Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir normal pada Bayi Ny N di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Felismina Maria cardoso*) Heni Hirawati Pranoto, S.SIT.,M.Kes**) Masruroh, S.SiT.,M.Kes**) PROGDI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN *) Mahasiswa Progdi DIII Kebidanan UNW **) Dosen Pembimbing Progdi D III Kebidanan UNW ABSTRAK Latar Belakang : Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat. Asuhan bayi baru lahir di lahan adalah pemberian Vit K, salep mata, menjaga kehangatan bayi, memberi asi pada bayi. Setelah 1 jam pertama pemberian Vit K kemudian berikan tetes mata antibiotik profilaksis (APN, 2008). Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana asuhan yang diberikan pada bayi lahir normal. Metode: Metode yang digunakan dalam pengelolaan kasus ini adalah observasi, wawancara, studi kepustakaan, studi kasus. Hasil: setelah dilakukan asuhan selama 6 jam bayi Ny. N bayi dapat terhindari dari hipotermi, tali pusat tidak terjadi perdarahan atau infeksi, bayi menetek kuat, tidak muncul tanda bahaya pada bayi seperti: demam, kejang. Saran: Diharapkan untuk menjaga standar pelayanan kebidanan yang sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan tujuh langkah Varney sehingga pelayanan yang dihasilkan efektif dan efisien dapat tercapai pada klien. Bidan diharapkan dapat melakukan penatalaksanaan bayi baru lahir normal sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Kata kunci : Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal Kepustakaan : 13 ( 2000-2015) Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny.N, di Klinik Pratama Istika, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 1 Ngudi Waluyo University of Ungaran Scientific Paper, August 2017 Felismina Maria Cardoso 040114A042 MIDWIFERY CARE OF NORMAL NEWBORN BABY ON MRS. N’S BABY AT PRATAMAISTIKA CLINIC PRINGAPUS DISTRICT SEMARANG REGENCY (x + 90 pages + 4 tables + 7 appendices) ABSTRACT Background: Normal newborn baby is an infant who have birth weight between 2500-4000 grams, enough months of pregnancy, crying instantly, and no severe congenital abnormalities. The newborn cares are including the provision of Vitamin K, eye ointment, keep the baby warm, and breastfeeding. After the first an hour of administration of Vitamin K, give the prophylactic antibiotic eye ointments (APN, 2008). Objective: This study was to find out how providing the midwifery care on the normal newborn. Method: The methods used in this midwifery management were observation, interview, literature study, and case study. Results: After midwifery care for 6 hours, mrs.N’s baby could avoid from hypothermia, no bleeding or infection on umbilical cord, baby breast feed strongly, are not appear dangerous signs in the infant liked fever or seizures. Recommendation: It was expected to maintain the standard of midwifery services in accordance with the Varney’s seven-step midwifery management approach so that the services provided on the patient could be achieved effectively and efficiently. The midwife was expected to perform the management of normal newborn in accordance with Standard Operating Procedure (SOP) which had been established. Keywords : Midwifery care on normal newborn Bibliographies : 13 (2000-2015) Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny.N, di Klinik Pratama Istika, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 2 Latar belakang Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Menurut data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Bayi di Indonesia sebesar 32 kematian per 1000 kelahiran hidup, Sedangkan target Sustainable Development Goals (SDGS) pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2030 di harapkan dapat menurunkan angka kematian bayi (Neonatal) Sebesar 12 per 1000 kelahiran hidup, dan angka kematian balita 25 per 1000 kelahiran hidup (KH). (Data dan informasi Kesehatan Profinsi Jawa Tengah 2016). Penyebab kematian bayi baru lahir sala satunya disebabkan oleh Asfiksia, BBLR dan Infeksi. Angka Kematian Bayi di Jawa Tengah (AKB) di Propinsi Jawa Tengah tahun 2015 Sebesar 10.00 per 1000 kelahiran hidup (KH) bila dibandingkan dengan tahun 2014 angka ini mengalami penurunan dari 10,08 per 1000 kelahiran hidu (KH), meskipun tingkat penurunannya sangat kecil ( Dinkes Prov. Jateng, 2015). Menurut Dinas Kabupaten Semarang Angka kematian bayi di Kabupaten Semarang tahun 2015 meningkat bila dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi sebesar 11,18 per 1.000KH (158 kasus), sedangkan Angka Kematian Bayi tahun 2014 sebesar 10,90 per 1.000 KH (142 kasus). Bila dilihat dari umur kematian bayi, kasus terbanyak terjadi pada usia 0-7 hari (112 bayi), usia 8-28 hari (19 bayi) dan usia 29 hari-11 bulan (27 bayi), dengan penyebab tertinggi adalah BBLR (62) asfiksia (33), dan sisanya (63) adalah karena infeksi, tetanus dan lain-lain. Data yang diperoleh pada tahun 2015 sejumlah 109 kelahiran hidup. Dari tahun 2016 pada bulan Januari- Oktober sejumlah 115 angka kelahiran yaitu bayi laki-laki 58 dan bayi perempuan 57. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat. (Rahardjo, 2014). Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Kebutuhan bayi baru lahir normal adalah memantau secara ketat kemungkinan bayi tersedak saat mengeluarkan mukus yang berlebihan, memantau setiap kejadian apnea dan mulai melakukan metode stimulasi/ rangsangan taktil segera, seperti mengusap punggung, memiringkan bayi serta mengkaji keinginan dan kemampuan bayi untuk menghisap dan menelan. Penanganan bayi baru lahir memerlukan upaya tenaga kesehatan khususnya bidan dengan memberikan asuhan komprenhensif sesuai dengan PerMenKes RI No.1464/MenKes/2010 sejak bayi dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah melahirkan serta melibatkan keluarga dan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti mengajarkan cara merawat tali pusat, cara memandikan bayi serta cara menyusui yang benar dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul ” Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir normal pada bayi Ny N, khususnya di Klinik Pratama Istika Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny.N, di Klinik Pratama Istika, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 3 Metode Metode yang digunakan dalam asuhan kebidanan ini adalah dengan pendekatan studi kasus dengan penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan Tujuh langkah Varney dan catatan perkembangan dalam bentuk SOAP Manajemen Kebidanan 1. Pengertian Manajemen kebidanan merupakan suatu metode dengan pengorganisasian pemikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun tenaga kesehatan. Proses ini menguraikan perilaku apa yang diharapkan dari pemberian asuhan. Dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien, penulis menggunakan pedoman penerapan standar kebidanan Varney. Proses manajemen kebidanan ini terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses ini dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diuraikan lagi menjadi langkah-langkah yang lebih rinci dan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan klien. . Landasan Hukum 1. Bidan dalam menyelenggarakan prakteknya berlandaskan pada Permenkes No. 1464/Menkes/Per/X/2010 pasal 16 ayat 2 yaitu pelayanan kebidanan kepada anak meliputi : a. Perawatan Bayi Baru Lahir. b. Perawatan tali pusat. c. Perawatan bayi. d. Resusitasi pada bayi baru lahir. e. Pemantauan tumbuh kembang anak. f. Pemberian imunisasi. g. Pemberian penyuluhan. 2. Standar profesi bidan yang dipakai untuk melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yaitu KEPMENKES RI NO. 369/MENKES/SK/III /2007 tentang standar profesi bidan : Kompetensi ke-6 yaitu bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan satu bulan. 3. Kewenangan bidan sesuai dengan KEPMENKES RI NO.900/ MENKES/SK/VII/2002 bidan dalam menjalankan praktik profesinya berwenang untuk memberikan pelayanan kebidanan kepada anak yang meliputi: a. Pemeriksaan bayi baru lahir. b. Perawatan tali pusat. c. Perawatan bayi ; 0-28 hari termasuk ASI Sklusif s.d 6 bulan. d. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia. e. Pemantauan tumbuh kembang anak. f. Pemberian imunisasi. g. Pemberian penyuluhan. HASIL Pengumpulan data (data subyektif) Tanggal 07 Mei 2017 jam 02.30 WIB didapatkan data subyektif ibu mengatakan bayinya lahir normal, ibu mengatakan bayi berjenis kelamin lakilaki. pada data obyektif didapatkan data keadaan umum bayi baik baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Data obyektif: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV: Suhu 36,8◦c, denyut jantung 130x/menit, respirasi 40x/menit. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny.N, di Klinik Pratama Istika, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 4 Interpretasi data Diagnosa Kebidanan Bayi Ny N umur 2 jam dengan baru lahir normal. Diagnosa masalah tidak ada Rencana Asuhan Kebidanan Pada kasus ini, perencanaan yang dilakukan pada bayi yaitu, monitor Ku bayi, mandikan bayi, lakukan perawatan tali pusat, jaga kehangatan bayi, berikan injeksi HB O, anjurkan ibu untuk berikan ASI esklusif, ajari Ibu tentang cara perawatan tali pusat yang benar Penatalaksanaan Memberitahuibu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga dan ibu sudah mengtahui keadaan bayinya dalam batas normal, memberitahu ibu bahwa bayi sudah dilakukan IMD ibu sudah mengetahui bahwa bayinya sudh dilakukan IMD, mengajurkan ibu untuk menyelimuti bayinya ibu bersedia untuk melakukan anjuran dari bidan, memberitahu ibu bahwa bayi dalam keadaan hangat, memberitahu ibu bahwa bayi sudah diberikan salep mata dan Vit K. EVALUASI Setelah dilakukan tindakan asuhan, langkah selanjutnya melakukan evaluasi untuk menilai keefektifan dari asuhan pada bayi Ny. N umur 0 jam dengan lahir normal selama 6 jam pada tanggal 07 Mei 2017, diperoleh hasil keadaan umum baik, tidak ada masalah potensial yang muncul, dan bayi ibu merasa senang dengan kelahiran putranya. Kesimpulan 1. Pengkajian Dilakukan tanggal 07 Mei 2017, jam 01.30 WIB. Dengan mengumpulkan semua data subyektif dan obyektif 2. Interpretasi Data Bayi Ny. N umur 0 jam dengan baru lahir normal 3. Diagnosa Potensial dan antisipasi 4. Pada kasus ini tidak ditemukan diagnosa potensial yang muncul. 5. Identifikasi penanganan segera Tidak dilakukan 6. Perencanaan 7. Pada kasus ini, perencanaan yang dilakukan pada Bayi Ny N yaitu, observasi keadaan bayi, lakukan IMD, lakukan pemeriksaan fisik lengkap dan antropometri, pastikan bayi dalam keadaan hangat, pertahankan suhu tubuh, merawat mata, berikan asi dini, ajarkan ibu untuk menjaga tali pusat tetap kering, berikan Vit K. 8. Pelaksanaan Pelaksanaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan 9. Evaluasi Bayi lahir tanggal 07 Mei 2017, jam 01.30 WIB, bayi lahir spontan, menangis kuat, gerakan aktif. JK: laki-laki, Ku ibu dan bayi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Tidak terjadi komplikasi pada ibu dan bayi selama dan sesudah persalinan. SARAN 1. Bagi Bidan Diharapkan untuk menjaga standar pelayanan kebidanan yang sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan tujuh langkah Varney sehingga pelayanan yang dihasilkan efektif dan efisien dapat tercapai pada klien. 2. Bagi institusi kebidanan Ngudi Waluyo Diharapkan dapat menambah bahan bacaan serta menambah literatur di perpustakaan, agar mahasiswa lebih mudah dalam penyelesaian tugas khususnya tentang bayi baru lahir normal 3. Bagi pasien Diharapkan orang tua mampu untuk melakukan perawatan bayi Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny.N, di Klinik Pratama Istika, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 5 baru lahir normal sesuai dengan asuhan kebidanan yang diberikan. 4. Bagi penulis Diharapkan dari hasil studi kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal. DAFTAR PUSTAKA Arief S. Sadiman, dkk 2009. Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Rajawali Press, Jakarta. dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Hardjo. Sudarti, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba Medika, Jakarta. Sukamti S & Riono. 2010. Pelayanan Kesehatan Neonatal berpengaruh terhadap Kematian Neonatal di Indonesia.-Jurnal. Vivian Nanny Lia Dewi. 2013. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba Medika, Jakarta. Fikawati S & Syafiq A (2009). Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian Asi Eksklusif-jurnal. Rahardjo S (2006). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Asi Satu Jam Pertama Setelah Melahirkanjurnal Kukuh Rahardjo. 2015. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Prasekolah. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Matondang. C.S. 2001. Aspek Imunologi Imunisasi. In Ranuh. IGN Soeyitno.H.Hadinegoro. S.R.S. Kartasasmita (Eds) Buku Imunisasi di Indonesia, Jakarta. Purnamasari E. (2015). Gambaran penataklasanaan Perawatan Tali Pusat oleh Ibu Nifas Di Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.-Jurnal. Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Semarang. 2015. Kabupaten Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny.N, di Klinik Pratama Istika, Kec.Pringapus, Kabupaten Semarang. 6