DownloadPertemuan Bilateral Indonesia-Australia

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Pertemuan Bilateral Indonesia-Australia
Bahas Perkembangan IA-CEPA Hingga Kesepakatan Bea Masuk
Jakarta, 20 September 2017 - Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Menteri
Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo bertemu di kantor Kementerian
Perdagangan RI hari ini, Rabu (20/9). Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri membahas isuisu yang meliputi perdagangan kedua negara. Kedua Menteri juga membahas perkembangan
perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
“Indonesia dan Australia telah berkomitmen menyelesaikan perundingan tahun ini. Komitmen ini
sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Turnbull di sela-sela G20
Summit di Hamburg awal Juni lalu. Saat itu keduanya menegaskan kembali agar perundingan IACEPA dapat diselesaikan di akhir tahun 2017 dan segera diimplementasikan,” ungkap Mendag
Enggar.
Perundingan IA-CEPA putaran berikutnya, yaitu putaran ke-9 diagendakan berlangsung di
Indonesia pada 2-6 Oktober 2017. Sebelumnya, perundingan putaran ke-8 telah dilaksanakan di
Australia pada 31 Juli-4 Agustus 2017. Beberapa kemajuan yang dicapai dalam putaran ke-8 itu,
antara lain dalam hal pembahasan teks perjanjian, serta pembahasan akses pasar di bidang
perdagangan barang, jasa, dan investasi.
Isu-isu utama perundingan IA-CEPA yang dibahas dalam putaran ke-8 adalah perdagangan barang,
perdagangan jasa, investasi, perdagangan elektronik, dan ketentuan kerangka kelembagaan.
Perdagangan barang meliputi ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi
perdagangan, hambatan teknis perdagangan, serta sanitasi dan fitosanitasi. Sementara itu,
perdagangan jasa meliputi jasa keuangan, pergerakan perseorangan, jasa keuangan, dan
telekomunikasi.
Implementasi Kesepakatan Bea Masuk
Dalam pertemuan bilateral hari ini, Mendag Enggar dan Menteri Ciobo juga menindaklanjuti hasil
kesepakatan dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di sela Pertemuan Para Menteri
Ekonomi ASEAN (AEM) di Pasay, Filipina, pada 10 September 2017 lalu. Dalam pertemuan
tersebut, kedua Menteri mengumumkan rencana kesepakatan pemberlakuan penghapusan bea
masuk produk herbisida dan pestisida asal Indonesia, serta penurunan bea masuk gula mentah
asal Australia.
Menurut Mendag Enggar, kesepakatan ini merupakan hasil dari rangkaian pembahasan intensif
yang bertujuan saling memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi sektor bisnis di kedua negara.
Indonesia saat ini masih memerlukan impor gula mentah, antara lain untuk industri makanan dan
minuman yang sebagian hasilnya ditujukan untuk ekspor. “Penurunan bea masuk gula mentah
asal Australia ini bertujuan memberikan alternatif sumber impor yang lebih kompetitif dibanding
bila bergantung hanya pada satu negara sumber. Dengan menurunkan bea masuk untuk gula
mentah dari Australia ini, maka harga gula di pasar domestik dapat lebih dijangkau dan produk
makanan dan minuman Indonesia diharapkan dapat lebih berdaya saing, baik di pasar domestik
maupun di pasar internasional,” tegas Mendag Enggar.
Di sisi lain, Australia juga akan segera memberlakukan penghapusan bea masuk menjadi 0% untuk
produk herbisida dan pestisida Indonesia. “Saat ini Australia menginformasikan bahwa
penghapusan bea masuk atas kedua produk asal Indonesia tersebut, yang semula memiliki bea
masuk sebesar 5% menjadi 0%, akan berlaku jika proses legalitas sudah terpenuhi. Penghapusan
bea masuk tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor herbisida dan pestisida Indonesia
ke Australia dan menjadikan produk Indonesia di pasar Australia lebih kompetitif,” kata Direktur
Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo.
Iman menambahkan, kesepakatan ini merupakan salah satu wujud keseriusan kedua negara yang
berupaya lebih meningkatkan perdagangan bilateral dengan prinsip saling menguntungkan. Kedua
negara berkomitmen agar perundingan IA-CEPA dapat menghasilkan perjanjian perdagangan
yang memberikan manfaat bagi kedua pihak,” tandas Iman.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Marolop Nainggolan
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
e-mail: [email protected]
Ni Made Ayu Marthini
Direktur Perundingan Bilateral
Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3442576/021-3858206
Email: [email protected]
Download