Laporan Keuangan Toserba Mahakam 2015

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejalan dengan pembangunan ekonomi di Indonesia, ada banyak
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang bisnis. Perusahaan-perusahaan
inilah yang menjadi salah satu penggerak perekonomian yang ada di Indonesia.
Untuk memaksimalkan laba dan mepertahankan kelangsungannya di masa yang
akan datang perusahaan melalukan kegiatan bisnis seperti penjualan disertai
dengan harapan agar suatu hari perusahaan akan mengalami perkembangan yang
pesat.
Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan
untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. (Kotler dkk, 2008:6).
Ada berbagai cara yang dilakukan dalam menghadapi persaingan antar perusahaan
dalam perdagangan, salah satu cara yang dapat di tempuh yakni dengan
melakukan strategi pemasaran secara tepat. Untuk melakukan kegiatan strategi
pemasaran, perusahaan memerlukan biaya operasional. Biaya adalah pengorbanan
sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 2009:23).
Ada empat bauran yang digunakan dalam pemasaran. Komponen dari
bauran pemasaran antara lain yaitu produk, tempat, harga, dan promosi. Salah satu
hal yang sangat penting dalam dunia usaha adalah bagaimana cara perusahaan
menarik konsumennya yaitu dengan cara melakukan promosi. Promosi adalah
salah satu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang
tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya
tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap meningat
produk tersebut (Laksana, 2008:133). Hal ini menjelaskan bahwa promosi
merupakan aktivitas komunikasi yang berasal dari informasi yang tepat. Kegiatan
promosi terdiri dari beberapa variabel diantaranya adalah promosi penjualan,
publisitas, periklanan, dan sales promotion. Keempat variabel ini biasa disebut
1
2
dengan promotion mix atau bauran promosi yang direncanakan untuk mencapai
tujuan program penjualan perusahaan. Menurut Stanton yang dikutip Saladin
(2006:172).
Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang
ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promosi yang
dilakukan dapat membrikan hasil yang maksimal. Adapun bauran promosi yang
sering digunakan adalah iklan, publisitas, promosi dari mulut ke mulut, promosi
penjualan, public reralation dan personal selling (Suegiarto, 2013).
Dengan adanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan, hal ini akan
berdampak pada kegiatan penjualan perusahaan. Menurut Mulyadi (2008:202)
Penjualan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual
barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi
tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak
kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
Dalam melakukan penjualan perusahaan memerlukan biaya operasional.
Biaya operasional itu salah satunya yakni biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
promosi penjualan perusahaan. Oleh karena itu, biaya promosi berkaitan dengan
kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin banyak promosi yang
dilakukan perusahaan, maka semakin besar pula biaya yang dialokasikan untuk
kegiatan tersebut. Hal ini diharapkan agar penjualan perusahaan dapat meningkat
dengan menarik minat konsumen melalui promosi yang dilakukan.
Promosi digunakan oleh PT Nusa Sarana Bakti sebagai alat untuk
memperkenalkan produk atau jasa kepada masyarakat, agar produk atau jasa
tersebut dapat dikenal. Untuk mencapai keberhasilan atas penjualan produknya
dan setiap perusahaan pasti membutuhkan bauran promosi yang tepat dalam
usahanya.
Adapun bauran promosi yang digunakan oleh PT Nusa Sarana Citra
Bakti yaitu, pameran, iklan (koran) dan gathering indor. Ketiga Kegiatan promosi
yang dilakukan oleh PT Nusa Sarana Citra Bakti semuanya memakai biaya. Biaya
promosi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperkenalkan atau
menganjurkan pemakaian produk baik secara langsung ataupun tidak untuk
3
mempertahankan atau meningkatkan penjualan (Adisusanti, 2011). Berikut ini
adalah biaya realisasi penjualan dan terget penjualan pada PT Nusa Sarana Citra
Bakti setiap tahun adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Biaya promosi
PT Nusa Sarana Citra Bakti Tahun 2011-2014
BIAYA PROMOSI PER TAHUN (Rp)
JENIS PROMOSI
2011
2012
2013
2014
Pameran
39.960.000
44.400.000
48.000.000
54.000.000
Iklan
18.900.000
21.000.000
24.000.000
30.000.000
Gathering Indor
19.800.000
22.000.000
26.000.000
30.000.000
Jumlah
78.660.000
87.400.000
98.000.000
114.000.000
Sumber: PT Nusa Sarana Citra Bakti Lahat
Tabel 1.2
Target dan Realisasi Penjualan
PT Nusa Sarana Citra Bakti Tahun 2011-2014
TAHUN
2011
2012
2013
2014
TARGET
PENJUALAN
Rp41.369.400.000
Rp45.966.000.000
Rp55.142.400.000
Rp70.924.800.000
REALISASI
PENJUALAN
Rp42.463.170.000
Rp47.181.300.000
Rp55.142.400.000
Rp44.503.200.000
Sumber: PT Nusa Sarana Citra Bakti Lahat
Tabel diatas memperlihatkan biaya promosi yang dikeluarkan oleh
PT Nusa Sarana Citra Bakti yang terletak di jalan lembayung kelurahan bandar
agung kecamatan lahat kabupaten lahat merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan mobil. Setiap tahunnya target penjualan pada PT Nusa Sarana
Citra Bakti Lahat tercapai dengan baik namun pada tahun 2014 terjadi tidak
ketercapaian target penjualan pada PT Nusa Sarana Citra Bakti Lahat karena
promosi yang dilakukan begitu monoton dan kurang bervariasi.
4
Berdasarkan fakta atau data diatas, maka penulis tertarik untuk
membahas lebih mendalam dalam bentuk laporan akhir dengan judul “Pengaruh
Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan pada PT Nusa Sarana Citra
Bakti”.
1.2
Rumusan Masalah
Kegiatan pemasaran yang dijalankan oleh PT Nusa Sarana Citra Bakti
Lahat tidak lepas dari hambatan-hambatan dan kendala. Berdasarkan analisa
diatas maka penulis merumuskan permasalahan pada laporan ini yaitu “Apakah
biaya promosi berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT Nusa Sarana
Citra Bakti Lahat dan seberapa besar pengaruhnya ?”.
1.3
Ruang Lingkup Pembahasan
Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penyusutan Laporan Akhir
ini tidak menyimpang dari permasalahan dan lebih terarah, maka penulis
membatasi ruang lingkup pembahasan pada pengaruh biaya promosi terhadap
volume penjualan pada PT Nusa Sarana Citra Bakti Lahat.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penulisan Laporan
Akhir ini, untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap volume
penjualan.
1.4.2. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan Laporan Akhir ini agar:
1. Penulis
Mendapatkan bahan untuk membuat Laporan Akhir, menambah
ilmu pengetahuan tentang biaya promosi, serta dapat menerapkan
teori-teori tentang pemasaran yang didapat selama perkuliahan.
5
2. Perusahaan
Hasil dari Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
atau bahan pertimbangan bagi PT Nusa Sarana Citra Bakti Lahat
dalam menentukan dan menetapkan biaya promosi untuk kegiatan
usahanya.
1.5
Metodologi Peneletian
1.5.1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Nusa Sarana Citra Bakti Lahat yang
beralamatkan di jalan Lembayung Kelurahan Bandar Agung Kecamatan
Lahat, Kabupaten Lahat. Penelitian ini meliputi tentang pengaruh biaya
promosi terhadap volume penjualan pada PT Nusa Sarana Citra Bakti Lahat.
Dimana objek penelitian yang digunakan hanya 2 variabel yaitu: variabel
independen (biaya promosi) dan variabel dependen (volume penjualan).
1.5.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penulisan ini ada dua (2) yaitu sebagai
berikut:
a.
Data primer
Data primer adalah sumber data yang secara langsung
memberikan data kepada pengumpulan data (Sugiyono,
2012:225). Sumber data primer ini yang diperoleh dari
perusahaan berupa catatan hasil wawencara mengenai penjualan.
Dalam hal ini wawancara langsung dilakukan dengan pimpinan
perusahaan bapak Burmansyah, S.E. penulis mendapatkan
informasi mengenai biaya promosi yang di keluarkan oleh
perusahaan.
b. Data sekunder
Menurut Yusi & Idris (2009:103) data sekunder merupakan data
yang diperoleh dalam bentuk yang sudah dikumpulkan dan
diolah oelh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi. Data
6
sekunder yang penulis peroleh dari PT Nusa Sarana Citra Bakti
Lahat seperti struktur organisasi, sejarah perusahaan dan
aktivitas perusahaan seperti prosedur promosi dan penjualan.
1.6
Teknik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk
mengumpulkan data-data dan informasi yang dibutuhkan adalah:
1. Studi Lapangan (Field Reasearch)
Studi yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung PT Nusa
Sarana Citra Bakti Lahat. Dalam hal ini penulis menggunakan metode
wawancara (interview).
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstrisikan mkan dalam
suatu topik tertentu, Sugiyono, 2007: 410).
Dari wawancara ini penulis mendapatkan data-data penjualan dan
biaya promosi perusahaan dan sejarah perusahaan. Dalam hal ini
wawancara dilakukan langsung kepada pimpinan perusahaan bapak
Burmansyah, S.E. dan bagian pemasaran bapak Amirul.
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Teknik pengumpulan data yang dilalakukan dengan jalan membaca
buku atau referensi lain untuk mendapatkan keterangan. Pengumpulan
data dapat dilakukan di tempat lain dimana tersimpan buku-buku serta
sumber lainnya. Studi kepustakaan adalah suatu metode pengumpulan
data dengan cara membaca laporan-laporan dan buku-buku yang
berhubungan dengan objek yang akan ditulis.
1.7
Analisa Data
Rumus yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara biaya
promosi dan volume penjualan adalah rumus Koefisien Korelasi. Koefisien
Korelasi yaitu rumus yang dilakukan untuk mengukur keeratan hubungan antara
variabel (X) sebagai variabel bebas dan variabel (Y) sebagai variabel terikat.
7
a. Teknik Analisa Kualitatif
Merupakan teknik penganalisaan terhadap data-data yang bersifat
paparan dari berbagai data yang penul8is peroleh kemudian
menganalisisnya dengan berpedoman pada literatur buku yang ada
kaitannya dengan permasalaha yang ada (Yusi, 2009:102)
b. Teknik Analisis Kuantitatif
Merupakan teknik analisis data yang diukur dalam suatu skala
numerik (angka) dengan melakukan perhitung-perhitungan sehingga
dapat diambil suatu kesimpulan yang akurat (Yusi, 2009:102).
a. Koefisien Korelasi
Metode ini digunakan untuk mengukur kuat tidaknya hubungan
antara biaya romsi denga volume penjualan atau antara variabel X dan
Y. Menurut Riduwan (2009:14), adapun rumusnya sebagai berikut:
=
{( ) ∑
(∑
− (∑
− (∑ ). ( ∑ )
) }. {( ) ∑
− (∑ ) }
Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih
dari harga (−1 ≤
≤ +1). Apabila nilai r= -1 artinya korelasinya
negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti
korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan
dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
8
Tabel 1.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80-1,000
Sangat kuat
0,60-0,799
Kuat
0,40-0,599
Cukup kuat
0,20-0,399
Rendah
0,00-0,199
Sangat rendah
b. Koefisien Penentu
Koefisien penentu digunakan untuk mengatahui seberapa besar
kontribusi yang diberikan variabel promosi (X) kepada variabel
volume penjualan (Y).
KP = (r)² x 100%
Dimana:
KP = Koefisen Penentu
R = Koefisien Korelasi
Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu,
maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel
berikut:
Tabel 1.4
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Penentu
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0 – 20 %
Sangat Rendah
21 – 40 %
Rendah
41 – 60 %
Sedang
61 – 80 %
Kuat
81 – 100 %
Sangat Kuat
9
c. Regresi Linier Sederhana
d. Analisis ini digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh biaya
promosi (X) terhadap Volume Penjualan (Y). Menurut Sugiyono
(2008: 234) rumus regresi linier sederhana adalah sebagai
berikut:
Y = a + bx
Dimana:
Y = Penjualan
X = Promosi
a = Konstanta
b = Koefisien regresi promosi
Download