali (
) pada keempat pertemuan yakni 85,19% pada
pertemuan pertama dan keempat serta 100% pada pertemuan kedua dan
ketiga.
Sehingga,
dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
yang
menggunakan teori Van Hiele telah terlaksana dengan baik pada materi
segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017
.
2. Minat Belajar Siswa
Hasil analisis terhadap angket minat belajar akhir siswa setelah
dilakukan pembelajaran dengan teori Van Hiele menunjukkan 4,55%
siswa berada pada kategori sangat tinggi, 63,64% siswa berada pada
kategori tinggi, 31,82% siswa berada pada kategori rendah dan 0% siswa
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
berada pada kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil analisis secara
keseluruhan, 81,82% atau 18 dari 22 orang siswa mengalami peningkatan
pada skor minat, 13,4% atau 3 dari 22 orang siswa mengalami penurunan
skor minat dan 4,55% atau 1 orang siswa yang skor minatnya tidak
berubah. Namun, karena jumlah persentase siswa yang berada pada
kategori sangat tinggi dan tinggi pada minat belajar akhir belum mencapai
75% dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori
Van Hiele tidak efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada materi
segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017.
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil analisis terhadap post tes siswa pada materi segitiga
menunjukkan hasil berikut. Berdasarkan kategori hasil belajar, persentase
siswa yang berada pada kategori sangat baik, baik, cukup, kurang dan
sangat kurang berturut-turut adalah 27,27%, 4,55%, 22,73%, 0% dan
45,45%. Berdasarkan analisis secara menyeluruh, ada 12 dari 22 siswa
atau 54,55% siswa yang mengalami peningkatan kategori hasil belajar.
Jika dibandingkan dengan KKM mata pelajaran matematika, persentase
siswa yang berada pada kategori lulus sebesar 31,82% dan persentase
siswa yang berada pada kategori tidak lulus 68,18%. Sedangkan, hasil
analisis secara keseluruhan menunjukkan, 68,18% atau 15 dari 22 orang
siswa mengalami peningkatan nilai walaupun tidak semuanya mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
KKM, 27,27% atau 6 dari 22 siswa mengalami penurunan nilai dan 4,55%
atau 1 orang tidak mengalami peningkatan nilai. Namun, karena jumlah
persentase siswa yang mencapai KKM (lulus) belum mencapai 75% dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele
tidak efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas
VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang
disampaikan peneliti yakni :
a. Bagi Guru
Guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang berpusat
pada siswa sehingga siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran matematika. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah
metode pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele. Sebagian besar
fase pembelajaran dalam teori Van Hiele melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran misalnya melalui kegiatan penyelidikan alat
peraga geometri untuk menemukan konsep tentang materi geometri yang
dipelajarinya. Walaupun penggunaan teori Van Hiele tidak efektif dalam
penelitian ini, namun penggunaan teori Van Hiele terbukti meningkatkan
skor minat dari 81,82% siswa dan meningkatkan skor tes 68,18% siswa di
kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Sehingga, peneliti menyarankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
agar teori Van Hiele dapat digunakan dalam pembealajaran matematika
salah satunya pada materi segitiga.
b. Bagi Peneliti Lain
1. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti selanjutnya dianjurkan untuk
melakukan observasi yang lebih mendalam tentang karakteristik siswa
yang akan dilibatkan sebagai subjek penelitian.
2. Dalam penelitian ini, penggunaan teori Van Hiele dalam pembelajaran
matematika tidak efektif ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa
pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017 sehingga diharapkan peneliti selanjutnya bisa
mendalami
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
ketidakefektifan
penggunaan teori Van Hiele pada materi segitiga ditinjau dari minat
dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Zubaidah dan Risnawati. 2016. Psikologi Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Amrina, Rusyda dan Karim. 2013. Pengaruh Teori Belajar Van Hiele terhadap
Hasil Belajar Geometri Siswa Kelas VII SMP.
Arikunto, Suharsimi. 1988. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta : Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.Sudjana,
Nana. 2016. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2013.
Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma.
Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Komalasari, Gantina., Wahyuni dan Karsih. 2011. Asesmen Teknik Nontes dalam
Perspektif BK Komprehensif. Jakarta : Indeks.
Liah, Natanael Jalung. 2014. Efektivitas Pembelajaran yang Menggunakan Teori
Van Hiele dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan
Kesebangunan pada Siswa Kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta.
Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar Matematika untuk SMP/MTs
Kelas 7. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta : Mitra Cendikia.
Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Jakarta : Yudhistira.
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya
untuk Kelas VI SMP/MTs I. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana, H.A. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung :
Pustaka Setia
Shadiq, Fadjar. 2009. Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting ? dalam
Majalah PPPPTK Matematika Edisi Nomor 23, Agustus 2009.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2014. Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta : Kencana.
Suwarsono. 1990. Potensi Geometri dalam Pengajaran Matematika dalam Jurnal
Widya Dharma Edisi Oktober 1990.
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas
VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Widoyoko, S. Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.
Yadnya, I Gusti Agung Oka. 2008. Problematik pembelajaran geometri : antara
“action” dan “illusion” (https://ofiiick.blogspot.co.id/2012/06/problematikpembelajaran-geometri-di.html diakses pada 11 April 2017 pukul 08.42).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Yuwono, Muhamaad Ridlo. 2016. Analisis Kesulitan Belajar Siswa KELAS VII
SMP dalam Menyelesaikan Soal Materi Segitiga dan Alternatif
Pemecahannya dalam Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 02159511.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
1.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1.2
Lembar Angket Minat Belajar untuk Penelitian
1.3
Lembar Tes Hasil Belajar untuk Penelitian
1.4
Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van
Hiele
1.5
Panduan Skor Tes Hasil Belajar
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
:
SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas/Semester
:
VII/II
Program Layanan : Reguler
Materi
:
Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Panjang Sisi
Alokasi Waktu
:
2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.1.Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya.
2. Menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan panjang sisinya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan
jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat segitiga
berdasarkan panjang sisinya dengan lengkap dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
E. Materi Ajar
Diberikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak segaris. Titik A
dihubungkan dengan titik B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C
dihubungkan dengan titik A. Bangun yang terbentuk disebut segitiga.
Gambar 2.1. Contoh Segitiga
Dari gambar segitiga diatas, Μ…Μ…Μ…Μ… , Μ…Μ…Μ…Μ… , Μ…Μ…Μ…Μ… disebut sisi segitiga ABC. Titik A, B,
C merupakan titik sudut segitiga. Perpotongan ketiga buah sisi pada segitiga
ABC membentuk tiga buah titik yakni titik
, titik
, dan titik
. Sehingga
dapat disimpulkan, segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga
buah sisi dan memiliki tiga buah titik sudut.
1. Sudut-Sudut dalam Segitiga
a. Jumlah Sudut Segitiga
Jumlah sudut suatu segitiga adalah
b. Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
Besar sudut luar segitiga merupakan jumlah dua sudut dalam yang
tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
2. Jenis dan Sifat Segitiga
a. Berdasarkan Panjang Sisi
Jenis-jenis segitiga apabila ditinjau dari panjang sisinya dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga
sembarang.
1). Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang memiliki tepat dua sisi yang
sama panjang.
2). Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.
3). Segitiga sembarang yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya
saling berbeda.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Cooperative learning tipe group investigation
2. Metode pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Memberikan salam dan berdoa.
Guru
menggali
pengetahuan
15
siswa
Menit
terkait segitiga yang dipelajari di
bangku SD (fase 1).
Guru menyampaikan motivasi dalam
b. Memotivasi
pembelajaran matematika khususnya
manfaat mempelajari segitiga.
Guru
menyampaikan
tujuan
dan
langkah-langkah pembelajaran.
c. Orientasi
B. Kegiatan Inti
ο‚·
Guru membagi siswa kedalam 5
kelompok yang beranggotakan 4-5
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
orang (Mengorganisasikan).
ο‚·
Menit
Guru menjelaskan tentang petunjuk
diskusi
kelompok
dalam
pembelajaran hari ini.
ο‚·
Guru
membagikan
alat
peraga
segitiga kepada setiap kelompok.
ο‚·
Siswa
melakukan
penyelidikan
terhadap alat peraga segitiga yang
dibagikan guru untuk menentukan
jenis dan sifat dari segitiga tersebut
(fase 2).
ο‚·
Guru
meminta
perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya (fase 3).
ο‚·
Kelompok
tanggapan
lain
atas
memberikan
hasil
pekerjaan
temannya (fase 3).
ο‚·
Guru memberikan penguatan atas
hasil kerja siswa (fase 3).
ο‚·
Guru
meminta
mengerjakan
siswa
untuk
yang
sudah
soal
disiapkan
bersama
anggota
kelompoknya (fase 4).
ο‚·
Siswa
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru bersama anggota
kelompoknya.
ο‚·
Guru
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya.
ο‚·
Guru bersama siswa membahas soal
yang sudah dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
C. Kegiatan Penutup
15
a. Merangkum
Guru
memandu
siswa
untuk
Menit
menyimpulkan apa yang telah dipelajari
selama pembelajaran (fase 5).
Siswa menjawab beberapa pertanyaan
b. Evaluasi
terkait materi yang telah dibahas.
Siswa diminta mengungkapkan apa
c. Refleksi
manfaat
yang
diperoleh
setelah
mempelajari materi Jenis-Jenis Segitiga
Berdasarkan Panjang Sisi.
Guru
d. Arahan/Tindak
meminta
siswa
mempelajari
materi selanjutnya yaitu Jenis-Jenis
Lanjut
Segitiga Berdasarkan Besar Sudut.
H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media
: LKS, Alat Peraga Segitiga, dan PPT
Alat
: LCD
Bahan
: Kertas Karton
Sumber Belajar
:
1. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Yogyakarta
: Yudhistira.
2. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar
Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
LEMBAR KERJA SISWA 1
Nama
1. ………………………………….
Kelompok/
2. ………………………………….
No.Absen :
3. ………………………………….
Kelas :
4. ………………………………….
Kompetensi Dasar :
6.2.Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya (4).
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya.
2. Menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan panjang sisinya.
A. Jenis Segitiga
Petunjuk :
1. Selidiki bentuk-bentuk segitiga yang diberikan bersama anggota
kelompokmu.
2. Lengkapi tabel sesuai dengan hasil penyelidikan yang dilakukan.
Ukuran Sisi
Nomor
Bangun
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
B. Jenis dan Sifat Segitiga
Petunjuk :
1. Lengkapi nomor bangun yang sesuai dengan jenis segitiga yang
disebutkan.
Catatan :
 Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang memiliki tepat dua sisi yang
sama panjang.
 Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.
 Segitiga sembarang yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya saling
berbeda.
2. Lengkapi
kolom
“Sifat”
melalui
penyelidikan
bersama
anggota
kelompokmu.
a. Segitiga Sama Kaki
 Pada karton yang dibagikan tersedia gambar segitiga samakaki
ABC (Gambar a).
 Tandai setiap titik sudutnya dengan a, b, dan c pada bagian dalam
(Gambar b).
 Bagilah setiap sisi
menjadi dua bagian sama, maka
diperoleh D, E, dan F. Hubungkan A dan E, B dan F, C dan D
dengan garis putus-putus (Gambar c).
 Guntinglah segitiga pada Gambar c sepanjang sisinya.
 Angkat guntingan
bingkainya. Apakah
, kemudian tempatkan lagi pada
dapat menempati bingkainya dengan
tepat?
 Angkat kembali guntingan
, kemudian balik menurut CD
(Gambar d). Apakah segitiga itu dapat menempati bingkainya
dengan tepat?
 Ulangi langkah ke 6 menurut AE dan BF . Apakah segitiga itu
dapat menempati bingkainya dengan tepat ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
 Lipatlah
sampai titik A dan B bertemu, lalu buka kembali
seperti posisi semula. Apakah dua segitiga yang terbentuk memiliki
ukuran yang sama ?
Ulangi kembali langkah diatas untuk titik A dan C, dan titik B dan
C. Apakah dua segitiga yang terbentuk memiliki ukuran yang sama
?
Dari langkah diatas, ada berapa cara melipat segitiga sehingga
membentuk dua segitiga baru yang memiliki ukuran yang sama ?
 Bagaimanakah panjang sisi dari segitiga sama kaki ?
 Bagaimanakah besar sudut dari segitiga sama kaki ?
Tulislah hasil pengamatanmu pada kolom sifat.
b. Segitiga Sama Sisi
 Siapkan segitiga sama sisi
 Putarlah
yang sudah dibagikan.
sampai titik A menempati titik B, amati dan
tulislah hasilnya.
Tempatkan
pada posisi semula lalu putarlah
sampai
titik A menempati titik C, amati dan tulislah hasilnya.
Tempatkan
pada posisi semula lalu putarlah
sampai
titik A menempati titik C, amati dan tulislah hasilnya.
Ada berapa cara memutar
agar dapat menempati
bingkainya ?
 Tempatkan
mengubungkan titik
pada posisi semula. Buatlah garis yang
dengan titik tengah
. Ada berapa cara
untuk melipat segitiga tersebut agar bentuknya sama besar ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Tempatkan
pada posisi semula. Buatlah garis yang
mengubungkan titik
dengan titik tengah
. Ada berapa cara
untuk melipat segitiga tersebut agar bentuknya sama besar ?
Tempatkan
pada posisi semula. Buatlah garis yang
mengubungkan titik
dengan titik tengah
. Ada berapa cara
untuk melipat segitiga tersebut agar bentuknya sama besar ?
Dari tiga langka diatas, ada berapa cara melipat segitiga agar
bentuknya sama besar ?
 Bagaimanakah panjang sisi dari segitiga sama sisi ?
 Bagaimanakah besar sudut dari segitiga sama sisi ?
Tulislah hasil pengamatanmu pada kolom sifat.
c. Segitiga sembarang
 Bagaimanakah panjang sisi dari segitiga sembarang ?
 Bagaimanakah besar sudut dari segitiga sembarang ?
Tulislah hasil pengamatanmu pada kolom sifat.
Jenis Segitiga
1. Segitiga Sembarang
2. Segitiga Sama Kaki
3. Segitiga Sama Sisi
Nomor Bangun
Sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
A. Jenis Segitiga
Ukuran Sisi
Nomor
Bangun
1
2
3
1
10
10
10
2
3
5
6
3
4
4
4
4
6
8
6
5
6
9
5
6
5
7
5
7
6
6
6
B. Sifat Segitiga
Jenis Segitiga
1. Segitiga sama kaki
Nomor Bangun
4, 6
Sifat
 Memiliki dua sisi sama
panjang dan dua sudut
yang sama besar.
 Memiliki satu sumbu
simetri
yang
tegak
lurus alas dan membagi
alas menjadi dua sama
panjang.
 Menempati bingkainya
dengan dua cara.
2. Segitiga sama sisi
1, 3, 7
 Ketiga
sisinya
sama
panjang.
 Ketiga sudutnya sama
besar yaitu
 Mempunyai
.
simetri
putar tingkat tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Jenis Segitiga
Nomor Bangun
Sifat
 Mempunyai tiga sumbu
simetri.
 Menempati bingkainya
dengan enam cara.
3. Segitiga sembarang
2, 5
 Panjang ketiga sisinya
saling berbeda.
 Besar ketiga sudutnya
saling berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
LATIHAN SOAL
Nama : …………………………………..
Petunjuk
: Kerjakan soal berikut secara mandiri !
1. Lengkapi tabel berikut !
Panjang Sisi
No
Segitiga
1
2
3
Nama Segitiga
1
9
6
9
………………………….........
2
12
12
26
………………………….........
3
8
8
8
………………………….........
4
12
13
14
………………………….........
5
3
4
6
………………………….........
6
14
14
14
………………………….........
7
5
9
14
………………………….........
2. Tentukan jenis dari segitiga berikut berdasarkan panjang sisinya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL DAN PEDOMAN PENSKORAN
1. Melengkapi tabel jenis segitiga
Panjang Sisi
No
Segitiga
1
2
Nama Segitiga
3
1
9
6
9
Segitiga sama kaki
2
12
12
26
Segitiga sama kaki
3
8
8
8
Segitiga sama sisi
4
12
13
14
Segitiga sembarang
5
3
4
6
Segitiga sembarang
6
14
14
14
Segitiga sama sisi
7
5
9
14
Segitiga sembarang
Skor : 7
2. Jenis dari segitiga berikut berdasarkan panjang sisinya
a.
: segitiga sembarang
b.
: segitiga sama kaki
c.
: segitiga sembarang
Skor : 3
Nilai Akhir (NA) = π‘Ίπ’Œπ’π’“ 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝟏𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
:
SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas/Semester
:
VII/II
Program Layanan : Reguler
Materi
:
Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Besar Sudut
Alokasi Waktu
:
2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.1.Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya.
2. Menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan besar sudutnya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan
jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat segitiga
berdasarkan besar sudutnya dengan lengkap dan benar.
E. Materi Ajar
1. Jenis dan Sifat Segitiga Berdasarkan Besar Sudut
Jenis-jenis segitiga apabila ditinjau dari besar sudutnya dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu segitiga lancip, segitiga tumpul, dan segitiga siku-siku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
a. Segitiga lancip yaitu segitiga yang besar semua sudutnya kurang dari
.
b. Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang besar salah sudutnya adalah
.
c. Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih
dari
.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Cooperative learning tipe group investigation
2. Metode pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Memberikan salam dan berdoa.
15
Menit
a. Apersepsi
Guru bertanya tentang jenis-jenis sudut
yang
sudah
dipelajari
pada
bab
sebelumnya (fase 1).
Guru menyampaikan motivasi dalam
b. Memotivasi
pembelajaran matematika khususnya
manfaat mempelajari segitiga.
Guru
menyampaikan
tujuan
dan
langkah-langkah pembelajaran.
c. Orientasi
B. Kegiatan Inti
ο‚·
Guru membagi siswa kedalam 5
50
kelompok yang beranggotakan 4-5
Menit
orang (Mengorganisasikan).
ο‚·
Guru menjelaskan tentang petunjuk
diskusi
kelompok
dalam
pembelajaran hari ini.
ο‚·
Guru
membagikan
alat
peraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
segitiga kepada setiap kelompok.
ο‚·
Siswa
melakukan
penyelidikan
terhadap alat peraga segitiga yang
dibagikan guru untuk menentukan
jenis dan sifat dari segitiga tersebut
(fase 2).
ο‚·
Guru
meminta
perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya (fase 3).
ο‚·
Kelompok
tanggapan
lain
atas
memberikan
hasil
pekerjaan
temannya (fase 3).
ο‚·
Guru memberikan penguatan atas
hasil kerja siswa (fase 3).
ο‚·
Guru
meminta
mengerjakan
siswa
untuk
yang
sudah
soal
disiapkan
bersama
anggota
kelompoknya (fase 4).
ο‚·
Siswa
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru bersama anggota
kelompoknya.
ο‚·
Guru
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya.
ο‚·
Guru bersama siswa membahas soal
yang sudah dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup
a. Merangkum
15
Guru
memandu
siswa
untuk
menyimpulkan apa yang telah dipelajari
selama pembelajaran (fase 5).
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
b. Evaluasi
Siswa menjawab beberapa pertanyaan
terkait materi yang telah dibahas.
Siswa diminta mengungkapkan apa
c. Refleksi
manfaat
yang
diperoleh
setelah
mempelajari materi Jenis-Jenis Segitiga
Berdasarkan Sudutnya.
Guru
d. Arahan/Tindak
meminta
materi
Lanjut
siswa
selanjutnya
mempelajari
yaitu
Keliling
Segitiga.
H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media
: LKS, Alat Peraga Segitiga, dan PPT
Alat
: LCD
Bahan
: Kertas Karton/Manila
Sumber Belajar
:
1. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Yogyakarta
: Yudhistira.
2. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar
Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
4. Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika:
Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VI SMP/MTs I.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
LEMBAR KERJA SISWA 2
Nama
1. ………………………………….
Kelompok/
2. ………………………………….
No.Absen :
3. ………………………………….
Kelas :
4. ………………………………….
Kompetensi Dasar :
6.2.Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya (4).
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya.
2. Menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan besar sudutnya.
A. Jenis Segitiga
Petunjuk :
1. Selidiki bentuk-bentuk segitiga yang diberikan bersama anggota
kelompokmu.
2. Lengkapi tabel sesuai dengan hasil penyelidikan yang dilakukan.
Besar Sudut
Nomor
Bangun
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
B. Sifat Segitiga
Petunjuk :
1. Lengkapi nomor bangun yang sesuai dengan jenis segitiga yang
disebutkan.
Catatan :
 Segitiga lancip yaitu segitiga yang besar semua sudutnya kurang dari
.
 Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang besar salah sudutnya adalah
.
 Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih
dari
.
2. Lengkapi kolom “Sifat” melalui penyelidikan besar tiap sudut pada
segitiga bersama anggota kelompokmu.
Jenis Segitiga
1.
2.
3.
Nomor Bangun
Sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
A. Jenis Segitiga
Besar Sudut
Nomor
Bangun
1
2
3
1
2
3
4
5
6
7
B. Sifat Segitiga
Jenis Segitiga
1. Segitiga lancip
Nomor Bangun
2, 3, 7
Sifat
Besar semua sudutnya
kurang dari
1, 5
 Besar
salah
satu
sudutnya adalah
 Dua
2. Segitiga siku-siku
sudut
.
lainnya
pasti merupakan sudut
lancip.
4, 6
 Besar
salah
satu
sudutnya lebih dari
3. Segitiga tumpul
.
 Dua
sudut
lainnya
pasti merupakan sudut
lancip.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
LATIHAN SOAL
Nama : …………………………………..
Petunjuk
: Kerjakan soal berikut secara mandiri !
1. Lengkapi tabel berikut !
Besar Sudut
No
Segitiga
1
2
3
Nama Segitiga
1
………………………….........
2
………………………….........
3
………………………….........
4
………………………….........
5
………………………….........
6
………………………….........
7
………………………….........
2. Gambar di bawah adalah
.
Tentukan nama segitigasegitiga yang membentuk
𝐴𝐡𝐢 berdasarkan besar
sudutnya !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL DAN PEDOMAN PENSKORAN
1. Melengkapi tabel
Besar Sudut
No
Segitiga
Nama Segitiga
1
2
3
1
Segitiga tumpul
2
Segitiga siku-siku
3
Segitiga siku-siku
4
Segitiga tumpul
5
Segitiga lancip
6
Segitiga lancip
7
Segitiga tumpul
Skor : 7
2. Nama segitiga-segitiga yang membentuk
adalah :
𝐴𝐡𝐢 : Segitiga siku-siku
𝐴𝐡𝐷 : Segitiga siku-siku
𝐴𝐢𝐷 : Segitiga siku-siku
Skor : 3
Nilai Akhir (NA) = π‘Ίπ’Œπ’π’“ 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝟏𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII/II
Program Layanan : Reguler
Materi
: Keliling Segitiga
Alokasi Waktu
: 2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.3.Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan keliling bangun segitiga.
2. Menggunakan keliling bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan keliling bangun
segitiga dengan tepat.
2. Menggunakan keliling bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
E. Materi Ajar
Keliling Segitiga
Keliling suatu segitiga adalah jumlah seluruh panjang sisi segitiga itu.
Misal, diberikan sembarang
seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.2. Sembarang
Keliling
dirumuskan sebagai
.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Cooperative learning tipe group investigation
2. Metode pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Memberikan salam dan berdoa.
15
Menit
a. Apersepsi
Guru menggali pengetahuan siswa
terkait
jenis
menyampaikan
segitiga
dan
pentingnya
konsep
keliling suatu bangun . (fase 1).
b. Memotivasi
Guru
menyampaikan
pembelajaran
khususnya
dalam
manfaat
motivasi
matematika
mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
keliling bangun segitiga.
c. Orientasi
Guru
menyampaikan
tujuan
dan
langkah-langkah pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
ο‚·
Guru membagi siswa kedalam 5
50
kelompok yang beranggotakan 4-5
Menit
orang (Mengorganisasikan).
ο‚·
Guru
menjelaskan
tentang
petunjuk diskusi kelompok dalam
pembelajaran hari ini.
ο‚·
Guru membagikan alat peraga
segitiga kepada setiap kelompok.
ο‚·
Siswa
melakukan
penyelidikan
terhadap alat peraga segitiga yang
dibagikan guru untuk menentukan
keliling bangun segitiga (fase 2).
ο‚·
Guru
meminta
perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya (fase 3).
ο‚·
Kelompok
lain
memberikan
tanggapan atas hasil pekerjaan
temannya (fase 3).
ο‚·
Guru memberikan penguatan atas
hasil kerja siswa (fase 3).
ο‚·
Guru
meminta
mengerjakan
disiapkan
siswa
untuk
yang
sudah
soal
bersama
anggota
kelompoknya (fase 4).
ο‚·
Siswa
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru bersama anggota
kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
ο‚·
Guru
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya.
ο‚·
Guru bersama siswa membahas
soal yang sudah dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup
a. Merangkum
15
Guru
memandu
menyimpulkan
siswa
apa
untuk
yang
telah
dipelajari selama pembelajaran (fase
5).
Siswa menjawab beberapa pertanyaan
terkait materi yang telah dibahas.
b. Evaluasi
Siswa diminta mengungkapkan apa
manfaat
c. Refleksi
yang
diperoleh
setelah
mempelajari materi Keliling Bangun
Segitiga.
Guru meminta siswa mengerjakan
d. Arahan/Tindak
tugas
yang
diberikan
serta
mempelajari materi selanjutnya yaitu
Lanjut
Luas Bangun Segitiga.
H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media
: LKS, Alat Peraga Segitiga, dan PPT
Alat
: LCD
Bahan
: Kertas Karton/Manila
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Sumber Belajar
:
1. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Yogyakarta
: Yudhistira.
2. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar
Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
4. Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika:
Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VI SMP/MTs I.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Penilaian Pembelajaran
No.
Aspek
Teknik
Instrumen
1.
Kognitif
Tes
Uraian
2.
Afektif (Minat)
Nontes
Angket Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
LEMBAR KERJA SISWA 3
Nama
1. ………………………………….
Kelompok/
2. ………………………………….
No.Absen :
3. ………………………………….
Kelas :
4. ………………………………….
Kompetensi Dasar :
6.3.Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menentukan keliling bangun segitiga.
2. Menggunakan keliling bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
A. Melengkapi Tabel
Petunjuk :
1. Selidiki bentuk-bentuk segitiga yang diberikan bersama anggota
kelompokmu.
2. Lengkapi tabel berikut.
Ukuran Sisi
Nomor
Bangun
1
2
3
Jumlah Ketiga Sisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Ukuran Sisi
Nomor
Bangun
1
2
3
Jumlah Ketiga Sisi
B. Keliling Segitiga
Petunjuk :
Berdasarkan tabel pada bagian A dan gambar berikut, tentukan rumus umum
dari keliling segitiga.
Catatan : Keliling suatu bangun adalah jumlah panjang sisi yang
membatasi bangun tersebut
Misal diberikan
seperti pada gambar berikut !
Keliling
Keliling segitiga = ……………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
A. Melengkapi Tabel
Ukuran Sisi
Nomor
Bangun
1
2
3
Jumlah Ketiga Sisi
1
10
10
10
30
2
3
5
6
14
3
4
4
4
12
4
6
8
6
20
5
6
9
5
20
B. Keliling Segitiga
Misal diberikan
seperti pada gambar berikut !
Μ…Μ…Μ…Μ…Μ…
Keliling 𝐴𝐡𝐢 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐴𝐢
Jadi, keliling bangun segitiga
Μ…Μ…Μ…Μ…
π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐢𝐡
π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” 𝑠𝑖𝑠𝑖 Μ…Μ…Μ…Μ…
𝐡𝐴
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’‚π’π’‹π’‚π’π’ˆ π’Œπ’†π’•π’Šπ’ˆπ’‚ π’”π’Šπ’”π’Š π‘Ίπ’†π’ˆπ’Šπ’•π’Šπ’ˆπ’‚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
LATIHAN SOAL
Nama : …………………………………..
Petunjuk
: Kerjakan soal berikut secara mandiri !
1. Diketahui
merupakan segitiga sama kaki dengan panjang sisi
dan panjang sisi
Tentukan keliling bangun
.
!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
Kunci Jawaban
Penskoran
Diketahui :

2
merupakan segitiga sama kaki.
 Panjang sisi
 Panjang sisi
adalah …
Ditanya: Keliling
Jawab :
7
Panjang sisi
Panjang sisi
Panjang sisi
Panjang sisi
Panjang sisi
Keliling
Jadi, keliling
t adalah 64
1
.
Skor Total
Nilai Akhir (NA) =
10
π‘Ίπ’Œπ’π’“ 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
π‘Ίπ’Œπ’π’“ 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII/II
Program Layanan : Reguler
Materi
: Luas Segitiga
Alokasi Waktu
: 2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.4.Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan luas bangun segitiga.
2. Menggunakan luas bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan luas bangun segitiga
dengan tepat.
2. Menggunakan luas bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
E. Materi Ajar
Luas Segitiga
Pada segitiga, dikenal pengertian alas dan tinggi. Setiap sisi segitiga dapat
menjadi alas. Adapun tinggi segitiga adalah garis tegak lurus yang ditarik dari
titik sudut ke alas dihadapannya atau pun perpanjangannya.
Gambar 1. Segitiga
beserta alas dan tingginya
Rumus luas daerah segitiga adalah sebagai berikut :
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Cooperative learning tipe group investigation
2. Metode pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Memberikan salam dan berdoa.
15
Menit
a. Apersepsi
Guru menggali pengetahuan siswa
terkait luas daerah persegi panjang
(fase 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
b. Memotivasi
Guru
menyampaikan
pembelajaran
motivasi
dalam
matematika
khususnya manfaat mempelajari luas
bangun segitiga.
c. Orientasi
Guru
menyampaikan
tujuan
dan
langkah-langkah pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
ο‚·
Guru membagi siswa kedalam 5
50
kelompok yang beranggotakan 4-5
Menit
orang (Mengorganisasikan).
ο‚·
Guru
menjelaskan
tentang
petunjuk diskusi kelompok dalam
pembelajaran hari ini.
ο‚·
Guru membagikan alat peraga
persegi
panjang kepada
setiap
kelompok.
ο‚·
Siswa
melakukan
terhadap
alat
penyelidikan
peraga
persegi
panjang yang dibagikan guru untuk
menentukan luas dari segitiga (fase
2).
ο‚·
Guru
meminta
perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya (fase 3).
ο‚·
Kelompok
lain
memberikan
tanggapan atas hasil pekerjaan
temannya (fase 3).
ο‚·
Guru memberikan penguatan atas
hasil kerja siswa (fase 3).
ο‚·
Guru
meminta
mengerjakan
soal
siswa
untuk
yang
sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
disiapkan
bersama
anggota
kelompoknya (fase 4).
ο‚·
Siswa
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru bersama anggota
kelompoknya.
ο‚·
Guru
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya.
ο‚·
Guru bersama siswa membahas
soal yang sudah dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup
a. Merangkum
15
Guru
memandu
menyimpulkan
siswa
apa
untuk
yang
telah
dipelajari selama pembelajaran (fase
5).
Siswa menjawab beberapa pertanyaan
terkait materi yang telah dibahas.
b. Evaluasi
Siswa diminta mengungkapkan apa
manfaat
c. Refleksi
yang
diperoleh
setelah
mempelajari materi Luas Segitiga.
Guru meminta siswa mengerjakan
d. Arahan/Tindak
Lanjut
tugas
yang
mempersiapkan
diberikan
serta
ulangan
untuk
pertemuan berikutnya.
H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media
: LKS, Alat Peraga Segitiga, dan PPT
Alat
: LCD
Bahan
: Kertas Karton/Manila
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Sumber Belajar
:
1. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Yogyakarta
: Yudhistira.
2. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar
Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
4. Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika:
Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VI SMP/MTs I.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Penilaian Pembelajaran
No.
Aspek
Teknik
Instrumen
1.
Kognitif
Tes
Uraian
2.
Afektif (Minat)
Nontes
Angket Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
LEMBAR KERJA SISWA 4
Nama
1. ………………………………….
Kelompok/
2. ………………………………….
No.Absen :
3. ………………………………….
Kelas :
4. ………………………………….
Kompetensi Dasar :
6.3.Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menentukan luas bangun segitiga.
2. Menggunakan luas bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Luas Bangun Segitiga
Petunjuk :
1. Selidiki bentuk segitiga yang diberikan bersama anggota kelompokmu.
2. Temukan rumus untuk menentukan luas bangun segitiga berdasarkan hasil
penyelidikan yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
1. Siapkan 2 buah alat peraga segitiga yang memiliki bentuk dan ukuran yang
sama.
2. Tempelah salah satu segitiga pada kertas A4 yang telah disediakan.
3. Buatlah garis tinggi segitiga pada salah satu dari kedua segitiga tersebut lalu
guntinglah segitiga mengikuti garis tinggi yang telah dibuat.
4. Tempelah dua buah segitiga yang diperoleh pada langkah 4 di samping kiri
dan kanan segitiga yang telah ditempel pada kertas di langkah 2 sehingga
membentuk persegi panjang.
5. Luas persegi panjang
6. Lengkapi titik-titik berikut berdasarkan pengamatan bersama anggota
kelompokmu !
Maka luas persegi panjang
Luas segitiga
Luas segitiga
Pada segitiga, panjang dan lebar disebut alas dan tinggi sehingga sehingga
Luas segitiga
Jadi, luas bangun segitiga
𝟏
𝟐
Keterangan : π‘Ž = …………………………
𝑑 = …………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Luas Segitiga
1. Siapkan 2 buah alat peraga segitiga yang memiliki bentuk dan ukuran yang
sama.
2. Tempelah salah satu segitiga pada kertas A4 yang telah disediakan.
3. Buatlah garis tinggi segitiga pada salah satu dari kedua segitiga tersebut lalu
guntinglah segitiga mengikuti garis tinggi yang telah dibuat.
4. Tempelah dua buah segitiga yang diperoleh pada langkah 4 di samping kiri
dan kanan segitiga yang telah ditempel pada kertas di langkah 2 sehingga
membentuk persegi panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
5. Luas persegi panjang
6. Lengkapi titik-titik berikut berdasarkan pengamatan bersama anggota
kelompokmu !
Maka luas persegi panjang
Luas segitiga
Luas segitiga
Pada segitiga, panjang dan lebar disebut alas dan tinggi sehingga sehingga
Luas segitiga
Luas segitiga
Jadi, luas bangun segitiga
𝟏
𝟐
𝒂
𝒕
Keterangan : π‘Ž = panjang sisi alas segitiga
𝑑 = tinggi segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
LATIHAN SOAL
Nama : …………………………………..
Petunjuk
1. Diketahui
: Kerjakan soal berikut secara mandiri !
merupakan segitiga sama kaki dengan panjang sisi
dan panjang sisi
Tentukan luas bangun
.
!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
Kunci Jawaban
Penskoran
Diketahui :

2
merupakan segitiga sama kaki.
 Panjang sisi
 Panjang sisi
adalah …
Ditanya: Luas
Jawab :
12
Panjang sisi
Panjang sisi
Panjang sisi
Panjang sisi
Luas
Luas
Jadi, luas
π‘Ž
𝑑
Μ…Μ…Μ…Μ…
Μ…Μ…Μ…Μ…
adalah 48
.
adalah 48
1
.
Skor Total
Nilai Akhir (NA) =
15
π‘Ίπ’Œπ’π’“ 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
π‘Ίπ’Œπ’π’“ 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Lampiran 1.2 Lembar Angket Minat Belajar untuk Penelitian
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
Responden Yth,
Angket ini dibuat oleh peneliti untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap
mata
pelajaran
matematika.
Demi
tercapainya
tujuan
diatas,
peneliti
mengharapkan ketersediaan dari adik-adik untuk mengisi angket ini dengan
lengkap. Perlu peneliti informasikan, hasil dari angket ini tidak berpengaruh
terhadap penilaian pembelajaran. Oleh karena itu, adik-adik diharapkan mengisi
angket ini sesuai dengan apa yang diketahui atau dirasakan. Akhir kata, peneliti
mengucapkan terima kasih atas partisipasi adik-adik dalam penelitian ini.
Petunjuk :
1. Pilihlah salah satu alternatif jawaban dari pernyataan yang tersedia dengan
memberikan tanda centang (√) sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya.
STS : Sangat Tidak Setuju
S
: Setuju
TS : Tidak Setuju
SS : Sangat Setuju
2. Pastikan mengisi angket ini dengan lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Jawaban
No
Pernyataan
STS
1
Saya menyukai pelajaran matematika
2
Saya
seringkali
matematika
3
Saya mengumpulkan tugas matematika tepat
waktu
4
Saya
selalu
bersemangat
pertanyaan yang diberikan guru
5
Saya merasa kantuk saat belajar matematika
6
Saya merasa tidak betah di kelas saat
pelajaran matematika berlangsung
7
Saya cenderung pasif dalam diskusi kelompok
8
Saya belajar matematika tanpa dipaksakan
oleh siapa pun
9
Saya kurang berminat mengikuti les tambahan
meskipun nilai matematika saya rendah
10
Saya belajar matematika jika diingatkan oleh
orang tua saya saja
11
Saya membaca materi matematika jika ada
ulangan saja
12
Saya merasa puas walaupun hanya mendapat
nilai matematika setara KKM
13
Saya
berusaha
menyelesaikan
matematika yang diberikan guru
14
Saya mengerjakan tugas matematika saat ada
waktu luang saja
15
Saya
berusaha
memahami
pelajaran
matematika dengan bertanya kepada guru atau
teman
16
Saya mudah menyerah saat menyelesaikan
soal matematika yang sulit
17
Belajar matematika itu menyenangkan
mengabaikan
tugas
menjawab
tugas
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Jawaban
No
Pernyataan
STS
18
Saya mengikuti pelajaran matematika dengan
perasaan bahagia
19
Belajar matematika sangat membosankan
20
Saya bersemangat
matematika
mempelajari
materi
21
Saya takut bertanya jika ada
matematika yang tidak saya pahami
materi
22
Saya memilih untuk diam jika
memahami
materi
matematika
disampaikan
23
Saya malu untuk bertanya jika ada materi
yang tidak dipahami
24
Saya mendengarkan secara saksama pendapat
yang diberikan oleh teman selama
pembelajaran
25
Saya bertanya jika ada materi matematika
yang tidak dipahami
tidak
yang
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Lampiran 1.3 Lembar Tes Hasil Belajar untuk Penelitian
TES HASIL BELAJAR SEGITIGA
Mata Pelajaran
:
Matematika
Materi
:
Jenis Segitiga, Keliling dan Luas Segitiga
Waktu
:
60 menit
Petunjuk :
1. Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal.
2. Dilarang menggunakan alat komunikasi dan alat bantu hitung.
3. Kerjakan soal dengan teliti dan jelas.
4. Sertakan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal.
Soal :
1. Tentukan jenis-jenis segitiga pada gambar berikut berdasarkan panjang sisi
atau besar sudutnya! (Catatan : sertakan nama bangunnya juga)
2. Sebutkan sifat dari segitiga pada gambar berikut !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
3. Diketahui keliling segitiga
keliling segitiga
pada gambar berikut adalah
. Tentukan
!
4. Perhatikan segitiga berikut!
Diketahui
,
dan
. Tentukan luas bangun
!
5. Sebuah taman bermain berbentuk segitiga memiliki ukuran panjang sisi
alasanya 12
dan tingginya 8
dengan biaya Rp 70.000,00/
!
. Jika taman tersebut akan ditanami rumput
, hitunglah keseluruhan biaya yang diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Lampiran 1.4 Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan
Teori Van Hiele
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEORI VAN HIELE
Sekolah
: SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Kelas
: VII B
Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Jam Pelajaran
:
Pokok Bahasan
:
PETUNJUK :
1. Amati aktivitas guru dalam proses pembelajaran matematika dengan teori Van
Hiele.
2. Tuliskan tanda (√) sesuai dengan keadaan yang Anda amati pada kolom “Ya”
atau “Tidak”.
NO
ASPEK YANG DIAMATI
A
Kegiatan Pembuka
1
Guru memberi salam dan menanyakan kabar siswa
2
Guru mengecek kehadiran siswa
3
Guru menyampaikan manfaat belajar matematika
khususnya segitiga dalam kehidupan sehari-hari
YA
TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
NO
ASPEK YANG DIAMATI
YA
4
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
5
Guru menyampaikan langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam pembelajaran
B
Fase-Fase Pembelajaran Geometri Van Hiele
Fase 1 : Informasi (Information)
1
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk
mengecek pengetahuan awal siswa
2
Guru memberikan informasi tentang konsep materi
yang akan dipelajari
Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation)
1
Guru membagi siswa dalam kelompok kecil
2
Guru membagikan bentuk geometri kepada setiap
kelompok
3
Guru meminta siswa untuk mengamati bentuk
geometri yang telah dibagikan
4
Guru
mendorong
penyelidikan
siswa
terhadap
untuk
bentuk
melakukan
geometri
yang
disediakan berdasarkan petunjuk yang diberikan
5
Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi
yang sesuai dengan materi
Fase 3 : Penjelasan (Explication)
1
Guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan
pendapatnya tentang bentuk geometri yang telah
diamati
2
Guru
memotivasi
siswa
untuk
menyatakan
pendapatnya tentang sifat dari bentuk geometri yang
TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
NO
ASPEK YANG DIAMATI
YA
diamati
3
Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili
kelompoknya dalam mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
4
Guru mendorong siswa untuk berani maju dan
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
5
Guru mengarahkan siswa untuk menggunakan bahasa
yang
tepat
dan
sesuai
dalam
menyampaikan
pendapatnya atau dalam presentasi hasil diskusi
kelompok
Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation)
1
Guru menyiapkan siswa untuk mengerjakan latihan
soal
2
Guru membagikan soal-soal latihan kepada siswa
3
Guru mendorong siswa untuk mengerjakan soal
dengan menggunakan strateginya sendiri
4
Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal
Fase 5 : Integrasi
1
Guru memandu siswa melalui tanya jawab untuk
membuat kesimpulan atas materi yang telah dipelajari
2
Guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan
kesimpulan atas materi yang telah dipelajari
C
Kegiatan Penutup
1
Guru
memandu
refleksinya
dilaksanakan
atas
siswa
untuk
pembelajaran
menyampaikan
yang
sudah
TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
NO
ASPEK YANG DIAMATI
2
Guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan
refleksinya
atas
pembelajaran
yang
YA
TIDAK
sudah
dilaksanakan
3
Guru menyampaikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan
4
Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
Yogyakarta, ………….. 2017
Pengamat
(…………………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Lampiran 1.5 Panduan Skor Tes Hasil Belajar
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN TES HASIL BELAJAR
No
1
2
Kunci Jawaban

adalah segitiga sembarang.

adalah segitiga sama kaki.

adalah segitiga siku-siku.
Sifat dari segitiga pada gambar tersebut adalah :
Skor
3
4
 Memiliki dua sisi sama panjang
 Memiliki dua sudut yang sama besar.
 Memiliki satu sumbu simetri yang tegak lurus alas dan
membagi alas menjadi dua sama panjang.
 Menempati bingkainya dengan dua cara.
3
Diketahui :

2
segitiga siku-siku


 Keliling segitiga
adalah
Ditanya : Keliling segitiga
Jawab :
 Cari panjang
Keliling
adalah ….
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
No
Kunci Jawaban
Panjang
adalah
Skor
.
 Keliling segitiga
Keliling
Jadi, keliling segitiga
4
adalah
Diketahui :

.
1
2
segitiga siku-siku



adalah ….
Ditanya : Luas
Jawab :
12

 Luas Segitiga
Luas
Luas
Luas
Luas
Jadi, luas
adalah
.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
No
5
Kunci Jawaban
Skor
Diketahui :
2
 Taman bermain berbentuk segitiga.
 Panjang sisi alasnya 12
 Tingginya 8
.
.
 Taman tersebut akan ditanami rumput dengan biaya Rp
70.000,00/
Ditanya : Banyak biaya yang dikeluarkan untuk penanaman
rumput di taman tersebut adalah ….
Jawab :
16
 Luas taman
L. Taman = L. Segitiga
L. Segitiga
L. Segitiga
L. Segitiga
Maka, luas taman tersebut adalah
.
 Biaya yang dibutuhkan :
Jadi, banyak biaya yang dikeluarkan untuk penanaman rumput di
taman tersebut adalah Rp
.
Skor Total
Nilai Akhir (NA) =
1
58
π‘Ίπ’Œπ’π’“ 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
π‘Ίπ’Œπ’π’“ 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN OLEH PAKAR
2.1
Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
2.2
Lembar Validasi Angket Minat Belajar
2.3
Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran yang
Menggunakan Teori Van Hiele
2.4
Lembar Validasi Pedoman Wawancara Siswa
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Lampiran 2.1 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
LEMBAR VALIDASI
TES HASIL BELAJAR
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan tes hasil belajar yang
akan dikembangkan oleh peneliti.
B. Petunjuk
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu
mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam tes hasil belajar yang akan
dikembangkan oleh peneliti. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/
Ibu dalam memberikan penilaian tes hasil belajar yaitu :
1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi
tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan
penilaian Bapak/ Ibu.
2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada tes hasil belajar yang
telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada
lembar saran yang disediakan.
3. Makna penilaian adalah sebagai berikut :
Untuk validasi isi :
TV : Tidak Valid
CV : Cukup Valid
KV : Kurang Valid
V : Valid
SV
: Sangat Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
LEMBAR VALIDASI
TES HASIL BELAJAR
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
C. Tujuan
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan tes hasil belajar yang
akan dikembangkan oleh peneliti.
D. Petunjuk
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu
mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam tes hasil belajar yang akan
dikembangkan oleh peneliti. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/
Ibu dalam memberikan penilaian tes hasil belajar yaitu :
1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi
tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan
penilaian Bapak/ Ibu.
2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada tes hasil belajar yang
telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada
lembar saran yang disediakan.
3. Makna penilaian adalah sebagai berikut :
Untuk validasi isi :
TV : Tidak Valid
CV : Cukup Valid
KV : Kurang Valid
V : Valid
SV
: Sangat Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Lampiran 2.2 Lembar Validasi Angket Minat Belajar
LEMBAR VALIDASI
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan angket minat belajar
siswa yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu
mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam angket minat belajar siswa.
Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan
penilaian angket yaitu :
1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi
tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan
penilaian Bapak/ Ibu
2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada angket yang telah
disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada
lembar saran yang disediakan.
3. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut :
5 : Sangat Baik
3 : Cukup
4 : Baik
2 : Kurang Baik
1: Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
LEMBAR VALIDASI
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan angket minat belajar
siswa yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu
mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam angket minat belajar siswa.
Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan
penilaian angket yaitu :
1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi
tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan
penilaian Bapak/ Ibu
2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada angket yang telah
disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada
lembar saran yang disediakan.
3. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut :
5 : Sangat Baik
3 : Cukup
4 : Baik
2 : Kurang Baik
1: Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
Lampiran 2.3 Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan
Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
LEMBAR VALIDASI
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEORI VAN HIELE
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan teori Van Hiele yang akan
diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu
mengenai
beberapa
aspek
yang
disajikan
dalam
lembar
observasi
keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan teori Van Hiele. Adapun
petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan penilaian
angket yaitu :
1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi
tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan
penilaian Bapak/ Ibu
2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada lembar observasi yang
telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada
lembar saran yang disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
Lampiran 2.4 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Siswa
LEMBAR VALIDASI
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan pedoman wawancara
siswa yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu
mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam pedoman wawancara siswa.
Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan
penilaian angket yaitu :
1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi
tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan
penilaian Bapak/ Ibu
2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada pedoman wawancara
yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan
pada lembar saran yang disediakan.
3. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut :
5 : Sangat Baik
3 : Cukup
4 : Baik
2 : Kurang Baik
1: Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
LEMBAR VALIDASI
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan pedoman wawancara
siswa yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu
mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam pedoman wawancara siswa.
Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan
penilaian angket yaitu :
1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi
tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan
penilaian Bapak/ Ibu
2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada pedoman wawancara
yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan
pada lembar saran yang disediakan.
3. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut :
5 : Sangat Baik
3 : Cukup
4 : Baik
2 : Kurang Baik
1: Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
HASIL PERHITUNGAN
VALIDITAS DAN RELIABILITAS MENGGUNAKAN SSPS
3.1 Hasil Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar
3.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar
3.3 Hasil Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar
3.4 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Belajar
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
Lampiran 3.1
Hasil Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar
Tahap I
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation
N
VAR0000
1
3.0952
.43644
21
VAR0000
2
2.8571
.57321
21
VAR0000
3
3.2381
.70034
21
VAR0000
4
3.1429
.47809
21
VAR0000
5
2.9048
.62488
21
VAR0000
6
2.4762
.60159
21
VAR0000
7
2.2857
.64365
21
VAR0000
8
3.0952
.62488
21
VAR0000
9
2.6190
.58959
21
VAR0001
0
3.3810
.49761
21
VAR0001
1
2.2857
.56061
21
VAR0001
2
2.8095
.60159
21
VAR0001
3
2.8571
.57321
21
VAR0001
4
2.9524
.74001
21
VAR0001
5
2.3333
.57735
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
VAR0001
6
2.7143
.71714
21
VAR0001
7
3.3810
.58959
21
VAR0001
8
2.9048
.76842
21
VAR0001
9
3.3810
.58959
21
VAR0002
0
3.2381
.53896
21
VAR0002
1
2.5714
.67612
21
VAR0002
2
2.7143
.64365
21
VAR0002
3
3.1429
.85356
21
VAR0002
4
2.8095
.67964
21
VAR0002
5
3.4762
.60159
21
VAR0002
6
3.2381
.83095
21
VAR0002
7
3.3810
.58959
21
VAR0002
8
2.8571
.57321
21
VAR0002
9
3.4286
.59761
21
VAR0003
0
2.9048
.88909
21
VAR0003
1
3.4286
.67612
21
VAR0003
2
3.3333
.57735
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
VAR0003
3
3.0952
.62488
21
VAR0003
4
3.4762
.51177
21
VAR0003
5
3.1429
.57321
21
VAR0003
6
2.2857
.90238
21
VAR0003
7
3.3810
.49761
21
VAR0003
8
3.0476
.58959
21
VAR0003
9
2.4286
.67612
21
VAR0004
0
3.4286
.74642
21
VAR0004
1
3.1429
.47809
21
VAR0004
2
3.0476
.66904
21
VAR0004
3
3.0000
.70711
21
VAR0004
4
2.9524
.66904
21
VAR0004
5
3.0476
.58959
21
VAR0004
6
3.1429
.72703
21
VAR0004
7
3.1429
.47809
21
VAR0004
8
3.8571
.35857
21
VAR0004
9
3.0476
.66904
21
VAR0005
0
3.1905
.74960
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR0000
1
148.0000
178.400
.429
.
.905
VAR0000
2
148.2381
178.990
.278
.
.907
VAR0000
3
147.8571
173.529
.519
.
.904
VAR0000
4
147.9524
177.048
.496
.
.905
VAR0000
5
148.1905
176.162
.424
.
.905
VAR0000
6
148.6190
183.548
-.020
.
.910
VAR0000
7
148.8095
180.562
.151
.
.908
VAR0000
8
148.0000
173.000
.621
.
.903
VAR0000
9
148.4762
183.162
.005
.
.909
VAR0001
0
147.7143
175.114
.625
.
.904
VAR0001
1
148.8095
180.562
.180
.
.907
VAR0001
2
148.2857
188.714
-.332
.
.913
VAR0001
3
148.2381
184.990
-.111
.
.910
VAR0001
4
148.1429
176.129
.352
.
.906
VAR0001
5
148.7619
181.290
.126
.
.908
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
VAR0001
6
148.3810
176.148
.364
.
.906
VAR0001
7
147.7143
177.814
.345
.
.906
VAR0001
8
148.1905
173.462
.471
.
.904
VAR0001
9
147.7143
173.514
.626
.
.903
VAR0002
0
147.8571
175.429
.551
.
.904
VAR0002
1
148.5238
176.062
.394
.
.905
VAR0002
2
148.3810
171.148
.714
.
.902
VAR0002
3
147.9524
170.048
.576
.
.903
VAR0002
4
148.2857
183.214
-.005
.
.910
VAR0002
5
147.6190
179.048
.260
.
.907
VAR0002
6
147.8571
175.929
.316
.
.907
VAR0002
7
147.7143
174.714
.547
.
.904
VAR0002
8
148.2381
172.590
.709
.
.902
VAR0002
9
147.6667
175.833
.467
.
.905
VAR0003
0
148.1905
170.762
.518
.
.904
VAR0003
1
147.6667
171.133
.678
.
.902
VAR0003
2
147.7619
177.790
.355
.
.906
VAR0003
3
148.0000
172.300
.664
.
.902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
VAR0003
4
147.6190
173.848
.703
.
.903
VAR0003
5
147.9524
176.948
.414
.
.905
VAR0003
6
148.8095
182.462
.013
.
.911
VAR0003
7
147.7143
182.714
.047
.
.908
VAR0003
8
148.0476
172.848
.671
.
.903
VAR0003
9
148.6667
176.833
.350
.
.906
VAR0004
0
147.6667
177.233
.292
.
.907
VAR0004
1
147.9524
179.248
.321
.
.906
VAR0004
2
148.0476
170.148
.745
.
.901
VAR0004
3
148.0952
178.790
.227
.
.907
VAR0004
4
148.1429
178.729
.247
.
.907
VAR0004
5
148.0476
171.748
.744
.
.902
VAR0004
6
147.9524
170.348
.670
.
.902
VAR0004
7
147.9524
175.548
.617
.
.904
VAR0004
8
147.2381
182.590
.090
.
.908
VAR0004
9
148.0476
170.648
.715
.
.902
VAR0005
0
147.9048
173.890
.462
.
.905
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
Tahap II
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation
N
VAR0000
1
3.0909
.42640
22
VAR0000
3
3.2273
.68534
22
VAR0000
4
3.1364
.46756
22
VAR0000
5
2.9091
.61016
22
VAR0000
8
3.0909
.61016
22
VAR0001
0
3.4091
.50324
22
VAR0001
8
2.9091
.75018
22
VAR0001
9
3.4091
.59033
22
VAR0002
0
3.2727
.55048
22
VAR0002
2
2.7273
.63109
22
VAR0002
3
3.1364
.83355
22
VAR0002
7
3.3636
.58109
22
VAR0002
8
2.8636
.56023
22
VAR0002
9
3.4091
.59033
22
VAR0003
0
2.9091
.86790
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
VAR0003
1
3.4091
.66613
22
VAR0003
3
3.0909
.61016
22
VAR0003
4
3.5000
.51177
22
VAR0003
8
3.0455
.57547
22
VAR0004
2
3.0455
.65300
22
VAR0004
5
3.0455
.57547
22
VAR0004
6
3.1364
.71016
22
VAR0004
7
3.1364
.46756
22
VAR0004
9
3.0455
.65300
22
VAR0005
0
3.1818
.73266
22
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR0000
1
75.4091
93.110
.453
.
.936
VAR0000
3
75.2727
89.922
.510
.
.935
VAR0000
4
75.3636
92.528
.475
.
.936
VAR0000
5
75.5909
92.158
.384
.
.937
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
VAR0000
8
75.4091
90.158
.560
.
.935
VAR0001
0
75.0909
90.658
.638
.
.934
VAR0001
8
75.5909
89.396
.498
.
.936
VAR0001
9
75.0909
89.325
.659
.
.933
VAR0002
0
75.2273
91.327
.513
.
.935
VAR0002
2
75.7727
87.803
.746
.
.932
VAR0002
3
75.3636
86.719
.619
.
.934
VAR0002
7
75.1364
89.933
.613
.
.934
VAR0002
8
75.6364
89.576
.673
.
.933
VAR0002
9
75.0909
91.039
.500
.
.935
VAR0003
0
75.5909
87.206
.559
.
.935
VAR0003
1
75.0909
88.087
.679
.
.933
VAR0003
3
75.4091
89.396
.629
.
.934
VAR0003
4
75.0000
90.190
.676
.
.933
VAR0003
8
75.4545
90.165
.597
.
.934
VAR0004
2
75.4545
86.545
.827
.
.931
VAR0004
5
75.4545
89.212
.688
.
.933
VAR0004
6
75.3636
87.671
.665
.
.933
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
VAR0004
7
75.3636
91.576
.584
.
.935
VAR0004
9
75.4545
88.165
.688
.
.933
VAR0005
0
75.3182
89.465
.507
.
.936
Tahap III
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation
N
VAR0000
1
3.0909
.42640
22
VAR0000
3
3.2273
.68534
22
VAR0000
4
3.1364
.46756
22
VAR0000
8
3.0909
.61016
22
VAR0001
0
3.4091
.50324
22
VAR0001
8
2.9091
.75018
22
VAR0001
9
3.4091
.59033
22
VAR0002
0
3.2727
.55048
22
VAR0002
2
2.7273
.63109
22
VAR0002
3
3.1364
.83355
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
VAR0002
7
3.3636
.58109
22
VAR0002
8
2.8636
.56023
22
VAR0002
9
3.4091
.59033
22
VAR0003
0
2.9091
.86790
22
VAR0003
1
3.4091
.66613
22
VAR0003
3
3.0909
.61016
22
VAR0003
4
3.5000
.51177
22
VAR0003
8
3.0455
.57547
22
VAR0004
2
3.0455
.65300
22
VAR0004
5
3.0455
.57547
22
VAR0004
6
3.1364
.71016
22
VAR0004
7
3.1364
.46756
22
VAR0004
9
3.0455
.65300
22
VAR0005
0
3.1818
.73266
22
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted
VAR0000
1
72.5000
88.548
Corrected
Item-Total
Correlation
.427
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.
.937
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
VAR0000
3
72.3636
85.100
.521
.
.936
VAR0000
4
72.4545
87.784
.474
.
.936
VAR0000
8
72.5000
85.595
.548
.
.935
VAR0001
0
72.1818
85.870
.647
.
.934
VAR0001
8
72.6818
84.894
.485
.
.937
VAR0001
9
72.1818
84.632
.661
.
.934
VAR0002
0
72.3182
86.608
.512
.
.936
VAR0002
2
72.8636
83.171
.746
.
.932
VAR0002
3
72.4545
82.069
.622
.
.934
VAR0002
7
72.2273
85.232
.614
.
.934
VAR0002
8
72.7273
84.684
.694
.
.933
VAR0002
9
72.1818
86.251
.507
.
.936
VAR0003
0
72.6818
82.608
.558
.
.936
VAR0003
1
72.1818
83.584
.667
.
.933
VAR0003
3
72.5000
84.738
.627
.
.934
VAR0003
4
72.0909
85.610
.664
.
.934
VAR0003
8
72.5455
85.593
.585
.
.935
VAR0004
2
72.5455
81.974
.825
.
.931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
VAR0004
5
72.5455
84.545
.688
.
.933
VAR0004
6
72.4545
83.022
.667
.
.933
VAR0004
7
72.4545
86.736
.597
.
.935
VAR0004
9
72.5455
83.498
.690
.
.933
VAR0005
0
72.4091
84.539
.526
.
.936
Tahap IV
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation
N
VAR0000
1
3.0909
.42640
22
VAR0000
3
3.2273
.68534
22
VAR0000
4
3.1364
.46756
22
VAR0000
8
3.0909
.61016
22
VAR0001
0
3.4091
.50324
22
VAR0001
8
2.9091
.75018
22
VAR0001
9
3.4091
.59033
22
VAR0002
0
3.2727
.55048
22
VAR0002
2
2.7273
.63109
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
VAR0002
3
3.1364
.83355
22
VAR0002
7
3.3636
.58109
22
VAR0002
8
2.8636
.56023
22
VAR0002
9
3.4091
.59033
22
VAR0003
0
2.9091
.86790
22
VAR0003
1
3.4091
.66613
22
VAR0003
3
3.0909
.61016
22
VAR0003
4
3.5000
.51177
22
VAR0003
8
3.0455
.57547
22
VAR0004
2
3.0455
.65300
22
VAR0004
5
3.0455
.57547
22
VAR0004
6
3.1364
.71016
22
VAR0004
7
3.1364
.46756
22
VAR0005
0
3.1818
.73266
22
VAR0000
5
2.9091
.61016
22
VAR0001
4
2.9545
.72225
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR0000
1
75.3182
89.942
.475
.
.931
VAR0000
3
75.1818
87.108
.499
.
.931
VAR0000
4
75.2727
89.732
.454
.
.931
VAR0000
8
75.3182
87.370
.546
.
.930
VAR0001
0
75.0000
87.619
.647
.
.929
VAR0001
8
75.5000
86.548
.491
.
.931
VAR0001
9
75.0000
86.667
.633
.
.929
VAR0002
0
75.1364
88.409
.508
.
.930
VAR0002
2
75.6818
85.084
.729
.
.927
VAR0002
3
75.2727
84.113
.599
.
.930
VAR0002
7
75.0455
86.998
.612
.
.929
VAR0002
8
75.5455
86.736
.663
.
.928
VAR0002
9
75.0000
88.095
.498
.
.931
VAR0003
0
75.5000
84.071
.574
.
.930
VAR0003
1
75.0000
85.143
.682
.
.928
VAR0003
3
75.3182
86.513
.624
.
.929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
VAR0003
4
74.9091
86.944
.709
.
.928
VAR0003
8
75.3636
87.385
.581
.
.929
VAR0004
2
75.3636
83.576
.835
.
.925
VAR0004
5
75.3636
86.338
.682
.
.928
VAR0004
6
75.2727
84.970
.649
.
.928
VAR0004
7
75.2727
88.398
.609
.
.929
VAR0005
0
75.2273
86.374
.518
.
.931
VAR0000
5
75.5000
88.833
.414
.
.932
VAR0001
4
75.4545
88.165
.389
.
.933
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
Lampiran 3.2
Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar
Tahap I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.907
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.910
50
Tahap II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.937
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.939
25
Tahap III
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.937
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.939
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
Tahap IV
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.932
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.935
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
Lampiran 3.3
Hasil Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar
Tahap I
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation
N
Soal1
2.1136
.92494
22
Soal2
.7273
.63109
22
Soal3
3.4545
3.72542
22
Soal4
7.5909
5.77894
22
Soal5
6.0455
6.72931
22
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation
N
Soal1
2.1136
.92494
22
Soal2
.7273
.63109
22
Soal3
3.4545
3.72542
22
Soal4
7.5909
5.77894
22
Soal5
6.0455
6.72931
22
Tahap II
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation
N
Soal1
2.1136
.92494
22
Soal3
3.4545
3.72542
22
Soal4
7.5909
5.77894
22
Soal5
6.0455
6.72931
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Soal1
17.0909
178.753
.467
.320
.723
Soal3
15.7500
127.232
.595
.358
.562
Soal4
11.6136
90.094
.617
.500
.501
Soal5
13.1591
79.652
.551
.317
.594
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
Lampiran 3.4
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Belajar
Tahap I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.641
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.678
5
Tahap II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.682
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.764
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
HASIL PENELITIAN
4.1
Hasil Uji Coba Angket Minat Belajar
4.2
Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar
4.3
Hasil Pengisian Angket Minat Belajar Siswa
4.4
Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa
4.5
Hasil Pengisian Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan
Teori Van Hiele
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
Lampiran 4.1 Hasil Uji Coba Angket Minat Belajar
Siswa I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
Siswa II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
Siswa III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
Lampiran 4.2 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar
Siswa I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
Siswa II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
Siswa III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
Lampiran 4.3 Hasil Pengisian Angket Minat Belajar Siswa
Siswa I (Minat Awal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
Siswa II (Minat Awal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
Siswa III (Minat Akhir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
Siswa IV (Minat Akhir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
Lampiran 4.4 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa
Siswa I (Pre Tes)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
Siswa II (Pre Tes)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
Siswa III (Post Tes)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
Siswa IV (Post Tes)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
Lampiran 4.5 Hasil Pengisian Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran
yang Menggunakan Teori Van Hiele
Observer I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
327
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
328
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
331
Observer II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
332
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
336
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
337
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
338
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
339
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
342
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
343
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
345
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
346
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
SURAT IJIN PENELITIAN
5.1
Surat Ijin Penelitian dari Kampus
5.2
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah
347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
348
Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
349
Lampiran 5.2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
350
LAMPIRAN 6. FOTO-FOTO PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
351
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
352
Download