BAB 1 - Dinas Tata Kota Surakarta

advertisement
1
1.1.
Laporan Akhir
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Potensi budaya dan sejarah di Kota Surakarta dimana sudah tercantum dalam Surat Keputusan Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II
Surakarta Nomor 646/116/i/1997 tentang Penetapan Bangunan dan Kawasan Kuno Bersejarah di Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta
yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Cagar Budaya. Dimana terdapat 70 obyek Bangunan dan Kawasan Cagar
Budaya, yang meliputi :
1. Kelompok kawasan sebanyak 4 obyek.
2. Kelompok bangunan rumah tradisional sebanyak 8 obyek.
3. Kelompok bangunan umum kolonial sebanyak 19 obyek.
4. Kelompok bangunan peribadatan sebanyak 7 obyek.
5. Kelompok gapura, tugu, monumen dan perabot jalan sebanyak 24 obyek.
6. Kelompok ruang terbuka/taman sebanyak 8 obyek.
Selain itu telah dilaksanakan Inventarisasi Bangunan dan Kawasan Cagar Budaya yang diduga Cagar Budaya dimana telah didata sebanyak
53 obyek yang akan diusulkan sebagai obyek Cagar Budaya tambahan di Kota Surakarta. Bangunan maupun kawasan yang memiliki nilai
sebagai cagar budaya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Surat Keputusan Walikota tersebut pada dasarnya merupakan peninggalan
jejak sejarah fisik yang sangat penting bagi karakter Kota Surakarta sebagai kota budaya.
1
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
Laporan Akhir
Banyak kawasan yang terbangun memberikan ciri kejayaan pada masa itu, seperti kawasan Kauman, kawasan Laweyan, dan lainnya. Rumah
tinggal dengan ciri arsitektur yang khas, yang bercorak tradisional, Indis maupun Cina banyak terbangun di kawasan tersebut. Dengan
kemajuan dan peningkatan kegiatan perekonomian di sejumlah kawasan yang banyak memiliki tinggalan bangunan kuno bersejarah tidak
dapat dielakkan adanya kebutuhan lahan yang mengakomodasi kebutuhan mutakhir. Pembongkaran bangunan kuno adalah bentuk terburuk
yang dijumpai, hal tersebut lebih disebabkan kurangnya pemahaman akan aspek konservasi. Bangunan kuno bersejarah tersebut merupakan
aset yang sangat berharga bagi kota Surakarta dan merupakan bukti dan peninggalan sejarah yang tidak mungkin diperbaharui kembali. Dari
Surat Keputusan Walikota tahun 1997 diketahui sejumlah bangunan kuno bersejarah maupun kawasan bersejarah yang ada di Kota Surakarta
belum tercatat sepenuhnya, sehingga perlu dilakukan review inventarisasi bangunan kuno yang berada di Kota Surakarta untuk kemudian
dijadikan sebagai lampiran draft Surat Keputusan Walikota tentang bangunan dan kawasan cagar budaya. Hal itu semakin diperkuat dengan
terbitnya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya yang memperluas kewenangan bagi pemerintah daerah/kota dalam
perlindungan dan pemanfaatan.
Dimaksudkan agar Pemerintah Kota Surakarta dapat menyediakan informasi bangunan kuno yang memiliki nilai kandungan sejarah
Regional/Nasional ataupun corak khas bangunan yang mewakili perkembangan arsitektur Kota Surakarta, yang sudah sepantasnya untuk
dikategorikan sebagai sebuah bangunan Cagar Budaya, yang harus dijaga dan lestarikan.
1.2.
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
Maksud Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta adalah menyusun daftar
inventaris dan identifikasi historis-arsitektural bangunan cagar budaya maupun yang diduga sebagai cagar budaya di Kota Surakarta, sehingga
dapat dipakai sebagai bahan penyusunan kebijakan pemerintah Kota Surakarta dalam upaya pelestarian aset, pengembangan bidang
pariwisata dan tata ruang.
2
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
Laporan Akhir
Tujuan kegiatan ini adalah :
a) Melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya sesuai Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
b) Mewujudkan Peta Digital kawasan dan bangunan cagar budaya di Kota Surakarta untuk mempermudah Informasi tentang 70 obyek
Kawasan dan banguanan Cagar Budaya.
Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah :
a) Terlidunginya kawasan dan bangunan cagar budaya di Kota Surakarta.
b) Terwujudnya peta digital kawasan dan bangunan cagar budaya di kota Surakarta.
1.3.
DASAR HUKUM
Dasar hukum dari pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun
Anggaran 2012 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Lingkungan Hidup
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
8. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/2007 tentang Pedoman Persyaratan Bangunan
3
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
Laporan Akhir
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum
dan Lingkungan
13. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Permukiman Perkotaan
14. Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 646/116/1997 tentang penetapan Bangunan – bangunan dan
Kawasan Kuno Bersejarah di Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta yang Dilindungi Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda
Cagar Budaya.
1.4.
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1.4.1. Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Di Kota Surakarta
Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Di Kota Surakarta, diantaranya yaitu:
A. Pengumpulan data primer, meliputi :
 Menjaring data faktual di lapangan dan deskripsi yang dilakukan meliputi :
o Nama obyek.
o Kategori obyek, termasuk dalam kategori rumah tinggal, bangunan umum, tempat ibadah, dan monumen.
o Alamat, lokasi obyek secara administratif.
o Status kepemilikan.
o Nama pemilik (sesuai sertifikat).
o SK cagar budaya, yaitu obyek yang bersangkutan pernah/tidak menerima surat penetapan sebagai bangunan cagar budaya dari
pemerintah pusat dan pemerintah Kota Surakarta.
o Luas bangunan / Luas tanah.
o Batas-batas tanah.
o Pemanfaatan sekarang.
4
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
Laporan Akhir
o Riwayat pemugaran.
o Riwayat kepemilikan : waris / beli / hibah / hadiah.
 Pengamatan obyek secara langsung untuk kemudian dideskripsikan secara arsitektural, arkeologi dan keperawatan bangunan.
o Arsitektur meliputi deskripsi :

Bentuk / model / gaya dan karakter khas bangunan.

Bahan bangunan

Konstruksi bangunan

Tata ruang (eksterior dan interior).

Ornamentasi
o Arkeologi meliputi deskripsi :

Deskripsi fisik

Korelasi kontekstual single building dalam kawasan.

Deskripsi penambahan dan pengurangan ruang (sejarah pengembangan ruang).
o Kondisi keperawatan obyek. Disajikan dalam bentuk prosentase kerusakan komponen bangunan

Deskripsi kerusakan strruktural.

Deskripsi kerusakan material bangunan.
 Pendokumentasian
o Gambar, dlam kegiatan ini gambar yang dibutuhkan adalah gambar denah bangunan secara skalatis.
o Foto :
5

Detil : jendela, struktur atap, lantai, ornamental dan bagian bangunan yang berkarakter.

Detil : kerusakan struktural dan material.

Situasi : tampak bangunan dari berbagai sudut pandang dan lingkungan sekitar bangunan.
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
Laporan Akhir
o Wawancara dengan narasumber yang berkompeten (pemilik obyek).
B. Pengumpulan data sekunder
Pengumpulan terhadap data pustaka serta ,melakukan kajian terhadapnya. Adapun yang dilaksanakan dalam tahap pengumpulan data
sekunder adalah:
o Historis meliputi deskripsi :

Latar Belakang Sejarah

Sejarah Pembangunan

Sejarah Kepemilikan
Data kepustakaan.ini termasuk data sekunder, kajian yang dilakukan sewaktu penjaringan data responden lapangan, khususnya juru
kunci, dsb, dan data historis kepustakaan Dinas Tata Ruang Kota Surakarta.
1.4.2. Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta
Adapun peta digital tersebut akan diproyeksikan berintegrasi dengan web Dinas Tata Ruang Kota Surakarta. Adapun peta digital
tersebut dijadikan sebagai template yang memiliki tautan yang memuat berbagai informasi yang meliputi nama obyek, nama pemilik,
status kepemilikan, alamat, peristiwa historis/tokoh historis serta keunikan dari obyek bangunan/kawasan cagar budaya tersebut.
Lingkup kerja yang harus dipersiapkan :

Peta per kelurahan (sebaran objek BCB)

Foto dan informasi dasar mengenai obyek data primer dan sekunder
1.5.
SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta
dibebankan pada sumber dana APBD Pemerintah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012.
6
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
Download