asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi ny e

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL PADA BAYI NY E
DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT DI KLINIK PRATAMA ISTIKA
KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG
ARTIKEL
Disusun Oleh :
EVALINA DA CONCEICAO
NIM: 040114A040
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2017
Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir normal pada Bayi Ny E dengan perawatan tali
pusat di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
Evalina da conceicao*) Kartika Sari S.SIT.,M.Keb**)
Masruroh S.SiT.,M.Kes**)
PROGDI D III KEBIDANAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
*) Mahasiswa Progdi DIII Kebidanan UNW
**) Dosen Pembimbing Progdi D III Kebidanan UNW
ABSTRAK
Latar Belakang : Tingkat kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator di suatu
Negara. Angka kematian Maternal dan neonatal masih tinggi, salah satu factor penting dalam
upaya penurunan angka tersebut dengan memberikan pelayanan kesehatan Maternal dan
Neonatal yang berkualitas keadaan masyarakat yang belum terlaksana.
Tujuan penelitian : mampu melakukan asuhan kebidanan dan manajemen kebidanan pada
bayi Ny. E dengan perawatan tali pusat di klinik Pratama Istika Pringapus, menggunakan
manajemen kebidanan 7 langkah Varney.
Metode: Metode penulisan yang digunakan dengan mengumpulkan data dengan cara
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan studi kepustakaan.
Hasil : Berdasarkan hasil asuhan pada bayi Ny E dengan perawatan tali pusat selama 3x
hasilnya kondisi bayi normal, tidak terjadi hipotermi, tidak terjadi infeksi, nutrisi dan vital
sign baik. Tidak ada hambatan dan masalah yang terjadi pada bayi dapat teratasi.
Kesimpulan : Diharapkan tenaga kesehatan terus berperan aktif dalam memberikan
pelayanan kebidanan yang berkualitas kepada bayi baru lahir dengan perawtan tali pusat.
Saran: Bidan diharapkan agar tetap menjaga standar pelayanan kebidanan yang sudah
sesuai, terutama pada perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Kata kunci
: Asuhan kebidanan, bayi baru lahir, perawatan tali pusat.
Kepustakaan : (2007-2015)
Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama
Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang.
1
Midwifery Care of Normal Newborn on Mrs. E’s Baby with Umbilical Cord Care at
Istika Pratama Clinic of Pringapus
ABSTRACT
Background: Maternal and child health are indicators in a country. Maternal and neonatal
mortality rates are still high. An important factor in reducing these numbers is by providing
quality
maternal
and
neonatal
health
services
to
unmet
conditions.
Objectives: The writer was able to implement the midwifery care and management on Mrs.
E’s baby with umbilical cord care at Istika Pratama Clinic of Pringapus by using the Varney’s
Seven-step Midwifery Management.
Method: In collecting data the writer used interview, physical examination, observation, and
literature study.
Results: Based on the results of midwifery care to Mrs. E’s baby with umbilical cord care for
3 times resulting that the infant condition was normal, no hypothermia, no infection, had
good nutrition and vital signs. There were no obstacles and problems that occur in the infant
can be resolved.
Conclusion: It was expected that health workers continue to play an active role in providing
quality
midwifery
services
to
newborns
with
umbilical
cord
care.
Recommendation: The midwives were expected to keep the appropriate standard of
midwifery care, especially on newborn’s umbilical cord care.
Keywords
: Midwifery care, Newborn’s, Umbilical cord care
Bibliographies : (2007-2015)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tingkat kesehatan Ibu dan anak
merupakan salah satu indikator di suatu
negara. Angka kematian Maternal dan
neonatal masih tinggi, salah satu faktor
penting dalam upaya penurunan angka
tersebut dengan memberikan pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal yang
berkualitas keadaan masyarakat yang
belum terlaksana (Prawirohardjo, 2010).
Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indoneia masih tinggi. Menurut data
Survey
Demografi
dan
Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka
Kematian Bayi di Indonesia sebesar 32
kematian per 1000 kelahiran hidup,
Sedangkan target Sustainable Development
Goals (SDGS) pada tahun 2015 sampai
dengan tahun 2030 di harapkan dapat
menurunkan
angka
kematian
bayi
(Neonatal) Sebesar 12 per 1000 kelahiran
hidup, dan angka kematian balita 25 per
1000 kelahiran hidup (KH). (Data dan
informasi Kesehatan Profinsi Jawa Tengah
2016). Penyebab kematian bayi baru lahir
sala satunya disebabkan oleh Asfiksia,
BBLR dan Infeksi.
Angka Kematian Bayi di Jawa
Tengah (AKB) di Propinsi Jawa Tengah
tahun 2015 Sebesar 10.00 per 1000
kelahiran hidup (KH) bila dibandingkan
dengan tahun 2014 angka ini mengalami
penurunan dari 10,08 per 1000 kelahiran
hidu (KH), meskipun tingkat penurunannya
sangat kecil ( Dinkes Prov. Jateng, 2015).
Menurut
Dinas
Kabupaten
Semarang Angka kematian bayi di
Kabupaten Semarang
tahun 2015
meningkat bila dibandingkan tahun 2014.
Pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi
sebesar 11,18 per 1.000KH (158 kasus),
sedangkan Angka Kematian Bayi tahun
2014 sebesar 10,90 per 1.000 KH (142
kasus). Bila dilihat dari umur kematian
bayi, kasus terbanyak terjadi pada usia 0-7
hari (112 bayi), usia 8-28 hari (19 bayi) dan
usia 29 hari-11 bulan (27 bayi), dengan
Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama
Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang.
2
penyebab tertinggi adalah BBLR (62)
asfiksia (33), dan sisanya (63) adalah
karena infeksi, tetanus dan lain-lain.
Data yang diperoleh pada bulan
April 2017 dari Puskesmas Pringapus,
mulai dari tahun 2016 angka kelahiran
bayi sejumlah 662 bayi lahir normal, lahir
mati 2 bayi dan BBLR 33 bayi, dan yang di
rujuk 26 bayi. Sedangkan data yang
diperoleh dari Klinik Pratama Istika, angka
kelahiran hidup pada tahun 2015 sejumlah
109 yaitu bayi laki-laki 56 dan 53 bayi
perempuan. Pada tahun 2016 mulai dari
bulan Januari-Oktober angka kelahiran
hidup sejumlah 115 yaitu bayi laki-laki 58
dan bayi perempuan 57.
Tujuan Perawatan tali pusat adalah
untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus
atau infeksi pada bayi baru lahir. Penyakit
ini disebabkan karena masuknya spora
kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali
pusat baik dari alat yang tidak steril, dan
teknik merawat tali pusat dengan
menggunakan obat-obatan, maupun daundaunan yang ditaburkan ke tali pusat
dengan cara yang tidak benar sehingga
dapat mengakibatkan infeksi (Ronald,
2011).
Berdasarkan latar belakang di atas
maka penulis tertarik untuk mengambil
studi kasus dengan judul ” Asuhan
Kebidanan pada Bayi baru lahir normal
dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny
E, khususnya di Klinik Istikomah
Kecamatan
Pringapus
Kabupaten
Semarang.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka
perumusan
masalah
dalam
penyusunan kasus ini adalah “Bagaimana
Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir
normal dengan tindakan perawatan tali
pusat pada Bayi Ny E di Klinik Istikomah
Am.keb Kecamatan Pringapus Kabupaten
Semarang tahun 2017?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mahasiswa
dapat
melaksanakan
Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny E
Baru Lahir Normal.
2. Tujuan Khusus
a. Diharapkan Mahasiswa dapat
melakukan pengkajian terhadap
Asuhan Kebidanan pada BayiNy
E Baru lahir normal di Klinik
Pratama Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang.
b. Diharapkan Mahasiswa dapat
melakukan Interprestasi data untuk
menegak diagnosa masalah serta
kebutuhan Asuhan Kebidanan
pada Bayi Ny E Baru Lahir
Normal di Klinik Pratama Istika
Kecamatan Pringapus Kabupaten
Semarang.
c. Diharapkan Mahasiswa dapat
melakukan Diagnosa potensial
Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny
EBaru Lahir normal di Klinik
Pratama Istika
Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang.
d. Diharapkan Mahasiswa dapat
melakukan tindakan antisipasi
Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny
E Baru Lahir normal di Klinik
Pratama
Istika
Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang.
e. Diharapkan Mahasiswa dapat
melakukan rencana
Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Ny E Baru
Lahir normal di Klinik Pratama
Istika
Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang.
f. Diharapkan Mahasiswa dapat
melakukan
penatalaksanaan
Asuhan Pada Bayi Ny E Baru
Lahir normal di Klinik Pratama
Kecamatan Pringapus Kabupaten
Semarang.
g. Diharapkan Mahasiswa dapat
melakukan evaluasi
terhadap
Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny
E Baru Lahir normal di Klinik
Pratama Istika
Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang.
Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama
Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang.
3
Metode Pengumpulan Data
Metode
yang digunakan dalam
pengelolaan kasus ini adalah metode
diskriptif yaitu suatu metode penelitian
yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau deskriptif keadaan
secara objektif.
PEMBAHASAN
Pengkajian
Dalam study kasus ini penulis akan
membahas tentang asuhan kebidanan yang
diberikan pada bayi baru lahir normal
dengan perawatan tali pusat pada Bayi Ny
E, umur bayi 0 jam, di Klinik Pratama
Istika Bidan Istiqomah Amd.Keb Desa
Pringsari, Kecamatan Pringa Pada BAB ini
yang berisi mengenai suatu pembahasan
kasus yang diambil, penulis akan coba
membahas dengan membandingkan antara
teori dengan praktik di lapangan.
Pembahasan ini disusun mulai dari 0 jam
bayi lahir sampai dengan Kunjungan Ke
III, dengan menggunakan tahapan tujuh
langkah Varney yang di mulai dari
pengkajian hingga evaluas
Identifikasi diagnosa potensial
Pada langkah ini mengidentifikasi
masalah bila tidak dilakukan perawatan tali
pusat yang benar bisa terjadi infeksi, atau
diagnosis potensial ini berdasarkan
rangkaian masalah yang ada. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila mungkin
dilakukan pencegahan. Sambil mengamati
pasien bidan diharapkan siap bila diagnosis
atau masalah potensial benar-benar terjadi.
Pada kasus ini. Bayi Ny. E ini tidak terjadi
diagnosa
potensial.
Tidak
terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek di
lahan.
Identifikasi Kebutuhan Segera
Antisipasi merupakan penerapan
kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera tahap ini dilakukan oleh bidan
melakukan identifikasi dan menetapkan
beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan
masalah ditegakkan, bila terjadi infeksi
bidan konsultasi kolaborasi dan melakukan
rujukan. Dalam kasus Bayi Ny. E tidak
dilakukan antisipasi karena tidak ditemukan
masalah dalam diagnosa potensial.
Perencanaan
1. Asuhan bayi baru lahir
Pada Asuhan bayi baru lahir,
merencanakan pada bayi
untuk beri
vitamin K, memberi salep mata,
menjaga kehangatan, memberi Asi
pada bayi. Setelah 1 jam pemberian
vitamin K kemudian berikan salep
mata (APN, 2008).
Di lahan penulis merencanakan
pada Bayi Ny E untuk beri vitamin K,
memberi
salep
mata,
menjaga
kehangatan, perawatan tali pusat,
Dalam perencanaan ini tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek di
lahan, karena diberikan langsung
setelah bayi lahir.
2. Kunjungan Pertama
Pada kunjungan pertama 8 jam
setelah
bayi
lahir
penulis
merencanakan
menganjurkan
ibu
menyusui bayinya 2 jam sekali
lamanya 15 – 20 menit. Mengajarkan
ibu cara perawatan tali pusat,
memberitahu ibu untuk menjaga
kehangatan bayi.
3. Kunjungan Kedua
Menurut
Dewi
(2010)
menyatakan bahwa pada hari ke – 2
sampai ke – 6 setelah lahir, ada hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam asuhan
pada bayi yaitu : minum, defekasi
(BAB), berkemih (BAK) dan pola
tidur.
Pada Kunjungan Kedua 4 hari
setelah
bayi
lahir,
penulis
merencanakan lakukan pemeriksaan
pada Tali pusat bayi, memberitahu
pentingnya ASI eksklusif, memastikan
tidak ada tanda bahaya pada BBL.
4. Kunjungan ketiga
Penulis memberitahu kepada
ibu bahwa bayinya dalam keadaan
sehat, tali pusatnya sudah puput, dan
tidak ada tanda infeksi pada pusar bayi,
memastikan bayi mendapat ASI yang
Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama
Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang.
4
cukup dan menganjurkan ibu untuk
menjaga personal hygiene.
Penatalaksanaan
Menurut
(Marmi,
2015),
menyatakan bahwa upaya ini dilakukan
dengan cara merawat tali pusat yang berarti
menjaga agar luka tersebut tetap bersih,
tidak terkena air kencing, kotoran bayi atau
tanah. Pemakaian popok bayi diletakan di
sebelah bawa tali pusat. Apabila tali pusat
kotor , cuci tali pusat dengan air bersih
dengan sabun, segera dikeringkan dengan
kain kasa kering. Dilarang membubuhkan
atau mengoleskan ramuan pada pusat bayi
karena sebab menyebabkan infeksi dan
tetanus yang dapat berakhir dengan
kematian neonatal. Tanda- tanda infeksi tali
pusat yang harus diwaspadai antara lain
kulit sekitar tali pusat berwarna kemerahan,
ada nanah dan bau busuk.
Pada kasus ini dilaksanakan secara
menyeluruh dari apa yang sudah
direncanakan
pada
langkah
kelima
(perencanaan) yaitu :
Langkah-Langkah, merawat tali
pusat (Menurut Kurniasih, 2015):
1. Alat dan bahan: Waslap, Handsc,Kasa
KeringAir HangatKain Kering
2. Cuci tangan
3. Memakai Handscoon.
4. Cuci tali pusat dengan ai hangat
menggunakan waslap
5. Setelah Tali Pusat sudah bersih di
biarkan, dan tidak membungkus pake
kassa steril.
6. Pakaikan kembali pakain bayi dan
popok bayi
7. Bersihkan alat dan cuci tangan.
Evaluasi
Berdasarkan hasil asuhan yang
diberikan pada bayi Ny. E tidak ada
hambatan dan masalah yang terjadi pada
bayi dapat teratasi. Setelah asuhan tersebut
diberikan dilanjutkan dengan asuhan
perawatan bayi baru lahir, pemantauan
nutrisi dan pemantauan eliminasi, hasilnya
bayi dalam kondisi normal, nutrisi dan
eliminasi baik.
Berdasarkan hasil asuhan selama 1
minggu masalah bayi teratasi dan bayi
dalam keadaan normal, tidak terjadi
hipotermi, tidak terjadi infeksi nutrisi dan
vital sign baik.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengkajian pada bayi Ny. E nilai
Apgar Score 10, warna kuli tubuh
merah muda, bayi menangis segera
seteah lahir dan gerakan aktif.
2. Interpretasi data ditegakan diagnosa
kebidanan pada bayi Ny. E umur 0
jam.
3. Diagnose potencial pada bayi Ny. E
tidak terjadi karena dapat ditangani
dengan baik.
4. Antisipasi
penanganan
segera
dilakukan kolaborasi dengan bidan.
5. Rencana asuhan kebidanan pada bayi
Ny. E dilakukan secara menyuluruh
yaitu dengan potong tali pusat,
merawat tali pusat agar tali pusat tetap
kering dan bersih, keringkan tubuh
bayi, berikan injeksi vit K1, berikan
salep mata 1%, lakukan pemeriksaan
antropometri dan pemeriksaan fisik,
pakaian
pakaian
bayi,
lakukan
pencatatan dan pelaporan.
6. Setelah dilakukan pemeriksaan bayi
baru lahir dan perawatan bayi hasilnya
kondisi bayi normal, nutrisi dan
eleminasi baik. Jadi asuhan yang
diberikan pada bayi Ny. E dapat
berhasil dengan baik.
Berdasarkan hasil asuhan pada Ny
E selama 3x masalah bayi teratasi dan
bayi dalam keadaan normal, tidak
terjadi hipotermi, tidak terjadi infeksi
nutrisi dan vital sign baik. Tidak ada
hambatan dan masalah yang terjadi
pada bayi dapat teratasi.
Menurut
penelitian
Kakeru
Yokoi, Hiroaki Koimana, di Japan Ken
Miura.
Dengan
menggunakan
castolneum tribolum, kami secara
kuantitatif
menyelidiki
induksi
Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama
Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang.
5
sembilan gen antimikroba peptida
(AMP) dengan bakteri gram negatif
hidup
(escherichia
coli
dan
enterobacter cloacae), bakteri gram
positif (micrococcus luteus dan
bacililius
subtilis)
dan
yast
(saccharomyces cerevisiae). Lima gen
AMP yang representatif dipilih, dan
involment jalur tol dan IMD dalam
induksi mereka oleh E. coli, M. luteus
dan cerevisiae diperiksa dengan
memanfaatkan interferensi RNA baik
D88 atau IMD saya. Hasil yang
ditunjukkan: Induktio kuat dan akut
dari tiga gen oleh dua spesies bakteri
dimediasi terutama oleh jalur IMD;
Induksi yang lambat dan berkelanjutan
dari satu gen oleh kedua bakteri
dimediasi jantan oleh jalur tol; Induksi
dari satu gen yang tersisa oleh dua
baceeria dimediasi oleh kedua jalur;
Induksi gen oleh yast dimediasi oleh
jalur tol dan atau IMD tergantung pada
gen masing-masing.
Menurut penelitian Devyani Mi
sra di University of California at San
Francisco. Dalam studi longitudinal
pertama yang menilai hubungan
vitamin K dengan osteorthritis lutut,
kekurangan vitamin K subklinis
dikaitkan
dengan
pemberian
osteoartritis lutut rediografi onset baru
dan lesi tulang rawan baru di lutut
yang bebas dari osteoarthritis atau lesi
tulang rawan pada awal, masingmasing, namun tidak secara signifikan
dengan Inciden osteophytes.
Saran
Berdasarkan studi kasus yang sudah
dilaksanakan
maka
penulis
dapat
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Bidan
Bidan
diharapkan
untuk
menjaga standar pelayanan kebidanan
yang sesuai dengan pendekatan
menejemen kebidanan tujuh angkah
Varney sehingga pelayanan yang
dihasilkan efektif dan efisien dapat
tercapai pada klien. Bidan diharapkan
dapat melakukan penatalaksanaan bayi
baru lahir normal sesuai dengan
standar operasional prosedur (SOP)
yang telah ditetapkan.
2. Bagi klinik Pratama Istika
Diharapkan
untuk
lebih
meningkatkan
mutu
pelayanan
kesehatan dan memberikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir .
3. Bagi akademik kebidanan Ngudi
Waluyo
Diharapkan dapat menambah
bahan bacaan serta menambah
literature di perpustakaan. Agar
mhasiswa
lebih
mudah
dalam
penyelesaian khususnya asuhan pada
bayi baru lahir.
4. Bagi peneliti lain
Diharapkan dapat melakukan
studi kasus mengenai bayi baru lahir
dengan perawatan tali pusat.
Daftar Pustaka
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan
Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta: Salemba Medika.
Djami, Moudy & Indrayani. 2013. Asuhan
persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: CV Trans Info Media.
Fransson AL, Karisson H, Nilsson K.
Temperature variation in newborn
babies: importance of physical
contact with the mother. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2014: 3(3)
Karson H. Skin to skin care: heat balance.
sweden. Archivers if disease in
childhood.
Jurnal
Kesehatan
Andalas. 2014; 3(3) 1996; (75):130F2
Lisnawati, Lilis. (2011). Generasi Sehat
melalui Imunisasi. Jakarta: CV
Trans Info Media.
Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama
Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang.
6
Marni dan Kukuh Rahardjo, 2012. Asuhan
Neonatus, Bayi dan Balita, dan
Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sinsin, Lis, 2008. Masa Kehamilan dan
Persalinan dan BBL. Elex Media
komputida Jakarta.
Survey
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan
Neonatus,Bayi
dan
Balita.
Yogyakarta: Fitramaya.
Nursalam, 2013. Konsep penerapan metode
penelitan
ilmu
keperawatan
salemba medika
Demografi
dan
Kesehatan
Indonesia. Tahun 2012.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4 Volume 2.
Jakarta, EGC, 2007.
Prawirohardjo Sarwono, 2010. Ilmu
Kebidanan. Edisi Keempat Pt. Bina
pustaka. Jakarta. 2010.
Prawirohardjo, Sarwono, 2009. Ilmu
Kebidanan. Jakartaa, yayasan Bina
Pustakan.
Prawirohardjo, Sarwono, Saifudin A.B,
Rachimhadi, Trijatmo, Wikjo Sastro
G.H., 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi
4. Cetakan I. Pt Bina Pustaka.
Jakarta.
Profil Kesehatan Jawa Tengah, Tahun
2015.
Profil Kesehatan Kabupaten Semarang.
Angka Kematian Bayi, Tahun 2014.
Profil Kesehatan Kabupaten semarang.
Angka Kematian Bayi, Tahun 2015.
Putra, Setiatava Rizema. (2012). Asuhan
Neonatus Bayi dan Balita untuk
Keperawatan Kebidanan.
Ronald. HS, 2011. Pedoman Perawatan
Balita. Agar Tumbuh sehat dan
cerdas, Bandung: Cv Nuansa Aulia.
Rukiyah, Lia Yulianti, 2010. Asuhan
Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta : Trans Info Media.
SDGS. Tahun 2015.
Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan perawatan tali pusat pada bayi Ny.E, di Klinik Pratama
Istika, Desa Pringsari, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang.
7
Download