LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA MEDIA PROSES PEMBUATAN IKLAN MEDIA LUAR RUANG DI PT. ARESTA LINTAS MEDIA YOGYAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Jurusan Periklanan Disusun Oleh: MUHAMMAD IKHWAN TRI S. D 1307049 PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinamika kehidupan di era globalisasi dengan perkembangan teknologi semakin menuntut manusia untuk meningkatkan taraf hidup masing-masing. Hal ini dirasakan oleh semua manusia terutama mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat. Disamping itu dengan datangnya perkembangan teknologi yang semakin maju, membuat kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) di bidang industri komunikasi semakin melimpah. Era inilah yang menjadikan informasi sebagai elemen penting yang memacu manusia untuk dapat memproduksi, mengolah, mendistribusikan berbagai informasi kepada masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai tujuan akademik dalam mengembangkan kemampuan membentuk tenaga-tenaga professional yang nantinya akan bergerak sebegai praktisi periklanan yang siap menghadapi dunia kerja secara nyata. Salah satunya dengan adanya program praktek kerja media (magang) yang menghadapkan seseorang pada dunia kerja yang sebenarnya. Kuliah Kerja Media ini sendiri merupakan dasar pelaksanaan kerja nyata untuk para mahasiswa Jurusan Periklanan, Program D III Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang tengah menempuh tahap akhir masa perkuliahanya. Kuliah Kerja Media ini juga dijadikan sarana latihan ii dimana mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan mempraktekan apa yang telah didapat selama kuliah, ke dalam dunia kerja secara langsung. Sehingga setelah lulus, nantinya mahasiswa diharapkan tidak canggung dalam menghadapi dunia kerja nyata, dan pada akhirnya para mahasiswa tersebut dapat menjadi tenaga ahli yang siap menghadapi persaingan profesi sebagai tenaga ahli di bidang komunikasi. Salah satu bagian profesi dalam komunikasi adalah periklanan. Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Iklan pada hakekatnya adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk / jasa kepada pembeli potensial, mempengaruhi, dan memenangkan pendapat public untuk berpikir dan bertindak sesuai si pemasang iklan. Sebagai bagian dari seni komunikasi yang efektif, iklan suatu bentuk penyampaian informasi berisi pesan yang mengandung makna dengan maksud mempengaruhi, mengajak, dan mendasarkan kebersamaan dengan khalayak. Periklanan sendiri adalah dunia yang dinamis dan selalu mengikuti perkembangan jaman sesuai dengan selera pasar dan mempunyai bermacammacam fungsi, baik untuk meningkatkan awarenees, mendorong knowledge, merubah asosiasi serta membuat loyal terhadap suatu produk / jasa yang ditawarkan Sebuah iklan yang ditunjang dengan media komunikasi yang tepat akan memberikan kemudahan bagi masyarakat luas tentang segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam hidupnya. Peranan media iklan juga menjadi salah satu iii komponen paling pokok dalam usaha penyampaian sebuah pesan kepada masyarakat luas. Di era yang maju ini media massa yang digunakan terdapat beberapa jenis dalam kategori penyampaian pesan yang baik sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas. Media iklan yang sering digunakan untuk beriklan antara lain adalah media cetak dan media elektronik. Akan tetapi disini peran media iklan outdoor atau media luar ruang juga tidak kalah penting dalam upaya penyampaian suatu pesan atau pemasaran barang dan jasa. Seperti yang telah kami ketahui iklan outdoor kini juga banyak dimanfaatkan oleh kalangan perusahaan-perusahaan swasta maupun instansi pemerintah dalam membentuk dan menampilkan image ke masyarakat. Dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan analisis tentang creativitas proses produksi dalam menciptakan suatu konsep yang tepat dalam pembuatan suatu iklan yang baik, serta Laporan Kuliah Kerja Media tentang Proses Pembuatan Iklan Luar Ruang di PT. Aresta Lintas Media. Dan alasan mengapa penulis mengambil tema ini karena untuk mengetahui sejauh mana peranan besar dari proses produksi dalam penciptaan suatu iklan, serta untuk mengetahui sejauh mana peranan iklan outdoor atau iklan luar ruang dalam dunia periklanan Iklan memang telah menjadi bagian dari masyarakat industri kapitalis yang begitu powerfull dan sulit untuk di kesampingkan. Ia menyediakan gambaran tentang realitas dan sekaligus mendefinisikan keinginan dan kemauan individu. Ia mendefinisikan apa itu gaya, dan apa itu selera bagus, bukan berarrti sebuah kemungkinan atau saran, melainkan sebagai sebuah iv tujuan yang diinginkan dan tidak bisa dipertanyakan. Oleh sebab itu pada era globalisasi ini peranan proses produksi iklan out door sangat menjadi pertimbangan bagi banyak khalayak umum termasuk perusahaan-perusahaan untuk beriklan. Divisi produksi memegang sistem otak di bidang periklanan, sehingga dalam merencanakan periklanan adalah memahami proses persuasi dan komunikasi. Pekerjaan mengiklankan adalah nilai yang berarti dalam merancang periklanan yang memaksimalkan dampaknya terhadap konsumen. Pada pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) ini, penulis lebih mengkonsentrasikan diri pada divisi produksi, karena penulis merasa tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam proses kerja di bidang produksi dan peranan divisi produksi dalam sebuah industri jasa advertising agency. PT. ARESTA LINTAS MEDIA merupakan salah satu biro iklan di Jogja, perusahaan ini bergerak dibidang jasa periklanan (agency advertising). Walau terhitung sebagai perusahaan baru di kota Jogja, orang-orang yang bekerja di dalamnya adalah seseorang yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya masing-masing. Dalam usaha pelaksanaannya yaitu pencarian klien baru ataupun menjalin hubungan dengan klien lama dalam pembuatan iklan, PT. ARESTA LINTAS MEDIA tidak lepas dari persaingan. Persaingan birobiro iklan muncul dalam hal kualitas pelayanan dan penciptaan iklan. Warna sebuah biro yang bercita-cita menjadi sebuah agency besar selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik terhadap kliennya, sehingga pelayanan terhadap klien dalam pembuatan iklan menjadi hal yang diutamakan. Usaha v peningkatan profesionalisme kerja dalam penciptaan iklan sebagai upaya guna memuaskan klien, dengan demikian PT. ARESTA LINTAS MEDIA dapat bertahan dalam dunia periklanan yang sarat dengan persaingan. Maka dari itu, advertising agency membutuhkan seseorang yang bertugas menjaga kualitas pelayanan jasa biro iklan ke klien dan juga dapat memberikan masukan yang membangun atau yang bisa disebut divisi produksi. Dalam tugas akhir ini penulis mengambil judul ” Proses Pembuatan Iklan Luar Ruang di PT. Aresta Lintas Media” yang akan memaparkan bagaimana kinerja di bagian produksi secara umum. B. Tujuan Kuliah Kerja Media Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS membuat program Kuliah Kerja Media (KKM) sebagai upaya untuk mempersiapkan dan membekali mahasiswa agar dapat terjun langsung dalam kegiatan kerja profesi dalam satu agency advertising. sehingga setelah lulus nantinya mahasiswa diharapkan tidak canggung dalam menghadapi dunia kerja nyata dan pada akhirnya para mahasiswa tersebut dapat menjadi tenaga ahli yang siap menghadapi persaingan profesi sebagai tenaga ahli di bidang komunikasi. Penulis mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Aresta Lintas Media dengan tujuan : 1. Mengetahui peran divisi produksi di PT. Aresta Lintas Media. 2. Mengetahui jenis-jenis iklan media luar ruang yang di produksi oleh PT. Aresta Lintas Media. vi 3. Mengetahui bagaimana proses pembuatan iklan media luar ruang di PT. Aresta Lintas Media. vii BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Periklanan Dengan berkembangnya periklanan di Indonesia, kebutuhan komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena pada dasarnya periklanan merupakan media komunikasi untuk menyampaikan pesan dalam sebuah iklan. Sebuah perusahaan yang telah memiliki Brand image yang positif dan ternama dimata konsumennya merupakan sebuah hal yang sangat penting, karena sebuah citra perusahaan mampu mambangun sebuah loyalitas daripada konsumen. Pengamat sebuah perusahaan sangat tahu betul realita persaingan dalam dunia usaha ini semakin ketat, oleh karena itu membangun loyalitas konsumen merupakan hal yang sangat penting. Iklan sebagai obyek studi yang memiliki bermacam-macam definisi, antara lain: 1. Menurut Renald Kasali (1995:11), iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang lewat media, ditunjukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. 2. Menurut Kustadi Suhendang (2005:13), periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya. viii 3. Menurut Frank Jefkins (1994:5), periklanan adalah Penyampaian pesan penjualan yang paling persuasive, yang di arahkan pada calon pembeli paling potensial atas barang dan jasa tertentu dengan biaya semurahmurahnya. Menurut Renald Kasali (1995:83) bahwa pembuatan iklan untuk menghasilkan iklan yang baik harus memperhatikan elemen-elemen yang terdiri dari : 1. Attention ( perhatian ) Untuk menarik perhatian iklan memerlukan bantuan yang dapat berupa ukuran untuk media cetak, air time untuk media penyiaran, warna spot atau full color, lay out, typografi, maupun sound effect. 2. Interest ( minat ) Memerlukan rangsangan untuk menimbulkan daya tarik orang terhadap iklan. 3. Desire ( kebutuhan/keinginan) Iklan harus bisa membangkitkan konsumen untuk menikmati iklan sehingga tertarik. 4. Conviction ( rasa percaya ) Pada tahap ini harus bisa memberikan kepercayaan kepada calon konsumen misalnya dengan testimonial atau yang lain. 5. Action ( tindakan ) Pada tahap akhir ini kita harus bisa membuat calon konsumen melakukan suatu tindakan terhadap produk yang kita iklankan. ix Sebuah iklan dapat memenangkan perhatian khalayak adalah iklan yang kreatif, baik dari segi desain maupun kata-kata serta unsur yang menunjang kreatif desain lainya. Desain adalah pengorganisasian elemen-elemen dengan menggunakan suatu kaidah tertentu sehingga tercipta kesatuan karya seni yang indah dan menarik untuk dilihat. Menurut Renald Kasali (1995:24), dalam proses pembuatan iklan yang efektif, maka harus lebih memperhatikan aspek-aspek berikut : 1. What (positioning) Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa?. 2. Who (segmen konsumen) Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi. 3. How (kreativitas) Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai, dan loyal. 4. Where (media dan kegiatan) Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa saja yang cocok untuk daerah pasar tersebut. 5. When (penjadwalan) Kapan kegiatan dilaksanakan dan akan memerlukan waktu berapa lama. 6. How Much Seberapa jauh intensitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan tersebut. x Tanpa terlepas dari itu dalam sebuah biro iklan atau perusahaan periklanan terdiri dari beberapa bagian pula, diantaranya antar lain Account Executive, Media Planner, Creative Team, Production ( pembuatan ) yang mempunyai peran dan fungsi masing-masing. Dalam penyusunan laporan ini, penulis sengaja akan membahas tentang proses produksi atau pembuatan iklan. B. Tujuan dan Fungsi Periklanan Beberapa kategori dari tujuan periklanan tersebut menjadi acuan bagi strategi periklanan. Menurut Terence A. Shimp (2003:366), kategori-kategori tersebut bisa diformulasikan dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan ini : siapa?, apa?, dimana?, kapan? dan seberapa sering?. · Siapa ? Pertimbangan paling mendasar yang mendasari formulasi strategi periklanan adalah pasar sasaran. Tujuan berhubungan dengan pertanyaan siapa, yang menjelaskan pasar sasaran menurut kebutuhan kebutuhan dasarnya yang dijadikan pemikat untuk suatu merk dan fitur–fitur / ciri–ciri produknya-yakni, pemikat dalam bentuk demografis, psikografis, geodemografis, karakteristik-karakteristik lainnya yang mempengaruhi perilaku pemilihan. · Apa ? Pertanyaan apa meliputi dua macam petimbangan : a. Apa penekanannya ? xi atau Masalah penekanan berhubungan dengan berbagai fitur – fitur dan manfaat yang akan ditekankan serta emosi - emosi yang hendak ditimbulkan ketika mengiklankan sebuah merek. b. Apa tujuan – tujuannya ? Masalah tujuan – tujuan berhubungan dengan tujuan dari komunikasi atau penjualan spesifik yang perlu dicapai pada tahap sekarang dalam siklus kehidupan merek. Iklan didesain untuk mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Membuat pasar sasaran menyadari ( aware ) akan suatu merek baru. 2. Menfasilitasi pemahaman konsumen tentang berbagai atribut dan manfaat merek yang diiklankan dibandingkan merek - merek pesaing. 3. Meningkatkan sikap – sikap dan mempengaruhi niatan untuk membeli. 4. Menarik sasaran agar mencoba produk, dan Mendorong perilaku pembelian ulang. · Dimana ?, kapan?, Seberapa sering ? Secara demografi, pasar-pasar manakah yang perlu ditekankan, bulan -bulan atau musim-musim apakah yang menguntungkan untuk iklan, serta seberapa seringkah seharusnya sebuah merek diiklankan, merupakan masalah-masalah tambahan yang perlu diperhatikan ketika merancang tujuan iklan. Dalam proses kegiatan komunikasi, periklanan mempunyai fungsi yang penting. Menurut Sugeng Supriyanto (2010:4) fungsi tersebut di antaranya : a. Sebagai alat komunikasi dan koordinasi. xii Ini dapat memberikan tuntutan bagi pihak yang terlibat dalam proses periklanan dan dapat membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja menjadi sebuah tim. b. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu diantaranya bias dipilih namun mereka harus kembali pada tujuan dan mana yang lebih cocok dengan kebutuhan. c. Sebagai alat evaluasi Suatu perspektif dibutuhkan untuk menentukan tujuan suatu kegiatan dalam perusahaan, apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan yang diharapkan. Periklanan pada dasarnya memberi informasi kepada audience tentang produk yang dihasilkan agar mereka tertarik dan menggunakannya, terggantung kemana komunikator mengarahkan pesannya. Artinya, hanya sebatas informasi atau mengharap agar konsumen tertarik dan terbujuk dalam pesan iklan. Menurut Rendra Widyatama (2007:151), pada umumnya fungsi iklan ada 4 yaitu memberikan informasi, mempersuasi khalayak, mendidik khalayak, memberi hiburan khalayak . 1. Memberi informasi Iklan memberikan informasi kepada khalayak, informasi tersebut dapat berupa pengenalan produk, bagaimana menggunakan produk, manfaat produk, dimana dan kapan produk dapat dibeli. xiii 2. Membujuk Iklan dapat berupa menumbuhkan membujuk keyakinan, agar mencoba, memelihara membeli, keyakinan, memakai, menciptakan, meningkatkan, dan mengembangkan permintaan terhadap produk. 3. Memberikan hiburan Sebuah informasi termasuk iklan yang beredar dimasyarakat selalu muncul dan diingat oleh masyarakat, keadaan ini menyebabkan kebosanan ditengah masyarakat. Oleh karena menjadikan iklan tidak semata sebagai informasi, melainkan sebagai sebuah hiburan. Konsep ini mengharuskan iklan tidak kaku, melainkan ringan dan menumbuhkan kegembiraan. 4. Mendidik Suatu informasi yang dapat diajarkan dapat berupa cara pemakaian, perakitan, pemasangan, penggunaan produk. Sugeng Supriyanto (2010:12) mengatakan bahwa, periklanan sebagai media penyampaian pesan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : · Media lini atas - Media cetak (surat kabar, majalah, brosur, leaflet, poster) - Media elektronik audio dan audiovisual (radio, tv, film, video) - Media luar ruang / outdoor (billboard, spanduk, neon box, painted bulletin) · Media lini bawah (bellow the line media) Media yang terdiri dari media seperti pameran, direct mail, paint of purchase, merchandising schemes, kalender. xiv C. Pengertian Iklan Media Luar Ruang (Outdoor) Menurut Sugeng Supriyanto (2010:10), media iklan luar ruang adalah bentuk iklan yang paling tua. Meski hanya menampilkan bentuk visual, namun saat ini iklan outdoor mengalami banyak perubahan. Berbagai inovasi dilakukan para penyedia media, selain gambar juga dilengkapi efek gerakan, hiasan, dan efek mencolok. Ada beberapa yang mencoba memanfaatkan media luar ruang dengan cara seunik mungkin dengan harapan setiap orang melewatinya bisa tersenyum, tertawa, dan ingat akan pesan iklan tersebut. Iklan luar ruang adalah iklan yang ditempatkan di udara terbuka misalnya papan reklame yang dipasang ditepi atau di persimpangan jalan. Biasanya dipasang ditempat yang mudah dilihat oleh pelintas jalan. Hal ini dikatakan Sugeng menginformasikan Supriyanto tentang (2010:30) suatu produk dengan kepada tujuan untuk konsumen dengan menggunakan media luar ruang yaitu billboard, baliho, neon box, spanduk, barner, acrylic, colybrigt, rontek,umbul-umbul dan lain-lain. Sugeng Supriyanto (2010:18) mengatakan, sebuah iklan luar ruang (outdoor) memiliki kelebihan dan kekurangan pada pengguna iklan tersebut :. Kelebihan - Jangkauan local atau setempat tidak terukur. - Baik untuk membangun frekuensi local atau setempat. - Dampak visual yang tinggi (full colour) di area local. - Berumur panjang. - Pemilihan letak geografis bias diterapkan dalam penempatannya. xv - Biaya produksi relative murah. - Saingan terbatas. Kekurangan - Pesan iklan dan copy iklan akan terlalu pendek dan pada jarak yang jauh iklan akan terlalu besar untuk dibaca. - Visualisasi dapat dikenai perubahan arah, rusak dan tertutup. - Dampak dalam penyampaian pesan kurang efisien dan kurang terukur. D. Karakteristik dan Proses Penyelenggaraan Media Luar Ruang Sebagai media alternative untuk beriklan, media iklan luar runag memiliki beberapa kualitas khusus yang tidak dimiliki media lain. iklan out door menjangkau semua lapisan masyarakat dan penontonnya tidak terbagibagi seperti masyarakat media lainya. Efektivitasnya sangat tinggi khususnya dalam menjangkau kalangan muda dan usia dewasa yang berdaya beli tinggi. Seperti yang dituturkan Frank Jefkins (1997:130) dalam hand-out periklanan, karakteristik iklan luar ruang adalah: 1. Ukuran dan dominasi Dengan ukuran yang umumnya cukup besar, maka iklan ini mampu mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian. 2. Warna Kebanyakan iklan outdoor dihiasi dengan aneka warna dengan gambar visual yang realistis sehingga memudahkan khalayak untuk mengingat produk yang diwakilinya. xvi 3. Pesan-pesan singkat Pesan-pesan yang tertulis biasanya terbatas pada slogan singkat dan dicetak besar serta mencolok karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang yang sedang bergerak dan dapat dilihat dengan jelas dari kejauhan. 4. Zoning Penempatan iklan outdoor secara strategis dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis. 5. Efek mencolok Merupakan karakteristik yang paling penting, yaitu kemampuan iklan outdoor dalam menciptakan kesan atau memori pemirsa melaui penebalan, warna, ukuran, pengulangan. Adapun efek-efek yang menunjang dalam iklan luar ruang menurut Sugeng Supriyanto (2010:31) : 1) Tata Cahaya Dibutuhkan pencahayaan yang cukup atraktif untuk menimbulkan minat orang melihat iklan media luar ruang ini. 2) Lampu Latar Beberapa pengiklan melakukan eksperimen dengan holografi yang dapat memproyeksi efek tiga dimensi dari suatu panel atau pada panel yang lain. 3) Bentuk xvii Dibutuhkan eksperimen dalam membuat sudut-sudut segi empat agar tidak menjadi kaku. Antar lain dengan menggunakan efek tiga dimensi, teknik cutting dan sebagainya. 4) Inflatables Menggunakan benda-benda yang digantungkan pada papan reklame sehingga efek tiga dimensi lebih terlihat. 5) Gerakan Panel-panel yang bergerak disebut kinetic board, satu panel terdiri dari dua atau tiga sisi yang dapat digunakan untuk menyajikan pesan-pesan yang berbeda-beda sesuai dengan bergesernya khalayak sasaran yang lalu lalang di jalan raya. Dalam proses penyelenggaraan media luar ruang Sugeng Supriyanto (2010:80) mengatakan, suatu order iklan harus melalui beberapa tahapan yaitu: 1) Proses dengan klien Prencanaan media dan lokasi iklan yang akan digunakan sesuia kehendak dan pemesanan klien. § Penyusunan studi kelayakan § Perencanaan lokasi dan bentuk reklame § Negosiasi harga 2) Proses perizinan Pengurusan perizzinan dalam menempatkan media iklan dari Dinas Tata Kota atau Dinas Pendapatan Daerah. § Pengurusan titik lokasi § Pengurusan persetujuan konstruksi xviii § Pengurusan persetujuan desain § Pelaksanaan kewajiban pembayaran pada izin 3) Proses produksi Proses persiapan desain dan bahan serta pembuatan media yang akan digunakan : § Penyiapan bahan-bahan § Pekerjaan artistic § Pelaksanaan pekerjaan kerangka konstruksi 4) Proses pemasangan Proses pemasangan iklan pada tempat-tempat yang strategis dengan persetujuan klien § Pemasangan iklan luar ruang (out door) § Pengawasan dan pemeliharaan E. Struktur dan Jenis Iklan Media Luar Ruang Iklan luar ruang memiliki berbagai struktur dan jenis, menurut Sugeng Supriyanto (2010:46) antara lain : 1. Struktur Iklan Media Luar Ruang : a) Judul (Headline) Bagian terpenting dari sebuah iklan, merupakan kalimat pendek yang ditempatkan secara mencolok pada sebuah iklan dengan menggunakan huruf yang menonjol. Letaknya tidak harus diawal tulisan tapi merupakan bagian yang pertama dibaca orang, karena itu judul harus menarik perhatian dan mempertahankan self interest pembaca agar mudah membaca pesan. b) Sub judul (Sub headline) xix Jika headline terlalu panjang maka fungsi dari Sub headline adalah menggabarkan lebih rinci. Dapat diartikan untuk menjaga kesan gerakan sehingga mata pembaca diarahkan untuk tetap mengikuti dan membaca teks iklan. c) Naskah iklan Berisi mengenai daya tarik tentang keunggulan, keindahan, manfaat, produk atau jasa dari yang diiklankan dan berisi tentang penjelasan pesan yang disampaikan. d) Ilustrasi (Slogan) Salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan dan sering disebut sebagai “bahasa universal” yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan kata-kata. Ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih berhasil daripada teks dan diyakini memperkuat calon konsumen untuk memilaih produksi yang ditawarkan. 2. Jenis Iklan Media Luar Ruang menurut Sugeng Supriyanto (2010:48) : a) Poster panels Merupakan lembaran kertas besar atau digital printing yang dicetak sesuai dengan keinginan pemesan dan dicetak dengan jumlah yang banyak untuk menghemat biaya kemudian ditempelkan pada panel besar yang dilengkapi kerangka dan bantuan cahaya lampu. b) Baliho xx Merupakan sarana alternative promosi iklan media luar ruang (Outdoor) yang cepat, murah dan dapat dengan mudah dimengerti oleh para konsumen. Misalnya untuk keperluan suatu event, iklan suatu produk dan digunakan dalam kurun waktu yang lebih singkat dibanding billboard. Baliho merupakan jalan keluar yang cepat dan tepat karena dalam proses pengerjaanya hampir sama sepeti billboard dan neon box. c) Billboard Adalah salah satu jenis promosi iklan media luar ruang yang berbentuk besar dan penempatannya harus strategis terutama di jalan-jalan arteri yang memungkinkan para pengguna jalan untuk mengenali dan mencermati secara langsung produk yang ditawarkan dengan sekali pandang (eye catching) yang bermaterikan berupa nama, logo, ilustrasi produk maupun perusahaan dengan menggunakan media digital printing. Jenis-jenis billboard tersebut antara lain premiere billboard, bulletin billboard, digital billboard, kinetic (mechanical) billboard. d) NeonSign Sebagai salah satu promosi yang dapat di tempatkan di dalam ruang (Indoor) maupun di luar ruang (Outdoor). Berbahan dasar dari lampu neon yang dipasang atau ditekuk mengikuti media datar (frame) dari neon tersebut. Neon sign kurang begitu jelas pada siang hari karena terkena terangnya sinar matahari, namun akan lebih jelas dan menarik pada saat menyala dimalam hari. Dan media ini dikatakan lebih menarik karena memiliki pencahayaan yang xxi bergerak dan berkedip-kedip serta permainan warna yang dapat diatur dan disesuaikan dengan keinginan. e) NeonBox Merupakan jenis media promosi iklan yang dapat juga di tempatkan di dalam ruang (Indoor) atau di luar ruang (Outdoor). Neonbox ini akan terlihat menarik pencahayaannya pada malam hari karena secara teknis adalah kotak yang mempunyai sejumlah neon yang ditutupi dengan cover yang tembus pandang sehingga disebut juga teknik pencahayaan dari belakang cover (back light). Neon Box ini dengan menggunakan media-media antara lain digital printing pada colleybrite, panaflek, transparansy film atau dengan sticker. f) Towersign atau Phylon Merupakan media promosi yang menampilkan nama toko atau perusahaan. Dan biasanya dipasang didepan area bangunan dengan menggunakan tiang atau pipa penyangga yang mempunyai ketinggian yang cukup dan menmpel tanah sehingga berfungsi agar konsumen dapat mengetahui pasti keberadaan lokasi toko atau perusahaan tersebut karena dapat dilihat jelas dari jauh. g) Spanduk atau Banner Media promosi yang pemasanganya hanya bersifat insidentil atau sementara. Media berbentuk berupa persegi empat dengan pemasangannya harus mengikat keempat ujungnya dan biasanya pemasanganya hanya satu untuk tiap titik lokasi. Secara umum media ini dibuat dengan cara sablon atau bisa juga dengan digital printing. Sedangkan terdapat pula media tipe spanduk xxii yang pemasangannya dengan menggunakan tiang penyangga yang biasanya disebut standing banner dan cara pembuatanya dengan digital printing. h) Mobile Branding Media promosi luar ruang yang cukup efektif yang biasanya menempel pada badan kendaraan pribadi perusahaan atau kendaraan umum yang mempromosikan iklan tersebut. Materi produk atau perusahaan langsung ditampilkan pada badan kendaraan yang mobile sehingga dapat dengan jelas dilihat oleh para konsumen. F. Peran Divisi Produksi Dalam Proses Periklanan PT. ARESTA LINTAS MEDIA Divisi produksi adalah orang yang bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien. Dalam hal ini, klien-klien utama PT. ARESTA LINTAS MEDIA 1. Tugas dan tanggungjawab umum divisi produksi menurut Sugeng Supriyanto (2010:58) a. Pemeliharaan hubungan sehari-hari dengan klien. b. Pengumpulan dan penyediaan bahan referensi dan bahan petunjuk / pedoman, baik mengenai aspek kreatif, media maupun marketing untuk iklan-iklan yang harus diselesaikan oleh divisi produksi. c. Pemikiran dan persiapan rencana kreatif dan rencana media sementara dan memperoleh persetujuan klien untuk rencana-rencana tersebut. d. Penyaluran instruksi kerja intern dengan memberikan materi desain terlebih dahulu. xxiii e. Mengetahui dan secara terus menerus berusaha untuk mengetahui sebanyak mungkin mengenai segala aspek dan seluk beluk dari perusahaan dan bidang usaha klien, termasuk para kompetitornya. Divisi produksi harus mengikuti perkembangan-perkembangan di bidang usaha klien agar dapat berkomunikasi dalam bahasa dan gelombang yang sama dengan kliennya. Dari penjelasan diatas, Divisi produksi dapat menjaga hubungan baik dengan klien serta menghargai kerjasama dengan klien dimana klien di posisikan sebagai pihak yang bisa memberikan penilaian pada hasil pekerjaan yang telah kerjakan divisi produksi. Divisi produksi adalah ujung tombak perusahaan yang harus berusaha sebaik-baiknya dalam melakukan kerjasama yang baik dengan klien, klien baru ataupun klien lama demi menjaga citra perusahaan. 1. Persyaratan seorang Divisi produksi yang baik menurut Sugeng Supriyanto (2010:58) : a. Seorang Divisi produksi harus mengetahui segi-segi teknis pekerjaannya. b. Seorang Divisi produksi harus mengetahui dan manghayati tingkat kesulitan suatu pekerjaan. c. Seorang Divisi produksi harus mampu memahami apa yang menjadi keinginan klien. d. Seorang Divisi produksi harus memiliki keterampilan, keuletan, kemampuan, serta kreativitas tinggi. xxiv e. Seorang Divisi produksi harus berani bereksperimen. f. Seorang Divisi produksi harus berani mencoba hal-hal yang baru. g. Seorang Divisi produksi harus menciptakan sesuatu yang baru atau berimajinasi. 2.. Beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang Divisi produksi dalam memposisikan diri antara klien dan perusahaan menurut Sugeng Supriyanto (2010:58) : a. Keterampilan Menyelesaikan dan mempertahankan sebuah hasil akhir yang telah dicapai dihadapan klien, sesuai maksud, tujuan, dan keinginan agar dapat mendapatkan kepercayaan dari klien dan menjaga nama baik perusahaan agar tetap aman dan menguntungkan. b. Usaha Seorang Divisi produksi harus berusaha untuk mampu menyelesaikan pekerjaan yang di inginkan klien serta mampu melaksanakan semua keinginan klien, salah satunya dengan menguasai keterampilan agar klien yakin terhadap kita sebagai Divisi produksi. c. Advertising Seorang Divisi produksi harus mengetahui tujuan dari advertising sendiri, yaitu suatu komunikasi massa yang harus dibayar untuk menarik konsumen, menanamkan informasi dan mengharapkan sutau tindakan yang menguntungkan pengiklan. xxv d. Kekeluargaan Divisi produksi harus mampu menumbuhkan rasa kekeluargaan di dalam suatu penyelesaian pekerjaan. e. Leadership Seorang Divisi produksi harus memiliki jiwa kepemimpinan dalam menentukan tujuan dan mengkoordinasi tim, mempunyai prinsip yang jelas, berkemauan keras, dan mampu mempengaruhi orang lain. 3.. Divisi produksi sebagai kunci keberhasilan : a. Berkomunikasai didalam produk klien. b. Sebagai finishing antara biro iklan dengan klien. c. Berkomunikasi terhadap perkembangan dan trend baru pada industri klien dan menyatukan mereka ke dalam kampanye periklanan. d. Memiliki visi yang terarah. xxvi BAB III DESKRIPSI PT. ARESTA LINTAS MEDIA A. Sejarah dan Perkembangan PT. Aresta Lintas Media PT. Aresta Lintas Media yang di kenal dengan merk dagang Aresta Advertising bergerak dalam bidang media luar/dalam ruang (outdoor-indoor reklame) berdiri sejak Th. 1992 dengan dukungan tenaga muda yang handal, profesional, energik, berpengalaman dan penuh dengan kreativitas. Selama kurun waktu yang cukup lama tersebut, seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat, kami berusaha mensinergikan dan men-selaraskan antara kemajuan teknologi tersebut dengan daya imaginative dan kreativitas. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur tanpa garam. Demikian pula suatu produk, tanpa adanya suatu proses pengenalan kepada konsumen, maka konsumen pun tidak akan pernah mengenal produk tersebut. Di sinilah peran komunikasi massa sebagai media yang akan memperkenalkan setiap produk, di mana konsumen sendiri yang akan memilah dan memilih produk mana yang memang menjadi kebutuhan mereka. Terutama media luar ruang, yang sering di sebut dengan Reklame. Media ini sangat effektif sebagai media komunikasi, mengingat tidak hanya mengandalkan copy writer, tapi juga mempergunakan suatu visual sebagai pesan yang akan menggoda konsumen untuk melihat, memahami dan kemudian tentu saja meng-konsumsi produk tsb. B. Company Profile Nama perusahaan : PT. ARESTA LINTAS MEDIA (ARESTA ADVERTISING) Anggota PPPI DIY. AA-02-024 xxvii Alamat : Jalan Gedong Kuning Selatan, Gg.Cendana Rj.257 Banguntapan, Yogyakarta 55198 Telepon/Fax : 62-274-451375, 451376 E-mail : [email protected] Bidang usaha : Advertising Outdoor/Indoor/Design grafis Penanggung jawab : Bpk.Sugeng Supriyanto (owner) Creative Design : Sutriyanto Client service : S.Waluyo Siswoyo (Marketing) Administrasi : Heny Widyastuti (Sekretaris) Yuli, Lina (Logistik) Murwani (Keuangan) Produksi : 1. Kepala produksi : Sugi 2. Air brusher : Sofyan Eko 3. Teknikal support : Gentot Lilo Suroso Eko 4. Elektrikal : Jono xxviii service, Muji Marwoto Marno 5. Driver (ekskutor) : Kanio Yatno Handy Pamungkas 6. Office boy : Basuki C. Visi dan Misi PT. ARESTA LINTAS MEDIA Visi : Sebagai media komunikasi yang menjembatani produsen dan konsumen untuk saling mengenal dalam bentuk media komunikasi massa,terutama media luar ruang (Outdoor). Misi : Mendukung terwujudnya iklim komunikasi massa yang tetap mengedepankan Etika, Estetika dan Kreativitas. D. Jenis Sarana Promosi Media Luar Ruang yang Ditawarkan : 1. Baliho 2. Billboard 3. Poster Panels 4. Neon Box dan Neon Sign 5. Spanduk xxix 6. Letter Timbul 7. Tower 8. Mobile Branding E. Nama Klien dan Track Record Aktivitas PT. ARESTA LINTAS MEDIA : Nama Klien Aktivitas (track record) o. produksi · Pembuatan spanduk “Selamat Menunaikan ibadah puasa”. (di Jln. Kleringan, Jln. Gayam, Jl. Sisingamangaraja, Jln. Kusumanegara., Gedong Kuning, Ngampilan, Patang Puluhan, Timoho, Pojok beteng kulon, Klodran (Bantul) , Palbapang Yogyakarta). · Pembuatan Neon box (di daerah Mlati, Bank BPD DIY . Seyegan, Tempel Yogyakarta) · Pembuatan Letter Timbul · Pembuatan poster “Nikmati kredit bunga”. · Pembuatan iklan lowongan pekerjaan di media cetak (Koran). · Pembuatan Billboard dua sisi (ukuran 4x8m) (Jln. Prof. Yohanes atau utara galleria Yogyakarta). · Pembuatan Neon box satu sisi (ukuran 4x8m) (perempatan mirota kampus). Di wilayah Yogyakarta. PT. Luxindo . Mirota Kampus . Dagadu . xxx Purwacaraka Studio . Music · Pembuatan Billboard (Jln. Pakuningratan 15, Yogyakarta) Villa Taman Eden · Pembuatan billboard (Jln. Kaliurang km 22, pakem, Yogyakarta) PT. Pertamina · Pembuatan shop sign (Toko Sumber Agung, Kin-cling, Patra Mulia, Mapan Jaya, Sumber Kencana Motor, Niaga Jaya, Mantep Oli, AS Motor, Formula Sakti, SKA Jaya, Sumber Baru, KPO, Perdana Oli, Kurnia Alam, Nirmala Otomotif). Di wilayah Yogyakarta dan Solo. · Pembuatan spanduk “Wilayah Puri Sewon Asri bebas dari atribut partai politik”. Di wilayah Yogyakarta. · Pembuatan Neon Box Di wilayah Yogyakarta. . . Puri Sewon Sari . Bank Central Asia . Bank Buana · Pembuatan Neon Sign on box Di wilayah Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia · Pembuatan Billboard Di wilayah Yogyakarta. Channel 5 · Pembuatan Neon box Di wilayah Yogyakarta Happy Land · Pembuatan Neon Box dan neon Sign Di wilayah Yogyakarta. INDOSAT · Pembuatan Shop Sign/Mural Di wilayah Yogyakarta 0. 1. 2. 3. xxxi 4. dan Semarang. PT. INDOFOOD · Pembuatan ShopSign Di wilayah Yogyakarta Kedaulatan Rakyat · Pembuatan Billboard 5x10 m Di wilayah Yogyakarta dan Jateng. KFC · Pembuatan Shop Sign Di wilayah Yogyakarta. RS. Ludiro Husodo · Pembuatan Billboard Di wilayah Yogyakarta. Met Life Insurance · Pembuatan Neon box Di wilayah Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta · Pembuatan Billboard Di wilayah Yogyakarta. PT. Alam Persada · Pembuatan Billboard Di wilayah Yogyakarta. PT. Djarum Indonesia · Pembuatan Neon box Di wilayah Yogyakarta. Palms Building · Pembuatan Billboard Di wilayah Yogyakarta. Paparons · Pembuatan RoadSign Di wilayah Yogyakarta. Pemda Bantul · Pembuatan Billboard Di wilayah Yogyakarta. 5. 6. 7. 8. 9. 0. 1. 2. 3. 4. 5. xxxii Sarinah · Pembuatan Letter timbul 3D Di wilayah Yogyakarta dan Jakarta Universitas Janabadra · Pembuatan Billboard Di wilayah Yogyakarta. 6. 7. Universitas Yogyakarta 8. Negeri · Pembuatan Billboard dan Letter Timbul Di wilayah Yogyakarta. PT. PLN (PERSERO) · Pembuatan Billboard Di wilayah Yogyakarta. Galang Press · Pembuatan Branding Mobil “Perpustakaan Keliling Galang Press”. · Pembuatan Billboard dan neon box Di wilayah Yogyakarta. · Pembuatan TowerSign, billboard Di wilayah Yogyakarta. 9. 0. Toko roti Marina 1. PT. Surya 12 2. Gudang Garam · Pembuatan Branding Toko, NeonBox, NeonSign Di wilayah Yogyakarta. xxxiii F. Struktur Organisasi PT. Aresta Lintas Media xxxiv xxxv BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKM Penulis melaksanakan tugas Kuliah Kerja Media (KKM) selama kurang lebih satu setengah bulan, tepatnya pada tanggal 8 Februari 2010 sampai dengan 20 Maret 2010, selama mengikuti KKM penulis mengikuti jam kerja sesuai aturan perusahaan yaitu masuk pada hari senin-jumat pukul 08.30-16.00 WIB dan sabtu pukul 08.30-13.00 WIB yang bertempat di PT. ARESTA LINTAS MEDIA. Penulis ditempatkan pada bagian tim produksi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam seluruh proses produksi media iklan yang dipesan. Kegiatan pertama yang penulis lakukan saat datang ke PT. Aresta Lintas Media adalah menemui Bapak Sutriyanto (Creative Design) selaku pembimbing pada saat melakukan Kuliah Kerja Media. Dari Bapak Sutriyanto tersebut, penulis diberi pengarahan dan penjelasan tentang tugas atau tanggung jawab dari masing-masing bagian perusahaan (Creative Design, Marketing, Administrasi, Keuangan, Sekretaris, dan Tim Produksi), khususnya bagian tim produksi yang ditempati oleh penulis. B. Materi yang Dipelajari Selama mengikuti Kuliah Kerja Media tidak sedikit penulis menemukan pengalaman-pengalaman baru tentang dunia periklanan yang xxxvi belum pernah penulis temui dari teori kuliah. Adapun materi-materi yang penulis pelajari yaitu : 1. Proses pembuatan Spanduk, Baner dan Rontek 2. Proses pembuatan Baliho 3. Proses pembuatan Billboard 4. Proses pembuatan Letter 5. Proses pembuatan Neon box Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam produksi pembuatan tersebut antara lain: 1. Plat alumunium : Bahan yang digunakan untuk pembuatan billboard. 2. Triplek/melamine : Bahan yang digunakan untuk pembuatan baliho. Permukaan triplek lebih kasar sedangkan permukaan melamine lebih halus. 3. Kain : bahan yang digunakan untuk pembuatan spanduk, banner, rontek dan umbul-umbul 4. Cat isamu/nippe : cat yang biasa digunakan pada media iklan dan kain. 5. Cat danaglos : cat yang digunakan untuk pembuatan billboard dan baliho 6. Cat meni alumunium : cat yang berwarna hijau sebagai dasar lapisan pada billboard sebelum diberi cat danaglos. 7. Paint remover : cairan yang digunakan untuk menghilangkan cat lama pada plat alumunium bekas. 8. Tiner super : mengencerkan cat, mengandung highglos tinggi, memeliki daya kilap dan daya rekat yang kuat terhadap media billboard, acrylic dan baliho. xxxvii 9. Thiner A : mengencerkan dan menghilangkan kandungan oli alumunium. 10. Compound : cairan yang berguna untuk membersihkan sisa-sisa cat yang tidak sempurna pada billboard. 11. Clear : lapisan terakhir yang merupakan finishing agar cat tidak mudah rusak. 12. Sticker schotlight : sticker khusus yang digunakan pada billboard untuk menimbulkan warna yang menonjol pada malam hari. 13. Sprayment : lem perekat kertas dan alumunium yang bersifat sementara. 14. Stal : kerangka plat terbuat dari besi yang disambungkan pada alumunium agar billboard terlihat kokoh. 15. Bor besi : alat untuk melubangi stal dan alumunium. 16. Paku rivet : digunakan untuk menyambung stal dan plat billboard. 17. Kertas karton : untuk membuat sketsa desain pada media kain dan baliho. 18. Kertas ivory : kertas halus ubtuk membuat desain pada billboard. 19. Spet : alat penyemprot cat C. Proses Produksi Proses produksi iklan Outdoor secara umum yang dilakukan PT. Aresta Lintas Media : 1. Tahap pembuatan Spanduk, Baner dan Rontek a. Spanduk xxxviii Spanduk biasanya menngunakan ukuran lebar yaitu 90 centimeter dan paling lebar berukuran 1.15 centimeter, sedang panjang dari spanduk tak terbatas. b. Banner Banner biasanya menggunakan ukuran kain lebih dari 2x4 m atau 4x6 m lebih. Biasanya bahan material kain yang berukuran lebar diatas 2 m lebih sudah disebut banner. c. Rontek Rontek mempunyai ukuran lebar yang hampir sama dengan spanduk yang membedakan hanya rontek dipasang berdiri dan biasanya lebar kain dari bawah keatas semakin menyempit. Pada dasarnya cara pembuatan spanduk, banner dan rontek sama saja, yang membedakan adalah ukuran dari masing-masing media tersebut. Berikut adalah alat-alat, bahan dan tahapan-tahapan dalam pembuatan spanduk, banner dan rontek : · Alat-alat yang perlu disiapkan : Pensil, penggaris, cutter, jarum, kompresor, air brush/spet, mejasemprot (beralaskan spon), selang, obeng dan pengaduk cat. · Bahan-bahan yang diperlukan : Kertas karton, plester, kain spanduk/banner tetron/ero), cat dan tinner secukupnya. · Tahap pembuatan : Tahap I xxxix (biasanya berbahan 1) Desain masuk keruang produksi kemudian dipelajari tentang bentuk dan ukuranya. 2) Kemudian dihitung secara manual menggunakan skala. 3) Setelah itu mulai menyambung kertas karton dengan plester sesuai lebar dan panjang spanduk sebenarnya. 4) Setelah itu menggaris dengan ukuran huruf dan gambar yang ada pada desain. Untuk lebih memudahkan membuat huruf pelu dibuat mal dengan cara mengukur tinggi dan lebar huruf yang kemudian diterapkan pada sebuah kerta dan dipotong sesuia dengan tinggi dan lebar huruf. Tahap II 1) Setelah huruf selesai digambar pada karton, kemudian kita lubangi karton sesuai dengan garis yang telah ditentukan dengan menggunakan cutter dan dialasi meja kaca agar mudah untuk melubangi karton. 2) Setelah proses melubangi karton selesai maka selanjutnya kita menyiapkan kain dan kemudian direntangkan diatas meja semprot, kemudian kertas karton yang telah dilubangi tersebut diletakan diatas kain lalu ditancapi dengan menggunakan jarum dengan maksud agar kertas karton tersebut tidak bergeser saat dicat. Setelah itu mulai menyiapkan cat untuk proses pengecatan. Pengecatan dilakukan menggunakan kompresor dan spet. 2. Tahap pembuatan Baliho. xl Baliho adalah papan iklan yang terbuat dari triplek, baliho diukur dari ukuran triplek tersebut yang per lembar triplek berukuran 1,20 centimeter. Bahan baliho biasanya bertahan kurang dari 5 bulan pemakaian, dan biasanya bahan dasarnya menggunakan 2 jenis triplek, yaitu triplek biasa dan triplek melamin. · Alat-alat yang digunakan : Gergaji, palu, siku, pensil, kuas, kompresor dan jarum · Bahan-bahan yang digunakan : Triplek, kayu reng/kayu balok 3x3cm/3x4cm, cat tembok, paku, amplas, cat (menggunakan merk nipe/isamu), tiner A/tiner super, karton dan plester · Tahap pembuatan Tahap I : 1) Mempelajari materi desain yang ada. 2) Mengukur dan menggaris/menggambar sesuai dengan ukuran asli. 3) Melubangi dan memotong karton dengan menggunakan cutter. 4) Memeriksa kembali apakah karton yeng telah dibuat sesuai dengan desain yang ada. Tahap II: 1) Membuat/menata triplek menjadi suatu papan yang utuh dengan menggunakan kayu sebagai rangkanya. xli 2) Setelah itu triplek diberi lapisan pertama yaitu dengan menggunakan cat dasar, yang berguna untuk menutup pori-pori dari triplek agar dapat merata bila di cat nanti. 3) Setelah diberi cat dasar lalu triplek harus diamplas agar permukaan yang dicat menjadi halus. 4) Apabila telah halus kemudian dicat dengan menggunakan cat isamu/cat nipe yang telah dicampuri tiner sesuai dengan takaran. 5) Setelah selesai diwarnai, kemudian dan ditunggu beberapa saat hingga kering. Tahap III 1) Tahap selanjutnya adalah pengecatan huruf/gambar sesuai dengan desain dan mal yang ada. Sebelum pemasangan mal, di ukur dahulu semua bidang yang akan diwarna. 2) Pemasangan mal yang terbuat dari karton ke bidang triplek dan kemudian di tancapi jarum agar tidak bergeser. 3) Proses penyemprotan, dalam melakukan penyemprotan harus berhatihati karena meleset sedikit akan membuat kotor pada area lain dan hasilnya kurang (menjadi cacat). 4) Apabila baliho yang sudah dicat telah kering, maka dapat dilanjutkan dengan penyemprotan akhir menggunakan clear melamin yang bergunak untuk cat tahan lama terhadap cuaca. 3. Tahap pembuatan billboard xlii Billboard adalah papan iklan yang terbuat dari plat alumunium/plat besi esser dan berumur cukup lama kurang lebih 5 tahun. · Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat billboard : Plat alumunium, paku ripet, cat meni alumunium, cata dasar putih, karton putih/ivory, spreimont, plester, tiner super, kertas kosong kain perca, kompon dan bensin. · Alat-alat yang digunakan Bor besi, stang ripet, palu, tang dan gunting plat. · Tahap pembuatan Tahap I 1) Mempelajari materi desain billboard yang ada dalam bentuk printout. 2) Setelah ukuran sebenarnya dari billboard sudah didapat, maka selanjutnya dibuatkan mal-malan pada bidang kertas ivory yang telah disambung-sambung menurut besar kecilnya ukuran huruf dan gambar pada billboard. 3) Setelah pembuatan mal selesai, selanjutnya melubangi mal tersebut sesuai dengan garis yang tertulis dengan menggunak cutter. Tahap II 1) Menempelkan plat alumunium pada stal (rangka besi) dengan cara melubangi bagian tepi dari plat dan stal mengunakan bor, lalu diripet dengan mengunakan stang ripet (dikeling). xliii 2) Setelah itu plat yang telah bergabung dengan stal diamplas dengan menggunakan kertas amplas untuk membersihkan apabila ada kotoran pada plat dan supaya cat bisa menempel dengan kuat nantinya. 3) Setelah plat bersih dan halus, dasari dengan meni alumunium dan kemudian setelah kering kembali di amplas menggunakan amplas halus. 4) Cat warna billboard sesuai desain menggunak kompresor dan spet. Tahap III 1) Apabila billboard sudah kering, selanjutnya kita tempelkan kertas pola yang sebelumnya kita semprot bagian sisi dalamnya dengan menggunakan lem semprot/spray mount. 2) Setelah pola menempel, selanjutnya semprot pola yang telah menempel tersebut dengan warna sesuai materi. Kemudian di biarkan agar cat mengering. 3) Setelah mengering, bersihkan bagian yang kotor terkena cat dengan menggunakan kain perca yang telah diolesi kompon. 4) Setelah bersih, billboard dikeringkan dengan cara dijemur diterik matahari agar cat menjadi keras. 5) Apabila sudah kering, tahap akhir adalah melepisi cat dengan menggunakan clear. 4. Tahap pembuatan letter · Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat letter Acrylic, karton putih/ivory, cat isamu/danaglos,tiner A/tiner super, plester kertas dan spraymount xliv · Alat-alat yang digunakan Penggaris siku, pensil, cutter khusus acrylic, kompresos dan spet · Tahap pembuatan Tahap I 1) Mempelajari materi desain dan mengukur dengan skala ukuran sebenarnya. 2) Terapkan desain yang sudah berskala asli kedalam kertas karton/ivory. 3) Lubangi karton/ivory sesuai denga huruf/gambar yang telah terbentuk. Tahap II 1) Potong acrylic mentah sesuai dengan kebutuhan menggunakan cutter. 2) Setelah itu, mal/pola yang telah kita lubangi tempelkan pada acrylic dengan posisi tebalik menggunakan spraymount. 3) Lalu semprot dengan cat, tipis saja karena hanya digunakan sebagai mal saja. 4) Cutter acrylic yang terkena cat sesuai dengan pola. Tahap III 1) Setelah lapisan luar acrylic telah dilubangi/dicutter, lalu lapisan kertas tersebut dihilangkan satu persatu sesuai dengan warna cat yang lebih tua dahulukemudian keurutan yang paling muda. 2) Dalam mengecat acrylic, tidak boleh terlalu tebal karena akan menyebabkan cat melorot kebagian lain. 5. Tahap pembuatan neon box xlv Dalam pembuatan neon box, alat dan bahan yang digunakan hampir sama. Yang membedakan, neon box menggunakan rangka besi (box). Ukuran dari box menyesuaikan dari ukuran acrylic, dan dalam box tersebut ditambahkan lampu neon sebagai penerang dari acrylic. D. Kemajuan yang Didapat Selama Kuliah Kerja Media. Setelah melihat uraian diatas penulis banyak sekali mendapat manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Media diantaranya, penulis dapat mengetahui proses produksi iklan luar ruang dari awal sampai akhir, mengetahui teknik yang baik dan benar sehingga dapat menghasilkan hasil sesuai yang diharapkan dan dapat membedakan teori yang didapat dibangku perkuliahan serta penerapanya dalam dunia kerja. E. Kendala Pada Saat Kuliah Kerja Media Selama kurang lebih satu setengah bulan, kendala yang dihadapi penulis selama Kuliah Kerja Media. a. Adaptasi lingkungan kantor. Pada awal penulis menjalani Kuliah Kerja Media, penulis sedikit mengalami rasa takut jika melakukan kesalahan. Namun setelah mengalami beberapa hari ternyata penulis merasakan suasana kantor yang nyaman. Sebagian besar karyawan PT. ARESTA LINTA MEDIA masih tergolong muda, sehingga penulis bisa lebih cepat beradaptasi b. Fasilitas yang kurang memadai. xlvi Di kantor PT. ARESTA LINTAS MEDIA masih belum terdapat mesinmesin yang memadai, sehingga penulis hanya mengetahui pekerjaan secara manual dan belum bisa mengerti bagaimana cara produksi dengan menggunakan mesin. xlvii BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi, tetapi tidak sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus mampu membujuk khalayak ramai agar berprilaku sedemikian rupa sesuia dengan strategi pemasaran perusahaan. periklanan luar ruang sebagai salah satu bentuk media periklanan yang dilihat dari aspek tertentu dinilai lebih efektif dalam penyampaian pesan. Untuk mendapatkan informasi dari media periklanan luar ruang, khalayak tidak perlu mengeluarkan biaya, karena iklan tersebut dipasang pada tempat-tempat dimana sering dilewati dan dilihat khalayak. Dalam prosesnya, media luar ruang juga memerlukan biaya yang relatife lebih sedikit, tetapi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sebuah iklan sebelum dapat dinikmati oleh khalayak, melewati tahaptahap yang diantaranya yaitu proses penyelesaian akhir atau yahap produksi. Bagian produksi yang merupakan kelanjutan dari dari bagian creative, memang menjadi penentu dari sebuah order iklan dari klien. Maka dari itu proses produksi yang menjadi tanggung jawab baik dan tidaknya kwalitas hasil iklan yang akan disampaikan kepada khalayak. B. Saran Bagi Lembaga Pendidikan : xlviii 1. Kepada lembaga pendidikan diharapkan untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang maksimal dan disesuaikan dengan materi kuliah yang diberikan. 2. Diperbanyak pemahaman software yang berkaitan tentang desain produk dalam iklan 3. Intensitas materi kuliah praktikum diperbanyak agar mahasiswa tidak begitu terkejut dengan kondisi dunia kerja periklanan yang dituntut serba cepat. Bagi instansi tempat pelaksanaan KKM 2010 : 1. Diperbanyak kuantitas komunikasi antara Pemagang dengan counterpartnya. Diusahakan setiap hari adanya koordinasi antara Pemagang dengan counterpart-nya. 2. Pengarahan kerja yang cepat dan deadline yang singkat kadang menjadi kendala dan penghambat penulis untuk lebih berkreatifitas untuk menyalurkan ide dan gagasan. 3. Fasilitas komputer kantor yang belum tersambung dengan internet kadang membuat pekerjaan kurang berjalan maksimal dan hanya mengandalkan telepon dan fax. xlix DAFTAR PUSTAKA Khasali, Rhenald. 1992. Management Periklanan dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafitti. Jefkins, Frank. 1996. Definisi-definisi Periklanan. Jakarta: Erlangga. Shimp, A.Terence. 2003. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga. Supriyanto, Sugeng. 2010. Meraih Untung dari Spanduk hingga Billboard. Yogyakarta: Pustaka Grhatama. Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia. l