“Quo Vadis: MPASI Anak Indonesia” Atmarita, PERSAGI, Endang L. Achadi, FKUM UI, PDGMI KONGRES NASIONAL PERHIMPUNAN DOKTER GIZI MEDIK INDONESIA (PDGMI) KE VII Manado, 6 Oktober 2017 Sistematika • Masalah gizi pada kelompok 1000 HPK di Indonesia • Faktor penyebab Malnutrition pada anak • Standar Makanan Bayi dan Anak, WHO/UNICEF • Pola makan Ibu hamil, ibu Menyusui dan Bayi/anak di Indonesia: Tantangan untuk Indonesia • MDD, MMF dan MAD: SDKI 2012 dan DKI 2017 • Hasil SKMI, Riskesdas, dll • Hasil penelitian S3 • Kesimpulan Masalah Gizi di Indonesia Berat Badan lahir dan Panjang Badan lahir: Riskesdas 2010&2013 BBLR: 11.1% pd thn 2010 dan 10.2% tahun 2013 PBL < 48 cm: 20.2% (tahun 2013) 100.0 100.0% 82.5% 85.0% 80.0% 80.0 60.0% 60.0 40.0% 20.0% 76.4 40.0 11.1% 10.2% 6.4% 4.8% 20.0 20.2 3.3 0.0% <= 2.500 gr >2500 - 3999 gr 2010 > 4.000 gr 0.0 <48 cm 48 - 52 cm > 52 cm 2013 4 Growth Faltering 2013 1.00 WAZ HAZ WHZ Mean Z-Scores 0.50 0.00 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 -0.50 -1.00 -1.50 -2.00 Stunting merupakan masalah paling besar Umur (Bulan) Stunting antara 2007 dan 2013 (Riskesdas) Tidak turun Variasi antar Provinsi yang besar ProporsiBalitaPendek,Kurus,danGemuk*) menurut Umur&Jeniskelamin 2013 50.0 38.7 39.9 36.1 27.3 21.4 22.4 25.0 0.0 10.0 11.0 5.0 10.0 11.4 5.0 9.6 11.0 10.0 11.1 12.1 10.0 11.5 11.4 10.4 10.9 10.9 10.0 15.0 15.6 12.2 20.0 10.0 12.7 15.3 16.4 16.0 15.0 14.6 20.0 30.0 22.3 25.0 27.6 30.0 40.0 35.0 29.8 35.0 37.8 40.0 40.9 45.0 39.4 41.2 43.0 •Prevalensi Stunting lebih Laki-laki tinggi pada anak usia => 1 thn Perempuan 50.0 •Laki-laki danPerempuan hampir sama 45.0 0.0 0-5 bl 6-11 bl 12-23 bl 24-35 bl 36-47 bl 48-59 bl Pendek Kurus Gemuk 0-5 bl 6-11 bl 12-23 bl 24-35 bl 36-47 bl 48-59 bl Pendek *) Pendek (TB/U) dan Kurus (BB/TBà<-2SD; Gemuk (BB/TB)à>2SD Kurus Gemuk 7 MENGAPA? Pathway terjadinyaPrevalensipendek/sangatpendek (stunting)dankurus(wasting)pdanak0-2tahun Ibu:KEK, Anemia, Pendek; PBBH rendah Pendek/ sangat pendek: Kurang gizi berulang dan khronis Sumber:ModifikasiE. Achadi, Maternaland Childundernutrition: globalandregional exposuresand health consequences. REBlacket al,fortheMaternaland ChildUndernutrition Study.TheLancet2008 RisikoBBLR Pendek,Kurus Asupan tak adekuat Keamanan pangan di RT P’Infeksi Pola Asuh Anak: pemberian makan, pencegahan P, pencarian Yankes,dll Penghasilan, Pengangguran Kemiskinan,dll Konteks soial, ekonomi &politik Imunisasi; yankes; Lingkungan rumah tdk sehat Penyebablangsung Penybtdklangsung Penyebab mendasar Asupan6-23bulan: 1.MeneruskanASI 2.MPASIadekuat Standar Makanan Bayi dan Anak, WHO/UNICEF OptimalInfantandYoungChildFeeding(IYCF)is presentedintheWHO/UNICEFGlobalStrategyforInfant andYoungChildFeeding(2012)asfollows: • Asaglobalpublichealthrecommendation, infantsshouldbe exclusivelybreastfedforthefirstsixmonthsoflifetoachieve optimalgrowth,developmentandhealth.Thereafter, tomeet theirevolvingnutritionalneeds, infantsshouldreceivesafeand nutritionallyadequatecomplementaryfoodswhile breastfeedingcontinuesforuptotwoyearsofageorbeyond. Exclusivebreastfeeding frombirthispossibleexceptforafewrare medicalconditionsasspecifiedbyWHOandUNICEF,andvirtually everymothercanbreastfeed. • Inaddition,agrowingbodyofrecentevidenceunderscoresthe importantglobalrecommendationthatbreastfeedingbeinitiated withinthefirsthourofbirth. Indikator untuk menentukan bayi/anak mendapat makanan yg adekuat (WHO/UNICEF 2012) 8Indikatorinti 7indikatoropsional 1.IMD 2.ASIeksklusif 6bulan 3.Meneruskan ASIsp1tahun 4.Pengenalan makanan padat, semi-padat atau makanan lunak 5.Minimumdietarydiversity/MDD 6.Minimummealfrequency/MMF 7.Minimumacceptablediet/MAD 8.Konsumsi makanan kaya besi atau makanan difortifikasi besi 1.Pernah diberi ASI 2.Meneruskan ASIsd 2thn 3.Pemberian ASIsesuai umur 4.Predominan ASIpdbayi < 6bln 5.Lamamenyusui 6.Susu botol 7.Frekuensi pemberian susu pdyg tidak diberi ASI Minimum Dietary Diversity/MDD Proporsi anak 6-23 bulan yang menerima 4 atau lebih dari 7 kelompok makanan dibawah ini: 1. Serealia dan umbi-umbian 2. Legum dan kacang-kacangan 3. Dairy products (susu, yoghurt & keju) 4. Flesh foods (daging, ikan, unggas dan hati/organ meats) 5. Telur 6. Buah dan sayuran kaya Pro Vitamin A 7. Buah dan sayuran lainnya Minimum Meal Frequency/MMF: • (Proporsi anak 6-23 bulan yang diberi atau tidak diberi ASI), yang menerima makanan padat, semi - padat atau makanan lunak (termasuk pemberian susu untuk yang tidak diberi ASI) dengan frekuensi yang dianjurkan, sbb: • Untuk bayi yang diberi ASI: • Umur 6-8 bulan • Umur 9-23 bulan : 2 X/hari atau lebih : 3 X/hari atau lebih • Untuk bayi 6-23 bulan yang tidak diberi ASI: • 4 X/hari atau lebih Minimum Acceptable Diet/MAD: Proporsi anak 6-23 bulan yang memenuhi MDD dan MMF FAKTA KebutuhanEnergibayisdumur2tahun, TheENERGYneedsofinfantsandyoungchildrenupto2 danjumlahyangbisadipenuhidariASI yearsofage,andhowmuchcanbeprovidedbybreastmilk Jumlah kalori yg didapatkan dari ASI saja tidak mencukupi kebutuhan bayi 550 kcal per day Energi dari ASI 200 kcal per day 300 kcal per day Sumber: Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health Professionals. WHO. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148957/ NutrientGaps:Energy,Protein,VitaminAdanBesi + 60% energi + 20% vit A + 40% protein + 90% besi Gapzat gizi yg tidak terpenuhi pada anak 12-23 bulan yg diberi ASIrata-rata550 mlperhari àHarus dipenuhi dari MPASI Sumber: Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health Professionals. WHO. https://www.ncbi.: Kondisi Indikator Pemberian Makan Bayi di Indonesia : 1. MDD/Minimum Dietary Diversity 2. MMF/Minimum Meal Frequency 3. MAD/Minimum Acceptable Diet Capaian Indikator Pemberian Makan Bayi dan Anak 6-23 bulan: MDD, MMF dan MAD (SDKI 2012) 100.0 IYCF5:Minimumdietarydiversity 80.0 75.5 IYCF6:Minimummealfrequency 78.7 IYCF7:Minimumacceptablediet 66.1 61.4 Percent 60.0 58.2 51.8 43.1 40.0 20.0 34.2 36.6 Kurang dari 40% anak Indonesia umur 6-23 bulan memenuhi minimum acceptable diet (MAD) Diversity lebih bermasalah Non ASI lebih baik dlm diversity dan frekuensi 0.0 Amongbreastfed Amongnon-breastfedAmongallchildren6children children 23months MMF dan MDD pd kelompok ASI vs non-ASI berdasarkan kuintil kekayaan Q1 Q5 90.7 60.4 63.8 82.3 70.1 55.8 55.5 36.4 MMF_ASI MMFnon-ASI Hanya 2/3 yg memenuhi MMF: 60.4% pada kelompok ASI dan 55.8% pada kelompok non-ASI MDD-ASI MDDnon-ASI MMF dan MDD lebih rendah pada kuintil 1 dibanding kuintil 5, terutama MDD pada kelompok termiskin yang diberi ASI, hanya separo dari kelompok terkaya Bayi non-ASI 6-23 bulan (N:1342) Bayi ASI 6-23 bulan (N: 3657) MinimumDietary Diversity: 12.1 7.6 Yoghurt, produk susu, keju 18.3 10.5 Susu lainnya 67.7 Susu Formula 1. Grains, roots and tubers 2. Legumes and nuts 3. Dairy products (milk, yoghurt & Cheese) 4. Flesh foods (MFP and liver/organ meats) 5. Eggs 6. Vitamin A rich fruits and vegetables 7. Other fruit and vegetables 26.3 34.6 27.6 Buah & sayur lainnya 24.4 32.1 Makanan terfortifikasi 39.4 32.5 Kacang2-an 55.8 45.5 Telur 64.8 Daging, ikan, unggas 50.3 82.0 71.5 Buah & sayur kaya vit A 90.0 80.8 Padi2-an 0.0 SDKI - 2012 20.0 Bayi Non-ASI 40.0 60.0 Persen Bayi ASI 80.0 100.0 Pola Konsumsi Memenuhi MMF pada Bayi 6-23 bulan yg diberi dan tidak diberi ASI, berdasarkan kuintil dan U/R, SDKI 2012 MMF_ASI MMFnon-ASI 90.7 81.2 77.1 60.4 55.8 Q1 62.5 Q2 61.1 Q3 85.2 81.2 59.7 Q4 63.8 Q5 64.2 Urban 78.7 70.3 59 Rural 61.4 Total Pola Konsumsi yg Memenuhi MMF pd kelompok non-ASI lebih tinggi, terutama kelompok masy lebih kaya & Urban Pola Konsumsi Memenuhi MDD pd Bayi 6-23 bulan yg diberi dan tidak diberi ASI, berdasarkan kuintil dan U/R, SDKI 2012 MDD-ASI 81.1 55.5 36.4 Q1 74.8 54.9 77.9 MDDnon-ASI 82.3 80.1 70.1 58.9 69.6 58.4 46.1 44.8 Q2 Q3 Pola Konsumsi yg Memenuhi MDD lebih tinggi pd kelompok nonASI dan Urban Q4 Q5 Urban Rural 75.5 51.8 Total Pada kelompok yg diberi ASI, MDD lebih tinggi pada kelompok yg lebih kaya dan yg tinggal di Urban Capaian Indikator Pemberian Makan Bayi dan Anak 6-23 bulan: MDD, MMF dan MAD di Jakarta Selatan. Stunting pd anak 6-23 bulan: 13.1% ASI eksklusif sp 6 bulan: 30.8% Sumber:WillyWildan,2017 66 % anak umur 6-23 bulan memenuhi minimum diet diversity, 8% lebih tinggi dibandingkan angka nasional thn 2012 Keragaman terbaik pada kelompok anak usia 12-17 bulan, terutama anak yg tidak diberi ASI Sumber:WillyWildan,2017 Sumber:WillyWildan,2017 Hampir seluruh anak umur 6-23 bulan memenuhi minimum meal frequency Sumber:WillyWildan,2017 Hanya sekitar separo anak umur 6-23 bulan memenuhi minimum acceptable diet, hampir 20% lebih tinggi dibandingkan angka nasional thn 2012. MAD lebih tinggi pada anak yang mendapatkan ASI Sumber:WillyWildan,2017 Capaian Indikator Pemberian Makan Bayi dan Anak 6-23 bulan: MDD, MMF dan MAD di Jakarta Utara Stunting pd anak 6-23 bulan: 20% ASI eksklusif sp 6 bulan: 24.3% Sumber:Rininta Enggartiasti,2017 Konsumsi Kelompok Bahan Makanan Anak Usia 6-23 bulan di Jakarta Utara, tahun 2017 (Rininta Enggartiasti,2017) Hampir semua mengonsumsi padi-padian; 76% Buah dan Sayur kaya vit A; 61.4% kelompok daging; dan 53% mengonsumsi produk ternak sapi Anak yg masih diberi ASI persen konsumsi produk susu dan Daging lebih tinggi *) Kelompok makanan: 1) serealia; 2) Kacang2an; 3) Produk Susu; 4) Daging; 5) Telur; 6) Buah dan sayur kaya vit A; 7) Buah dan sayur lainnnya Anak yg sdh tidak diberi ASI konsumsi buah dan syur lebih banyak RinintaEnggartiasti,2017 CapaianMADpadaanak6-23bulan,yang sesuairekomendasi,padabayiyangdiberidan tidakdiberiASI,JakartaUtara(Sumber:Rininta Enggartiasti,2017) 66.7 57.1 56.2 49 45 39.7 22.2 ASI6-11bln Non-ASI6-11 bln ASI12-17bln Non-ASI1217 bln ASI18-23bln Non-ASI1823 bln Total RinintaEnggartiasti,2017 Masalah asupan makanan Ibu dan Anak di Indonesia: Riskesdas 2013 SKMI 2014 Sirkesnas 2016 Persen asupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat terhadap AKG pada Ibu hamil, SKMI 2014 Umur Ibu hamil Energi (Kkal) % AKG Protein (g) % AKG Lemak (g) % AKG CHO (g) % AKG 16 - 18 tahun 1498.8 61.8 52.5 66.5 47.0 58.0 223.2 67.2 19 - 29 tahun 1697.9 66.6 61.3 80.6 55.5 65.3 246.7 70.7 30 - 49 tahun 1698.7 69.3 63.6 82.5 57.2 81.7 241.2 66.4 Proses Mulai Menyusu: 2013 & 2016 à Lebih dari separo belum IMD Sirkesnas 2016 Riskesdas 2013 50.0 50.0 42.7 41.3 40.0 40.0 30.0 Persen Persen 31.5 20.0 11.6 10.0 30.0 28.3 18.6 20.0 12.2 10.0 3.3 0.0 5.0 5.4 7-23 Jam 24-47 Jam 0.0 < 1 Jam 1-6 Jam 7-23 (IMD) Jam 24-47 jam ≥ 48 jam <1 Jam 1-6 (IMD) Jam ≥ 48 Jam Bayi yang diberi Makanan Prelakteal, 2013 2.3 4.1 2.7 13.3 1.2 0.9 0.9 1.6 4.1 14.3 1.6 Nasi dihaluskan Pisang dihaluskan 44.3 66.7 Ya Tidak Jenis yang diberikan Bubur tepung/bubur saring Air putih Teh manis Kopi Air kelapa Air tajin Air gula Madu/Madu+air Susu non-formula 79.8 Susu formula 0 50 Persen 100 IMDberdasarkanberbagaiKarakteristik 45 43.7 44 43 42.4 AxisTitle 42 41 40 42.9 42.4 42.8 41.9 41.1 40.8 40.8 40.4 40.2 39.1 41.3 41.9 41.6 40 39.1 39 38 37 36 Inisiasi Menusu Dini lebih rendah di Perdesaan, Kuintil 1 dan 2, Pendidikan rendah, dan pada Petani/Buruh/Nelayan Riskesdas 2013 Pola Pemberian ASI dan MP-ASI, Riskesdas 2013 Umur - bulan 0 1 2 3 4 5 6 Indonesia Menyusui Eksklusif 52.7 48.7 46.0 42.2 41.9 36.6 30.2 26.5 SDKI-2012 Sirkesnas 2016 ASI eksklusif Umurbulan ASI eksklusif 0-1 50.8 0 48.8 2-3 48.9 1 44.4 4-5 27.1 2 47.5 6-8 3.4 3 37.7 4 32.1 5 22.8 Umur bulan Persen asupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat terhadap AKG pada bayi dan Anak, SKMI 2014 Umur Energi (Kkal) % Protein % AKG (g) AKG Lemak % CHO (g) AKG (g) % AKG 0-6 bulan 550 25.8 12 34.7 34 15.5 58 34.4 7-11 bulan 725 57.1 18 75.4 36 35.6 82 76.9 1-3 tahun 1125 102.9 26 151.7 44 93.0 155 103.3 PolaPemberianMakanBayi berdasarkanUmur,SDKI2012 100% 3.9 6.4 90% 9.6 12.5 10.6 17.3 16.7 21.7 23.1 22.4 31.2 31.5 80% 70%31.5 60% 0.1 50% 4.2 18.0 44.7 54.5 53.3 0.0 0.0 20-21 22-23 43.9 0.9 9.0 40% 79.5 78.9 7.9 75.1 74.9 75.4 67.5 0.8 67.2 7.9 30% 50.8 44.7 48.9 20% 27.1 10% 2.8 0.7 2.1 0% <2 2-3 4-5 0.3 4.4 0.2 2.4 1.0 6-7 8-9 Exclusivelybreastfed Othermilk 0.5 0.6 0.9 1.3 0.1 0.4 0.8 0.7 0.0 0.0 0.4 1.8 10-11 12-13 14-15 Kelompok UmurdlmBulan Plainwateronly Complementary foods 0.1 0.0 0.0 0.8 0.4 0.3 0.5 0.5 16-17 18-19 Non-milkliquids/juice Notbreastfeeding 0.0 0.0 0.8 0.7 0.2 1.0 Asupan Makanan Bayi & Anak 0-35 bulan, SKMI 2014 Umur 0-6 bln Kelompok Pangan Serealia Umbi2-an Kacang2-an Buah & Olahan Susu & olahan (ASI :70%) Total % Umur 23.5 7-11 bln 0.3 1.4 1.8 73.0 100.0 Kelompok Pangan Serealia Umbi2-an % Umur 95.8 1-3 thn 0.6 Kelompok Pangan Serealia 0.5 Kacang2-an Daging & olahan 0.1 0.9 Telur & olahan 0.1 Susu & olahan Susu & olahan 1.9 Total Total 100.0 98.5 Umbi2-an Kacang2-an Buah & Olahan 0.6 % 0.1 0.9 100.0 Rasio Asupan Makanan Ibu Hamil, SKMI 2014 0.4 Suplemen 17.9 Air 0.0 Makanan komposit 1.9 Minuman 29.0 Bumbu 4.0 Bahan/Kelompok Pangan Gula, sirup, dan confectionary 11.7 Lemak, minyak dan olahan Susu dan olahan 1.5 Telur dan olahan 1.7 Ikan dan olahan 3.4 0.2 Jerohan 1.4 Daging dan olahan 2.5 Buah dan Olahan 9.0 Sayur dan olahan 3.1 Kacang2-an 1.3 Umbi2-an 11.0 Serealia 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 Persen 25.0 30.0 35.0 Lama Menyusui (bulan) berdasarkan UrbanRural, Pendidikan dan Kuintil Kekayaaan, data SDKI 2012 21.5 21.7 21.7 22.2 21.7 19.3 17.7 Rata-rata Urban Rural SDtidaktamat SLTA+ Q1 Q5 Lama menyusui bukan masalah besar di Indonesia: Rata-rata 21.5 bulan à lebih tinggi pada yang berpendidikan tidak tamat SD dan kuintil termiskin Masalah dengan Pemberian ASI di Indonesia? Sebanyak 54.4% angkatan kerja (usia >15 thn) perempuan Indonesia bekerja à seberapa banyak ASI yg bisa ibu berikan kepada bayinya? Cuti melahirkan 3 bulan Apakah jumlah ASI yang diberikan kepada bayi mencukupi? Apakah MPASI dapat memenuhi kekurangan zat gizi yg dibutuhkan bayi? Hasil Penelitian (Disertasi Mhs FK dan FKM UI) à 4 peneiltian: Frekuensi pemberian ASI yang rendah merupakan faktor risiko terjadinya Stuting 1. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa pada kelompok bayi 0-11 bulan dari keluarga 10% termiskin mempunyai status gizi tidak stunting 1.9 kali lebih banyak bila diberi ASI >= 8 kali sehari, dibandingkan dengan yg diberi ASI < 8 kali (Disertasi Entos 2017) 2. Data kohor Kemkes tahun 2016 menunjukkan bahwa Bayi > 6 bulan yg tidak stunting diberi ASI > 10 kali/hari (Disertasi Asih Setiarini, 2016) 3. Bayi dari kelompok sangat miskin di Kota Pekanbaru mengalami deviasi positif dalam pertumbuhannya, dan salah satu faktor signifikan adalah diberi ASI > 12 X/24jam (Disertasi Mitra, 2016) 4. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa pada anak >= 6 bulan dari kuintil 1 dan 2 yang masih diberi ASI mempunyai risiko stunting lebih tinggi dibanding yg sudah tidak menerima ASI. Temuan ini tidak terjadi pada kuntil 3, 4 dan 5 (Disertasi Luh Ade Wiradnyani, 2010) 5. Disertasi Trini Sudiarti, 2017 • Kandungan energi dan zat gizi Fe dan Zn cenderung lebih tinggi pada bayi yang mendapat MPASI dini • Gangguan pertumbuhan linier (PB/U) terjadi pada usia yang lebih muda (7 bulan) pada bayi yg menerima MPASI tepat waktu, sedangkan pada bayi yang diberi MPASI dini terjadi pada usia 9 bulan Kesimpulan dan Saran 1. Masalah gizi di Indonesia dimulai sejak periode 1000 HPK à a.l.tingginya BBLR dan PBLR. Satu dari 5 Bayi lahir dengan Panjang Badan <48 cm 2. Pola konsumsi Bayi dan Ibu masih belum sesuai dg seharusnya: • Bayi yg mendapat ASI eksklusif: 22-30% • Pencapaian Indikator Pola pemberian makan Bayi Adekuat berdasarkan Standar Makanan Bayi dan Anak (WHO/UNICEF) ternyata masih rendah, hanya 37% anak 6-23 bulan yang intakenya mencapai pola konsumsi yang memenuhi diet yang dapat diterima (minimal acceptable diet/MAD) Kesimpulan dan Saran 3. Pemberian ASI setelah usia bayi 6 bulan perlu memperhatikan tidak hanya frekuensi pemberiannya tetapi juga komposisi makanan pendamping ASI, karena: • Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI 8 kali atau kurang per hari berisiko lebih besar menderita stunting • Dipihak lain, Kandungan zat gizi ASI pada payi 12-23 bulan yg diberi 550 ml ASI per hari defisit energi sebesar + 60%, protein + 40%, besi + 90% dan + vitamin A 10% Kesimpulan dan Saran 4. Oleh karena itu MPASI harus mempertimbangkan kebutuhan Bayi terhadap kecukupan asam amino esensial yang sumbernya adalah makanan hewani, sehingga sumber makanan hewani harus merupakan bagian dari kelengkapan MPASI 5. Separo dari perempuan angkatan usia kerja di Indonesia bekerja, sementara cuti hamil hanya 3 bulan à risiko ibu tak dapat memberikan ASI > 8X/hari à risiko asupan zat gizi bayi kurang 6. Sektor kesehatan menyediakan materi penyuluhan tentang pemberian makan bayi/anak termasuk komposisi MPASI yang adekuat sesuai kebutuhan bayi, terutama untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi, dan protein (asam amino esensial) 7. Tempat bekerja harus kondusif untuk Ibu menyusui: • • penyediaan tempat yang adekuat untuk memerah dan menyimpan ASI Penyediaan materi ttg MPASI adekuat Terima Kasih