ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL PADA BAYI NY E DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT DI KLINIK PRATAMA ISTIKA KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL Disusun Oleh : EVALINA DA CONCEICAO NIM: 040114A040 PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2017 Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir normal pada Bayi Ny E dengan perawatan tali pusat di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Evalina da conceicao*) Kartika Sari S.SIT.,M.Keb**) Masruroh S.SiT.,M.Kes**) PROGDI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN *) Mahasiswa Progdi DIII Kebidanan UNW **) Dosen Pembimbing Progdi D III Kebidanan UNW ABSTRAK Latar Belakang : Tingkat kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator di suatu Negara. Angka kematian Maternal dan neonatal masih tinggi, salah satu factor penting dalam upaya penurunan angka tersebut dengan memberikan pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal yang berkualitas keadaan masyarakat yang belum terlaksana. Tujuan penelitian : mampu melakukan asuhan kebidanan dan manajemen kebidanan pada bayi Ny. E dengan perawatan tali pusat di klinik Pratama Istika Pringapus, menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah Varney. Metode: Metode penulisan yang digunakan dengan mengumpulkan data dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil : Berdasarkan hasil asuhan pada bayi Ny E dengan perawatan tali pusat selama 3x hasilnya kondisi bayi normal, tidak terjadi hipotermi, tidak terjadi infeksi, nutrisi dan vital sign baik. Tidak ada hambatan dan masalah yang terjadi pada bayi dapat teratasi. Kesimpulan : Diharapkan tenaga kesehatan terus berperan aktif dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas kepada bayi baru lahir dengan perawtan tali pusat. Saran: Bidan diharapkan agar tetap menjaga standar pelayanan kebidanan yang sudah sesuai, terutama pada perawatan tali pusat bayi baru lahir. Kata kunci : Asuhan kebidanan, bayi baru lahir, perawatan tali pusat. Kepustakaan : (2007-2015) Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 1 Midwifery Care of Normal Newborn on Mrs. E’s Baby with Umbilical Cord Care at Istika Pratama Clinic of Pringapus ABSTRACT Background: Maternal and child health are indicators in a country. Maternal and neonatal mortality rates are still high. An important factor in reducing these numbers is by providing quality maternal and neonatal health services to unmet conditions. Objectives: The writer was able to implement the midwifery care and management on Mrs. E’s baby with umbilical cord care at Istika Pratama Clinic of Pringapus by using the Varney’s Seven-step Midwifery Management. Method: In collecting data the writer used interview, physical examination, observation, and literature study. Results: Based on the results of midwifery care to Mrs. E’s baby with umbilical cord care for 3 times resulting that the infant condition was normal, no hypothermia, no infection, had good nutrition and vital signs. There were no obstacles and problems that occur in the infant can be resolved. Conclusion: It was expected that health workers continue to play an active role in providing quality midwifery services to newborns with umbilical cord care. Recommendation: The midwives were expected to keep the appropriate standard of midwifery care, especially on newborn’s umbilical cord care. Keywords : Midwifery care, Newborn’s, Umbilical cord care Bibliographies : (2007-2015) PENDAHULUAN Latar Belakang Tingkat kesehatan Ibu dan anak merupakan salah satu indikator di suatu negara. Angka kematian Maternal dan neonatal masih tinggi, salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka tersebut dengan memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas keadaan masyarakat yang belum terlaksana (Prawirohardjo, 2010). Angka Kematian Bayi (AKB) di Indoneia masih tinggi. Menurut data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Bayi di Indonesia sebesar 32 kematian per 1000 kelahiran hidup, Sedangkan target Sustainable Development Goals (SDGS) pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2030 di harapkan dapat menurunkan angka kematian bayi (Neonatal) Sebesar 12 per 1000 kelahiran hidup, dan angka kematian balita 25 per 1000 kelahiran hidup (KH). (Data dan informasi Kesehatan Profinsi Jawa Tengah 2016). Penyebab kematian bayi baru lahir sala satunya disebabkan oleh Asfiksia, BBLR dan Infeksi. Angka Kematian Bayi di Jawa Tengah (AKB) di Propinsi Jawa Tengah tahun 2015 Sebesar 10.00 per 1000 kelahiran hidup (KH) bila dibandingkan dengan tahun 2014 angka ini mengalami penurunan dari 10,08 per 1000 kelahiran hidu (KH), meskipun tingkat penurunannya sangat kecil ( Dinkes Prov. Jateng, 2015). Menurut Dinas Kabupaten Semarang Angka kematian bayi di Kabupaten Semarang tahun 2015 meningkat bila dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi sebesar 11,18 per 1.000KH (158 kasus), sedangkan Angka Kematian Bayi tahun 2014 sebesar 10,90 per 1.000 KH (142 kasus). Bila dilihat dari umur kematian bayi, kasus terbanyak terjadi pada usia 0-7 hari (112 bayi), usia 8-28 hari (19 bayi) dan usia 29 hari-11 bulan (27 bayi), dengan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 2 penyebab tertinggi adalah BBLR (62) asfiksia (33), dan sisanya (63) adalah karena infeksi, tetanus dan lain-lain. Data yang diperoleh pada bulan April 2017 dari Puskesmas Pringapus, mulai dari tahun 2016 angka kelahiran bayi sejumlah 662 bayi lahir normal, lahir mati 2 bayi dan BBLR 33 bayi, dan yang di rujuk 26 bayi. Sedangkan data yang diperoleh dari Klinik Pratama Istika, angka kelahiran hidup pada tahun 2015 sejumlah 109 yaitu bayi laki-laki 56 dan 53 bayi perempuan. Pada tahun 2016 mulai dari bulan Januari-Oktober angka kelahiran hidup sejumlah 115 yaitu bayi laki-laki 58 dan bayi perempuan 57. Tujuan Perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus atau infeksi pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat baik dari alat yang tidak steril, dan teknik merawat tali pusat dengan menggunakan obat-obatan, maupun daundaunan yang ditaburkan ke tali pusat dengan cara yang tidak benar sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Ronald, 2011). Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul ” Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny E, khususnya di Klinik Istikomah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penyusunan kasus ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir normal dengan tindakan perawatan tali pusat pada Bayi Ny E di Klinik Istikomah Am.keb Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tahun 2017? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny E Baru Lahir Normal. 2. Tujuan Khusus a. Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan pengkajian terhadap Asuhan Kebidanan pada BayiNy E Baru lahir normal di Klinik Pratama Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. b. Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan Interprestasi data untuk menegak diagnosa masalah serta kebutuhan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny E Baru Lahir Normal di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. c. Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan Diagnosa potensial Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny EBaru Lahir normal di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. d. Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan tindakan antisipasi Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny E Baru Lahir normal di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. e. Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan rencana Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny E Baru Lahir normal di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. f. Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan penatalaksanaan Asuhan Pada Bayi Ny E Baru Lahir normal di Klinik Pratama Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. g. Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan evaluasi terhadap Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny E Baru Lahir normal di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 3 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengelolaan kasus ini adalah metode diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif keadaan secara objektif. PEMBAHASAN Pengkajian Dalam study kasus ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada Bayi Ny E, umur bayi 0 jam, di Klinik Pratama Istika Bidan Istiqomah Amd.Keb Desa Pringsari, Kecamatan Pringa Pada BAB ini yang berisi mengenai suatu pembahasan kasus yang diambil, penulis akan coba membahas dengan membandingkan antara teori dengan praktik di lapangan. Pembahasan ini disusun mulai dari 0 jam bayi lahir sampai dengan Kunjungan Ke III, dengan menggunakan tahapan tujuh langkah Varney yang di mulai dari pengkajian hingga evaluas Identifikasi diagnosa potensial Pada langkah ini mengidentifikasi masalah bila tidak dilakukan perawatan tali pusat yang benar bisa terjadi infeksi, atau diagnosis potensial ini berdasarkan rangkaian masalah yang ada. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Sambil mengamati pasien bidan diharapkan siap bila diagnosis atau masalah potensial benar-benar terjadi. Pada kasus ini. Bayi Ny. E ini tidak terjadi diagnosa potensial. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek di lahan. Identifikasi Kebutuhan Segera Antisipasi merupakan penerapan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera tahap ini dilakukan oleh bidan melakukan identifikasi dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan masalah ditegakkan, bila terjadi infeksi bidan konsultasi kolaborasi dan melakukan rujukan. Dalam kasus Bayi Ny. E tidak dilakukan antisipasi karena tidak ditemukan masalah dalam diagnosa potensial. Perencanaan 1. Asuhan bayi baru lahir Pada Asuhan bayi baru lahir, merencanakan pada bayi untuk beri vitamin K, memberi salep mata, menjaga kehangatan, memberi Asi pada bayi. Setelah 1 jam pemberian vitamin K kemudian berikan salep mata (APN, 2008). Di lahan penulis merencanakan pada Bayi Ny E untuk beri vitamin K, memberi salep mata, menjaga kehangatan, perawatan tali pusat, Dalam perencanaan ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lahan, karena diberikan langsung setelah bayi lahir. 2. Kunjungan Pertama Pada kunjungan pertama 8 jam setelah bayi lahir penulis merencanakan menganjurkan ibu menyusui bayinya 2 jam sekali lamanya 15 – 20 menit. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat, memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi. 3. Kunjungan Kedua Menurut Dewi (2010) menyatakan bahwa pada hari ke – 2 sampai ke – 6 setelah lahir, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam asuhan pada bayi yaitu : minum, defekasi (BAB), berkemih (BAK) dan pola tidur. Pada Kunjungan Kedua 4 hari setelah bayi lahir, penulis merencanakan lakukan pemeriksaan pada Tali pusat bayi, memberitahu pentingnya ASI eksklusif, memastikan tidak ada tanda bahaya pada BBL. 4. Kunjungan ketiga Penulis memberitahu kepada ibu bahwa bayinya dalam keadaan sehat, tali pusatnya sudah puput, dan tidak ada tanda infeksi pada pusar bayi, memastikan bayi mendapat ASI yang Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 4 cukup dan menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene. Penatalaksanaan Menurut (Marmi, 2015), menyatakan bahwa upaya ini dilakukan dengan cara merawat tali pusat yang berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak terkena air kencing, kotoran bayi atau tanah. Pemakaian popok bayi diletakan di sebelah bawa tali pusat. Apabila tali pusat kotor , cuci tali pusat dengan air bersih dengan sabun, segera dikeringkan dengan kain kasa kering. Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan pada pusat bayi karena sebab menyebabkan infeksi dan tetanus yang dapat berakhir dengan kematian neonatal. Tanda- tanda infeksi tali pusat yang harus diwaspadai antara lain kulit sekitar tali pusat berwarna kemerahan, ada nanah dan bau busuk. Pada kasus ini dilaksanakan secara menyeluruh dari apa yang sudah direncanakan pada langkah kelima (perencanaan) yaitu : Langkah-Langkah, merawat tali pusat (Menurut Kurniasih, 2015): 1. Alat dan bahan: Waslap, Handsc,Kasa KeringAir HangatKain Kering 2. Cuci tangan 3. Memakai Handscoon. 4. Cuci tali pusat dengan ai hangat menggunakan waslap 5. Setelah Tali Pusat sudah bersih di biarkan, dan tidak membungkus pake kassa steril. 6. Pakaikan kembali pakain bayi dan popok bayi 7. Bersihkan alat dan cuci tangan. Evaluasi Berdasarkan hasil asuhan yang diberikan pada bayi Ny. E tidak ada hambatan dan masalah yang terjadi pada bayi dapat teratasi. Setelah asuhan tersebut diberikan dilanjutkan dengan asuhan perawatan bayi baru lahir, pemantauan nutrisi dan pemantauan eliminasi, hasilnya bayi dalam kondisi normal, nutrisi dan eliminasi baik. Berdasarkan hasil asuhan selama 1 minggu masalah bayi teratasi dan bayi dalam keadaan normal, tidak terjadi hipotermi, tidak terjadi infeksi nutrisi dan vital sign baik. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengkajian pada bayi Ny. E nilai Apgar Score 10, warna kuli tubuh merah muda, bayi menangis segera seteah lahir dan gerakan aktif. 2. Interpretasi data ditegakan diagnosa kebidanan pada bayi Ny. E umur 0 jam. 3. Diagnose potencial pada bayi Ny. E tidak terjadi karena dapat ditangani dengan baik. 4. Antisipasi penanganan segera dilakukan kolaborasi dengan bidan. 5. Rencana asuhan kebidanan pada bayi Ny. E dilakukan secara menyuluruh yaitu dengan potong tali pusat, merawat tali pusat agar tali pusat tetap kering dan bersih, keringkan tubuh bayi, berikan injeksi vit K1, berikan salep mata 1%, lakukan pemeriksaan antropometri dan pemeriksaan fisik, pakaian pakaian bayi, lakukan pencatatan dan pelaporan. 6. Setelah dilakukan pemeriksaan bayi baru lahir dan perawatan bayi hasilnya kondisi bayi normal, nutrisi dan eleminasi baik. Jadi asuhan yang diberikan pada bayi Ny. E dapat berhasil dengan baik. Berdasarkan hasil asuhan pada Ny E selama 3x masalah bayi teratasi dan bayi dalam keadaan normal, tidak terjadi hipotermi, tidak terjadi infeksi nutrisi dan vital sign baik. Tidak ada hambatan dan masalah yang terjadi pada bayi dapat teratasi. Menurut penelitian Kakeru Yokoi, Hiroaki Koimana, di Japan Ken Miura. Dengan menggunakan castolneum tribolum, kami secara kuantitatif menyelidiki induksi Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 5 sembilan gen antimikroba peptida (AMP) dengan bakteri gram negatif hidup (escherichia coli dan enterobacter cloacae), bakteri gram positif (micrococcus luteus dan bacililius subtilis) dan yast (saccharomyces cerevisiae). Lima gen AMP yang representatif dipilih, dan involment jalur tol dan IMD dalam induksi mereka oleh E. coli, M. luteus dan cerevisiae diperiksa dengan memanfaatkan interferensi RNA baik D88 atau IMD saya. Hasil yang ditunjukkan: Induktio kuat dan akut dari tiga gen oleh dua spesies bakteri dimediasi terutama oleh jalur IMD; Induksi yang lambat dan berkelanjutan dari satu gen oleh kedua bakteri dimediasi jantan oleh jalur tol; Induksi dari satu gen yang tersisa oleh dua baceeria dimediasi oleh kedua jalur; Induksi gen oleh yast dimediasi oleh jalur tol dan atau IMD tergantung pada gen masing-masing. Menurut penelitian Devyani Mi sra di University of California at San Francisco. Dalam studi longitudinal pertama yang menilai hubungan vitamin K dengan osteorthritis lutut, kekurangan vitamin K subklinis dikaitkan dengan pemberian osteoartritis lutut rediografi onset baru dan lesi tulang rawan baru di lutut yang bebas dari osteoarthritis atau lesi tulang rawan pada awal, masingmasing, namun tidak secara signifikan dengan Inciden osteophytes. Saran Berdasarkan studi kasus yang sudah dilaksanakan maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Bidan Bidan diharapkan untuk menjaga standar pelayanan kebidanan yang sesuai dengan pendekatan menejemen kebidanan tujuh angkah Varney sehingga pelayanan yang dihasilkan efektif dan efisien dapat tercapai pada klien. Bidan diharapkan dapat melakukan penatalaksanaan bayi baru lahir normal sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. 2. Bagi klinik Pratama Istika Diharapkan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir . 3. Bagi akademik kebidanan Ngudi Waluyo Diharapkan dapat menambah bahan bacaan serta menambah literature di perpustakaan. Agar mhasiswa lebih mudah dalam penyelesaian khususnya asuhan pada bayi baru lahir. 4. Bagi peneliti lain Diharapkan dapat melakukan studi kasus mengenai bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat. Daftar Pustaka Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika. Djami, Moudy & Indrayani. 2013. Asuhan persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: CV Trans Info Media. Fransson AL, Karisson H, Nilsson K. Temperature variation in newborn babies: importance of physical contact with the mother. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014: 3(3) Karson H. Skin to skin care: heat balance. sweden. Archivers if disease in childhood. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3) 1996; (75):130F2 Lisnawati, Lilis. (2011). Generasi Sehat melalui Imunisasi. Jakarta: CV Trans Info Media. Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 6 Marni dan Kukuh Rahardjo, 2012. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sinsin, Lis, 2008. Masa Kehamilan dan Persalinan dan BBL. Elex Media komputida Jakarta. Survey Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus,Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya. Nursalam, 2013. Konsep penerapan metode penelitan ilmu keperawatan salemba medika Demografi dan Kesehatan Indonesia. Tahun 2012. Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta, EGC, 2007. Prawirohardjo Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat Pt. Bina pustaka. Jakarta. 2010. Prawirohardjo, Sarwono, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakartaa, yayasan Bina Pustakan. Prawirohardjo, Sarwono, Saifudin A.B, Rachimhadi, Trijatmo, Wikjo Sastro G.H., 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Cetakan I. Pt Bina Pustaka. Jakarta. Profil Kesehatan Jawa Tengah, Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Semarang. Angka Kematian Bayi, Tahun 2014. Profil Kesehatan Kabupaten semarang. Angka Kematian Bayi, Tahun 2015. Putra, Setiatava Rizema. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan Kebidanan. Ronald. HS, 2011. Pedoman Perawatan Balita. Agar Tumbuh sehat dan cerdas, Bandung: Cv Nuansa Aulia. Rukiyah, Lia Yulianti, 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Trans Info Media. SDGS. Tahun 2015. Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 7