4. Atmarita Endang, MPH, Dr, PH - Perhimpunan Dokter Gizi Medik

advertisement
“Quo Vadis: MPASI
Anak Indonesia”
Atmarita, PERSAGI,
Endang L. Achadi, FKUM UI, PDGMI
KONGRES NASIONAL PERHIMPUNAN DOKTER
GIZI MEDIK INDONESIA (PDGMI) KE VII
Manado, 6 Oktober 2017
Sistematika
• Masalah gizi pada kelompok 1000 HPK di
Indonesia
• Faktor penyebab Malnutrition pada anak
• Standar Makanan Bayi dan Anak,
WHO/UNICEF
• Pola makan Ibu hamil, ibu Menyusui dan
Bayi/anak di Indonesia: Tantangan untuk
Indonesia
• MDD, MMF dan MAD: SDKI 2012 dan DKI 2017
• Hasil SKMI, Riskesdas, dll
• Hasil penelitian S3
• Kesimpulan
Masalah Gizi
di Indonesia
Berat Badan lahir dan
Panjang Badan lahir: Riskesdas 2010&2013
BBLR: 11.1% pd thn 2010
dan 10.2% tahun 2013
PBL < 48 cm: 20.2%
(tahun 2013)
100.0
100.0%
82.5% 85.0%
80.0%
80.0
60.0%
60.0
40.0%
20.0%
76.4
40.0
11.1% 10.2%
6.4% 4.8%
20.0
20.2
3.3
0.0%
<= 2.500 gr
>2500 - 3999
gr
2010
> 4.000 gr
0.0
<48 cm
48 - 52 cm
> 52 cm
2013
4
Growth Faltering 2013
1.00
WAZ
HAZ
WHZ
Mean Z-Scores
0.50
0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58
-0.50
-1.00
-1.50
-2.00
Stunting merupakan
masalah paling besar
Umur (Bulan)
Stunting antara 2007 dan 2013 (Riskesdas)
Tidak
turun
Variasi antar Provinsi yang besar
ProporsiBalitaPendek,Kurus,danGemuk*) menurut
Umur&Jeniskelamin 2013
50.0
38.7
39.9
36.1
27.3
21.4
22.4
25.0
0.0
10.0
11.0
5.0
10.0
11.4
5.0
9.6
11.0
10.0
11.1
12.1
10.0
11.5
11.4
10.4
10.9
10.9
10.0
15.0
15.6
12.2
20.0
10.0
12.7
15.3
16.4
16.0
15.0
14.6
20.0
30.0
22.3
25.0
27.6
30.0
40.0
35.0
29.8
35.0
37.8
40.0
40.9
45.0
39.4
41.2
43.0
•Prevalensi Stunting lebih
Laki-laki tinggi pada anak usia => 1 thn Perempuan
50.0
•Laki-laki danPerempuan
hampir sama
45.0
0.0
0-5 bl
6-11 bl 12-23 bl 24-35 bl 36-47 bl 48-59 bl
Pendek
Kurus
Gemuk
0-5 bl
6-11 bl 12-23 bl 24-35 bl 36-47 bl 48-59 bl
Pendek
*) Pendek (TB/U) dan Kurus (BB/TBà<-2SD;
Gemuk (BB/TB)à>2SD
Kurus
Gemuk
7
MENGAPA?
Pathway terjadinyaPrevalensipendek/sangatpendek
(stunting)dankurus(wasting)pdanak0-2tahun
Ibu:KEK,
Anemia,
Pendek;
PBBH
rendah
Pendek/
sangat
pendek:
Kurang gizi
berulang
dan
khronis
Sumber:ModifikasiE.
Achadi, Maternaland
Childundernutrition:
globalandregional
exposuresand health
consequences. REBlacket
al,fortheMaternaland
ChildUndernutrition
Study.TheLancet2008
RisikoBBLR
Pendek,Kurus
Asupan tak
adekuat
Keamanan
pangan di RT
P’Infeksi
Pola Asuh Anak:
pemberian makan,
pencegahan P,
pencarian Yankes,dll
Penghasilan,
Pengangguran
Kemiskinan,dll
Konteks soial,
ekonomi &politik
Imunisasi;
yankes;
Lingkungan
rumah tdk sehat
Penyebablangsung
Penybtdklangsung
Penyebab mendasar
Asupan6-23bulan:
1.MeneruskanASI
2.MPASIadekuat
Standar Makanan Bayi dan Anak,
WHO/UNICEF
OptimalInfantandYoungChildFeeding(IYCF)is
presentedintheWHO/UNICEFGlobalStrategyforInfant
andYoungChildFeeding(2012)asfollows:
• Asaglobalpublichealthrecommendation, infantsshouldbe
exclusivelybreastfedforthefirstsixmonthsoflifetoachieve
optimalgrowth,developmentandhealth.Thereafter, tomeet
theirevolvingnutritionalneeds, infantsshouldreceivesafeand
nutritionallyadequatecomplementaryfoodswhile
breastfeedingcontinuesforuptotwoyearsofageorbeyond.
Exclusivebreastfeeding frombirthispossibleexceptforafewrare
medicalconditionsasspecifiedbyWHOandUNICEF,andvirtually
everymothercanbreastfeed.
• Inaddition,agrowingbodyofrecentevidenceunderscoresthe
importantglobalrecommendationthatbreastfeedingbeinitiated
withinthefirsthourofbirth.
Indikator untuk menentukan bayi/anak
mendapat makanan yg adekuat
(WHO/UNICEF 2012)
8Indikatorinti
7indikatoropsional
1.IMD
2.ASIeksklusif 6bulan
3.Meneruskan ASIsp1tahun
4.Pengenalan makanan padat,
semi-padat atau makanan lunak
5.Minimumdietarydiversity/MDD
6.Minimummealfrequency/MMF
7.Minimumacceptablediet/MAD
8.Konsumsi makanan kaya besi
atau makanan difortifikasi besi
1.Pernah diberi ASI
2.Meneruskan ASIsd 2thn
3.Pemberian ASIsesuai
umur
4.Predominan ASIpdbayi <
6bln
5.Lamamenyusui
6.Susu botol
7.Frekuensi pemberian
susu pdyg tidak diberi ASI
Minimum Dietary Diversity/MDD
Proporsi anak 6-23 bulan yang menerima 4 atau
lebih dari 7 kelompok makanan dibawah ini:
1. Serealia dan umbi-umbian
2. Legum dan kacang-kacangan
3. Dairy products (susu, yoghurt & keju)
4. Flesh foods (daging, ikan, unggas dan
hati/organ meats)
5. Telur
6. Buah dan sayuran kaya Pro Vitamin A
7. Buah dan sayuran lainnya
Minimum Meal Frequency/MMF:
• (Proporsi anak 6-23 bulan yang diberi atau tidak diberi
ASI), yang menerima makanan padat, semi - padat
atau makanan lunak (termasuk pemberian susu untuk
yang tidak diberi ASI) dengan frekuensi yang
dianjurkan, sbb:
• Untuk bayi yang diberi ASI:
• Umur 6-8 bulan
• Umur 9-23 bulan
: 2 X/hari atau lebih
: 3 X/hari atau lebih
• Untuk bayi 6-23 bulan yang tidak diberi ASI:
• 4 X/hari atau lebih
Minimum Acceptable Diet/MAD:
Proporsi anak 6-23 bulan yang memenuhi MDD dan MMF
FAKTA
KebutuhanEnergibayisdumur2tahun,
TheENERGYneedsofinfantsandyoungchildrenupto2
danjumlahyangbisadipenuhidariASI
yearsofage,andhowmuchcanbeprovidedbybreastmilk
Jumlah kalori
yg didapatkan
dari ASI saja
tidak
mencukupi
kebutuhan bayi
550 kcal
per day
Energi dari ASI
200 kcal
per day
300 kcal
per day
Sumber: Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health
Professionals. WHO. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148957/
NutrientGaps:Energy,Protein,VitaminAdanBesi
+ 60%
energi
+ 20%
vit A
+ 40%
protein
+ 90%
besi
Gapzat gizi yg
tidak terpenuhi
pada anak 12-23
bulan yg diberi
ASIrata-rata550
mlperhari
àHarus dipenuhi dari MPASI
Sumber: Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health
Professionals. WHO. https://www.ncbi.:
Kondisi
Indikator Pemberian Makan
Bayi di Indonesia :
1. MDD/Minimum Dietary Diversity
2. MMF/Minimum Meal Frequency
3. MAD/Minimum Acceptable Diet
Capaian Indikator Pemberian Makan Bayi dan Anak
6-23 bulan: MDD, MMF dan MAD (SDKI 2012)
100.0
IYCF5:Minimumdietarydiversity
80.0
75.5
IYCF6:Minimummealfrequency
78.7
IYCF7:Minimumacceptablediet
66.1
61.4
Percent
60.0
58.2
51.8
43.1
40.0
20.0
34.2
36.6
Kurang dari 40%
anak Indonesia
umur 6-23 bulan
memenuhi minimum
acceptable diet
(MAD)
Diversity lebih bermasalah
Non ASI lebih baik dlm diversity dan frekuensi
0.0
Amongbreastfed Amongnon-breastfedAmongallchildren6children
children
23months
MMF dan MDD pd kelompok ASI vs
non-ASI berdasarkan kuintil kekayaan
Q1
Q5
90.7
60.4 63.8
82.3
70.1
55.8
55.5
36.4
MMF_ASI
MMFnon-ASI
Hanya 2/3 yg memenuhi
MMF: 60.4% pada kelompok
ASI dan 55.8% pada
kelompok non-ASI
MDD-ASI
MDDnon-ASI
MMF dan MDD lebih rendah pada
kuintil 1 dibanding kuintil 5, terutama
MDD pada kelompok termiskin yang
diberi ASI, hanya separo dari
kelompok terkaya
Bayi non-ASI 6-23 bulan (N:1342)
Bayi ASI 6-23 bulan (N: 3657)
MinimumDietary
Diversity:
12.1
7.6
Yoghurt, produk susu, keju
18.3
10.5
Susu lainnya
67.7
Susu Formula
1. Grains, roots and tubers
2. Legumes and nuts
3. Dairy products (milk,
yoghurt & Cheese)
4. Flesh foods (MFP and
liver/organ meats)
5. Eggs
6. Vitamin A rich fruits and
vegetables
7. Other fruit and vegetables
26.3
34.6
27.6
Buah & sayur lainnya
24.4
32.1
Makanan terfortifikasi
39.4
32.5
Kacang2-an
55.8
45.5
Telur
64.8
Daging, ikan, unggas
50.3
82.0
71.5
Buah & sayur kaya vit A
90.0
80.8
Padi2-an
0.0
SDKI - 2012
20.0
Bayi Non-ASI
40.0
60.0
Persen
Bayi ASI
80.0
100.0
Pola Konsumsi Memenuhi MMF pada Bayi
6-23 bulan yg diberi dan tidak diberi
ASI, berdasarkan kuintil dan U/R, SDKI 2012
MMF_ASI
MMFnon-ASI
90.7
81.2
77.1
60.4
55.8
Q1
62.5
Q2
61.1
Q3
85.2
81.2
59.7
Q4
63.8
Q5
64.2
Urban
78.7
70.3
59
Rural
61.4
Total
Pola Konsumsi yg Memenuhi MMF pd kelompok non-ASI
lebih tinggi, terutama kelompok masy lebih kaya & Urban
Pola Konsumsi Memenuhi MDD
pd Bayi 6-23 bulan yg diberi dan tidak diberi
ASI, berdasarkan kuintil dan U/R, SDKI 2012
MDD-ASI
81.1
55.5
36.4
Q1
74.8
54.9
77.9
MDDnon-ASI
82.3
80.1
70.1
58.9
69.6
58.4
46.1
44.8
Q2
Q3
Pola Konsumsi yg
Memenuhi MDD lebih
tinggi pd kelompok nonASI dan Urban
Q4
Q5
Urban
Rural
75.5
51.8
Total
Pada kelompok yg diberi ASI, MDD
lebih tinggi pada kelompok yg lebih
kaya dan yg tinggal di Urban
Capaian Indikator Pemberian
Makan Bayi dan Anak 6-23 bulan:
MDD, MMF dan MAD di Jakarta
Selatan.
Stunting pd anak 6-23 bulan: 13.1%
ASI eksklusif sp 6 bulan: 30.8%
Sumber:WillyWildan,2017
66 % anak umur
6-23 bulan
memenuhi
minimum diet
diversity, 8%
lebih tinggi
dibandingkan
angka nasional
thn 2012
Keragaman
terbaik pada
kelompok anak
usia 12-17 bulan,
terutama anak yg
tidak diberi ASI
Sumber:WillyWildan,2017
Sumber:WillyWildan,2017
Hampir
seluruh anak
umur 6-23
bulan
memenuhi
minimum
meal
frequency
Sumber:WillyWildan,2017
Hanya sekitar
separo anak
umur 6-23 bulan
memenuhi
minimum
acceptable
diet, hampir
20% lebih
tinggi
dibandingkan
angka nasional
thn 2012.
MAD lebih tinggi
pada anak yang
mendapatkan
ASI
Sumber:WillyWildan,2017
Capaian Indikator Pemberian
Makan Bayi dan Anak 6-23 bulan:
MDD, MMF dan MAD di Jakarta
Utara
Stunting pd anak 6-23 bulan: 20%
ASI eksklusif sp 6 bulan: 24.3%
Sumber:Rininta Enggartiasti,2017
Konsumsi Kelompok Bahan Makanan Anak Usia 6-23
bulan di Jakarta Utara, tahun 2017
(Rininta Enggartiasti,2017)
Hampir semua
mengonsumsi
padi-padian;
76% Buah dan
Sayur kaya vit
A; 61.4%
kelompok
daging; dan
53%
mengonsumsi
produk ternak
sapi
Anak yg masih
diberi ASI
persen konsumsi
produk susu dan
Daging lebih
tinggi
*) Kelompok makanan: 1) serealia; 2) Kacang2an; 3)
Produk Susu; 4) Daging; 5) Telur; 6) Buah dan sayur
kaya vit A; 7) Buah dan sayur lainnnya
Anak yg sdh
tidak diberi
ASI konsumsi
buah dan syur
lebih banyak
RinintaEnggartiasti,2017
CapaianMADpadaanak6-23bulan,yang
sesuairekomendasi,padabayiyangdiberidan
tidakdiberiASI,JakartaUtara(Sumber:Rininta
Enggartiasti,2017)
66.7
57.1
56.2
49
45
39.7
22.2
ASI6-11bln Non-ASI6-11
bln
ASI12-17bln Non-ASI1217 bln
ASI18-23bln Non-ASI1823 bln
Total
RinintaEnggartiasti,2017
Masalah asupan makanan
Ibu dan Anak di
Indonesia:
Riskesdas 2013
SKMI 2014
Sirkesnas 2016
Persen asupan Energi, Protein, Lemak,
dan Karbohidrat terhadap AKG pada
Ibu hamil, SKMI 2014
Umur Ibu
hamil
Energi
(Kkal)
%
AKG
Protein
(g)
%
AKG
Lemak
(g)
%
AKG
CHO
(g)
%
AKG
16 - 18
tahun
1498.8
61.8
52.5
66.5
47.0
58.0 223.2 67.2
19 - 29
tahun
1697.9
66.6
61.3
80.6
55.5
65.3 246.7 70.7
30 - 49
tahun
1698.7
69.3
63.6
82.5
57.2
81.7 241.2 66.4
Proses Mulai Menyusu: 2013 & 2016
à Lebih dari separo belum IMD
Sirkesnas 2016
Riskesdas 2013
50.0
50.0
42.7
41.3
40.0
40.0
30.0
Persen
Persen
31.5
20.0
11.6
10.0
30.0
28.3
18.6
20.0
12.2
10.0
3.3
0.0
5.0
5.4
7-23
Jam
24-47
Jam
0.0
< 1 Jam 1-6 Jam 7-23
(IMD)
Jam
24-47
jam
≥ 48
jam
<1 Jam 1-6
(IMD) Jam
≥ 48
Jam
Bayi yang diberi Makanan Prelakteal, 2013
2.3
4.1
2.7
13.3
1.2
0.9
0.9
1.6
4.1
14.3
1.6
Nasi dihaluskan
Pisang dihaluskan
44.3
66.7
Ya
Tidak
Jenis yang diberikan
Bubur tepung/bubur saring
Air putih
Teh manis
Kopi
Air kelapa
Air tajin
Air gula
Madu/Madu+air
Susu non-formula
79.8
Susu formula
0
50
Persen
100
IMDberdasarkanberbagaiKarakteristik
45
43.7
44
43
42.4
AxisTitle
42
41
40
42.9
42.4
42.8
41.9
41.1
40.8 40.8
40.4
40.2
39.1
41.3
41.9
41.6
40
39.1
39
38
37
36
Inisiasi Menusu Dini lebih rendah di Perdesaan,
Kuintil 1 dan 2, Pendidikan rendah, dan pada
Petani/Buruh/Nelayan
Riskesdas 2013
Pola Pemberian ASI dan MP-ASI, Riskesdas 2013
Umur - bulan
0
1
2
3
4
5
6
Indonesia
Menyusui
Eksklusif
52.7
48.7
46.0
42.2
41.9
36.6
30.2
26.5
SDKI-2012
Sirkesnas 2016
ASI
eksklusif
Umurbulan
ASI
eksklusif
0-1
50.8
0
48.8
2-3
48.9
1
44.4
4-5
27.1
2
47.5
6-8
3.4
3
37.7
4
32.1
5
22.8
Umur bulan
Persen asupan Energi, Protein, Lemak,
dan Karbohidrat terhadap AKG pada
bayi dan Anak, SKMI 2014
Umur
Energi
(Kkal)
%
Protein
%
AKG
(g)
AKG
Lemak % CHO
(g)
AKG (g)
%
AKG
0-6
bulan
550
25.8
12
34.7
34
15.5
58
34.4
7-11
bulan
725
57.1
18
75.4
36
35.6
82
76.9
1-3
tahun
1125
102.9
26
151.7
44
93.0
155
103.3
PolaPemberianMakanBayi
berdasarkanUmur,SDKI2012
100% 3.9
6.4
90% 9.6
12.5
10.6
17.3
16.7
21.7
23.1
22.4
31.2
31.5
80%
70%31.5
60%
0.1
50%
4.2
18.0
44.7
54.5
53.3
0.0
0.0
20-21
22-23
43.9
0.9
9.0
40%
79.5
78.9
7.9
75.1
74.9
75.4
67.5
0.8
67.2
7.9
30%
50.8
44.7
48.9
20%
27.1
10%
2.8
0.7
2.1
0%
<2
2-3
4-5
0.3
4.4
0.2
2.4
1.0
6-7
8-9
Exclusivelybreastfed
Othermilk
0.5
0.6
0.9
1.3
0.1
0.4
0.8
0.7
0.0
0.0
0.4
1.8
10-11
12-13
14-15
Kelompok UmurdlmBulan
Plainwateronly
Complementary foods
0.1
0.0
0.0
0.8
0.4
0.3
0.5
0.5
16-17
18-19
Non-milkliquids/juice
Notbreastfeeding
0.0
0.0
0.8
0.7
0.2
1.0
Asupan Makanan Bayi & Anak 0-35 bulan,
SKMI 2014
Umur
0-6
bln
Kelompok
Pangan
Serealia
Umbi2-an
Kacang2-an
Buah &
Olahan
Susu &
olahan (ASI
:70%)
Total
%
Umur
23.5 7-11
bln
0.3
1.4
1.8
73.0
100.0
Kelompok
Pangan
Serealia
Umbi2-an
%
Umur
95.8 1-3
thn
0.6
Kelompok
Pangan
Serealia
0.5
Kacang2-an
Daging &
olahan
0.1
0.9
Telur & olahan
0.1
Susu &
olahan
Susu &
olahan
1.9
Total
Total
100.0
98.5
Umbi2-an
Kacang2-an
Buah &
Olahan
0.6
%
0.1
0.9
100.0
Rasio Asupan Makanan Ibu Hamil, SKMI 2014
0.4
Suplemen
17.9
Air
0.0
Makanan komposit
1.9
Minuman
29.0
Bumbu
4.0
Bahan/Kelompok Pangan
Gula, sirup, dan confectionary
11.7
Lemak, minyak dan olahan
Susu dan olahan
1.5
Telur dan olahan
1.7
Ikan dan olahan
3.4
0.2
Jerohan
1.4
Daging dan olahan
2.5
Buah dan Olahan
9.0
Sayur dan olahan
3.1
Kacang2-an
1.3
Umbi2-an
11.0
Serealia
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
Persen
25.0
30.0
35.0
Lama Menyusui (bulan) berdasarkan UrbanRural, Pendidikan dan Kuintil Kekayaaan,
data SDKI 2012
21.5
21.7
21.7
22.2
21.7
19.3
17.7
Rata-rata
Urban
Rural
SDtidaktamat
SLTA+
Q1
Q5
Lama menyusui bukan masalah besar di Indonesia:
Rata-rata 21.5 bulan à lebih tinggi pada yang
berpendidikan tidak tamat SD dan kuintil termiskin
Masalah dengan Pemberian ASI
di Indonesia?
Sebanyak 54.4%
angkatan kerja (usia >15
thn) perempuan
Indonesia bekerja à
seberapa banyak ASI yg
bisa ibu berikan kepada
bayinya?
Cuti melahirkan 3 bulan
Apakah jumlah
ASI yang
diberikan kepada
bayi mencukupi?
Apakah MPASI
dapat memenuhi
kekurangan zat
gizi yg dibutuhkan
bayi?
Hasil Penelitian
(Disertasi Mhs FK dan FKM UI)
à 4 peneiltian: Frekuensi pemberian
ASI yang rendah merupakan faktor
risiko terjadinya Stuting
1. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa
pada kelompok bayi 0-11 bulan dari
keluarga 10% termiskin mempunyai
status gizi tidak stunting 1.9 kali lebih
banyak bila diberi ASI >= 8 kali sehari,
dibandingkan dengan yg diberi ASI < 8
kali (Disertasi Entos 2017)
2. Data kohor Kemkes tahun 2016
menunjukkan bahwa Bayi > 6 bulan yg
tidak stunting diberi ASI > 10 kali/hari
(Disertasi Asih Setiarini, 2016)
3. Bayi dari kelompok sangat miskin di Kota
Pekanbaru mengalami deviasi positif dalam
pertumbuhannya, dan salah satu faktor
signifikan adalah diberi ASI > 12 X/24jam
(Disertasi Mitra, 2016)
4. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa
pada anak >= 6 bulan dari kuintil 1 dan 2
yang masih diberi ASI mempunyai risiko
stunting lebih tinggi dibanding yg sudah
tidak menerima ASI. Temuan ini tidak
terjadi pada kuntil 3, 4 dan 5 (Disertasi Luh Ade
Wiradnyani, 2010)
5. Disertasi Trini Sudiarti, 2017
• Kandungan energi dan zat gizi Fe dan Zn
cenderung lebih tinggi pada bayi yang
mendapat MPASI dini
• Gangguan pertumbuhan linier (PB/U) terjadi
pada usia yang lebih muda (7 bulan) pada bayi
yg menerima MPASI tepat waktu, sedangkan
pada bayi yang diberi MPASI dini terjadi
pada usia 9 bulan
Kesimpulan dan Saran
1. Masalah gizi di Indonesia dimulai sejak periode
1000 HPK à a.l.tingginya BBLR dan PBLR. Satu
dari 5 Bayi lahir dengan Panjang Badan <48 cm
2. Pola konsumsi Bayi dan Ibu masih belum sesuai
dg seharusnya:
• Bayi yg mendapat ASI eksklusif: 22-30%
• Pencapaian Indikator Pola pemberian makan Bayi
Adekuat berdasarkan Standar Makanan Bayi dan
Anak (WHO/UNICEF) ternyata masih rendah,
hanya 37% anak 6-23 bulan yang intakenya
mencapai pola konsumsi yang memenuhi diet yang
dapat diterima (minimal acceptable diet/MAD)
Kesimpulan dan Saran
3. Pemberian ASI setelah usia bayi 6 bulan
perlu memperhatikan tidak hanya frekuensi
pemberiannya tetapi juga komposisi makanan
pendamping ASI, karena:
• Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi
yang diberi ASI 8 kali atau kurang per hari
berisiko lebih besar menderita stunting
• Dipihak lain, Kandungan zat gizi ASI pada payi
12-23 bulan yg diberi 550 ml ASI per hari
defisit energi sebesar + 60%, protein + 40%,
besi + 90% dan + vitamin A 10%
Kesimpulan dan Saran
4. Oleh karena itu MPASI harus
mempertimbangkan kebutuhan Bayi terhadap
kecukupan asam amino esensial yang
sumbernya adalah makanan hewani, sehingga
sumber makanan hewani harus merupakan
bagian dari kelengkapan MPASI
5. Separo dari perempuan angkatan usia kerja di
Indonesia bekerja, sementara cuti hamil
hanya 3 bulan
à risiko ibu tak dapat memberikan ASI >
8X/hari
à risiko asupan zat gizi bayi kurang
6. Sektor kesehatan menyediakan materi
penyuluhan tentang pemberian makan
bayi/anak termasuk komposisi MPASI
yang adekuat sesuai kebutuhan bayi,
terutama untuk memenuhi kebutuhan
akan zat besi, dan protein (asam amino
esensial)
7. Tempat bekerja harus kondusif untuk
Ibu menyusui:
•
•
penyediaan tempat yang adekuat untuk
memerah dan menyimpan ASI
Penyediaan materi ttg MPASI adekuat
Terima Kasih
Download